35
i

3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

i

Page 2: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, dokumen Rencana Aksi Kegiatan Balai

Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas I Batam Tahun

2015-2019 ini dapat disusun untuk menjadi pedoman bersama dalam mendukung

terwujudnya outcome Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Rencana Aksi Kegiatan ini merupakan penjabaran dari Rencana Aksi Program

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang telah disesuaikan dengan tugas

dan pokok fungsi BTKLPP. Dokumen ini memuat tujuan, sasaran, arah kebijakan,

strategi, indikator, dan target BTKLPP Kelas I Batam selama lima tahun

mendatang (2015-2019) yang harus dijadikan acuan bagi setiap pemangku

kegiatan dalam penyusunan rencana kerja tahunan sekaligus menjadi salah satu

dokumen sumber dalam pelaskanaan penilaian Akuntabilitas Kinerja.

Kami meyakini, bahwa dokumen RAK BTKLPP Kelas I Batam Tahun 2015-2019

ini belum sempurna, oleh karena itu kami harapkan kritik dan saran guna

penyempurnaan dokumen ini. Harapan kami semoga dapat direalisasikan secara

optimal dengan komitmen dan kesungguhan.

Akhirnya kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat

dalam penyusunan dokumen RAK ini.

Kepala BTKLPP Kelas I Batam

Slamet Mulsiswanto NIP 196405122000031001

Page 3: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iii

BAB I .................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1

BAB II ................................................................................................................................. 12

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS .................................................... 12

BAB III ............................................................................................................................... 18

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ............................................................................ 18

BAB IV ............................................................................................................................... 24

RENCANA KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ............................................. 24

BAB V ................................................................................................................................. 29

PEMANTAUAN, PENILAIAN DAN PELAPORAN ........................................................ 29

BAB VI ............................................................................................................................... 32

PENUTUP ........................................................................................................................... 32

Page 4: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh

semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi

pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi.

Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan

antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang

telah dilaksanakan oleh periode sebelumnya.

Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan : 1). Upaya

kesehatan 2). Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan 3). Aksesibilitas

serta mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan 4). Sumber daya manusia

kesehatan 5). Penelitian dan pengembangan 6). Pembiayaan Kesehatan, 7)

Manajemen, regulasi dan sistem informasi. Upaya tersebut dilakukan dengan

memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan

ekologi dan lingkungan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta

globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerjasama lintas

sektor. Penekanan diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian

masyarakat serta upaya promotif dan preventif. Pembangunan nasional harus

berwawasan kesehatan yaitu setiap kebijakan publik selalu memperhatikan

dampaknya terhadap kesehatan.

Sesuai dengan yang tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah

Kementerian Kesehatan 2015-2019 sebagai kelanjutan dari pembangunan jangka

menegah 2010-2014, maka di bidang kesehatan telah disusun rencana strategis

pembangunan kesehatan jangka menengah tahun 2015-2019 sebagai bagian

pembangunan nasional jangka menengah 2015-2019 sebagaimana ditetapkan

dalam Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan

Page 5: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

2

Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019, dan ditetapkan dalam Keputusan

Menteri Kesehatan nomor : HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana

Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019.

Rencana Strategis Pembangunan Bidang Kesehatan antara lain memuat arah

kebijakan, strategi, tujuan dan sasaran serta program-program dan tata cara

penyelenggaraan, pemantauan dan penilaian yang dilengkapi dengan indikator

kinerja yang merupakan bentuk dari akuntabilitas kinerja Kementerian Kesehatan.

Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 upaya

pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan

dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud.

Salah satu program dalam lingkup pembangunan kesehatan adalah Program

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang bertujuan untuk menurunkan angka

kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit. Program ini diarahkan agar

berbagai penyakit menular, penyakit tidak menular dan faktor risikonya dapat

terkendali dan diupayakan tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat.

Rencana Aksi Program (RAP) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)

merupakan penjabaran dari rencana strategis Kementerian Kesehatan dan secara

teknis menjadi tanggung jawab Direktorat Jenderal P2P dengan tujuan

Menurunkan Angka Kesakitan, Kecacatan dan Kematian Akibat Penyakit.

Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I

Batam merupakan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan yang berada

dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal P2P ditetapkan dengan

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2349/MENKES/PER/XI/2011 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan

Lingkungan dan Pengendalian Penyakit.

Rencana Aksi Kegiatan BTKLPP Kelas I Batam merupakan penjabaran lebih

lanjut dari RAP Ditjen P2P dan Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019

Page 6: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

3

sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok

kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode waktu

2015-2019.

Rencana Aksi BTKLPP Kelas I Batam Tahun 2015 - 2019 dilandasi oleh tugas dan

fungsi berdasarkan organisasi dan tata kerja BTKLPP Kelas I Batam dalam

mencapai sasaran prioritas pencegahan dan pengendalian penyakit melalui

Peningkatan Surveilans Atau Kajian Faktor Risiko Penyakit Dan Kesehatan

Lingkungan Berbasis Laboratorium Di Wilayah Layanan.

B. KONDISI UMUM, POTENSI DAN PERMASALAHAN

Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I

Batam merupakan salah satu unit pelaksana teknis dari Direktorat Jenderal

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan. BTKLPP Kelas

I Batam dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor

392/MENKES/SK/IV/1998 tanggal 21 April 1998, dimana pembentukannya di

pusatkan di Batam dengan pertimbangan bahwa Batam adalah salah satu sentra

pembangunan industri, perdagangan dan pariwisata.

Berikut ini merupakan keadaan geografis & kondisi umum Kota Batam:

Batam merupakan salah satu pulau yang berada di antara perairan Selat Malaka

dan Selat Singapura. Kota Batam terletak antara : 0°.25'29'' - 1°.15'00'' Lintang

Utara dan 103°.34'35'' - 104°.26'04'' Bujur Timur dengan total wilayah darat dan

wilayah laut seluas 3.990 km2.

Kota Batam berbatasan dengan :

Sebelah Utara Selat Singapura

Sebelah Selatan Kecamatan Senayang

Sebelah Timur Kecamatan Bintan Utara

Sebelah Barat Kabupaten Karimun dan Moro Kabupaten Karimun

Wilayah kota Batam seperti halnya Kecamatan-Kecamatan di daerah Kabupaten

di Kepulauan Riau, merupakan bagian dari paparan Kontinental. Wilayah kota

Batam terdiri dari 329 buah pulau besar dan kecil, yang letak satu dengan lainnya

dihubungkan dengan perairan. Kota Batam mempunyai iklim tropis dengan suhu

Page 7: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

4

minimum berkisar antara 21,2 °C – 24,0°C dan suhu maksimum berkisar antara

29,6°C - 34,1°C, sedangkan suhu rata-rata adalah 25,6°C - 27,8°C. Keadaan

tekanan udara rata-rata minimum 1.006,14 MBS dan maksimum 1.014,1 MBS.

