36
83 Universitas Kristen Petra 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu memberikan banyak makna. Gambar terkadang dapat bersifat subjektif tergantung persepsi dari masing-masing individu dalam memaknai suatu gambar. Untuk dapat membuat dan memahami gambar yang dapat membangkitkan emosi, maka perlu mengerti dan memahami unsur - unsur gambar. 3.1.1.1. Garis (Line) Garis merupakan unsur visual yang banyak berpengaruh terhadap pembentukan suatu objek. oleh karena itu, selain dikenal sebagai goresan atau coretan, garis juga menjadi batas atau limit suatu bidang dan warna. kumpulan dari garis-garis yang ditata mampu memberikan emosi dari apa yang digambarkan. garis dapat diartikan sebagai hubungan antara dua titik secara lurus atau kumpulan titik - titik berderet lurus, bisa juga diartikan sebagai suatu titik yang diperluas menjadi sesuatu yang memiliki panjang, kedudukan dan arah. Ciri khas garis yaitu terdapatnya arah serta dimensi memanjang. garis dapat tampul dalam bentuk lurus, gelombang dan bentuk lainnya. Beberapa jenis garis dan kesan yang ditimbulkan : a. Garis tegak : kuat, kokoh, tegak, tegar dan hidup b. Garis datar : lemah, tidur, dan mati c. Garis lengkung : lemah, lembut dan menggairahkan d. Garis berombak : halus, lunak dan berirama e. Garis miring : sedang, menyudutkan f. Garis patah : tegas, tajam, hati - hati, naik turun Garis dapat menyimbolkan ungkapan emosi manusia yang telah dialaminya di alam. Kualitas sebuah garis dapat dipengaruhi beberapa hal, yaitu orang yang membuatnya, alat yang digunakan serta bidang dasar tempat garis digoreskan (Kusrianto 30).

3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

83

Universitas Kristen Petra

3. KONSEP DESAIN

3.1. Tinjauan tentang Gambar

3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar

Gambar merupakan karya visual yang mampu memberikan banyak

makna. Gambar terkadang dapat bersifat subjektif tergantung persepsi dari

masing-masing individu dalam memaknai suatu gambar. Untuk dapat membuat

dan memahami gambar yang dapat membangkitkan emosi, maka perlu mengerti

dan memahami unsur - unsur gambar.

3.1.1.1. Garis (Line)

Garis merupakan unsur visual yang banyak berpengaruh terhadap

pembentukan suatu objek. oleh karena itu, selain dikenal sebagai goresan atau

coretan, garis juga menjadi batas atau limit suatu bidang dan warna. kumpulan

dari garis-garis yang ditata mampu memberikan emosi dari apa yang

digambarkan. garis dapat diartikan sebagai hubungan antara dua titik secara lurus

atau kumpulan titik - titik berderet lurus, bisa juga diartikan sebagai suatu titik

yang diperluas menjadi sesuatu yang memiliki panjang, kedudukan dan arah.

Ciri khas garis yaitu terdapatnya arah serta dimensi memanjang. garis

dapat tampul dalam bentuk lurus, gelombang dan bentuk lainnya. Beberapa jenis

garis dan kesan yang ditimbulkan :

a. Garis tegak : kuat, kokoh, tegak, tegar dan hidup

b. Garis datar : lemah, tidur, dan mati

c. Garis lengkung : lemah, lembut dan menggairahkan

d. Garis berombak : halus, lunak dan berirama

e. Garis miring : sedang, menyudutkan

f. Garis patah : tegas, tajam, hati - hati, naik turun

Garis dapat menyimbolkan ungkapan emosi manusia yang telah

dialaminya di alam. Kualitas sebuah garis dapat dipengaruhi beberapa hal, yaitu

orang yang membuatnya, alat yang digunakan serta bidang dasar tempat garis

digoreskan (Kusrianto 30).

Page 2: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

84

Universitas Kristen Petra

Dalam fungsi yang lebih luas, garis memiliki kegunaan sebagai berikut :

a. Garis memiliki daya komunikatif, digunakan pada huruf, peta, grafik, kode,

dan lain – lain.

b. Garis mempunyai kekuatan ekspresif, misalnya: tebal, tipis, panjang, pendek,

lengkung, berombak, dan lain – lain. Sehingga orang dapat mengungkapkan

rasa dari garis itu.

c. Garis dapat menunjukkan gerak emosi, misalnya: ketakutan, kemarahan,

keraguan, kekesalan dan sebagainya.

d. Garis mempunyai irama, misalnya : gemulai, kaku, tajam, dan lain – lain.

Selain memiliki fungsi, garis juga memiliki tugas yaitu :

a. Menciptakan bentuk yang indah karena tiap – tiap garis mempunyai keindahan

tersendiri sehingga disebut garis seni yang digunakan untuk pengungkapan

rasa ( ekspresi ).

b. Untuk membatasi atau membagi luas sebuah bidang.

c. Untuk menciptakan bentuk dengan garis tepi ( contour ).

d. Untuk member warna lewat arsiran sehingga dapat member kesan gelap terang

maupun dimensi.

e. Untuk menciptakan persiapan gambar ( sketch ).

f. Sebagai suatu penangkap atau pembimbing pandangan ke suatu arah.

3.1.1.2. Kualitas Gelap Terang (Value)

Menurut Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto dalam bukunya yang berjudul

Dasar-dasar Tata Rupa dan Desain, value adalah terang gelapnya warna,

contohnya adalah tingkatan warna putih hingga hitam (dikutip dari "Warna",

par.6)

Value memperjelas garis sehingga bentukan tiga dimensinya menjadi

lebih hidup. Derajat perubahan value tergantung pada kekontrasan antara

bayangan dengan cahaya, juga dari sumber cahaya yang menimpa objek. Dalam

kualitas gelap terang suatu objek, putih adalah tekanan yang paling rendah atau

paling terang kondisi sebaliknya berlaku untuk warna hitam.

Sedangkan menurut Mudjiono & B. Irawan dalam bukunya yang

berjudul Buku Ajar Nirmana Asas dan Unsur-Unsur Desain, menjelaskan bahwa

Page 3: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

85

Universitas Kristen Petra

value merupakan nilai warna yang diukur dengan jenjang gelap dan terang,

melalui kandungan warna putih dan hitam. Nilai dari sebuah warna tergantung

dari cerah dan redupnya. Bukan diukur melalui luas dan kekuatannya.

3.1.1.3. Bentuk dan Ruang (Shape dan Space)

Bentuk adalah sesuatu yang terdiri dari beberapa garis dengan berbeda

arah dan saling berpotongan. bentuk ditentukan oleh garis luar atau kontur dari

garis yang membentuk tepian dari bidang datar tersebut. Bentuk juga diartikan

sebagai sesuatu yang abstrak, sebuah garis imajinasi yang menggambarkan suatu

obyek di dalam hubungannya, dengan latar belakang, karakter tiga dimensi yang

terbentuk.

Ruang dalam bahasa Inggris disebut “space”, extents or area of ground,

surface, etc. Artinya, ruang adalah keluasan dari bidang. Ruang terbentuk dari

adanya bidang. Ruang lebih mengarah terhadap wujud tiga dimensi, sehingga

ruang dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu ruang nyata dan ruang semu.

Keberadaan ruang sebagai salah satu unsur visual tidak dapat diraba tetapi hanya

dapat dimengerti (Kusrianto 30).

Ruang juga dapat diartikan beberapa bidang yang sisi-sisinya

bersinggungan sehingga membentuk beberapa bidang positif (sedikitnya tiga

bidang). Ruang dapat dibedakan menjadi dua:

a. Ruang negatif: yaitu ruang yang bersifat “kosong” di luar ruang

positif.

b. Ruang positif: yaitu ruang massif/ ruang yang bersifat

“padat/berisi” tidak berongga.( Mudjiono & B. Irawan 18).

3.1.1.4. Pola (Pattern)

Pola adalah bentuk dekoratif yang memiliki sifat dua dimensi. sifatnya

datar dan tidak memiliki gradasi gelap terang. Tujuan dari pola adalah untuk

memberikan kesan indah.

Page 4: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

86

Universitas Kristen Petra

3.1.1.5. Tekstur (Texture)

Tekstur merupakan salah satu elemen desain yang menimbulkan

kekhasan sebuah permukaan, permukaan dapat polos, bergambar, licin serta dapat

memukau indra raba dan mata (Santosa 106). Menurut Adi Kusrianto dalam

bukunya berjudul Pengantar Desain Komunikasi Visual, tekstur diartikan sebagai

nilai raba suatu permukaan. secara fisik, tekstur dibagi menjadi tekstur kasar dan

tekstur halus. Jika ditinjau dari efek tampilannya, tekstur digolongkan menjadi

tekstur nyata dan tekstur semu karena adanya perbedaan antara hasil raba dengan

hasil penglihatan (32).

Dengan adanya tekstur, suatu permukaan dapat dirasakan, bersifat

ekspresif dan emosional. tekstur dapat menimbulkan kesan ekspresif, jika tekstur

yang diberikan kurang, maka gambar menjadi lemah. tekstur dapat dihasilkan

menjadi berbagai variasi kuat lemah warna atau arsiran dan juga dapat diperoleh

melalui percobaan dengan menggunakan alat - alat kreatif di sekitar kita. dalam

penerapannya, tekstur dapat berpengaruh pada unsur - unsur visual lainnya, yaitu

kejelasan titik, kualitas garis, intensitas warna, keluasan bidang dan ruang.

