15
6 Universitas Kristen Petra 2.TEORI PENUNJANG 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya percaya. Maksudnya pemberi kredit percaya kepada penerima kredit, bahwa kredit yang disalurkan pasti akan dikembalkan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi penerima kredit berarti menerima kepercayaan, sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar kembali pinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktunya (Kasmir, 2006). Dalam Undang-undang No.7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No.10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Menurut Bank Indonesia, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah suatu fasilitas kredit yang diberikan oleh perbankan kepada para nasabah perorangan yang akan membeli atau memperbaiki rumah. Di Indonesia saat ini dikenal ada dua jenis KPR yaitu: 1. KPR Subsidi, yaitu suatu kredit yang diperuntukkan kepada masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah dalam rangka memenuhi kebutuhan perumahan atau perbaikan rumah yang telah dimiliki. Bentuk subsidi yang diberikan berupa subsidi keringanan kredit dan subsidi menambah dana pembangunan atau perbaikan rumah. Kredit subsidi ini diatur tersendiri oleh pemerintah, sehingga tidak setiap masyarakat yang mengajukan kredit dapat diberikan fasilitas ini. Secara umum batasan yang ditetapkan oleh Pemerintah dalam memberikan subsidi adalah penghasilan pemohon dan maksimum kredit yang diberikan. 2. KPR Non Subsidi, yaitu suatu KPR yang diperuntukkan bagi seluruh masyarakat. Ketentuan KPR ditetapkan oleh bank, sehingga penentuan besarnya kredit maupun suku bunga dilakukan sesuai kebijakan bank yang bersangkutan.

2.TEORI PENUNJANG 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) · 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya percaya. Maksudnya pemberi kredit

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 2.TEORI PENUNJANG 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) · 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya percaya. Maksudnya pemberi kredit

6 Universitas Kristen Petra

2.TEORI PENUNJANG

2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya percaya.

Maksudnya pemberi kredit percaya kepada penerima kredit, bahwa kredit yang

disalurkan pasti akan dikembalkan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi penerima

kredit berarti menerima kepercayaan, sehingga mempunyai kewajiban untuk

membayar kembali pinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktunya (Kasmir,

2006).

Dalam Undang-undang No.7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah

dengan Undang-undang No.10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, kredit merupakan

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain

yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu

tertentu dengan pemberian bunga.

Menurut Bank Indonesia, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah suatu

fasilitas kredit yang diberikan oleh perbankan kepada para nasabah perorangan

yang akan membeli atau memperbaiki rumah. Di Indonesia saat ini dikenal ada

dua jenis KPR yaitu:

1. KPR Subsidi, yaitu suatu kredit yang diperuntukkan kepada masyarakat

berpenghasilan menengah ke bawah dalam rangka memenuhi kebutuhan

perumahan atau perbaikan rumah yang telah dimiliki. Bentuk subsidi yang

diberikan berupa subsidi keringanan kredit dan subsidi menambah dana

pembangunan atau perbaikan rumah. Kredit subsidi ini diatur tersendiri

oleh pemerintah, sehingga tidak setiap masyarakat yang mengajukan

kredit dapat diberikan fasilitas ini. Secara umum batasan yang ditetapkan

oleh Pemerintah dalam memberikan subsidi adalah penghasilan pemohon

dan maksimum kredit yang diberikan.

2. KPR Non Subsidi, yaitu suatu KPR yang diperuntukkan bagi seluruh

masyarakat. Ketentuan KPR ditetapkan oleh bank, sehingga penentuan

besarnya kredit maupun suku bunga dilakukan sesuai kebijakan bank yang

bersangkutan.

