41
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BINAAN I. FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA A. Data umum 1. Nama KK : Tn. S 2. Umur KK : 37 th 3. Alamat : Jl. Klampok kasri II D 4. No. Telephon : 089665533xxx 5. Pekerjaan : Swasta 6. Pendidikan : STM 7. Susunan Anggota Keluarga : No Nama Umur Sex (L/ P) Hub Dg KK Gol. Dara h Pendidika n Pekerjaa n Masalah Kesehatan 1 Ny. M 56 th P Mertua - TM. SD IRT Hipertensi 2 Ny. N 36 th P Istri - SMA Swasta - 3 An. Df 13 th P Anak - SMP - - 4 An. Dp 10 th L Anak - SD - Batuk - pilek 5 An. Dv 10 th L Anak - SD - - 6 An. Di 2 th L Anak - TK - Batuk Genogram ( dibuat 3 generasi ) An. Dp (9 th) Batuk Pilek An. Df (13 th) Sehat An. Dv (9 th) Sehat An. Di (9 th) Batuk X X X Ny. N (36 th) Sehat Tn. S (37 th) Merokok Ny. M (56 th) Hipertens i Keterangan : : Laki-laki : Perempuan : Tinggal dalam 1 rumah X : meninggal

3. bu misiem_HT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

vdgdgd

Citation preview

Page 1: 3. bu misiem_HT

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BINAAN

I. FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

A. Data umum

1. Nama KK : Tn. S

2. Umur KK : 37 th

3. Alamat : Jl. Klampok kasri II D

4. No. Telephon : 089665533xxx

5. Pekerjaan : Swasta

6. Pendidikan : STM

7. Susunan Anggota Keluarga :

No Nama UmurSex

(L/P)Hub Dg

KKGol.

DarahPendidikan Pekerjaan

Masalah Kesehatan

1 Ny. M 56 th P Mertua - TM. SD IRT Hipertensi

2 Ny. N 36 th P Istri - SMA Swasta -

3 An. Df 13 th P Anak - SMP - -

4 An. Dp 10 th L Anak - SD - Batuk - pilek

5 An. Dv 10 th L Anak - SD - -

6 An. Di 2 th L Anak - TK - Batuk

Genogram ( dibuat 3 generasi )

An. Dp (9 th)Batuk Pilek

An. Df (13 th)Sehat

An. Dv (9 th)Sehat

An. Di (9 th)Batuk

X X X

Ny. N (36 th)Sehat

Tn. S (37 th)Merokok

Ny. M (56 th)Hipertensi

Keterangan :: Laki-laki : Perempuan : Tinggal dalam 1 rumah

X : meninggal

Page 2: 3. bu misiem_HT

8. Tipe Keluarga

Tipe keluarga besar (extended family) dimana keluarga terdiri dari nenek, anak,

menantu dan cucu.

9. Latar belakang kebudayaan (etnik)

Asal suku bangsa: Suku Jawa

Bahasa yang digunakan: Bahasa Jawa

Budaya yang berhubungan dg kesehatan: keluarga tidak memiliki praktik

kebudayaan tertentu terkait dengan kesehatan

Kebiasaan Diit: keluarga biasa mengkonsumsi makanan yang berbumbu

tajam dan asin, karena lebih nikmat.

10. Identifikasi religius

Agama : seluruh anggota keluarga beragama Islam, keluarga selalu mengikuti

kegiatan keagamaan seperti pengajian RT dan anak-anak mengikuti pengajian sore.

Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan: Menurut keluarga, sakit

adalah cobaan dari Allah SWT maka jika saat sakit harus berobat dan berdo’a

meminta kesembuhan dan kesehatan.

11. Status kelas sosial ekonomi

Menurut Ny. M, Sumber penghasilan keluarga mengandalkan pada anak dan

menantunya sebagai pegawai swasta. Keluarga dapat memenuhi kebutuhan sehari-

hari walaupun dengan seadanya yang terpenting mampu menyekolahkan anak.

Penghasilan: sebesar ± Rp 2.000.000,- perbulan

Harta benda yang dimiliki : perabot, transportasi, rumah yang ditempati adalah

pinjaman dari kenalan Ny. M dan tidak dipungut uang sewa

Status kelas social : Keluarga Sejahtera III yaitu dimana keluarga telah memenuhi

seluruh kebutuhan dasar (pangan, sandang, papan), kebutuhan social psikologis

(pendidikan, transportasi dan interaksi social) dan perkembangan keluarga

(menabung dan memperoleh informasi) namun belum dapat memberikan

sumbangan materi dan berperan aktif dalam masyarakat

Page 3: 3. bu misiem_HT

12. Mobilitas kelas sosial

Setelah menikah, Ny. M mencari nafkah dengan berjulan kue dan jajan anak-anak

sekolah. Setelah Ny. N dewasa dan menikah, maka sumber penghasilan kini dari gaji

Ny. N dan Tn. S sebagai pegawai swasta.

13. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Keluarga jarang pergi untuk rekreasi ke suatu tempat, waktu luang hanya digunakan

untuk menonton TV dan berkumpul dengan keluarga.

B. Riwayat Keluarga dan Tahap Perkembangan

14. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah

dimana anak tertua dari Ny. N adalah An. 1 (13 th) dengan pendidikan SMP.

15. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Tahapan perkembangan keluarga Tn. S ada yang belum terpenuhi yaitu

pendampingan belajar pada anak-anak kurang, karena menganggap anak-anaknya

sudah bisa belajar sendiri terutama yang SD, disamping itu kebutuhan perawatan

kesehatan yang terkait dengan pencegahan dan promosi kurang, karena

mengganggap tidak ada masalah kesehatan jika anggota keluarga nya tidak sakit.

Contohnya masalah batuk – pilek pada An. 2 dan An. 4 yang dianggap merupakan hal

yang biasa.

16. Riwayat keluarga inti

Tn. S dan Ny. N berasal dari suku yang sama yaitu Jawa, mereka saling kenal ditempat

kerja dan sempat berkenalan selama 1 tahun, kemudian memutuskan untuk menikah.

Karena Ny. M tinggal sendirian maka Ny. N memutuskan untuk hidup bersama. Selama

pernikahan sampai saat ini tidak ada masalah kesehatan yang parah, hanya batuk-

pilek, demam dll sehingga tidak memerlukan pengobatan serius. Sampai saat ini Tn. S

dan Ny. N bekerja sebagai karyawan swasta, sehingga urusan rumah dan pengsuhan

anak-anak dipegang oleh Ny. M. Selama ini keluarga merasa memiliki ekonomi yang

cukup meskipun tidak ada anggaran khusus untuk pengobatan dan telah medapatkan

Page 4: 3. bu misiem_HT

kartu Gakin yang sangat membantu untuk pengobatan keluarga terutama Ny. M yang

sering ke Puskesmas ataupun Pustu.

17. Riwayat keluarga asal

Menurut Ny. M keluarga dalam keluarganya tidak ada yang menderita hipertensi.

Kedua orang tua Ny. M maupun suaminya meninggal diusia yang sudah tua.

C. Data Lingkungan

18. Karakteristik rumah

Keadaan Rumah keluarga Tn S mempunyai ukuran 6 x 8 meter. Bentuk rumah

permanen, terdiri dari teras depan, 4 kamar tidur, 1 ruang tamu + ruang keluarga, 1

ruang dapur dan WC. Keadaan lantai terbuat dari keramik berwarna putih dengan

keadaan tidak licin dan terlihat bersih. Ventilasi cukup dan > 20 % dari luas lantai.

