Upload
merchilliea-esonavy-gyana
View
223
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
vdgdgd
Citation preview
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BINAAN
I. FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA
A. Data umum
1. Nama KK : Tn. S
2. Umur KK : 37 th
3. Alamat : Jl. Klampok kasri II D
4. No. Telephon : 089665533xxx
5. Pekerjaan : Swasta
6. Pendidikan : STM
7. Susunan Anggota Keluarga :
No Nama UmurSex
(L/P)Hub Dg
KKGol.
DarahPendidikan Pekerjaan
Masalah Kesehatan
1 Ny. M 56 th P Mertua - TM. SD IRT Hipertensi
2 Ny. N 36 th P Istri - SMA Swasta -
3 An. Df 13 th P Anak - SMP - -
4 An. Dp 10 th L Anak - SD - Batuk - pilek
5 An. Dv 10 th L Anak - SD - -
6 An. Di 2 th L Anak - TK - Batuk
Genogram ( dibuat 3 generasi )
An. Dp (9 th)Batuk Pilek
An. Df (13 th)Sehat
An. Dv (9 th)Sehat
An. Di (9 th)Batuk
X X X
Ny. N (36 th)Sehat
Tn. S (37 th)Merokok
Ny. M (56 th)Hipertensi
Keterangan :: Laki-laki : Perempuan : Tinggal dalam 1 rumah
X : meninggal
8. Tipe Keluarga
Tipe keluarga besar (extended family) dimana keluarga terdiri dari nenek, anak,
menantu dan cucu.
9. Latar belakang kebudayaan (etnik)
Asal suku bangsa: Suku Jawa
Bahasa yang digunakan: Bahasa Jawa
Budaya yang berhubungan dg kesehatan: keluarga tidak memiliki praktik
kebudayaan tertentu terkait dengan kesehatan
Kebiasaan Diit: keluarga biasa mengkonsumsi makanan yang berbumbu
tajam dan asin, karena lebih nikmat.
10. Identifikasi religius
Agama : seluruh anggota keluarga beragama Islam, keluarga selalu mengikuti
kegiatan keagamaan seperti pengajian RT dan anak-anak mengikuti pengajian sore.
Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan: Menurut keluarga, sakit
adalah cobaan dari Allah SWT maka jika saat sakit harus berobat dan berdo’a
meminta kesembuhan dan kesehatan.
11. Status kelas sosial ekonomi
Menurut Ny. M, Sumber penghasilan keluarga mengandalkan pada anak dan
menantunya sebagai pegawai swasta. Keluarga dapat memenuhi kebutuhan sehari-
hari walaupun dengan seadanya yang terpenting mampu menyekolahkan anak.
Penghasilan: sebesar ± Rp 2.000.000,- perbulan
Harta benda yang dimiliki : perabot, transportasi, rumah yang ditempati adalah
pinjaman dari kenalan Ny. M dan tidak dipungut uang sewa
Status kelas social : Keluarga Sejahtera III yaitu dimana keluarga telah memenuhi
seluruh kebutuhan dasar (pangan, sandang, papan), kebutuhan social psikologis
(pendidikan, transportasi dan interaksi social) dan perkembangan keluarga
(menabung dan memperoleh informasi) namun belum dapat memberikan
sumbangan materi dan berperan aktif dalam masyarakat
12. Mobilitas kelas sosial
Setelah menikah, Ny. M mencari nafkah dengan berjulan kue dan jajan anak-anak
sekolah. Setelah Ny. N dewasa dan menikah, maka sumber penghasilan kini dari gaji
Ny. N dan Tn. S sebagai pegawai swasta.
13. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga jarang pergi untuk rekreasi ke suatu tempat, waktu luang hanya digunakan
untuk menonton TV dan berkumpul dengan keluarga.
B. Riwayat Keluarga dan Tahap Perkembangan
14. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah
dimana anak tertua dari Ny. N adalah An. 1 (13 th) dengan pendidikan SMP.
15. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahapan perkembangan keluarga Tn. S ada yang belum terpenuhi yaitu
pendampingan belajar pada anak-anak kurang, karena menganggap anak-anaknya
sudah bisa belajar sendiri terutama yang SD, disamping itu kebutuhan perawatan
kesehatan yang terkait dengan pencegahan dan promosi kurang, karena
mengganggap tidak ada masalah kesehatan jika anggota keluarga nya tidak sakit.
Contohnya masalah batuk – pilek pada An. 2 dan An. 4 yang dianggap merupakan hal
yang biasa.
16. Riwayat keluarga inti
Tn. S dan Ny. N berasal dari suku yang sama yaitu Jawa, mereka saling kenal ditempat
kerja dan sempat berkenalan selama 1 tahun, kemudian memutuskan untuk menikah.
Karena Ny. M tinggal sendirian maka Ny. N memutuskan untuk hidup bersama. Selama
pernikahan sampai saat ini tidak ada masalah kesehatan yang parah, hanya batuk-
pilek, demam dll sehingga tidak memerlukan pengobatan serius. Sampai saat ini Tn. S
dan Ny. N bekerja sebagai karyawan swasta, sehingga urusan rumah dan pengsuhan
anak-anak dipegang oleh Ny. M. Selama ini keluarga merasa memiliki ekonomi yang
cukup meskipun tidak ada anggaran khusus untuk pengobatan dan telah medapatkan
kartu Gakin yang sangat membantu untuk pengobatan keluarga terutama Ny. M yang
sering ke Puskesmas ataupun Pustu.
17. Riwayat keluarga asal
Menurut Ny. M keluarga dalam keluarganya tidak ada yang menderita hipertensi.
Kedua orang tua Ny. M maupun suaminya meninggal diusia yang sudah tua.
C. Data Lingkungan
18. Karakteristik rumah
Keadaan Rumah keluarga Tn S mempunyai ukuran 6 x 8 meter. Bentuk rumah
permanen, terdiri dari teras depan, 4 kamar tidur, 1 ruang tamu + ruang keluarga, 1
ruang dapur dan WC. Keadaan lantai terbuat dari keramik berwarna putih dengan
keadaan tidak licin dan terlihat bersih. Ventilasi cukup dan > 20 % dari luas lantai.
Ventilasi berasal dari jendela yang dapat ditutup dan dibuka sesuai dengan kebutuhan.
Penerangan rumah Keluarga Tn. S sangat baik, pada siang hari terkena sinar matahari
dan pada malam hari lampu terang. Terdapat banyak jendela yang tinggi dan lebar,
pintu depan dan samping selalu terbuka kecuali saat istirahat siang dan malam hari.
Terdapat taman disamping rumah untuk menjemur pakaian dan taman depan yang
dipenuhi pot bunga. Keluarga, Ny. M selalu menggunakan sumber air yang berasal dari
sumur gali, kondisi air memenuhi syarat kesehatan seperti tidak berasa, tidak berbau
dan tidak berwarna. Pembuangan kotoran disalurkan melalui selokan terbuka yang
berada disamping rumah. Kondisi jamban tipe leher angsa artinya jamban yang
digunakan posisi jongkok, keadaan cukup tertata dan bersih, alat-alat untuk
membersihkan lantai di jamban terbatas, tetapi lantai dijamban tidak licin. Pengolahan
sampah Keluarga Tn. S adalah membuang sampah ke tempat sampah depan rumah
yang akan diambil oleh petugas kebersihan setiap harinya.
