Upload
others
View
33
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
3. PERANCANGAN BANGUNAN
3.1. Konsep Dasar Perancangan
Sebagai suatu tempat comersial building, maka tempat rekreasi ini diusahakan
nantinya tempat tersebut memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
• Terbuka, dalam arti dapat dipakai untuk masyarakat umum sehingga dapat
memiliki orientasi keluar.
• Memiliki daya tarik, sebagai areal komersial maka pusat rekreasi ini harus dapat
membuat masyarakat merasa tertarik untuk masuk kedalamnya.
• Alami, dengan menggunakan pendekatan perencanaan Arsitektur Hijau maka
diharapkan dapat memanfaatkan semaksimal mungkin potensi-potensi alam yang
ada pada tapak, sehingga potensi tersebut tidak terbuang secara sia-sia.
Guna mengantisipasi masalah yang ditimbulkan oleh iklim tropis,
perencanaan maupun perancangan perlu memperhatikan beberapa aspek yaitu:
• Perlindungan terhadap cuaca ( hujan dan radiasi matahari), bangunan harus dapat
mengantisipasi penanganan cuaca yaitu hujan dan radiasi matahari di daerah
beriklim tropis dengan banyak merencanakan selasar atau jalur pedestrian yang
diberikan koridor yang terlindung dibagian atasnya.
• Meminimalkan penyerapan panas permukaan ruang luar, pada daerah tropis
harus dirancang sedemikian rupa untuk menghindari semaksimal mungkin
radiasi langsung terhadap permukaan keras ( bangunan, aspal jalan, atau
perkerasan pada ruang terbuka). Dengan kata lain, setiap perkerasan harus
dilindungi oleh pohon atau vegetasi yang dapat menyerap panas dalam jumlah
yang sangat besar agar tidak terjadi pemanasan suhu disekitar permukaan keras.
• Penataan massa bangunan dengan mengoptimalkan aliran udara disekitar
bangunan, pergerakan udara atau angin akan terjadi bila terdapat ruang terbuka
sehingga tidak menghalangi laju aliran udara tersebut.
IX
19
3.2. Pendalaman Arsitektur Hijau
3.2.1. Pengertian Arsitektur Hijau
Tatanan arsitek yang sensitive terhadap lingkungan (lingkungan global alami)
melalui peningkatan kesadaran penggunaan energi secara bijaksana, mendorong daur
ulang material sintetis.
3.2.2. Prinsip-prinsip Arsitektur Hijau
• Conserving Energy
- Prinsip: penghematan energi terutama pada sumber daya alam yang
tidak dapat diperbarui.
- Penerapan berupa pembayangan dengan sosoran atap 1,5 - 2m, selasar sebagai
penghubung bangunan utama dengan bangunan kamar tamu.
• Working with Climate
- Prinsip: penyesuaian bentuk, susunan dan elemen-elemen bangunan terhadap
iklim.
- Penerapan berupa orientasi bangunan, pembukaan yang besar dengan atau
tanpa kaca untuk memasukkan udara semaksimal mungkin kedalam bangunan
secara alami, bentuk massa bangunan dan tata letak ruang dalam bangunan.
• Limiting New Resources
- Prinsip: meminimalkan penggunaan material baru dan memaksimalkan
penggunaan material yang dapat dipakai kembali dan penggunaan material
lokal yang banyak tersedia disekitar lokasi.
- Penerapan berupa bangunan yang alami yang menggunakan bahan alami,
penggunaan material lokal, dan ruang yang fleksibel dalam penggunaannya,
penggunaan material yang terdapat di daerah sekitar untuk elemen interior.
• Respect for User
- Prinsip: sumber daya manusia melalui bangunan yang akan dibangun ini.
- Penerapan berupa penggunaan ukuran dimensi manusia secara tepat yang
memperhatikan faktor kesehatan dan keterlibatan pemilik bangunan dalam
perencanaan dan pelaksanaan di lapangan,penggunaan peraturan yang
dikeluarkan untuk bangunan di daerah setempat.
20
• Respect for Site
- Prinsip: Penghematan energi dan memelihara lingkungan sekitar dengan
mempertahankan bentuk tanah kontur yang ada di daerah setempat.
