28
STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA 268 269 STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA Jawa PADEGLANG SUKABUMI INDRAMAYU CIAMIS PANGANDARAN BREBES TEGAL PEKALONGAN BATANG JEPARA GUNUNG KIDUL BANTUL SIDOARJO SITUBONDO PASURUAN SUMENEP

268 269 - SURAJI | Perjalanan Ini · PDF fileatau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan ... dengan status Taman Pesisirmelalui pencadangan SK ... (PPI) Desa Dadap

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 268 269 - SURAJI | Perjalanan Ini · PDF fileatau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan ... dengan status Taman Pesisirmelalui pencadangan SK ... (PPI) Desa Dadap

STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA268 269STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA

JawaPADEGLANG

SUKABUMI

INDRAMAYU

CIAMIS PANGANDARAN

BREBES

TEGAL

PEKALONGAN

BATANG

JEPARA

GUNUNG KIDUL

BANTUL

SIDOARJO

SITUBONDO

PASURUAN

SUMENEP

Page 2: 268 269 - SURAJI | Perjalanan Ini · PDF fileatau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan ... dengan status Taman Pesisirmelalui pencadangan SK ... (PPI) Desa Dadap

STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIAii iiiSTATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA

STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIAProfil 113 Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

PENGARAH:Sudirman SaadDirektur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

PENANGGUNGJAWAB:Agus DermawanDirektur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan

PENYUSUN:Agus DermawanSyamsul Bahri LubisSuraji

Nilfa Rasyid, Muschan Ashari, Tendy Kuhaja, Ahmad Sofiullah, Muhammad Saefudin, Asri Setianingrum Kenyo Handadari, Ririn Widiastutik, Dyah Retno Wulandari. Tim Subdit Konservasi Kawasan – Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan

ISBN: 978-602-7913-22-6

© 2014

DITERBITKAN OLEH:

Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis IkanDirektorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau KecilKEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANREPUBLIK INDONESIA

Jl. Medan Merdeka Timur No. 16, Gedung Mina Bahari III Lantai 10 Jakarta 10110Telp./Fax. (021) 3522045http://kkji.kp3k.kkp.go.id

Foto Sampul: “Boo Windows in the Misool Area is a photo site which should feature in everyone’s Raja Ampat portfolio. Here I tried to take a different angle and exploit the schooling silversides for an original take on this beautiful scene”, Alex Tattersal, wetpixel.com

Dipersilahkan mengutip sebagian atau keseluruhan isi buku ini dengan menyebutkan sumber sitasi

Pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan tidak akan pernah terlepas dari fungsi

konservasinya. Bahkan konservasi telah diyakini sebagai upaya penting yang mampu menyelamatkan potensi sumberdaya tetap tersedia dalam mewujudkan perikehidupan lestari yang menyejahterakan. Konservasi telah menjadi tuntutan dan kebutuhan yang harus dipenuhi sebagai harmonisasi atas kebutuhan ekonomi masyarakat dan keinginan untuk terus melestarikan sumberdaya yang ada bagi masa depan.

Hingga tahun 2014, Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan telah membukukan luas kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia mencapai 16,45 Juta Hektar (melebihi target 15,5 juta Hektar). Capaian ini merupakan hasil kolaborasi pemerintah dan pemerintah daerah bersama masyarakat dalam upaya konservasi sumberdaya ikan. Konservasi dalam pembangunan kelautan dan perikanan lima tahun kedepan dipastikan menjadi agenda utama dan tetap menjadi prioritas sebagai penyeimbang kebutuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan. Disamping upaya pengembangan kawasan konservasi menjadi 20 juta hektar, pengelolaan efektif merupakan sasaran utama yang hendak dicapai, diantaranya melalui penguatan kelembagaan pengelolaan efektif yang mengedepankan prinsip-prinsip pengelolaan bersama (co-management). Melalui berbagai upaya ini, konservasi tengah mengukuhkan pilar-pilar perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan berkelanjutan yang memberi manfaat keekonomian pendorong kesejahteraan masyarakat.

Evaluasi tingkat efektivitas pengelolaan kawasan konservasi dilakukan dengan alat ukur E-KKP3K, berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Nomor Kep.44/KP3K/2012 tentang Pedoman Teknis Evaluasi Evektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K). Pedoman E-KKP3K memuat tata-cara atau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan

pengelolaan berkelanjutan kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil. Pada tingkat makro, E-KKP3K digunakan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menilai tingkat pengelolaan kawasan konservasi perairan yang ada di Indonesia. Sementara pada tingkat mikro, E-KKP3K dapat pula digunakan swa-evaluasi terhadap kinerja pengelolaan suatu kawasan konservasi perairan sekaligus membuat perencanaan dalam rangka peningkatan kinerja. Pada

pelaksanaannya, metode evaluasi ini disederhanakan menjadi tiga kategori yang terdiri dari Perunggu, Perak dan Emas. Peringkat Emas merupakan kawasan konservasi mandiri yang telah dikelola secara optimum, dimana masyarakat di sekitar kawasan sejahtera dan mempunyai pendanaan berkelanjutan. Pencapaian dan Upaya pengelolaan efektif kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil yang telah dilakukan dituturkan secara runut dalam buku yang berjudul “Status Pengelolaan Efektif Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil di Indonesia”, edisi tahun 2014.

Kehadiran buku ini diharapkan mampu memberikan sajian informasi kekayaan sumberdaya hayati dan ulasan yang memadai atas upaya pengelolaan efektif kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil yang telah dilakukan serta dapat dipetik pembelajaran dalam rangka pengembangan pengelolaan efektif kawasan konservasi dimasa yang akan datang.

Kami mengucapkan puji syukur kepada Allah Subhanallahuwata’ala atas terselesaikannya penyusunan buku ini. Apresiasi dan penghargaan yang tinggi kami sampaikan kepada para pihak yang telah membantu proses penyusunan, pembahasan hingga terselesaikannya buku ini.

Semoga bermanfaat.

Agus Dermawan

Kata Pengantar

Page 3: 268 269 - SURAJI | Perjalanan Ini · PDF fileatau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan ... dengan status Taman Pesisirmelalui pencadangan SK ... (PPI) Desa Dadap

STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA268 269STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA

JawaPADEGLANG

SUKABUMI

INDRAMAYU

CIAMIS PANGANDARAN

BREBES

TEGAL

PEKALONGAN

BATANG

JEPARA

GUNUNG KIDUL

BANTUL

SIDOARJO

SITUBONDO

PASURUAN

SUMENEP

Page 4: 268 269 - SURAJI | Perjalanan Ini · PDF fileatau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan ... dengan status Taman Pesisirmelalui pencadangan SK ... (PPI) Desa Dadap

STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA270 271STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA

Nama Kawasan :

Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Pandeglang Provinsi

Banten.

Dasar Hukum :

Kawasan Konservasi Laut Daerah Kabupaten Pandeglang dan

laut sekitarnya ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati

Pandeglang Nomor 660/Kep.369-Huk/2007.

Letak Kawasan:

Perairan Labuan, Panimbang, Cigeulis, Sumur & Cibitung.