Ventilasi berasal dari jendela yang dapat ditutup dan dibuka sesuai dengan kebutuhan.

Penerangan rumah Keluarga Tn. S sangat baik, pada siang hari terkena sinar matahari

dan pada malam hari lampu terang. Terdapat banyak jendela yang tinggi dan lebar,

pintu depan dan samping selalu terbuka kecuali saat istirahat siang dan malam hari.

Terdapat taman disamping rumah untuk menjemur pakaian dan taman depan yang

dipenuhi pot bunga. Keluarga, Ny. M selalu menggunakan sumber air yang berasal dari

sumur gali, kondisi air memenuhi syarat kesehatan seperti tidak berasa, tidak berbau

dan tidak berwarna. Pembuangan kotoran disalurkan melalui selokan terbuka yang

berada disamping rumah. Kondisi jamban tipe leher angsa artinya jamban yang

digunakan posisi jongkok, keadaan cukup tertata dan bersih, alat-alat untuk

membersihkan lantai di jamban terbatas, tetapi lantai dijamban tidak licin. Pengolahan

sampah Keluarga Tn. S adalah membuang sampah ke tempat sampah depan rumah

yang akan diambil oleh petugas kebersihan setiap harinya.

Denah rumah

7

5 10 8 meter

4

2

3

Keterangan :1 : Teras & taman depan2 : Ruang Tamu3,4,6,7 : Kamar Tidur5 : Ruang Keluarga8 : Dapur9 : Kamar Mandi10 : Taman samping /jemuran

9

6

8

6 meter

Page 5: 3. bu misiem_HT

1

19. Karakteristik lingkungan tempat tinggal dan masyarakat

Lingkungan luar rumah tampak bersih, tidak ada sampah berserakan di pekarangan

rumah, lingkungan cukup luas, akses jalan menuju rumah masuk gang yang cukup

dilewati sepeda motor, termasuk tipe sub kota (perkampungan), jalan besar di sekitar

lingkungan sudah diaspal, pembuangan sampah rata-rata di ambil petugas kebersihan

setiap hari , pembuangan limbah air ke sungai/selokan, tetangga kebanyakan berasal

dari suku Jawa dan Madura, akses ke warung/pertokoaan dan sekolah dasar dekat,

akses ke Puskesmas cukup dekat ±15-20 menit, akses transportasi umum

menggunakan becak dan angkot. Rata-rata penduduk terdiri dari anak-anak , keluarga

lansia dan dewasa. Jarak antara rumah Ny. N dengan tetangga saling berdekatan

karena termasuk rumah petak berjajar.

20. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga Ny. M termasuk asli penduduk Gading Kasri sehingga ± 45 tahun tinggal

diwilayan tersebut. Selama ini tidak berpindah-pindah rumah sejak menempati rumah

tersebut karena merasa memiliki amanah untuk menjaga rumah yang dipinjamkan.

21. Hubungan sosial keluarga dengan masyarakat

Keluarga selalu mengikuti kegiatan di lingkungan rumah terutama Ny. M karena yang

selalu ada dirumah. Ny. N dan Tn. S terkadang tidak ikut kegiatan warga karena

pulang kerja sampai sore. Hubungan dengan tetangga baik terbukti dengan Ny. M

selalu menyapa tetangganya jika keluar rumah dan anak-anak selalu bermain bersama

tetangganya.

D. Struktur Keluarga

22. Pola dan Komunikasi Keluarga

Bahasa yang digunakan dalam keluarga adalah bahasa Jawa, kelurga banyak

menggunakan bahasa verbal untuk mengekspresikan maksudnya, tetapi juga

mengunakan non verbal dengan diam dan pukulan tangan jika menyampaikan

kesalahan/larangan pada anak. Keluarga mengatakan Pola Komunikasi Keluarga Ny.M

terbuka dengan keluarga terbukti jika ada masalah di anggota keluarga selalu

Page 6: 3. bu misiem_HT

diselesaikan dengan jalan musyawarah. Waktu yang digunakan lebih banyak malam

hari dan pagi hari sebelum berangkat kerja, semua anggota kelurga dapat menerima

dengan jelas komunikasi dalam kelurga terbukti semua anggota kelurga patuh

terhadap tugasnya masing-masing

23. Struktur Kekuatan

Pengambilan keputusan lebih banyak dilakukan oleh Ny. N terkait dengan kebutuhan

rumah tangga (sekolah anak, masakan, membayar listrik dan saku anak) dan Ny. M

mengatur pengasuhan anak-anak saat Ny. N dan Tn. S bekerja. Meskipun begitu dalam

mengambil keputusan yang sangat penting Tn. S selalu dilibatkan seperti pembelian

perabotan dan masalah anak-anak disekolah.

24. Struktur Peran

- Tn. S sebagai suami dan ayah dari anak-anaknya, berperan sebagai pendidik,

pelindung, pencari nafkah dan pemberi rasa aman.

- Ny. N sebagai istri dan ibu bagi anak- anaknya, memiliki peran untuk mengurus

rumah tangga, pendidik dan pencari nafkah, merawat Ny.M jika kondisi sakit.

- Ny. M sebagai sebagai mertua, nenek dan ibu bagi Ny. N, berperan sebagai pengurus

rumah tangga, pendidik, pelindung dan mengasuh cucu-cucunya saat Ny. N dan Tn. S

bekerja. Ny. M merasa sedikit minder dengan tingkat ekonominya yang rendah dan

merasa bodoh karena tidak tamat SD. Jika ada anggota keluarga yang sakit Ny. M

lebih banyak berperan sebagai perawat dan berusaha membawa ke Puskesmas atau

Pustu jika perlu.

- An. Df, An. Dp, An. Dv, An. Di berperan menuntut ilmu dengan sekolah sesuai dengan

jenjang usia, disamping itu juga berperan membantu Ny. M untuk mengurus rumah

dan menjaga rumah.

25. Nilai-Nilai Keluarga

Nilai dan Norma yang ditanamkan dalam kelurga adalah kepatuhan terhadap orang

tua terutama kepada Ny. M (tidak boleh melawan perkataan dan perintah orang tua),

jika bepergian harus ijin dan mengucapkan salam. Norma agama kurang ditanamkam

pada anggota keluarga seperti ketaatan untuk sholat pada anak-anak, serta dorongan

Page 7: 3. bu misiem_HT

untuk pendampingan belajar kurang, contohnya anak-anak menyiapkan buku

pelajaran sendiri dan jarang menanyakan apakah ada PR atau ujian.

E. Fungsi Keluarga

26. Fungsi Afektif

Hubungan keluarga harmonis, belum pernah terjadi pertengkaran besar, anak-anak

dekat dengan orang tua, begitu juga kakak dengan adik-adiknya saling menyayangi,

seperti jika ada pelajaran yang tidak bisa terkadang kakak tertua membantu adiknya,

meskipun begitu kadang terjadi saling iri diantara anaknya yang nomor 2 dan 3 karena

usia mereka sama (kembar) dan terkadang suka menjahili adiknya. Anak – anak Ny. N

lebih sering menyampaikan isi pemikirannya dan pendapat kepada Ny. M karena Ny.