- Penerapan berupa penggunaan bahan-bahan dari alam, memasukkan unsur alam
kedalam bangunan, mempertahankan keadaan alam yang telah ada.
• Holistic
- Prinsip: Penyesuaian bentuk, susunan dan elemen bangunan terhadap iklim.
- Penerapan berupa penghayatan potensi dan keadaan awal dari site,penggunaan
meterial setempat pada ekterior dan interior bangunan, penerangan alami dan
pembukaan yang besar, pengolahan tatanan massa bangunan dan ruang luar
yang berkesinambungan, pengolahan potensi sirkulasi antar ruang.
3.3. Pola Penataan Massa Bangunan
Pola penataan massa bangunan dipengaruhi oleh zoning dan orientasi massa.
Penataan massa bangunan berdasarkan zoning:
• Area massa hotel yang relative besar ini diletakkan menjadi satu bangunan
dengan lobby karena merupakan area yang publik.
• Area cottage diletakkan dibagian depan site dengan pertimbangan kontur yang
cukup tajam sehingga dapat dimasukkan dalam area private dan view yang cukup
baik yaitu sungai dan bukit. Peletakan massa bangunan yang diletakkan
menyebar sehingga privasi masing-masing pengunjung dapat terjaga dengan
baik.
Penataan massa bangunan berdasarkan orientasi massa:
• Bagi Hotel dan Cottage terutama resor, view merupakan kebutuhan utama karena
salah satu tujuan pokok berlibur adalah untuk menikmati keindahan alam
• Untuk bagian yang tidak menghendaki penyinaran secara langsung sinar
matahari dapat diatasi dengan menggunakan penahan sinar matahari dan pohon
peneduh.
• Orientasi bangunan disesuaikan dengan pendekatan perencanaan Arsitektur Hijau
agar terjadi keseimbangan antara alam dengan bangunan sehingga lebih
memprioritaskan pada pencegahan kerusakan lingkungan lebih lanjut.
21
• Massa sebaiknya tidak bertentangan dengan garis kontur, agar mendapat cut &
fill yang seminim mungkin.
3.4. Konsep Bentuk dan Penampilan Bangunan
• Konsep awal
Konsep awal yang digunakan yaitu menyatu dengan alam juga menggabungkan
bangunan sesuai dengan peraturan setempat yang beriklim tropis dan memiliki
tanah yang berkontur dengan Arsitektur Hijau yang memasukkan 6 (enam)
prinsip yang dimilikinya.
• Konsep perancangan
Konsep perancangan yang digunakan yaitu penghubung , disini penghubung
bertujuan untuk menghubungkan antara alam dan teknologi maka diperlukan
suatu ikatan yang dapat berupa lingkaran, persegi maupun segitiga, dimana
lingkaran sendiri menonjolkan sifat yang fleksibel dengan bentuk kurva dan
lengkung, persegi menonjolkan sifat yang Effisien dengan bentukan yang
sederhana, sedang segitiga yang menonjolkan sifat yang menyudut sehingga
terkesan kaku dan stabil.
LINGKARAN
LENGKUNG KURVA BOLA
PENGHUBUNG
IKATAN
PERSEGI
(BENTUK DASAR)
I BUJUR SANGKAR KOTAK
SEGITIGA
- SUDUT
Skema 3.1. Konsep Perancangan
22
• Konsep bentuk dan penampilan bangunan
Konsep bentuk disesuaikan dengan konsep awal yaitu Tropikal.
Kata Tropikal disini dimaksudkan keberadaan bangunan yang berada didaerah
tropik dan menggunakan bentuk bangunannya yang mendukung daerahnya
dengan memasukkan potensi alamnya kedalam bangunan, sehingga bentuk
bangunannya terkesan fleksibel dan natural.
Aplikasi:
Warna : memakai warna dari alam yang terkesan memberi kehangatan
Coklat, pastel, krem, warna dari bahan-bahan alam.