Sedangkan menurut Mudjiono & B. Irawan dalam bukunya yang

berjudul Buku Ajar Nirmana Asas dan Unsur-Unsur Desain, tekstur dapat

dibedakan menjadi 2 jenis:

a. Tekstur nyata, yaitu suatu permukaan apabila dilihat nilainya sama

dengan apabila diraba (halus-kasarnya). Sebagai contoh permukaan

kulit kayu yang kasar. Susunan batu-batuan pada sebuah

dinding,dsb.

b. Tekstur semu, yaitu suatu permukaan apabila dilihat tidak sama

dengan nila rabanya. Contohnya ialah semua permukaan bidang

yang nilai rabanya tidak sama dengan nilai lihat.

3.1.1.6. Warna (Colors)

Menurut Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, warna dapat didefinisikan secara

fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan atau secara psikologis sebagai bagian

dari pengalaman indra penglihatan. Secara objektif atau fisik, warna dapat

diberikan oleh panjang gelombang. dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang

Page 5: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

87

Universitas Kristen Petra

tampak oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan

bagian yang sempit dari gelombang elektromagnetik (dikutip dari "Warna",

par.1). Warna bersangkut paut dengan persepsi dan interpretasi subyektif. Bahkan

jika mereka melihat obyek yang sama, orang akan menggambarkannya dengan

referensi dan pengalaman yang berbeda dan mengekspresikan warna dengan

istilah yang beragam. Karena ada variasi dalam mengungkapkan warna tertentu,

pengungkapan secara verbal dari warna sangat sulit dan rumit apabila harus

diterjemahkan dalam bahasa reproduksi grafika (Dameria 8).

Secara fisika, warna dihasilkan dari gelombang cahaya. Sejenis radiasi

elektromagnetik yang terukur dengan satuan mikron. Warna - warna yang dapat

kita lihat berada pada 400 - 700 mikron namun ada juga warna - warna yang tidak

terjangkau untuk dilihat karena panjang gelombangnya berada di luar jangkauan

mata kita.

Warna merupakan fenomena yang terjadi karena adanya tiga unsur yaitu

cahaya, objek dan observer (berupa mata kita atau alat ukur). Di dalam ruang yang

gelap dimana tidak ada cahaya, kita tidak dapat mengenali warna. Demikian juga

bila kita menutup mata, maka kita tidak dapat mengenali warna suatu objek

sekalipun ada cahaya. Begitu pula bila tidak ada objek yang dapat kita lihat,

kitapun tidak dapat mengenali warna (Dameria 10)

Dalam desain, warna berfungsi sebagai salah satu sarana komunikasi

terhadap penikmat desain. Hal ini dikarenakan warna mem neiliki alur seni yang

mampu membawa emosi para penikmatnya terhadap objek yang ditampilkan.

Selain itu keberadaan warna mampu menciptakan kehidupan pada sebuah objek.

Gambar 3.1. Lingkaran Warna

Sumber : Encyclopedia Britannica

Page 6: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

88

Universitas Kristen Petra

Dari penjabaran diatas, dapat disimpulkan bahwa :

a. Warna adalah getaran / gelombang tertentu dari sesuatu yang diterima

oleh retina mata manusia.

b. Warna adalah pantulan panjang gelombang dari suatu benda yang

berasal dari sinar dan kemudian diterima oleh mata kita.

a. Klasifikasi Warna berdasarkan Spektrum Warna

1) Warna Primer

Warna yang tidak didapat dari pencampuran warna dengan kata lain merupakan

warna paling dasar atau asli. Warna primer terdiri dari : merah (magenta red),

kuning (lemon yellow) dan biru (turquoise blue ).

2) Warna Sekunder

Warna - warna sekunder adalah warna yang didapatkan dari hasil pencampuran

warna - warna primer. Dalam lingkaran warna, warna sekunder merupakan lawan

warna dari warna - warna primer. Yang termasuk dalam warna sekunder adalah

jingga (pencampuran warna merah dan kuning), hijau (pencampuran warna

kuning dan biru), dan ungu (pencampuran warna biru dan merah).

3) Warna Tertier

Warna tertier adalah warna yang didapat dari pencampuran warna - warna

sekunder. Yang termasuk warna tertier adalah kuning - hijau (moon green),

kuning - jingga ( deep yellow ), merah - jingga ( red vermilion ), merah - ungu (

purple ), biru - ungu ( blue / indigo ), dan biru - hijau ( sea green ).

4) Warna Komplementer

Warna komplementer adalah warna yang dihasilkan dari perpaduan warna yang

berlawanan pada lingkaran warna. Warna komplementer selalu berlawanan secara

kontras dan bila keduanya dicampur akan terjadi penetralan dimana warna yang

akan muncul adalah warna abu - abu netral. Warna komplementer menetralkan

intensitas warna yang terlalu kuat. Misalnya ungu dengan kuning, biru dengan

orange, merah dengan hijau.

5) Warna Analogus

Adalah warna - warna yang menggunakan terang gelap dan intensitas dari warna

yang terdekat, misalnya kuning - hijau, kuning - orange (dominasi warna kuning),

dsb. Warna analogus ini lebih berwarna daripada warna monochrome, namun

Page 7: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

89

Universitas Kristen Petra

warna analogus juga menciptakan keharmonisan dan suasana hati yang tenang

karena hubungan warna yang selaras.

b. Klasifikasi warna beradasarkan Gambar / Ilustrasi

1) Warna Monochrome

Adalah warna yang terdiri dari satu warna saja, namun kedalamannya

tergambarkan dalam kualitas gelap terangnya. Warna monochrome digunakan

untuk mengidentifikasikan sebuah keseimbangan antara cahaya dan juga gelap

dari sebuah objek, serta memberikan kesan volume dari sebuah warna,

memberikan kesan kelonggaran dan kebebasan bagi pengamatnya untuk memiliki

imajinasi tentang obyek gambar serta partisipasi dalam memahami kondisi sebuah

objek yang ditampilkan.

2) Warna Polychrome

Adalah warna yang terdiri dari banyak kandungan warna yang dicampurkan, yang

membuat objek menjadi lebih realis dan ekspresif sebab pencampuran warna

didasarkan kepada warna - warna yang sesungguhnya dilihat.

c. Klasifikasi Warna berdasar Sensasinya

1) Warna Panas

Yang termasuk warna panas adalah warna merah, kuning dan

pencampuran diantaranya. Disebut warna panas karena secara psikologis warna –

warna yang ada di dalam klasifikasi ini mampu member nuansa yang

berhubungan dengan aktivitas, gairah dan semangat.

2) Warna netral

Warna netral ada warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna. Warna netral

merupakan campuran ketiga komponen warna tadi dalam komposisi yang tepat

sama. Yang termasuk warna netral adalah warna hitam, putih, dan pencampuran

diantaranya.

3) Warna dingin

Yang termasuk warna dingin adalah warna biru, hijau dan pencampuran

diantaranya. Disebut warna dingin karena di dalamnya terdapat warna-warna yang

memberi nuansa sejuk, ketenangan dan mampu memberi kesan jauh pada objek

yang bersangkutan (Glichrist 201).

Page 8: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

90

Universitas Kristen Petra

d. Klasifikasi Warna berdasarkan Karakteristiknya

1) Warna positif atau aktif

Warna positif atau aktif adalah warna yang memberikan kesan aktif. Yang

termasuk dalam golongan warna positif adalah kuning, jingga dan merah.

2) Warna negatif atau pasif

Warna negatif atau pasif memberikan kesan kegelisahan, kepatuhan, kegairahan,

pemikiran yang lemah lembut. yang termasuk di dalamnya adalah biru, biru

kemerah dan merah kebiruan.

e. Klasifikasi Warna berdasar Kualitasnya

Dibagi menjadi tiga jenis oleh Louis Prang yang dikenal dengan nama

sistem warna Prang pada tahun 1876 yang ditemukan meliputi

1) Hue

Adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna,

sehingga dapat dibedakan antara warna yang satu dengan yang lain. Dalam

lingkaran warna, mengacu pada nama warna - warna tersebut, misalnya : merah,

kuning, biru, hijau, dll.

2) Chroma / Intensity

Merupakan dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya

warna, misalnya dua warna yang sama - sama merah akan tetapi dalam

penampilannya berbeda. yang satu berwarna merah kuat dan yang lain merah

lemah. hal ini dikarenakan perbedaan jumlah pigmennya / intensitas warna.

3) Value

Adalah terang gelapnya warna. hal ini disebabkan dalam warna tersebut

mengandung sejumlah warna hitam dan putih. Semakin banyak kandungan warna

hitam, maka tentu akan semakin gelap. Sebaliknya semakin tinggi kandungan

warna putih akan menyebabkan warna menjadi lebih muda dan terang (dikutip

dari "Warna", par. 6).

f. Klasifikasi Warna berdasar Maknanya

Warna mampu memberikan respon secara psikologis. Molly E. Holzchlag,

seorang pakar warna, membuat daftar mengenai kemampuan warna ketika

memberi respons kepada orang yang melihatnya. Hal senada juga diungkapkan

Anne Dameria, bahwa warna memiliki makna dan karakter masing - masing

Page 9: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

91

Universitas Kristen Petra

(Dameria, 18 - 22).

