262304268 Makalah Burst Abdomen

8/16/2019 262304268 Makalah Burst Abdomen

1/56

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Burst abdomen atau disebut juga sebagai Wound dehiscence

merupakan komplikasi serius dari tindakan post operatif yang dapat

meningkatkan morbiditas dan mortalitas (Lotfy, 2009). Menurut Sander

(202), angka mortalitas pasien dengan burst abdomen rata!rata ",#,

dengan range 9,$# ! $%."#. &erpisa'nya ja'itan luka pada abdomen seara

partial atau komplit sala' satu atau seluru' lapisan dinding abdomen pada luka

post operatif 'arus segera ditangani karena pasien tersebut memiliki

kemungkinan mortalitas %0#.

Burst abdomen adala' terbukanya tepi!tepi luka se'ingga menyebabkan

eirasi atau pengeluaran isi organ!organ dalam seperti usus, 'al ini

merupakan sala' satu komplikasi post operasi dari penutupan luka di dalam

perut. Meskipun kasus ini jarang ditemukan di *ndonesia namun tidak sedikit

pasien yang perna' mengalami burst abdomen.

Burst abdomen merupakan sala' satu komplikasi pasa operasi yang

paling sulit yang dialami ole' dokter beda' yang melakukan operasi olume

yang signifikan. Burst abdomen terjadi karena berbagai faktor predisposisi

pra operasi, operasi dan pasa operasi yang dapat diega' (+armar et all,

200"). Burst abdomen merupakan komplikasi pasa operasi serius yang

menyangkut setiap a'li beda' perut (Mat'ur S., 20%).

+ada ta'un 9-2 terdapat " (%#) kasus burst abdomen diantara 9%

operasi yang terjadi pada anak!anak. +ada orang de/asa terdapat $ kasusdiantara . 1ari $ kasus, "0# terjadi pada lansia. Lalu perbandingan

untuk pria dan /anita adala' 2 . 3amun, saat ini insiden burst abdomen

tidak berbeda jau' dengan ta'un 9-2. *nsiden sebanyak 0,2# ! # dengan

tingkat kematian 0# ! %0#. 4pabila insiden ini terus berlanjut dan tidak ada

per'atian dari masyarakat tentang kasus ini, maka akan ada kemungkinan

bertamba'nya pasien dengan burst abdomen setiap ta'unnya.

1


2/56


3/56

BAB II

TIN#AUAN PU$TAKA

2.1 Anat%m& '&s&%l%g& A()%men

3


4/56

4bdomen adala' rongga terbesar dalam tubu'. Bentuknya lonjong dan

meluas dari atas dari drafragma sampai pelis di ba/a'. 6ongga abdomen

dilukiskan menjadi dua bagian, abdomen yang sebenarnya yaitu rongga

sebela' atas dan yang lebi' besar dari pelis yaitu rongga sebela' ba/a' dan

lebi' keil. Batas!batas rongga abdomen adala' di bagian atas diafragma, di

bagian ba/a' pintu masuk panggul dari panggul besar, di depan dan di kedua

sisi otot!otot abdominal, tulang!tulang illiaka dan iga!iga sebela' ba/a', di

bagian belakang tulang punggung dan otot psoas dan 7uadratus lumborum.

6ongga 4bdomen dan +elis

a. 8ipok'ondriak kanan

b. pigastrik. 8ipok'ondriak kiri

d. Lumbal kanan

e. +usar (umbilikus)

f. Lumbal kiri

g. *lium kanan

'. 8ipogastrik

i. *lium kiri

*si dari rongga abdomen adala' sebagian besar dari saluran penernaan, yaitu

lambung, usus 'alus dan usus besar.

a. Lambung

Lambung terletak di sebela' atas kiri abdomen, :undus lambung,

menapai ketinggian ruang interkostal (antar iga) kelima kiri. ;orpus,

bagian terbesar letak di tenga'. +ylorus, suatu kanalis yang

meng'ubungkan orpus dengan duodenum

:ungsi lambung

) &empat penyimpanan makanan sementara

2) Melunakkan makanan%) Menampurkan makanan.

$) Mendorong makanan ke distal.

) +rotein diuba' menjadi pepton.

) :aktor antianemi dibentuk.

b.


5/56

terletak di daera' umbilius dan dikelilingi usus besar. :ungsi usus 'alus

adala' menerna dan mengabsorpsi k'ime dari lambung isi duodenum

adala' alkali.


6/56

andung empedu adala' sebua' kantong berbentuk terong dan

merupakan membran berotot. Letaknya di dalam sebua' lekukan di

sebela' permukaan ba/a' 'ati, sampai di pinggiran depannya. andung

empedu terbagi dalam sebua' fundus, badan dan le'er.

f. +ankreas

+ankreas adala' kelenjar majemuk bertandan, strukturnya sangat

mirip dengan kelenjar luda'. +anjangnya kurang lebi' lima belas

entimeter.

:ungsi pankreas adala'

. :ungsi e@okrine dilaksanakan ole' sel sekretori lobulanya,

yang membentuk geta' pankreas dan yang berisi en?im dan

elektrolit.

2. :ungsi endokrine terbesar diantara aledi pankreas terdapat

kelompok!kelompok keil sel epitelium yang jelas terpisa' dan

nyata.

%. Meng'asilkan 'ormon insulin yang menguba' gula dara'

menjadi gula otot

g. Ainjal

Ainjal terletak pada dinding posterior abdomen, terutama di daera'

lumbal di sebela' kanan dari kiri tulang belakang, di belakang peritoneum.

+anjang ginjal sampai - entimeter. +ada orang de/asa berat kira!kira

$0 gram. Ainjal terbagi menjadi beberapa lobus yaitu lobus 'epatis

de@ter, lobus 7uadratus, lobus audatus, lobus sinistra.

:ungsi ginjal adala'

) Mengatur keseimbangan air.

2) Mengatur konsentrasi garam dalam dara' dan keseimbangan asam

basa dara'.

%) kskresi ba'an buangan dan kelebi'an garam.

'. Limpa

&erletak di regio 'ipokondrium kiri di dalam aum abdomen

diantara fundus entrikuli dan diafragma.

6


7/56

Limpa dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu

. 1ua faies yaitu faies diafragmatika dan iseralis.

2. 1ua kutub yaitu ekstremitas superior dan inferior.

%. 1ua margo yaitu margo anterior dan posterior

:ungsi limpa adala'

. +ada masa janin dan setela' la'ir adala' peng'asil eritrosit dan

limposit

2. Setela' de/asa adala' peng'anur eritrosit tua dan pembentuk

'omoglobin dan ?at besi bebas.

7


8/56

$truktur )&n)&ng a()%men

1inding abdomen dibentuk ole' lapisan!lapisan yang berturu!turut dari

superfiial ke profundus yang terdiri atas kulit, jaringan subkutan, otot dan

fasia, jaringan ekstraperitoneal dan peritoneum susunan dinding abdomen.

. ulit

2. Subkutan fet yang disekat ole'

a. :asia amfer

b. :asia sarpa

. :asia transfersalis

%. Ctot Dotot dindidng abdomen

a. Musulus retus abdominis

b. Musulus oblia eksterna. Musulus transesalis

d. Musulus piramidalis

$. +eritoneum

+eritoneum adala' suatu membrana serosa yang tipis, 'alus dan

mengkilat, terletak pada faies interna aum abdominis. Seara umum,

dibagi menjadi peritoneum parietale, peritoneum iserale, dan aum

peritonei. +eritoneum iserale adala' yang membungkus permukaan

organ abdominal, peritoneum parietale adala' yang menutupi dinding

abdomen dari dalam rongga abdomen, sedangkan aum peritonei

adala' rongga yang terletak di antara kedua lapisan tersebut dan

mengandung airan sereus.+erali'an peritoneum parietale menjadi

paritoneum iserale (refle@i peritoneum) dapat berupa lipatan (plia),

lembaran (omentum), atau alat penggantung isera.