Denah rumah
7
5 10 8 meter
4
2
3
Keterangan :1 : Teras & taman depan2 : Ruang Tamu3,4,6,7 : Kamar Tidur5 : Ruang Keluarga8 : Dapur9 : Kamar Mandi10 : Taman samping /jemuran
9
6
8
6 meter
1
19. Karakteristik lingkungan tempat tinggal dan masyarakat
Lingkungan luar rumah tampak bersih, tidak ada sampah berserakan di pekarangan
rumah, lingkungan cukup luas, akses jalan menuju rumah masuk gang yang cukup
dilewati sepeda motor, termasuk tipe sub kota (perkampungan), jalan besar di sekitar
lingkungan sudah diaspal, pembuangan sampah rata-rata di ambil petugas kebersihan
setiap hari , pembuangan limbah air ke sungai/selokan, tetangga kebanyakan berasal
dari suku Jawa dan Madura, akses ke warung/pertokoaan dan sekolah dasar dekat,
akses ke Puskesmas cukup dekat ±15-20 menit, akses transportasi umum
menggunakan becak dan angkot. Rata-rata penduduk terdiri dari anak-anak , keluarga
lansia dan dewasa. Jarak antara rumah Ny. N dengan tetangga saling berdekatan
karena termasuk rumah petak berjajar.
20. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Ny. M termasuk asli penduduk Gading Kasri sehingga ± 45 tahun tinggal
diwilayan tersebut. Selama ini tidak berpindah-pindah rumah sejak menempati rumah
tersebut karena merasa memiliki amanah untuk menjaga rumah yang dipinjamkan.
21. Hubungan sosial keluarga dengan masyarakat
Keluarga selalu mengikuti kegiatan di lingkungan rumah terutama Ny. M karena yang
selalu ada dirumah. Ny. N dan Tn. S terkadang tidak ikut kegiatan warga karena
pulang kerja sampai sore. Hubungan dengan tetangga baik terbukti dengan Ny. M
selalu menyapa tetangganya jika keluar rumah dan anak-anak selalu bermain bersama
tetangganya.
D. Struktur Keluarga
22. Pola dan Komunikasi Keluarga
Bahasa yang digunakan dalam keluarga adalah bahasa Jawa, kelurga banyak
menggunakan bahasa verbal untuk mengekspresikan maksudnya, tetapi juga
mengunakan non verbal dengan diam dan pukulan tangan jika menyampaikan
kesalahan/larangan pada anak. Keluarga mengatakan Pola Komunikasi Keluarga Ny.M
terbuka dengan keluarga terbukti jika ada masalah di anggota keluarga selalu
diselesaikan dengan jalan musyawarah. Waktu yang digunakan lebih banyak malam
hari dan pagi hari sebelum berangkat kerja, semua anggota kelurga dapat menerima
dengan jelas komunikasi dalam kelurga terbukti semua anggota kelurga patuh
terhadap tugasnya masing-masing
23. Struktur Kekuatan
Pengambilan keputusan lebih banyak dilakukan oleh Ny. N terkait dengan kebutuhan
rumah tangga (sekolah anak, masakan, membayar listrik dan saku anak) dan Ny. M
mengatur pengasuhan anak-anak saat Ny. N dan Tn. S bekerja. Meskipun begitu dalam
mengambil keputusan yang sangat penting Tn. S selalu dilibatkan seperti pembelian
perabotan dan masalah anak-anak disekolah.
24. Struktur Peran
- Tn. S sebagai suami dan ayah dari anak-anaknya, berperan sebagai pendidik,
pelindung, pencari nafkah dan pemberi rasa aman.
- Ny. N sebagai istri dan ibu bagi anak- anaknya, memiliki peran untuk mengurus
rumah tangga, pendidik dan pencari nafkah, merawat Ny.M jika kondisi sakit.
- Ny. M sebagai sebagai mertua, nenek dan ibu bagi Ny. N, berperan sebagai pengurus
rumah tangga, pendidik, pelindung dan mengasuh cucu-cucunya saat Ny. N dan Tn. S
bekerja. Ny. M merasa sedikit minder dengan tingkat ekonominya yang rendah dan
merasa bodoh karena tidak tamat SD. Jika ada anggota keluarga yang sakit Ny. M
lebih banyak berperan sebagai perawat dan berusaha membawa ke Puskesmas atau
Pustu jika perlu.
- An. Df, An. Dp, An. Dv, An. Di berperan menuntut ilmu dengan sekolah sesuai dengan
jenjang usia, disamping itu juga berperan membantu Ny. M untuk mengurus rumah
dan menjaga rumah.
25. Nilai-Nilai Keluarga
Nilai dan Norma yang ditanamkan dalam kelurga adalah kepatuhan terhadap orang
tua terutama kepada Ny. M (tidak boleh melawan perkataan dan perintah orang tua),
jika bepergian harus ijin dan mengucapkan salam. Norma agama kurang ditanamkam
pada anggota keluarga seperti ketaatan untuk sholat pada anak-anak, serta dorongan
untuk pendampingan belajar kurang, contohnya anak-anak menyiapkan buku
pelajaran sendiri dan jarang menanyakan apakah ada PR atau ujian.
E. Fungsi Keluarga
26. Fungsi Afektif
Hubungan keluarga harmonis, belum pernah terjadi pertengkaran besar, anak-anak
dekat dengan orang tua, begitu juga kakak dengan adik-adiknya saling menyayangi,
seperti jika ada pelajaran yang tidak bisa terkadang kakak tertua membantu adiknya,
meskipun begitu kadang terjadi saling iri diantara anaknya yang nomor 2 dan 3 karena
usia mereka sama (kembar) dan terkadang suka menjahili adiknya. Anak – anak Ny. N
lebih sering menyampaikan isi pemikirannya dan pendapat kepada Ny. M karena Ny.
M yang selalu ada dirumah dan jarang memarahi mereka jika mereka melakukan
kesalahan kecil seperti saling merebutkan menonton acara TV atau menjahili.
27. Fungsi Sosialisasi
Ny. N dan Tn. S selalu sibuk bekerja sehingga masalah membesarkan anak dan
bagaimana mendidik sosialisasi anak lebih dikontrol oleh Ny. M. Ny. M tidak pernah
membatasi anak-anak untuk bergaul dengan teman bermain di rumah maupun
disekolah, asalkan disaat ada masalah anak-anak harus menceritakannya dan tidak
mengambil cara kekerasan (bertengkar) untuk mengatasinya. Anak-anak selalu
diajarkan untuk berbicara dan bertingkah laku sopan pada tetangga dan saling
menghargai perbedaan saat bermain dengan teman.