M yang selalu ada dirumah dan jarang memarahi mereka jika mereka melakukan

kesalahan kecil seperti saling merebutkan menonton acara TV atau menjahili.

27. Fungsi Sosialisasi

Ny. N dan Tn. S selalu sibuk bekerja sehingga masalah membesarkan anak dan

bagaimana mendidik sosialisasi anak lebih dikontrol oleh Ny. M. Ny. M tidak pernah

membatasi anak-anak untuk bergaul dengan teman bermain di rumah maupun

disekolah, asalkan disaat ada masalah anak-anak harus menceritakannya dan tidak

mengambil cara kekerasan (bertengkar) untuk mengatasinya. Anak-anak selalu

diajarkan untuk berbicara dan bertingkah laku sopan pada tetangga dan saling

menghargai perbedaan saat bermain dengan teman.

28. Fungsi Perawatan Kesehatan

1) Pengetahuan keluarga tentang sehat sakit

Menurut keluarga sehat adalah kondisi badan mampu beraktivitas dengan normal

(berjalan, memasak, membersihkan rumah dll). Selama ini keluarga telah berusaha

untuk selalu menjaga kesehatan dengan mengurangi konsumsi makanan tidak sehat

mulai dari makanan berlemak dan mengontrol jajan anak-anak.

2) Kesanggupan keluarga dalam melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga

(a) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

Page 8: 3. bu misiem_HT

Keluarga mengatakan kurang mengetahui tentang Hipertensi (pengertian, gejala,

penyebab, pencegahan dan pengobatan) dan menganggap batuk-pilek adalah

penyakit biasa, sehingga jika badan terasa lebih baik maka obat tidak diminum lagi.

(b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan

Keluarga mampu mengambil keputusan dengan mengatakan bahwa jika kondisi

badan semakin memburuk maka akan segera berobat ke puskesmas atau pustu,

dan berusaha untuk selalu mengikuti posyandu untuk menjaga kesehatan Ny. M.

(c) Kemampuan keluarga merawat

Disaat ada anggota keluarga yang sakit maka Ny. M akan membeli obat di warung.

Sedangkan jika disaat Ny. M tidak enak badan, maka anak-anak akan membantu

Ny. M mengurus rumah dan terkadang ikut membantu mengantarkan berobat.

(d) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan

Kondisi rumah Ny. M terlihat bersih dan rapi. Keluarga mengatakan rumah disapu,

dibersihkan dan dirapikan setiap hari, jendela rumah selalu dibuka, sinar matahari

banyak masuk dalam rumah sehingga ruangan dalam rumah terkesan terang,

menguras bak mandi 1x/minggu, Tn S selalu merokok diluar rumah.

(e) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan

Keluarga Ny. M memiliki kartu Jamkesmas sebagai sarana untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan secara gratis, sehingga tidak ada masalah dalam anggaran

kesehatan selama ini. Keluarga selalu memanfaatkan pelayanan puskesmas atau

pustu karena tidak memerlukan biaya yang mahal.

29. Terapi Komplementer dan Alternatif

Terapi alternative yang pernah dijalani Ny. M adalah minum jus timun dan makan

seledri untuk mengatasi HT, namun tidak rutin hanya dilakukan jika pada masa-masa

sering pusing dan tidak enak badan.

30. Sumber Pembiayaan

Sumber pembiayaan keluarga Ny. M berasal dari gaji Ny. N dan Tn. S dan keluarga

memiliki kartu Jamkesmas sehingga mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis.

Page 9: 3. bu misiem_HT

F. Stress dan Koping Keluarga

31. Stressor jangka pendek

Ny. M mengatakan bahwa saat ini semakin sulit mengawasi anak-anak, karena anak-

anak semakin besar dan terkadang membandel jika diberikan nasehat oleh Ny. M

32. Stressor jangka panjang

Ny. M merasa sudah semakin tua dan tidak lincah seperti dulu jadi takut tidak bisa

membantu anaknya (Ny. N) untuk mengawasi anak-anak dirumah, terutama karena

kakinya mulai sering merasa sakit hingga sulit digerakkan dan sering merasa pusing.

33. Strategi koping keluarga

Anggota keluarga berperan sebagai peran masing-masing. Apabila ada masalah dalam

keluarga diselesaikan dan dimusyawarahkan bersama-sama. Keluarga selalu mengatur

pengeluaran dengan sehemat mungkin karena harus mencukupi kebutuhan anak-anak

untuk sekolah dan persiapan kondisi darurat yang tiba-tiba.

34. Adaptasi keluarga

Keluarga tidak banyak melakukan usaha untuk masalah kesehatan Ny. M , keluarga

hanya mampu membantu mengurangi pekerjaan rumah dan menemani Ny. M untuk

berobat.

G. Harapan Keluarga

Keluarga berharap dengan adanya kunjungan oleh tenaga kesehatan maka keluarga dapat

memperoleh informasi tentang kesehatan yang banyak dan dapat diterapkan sebagai

upaya untuk menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga, terutama mengenai cara

mengatasi HT dengan bahan alami yang mudah ditemukan dan murah.

Page 10: 3. bu misiem_HT
Page 11: 3. bu misiem_HT

H. Pemeriksaan Fisik

NoJenis

pemeriksaanNy. M Tn. S Ny. N

1. TTV Tensi :Suhu :Nadi :Nafas :GDS :

180/100 mmhg36,57720179 mg/dL

180/110 mmhg36,78622-

170/100 mmhg36,58220-

2. Kulit, rambut dan kuku.I :P :P :A :

- kulit terlihat keriput dan sedikit kering & sedikit memar di kedua tangan

- rambut tersebar merata dan terdapat rambut putih atau uban

- kuku tangan terpotong rapi, namun kaki agak panjang

- CRT 2 detik

- Kulit berwarna kecoklatan dan agak sedikit kering.

- Penyebaran rambut merata, rambut berwarna hitam, lurus dan pendek.

- Kuku tangan dan kaki terpotong rapi.- CRT < 2detik

- Kulit berwarna kuning langsat dan lembab.

- Penyebaran rambut merata, rambut berwarna hitam, gelombang dan terikat rapi.

- Kuku tangan dan kaki terpotong rapi.- CRT < 2detik

3. Kepala, leherI :P :P :A :

- tidak terdapat pembesaran limfe, pembesaran tyroid, dan tidak ada nyeri telan.

- Lesi kepala dan leher (-)

- tidak terdapat pembesaran limfe, pembesaran tyroid, dan tidak ada nyeri telan.

- Lesi kepala dan leher (-)

- tidak terdapat pembesaran limfe, pembesaran tyroid, dan tidak ada nyeri telan.