Page 2: 2.TEORI PENUNJANG 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) · 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya percaya. Maksudnya pemberi kredit

7 Universitas Kristen Petra

Dalam mengajukan permohonan KPR, menurut bank Indonesia pemohon

harus melampirkan dan memenuhi syarat sebagai berikut, yaitu:

1. Warga Negara Indonesia

2. Minimal berusia 21 tahun

3. KTP suami dan atau istri (bila sudah menikah)

4. Kartu Keluarga

5. Keterangan penghasilan atau slip gaji

6. Laporan keuangan (wiraswasta)

7. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pribadi (untuk kredit diatas Rp.100

juta)

8. SPT PPh pribadi (untuk kredit diatas Rp.50 juta)

9. Fotokopi sertifikat induk dan akta pemecahan (bila membeli dari

developer)

10. Fotokopi sertifikat (bila jual beli perorangan)

11. Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

Menurut Bank Indonesia, ada beberapa keuntungan yang didapat

masyarakat yang membeli rumah dengan menggunakan fasilitas KPR ini

masyarakat mendapat beberapa keuntungan yaitu:

1. Masyarakat tidak harus menyediakan dana besar secara tunai untuk

membeli rumah. Masyarakat cukup menyediakan uang muka.

2. KPR bisa dicicil dalam jangka waktu yang panjang sehingga angsuran

yang dibayar dapat diiringi dengan ekspektasi peningkatan penghasilan.

Menurut Kasmir (2006), sebelum suatu fasilitas kredit diberikan maka

bank harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan

dikembalikan. Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit. Penilaian

kredit oleh bank dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk mendapatkan

keyakinan tentang nasabahnya. Biasanya kriteria penilaian yang umum dan harus

dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar layak untuk

diberikan, dilakukan dengan analisa 5 C.

Page 3: 2.TEORI PENUNJANG 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) · 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya percaya. Maksudnya pemberi kredit

8 Universitas Kristen Petra

Penilain dengan analisa 5 C adalah sebagai berikut:

1. Character

Sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar

harus dapat dipercayai. Untuk membaca watak dan sifat dari calon debitur

dapat dilihat dari latar belakang nasabah, baik latar belakang pekerjaan

maupun yang bersifat latar pribadi seperti: cara hidup atau gaya hidup

yang dianutnya, keadaan keluarga, hobi dan jiwa sosial.

2. Capacity

Capacity adalah analisa untuk mengetahui kemampuan nasabah dalam

membayar kredit. Kemampuan ini dihubungkan dengan latar belakang

pendidikan dan pengalamannya selama ini dalam mengelola usahanya.

3. Capital

Capital adalah analisa untuk melihat penggunaan modal apakah efektif

atau tidak. Analisa ini juga harus menganalisa dari sumber mana saja

modal yang ada sekarang ini.

4. Condition

Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi, sosial, dan

politik yang ada sekarang dan prediksi untuk di masa yang akan datang.

5. Colleteral

Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik

maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang

diberikan.

2.1.1 Loan To Value (LTV)

Rasio Loan To Value (LTV) adalah angka rasio antara nilai kredit yang

dapat diberikan oleh bank terhadap nilai agunan properti pada saat pemberian

kredit berdasarkan hasil penilaian terkini. Uang muka adalah pembayaran di muka

sebesar persentase tertentu dari nilai pembelian properti atau harga kendaraan

bermotor yang sumber dananya berasal dari debitur atau nasabah (peraturan Bank

Indonesia nomor 18/16/PBI/2016 tentang rasio Loan To Value untuk kredit

properti, rasio Financing To Value untuk pembiayaan properti, dan uang muka

untuk kredit atau pembiayaaan kredit bermotor). LTV ini berpengaruh pada rasio

Page 4: 2.TEORI PENUNJANG 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) · 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya percaya. Maksudnya pemberi kredit

9 Universitas Kristen Petra

jumlah uang muka. Misalnya LTV 70% berarti uang muka yang harus dibayarkan

adalah sebesar 30%.