28. Fungsi Perawatan Kesehatan
1) Pengetahuan keluarga tentang sehat sakit
Menurut keluarga sehat adalah kondisi badan mampu beraktivitas dengan normal
(berjalan, memasak, membersihkan rumah dll). Selama ini keluarga telah berusaha
untuk selalu menjaga kesehatan dengan mengurangi konsumsi makanan tidak sehat
mulai dari makanan berlemak dan mengontrol jajan anak-anak.
2) Kesanggupan keluarga dalam melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga
(a) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengatakan kurang mengetahui tentang Hipertensi (pengertian, gejala,
penyebab, pencegahan dan pengobatan) dan menganggap batuk-pilek adalah
penyakit biasa, sehingga jika badan terasa lebih baik maka obat tidak diminum lagi.
(b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Keluarga mampu mengambil keputusan dengan mengatakan bahwa jika kondisi
badan semakin memburuk maka akan segera berobat ke puskesmas atau pustu,
dan berusaha untuk selalu mengikuti posyandu untuk menjaga kesehatan Ny. M.
(c) Kemampuan keluarga merawat
Disaat ada anggota keluarga yang sakit maka Ny. M akan membeli obat di warung.
Sedangkan jika disaat Ny. M tidak enak badan, maka anak-anak akan membantu
Ny. M mengurus rumah dan terkadang ikut membantu mengantarkan berobat.
(d) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Kondisi rumah Ny. M terlihat bersih dan rapi. Keluarga mengatakan rumah disapu,
dibersihkan dan dirapikan setiap hari, jendela rumah selalu dibuka, sinar matahari
banyak masuk dalam rumah sehingga ruangan dalam rumah terkesan terang,
menguras bak mandi 1x/minggu, Tn S selalu merokok diluar rumah.
(e) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
Keluarga Ny. M memiliki kartu Jamkesmas sebagai sarana untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan secara gratis, sehingga tidak ada masalah dalam anggaran
kesehatan selama ini. Keluarga selalu memanfaatkan pelayanan puskesmas atau
pustu karena tidak memerlukan biaya yang mahal.
29. Terapi Komplementer dan Alternatif
Terapi alternative yang pernah dijalani Ny. M adalah minum jus timun dan makan
seledri untuk mengatasi HT, namun tidak rutin hanya dilakukan jika pada masa-masa
sering pusing dan tidak enak badan.
30. Sumber Pembiayaan
Sumber pembiayaan keluarga Ny. M berasal dari gaji Ny. N dan Tn. S dan keluarga
memiliki kartu Jamkesmas sehingga mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis.
F. Stress dan Koping Keluarga
31. Stressor jangka pendek
Ny. M mengatakan bahwa saat ini semakin sulit mengawasi anak-anak, karena anak-
anak semakin besar dan terkadang membandel jika diberikan nasehat oleh Ny. M
32. Stressor jangka panjang
Ny. M merasa sudah semakin tua dan tidak lincah seperti dulu jadi takut tidak bisa
membantu anaknya (Ny. N) untuk mengawasi anak-anak dirumah, terutama karena
kakinya mulai sering merasa sakit hingga sulit digerakkan dan sering merasa pusing.
33. Strategi koping keluarga
Anggota keluarga berperan sebagai peran masing-masing. Apabila ada masalah dalam
keluarga diselesaikan dan dimusyawarahkan bersama-sama. Keluarga selalu mengatur
pengeluaran dengan sehemat mungkin karena harus mencukupi kebutuhan anak-anak
untuk sekolah dan persiapan kondisi darurat yang tiba-tiba.
34. Adaptasi keluarga
Keluarga tidak banyak melakukan usaha untuk masalah kesehatan Ny. M , keluarga
hanya mampu membantu mengurangi pekerjaan rumah dan menemani Ny. M untuk
berobat.
G. Harapan Keluarga
Keluarga berharap dengan adanya kunjungan oleh tenaga kesehatan maka keluarga dapat
memperoleh informasi tentang kesehatan yang banyak dan dapat diterapkan sebagai
upaya untuk menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga, terutama mengenai cara
mengatasi HT dengan bahan alami yang mudah ditemukan dan murah.
H. Pemeriksaan Fisik
NoJenis
pemeriksaanNy. M Tn. S Ny. N
1. TTV Tensi :Suhu :Nadi :Nafas :GDS :
180/100 mmhg36,57720179 mg/dL
180/110 mmhg36,78622-
170/100 mmhg36,58220-
2. Kulit, rambut dan kuku.I :P :P :A :
- kulit terlihat keriput dan sedikit kering & sedikit memar di kedua tangan
- rambut tersebar merata dan terdapat rambut putih atau uban
- kuku tangan terpotong rapi, namun kaki agak panjang
- CRT 2 detik
- Kulit berwarna kecoklatan dan agak sedikit kering.
- Penyebaran rambut merata, rambut berwarna hitam, lurus dan pendek.
- Kuku tangan dan kaki terpotong rapi.- CRT < 2detik
- Kulit berwarna kuning langsat dan lembab.
- Penyebaran rambut merata, rambut berwarna hitam, gelombang dan terikat rapi.
- Kuku tangan dan kaki terpotong rapi.- CRT < 2detik
3. Kepala, leherI :P :P :A :
- tidak terdapat pembesaran limfe, pembesaran tyroid, dan tidak ada nyeri telan.
- Lesi kepala dan leher (-)
- tidak terdapat pembesaran limfe, pembesaran tyroid, dan tidak ada nyeri telan.
- Lesi kepala dan leher (-)
- tidak terdapat pembesaran limfe, pembesaran tyroid, dan tidak ada nyeri telan.