Potensi Pariwisata :

Potensi pariwisata yang telah dikelola antara lain; (i) sumber

mata air panas Cisolong, (ii) Situ Cikedal di Kecamatan Cikedal,

(iii) Pantai Carita, kolam Renang Alam Cikoromoy, (iv) wisata

Pantai Bama, dan (v) wisata Tanjung Lesung. Kabupaten

Pandeglang juga menjadi pintu masuk menuju Taman

Nasional Ujung Kulon dengan masuk melalui Kecamatan

Panimbang yang merupakan batas timur dari Taman Nasional.

Aksesibilitas :

Kabupaten Pandeglang berjarak 111 KM dari Jakarta dengan

waktu tempuh sekitar dua setengah jama hingga tiga jam

dari Jakarta. Untuk menjangkau Kabupaten Pandeglang

dapat ditempuh dengan jalan darat dengan menggunakan

kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum. Akses darat

ke Pandeglang menggunakan kendaraan umum bisa melalui

Kota Serang via Terminal Pakupatan.

Status Pengelolaan :

Kawasan ini dicadangkan oleh Bupati pada Tahun 2007.

Kawasan Konservasi Perairan Daerah

Kabupaten Pandeglang

Page 5: 268 269 - SURAJI | Perjalanan Ini · PDF fileatau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan ... dengan status Taman Pesisirmelalui pencadangan SK ... (PPI) Desa Dadap

STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA272 273STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA

Kawasan Konservasi Perairan Daerah

Kabupaten Sukabumi

Page 6: 268 269 - SURAJI | Perjalanan Ini · PDF fileatau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan ... dengan status Taman Pesisirmelalui pencadangan SK ... (PPI) Desa Dadap

STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA274 275STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA

Nama Kawasan :

Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Sukabumi (Taman Pesisir Penyu Pantai Pangumbahan)

Dasar Hukum :

Kawasan Konservasi Pesisir Pantai Pangumbahan dicadangkan dengan status Taman Pesisirmelalui pencadangan SK Bupati Sukabumi Nomor 523/Kep.639-Dislutkan/2008 yang dikeluarkan pada tanggal 31 Desember 2008.

Surat Edaran Bupati Sukabumi No. 523/851.A/Dislutkan-08 tanggal 30 April 2008 perihal Pengelolaan Penyu Pantai Pangumbahan.

Surat Edaran Bupati Sukabumi No. 523/932.A/Dislutkan-09 tanggal 16 April 2009 perihal Pengelolaan Konservasi Penyu di Pantai Pangumbahan.

Luas Kawasan :

Kawasan Konservasi Perairan ini memiliki luas 1.771 Ha.

Letak Geografis dan Administratif :

Kawasan Konservasi Pesisir Pantai Pangumbahan merupakan bagian dari Kecamatan Ciracap dan terletak pada posisi geografis 106019’37”-106020’07”LS-07019’08”- 07020’52”BT. Secara administratif, Desa Pangumbahan berbatasan dengan Cagar Alam (BKSDA Cikepuh) dan Desa Gunung Batu di sebelah Utara, sebelah Timur dengan Desa Gunung Batu, sebelah Timur dengan Desa Gunung Batu dan Desa Ujung Genteng, dan sebelah Selatan dengan Samudera Indonesia.

Keanekaragaman Hayati :

Penyu Belimbing (Dermochelys coriecea), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), Penyu Tempayan (caretta caretta), Penyu Pipih (Narator depressus), Penyu Hijau (Chelonia mydas)

Potensi Pariwisata :

Taman Pesisir Penyu Pantai Pangumbahan dapat dijadikan tempat wisata minat khusus yakni turtle watching (melihat penyu bertelur), pelepasan tukik dan wisata kolam sentuh. Di kawasan ini juga telah dibangun pusat informasi yang bisa dijadikan sebagai tempat wisata pendidikan dalam rangka memperkenalkan konservasi penyu kepada para pelajar-mahasiswa.

Aksesibilitas :

Kawasan Konservasi Pesisir Pantai Pangumbahan dapat diakses melalui berbagai rute, yaitu:

1. Rute dari Bogor menggunakan jalan darat menuju Palabuhanratu dengan waktu tempuh 2-3 jam.

2. Rute dari Lebak melalui jalur Selatan menggunakan jalan darat menuju Palabuhanratu.

3. Rute dari Cianjur menggunakan jalan darat menuju Palabuhanratu dengan waktu tempuh 1-2 jam.

4. Untuk mencapai wilayah Kawasan Konservasi Pesisir Pantai Pangumbahan dapat diakses dengan jalan darat dari Palabuhanratu.

Status Pengelolaan :

Taman Pesisir Pangumbahan saat ini telah memiliki rencana pengelolaan dan zonasi serta UPTD pengelola kawasan yang sudah operasional. Sejumlah sarana dan prasarana juga telah diadakan untuk mendukung pengelolaan seperti Pusat informasi, Pos Jaga, Gerbang kawasan, aula dsb. Sejumlah Program Corporate Social Responsibility (CSR) juga telah berpartisipasi aktif dalam pengelolaan kawasan seperti dari PT Bio Farma dan Pt Astra Daihatsu Motor.

Page 7: 268 269 - SURAJI | Perjalanan Ini · PDF fileatau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan ... dengan status Taman Pesisirmelalui pencadangan SK ... (PPI) Desa Dadap

STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA276 277STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA

Kawasan Konservasi Perairan Daerah

Kabupaten Indramayu

Page 8: 268 269 - SURAJI | Perjalanan Ini · PDF fileatau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan ... dengan status Taman Pesisirmelalui pencadangan SK ... (PPI) Desa Dadap

STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA278 279STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA

Nama Kawasan :

Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Indramayu (Pulau Biawak)

Dasar Hukum :

Dasar hukum Penetapan Pulau Biawak dan sekitarnya sebagai Kawasan Konservasi dan Wisata Laut adalah SK Bupati Indramayu No. 556/Kep.528 Diskanla/2004 yang dikeluarkan pada tanggal 7 April 2004

Luas Kawasan :

Kawasan Konservasi Perairan ini memiliki luas 720 Ha.

Letak Geografis dan Administratif :

Pulau Biawak dan sekitarnya terdiri dari tiga pulau kecil, yaitu Pulau Biawak atau yang dikenal juga dengan Pulau Rakit, Pulau Gosong, dan Pulau Candikian (Pulau Rakit Utara). Secara

Potensi Pariwisata :

Pulau Biawak dan sekitarnya memiliki sejumlah obyek wisata menarik, antara lain: Situs Makam Belanda, Situs Makam Syarif Hasan, Menara Mercu Suar. Selain itu, kawasan ini juga sering dijadikan tempat wisata ‘menonton Biawak’ yang merupakan satwa langka di Indonesia.

Aksesibilitas :

Pulau Biawak dan sekitarnya yang terletak di sebelah Utara Indramayu, yaitu sekitar 26 mil (± 50 km) dari daratan Indramayu ini dapat dijangkau dengan menggunakan kapal nelayan dengan lama perjalanan 4-6 jam. Akses menuju pulau ini berasal dari beberapa daerah sekitarnya, misalnya Brondong dan Karangsong. Untuk menuju pulau tersebut harus memakai perahu yang disewa dari nelayan karena tidak ada angkutan khusus yang berangkat setiap hari.

geografis, Kawasan Konservasi ini terletak pada koordinat sbb:

P. Biawak 06°56’022’’ LS dan 108°22’015’’ BT

P. Gosong 5°52’076”LS dan 108°24’337’’ BT

P. Candakian 5°48’089”LS dan 108°24’487’’BT

Keanekaragaman Hayati :

Pulau Biawak merupakan pulau hutan yang banyak ditumbuhi berbagai jenis bakau sebagai ciri khas eksosistem mangrove. Kondisi ekosistem mangrove masih baik dengan tumbuhnya berbagai ragam

jenis mangrove yang sudah langka sebagaimana jarang dijumpai di pantai Utara Jawa. Jenis-jenis bakau yang tumbuh diantaranya adalahSonneratia sp, Avicennia sp, Bruguiera sp, Rhizophora sp, Ceriops sp, Acanthus sp, Lummitterae, Xylocarpus, Aigicera, Nipa sp dan sebagainya.