Rasio LTV yang ditetapkan Bank Indonesia berdasarkan peraturan Bank

Indonesia nomor 18/16/PBI/2016 tentang rasio Loan To Value untuk kredit

properti, rasio Financing To Value untuk pembiayaan properti, dan uang muka

untuk kredit atau pembiayaaan kredit bermotor adalah rasio LTV untuk rumah

tapak fasilitas pertama dengan luas bangunan 70 m2

(tujuh puluh meter persegi)

paling tinggi sebesar 85% (delapan lima puluh persen), untuk fasilitas kedua

dengan luas tapak 70 m2 (tujuh puluh meter persegi) paling tinggi sebesar 80%

(delapan puluh persen), dan untuk fasilitas ketiga dengan luas tapak 70 m2 (tujuh

puluh meter persegi) paling tinggi 75% (tujuh puluh lima persen). Rumah tapak

yang dimaksud di atas adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal

yang merupakan kesatuan antara tanah dan bangunan dengan bukti kepemilikan

berupa surat keterangan, sertifikat, atau akta yang dikeluarkan oleh lembaga atau

pejabat yang berwenang.

Kebijakan ini merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia

sebagai bank sentral untuk meminimalisasikan atau mengantisipasi dampak

perekonomian sebagai akibat dari pertumbuhan KPR. Karena itu Bank Indonesia

selaku penguasa moneter di Indonesia merasa perlu untuk memberi batasan-

batasan yang jelas terhadap jumlah LTV.

Alasan pemerintah yang mendasari terbitnya aturan tersebut seperti

dituliskan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 14 / 10 /DPNP tanggal 15

Maret 2012 tentang penerapan manajemen risiko pada bank yang melakukan

pemberian kredit pemilikan rumah dan kredit kendaraan bermotor adalah

1. Adanya peningkatan permintaan Kredit Pemilikan Rumah dan Kredit

Kendaran Bermotor, sehingga bank perlu kehati-hatian dalam penyaluran

kredit.

2. Pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah yang terlalu tinggi dapat

menyebabkan bubble atau peningkatan harga aset properti yang tidak

mencerminkan harga yang sebenarnya.

3. Aturan ini timbul dimaksudkan agar tetap menjaga perekonomian yang

produktif dan mampu menghadapi tantangan sektor keuangan di masa

Page 5: 2.TEORI PENUNJANG 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) · 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya percaya. Maksudnya pemberi kredit

10 Universitas Kristen Petra

yang akan datang, perlu adanya kebijakan yang dapat memperkuat

ketahanan di sektor keuangan untuk meminimalisir sumber-sumber

kerawanan yang dapat timbul, termasuk pertumbuhan KPR yang

berlebihan.

4. Kebijakan dalam rangka meningkatkan kehati-hatian Bank dalam

pemberian KPR dan KKB (kredit kendaraan bermotor) serta untuk

memperkuat ketahanan sector keuangan dilakukan melalui penetapan

bessaran Loan To Value (LTV) untuk KPR dan Down Payment (DP) untuk

KKB.

Dalam mempertimbangan besarnya rasio LTV Bank Indonesia juga harus

berhati-hati karena. LTV juga berpengaruh pada pertumbuhan perekonomian

negara. Ketika ekonomi negara sedang melemah maka salah satu sektor yang

dapat mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi adalah sektor properti. Hal

ini dapat dilakukan dengan cara memberi kelonggaran LTV sehingga masyarakat

tertarik untuk membeli properti karena dengan mendukung sektor properti maka

sektor-sektor lain akan ikut bertumbuh. Peningkatan pada permintaan sektor

properti banyak kaitannya dengan permintaan produk lain seperti semen, pasir,

dan bahan bangunan lainnya (Afriyadi, 2016).

2.1.2 Jenis Bunga Hutang

Bunga hutang KPR ada dua jenis. Yang pertama Fixed Rate Mortage

(FRM) yang merupakan KPR yang suku bunga tidak akan berubah selama masa

pinjaman. Dengan memilih FRM, suku bunga yang diangsur konstan, tidak

terpengaruh fluktuasi suku bunga Bank Indonesia. Kedua Adjustable Rate

Mortage (ARM) yang merupakan suku bunga yang bisa berubah-ubah selama

masa pinjaman. Dengan kata lain, besaran suku bunga yang harus dibayarkan

dapat naik atau turun sepanjang waktu kredit (Wiedemer, 2001).

