3. RKS Pegunungan Bintang

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    1/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    "

    RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

    (RKS)

    PEKERJAAN :

    PEMBANGUNAN PERUMAHAN RAKYAT PAPUA

    DI KABUPATEN PEGUNUNGAN BINTANG

    BAGIAN 1

    PERSYARATAN ADMINISTRASI

    PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN

    Lingkup pekerjaan yang dimaksud dalam dokumen kontrak adalah PembangunanPerumahan Rakyat Papua, serta pekerjaan lain seperti tercantum dalam dokumenkontrak ini. Lingkup yang terperinci dari pekerjaan yang dimaksud dapat dilihatpada Rencana Kerja dan Syarat-syarat persyaratan tekis ini.

    PASAL 2 PENGAWASAN

    a.  Pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh KonsultanPengawas, sedangkan penjelasan pekerjaan dilakukan oleh Pengelola TeknisPekerjaan Pembangunan Perumahan Rakyat Papua di Papua.

    b.  Pada setiap saat Pengelola teknis maupun Konsultan Pengawas harus dapatdengan mudah mengawasi, memeriksa, dan menguji setiap bagian pekerjaan,setiap bahan, penglohan

    c. 

    Jika diperlukan pengawasan oleh Konsultan Pengawas/pengelola teknis diluar jam kerja, maka segala biaya untuk itu menjadi beban kontraktor. Permohonantersebut disampaikan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas 2 (dua hari)sebelumnya.

    PASAL 3 PAPAN NAMA PROYEK

    Kontraktor wajib menyediakan papan nama proyek minimal berukuran 80 x 120 cmdipasang dengan tiang setinggi 250 cm dari permukaan tanah. Isi dan warnatulisan/dasar akan ditentukan kemudian dalam pelaksanaan

    PASAL 4 PENYEDIAAN TEMPAT, RUANG KERJA, KANTOR KONSULTANPENGAWAS

    a.  Kontraktor wajib membangun sebuah bangunan direksi keet mengoptimalkanbahan yang ada dilapangan saat ini, dengan ukuran minimal 3 x 4 m2 atassesuai permintaan pengelola teknis yang akan digunakan untuk kantorpenngelola teknis dan Konsultan Pengawas hingga cukup memenuhi syaratsebagai suatu ruangan kerja dan mengadakan rapat lapangan (site meeting).Serta dilengkapi meja, kursi, lemari, kursi rapat, white board, dan lain-lain yangdisesuaikan denga kebutuhan.

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    2/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    #

    b.  Segala biaya yang diperlukan untuk hal-hal tersebut diatas menjadi tanggungankontraktor.

    PASAL 5 KOORDINATOR DAN STAFF PELAKSANA

    a. 

    Dalam pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus menugaskan secara terusmenerus pelaksana yang terampil dan ahli dan memenuhi syarat sesuai denganyang tersebut dalam lampiran surat penawarannya, dan dipimpin olehpenanggung jawab (site manager)

    b.  penanggung jawab (site manager) harus seorang ahli teknik sipil danberpengalaman serta harus selalu ada dilapangan dan bertindak mewakiliperusahaan kontraktor dilapangan untuk menerima segala intruksi dari pemberipetugas dan dapat memberikan keputusan-keputusan teknis dan bertanggung

     jawab penuh dilapangan. Semua keputusan dan tindakannya oleh PemberiTugas dianggap sebagai keputusan perusahaan kontraktor

    c.  Pemberi Tugas berhak meminta ganti petugas staf pelaksana kontraktorbilamana staf tersebut dianggap tidak mampu, kurang berpengalaman, atau hallain yang dapat.

    PASAL 6 PERATURAN DAN PERUNDANGAN YANG BERLAKU

    Kontraktor harus selalu memperhatikan segala peraturan perundangan yangberlaku dan mengusahakan ijin-ijin yang diperlukan dari pemerintah daerahsetempat atau penegak hukum yang sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaandan menyerahkan semua surat-surat/perijinan atau keterangan dari pihak yangberwajib yang diperolehnya kepada Pemberi Tugas.