- Lesi kepala dan leher (-)
4. Thoraks & paruI :P :P :
Paru-paru- Inspeksi: Pergerakan dinding dada
simetris- Palpasi: nyeri tekan (-)- Perkusi: sonor
Paru-paru- Inspeksi: Pergerakan dinding dada
simetris- Palpasi: nyeri tekan (-)- Perkusi: sonor
Paru-paru- Inspeksi: Pergerakan dinding dada
simetris- Palpasi: nyeri tekan (-)- Perkusi: sonor
A : - Auskultasi: Rhonchi (-), Wheezing (-), Vesikular (+)
Jantung- Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak- Palpasi: Ictus cordis teraba di ICS V
midklavikula sinistra- Perkusi: Dullness- Auskultasi: S1 S2 tunggal
- Auskultasi: Rhonchi (-), Wheezing (-), Vesikular (+)
Jantung- Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak- Palpasi: Ictus cordis teraba di ICS V
midklavikula sinistra- Perkusi: Dullness- Auskultasi: S1 S2 tunggal
- Auskultasi: Rhonchi (-), Wheezing (-), Vesikular (+)
Jantung- Inspeksi: Ictus cordis tidak tampak- Palpasi: Ictus cordis teraba di ICS V
midklavikula sinistra- Perkusi: Dullness- Auskultasi: S1 S2 tunggal
5. AbdomenI :P :P :A :
- Inspeksi: Bentuk agak buncit
- Auskultasi: Bising Usus: 12x/menit
- Perkusi: Timpany- Palpasi: Nyeri tekan
(-)
- Inspeksi: Bentuk agak buncit
- Auskultasi: Bising Usus: 12x/menit
- Perkusi: Timpany- Palpasi: Nyeri tekan (-)
- Inspeksi: Bentuk flat- Auskultasi: Bising Usus:
12x/menit- Perkusi: Timpany- Palpasi: Nyeri tekan (-)
6. Ekstre. atas + refleks fisiologisI :P :P :A :
Kekuatan otot: 4 4Pergerakan sendi: kurang bebas, memar
(+), kekakuan otot (-), edema (-), nyeri tekan (-), deformitas (-)
Kekuatan otot: 5 5Pergerakan sendi: bebas, lesi (-), kekakuan
otot (-), edema (-), nyeri tekan (-), deformitas (-)
Kekuatan otot: 5 5Pergerakan sendi: bebas, lesi (-),
kekakuan otot (-), edema (-), nyeri tekan (-), deformitas (-)
7. Ekstre. bawah + R.fisiologisI :P :P :
Kekuatan otot: 3 4Pergerakan sendi: kurang bebas, lesi (-), kekakuan otot (+), edema (-), nyeri tekan (-), deformitas (-)
Kekuatan otot: 5 5Pergerakan sendi: bebas, lesi (-), kekakuan otot (-), edema (-), nyeri tekan (-), deformitas (-)
Kekuatan otot: 5 5Pergerakan sendi: bebas, lesi (-), kekakuan otot (-), edema (-), nyeri tekan (-), deformitas (-)
A :
No
Jenis pemeriksaan
An. Df An. Dp An. Dv An. Di
1. TTV BB :TB :Suhu :Nadi :Nafas :
42kg144cm368117
28kg136cm36, 87824
31kg138 cm36, 38422
13,5 cm91cm37, 29423
2. Kulit, rambut dan kuku.I :P :P :A :
- Kulit berwarna kuning langsat dan lembab.
- Penyebaran rambut merata, rambut berwarna hitam, gelombang dan terikat rapi.
- kuku tangan dan kaki terpotong rapi dan bersih
- CRT < 2detik
- Kulit berwarna kecoklatan dan lembab.
- Penyebaran rambut merata, rambut berwarna hitam, lurus dan pendek.
- kuku tangan dan kaki terpotong rapi dan sedikit kotor
- CRT < 2detik
- Kulit berwarna kecoklatan dan lembab.
- Penyebaran rambut merata, rambut berwarna hitam, lurus dan pendek.
- kuku tangan dan kaki terpotong rapi dan sedikit kotor
- CRT < 2detik
- Kulit berwarna kuning langsat dan lembab.
- Penyebaran rambut merata, rambut berwarna hitam, lurus dan pendek.
- kuku tangan dan kaki terpotong rapi dan sedikit kotor
- CRT < 2detik3. Kepala, leher
I :P :P :A :
- tidak terdapat pembesaran limfe, pembesaran tyroid, dan tidak ada nyeri telan.
- Semua gigi bawah terlihat masih utuh dan bersih.
- Lesi kepala dan leher (-)
- tidak terdapat pembesaran limfe, pembesaran tyroid, dan tidak ada nyeri telan.
- Semua gigi bawah terlihat masih utuh dan bersih.
- Lesi kepala dan leher (-)
- tidak terdapat pembesaran limfe, pembesaran tyroid, dan tidak ada nyeri telan.
- Semua gigi bawah terlihat masih utuh dan bersih.
- Lesi kepala dan leher (-)
- tidak terdapat pembesaran limfe, pembesaran tyroid, dan tidak ada nyeri telan.
- Semua gigi bawah terlihat masih utuh dan bersih.
- Lesi kepala dan leher (-)4. Thoraks dan Paru-paru Paru-paru Paru-paru Paru-paru
paruI :P :P :A :
- Inspeksi: Pergerakan dinding dada simetris
- Palpasi: nyeri tekan (-)
- Perkusi: sonor- Auskultasi:
Rhonchi (-), Wheezing (-), Vesikular (+)
Jantung- Inspeksi: Ictus
cordis tidak tampak- Palpasi: Ictus
cordis teraba di ICS V midklavikula sinistra
- Perkusi: Dullness
- Auskultasi: S1 S2 tunggal
- Inspeksi: Pergerakan dinding dada simetris
- Palpasi: nyeri tekan (-)
- Perkusi: sonor- Auskultasi:
Rhonchi (-), Wheezing (-), Vesikular (+)
Jantung- Inspeksi: Ictus
cordis tidak tampak- Palpasi: Ictus
cordis teraba di ICS V midklavikula sinistra
- Perkusi: Dullness
- Auskultasi: S1 S2 tunggal
- Inspeksi: Pergerakan dinding dada simetris
- Palpasi: nyeri tekan (-)
- Perkusi: sonor- Auskultasi:
Rhonchi (-), Wheezing (-), Vesikular (+)
Jantung- Inspeksi: Ictus
cordis tidak tampak- Palpasi: Ictus
cordis teraba di ICS V midklavikula sinistra
- Perkusi: Dullness- Auskultasi: S1 S2 tunggal
- Inspeksi: Pergerakan dinding dada simetris
- Palpasi: nyeri tekan (-)
- Perkusi: sonor- Auskultasi:
Rhonchi (-), Wheezing (-), Vesikular (+)
Jantung- Inspeksi: Ictus
cordis tidak tampak- Palpasi: Ictus
cordis teraba di ICS V midklavikula sinistra
- Perkusi: Dullness- Auskultasi: S1 S2
tunggal
5. AbdomenI :P :P :A :
- Inspeksi: Bentuk flat
- Auskultasi: Bising Usus: 12x/menit
- Perkusi: Timpany
- Palpasi: Nyeri tekan (-)
- Inspeksi: Bentuk flat
- Auskultasi: Bising Usus: 12x/menit
- Perkusi: Timpany
- Palpasi: Nyeri tekan (-)
- Inspeksi: Bentuk flat
- Auskultasi: Bising Usus: 12x/menit
- Perkusi: Timpany- Palpasi: Nyeri
tekan (-)
- Inspeksi: Bentuk flat
- Auskultasi: Bising Usus: 12x/menit
- Perkusi: Timpany- Palpasi: Nyeri
tekan (-)
6. Ekstremitas atas + refleks fisiologisI : P : P : A :
Kekuatan otot: 5 5
Pergerakan sendi: bebas, lesi (-), kekakuan otot (-), edema (-), nyeri tekan (-), deformitas (-)
Kekuatan otot: 5 5
Pergerakan sendi: bebas, lesi (-), kekakuan otot (-), edema (-), nyeri tekan (-), deformitas (-)
Kekuatan otot: 5 5
Pergerakan sendi: bebas, lesi (-), kekakuan otot (-), edema (-), nyeri tekan (-), deformitas (-)
Kekuatan otot: 5 5
Pergerakan sendi: bebas, lesi (-), kekakuan otot (-), edema (-), nyeri tekan (-), deformitas (-)
7. Ekstremitas bawah + refleks fisiologisI : P : P : A :
Kekuatan otot: 5 5Pergerakan sendi: bebas, lesi (-), kekakuan otot (-), edema (-), nyeri tekan (-), deformitas (-)
Kekuatan otot: 5 5Pergerakan sendi: bebas, lesi (-), kekakuan otot (-), edema (-), nyeri tekan (-), deformitas (-)
Kekuatan otot: 5 5Pergerakan sendi: bebas, lesi (-), kekakuan otot (-), edema (-), nyeri tekan (-), deformitas (-)
Kekuatan otot: 5 5Pergerakan sendi: bebas, lesi (-), kekakuan otot (-), edema (-), nyeri tekan (-), deformitas (-)
II. ANALISA DATA
Data Masalah Keperawatan
Data Subyektif: Ny. M mengatakan sudah menderita HT sejak berusia 40 th Ny. M mengatakan setiap bulannya selalu kontrol ke puskesmas, dan selalu
mendapat banyak obat Ny. M mengatakan klien terkadang lupa dan salah meminum obat hipertensiData Obyektif: Ny. M mendapat obat Captopril 25 mg diminum 1x sehari Saat pengkajian obat klien masih tersisa 4 tablet Captopril, namun tidak
terdapat etiket pada obat sehingga tidak dapat diketahui pasti anjuran minum obat dan waktu pemberian resep tersebut
TD Ny. M 180/100 mmHg GDS : 179 mg/dL
Ketidakefektifan Manajemen Regimen Terapeutik Keluarga b.d kerumitan regimen terapeutik pada keluarga Ny. M di RT 08 RW 02 Gadingkasri.