1) Hijau

Berkesan alami, sehat, pandangan yang enak, pembaharuan, kecemburuan

2) Kuning

Memiliki kesan optimis, harapan, filosofi, kecurangan

3) Merah

Memiliki makna kekuatan, tenaga, kehangatan, nafsu, cinta, agresifitas,

bahaya.

4) Ungu

Warna ini memiliki kesan spiritualitas, misteri, keagungan (terutama

dalam budaya Romawi kuno), perubahan, arogan.

5) Biru

Memiliki makna kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi,

kebersihan, perintah.

6) Coklat

Warna coklat memiliki makna kehidupan, dapat dipercaya

7) Hitam

Warna hitam memberi kesan kekuatan, seksualitas, kemewahan, kematian,

misteri, ketakutan, keanggunan, ketidakbahagiaan.

8) Putih

Warna putih memiliki kesan kemurnian, suci, bersih, kecermatan, steril,

kematian.

9) Abu - abu

Memiliki kesan intelek, futuristis, modis, kesenduan ( Kusrianto 47 ).

3.1.2. Tinjauan Unsur Komposisi

3.1.2.1. Penataan Layout

Layout berasal dari kata “lay” dan “out”. “lay” artinya meletakkan,

menempatkan untuk suatu tujuan, sedangkan “out” berarti muncul, keluar

kedalam batas pandang (Krause, 8).

Layout adalah proses menyusun bagian dan lain sebagainya menurut

suatu aturan pola. Layout dalam desain menyangkut penempatan teks dan gambar

Page 10: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

92

Universitas Kristen Petra

di dalam sebuah desain, meliputi bagaimana elemen-elemen tersebut diletakkan

dan diatur, baik dalam hubungan antar elemen satu sama lain, maupun secara

keseluruhan di dalam desain. Tujuan utama penyusunan layout adalah untuk

menghadirkan aspek visual dari tulisan maupun gambar yang akan

dikomunikasikan kepada pembacanya, agar mampu menerima informasi yang

disajikan secara maksimal tanpa kesulitan yang berarti. Ada 3 kriteria dasar suatu

layout yang baik, yaitu jika pengaturannya berhasil, terorganisir, dan mampu

menarik khalayak. Suatu layout juga harus menonjol dari sekelilingnya untuk

menjalankan perannya sebagai penarik perhatian (Siebert, Ballard 1).

Layout yang baik akan mampu menyajikan sejumlah informasi dalam

cara yang praktis dan estetis bagi yang melihatnya. Tidak ada aturan khusus dalam

menyusun letak halaman selain bahwa informasi tetap poin utama yang penting

untuk disajikan (Ambrose, Harris. 6-11).)

Untuk menciptakan suatu layout yang baik, seringkali diperlukan garis

maya yang biasanya dikenal dengan grid. Grid merupakan alat bantu untuk

menata tipografi dan gambar, dan dipakai di semua aspek desain terutama pada

bagian editorial/isi. Grid harus cukup fleksibel untuk berbagai perubahan seperti

perubahan layout dan tulisan, dan cukup fungsional untuk pemotongan kertas

pasca cetak serta penjilidan akhir. Grid membagi bidang kerja kedalam beberapa

unit yang ditempatkan. Dalam hal ini, grid berfungsi untuk membantu

menyatukan semua elemen desain (Dabner 100).

Grid sebagai struktur fondasi dasar tata letak memiliki beberapa fungsi

sebagaimana dikemukakan oleh Josef Muller-Brockman, desainer dari Zurich

yang cukup dikenal dengan kontribusinya dalam penyusunan sistem grid

(Ambrose, Gavin & Paul Haris 49).

• Untuk membangun argument secara obyektif dalam komunikasi visual.

• Untuk membangun dan menyusun teks dan materi ilustratif secara

sistematis dan logis.

• Untuk menyusun teks dan ilustrasi dalam susunan yang rapi, padat dan

memiliki irama tersendiri.

• Untuk menyatukan materi-materi visual agar dapat terbaca dengan jelas

dalam stuktur yang padat juga.

Page 11: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

93

Universitas Kristen Petra

Teks yang mengisi kolom memiliki berbagai variasi format perataan teks

yang lebih dikenal dengan nama alignment. Jenis-jenis alignment ini adalah rata

kiri atau left flush, yaitu bila kolom teks rata pada bagian kirinya. Rata kanan atau

right flush bila kolom teks rata pada bagian kanannya. Centered atau rata tengah

adalah kondisi bila teks dalam kolom rata lurus pada bagian tengah kolom.

Justified adalah kondisi rata kiri dan kanan, dimana jarak antar kata (word

spacing) dan antar huruf (kerning) disesuaikan lagi agar teks dapat benar-benar

berbentuk kotak. Random atau no alignment atau acak adalah pola yang sama

sekali berbeda dengan keempat pola diatas. Peletakan kata tiap baris disusun

secara acak sehingga tidak ada suatu pola yang jelas (Sihombing, Danton 91).

Dalam penataan tipografi, seperti yang telah dijelaskan di atas, layout

dapat dibagi menjadi beberapa bagian, menurut penataan barisnya, yaitu sebagai

berikut:

• Rata kiri (Flush left)

Layak digunakan untuk naskah yang panjang atau pendek. Bagian

kanan susunan huruf menghasilkan bentuk irregular yang memberikan

kesan dinamis.

Contoh:

------------------------------------

-----------------------

------------------------------------

• Rata kanan (Flush Right)

Hanya layak digunakan untuk naskah yang pendek dengan

penataan jumlah huruf-huruf per barisnya hampir setara.

Contoh:

------------------------------------

-----------------------

------------------------------------

• Rata tengah (Centered)

Hanya layak digunakan untuk jumlah naskah yang pendek dengan

penataan jumlah huruf yang seimbang pada tiap barisnya.

Contoh:

Page 12: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

94

Universitas Kristen Petra

-------------------------------------

----------------------

-------------------------------------

• Rata kiri-kanan (Justified)

Layak digunakan untuk naskah yang panjang. Keteraturannya

memberikan kesan bersih dan rapi. Namun, jarak antar kata harus

diperhatikan bila jumlah huruf tidak sebanding dengan lebar kolom.

Contoh:

-------------------------------------

-------------------------------------

-------------------------------------

• Asimetris (Random)

Penataan ini berbeda dengan empat cara penataan di atas. Setiap

baris disusun secara acak (random) sehingga tidak ada pola baris yang

dapat diprediksi panjangnya ataupun penempatannya.

Contoh:

--------------------------------------

--------------------------------------

--------------------------------------

--------------------------------------

Dalam penataan gambar dan tipografi secara bersamaan, layout dapat

dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

a. Grid

Sistem grid merupakan formal layout yang bertumpu pada garis-garis vertikal

dan horizontal yang membagi bidang menjadi kotak-kotak. Sebuah grid

diciptakan sebagai solusi terhadap permasalahan penataan elemen-elemen visual

dalam sebuah ruang. Sistem grid digunakan untuk mempermudah menciptakan

sebuah komposisi visual. Tujuan utama dari penggunaan system grid dalam

sebuah desain grafis adalah untuk menciptakan suatu rancangan yang komunikatif

dan memuaskan secara estetik. Sistem grid dibagi menjadi beberapa jenis:

• Manuscript grid

Page 13: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

95

Universitas Kristen Petra

Layout dimulai dengan penempatan judul utama baru disertai dengan

isinya, berkesan rapi dan resmi.

• Column grid

Layout digolongkan menjadi bagian-bagian vertikal, dengan tujuan untuk

mengelompokkan data agar lebih mudah pemahamannya.

• Modular grid

Layout dibagi berupa kotak-kotak agar lebih menarik.

• Hierarchical grid

Layout dibagi berupa kotak-kotak agar lebih menarik perhatian, tetapi

masih tetap berkesan rapi dan teratur.

• Dynamic grid

Layout yang dinamis, pembagian kolomnya kurang jelas, dipengaruhi oleh

tipografi, beralur.

b. Ungrid

Merupakan sebuah susunan layout yang dinamis, dimana pengaturan

kolomnya dilakukan secara bebas dan dipengaruhi oleh tipografi dan beralur.

Menurut Gavin Ambrose dan Paul Harris dalam bukunya Basic Desain

Layout, dibagi menjadi:

• Grid System

Sebuah grid diciptakan sebagai solusi terhadap permasalahan penataan

elemen-elemen visual dalam sebuah ruang. Grid system digunakan sebagai

perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual.

Melalui grid system seorang perancang grafis dapat membuat sebuah

sistematika guna menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah

komposisi yang sudah diciptakan. Tujuan utama dari penggunaan grid system

adalah menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan

secara estetik.