Status Pengelolaan

Tahun 2006

Kantor Pengelola KKLD di Komplek Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Desa Dadap Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu.

Kapal Wisata KKLD, kapasitas 25 Orang, Kecepatan 10 knot/jam, dilengkpai Life Jacket sebanyak 25 pcs (Jaket Pelampung), Life Bouy (5pcs), Radio SSB (single side band), GPS (geographic position system), HT (handy talky), dan Pemandu Wisata (guide/interpreter).

Radar dan Fish Finder

Pusat Informasi dan Pos Jaga di Pulau Biawak

Dermaga Pelabuhan / Jetty di Pulau Biawak.

Tempat Penangkaran Biota Laut Langka dan Ikan Hias.

Peralatan Selam (diving) sebanyak 3 Unit dan Kompresor

Page 9: 268 269 - SURAJI | Perjalanan Ini · PDF fileatau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan ... dengan status Taman Pesisirmelalui pencadangan SK ... (PPI) Desa Dadap

STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA280 281STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA

Mouring Bouy (tempat tampat perahu di laut)

Papan informasi penunjuk arah potensi wisata.

Sarana kebersihan, Tempat duduk dan shelter.

Tahun 2007

Kantor Pengelola KKLD di Komplek Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Desa Dadap Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu.

Kapal Wisata KKLD, kapasitas 25 Orang, Kecepatan 10 knot/jam, dilengkpai Life Jacket sebanyak 25 pcs (Jaket Pelampung), Life Bouy (5pcs), Radio SSB (single side band), GPS (geographic position system), HT (handy talky), dan Pemandu Wisata (guide/interpreter).

Pelampung), Life Bouy (5pcs), Radio SSB (single side band), GPS (geographic position system), HT (handy talky), dan Pemandu Wisata (guide/interpreter).

Radar dan Fish Finder

Pusat Informasi dan Pos Jaga di Pulau Biawak

Dermaga Pelabuhan / Jetty di Pulau Biawak.

Tempat Penangkaran Biota Laut Langka dan Ikan Hias.

Peralatan Selam (diving) sebanyak 3 Unit dan Kompresor

Mouring Bouy (tempat tampat perahu di laut)

Papan informasi penunjuk arah potensi wisata.

Sarana kebersihan, Tempat duduk dan shelter.

Tahun 2009

Pembangunan grassblok Bangunan KKLD

Rehab dan Peninggian Jembatan

Pembangunan Tempat Tambat Perahu

Radar dan Fish Finder

Pusat Informasi dan Pos Jaga di Pulau Biawak

Dermaga Pelabuhan / Jetty di Pulau Biawak.

Tempat Penangkaran Biota Laut Langka dan Ikan Hias.

Peralatan Selam (diving) sebanyak 3 Unit dan Kompresor

Mouring Bouy (tempat tampat perahu di laut)

Papan informasi penunjuk arah potensi wisata.

Sarana kebersihan, Tempat duduk dan shelter.

Tahun 2008

Kantor Pengelola KKLD di Komplek Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Desa Dadap Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu.

Kapal Wisata KKLD, kapasitas 25 Orang, Kecepatan 10 knot/jam, dilengkpai Life Jacket sebanyak 25 pcs (Jaket

Page 10: 268 269 - SURAJI | Perjalanan Ini · PDF fileatau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan ... dengan status Taman Pesisirmelalui pencadangan SK ... (PPI) Desa Dadap

STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA282 283STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA

Kawasan Konservasi Perairan Daerah

Kabupaten Ciamis

Page 11: 268 269 - SURAJI | Perjalanan Ini · PDF fileatau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan ... dengan status Taman Pesisirmelalui pencadangan SK ... (PPI) Desa Dadap

STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA284 285STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA

Nama Kawasan :

Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Ciamis

Dasar Hukum :

Dasar hukum pencadangan Kawasan Konservasi Perairan

Kabupaten Ciamis adalah Peraturan Bupati Ciamis Nomor : 15

Tahun 2008.

Luas Kawasan :

Kawasan Konservasi Perairan ini memiliki luas 29.823,99 Ha.

Letak Geografis dan Administratif :

Kawasan Konservasi Kabupaten Ciamis terletak pada posisi

geografis 07041’01”– 07049’11” LS dan 108026’58” – 108046’56”

BT. Sementara secara administratif, Kabupaten Ciamis

berbatasan dengan Kabupaten Majalengka dan Kabupaten

Kuningan di sebelah Utara, Kabupaten Tasikmalaya di sebelah

Barat, Provinsi Jawa Tengah di sebelah Timur, dan Samudera

Indonesia di sebelah Selatan.

Keanekaragaman Hayati :

Di wilayah pesisir Kabupaten Ciamis ditemukan 18 jenis

mangrove yang didominasi oleh jenis Rhizophora apiculata,

Scyphiphora hydrophyllaceae, Acantus ilicifolius, Nypa

fruticans dan Acrosticum aureum dan 9 jenis mangrove

ikutan yang didominasi oleh jenis Pongmia pinnata dan

Terminalia cattapa, Pandanus tektorius, Hibscus sp, dan

Cerbera manghas. Namun demikian, Rhizophora apiculata

adalah jenis mangrove yang paling dominan di wilayah

pesisir Kabupaten Ciamis. Ekosistem lamun di pesisir Ciamis

didominasi oleh Thallasia hemprichii dan Enhalus acoroides,

sementara biota laut yang berasosiasi dengan lamun yaitu

jenis-jenis ikan tertentu, crustacea, molusca (Pinna, Lambis,

dan Strombus), echinodermata (Holothuria dan Aste roidea),

bulu babi (Diadema sitosum) dan cacing laut (polychaeta).

Terumbu karang Pangandaran didominasi oleh karang-karang

massif, yang merupakan karang-karang berbentuk padat dan

keras. Hasil pengamatan bawah air ditemukan berbagai jenis

karang diantaranya Goniastrea retiformis, G. favulus, G. aspera,

G. pectinata, Platygyra pini, P. lamellina, Montastrea curta, M.

annuligera, M. magnistellata,Leptastrea transversa, Cyphastrea

serailia, C. Chaldium, Echinopora lamellose, E. gemmacea,

E. hirsutissima. Berkembangnya karang padat dan keras

disebabkan oleh faktor kedalaman air dan kerasnya hempasan

gelombang Samudera Hindia.