D&n)&ng *entr%lateral a()%men

Aaris!garis pembela'an alami pada kulit konstan dan berjalan

'amper 'ori?ontal disekitar tubu'. Seara klinik ini penting, karena insisi

sepanjang garis pembela'an akan sembu' dengan parut yang sedikit,

sedangkan insisi yang menyilang garis!garais ini akan sembu' dengan

parut yang luas atau parut yang menonjol

'as&a


9/56

Earingan lemak akan semakin ke profundus semakin memadat se'ingga

ak'irnya akan tampak menyerupai selaput yang bersidat ollagenous. Earingan

subkutan dibagi 2

. +ars superfisialis

+ars superfisialis dibagi menjadi jaringan lemak superfisialis yang disebut

fasia kamper, lapisan membranasea yang terletak di anterior abdomen

sebagai fasia sarpa dan lapisan membranasea pada perioneum disebut

fasia olles. Lapisan lemak melanjutkan diri dengan lemak superfiial

yang meliputi bagian tubu' lain dan mungkin dapat sangat tebal.

Lapisan lemak akan meng'ilang pada dinding toraks dan disebela' lateral

linea aksilaris media.

2. +ars profunda+ada dinding anterior abdomen, fasia profunda semata!mata merupakan

lapisan tipis jaringan areolar yang menutupi otot!otot

+t%t,+t%t D&n)&ng A()%men

Ctot!otot dinding anterior dan lateral abdomen, yakni m. rektus abdominis,

m. eksternus oblik, m. abdominis eksternus oblik, m. abdominis internus oblik,

m. abdominis transersus

3ama 4sal Menuju

6ektus abdominalis Sternum tulang iga ke! sampai

iga ke!-

Cs pubis

Cblika eksterna &ulang iga "

rista iliaka

Bertemu di linea alba

Cblika interna 2>% krista iliaka

Ligamentum inguinal

&endo torakolumbalis

Semua tegak lurus dengan

muskulus oblika eksternus

dan selanjutnya sejajar

Bertemu dan memperkuat

linea alba

&ransersa &ulang iga ke!

&endon torakolumbalis

rista iliaka

Bertemu dan memperkuat

linea alba


10/56

Ligamentum inguinal

+iramidalis Cs pubis kanan dan kiri

Besar dan bentuk berariasi

Linea alba

a. !. a()%m&n&s eksternus %(l&k

Ctot ini merupakan otot dinding abdomen yang paling superfiial. Ctot ini

berorigo pada tepi eksternal delapan ruas tulang iga yang terak'ir, serat!serat nya

berjalan serong dari kraniolateral menuju kaudomedial dan berinsersi pada tiga

tempat.

. +osterior dari otot ini berinsersi ke labium eksterna dan rista iliaka

2. Menuju ligamen inguinalis setela' beruba' bentuk menjadi aponeurosis

setinggi garis yang meng'ubungkan S*4S dan umbilius

%. Menuju ke medial, ke tepi lateral dari m. abdominis bersatu dengan

aponeurosis m. abdominis internus oblik dan ak'irnya bersama!sama menuju

linea alba sebagai sarung rektus lapisan entral

Bagian lateral ujung posterior ligament inguinal merupakan origo dari

sebagian m. abdominis internus oblik dan m. abdominis transerses. +ada

pinggir inferior ligament inguinal yang membulat, melekat fasia profunda

pa'a yaitu fasia lata.

b. !. a()%m&n&s &nternus %(l&k

Ctot ini melekat diba/a' m. abdominis eksternus oblik yang serat!seratnya

berjalan sedemikian rupa se'ingga membentuk sudut tegak lurus dengan m.

abdominiseksternus oblik.

Ctot ini berinsersi pada % tempat

. +ermukaan bagian internal tiga kosta terak'ir

2. Sarung rektus

%. Cs pubis

F1ekat insersinya, serabut tendinosa yang terba/a' bergabung ole' serabut!

serabut yang sama dari m. abdominis transerses membentuk onjoint tendon.

;onjoin tendon di medial melekat pada linea alba, tetapi memiliki pinggir lateral

yang bebas.

. !. a()%m&n&s trans*ersus


11/56

Ctot ini berasal dari permukaan dalam enam kartilago kostalis bagian ba/a'

(saling bertautan dengan diafragma), fasia torakolumbal, labium internum rista

iliaka, dan fasia iliaka.

Serat otot!otot ini berjalan 'ampir 'ori?ontal dan berinsersio sebagai aponeurosis

yang ikut membentuk sarung rektus

d. !. rektus a()%m&n&s

Merupakan otot panjang dan kuat yang tebentang sepanjang seluru' panjang

dinding abdomen. 1iatas, otot ini melebar dan terletak berdekatan dengan garis

tenga', dipisa'kan dari pasangannya ole' linea alba.

m. rektus abdominis berasal dari depan simfisis pubis dan rista pubika. Ctot ini

berinsersi ke kartilago kosta G,G*,H** dan permukaan luar prosesus @ipoideus.

Eika otot ini berkontraksi terli'at linea semilunaris yang terbentang dari

ujung ra/an iga *H sampai tuberkulum pubikum.

Ctot ini disilangi ole' tiga insersi

.


12/56

2.2 De"&n&s&

Burst abdomen diartikan sebagai terpisa'nya ja'itan luka pada

abdomen seara partial atau komplit sala' satu atau seluru' lapisan dinding

abdomen pada luka post operatif disertai protrusi dan eiserasi isi abdomen.

Burst abdomen dikenal juga sebagai abdominal wound dehiscence (&'eodore,

999). iserasi adala' suatu keadaan dimana keluarnya organ!organ

abdomen seperti usus.

Burst abdomen atau abdominal wound dehiscence adala' terbukanya

tepi!tepi luka se'ingga menyebabkan eirasi atau pengeluaran isi organ!organ

dalam seperti usus, 'al ini merupakan sala' satu komplikasi post operasi dari

penutupan luka di dalam perut. (Saktya, 20).

Burst abdomen atau abdominal /ound de'isene adala' terbukanya



penutupan luka di dalam perut.

2.3 Klas&"&kas&

Menurut &'eodore (999), klasifikasi dari burst abdomen adala' sebagai

berikut

a. ontusio dinding abdomen

1isebabkan ole' trauma non!penetrasi. ontusio dinding abdomen tidak

terdapat edera intra abdomen, kemungkinan terjadi eksimosis atau

penimbunan dara' dalam jaringan lunak dan masa dara' dapat

menyerupai tumor.

b. Laserasi

Eika terdapat luka pada dinding abdomen yang menembus rongga

abdomen 'arus di eksplorasi. 4tau terjadi karena trauma penetrasi.

&rauma 4bdomen adala' terjadinya atau kerusakan pada organ abdomen


13/56

yang dapat menyebabkan peruba'an fisiologi se'ingga terjadi gangguan

metabolisme, kelainan imonologi dan gangguan faal berbagai organ.

2. Et&%l%g&

&erjadinya burst abdomen dipengaru'i ole' banyak faktor.

Berdasarkan beberapa penelitian yang tela' dilakukan faktor resiko akan

dibedakan menjadi tiga bagian yaitu faktor pre!operatie, operatie, dan post!

operatie (Britis' Medial Eournal 9).

a. +re operasi

:aktor pre!operatie ini biasanya ber'ubungan dengan keadaan pasien sebelum operasi dan karakteristik pasien.

:aktor pre!operatie ini biasanya ber'ubungan dengan keadaan

pasien sebelum operasi dan karakteristik pasien.

. Eenis kelamin

ejadian pada pria dan /anita didapatkan perbedaan yang

sedikit meningkat pada pria yang mana berbanding %. 8al ini dapat

dipiu karena faktor merokok, pada pria sering mengalami batuk

persisten se'ingga dapat meningkatkan tekanan intraabdomen dan

lebi' beresiko terjadi burst abdomen.

2.


14/56


15/56

dasar penyembu'an luka. 1efisiensi tersebut akan mempengaru'i

proses fibroblasi dan kolagenisasi yangmerupakan proses a/al

penyembu'an luka. 8al ini akan memperlambat proses penyembu'an

luka.