Selanjutnya mengenai kelembaban udara di wilayah kota Batam rata-rata berkisar

antara 82% - 87% dan kecepatan angin maksimum 14-30 knot atau rata-rata

kecepatan angin sebesar 4 knot. Hari hujan di kota Batam rata-rata perbulan 20

hari dengan rata-rata curah hujan perbulannya 218 mm.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

2349/MENKES/PER/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana

Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit.,

BTKLPP Kelas I Batam mempunyai tugas melaksanakan surveilans epidemiologi,

kajian dan penapisan teknologi, laboratorium rujukan, kendali mutu, kalibrasi,

pendidikan dan pelatihan, pengembangan model dan teknologi tepat guna,

kewaspadaan dini dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) di bidang

pemberantasan penyakit menular dan kesehatan lingkungan serta kesehatan

matra. Dalam melaksanakan tugas tersebut, BTKLPP Kelas I Batam

melaksanakan fungsi:

a. Pelaksanaan surveilans epidemiologi;

b. Pelaksanaan analisis dampak kesehatan lingkungan (ADKL);

c. Pelaksanaan laboratorium rujukan;

d. Pelaksanaan pengembangan model dan teknologi tepat guna;

e. Pelaksanaan uji kendali mutu dan kalibrasi;

f. Pelaksanaan penilaian dan respon cepat, kewaspadaan dini dan

penanggulangan KLB/wabah dan bencana;

g. Pelaksanaan surveilans faktor risiko penyakit tidak menular;

h. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;

i. Pelaksanaan kajian dan pengembangan teknologi pengendalian penyakit,

kesehatan lingkungan dan kesehatan matra;

j. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan BTKLPP Kelas I Batam.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

2349/MENKES/PER/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana

Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit yang

Page 8: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

5

berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pengendalian

Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan. Adapun wilayah

layanan BTKLPP Kelas I Batam terdiri dari Provinsi Riau, Jambi dan Kepulauan

Riau terdiri dari 30 kabupaten/kota.

BTKLPP Kelas I Batam dipimpin oleh seorang Kepala, dengan struktur organisasi

yang terdiri dari:

1. Kepala BTKLPP

2. Sub Bagian Tata Usaha

3. Seksi Surveilans Epidemiologi

4. Seksi Pengembangan Teknologi dan Laboratorium

5. Seksi Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan

6. Instalasi yang terdiri dari :

a. Instalasi laboratorium Kimia Fisika Udara dan radiasi

b. Instalasi laboratorum Kimia Fisika Padat dan Cair

c. Instalasi laboratorium Biologi

d. Instalasi laboratorium Entomologi dan PTM

e. Instalasi Kalibrasi dan Pengujian Mutu

f. Instalasi Reagensia dan Media

g. Instalasi Pendidikan dan Pelatihan ( DIKLAT )

h. Instalasi Pelayanan Laboratorium Rujukan dan Pemasaran Sosial

i. Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

j. Instalasi Teknologi Tepat Guna.

7. Kelompok Jabatan Fungsional

Gambaran kondisi umum, potensi dan permasalahan Balai Teknik Kesehatan

Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas I Batam dipaparkan berdasarkan

hasil pencapaian kegiatan, kondisi lingkungan strategis, sumber daya, dan

pekembangan baru lainnya. Potensi dan permasalahan Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit akan menjadi input dalam menentukan arah kebijakan dan

strategi Kementerian Kesehatan dalam bidang Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit.

Page 9: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

6

1. Surveilans, Karantina Kesehatan dan Kesehatan Matra

Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) KLB yang dilakukan merupakan upaya preventif

terhadap penyakit potensial wabah. SKD KLB yang dilakukan sepanjang tahun

2014 sebanyak 10 kali di Provinsi Kepulauan Riau dan Riau. SKD KLB penyakit

akibat bencana kabut asap di Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Riau dominan

terjadi sepanjang tahun 2014.

Hasil Surveilans faktor risiko Kesehatan Lingkungan di Lingkungan Asrama haji

menunjukkan bahwa pada umumnya sanitasi sudah memenuhi syarat namun

terdapat beberapa hal yang harus dibenahi terutama dalam pengendalian vektor

dan pemeriksaan kesehatan berkala pada penjamah makanan.

Situasi khusus mudik lebaran, natal dan tahun baru merupakan situasi matra

lapangan, saat mudik lebaran terjadi peningkatan pengunjung di terminal,

pelabuhan dan bandara. Masih adanya makanan dan minuman yang tercemar

oleh mikro bakteri seperti pada makanan Salmonella, Staphylococcus ,E-coli dan

lainnya. Untuk air minum masih ada yang terkontaminasi dengan E-coli dan

coliform. Faktor risiko lingkungan sangat berperan menimbulkan penyakit yang

berpotensi KLB/Keracunan makanan selain air minum yang tercemar coliform juga

tempat penyimpanan makanan yang semi terbuka, tempat sampah terbuka

sehingga mengundang lalat sedangkan faktor risiko perilaku yang berperan

adalah penjamah makanan tidak menggunakan sarung tangan, celemek dan

penutup kepala saat mengolah makanan serta semua responden belum pernah

melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.

2. Penyakit Menular

Kajian Pengetahuan HIV/AIDS pada Mahasiswa menunjukkan bahwa Mahasiswa

Kesehatan yang diharapkan mampu menjadi pendidik sebaya, ternyata

mempunyai pengetahuan yang tidak jauh lebih baik dari mahasiswa non

kesehatan. Oleh karena itu, dibutuhkan sosialisasi dan peningkatan pengetahuan

tanpa melihat latar belakang jurusan pendidikan baik kesehatan ataupun non

kesehatan pada usia 15 – 24 tahun. Hasil pemeriksaan serologis HIV pada

mahasiswa, ditemukan semuanya negatif HIV.

Page 10: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

7

3. Penyakit Tidak Menular

Berdasarkan hasil skrining pemeriksaan tekanan darah terhadap 62 orang

responden pada kegiatan kajian faktor risiko Hipertensi di Jambi, diperoleh

informasi adanya 26% responden mempunyai tekanan darah yang tergolong

Hipertensi stage I, 16% responden yang mengalami Hipertensi stage II dan 12%

termasuk kelompok Prehipertensi. Sedangkan hasil skrining pemeriksaan tekanan

darah terhadap 110 orang responden pada kegiatan kajian faktor risiko Hipertensi

di Dumai , diperoleh informasi adanya 34% responden mempunyai tekanan darah

yang tergolong Hipertensi stage I, 20% responden yang mengalami Hipertensi

stage II dan 17% termasuk kelompok Prehipertensi.

4. Penyakit Bersumber Binatang

Berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopis di Kabupaten Lingga dari 186

responden yang diambil sampel darahnya tidak ada ditemukan penderita yang

terinfeksi mikrofilaria filariasis, sedangkan 295 responden yang diambil sediaan

darah jari di Kabupaten Karimun 2 responden yang terinfeksi mikrofilaria filariasis.

Spesies yang ditemukan yaitu Brugia malayi dan Wuchereria bancrofti. Mf Rate

Kabupaten Karimun 0,66%.

Hasil Kajian Faktor Risiko Lingkungan Penyakit Malaria yang dilakukan di Unit 6

Kecematan Rimbo Bujang kabupaten Tebo ditemukan kepadatan jentik Anophes

2 /cidukan didekat kolam-kolam yang tak teurus lagi, Pada survei darah jari

ditemukan 2 responden positif malaria plasmodium falciparum. 48% pada

masyarakat tidak mengetahui tentang penyakit malaria. Daerah ini menpunyai

resiko penyakit malaria dengan ditemukannya vektor malaria di daerah Unit 6

Kecamatan Rimbo Bujang dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang

malaria.