• The Golden Section

Sebelum kita bias membuat grid, kita memerlukan sebuah halaman untuk

meletakannya. Di bidang seni grafis, proporsi agung menjadi dasar

pembuatan ukuran kertas dan prinsip tersebut dapat digunakan untuk

menyusun keseimbangan sebuah desain. Proporsi agung sudah ditemukan

Page 14: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

96

Universitas Kristen Petra

sejak zaman kuno untuk menghadirkan proporsi yang sangat sempurna dan

indah.

Membagi sebuah garis dengan perbandingan mendekati rasio 8:13 berarti

bahwa jika garis yang lebih panjang dibagi dengan garis yang lebih pendek

hasilnya akan sama dengan pembagian panjang garis utuh sebelum dipotong

dengan garis yang lebih panjang tadi.

Proporsi agung juga dikenal dalam istilah deret bilangan Fibonacci, yaitu

deret bilangan yang setiap bilangannya adalah hasil jumlah dari dua bilangan

sebelumnya dan dimulai dari nol. Deret bilangan ini memiliki rasio 8:13 yaitu

rasio proporsi agung. Bilangan ini sering dipakai dalam pengukuran

bangunan, arsitektur, karya seni, huruf hingga layout sebuah halaman karena

proporsinya yang harmonis. 0 1 1 2 3 5 8 13 21 34 55 89 144 223 377 …

Sebuah obyek yang mempunyai proporsi agung mapu sekaligus

memuaskan mata dan tercermin pada benda-benda alam. Ujung daun pakis

dan spiral dalam rumah keong adalah contoh yang paling popular.

• The Symetrical Grid

Dalam grid yang simetris, halaman kanan akan berkebalikan persis

seperti bayangan cermin dari halaman kiri. Ini memberikan dua margin yang

sama baik margin luar maupun margin dalam. Untuk menjaga proporsi,

margin luar memiliki bidang yag lebih lebar. Layout klasik yang dipelopori

oleh Jan Tschichold (1902-1974) seorang typographer dari Jerman ini

didasari ukuran halaman 2:3.

a. Komposisi Layout secara Umum (Vertikal-Horisontal)

Komposisi dibedakan menjadi dua, yaitu vertikal dan horizontal.

Komposisi vertikal umumnya digunakan untuk memberi penekanan pada

unsur ketinggian. Sedangkan komposisi horizontal umumnya digunakan

untuk menggambarkan skematik atau pemandangan.

b. Perkembangan Komposisi Layout

Layout berkembang seiring berjalannya waktu. Dahulu bentuk dan

format layout masih standard dan sederhana, hanya bermain pada komposisi

vertikal-horisontal. Variasi-variasi dalam penempatan layout masih sangat

jarang digunakan. Seiring proses yang semakin berkembang, layout semakin

Page 15: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

97

Universitas Kristen Petra

berani dan bervariasi. Grid-grid dinamik semakin banyak digunakan,

misalnya pada majalah-majalaah, khususnya yang memiliki target anak muda

atau remaja. Hal ini dilakukan agar semakin lebih dekat dan mengena dengan

pembaca.

Layout halaman merupakan bagian dari desain grafis yang mengacu pada

susunan dan trik artistik untuk elemen-elemen pada sebuah halaman. Bermula

dari halaman-halaman buku yang diperbanyak secara manual pada abad

pertengahan, dan berkembang hingga ke majalah modern dan layout katalog,

desain halaman telah lama dikenal dalam media-media cetak. Sehubungan

dengan media cetak, elemen-elemen yang disusun biasanya berupa teks,

gambar, dan efek grafis lain yang tidak dicetak dengan tinta, seperti die/laser

cutting, hot print, ataupun blind embossing (“Page Layout”, part 1).

Sejak peledakan era komputer personal, keahlian tentang layout halaman

telah berkembang cepat ke media elektronik disamping perkembangannya

pada media cetak. Dengan media modern yang memiliki teknologi tinggi,

terdapat banyak kerancuan antara komunikasi visual dengan teknologi

informasi (“Page Layout”, part 2).

Publikasi cetak besar (buku tebal, khususnya instruksi secara alami) dan

halaman elektronik (web pages) memerlukan meta data untuk proses

pencarian indeks secara otomatis, format ulang otomatis, database publishing,

display halaman dinamis dan fasilitas interaktif untuk penggunannya. Banyak

meta data yang harus diberi data khusus saat proses pembuatan layout. Hal ini

yang membedakan perihal mengenai layout halaman antara seniman dan ahli

teknik (“Page Layout”,part 6).

c. Warna dalam Komposisi Layout

Pemakaian warna pada layout dapat menyampaikan suasana hati,

mengidentifikasikan sebuah obyek, dan menyampaikan pesan. Sebagai

contoh, penggunaan warna soft pada periklanan dapat memberi kesan tenang

dan romantik.

Warna dapat ditambahkan pada sebuah bidang pada layout. Tetapi ketika

memilih warna-warna tersebut, anda harus memikirkan secara hati-hati, kesan

seperti apa yang ingin ditampilkan dalam pemilihan warna tersebut. Apakah

Page 16: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

98

Universitas Kristen Petra

warna tersebut adalah pilihan yang paling tepat? Dapatkah warna hjau atau

emas memberikan kesan yang terbaik dalam hal menggambarkan kekayaan

bank?Apakah warna yang dipilih dapat menggambarkan suatu perusahaan?

Apakah sebaiknya warna yang ditampilkan seperti pada perusahaan-

perusahaan yang lain atau berbeda dari yang lain? Bagaimanapun anda

menggunakan warna, akan membuat sebuah perbedaan pada hasil akhirnya.

Penggunaan warna pada layout dapat digunakan untuk:

• Menandai teks/ tulisan yang penting

• Menarik perhatian mata;

• Mengarahkan kepada pembaca, mana yang harus dibaca terlebih

dahulu;(point of view);

• Menggetarkan elemen-elemen yang muncul, menciptakan perasaan

gembira;

• Menghubungkan antar layout dan warna (menjadi satu kesatuan);

• Mengorganisir;

• Membedakan bagian-bagian dalam sebuah diagram atau grafik;

• Menciptakan sebuah kesan/ suasana hati;

• Menggabungkan atau memisahkan antar elemen-elemen;

• Membangkitkan reaksi emosional (Siebert, Ballard 24-25).

3.1.2.2. Tinjauan Teori Perspektif Sederhana

Perspektif atau sudut pandang adalah teknik atau metode untuk

menggambar objek-objek berupa benda, ruangan (interior), dan lingkungan

(eksterior) yang ukurannya lebih besar dari manusia. Teknik ini tercipta karena

keterbatasan jarak pandang mata kita dalam melihat objek. Semakin jauh jarak

mata dengan benda, semakin kecil penampakannya dan bahkan akan hilang dari

pandangan pada jarak tertentu. Sebaliknya semakin dekat jarak mata kita, benda

tersebut akan terlihat semakin besar.

Dua hal yang harus dijadikan patokan dalam teknik menggambar

perspektif, yaitu garis horizon dan titik hilang. Garis horizon adalah garis khayal

mata. Di mana kita berada, dis itulah garis horizon itu ada. Sedangkan, titik hilang

adalah titik terjauh dari jangkauan. Jarak pandang mata dan titik hilang selalu

Page 17: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

99

Universitas Kristen Petra

terletak di dalam garis horizon. Secara teknis, perspektif terdiri dari perspektif

satu titik hilang, perspektif dua titik hilang, dan perspektif tiga titik hilang.

3.1.2.3. Tinjauan Teori Tata Cahaya

Tata cahaya dalam suatu gambar atau ilustrasi memiliki peran agar

gambar atau ilustrasi tersebut dapat terlihat lebih nyata dan hidup. Cahaya ini

dapat tercipta melalui permainan atau pencampuran warna dan membedakan

bagian mana yang perlu diwarnai lebih gelap dan bagian mana yang lebih terang.

Pada dasarnya, setiap objek memiliki suatu keterangan dan kegelapan intrinsik

sesuai karakteristiknya masing-masing, serta akan memiliki permukaan yang lebih

terang dan lebih gelap bila terkena cahaya tertentu. Fenomena ini dikenal sebagai

nada warna setempat (local tone), suatu istilah yang digunakan oleh seniman dan

pengajar Nathan Goldstein (1997). Sebagai contoh, batu bata memiliki nada

warna setempat yang jauh lebih gelap daripada batu marmer putih. Bila kedua

sisinya terkena cahaya matahari, masing-masing akan memiliki sisi yang lebih

terang dan lebih gelap daripada permukaan batu marmer putih tersebut.

Selain local tone, terdapat teknik-teknik lain untuk menciptakan

pencahayaan pada gambar, salah satunya adalah ciaroskuro (chiaroscuro), yang

mengacu pada perubahan berangsur-angsur dari terang ke gelap sutu bentuk

ilustrasi untuk membuat ilustrasi tersebut tampak tiga dimensi. Penggunaan efek

pencahayaan warna ini memiliki riwayat panjang dalam seni. Salah satu seniman

yang ahli dalam menggunakan efek tersebut adalah Leonardo da Vinci.