Data Subyektif: Ny. M mengatakan sudah menderita HT sejak berusia 40 th Ny. M mengatakan kurang begitu mengetahui tentang penyakit hipertensi, cara
mengontrol hipertensi dan makanan yang boleh dimakan oleh hipertensi. Ny. M mengatakan selalu mengurangi makanan berlemak dan bersantan,
namun menyukai makanan asin dan mengkonsumsi kopi hitam 2x sehariData Obyektif: Ny. M menunjukkan jumlah kopi (1 sdm) dan gula ( ½ sdm) yang biasanya
dibuat, klien lebih menyukai kopi yang tidak terlalu manis. Ny. M menunjukkan jumlah garam yang biasanya ditambahkan kedalam
masakan (1 – 1 ½ sdm) TD Ny. M 180/100 mmHg GDS : 179 mg/dL
Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d kurang pemahaman terhadap pengontrolan hipertensi dan gaya pola hidup penyandang hipertensi pada keluarga Ny. M di RT 08 RW 02 Gadingkasri.
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Ketidakefektifan Manajemen Regimen Terapeutik Keluarga b.d kerumitan regimen
terapeutik pada keluarga Ny. M di RT 08 RW 02 Gadingkasri.
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah : 3 3/3 x 1 =1
1 Aktual. Keadaan ini merupakan ancaman jika klien tidak mengkonsumsi obat dengan benar untuk manajemen penyakit karena bisa menyebabkan hipertensi semakin berat dan kemungkinan dapat menimbulkan komplikasi
Kemungkinan masalah dapat
1 1/2 x 2 = 1
1 Sebagian. Manajemen dari pengobatan hipertensi adalah ketelatenan dan dukungan dari orang terdekat untuk selalu
diubah : memotivasi penderita hipertensi.
Potensial masalah dapat dicegah :
2 3/3 x 1 = 1
1 Tinggi. Dengan motivasi dan pembenaran persepsi terkait konsumsi obat maka klien akan mengkonsumsi obatnya dengan teratur.
Menonjolnya masalah :
2 2/2 x 1 = 1
1 Masalah dirasakan dan harus segera ditangani. Karena jika tetap tidak rutin meminum obat maka ditakutkan akan menimbulkan komplikasi dari hipertensi.
Total 4
b. Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d kurang pemahaman terhadap pengontrolan
hipertensi dan gaya pola hidup penyandang hipertensi pada keluarga Ny. M di RT 08 RW
02 Gadingkasri.
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah : 3 3/3 x 1 =1
1 Aktual. Keadaan ini merupakan ancaman jika klien dan keluarga tidak mempertahankan/meningkatkan upaya untuk manajemen penyakit karena bisa menyebabkan hipertensi semakin berat dan kemungkinan dapat menimbulkan komplikasi
Kemungkinan masalah dapat diubah :
1 1/2 x 2 = 1
1 Sebagian. Manajemen dari modifikasi gaya hidup sehat hipertensi adalah kemauan, kesadaran dan dukungan dari orang terdekat untuk selalu memotivasi hidup sehat penderita hipertensi.
Potensial masalah dapat dicegah :
2 2/3 x 1 = 2/3
2/3 Cukup. Pencegahan dapat dilakukan jika keluarga berkomitmen secara bersama-sama untuk berperilaku sehat.
Menonjolnya masalah :
2 2/2 x 1 = 1
1 Masalah dirasakan dan harus segera ditangani. Karena jika tetap tidak berperilaku tidah sehat maka ditakutkan akan memperparah hipertensi.
Total 3 2/3
Daftar Diagnosa berdasarkan prioritas
1) Ketidakefektifan Manajemen Regimen Terapeutik Keluarga (80) b.d kerumitan regimen
terapeutik pada keluarga Ny. M di RT 08 RW 02 Gadingkasri.
2) Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d kurang pemahaman terhadap pengontrolan
hipertensi dan gaya pola hidup penyandang hipertensi pada keluarga Ny. M di RT 08 RW
02 Gadingkasri.
IV. RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA
No
DX keperawatan
Tujuan Umum
Tujuan KhususKriteria Evaluasi
Rencana TindakanKriteria Standar
1 Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga b.d kerumitan regimen terapeutik pada keluarga Tn. S di RT 08 RW 02 Gadingkasri.
Keluarga memiliki manajemen kesehatan yang adaptif.
TUK 1 : Setelah dilakukan kunjungan rumah sebanyak 2x 30 menit, keluarga Tn.S mampu mengenal tentang :- Penyakit
Hipertensi (pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pengobatan, dan komplikasi).
- Penyakit yang sedang dialami anggota keluarga.
Kognitif dan Afektif
1. Keluarga mampu mengenal
- NOC : Knowledge : disease process.
Dengan indikator : a. Keluarga dapat
menjelaskan tentang pengertian hipertensi, penyebab, tanda gejala, pengobatan dan komplikasi dari hipertensi.
- NOC : Knowledge : Treatment regimen.
Dengan Indikator : a. Keluarga mampu
menjelaskan rasional dari pengobatan hipertensi
b. Keluarga mampu menjelaskan tentang regimen medikasi.
