14
LASKAR 3 PELANGI Tokoh : Bu Mus : Ismarina Rosida Pak harfan : Dede Kurnia Yuza Ikal : Veni Hasnita Sahara : Murdaliza Fitri Lintang : Rani Eka Putri Kepala Dinas : Yuli Fitriani Adegan I : Di sebuah ruangan kelas di sebuah sekolah yang rapuh dan sangat memprihatinkan, bahkan tidak layak disebut sekolah.Tampak seorang wanita muda, kira-kira berusia 25 tahun sedang berjalan mondar mandir di depan kelas. Seorang laki- laki tua yang sedang duduk di kursi guru tampak tenang dan memperhatikan gerak-gerik sang wanita. Anak-anak pun, yang duduk di bangku juga memperhatikan geak-gerik guru tersebut. Bu Mus : (mondar-mandir) bagaimana kalau sampai tengah hari nanti, tidak ada juga murid yang datang untuk mendaftar di sekolah ini pak ? Pak Harfan : tenang lah mus, jangan panik begitu. Bu Mus : bagaimana aku bisa tenang pak, kalau keadaannya seperti ini. Pak Harfan : kau duduk sajalah dulu, mari kita sama-sama berdoa, semoga sebelum tengah hari, ada murid yang datang ke sekolah kita ini.

3 laskar pelangi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: 3 laskar pelangi

LASKAR 3 PELANGI

Tokoh :

Bu Mus : Ismarina Rosida

Pak harfan : Dede Kurnia Yuza

Ikal : Veni Hasnita

Sahara : Murdaliza Fitri

Lintang : Rani Eka Putri

Kepala Dinas : Yuli Fitriani

Adegan I :

Di sebuah ruangan kelas di sebuah sekolah yang rapuh dan sangat memprihatinkan, bahkan tidak layak disebut sekolah.Tampak seorang wanita muda, kira-kira berusia 25 tahun sedang berjalan mondar mandir di depan kelas. Seorang laki-laki tua yang sedang duduk di kursi guru tampak tenang dan memperhatikan gerak-gerik sang wanita. Anak-anak pun, yang duduk di bangku juga memperhatikan geak-gerik guru tersebut.

Bu Mus : (mondar-mandir) bagaimana kalau sampai tengah hari nanti, tidak ada juga murid yang datang untuk mendaftar di sekolah ini pak ?

Pak Harfan : tenang lah mus, jangan panik begitu.

Bu Mus : bagaimana aku bisa tenang pak, kalau keadaannya seperti ini.

Pak Harfan : kau duduk sajalah dulu, mari kita sama-sama berdoa, semoga sebelum tengah hari, ada murid yang datang ke sekolah kita ini.

Bu Mus : aku sudah putus asa pak. Tak ada lagi murid yang mau mendaftar di sekolah kita ini.

Murid : (diam sambil memdengarkan percakapan Bu Mus dan Pak Harfan)

Pak Harfan : kita serahkan saja kepada yang di atas. Kalau tuhan sudah mentakdirkan kita untuk menutup sekolah ini, apa boleh buat. Kita hanya bisa pasrah. (tertunduk lesu)

Bu Mus : Aku masih tidak rela pak, kalau sampai sekolah ini ditutup. Sudah bertahun-tahun kita mengabdi untuk sekolah ini. (berkaca-kaca)

Page 2: 3 laskar pelangi

Waktupun menunjukkan pukul 12 siang. Itu tandanya, Pak Harfan selaku Kepala Sekolah SD Muhammadiyah tersebut, harus menutup sekolah tersebut. Pak Harfanpun kemudian berdiri.

Pak Harfan : Bapak-bapak, Ibu-ibu dan anak-anak sekalian. Berdasarkan surat keputusan yang telah disampaikan oleh dinas pendidikan kota Belitong mengenai jumlah minimum daripada siswa di Sekolah ini, dengan berat hati kami sampaikan.....

Belum selesai Pak Harfan menyelesaikan Pidatonya, tampak seorang anak dengan yang berlari sambil terengah-engah masuk ke dalam kelas tersebut.

Sahara : (dengan nafas terengah-engah) apa saya sudah terlambat bu ?

Bu Mus : (dengan mata berkaca-kaca) kamu belum terlambat nak.

Siswa : (bersorak gembira)

Pak Harfan : karena jumlah siswa kita sudah cukup 10 orang, maka dengan ini sekolah ini tidak jadi kita tutup. (tersenyum senang)

Bu Mus : alhamdulillah.....

