30
Universitas Kristen Petra 36 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif Dalam bab ini, akan dijelaskan konsep kreatif meliputi tujuan kreatif, strategi kreatif, dan program pemotretan. 3.1.1. Tujuan Kreatif Menghasilkan karya perancangan fashion photography yang menarik, inspiratif, dan mampu menunjang citra atau image dari produk karya designer Natalia Kiantaoro khususnya “JADIS” collection untuk kebutuhan promosi berupa lookbook dan fashion campaign. Hal ini dikarenakan “ JADIS ” collection merupakan salah satu koleksi terbaru dari fashion designer Natalia Kiantoro di tahun 2014 ini sehingga dibutuhkan promosi untuk menunjang citra dari produk beliau serta meningkatkan popularitas baik dari karyanya serta produk fashion yang dihasilkan oleh beliau. 3.1.2. Strategi Kreatif Dalam strategi kreatif berisi penjelasan mengenai what to say dan how to say mengenai perancangan. Berikut penjelasan lengkapnya. 3.1.2.1. What to Say Natalia Kiantoro merupakan salah satu fashion designer muda Indonesia yang berprestasi dan berbakat. Beliau selalu memperhatikan detil design dan kualitas bahan di setiap produknya. Misi dari Natalia Kiantoro senditi ialah ingin mengenalkan brand asli Indonesia dengan standar dan kualitas yang tinggi sehingga mampu diterima baik oleh pasar nasional maupun internasional. “ JADIS “ collection merupakan koleksi busana siap pakai untuk wanita yang terinspirasi dari kristal es, glacier, gunung dan stalaktit es. Es diinterpretasikan sebagai sesuatu yang dingin, kaku, kuat, tangguh, indah untuk dipandang. Dibalik itu semua, di suatu titik, es bisa juga mencair atau meleleh. Konsep inilah yang menjadi dasar koleksi ini, yang merupakan penggabungan antara sifat yang strong

3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

Universitas Kristen Petra  

36

3. KONSEP PEMOTRETAN

3.1. Konsep Kreatif

Dalam bab ini, akan dijelaskan konsep kreatif meliputi tujuan kreatif,

strategi kreatif, dan program pemotretan.

3.1.1. Tujuan Kreatif

Menghasilkan karya perancangan fashion photography yang menarik,

inspiratif, dan mampu menunjang citra atau image dari produk karya designer

Natalia Kiantaoro khususnya “JADIS” collection untuk kebutuhan promosi

berupa lookbook dan fashion campaign. Hal ini dikarenakan “ JADIS ” collection

merupakan salah satu koleksi terbaru dari fashion designer Natalia Kiantoro di

tahun 2014 ini sehingga dibutuhkan promosi untuk menunjang citra dari produk

beliau serta meningkatkan popularitas baik dari karyanya serta produk fashion

yang dihasilkan oleh beliau.

3.1.2. Strategi Kreatif

Dalam strategi kreatif berisi penjelasan mengenai what to say dan how to say

mengenai perancangan. Berikut penjelasan lengkapnya.

3.1.2.1. What to Say

Natalia Kiantoro merupakan salah satu fashion designer muda Indonesia

yang berprestasi dan berbakat. Beliau selalu memperhatikan detil design dan

kualitas bahan di setiap produknya. Misi dari Natalia Kiantoro senditi ialah ingin

mengenalkan brand asli Indonesia dengan standar dan kualitas yang tinggi

sehingga mampu diterima baik oleh pasar nasional maupun internasional. “

JADIS “ collection merupakan koleksi busana siap pakai untuk wanita yang

terinspirasi dari kristal es, glacier, gunung dan stalaktit es. Es diinterpretasikan

sebagai sesuatu yang dingin, kaku, kuat, tangguh, indah untuk dipandang. Dibalik

itu semua, di suatu titik, es bisa juga mencair atau meleleh. Konsep inilah yang

menjadi dasar koleksi ini, yang merupakan penggabungan antara sifat yang strong

Page 2: 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

Universitas Kristen Petra  

37

dan soft, diinterpretasikan dalam bentuk cutting lines dan siluet yang sharp namun

tetap menonjokan sisi feminine. Selain itu, dalam “ JADIS “ collection ini,

terdapat sebuah inovasi yang tergolong baru untuk ditrisbusikan secara masal di

dunia fashion khususnya di Indonesia yaitu special effect glow in the dark yang

diterapkan dalam print dari salah satu produk fashion designer lokal.

3.1.2.2. How to Say

Menggunakan media yang dekat hubungannya dengan busana bernuansa

kontemporer minimalis yaitu fashion photography yang nantinya juga akan

diaplikasikan ke media berupa lookbook serta untuk menunjang media – media

online yang sudah dimiliki oleh Natalia Kiantoro untuk kebutuhan promosi.