1. Keluarga mampu mengenal 1.1 Teaching: Desease Process- Nilai tingkat pengetahuan klien tentang penyakit
hipertensi- jelaskan pengertian hipertensi, penyebab, tanda gejala,
pengobatan dan komplikasi dari hipertensi. - diskusikan dengan klien apa yang telah dilakukan untuk
mengelola gejala yang penyakit yang di alami.- identifikasi perubahan kondisi klien- jelaskan pada klien jika ada tanda dan gejala yang lebih
parah untuk melaporkan kepada penyedia layanan kesehatan.
1.2 Teaching : prescribed medication- kaji riwayat pengobatan masa lalu yang berkaitan dengan
kondisi saat ini- kaji perawatan terapi saat ini untuk masalah kesehatan
yang dihadapi.- diskusikan pilihan terapi atau pilihan pengobatan - diskusikan mengenai dampak ketidakpatuhan dalam
pengobatan.- identifikasi perawatan non farmakologis (seperti olahraga,
diit) yang di indikasikan untuk masalah kesehatan saat ini.
TUK 2 : setelah dilakukan kunjungan keluarga sebanyak 1 x 30 menit keluarga dapat mengambil keputusan untuk mengatasi manajemen kesehatan didalam keluarganya
TUK 3 : setelah kunjungan keluarga sebanyak 2x 30 menit keluarga dapat menunjukan perilaku yang adaptif dalam merawat anggota keluarga
Kognitif dan Afektif
Afektif dan Psikomotor
2. Keluarga mampu memutuskan - NOC : Knowledge:
Treatment Management
Dengan Indikator : keluarga dapat mengambil keputusan dan menentukan pilihan untuk menangani masalah kesehatan hipertensi (mengkonsumsi obat sesuai resep dokter)
3. Keluarga mampu merawat
- NOC : Knowledge : Hypertension Management
Dengan Indikator : Keluarga dapat
membantu merawat dengan mengontrol tekanan darah dan keteraturan minum obat
2. Keluarga mampu memutuskan 2.1 Commendation - Bantu individu untuk mewujudkan kekuatan pribadi, dan
kemampuan mereka.- Bina hubungan kolaboratif dengan individu atau keluarga- Beri umpan balik positif untuk mendorong dan
mempertahankan perilaku yang baru, yaitu konsumsi obat sesuai resep dokter dengan rutin.
- fasilitasi dan motivasi untuk melanjutkan perubahan perilaku agar di tingkatkan untuk mencapai tujuan utama
- beri pujian pada keluarga dan individu atas apa yang sudah dilakukan.
3. Keluarga mampu merawat3.1 Teaching : prescribed medication- ajarkan kepada keluarga tujuan dari pengobatan- Beri informasi ke keluarga tentang regimen obat yang
telah diresepkan- ajarkan klien/keluarga tentang metode pemberian obat - ajarkan kepada keluarga kepada pasien tentang
kemungkinan efek samping dari obat- ajarkan kepada keluarga tentang efek terapeutik.- ajarkan kepada keluarga kepada klien konsekuensi jika
tidak memakan obat
TUK 4 : setelah kunjungan keluarga 2 x 30 menit keluarga mampu memodifikasi lingkungan
Afektif dan Psikomotor
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
- NOC : Knowledge : Hypertension Management
Dengan indikator : Keluarga melakukan modifikasi dalam pelaksanaan diet hipertensi .
3.2 Vital sign Monitoring- monitor tekanan darah minimal 1 bulan sekali- monitor tekanan darah setelah klien minum obat- catat kecenderungan dan fluktuasi tekanan darah- identifikasi kemungkinan penyebab perubahan TTV
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan4.1 Nutritional Counseling- Berikan modifikasi diet sesuai dengan kebutuhan :
pengaturan BB, pembatasan natrium, penurunan kolesterol dan konsumsi tinggi kalium & antioksidan
- Diskusikan tentang pilihan dan persepsi klien mengenai diet yang dianjurkan
- Tentukan sikap dan keyakinan keluarga yang signifikan tentang perubahan nutrisi yang dibutuhkan klien.
- Evaluasi kemajuan tujuan modifikasi diet secara berkala.- Bantu klien dalam menyatakan perasaan dan
kekhawatiran tentang pencapaian tujuan yang disepakati
4.2 Nutrition Therapy- Kaji jenis makanan yang dapat menyebabkan alergi pada
klien- Anjurkan memakai bumbu dapur untuk alternative
pengganti garam- Diskusikan bersama klien dan keluarga tentang jenis
makanan yang akan dipilih sesuai jenis diet (rendah natrium dan tinggi kalium)
TUK 5 : Setelah kunjungan keluarga 1 x 30 menit, keluarga dapat mempertahankan penggunaan fasilitas kesehatan
Afektif dan Psikomotor
5. Keluarga mampu mempertahankan penggunaan layanan kesehatan
- NOC : Knowledge : Health Resources
Dengan indikator : Mampu berkoordinasi
atau menggunakan sumber perawatan kesehatan.
- Dampingi keluarga dalam pembuatan daftar dan jadwal pelaksanaan program diet
5. Keluarga mampu mempertahankan penggunaan layanan kesehatan5.1 admission care- Menentukan pilihan untuk mendatangi pelayanan
kesehatan- Mengkaji kemampuan keluarga dalam mengakses
pelayanan kesehatan- Beri informasi kepada klien tentang pentingnya akses
kepelayanan kesehatan- Beri pujian dan dukungan kepada keluarga terhadap upaya
akses kepelayanan kesehatan sebelumnya.
2 Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d kurang pemahaman terhadap pengontrolan hipertensi dan gaya pola hidup penyandang hipertensi pada
Klien dan keluarga dapat melakukan upaya perubahan perilaku beresiko (melaksanakan diet hipertensi, mengurangi
TUK 1 : Setelah dilakukan kunjungan rumah sebanyak 2x 30 menit, keluarga Tn.S mampu mengenal tentang :- Penyakit
Hipertensi (penyebab, tanda dan gejala).
- Perilaku beresiko
Kognitif dan Afektif
1. Keluarga mampu mengenal
- NOC : Knowledge : Hypertension Management.
Dengan Indikator : Keluarga mampu
mengenal jenis makanan yang harus dihindari dan makanan yang disarankan dalam diet
1. Keluarga mampu mengenal 1.1 Teaching: Desease Process- jelaskan penyebab, tanda gejala dari hipertensi. - Diskusikan perilaku beresiko yang sering dilakukan
keluarga- diskusikan dengan klien apa yang telah dilakukan untuk
mengelola gejala yang penyakit yang di alami.
1.2 Teaching: Prescribed Diet- Nilai tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang diet
bagi penderita HT- Jelaskan kepada klien dan keluarga tentang tujuan diet
keluarga Ny. M di RT 08 RW 02 Gadingkasri.
konsumsi kopi, menjaga kelembaban kulit kaki dan tangan)
yang biasa dilakukan oleh keluarga keluarga.