8ypo!albuminaemia dapat digunakan sebagai penanda

malnutrisi. 8ypoproteinemia merupakan sala' satu faktor terpenting

dalam proses penyembu'an. dl atau A14J 200 mg>dl)

+ada orang dengan diabetes, proses penyembu'an luka

berlangsung lama. (Lotfy, 2009). 1M berkaitan dengan gangguan

metabolisme pada jaringan ikat 'al tersebut tentu saja amat sangat

berpengaru' ter'adap daya ta'an tubu' se'ingga akan mengganggu

proses penyembu'an luka operasi. Se'ingga pengendalian 1M yang

baik dibutu'kan untuk meng'indari 1M sebagai faktor resiko.

b. Cperasi

. &ipe insisi

Midline inision memiliki insiden terjadinya burst abdomen

lebi' besar daripada transerse inision. Midline inision tidak

anatomis karena inisi ini memotong serabut aponeurotik, sedangkan

pada transerse inision memotong diantara serabut. ontraksi pada

dinding abdomen akan memberikan tekanan untuk membantu

penutupan luka. +ada midline inision, kontraksi ini dapat

menyebabkan adanya luka baru pada lateral ja'itan, sedangkan pada

transerse inision, ja'itan akan merapat. Midline inision banyak


16/56

digunakan karena dengan teknik ini lapangan pandang saat operasi

menjadi lebi' luas untuk melakukan e@plorasi.

&ipe insisi midline

&ipe insisi transersal

2. Ea'itan luka

Berdasarkan 'asil penelitian teknik ontinuous K memiliki

faktor resiko terjadinya burst abdomen lebi' besar yaitu sebesar

$,"# sedangkan pada teknik interrupted H 'anya sebesar 2,-#.


17/56

. +ost operasi

. +eningkatan tekanan intra!abdominal

+eningkatan tekanan ini dapat disebabkan ole' batuk, munta',

ileus, dan retensi urine. Setela' beberapa operasi intra abdomen,

kejadian ileus tidak dapat dielakkan. &ekanan intra abdomen yang

tinggi mungkin disebabkan pada pasien dengan penyakit paru

obstruktif kronik yang biasanya mereka menggunakan otot!otot

abdomen sebagai otot tamba'an untuk respirasi. Sebagai tamba'an,

batuk yang terjadi mendadak dapat meningkatkan tekanan intra

abdomen. Beberapa fator yang berperan dalam peningkatan tekanan

abdomen seperti obstruksi usus post opersi, obesitas, dan irr'osis

dengan adanya asites. &ekanan intraabdominal yang tinggi akan

menekan otot!otot dinding abdomen se'ingga akan teregang.

6egangan otot dinding abdomen inila' yang akan menyebabkan

berkurangnya kekuatan ja'itan ba'kan pada kasus yang berat akan

menyebabkan putusnya benang pada ja'itan luka operasi dan

keluarnya jaringan dalam rongga abdomen.

8al yang menyebabkan peningkatan tekanan intra abdomen

diantaranya

a) Mengangkat beban berat

b) Batuk dan bersin yang kuat

) Mengejan akibat konstipasi

2. *nfeksi pada luka

+roduk infeksi yang di'asilkan dapat meng'ambat proses

penyembu'an luka. Aagalnya penyatuan fasia karena adanya nekrosis

diperaya dapat menyebabkan burst abdomen. Selain itu terjadinya

burst abdomen atau /ound de'isene dapat disebabkan ole'

beberapa fator sistemik dan loal yang berpengaru' ter'adap

timbulnya luka komplikasi ini.

a. :aktor Sistemik.

Burst abdomen jarang diderita pada pasien diba/a' usia %0

ta'un tetapi pada pasien diatas usia 0 ta'un dengan operasi


18/56

laparotomi 'anya didapatkan sebanyak #. Burst abdomen banyak

dijumpai pada pasien dengan 1iabetes mellitus, uremia,

immunosuppresion, jaundie, sepsis, 'ipoalbuminemia, pasien dengan

obesitas, ri/ayat keganasan, maupun pasien dengan penggunaan obat!

obatan kortikosteroid.

b. :aktor Lokal.

etiga fator loal yang penting untuk terjadinya burst

abdomen diantaranya adala' penutupan luka yang tidak adekuat,

peningkatan tekanan intraabdomen, dan gangguan pada proses

penyembu'an luka. Burst abdomen lebi' sering terjadi karena

kombinasi ketiga fator tersebut dibandingkan bila 'anya munul sala'

satu saja. Eenis inise pada saat operasi seperti inise transersal

maupun longitudinal sampai saat ini tidak berpengaru' ter'adap

insiden dari burst abdomen.

%. +enutupan ja'itan dari Luka Cperasi

+enutupan yang adekuat dari luka operasi merupakan sala'

fator yang penting dalam 'al penyembu'an luka operasi. Lapisan

fasial memberikan kekuatan pada saat penutupan, dan ketika fasia

terbuka atau rusak (disrupts) luka akan terbuka dan menjadi rusak.

eakuratan penutupan pada lapisan anatomi sangat penting untuk

penutupan luka yang adekuat. Banyak luka!luka menjadi rusak

(burst>de'isene) disebabkan karena terputusnya ja'itan sampai

kedalam fasia.


19/56

melakukan pera/atan ekstra untuk menega' terjadinya luka

de'isene.

Ba'an untuk ja'itan sintetik yang modern seperti asam

polyglyoli, polypropylene, dan yang lain, digunakan untuk

penja'itan pada penutupan fasia yang superior. +ada luka yang

mengalami infeksi, benang dari ba'an polypropylene lebi' resisten

ter'adap degradasi dari pada benang asam polyglyoli serta rata!rata

yang renda' ter'adap terjadinya luka yang rusak. omplikasi luka

menurun dengan adanya obliterasi pada daera' dead spae.

Cstomies dan drain setela' operasi ditempatkan diluar dari inise

operasi untuk menurunkan kejadian luka infeksi dan terbuka.

$. Aangguan pada +enyembu'an Luka

*nfeksi merupakan fator yang ber'ubungan pada separu'

lebi' terjadinya luka karena rusak. 4danya drain, seroma, dan luka

'ematom juga sebagai tanda adanya penyembu'an luka yang

terlambat. 3ormalnya, 'ealing ridge ( penebalan kira!kira 0, m

dari masing!masing sisi ja'itan) tampak pada ak'ir dari minggu

pertama setela' operasi. Eika munul jenis luka seperti ini maka

seara klinis penyembu'an luka berjalan dengan baik dan adekuat,

dan ini biasanya tidak munul pada luka yang rusak.

&abel :aktor +enyebab Luka de'isene +ost operatie

Ea'itan dipasang kurang tepat &erlalu berdekatan

1itarik dan diikat terlalu kenang

&e'nik operasi kurang baik &idak menapai lapisan fasia

Earingan nonital ditinggalkan&ekanan intra abdomen meninggi 1ilatasi usus>ileus paralitik

4sites

Batuk

Munta'

Banyak mengejan

8ematoma di luka dengan atau

tanpa infeksi

*nfeksi luka


20/56

+enyakit Metaboli

8ipoalbuminemia dan atau gi?i buruk

Sirosis 'epatis

arsinomatosis


21/56

e. eadaan umum pasien juga menurun ditandai dengan /aja' tampak

anemis dan pasien tampak sangat kesakitan

2./ Pat%"&s&%l%g&

Burst 4bdomen bisa disebabkan ole' faktor pre operasi, operasi dan

post operasi. +ada faktor pre operasi, 'al!'al yang berpengaru' dalam fator

pre operasi ini adala' usia,kebiasaan merokok, penyakit diabetes mellitus, dan

malnutrisi. +ada umur tua otot dinding rongga perut melema'. Sejalan dengan

bertamba'nya umur, organ dan jaringan tubu' mengalami proses degenerasi.

ejadian tertinggi burst abdomen sering terjadi pada umur J 0! ta'un.

Selain itu adanya anemia, 'ypoproteinaemia, dan beberapa kekurangan

itamin bisa menyebabkan terjadinya burst abdomen. 8emoglobin

menyumbang oksigen untuk regenerasi jaringan granulasi dan penurunan

tingkat 'emoglobin mempengaru'i penyembu'an luka. ebiasaan merokok

sejak muda menyebabkan batuk!batuk yang persisten, batuk yang kuat dapat

menyebabkan peningkatan tekanan intra abdomen

+enyakit!penyakit tersebut tentu saja amat sangat berpengaru'

ter'adap daya ta'an tubu' se'ingga akan mengganggu proses penyembu'an

luka operasi. 8ypoproteinemia adala' sala' satu faktor yang penting dalam

penundaan penyembu'an, seseorang yang memiliki tingkat protein serum di

ba/a' g > dl.