- Lesi kepala dan leher (-)

4. Thoraks & paruI :P :P :

Paru-paru- Inspeksi: Pergerakan dinding dada

simetris- Palpasi: nyeri tekan (-)- Perkusi: sonor

Paru-paru- Inspeksi: Pergerakan dinding dada

simetris- Palpasi: nyeri tekan (-)- Perkusi: sonor

Paru-paru- Inspeksi: Pergerakan dinding dada

simetris- Palpasi: nyeri tekan (-)- Perkusi: sonor

Page 12: 3. bu misiem_HT

A : - Auskultasi: Rhonchi (-), Wheezing (-), Vesikular (+)

Jantung- Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak- Palpasi: Ictus cordis teraba di ICS V

midklavikula sinistra- Perkusi: Dullness- Auskultasi: S1 S2 tunggal

- Auskultasi: Rhonchi (-), Wheezing (-), Vesikular (+)

Jantung- Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak- Palpasi: Ictus cordis teraba di ICS V

midklavikula sinistra- Perkusi: Dullness- Auskultasi: S1 S2 tunggal

- Auskultasi: Rhonchi (-), Wheezing (-), Vesikular (+)

Jantung- Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak- Palpasi: Ictus cordis teraba di ICS V

midklavikula sinistra- Perkusi: Dullness- Auskultasi: S1 S2 tunggal

5. AbdomenI :P :P :A :

- Inspeksi: Bentuk agak buncit

- Auskultasi: Bising Usus: 12x/menit

- Perkusi: Timpany- Palpasi: Nyeri tekan

(-)

- Inspeksi: Bentuk agak buncit

- Auskultasi: Bising Usus: 12x/menit

- Perkusi: Timpany- Palpasi: Nyeri tekan (-)

- Inspeksi: Bentuk flat- Auskultasi: Bising Usus:

12x/menit- Perkusi: Timpany- Palpasi: Nyeri tekan (-)

6. Ekstre. atas + refleks fisiologisI :P :P :A :

Kekuatan otot: 4 4Pergerakan sendi: kurang bebas, memar

(+), kekakuan otot (-), edema (-), nyeri tekan (-), deformitas (-)

Kekuatan otot: 5 5Pergerakan sendi: bebas, lesi (-), kekakuan

otot (-), edema (-), nyeri tekan (-), deformitas (-)

Kekuatan otot: 5 5Pergerakan sendi: bebas, lesi (-),

kekakuan otot (-), edema (-), nyeri tekan (-), deformitas (-)

7. Ekstre. bawah + R.fisiologisI :P :P :

Kekuatan otot: 3 4Pergerakan sendi: kurang bebas, lesi (-), kekakuan otot (+), edema (-), nyeri tekan (-), deformitas (-)

Kekuatan otot: 5 5Pergerakan sendi: bebas, lesi (-), kekakuan otot (-), edema (-), nyeri tekan (-), deformitas (-)

Kekuatan otot: 5 5Pergerakan sendi: bebas, lesi (-), kekakuan otot (-), edema (-), nyeri tekan (-), deformitas (-)

Page 13: 3. bu misiem_HT

A :

No

Jenis pemeriksaan

An. Df An. Dp An. Dv An. Di

1. TTV BB :TB :Suhu :Nadi :Nafas :

42kg144cm368117

28kg136cm36, 87824

31kg138 cm36, 38422

13,5 cm91cm37, 29423

2. Kulit, rambut dan kuku.I :P :P :A :

- Kulit berwarna kuning langsat dan lembab.

- Penyebaran rambut merata, rambut berwarna hitam, gelombang dan terikat rapi.

- kuku tangan dan kaki terpotong rapi dan bersih

- CRT < 2detik

- Kulit berwarna kecoklatan dan lembab.

- Penyebaran rambut merata, rambut berwarna hitam, lurus dan pendek.

- kuku tangan dan kaki terpotong rapi dan sedikit kotor

- CRT < 2detik

- Kulit berwarna kecoklatan dan lembab.

- Penyebaran rambut merata, rambut berwarna hitam, lurus dan pendek.

- kuku tangan dan kaki terpotong rapi dan sedikit kotor

- CRT < 2detik

- Kulit berwarna kuning langsat dan lembab.

- Penyebaran rambut merata, rambut berwarna hitam, lurus dan pendek.

- kuku tangan dan kaki terpotong rapi dan sedikit kotor

- CRT < 2detik3. Kepala, leher

I :P :P :A :

- tidak terdapat pembesaran limfe, pembesaran tyroid, dan tidak ada nyeri telan.

- Semua gigi bawah terlihat masih utuh dan bersih.

- Lesi kepala dan leher (-)

- tidak terdapat pembesaran limfe, pembesaran tyroid, dan tidak ada nyeri telan.

- Semua gigi bawah terlihat masih utuh dan bersih.

- Lesi kepala dan leher (-)

- tidak terdapat pembesaran limfe, pembesaran tyroid, dan tidak ada nyeri telan.

- Semua gigi bawah terlihat masih utuh dan bersih.

- Lesi kepala dan leher (-)

- tidak terdapat pembesaran limfe, pembesaran tyroid, dan tidak ada nyeri telan.

- Semua gigi bawah terlihat masih utuh dan bersih.

- Lesi kepala dan leher (-)4. Thoraks dan Paru-paru Paru-paru Paru-paru Paru-paru

Page 14: 3. bu misiem_HT

paruI :P :P :A :

- Inspeksi: Pergerakan dinding dada simetris

- Palpasi: nyeri tekan (-)

- Perkusi: sonor- Auskultasi:

Rhonchi (-), Wheezing (-), Vesikular (+)

Jantung- Inspeksi: Ictus

cordis tidak tampak- Palpasi: Ictus

cordis teraba di ICS V midklavikula sinistra

- Perkusi: Dullness

- Auskultasi: S1 S2 tunggal

- Inspeksi: Pergerakan dinding dada simetris

- Palpasi: nyeri tekan (-)

- Perkusi: sonor- Auskultasi:

Rhonchi (-), Wheezing (-), Vesikular (+)

Jantung- Inspeksi: Ictus

cordis tidak tampak- Palpasi: Ictus

cordis teraba di ICS V midklavikula sinistra

- Perkusi: Dullness

- Auskultasi: S1 S2 tunggal

- Inspeksi: Pergerakan dinding dada simetris

- Palpasi: nyeri tekan (-)

- Perkusi: sonor- Auskultasi:

Rhonchi (-), Wheezing (-), Vesikular (+)

Jantung- Inspeksi: Ictus

cordis tidak tampak- Palpasi: Ictus

cordis teraba di ICS V midklavikula sinistra

- Perkusi: Dullness- Auskultasi: S1 S2 tunggal

- Inspeksi: Pergerakan dinding dada simetris

- Palpasi: nyeri tekan (-)

- Perkusi: sonor- Auskultasi:

Rhonchi (-), Wheezing (-), Vesikular (+)

Jantung- Inspeksi: Ictus

cordis tidak tampak- Palpasi: Ictus

cordis teraba di ICS V midklavikula sinistra

- Perkusi: Dullness- Auskultasi: S1 S2

tunggal

5. AbdomenI :P :P :A :

- Inspeksi: Bentuk flat

- Auskultasi: Bising Usus: 12x/menit

- Perkusi: Timpany

- Palpasi: Nyeri tekan (-)

- Inspeksi: Bentuk flat

- Auskultasi: Bising Usus: 12x/menit

- Perkusi: Timpany

- Palpasi: Nyeri tekan (-)

- Inspeksi: Bentuk flat

- Auskultasi: Bising Usus: 12x/menit

- Perkusi: Timpany- Palpasi: Nyeri

tekan (-)

- Inspeksi: Bentuk flat

- Auskultasi: Bising Usus: 12x/menit

- Perkusi: Timpany- Palpasi: Nyeri

tekan (-)