Bangunan ramah lingkungan :
- menggunakan penghawaan alami secara maksimal
- menggunakan bahan bangunan dari alam. misal kayu,batu
- Membuat penghijauan sebanyak mungkin untuk mengurangi erosi tanah
Welkome :
Membuat entrance yang terkesan 'mengundang'
Material:
- Baja ( dibanding beton bertulang)
sebagai kolom dan rangka atap
* hemat energi, bisa dibongkar pasang (recycle)
* lebihcepatpengerjaannya
* lebih ringan dari beton
-Bata
sebagai bahan pengisi dinding yang dapat difinising dengan cat atau batu-
batu alam
- Kaca jendela nako
agar angin yang masuk keruangan bisa diatur.
- Kayu
sebagai bahan finishing lantai
* lebih berkesan natural
* lebih ramah lingkungan
23
3.5. Pola Penataan Ruang dalam Bangunan
Penataan dengan system grid dan dengan memakai modul-modul dengan
tujuan penyaluran ruang yang efisien dan untuk menciptakan fleksibilitas ruang,
menciptakan bentuk yang diinginkan, menciptakan efisiensi penggunaan bangunan
serta mempermudah pelaksanaan bangunan. Penataan ruang pada denah Hotel dan
Cottage disesuaikan dengan persyaratan dan program ruang yang ada.
3.6. Program dan Besaran Ruang
Program dan luasan ruang diperoleh berdasarkan studi gerak, studi banding,
serta standarisasi kebutuhan ruang-ruang untuk memenuhi kebutuhan akan fasilitas
Hotel Resor ini. Perbedaan luasan ruang dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
(Perhitungan dan besaran ruang tersebut dapat dilihat pada lampiran 11).
Tabel 3.1. Program Ruang Fasilitas Umum
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
RUANG
Lobby
Main
Lobby
Entrance
Hall
Lobby
Lounge
ATM
Front Desk
Tangga
Lift Area
Public
Phone
Recepsionis
Publik
Toilet
RENCANA
MP
177,00
96,00
53,10
95,58
12,00
15,93
560,00
55,00
42,48
15,93
68,40
DESAIN
M2
200,00
96,00
54,00
96,00
12,00
16,00
560,00
55,00
42,00
16,00
68,40
ALASAN
PERUBAHAN
Penambahan kapasitas
penunjung
Penyesuaian modul kolom
Penyesuaian modul kolom
-
Penyesuaian bentuk ruang
-
-
Penyesuaian bentuk ruang
Penyesuaian bentuk ruang
Sambungan
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Restaurant I
Restaurant
II
Restaurant
Air
Coffe shop
Bar dan
Karaoke
Taman
Burung
Toko bunga
Toko
Suvenir
Perpusta-
kaan
Gallery
Total + Sirkulasi
206,34
206,34
144,82
50,05
145,05
121,00
48,00
80,00
44,60
80,00
3.012,90
210,00
210,00
144,00
60,00
145,00
121,00
48,00
80,00
60,00
80,00
3.085,42
Penyesuaian modul kolom
Penyesuaian modul kolom
Penyesuaian bentuk ruang
Penyesuaian modul kolom
Penyesuaian bentuk ruang
-
"
Penambahan kapasitas orang
-
Tabel 3.2. Program Fasilitas Penunjang
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
RUANG
Mini
Market
Boutique
Toko Buku
Outlet
Apotik
Travel
Agent
Airline
Agent
Ruang
Serba Guna
RENCANA
M2
120,00
60,00
40,00
48,00
48,00
40,00
40,00
718,60
DESAIN
M2
120,00
60,00
40,00
48,00
48,00
40,00
40,00
720,00
ALASAN
PERUBAHAN
-
-
-
-
Penyesuaian modul kolom dan
bentuk ruang
Sambungan
9.
10.
11.
12.
Ruang
Konferensi
Rg Meeting
Salon
Sauna dan
Massage
Total + Sirkulasi
310,20
168,00
36,00
118,90
2272,01
300,00
168,00
36,00
200,00
3.085,42
Penyesuaian modul kolom dan
bentuk ruang
-
-
Penyesuaian modul kolom
Tabel 3.3. Program Fasilitas Hotel
NO
1.
2.
3.
4.
RUANG
Standart
Room
Suite Room
Room Boy
station
Lift barang
Total + Sirkulasi
RENCANA
M2
4270,25
1227,60
180,00
20,00
7407,20
DESAIN
M2
4270,25
1227,60
180,00
20,00
7407,20
ALASAN
PERUBAHAN
-
-
Tabel 3.4. Program Fasilitas Cottage
NO
1.