Page 12: 268 269 - SURAJI | Perjalanan Ini · PDF fileatau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan ... dengan status Taman Pesisirmelalui pencadangan SK ... (PPI) Desa Dadap

STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA286 287STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA

Potensi Pariwisata :

Kabupaten Ciamis memiliki banyak lokasi yang potensial

untuk dikembangkan sebagai obyek wisata, diantaranya

adalah Cagar Alam Pangandaran, Karang Tirta, Batu Hiu dan

Batu Karas

Aksesibilitas :

Kawasan Konservasi Perairan Ciamis mempunyai jarak

yang cukup dekat, baik dengan ibu kota provinsi maupun

kabupaten. Lokasinya dapat dicapai melalui jalur Utara

dan Selatan. Untuk transportasi darat bisa menggunakan

angkutan umum atau menyewa mobil. Kendaraan umum

berupa bus antar kota bisa ditempuh dengan rute Jakarta-

Ciamis-Pangandaran dan Bandung-Ciamis-Pangandaran.

Page 13: 268 269 - SURAJI | Perjalanan Ini · PDF fileatau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan ... dengan status Taman Pesisirmelalui pencadangan SK ... (PPI) Desa Dadap

STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA288 289STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA

Kawasan Konservasi Perairan Daerah

Kabupaten Brebes

Page 14: 268 269 - SURAJI | Perjalanan Ini · PDF fileatau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan ... dengan status Taman Pesisirmelalui pencadangan SK ... (PPI) Desa Dadap

STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA290 291STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA

Sementara itu, Waduk Malahayu terletak di Desa Malahayu,

Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes,Jawa Tengah; ± 6

km dari Banjarharjo atau 17 km dari Tanjung. Luas kawasan

ini sekitar 944 hektare dan dibangun pada tahun 1930 oleh

Kolonial Belanda. Fungsi waduk ini disamping sebagai sarana

irigasi lahan pertanian wilayah Kecamatan Banjarharjo,

Kersana, Ketanggungan, Losari, Tanjung dan Bulalakamba

juga sebagai pengontrol banjir serta dimanfaatkan untuk

rekreasi. Di obyek wisata ini dapat ditemukan panorama alam

pegunungan yang indah, dikelilingi hutan jati yang luas dan

telah dijadikan bumi perkemahan dan wana wisata. Berbagai

fasilitas tersedia di kompleks wisata ini antara lain kolam

renang anak, mainan anak, becak air, perahu pesiar, perahu

dayung, panggung terbuka serta disediakan tempat parkir

yang cukup luas (Wikipedia).

Nama Kawasan :

Suaka Perikanan Waduk Malahayu dan Waduk Penjalin

Dasar Hukum :

Dasar hukum pencadangan Kawasan Konservasi Perairan

Kabupaten Brebes adalah Keputusan Bupati Brebes Nomor :

523/177 Tahun 2007 Tentang penetapan daerah perlindungan

sumberdaya ikan (suaka perikanan) sebagai zona penyangga

penebaran benih ikan di perairan umum waduk mahalayu

kecamatan Banjarharjo dan Waduk Penjalin Kecamatan

Paguyangan Kabupaten Brebes

Sekilas tentang kawasan

Waduk Penjalin memiliki luas 1,25 km2 dan isi 9,5 juta

m3, terletak di tengah-tengah Desa Winduaji , 2,4 km arah

selatan ibu kota Kecamatan Paguyangan . Dari ibu kota

kecamatan ke arah selatan jurusan Purwokerto , kemudian

sampai Desa Winduaji belok kanan ke lokasi waduk. Dari

kota Paguyangan jaraknya 6 km, dari kota Bumiayu 12 km.

Sedangkan dari Purwokerto 30 km. Waduk Penjalin terletak

perbatasan Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Brebes.

Waduk ini dibangun tahun 1930 oleh pemerintah kolonial

Belanda bersamaan dengan Waduk Malahayu. Air waduk ini

dipersiapkan untuk menyuplai irigasi Sungai Pemali bawah

dan areal persawahan. Penjalin dalam Bahasa Jawa berati

rotan. Di bagian muka waduk ini terdapat tanggul dengan

ketinggian 16 m, lebar 4 m, dan panjang 850 m. Keliling

waduk dikitari pedukuhan Mungguhan, Keser Kulon, Kali

Garung, Kedung Agung, Soka, Karangsempu, Pecikalan, dan

Karangnangka. Sedangkan di sebelah timur yang merupakan

tanggul dan pintu gerbang waduk adalah dukuh Keser

Tengah.

Page 15: 268 269 - SURAJI | Perjalanan Ini · PDF fileatau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan ... dengan status Taman Pesisirmelalui pencadangan SK ... (PPI) Desa Dadap

STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA292 293STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA

Kawasan Konservasi Perairan Daerah

Kabupaten Tegal

Page 16: 268 269 - SURAJI | Perjalanan Ini · PDF fileatau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan ... dengan status Taman Pesisirmelalui pencadangan SK ... (PPI) Desa Dadap

STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA294 295STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA

Nama Kawasan :

Kawasan KonservasiPerairan Karang Jeruk

Dasar Hukum :

Keputusan Bupati Tegal Nomor: 523/448/2010

Luas Kawasan

Kawasan Suaka Perikanan Karang Jeruk memiliki luas sekitar 53 Hektar dengan rincian sebagai berikut :

Zona Inti (10,365 hektar) antara 109°11’57,068” – 109°12’16,249” BT dan 06°48’34,689” – 06°48’45,240” LS

Zona Penyangga (42,825 hektar) antara 109°11’50,560” – 109°12’22,766” BT dan 06°48’28,174” – 06°48’51,741” LS

Zona Pemanfaatan : Di luar Zona inti (Karang jeruk dan zona pemanfaatan

Potensi Pariwisata :

1. Wisata Pantai Purwahamba

Pantai Purwahamba Indah atau biasa disebut Purin. Ada pula yang menyebutnya Pantai Sosro. Salah satu wisata pantai alternatif yang patut dicoba. Dengan lokasi yang strategis, yaitu di Jalan Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah, membuat tempat wisata ini mudah diakses dari mana saja

2. Wisata Pantai Alam Indah (PAI)

Setelah penat beraktifitas, yuk kita berwisata di Pantai Alam Indah (PAI) Tegal. Tempat wisata ini dekat dengan pusat Kota Tegal. Jadi masih bisa dijangkau dengan kendaraan. Lokasinya pun cukup strategis, karena melalui Jalan Pantura.

Lokasi :

Karang Jeruk dalam wilayah administratif Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal

Rencana Pengelolaan Zonasi

Kawasan Konservasi ini telah memiliki zonasi dengan lokasi, koordinat dan rincian sbb :

Zona Inti : 10,635 ha

109°11’57,068” – 109°12’16,249” BT

06°48’34,689” – 06°48’45,240” LS

Mutlak dilindungi dan tidak boleh terjadi perubahan apapun didalamnya oleh aktivitas manusia. Kegiatan yang diperbolehkan hanya untuk kepentingan ilmu pengetahuan, pendidikan, penelitian, inventarisasi, pemantauan perlindungan dan pengamanan.

Zona Penyangga : 42,825 ha

109°11’50,560” – 109°12’22,766” BT

06°48’28,174” – 06°48’51,741” LS

Zona yang diperuntukan bagi pengamanan zona inti sebagai upaya konservasi. Boleh dilakukan kegiatan penangkapan yang tidak merusak (ramah lingkungan). Tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang dapat memberikan dampak negatif terhadap zona inti.

Zona Pemanfaatan

Lokasi menyebar diluar zona inti (Karang Jeruk dan zona pemanfaatan )

Zona pemanfaatan perikanan dengan menggunakan peralatan atau sarana prasarana pemanfaatan ramah lingkungan. Penangkapan diperkenankan tanpa batasan waktu dan spesies.