Efek lain yang juga dapat digunakan untuk menciptakan pencahayaan

pada gambar adalah gradasi warna. Permukaan yang membentang tampak

bergradasi karena kedekatannya dengan cahaya langsung dan karena cahaya dan

warna yang dipantulkan pada permukaan itu (dan ke dalam permukaan) dari

benda-benda dan permukaan yang di dekatnya. Gradasi ini biasanya tanpa

berangsur-angsur pada permukaan drop (mattee) dan menjadi lebih tajam dengan

bertambahnya daya pantul cahaya (specularity) atau “polesan” pada permukaan

tersebut. Permukaan beton atau dinding batu kasar akan menerima warna dan

gradasi yang lebih merata daripada permukaan yang seperti baja tahan karat yang

dipoles (yang membuat sifat kecerminan permukaannya berkurang).

Page 18: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

100

Universitas Kristen Petra

3.1.3. Tinjauan Gambar Ilustrasi

3.1.3.1. Tinjauan Gambar Ilustrasi berdasarkan Bidang Kajian

• Ilustrasi Editorial

Ilustrasi editorial paling sering dijumpai pada novel – novel, buku –

buku bacaan anak maupun orang dewasa, buku – buku olahraga,

kartun dan karikatur dan masih banyak lagi. Contohnya : ilustrasi

buku cerita anak yang banyak mengangkat tema fantasi sangat

berguna karena mampu mengembangkan cerita serta membantu anak

dalam mengembangkan fantasi mereka. Selain itu contoh lainnya

adalah ilustrasi pada artikel surat kabar dan majalah yang berfungsi

sebagai komunikasi massa dimana dapat berupa gambar maupun foto.

• Ilustrasi Periklanan.

Ilustrasi periklanan umumnya berfungsi sebagai sarana promosi dan

pemasaran dimana sangat mempengaruhi konsumen terhadap produk

yang ditawarkan. Contoh : ilustrasi pada dunia pariwisata dimana

biasanya menggambarkan pemandangan alam serta keunikan dari

tempat wisata tersebut.

3.1.3.2. Tinjauan Gambar Ilustrasi berdasarkan Sifat dan Fungsi

• Gambar Ilustrasi yang menjembatani pemahaman dari sebuah bahasa

verbal. Ilustrasi dan teks adalah dua hal saling mendukung serta

mempermudah pembaca mengerti cerita yang disajikan.

• Gambar ilustrasi bertujuan memberi penjelasan atas suatu maksud

atau tujuan secara visual.

• Gambar ilustrasi berfungsi sebagai sarana pendukung cerita. Adanya

gambar ilustrasi akan lebih mendukung cerita karena dapat

menghidupkan suasana dan emosi dalam suatu cerita.

• Gambar ilustrasi berfungsi untuk menghias atau sebagai unsure

dekoratif. Gambar ini mengisi komposisi bidang yang kosong untuk

member daya tarik dan memenuhi kepuasan eseteis pengamatnya

(Kusrianto 140).

Page 19: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

101

Universitas Kristen Petra

3.1.3.3. Tinjauan Gambar Ilustrasi berdasarkan Alat

Dalam membuat gambar ilustrasi ada berbagai macam alat atau

perlengkapan yang dapat digunakan, antara lain :

• Perlengkapan Sketsa

Perlengkapan pembuatan sketsa meliputi pensil, charcoal / pensil

arang, penghapus dan lain sebagainya. Pensil digunakan untuk

menciptakan garis – garis bantu sebelum proses rendering. Charcoal

berguna untuk mengoreksi kesalahan tanpa merusak permukaan kertas

bila dihapus. Penghapus yang digunakan sebaiknya bersifat lentur,

lunak dan bersih ( “Menggambar Bentuk” par. 6 ).

• Perlengkapan Warna

Terdapat berbagai macam sarana pewarnaan dalam membuat gambar

ilustrasi antara lain : pensil berwarna, cat air, cat minyak, crayon,

pastel dan lain sebagainya. Pada pensil berwarna umumnya

mengandung lilin (“Menggambar bentuk” par. 3 ).

• Palet dan air

Palet dipergunakan untuk menghasilkan campuran cat yang

dikehendaki sedangkan air berfungsi untuk menambah atau

mengurangi campuran tersebut. Keduanya berguna dalam

penggambaran dengan media cat air.

• Kuas

Ada bermacam – macam jenis kuas yang dipakai. Mulai dari ukuran

bulu kuas, meliputi diameter serta ketebalan, jenis bulu kuas hingga

bentuk ujungnya.

• Kertas

Kertas umumnya dapat dipakai untuk media pensil berwarna, cat air,

crayon dan pastel. Sedangkan untuk cat minyak umumnya memakai

kanvas. Ukuran dan jenis kertas maupun kanvas ada bermacam-macam

disesuaikan dengan kebutuhan (“Menggambar Bentuk” par. 7).

Page 20: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

102

Universitas Kristen Petra

3.1.3.4. Tinjauan Gambar Ilustrasi berdasarkan Teknik

• Manual merupakan teknik gambar ilustrasi yang sepenuhnya

dihasilkan dari ketrampilan tangan dalam mengelola perlengkapan

gambar tanpa alat bantu mesin atau alat digital sehingga dalam gambar

yang ditampilkan akan muncul kekhasan gaya pembuatnya atau

senimannya. Teknik manual umumnya memiliki nilai estetika yang

lebih baik dibandingkan dengan komputer dalam proses pembuatan

gambarnya.

• Komputer merupakan salah satu hasil kemajuan teknologi yang juga

memungkinkan untuk dapat mampu menghasilkan karya gambar

ilustrasi. Fotografi juga digunakan sebagai teknik dalam gambar

ilustrasi. Umumnya yang banyak dipakai adalah fotografi dokumentasi

dimana ini merupakan sarana untuk merekam peristiwa tanpa

mengindahkan unsure estetis. Jenis lainnya adalah fotografi yang

memperhatikan aspek keindahan sehingga menjadi media ekspresi

keindahan dan seni baru yang disebut Fotografi Piktorial ( Kamus

Fotografi 254 ).

• Photomontage dan Collage. Kedua teknik ini memiliki prinsip yang

sama yaitu suatu proses membuat suatu komposisi yang dilakukan

dengan cara menggabungkan fragmen dalam foto dengan suatu gambar

atau menggabungkan beberapa bahan dan bentuk sehingga membentuk

satu kesatuan yang baru. Kedua teknik ini banyak digunakan pada gaya

Surrealism dan Dadaism (“Eksperimentasi dan Gaya Dadaisme di

dalam Seni Fotografi, par. 2).

3.1.3.5. Tinjauan Gambar Ilustrasi berdasarkan Goresan

• Arsir

Arsir merupakan teknik untuk menyampaikan kesan tiga dimensi

yang tidak dapat terwakili hanya dengan garis kontur saja. Garis arsir

mengacu pada serangkaian garis sejajar dengan jarak berdekatan dan

rapat. Ada beberapa jenis teknik arsir, yaitu :

1) Arsiran biasa, yaitu garis arsir mengacu pada serangkaian garis

Page 21: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

103

Universitas Kristen Petra

rapat sejajar, seirama sesuai dengan benda yang digambar.

2) Arsiran silang, yaitu arsir yang menggunakan dua lapis garis arsir

untuk mendapatkan kepadatan lebih tinggi dan menghasilkan nada

gelap terang.

3) Teknik scribbling yaitu jenis arsiran yang terdiri dari garis – garis

berbagai arah yang dibuat secara acak, sehingga tekstur visualnya

akan bervariasi dengan tekstur garis yang digunakan

(“Menggambar Bentuk”, par. 6).

• Blocking

Merupakan teknik pembuatan gambar yang memberikan kesan datar,

tanpa gradasi dan umumnya minim ornament karena bertujuan untuk

memusatkan perhatian pada objek utamanya yang sederhana.

• Dry Brush

Dry Brush merupakan teknik pembuatan gambar dengan

menggunakan sapuan cat dan kuas setengah kering atau tanpa

campuran air dan menyapukan kuas tersebut ke permukaan kertas

yang kasar untuk menghasilkan efek pecah – pecah.

• Pointilism

Merupakan teknik menggambar dengan memanfaatkan secara penuh

kualitas permukaan suatu bidang baik kasar atau halus, keras atau

lembut dan lain sebagainya. Ilustrasi pointillism terbentuk dari

kumpulan titik – titik warna dan jika dilihat dari jarak tertentu

membentuk gambar yang realis, artistic dan ekspresif.

3.1.3.6. Tinjauan Gambar Ilustrasi berdasarkan Gaya Gambar

• Realism

Realis merupakan gaya gambar yang menggambarkan segala

sesuatnunya sesuai dengan keadaaan sebenarnya.

• Cubism

Kubisme merupakan metode menggambar objek secara nyata, tapi

ilustrasinya bersifat abstrak dan geometris. Gambar yang dihasilkan

bersifat dua dimensi dan datar.

Page 22: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

104

Universitas Kristen Petra

• Decorative

Dekoratif merupakan teknik atau gaya gambar yang menarik karena

penuh ornament dengan fungsi estetis atau penghias. Gaya ini sangat

“hidup” pada masa abad 19. Beberapa gaya dekoratif yang terkenal

antara lain Victorian, Art and Crafts dan Art Nouveau.