22/56

dara' dan saraf. Eika irisan sedikit lebi' lateral, medial bagian dari otot perut

rektus mendapat denerated dan ak'irnya ber'enti tumbu'. *ni meniptakan

titik lema' di dinding dan pea' perut.

:aktor post operasi terdiri dari peningkatan dari intra!abdominal

pressure yang menyebabkan suatu kelema'an mungkin disebabkan dinding

abdominal yang tipis atau tidak ukup kuatnya pada daera' tersebut, dimana

kondisi itu ada sejak atau terjadi dari proses perkembangan yang ukup lama,

pembeda'an abdominal dan kegemukan. 1apat dipiu juga jika mengangkat

beban berat, batuk dan bersin yang kuat, mengejan akibat konstipasi. &erapi

radiasi dapat mengganggu sintesis protein normal, mitosis, migrasi dari faktor

peradangan, dan pematangan kolagen. 4ntineoplasti agents meng'ambat

penyembu'an luka dan luka penundaan perole'an dalam kekuatan tarik

+ada pasien post operasi abdomen yang memiliki penurunan

kemampuan penyembu'an luka, maka akan beresiko mengalami burst

abdomen. +asien burst abdomen biasanya akan ditemukan peningkatan

tekanan intra abdomen se'ingga dapat mengganggu ekspansi paru dan suplai

oksigen menurun se'ingga menyebabkan terjadinya sesak napas. 1istensi

abdomen juga sering ditemukan pada pasien burst abdomen se'ingga dapat

menyebabkan penurunan nafsu makan dan terjadi anoreksia. Luka insisi pada

pasien burst abdomen dapat menyebabkan diskontinuitas jaringan se'ingga

menimbulkan nyeri pada daera' sekitar luka. dan memiliki resiko tinggi

terjadi infeksi (Medial Eournal, 20).

2.0 Pemer&ksaan D&agn%st&k

. Laboratorium+emeriksaan ini dilakukan untuk mengeta'ui resiko yang dapat

memperpara' penyakit. +emeriksaan laboratorium ini meliputi

pemeriksaan dara' lengkap dan kimia dara'.

2. Sinar H abdomen

Sinar H abdomen menunjukkan abnormalnya tinggi kadar gas dalam usus

atau obstruksi usus.

%. ;& san atau M6*


23/56


24/56

&indakan yang 'arus segera dilakukan ole' a'li beda' bila

menjumpai adanya burst abdomen adala' dengan memperbaiki kembali

luka operasi yang ditimbulkan segera dengan terlebi' da'ulu

mengealuasi struktur di dalamnya. dibilas dengan airan isotonis ringer

latate yang mengandung antibioti dan kemudian dilakukan penutupan

kembali dinding abdomen.

4ntibiotik profilaksis 'arus diberikan sebelum operasi. &indakan

repair ini 'arus dilakukan dalam keadaan steril (diatas meja operasi) dan

dengan anastesi general. Lepas da'ulu ja'itan yang tela' dilakukan pada

operasi pada bagian yang mengalami burst, kemudian e@plore bagian

terdalam dari luka yang rusak dengan jari yang menggunakan sarung

tangan steril sampai bagian ja'itan yang terbuka kemudian ealuasi apa

yang terjadi apaka' terdapat sumber infeksi.

emudian dilakukan penuian luka seara mekanik dengan airan

isotonis yang mengandung antibioti yang berlimpa', setela' itu dilakukan

perbaikan ja'itan dengan memberikan ja'itan ekstra untuk menega'

timbulnya luka de'isene berulang.

+-eras& Pem(e)ahan

+enja'itan dilakukan dengan te'nik yang sesuai dan teliti dengan

menggunakan jarum dan benang yang sesuai (monofilamen nilon atau

poligyoli aid), setela' repair ja'itan selesai luka ditutup dengan kassa

basa' steril dan diberi antibiotik, kemudian ditutup kembali se'ingga tidak

terkontaminasi dengan dunia luar.

. Cperasi pembeda'an, dilakukan untuk menutup lubang dan memperkuat

bagian yang lema', otot perut dirapatkan menutupi lubang yang ada.2. ebanyakan untuk pasien akut atau baru saja terjadi luka disarankan untuk

operasi kembali.

%. ebanyakan teknik yang utama adala' segera menja'it kembali pada

tempat ja'itan semula yang mengalami perobekan.

$. +emberian antibioti preoperatie spektum meluas.

. Bebaskan lipatan peritonim dan usus untuk jarak yang pendek pada

permukaan yang dalam dari luka pada kedua sisi.


25/56

. Masukkan ja'itan luka yang dalam.

-. emudian proses akir dari dinding abdomen, yakinla' untuk mengambil

potongan yang dalam dari jari, memakai materi ja'itan yang banyak dan

'indari tegangan yang berlebi'an pada luka.

". &utup kulit dengan agak longgar dan mempertimbangkan pemakaian

pengering luka dangkal. Eika terjadi infesi luka yang buruk , jangan

biarkan luka terbuka dan bungkusla'.

a. Penum-ukan #ah&tan

4da beberapa teknik penumpukan ja'itan, tetapi pada prinsipnya

adala'

) Memakai ja'itan luka yang padat dan tidak menyerap.

2) Luas potongan paling tidak %m dari tepi luka dan interal

stikja'itan %m atau kurang.

%) Sala' satu dari eksternal (menggabungkan semua lapisan

peritonium mele/ati kulit) atau (semua lapisan keuali

kulit) mungkin digunakan.

$) +enumpukan ja'itan luka internal dapat meng'indari

pembentukan bekas luka yang tidak sedap dipandang akan

tetapi luka itu tidak dapat dipinda'kan pada /aktu

berikutnya(meningkatkan resiko infeksi)

) Eangan mengikat terlalu kuat

) +enumpukan ja'itan luka eksternal biasanya dibiarkan

selama paling tidak tiga minggu.+ada sebagian keil pasien bisa mendapat

penatalaksanaannya yang tepat.&eknik yang tidak aman atau

terkadang tidak mungkin untuk menutup dinding perut dengan

benar.

Beberapa kondisi yang mungkin bisa menjadi faktor

penetus pada dinding perut yang tidak dapat menutup, meliputi

) &rauma abdomen mayor


26/56

2) Sepsis abdomen yang kasar

%) 6etro peritoneal 'ematom.

$) e'ilangan jaringan pada dinding perut.

+enderita setela' operasi biasanya masi' mengelu' soal

lain. Setela' operasi ia merasakan bagian yang dioperasi seperti

tertarik dan nyeri.


27/56

+enja'itan yang dilakukan pada luka operasi sebaiknya

menggunakan jarum, benang, dan te'nik ja'itan yang benar.

Ea'itan yang dibuat jangan terlalu berdekatan dan jangan terlalu

kenang se'ingga mengakibatkan luka yang ditimbulkan tidak

sembu' dengan sempurna.

b. &eknik operasi yang baik

Sala' satu sebab terjadinya burst abdomen karena te'nik

operasi yang kurang baik diantaranya te'nik operasi yang tidak

menapai lapisan fasia atau sala' satunya dengan meninggalkan

jaringan yang suda' tidak ital dalam rongga abdomen, 'al ini

enderung untuk terjadinya infeksi. Cle' karena itu untuk

menega' terjadinya burst abdomen sebaiknya operator benar!

benar mema'ami operasi yang akan dilakukan dan bertindak

sebaik mungkin.

. Menega' peningkatan intraabdomen

+eningkatan dari tekanan abdomen meng'ambat dari

penyembu'an luka ba'kan mengakibatkan luka yang terjadi

mengalami kerusakan se'ingga dapat terbuka kembali. 4dapun

'al!'al yang dapat mengakibatkan peningkatan tekananintraabdomen adala' batuk, munta', banyak mengejan, asites, dan

dilatasi usus atau adanya ileus paralitik. Cle' karena itu untuk

mengontrol adanya peningkatan intraabdomen selain

menganjurkan kepada pasien untuk tidak melakukan 'al diatas,

maka dengan melakukan follo/ up setiap 'ari kepada pasien post

operati dari bising ususnya dan dengan pemasangan nasogastri

tube untuk dekompresi.