Sekilas tentang Kawasan

Kabupaten Tegal, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Slawi, sekitar 14 km sebelah selatan Kota Tegal. Kabupaten ini berbatasan dengan Kota Tegal dan Laut Jawa di utara, Kabupaten Pemalang di timur, Kabupaten Banyumas di selatan, serta Kabupaten Brebes di selatan dan barat. Bagian utara wilayah Kabupaten Tegal merupakan dataran rendah. Di sebelah selatan merupakan pegunungan, dengan puncaknya Gunung Slamet (3.428 meter), gunung tertinggi di Jawa Tengah. Di perbatasan dengan Kabupaten Pemalang, terdapat rangkaian perbukitan yang tidak terlalu terjal. Di antara sungai besar yang mengalir adalah Kali Gung dan Kali Erang, keduanya bermata air di hulu Gunung Slamet. Kabupaten Tegal terdiri atas 18 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Slawi. Slawi dulunya merupakan kota kecamatan, yang kemudian dikembangkan menjadi ibukota kabupaten yang sebelumnya berada di Kota Tegal.

Secara geografis disebelah utara kabupaten tegal merupakan daerah pesisir yang terumbu karangnya rusak karena adanya penambangan liar, penangkapan menggunakan bahan peledak, pencemaran, sedimentasi, eksploitasi berlebih, pembuangan jangkar kapal di daerah terumbu karang, bencana alam pemangsaan oleh Achantaster plancii maka pemerintah daerah , masyarakat pesisir , dan stakeholder tekait menginisiasi perlu adanya konservasi kawasan perairan untuk melindungi ekosistem terumbu karang. Kerentanan ekosistem terumbu karang dan berbagai ulah manusia terus memaksa terdegradasinya terumbu karang. Kawasan Konservai Perairan diatur dengan sistem zonasi. pembagian zonasi yang dapat dikembangkan di dalam kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil, yaitu zona inti, zona perikanan berkelanjutan, zona pemanfaatan dan zona lainnya. Dengan konservasi, masyarakat telah memperoleh manfaat hasil tangkapan lebih baik, sebagai dampak limpahan ikan yang dilindungi pada zona larang ambil. selain itu, berbagai alternatif mata pencaharian juga berkembang dengan meningkatnya pengelolaan kawasan konservasi, seperti pemanfaatan wisata bahari serta berbagai kegiatan pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat.

Page 17: 268 269 - SURAJI | Perjalanan Ini · PDF fileatau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan ... dengan status Taman Pesisirmelalui pencadangan SK ... (PPI) Desa Dadap

STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA296 297STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA

Nama Kawasan :

Konservasi Kawasan Mangrove pada Pusat Informasi Mangrove dan Sekitarnya Kabupaten Pekalongan.

Dasar Hukum :

Dasar hukum pencadangan Kawasan yakni SK Walikota Pekalongan Nomor 523/02.A tahun 2012 tentang Konservasi Kawasan Mangrove pada Pusat Informasi Mangrove dan Sekitarnya Kabupaten Pekalongan;

Luas Kawasan :

Kawasan Konservasi ini memiliki luas 66,4 Ha.

Letak Geografis dan Administratif :

Kawasan Konservasi ini terletak di Kecamatan Pekalongan Utara diantaranya terdapat di tiga Kelurahan yaitu:

Kelurahan Kandang Panjang seluas 10,7 Ha dan 3,2 Ha

Kelurahan Bandengan seluas 49,5 Ha

Kelurahan Degayu seluas 3 Ha.

Keanekaragaman Hayati :

Pencadangan kawasan konservasi dilakukan oleh pemerintah Kota Pekalongan mengingat tingginya abrasi yang terjadi di wilayah pesisir. Mangrove di pesisir Kota Pekalongan diharapkan dapat mengurangi abrasi dan mengembalikan habitat penting bagi biota ekonomis penting yang berasosiasi dengan mangrove. Mangrove mempunyai fungsi penting dalam melindungi daerah pantai dari gelombang besar dan abrasi pantai. Penggunaan tumbuhan mangrove sangat berguna karena sabuk hijau mangrove tidak saja akan mencegah terjadinya abrasi tetapi, secara ekologis juga akan membantu mengembalikan serta meningkatkan produksi perikanan di perairan disekitarnya mengingat bahwa hutan

mangrove merupakan tempat hidup dan tempat memijah dari banyak jenis organisme laut baik yang secara ekonomis penting maupun tidak. Selain itu mangrove mempunyai fungsi ekologis sebagai tempat berlindung dan nursery ground bagi beberapa jenis hewan seperti ikan, udang, ular, dan burung.

Potensi Pariwisata :

Pesisir kota Pekalongan mempunyai beberapa potensi wisata yang dapat dikembangkan. Salah satunya adalah Pusat Informasi Mangrove yang menjadi Kawasan Konservasi. Pada Kawasan ini sudah dibangun infrastruktur yang mendukung kegiatan wisata baik edukasi, wisata alam maupun wisata kuliner..

Aksesibilitas :

Pusat Informasi Mangrove dapat diakses dari Jakarta dengan transportasi darat baik itu kereta maupun kendaraan umum dan pribadi. setelah itu menuju lokasi yang berada di Kecamatan Pekalongan Utara.

Status Pengelolaan :

Di samping upaya-upaya pokok pengelolaan seperti pengadaan sarana prasarana, sosialisasi, dan monitoring, penyusunan Rencana Pengelolaan dan zonasi kawasan ini telah dilaksanakan, begitu pula dengan penunjukan unit organisasi pengelola.

Kawasan Konservasi Perairan Daerah

Kabupaten Pekalongan

Page 18: 268 269 - SURAJI | Perjalanan Ini · PDF fileatau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan ... dengan status Taman Pesisirmelalui pencadangan SK ... (PPI) Desa Dadap

STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA298 299STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA

Kawasan Konservasi Perairan Daerah

Kabupaten Batang

Page 19: 268 269 - SURAJI | Perjalanan Ini · PDF fileatau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan ... dengan status Taman Pesisirmelalui pencadangan SK ... (PPI) Desa Dadap

STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA300 301STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA

Nama Kawasan :

Kawasan Konservasi Pesisir Kabupaten Batang (Taman Pesisir

Ujungnegoro-Roban)

Dasar Hukum :

Dasar hukum pencadangan Kawasan yakni SK Bupati Batang

Nomor 523/194/2012 tentang Pencadangan Kawasan Taman

Pesisir Batang;

Dasar hukum penetapan kawasan yakni SK Menteri Kelautan

dan Perikanan Nomor Kep.29/MEN/2012

Luas Kawasan :

Kawasan Konservasi ini memiliki luas 4.015,2 Ha.

setempat cukup mengenal komunitas karang-karang tesebut.