5. Penyehatan Lingkungan

Hasil kajian analisis risiko air minum pada Depot Air Minum (DAM) di wilayah

layanan BTKLPP Kelas I Batam yaitu di Provinsi Riau dan Jambi telah ditetapkan

berdasarkan pemeriksaan langsung terhadap sampel yang diambil dan dianalisis

Page 11: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

8

di laboratorium BTKLPP Kelas I Batam pada umumnya banyak terdapat depot air

minum yang belum memenuhi syarat baku mutu yang telah ditetapkan, hampir

mencapai angka 98% terutama pada parameter uji kimia dan biologi baik di

Provinsi Riau maupun Provinsi Jambi.

Hasil kajian analisis risiko air minum PDAM disimpulkan bahwa hampir 95% tidak

memenuhi baku mutu yang ditetapkan sehingga dibutuhkan pengolahan air bersih

sebelum dapat dikonsumsi oleh masyarakat secara layak dan baik. Ini didasarkan

dari hasil pemeriksaan laboratorium yang telah dilakukan oleh BTKLPP Kelas I

Batam terhadap parameter uji baik biologi, fisik maupun kimia

Data dari Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Provinsi Kepri, menunjukkan,

pada periode Januari hingga Juni 2014 tercatat sebanyak 6.147 permohonan

dokumen baru untuk kendaraan roda empat dan 28.366 permohonan dokumen

baru untuk kendaraan roda dua. Saat ini sebanyak 579.867 unit kendaraan

bermotor melintas di jalan-jalan Kota Batam dengan rincian 1.550 unit Bus, 9.544

Jeep, 25.195 unit Sedan, 45.932 unit minibus, 481.058 Sepeda motor dan 16.588

unit Truk. Hasil Kajian Risiko Lingkungan Daerah Padat Lalu Lintas Kota Batam

Berdasarkan hasil pengambilan dan pengujian laboratorium didapatkan hasil dari

10 lokasi pengambilan contoh uji maka hasilnya memenuhi Baku Mutu yang

dipersyaratkan, kecuali parameter TSP. Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan

terhadap parameter TSP, setelah mengetahui jumlah asupan maka dapat dihitung

risiko kesehatan yang mungkin bagi polisi yang bertugas pada persimpangan jalan

titik lokasi pengambilan contoh uji.

Kajian tempat-tempat umum pemantauan kualitas udara dan kebisingan daerah

perkantoran Kota Tanjungpinang disimpulkan bahwa pengukuran kebisingan yang

telah dilakukan di 29 (dua puluh sembilan) ruang perkantoran di wilayah Kota

Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau menunjukkan hasil yang masih di bawah

nilai ambang batas sebesar 85 dB(A). Masih banyak faktor-faktor yang

menyebabkan kualitas udara dalam ruangan di ruangan-ruangan perkantoran di

Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau yang kurang memenuhi syarat,

terutama dalam hal ini penyumbang terbesarnya adalah asap rokok. Penyumbang

Page 12: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

9

terbesar debu yang kedua adalah serat/fiber yang dihasilkan dari karpet, gorden

dan sofa di dalam ruangan.

Kajian Pajanan Debu Akibat Transportasi Batu bara dan Analisis Faktor Risiko

Lingkungan Serta Dampaknya Bagi Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Batang

Hari Provinsi Jambi diperoleh hasil pemantauan kualitas udara ambien yang

dilakukan di 3 (tiga) lokasi yaitu Desa Koto Buayo, Jl Gajah Mada Muara Bulian

dan Depan Roda Baru untuk parameter gas masih berada dibawah baku mutu

yang ditetapkan. Sedangkan untuk debu/TSP di 2 (dua) lokasi yaitu Desa Koto

Buayo dan Jl Gajah Mada berada diatas baku mutu yang ditetapkan yaitu 230

µg/nm3 sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 41 Tahun 1999 Tentang

Pengendalian Udara.

BTKLPP Kelas I Batam dalam melaksanakan fungsi surveilans faktor risiko

penyakit dan penyehatan lingkungan berbasis laboratorium memiliki sarana

prasarana Laboratorium Pengujian yang telah mendapatkan sertifikat akreditasi

pada tanggal 30 Agustus 2012 oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) SNI ISO

17025 : 2008 dengan parameter pemeriksaan sebanyak 44 parameter. Selain itu

pada tanggal 22 Agustus 2014 BTKLPP Kelas I Batam mendapatkan sertifikat

Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 dengan ruang lingkup Surveilans Kesehatan

Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Berbasis Laboratorium.

Rencana Aksi Kegiatan BTKLPP Kelas I Batam Tahun 2015-2019 merupakan

kelanjutan dari Rencana Aksi Kegiatan sebelumnya (2010-2014). Sesuai

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomo 2349/MENKES/PER/XI/2011 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan

Lingkungan dan Pengendalian Penyakit, BTKLPP Kelas I Batam melayani 3 (tiga)

Provinsi yang meliputi Provinsi Kepulauan Riau, Riau, dan Jambi.

Capaian kinerja BTKLPP Kelas I Batam tahun 2010-2014 diukur berdasarkan

indikator kinerja BTKLPP Kelas I Batam. Adapun Indikator Kinerja Kegiatan

BTKLPP Kelas I Batam Tahun 2009-2014 adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan surveilans epidemiologi dengan :

Page 13: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

10

a. Persentase KLB yang direspon < 24 jam target 100%, realiasasi 100%.

b. Persentase pengamatan faktor risiko penyakit potensial wabah, penyakit

menular/tidak menular pada kabupaten/kota target 70%, realiasasi 70%.

c. Persentase cakupan jejaring kerja dan kemitraan surveilans epidemiologi di

wilayah kerja target 90%, realiasasi 100%.

2. Peningkatan Kemampuan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) a. Jumlah kawasan kajian dan evaluasi dampak kesehatan lingkungan target

40 kawasan, realisasi 46 kawasan.

b. Persentase peningkatan kajian dan evaluasi pengendalian penyakit dan

faktor risikonya target 60%, realisasi 125%.

3. Peningkatan Pengembangan Teknologi dan Laboratorium (PTL) a. Persentase peningkatan jumlah uji laboratorium penyakit potensial wabah,

penyakit menular/tidak menular prioritas dan faktor risikonya target 75%,

realisasi 110%.

b. Persentase peningkatan uji kendali mutu dan kalibrasi target 80%, realisasi

129%.

c. Jumlah jenis rancang bangun model dan teknologi tepat guna pengendalian

penyakit dan penyehatan lingkungan target 10 jenis, realisasi 12 jenis.

d. Jumlah parameter yang terakreditasi taget 58 parameter, realisasi 44

parameter.