28/56

d. Menega' terjadinya infeksi

*nfeksi sangat banyak penyebabnya ole' karena itu pada

luka post laparotomy 'arus dilakukan ra/at luka se aseptis

mungkin dengan menggunakan peralatan yang steril. Selain itu

juga diikuti dengan pemberian antibiotika profilaksis.

e. Mengobati penyakit penyerta dari pasien

Selain 'al!'al seperti diatas terjadinya burst abdomen dapat

dipiu karena penyakit penyerta dari pasien diantaranya

'ipoalbuminemia, malnutrisi, anemia, joundie, penyakit

keganasan, diabetes mellitus, se'ingga dapat meng'ambat proses

penyembu'an luka. Cle' karena itu penyakit penyerta tersebut juga

'arus diper'atikan dan diregulasi dengan baik.

a

2.4 Pr%gn%s&s

Menurut Sander (202), angka mortalitas pasien dengan burst

abdomen rata!rata ",#, dengan range 9,$# D $%,"#. 4pabila

terpisa'nya ja'itan luka pada abdomen seara partial atau komplit sala'

satu atau seluru' lapisan dinding abdomen pada luka post operatif tidak

segera ditangani maka pasien tersebut memiliki kemungkinan mortalitas

%0#.

2.15 K%m-l&kas&

a. +erdara'an

b. *nfeksi luka Cperasi


29/56

*nfeksi Luka Cperasi ( *LC )>*nfeksi &empat +embeda'an

(*&+)>Surgial Site *nfetion (SS*) adala' infeksi pada luka operasi

atau organ>ruang yang terjadi dalam %0 'ari paska operasi atau dalam

kurun ta'un apabila terdapat implant. Sumber bakteri pada *LC

dapat berasal dari pasien, dokter dan tim, lingkungan, dan termasuk

juga instrumentasi.

Menurut The National Nosocomial Surveillence Infection

(NNSI), kriteria jenis!jenis SS* ada tiga sebagai berikut

16 $u-er"&&al In&s&%n $$I 7 ITP $u-er"&s&al 6

Merupakan infeksi yang terjadi pada kurun /aktu %0

'ari paska operasi dan infeksi tersebut 'anya melibatkan kulit

dan jaringan subkutan pada tempat insisi dengan setidaknya

ditemukan sala' satu tanda sebagai berikut

a) &erdapat airan purulen.

b) 1itemukan kuman dari airan atau tanda dari

jaringan superfisial.

) &erdapat minimal satu dari tanda!tanda inflammasi

d) 1inyatakan ole' a'li beda' atau dokter yang

mera/at.26 Dee- Ins&&%nal $$I 7 ITP Dalam 6

Merupakan infeksi yang terjadi dalam kurun /aktu %0

'ari paska operasi jika tidak menggunakan implan atau dalam

kurun /aktu ta'un jika terdapat implan dan infeksi tersebut

memang tampak ber'ubungan dengan operasi dan melibatkan

jaringan yang lebi' dalam ( onto', jaringan otot atau fasia )

pada tempat insisi dengan setidaknya terdapat sala' satu

tanda

a) eluar airan purulen dari tempat insisi.

b) 1e'idensi dari fasia atau dibebaskan ole' a'li beda'

karena ada tanda inflammasi.

) 1itemukannya adanya abses pada reoperasi, +4 atau

radiologis.

d) 1inyatakan infeksi ole' a'li beda' atau dokter yang

mera/at

36 +rgan8 $-ae $$I 7 ITP %rgan )alam 6


30/56

Merupakan infeksi yang terjadi dalam kurun /aktu %0

'ari paska operasi jika tidak menggunakan implan atau dalam

kurun /aktu ta'un jika terdapat implan dan infeksi tersebut

memang tampak ber'ubungan dengan operasi dan melibatkan

suatu bagian anotomi tertentu (onto', organ atau ruang)

pada tempat insisi yang dibuka atau dimanipulasi pada saat

operasi dengan setidaknya terdapat sala' satu tanda

a) eluar airan purulen dari drain organ dalam

b) 1idapat isolasi bakteri dari organ dalam

) 1itemukan abses

d) 1inyatakan infeksi ole' a'li beda' atau dokter.

. +eritonitis (infeksi ke seluru' dinding usus)

+eritonitis adala' peradangan yang biasanya disebabkan ole'

infeksi pada selaput rongga perut ( peritoneum). +eritoneum adala'

selaput tipis dan jerni' yang membungkus organ perut dan dinding

perut sebela' dalam. ;edera pada kandung empedu, ureter, kandung

kemi' atau usus selama pembeda'an dapat meminda'kan bakteri ke

dalam perut. ebooran juga dapat terjadi selama pembeda'an untuk

menyambungkan bagian usus.

d. elema'an fasia>dinding perut yang progresif

e. ebooran usus

f. &rauma abdomen mayor

g. Sepsis abdomen yang kasar

'. 6etro peritoneal 'ematom.

i. e'ilangan jaringan pada dinding perut.

2.11 9+:

&erlampir


31/56

BAB III

A$UHAN KEPERA9ATAN U!U!

3.1 Pengkaj&an

a. *dentitas klien

3ama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, tanggal

dan alasan M6S.

b. elu'an utama

elu'an yang sering munul pada pasien burst abdomen adala' nyeri pada

daera' sekitar luka operasi di perut akibat membukanya luka bekas operasi

atau akibat perut distended dikarenakan adanya infeksi

. 6i/ayat +enyakit sekarang

Mengkaji perjalanan penyakit pasien saat ini dari a/al gejala munul dan

penanganan yang tela' dilakukan 'ingga saat dilakukan pengkajian.

Menguraikan jenis insisi beda' pada klien.d. 6i/ayat +enyakit da'ulu

+erlu dikaji apaka' pasien mempunyai ri/ayat penyakit yang

ber'ubungan dengan burst abdomen. Seperti anemia, 1M,

'ipoproteinemia, defesiensi itamin ;, 'ipoalbumin, dan lain!lain..

e. 6i/ayat penyakit keluarga

+erlu dikaji apaka' dalam keluarga ada yang memiliki gejala penyakit

yang sama seperti pasien.


32/56

f. +ola ebiasaan

) +ola 3utrisi biasanya nafsu makan pasien menurun karena rasa

nyaman saat makan terganggu akibat nyeri yang dirasakan, serta

status nutrisi jelek.

2) +ola &idur> *stira'at pasien tidak dapat tidur nyenyak akibat nyeri

yang dirasakan.

%) +ola aktiitas aktiitas pasien dan pergerakan pasien burst

abdomen terbatas.

$) +ola eliminasi biasanya tidak ditemukan gangguan eliminasi pada

pasien burst abdomen.

) +ola koping koping indiidu maupun keluarga dalam mengatasi

burst abdomen

) onsep diri keadaan psikososial pasien ter'adap burst abdomen

yang dialaminya seperti ansietas akibat kurang pengeta'uan

ter'adap proses penyakit

g. +emeriksaan :isik

) B (Breat')

&erdapat 66 yang meningkat

2) B2 (Blood)

Eika terjadi pendara'an bisa timbul tekanan dara' menurun,

nadi meningkat namun lema', akral teraba basa', puat dan

dingin serta takikardia.

%) B% (Brain) !

$) B$ (Bladder) !

) B (Bo/el)

3afsu makan turun, BB turun, pasien lema', bibir kering.

1ilanjutkan dengan memeriksa bagian perut dimulai dengan

a) *nspeksi adaka' pembesaran abdomen, peregangan

atau tonjolan dan apaka' ada distensi abdomen. +ada

pasien 'ipertermi luka post operasi biasanya sedikit

bengkak an terdapat rembesan dara'.