Nama-nama komunitas karang menurut masyarakat lokal,

berturut-turut mulai dari arah Barat ke Timur di sepanjang

pantai KKLD antara lain Karang Maeso, Karang Pancer Darat,

Karang Pancer, Karang Angrik, Karang Wuluhan, Karang

Jojogan, Karang Guo, Karang Kepuh, Karang Kembar, Karang

Ipik, dan Karang Kretek. Berdasarkan hasil survey, persentase

tutupan karang keras sebesar 6%, seperti Porites Lobata

dengan bentuk pertumbuhan masive dan submasive. Selain

itu, juga terdapat sedikit karang dari familia Faviidae yaitu

Favites sp dijumpai dalam bentuk pertumbuhan masive. Jenis

ikan karang yang terdapat di lokasi berasal dari 3 famili yaitu

Pomacentridae dengan kelimpahan relatif sebesar 78,78%,

Labridae sebesar 3,02% dan Siganidae 18,18 %. Spesies ikan

karang yang paling melimpah ialah jenis Neopomacentrus

yaitu Neopomacentrus Cyanomos dan N. azysron. Famili

Labridae yang ditemukan adalah ikan pembersih (cleanerfish)

Labroides dimidiatus. Ikan karang ekonomis penting yang

dijumpai di lokasi adalah ikan beronang jenis Siganus javus.

Potensi Pariwisata :

Obyek wisata yang berkembang di Kabupaten Batang adalah

wisata pantai yaitu Pantai Ujungnegoro. Selain itu, ada pula

lokasi Makam Syech Maulana Maghribi yang sering dijadikan

tempat wisata sejarah/religi.

Aksesibilitas :

Pantai Ujungnegoro-Roban dapat diakses dari arah

Pekalongan, Banjarnegara, dan Kendal menuju Batang, setelah

itu menuju lokasi yang berada di Kecamatan Kandeman,

Kecamatan Tulis dan Kecamatan Subah.

Status Pengelolaan :

Di samping upaya-upaya pokok [engelolaan seperta

pengadaan sarana prasarana, sosialisasi, dan monitoring,

penyusunan Rencana Pengelolaan dan zonasi kawasan ini

telah dilaksanakan, begitu pula dengan penunjukan unit

organisasi pengelola.

Letak Geografis dan Administratif :

Kawasan ini terletak di pesisir Ujungnegoro hingga Roban

yang terbentang sepanjang Pantai Utara wilayah administrasi

Kabupaten Batang.

Keanekaragaman Hayati :

Ekosistem mangrove di Kawasan Konservasi Laut Daerah

terdapat di Desa Sengon (Kecamatan Subah). Mang rove

jenis Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Avicennia

marina dan Bruguiera cylindrica termasuk golongan mangrove

komponen mayor. Golongan mang rove ini paling banyak

ditemui dibanding mangrove komponen minor seperti

Excoecaria agallocha serta mangrove komponen asosiasi

seperti waru, ketapang, dan cemara laut. Hasil interpretasi

citra satelit menunjukkan penurunan luasan mangrove yang

terjadi antara tahun 2003-2006 di wilayah pesisir Kabupaten

Batang pada umumnya,yaitu dari 363,842 ha pada tahun 2003

menjadi 159,847 ha. Terumbu karang yang ditemukan terdiri

atas karang mati dan karang yang masih tumbuh. Masyarakat

Page 20: 268 269 - SURAJI | Perjalanan Ini · PDF fileatau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan ... dengan status Taman Pesisirmelalui pencadangan SK ... (PPI) Desa Dadap

STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA302 303STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA

Nama Kawasan :

Kawasan Taman Pulau Kecil Pulau Panjang Kabupaten Jepara

Dasar Hukum :

Dasar hukum pencadangan Kawasan yakni SK Bupati Jepara Nomor 522.52/728 tahun 2013 tentang Pencadangan Kawasan Taman Pulau Kecil Pulau Panjang Kabupaten Jepara;

Luas Kawasan :

Kawasan Konservasi ini memiliki luas 180,13 Ha.

Letak Geografis dan Administratif :

Kawasan ini terletak di pesisir Kabupaten Jepara tepatnya di Kelurahan Ujung Batu, Kecamatan Jepara dengan luas zona inti 6,09 Ha, zona pemanfaatan seluas 19,68 Ha dan zona Perikanan Berkelanjutan seluas 154,36 Ha. Pulau panjang berada di koordinat 05°40’-05°57’ LS dan 110°04’-110°40’ BT. Dengan luas wilayah teritorial seluas 30 Ha.

Keanekaragaman Hayati :

Secara umum, pulau Panjang merupakan sebuah pulau yang didominasi oleh vegetasi pohon yang cukup tinggi. Diantaranya adalah; pohon randu, pohon duri, ketapang, petet, waru, kelor, setigi, cemara dan asam jawa. Secara umum kondisi terumbu karang di Pulau Panjang termasuk dalam kategori sedang mencapai 57% dari keseluruhan area pengamatan. Selanjutnya kondisi terumbu karang dengan kategori buruk mencapai 29% dan hanya 7% dalam kategori baik dan buruk sekali. Karakteristik perairan di Pulau Panjang adalah pantai batu berpasir. Lereng terumbu dalam kategori landai hingga agak curam, dengan kemiringan

Kawasan Konservasi Perairan Daerah

Kabupaten Jepara

lereng terumbu berkisar antara 10 - 20°. Kecerahan perarian tergolong rendah yaitu 6 meter. Persebaran mangrove tidak cukup tinggi, dengan hanya ditemukan tiga jenis mangrove, yaitu: jenis rhizopora, avicenia dan lumnitzera.

Potensi Pariwisata :

Obyek wisata yang berkembang di Kabupaten Jepara adalah wisata pantai yaitu Pantai Kartini. Selain itu juga banyak wisatawan menyeberang menuju Taman Nasional Karimunjawa untuk berwisata. Untuk Pulau Panjang sendiri merupakan destinasi wisata bagi para wisatawan untuk menikmati keindahan pantainya dan ekosistemnya. Di sisi lain, keberadaan mercu suar dan makam juga menjadi daya tarik tersendiri

Aksesibilitas :

Menuju Kawasan Konservasi Pulau Panjang dapat diakses dari pantai Kartini di Kabupaten Jepara menggunakan perahu/boat wisata, Pantai Kartini di Kabupaten Jepara berjarak 3 km dari pusat kota Jepara. Pusat kota Jepara berjarak 85 km dari Semarang ibukota Propinsi Jawa Tengah..

Page 21: 268 269 - SURAJI | Perjalanan Ini · PDF fileatau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan ... dengan status Taman Pesisirmelalui pencadangan SK ... (PPI) Desa Dadap

STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA304 305STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA

Nama Kawasan :

Suaka Alam Perairan Kabupaten Gunungkidul

Dasar Hukum :

Dasar hukum pencadangan Kawasan yakni SK Bupati Gunung Kidul Nomor 271/KPTS/2013 tentang Pencadangan Kawasan Konservasi Perairan di Kabupaten Gunung Kidul;

Luas Kawasan :

Kawasan Konservasi ini memiliki luas 3.195,67 Ha. Dengan luas kawasan daratan sebesar 192,79 Ha dan Kawasan Perairan seluas 3.195,67 Ha. Luas Zona Inti 420,105 Ha atau 12,39% dari total luas kawasan konservasi perairan

Letak Geografis dan Administratif :

Kawasan ini terletak di pesisir Kabupaten Gunung Kidul

tepatnya di sekitar Wediombo. Kawasan Pantai Wediombo terletak di Desa Balong dan Desa Jepitu, Kecamatan Girisubo..

