3 Koledokolitiasis Ida

Embed Size (px)

Citation preview

Robiatul Adawiyah (2009720045) Laporan Modul 3 Sistem Pencernaan Skenario Ny.Nn50tahundirawatdiRSMawardengankeluhankuningdiseluruhtubuhsejak1bulan yanglalu,terdapatmualdanmuntah,beratbadanturun8kgsejak2bulan.SaatiniBB:40kg denganTB:160cm.Ny.NnmengatakannaIsumakanberkurang,darihasillabdidapatkanhasil Hb:10,albumin:2,5,bilirubinindirect:4,direct:6.BerdasarkanhasilpengkajianNy.Nndi diagnosa obstruksi Joundis e.c kholedokolitiasis dan rencananya akan dilakukan pembedahan. Kata yang Tidak di Mengerti 1. Hemoglobin:AdalahmolekulproteinpadaseldarahmerahyangberIungsisebagai mediatransportoksigendariparuparukeseluruhjaringantubuhdanmembawa karbondioksidadarijaringantubuhkeparuparu.Kandunganzatbesiyangterdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah. 2. Albumin : Albumin adalah salah satu jenis protein darah yang diproduksi di hati (hepar). SaatHatinormalmampumemproduksi11-15grAlbumin/hari.Bahkaniamerupakan jenis protein terbanyak di dalam plasma yang mencapai kadar 60 persen.Sedangkan nilai normal dalam darah sekitar 3.5 sampai 5 g/dL. AlbuminmerupakanjenisProteinterbanyakdalamplasmamencapaikadar60. ManIaatnyauntukmembantujaringanselbaru.Dalamilmukedokteran,albuminini digunakanuntukmempercepatpemulihanjaringanseltubuhyangterbelah/rusak. Albumin juga berperan mengikat Obat-obatan serta Logam berat yang tidak mudah larut dalam darah. AlbuminmemilikisejumlahIungsi.Fungsipertamayaknimengatur tekananosmotikdi dalamdarah.Albuminmenjagakeberadaanairdalamplasmadarahsehinggabisa mempertahanan volume darah. Bila jumlah albumin turun maka akan terjadi 3. Bilirubinindirect:ataubilirubinIataubilirubintakterkonjugasiberikaneratdengan albuminserumdanpadadasarnyatidaklarutdalamairpadapHIisiologis.Bentukini tidak dapat dieksresikan dalam urine walaupun kadar dalam darah tinggi. 4. Bilirubin direct : atau bilirubin II atau bilirubin terkonjugasi bersiIat larut air, non toksik, danhanyaberikatansecaralemahdenganalbumin,kelebihanbilirubinterkonjugasi dalam plasma dapat dikeluarkan melalui urine. 5. Obstruksi joundiceHambatan aliran empedu yang disebabkan oleh sumbatan mekanik menyebabkan terjadinya kolestasis yang disebut sebagai ikterus obstruktiI saluran empedu, sebelum sumbatan melebar. AktiIitas enzim alkaliIosIatase akan meningkat dan ini merupakan tanda adanya kolestasis. InIeksi bakteri dengan kolangitis dan kemudian pembentukan abses menyertai demam dan septisemia yang tidak jarang dijumpai sebagai penyulit ikterus obstruktiI. 6. Kholedokolitiasis : adanya batu di kandung empedu, atau pada saluran kandung empedu. Kata Kunci Ny.Nn 50 tahunlinical symptom : O Kuning diseluruh tubuh sejak 1 bulan yang lalu O Terdapat mual dan muntah O NaIsu makan berkurang Antropometri : O Berat badan turun 8 kg sejak 2 bulan O Saat iniBB: 40 kg dengan TB: 160 cm Biochemical data : O Hb: 10 O Albumin: 2,5 O Bilirubin indirect : 4 O Bilirubin direct : 6 Diagnosa obstruksi jaundice e.c kholedokolitiasisProblem Dasar Koledokolitiasis Merupakan adanya batu di dalam saluran kandung empedu. (Robbins) Penyebab : adanyabatuyangmenyumbatdanmenyebabkanobstruksipadasaluranempedu.Terdapatdua jenis utama batu empedu : 1. Batu kolesterol Mengandung Kristal kolesterol monohidat. Timbul secara ekslusiI dala kandung empedudan terdiridari50hingga100kolesterol.Tampakkuningpucat;panambahanproporsi kalsium karbonat, IosIat,dan bilirubin menimbulkan warna putih abu-abu hingga hitam. 2. Batu pigmen Mengandunggaramkalsiumbilirubintak-terkonjugasi.Dapatterbentukdimanasajadalam saluran empedu dan secara sederhana diklasiIikasikan sebagai hitam dan coklat. a. Batu pigmen hitam Ditemukandiempedusterildalamkandungempedu,kecildanjumlahnyabanyaktetapi sudah remuk. b. Batu pigmen coklat Ditemukandidalamsaluranekstra-danintrahatiyangterinIeksi.Mengandunggaram kalsium dari bilirubin I, sedikit garan dari kalsium lain, musin, glikoprotein, kolesterol. Tanda dan gejala1. Hiperbilirubunemia 2. Hipoalbuminemia 3. Ikterus 4. Nyeri epidastrum dan perut bagian kanan atas 5. Timbul gejala sepsis, demam dan menggigil Pertanyaan Penting A. ManiIestasi klinis 1. Apa yang menyebabkan tubuh pasien kuning sejak 1 bulan yang lalu? 2. Mengapa pasien mual dan muntah? 3. Mengapa berat badan pasien menurun? 4. Apa yang menyebabkan naIsu makan pasien bekurang? B. Hasil pemeriksaan labolatorium 1. Apa yang menyebabkan Hb dan albumin pasien menurun? 2. Mengapa bilirubin indirect dan direct pasien meningkat? . Diagnosa dan Intervensi 1. Adakahhubungannyadiagnosaobstruksijaundicee.ckholedokolitiasisdengankeluhan yang dirasakan pasien? 2. Apakah cara penanganan batu empedu lain selain pembedahan? 3. Diagnosa keperawatan apa yang muncul pada kasus diatas? 