Fotografi sifatnya lebih universal serta imajinatif dikarenakan lebih mudah

dicerna oleh masyarakat, diterima, dan diapresiasi. Selain itu, melalui sebuah foto,

masyarakat bisa berimajinasi dan berandai – andai bagaimana apresiasi oleh

lingkungannya jika mereka mengenakan sebuah rangkaian busana tersebut serta

tampilan seperti apa yang akan didapat oleh masyarakat pada saat mengenakan

busana tersebut. Kedekatan masyarakat akan fotografi dapat dilihat dari

kehidupan sehari-hari sekalipun, misalnya mayoritas telepon genggam masa kini

yang telah dilengkapi oleh kamera serta berbagai macam media sosial yang saat

ini semakin banyak ragamnya dan booming yang dilengkapi dengan fitur untuk

meng-upload foto yang mencerminkan dari gaya hidup orang tersebut seperti

instagram, facebook, dan lain – lain. Selain itu, hasil dari karya fotografi sifatnya

juga efisien dan efektif dalam artian materi tersebut nantinya bisa diaplikasikan

ke berbagai media sehinga bisa menekan budget media namun penyampaian

pensannya tetap efektif.

Berbeda dengan karya fotografi fashion komersil yang sejenis pada

umumnya, pengambilan foto dengan menampilkan keaadan alam atau suasana

yang mendukung tema yang terinspirasi dari bentukan es pada umumnya secara

mentah – mentah menampilkan bentukan es tersebut. Pada konsep pameran ini

semua foto dilakukan dalam ruangan atau studio dengan teknik pencahayaan high

key yang dikolaborasikan dengan berbagai macam teknik pencahayaan lainnya

dikarenakan dalam komersil harus menyesuaikan dengan kebutuhan akan apa

Page 3: 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

Universitas Kristen Petra  

38

yang dikomersilkan dalam hal ini produk fashion yang wajib menjadi point of

interest. , juga dengan pengambilan gambar longshot, mediumshot, atau medium

close-up dimana hasil foto akan menonjolkan detail dari “ JADIS “ collection

yang dikenakan oleh para model dari headpiece hingga alas kaki serta

menunjukan setting studio sebagai background dari karya foto yang menunjang

konsep, mood, dan suasana sebagai pesan yang ingin disampaikan ke audience.

Tidak menutup kemungkinan jika nantinya akan ditambahkan beberapa properti

pendukung untuk menunjang konsep foto.

a. Tema Foto

“ JADIS “ collection dengan gaya kontemporer dimana di dalamnya akan

ditampilkan karakter dan mood yang kuat, tegas, garang, tangguh tetapi masih

terlihat sisi femininenya, serta terlihat dingin sebagai represantasi dari konsep es

dan tegas dimana koleksi ini merupakan koleksi winter dan secara bersamaan

terlihat sexy.

b. Konsep Penyajian

“ JADIS “ collection ditampilkan melalui pendekatan fotografi fashion

yang disesuaikan dengan kebutuhan fashion campaign dan lookbook. Untuk

kebutuhan fashion campaign, fashion photography akan disajikan berupa

kumpulan beberapa foto yang terdiri dari beberapa layout utama dari “ JADIS “

collection yang di setting sedemikian rupa dengan menambahkan beberapa

properti pendukung seperti print dari “ JADIS “ collection ataupun komposisi

beberapa bidang geometris yang merupakan representasi dari konsep tegas yang

ingin ditampilkan serta detail di setiap bagian yang nantinya akan dimounting di

photoblock. Sedangkan untuk kebutuhan lookbook, disajikan berupa kumpulan

foto yang menampilkan tampak dari berbagai sisi dari produk yang dipromosikan

namun tetap memiliki konsep modern minimalis dan rapi. Pada penyajian

lookbook, nantinya akan terdiri dari kumpulan beberapa foto yang menampilkan

seorang model yang sedang mengenakan busana yang akan dipromosikan dari

beberapa arah sehingga nantinya masyarakat nantinya bisa membayangkan

bagaiman tampilan busana tersebut saat digunakan. Foto pada lookbook memang

Page 4: 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

Universitas Kristen Petra  

39

cenderung lebih simple namun masih memiliki konsep yang masih berhubungan

dengan campaign.

c. Judul

“JADIS”

“JADIS” diambil dari nama karakter fiksi yang berperan sebagai Ice

Queen, adalah koleksi busana siap pakai untuk wanita yang terinspirasi oleh

kristal es, glacier, gunung dan stalaktit es. Es diinterpretasikan sebagai sesuatu

yang dingin, kaku, kuat, tangguh, indah untuk dipandang. Dibalik itu semua, di

suatu titik, es bisa juga mencair atau meleleh. Konsep inilah yang menjadi dasar

koleksi ini, yang merupakan penggabungan antara sifat yang strong dan soft,

diinterpretasikan dalam bentuk cutting lines dan siluet yang sharp namun tetap

menonjokan sisi feminine.

d. Target Audience

1. Demografis

a. Usia : 18 tahun ke atas

b. Gender : Laki-laki dan perempuan.

c. Profesi : Pelajar, profesional, muda mudi, fotografer, commercial

digital imaging artist, retoucher, fashion editor, desainer.

d. Edukasi : SMA ke atas.

e. Kelas Sosial : SES A, AB, dan B

2. Psikografis

a. Aktivitas : Sekolah, bekerja, bersosialisasi.

b. Interests : Fotografi,digital imaging, desain, seni, fashion.

c. Sifat : Modern, artistik, memperhatikan penampilan, up-to-date.

3. Behavior

Terbuka terhadap desain dan fashion, berwawasan, gemar membaca,

browsing, up-to-date, konsumtif.

4. Geografis

Kota-kota besar di Indonesia seperti Surabaya, Jakarta, dan sekitarnya.