4. Dukungan Administrasi dan Manajemen

a. Persentase jumlah tenaga yang memiliki jabatan fungsional target 80%,

realisasi 89%.

b. Persentase kelengkapan laporan pengelolaan keuangan/perencanaan/BMN

target 90%, realisasi 100%.

c. Jumlah jenis penyelenggaraan pelatihan teknis Bidang PP dan PL target 12

jenis, realisasi 12 jenis.

Secara kumulatif indikator kinerja kegiatan tercapai 100%, namun ada beberapa

indikator yang tidak tercapai pada tahun 2014. Indikator Jumlah parameter yang

terakreditasi tidak tercapai dari target 58 item realisasi 44 item. Beberapa

permasalahan yang menjadi penyebab tidak tercapainya indikator kinerja tersebut

yaitu pada awal tahun 2014 BTKLPP Kelas I Batam pindah lokasi ke gedung baru,

Page 14: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

11

sehingga perlu menata ulang akomodasi, lingkungan dan peralatan untuk

memenuhi persyaratan akreditasi, proses pengusulan penambahan parameter

terakreditasi memerlukan kesiapan persyaratan yang cukup rumit dan waktu

pengesahan yang lama, penetapan target tahunan parameter terakreditasi belum

mempertimbangkan faktor periodisasi akreditasi.

Walaupun secara kumulatif pencapaian indikator kinerja kegiatan sudah mencapai

100% namun masih banyak terdapat kelemahan/ kekurangan terutama terhadap

kualitas capaian indikator. Secara umum masih ada beberapa tantangan yang

dihadapi antara lain :

1. Indikator kinerja kegiatan Program PP dan PL tidak secara langsung inline

dengan Indikator Kinerja Kegiatan di Unit Pelaksana Teknisnya.

2. Perlu peningkatan kemampuan pemeriksaan laboratorium bidang penyakit baik

menular maupun tidak menular, melalui peningkatan kapasitas SDM dan

sarana prasarana.

3. Belum semua kab/kota wilayah layanan terfasilitasi kajian faktor risiko penyakit

karena keterbatasan anggaran.

4. Ketersediaan baseline data di wilayah layanan belum memadai, sehingga sulit

untuk mendapatkan gambaran permasalahan daerah untuk dijadikan acuan

perencanaan kegiatan mendatang.

5. Perlu peningkatan jejaring dan kemitraan dengan wilayah layanan dalam

rangka sinkronisasi kegiatan sesuai permasalahan di daerah.

Page 15: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

12

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS

II.1. Visi dan Misi

Dalam Rencana Aksi Kegiatan BTKLPP Kelas I Batam Tahun 2015 - 2019

visi dan misi mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu

“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotongroyong”.

Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu:

1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,

menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim

dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis

berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri

sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan

sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan

berbasiskan kepentingan nasional, serta

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA

yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni:

1. Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan

memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola

pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan

desa dalam kerangka negara kesatuan.

Page 16: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

13

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan

hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor

strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkonstribusi dalam tercapainya

seluruh Nawa Cita terutama terutama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia

Indonesia.

Untuk mendukung misi Kementerian Kesehatan maka BTKLPP Kelas I Batam

melaksanakan misi sebagai berikut :

1) Pertama, Mengendalikan dampak kesehatan lingkungan dan faktor risiko

dengan menerapkan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL ), melalui

kegiatan – kegiatan sebagai berikut :

• Meningkatkan jejaring kerja dan kemitraan dalam pengelolaan dan

pengendalian lingkungan terhadap potensi dampak yang timbul akibat

kegiatan pembangunan.

• Melaksanakan surveilans Faktor risiko lingkungan dan Penyakit akibat

kegiatan pembangunan.

• Melaksanakan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan dan analisis risiko

kesehatan lingkungan akibat kegiatan pembangunan.

• melaksanakan kajian terhadap hasil surveilans epidemiologi dan hasil

pemantauan kualitas lingkungan serta pemetaan terhadap vektor penyakit

potensi dampak akibat kegiatan pembangunan serta memberikan solusi

pemecahannya melalui penerapan teknologi tepat guna.

• Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian terhadap penyakit yang

berbasis lingkungan yang disebabkan oleh vektor.

Page 17: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

14

2) Kedua, Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan Surveilans

Epidemiologi dalam upaya kesiapsigaan serta respon cepat dalam

penanggulangan KLB , Wabah / Bencana, melalui kegiatan sebagai berikut :

• Peningkatan kegiatan dan jejaring kerja kemitraan lintas program / lintas

sektor dengan instansi terkait dan swasta dalam kesiapsiagaan dan

penanggulangan KLB / Wabah / Bencana.

• Meningkatkan kemampuan SDM dalam rangka kesiapsiagaan,

kewaspadaan dini dan respon cepat serta fasilitasi penanggulangan KLB /

Wabah / Bencana.

• Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan melalui pemberdayaan

masyarakat sehingga terhindar dari pencemaran, risiko penyakit serta KLB /

Wabah.

• Pengumpulan data dan pengamatan faktor risiko yang dapat

mengakibatkan terjadinya KLB / Wabah / Bencana

• Pengambilan dan pemeriksaan specimen di laboratorium.

• Meningkatkan kemampuan pengelolaan logistik bantuan untuk Buffer Stock

KLB / Wabah / Bencana dalam rangka kesiapsiagaan dan penangulangan.

3) Ketiga, Menyelenggarakan pelayanan laboratorium dan penerapan teknologi

tepat guna yang bermutu dan profesional, melalui kegiatan sebagai berikut :

• Peningkatan pengetahuan dan keterampilan tenaga teknis yang ada

dengan mengikuti pelatihan-pelatihan teknis sesuai dengan kebutuhan dan

kemampuan

• Peningkatan penyediaan bahan, media dan reagensia serta bahan

penunjang untuk pelaksanaan kegiatan laboratorium dan penerapan

teknologi tepat guna.

• Peningkatan mutu hasil pemeriksaan serta melengkapi kemampuan

peralatan laboratorium kesehatan lingkungan, diagnostik dan kalibrasi

• Peningkatan kemampuan dan jangkauan pelayanan pemeriksaan

• Kalibrasi dan standarisasi peralatan laboratorium

• Meningkatkan mutu laboratorium dan pelayanan pelanggan dengan

menerapkan menejemen mutu sesuai dengan ISO IEC - 17025 2005

secara konsisten.

Page 18: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

15

4) Keempat, Meningkatkan Jejaring Kerja Surveilans Epidemiologi dan

Kerjasama Kemitraan, melalui kegiatan sebagai berikut :

• Peningkatan kegiatan dan jejaring kerja kemitraan lintas program/lintas

sektor dengan instansi terkait dan swasta

• Kerjasama pemantauan dan Pemeriksaan kualitas kesehatan lingkungan

dan surveilans epidemiologi penyakit dengan pemegang kawasan industri,

asosiasi dan pelaku pariwisata, Rumah Sakit serta instansi terkait

• Peningkatan jejaring kerja / networking antar laboratorium kesehatan

lingkungan

• Terciptanya MoU dengan lintas sektor, kawasan industri pariwisata dan

Rumah Sakit

5) Kelima, Meningkatkan Profesionalisme dan kompetensi Sumber Daya

manusia (SDM), melalui kegiatan sebagai berikut :

• Pendidikan dan pelatihan tenaga Teknis dan Administrasi.