4. Tindakan keperawatan apa saja yang muncul pada kasus diatas? awaban Pertanyaan A. ManiIestasi klinis, dan B. Hasil pemeriksaan labolatorium DeIisiensi enzim Glukoronil Trasverase Penurunan proses konjugasi Peningkatan bilirubin indirect Stasis empedu Presipitasi (pengendapan) Ambilan dalam darah meningkat Terbawa sampai ke periIer Kuning di seluruh tubuh Dx. Cangguan integritas kulit b.d perubahan status metabolik Endapan lunak pindah ke saluran yang lebih sempit Tersangkut di duktus koledokus Mengeras dan membentuk batu pigmen Obstruksi parsial duktus koledokus Obstruksi parsial duktus koledokus Peningkatan bilirubin direct Dilatasi duktus koledokus, duktus sistikus, dan duktus hepatikus Dilatasi kandung empedu Retensi empedu Peningkatan tekanan lambung NaIsu makan menurun Perut terasa begah Menekan lambung Dilatasi hepar Dx. Resiko volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan protein plasma,dan muntah Mual dan muntah ReIluk esoIagus Anoreksia Penurunan berat badan Fungsi hati terganggu Penurunan hemoglobin Perombakan sel darah merah terganggu Gangguan pembentukan enzim Gangguan metabolisme protein Penurunan kadar albumin Tekanan osmotik pembuluh darah meningkatDx. Autrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak adekuat Dx. Resiko tidak efektinya pola nafas b.d penekanan diafragma . Diagnosa dan Intervensi Diagnosa : Dx. 1 : Resiko tidak eIektinya pola naIas b.d penekanan diaIragma Dx. 2 : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak adekuat Dx. 3 : Resiko volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuhb.d penurunan protein plasma,dan muntah Dx. 4 : Gangguan integritas kulit b.d perubahan status metabolik Intervensi : Dx. 1Resiko tidak efektinya pola nafas b.d penekanan diafragma Tujuan : pola napas normal Kriteria hasil : Pola napas eIektiI intervensi: 1. Monitor kecepatan pernapasan dan kedalamannya 2. Auskultasi bunyi napas 3. Berikan posisi kepala tampak lebih tinggi 4. Ajarkan latihan napas dalam 5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian O2 Dx. 2Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak adekuat Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi (1900 kkal/kg BB/24 jam) Kriteria hasil : Pasien tidak malnutrisi, BB ideal Intervensi: 1. Kaji intake makanan klien dengan jumlah kalorinya 2. Timbang berat badan klien (BB normal 60 kg) 3. Bantu klien untuk makan 4. Beri makan dalam porsi kecil tapi sering (1900 kkal/kg BB/hari) 5. Sediakan makan yang lembut 6. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian makan tinggi kalori, rendah karbohidrat, rendak lemak, tinggi protein, pembatasan sodium dan cairan diperlukan. 7. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat Dx.3Resikovolumecairandanelektrolitkurangdarikebutuhantubuhb.d penurunan protein plasma,dan muntah Tujuan : Volume cairan dapat di pertahankan (1900 cc/kg BB/24 jam) Kriteria hasil : intake dan output seimbang Intervensi : 1. &kur intake dan output, balance positiI (intake berlebihan dari output) 2. Monitor TD dan VP 3. Berikan cairan 1900cc/kg BB/hari 4. Kolaborasi dengan dokter dalam memonitor albumin dan elektrolit Dx. 4Gangguan integritas kulit b.d perubahan status metabolik Tujuan : integritas kulit normal Kriteria hasil : integritas kulit dapat dipertahankan Intervensi : 1. Inspeksi permukaan kulit 2. Bantu untuk latihan rom aktiI/pasiI 3. Tinggikan ekstremitas bawah 4. Jaga kien dari kelembaban Tindakan yang dapat dilakukan selain pembedahan : Adalahdenganobatuntukmelarutkanbatuempedu.Lithotripteradalahsuatualatyangdapat membangkitkangelombanglistrikuntukmenghancurkanbatuempedumenjadipecahanyang lebihkecil,sehinggabatuempedumudahmasukkeduodenum(litotripsi)dandikeluarkan melalui Ieses. Tujuan Pembelajaran A. Mahasiswa mampu menjelaskan deIinisi Koledokolitiasis B. Mahasiswa mampu menjelaskan etiologi Koledokolitiasis . Mahasiswa mampu menggambarkan patoIisiologi Koledokolitiasis D. Mahasiswa mampu menganalisis gambaran klinis Koledokolitiasis E. Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan laboratorium Koledokolitiasis F. Mahasiswa mampu mengidentiIikasi asuhan keperawatan Koledokolitiasis SumberSjamsuhidajat, R. De Jong, Wim. (2009). Buku Afar Ilmu Bedah Edisi 2. Jakarta: EG Murray, K Robert. Granner, K Daryl. (1999) Biokimia Harper. Jakarta. EG Sherwood, Lauralee. (2001). Fisiologi Manusia. dari Sel ke Sistem Edisi 2. Jakarta: EG Scanton,Valerie.Sanders,Tina.(2006).BukuAfarAnatomidanFisiologiEdisi3.Jakarta: EG Kumar, vinay, dkk. (2007). Robbins . Buku Afar Patologi Jolume 2 Edisi 7. Jakarta: EG Marilynn E. Doenges. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan. Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Anatomi dan Fisiologi Dr. Busjra M. Nur