• Cartoon

Kartun berasal dari bahasa latin cartoon yang berarti gambar lucu.

Gaya gambar kartun banyak ditemui dalam buku – buku komik.

Prinsip penggambaran kartun yaitu proporsi bayi, dimana

perbandingan kepala dengan tubuh menjadi lebih pendek.

• Caricature

Karikatur berasal dari bahasa Italia caricature yang artinya bersifat

menyindir dan melebih – lebihkan sesuatu. Tujuannya adalah untuk

memberikan kritik dan perlawanan sosial. Dalam membuat karikatur

dituntut untuk mengubah ciri – cirri fisik terutama mengubah bentuk

raut wajah menjadi tidak wajar. Namun ciri khas orang yang digambar

harus tetap ada (Halim 152).

3.1.4. Tinjauan Fotografi

Kata Fotografi berasal dari kata “foto” yang artinya cahaya dan “grafi”

yang berarti melukis. Jadi dalam fotografi, kehadiran cahaya adalah mutlak. Kita

dapat membuat foto apabila terdapat cahaya di sekitar tempat dimana kita

membuat foto. Fotografi dikenal kurang lebih 150 tahun yang lalu. Tapi bila kita

membicarakan teori gambar yang dihasilkan lewat peran cahaya, maka ada catatan

panjang dalam sejarah dunia fotografi bahkan sebelum Masehi.

Alma Davenport dalam bukunya The History of Photography pada tahun

1991, menyebutkan bahwa pada abad ke – 5 SM seorang pria bernama Mo Ti

sudah mengamati gejala yang menjadi awal dari fotografi. Apabila pada dinding

ruangan yang gelap terdapat lubang, maka di bagian dalam ruang itu akan

terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi.

Kemudian pada abad ke- 10 M, seorang ilmuwan Arab, Ibnu Al-Haitam

menemukan fenomena yang sama pada tenda miliknya yang kebetulan berlubang.

Page 23: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

105

Universitas Kristen Petra

Kemudian ia menuliskan sebuah prinsip yang nantinya menjadi dasar kerja

kamera.

”Citra dari matahari pada saat gerhana, kecuali gerhana total, ketika

cahayanya menembus melewati sebuah lubang kecil bundar, citra dari

rembulan dapat dibentuk dari cahaya yang ditangkap oleh suatu bidang

dihadapannya. Citra matahari dan bulan tersebut hanya Nampak jika lubang

yang dilewatinya cukup kecil. Jika lubang diperbesar, maka citra akan

hilang.”

Demikianlah, fotografi kemudian tercatat resmi pada abad ke – 19 dan

terpacu saat itu dengan kemajuan teknologi yang sedang gencar – gencarnya.

Tahun 1839 dicanangkan sebagai tahun resmi fotografi. Pada tahun itu, di

Perancis dinyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan dalam

dunia teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat pada mata

sudah bias dibuat secara permanen. Penemu fotografi dengan pelat logam, Louis

Jacques Mande Daguerre sebenarnya ingin mematenkan temuannya. Tetapi

pemerintah Perancis dengan pemikiran politiknya, mencetuskan ide agar temuan

itu dibagikan secara cuma – cuma.

Pada tahun 1880, mulai ditemukan proses cetak halftone. Proses ini

memungkinkan foto dapat dicetak pada surat kabar. Foto pertama yang dimuat di

surat kabar adalah foto tambang pengeboran minyak Shantytown karya Hendry J.

Newton yang muncul di surat kabar New York Daily Graphic di Amerika Serikat

pada tanggal 4 Maret 1889 ( Rambey 24 ).

Dihadapkan pada masalah rumit dan kompleksnya proses fotografi,

George Eastman (1890) terobsesi untuk membuat sistem yang sesederhana

mungkin agar bisa dilakukan oleh semua orang. Akhirnya, ia menciptakan media

film negative yang diberi nama KODAK.

Page 24: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

106

Universitas Kristen Petra

Gambar 3.2. George Eastman

Sumber : www.kodak.com

Fotografi masuk ke Indonesia dan mulai berkembang sejak tahun 1930.

Pada masa Perang Dunia II, dunia fotografi di Indonesia sempat berhenti

berkembang tapi kemudian pada sekitar tahun 1960 kembali menunjukkan kondisi

positif. Pada akhir dasawarsa ini, dunia fotografi makin berkembang dengan pesat.

Didukung majunya teknologi yang kini juga merambah ke dunia fotografi.

Akibatnya, fungsi fotografi pun tidak hanya sekedar untuk dokumentasi saja tetapi

meningkat ke media komunikasi, jurnalistik, seni foto, foto produk dan

periklanan.

Ada beberapa catatan penting seputar sejarah dan perkembangan dunia

fotografi. Pada tahun 1826, seorang peneliti Perancis, Joseph Nicephore Niepce

sebenarnya sudah menghasilkan sebuah foto yang kemudian dikenal sebagai foto

pertama dalam sejarah manusia. Foto yang berjudul “View from Window at

Grass” itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS. Niepce membuat

foto dengan cara melapisi pelat logam dengan senyawa buatannya. Pelat logam

tersebut kemudian disinari dalam kamera obscura selama beberapa jam sampai

tercipta imaji. Metode ini sebenarnya sangat rumit karena lama penyinaran bisa

sampai tiga hari. Daguerre kemudian mengajak Niepce bekerja sama dalam

mengembangkan temuan itu. Tapi tak lama, Niepce meninggal sehingga Daguerre

lah yang mempopulerkan penemuan mereka. Setelah itu fotografi berkembang

dengan pesat. Pada tahun 1901, peneliti bernama Conrad Rontgen menemukan

pemanfaatan sinar-X untuk pemotretan tembus pandang pada tubuh manusia

dimana citra yang ditampilkan adalah citra struktur otot dan tulang sehingga ini

menjadi kemajuan bagi dunia kedokteran juga.

Page 25: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

107

Universitas Kristen Petra

Gambar 3.3. Contoh hasil pemotretan X-Ray

Sumber : Britannica Encyclopedia

Perkembangan penting lainnya seputar dunia fotografi adalah penemuan

Dr. Harold Edgerton yang dibantu Gjon Mili dimana mereka menemukan lampu

yang bisa menyala dan mati berkali – kali dalam hitungan sepersekian detik.

Lampu yang disebut strobe ini berguna untuk mengamati gerakan yang cepat.

Foto atlet loncat indah yang sedang bersalto dapat difoto dengan bantuan lampu

ini secara cepat sehingga gambar yang terekam seperti rangkaian cerita. Ini

menjadi dasar bagi fitur continous shot dalam kamera modern.

3.1.4.1. Tinjauan Fotografi berdasar bidang kajian

a) Fotografi Seni

Fotografi seni adalah sebuah karya foto yang dianggap memiliki nilai seni

layaknya sebuah lukisan yang bernilai seni tinggi. Fotografi seni merupakan

sebuah bidang tersendiri dalam dunia fotografi dimana memiliki tantangan khusus

yaitu bukan hanya kemahiran menggunakan tiap fasilitas yang ada pada kamera

tetapi juga memiliki nilai seni tinggi. Fotografi seni memanfaatkan semua aspek

fotografi seperti pengaturan pencahayaan, penataan komposisi, pengolahan warna

serta pengolahan akhir yaitu pengambilan sebuah momen yang tepat pada waktu

yang tepat dengan teknik yang tepat. Selain itu dibutuhkan kepekaan dan sense

dari fotografer tersebut.

Pada akhirnya, fotografi ini memang lebih memuaskan nilai spiritual dan emosi

fotografer, sehingga terkadang fotografi jenis ini memerlukan perenungan untuk

memahami makna yang hendak disampaikan.

Page 26: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

108

Universitas Kristen Petra

b) Fotografi Komersial

Fotografi komersial adalah foto yang tujuannya menjual atau promosi produk

( McGovern 409 ). Karya - karya fotografi komersial dapat dilihat melalui media

reklame seperti billboard, majalah, koran, brosur, poster, televisi dan lain - lain.

Dalam menghasilkan foto komersial, fotografer tidak saja hanya menyajikan data

tetapi juga memanipulasi pencetakan, warna dan penggambaran yang hiperbola

atau berlebihan untuk memberi daya tarik bagi target market yang dituju.

Umumnya fotografer komersial dituntut untuk dapat menunjukkan nilai jual dari

foto yang dihasilkannya, jika bisa bahkan memberi nilai lebih dari yang

sebenarnya tentu saja semua untuk tujuan komersil demi mendapat laba sebesar-

besarnya.

c) Fotografi Jurnalistik

Menurut Guru Besar Universitas Missouri Amerika Serikat, Cliff Edom, foto

jurnalistik adalah paduan kata – kata dan gambar. Sementara menurut editor

majalah Life dari 1937 – 1950, Wilson Hicks foto jurnalistik merupakan

kombinasi dari kata dan gambar yang menghasilkan satu kesatuan komunikasi

saat ada kesamaan latar belakang pendidikan social pembacanya. Fotografi jenis

ini umumnya ditemui dalam koran atau majalah. Perlu dicatat bahwa foto

jurnalistik tidak hanya sekedar fokus terhadap teknisnya tetapi juga fokus

terhadap cerita dan pesan yang hendak disampaikan. Dalam arti yang lain bahwa

fotografi jurnalistik tidak hanya sekedar menghasilkan gambar tetapi juga

memiliki fokus pada cerita serta mengadung kesan, pesan, dan misi yang jelas.