Page 15: 3. bu misiem_HT

6. Ekstremitas atas + refleks fisiologisI : P : P : A :

Kekuatan otot: 5 5

Pergerakan sendi: bebas, lesi (-), kekakuan otot (-), edema (-), nyeri tekan (-), deformitas (-)

Kekuatan otot: 5 5

Pergerakan sendi: bebas, lesi (-), kekakuan otot (-), edema (-), nyeri tekan (-), deformitas (-)

Kekuatan otot: 5 5

Pergerakan sendi: bebas, lesi (-), kekakuan otot (-), edema (-), nyeri tekan (-), deformitas (-)

Kekuatan otot: 5 5

Pergerakan sendi: bebas, lesi (-), kekakuan otot (-), edema (-), nyeri tekan (-), deformitas (-)

7. Ekstremitas bawah + refleks fisiologisI : P : P : A :

Kekuatan otot: 5 5Pergerakan sendi: bebas, lesi (-), kekakuan otot (-), edema (-), nyeri tekan (-), deformitas (-)

Kekuatan otot: 5 5Pergerakan sendi: bebas, lesi (-), kekakuan otot (-), edema (-), nyeri tekan (-), deformitas (-)

Kekuatan otot: 5 5Pergerakan sendi: bebas, lesi (-), kekakuan otot (-), edema (-), nyeri tekan (-), deformitas (-)

Kekuatan otot: 5 5Pergerakan sendi: bebas, lesi (-), kekakuan otot (-), edema (-), nyeri tekan (-), deformitas (-)

Page 16: 3. bu misiem_HT

II. ANALISA DATA

Data Masalah Keperawatan

Data Subyektif: Ny. M mengatakan sudah menderita HT sejak berusia 40 th Ny. M mengatakan setiap bulannya selalu kontrol ke puskesmas, dan selalu

mendapat banyak obat Ny. M mengatakan klien terkadang lupa dan salah meminum obat hipertensiData Obyektif: Ny. M mendapat obat Captopril 25 mg diminum 1x sehari Saat pengkajian obat klien masih tersisa 4 tablet Captopril, namun tidak

terdapat etiket pada obat sehingga tidak dapat diketahui pasti anjuran minum obat dan waktu pemberian resep tersebut

TD Ny. M 180/100 mmHg GDS : 179 mg/dL

Ketidakefektifan Manajemen Regimen Terapeutik Keluarga b.d kerumitan regimen terapeutik pada keluarga Ny. M di RT 08 RW 02 Gadingkasri.

Data Subyektif: Ny. M mengatakan sudah menderita HT sejak berusia 40 th Ny. M mengatakan kurang begitu mengetahui tentang penyakit hipertensi, cara

mengontrol hipertensi dan makanan yang boleh dimakan oleh hipertensi. Ny. M mengatakan selalu mengurangi makanan berlemak dan bersantan,

namun menyukai makanan asin dan mengkonsumsi kopi hitam 2x sehariData Obyektif: Ny. M menunjukkan jumlah kopi (1 sdm) dan gula ( ½ sdm) yang biasanya

dibuat, klien lebih menyukai kopi yang tidak terlalu manis. Ny. M menunjukkan jumlah garam yang biasanya ditambahkan kedalam

masakan (1 – 1 ½ sdm) TD Ny. M 180/100 mmHg GDS : 179 mg/dL

Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d kurang pemahaman terhadap pengontrolan hipertensi dan gaya pola hidup penyandang hipertensi pada keluarga Ny. M di RT 08 RW 02 Gadingkasri.

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Ketidakefektifan Manajemen Regimen Terapeutik Keluarga b.d kerumitan regimen

terapeutik pada keluarga Ny. M di RT 08 RW 02 Gadingkasri.

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat Masalah : 3 3/3 x 1 =1

1 Aktual. Keadaan ini merupakan ancaman jika klien tidak mengkonsumsi obat dengan benar untuk manajemen penyakit karena bisa menyebabkan hipertensi semakin berat dan kemungkinan dapat menimbulkan komplikasi

Kemungkinan masalah dapat

1 1/2 x 2 = 1

1 Sebagian. Manajemen dari pengobatan hipertensi adalah ketelatenan dan dukungan dari orang terdekat untuk selalu

Page 17: 3. bu misiem_HT

diubah : memotivasi penderita hipertensi.

Potensial masalah dapat dicegah :

2 3/3 x 1 = 1

1 Tinggi. Dengan motivasi dan pembenaran persepsi terkait konsumsi obat maka klien akan mengkonsumsi obatnya dengan teratur.

Menonjolnya masalah :

2 2/2 x 1 = 1

1 Masalah dirasakan dan harus segera ditangani. Karena jika tetap tidak rutin meminum obat maka ditakutkan akan menimbulkan komplikasi dari hipertensi.

Total 4

b. Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d kurang pemahaman terhadap pengontrolan

hipertensi dan gaya pola hidup penyandang hipertensi pada keluarga Ny. M di RT 08 RW

02 Gadingkasri.

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat Masalah : 3 3/3 x 1 =1

1 Aktual. Keadaan ini merupakan ancaman jika klien dan keluarga tidak mempertahankan/meningkatkan upaya untuk manajemen penyakit karena bisa menyebabkan hipertensi semakin berat dan kemungkinan dapat menimbulkan komplikasi

Kemungkinan masalah dapat diubah :

1 1/2 x 2 = 1

1 Sebagian. Manajemen dari modifikasi gaya hidup sehat hipertensi adalah kemauan, kesadaran dan dukungan dari orang terdekat untuk selalu memotivasi hidup sehat penderita hipertensi.

Potensial masalah dapat dicegah :

2 2/3 x 1 = 2/3

2/3 Cukup. Pencegahan dapat dilakukan jika keluarga berkomitmen secara bersama-sama untuk berperilaku sehat.

Menonjolnya masalah :

2 2/2 x 1 = 1

1 Masalah dirasakan dan harus segera ditangani. Karena jika tetap tidak berperilaku tidah sehat maka ditakutkan akan memperparah hipertensi.

Total 3 2/3

Daftar Diagnosa berdasarkan prioritas

1) Ketidakefektifan Manajemen Regimen Terapeutik Keluarga (80) b.d kerumitan regimen

terapeutik pada keluarga Ny. M di RT 08 RW 02 Gadingkasri.

2) Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d kurang pemahaman terhadap pengontrolan

hipertensi dan gaya pola hidup penyandang hipertensi pada keluarga Ny. M di RT 08 RW

02 Gadingkasri.

Page 18: 3. bu misiem_HT

IV. RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA

No

DX keperawatan

Tujuan Umum

Tujuan KhususKriteria Evaluasi

Rencana TindakanKriteria Standar

1 Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga b.d kerumitan regimen terapeutik pada keluarga Tn. S di RT 08 RW 02 Gadingkasri.

Keluarga memiliki manajemen kesehatan yang adaptif.

TUK 1 : Setelah dilakukan kunjungan rumah sebanyak 2x 30 menit, keluarga Tn.S mampu mengenal tentang :- Penyakit

Hipertensi (pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pengobatan, dan komplikasi).

- Penyakit yang sedang dialami anggota keluarga.

Kognitif dan Afektif

1. Keluarga mampu mengenal

- NOC : Knowledge : disease process.

Dengan indikator : a. Keluarga dapat

menjelaskan tentang pengertian hipertensi, penyebab, tanda gejala, pengobatan dan komplikasi dari hipertensi.