Bahkan tingkat Asia.

Page 5: 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

Universitas Kristen Petra  

40

e. Lokasi

Pengambilan gambar dilakukan di sebuah studio foto yang berada di

kawasan Surabaya Timur. Studio tersebut dipilih karena memilki kelengkapan

peralatan yang dapat memudahkan pengaturan cahaya untuk menghasilkan foto

yang diinginkan. Disamping itu, pemotretan yang dilakukan di studio tidak

bergantung pada kondisi cuaca seperti apabila pemotretan dilakukan di luar

ruangan. Untuk setting background akan dilakukan pembuatan maket yang ditata

sedemikian rupa untuk memperkuat konsep foto. Dari maket tersebut nantinya

akan dilakukan pemotretan sebagai stock images dengan berbagai angle yang

disesuaikan dengan angle pada saat pengambilan gambar talent. Sehingga

nantinya pada saat proses editing, akan memudahkan dalam hal proses

compossing antara talent dengan background.

f. Properti

Properti yang digunakan adalah “ JADIS “ collection yang merupakan

koleksi winter dan merupakan koleksi terbaru dari fashion designer Natalia

Kiantoro. Didukung dengan beberapa tambahan aksesosris dan kelengkapan

wardrobe untuk menunjang hasil foto. Serta penambahan properti berupa bentuk

siku dari dinding yang terbuat dari tripleks sebagai background serta beberapa

bidang geometris seperti kubus dan balok sebagai properti penunjang untuk

memperkuat konsep yang dibangun.

g. Teknik Pemotretan

Teknik pemotretan menggunakan teknik ruang tajam luas, sehingga setiap

detail dari objek utama dapat terlihat dengan jelas. Untuk mencapai hasil

demikian digunakan bukaan diafragma kamera yang kecil.

1. Angle

Angle atau sudut pengambilan gambar akan dilakukan dengan posisi

kamera sejajar dengan model (eye level) maupun lebih rendah dari model (below

eye level). Posisi kamera yang sejajar dengan model dilakukan untuk pengambilan

gambar medium shot atau medium close-up. Sedangkan sudut pengambilan below

eye level dilakukan saat mengambil gambar yang menampilkan foto full shot agar

Page 6: 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

Universitas Kristen Petra  

41

figur model yang difoto dan setting background terlihat semua dalam sebuah

frame. Namun tidak menutup kemungkinan menggunakan sudut pengambilan

gambar high angle atau angle lainnya untuk memperoleh hasil yang semaksimal

mungkin dan sebagai stock image untuk proses editing.

2. Lighting

Untuk menghasilkan foto dengan kesan dingin,kaku, tegas, garang,

tangguh, sexy, dramatis dan feminim akan digunakan main light berupa satu buah

lampu yang diposisikan di sisi kanan dari kamera, diatas kepala model dengan

arah proyeksi cahaya ke bawah yaitu ke arah model. Demikian, cahaya yang

diproyeksikan berkarakter soft dan secara rata menyinari model untuk

memperoleh tone kulit yang baik. Ditambah dengan beberapa lighting sebagai fill

in berkarakter keras yang diproyeksikan ke beberapa bagian objek yang difoto

untuk memperoleh detil yang tinggi dan menimbulkan kesan garang, tegas,

tangguh dan dramatis. Dalam hal ini karakter foto nantinya sifatnya akan lebih

mengarah ke permainan highlight dan shadow yang cukup kuat sehingga foto

tidak terlihat flat yang cenderung membosankan dan kurang real.

Maka dari itu, diperlukan penambahan media yang menyerap dan

memantulkan cahaya seperti papan polyboard hitam dan putih ataupun reflector

yang diposisikan di kea rah mana yang ingin ditampilkan detilnya.

Teknik pencahayaan yang digunakan akan mengarah teknik high key atau semi

high key, dimana foto final akan didominasi warna biru cenderung ke putiih atau

low saturate pada background namun tetap terlihat contrast antara objek utama

dengan objek pendukung untuk menonjolkan koleksi busana “ JADIS “ yang

difoto untuk kebutuhan promosi serta terdapat point of interest dalam foto

tersebut. Dalam hal ini, yang menjadi point of interest utama ialah busana yang

dikenakan oleh model, kemudian model, dan yang terakhir background sebagai

penunjang hasil foto.

h. Teknik Editing

Proses editing dilakukan dengan teknik digital imaging dimana di

dalamnya mencakup koreksi foto dalam tahap minor baik dari segi warna, mood,

skin retouch, background, cropping, dan composing talent dengan setting

Page 7: 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

Universitas Kristen Petra  

42

background. Proses editing sepenuhnya menggunakan program Adobe Photoshop

CS6. Untuk kebutuhan campaign, akan dilakukan proses cropping, retouching,

seleksi tiap bagian dari talent , coloring talent dan background, composing talent

dengan background, serta detailing. Sedangkan untuk kebutuhan lookbook,

editing yang dilakukan meliputi koreksi warna, mood coloring, dan retouching.

Tidak termasuk compossing dikarenakan background yang dibutuhkan untuk

lookbook kebutuhannya hanya bersih, rapi, dan menampilkan berbagai sisi dari

busana pada saat dikenakan.

