9
KEBUTUHAN AIR METODE fPR 1 Diklat Operasi dan Pemeliharaan Irigasi Tingkat Juru Balai Diklat PU Wilayah IV Surabaya Kupang, 22 Agustus 2015 Oleh : Ir. Eman Sulaiman, ME

3. KEBUTUHAN AIR METODE FPR.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 3. KEBUTUHAN AIR METODE FPR.ppt

KEBUTUHAN AIR METODE fPR

1

Diklat Operasi dan Pemeliharaan Irigasi Tingkat JuruBalai Diklat PU Wilayah IV Surabaya

Kupang, 22 Agustus 2015

Oleh : Ir. Eman Sulaiman, ME

Page 2: 3. KEBUTUHAN AIR METODE FPR.ppt

2PENGERTIAN

FPR = Faktor Palawija RatioMetode ini dikembangkan di Jawa Timur. Sebenarnya prinsip perhitungan sama dengan metode Pasten. Ada 2 hal yan ditonjolkan pada metoda FPR. Yaitu :

Besaran ( Q ) = Debit Rencana = Q yang ada ± x % Dipakainya faktor lapangan dengan c = koefisien lapangan

Kalau metode Pasten : QPasten = -------------------------------------------- x FK.T x FK.S x FK.I

Luas Palawija Relatif

Kalau metode FPR : Q

Water Duty = -------------------------------------------------(kemampuan air) x FK.T x FK.S x FK.I

Luas Palawija Rasio

A x FT

A x FT x C

Page 3: 3. KEBUTUHAN AIR METODE FPR.ppt

3Dimana :

Q = Q yang tersedia ( kenyataan yang ada ) (Q) = Q Rencana yang diperkirakan mengalir

= Q yang tersedia ± x % ( x = faktor karakteristik debit sungai )

A = Luas tanaman C = koefisien lapangan ( pengaruh perkolasi )

Kebutuhan air tanaman Ft = Faktor tanaman = ------------------------------------

Kebutuhan air palawija

FK.T = Faktor Kehilangan Air di Tersier FK.S = Faktor Kehilangan Air di Sekunder FK.I = Faktor Kehilangan Air di Induk

Dengan kata lain bisa dikatakan :Metode Pasten = Metode FPR, dimana nilai C diambil sebesar 1,00 (satu )

Page 4: 3. KEBUTUHAN AIR METODE FPR.ppt

4DEBIT RENCANA DAN KOEFISIEN LAPANGAN

Perbedaan pokok antara FPR dan Pasten, ada 2 yaitu :a)Pada FPR digunakan istilah (Q) = Q Rencana = Q yang ada ± x % Nilai x bisa diartikan faktor karakteristik debit sungai,Tiap sungai mempunyai nilai x yang berbeda.

Contoh :Pengalaman di daerah Jombang (Jawa Timur),Tentang faktor x ( pengurangan dan penambahan debit) adalah sebagai berikut :

Bulan Debit Rencana dibanding bulan

lalu

Bulan Debit Rencana dibanding bulan

lalu

JanuariPebruariMaretAprilMeijuni

+ 5 %+ 5 %- 5 %- 5 %- 5 %- 5 %

JuliAgustusSeptemberOktoberNopemberDesember

- 5 %- 5 %- 5 %- 0 %- 5 %- 10 %

Page 5: 3. KEBUTUHAN AIR METODE FPR.ppt

5Misal :Pada tanggal 16 - 31 Januari, mengalir debit 3 m3/ dtMaka diperkirakan debit yang mengalir pada tgl 1-5 Pebruari = 3 m3/dt + 5% = 3,15 m3/dtPada tanggal 16 - 31 Agustus mengalir debit 2 m3/ dtMaka diperkirakan debit yang mengalir pada tgl 1-15 September =2 m3/dt - 5% = 1,90 m3/dt ;

b) Dpakai faktor c = koefisien lapangan Hal ini dimunculkan karena kenyataan terjadi perkolasi ( rembesan kebawah ) di sawah yang berbeda - beda , tergantung jenis tanah :

Tanah poreus : p = 4 - 8 mm/hari , c = ± 1,50 Tanah berpasir : p = 2 - 4 mm/hari , c = ± 1,20 Tanah liat : p = 0 - 1 mm/hari , c = 1,00

Kalau menghitung dengan metode pasten, bisa juga faktor c ini disatukan dengan FT, sehingga nanti FT yang berbeda -beda tiap petak tersier.

Petak Tersier yang porous : FT = 1,25 x 1,50 = 1,875 Petak Tersier yang berpasir : FT = 1,25 x 1,20 = 1,500 Petak Tersier yang kedap air : FT = 1,25 x 1,00 = 1,250

Page 6: 3. KEBUTUHAN AIR METODE FPR.ppt

6CONTOH PERHITUNGAN METODE FPR

TERSIER

TERSIER

Petak Tersier M 2 Faktor tanamanTanaman palawija = 50 ha 1 xTanaman tebu = 20 ha 1,5 x Tanaman padi gadu = 30 ha 4 xKoef lapangan = 1.5Kehilangan air di saluran tersier = 20 %

M 2

M 3

Page 7: 3. KEBUTUHAN AIR METODE FPR.ppt

7Petak Tersier M 3 Faktor tanamanTanaman palawija = 100 ha 1 xTanaman tebu = 10 ha 1,5 x Tanaman padi gadu = 40 ha 4 xKoef lapangan = 1Kehilangan air di saluran tersier = 10 %

Debit tersedia di M1 = 250 l/dt , kehilangan air di sal sekunder = 20 % Bagimana pembagian air ?Petak Tersier M 2

Luas Palawija Relatif = 50 x 1 + 20 x 1,5 +30 x 4 = 50 + 30 + 120 = 200 ha PlwKoef lapangan c = 1,5 100

FK.T = ------- = 1,25 80 100

FK.S = ------- = 1,25 80Luas Palawija Relatif di Bendung = 1,25 x 1,25 x 1,50 x 200 = 468 ha Plw

Page 8: 3. KEBUTUHAN AIR METODE FPR.ppt

8Petak Tersier M 3

Luas Palawija Relatif = 100 x 1 + 10 x 1,5 + 40 x 4= 100 + 15 + 160 = 275 ha PlwKoef lapangan , c = 1,00 100

FK.T = --------- = 1,11 80 100

FK.S = ------------ = 1,25 80Luas Palawija Relatif di Bendung = 1,25 x 1,11 x 1,00 x 275 = 382 ha Plw Total Iuas Palawija Relatif di Bendung = 468 ha + 382 ha = 850 ha Plw

QWater Duty ( Pasten ) = ——————————————— Total Luas Relatif Plw di Bendung 250 I /dt= ———— = 0,29 I / dt / ha 850 haDebit di M2 = 1,25 x 1,50 x 200 x 0,29 = 109 I/dt Debit di M3 = 1,11 x 1.00 x 320 x 0,29 = 89 l/dt

Page 9: 3. KEBUTUHAN AIR METODE FPR.ppt

Sekian

Terima kasih

9