Keanekaragaman Hayati :

Potensi Pariwisata :

Pantai Wediombo merupakan teluk bertebing terjal, berpasir putih, tersusun oleh pasir vulkanis dan pasir organis yang selama ini telah menjadi salah satu destinasi wisata di Kab. Gunung Kidul. Wisatawan dapat menikmati sunset dan aktifitas memancing di lokasi wisata tersebut.

Aksesibilitas :

Wediombo yang merupakan lokasi Kawasan Konservasi terletak di Kecamatan Girisubo yang berjarak 28 km dari Kota Wonosari ke arah tenggara. Sedangkan Wonosari berjarak sekitar 39 km dari kota Yogyakarta.

Kawasan Konservasi Perairan Daerah

Kabupaten Gunung Kidul

Page 22: 268 269 - SURAJI | Perjalanan Ini · PDF fileatau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan ... dengan status Taman Pesisirmelalui pencadangan SK ... (PPI) Desa Dadap

STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA306 307STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA

Kawasan Konservasi Perairan Daerah

Kabupaten Bantul

Page 23: 268 269 - SURAJI | Perjalanan Ini · PDF fileatau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan ... dengan status Taman Pesisirmelalui pencadangan SK ... (PPI) Desa Dadap

STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA308 309STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA

Nama Kawasan :

Kawasan Konservasi Taman Pesisir Kabupaten Bantul

Dasar Hukum :

Dasar hukum pencadangan Kawasan yakni SK Bupati Bantul

Nomor 284 tahun 2014 tentang Pencadangan Kawasan

Konservasi Taman Pesisir Kabupaten Bantul;

Luas Kawasan :

Kawasan Konservasi ini memiliki luas 182 Ha. Terdiri dari

Kawasan Konservasi Penyu, seluas 50 Ha dan Kawasan

Keanekaragaman Hayati :

Wilayah Pesisir Kabupaten Bantul memiliki potensi sumberdaya alam berupa satwa penyu, vegetasi mangrove, dan gumuk pasir yang mempunyai daya tarik sumberdaya hayati, formasi geologi, dan/atau gejala alam yang dapat dikembangkan untuk kepentingan pemanfaatan pengembangan ilmu pengetahuan, penelitian, pendidikan dan peningkatan kesadaran konservasi sumberdaya alam hayati, wisata bahari, dan rekreasi.

Konservasi Mangrove, seluas 132 Ha. Untuk Kawasan

Konservasi Penyu, Zona inti seluas 19 Ha, zona lainnya seluas

9 Ha dan zona pemanfaatan terbatas seluas 22 Ha. Sedangkan

Kawasan Konservasi Mangrove, Zona inti seluas 10 Ha, zona

lainnya seluas 94 Ha dan zona pemanfaatan terbatas seluas 28

Ha.

Letak Geografis dan Administratif :

Kawasan ini terletak di pesisir Kabupaten Bantul tepatnya di

Kecamatan Kretek, yang ada di dua lokasi kawasan konservasi,

yaitu: konservasi penyu (penangkaran tukik) di Pantai Patehan

(Desa Gadingsari) dan Pantai Pandansimo (Desa Poncosari).

Kemudian konservasi mangrove di Baros (DesaTirtohargo)

Potensi Pariwisata :

Obyek wisata yang berkembang di Kabupaten Bantul adalah wisata alam, wisata budaya dan wisata buatan/minat khusus. Namun khususnya di Kawasan Konservasi yang dapat dinikmati wisatawan adalah wisata pantai. Sebagian dari wilayah Kawasan Konservasi memang bersinggungan dengan objek wisata pantai yang sudah berkembang. Sehingga pengelolaan kawasan konservasi dapat dipadukan dengan konsep wisata.

Aksesibilitas :

Menuju Kawasan Konservasi Kabupaten Bantul dapat diakses

dari Kota Bantul menggunakan transportasi darat dengan

jarak kurang lebih 10 km, Sedangkan kota Bantul berjarak

sekitar 16 km dari Jogya ibukota Propinsi Yogyakarta...

Page 24: 268 269 - SURAJI | Perjalanan Ini · PDF fileatau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan ... dengan status Taman Pesisirmelalui pencadangan SK ... (PPI) Desa Dadap

STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA310 311STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA

Nama Kawasan :

Kawasan Konservasi Pulau-pulau Kecil Kabupaten Sidoarjo

Dasar Hukum :

Dasar hukum pencadangan Kawasan yakni SK Bupati Sidoarjo

Nomor 188/859/404.1.3.2/2012 tentang Pencadangan

Kawasan Konservasi Pulau-pulau Kecil Kabupaten Sidoarjo

tanggal 24 Oktober 2012;

Luas Kawasan :

Kawasan Konservasi ini memiliki luas 3005 Ha, terdiri dari

Area Pulau Kedung seluas 1330 Ha dengan wilayah laut seluas

250 Ha dan wilayah darat seluas 1080 Ha

Area Pulau Watu seluas 825 Ha dengan wilayah laut seluas 200

Ha dan wilayah darat seluas 625 Ha

Area Pulau Pandansari seluas 850 Ha, dengan wilayah laut

seluas 600 Ha dan wilayah darat seluas 250 Ha

Letak Geografis dan Administratif :

Pulau Kedung berlokasi di Kecamatan Jabon dengan letak

geografisnya adalah 7 33’50” LS dan 112 51’47” BT

Pulau Watu berlokasi di Kecamatan Jabon dengan letak

geografisnya adalah 7 33’51” LS dan 112 51’38” BT.

Pulau Pandansari berlokasi di Kecamatan Jabon dengan letak

geografisnya adalah 7 33’45” LS dan 112 51’40” BT

Keanekaragaman Hayati :

Pulau Kedung merupakan pulau yang sebagian besar

wilayahnya merupakan tambak. Pulau Watu merupakan pulau

yang tidak berpenghuni. Pulau Pandansari merupakan hasil

endapan sungai porong

Aksesibilitas :

Menuju Kawasan Konservasi Kabupaten Sidoarjo dapat

diakses dari Kota Sidoarjo menggunakan transportasi darat

dengan jarak kurang lebih 30 km, Sedangkan kota Sidoarjo

berjarak sekitar 20 km dari Surabaya ibukota Propinsi Jawa

Timur.

Kawasan Konservasi Perairan Daerah

Kabupaten Sidoarjo

Page 25: 268 269 - SURAJI | Perjalanan Ini · PDF fileatau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan ... dengan status Taman Pesisirmelalui pencadangan SK ... (PPI) Desa Dadap

STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA312 313STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA

Nama Kawasan :

Taman Wisata Pasir Putih Kabupaten Situbondo

Dasar Hukum :

Dasar hukum pencadangan Kawasan yakni SK Bupati Situbondo Nomor No. 19 Tahun 2012 tentang Pencadangan Kawasan Terumbu Karang Pasir Putih sebagai Kawasan Konservasi Perairan Daerah Kabupaten Situbondo

Luas Kawasan :

Kawasan Konservasi ini memiliki luas 195,2 Ha, terdiri dari:

Area I (daratan), seluas 580 m2 (lima ratus delapan puluh meter persegi) yang terletak pada koordinat 7º41’18,18” LS dan 113º49’52,45” BT.

Area II (laut), seluas 195,2 Ha (seratus sembilan puluh lima koma dua hektar) dengan panjang / keliling kawasan sebesar 8458,2 m (delapan ribu empat ratus lima puluh delapan koma dua meter).