Menurut Bank Indonesia suku bunga kredit dapat berubah setiap saat

selama jangka waktu kredit apabila bank menetapkan suku bunga mengambang

(floating)/ ARM. Namun demikian, bank dapat menetapkan suku bunga yang

bersifat tetap (fixed)/ FRM selama jangka waktu kredit atau pada jangka waktu

tertentu (jangka waktu yang diperjanjikan). Pada suku bunga yang bersifat tetap,

Page 6: 2.TEORI PENUNJANG 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) · 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya percaya. Maksudnya pemberi kredit

11 Universitas Kristen Petra

besarnya bunga yang harus dibayar debitur selama jangka waktu yang

diperjanjikan tidak akan berubah. Dengan demikian apabila pada saat perjanjian

kredit telah ditetapkan suku bunga sebesar 12%, maka selama jangka waktu yang

diperjanjikan suku bunga berlaku tetap 12% sendangkan pada suku mengambang,

besarnya bunga yang harus dibayar debitur dapat berubah sesuai dengan tingkat

suku bunga yang ditetapkan oleh bank. Dengan demikian apabila suku bunga

yang disepakati pada awal perjanjian adalah sebesar 12%, maka selama jangka

waktu kredit suku bunga dapat turun menjadi 10% atau bahkan naik menjadi 15%.

Suku bunga Fixed dan suku bunga floating membawa keuntungan dan

kerugian bagi debitur. Keuntungan suku bunga fixed adalah adanya kepastian

besarnya suku bunga yang harus dibayar pada setiap periode dan jika suku bunga

pasar mengalami kenaikan maka debitur diuntungkan karena adanya selisih suku

bunga tersebut. Sementara itu keuntungan suku bunga floating bagi debitur dapat

terjadi apabila suku bunga pasar mengalami penurunan sehingga besarnya bunga

yang harus dibayar debitur pada periode tersebut menjadi lebih rendah daripada

periode sebelumnya. Selain keuntungan, kerugian dari bunga fixed adalah apabila

suku bunga pasar berada dibawah suku bunga tetap maka suku bunga kredit

menjadi lebih mahal sendangkan kerugian bunga floating adalah apabila suku

bunga pasar mengalami kenaikan maka suku bunga kredit akan ikut naik.

2.1.3 Jangka Waktu Berhutang

Jangka waktu berhutang KPR dapat dibagi menjadi dua yaitu hutang

jangka pendek dan hutang jangka panjang. Hutang jangka pendek yang

merupakan hutang dalam jangka waktu yang lebih singkat dengan menunda

konsumsi serta menunda kepuasan saat ini (Ben-Shahar & Golan, 2014). Menurut

The Dictionary of Real Estate Appraisal (2010) hutang jangka panjang adalah

hutang yang memiliki jangka waktu diatas sepuluh tahun sedangkan hutang

jangka pendek adalah hutang dibawah sepuluh tahun.

Page 7: 2.TEORI PENUNJANG 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) · 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya percaya. Maksudnya pemberi kredit

12 Universitas Kristen Petra

2.2 Personality Traits

Subiaktono (2013) mengatakan, kepribadian merupakan cara hidup atau

gaya keseluruhan tingkah laku individu yang ditunjukkan dalam bentuk sikap,

watak, nilai kepercayaan, motif, dan sebagainya. Secara umum bahwa kepribadian

(personality) adalah suatu pola watak yang relatif permanen dan sebuah karakter

yang unik yang memberikan konsistensi sekaligus individualitas bagi perilaku

seseorang. Menurut Costa, McCrae, dan Kay (1995). personality berarti gaya

berpikir, merasakan, dan bertindak yang mengelompokkan seseorang.

Karakteristik ini mudah dikenali dalam kehidupan sehari-hari, yang menjelaskan

tentang seseorang dan pengenalannya terhadap beberapa hal seperti, gugup,

energik, originalitas, akomodasi atau kehati-hatian, dan untuk menjelaskan

kebiasaan yang telah dipelajari. Kepribadian cenderung dicerminkan dari

beberapa aspek kehidupan seseorang, termasuk preferensi, pilihan karir, dan

kinerja pekerjaan.