Siswa : (bertepuk tangan)

Adegan II :

Lonceng tanda pelajaran dimulai pun berbunyi. Anak-anak berlarian masuk ke dalam kelas. Mereka duduk di tempat duduk mereka masing-masing. Tak berpa lama kemudian, Bu Mus pun masuk ke dalam ruang kelas.

Bu Mus : anak-anak ... selamat pagi..

Siswa : Pagi bu... (serentak)

Bu Mus : sudah siap menerima pelajaran hari ini ?

Siswa : (serentak) sudah bu guru...

Bu Mus : baiklah... kalau begitu keluarkan buku catatan kalian.

Siswa : (meletakkan buku di atas meja mereka masing-masing)

Bu Mus : hari ini kita belajar berhitung. Sekarang keluarkan lidi-lidi kalian.

Siswa : (serentak) baik bu....

Bu Mus : (menjelaskan materi berhitung dan membuat soal di papan tulis) siapa yang berani maju ke depan menyelesaikan soal yang pertama angkat tangan !

Page 3: 3 laskar pelangi

Lintang : saya bu..

Bu Mus ; iya lintang, silahkan kerjakan soalnya di papan tulis.

Lintang : (maju ke depan dan mengerjakan soal) sudah bu..

Bu Mus : iya, terima kasih lintang.. anak-anak, bagaimana dengan jawaban lintang ?

Siswa : (serentak) benar bu...

Bu Mus : tepuk tangan untuk lintang.

Siswa : (bertepuk tangan).

Lonceng tanda istirahat pun berbunyi pertanda pembelajaran telah usai, anak-anak berlarian keluar kelas. Mereka tertawa dengan bahagia. Mereka berlari-lari dihalaman sekolah yang kebetulan agak sedikit basah karena habis diguyur hujan. Sahara, ikal dan lintang bermain-main di halaman belakang sekolah. Mereka bermain-main dengan penuh kegembiraan.

Sahara : lihat !! (sambil menunjuk) itu ada pelangi. Indah sekali bukan ?

Ikal : (menoleh kearah sahara) mana ? (mencari-cari apa yang ditunjuk sahara) oh iya, pelanginya indah sekali.

Lintang : (datang menghampiri kedua temannya) kalian sedang apa ?

Sahara : kami sedang memperhatikan pelangi. Warnanya saaaangaaaaaat indah.

Ikal : (menyambar) sungguh luar biasa ciptaan tuhan. Dan kita wajib mensyukurinya.

Sahara dan

Lintang : (menggangguk-angguk)

Sahara : kalau begitu, mari kita bernyanyi.

Ikal, Lintang

Dan sahara : pelangi-pelangi alangkah indahmu, merah merah kuning hijau di langit yang biru, pelukismu agung siapa gerangan, pelangi pelangi ciptaan tuhan. (bersorak gembira)

Anak-anak SD Muhammadiyah merasa sangat bahagia, walau dihimpit banyak kekurangan. Mereka selalu bersuka cita dalam kesederhanaan. Walau mereka tak punya pakain bagus, mereka tak punya mainan mewah. Tapi sebuah bpersahabatan adalah sangat berharga bagi mereka.

Adegan III :

Page 4: 3 laskar pelangi

Suatu siang, SD Muhammadiyah kedatangan tamu dari Dinas Pendidikan. Ia disambut hangat oleh Pak harfan dan Bu Mus.

Orang Dinas : Assalamualaikum....

Pak Harfan dan

Bu Mus : waalaikum salam..

Bu Mus : Silahkan masuk bu... (mempersilahkan tamunya masuk dan langsung mengambil minuman untuk tamu)

Orang Dinas : terima kasih, , (langsung menjabat tangan pak Harfan) apa kabar pak ?

Pak Harfan : alhamdulillah saya baik-baik saja. Oya, silahkan duduk bu.

Bu Mus : (datang dari belakang sambil membawa dua gelas minuman) Cuma ada ini bu.... silahkan diminum.

Orang Dinas : terima kasih. Begini pak, maksud dari kedatangan kami kesini adalah untuk memberitahukan bahwa kami dari pemerintahan akan memberhentikan penyaluran dana untuk sekolah ini dan berencana untuk menutup sekolah ini.

Pak Harfan : (terkejut) kenapa bu ?

Orang Dinas : karena, berdasarkan pantauan kami, tidak ada lagi yang bisa dipertahankan disekolah ini. Gedungnya yang sudah tua, dan prestasi anak-anak disini juga tidak ada yang bisa kami pertimbangkan.