3.1.3. Program Pemotretan

Program pemotretan berisi penjelasan mengenai planning dan table

pemotretan serta peralatan yang digunakan pada saaat pemotretan berlangsung.

3.1.3.1. Plannig dan Time Table Tabel 3.1. Time Table Pemotretan

April 2014

S S R K J S M

31 1 2 3 4 5 6

7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20

21 22 23 24 25 26 27

28 29 30 1 2 3 4

5 6 7 8 9 10 11

Mei 2014

S S R K J S M

28 29 30 1 2 3 4

5 6 7 8 9 10 11

12 13 14 15 16 17 18

19 20 21 22 23 24 25

26 27 28 29 30 31 1

Page 8: 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

Universitas Kristen Petra  

43

Keterangan:

ABC Pengumpulan perlengkapan perancangan, kebutuhan pemotretan

ABC Pemotretan

ABC Proses editing

ABC Proses pencetakan media

3.1.3.2. Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam perancangan ini meliputi:

- Kamera SLR digital Canon 7D

- Lensa Canon EF 24 – 70 mm f/2.8L II USM, 16 - 35 mm f/2.8L II USM

- Tripod

- Lighting Studio Falcon Eyes + Aksesoris lighting

- Properti yang terbuat dari bahan seperti tripleks, kayu berwarna putih untuk

memperoleh bentuk siku seperti pada siku tembok sebagai backdrop pada foto

- “ JADIS “ collection by Natalia Kiantoro

- Software Photoshop

3.1.3.3. Pelaksanaan Pemotretan

Pemotretan dilakukan dalam dua sesi yang dilaksanakan dalam dua hari

berbeda, yaitu sekitar tanggal 26 April 2014 untuk lookbook shooting, dan tanggal

11 Mei 2014 untuk kebutuhan fashion campaign. Pengambilan gambar dilakukan

pada pagi hari hingga selesai di dalam studio. Proses make-up dan styling rambut

oleh make-up artist dan stylist pada model dilaksanakan di studio di bawah

pengawasan perancang. Make-up dan gaya rambut yang diaplikasikan pada

model pale, beauty, natural dan tidak terlampau Avant Garde; bertujuan untuk

membantu menciptakan mood bersama dengan busana yang dikenakan model

secara keseluruhan dan tidak mengalihkan perhatian utama audiens kepada make-

up dan rambut model. Proses make-up dipercayakan perancang kepada Diana Lo,

2 3 4 5 6 7 8

Page 9: 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

Universitas Kristen Petra  

44

dan special effect dipercayakan kepada Eddu Rinaldy, juga styling oleh Eddu

Rinaldy untuk pemotretan lookbook. Sedangkan untuk pemotretan fashion

campaign, make-up dipercayakan kepada Priscilla Jhanie. Dengan pengalaman

dan jam terbang yang tinggi sebagai profesional di bidangnya, perancang percaya

pada pihak tersebut dalam mewujudkan visi yang telah disampaikan pada saat

briefing ke masing – masing pihak terkait.

Proses styling busana yang dikenakan oleh model dilaksanakan oleh

perancang secara bersamaan ketika model dirias. Foto yang diambil menggunakan

format file RAW, dan akan diproses secara digital menjadi format TIFF hingga

tercapai hasil foto-foto final pada akhir Mei 2014. Masing-masing busana akan

diambil fotonya sebanyak mungkin untuk kebutuhan stock images yang nantinya

akan memudahkan pada saat proses editing untuk mencapai hasil foto yang

maksimal dan sesuai dengan tujuan awal yang dibangun.

Pemotretan akan dilakukan oleh 2 orang model, yang terdiri dari 2

model wanita. Setiap model akan mengenakan sekitar 5 look dari “ JADIS “

collection milik fashion designer Natalia Kiantoro dan dibantu oleh stylist dalam

hal styling dibawah pengawasan perancang, dan pada satu frame ataupun layout

akhir nantinya akan bervariasi antara sepasang model dalam setiap framenya

maupun seorang model dalam setiap framenya.

3.2. Materi Pendukung Lainnya

Materi pendukung lainnya berisi penjelasan mengenai proses kerja, kriteria

pemilihan model, serta koleksi dari Natalia Kiantoro.

3.2.1. Proses Kerja

Proses kerja pada perancangan ini dimulai dari pra-produksi, produksi,

hingga pasca-produksi.

1. Pra-Produksi ( Pre-Produkction )

Pada tahap ini, yang dilakukan ialah membangun konsep yang ingin

diterapkan dan disesuaikan dengan kebutuhan dari klien, dalam hal ini fashion

designer Natalia Kiantoro. Proses yang dilalui pada tahap ini juga meliputi

pembuatan moodboard dimana di dalamnya termasuk seperti apa treatment yang

Page 10: 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

Universitas Kristen Petra  

45

akan diterapkan dalam produksi karya fotografi ini. Treatment tersebut meliputi

treatment lighting, pemilihan talent yang akan digunakan dalam photoshoot,

treatment make-up, mood color, property photoshoot, lokasi atau setting yang

diterapkan kira - kira bagaimana. Berikut beberapa referensi gambar dari

treatment yang akan diterapkan dalam produksi karya fotografi ini.