33/56

b) +alpasi pada permukaan perut untuk menilai kekuatan

otot!otot perut, nyeri ± 2 m pada sekitar luka

) +erkusi normal atau tidak normal

d) 4uskultasi bising usus normal

) B (Bone)

Lema', turgor jelek

'. +emeriksaan +enunjang

Laboratorium (8ematologi) . 8emoglobinI dari %!" gr > dl ( turun )

2. LeukositJ %," D 0, ribu mm%

(meningkat )

%. 8ematokritI dari $0!2#

$. &rombosit normal 0 D $$0 ribu mm%

. 4lbumin normal de/asa (%,!,0) g>dl

3.2 Anal&sa )ata

Data Etiologi MK

Data Subjektif 1. Klien mengatakan

nyeri paa luka po!t"

op.2. Klien bia!anya

mengatakan nyeri

akan ira!akan

bertamba# bila klien

bergerak$

berakti%ita!&Data 'bjektif () *erapat luka po!t

opera!i engan koni!i

ja#itan opera!i yang

tinakan opera!i

keru!akan jaringan

pa!+a opera!i

i!kontinuita!

jaringan

no+i+eptor

nyeri

,yeri


34/56

membuka an

kemera#an.-) nyeri bia!anya

!eperti i iri! atau itu!uk"tu!uk) pa!ien melaporkan

nyeri i aera#

abomen.S) !kala nyeri & paa

nyeri akut terapat

!kala / 0"1 * ) Klien meringi! !aat

tera!a nyeri. ,yeri

ira!akan !aat batuk

ataupun ingin

menggerakkan baan

aera# pinggul.,ai)takikaria0115$me

nit *D) menurun 0$/

mm#g) 35$menit

Data !ubyektif

− (a!ien !e!ak&

nafa!nya +epat an

angkalData obyektif

− meningkat.

− (emakaian otot

bantu nafa!

abomen.

− a i!ten!i

abomen

1istended

&*4 O

Meng'ambat relaksasi

diafragma

kspansi tidak bisa

maksimal

Suplai C2 P

Sesak nafas

(ola nafa! tiak

efektif


35/56


36/56

b. +ola nafas tidak efektif ber'ubungan dengan ekspansi paru tidak

optimal

. 3utrisi kurang dari kebutu'an tubu' ber'ubungan dengan penurunan

nafsu makan.

d. 6esiko infeksi ber'ubungan dengan adanya port de entree dari luka

pembeda'an

e. erusakan integritas kulit ber'ubungan dengan adanya luka inasif

pasa operasi

3. Inter*ens& Ke-era;atan

a. 3yeri ber'ubungan dengan terbukanya luka post operasi

Tujuan dalam /aktu 2@2$ jam nyeri berkurang atau teradaptasi

Kr&ter&a has&l

. +asien menyatakan nyeri berkurang

2. Skala nyeri 0! (0!0)

%. 1apat mengidentifikasikan aktifitas yang dapat menurunkan nyeri

$. +asien tenang dan dapat beristira'at

. &&G dalam batas normal yaitu 20>"0 mm'g

Inter*ens& Ras&%nal

. aji dan obserasi tingkat

nyeri yang dirasakan ole'

pasien, lokasi dan intensitas (

skala 0!0)

2. aji dan obserasi tanda!

tanda ital, per'atikan

ta'ikardi, 'ipertensi, dan

peningkatan pernapasan.

%. Berikan informasi mengenai

sifat ketidaknyamanan,

sesuai kebutu'an.

$. 4njurkan menggunakan

metode relaksasi napas

dalam pada saat nyeri

. 1apat mengindikasikan rasa sakit

akut dan ketidaknyamanan.

2.


37/56

. 4tur posisi fisiologis (+osisi

semiflo/er dengan fleksi

pada ekstrimitas ba/a')

. olaborasikan untuk

pemberian obat analgesi

yang sesuai.

-. 8ealt' eduation kepada pasien

untuk tidak meningkatkan tekanan

abdomen (tidak mengejan, batuk)

se'ingga akan menurunkan nyeri

dan memberikan relaksasi pada

otot!otot abdominal se'ingga dapat

menurunkan distensi otot!otot

abdominal

. posisi ini dapat mengurangi

tegangan otot abdomen dan juga

kondisi pasabeda' dengan adanya

insisi se'ingga dapat menurunkan

stimulus nyeri

. 4nalgesik akan menimbulkan

peng'ilangan nyeri yang lebi'

efektif.

-. menit

2. Bunyi nafas tamba'an tidak ada.

%. +asien tidak menunjukan otot bantu pernafasan

INTER


38/56

2. Berikan tamba'an oksigen

sesuai kebutu'an.

%. Berikan instruksi untuk

lati'an nafas dalam

$. ;atat kemajuan yang ada

pada klien tentang pernafasan

4

2. 1ilakukan untuk meningkatkan atau

memaksimalkan pengambilan oksigen

yang akan diikat ole' 8b.

%. 1engan lati'an napas yang rutin, klien

dapat terbiasa untuk napas dalam yang

efektif.

$. Sebagai indikator efektif atau tidakka'

interensi yang dilakukan pera/at pada

klien.

. 3utrisi kurang dari kebutu'an tubu' ber'ubungan dengan penurunan nafsu

makan.

Tujuan setela' dilakukan interensi %@2$ jam klien menunjukkan status

gi?i baik

Kr&ter&a Has&l

. &oleransi ter'adap diet yang dibutu'kan

2. Memperta'ankan massa tubu' dan berat badan dalam batas normal

%. 3ilai laboratorium dalam batas normal, yaitu

a. 8emoglobinI dari %!" gr > dl ( turun )

b. LeukositJ %," D 0, ribu mm% (meningkat )

. 8ematokritI dari $0!2#

d. &rombosit normal 0 D $$0 ribu mm%

e. 4lbumin normal de/asa (%,!,0) g>dl

$. Melaporkan keadekuatan tingkat energi

9nter%en!i a!ional

Maniri

. Buat perenanaan makan

dengan pasien untuk

dimasukkan ke dalam jad/al

. Menjaga pola makan pasien

se'ingga pasien makan seara

teratur


39/56

makan.

2. 1ukung anggota keluarga

untuk memba/a makanan

kesukaan pasien dari ruma'.

%. &a/arkan makanan porsi besar

disiang 'ari ketika nafsu

makan tinggi. Eika nafsu

makan renda', beri porsi

sedikit tapi sering

$. Lakukan pera/atan mulut

. Berikan pasien edukasi

mengenai kebutu'an nutrisi

klien ter'adap penyakitnya

. olaborasi dengan a'li gi?i

mengenai jenis nutrisi yang

akan digunakan pasien.

0. +astikan pola diet biasa pasien,

yang disukai atau tidak disukai.

. +antau masukan dan

pengeluaran dan berat badan

seara pariodik.

9. aji turgor kulit pasien

0. +antau nilai laboratorium,

seperti 8b, albumin, dan kadar

glukosa dara'

2. +asien merasa nyaman dengan

makanan yang diba/a dari ruma'

dan dapat meningkatkan nafsu

makan pasien.

%. 1engan pemberian porsi yang besar

dapat menjaga keadekuatan nutrisi

yang masuk.

$. *nterensi ini untuk menurunkan

resiko infeksi oral dan memberikan

rasa nyaman di mulut

. Meningkatkan pengeta'uan pasien

mengenai penyakitnya k'ususnya

diet dan nutrisi yang dibutu'kan

. &inggi karbo'idrat, protein, dan

kalori diperlukan atau dibutu'kan

selama pera/atan.

-.


40/56

d. 6esiko infeksi ber'ubungan dengan port de entry dari luka pembeda'an

&ujuan dalam /aktu $@2$ jam terjadi perbaikan pada intregitas jaringan

lunak dan tidak terjadi infeksi

riteria 'asil

. &idak ada tanda infeksi dan peradangan pada luka pembeda'an

dengan memper'atikan tanda!tanda infeksi

2. Leukosit dalam batas normal

%. &&G dalam batas normal

a. &1 20>"0 mm'g

b. 66 2!20 @>menit

. 3adi 0!00@>menit$. ondisi luka operasi membaik dan tidak terjadi infeksia

9nter%en!i a!ional

Maniri1. Kaji jeni! pembea#an&

:aktu pembea#an an

apaka# aanya in!truk!ik#u!u! ari tim okter

bea# alam melakukan

pera:atan luka.2. ;aga koni!i balutan alam

alam keaaan ber!i# an

kering3. akukan pera:atan luka.

akukan pera:atan luka

!teril 3 #ari pa!+a opera!i

an iulang !etiap 2 #ari.