Bu Mus : bagaimana dengan nasib anak-anak kami disini bu ? bagaimana nasib saya dan pak Harfan ?

Orang Dinas : kalau mengenai anak-anak, mereka bisa melanjutkan sekolah ke SD negri yang ada di seberang kampung sini. Kalau mengenai nasib Ibu dan Pak Harfan, itu sudah kami pertimbangkan.

Pak Harfan : apa tidak ada jalan keluarnya lagi bu, selain penutupan sekolah ini ?

Bu Mus : beri kami kesempatan bu... (menghiba) saya janji, saya akan berusaha melakukan yang terbaik untuk anak-anak disini dan untuk sekolah ini.

Pak Harfan : anak-anak kami masih butuh pendidikan bu... beri kami waktu sampai akhir semester berikutnya. Kalau kami masih tidak bisa meningkatkan prestasi anak-anak kami disini, pemerintah boleh menutup sekolah ini.

Orang Dinas : baiklah kalau begitu, kami akan memberikan bapak kesempatan hingga akhir semester berikutnya.

Bu Mus : alhamdulillah, terima kasih bu... (langsung menjabat tangan Orang Dinas)

Page 5: 3 laskar pelangi

Pak Harfan : terima kasih bu.

Lalu orang itu pergi. Bu Muslimah dan Pak Harfan pun merasa sangat senang, karena sekolah itu tidak jadi ditutup.

Adegan IV :

Bu Muslimah masuk ke kelas. Murid-murid sudah duduk dengan rapi di meja mereka masing-masing.

Bu Mus : murid-murid, ada berita penting untuk kalian hari ini. Kemarin Ibu dan Pak Harfan kedatangan tamu dari dinas pendidikan, maksud kedatangan mereka ingin menutup sekolah kita tercinta ini. Apabila kita tidak bisa memberikan prestasi yang lebih baik, mereka terpaksa menutup sekolah kita ini.

Siswa : (tertunduk dan terdiam)

Sahara : kalau sekolah kita ditutup, kami akan sekolah dimana lagi bu ? (dengan wajah lugu)

Ikal : iya bu, kemana lagi kami akan bersekolah ?

Bu Mus : oleh karena itu, ibu harap kalian lebih giat lagi belajar, sehingga nilai ujian kalian nantinya bisa memuaskan bahkan dengan predikat sangat bagus. Sehingga pemerintah membatalkan niatnya untuk menutup sekolah kita ini.

Lintang : baik bu, kami akan berusaha sekuat tenaga kami. Karena kami tidak mau sekolah kita ini ditutup.

Bu Mus : (sedih) Ibu tahu, kalian pasti akan sangat sedih mendengar kabar ini. Tapi ibu punya kabar gembira untuk kalian, ibu harap kalian bisa memberikan yang terbaik.

Sahara : berita apa bu ? (penasaran)

Bu Mus : ibu mendapat surat edaran yang berbunyi bahwa akan diadakannya lomba membaca puisi tingkat kecamatan. Dan sekolah kita juga diminta untuk mengutus siswanya untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Siswa : Hore !!! (berteriak kegirangan)

Bu Mus : dan Ibu sudah memutuskan Ikal yang akan menjadi wakil dari sekolah kita. Bagaimana menurutmu ikal ? apakah kamu siap ?

Ikal : saya siap bu....

Bu Mus : baiklah kalau begitu, dan kamu sahara dan lintang, kalian akan menjadi pengiring ikal nantinya.

Sahara dan

Page 6: 3 laskar pelangi

Lintang : baik bu....

Adegan V :

Untuk mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba, anak-anak SD Muhammdiyah Gantong berlatih dengan tekun.

Ikal : kira-kira puisi apa yang akan kita tampilkan nanti ya ? (wajah bingung)

Sahara : bagaimana kalau puisi yang bercerita tentang persahabatan ?

Ikal : bagus juga ide mu sahara... aku setuju!! (sambil mengepalkan tangan) bagaimana denganmu lintang ? (menoleh kearah lintang)

Lintang : (menggeleng) aku tidak begitu suka dengan tema itu. Bagaimana kalau kita mengangkat tema tentang pendidikan ?

Sahara : aku tidak setuju !

Ikal : aku juga tidak setuju !

Suasana pun berubah menjadi sedikit tegang. Karena belum juga menemukan tema yang pas untuk pertunjukan mereka. Mereka pun menjauh sendiri-sendiri. Dalam keadaan yang sedikit tegang, tiba-tiba datang ibu Muslimah.