TUK 2 : setelah dilakukan kunjungan keluarga sebanyak 2 x 30 menit keluarga dapat mengambil keputusan untuk mengatasi manajemen kesehatan didalam keluarganya
Kognitif dan Afektif
hipertensi
2. Keluarga mampu memutuskan - NOC : Knowledge :
Hypertension Management.
Dengan Indikator : keluarga dapat mengambil keputusan dan menentukan pilihan untuk menangani masalah kesehatan hipertensi (mengurangi makanan asin, mengurangi minum kopi, sering berolah raga)
- Ajarkan kepada klien dan keluarga bagaimana cara mengatur diet pada penderita HT
- Anjurkan kepada klien untuk selalu mematuhi diet
2. Keluarga mampu memutuskan 2.1 Nutritional Counseling- Berikan modifikasi diet sesuai dengan kebutuhan :
pengaturan BB, pembatasan natrium, penurunan kolesterol dan konsumsi tinggi kalium & antioksidan
- Diskusikan tentang pilihan dan persepsi klien mengenai diet yang dianjurkan
- Tentukan sikap dan keyakinan keluarga yang signifikan tentang perubahan nutrisi yang dibutuhkan klien.
- Evaluasi kemajuan tujuan modifikasi diet secara berkala.- Bantu klien dalam menyatakan perasaan dan
kekhawatiran tentang pencapaian tujuan yang disepakati
2.2 Exercise Promotion- Diskusikan manfaat kesehatan dan efek fisiologis dari
latihan fisik yang dilakukan- Ajarkan keluarga tentang jenis latihan fisik yang sesuai
dengan usia dan penyakit yang dialami- Diskusikan tentang frekuensi, durasi dan intensitas
program latihan yang diinginkan- Motivasi keluarga untuk memulai dan melanjutkan latihan- Kolaborasikan latihan bersama klien dan keluarga
TUK 3 : setelah kunjungan keluarga sebanyak 2x 30 menit keluarga dapat menunjukan perilaku yang adaptif dalam merawat anggota keluarga
TUK 4 : setelah kunjungan keluarga 1 x 30 menit keluarga mampu memodifikasi lingkungan
Afektif dan Psikomotor
Afektif dan Psikomotor
3. Keluarga mampu merawat
- NOC : Knowledge : Hypertension Management
Dengan Indikator : Keluarga dapat
membantu memantau tanda bahaya perubahan TTV yang drastic dan efek samping dari pengobatan.
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
- NOC : Knowledge : Hypertension Management
Dengan indikator : Keluarga melakukan modifikasi dalam
3. Keluarga mampu merawat 3.1 Vital sign Monitoring- monitor tekanan darah minimal 1 bulan sekali- monitor tekanan darah setelah klien minum obat- catat kecenderungan dan fluktuasi tekanan darah- identifikasi kemungkinan penyebab perubahan TTV
3.2 Teaching : prescribed medication- Beri informasi ke keluarga tentang regimen obat yang
telah diresepkan- ajarkan klien/keluarga tentang metode pemberian obat - ajarkan kepada keluarga kepada pasien tentang
kemungkinan efek samping dari obat- ajarkan kepada keluarga tentang efek terapeutik- anjurkan keluarga untuk segera menuju peayanan
kesehatan jika muncul tanda efek samping obat.
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan4.1 Anger Control Assistance- diskusikan dengan keluarga penyebab kemarahan klien- diskusikan perilaku yang biasa dilakukan untuk mengatasi
kemarahan - informasikan tentang dampak kebiasaan timbulnya
amarah dan stres berlebihan terhadap penyakit yang dimiliki
- anjurkan keluarga untuk ambil peran dalam membangun
TUK 5 : Setelah kunjungan keluarga 1 x 30 menit, keluarga dapat mempertahankan penggunaan fasilitas kesehatan
Afektif dan Psikomotor
mengatasi kondisi yang memicu stes
5. Keluarga mampu
mempertahankan penggunaan layanan kesehatan
- NOC : Knowledge : Health Resources
Dengan indikator : Mampu berkoordinasi
atau menggunakan sumber perawatan kesehatan.
lingkungan yang lebih tenang agar tidak meningkatkan stressor pada klien
5. Keluarga mampu mempertahankan penggunaan layanan kesehatan5.1 admission care- Menentukan pilihan untuk mendatangi pelayanan
kesehatan- Mengkaji kemampuan keluarga dalam mengakses
pelayanan kesehatan- Beri informasi kepada klien tentang pentingnya akses
kepelayanan kesehatan- Anjurkan keluarga untuk berkonsultasi mengenai diet
hipertensi pada ahli gizi- Beri pujian dan dukungan kepada keluarga terhadap upaya
akses kepelayanan kesehatan sebelumnya.
V. CATATAN PERKEMBANGAN
NoDiagnosa
KeperawatanImplementasi Evaluasi Tgl/ TT
1 1, 2 TUK 1 : Keluarga mampu mengenalTeaching: Desease Process- Menilai tingkat pengetahuan klien
tentang penyakit hipertensi- Menjelaskan pengertian hipertensi,
penyebab, tanda gejala, pengobatan dan komplikasi dari hipertensi.
- Mendiskusikan dengan klien apa yang telah dilakukan untuk mengelola gejala yang penyakit yang di alami.
- Mengidentifikasi perubahan kondisi klien
- Menjelaskan pada klien jika ada tanda dan gejala yang lebih parah untuk melaporkan kepada penyedia layanan kesehatan.
Teaching : prescribed medication- Mengkaji riwayat pengobatan masa
lalu yang berkaitan dengan kondisi saat ini
- Mengkaji perawatan terapi saat ini untuk masalah kesehatan yang dihadapi.
- Mendiskusikan pilihan terapi atau pilihan pengobatan
- Mendiskusikan mengenai dampak ketidakpatuhan dalam pengobatan.
- Mengidentifikasi perawatan non farmakologis (seperti olahraga, diit) yang di indikasikan untuk masalah kesehatan saat ini.
S : - klien mengatakan
bahwa paham tentang gejala dan penyebab HT, cara pengobatan dan komplikasi yang dapat timbul.
- Klien paham dampak yang timbul jika tidak rutin minum obat, namun klien malas minum obat karena jadi sering BAK
- Klien ingin mencoba terapi non-farmakologi yang disarankan
O : kesadaran komposmentis, TD: 170/90 mmHg, RR: 20x/m, keluarga menerima kedatangan petugas dirumahnya dan antusias selama berdiskusi
A : masalah pemahaman teori HT teratasi, masalah kepatuhan minum obat belum teratasi
P : lanjutkan intervensi untuk kepatuhan minum obat
2 1, 2 TUK 1 : Keluarga mampu mengenalTeaching: Prescribed Diet- Menilai tingkat pengetahuan klien
dan keluarga tentang diet bagi penderita HT
- Menjelaskan kepada klien dan
S : - klien mengatakan
bahwa paham tentang manfaat diet hipertensi dengan selalu menghindari konsumsi
keluarga tentang tujuan diet- Mengajarkan kepada klien dan
keluarga bagaimana cara mengatur diet pada penderita HT
- Menganjurkan kepada klien untuk selalu mematuhi diet
TUK 2 : Keluarga mampu memutuskanCommendation - Membantu individu untuk
mewujudkan kekuatan pribadi, dan kemampuan mereka.
