4
DIALOG SWAMEDIKASI Di apotek,” Jaya Farma” Pak Anjar : Siang bu, saya mau beli obat buat anak perempuan saya, umurnya 8 bulan. Sepertinya diare. Apoteker : Siang bapak, saya Nina apoteker di apotek ini. Keluhannya bagaimana? Pak Anjar : BABnya cair, berlemak, tanpa lendir dan darah, kadang muntah. Badannya agak demam, tetapi tidak batuk atau pilek. Apoteker : Sudah berapa lama pak putrinya BAB cair? Pak Anjar : Baru kemarin sih bu, sebelumnya dia itu saya kasih susu instan. Biasanya pakai ASI bu, tapi akhir-akhir ini ASI dari ibunya sedikit jadi kami tambah saja dengan minum susu instan. Apoteker : Oh begitu ya pak. Jadi begini pak,

3. Dialog Swamedikasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Swamedikasi

Citation preview

Page 1: 3. Dialog Swamedikasi

DIALOG SWAMEDIKASI

Di apotek,” Jaya Farma”

Pak Anjar : Siang bu, saya mau beli obat buat anak perempuan saya,

umurnya 8 bulan. Sepertinya diare.

Apoteker : Siang bapak, saya Nina apoteker di apotek ini.

Keluhannya bagaimana?

Pak Anjar : BABnya cair, berlemak, tanpa lendir dan darah, kadang

muntah. Badannya agak demam, tetapi tidak batuk atau

pilek.

Apoteker : Sudah berapa lama pak putrinya BAB cair?

Pak Anjar : Baru kemarin sih bu, sebelumnya dia itu saya kasih susu

instan. Biasanya pakai ASI bu, tapi akhir-akhir ini ASI dari

ibunya sedikit jadi kami tambah saja dengan minum susu

instan.

Apoteker : Oh begitu ya pak. Jadi begini pak, anak bapak memang

betul terkena diare. Diare pada bayi bapak ini termasuk

diare akut. Selain BAB cair dan agak demam apakah ada

gejala lain yang timbul pak?

Pak Anjar : Anak saya itu rewel sekali bu. Kulit nya juga agak keriput,

matanya cekung juga bu.

Apoteker : Iya jadi begini pak, dilihat dari gejala yang timbul pada

Page 2: 3. Dialog Swamedikasi

anak bapak, dia terkena diare akut dan dehidrasi ringan.

Diare ini disebabkan karena alergi pada susu formula/instan

yang bapak tambahkan yang memang sebelumnya anak

bapak hanya mengkonsumsi ASI.

Pak Anjar : Jadi anak saya baiknya dikasih obat apa ya bu?

Apoteker : Karena anak bapak masih bayi berumur 8 bulan, saya

tidak menyarankan untuk diberikan obat. Bapak cukup

memberi oralit saja. Caranya dengan melarutkan 1 sendok

makan garam dan 8 sendok makan gula dalam 1 liter air.

Diminum 1 gelas kecil (200cc) setiap setelah BAB.

Pak Anjar : Oh gitu ya bu.

Apoteker : Dari informasi yang telah saya berikan, apakah ada yang

hal ingin bapak tanyakan kembali?

Pak Anjar : Jadi bu, susu formulanya tidak usah diberikan lagi?

Apoteker : Susu formula masih boleh diberikan pak, hanya harus

dibuat lebih encer sampai dua kali lipat. Selain itu hindari

makanan padat dan diganti dengan bubur, roti ataupun

pisang.

Pak Anjar : Iya baiklah bu saya mengerti. Terima kasih bu apoteker

atas informasi yang diberikan.

Apoteker : Sama-sama bapak. Semoga putri bapak lekas sembuh.

Page 3: 3. Dialog Swamedikasi