2.
RUANG
Cottage
Room Boy
station
Total + Sirkulasi
RENCANA
M2
83 1.00
24,00
1111,50
DESAIN
M2
831,00
24,00
1111,50
ALASAN
PERUBAHAN
-
Tabel 3.5. Program Ruang Fasilitas Rekreasi Indoor
NO
1.
RUANG
mihanl
Room
RENCANA
M2
118,00
DESAIN
M2
120,00
ALASAN
PERUBAHAN
Penyesuaian modul kolom
Sambungan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Tota
Tenis meja
Children
Play Room
Fitness
Center
Games
Room
Squash
Room
Jacuzzi
Toilet+ R
bilas kolam
renang
Ruang
mesin filter
Tempat
sewa alat
pancing
Pool Bar
+ Sirkulasi
96,00
80,00
167,25
40,00
96,00
344,00
25,60
62,50
12,00
32,00
1395,35
96,00
80,00
160,00
40,00
96,00
344,00
25,60
62,00
12,00
32,00
1387,88
-
"
Effisiensi Ruang
-
Effisiensi Ruang
-
Tabel 3.6. Program Ruang Fasilitas Rekreasi Outdoor
NO
1.
2.
3.
4.
Tota
RUANG
Kolam
Renang
Kolam
Pancing
Lapangan
Tenis
Play ground
Outdoor
+ Sirkulasi
RENCANA
M2
680,95
500,00
1296,00
200,00
4015,42
DESAIN
MP
685,00
500,00
1296,00
200,00
3485,30
ALASAN
PERUBAHAN
Penyesuaian bentuk kolam
Tabel 3.7. Program Ruang Fasilitas Pengelola
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
RUANG
Presiden
Direktur
General
manager
room
Assistan
GM Room
Sekretaris
Controller
Financial
Meeting
Room
Ruang
Accounting
R. Sales +
Marketing
R
personalia
R Public
Relation
Toilet
R duduk
R Arsip
Gudang
Security
room
Total + Sirkulasi
RENCANA
M2
30,20
30,20
20,00
16,00
60,00
90,00
33,84
33,84
33,84
33,84
11,40
16,00
9,00
9,00
84,00
664,50
DESAIN
M2
30,50
30,50
20,00
16,00
60,00
90,00
34,00
34,00
34,00
34,00
11,40
16,00
9,00
9,00
84,00
666,12
ALASAN
PERUBAHAN
Penyesuaian bentuk ruang
Penyesuaian bentuk ruang
Efektifitas Ruang
Efektifitas Ruang
Efektifitas Ruang
Efektifitas Ruang
-
-
-
-
Tabel 3.8. Program Ruang Fasilitas Service
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
RUANG
R Genset+
Gardu
listrik
R Tandon +
Pompa
R Panil+
Trafo
Control Her
Room
R karyawan
Trash
Room
Linen
Room+
Sewing
Laundry,
soiled+valet
Room
Gudang
peralatan
Gudang
Makanan
Gudang
bahan bakar
Loading
dock
Mussolla
Pos Jaga
Total + Sirkulasi
RENCANA
M2
100,00
100,00
30,00
89,20
78,00
18,00
80,00
144,00
52,00
40,00
80,00
36,00
50,00
12,00
1082,79
DESAIN
M2
100,00
100,00
30,00
90,00
80,00
18,00
80,00
140,00
52,00
40,00
80,00
16,00
50,00
12,00
1180,40
ALASAN
PERUBAHAN
Penyesuaian bentuk ruang
Penyesuaian bentuk ruang
Penyesuaian modul kolom
-
-
Tabel 3.9. Program Ruang Fasilitas Parkir Outdoor
NO
2.