- NOC : Knowledge : Treatment regimen.

Dengan Indikator : a. Keluarga mampu

menjelaskan rasional dari pengobatan hipertensi

b. Keluarga mampu menjelaskan tentang regimen medikasi.

1. Keluarga mampu mengenal 1.1 Teaching: Desease Process- Nilai tingkat pengetahuan klien tentang penyakit

hipertensi- jelaskan pengertian hipertensi, penyebab, tanda gejala,

pengobatan dan komplikasi dari hipertensi. - diskusikan dengan klien apa yang telah dilakukan untuk

mengelola gejala yang penyakit yang di alami.- identifikasi perubahan kondisi klien- jelaskan pada klien jika ada tanda dan gejala yang lebih

parah untuk melaporkan kepada penyedia layanan kesehatan.

1.2 Teaching : prescribed medication- kaji riwayat pengobatan masa lalu yang berkaitan dengan

kondisi saat ini- kaji perawatan terapi saat ini untuk masalah kesehatan

yang dihadapi.- diskusikan pilihan terapi atau pilihan pengobatan - diskusikan mengenai dampak ketidakpatuhan dalam

pengobatan.- identifikasi perawatan non farmakologis (seperti olahraga,

diit) yang di indikasikan untuk masalah kesehatan saat ini.

Page 19: 3. bu misiem_HT

TUK 2 : setelah dilakukan kunjungan keluarga sebanyak 1 x 30 menit keluarga dapat mengambil keputusan untuk mengatasi manajemen kesehatan didalam keluarganya

TUK 3 : setelah kunjungan keluarga sebanyak 2x 30 menit keluarga dapat menunjukan perilaku yang adaptif dalam merawat anggota keluarga

Kognitif dan Afektif

Afektif dan Psikomotor

2. Keluarga mampu memutuskan - NOC : Knowledge:

Treatment Management

Dengan Indikator : keluarga dapat mengambil keputusan dan menentukan pilihan untuk menangani masalah kesehatan hipertensi (mengkonsumsi obat sesuai resep dokter)

3. Keluarga mampu merawat

- NOC : Knowledge : Hypertension Management

Dengan Indikator : Keluarga dapat

membantu merawat dengan mengontrol tekanan darah dan keteraturan minum obat

2. Keluarga mampu memutuskan 2.1 Commendation - Bantu individu untuk mewujudkan kekuatan pribadi, dan

kemampuan mereka.- Bina hubungan kolaboratif dengan individu atau keluarga- Beri umpan balik positif untuk mendorong dan

mempertahankan perilaku yang baru, yaitu konsumsi obat sesuai resep dokter dengan rutin.

- fasilitasi dan motivasi untuk melanjutkan perubahan perilaku agar di tingkatkan untuk mencapai tujuan utama

- beri pujian pada keluarga dan individu atas apa yang sudah dilakukan.

3. Keluarga mampu merawat3.1 Teaching : prescribed medication- ajarkan kepada keluarga tujuan dari pengobatan- Beri informasi ke keluarga tentang regimen obat yang

telah diresepkan- ajarkan klien/keluarga tentang metode pemberian obat - ajarkan kepada keluarga kepada pasien tentang

kemungkinan efek samping dari obat- ajarkan kepada keluarga tentang efek terapeutik.- ajarkan kepada keluarga kepada klien konsekuensi jika

tidak memakan obat

Page 20: 3. bu misiem_HT

TUK 4 : setelah kunjungan keluarga 2 x 30 menit keluarga mampu memodifikasi lingkungan

Afektif dan Psikomotor

4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan

- NOC : Knowledge : Hypertension Management

Dengan indikator : Keluarga melakukan modifikasi dalam pelaksanaan diet hipertensi .

3.2 Vital sign Monitoring- monitor tekanan darah minimal 1 bulan sekali- monitor tekanan darah setelah klien minum obat- catat kecenderungan dan fluktuasi tekanan darah- identifikasi kemungkinan penyebab perubahan TTV

4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan4.1 Nutritional Counseling- Berikan modifikasi diet sesuai dengan kebutuhan :

pengaturan BB, pembatasan natrium, penurunan kolesterol dan konsumsi tinggi kalium & antioksidan

- Diskusikan tentang pilihan dan persepsi klien mengenai diet yang dianjurkan

- Tentukan sikap dan keyakinan keluarga yang signifikan tentang perubahan nutrisi yang dibutuhkan klien.

- Evaluasi kemajuan tujuan modifikasi diet secara berkala.- Bantu klien dalam menyatakan perasaan dan

kekhawatiran tentang pencapaian tujuan yang disepakati

4.2 Nutrition Therapy- Kaji jenis makanan yang dapat menyebabkan alergi pada

klien- Anjurkan memakai bumbu dapur untuk alternative

pengganti garam- Diskusikan bersama klien dan keluarga tentang jenis

makanan yang akan dipilih sesuai jenis diet (rendah natrium dan tinggi kalium)

Page 21: 3. bu misiem_HT

TUK 5 : Setelah kunjungan keluarga 1 x 30 menit, keluarga dapat mempertahankan penggunaan fasilitas kesehatan

Afektif dan Psikomotor

5. Keluarga mampu mempertahankan penggunaan layanan kesehatan

- NOC : Knowledge : Health Resources

Dengan indikator : Mampu berkoordinasi

atau menggunakan sumber perawatan kesehatan.

- Dampingi keluarga dalam pembuatan daftar dan jadwal pelaksanaan program diet

5. Keluarga mampu mempertahankan penggunaan layanan kesehatan5.1 admission care- Menentukan pilihan untuk mendatangi pelayanan

kesehatan- Mengkaji kemampuan keluarga dalam mengakses

pelayanan kesehatan- Beri informasi kepada klien tentang pentingnya akses

kepelayanan kesehatan- Beri pujian dan dukungan kepada keluarga terhadap upaya

akses kepelayanan kesehatan sebelumnya.

2 Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d kurang pemahaman terhadap pengontrolan hipertensi dan gaya pola hidup penyandang hipertensi pada

Klien dan keluarga dapat melakukan upaya perubahan perilaku beresiko (melaksanakan diet hipertensi, mengurangi

TUK 1 : Setelah dilakukan kunjungan rumah sebanyak 2x 30 menit, keluarga Tn.S mampu mengenal tentang :- Penyakit

Hipertensi (penyebab, tanda dan gejala).

- Perilaku beresiko

Kognitif dan Afektif

1. Keluarga mampu mengenal

- NOC : Knowledge : Hypertension Management.

Dengan Indikator : Keluarga mampu

mengenal jenis makanan yang harus dihindari dan makanan yang disarankan dalam diet

1. Keluarga mampu mengenal 1.1 Teaching: Desease Process- jelaskan penyebab, tanda gejala dari hipertensi. - Diskusikan perilaku beresiko yang sering dilakukan

keluarga- diskusikan dengan klien apa yang telah dilakukan untuk

mengelola gejala yang penyakit yang di alami.

1.2 Teaching: Prescribed Diet- Nilai tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang diet

bagi penderita HT- Jelaskan kepada klien dan keluarga tentang tujuan diet

Page 22: 3. bu misiem_HT

keluarga Ny. M di RT 08 RW 02 Gadingkasri.

konsumsi kopi, menjaga kelembaban kulit kaki dan tangan)

yang biasa dilakukan oleh keluarga keluarga.

