Upload
others
View
17
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
21
Universitas Kristen Petra
3. PERANCANGAN BANGUNAN
3.1.Metode Perancangan
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir
22
Universitas Kristen Petra
3.2. Aktivitas Proyek
3.2.1. Aktivitas Pengguna
Diagram 3.1. Grafik Aktifitas pengguna
Berdasarkan target dan sasaran target yang di jangkau adalah Pengunjung
dan nelayan sebagai pengguna fasilitas ini, Di sediakan aktifitas bagi kedua
pengguna, dimana aktifitas yang ada saling berkesinambungan dan memiliki
hubungan saling timbal balik, dimana pengunjung sebagai pemberi pemasukan
dan nelayan sebagai pelaku aktifitas yang nantinya akan menjadi daya tarik wisata
bagi pengunjung yang dating.
3.2.2. Organisasi Pengelola
Untuk pengelola sendiri di bagi berdasarkan organisasi dengan pola
kegiatan yang berbeda – beda dimana organisasi ini di pimpin oleh seorang
direktur.
Diagram 3.2. Grafik organisasi Pengelola
23
Universitas Kristen Petra
3.2.3. Pengelompokan Ruang
Diagram 3.3. Hubungan Antara Ruang
24
Universitas Kristen Petra
Tabel 3.1. Fasilitas Pengguna
Luasan fasilitas utama mempunyai perbandingan yang hampir sama
besar yakni sebagai berikut :
Area Wisata Pengolahan : 38% (Termasuk area umum)
Area Penginapan dan Cottage : 40%
Area Pengelola : 17%
Area Lain – lain : 5%
Data di atas berdasarkan kebutuhan ruang dengan view yang optimal dengan
adanya fasilitas penginapan maka potensi view yang ada dapat lebih di jadikan
sebagai nilai jual lebih untuk fasilitas ini.
Pemaksimalan fasilitas sebagai pendukung kegiatan laut yang nantinya
akan menjadi daya tarik dari fasilitas ini lebih di utamakan pada penikmat view
25
Universitas Kristen Petra
sehingga fasilitas – fasilitas pendukung memiliki besaran yang hampir seimbang
dengan fasilitas yang ada, dalam hal ini fasilitas penginapan.
Pemaksimalan lahan sebagai ruang terbuka hijau dengan pemberian
wahana – wahana pendukung untuk menikmati suasana laut di Surabaya yang
nantinya dapat di nikmati oleh pengunjung dengan interaksi langsung kepada laut
Surbaya itu sendiri.
Untuk menawarkan pengalaman baru yang menarik, maka di perlihatkan
juga aktifitas – aktifitas laut Surabaya yang nantinya pengunjung dapat berperan
serta menjadi pelaku kegiatan.
3.3. Konsep Perancangan
Dari kerangka berpikir pada metode perancangan, konsep perancangan
diperoleh dari hasil mensinergikan analisa yang ada dengan keinginan kebutuhan
akan bukaan dengan view yang optimal.
3.3.1. Konsep Tata Massa Bangunan dan Pendekatan
Pendekatan sistem adalah pendekatan dimana kita memandang suatu
bangunan dengan sistem aktifitas yang majemuk dengan banyak sub-sistem,
dimana pengaturan dari bagian-bagiannya dan kaitannya satu dengan yang lain
sangat kritis.
Diagram 3.4. Unsur Manusia dan Benda dalam Bangunan
Sumber : Studi Perancangan Arsitektur (2002, p.14)
Dalam bangunan fasilitas wisata laut ini dalam gambar di bawah
menyatakan benda-benda seperti mesin atau instalasi adalah elemen yang lebih
dominan dibandingkan kegiatan manusia dalam alasan untuk membangun. Jadi
26
Universitas Kristen Petra
bangunan sebagai wadah kegiatan sebagai kegiatan yang menyangkut benda-
benda yang diperlukan untuk melakukan kegiatan. Maka disimpulkan fasilitas
wisata laut ini menggunakan pendekatan sistem karena ada kegiatan dari fasilitas
distribusi barang ( ikan dan hasil laut) lewat tahap-tahap yang saling berkaitan
menunjang penataan massa bangunan dimana aktifitas ini menjadi daya tarik
utama fasilitas ini.