- Membina hubungan kolaboratif dengan individu atau keluarga
- Memberi umpan balik positif untuk mendorong dan mempertahankan perilaku yang baru, yaitu konsumsi obat sesuai resep dokter dengan rutin.
- Memfasilitasi dan motivasi untuk melanjutkan perubahan perilaku agar di tingkatkan untuk mencapai tujuan utama
- Memberi pujian pada keluarga dan individu atas apa yang sudah dilakukan.
makanan asin dan bersantan, namun keluarga merasa tidak nafsu makan jika maskan tidak terasa asin dan berbumbu tajam
- klien merasa takut jika dampak minum obat sampai mengakibatkan komplikasi, klien mau minum obat lebih rutin & mencoba diet hipertensi
O : kesadaran komposmentis, TD: 170/100 mmHg, RR: 20x/m, keluarga menerima kedatangan petugas dirumahnya dan antusias selama berdiskusi
A : masalah kepatuhan minum obat teratasi
P : hentikan intervensi. 3 1, 2 TUK 2 : Keluarga mampu memutuskan
Exercise Promotion- Mendiskusikan manfaat kesehatan
dan efek fisiologis dari latihan fisik yang dilakukan
- Mengajarkan keluarga tentang jenis latihan fisik yang sesuai dengan usia dan penyakit yang dialami
- Mendiskusikan tentang frekuensi, durasi dan intensitas program latihan yang diinginkan
- Memotivasi keluarga untuk memulai dan melanjutkan latihan
- Mengkolaborasikan latihan bersama klien dan keluarga
S : - klien mengatakan
selama ini malas olahraga karena tidak mampu berjalan jauh.
- Klien mau mencoba jenis olahraga yang diajarkan (senam kaki dan relaksasi otot progresif)
- Klien dan keluarga paham tanda gejala perubahan TTV pada klien (pusing berat, mimisan, pingsan dll) dan bersedia mencari
TUK 3 : Keluarga mampu merawatVital sign Monitoring- Memonitor tekanan darah minimal
1 bulan sekali- Memonitor tekanan darah setelah
klien minum obat- Mencatat kecenderungan dan
fluktuasi tekanan darah- Mengidentifikasi kemungkinan
penyebab perubahan TTV
bantuan ke pelayanan kesehatan.
- Klien mengatakan selalu rutin mengecek tekanan darah di posyandu
O : kesadaran komposmentis, TD: 170/100 mmHg, RR: 20x/m, keluarga menerima kedatangan petugas dirumahnya dan antusias selama berdiskusi
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi4 1, 2 TUK 2 : Keluarga mampu memutuskan
TUK 4 : Keluarga mampu memodifikasi lingkunganNutritional Counseling- Memberikan modifikasi diet sesuai
dengan kebutuhan : pengaturan BB, pembatasan natrium, penurunan kolesterol dan konsumsi tinggi kalium & antioksidan
- Mendiskusikan tentang pilihan dan persepsi klien mengenai diet yang dianjurkan
- Menentukan sikap dan keyakinan keluarga yang signifikan tentang perubahan nutrisi yang dibutuhkan klien.
- Mengevaluasi kemajuan tujuan modifikasi diet secara berkala.
- Membantu klien dalam menyatakan perasaan dan kekhawatiran tentang pencapaian tujuan yang disepakati
Nutrition Therapy- Mengaji jenis makanan yang dapat
menyebabkan alergi pada klien
S : - klien mengatakan
selama ini paham untuk harus menghindari makanan asin dan bersantan, tapi keluarga dan klien tidak nafsu makan jika masakan tidak terasa asin.
- Klien dan keluarga mengatakan sanggup mengurangi pemakaian garam dengan mengurangi sedikit-sedikit tiap harinya agar mudah terbiasa.
- Klien mengatakan biasanya minum kopi kental hitam 2x sehari, setelah mengetahui akibat minum kopi pada HT maka klien mau mencoba mengurangi dengan
- Menganjurkan memakai bumbu dapur untuk alternative pengganti garam
- Mendiskusikan bersama klien dan keluarga tentang jenis makanan yang akan dipilih sesuai jenis diet (rendah natrium dan tinggi kalium)
- Mendampingi keluarga dalam pembuatan daftar dan jadwal pelaksanaan program diet
minum 1 gelas dibagi 2 (diminum 2x sehari)
O : kesadaran komposmentis, TD: 190/100 mmHg, RR: 20x/m, keluarga menerima kedatangan petugas dirumahnya dan antusias selama berdiskusi
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi5 1, 2 TUK 5 : Keluarga mampu
mempertahankan penggunaan layanan kesehatan
Admission Care- Menentukan pilihan untuk
mendatangi pelayanan kesehatan- Mengkaji kemampuan keluarga dalam
mengakses pelayanan kesehatan- Memberi informasi kepada klien
tentang pentingnya akses kepelayanan kesehatan
- Memberi pujian dan dukungan kepada keluarga terhadap upaya akses kepelayanan kesehatan sebelumnya.
TUK 4 : Keluarga mampu memodifikasi lingkunganAnger Control Assistance- Mendiskusikan dengan keluarga
penyebab kemarahan klien- Mendiskusikan perilaku yang biasa
dilakukan untuk mengatasi kemarahan
- Menginformasikan tentang dampak kebiasaan timbulnya amarah dan stres berlebihan terhadap penyakit yang dimiliki
- Menganjurkan keluarga untuk ambil
S : - klien mengatakan
malas ke PKM karena tidak ada yang menggantikan menjaga rumah dan cucunya.
- Klien mau berusaha mencocokan jadwal jam kerja ankanya agar ada yang gantian menjaga cucunya atau yang mengantar ke PKM
- Keluarga setuju untuk berusaha mengurangi stresor dilingkungan rumah (anak-anak berjanji menuruti Ny.M dan tidak akan saling bertengkar)
O : kesadaran komposmentis, TD: 190/90 mmHg, RR: 20x/m, keluarga menerima kedatangan petugas dirumahnya dan antusias selama berdiskusi
peran dalam membangun lingkungan yang lebih tenang agar tidak meningkatkan stressor pada klien
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
VI. EVALUASI AKHIR/TERMINASI
KRITERIA KEMANDIRIAN KELUARGA
Kesimpulan
1. Menerima petugas puskesmas
2. Menerima yankes sesuai rencana
3. Menyatakan maslaah kesehatan secara benar
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran
5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran
6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif
□ Kemandirian I : Jika
memenuhi kriteria 1&2
□ Kemandirian II : jika
memenuhi kriteria 1 s.d 5
□ Kemandirian III : jika
memenuhi kriteria 1 s.d 6
□ Kemandirian IV : Jika
memenuhi kriteria 1 s.d 7