Gambar 3.1 Referensi gambar lighting dan property treatment lookbook

Sumber : dokumen pribadi Natalia Kiantoro

Gambar 3.2 Referensi gambar alternatif mood treatment lookbook

Sumber : dokumen pribadi Natalia Kiantoro

Page 11: 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

Universitas Kristen Petra  

46

Gambar 3.3 Referensi gambar lighitng treatment dan mood color campaign shoot

Sumber : dokumen pribadi Natalia Kiantoro

Gambar 3.4 Referensi gambar alternatif lighting and mood color treatment

Sumber : dokumen pribadi Natalia Kiantoro

Page 12: 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

Universitas Kristen Petra  

47

Gambar 3.5 Foto dari talent yang akan digunakan dalam produksi karya fotografi

Sumber : comcard MC models management

Gambar 3.6 Referensi make-up treatment

Sumber : dokumen pribadi Natalia Kiantoro

Page 13: 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

Universitas Kristen Petra  

48

Gambar 3.7 Referensi gambar bentuk geometris yang akan di terapkan dalam

backdrop ( kiri ) dan gambar hasil print pada salah satu koleksi “ JADIS “ milik

Natalia Kiantoro ( kanan )

Sumber : dokumen pribadi Natalia Kiantoro

Gambar 3.8 Referensi gambar alternatif tatanan bentuk geometris yang akan

diaplikasikan ke dalam pembuatan maket

Sumber : shutterstock

Page 14: 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

Universitas Kristen Petra  

49

Gambar 3.9 Alternatif Lighting diagrams yang akan diterapkan pada saat

photoshoot

Sumber : Dokumen pribadi penulis

2. Produksi (Production )

Pada tahap ini, meliputi proses pemotretan. Selain itu, menata atau

melakukan setting studio sesuai dengan konsep yang dibangun juga termasuk

dalam tahap ini. Proses yang dilalui juga meliputi evaluasi apakah foto yang

dihasilkan sudah sesuai dengan hasil yang diharapkan dari segi lighting treatment,

moodcolor, maupun pose dari model yang mengenakan busana yang akan

dipromosikan. Pada kenyataannya, dalam tahap ini, perlu dilakukan eksperimen

beberapa alternatif lighting treatment dan pose dari model agar memperoleh hasil

yang maksimal dan sesuai dengan tujuan awal pembuatan perancangan.

3. Pasca – Produksi (Post – Produciton )

Pada tahap ini meliputi proses editing dari hasil foto pada saat produksi dan

cetak foto dalam bentuk hardcopy serta penyajiannya. Proses editing dilakukan

menggunakan teknik digital imaging untuk mencapai hasil yang maksimal sesuai

dengan tujuan awal perancangan dimana di dalamnya meliputi koreksi warna,

cropping, composing, retouching, dan pembentukan moodcolor dalam sebuah

foto. Untuk proses cetak foto dalam bentuk hardcopy, nantinya untuk kebtuhan

lookbook akan disajikan dalam bentuk buku, sedangkan untuk fashion campaign

akan disajikan dalam hasil cetak sebuah foto dimana tiap layout nantinya akan di

Page 15: 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

Universitas Kristen Petra  

50

mounting ke photoblock. Berikut penulis sajikan beberapa gambar pada saat

proses digital imaging yang nantinya akan diterapkan.

Gambar 3.10 Stock photoshhot talent ( kiri ) dan stock image bangun

geometris (kanan )

Sumber : dokumen pribadi penulis (kiri ) dan Natalia Kiantoro ( kanan )

Kedua gambar tersebut nantinya akan dipadupadankan antara talent dengan

bangun geometris pada saat proses editing, sehingga nantinya akan menghasilkan

sebuah gabungan image agar sesuai dengan hasil yang diinginkan. Berikut

beberapa contoh gambar dari hasil roughcompose atau composing kasar yang

telah dilakukan.

Page 16: 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

Universitas Kristen Petra  

51

Gambar 3.11 Roughcomposse final layout alternatif 1 ( kiri ) dan

Roughcomposse final layout alternatif 2 (kanan) pada saat dikolaborasikan dengan

bangun geometris

Sumber : dokumen pribadi penulis ( talent ), dokumen pribadi Natalia

Kiantoro ( background image kiri ) , stockphoto ( background image sebelah

kanan )

Gambar 3.12 Roughcomposse final layout alternatif 3 pada saat diterapkan

di treatment background print dari busana yang akan dipromosikan

Sumber : dokumen pribadi penulis dan dokumen pribadi Natalia Kiantoro

Gambar di atas merupakan contoh alternatif roughcompose yang diakukan

agar mendapatkan bayangan gambar seperti apa yang nantinya akan dihasilkan.

Namun untuk detailing pada proses roughcompose belum benar – benar detail

seperti hasil final layout nantinya.

3.2.2. Kriteria Pemilihan Model

Kriteria pemilihan model merupakan hal yang penting di dalam fotografi

fashion. Dikarenakan produk yang dijual merupakan fashion, maka model erat

kaitannya dengan fashion. Model juga memiliki tanggung jawab yang cukup berat

dalam fotografi fashion, dimana mereka dituntut untuk tampil di depan kamera

dan berpose sesuai dengan konsep awal yang ingin dibangun serta memiliki tugas

bagaimana caranya agar pesan yang ingin disampaikan dapat terkomunikasikan.