• Peningkatan propfesionalisme melalui magang di Instansi yang

berkompeten.

• Peningkatan dan pemberian kesempatan mengikuti pendidikan melalui

tugas belajar dan ijin belajar.

• Peningkatan jejaring kerja / networking antar laboratorium kesehatan

lingkungan.

II.2. Tujuan

Selaras dengan tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2019, yaitu : 1)

meningkatnya status kesehatan masyarakat dan; 2) meningkatnya daya tanggap

(responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan

finansial dibidang kesehatan.

Peningkatan status kesehatan masyarakat sebagaimana dimaksud pada tujuan

tersebut di atas, dilakukan pada semua kontinum siklus kehidupan (life cycle),

yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, emaja, kelompok usia kerja, maternal, dan

kelompok lansia.

Page 19: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

16

Tujuan indikator Kementerian Kesehatan bersifat dampak (impact atau outcome).

Dalam peningkatan status kesehatan masyarakat, indikator yang akan dicapai

adalah:

1. Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.00 kelahiran hidup (SP

2010), 346 menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012).

2. Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup.

3. Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%.

4. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan

masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif.

5. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.

Sedangkan dalam rangka meningkatkan daya tanggap (responsiveness) dan

perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan,

maka ukuran yang akan dicapai adalah:

1. Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan kesehatan

setelah memiliki jaminan kesehatan, dari 37% menjadi 10%

2. Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan dari 6,80

menjadi 8,00.

Dukungan Ditjen PP dan PL terhadap Kementerian Kesehatan dalam

meningkatkan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta

pembiayaan kegiatan promotif dan preventif diwujudkan dalam bentuk

pelaksanaan pencapaian tujuan Ditjen PP dan PL yaitu terselenggaranya

pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan secara berhasil-guna dan

berdaya-guna dalam mendukung pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya melalui :

1. Pembinaan surveilans, imunisasi, karantina dan kesehatan matra.

2. Pengendalian penyakit menular langsung.

3. Pengendalian penyakit bersumber binatang

4. Pengendalian penyakit tidak menular.

5. Penyehatan lingkungan

6. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program PP

dan PL

Page 20: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

17

II.3. Sasaran Strategis

Sasaran Strategis yang akan dicapai BTKLPP Kelas I Batam dalam rangka

meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan merupakan

bagian sasaran strategis Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan yang tercantum dalam Rencana Aksi Program PP dan PL

2015-2019.

Adapun sasaran strategis BTKLPP Kelas I Batam dalam rangka pengendalian

penyakit dan penyehatan lingkungan ditandai dengan :

1. Jumlah Kegiatan Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan berbasis Laboratorium sebanyak 37 laporan.

2. Persentase signal SKD dan KLB, Bencana, wabah, dan kondisi matra lain

yang direspon < 24 jam sebanyak 100 persen.

3. Jumlah advokasi atau jejaring kemitraan surveilans faktor risiko Penyakit atau

penyehatan Lingkungan atau penguatan laboratorium sebanyak 33 advokasi

atau jejaring.

4. Jumlah Pengujian Laboratorium dan Kalibrasi sebanyak 9000 pengujian.

5. Jumlah Model atau Teknologi Tepat Guna bidang PP dan PL yang dihasilkan

sebanyak 10 model atau teknologi.

6. Jumlah SDM terlatih Bidang PP dan PL sebanyak 60 orang.

7. Jumlah peralatan esensial dan sarana penunjang operasional yang dipenuhi

sebanyak 3 paket.

Page 21: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

18

BAB III

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

III.1. Arah Kebijakan

Arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan nasional 2015-2019

merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang bidang

Kesehatan (RPJPK) 2005-2025, yang bertujuan meningkatkan kesadaran,

kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud, melalui terciptanya

masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang

hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk

menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, secara adil dan merata, serta

memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah Republik

lndonesia.

Sasaran pembangunan kesehatan yang akan dicapai pada tahun 2025 adalah

meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang ditunjukkan oleh meningkatnya

Umur Harapan Hidup, menurunnya Angka Kematian Bayi, menurunnya Angka

Kematian Ibu, menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan, maka strategi

pembangunan kesehatan 2005- 2025 adalah: 1) pembangunan nasional

berwawasan kesehatan; 2) pemberdayaan masyarakat dan daerah;

3)pengembangan upaya dan pembiayaan kesehatan; 4) pengembangan dan

dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan; dan 5) penanggulangan

keadaan darurat kesehatan.

Dalam RPJMN 2015-2019, sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatkan

derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan

pemeratan pelayanan kesehatan.

Sasaran PP dan PL dalam sasaran pembangunan kesehatan pada RPJMN 2015-

2019 sebagai berikut:

Page 22: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

19

Indikator Status Awal Target 2019

Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular

a. Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk

297 (2013) 245

b. Prevalensi HIV (persen) 0,46 (2014) <0,50

c. Jumlah kabupaten/kota mencapai eliminasi malaria

212 (2013) 300

d. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen)

25,8 (2013) 23,4

e. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun (persen)

15,4 (2013) 15,4

f. Prevalensi merokok penduduk usia < 18 tahun

7,2 (2013) 5,4

Kebijakan pembangunan kesehatan difokuskan pada penguatan upaya kesehatan

dasar (Primary Health Care) yang berkualitas terutama melalui peningkatan

jaminan kesehatan, peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan

rujukan yang didukung dengan penguatan sistem kesehatan dan peningkatan

pembiayaan kesehatan. Kartu Indonesia Sehat menjadi salah satu sarana utama

dalam mendorong reformasi sektor kesehatan dalam mencapai pelayanan

kesehatan yang optimal, termasuk penguatan upaya promotif dan preventif.

Strategi Nasional Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dalam

pembangunan kesehatan 2015-2019 adalah meningkatkan pengendalian

penyakit dan penyehatan lingkungan melalui :

1. Peningkatan surveilans epidemiologi faktor risiko dan penyakit;

2. Peningkatan upaya preventif dan promotif termasuk pencegahan kasus baru

penyakit dalam pengendalian penyakit menular terutama TB, HIV, dan malaria

dan penyakit tidak menular;

3. Pelayanan kesehatan jiwa;

4. Pencegahan dan penanggulangan kejadian luar biasa/wabah;

5. Peningkatan mutu kesehatan lingkungan;

6. Penatalaksanaan kasus dan pemutusan rantai penularan;

Page 23: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

20

7. Peningkatan pengendalian dan promosi penurunan faktor risiko biologi

(khususnya darah tinggi, diabetes, obesitas), perilaku (khususnya konsumsi

buah dan sayur, aktivitas fisik, merokok, alkohol) dan lingkungan;

8. Peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk pengendalian penyakit

dan penyehatan lingkungan;

9. Peningkatan kesehatan lingkungan dan akses terhadap air minum dan

sanitasi yang layak dan perilaku hygiene; dan

10. Pemberdayaan dan peningkatan peran swasta dan masyarakat dalam

pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.

Arah kebijakan dan strategi BTKLPP Kelas I Batam didasarkan pada arah

kebijakan dan strategi nasional sebagaimana tercantum di dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Rencana Strategis

Kementerian Kesehatan dan Rencana Aksi Program Ditjen PP dan PL 2015-2019.