Jenis – jenis Foto Jurnalistik dapat diketahui melalui kategori yang dibuat

oleh Badan Foto Jurnalistik Dunia ( World Press Photo Foundation ) pada lomba

foto tahunan yang diselenggarakan bagi wartawan di seluruh dunia. Kategori itu

adalah sebagai berikut.

a) Spot Photo

Spot Photo adalah foto yang dibuat dari peristiwa yang tidak terjadwal atau

tidak terduga yang diambil oleh fotografer langsung dari lokasi kejadian.

Misalnya foto peristiwa kecelakaan, kebakaran dan perang. Karena dibuat dari

peristiwa yang jarang terjadi dan menampilkan konflik serta ketegangan, maka

foto spot harus segera disiarkan. Foto ini juga harus mampu memperlihatkan

Page 27: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

109

Universitas Kristen Petra

emosi subjek yang difoto sehingga mampu memancing emosi pembaca.

b) General News Photo

General News Photo adalah foto – foto yang diabadikan dari peristiwa yang

terjadwal, rutin dan biasa terjadi dalam kehidupan masyarakat. Tema yang

diambil antara lain politik, ekonomi dan humor.

c) People in the News Photo

People in the News Photo adalah foto tentang orang atau masyarakat dalam

suatu berita. Yang ditampilkan adalah pribadi atau sosok yang menjadi berita.

Tokoh – tokoh pada foto jenis ini bisa tokoh yang popular maupun tudak popular.

Majalah Times adalah yang sering menggunakan foto jenis ini.

d) Daily Life Photo

Daily Life Photo adalah foto tentang kehidupan sehari – hari manusia

dipandang dari segi kemanusiaan. Biasanya foto ini dapat diambil di lingkungan

sekitar masyarakat pada umumnya.

e) Portrait

Portrait adalah foto yang menampilkan wajah seseorang secara close up.

Wajah yang ditampilkan karena adanya cirri khas pada wajah tersebut.

f) Sport Photo

Sport Photo adalah foto yang dibuat pada sebuah peristiwa dalam olahraga.

Foto ini biasanya menampilkan gerakan, ekspresi atau hal lain yang menyangkut

dunia olahraga.

g) Science and Technology Photo

Science and Technology Photo adalah foto yang diambil berkaitan dengan

dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Foto – foto yang diambil seputar objek

penelitian maupun hasil uji coba ilmiah yang didapat dari dunia tersebut.

h) Art and Culture Photo

Art and Culture Photo adalah foto yang menampilkan cirri khas budaya dan

tradisi dari suatu daerah. Nilai utamanya adalah keunikan dari budaya yang

diangkat atau yang difoto.

i) Social and Environment Photo

Social and Environment adalah foto tentang kehidupan sosial masyarakat serta

lingkungan tempat tinggal masyarakat.

Page 28: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

110

Universitas Kristen Petra

3.1.4.2. Tinjauan Fotografi Berdasar Sifat dan Fungsi

a. Foto sebagai Hiburan

Foto sebagai hiburan ini sifatnya pribadi bagi pembuatnya. Tujuannya

hanya untuk hiburan saja.

b. Foto sebagai Ekspresi Diri

Foto dengan tujuan ekspresi diri, fungsinya sama dengan fotografi seni.

c. Foto untuk Keperluan Promosi

Foto ini digunakan untuk keperluan promosi, fungsinya sama dengan

fotografi komersial.

d. Foto sebagai Media Informasi

Foto sebagai media informasi memiliki arti bahwa sebuah foto digunakan

untuk memberikan informasi maupun berita bagi yang melihatnya.

e. Foto Dokumentasi

Foto dokumentasi adalah foto yang digunakan untuk pengumpulan

bukti-bukti atau keterangan - keterangan tentang suatu peristiwa

(Nugroho 104).

3.1.4.3. Tinjauan Fotografi Berdasarkan Teknik

Dalam teknik fotografi ada beberapa teknik yang sering dipakai terutama

dalam fungsinya memberikan nilai seni dalam sebuah buku.

a. Panning

Panning adala teknik fotografi yang dilakukan dengan cara mengikuti subyek

yang akan difoto. Efek yang dihasilkan, subyek yang diikuti akan tampak tajam

dan latar belakangnya blur serta efek geraknya terekam (Nugroho 243).

b. Freezing

Freezing adalah teknik fotografi untuk mendapatkan objek yang bergerak dengan

kecepatan tinggi. Sehingga gambar yang diperoleh tampak tajam, walaupun saat

pengambilan, objek bergerak.

c. Blurring

Blurring adalah teknik untuk mendapatkan gambar yang kabur karena gerakan

yang disengaja saat pemotretan tujuannya untuk mendapatkan kesan benda yang

bergerak. (Nugroho 41).

Page 29: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

111

Universitas Kristen Petra

d. Ruang Tajam Sempit

Adalah teknik pengambilan gambar untuk menimbulkan kesan fokus pada benda

yang dijadikan sebagai objek utama. Sedangkan objek lainnya tidak nampak.

e. Ruang Tajam Luas

Ruang Tajam Luas adalah teknik untuk menghasilkan gambar atau foto yang

seluruhnya nampak tajam. Teknik ini digunakan untuk memberikan informasi dan

bersifat jurnalistik.

f. Silhouette

Silhouette adalah teknik foto dengan cara benda difoto berada atau membelakangi

sumber cahaya atau intensitas cahaya yang lebih kuat dibanding dengan intensitas

cahaya yang terpantul dari permukaan benda itu sendiri. Efeknya adalah gambar

atau foto yang dihasilkan menjadi datar, kehilangan segala bentuk relief, motif

dan sebagainya. Namun, menampilkan visi yang polos dengan garis tepi yang

tegas dalam bentuk bidang positif berwarna hitam (Nugroho 298).

g. Zooming

Zooming adalah teknik penciptaan efek gerak memusat, dimana objek sentralnya

terlihat jelas dengan latar belakang sekeliling merupakan garis - garis yang

menyebar keluar ke segala sudut (Nugroho 360).

3.2. Konsep Kreatif Perancangan Buku

3.2.1. Khalayak Sasaran

Perancangan buku ini berdasarkan dengan karakteristik target

audiensnya. Adapun target audiensnya adalah sebagai berikut :

1. Target Audiens Primer

• Demografis

Usia : 25-50 tahun

Jenis kelamin : Wanita

Pekerjaan : Ibu rumah tangga, wiraswasta (pengusaha)

Pendidikan : min S1

Kelas sosial : Menengah keatas, atas

Kewarganegaraan : WNI (Warga Negara Indonesia)

Page 30: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

112

Universitas Kristen Petra

• Geografis

Wilayah : Pulau Jawa

Karakteristik : Perkotaan

• Psikografis

Kepribadian : Orang yang peduli pada kesehatan. Selain itu juga

suka membaca, suka mengoleksi buku, memiliki

ketertarikan terhadap pengobatan tradisional dan

suka mencoba sesuatu hal yang baru.

• Behavioral

Manfaat : Menambah wawasan dan referensi

Tahap pembelian : Membutuhkan dan tertarik

Sikap : Antusias positif

2. Target Audiens Sekunder

• Demografis

Usia : 18-55 tahun

Jenis Kelamin : Pria dan wanita

Pekerjaan : Mahasiswa, pegawai

Pendidikan : SMP, SMA dan S1

Kelas sosial : Kelas menengah dan menengah keatas

Kewarganegaraan : WNI

• Geografis

Wilayah : Indonesia

Karakteristik : Perkotaan

• Psikografis

Kepribadian : Suka membaca, suka mengoleksi buku, suka

mencoba hal baru, menyukai pengobatan

tradisional.

• Behavioral

Manfaat : Menambah referensi dan wawasan

Tahap pembelian : Tertarik

Sikap : Antusias positif

Page 31: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

113

Universitas Kristen Petra

3.2.2. Tujuan Kreatif

Tujuan kreatif dalam pembuatan buku panduan pengolahan rempah-

rempah obat adalah memberikan informasi dan menambah pengetahuan mengenai

pengungkapan fakta-fakta baru tentang rempah- rempah itu sendiri beserta

kandungan-kandungan kimia yang dihasilkan oleh rempah-rempah tersebut

senagai jaminan dalam hal pengobatan dan cara mengolah rempah-rempah

tersebut menjadi obat. Pembuatan buku ini sangat mendukung dan membantu

pembaca, mengingat saat ini minat masyarakat terhadap pengobatan tradisional

(back to nature) semakin banyak.