TUK 2 : setelah dilakukan kunjungan keluarga sebanyak 2 x 30 menit keluarga dapat mengambil keputusan untuk mengatasi manajemen kesehatan didalam keluarganya

Kognitif dan Afektif

hipertensi

2. Keluarga mampu memutuskan - NOC : Knowledge :

Hypertension Management.

Dengan Indikator : keluarga dapat mengambil keputusan dan menentukan pilihan untuk menangani masalah kesehatan hipertensi (mengurangi makanan asin, mengurangi minum kopi, sering berolah raga)

- Ajarkan kepada klien dan keluarga bagaimana cara mengatur diet pada penderita HT

- Anjurkan kepada klien untuk selalu mematuhi diet

2. Keluarga mampu memutuskan 2.1 Nutritional Counseling- Berikan modifikasi diet sesuai dengan kebutuhan :

pengaturan BB, pembatasan natrium, penurunan kolesterol dan konsumsi tinggi kalium & antioksidan

- Diskusikan tentang pilihan dan persepsi klien mengenai diet yang dianjurkan

- Tentukan sikap dan keyakinan keluarga yang signifikan tentang perubahan nutrisi yang dibutuhkan klien.

- Evaluasi kemajuan tujuan modifikasi diet secara berkala.- Bantu klien dalam menyatakan perasaan dan

kekhawatiran tentang pencapaian tujuan yang disepakati

2.2 Exercise Promotion- Diskusikan manfaat kesehatan dan efek fisiologis dari

latihan fisik yang dilakukan- Ajarkan keluarga tentang jenis latihan fisik yang sesuai

dengan usia dan penyakit yang dialami- Diskusikan tentang frekuensi, durasi dan intensitas

program latihan yang diinginkan- Motivasi keluarga untuk memulai dan melanjutkan latihan- Kolaborasikan latihan bersama klien dan keluarga

Page 23: 3. bu misiem_HT

TUK 3 : setelah kunjungan keluarga sebanyak 2x 30 menit keluarga dapat menunjukan perilaku yang adaptif dalam merawat anggota keluarga

TUK 4 : setelah kunjungan keluarga 1 x 30 menit keluarga mampu memodifikasi lingkungan

Afektif dan Psikomotor

Afektif dan Psikomotor

3. Keluarga mampu merawat

- NOC : Knowledge : Hypertension Management

Dengan Indikator : Keluarga dapat

membantu memantau tanda bahaya perubahan TTV yang drastic dan efek samping dari pengobatan.

4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan

- NOC : Knowledge : Hypertension Management

Dengan indikator : Keluarga melakukan modifikasi dalam

3. Keluarga mampu merawat 3.1 Vital sign Monitoring- monitor tekanan darah minimal 1 bulan sekali- monitor tekanan darah setelah klien minum obat- catat kecenderungan dan fluktuasi tekanan darah- identifikasi kemungkinan penyebab perubahan TTV

3.2 Teaching : prescribed medication- Beri informasi ke keluarga tentang regimen obat yang

telah diresepkan- ajarkan klien/keluarga tentang metode pemberian obat - ajarkan kepada keluarga kepada pasien tentang

kemungkinan efek samping dari obat- ajarkan kepada keluarga tentang efek terapeutik- anjurkan keluarga untuk segera menuju peayanan

kesehatan jika muncul tanda efek samping obat.

4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan4.1 Anger Control Assistance- diskusikan dengan keluarga penyebab kemarahan klien- diskusikan perilaku yang biasa dilakukan untuk mengatasi

kemarahan - informasikan tentang dampak kebiasaan timbulnya

amarah dan stres berlebihan terhadap penyakit yang dimiliki

- anjurkan keluarga untuk ambil peran dalam membangun

Page 24: 3. bu misiem_HT

TUK 5 : Setelah kunjungan keluarga 1 x 30 menit, keluarga dapat mempertahankan penggunaan fasilitas kesehatan

Afektif dan Psikomotor

mengatasi kondisi yang memicu stes

5. Keluarga mampu

mempertahankan penggunaan layanan kesehatan

- NOC : Knowledge : Health Resources

Dengan indikator : Mampu berkoordinasi

atau menggunakan sumber perawatan kesehatan.

lingkungan yang lebih tenang agar tidak meningkatkan stressor pada klien

5. Keluarga mampu mempertahankan penggunaan layanan kesehatan5.1 admission care- Menentukan pilihan untuk mendatangi pelayanan

kesehatan- Mengkaji kemampuan keluarga dalam mengakses

pelayanan kesehatan- Beri informasi kepada klien tentang pentingnya akses

kepelayanan kesehatan- Anjurkan keluarga untuk berkonsultasi mengenai diet

hipertensi pada ahli gizi- Beri pujian dan dukungan kepada keluarga terhadap upaya

akses kepelayanan kesehatan sebelumnya.

Page 25: 3. bu misiem_HT

V. CATATAN PERKEMBANGAN

NoDiagnosa

KeperawatanImplementasi Evaluasi Tgl/ TT

1 1, 2 TUK 1 : Keluarga mampu mengenalTeaching: Desease Process- Menilai tingkat pengetahuan klien

tentang penyakit hipertensi- Menjelaskan pengertian hipertensi,

penyebab, tanda gejala, pengobatan dan komplikasi dari hipertensi.

- Mendiskusikan dengan klien apa yang telah dilakukan untuk mengelola gejala yang penyakit yang di alami.

- Mengidentifikasi perubahan kondisi klien

- Menjelaskan pada klien jika ada tanda dan gejala yang lebih parah untuk melaporkan kepada penyedia layanan kesehatan.

Teaching : prescribed medication- Mengkaji riwayat pengobatan masa

lalu yang berkaitan dengan kondisi saat ini

- Mengkaji perawatan terapi saat ini untuk masalah kesehatan yang dihadapi.

- Mendiskusikan pilihan terapi atau pilihan pengobatan

- Mendiskusikan mengenai dampak ketidakpatuhan dalam pengobatan.

- Mengidentifikasi perawatan non farmakologis (seperti olahraga, diit) yang di indikasikan untuk masalah kesehatan saat ini.

S : - klien mengatakan

bahwa paham tentang gejala dan penyebab HT, cara pengobatan dan komplikasi yang dapat timbul.

- Klien paham dampak yang timbul jika tidak rutin minum obat, namun klien malas minum obat karena jadi sering BAK

- Klien ingin mencoba terapi non-farmakologi yang disarankan

O : kesadaran komposmentis, TD: 170/90 mmHg, RR: 20x/m, keluarga menerima kedatangan petugas dirumahnya dan antusias selama berdiskusi

A : masalah pemahaman teori HT teratasi, masalah kepatuhan minum obat belum teratasi

P : lanjutkan intervensi untuk kepatuhan minum obat

2 1, 2 TUK 1 : Keluarga mampu mengenalTeaching: Prescribed Diet- Menilai tingkat pengetahuan klien

dan keluarga tentang diet bagi penderita HT

- Menjelaskan kepada klien dan

S : - klien mengatakan

bahwa paham tentang manfaat diet hipertensi dengan selalu menghindari konsumsi

Page 26: 3. bu misiem_HT

keluarga tentang tujuan diet- Mengajarkan kepada klien dan

keluarga bagaimana cara mengatur diet pada penderita HT

- Menganjurkan kepada klien untuk selalu mematuhi diet

TUK 2 : Keluarga mampu memutuskanCommendation - Membantu individu untuk

mewujudkan kekuatan pribadi, dan kemampuan mereka.