Menurut Costa dan McCrae (1992) dalam personality traits (cirri-ciri

kepribadian) terdapat lima dimensi perilaku manusia yaitu agreeableness,

conscientiousness, extraversion, neuroticism, dan openness.

1. Agreeableness

Menurut Costa dan McCrae (1992) dimensi agreeableness

menggambarkan seseorang yang mudah percaya, simpatik, dan senang

bekerja sama dengan orang lain. Costa et al.,(1995) mengatakan individu

dengan skor yang lebih pada dimensi ini memiliki kepribadian yang

mudah percaya sehingga dapat menerima perkataan orang lain tanpa

penilaian secara kritis, jujur, terbuka, tidak bisa memanipulasi orang lain

atau menyimpan informasi, murah hati, suka member, sopan, tidak

mengutamakan diri sendiri, orang yang mudah bergaul, kooperatif, rendah

hati, tidak suka menonjolkan diri, percaya keputusan dan pendapat orang

lain, dan simpatik. Individu dengan skor rendah pada dimensi ini rendah

akan penuh kecurigaan, pelit, gampang bermusuhan, kritis, dan cepat

marah.

2. Conscientiousness

Conscientiousness mendiskripsikan seseorang yang mempunyai

Page 8: 2.TEORI PENUNJANG 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) · 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya percaya. Maksudnya pemberi kredit

13 Universitas Kristen Petra

kepribadian teliti, teratur, dan terkadang anti sosial (Costa dan McCrae,

1992). Individu yang memiliki skor tinggi pada dimensi ini memiliki

kepribadian yang percaya diri, teratur, teliti, ambisius, pekerja keras, dan

pantang menyerah (Costa et al.,1995).

3. Extraversion

Dimensi extraversion adalah dimensi yang mendasari sebuah kelompok

sifat atau ciri yang luas, termasuk kemampuan bersosialisasi, aktivitas, dan

kecenderungan untuk mengalami emosi positif seperti kebahagiaan dan

kenikmatan (Costa dan McCrae, 1992). Individu dengan skor tinggi pada

dimensi ini menggambarkan pribadi yang ramah, senang berinteraksi

dengan orang lain, energik, memiliki semangat tinggi, gembira, dan aktif

tetapi skor rendah akan cenderung berperilaku tidak peduli, suka

menyendiri, pendiam, serius, dan kurang mampu mengungkapkan

perasaannya (Costa et al.,1995).

4. Neuroticism

Menurut Costa dan McCrae (1992), dimensi neurotisicim mengambarkan

seseorang yang memiliki kecenderungan untuk mengalami tekanan

psikologis dan dimensi yang menggambarkan hampir seluruh kondisi

kejiwaan. Individu yang memiliki skor tinggi pada dimensi ini memiliki

kepribadian yang mudah tersinggung, mudah depresi, sensitive, dan sering

merasa putus asa sendangkan skor rendah memiliki kepribadian yang

santai dan tidak peduli terhadap masalah, tidak mudah marah atau

tersinggung, tidak mudah menyalahkan diri sendiri dam percaya diri dalam

kelompok social (Costa et al., 1995).

5. Openess

Dimensi openess mendiskripsikan seseorang yang kreatif, senang terhadap

seni dan keindahan dan memiliki keingintahuan intelektual (Costa dan

McCrae, 1992). Skor tinggi pada dimensi ini menunjukan individu yang

imajinatif, kreatif, tertarik pada pola seni dan keindahan, senang akan hal-

hal baru, dan mudah penasaran akan sesuatu sedangkan skor rendah

menunjukan individu yang mudah membiarkan pikiran melamun, tidak

kreatif, dan realistis (Costa et al., 1995).

Page 9: 2.TEORI PENUNJANG 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) · 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya percaya. Maksudnya pemberi kredit

14 Universitas Kristen Petra

2.3 Faktor Demografi

Demografi adalah studi ilmiah yang sistematik mengenai peristiwa-

peristiwa kependudukan baik dalam bentuk perorangan maupun kelompok

(Goldscheider, 1971). Menurut Kotler dan Keller (2009) menyatakan ada

beberapa karakteristik demografi, yaitu usia, ukuran keluarga, siklus hidup

keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras generasi,

kebangsaan, dan kelas sosial. Berikut bagaimana faktor demografi berhubungan

dengan keputusan setiap individu.