Arah kebijakan Kementerian Kesehatan mengacu pada tiga hal penting yakni:

1. Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care)

Puskesmas mempunyai fungsi sebagai pembina kesehatan wilayah melalui 4

jenis upaya yaitu:

a. Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat.

b. Melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat

c. Melaksanakan Upaya Kesehatan Perorangan.

d. Memantau dan mendorong pembangunan benwawasan kesehatan.

2. Penerapan Pendekatan Keberlanjutan Pelayanan (Continuum Of Care)

Pendekatan ini dilaksanakan melalui peningkatan cakupan, mutu, dan

keberlangsungan upaya pencegahan penyakit dan pelayanan kesehatan ibu,

bayi, balita, remaja, usia kerja dan usia lanjut.

3. Intervensi Berbasis Risiko Kesehatan

Program-program khusus untuk menangani permasalahan kesehatan pada

bayi, balita dan lansia, ibu hamil, pengungsi, dan keluarga miskin,

kelompokkelompok berisiko, serta masyarakat di daerah terpencil, perbatasan,

kepulauan, dan daerah bermasalah kesehatan.

Page 24: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

21

Arah kebijakan kementerian kesehatan tersebut dioperasionalisasikan dalam

bentuk arah Kebijakan Eselon I Ditjen PP dan PL yakni :

1. Peningkatan surveilans faktor risiko epidemiologi dan penyakit;

2. Peningkatan perlindungan kelompok berisiko;

3. Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan dan pengendalian faktor risiko

lingkungan;

4. Penatalaksanaan epidemiologi kasus dan pemutusan rantai penularan;

5. Pencegahan dan penanggulangan KLB/wabah termasuk yang berdimensi

Internasional;

6. Peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk pengendalian penyakit

dan penyehatan lingkungan;

7. Pemberdayaan dan peningkatan peran swasta dan masyarakat;

8. Peningkatan keterpaduan program promotif dan preventif dalam pengendalian

penyakit dan penyehatan lingkungan.

Kelompok sasaran strategis pada upaya strategi kementerian kesehatan tahun

2015-2019 salah satunya adalah meningkatkan pengendalian penyakit yang

meliputi:

1. Pengendalian penyakit menular

Peran BTKLPP Kelas I Batam dalam rangka peningkatan mutu

penyelenggaraan penanggulangan penyakit menular adalah melalui

peningkatan surveilans atau kajian faktor risiko penyakit menular yang

difokuskan pada :

a. Masyarakat di wilayah layanan terlindungi dari ancaman penyakit menular.

b. Seluruh wilayah layanan yang endemis, rawan bencana, potensial KLB/

wabah/ KKM .

Strategi yang yang dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut antara lain :

a. Melaksanakan surveilans epidemiologi penyakit menular berbasis

laboratorium;

b. Melaksanakan advokasi dan fasilitasi kejadiian luar biasa, wabah dan

bencana di wilayah layanan;

c. Melaksanakan kajian dan diseminasi informasi pengendalian penyakit

menular;

Page 25: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

22

d. Pengembangan laboratorium pengendalian penyakit menular;

e. Meningkatkan dan mengembangkan model dan teknologi tepat guna;

f. Melaksanakan kemitraan dan jejaring kerja program pengendalian penyakit

menular;

g. Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam pengendalian penyakit

menular seperti tenaga epidemiologi, sanitasi dan laboratorium.

2. Pengendalian penyakit tidak menular

Peran BTKLPP Kelas I Batam untuk penyakit tidak menular melalui

peningkatan surveilans atau kajian faktor risiko penyakit tidak menular berbasis

laboratorium difokuskan pada masyarakat di wilayah layanan.

Strategi yang yang dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut antara lain :

a. Melaksanakan surveilans epidemiologi penyakit tidak menular berbasis

laboratorium;

b. Melaksanakan advokasi pengendalian penyakit tidak menular;

c. Melaksanakan kajian dan diseminasi informasi pengendalian penyakit tidak

menular;

d. Pengembangan laboratorium pengendalian penyakit tidak menular;

e. Melaksanakan kemitraan dan jejaring kerja program pengendalian penyakit

tidak menular;

f. Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam pengendalian penyakit

tidak menular.

3. Penyehatan lingkungan,

Strategi yang dilakukan BTKLPP Kelas I Batam dalam Penyehatan lingkungan

antara lain :

a. Melaksanakan kajian dan diseminasi informasi kesehatan lingkungan;

b. Pengembangan laboratorium penyehatan lingkungan;

c. Meningkatkan dan mengembangkan model dan teknologi tepat guna;

d. Melaksanakan analisis dampak kesehatan lingkungan baik fisik, kimia

maupun biologi;

e. Melaksanakan kemitraan dan jejaring kerja program kesehatan lingkungan.

Page 26: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

23

III.2. Strategi

Dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan, diperlukan strategi pencapaian

berdasarkan arah kebijakan yang diambil. Adapun strategi :

a. Meningkatkan jejaring kerja dan kemitraan baik dengan instansi pemerintah

maupun swasta.

b. Meningkatkan komunikasi, advokasi, dan diseminasi informasi.

c. Meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi.

d. Meningkatkan jaringan informasi.

e. Meningkatkan kemampuan analisis situasi, resiko, kecenderungan,

pemetaan serta respon cepat.

f. Meningkatkan kemampuan dalam pengamatan dan analisis faktor risiko

lingkungan memalui Analisis Faktor Risiko Lingkungan melalui ARKL,

analisis potensial dampak, serta pemetaan hasil kajian.

g. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor.

h. Meningkatkan profesionalisme SDM.

i. Meningkatkan dukungan pembinaan karier pegawai melalui jenjang

fungsional.

j. Meningkatkan akuntabilitas kinerja dan layanan prima.

Page 27: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

24

BAB IV

RENCANA KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

Sasaran Program PP dan PL dalam Rencana Aksi Kegiatan BTKLPP Kelas I

Batam sebagai implementasi dari Indikator Kinerja Program, Indikator Kinerja

Kegiatan Direktorat PP dan PL serta Rencana Aksi Program PP dan PL adalah

meningkatkan surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan kesehatan

lingkungan berbasis laboratorium di wilayah layanan dengan indikator sebagai

berikut:

1. Jumlah kegiatan surveilans atau kajian faktor risiko penyakit dan penyehatan

lingkungan berbasis Laboratorium

Pokok - pokok kegiatan antara lain :

a. Melaksanakan kajian epidemiologi /faktor risiko penyakit menular berbasis

laboratorium;

b. Melaksanakan kajian epidemiologi /faktor risiko penyakit tidak menular

berbasis laboratorium;

c. Melaksanakan kajian epidemiologi/surveilans faktor risiko Kedaruratan

kesehatan masyarakat (KKM) dan kesehatan matra

d. Melaksanakan kajian lingkungan fisik, kimia dan biologi yang diperkirakan

menimbulkan potensi risiko dan dampak terhadap kesehatan masyarakat;

e. Melaksanakan kajian analisis dampak lingkungan dibidang pengendalian

penyakit, kesehatan lingkungan dan kesehatan matra.