Sistem sirkulasi pun mempunyai sub-sub sistem lagi yang dibagi menjadi
sistem sirkulasi kendaraan, manusia, dan servis. Hal ini terjadi karena Sistem
aktivitas (jam operasional berbeda-beda) dengan bermacam-macam fasilitas yang
diperlukan bagi pengguna bangunan didalamnya dibagi menjadi 3 pengguna yaitu
nelayan, pengunjung dan pengelola ( maintenance). Tatanan massa terbentuk dari
analisis zoning secara garis besar dilakukan dengan memperhatikan analisa tapak.
Gambar 3.2. Pola Peletakan Massa dan Orientasi massa
27
Universitas Kristen Petra
Gambar 3.3. Penempatan Massa
Gambar 3.4. Konsep Tata Zoning dan Sirkulasi
Fasilitas utama sebagai tempat menikmati keindahan laut Surabaya
ditempatkan belakang sebagai pusat aktivitas pada bangunan dan agar
memudahkan jangkauan pengunjung. Dan kemudahan akses nelayan dari Laut.
Penempatan pengolahan juga di letakkan dekat dengan laut agar akses mudah dan
efisien. Akses skywalk umum di berikan di lantai dua dengan beberapa tempat jual
beli souvenir dan jajanan khas laut Surabaya, dimana setelah berjalan di skywalk
untuk melihat kegiatan yang ada di laut Surabaya para pengunjung akan di
arahkan pada tempat penjualan hasil laut itu sendiri, ini juga sebagai nilai jual
dalam desain yang juga menjadi salah satu daya tarik dengan berbelanja hasil laut
yang diproses dengan cara alami.
28
Universitas Kristen Petra
Gambar 3.5. Servis Entrance
Gambar 3.6. Bangunan Lobby penginapan sebagai Penerima
Gambar 3.7. Area Pedestrian
29
Universitas Kristen Petra
Gambar 3.8 Area perbelanjaan souvenir dan hasil laut
Gambar 3.9. Dek nelayan
Area parkir pengunjung diletakkan di bagian depan site yang menghadap
ke jalan Kenjeran, karena jalan tersebut merupakan akses utama masuk kedalam
bangunan, dimana nantinya jalan ini akan berhubungan langsung dengan akses tol
Kenjeran. Sedangkan area parker motor umum dan untuk pengelola pengolahan
diletakkan di sisi barat agar ada kemudahan akses dengan aktifitas zona umum,
yang dimana memang daya tarik yang ingin di lihatkan adalah kegiatan para
nelayan di laut Surabaya, berikut kegiatan pengolahannya. Terdapat akses pejalan
kaki dari depan juga sebagai spot penerima bagi para pejalan kaki yang akan
masuk ke dalam. Zona untuk pengelola pusat di letakkan di bagian tengah di
antara fasilitas yang ada untuk kemudahan pengawasan.
Di tengah tapak terdapat lansekap buatan untuk area public berupa plasa
yang berfungsi untuk menarik minat pejalan kaki untuk masuk ke dalam
30
Universitas Kristen Petra
bangunan dan juga bisa untuk tempat berinteraksi langsung dengan laut. Di tengah
lansekap terdapat wahana seperti Suramadu Wheel dan Suramadu Deck Tour.
Area servis diletakkan di bagian belakang tapak agar tetap tidak
mengganggu aktivitas-aktivitas lainnya di pusat bangunan. Namun, dapat di
nikmati oleh pengunjung yang melewati skywalk untuk melihat kegiatan laut yang
ada. Akses langsung dengan jalan Kali Kedinding untuk memudahkan akses
dengan loading dock pengolahan baik untuk mengangkut tangkapan atau untuk
akses masuk kebutuhan pengolahan.
3.4. Konsep Pendalaman
Gambar 3.10. Konsep Pendalaman dalam penataan Massa
Dengan Orientasi pada Selat Madura pembuatan area terbuka dengan
plaza sebagai tempat aktivitas bertujuan untuk memberikan media pengunjung
untuk berinteraksi langsung dengan area pantai sehingga setiap aktivitas outdoor
dapat dinikmati dengan view yang optimal langsung ke arah laut.