1. Usia

Usia adalah batasan atau tingkat ukuran hidup yang yang mempengaruhi

kondisi hidup seseorang (Iswantoro dan Anastasia, 2013). Menurut KUH

Perdata Pasal 330 bahwa yang belum dewasa adalah mereka yang belum

mencapai umur genap dua puluh satu tahun dan tidak kawin sebelumnya.

Menurut Tsalitsa dan Rachmansyah (2016), usia yang semakin tinggi

itulah yang membuat seseorang lebih berhati-hati terhadap pengelolaan

uang dan memantau pengeluaran untuk melakukan kredit sehingga

pengambilan kredit akan semakin turun. Dikarenakan semakin matang usia

seseorang akan menyadari bahwa di masa tua mereka tidak menginginkan

untuk menghabiskan uang mereka hanya untuk membayar membeli

sesuatu yang justru akan menambah beban mereka dengan angsuran kredit.

Usia juga menentukan kemampuan seseorang dalam mengambil

keputusan, semakin tinggi usia debitur maka kematangan untuk berpikir

dan kebijaksanaan untuk bertindak semakin baik sehingga tingkat usia

tersebut menjadi pertimbangan bagi bank dalam memberikan kredit

kepemilikan rumah. Hal tersebut ditetapkan sebagai upaya dari pihak bank

untuk menghindari terjadinya kredit macet yang dapat terjadi (Elrangga,

2014).

2. Jenis Kelamin

Antara pria dan wanita mempunyai sikap dan perilaku yang berbeda. Hal

ini disebabkan karena adanya perbedaan cara berpikir dan menghasilkan

gaya hidup yang berbeda. Menurut Menurut Barber dan Odean (2001) pria

lebih berani terhadap resiko yang akan dihadapi daripada wanita karena

Page 10: 2.TEORI PENUNJANG 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) · 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya percaya. Maksudnya pemberi kredit

15 Universitas Kristen Petra

pria memiliki tingkat kepercayaan yang lebih tinggi daripada wanita.

3. Pendidikan

Menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003,

pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendaian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Berdasarkan Undang-undang no 20 tahun 2003, jenjang pendidikan dibagi

menjadi:

1. Pendidikan Dasar (SD atau Sekolah Dasar)

2. Pendidikan Menengah (SMP atau Sekolah Menengah Pertama)

3. Pendidikan Tinggi (SMA atau Sekolah Menengah Atas, SMK atau

Sekolah Menengah kejuruan.

4. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi,

institut, atau universitas.

Salah satu ukuran kualitas Sumber Daya Manusia adalah pendidikan

formal yang pernah diikuti atau ditamatkan. Semakin tinggi tingkat

pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula tingkat kualitas sumber

daya manusia. Tingkat kualitas sumber daya manusia yang tinggi akan

berpengaruh pada kesempatan seseorang memperoleh pekerjaan atau

jabatan yang tinggi. Semakin tinggi jabatan atau pekerjaan seseorang,

semakin besar pendapatan yang diperoleh, pendapatan yang besar akan

mempengaruhi kesanggupan seseorang untuk memiliki rumah (Elrangga

,2014).

4. Pendapatan

Semakin tinggi pendapatan yang diperoleh nasabah maka peluang dalam

mendapatkan kredit semakin besar. Hal ini dikarenakan pendapatan

merupakan parameter ukuran bank dalam menilai capacity nasabah dalam

mengembalikan pinjaman yang diberikan bank (Lasmarohana, 2015).

Menurut Elrangga (2014) Besarnya pendapatan menunjukkan besarnya

daya beli seseorang akan suatu barang sehingga perubahan pendapatan

Page 11: 2.TEORI PENUNJANG 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) · 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya percaya. Maksudnya pemberi kredit

16 Universitas Kristen Petra

akan mempengaruhi kesanggupan seseorang untuk memiliki rumah.