RUANG
Parkir
karyawan
Parkir
Pengunjung
Total + Sirkulasi
RENCANA
M2
185,00
815,00
2000,00
DESAIN
M2
185,00
815,00
2000,00
ALASAN
PERUBAHAN
~
'
Rekapitulasi Luasan Ruang pada rencana awal:
* Fasilitas Umum
* Fasilitas Penunjang
* Fasilitas Hotel
* Fasilitas Cottage
* Fasilitas Rekreasi Indoor
* Fasilitas Pengelola
* Fasilitas Service
= 3.012,90 M2
= 2.272,01 M2
= 7.407,20 M2
= 1.111.50M2
= 1.395,35 M2
= 664,50 M2
= 1.082.79 M2
Total = 16.946,25 M2
Rekapitulasi Luasan Ruang pada desain:
* Fasilitas Umum
* Fasilitas Penunjang
* Fasilitas Hotel
* Fasilitas Cottage
* Fasilitas Rekreasi Indoor
* Fasilitas Pengelola
* Fasilitas Service
= 3.085,42 M2
- 2.366,00 M2
- 7.407,20 M2
= 1.111,50M2
= 1.387,88 M2
= 666,12 M2
= 1.180.40 M2
Total = 17.204,52 M2
30
3.7. Sistem Struktur
Persyaratan struktur yang harus diperhatikan dalam perancangan arsitektur
yaitu:
• Stabilitas, berhubungan dengan perubahan bentuk dan proporsi, bagaimana
struktur tidak berubah bentuk, stabil, tahan baik beban gravitasi maupun lateral.
• Kekakuan dan kekuatan, kemampuan menahan simpangan dan kemampuan tidak
rusak/ hancur walaupun mendapat beban.
• Estetika, tampilan struktur diharapkan dapat mendukung tuntutan dari
penampilan bangunan yang dikehendaki, tidak mengganggu fungsi dan kegunaan
bangunan, serta memenuhi persyaratan ruang seperti pencahayaan, sirkulasi
udara, sirkulasi pengguna, panjang bentang dan luas ruang.
Pada Hotel Resor ini, sistem struktur yang digunakan untuk Bangunan Utama
(Lobby, Hotel, Fasilitas penunjang) adalah sistem kolom dan balok dengan sistem
grid, karena sesuai dengan bentuk dasarnya, yang menggunakan bahan baja
komposit.
Untuk Lobby 1-2 lantai menggunakan sistem struktur grid 10x12
Untuk Hotel 1-4 lantai menggunakan sistem struktur grid 6x8
Untuk Fasilitas Penunjang 1-2 lantai menggunakan sistem struktur grid
8x12
Untuk dindingnya menggunakan bahan bata sebagai pengisi yang difinishing
dengan cat atau dengan batu-batuan alam. Sedangkan untuk konstruksi atap
menggunakan rangka baja ringan untuk bangunan umum karena memiliki bentangan
yang lebar sedang untuk bentangan yang kecil seperti cottage menggunakan rangka
kuda-kuda kayu biasa, dan penutup atap yang dipakai untuk bentangan lebar maupun
kecil adalah sama yaitu atap sirap, untuk menampilkan bentuk yang terkesan
menyatu dengan alam.
3.8. Sistem Utilitas
3.8.1. Sistem Air Bersih
Sumber air bersih adalah dari PDAM yang digunakan untuk keperluan sehari-
hari karena mudah didapat, juga didukung oleh mata air dengan menggunakan sumur
bor (digunakan untuk hidran halaman juga) karena mata air didaerah pandaan ini
51
diakui cukup jernih dan bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, disini fungsi
mata air sebagai cadangan.
Sistem pendistribusian dipilih sistem campuran, yaitu: untuk cottage dipakai
sistem up-feed dan untuk bangunan utama (lobby, hotel fasilitas pendukung)
digunakan sistem down-feed dengan dilengkapi booster untuk membantu aliran air
pada 4 lantai paling atas dan reducer untuk mengurangi tekanan air pada 3 lantai
paling bawah. Pola pendistribusian air yang digunakan adalah pola percabangan
karena tekanan lebih besar dari pada menggunakan pola melingkar.
Tandon Atas
A
• Pompa
r , r i r
Distribusi
Suplai PDAM
• Meteran
— • Tandon Bawah
• Pompa
Skema 3.2. Sistem Distribusi Air Bersih
Tandon air disediakan dua macam tandon, yaitu tandon atas dan tandon bawah,
yang masing-masing mempunyai minimal 2 bilik sehingga apabila suatu saat air
dalam 1 bilik dikuras maka air masih tetap tersedia.