Pola Massa terbuka dengan plaza tengah yang lapang untuk tempat
aktivitas juga menjadi salah satu vocal poin dalam desain, di mana tempat terbuka
ini memiliki beberapa wahana yang dapat di nikmati oleh pengunjung, dan
wahana ini memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk berinteraksi langsung
dengan laut.
Pola sirkulasi yang ada juga membuat orang dapat memilih, pertama –
tama setiap pengunjung yang menggunakan mobil langsung di masukkan di lobi
hotel sehingga mereka bisa memilih untuk menginap atau menikmati fasilitas lain
31
Universitas Kristen Petra
yang ada, sirkulasi lebih curve radial, dimana orang dapat memilih objek atau
fasilitas apa yang ingin di datangi terlebih dahulu. Untuk pengunjung yang
menggunakan motor memang lebih di dekatkan ke area umum karena pengguna
motor cenderung menikmati fasilitas umum yang ada.
3.5. Penerapan Desain
Gambar 3.11 Penerapan Desain
Pada bangunan ini, konsep ruang ditekankan pada orientasi massa. untuk
memperkuat jawaban masalah desain dipilih pendalaman karakter ruang,
32
Universitas Kristen Petra
bagaimana merancang sebuah ruang terbuka yang dapat mendukung potensi laut
Surabaya. Bagaimana menampilkan karakter ruang luar dengan penataan lansekap
dan penggunaan vegetasi yang sesuai dan mencirikan daerah pantai, dan ruang
dalam yang berkesan hommy dalam hal ini artinya nyaman dengan orientasi setiap
ruangan yang ada mendapat view yang optimal.
3.5.1. Pendalaman Landscape
Gambar 3.12. Pendalaman
Gambar 3.13. Jenis-jenis vegetasi yang ada dalam existing tapak
33
Universitas Kristen Petra
Gambar 3.14. Jenis-jenis material yang ada dalam existing tapak
Gambar 3.15. Jenis-jenis elemen lansekap yang ada dalam existing tapak
Penggunaan elemen lansekap yang tidak merusak lingkungan dengan
meminimalisirkan perkerasan dimana material yang digunakan merupakan
material hijau sehingga tidak merusak alam dan tidak menghilangkan kesan
natural dari pantai itu sendiri.
34
Universitas Kristen Petra
3.6. Pendalaman Karakter Ruang
3.6.1. Sirkulasi Tour Pengolahan
Gambar 3.16. Alur Tour Pengolahan
Diagram 3.5. Urutan Pengolahan Ikan
35
Universitas Kristen Petra
Gambar 3.17 Sirkulasi skywalk untuk melihat view
Diagram 3.6. Urutan Sirkulasi Pengunjung Pengolahan
36
Universitas Kristen Petra
Gambar 3.18 Detail Kios Ikan yang terdapat di modern fish market
Gambar 3.19 Suasana Daerah skywalk dan pengolahan dan modern fish market
37
Universitas Kristen Petra
3.6.2. Pendalaman karakter Ruang Dalam Restauran Putar
Restoran putar di sini merupakan suatu fasilitas yang dapat dimanfaatkan
untuk menikmati view sembari menikmati sajian hidangan, waktu oprasional
restoran ini sendiri dapat dinikmati dari jam 10.00 – 22.00 WIB. Pada malam hari
akan terlihat keindahan laut Surabaya yang dihiasi dengan cahaya – cahaya lampu
kota Madura yang ada di seberang jembatan.
Gambar 3.20 Suasana Siang hari Restauran Putar
Gambar 3.21 Suasana malam Hari dengan view Suramadu
Gambar 3.22 Suasana Malam Hari dengan view Dalam Tapak
38
Universitas Kristen Petra
Gambar 3. 23 Axonometri Restoran Putar dan Sudut Pandang View
Gambar 3. 24 Denah Rencana Restoran Putar
39
Universitas Kristen Petra
Gambar 3. 25 Potongan Skematik Restoran Putar
Gambar 3. 26 Detail Restoran Putar
Restoran putar merupakan sarana pendukung sebagai penikmat view dalam
fasilitas ini yang sifatnya eksklusif yang dapat menikmati view keseleruhan dari
sekitar tapak.