Pendapatan merupakan faktor yang paling utama yang dipertimbangkan

oleh seseorang dalam mengalokasikan pengeluarannya salah satunya yang

berhubungan dengan kredit. Semakin besar pendapatan yang diperoleh

seseorang maka semakin mudah seseorang dalam memenuhi kebutuhan

baik kebutuhan primer, sekunder maupun tersier (Tsalitsa dan

Rachmansyah, 2016).

5. Pekerjaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pekerjaan adalah tugas

dan kewajiban yang dilakukan oeh sesorang untuk dijadikan sumber

penghidupan atau sesuatu yang dilakukan untuk mendapat nafkah.

Menurut Iswantoro dan Anastasia (2013) pekerjaan dengan penghasilan

yang tinggi akan mengakibatkan pola konsumsi yang tinggi pula begitu

pula sebaliknya.

6. Status pernikahan

Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 status pernikahan adalah

ikatan antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri

dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan

kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

7. Jumlah tanggungan keluarga

Jumlah tanggungan keluarga merupakan jumlah anak dan anggota

keluarga lain yang seluruh biaya hidupnya menjadi tanggung jawab

responden yang diukur dengan satuan jumlah orang. Semakin banyak

jumlah tanggungan keluarga debitur, maka semakin tinggi jumlah

pengeluarannya. Jumlah anggota keluarga menentukan jumlah kebutuhan

keluarga. Semakin banyak anggota keluarga berarti relatif semakin banyak

pula jumlah kebutuhan keluarga yang harus dipenuhi sehingga cenderung

mendorong untuk bekerja lebih keras guna memenuhi kebutuhan ekonomi

keluarganya (Elrangga, 2014).

Menurut Lasmarohana (2015) semakin banyak jumlah tanggungan

keluarga maka peluang untuk mendapatkan kredit semakin kecil, sebab

diasumsikan bahwa semakin banyak jumlah tanggungan keluarga maka

Page 12: 2.TEORI PENUNJANG 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) · 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya percaya. Maksudnya pemberi kredit

17 Universitas Kristen Petra

semakin besar pengeluaran untuk dikonsumsi dan menurunkan

kemampuan nasabah dalam membayar cicilan kredit dikarenakan

pendapatan yang diperoleh dialokasikan untuk pengeluaran lain.

2.4 Hubungan Antar Konsep

2.4.1 Pengaruh Personality Traits terhadap preferensi keputusan Kredit

Pemilikan Rumah (KPR)

Setiap individu memiliki perbedaan pola pikir, karakter, dan perilaku yang

berbeda. Personality traits yang terdiri dari lima dimensi membuat setiap orang

memiliki perbedaan keinginan dalam pengambilan keputusan Kredit Pemilikan

Rumah (KPR). Menurut Brown dan Taylor (2011) yang mengkaji hubungan

antara keuangan keluarga dengan tipe kepribadian menemukan bahwa

extraversion dan openness relatif cukup besar berpengaruh terhadap keuangan

keluarga, khususnya dalam kepemilikan hutang dan aset.

Menurut Ben-Shahar dan Golan (2014) seseorang yang memiliki

personality neuroticism yang tinggi akan lebih memilih untuk kredit dengan

rasio LTV yang kecil. Personality openness yang tinggi membuat seseorang

cenderung memilih rasio LTV yang kecil. Seseorang yang memiliki personality

conscientiousness cenderung memilih untuk melakukan KPR dalam jangka waktu

yang pendek, memilih untuk menggunakan FRM dari pada ARM.

2.4.2 Pengaruh Demografi Terhadap Preferensi Keputusan Kredit Pemilikan

Rumah (KPR)

Usia yang berbeda menghasilkan pemikiran yang berbeda juga antara

setiap individu. Tsalista dan Rachmansyah (2016), Usia yang semakin tinggi

membuat seseorang lebih berhati-hati terhadap pengelolaan uang dan memantau

pengeluaran untuk melakukan kredit sehingga pengambilan kredit akan semakin

turun.