3.2.3. Strategi Kreatif

Dalam pencapaian tujuan perancangan buku panduan pengolahan

rempah-rempah menjadi obat, maka diperlukan strategi kreatif dimana dalam

perancangan buku ini menampilkan proses pengolahan rempah-rempah tersebut

menjadi sebuah obat. Selain itu beberapa hal yang akan menjadi strategi meliputi :

a) Dominasi unsur visual sebagai elemen dan daya tarik utama serta teks

yang menggambarkan kondisi dari visual yang ditampilkan.

b) Visual yang ditampilkan merupakan murni fotografi tanpa ada penggunaan

efek berlebihan dari software pengolah foto dalam hal ini adalah Adobe

Photoshop kecuali adjusting warna terhadap monitor dan printer. Selain itu

juga akan ditampilkan beberapa ilustrsi sebagai pendukung.

c) Gaya bahasa penuturan yang ada menggunakan gaya bahasa naratif

informatif dengan maksud mempermudah audiens untuk dapat menangkap

makna dari teks dan visual serta gaya bahasa persuasif dengan maksud

mengajak, membimbing dan mengarahkan audience.

3.3. Konsep Rancangan Buku

3.3.1. Judul Rancangan Buku

Judul buku panduan tentang pengolahan rempah-rempah obat adalah

“Rempah-Rempah Aromatik Solusi Kesehatan”

Page 32: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

114

Universitas Kristen Petra

3.3.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan perancangan buku ini adalah:

a. Memberikan informasi mengenai pengetian rempah-rempah

b. Memberikan informasi mengenai berbagai macam rempah-rempah,

kandungan kimia beserta cara pengolahannya sebagai obat tradisional.

3.3.3. Bentuk Penyajian dan Variasi Tampilan

Buku ini menyajikan tentang rempah-rempah sebagai salah satu alternatif

pengobatan tradisional, dimana dalam buku ini akan diungkapan fakta-fakta baru

mengenai fungsi rempah-rempah sebagai obat berdasarkan pada penelitian-

penelitian sampai saat ini. Selain itu, juga akan menampilkan proses pengolahan

rempah-rempah sebagai obat melalui visualisasi dengan teknik fotografi dan

sedikit ilustrasi sebagai bentuk variasi.

Untuk teknik fotografi menggunakan kamera Digital Single Lens Reflex

(D-SLR). Gambar yang akan diambil adalah obyek rempah-rempah maupun

beberapa foto tanaman rempah-rempah untuk menunjukkan kesan alami.

Berdasarkan sifat dan fungsinya, teknik fotografi ditujukan sebagai media

informasi, yaitu digunakan untuk memberikan informasi maupun berita bagi yang

melihatnya.

Untuk tampilan layoutnya, menggunakan konsep simplicity dengan

penggunaan white space dengan tujuan lebih simple dan elegan. Untuk

penempatan foto dan teks dibuat sedemikian rupa sehingga tidak tampak

membosankan.

Pewarnaan yang dipilih adalah warna hijau yang memberi kesan segar,

kesejukan, kealamian, kesehatan dan ketenangan, warna putih yang memberi

kesan bersih, dan beberapa warna yang disesuaikan dengan masing-masing

rempah.

3.3.4. Jumlah Seri

Buku hanya dibuat dalam satu seri saja, dengan penggunaan bahasa

Indonesia yang baik dan benar.

Page 33: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

115

Universitas Kristen Petra

3.3.5. Ukuran dan Jumlah Halaman

Buku ini disajikan dalam ukuran persegi 20 x 20 cm dengan jumlah

halaman 151 halaman.

3.4. Konsep Dasar Gaya Desain

Konsep buku ini menggunakan gaya desain simplicity, dengan

penggunaan white spice. Selain itu, juga menggunakan grid layout mengingat

buku panduan yang berfungsi memandu pembaca, sehingga dipilih desain yang

simple.

3.5. Konsep Warna

Konsep warna yang digunakan adalah penggunaan warna hijau, putih dan

beberapa warna yang disesuaikan dengan warna pada masing-masing rempah.

Penggunaan warna hijau digunakan pada tampilan cover dan pada warna baju

yang dikenakan oleh ilustrasi pendukung tokoh pria. Warna hijau dipilih karena

ingin memberikan kesan kesejukan dan kealamian yang menunjukkan kealamian

rempah-rempah yang dapat diolah menjadi obat yang sehat dan tanpa bahan-

bahan kimia. Selain itu, warna hijau juga memberi kesan kesehatan yang berkaitan

dengan rempah-rempah obat yang dapat memberikan solusi sebuah kesehatan.

Sedangkan penggunaan warna biru digunakan pada warna baju yang dikenakan

oleh tokoh ilustrasi pendukung tokoh wanita. Warna biru dipilih karena ingin

memberikan kesan kebersihan, pendidikan, pengetahuan dan teknologi yang

menunjukkan bahwa berdasarkan penelitian, rempah-rempah tersebut memang

memiliki kandungan-kandungan kimia alami yang memiliki potensi untuk

menyembuhkan dan mencegah penyakit.

Penggunaan warna putih yang digunakan sebagai warna background dan

ditempatkan di halaman spread awal pada tiap rempah yang dibahas. Hal itu

dimasudkan karena pada halaman awal tersebut, ditampilkan visual berupa foto

rempah tersebut. Dengan adanya background putih tersebut, maka dapat

ditonjolkan sisi visualisasi foto tersebut (sebagai point of view).

Selain itu, juga menggunakan warna-warna yang diambil dan disesuaikan dengan

warna dari masing-masing rempah.Warna-warna tersebut ditempatkan pada

Page 34: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

116

Universitas Kristen Petra

halaman spread berikutnya sebagai tanda bahwa halaman tersebut masih

membahas rempah-rempah yang sama dari halaman sebelumnya. Untuk

penggunaan warna juga disesuaikan dengan kekontrasan tulisan atau teks tersebut.

Jika kurang kontras dan kurang terbaca, maka tingkatan warna yang digunakan

akan diturunkan sampai teks tersebut terbaca, dan jika teks masih belum dapat

terbaca dengan baik, maka penggunaan warna teks yang akan diubah menjadi

warna putih.

3.6. Teknik pengerjaan

Untuk teknik pengerjaannya menggunakan teknik fotografi

menggunakan kamera Digital Single Lens Reflex (D-SLR). Gambar yang akan

diambil adalah obyek rempah-rempah dan beberapa obyek tanaman rempah-

rempah untuk menunjukkan kesan alami. Pemotretan yang diambil adalah

pemotretan outdoor dan indoor. Untuk pemotretam outdoor menggunakan cahaya

dari sinar matahari (day light). Sedangkan pemotretan indoor menggunakan alat

bantu flash. Obyek yang akan diambil pada pemotretan outdoor adalah tanaman

rempah-rempah yang masih alami. Sedangkan obyek yang diambil pada

pemotretan indoor adalah rempah-rempah yang sudah siap pakai berbentuk utuh,

butiran atau bubuk halus.

Selain itu, juga akan menggunakan teknik gambar ilustrasi yang

ditujukan sebagai ilutrasi pendukung dan teknik tracing guna menciptakan obyek

yang menyerupai aslinya dan lebih variatif.

3.7. Konsep Font

3.7.1. Font Judul

Typeface yang dipilih untuk penempatan judul menggunakan jenis Sans

Serif dan Script. Pemilihan jenis Sans Serif dimaksudkan karena jenis huruf

tersebut memiliki kelebihan mudah terbaca, sederhana dan memberi kesan simple.

Pemakaian huruf Sans Serif dimaksudkan memberi kesan yang dinamis, kuat dan

tegas. Pemakaian jenis Sans Serif menggunakan huruf Pristina yang terletak pada

judul dalam pemakaian kata “Rempah-Rempah Aromatik”.

Page 35: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

117

Universitas Kristen Petra

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

a b c d e f g h I j k l m n o p q r s t u v w x y z

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 . , ! ? ( ) + -

Gambar 3.4. Huruf jenis Pristina

Sedangkan pemilihan jenis font Script dimaksudkan untuk memberi

kesan elegan,unik, flexible dan indah. Penempatan font Script diletakkan pada

kata “Solusi Kesehatan”. Dimana dalam hal ini, dimaksudkan untuk menawarkan

secara halus kepada pembaca tentang adanya sebuah solusi kesehatan yang dapat

diperoleh dari kata “Rempah-Rempah Aromatik”. Penggunaan font yang dipilih

dalam kata “Solusi Kesehatan” adalah jenis font Vivaldi.

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R

S T U V W X Y Z

a b c d e f g h I j k l m n o p q r s t u v w x y z

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 . , ! ? ( ) + -

Gambar 3.5. Huruf jenis Vivaldi

3.7.2. Font Teks Narasi

Pada bagian isi buku menggunakan jenis huruf Sans Serif. Mengingat

yang dibuat adalah buku panduan yang bersifat memandu pembaca, maka jenis

huruf Sans Serif sangat cocok untuk dipilih, karena jenis huruf tersebut memiliki

bentuk yang tidak formal dan memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi. Huruf

yang dipilih adalah huruf Myriad Pro yang memberi kesan simple dan sederhana.

Page 36: 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1 ... · 3. KONSEP DESAIN 3.1. Tinjauan tentang Gambar 3.1.1. Tinjauan tentang unsur Gambar Gambar merupakan karya visual yang mampu

118

Universitas Kristen Petra

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

a b c d e f g h I j k l m n o p q r s t u v w x y z

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 . , ! ?

Gambar 3.6. Huruf jenis Myriad Pro