Penentuan dimensi tandon bawah berdasarkan atas:
sumber air
kelancaran sumber air
kebutuhan air persatuan waktu
cadangan
Penentuan dimensi tandon atas berdasarkan atas:
kebutuhan air persatuan waktu
kebutuhan pada beban puncak
selang waktu pengisian pompa
kemampuan daya dukung struktur
Untuk proyek ini besaran tandon yang diperlukan adalah
Hotel
• Jumlah pengunjung = 300 orang ( 150 kamar)
Kebutuhan = 300 liter/org/hr
Jumlah air = 300 x 300 = 90.000 ltr/hr
• Jumlah staff = 1 kamar = 1,7 staff
= 200x 1,7 = 340 orang
Kebutuhan =150 ltr/org/hr
Jumlah air = 150 x 340 = 51.000 ltr/hr
Restaurant
• Jumlah pengunjung = 250 Orang
Kebutuhan = 30 ltr/org/hr
Jumlah air = 250 x 30 = 7500 ltr/hr
Bar dan Karaoke
• Jumlah Pengunjung = 100 orang
Kebutuhan = 150/ltr/org/hr
Jumlah air = 100 x 150 = 15.000/ltr/hr
Total = 90.000 + 51.000 + 7.500 + 15.000
= 163.500 liter* 164 m3
Dimensi Tandon Bawah
= Kebutuhan/hr x (50 - 100%)
= 164x2
= 328m3(2x 10x16)
Dimensi Tandon Atas
• Kebutuhan air/hr = 328m3
Lama jam pemakaian = 10 jam
Kebutuhan air/jam rata- rata = 10m3/jam
Kebutuhan pada jam puncak = 1 5 0 - 200%) =20m3
Selang waktu pompa = 2 jam
Kapasitas tandon atas = 72m3 ( 2 x 5 x 6 )
Sistem distrbusi = Down Feet
33
Cottage
• Jumlah pengunjung =50 orang ( 12 buah Cottage)
Kebutuhan = 250 ltr/org/hr
Jumlah air = 250 x 50 = 12.500 ltr/hr « 13m3
Dimensi Tandon = 15m3 ( 2 x 2,5 x 3 )
Sistem distribusi = Up Feet
3.8.2. Sistem Pembuangan
Bahan buangan:
Cair : limbah toilet,dapur,wastafel, air hujan ,dll
Padat: sampah kertas, debu, sisa makanan
3.8.2.1. Sistem Air Kotor dan Kotoran
Untuk air kotor dan kotoran sistem yang dipakai adalah Tangki Septik
(septitank)dan sumur resapan karena biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan pipa
tidak terlalu banyak, cocok untuk bangunan yang terpisah-pisah, hemat biaya bagi
bangunan yang tidak bertingkat banyak.
Untuk volume tangki septik ditentukan oleh:
- jumlah pemakai
- jumlah alat sanitair
- jumlah pembuangan padat
- jumlah air buangan/hari
- frekuensi pengurasan
- rongga udara diatas air kotor (30-50 cm)
-jumlah "kamar" tangki septik (1-4)
Untuk Dimensi resapan ditentukan oleh:
- jumlah air buangan
- air tanah
- struktur lapangan tanah
- tersedianya lahan
- sistem resapan yang dipilih
- kemungkinan penyaluran ke saluran umum
34
Km/wc, Wastafel,
Kolam
1 Septitank
Dapur
i Perangkap Lemak
•4
Skema 3.3. Sistem Pembuangan Air Kotor
3.8.2.2. Sistem Pembuangan Sampah
Sistem pembuangan sampah adalah dengan carry out dengan pertimbangan :
- biaya rendah
- bahan buangan bersifat tidak mudah hancur
Pelaksanaannya:
Sampah pada setiap ruangan dipisahkan secara organis dan anorganis,
kemudian dikumpulkan untuk dibuang keruang penampungan sementara (Trash
Room), lalu dibawa dengan kendaraan sampah ketempat pembuangan akhir.