- Membina hubungan kolaboratif dengan individu atau keluarga

- Memberi umpan balik positif untuk mendorong dan mempertahankan perilaku yang baru, yaitu konsumsi obat sesuai resep dokter dengan rutin.

- Memfasilitasi dan motivasi untuk melanjutkan perubahan perilaku agar di tingkatkan untuk mencapai tujuan utama

- Memberi pujian pada keluarga dan individu atas apa yang sudah dilakukan.

makanan asin dan bersantan, namun keluarga merasa tidak nafsu makan jika maskan tidak terasa asin dan berbumbu tajam

- klien merasa takut jika dampak minum obat sampai mengakibatkan komplikasi, klien mau minum obat lebih rutin & mencoba diet hipertensi

O : kesadaran komposmentis, TD: 170/100 mmHg, RR: 20x/m, keluarga menerima kedatangan petugas dirumahnya dan antusias selama berdiskusi

A : masalah kepatuhan minum obat teratasi

P : hentikan intervensi. 3 1, 2 TUK 2 : Keluarga mampu memutuskan

Exercise Promotion- Mendiskusikan manfaat kesehatan

dan efek fisiologis dari latihan fisik yang dilakukan

- Mengajarkan keluarga tentang jenis latihan fisik yang sesuai dengan usia dan penyakit yang dialami

- Mendiskusikan tentang frekuensi, durasi dan intensitas program latihan yang diinginkan

- Memotivasi keluarga untuk memulai dan melanjutkan latihan

- Mengkolaborasikan latihan bersama klien dan keluarga

S : - klien mengatakan

selama ini malas olahraga karena tidak mampu berjalan jauh.

- Klien mau mencoba jenis olahraga yang diajarkan (senam kaki dan relaksasi otot progresif)

- Klien dan keluarga paham tanda gejala perubahan TTV pada klien (pusing berat, mimisan, pingsan dll) dan bersedia mencari

Page 27: 3. bu misiem_HT

TUK 3 : Keluarga mampu merawatVital sign Monitoring- Memonitor tekanan darah minimal

1 bulan sekali- Memonitor tekanan darah setelah

klien minum obat- Mencatat kecenderungan dan

fluktuasi tekanan darah- Mengidentifikasi kemungkinan

penyebab perubahan TTV

bantuan ke pelayanan kesehatan.

- Klien mengatakan selalu rutin mengecek tekanan darah di posyandu

O : kesadaran komposmentis, TD: 170/100 mmHg, RR: 20x/m, keluarga menerima kedatangan petugas dirumahnya dan antusias selama berdiskusi

A : masalah teratasi

P : hentikan intervensi4 1, 2 TUK 2 : Keluarga mampu memutuskan

TUK 4 : Keluarga mampu memodifikasi lingkunganNutritional Counseling- Memberikan modifikasi diet sesuai

dengan kebutuhan : pengaturan BB, pembatasan natrium, penurunan kolesterol dan konsumsi tinggi kalium & antioksidan

- Mendiskusikan tentang pilihan dan persepsi klien mengenai diet yang dianjurkan

- Menentukan sikap dan keyakinan keluarga yang signifikan tentang perubahan nutrisi yang dibutuhkan klien.

- Mengevaluasi kemajuan tujuan modifikasi diet secara berkala.

- Membantu klien dalam menyatakan perasaan dan kekhawatiran tentang pencapaian tujuan yang disepakati

Nutrition Therapy- Mengaji jenis makanan yang dapat

menyebabkan alergi pada klien

S : - klien mengatakan

selama ini paham untuk harus menghindari makanan asin dan bersantan, tapi keluarga dan klien tidak nafsu makan jika masakan tidak terasa asin.

- Klien dan keluarga mengatakan sanggup mengurangi pemakaian garam dengan mengurangi sedikit-sedikit tiap harinya agar mudah terbiasa.

- Klien mengatakan biasanya minum kopi kental hitam 2x sehari, setelah mengetahui akibat minum kopi pada HT maka klien mau mencoba mengurangi dengan

Page 28: 3. bu misiem_HT

- Menganjurkan memakai bumbu dapur untuk alternative pengganti garam

- Mendiskusikan bersama klien dan keluarga tentang jenis makanan yang akan dipilih sesuai jenis diet (rendah natrium dan tinggi kalium)

- Mendampingi keluarga dalam pembuatan daftar dan jadwal pelaksanaan program diet

minum 1 gelas dibagi 2 (diminum 2x sehari)

O : kesadaran komposmentis, TD: 190/100 mmHg, RR: 20x/m, keluarga menerima kedatangan petugas dirumahnya dan antusias selama berdiskusi

A : masalah teratasi

P : hentikan intervensi5 1, 2 TUK 5 : Keluarga mampu

mempertahankan penggunaan layanan kesehatan

Admission Care- Menentukan pilihan untuk

mendatangi pelayanan kesehatan- Mengkaji kemampuan keluarga dalam

mengakses pelayanan kesehatan- Memberi informasi kepada klien

tentang pentingnya akses kepelayanan kesehatan

- Memberi pujian dan dukungan kepada keluarga terhadap upaya akses kepelayanan kesehatan sebelumnya.

TUK 4 : Keluarga mampu memodifikasi lingkunganAnger Control Assistance- Mendiskusikan dengan keluarga

penyebab kemarahan klien- Mendiskusikan perilaku yang biasa

dilakukan untuk mengatasi kemarahan

- Menginformasikan tentang dampak kebiasaan timbulnya amarah dan stres berlebihan terhadap penyakit yang dimiliki

- Menganjurkan keluarga untuk ambil

S : - klien mengatakan

malas ke PKM karena tidak ada yang menggantikan menjaga rumah dan cucunya.

- Klien mau berusaha mencocokan jadwal jam kerja ankanya agar ada yang gantian menjaga cucunya atau yang mengantar ke PKM

- Keluarga setuju untuk berusaha mengurangi stresor dilingkungan rumah (anak-anak berjanji menuruti Ny.M dan tidak akan saling bertengkar)

O : kesadaran komposmentis, TD: 190/90 mmHg, RR: 20x/m, keluarga menerima kedatangan petugas dirumahnya dan antusias selama berdiskusi

Page 29: 3. bu misiem_HT

peran dalam membangun lingkungan yang lebih tenang agar tidak meningkatkan stressor pada klien

A : masalah teratasi

P : hentikan intervensi

VI. EVALUASI AKHIR/TERMINASI

KRITERIA KEMANDIRIAN KELUARGA

Kesimpulan

1. Menerima petugas puskesmas

2. Menerima yankes sesuai rencana

3. Menyatakan maslaah kesehatan secara benar

4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran

5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran

6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif

7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif

□ Kemandirian I : Jika

memenuhi kriteria 1&2

□ Kemandirian II : jika

memenuhi kriteria 1 s.d 5

□ Kemandirian III : jika

memenuhi kriteria 1 s.d 6

□ Kemandirian IV : Jika

memenuhi kriteria 1 s.d 7