4. *utup luka an penampang

ek!ternal engan ka!a

!teril an tutup engan

ple!ter a#e!if yang

menyeluru# menutupi ka!a

1. Mengienti


41/56

5. =erikan terapi antibiotik

6. (antau tana atau gejala

infek!i

7. Kaji faktor yang

meningkatkan !erangan

infek!i/. (antau #a!il laboratorium

. 9n!truk!ikan untukmenjaga #ygiene pribai

1.akolabora!i perbaikan$

opera!i ulang jika

iperlukan

5. (emberian antibiotik apat

mengurangi infek!i

6. Dapat melakukan pen+ega#an

ini ter#aap terjainya infek!i

7. Dapat meng#inari faktor"

faktor yang mungkin apat

memperpara# infek!i/. >a!il laboratorium apat

menentukan !ejau# manainfek!i yang tela# terjai

. (erlinungan ter#aap infek!i1.?ntuk memperbaiki koni!i

in!i!i bea# yang kurang baik&

agar tiak terjai komplika!i.

e. erusakan integritas kulit ber'ubungan dengan adanya luka inasif pasa

pembeda'an

Tujuan 1alam pera/atan 2@2$ jam pasien menunjukkan

regenerasi jaringan.

Kr&ter&a has&l

. +asien menunjukkan turgor kulit normal

2. *ntegritas kulit pasien puli'.

%. akondisi luka membaik, insisi beda' kembali baik, luka epat

bergranulasi

Inter*ens& Ras&%nal


42/56

Lakukan pera/atan luka

yang tepat dan tindakan

kontrol infeksi dan

mera/at luka pada burst

abdomen sengan prinsip

steril

2 Lati' ali' baring

% 8indari terjadinya infeksi

pada luka operasi yang

dapat membuat para'nya

integritas kulit.

Menyiapkan jaringan untuk

penanaman dan menurunkan

resiko infeksi>kegagalan kulit.

2 Menega' terjadinya dekubitus.% 4danya infeksi dapat membuat

kerusakan integritas kulit lebi'

luas


43/56

BAB I<

A$UHAN KEPERA9ATAN KA$U$

Kasus

3y. B, berusia $ ta'un, dira/at di 6S


44/56

6S


45/56

66 meningkat %@>menit, nafas epat dan dangkal, terdapat

penggunaan otot bantu nafas sternoleidomastoid.

2) B2 (Blood)

4kral 8M, ;6& kurang dari % detik. &ekanan dara' 20>"0

mm8g. 3adi 9 @> menit.

%) B% (Brain) !

$) B$ (Bladder) !

) B (Bo/el)

3afsu makan turun, BB turun, pasien lema', kurus, dan bibir

kering. 1ilanjutkan dengan memeriksa bagian perut dimulai

dengan

! *nspeksi adaka' pembesaran abdomen, peregangan

atau tonjolan. Luka post operasi pasien 'iperemi, sedikit

bengkak dan terdapat rembesan dara'. 1istensi abdomen.

! +alpasi pada permukaan perut untuk menilai

kekuatan otot!otot perut. 3yeri ± 2 m pada sekitar luka

! +erkusi timpani

! 4uskultasi bising usus meningkat.

) B (Bone)

Lema', turgor jelek

-) +emeriksaan +enunjang

Laboratorium 8ematologi Sysme@

.2 Anal&sa Data

#en&s -emer&ksaan Has&l N&la& N%rmal

8emoglobin 2 gr > dl %D" gr > dl

Leukosit 2- ribu mm% %,"D0, ribu

mm%

8ematokrit % # $0D2 #

&rombosit 2$ ribu mm% 0D$$0 ribu

mm%


46/56

Data Etiologi Ma!ala#

Data Subjektif )

(a!ien mengelu# !angat

nyeri paa luka po!t"op

terutama !aat bergerak an

iganti balutan

Data 'bjektif )

() *erapat luka po!t

opera!i laparotomi #ari ke"

7

-) nyeri yang ira!akan

!eperti itu!uk"tu!uk

) pa!ien melaporkan nyeri

i aera# abomen.

S) Skala nyeri 5 0"1

* ) (a!ien meringi! !aat

iganti balutan an

ipalpa!i paa aera#

abomen. ,yeri bertamba#

buruk paa malam #ari.

/ *ana %ital normal )

*D) 11 $ / mm>g

, ) 1 $ menit

S )3/

'pera!ilaparotomi

uka in!i!i

@a+tor po!t

opera!i 0batuk$

mengejan

*9 naik

keru!akan

jaringan pa!+a

opera!i

,yeri akut


47/56

) 3 $menit

(eruba#an naf!u makan

an meng#inar ketika

lukanya ipegang.

Data !ubyektif

(a!ien mengelu# !e!ak

Data obyektif

1. meningkat 35

per menit.

2. nafa!nya +epat an

angkal

3. a otot bantu

pernafa!an yaitu ototabomninal

i!ten!i abomen

ek!pan!i paru

tiak optimal

ip!nea

(ola nafa! tiak

efektif

Data Subjektif)

(a!ien tiak naf!u makan

Data 'bjektif)

Pemeriksaan Antopometri :

4 BB a/al "kg R kg

B ('asil lab)

!8b 2 gr>dl

!albumin %g>dl

(a!+a opera!i

laparotomi

i!ten!i abomen

,af!u makan

menurun

,utri!i kurang

ari kebutu#an


48/56

!8ematokrit %#

; bibir kering, lema', kurus.

1 pasien 'anya

meng'abiskan setenga' porsi

makanan

Menurunnya

intake makanan

Data Subjektif ) pa!ien

mera!a lema# an emam

Data objektif

%. luka post laparotomi %0 m.

$. &erdapat luka bekas drain di

kuadran kanan atas

. Leukosit

2-.000> mm%

/. Su'u

%"0;

uka po!t opera!i

terbuka

(ort e entri

kuman

e!iko infek!i

e!iko infek!i

Data !ubyektif ) "

Data obyektif )

1. uka po!t opera!i

kemera#an an

bengkak

2. *urgor jelek

9n!i!i paa kulit

uka po!t op

e!iko Keru!akan

integrita! kulit

e!iko keru!akan

integrita! kulit

3.3 D&agn%sa Ke-era;atan

a. 3yeri ber'ubungan dengan terbukanya luka post operasi.


49/56

b. +ola nafas tidak efektif ber'ubungan dengan ekspansi paru tidak

optimal

. 3utrisi kurang dari kebutu'an tubu' ber'ubungan dengan

penurunan nafsu makan.d. 6esiko infeksi ber'ubungan dengan adanya port de entree dari luka

pembeda'an

e. 6esiko kerusakan integritas kulit ber'ubungan dengan proses

inasif pada abdomen

3. Inter*ens& Ke-era;atan

a. 3yeri ber'ubungan dengan terbukanya luka post operasi

Tujuan dalam /aktu 2@2$ jam nyeri berkurang atau teradaptasi

Kr&ter&a has&l

. +asien menyatakan nyeri berkurang dengan Skala nyeri 0!% (0!0)

2. 1apat mengidentifikasikan aktifitas yang dapat menurunkan nyeri

%. Seara umum pasien terli'at rileks

Inter*ens& Ras&%nal

aji nyeri dengan pendekatan +T6S& elu'an nyeri yang dirasakan setiap indiidu

itu bersifat subyektif

aji kemampuan pasien untuk

mengontrol nyerinya

Banyak fator fisiologi (motiasi, afektif,

kognitif, dan emosional ) yang mempengaru'i

persepsi nyeri dari setiap orang

Berikan kesempatan /aktu istira'at

bila terasa nyeri dan berikan posisi

yang nyaman.

*stira'at akan merelaksasi semua jaringan

se'ingga akan meningkatkan kenyamanan.

Mengajarkan te'nik relaksasi dan

metode distraksi

4kan melanarkan peredaran dara', dan dapat

mengali'kan per'atian nyerinya ke 'al!'al

yang menyenangka

Berita'u pasien untuk meng'indari

mengejan, meregang, batuk, dan

mengangkat benda yang berat. ini

k'ususnya penting selama periode

pasaoperasi a/al dan selama

minggu setela' pembeda'an.

Meng'indari adanya tekanan intra abdomen


50/56

4tur posisi fisiologis (+osisi

semiflo/er dengan fleksi pada

ekstrimitas ba/a')

posisi ini dapat mengurangi tegangan otot

abdomen dan juga kondisi pasabeda' dengan

adanya insisi se'ingga dapat menurunkan

stimulus nyeri

olaborasi analgesi 4nalgesik memblok lintasan nyeri, se'ingga

nyeri berkurang

Cbserasi tingkat nyeri dan respon

motorik klien, %0 menit setela'

pemberian analgesik untuk mengkaji

efektiitasnya dan setiap !2 jam

setela' tindakan pera/atan selama !2

'ari

+engkajian yang optimal akan memberikan

pera/at data yang objektif untuk menega'

kemungkinan komplikasi dan melakukan

interensi yang tepat.

b. +ola nafas tidak efektif ber'ubungan dengan ekspansi paru tidak optimal

Tujuan 1alam /aktu %@ 2$ jam tidak terjadi peruba'an pola napas.

lien dapat bernapas normal.