Page 17: 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

Universitas Kristen Petra  

52

Dalam perancangan kali ini, penulis telah memutuskan untuk

menggunakan dua orang model yang dirasa sesuai dengan konsep yang ingin

dibangun. Keputusan ini telah disepakati pula oleh pihak terkait dalam hal ini

klien dimana posisinya sebagai fashion designer. Keputusan ini diambil setelah

melalui proses bertukar pikiran antara penulis dengan fashion designer. Adapun

kriteria khusus dari model yang telah dipilih sebagai berikut :

- Diana Lo ( MC Models Management )

Wajah : Asia

Tinggi Badan : 175 cm

Lingkar Pinggang : 63 cm

Lingkar Pinggul : 92 cm

Lingkar Dada : 78 cm

- Mona Shahab ( Mc Models Management )

Wajah : Indo ( campuran )

Tinggi Badan : 170 cm

Lingkar Pinggang : 63 cm

Lingkar Pinggul : 93 cm

Lingkar Dada : 85 cm

Kriteria tersebut dirasa sudah paling mendekati sesuai dengan konsep yang

ingin dibangun. Namun ukuran tubuh di atas bukan merupakan hal yang pasti,

karena bukan tidak mungkin ukuran tersebut dapat berubah sewaktu – waktu

tergantung dari pola hidup masing – masing model. Karakter wajah juga

merupakan hal yang penting dalam pemilihan kriteria seorang model untuk

menunjang mood yang ingin ditampilkan melalui sebuah foto.

3.2.3. Koleksi dari Natalia Kiantoro

Koleksi dari Natalia Kiantoro merupakan busana wanita siap pakai atau biasanya

yang sering disebut dengan nama high-end fashion ready-to-wear. Koleksi yang

telah dibuat oleh beliau diantaranya sebagai berikut :

1. Dani

Dani terinspirasi dari suku Dani Lembah Baliem Papua Tengah dimana

suku ini sangat inspiratif karena gaya hidup mereka yang sederhana namun

Page 18: 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

Universitas Kristen Petra  

53

pada saat yang bersamaat huga sangat dekoratif. Suku ini sudah ada sejak

Zaman Batu. Richard Archborld, berasal dari Amerika, beliau pertama kali

yang menemukan suku ini pada tanggal 23 Juni 1983.

Pria suku Dani tidak memakai pakaian apapun kecuali untuk labu penis,

yang disebut koteka atau Horim. Bulu – bulu digunakan untuk hiasan kepala

mereka. Sedangkan wanita muda mengenkan rok yang terbuat dari daun

kelapa atau serat pakis dan wanita yang lebih tua mengenakan rok kulit pohon

tenunan.

Di desa Dani, beberapa jenis pondok dapat dilihat. Mereka membangun

gubuk berbentuk oval dan bulat, dimana masing – masing memikiki fungsi

yang berbeda. Pria dan wanita tidur secara terpisah, bahkan bagi yang sudah

menikah pula. Hal ini dianggap tabu menurut suku Dani jika pasangan

menikah memiliki hubungan intim setelah melahirkan selama dua sampai

lima tahun.

Yang membuat suku Dani berbeda ialah karena adanya mumi asap kering

dari kepala suku besar atau terkenal, yang ditempatkan di depan pondok suku

Dani. Mereka telah berusia lebih dari dua setengah dekade. Yang paling

terkenal ialah Akima dan Jiwika Desa Lembah Baliem.

Orang dani akan menampilkan tarian perang yang terkenal dan

pertempuran pura – pura bersama – sama dengan kostum dalam festival

Lembah Baliem tahunan. Antropolog mencatat bahwa perang Dani adalah

lebih mementingkan tampilan kostum daripada keinginan untuk membunuh

musuh. Ini adalah ritual yang unik dari suku Dani, yaitu mengamputasi sendi

jari perempuan ketika meninggal. Sendi dibakar bersama dengan mayat. Para

perempuan sendiri telah melakukan ritual ini. Pada pertengah tahun 60-an,

pemerintah Belanda berhasil membuat ritual ini ditinggalkan, meskipun kita

masih bisa melihat beberapa wanita muda dengan sendi hilang saat ini.

Desain dari koleksi ini akan berfokus terutama pada bentuk koteka dan

atap gubuk dani, yang akan muncul secara repetisi. Siluet dari lima pakaian

pas ketat di bagian atas dan kemudian tebal di bagian bawah. Ide ini diambil

dari siuet orang dani yang tidak memakai apapun di bagian atass tetapi

memakai rumput besar atau pohon rok kulit atau koteka besar untuk bagian

Page 19: 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

Universitas Kristen Petra  

54

bawah. Menggabungkan non-pola yang ringan seperti organza, sutra, dan

sutra thai dengan kain tebal yaitu kain satin duchess, sutra thai tebal dan gaun

pengantin sutra akan meyenmpurnakan koleksi ini. Hal ini akan dapat

menampilkan tampilan yang minimalis dan simplicity dalam desain.

Untuk detil, seperti tali, manik – manik dan sendikit sentuhan bulu di

beberapa bagian dapat digunakan untuk melengkapi tampulan. Beads yang

akan diterapkan pada pakaian adalah manik – manik kayu kusam dan maik –

manik kerang saja. Sedangkan pada hiasan kepala dan noken dari suku Dani

menginspirasi bentuk manipulasi kain. Detil – detil tersbut akan banyak

menyerupai suku Dani.

