16
Introduction Desentralisasi Kuliah Hukum Otonomi Daerah Fakultas Hukum Unnes Dani Muhtada, Ph.D.

3. Desentralisasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

otonomi daerah

Citation preview

  • Introduction

    Desentralisasi Kuliah Hukum Otonomi Daerah

    Fakultas Hukum Unnes

    Dani Muhtada, Ph.D.

  • Negara Federal vs. Negara Kesatuan

    Apa perbedaan negara federal dan negara kesatuan?

    Apa kelebihan dan kekurangan negara federal dan negara kesatuan?

    Mana yang lebih baik: Negara federal atau negara kesatuan?

    2

  • Negara Federal vs. Negara Kesatuan

    Negara Federal

    1. Australia

    2. Canada

    3. Malaysia

    4. United States

    Negara Kesatuan

    1. Afghanistan

    2. China

    3. Indonesia

    4. Madagascar

    3

  • Sentralisasi Desentralisasi Negara

    Kesatuan Negara Federal

    Negara Federal vs. Negara Kesatuan

  • Definisi Desentralisasi

    UNDP (1999): Decentralization, or decentralizing governance, refers to

    the restructuring or reorganization of authority so that there is a system of co-responsibility between institutions of governance at the central, regional and local levels according to the principle of subsidiarity, thus increasing the overall quality and effectiveness of the system of governance, while increasing the authority and capacities of sub-national levels

    5

  • Tiga Kata Kunci

    1. Restrukturisasi atau reorganisasi wewenang (the restructuring or reorganization of authority)

    2. Sistem yang mengedepankan tanggung jawab bersama (a system of co-responsibility)

    3. Prinsip Subsidiarity (the principle of subsidiarity)

    6

  • Mengapa Desentralisasi?

    Administrative Efektivitas

    Efisiensi

    Subsidiary

    Politics Stabilitas politik

    Keadilan ekonomi

    7

  • Kelebihan vs. Kelemahan Desentralisasi

    Kelebihan 1. Memangkas birokrasi

    2. Meningkatkan efisiensi pemerintahan

    3. Mendekatkan pemerintah dengan warganegara

    4. Pemerintah lebih mudah menangkap aspirasi warganegara

    Kelemahan 1. Konflik antardaerah e.g.,

    soal pengelolaan SDA yang melibatkan dua atau lebih wilayah

    2. Persaingan antar daerah (daerah kaya bisa makin kaya, yang miskin tetap miskin)

    3. Problem redistribusi ekonomi

    4. Kemunculan raja-raja kecil di daerah

  • Jenis-Jenis Desentralisasi

    1. Dekonstruksi Pergeseran volume pekerjaan dari kementerian atau unit

    pemerintahan pusat kepada perwakilannya yang ada di daerah tanpa adanya penyerahan atau pelimpahan kewenangan untuk mengambil keputusan atau keleluasaan untuk membuat keputusan.

    2. Delegasi Pelimpahan pengambilan keputusan dan kewewenangan

    manajerial untuk melakukan tugas-tugas khusus kepada suatu organisasi yang secara langsung berada di bawah pengawasan pusat.

  • Jenis-Jenis Desentralisasi

    3. Devolusi Pemberdayaan dan pemberian wewenang pemerintahan

    kepada kesatuan pemerintahan di tingkat lokal oleh pemerintah pusat dengan kontrol pusat seminimal mungkin.

    Devolusi desentralisasi yang lebih ekstensif karena melbatkan transfer kewenangan dan tanggung jawab pemerintah pusat kepada pemerintah daerah!

    4. Privatisasi Pemindahan sebagian fungsi pemerintahan kepada swasta

  • Apakah privatisasi layanan publik merupakan sesuatu yang positif

    atau negatif?

    11

  • Privatisasi Air di Jakarta: Palyja & Thames Water (Aetra). Palyja melayani Jakarta Pusat, Barat, dan Selatan (Area 1, 2 dan 3) Thames Water (kemudian Aetra) melayani Jakarta Timur dan Utara (Area 4 and 5). Source: http://en.wikipedia.org/wiki/Water_privatization_in_Jakarta#/media/File:Jakarta_subdistrict.png

    12

  • Perkembangan Desentralisasi di Indonesia

    Penjelasan Pasal 18 UUD 1945 tentang Pemerintahan Daerah Tidak ada negara dalam negara

    Indonesia akan dibagi dalam daerah propinsi dan daerah propinsi akan dibagi pula dalam daerah yang lebih kecil.

    Dalam wilayah Negara Indonesia terdapat lebih kurang 250 zelfbesturende landschappen dan volksgemeen-schappen, seperti desa di Jawa dan Bali, nagari di Minangkabau, dusun dan marga di Palembang dan sebagainya. Daerah-daerah itu mempunyai susunan asli, dan oleh karenanya dapat dianggap sebagai daerah yang bersifat istimewa.

    13

  • Perkembangan Desentralisasi di Indonesia

    UU No 5 /1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah

    UU No. 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 25/1999 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah

    UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan

    UU No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

    14

  • Ada Pertanyaan?

    15

  • Daftar Pustaka

    Simanjuntak, B. A. (Ed) (2011). Otonomi Daerah, Etonasionalisme, dan Masa Depan Indonesia, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia

    UU No 5 /1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah

    UU No. 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 25/1999 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah

    UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan

    UU No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

    UNDP (1999). Decentralization: A Sampling of Definitions, Working paper prepared in connection with the Joint UNDP-Government of Germany evaluation of the UNDP role in decentralization and local governance, available at http://web.undp.org/evaluation/evaluations/documents/decentralization_working_report.PDF

    16