2. Jumlah respon signal SKD dan KLB, Bencana, Wabah, dan Kondisi Matra Lain

Pokok - pokok kegiatan yang dilakukan antara lain :

a. Mengembangkan kemampuan respon cepat terhadap KLB dengan

konfirmasi laboratorium;

b. Melaksanakan penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB

c. Melaksanakan respon cepat terhadap pencemaran lingkungan dari laporan

baik instansi maupun masyarakat.

Page 28: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

25

d. Melaksanakan pemetaan faktor risiko, vektor, patogenitas dan

serosurveilans penyakit menular dan keracunan pangan.

e. Melaksanakan diseminasi informasi dan advokasi secara berkala kepada

lintas program dan lintas sektor terkait;

f. Menguatkan komunikasi efektif, jejaring dan kemitraan dengan lintas

program, lintas sektor, akademisi dan organisasi profesi bidang surveilans

epidemiologi dan kesehatan lingkungan.

3. Jumlah advokasi atau jejaring kemitraan surveilans faktor risiko Penyakit atau

penyehatan Lingkungan atau penguatan laboratorium.

Pokok-pokok kegiatan antara lain :

a. Melaksanakan diseminasi informasi dan advokasi secara berkala kepada

lintas program dan lintas sektor terkait;

b. Menguatkan komunikasi efektif, jejaring dan kemitraan dengan lintas

program, lintas sektor akademisi dan organisasi profesi bidang surveilans

epidemiologi dan kesehatan lingkungan.

4. Jumlah sertifikat hasil uji laboratorium dan kalibrasi

Pokok -pokok kegiatan antara lain :

a. Melaksanakan pemeriksaan laboratorium;

b. Melaksanakan uji mutu;

c. Melaksanakan kalibrasi;

d. Pengembangan pemeriksaan laboratorium.

e. Menyiapkan jenis media dan regensia untuk mitra kerja dan kebutuhan

kajian;

f. Menyediakan peralatan esensial yang dibutuhkan untuk menunjang tugas

pokok dan fungsi;

g. Menyediakan sarana dan prasarana pendukung kelancaran kegiatan di

BTKLPP Kelas I Batam.

5. Jumlah model atau teknologi tepat guna (TTG) bidang PP dan PL yang

dihasilkan

Pokok-pokok kegiatan antara lain :

Page 29: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

26

a. Membuat design teknologi tepat guna (TTG) pengendalian penyakit dan

penyehatan lingkungan;

b. Menerapkan, mengembangkan model teknologi maupun metodologi bidang

kesehatan lingkungan dan pengendalian penyakit;

c. Melakukan pengujian terhadap teknologi yang diterapkan;

d. Melaksanakan jejaring kerja dan kemitraan bidang pengembangan teknologi

5. Jumlah SDM terlatih Bidang PP dan PL

Pokok-pokok kegiatan antara lain :

a. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan/magang di bidang surveilans

epidemiologi;

b. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan/magang di bidang analisis dan

dampak kesehatan lingkungan;

c. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan/magang di bidang pengembangan

teknologi dan laboratorium bidang pengendalian penyakit, kesehatan

lingkungan dan kesehatan matra;

d. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan/magang di bidang manajemen

dalam rangka tata kelola pemerintah yang baik;

e. Meningkatkan kualitas pemeriksaan laboratorium melalui peningkatan

kapasitas petugas laboratorium.

7. Jumlah Peralatan esensial dan sarana penunjang operasional yang dipenuhi

Pokok-pokok kegiatan antara lain :

a. Meningkatnya peralatan penunjang tupoksi

b. Meningkatnya fasilitas pendukung perkantoran

c. Menerapkan manajemen pengelolaan data dan informasi

Page 30: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

27

Indikator Kinerja dan Target BTKLPP Kelas I Batam Tahun 2015-2019 sebagai berikut :

NO

SASARAN INDIKATOR KINERJA KEGIATANSATKER

DIFINISI OPERSIONAL Satuan

TARGET CAPAIAN

2015 2016 2017 2018 2019

1

Meningkatkan surveilans atau kajian Faktor risiko penyakit dan kesehatan lingkungan berbasis laboratorium di wilayah layanan

Jumlah Kegiatan Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan berbasis Laboratorium

Jumlah laporan hasil Kegiatan surveilans atau kajian faktor risiko kesehatan yang berbasis laboratorim baik analisis dampak kesehatan lingkungan, Surveilans Epidemiologi, kajian pengembangan pengujian dan kendali mutu laboratorium dalam 1 tahun.

Jumlah laporan 22 27 30 34 37

2 Persentase respon KLB/Bencana/Wabah/ Pencemaran di wilayah layanan < 24 Jam

Jumlah fasilitasi respon KLB/Bencana/Wabah/ Pencemaran yang terjadi di wilayah layanan < 24 jam dibagi jumlah kejadian KLB/Bencana/Pencemaran yang dilaporkan dikali 100 persen dalam 1 tahun

Persentase respon

100 100 100 100 100

3 Jumlah advokasi atau jejaring kemitraan surveilans faktor risiko Penyakit atau penyehatan Lingkungan atau penguatan laboratorium

Jumlah pertemuan baik yang diselenggarakan maupun yang dihadiri atau penyebarluasan informasi tentang surveilans faktor risiko penyakit atau penyehatan lingkungan atau penguatan laboratorium dalam 1 tahun.

Jumlah Advokasi atau

Jejaring 21 24 27 30 33

4 Jumlah Pengujian Laboratorium dan Kalibrasi

Jumlah Laporan Hasil Uji laboratorium dan kalibrasi dalam rangka pengendalian faktor risiko lingkungan dan faktor risiko penyakit berpotensi wabah, penyakit menular, tidak menular dalam kurun waktu 1 tahun

Jumlah Pengujian

5000 5500 6500 7500 9000

5 Jumlah Model atau Teknologi Tepat Guna bidang PP dan PL yang dihasilkan

Jumlah Model dan atau Teknologi Tepat Guna bidang PP dan PL yang dihasilkan dalam waktu 1 tahun Jumlah Model

atau Teknologi 4 4 6 8 10

6 Jumlah SDM terlatih Bidang PP dan PL

Jumlah SDM terlatih baik internal atau eksternal yang mengikuti pendidikan/pelatihan/magang di B/BTKLPP dalam waktu 1 tahun

orang 30 40 50 55 60

7 Jumlah peralatan esensial dan sarana penunjang operasional yang dipenuhi

Jumlah peralatan esensial dan sarana penunjang operasional yang dipenuhi dalam waktu 1 tahun. (3 paket terdiri atas: bahan, alat teknis, sarana prasarana)

paket 3 3 3 3 3

Indikator Kinerja dengan pendanaan/pembiayaan BTKLPP Kelas I Batam Tahun 2015-2019 sebagai berikut :

Page 31: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

28

NO

SASARAN INDIKATOR KINERJA KEGIATANSATKER

DIFINISI OPERSIONAL Satuan

TARGET PENDANAAN

2015 2016 2017 2018 2019

1

Meningkatkan surveilans atau kajian Faktor risiko penyakit dan kesehatan lingkungan berbasis laboratorium di wilayah layanan

Jumlah Kegiatan Surveilans atau Kajian Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan Lingkungan berbasis Laboratorium

Jumlah laporan hasil Kegiatan surveilans atau kajian faktor risiko kesehatan yang berbasis laboratorim baik analisis dampak kesehatan lingkungan, Surveilans Epidemiologi, kajian pengembangan pengujian dan kendali mutu laboratorium dalam 1 tahun.