Bu Mus : ada apa ini ? kenapa kalian diam-diam saja. Bagaimana dengan latihan kalian? apakah berjalan lancar ?

Sahara berjalan mendekati Bu Muslimah.

Sahara : begini bu, kami bertiga tidak menemukan kata sepakat mengenai tema apa yang akan kami tampilkan.

Bu mus : (tersenyum) ooh... begitu rupanya. Tenang,, ibu sudah menyiapkan tema apa yang akan kalian tampilkan.

Lintang : apa tema yang bagus untuk kita bu ?

Bu mus : kalian akan membawakan puisi yang bertemakan nasionalisme.

Ikal : Setuju !! (dengan tangan kiri dipinggang dan tangan kanan mengepal ke atas sambil kepala mengangguk-angguk)

Sahara : kalau begitu, kami setuju bu...

Setelah mendapatkan tema yang mereka rasa cocok, merekapun berlatih dengan sungguh-sungguh. Karena besar harapan mereka untuk memenangkan perlombaan tersebut. Karena mereka tidak ingin sekolah mereka ditutup.

Adegan VI :

Page 7: 3 laskar pelangi

Hari-hari yang ditunggupun akhirnya datang juga. Sudah banyak orang-orang berkumpul di aula tempat diselenggarakannya acara lomba baca puisi. Anak-anak dari sekolah lain sudah banyak yang datang. Mereka datang dengan seragam yang sangat bagus, dan serasi satu sama lain. Anak-anak SD Muhammadiyah sebagian juga sudah ada yang datang bersamaan dengan Bu muslimah kecuali Ikal yang menjadi perwakilan dari SD Muhammadiyah. Dan acara pun dimulai, satu-persatu nama pesertapun dipanggil oleh MC untuk menampilkan kebolehannya membaca puisi. Tampak di bawah panggung, anak-anak dari SD Muhammadiyah merasa sangat cemas, karena ikal yang menjadi wakil mereka belum juga datang.

Bu Mus : anak-anak, kemana ikal ? kenapa dia belum datang ? (cemas)

Sahara : tidak tahu bu....

Lintang : mungkin sebentar lagi juga datang bu... (mencoba meyakinkan)

Sahara : iya bu... mungkin sebentar lagi ikal juga datang. (menimpali)

Bu Mus : (dengan perasaan cemas) iyaa... mudah-mudahan saja.

Kemudian pak Harfan pun datang.

Pak Harfan : assalamualaikum....

Bu Mus dan

Anak-anak : waailaikumsalam.....

Pak Harfan : (kaget) lhoo!! Kemana ikal ? bukannya dia sebentar lagi dia akan tampil ?

Sahara : ikal belum datang pak...

Pak Harfan : kemana dia ?

Ikal : kita juga tidak tahu pak...

Perlombaan membaca puisi pun dimulai. MC mulai menyebutkan nama-nama peserta satu persatu. Masing-masing peserta yang namanya dipanggil naik ke atas panggung dan langsung unjuk kebolehan. Tiba-tiba MC memanggil nama Ikal Perwakilan dari SD Muhammadiyah. Bu Mus, Pak Harfan, dan anak-anak yang lain pun merasa terkejut dan bingung.

Sahara : bagaimana ini bu ? ikal belum juga datang.

Lintang : iya bu.... bagaimana kalau ikal tidak datang ?

Bu Mus : (pura-pura tenang) kalian tenang saja, ibu akan mencoba berbicara tentang masalah ini ke pihak panitia telebih dahulu.

Page 8: 3 laskar pelangi

Bu Muslimah naik ke atas panggung. Dan berbisisk sesuatu kepada MC. Dan setelah MC mengerti, Ibu Muslimahpun turun.

Bu Mus : (berbisik) maaf bu, utusan dari sekolah kami Ikal belum datang. Jadi, kami mohon kebijaksanaannya untuk dapat menunggu sampai ikal datang.

MC : tapi bu, acara harus tetap berjalan?

Bu Mus : beri kami waktu 5 menit saja bu, setelah itu ibu boleh ambil keputusan.

MC : baiklah, kami akan beri waktu 5 menit. Kalau dalam waktu 5 menit, SD Muhammadiyah belum juga datang. Maka SD Muhammadiyah akan kami diskualifikasi.