Pendidikan adalah tingkat penguasaan ilmu pengetahuan yang dimiliki

oleh seseorang tentang kemampuan dalam memahami suatu hal dengan baik. Ben-

Shahar dan Golan (2014) menunjukan bahwa semakin baiknya pendidikan

seseorang maka akan lebih memilih untuk berhutang KPR dalam jangka waktu

Page 13: 2.TEORI PENUNJANG 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) · 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya percaya. Maksudnya pemberi kredit

18 Universitas Kristen Petra

yang lebih pendek dan memilih bunga FRM. Menurut Tsalista dan Rachmansyah

(2016), semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai maka semakin banyak

pengetahuan yang diperoleh untuk bertindak ataupun mengambil keputusuan akan

lebih teliti dalam mempertimbangkan segala keputusan seperti keputusan

mengambil kredit dengan memperhatikan prosedur pembayaran, manfaat, dan

risiko keuangan mengenai bunga yang ditetapkan. Menurut Hullgren dan

Soderberg (2013) seseorang yang memiliki pendidikan rendah lebih untuk

menggunakan bunga FRM ketika melakukan KPR.

Menurut Ben-Shahar dan Golan (2014) bila pendapatan seseorang semakin

tinggi memilih untuk berhutang dalam waktu yang singkat dan memilih LTV

yang lebih kecil. Tsalista dan Rachmansyah (2016), menyatakan pendapatan

merupakan faktor paling utama yang dipertimbangkan oleh seseorang dalam

mengalokasi pengeluarannya salah satunya yang berhubungan dengan kredit.

Semakin besar pendapatan yang diperoleh seseorang maka semakin mudah

seseorang dalam memenuhi kebutuhan baik primer, sekunder, maupun tersier.

Hullgren dan Soderberg (2013) menyatakan bahwa pendapatan seseorang yang

rendah lebih suka menggunakan bunga FRM dalam KPR.

Menurut Tsalitsa dan Rachmansyah (2016) pekerjaan yang dilakukan

seseorang akan mempengaruhi pikiran dan sikap dalam memenuhi kebutuhannya

baik pekerjaan dibidang akademik maupun non akademik. Pada pekerjaan

dibidang ekonomi akan terlihat lebih berhati-hati dan detail dalam melakukan

perhitungan matematis bahkan dalam mengambil kredit.

Menurut Lasmarohana (2015) semakin banyak jumlah tanggungan keluarga

maka peluang untuk mendapatkan kredit semakin kecil. Hal ini dikarenakan

adanya asumsi bahwa semakin banyak jumlah tanggungan keluarga maka

semakin besar pengeluaran untuk dikonsumsi dan menurunkan kemauan nasabah

dalam membayar cicilan kredit dikarenakan pendapatan yang diperoleh

dialokasikan untuk pengeluaran lain.

Page 14: 2.TEORI PENUNJANG 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) · 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya percaya. Maksudnya pemberi kredit

19 Universitas Kristen Petra

2.5 Kerangka berpikir

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

2.6 Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara terhadap masalah penelitian yang

kebenarannya perlu diuji terlebih dahulu. Hipotesis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Personality traits (Neuroticism, extraversion, openness, agreeableness,

Personality Traits:

1. Neuroticism

2. Extraversion

3. Openess

4. Agreeableness

5. Conscientiousness

Faktor Demografi:

1. Usia

2. Pendidikan

3. Status

4. Jumlah tanggungan

keluarga

5. Pendapatan

6. Pekerjaan

7. Jenis kelamin

Preferensi Keputusan KPR

Page 15: 2.TEORI PENUNJANG 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) · 2.1 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya percaya. Maksudnya pemberi kredit

20 Universitas Kristen Petra

dan conscientiousness) berpengaruh signifikan terhadap preferensi

keputusan KPR (LTV, jenis bunga KPR, dan jangka waktu berhutang).

2. Variabel kontrol demografi (usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan,

pendidikan, status , dan jumlah tanggungan keluarga) berpengaruh

signifikan terhadap preferensi keputusan KPR (LTV, jenis bunga KPR,

dan jangka waktu berhutang).