Sampah yang telah
dikumpulkan
Tempat Penampungan Sementara
Trash Room
Kendaraan
Sampah
Skema 3.4. Sistem Pembuangan Sampah
35
3.8.2.3. Sistem Pembuangan Air Hujan
Untuk air hujan di atap, air hujan langsung menuju kesaluran yang
mengelilingi bangunan yang ditempatkan dibawah atap, lalu disalurkan kesungai dan
saluran kota.
Air Hujan •
Drill/ Saluran Terbuka
•
Saluran Kota
Sungai
Skema 3.5. Sistem Pembuangan Air Hujan
3.8.3. Sistem Pencegahan dan Pemadam Kebakaran
Untuk jalan keluar menuju ketangga kebakaran, menggunakan dinding
kompartemen yang tahan api minimal selama 1-1,5 jam.
Tangga kebakaran dibuat langsung berhubungan dengan udara luar (terbuka)
dengan pertimbangan:
udara luar selalu mempunyai tekanan positif sehingga tidak diperlukan fan
untuk memasukkan udara luar ke dalam core tangga kebakaran.
- Penghematan listrik, mengingat tidak diperlukannya fan untuk memasukkan
udara.
3.8.4. Sistem Tata Udara
Ada 2 macam, yaitu pasif dan aktif:
Penghawaan pasif digunakan pada ruang-ruang seperti lobby,hotel,fasilitas
penunjang, cottage, dll dengan pertimbangan penghematan energi, dengan
memasukkan aliran udara kedalam ruang-ruang tersebut untuk meningkatkan
proses evaporasi aktif.
Penghawaan aktif digunakan pada ruang-ruang yang memerlukan kenyamanan
tanpa pengaruh cuaca, angin dan suhu udara luar, serta ruangan tersebut
memerlukan temperatur tertentu untuk kenyamanan penghuni didalamnya,
36
seperti : tempat fasilitas olahraga (Ruang fitness,Ruang tenis meja, Ruang
Billyard), Bar dan karaoke.
Sistem penghawaan aktif yang dipilih adalah AC Split, yang ditempatkan
pada tiap-tiap ruang yang memerlukan dengan besar pk yang berbeda sesuai dengan
besar ruangan dan banyaknya pengunjung.
3.8.5. Sistem Penerangan
Sistem penerangan yang dipakai ada dua macam yaitu dengan sistem
penerangan alami dan sistem penerangan aktif. Penekanannya adalah pada sistem
penerangan alami dengan memaksimalkan cahaya alami yang masuk (dengan syarat
tidak langsung) kedalam ruangan dengan pertimbangan hemat energi.
3.8.6. Sistem Penangkal Petir
Lokasi yang rawan petir:
tempat basah atau berair
terbuka
terdapat pohon-pohon tinggi
Daerah pinggiran hutan
Bangunan tinggi (tanpa penangkal petir)
Dekat pentanahan penangkal petir
Dekat trafo/ Gardu induk
Faktor penentu dalam perencanaan sistem penangkal petir
keamanan
diameter hantaran pentanahan
bentuk bangunan
ketahanan mekanis
ukuran bangunan
faktor ekonomis
Dengan perhitungan: R= A+B+C+D+E
untuk bangunan hotel resor ini perhitungan perencanaan penangkal petir :
37
Indeks
A= Macam struktur bangunan 3 (bangunan yang dihuni banyak orang)
B=Konstruksi bangunan 1 (bangunan konstruksi baja dengan atap
rangkabaja)
C=Tinggi bangunan 3 (tinggi bangunan sampai 17m)
D=situasi bangunan 1 (bangunan dikaki bukit sampai Vs. tinggi
bukit/ dipegunungan sampai 1000m)
E=Pengaruh kilat 6 (hari guruh pertahun sampai 128)
14
R=14 —> perkiraan bahaya agak besar maka pengamanan dianjurkan
Untuk pengangkal petir digunakan sistem menara Franklin untuk lobby
dengan pertimbangan 1 tongkat dapat melindungi daerah seluas 100m, juga
menggunakan sangkar Faraday untuk hotel dan fasilitas pendukungnya dengan
pertimbangan bahan mudah didapat dipasaran, relatif mudah dipasang oleh orang
yang bukan ahli dan cocok untuk bangunan teratap masif.