40
Universitas Kristen Petra
3.6.3. Pendalaman Karakter Ruang Dalam Cottage dan Penginapan
Gambar 3. 27 Suasana Ruangan dalam Cottage
Konsep Kamar Cottage yakni melayang di laut, letak kamar langsung
menjorok ke arah laut untuk menimbulkan kesan semakin dekat dengan laut.
41
Universitas Kristen Petra
Gambar 3. 28 Suasana Ruangan dalam Penginapan
Konsep Kamar penginapan dengan orientasi langsung menuju ke arah laut, kamar
dengan satu tempat tidur bertujuan untuk menikmati view laut Surabaya.
42
Universitas Kristen Petra
3.7. Sistem Utilitas Bangunan
3.7.1 Sistem Utilitas Air Bersih
Gambar 3. 29 Sistem Distribusi Air bersih
43
Universitas Kristen Petra
3.7.2 Sistem Utilitas Air Kotor
Gambar 3. 30 Sistem Distribusi Air Kotor dan Kotoran
44
Universitas Kristen Petra
3.7.3 Sistem Utilitas Distribusi Listrik
Peletakan Ruang Trafo berada dekat dengan ruang servis yang letaknya
berada dekat dengan fasilitas penginapan, di karenakan agar adanya kemudahan
akses. Selain itu, karena fungsi penginapan sendiri terbuka untuk 24 jam dapat
memudahkan dalam pengawasan dan kontrol rutin. diberikan akses yang
berhubungan langsung dengan loading dock tujuannya untuk memudahkan dalam
memasukkan BBM sebagai kebutuhan energi bagi genset.
Gambar 3.31 Sistem Distribusi Listrik
3.7.4 Sistem Utilitas Distribusi AC
Sistem VRV dalam pengolahan udara pasif dalam bangunan, terutama
daerah retail dan pertokoan sehingga ada kemudahan dalam pengontrolan energi
karena fungsi - fungsi ruang sebagai tempat jual beli dan memiliki fungsi masing -
masing sebagai retail penjualan. Ruang- ruang yang memakai sistem VRV retail,
kios souvenir, ruang pengelola, restoran putar.
Sistem Split untuk daerah penginapan dan cottage karena fungsi -
fungsinya yang terpisah dan lebih personal.
45
Universitas Kristen Petra
Gambar 3.32 Sistem Keamanan pada Kebakaran
3.7.5 Sistem Drainase
Air Hujan di arahkan menuju talang-talang bangunan sehingga tidak
meganggu view dalam ruangan saat hujan. Air Hujan di alirkan dari subdrainase
ke main drainease langsung menuju ke laut. Air Hujan juga di manfaatkan sebagai
media penyiraman tanaman dengan menampungnya di dalam sebuah tandon
penampungan dari masing-masing bangunan yang memang fungsinya untuk
menyiram vegetasi yang berada di sekitar bangunan dengan vegetasi eksisting.
Gambar 3.38 Sistem Drainase
46
Universitas Kristen Petra
3.7.6 Sistem Proteksi Kebakaran
Sistem kebakaran bangunan ini dengan jarak hydran 60m, akses sprinkle
dengan jarak maksimal 12m, jarak tangga maksimal 60m. penambahan akses
samping sekitar 6m yang di masukkan dalam GSB untuk akses pemadam
kebakaran.
Gambar 3.34 Sistem Keamanan pada Kebakaran
3.8. Sistem Struktur Bangunan
Struktur yang digunakan merupakan struktur rangka beton yang di
kombinasi dengan baja untuk bentangan atap, orientasi struktur di cari bentangan
yang lebih melebar sebagai orientasi terhadap view dari Selat Madura.
Penggunaan elemen shading pada bangunan sebagai pembentuk estetika
dan bentukan serta orientasi struktur bangunan terhadap keadaan iklim setempat,
memperngaruhi struktur serta tinggi rendah bangunan.
Gambar 3.40 Bangunan penginapan
47
Universitas Kristen Petra
Gambar 3.41 Bangunan Restoran Putar
Gambar 3.42 Axonometri Bangunan Keseluruhan
Gambar 3.43 Detail Elemen Struktur