Kr&ter&a has&l

. lien tidak sesak nafsa dan 66 !20@>menit

2. Bunyi nafas tamba'an dan otot bantu pernafasan tidak ada.

%. kspansi dada kembali normal

Inter*ens& Ras&%nal

aji frekuensi, irama, kedalaman

pernafasan

:rekuensi, irama, dan kedalaman napas

yang normal menunjukkan pola napas

yang efektif

4uskultasi bunyi nafas Mendengarkan suara napas klien normal

atau tidak dan apaka' ada bunyi nafas

tamba'an (abnormal)

Berikan posisi yang nyaman semi

fo/ler

+osisi semi fo/ler mempermuda' udara

masuk se'ingga klien dapat bernapas

dengan optimal

Berikan instruksi untuk lati'an nafas

dalam

1engan lati'an napas yang rutin, klien

dapat terbiasa untuk napas dalam yang

efektif.

Berikan tamba'an oksigen sesuai

kebutu'an.

1ilakukan untuk meningkatkan atau

memaksimalkan pengambilan oksigen


51/56

yang akan diikat ole' 8b.

;atat kemajuan yang ada pada klien

tentang pernafasan

Sebagai indikator efektif atau tidakka'

interensi yang dilakukan pera/at pada

klien


makan.

Tujuan ebutu'an nutrisi klien dapat terpenu'i dengan adekuat

Kr&ter&a has&l

. 4ntropometri berat badan tidak turun (stabil), tinggi badan, lingkar

lengan

2. Biokimia albumin normal de/asa (%,!,0) g>dl, 8b normal (laki!

laki %,!" g>dl, perempuan 2! g>dl)

%. linis tidak tampak kurus, terdapat lipatan lemak, rambut tidak

jarang dan mera'

$. 1iet klien meng'abiskan porsi makannya dan nafsu makan

bertamba'

9nter%en!i a!ional

aji pemenu'an kebutu'an nutrisi

klien

Mengeta'ui kebutu'an nutrisi klien seara

tepat.

Eelaskan pentingnya makanan bagi

proses penyembu'an.

1engan pengeta'uan yang baik tentang

nutrisi akan memotiasi untuk

meningkatkan pemenu'an nutrisi.Monitoring intake dan output

makanan klien.

Mengeta'ui perkembangan pemenu'an

nutrisi klien

olaborasi dengan a'li gi?i untuk

membantu memili' makanan yang

dapat memenu'i kebutu'an gi?i

selama sakit

4'li gi?i adala' spesialisasi dalam ilmu

gi?i yang membantu klien memili'

makanan sesuai dengan keadaan sakitnya,

usia, tinggi, berat badannya.

Manganjurkn makan sedikit! sedikit

tapi sering

1engan sedikit tapi sering mengurangi

penekanan yang berlebi'an pada lambung.


52/56

&a/arkan makanan porsi besar

disiang 'ari ketika nafsu makan

tinggi.

1engan pemberian porsi yang besar dapat

menjaga keadekuatan nutrisi yang masuk.

Lakukan pera/atan mulut *nterensi ini untuk menurunkan resiko

infeksi oral dan memberikan rasa nyaman

di mulut

d. 6esiko infeksi ber'ubungan dengan port de entry dari luka pembeda'an

Tujuan dalam /aktu 2@2$ jam tidak ada tanda!tanda infeksi

Kr&ter&a has&l. pada 'ari ke!2 tidak ada tanda!tanda infeksi dan terjadi

perbaikan pada integritas jaringan lunak

2. Leukosit dalam batas normal

%. &&G dalam batas normal

a. &1 20>"0 mm'g

b. 66 !20@>menit

. 3adi 0!00@>menit

9nter%en!i a!ional

Kaji jeni! pembea#an& :aktu

pembea#an an apaka# aanya

in!truk!i k#u!u! ari tim okter

bea# alam melakukan pera:atan

luka.

Mengienti


53/56

memperpara# infek!i

akukan pera:atan luka !teril 3#ari pa!+a opera!i an iulang

!etiap 2 #ari

(era:atan luka !ebaiknya tiak!etiap #ari untuk menurunkan

kontak tinakan engan luka

yang alam koni!i !teril

!e#innga men+ega#

kontamina!i kuman ke luka

bea#.

;aga koni!i balutan alam alam

keaaan ber!i# an kering

Koni!i ber!i# an kering akan

meng#inarkan kontamina!i

komen!al.

(antau #a!il laboratorum >a!il laboratorium apat

menentukan !ejau# mana

infek!i yang tela# terjai

=erikan terapi antibiotik (emberian antibiotik apat

mengurangi infek!i


pembeda'an

Tujuan 1alam @2$ jam pasien menunjukkan regenerasi jaringan.

Kr&ter&a has&l

. +asien menunjukkan turgor kulit normal, *ntegritas kulit pasien

normal

2. &idak adanya tanda!tanda dekubitus

Inter*ens& Ras&%nal

Lakukan pera/atan luka yang tepat dan

tindakan kontrol infeksi.

Menyiapkan jaringan untuk penanaman dan

menurunkan resiko infeksi>kegagalan kulit.


54/56

8indari terjadinya infeksi pada luka

operasi yang dapat membuat para'nya

integritas kulit.

4danya infeksi dapat membuat kerusakan

integritas kulit lebi' luas

Lakukan mobilisasi miring kiri!kanan

setiap 2 jam

Menega' penekanan setempat yang bias

beresiko terjadinya dekubitus

Cbserasi ter'adap eritema dan

kepuatan, serta palpasi area sekitar

ter'adap ke'angatan dan pelunakan

jaringan tiap menguba' posisi

1eteksi dini adanya gangguan sirkulasi dan

'ilangnya sensasi resiko tinggi kerusakan

integritas kulit kemungkinan komplikasi

bedrest total dan imobilisasi. 8angat dan

pelunakan adala' tanda kerusakan jaringan

BAB <

PENUTUP

.1 Kes&m-ulanBurst abdomen atau abdominal /ound de'isene adala' terbukanya



penutupan luka di dalam perut. Burst abdomen dipengaru'i ole' faktor!faktor

pre operatif, operatif, dan post operatif.

+ada pasien dengan burst abdomen dapat ditemukan masala' kepera/atan

sebagai berikut


55/56

a. 3yeri ber'ubungan dengan terbukanya luka post operasi.

b. +ola nafas tidak efektif ber'ubungan dengan ekspansi paru tidak optimal


makan.

d. 6esiko infeksi ber'ubungan dengan adanya port de entree dari luka

pembeda'an


operasi

DA'TAR PU$TAKA

4irlangga, Saktya. 20. Asuhan keperawatan pada burst abdomen.

'ttp>>saktyairlangga./ordpress.om>20>>2->asu'an!kepera/atan! burst!abdomen>. 1iakses pada 2 Maret 20$

Br Med E. 9. Burst Abdomen Britis' Medial Eournal ///.nbi.nlm.ni'.go.

1iakses pada 2 Maret 20$

Brunner N Suddart'. 99-. !eperawatan "edikal#Bedah. Eakarta A;

umalasari, 4rief Muta77in. 20. $an%%uan $astrointestinal Eakarta Salemba

Medika

http://saktyairlangga.wordpress.com/2011/11/27/asuhan-keperawatan-burst-abdomen/http://saktyairlangga.wordpress.com/2011/11/27/asuhan-keperawatan-burst-abdomen/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://saktyairlangga.wordpress.com/2011/11/27/asuhan-keperawatan-burst-abdomen/http://saktyairlangga.wordpress.com/2011/11/27/asuhan-keperawatan-burst-abdomen/


56/56

+urna/an Eunadi, et al. 992. !apita Selekta !edokteran &nd ed . Media

4esulapius :!

Documents

262304268 Makalah Burst Abdomen