Jumlah laporan

1.575.095 2.205.133 3.087.186 4.322.061 6.050.885

2 Persentase respon KLB/Bencana/Wabah/ Pencemaran di wilayah layanan < 24 Jam

Jumlah fasilitasi respon KLB/Bencana/Wabah/ Pencemaran yang terjadi di wilayah layanan < 24 jam dibagi jumlah kejadian KLB/Bencana/Pencemaran yang dilaporkan dikali 100 persen dalam 1 tahun

Jumlah respon

429.116 600.762 841.066 1.177.494 1.648.491

3 Jumlah advokasi atau jejaring kemitraan surveilans faktor risiko Penyakit atau penyehatan Lingkungan atau penguatan laboratorium

Jumlah pertemuan baik yang diselenggarakan maupun yang dihadiri atau penyebarluasan informasi tentang surveilans faktor risiko penyakit atau penyehatan lingkungan atau penguatan laboratorium dalam 1 tahun.

Jumlah Advokasi

atau Jejaring

49.576 69.406 97168 136.036 190.450

4 Jumlah Pengujian Laboratorium dan Kalibrasi

Jumlah Laporan Hasil Uji laboratorium dan kalibrasi dalam rangka pengendalian faktor risiko lingkungan dan faktor risiko penyakit berpotensi wabah, penyakit menular, tidak menular dalam kurun waktu 1 tahun

Jumlah Pengujian

938.865 1.314.411 1.840.175 2.576.246 3.606.744

5 Jumlah Model atau Teknologi Tepat Guna bidang PP dan PL yang dihasilkan

Jumlah Model dan atau Teknologi Tepat Guna bidang PP dan PL yang dihasilkan dalam waktu 1 tahun

Jumlah Model atau

Teknologi

186.798 261.517 366.123 512.573 717.603

6 Jumlah SDM terlatih Bidang PP dan PL

Jumlah SDM terlatih baik internal atau eksternal yang mengikuti pendidikan/pelatihan/magang di B/BTKLPP dalam waktu 1 tahun

orang 306.236 428.730 600.222 840.311 1.176.435

7 Jumlah peralatan esensial dan sarana penunjang operasional yang dipenuhi

Jumlah peralatan esensial dan sarana penunjang operasional yang dipenuhi dalam waktu 1 tahun. (3 paket terdiri atas: bahan, alat teknis, sarana prasarana)

paket 10.733.101 15.026.341 21.036.877 29.451.628 41.232.279

14.218.787 19.906.300 27.868.820 39.016.348 54.622.887

Page 32: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

29

BAB V

PEMANTAUAN, PENILAIAN DAN PELAPORAN

1. Pemantauan diisi dengan mekanisme dan jadwal pemantauan progres

pencapaian target indikator kinerja kegiatan.

Pemantauan dilakukan setiap tiga bulan sekali (secara triwulan) dan

pemantauan per tahun dengan membandingkan antara target dan realisasi

capaian.

2. Penilaian diisi dengan desinisi operasional indikator kinerja serta cara

penilaian progres pencapaian target indikator kinerja kegiatan.

Evaluasi yang dilakukan adalah :

a. Evalkuasi pada tahap perencanaan

Evaluasi ini bertujuan untuk memilih dan menentukan skala prioritas dari

berbagai alternatif, kemungkinan cara mencapai tujuan yg telah ditetapkan

sebelumnya.

b. Evaluasi pada tahap pelaksanaan

Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemajuan pelaksanaan

dibandingkan rencana. Pelaksanaan evaluasi ini dilakukan setiap triwulan

berupa monev Rencana Aksi Kegiatan secara triwulan dan LAKIP setiap

tahunnya. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui kemajuan pelaksanaan

kegiatan, serta dapat diambil langkah penanggulangan apabila pada

pelaksanaannya perlu perbaikan.

c. Evaluasi setelah pelaksanaan

Evaluasi setelah pelaksanaan berakhir bertujuan untuk mengetahui apakah

pencapaian (keluaran, hasil, dampak) program mampu mengatasi masalah

pembangunan yg ingin dipecahkan. Evaluasi ini dimaksudkan untuk menilai

efisiensi, efektivitas, dan kemanfaatan dari suatu program.

3. Pelaporan

Page 33: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

30

Format laporan Monev RAK triwulan dan LAKIP sesuai dengan Permenpan

No.53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja, dan atau cara reviu atas laporan kinerja instansi

pemerintah.

Pada dasarnya laporan kinerja disusun oleh setiap tingkatan organisasi yang

menyusun perjanjian kinerja dan menyajikan informasi tentang :

a. Uraian singkat organisasi;

b. Rencana dan target kinerja yang ditetapkan;

c. Pengukuran kinerja;

d. Evaluasi dan analisis kinerja untuk setiap sasaran strategis atau hasil

program/kegiatan dan kondisi terakhir yang seharusnya terwujud. Analisis

ini juga mencakup atas efisiensi penggunaan sumber daya.

Sistematika laporan yang dianjurkan adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan

kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic

issued) yang sedang dihadapi organisasi.

Bab II Perencanaan Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang

bersangkutan.

Bab III Akuntabilitas Kinerja/ Capaian Kinerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap

pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil

pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran

strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut:

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini

dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

Page 34: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

31

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan

target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan

strategis organisasi;

4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional

(jika ada);

5. Analisis penyebab keberhasilan atau kegagalan atau peningkatan/

penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan;

6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

8. Realisasi Anggaran Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang

digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja

organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

Bab IV Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi

serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk

meningkatkan kinerjanya.

Lampiran: 1) Perjanjian Kinerja 2) Lain-lain yang dianggap perlu

Page 35: 3 Rencana AKsi BTKL · 2019-04-10 · 3 sebagai dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat pokok - pokok kegiatan BTKLPP Kelas I Batam yang akan dilaksanakan pada periode

32

BAB VI

PENUTUP

Rencana Aksi Kegiatan BTKLPP Kelas I Batam Tahun 2015-2019 ini disusun

untuk dijadikan acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penialaian upaya

pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan di BTKLPP Batam dalam

kurun waktu lima tahun ke depan. Dengan demikian, BTKLPP Kelas I Batam

sebagai Unit Pelaksana Teknis Ditjen PP dan PL Kementerian Kesehan RI

mempunyai target kinerja yang telah ditetapkan dan akan dievaluasi pada

pertengahan periode dan akhir periode 5 tahun (2019) sesuai ketentuan yang

berlaku.

Jika dikemudian hari diperlukan adanya perubahan pada Rencana Aksi Kegiatan

BTKLPP Kelas I Batam 2015-2019, maka akan dilakukan penyempurnaan

sebagaimana mestinya.