Pilihan warna yang hampir sama dengan warna – warni dari suku Dani.

Warna tanah dengan kombinasi sedikit abu – abu terang, gading, putih yang

off and stark akan sangat cocok untuk mendapatkan feeling suku Dani dalam

koleksi ini.

Gambar 3.13 Fashion campaign koleksi “ D A N I “ 1

Sumber : dokumen pribadi Natalia Kiantoro

Page 20: 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

Universitas Kristen Petra  

55

Gambar 3.14 Fashion campaign koleksi “ D A N I “ 2

Sumber : dokumen pribadi Natalia Kiantoro

Gambar 3.15 Fashion campaign koleksi “ D A N I “ 3

Sumber : dokumen pribadi Natalia Kiantoro

Page 21: 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

Universitas Kristen Petra  

56

Gambar 3.16 Fashion campaign koleksi “ D A N I “ 4

Sumber : dokumen pribadi Natalia Kiantoro

Gambar 3.17 Koleksi ‘D A N I ‘ masuk dalam salah satu majalah Amerika

Sumber : http://www.amazon.com/THE-UNDERESTIMATED-ARTS-Of-

AFRIASIA/dp/1491831227 ( kiri ) dan dokumen pribadi Natalia Kiantoro (

kanan )

Page 22: 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

Universitas Kristen Petra  

57

2. Tangled

Tangled terinspiasi dari ‘ twist ‘ atau ‘ sentuhan ‘. Menurut kamus oxford,

twist merupakan bentuk yang dibengkokan atau menjadi bengkok, melengkung,

pleating, tenun, mengepang, melingkar, berkelok – kelok atau bentuk distorsi.

Definisi lain dalah untuk membentu sesuatu menjadi bentuk tertentu dengan

memegang satu atau kedua ujungnya dan mengubhanya ( Oxfor Dictionary )

Kata ‘ twist ‘ atau ‘ memutar ‘ berasal dari pertengah abad ke- 14 dari

prasejarah Jerman kata ‘twi’, beraarti ganda, yang juga berasal daru bahasa

inggris ‘ twice ‘ atau dua kali, ‘ twig’, atau ranting, dan ‘ twins ‘ atau kembar.

Dalam bahasa Inggris kuni ditemukan hanya dalam kata majemuk, menunjukan

hal – hal seperti tali yang membentuk seperti putaran . Ini tidak muncul sebagai

kata independen sampai sekitar tahun 1630-an , saat hubungannya dengan tali

yang diberi makna ‘to move in a winding fashion’ atau dalam bahasa

indonesianya ' untuk bergerak dalam mode berliku '.

Dimensi dibuat oleh liku adalah konsep utama dari seluruh koleksi . Ide

twist akan muncul secara repetisi sebagai rincian kecil atau fokus utama dari

garmen. Hal tersebut akan disajikan dalam tekstur kain , siluet dan bahkan warna .

Berbagai jenis siluet akan terlihat pada koleksi. Beberapa potongan-

potongan seperti pakaian luar dapat sedikit longgar , sementara potongan-

potongan dalam lebih dekat dengan tubuh . Hal ini juga dapat diterapkan secara

terbalik . Inspirasi juga membawa ide layering . Selain itu , lapisan sangat cocok

untuk musim gugur dan musim dingin untuk menjaga tubuh hangat . Lapisan

mungkin tidak memberikan permukaan datar dan siluet karena beberapa bagian

akan tebal dan bagian lain akan lebih tipis . Tirai juga dipertimbangkan dalam

koleksi juga. Ini membantu untuk menciptakan beberapa dimensi dan volume

yang diperlukan dalam koleksi ini .

Kain musim dingin seperti kulit , suede , wol dan sutra tebal adalah pilihan

yang bijak untuk musim. Selain itu , bahan-bahan tersebut akan membentuk

bayangan ketika ada cahaya . Ini sesuai dengan konsep memutar , yang jelas

menghasilkan nuansa gelap dan terang . Beberapa manipulasi tekstil 2D dan 3D

yang memiliki pranala ke inspirasi akan digunakan di bagian-bagian tertentu dari

garmen . Manipulasi 3D hanya dapat diterapkan di bagian yang lebih kecil untuk

Page 23: 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

Universitas Kristen Petra  

58

menghindari perasaan ' sibuk' sementara manipulasi datar dapat diterapkan di

tempat-tempat seperti korset , hem , jahitan samping , dan sebagainya .

Pilihan warna yaitu warna gelap , yang sesuai dengan musim . Beberapa

warna-warna terang seperti krem dan turquoise yang berlaku untuk ' freshen '

seluruh tampilan . Berikut adalah warna-warna yang akan tampil dalam koleksi.