Kawasan Konservasi Perairan Daerah

Kabupaten Situbondo

Keanekaragaman Hayati :

Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Daerah didasarkan pada prinsip-prinsip pencegahan pengrusakan terumbu karang, pencegahan aktivitas pariwisata yang destruktif, pencegahan tangkap lebih (overfishing), pengaturan penggunaan alat penangkapan ikan, cara penangkapan ikan dan pembudidayaan ikan yang ramah lingkungan, pengelolaan berbasis masyarakat, pertimbangan kearifan lokal dan pertimbangan bukti ilmiah.

Pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan Daerah diprioritaskan untuk melindungi potensi sumberdaya kelautan dan perikanan khususnya terumbu karang dari eksploitasi yang tidak ramah lingkungan dan untuk menjamin ketersediaan sumber daya ikan secara berkelanjutan demi peningkatan kesejahteraan masyarakat, pengembangan budidaya perikanan, pengembangan pariwisata bahari yang memberi manfaat secara langsung kepada masyarakat serta konservasi terumbu karang beserta ekosistemnya yang potensinya semakin terancam.

Page 26: 268 269 - SURAJI | Perjalanan Ini · PDF fileatau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan ... dengan status Taman Pesisirmelalui pencadangan SK ... (PPI) Desa Dadap

STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA314 315STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA

Nama Kawasan :

Kawasan Konservasi Perairan Daerah Pasuruan

Dasar Hukum :

Dasar hukum pencadangan Kawasan yakni SK Bupati

Pasuruan Nomor No. 523/513/HK/424.013/201

Kawasan Konservasi Perairan Daerah

Kabupaten Pasuruan

Page 27: 268 269 - SURAJI | Perjalanan Ini · PDF fileatau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan ... dengan status Taman Pesisirmelalui pencadangan SK ... (PPI) Desa Dadap

STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA316 317STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA

Sekilas tentang Kawasan

Meski baru dicadangkan pada Tahun 2010 melalui SK Bupati, kawasan ini telah malalui proses yang panjang dalam kaitannya dengan kegiatan konservasi. Misalnya, pada Tahun 1996/1997 dilakukan study kelayakan oleh BAPPEDA Prov. Jatim yang menghasilkan rekomendasi pembentukan daerah sepanjang dan sekitarnya sebagai taman laut nasional. Surat Gubernur Jatim tgl. 05 Desember 1997 Nomor : 050/2583/201.3/1997 serta rekomendasi Bupati Sumenep tgl. 17 Desember 1997 Nomor : 050/403/444.201/1997 perihal Rekomendasi Taman Nasional Laut di Kepulauan Sepanjang dan sekitarnya, telah diusulkan menjadi Taman Laut Nasional di Jawa Timur.

Nama Kawasan :

Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Sumenep Provinsi Jawa Timur.

Dasar Hukum :

Pencadangan Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Sumenep melalui Surat Keputusan Bupati No. 8 Tahun 2010 yang diterbitkan pada tanggal 3 Mei 2010.

Luas Kawasan :

Kawasan Konservasi Laut Daerah Kabupaten Sumenep dan sekitarnya memiliki luas sekitar 118.406,2 Ha.

Lokasi Kawasan:

Kawasan konservasi ini masuk dalam areal Pulau Sepanjang dimana secara administratif merupakan wilayah Kecamatan Sepekan Kabupaten Sumenep Provinsi Jawa Timur. Secara geografis, wilayah perairan Kepulauan Sepanjang dan sekitarnya terletak pada koordinat 060 48’ - 070 8’ LS dan 1150 48’ - 1150 53’ BT.

Keanekaragaman Hayati :

Pulau Sepanjang didominasi oleh vegetasi mangrove. Keanekaragaman ikan yang dijumpai di perairan Sepajang sangat bervariasi antara ikan hias dan ikan ekonomis terumbu karang. Jumlah jenis ikan yang dijumpai 64 spesies. Wilayah yang dikelilingi terumbu karang ini merupakan spawning ground dan nursery ground dengan inidkasi banyaknya juvenil ikan di sekitar perairan. Terdapat 6 jenis ikan dijumpai dalam kelimpahan besar (> 80 ekor) dari jenis Dascyllus reticulatus,

Kawasan Konservasi Perairan Daerah

Kabupaten SumenepDascyllus trimaculatus, Pomacentrus auriventris, Acanthurus nigrofuscus, Labroides dimidiatus, dan Pomacentrus moluccensis

Aksesibilitas :

Untuk menjangkau Pulau Sepanjang dapat ditempuh melalui pelabuhan penyeberangan Kalianget di Sumenep. Waktu tempuh sekitar 8 jam dengan menggunakan moda transportasi laut berupa kapal penumpang milik Pemerintah Kabupaten Sumenep (Dharma Sumekar), dengan jadwal pelayaran setiap hari satu kali kecuali hari Selasa dan Kamis. Jam keberangkatan yaitu jam 21.00 WIB turun di Pelabuhan Bilis-Bilis Kangean Kec. Arjasa. Selain dengan kapal penumpang ada juga pelayaran lainnya yaitu yaitu Kapal Perintis dengan rute Banyuwangi – Kalianget – Batu Guluk (Arjasa) – Sapeken pulang pergi. Jadwal pelayaran adalah dalam 1 minggu 2 kali yaitu setiap hari Sabtu dan Rabu. Dari Bilis-bilis bisa dianjutkan dengan kapal kayu nelayan atau kapal tradisional menuju Sapeken, yang dilanjutkan ke Pulau Sepanjang yang ditempuh sekitar 6-8 jam. Adapun alternatif lain jalur darat menuju ke ujung Pulau Kangean yaitu Kayu Waru yang ditempuh sekitar 1 jam selanjutnya dengan kapal tradisional / kapal nelayan ke Sapeken - Sepanjang dengan waktu tempuh 3 jam perjalanan.

Potensi Pariwisata :

Perairan sebelah utara Pulau Sepanjang mempunyai daya tarik alam berupa panorama tumbuhan, satwa beserta ekosistemnya yang masih asli serta formasi geologinya yang indah, unik dan nyaman. Untuk menjangkau wilayah ini relatif mudah karena akses dekat dengan pemukiman penduduk. Kondisi tersebut secara tidak langsung memberikan peluang Kawasan ini menjadi tempat Parawista.

Status Pengelolaan :

Dicadangkan melalui SK Bupati dengan rencana aksi sbb :

Review rencana zonasi Kawasan Konservasi Perairan Daerah

Pembentukan kelembagaan pusat Tradisi Maritim Sepanjang oleh para Kades di Kec. Sapeken

Kunjungan lapangan dan finalisasi program aksi 2013 sampai dengan 2017 bersama mitra Prancis (Best Metropole)

Instalasi batas-batas fisik kawasan konservasi

Pengusulan penetapan KKPD kepada Menteri Kelautan dan Perikanan.

Page 28: 268 269 - SURAJI | Perjalanan Ini · PDF fileatau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan ... dengan status Taman Pesisirmelalui pencadangan SK ... (PPI) Desa Dadap

STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA342 343STATUS PENGELOLAAN EFEKTIF KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DI INDONESIA

Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

KementerIan Kelautan Dan PerIKanan

Gedung mina Bahari III lantai 10Jalan medan merdeka timur no 16 Jakarta Pusat 10110

telp/Fax: (021) 3522045, Surel: [email protected] resmi: http://kkji.kp3k.kkp.go.id

2014