Bu Mus : terima kasih bu, atas kebijaksanaannya. (turun panggung)

MC : baiklah para hadirin dan peserta semuanya, karena suatu hal peserta dari SD Muhammadiyah belum hadir. Kami dari pihak penyelenggara telah memutuskan, kalau dalam waktu 5 menit lagi, SD Muhammadiyah tidak bisa menampilkan pesertanya, maka akan kami diskualifikasi.

Mendengar pengumuman dari MC, semua anggota dari SD Muhammadiyah semakin tegang dan cemas.

Lintang : bagaimana ini bu ? sampai saat ini ikal belum juga datang ?

Sahara : iya bu... kalau kita didiskualifikasi bagaimana ? sahara tidak mau ini terjadi bu...

Bu Mus : Ibu juga tidak mau ini terjadi nak.... kemana ini si Ikal... ? (mondar-mandir)

Pak Harfan : kita berdoa saja, semoga ikal segera datang.

Semuanya gelisah. Dan tak lama kemudian, MC pun mengumumkan kalau SD Muhammadiyah didiskualifikasi. Belum selesai MC menyebutkan pengumumannya, tiba-tiba ikal dengan nafas terengah-engahpun datang.

Ikal : maaf bu... pak... teman-teman semua kalau Ikal datang terlambat. Apa acaranya sudah selesai ?

Bu Mus : alhamdulillah... akhirnya doa kita terkabul anak-anak. Ayo anak-anak, semuanya siap-siap. Sekarang giliran kalian untuk tampil.

Sahara, Ikal

Dan lintang : baik bu...

Dan anak-anakpun naik ke atas panggung. Dan merekapun membacakan puisi yang telah mereka persiapkan dengan baik.

Page 9: 3 laskar pelangi

Acarapun pun berakhir. Saatnya pengumuman pemenang. Semua peserta lomba merasa gugup. Mereka merasa harp-harap cemas, nama siapakah yang akan dipanggil oleh MC sebagai pemenang. Terutama bagi anak-anak Muhammadiyah, kemenangan ini adalah hidup dan mati mereka. Karena mereka tidak mau sekolah mereka ditutup.

MC : dan pemenangnya adalaaaaaah.......... Ikaaaall.... dari SD Muhammadiyah.

Semua anak-anak Muhammadiyah melonjak kegirangan. Dan Ikalpun naik keatas panggung untuk menerima hadiah.

Orang Dinas : selamat yaaaa..... (menjabat tangan ikal)

Ikal : terima kasih pak.

Dan ikal pun turun dan memberikan hadiah tersebut kepada Ibu Muslimah.

Ikal : akhirnya kita menang bu....

Bu Muslimah : (tersenyum) ini berkat kegigihan kalian nak....

Ikal : iya bu... dan maafin Ikal masalah yang tadi ya bu....Ikal sudah membuat Ibu dan teman-teman cemas.

Bu Mus : sudahlaah... kan Kamu sudah berhasil mendapatkan Pialanya.

Pak Harfan : iya Ikal... kamu sudah membuktikan kalau kamu bisa !

Ikal : terima kasih pak....

Mereka semua bergembira. Tiba-tiba datang Orang dari dinas menemui mereka.

Orang dinas : Selamat ya pak, atas keberhasilan murid bapak memenangkan lombanya... (menjabat tangan pak harfan)

Pak Harfan : iya bu.. terima kasih kembali.

Orang dinas : begini pak... sesuai janji kami beberapa waktu yang lalu.... kami memutuskan untuk membatalkan penutupan SD Muhammadiyah. Sekali lagi selamat ya paak...

Pak Harfan : terima kasih pak... (senang)

Bu Muslimah : (tersenyum senang) alhamdulillah....

Anak-anak : Horeee !!!!

Dan merekapun pulang dengan perasaaan gembira. (menyanyikan lagu Laskar Pelangi).

Page 10: 3 laskar pelangi

mimpi adalah kunci

untuk kita menaklukkan dunia

pahamilah tanpa lelah

sampai engkau meraihnya

laskar pelangi

takkan terikat waktu

bebaskan mimpimu di angkasa

raih bintang di jiwa

menarilah dan terus tertawa

walau dunia tak seindah surga

bersyukurlah pada Yang kuasa

cinta kita di dunia

selamanya

cinta kepada hidup

memberikan senyuman abadi

walau hidup kadang tak adil

tapi cinta lengkapi kita

lalalalaaaaa

haaa ha haaaaa

Page 11: 3 laskar pelangi

laskar pelangi

takkan terikat waktu

jangan berhenti mewarnai

jutaan mimpi di bumi

laskar pelangi

takkan terikat waktu