Gambar 3.18 Fashion campaign koleksi “ Tangled “ 1 dan 2

Sumber : Dokumen pribadi Natalia Kiantoro

Page 24: 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

Universitas Kristen Petra  

59

Gambar 3.19 Fashion campaign koleksi “ Tangled “ 3

Sumber : Dokumen pribadi Natalia Kiantoro

Gambar 3.20 Fashion campaign koleksi “ Tangled “ 4

Sumber : Dokumen pribadi Natalia Kiantoro

Gambar 3.21 Fashion campaign koleksi “ Tangled “ 5

Sumber : Dokumen pribadi Natalia Kiantoro

Page 25: 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

Universitas Kristen Petra  

60

Gambar 3.22 Fashion campaign koleksi “ Tangled “ 6

Sumber : Dokumen pribadi Natalia Kiantoro

3. Special Project

Special Project ini dibuat untuk ikut memeriahkan acara yang diadakan

oleh Tunjungan Plaza, Agustus 2013 yaitu dalam rangka memeriahkan

hari kemerdekaan Indonesia. Berikut lampiran gambar dari koleksi ini.

Page 26: 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

Universitas Kristen Petra  

61

Gambar 3.23 Special Project celebrating indonesia's independence day

Tunjungan Plaza, Aug 2013

Sumber : Dokumen pribadi Natalia Kiantoro

4. Jadis

"Jadis", diambil dari nama karakter fiksi yang berperan sebagai Ice Queen,

adalah koleksi busana siap pakai untuk wanita yang terinspirasi oleh kristal es,

glacier, gunung dan stalaktit es. Es diinterpretasikan sebagai sesuatu yang dingin,

kaku, kuat, tangguh, indah untuk dipandang. Dibalik itu semua, di suatu titik, es

bisa juga mencair atau meleleh. Konsep inilah yang menjadi dasar koleksi ini,

yang merupakan penggabungan antara sifat yang strong dan soft, diinterpretasikan

dalam bentuk cutting lines dan siluet yang sharp namun tetap menonjokan sisi

feminine. Berikut lampiran gambar mengenai ‘Jadis’ collection dari Natalia

Kiantoro.

Page 27: 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

Universitas Kristen Petra  

62

Gambar 3.24 Koleksi ‘J A D I S ‘ dikenakan oleh artis Julie Estelle pada

cover majalah Femina 2014

Sumber : Dokumen pribadi Natalia Kiantoro

Gambar 3.25 Koleksi ‘J A D I S ‘ pada saat ajang fashion show Shanghai

Fashion Week April 2014

Sumber : Dokumen pribadi Natalia Kiantoro

Page 28: 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

Universitas Kristen Petra  

63

Gambar 3.26 Koleksi ‘J A D I S ‘ pada saat Jakarta Fashion Week 2014

ketika mengikuti Lomba Perancang Mode 2013 sebagai 10 finalis.

Sumber : Dokumen pribadi Natalia Kiantoro

Gambar 3.26 Koleksi ‘J A D I S ‘ pada saat Jakarta Fashion Week 2014

ketika mengikuti Lomba Perancang Mode 2013 sebagai 10 finalis.

Sumber : Dokumen pribadi Natalia Kiantoro

Page 29: 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

Universitas Kristen Petra  

64

3.3. Budgeting Tabel 3. 2. Budgeting

Keterangan Jumlah Biaya Satuan Biaya Keseluruhan

Lookbook Team

Talent ( 1 orang )

Make-up Artist (include 2 looks)

Stylist

10 looks

1 head

10 looks

Rp. 200.000,-

Rp. 500.000,-

Rp. 300.000,-

Rp. 4.500.000,- /

package

Fashion Campaign Team

Talent ( 2 orang ) @ 5 looks

Make-up Artist

Stylist

10 looks

2 heads

10 looks

Rp. 200.000,-

Rp. 600.000,-

Rp. 150.000,-

Rp. 2.000.000,-

Rp. 1.200.000,-

Rp. 1.500.000,-

Rental studio

Lookbook : 25 April 2014

Campaign : 10 Mei 2014

7 jam

10 jam

Rp. 100.000,-

Rp. 100.000,-

Rp. 700.000,-

Rp. 1.000.000,-

Konsumsi ( 2 sesi ) 13 orang Rp. 40.000,- Rp. 520.000,-

Properti

Lookbook

Campaign

1 set

1 set

Rp. 2.000.000,-

Rp. 2.000.000,-

Rp. 2.000.000,-

Rp. 2.000.000,-

Lookbook (30 tamu)

Ukuran 15.5 cm x 23.5 cm

Jumlah halaman + cover 42

Kertas Profoto 118 gsm

Cetak (dalam A3+)

Jilid soft / hard cover

1260

lembar

30

eksempl

ar

Rp. 4.000,-

Rp. 5.000,-

Rp. 30.000,-

Rp. 2520.000,-

Rp. 1.575.000,-

Rp. 900.000,-

Foto

Ukuran 30 cm x 40cm ( 10 R )

Kertas Foto Glossy

Cetak

12

lembar

Rp. 50.000,-

Rp600.000,-

Poster pameran

Ukuran 32 cm x 48 cm

Kertas iPro 260 gsm

1 lembar

Rp. 5.000,-

Rp. 5.000,-

Page 30: 3. KONSEP PEMOTRETAN 3.1. Konsep Kreatif 3.1.1. Tujuan …

Universitas Kristen Petra  

65

Cetak

Laminasi doff

1 lembar

1 lembar

Rp. 5.000,-

Rp. 3.000,-

Rp. 5.000,-

Rp. 3.000,-

Photoblock 12 buah Rp. 15.000,- Rp. 180.000,-

Total biaya Rp. 20.688.000,-