    PASAL 7 SISTEM PEMBAYARAN

    a.  ketentuan pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan akan diatur sesuai dengaperaturan yang berlaku dan dicantumkan dalam perjanjian kontrakpemborongan

    b.  segala pembayaran dilaksanakan dengan mata uang rupiah

    c.  kepada kontraktor dapat diberikan/dibayarkan uang muka kerja setinggi-tingginya 20% dari nilai kontrak, dan dibayarkan setelah kontraktormenyerahkan jaminan uang muka kerja dari bank pemerintah atau

    bank/lembaga keuangan lain yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan yangnilainya minimal sama dengan besar uang yang akan diterima

    d.   Apabila kontraktor menerima pembayaran uang muka kerja, makapengembalian uang muka kerja diatur dan diperhitungkan dalam pembayaranangsuran sebagaimana ditetapkan dalam ayat (1) pasal ini secara proporsionalsesuai dengan besarnya presentasi pembayaran, dengan catatan bahwaangsuran kembali uang muka kerja ini sudah harus diperhitungkan 100%selesai atau lunas pada saat pembayaran angsuran setelah pekerjaan 100%selesai dan serahkan untuk pertama kalinya.

    e.  Pembayaran akan dilakukan melaui Kantor Pembendaharaan Daerah

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    3/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    $

    PASAL 8 PENGANGGUHAN PEMBAYARAN AKHIR

    Pembayaran prestasi pekerjaan akan ditangguhkan bilamana:

    a.  Terdapat kesalahan dalam pelaksanaan, hasil kurang memuaskan, kerusakan-kerusakan yang belum diperbaiki.

    b. 

    Belum menyerahkan gambar revisi dan as built drawing

    c.  Belum memenuhi ketentuan administrasi

    d.  Terdapat keraguan terhadap keseimbangan antara sisa pekerjaan yang masihharus dikerjakan

    e.  Belum ada persetujuan dalam perhitungan klaim kenaikan harga yang terjadipada angsuran tersebut apabila terjadi force majeure

    Bilamana hal-hal tersebut diatas sudah diselesaikan, maka pembayaran angsurandapat dilakukan.

    PASAL 9 KENAIKAN HARGA

    a.  Bahwa pada hakekatnya dalam batas berlakunya kontrak pemboronganpekerjaan yang dimaksud dalam RKS ini segala kenaikan harga bahan danupah kerja menjadi tanggung jawab kontraktor dan segala bentuk klaim tidakdibenarkan, kecuali dalam keadaan force majeure

    b.   Yang dimaksudkan dengan force majeure adalah suatu kejadian diluarkekuasaan kontraktor, baik langsung maupun tidak, sehingga berakibatmempengaruhi jalannya pekerjaan, yang antara lain: akibat bencana alam(banjir, tofan, petir), sabotase, dan kebijaksanaan moneter dari pemerintah.Dalam kaitannya dengan kebijaksanaan moneter, harus ada ketentuanpemerintah yang mengatur diperbolehkannya penyesuaian harga (ekskalasi).

    c.   Apabila terjadi force majeure seperti yang dimaksud dalam ayat pasal ini,kontraktor dapat mengajukan ganti rugi kepada Pemberi Tugas setelahmendapat pengakuan serta keterangan tertulis dari pihak berwenang denganketentuan sebagai berikut:

    •  Kejadian tersebut wajib dilaporkan dalam batas waktu 3 x 24 jam setelahterjadinya keadaan tersebut, kemudian dalam waktu 7 x 24 jam sudahharus menyerahkan bukti keterangan dari pihak yang berwenang

    •  Lebih dari batas waktu yang ditentukan dalam ayat a) pasal ini, kontraktorkehilangan hak untuk mendapatkan ganti rugi.

    d.  Jika ada akibat tindakan dari pemerintah dibidang moneter, harusmenyesuaikan dengan petunjuk pelaksanaan yang dikeluarkan oleh yangberwenang untuk mengikuti dan menyesuaikannya.

    PASAL 10 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

    a.  Kontraktor diwajibkan menyerahkan surat jaminan pekerjaan dari BankPemerintah/Lembaga Keuangan lain yang ditetapkan berdasarkan SK MenteriKeuangan yang besarnya ditentukan sebesar 5% (lima persen) dari nilaikontrak.

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    4/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    %

    b.  Masa berlaku jaminan pelaksanaan ini sekurang-kurangnya sama denganberlakunya kontrak, dan wajib diperpanjang apabila terjadi perpanjangan

     jangka waktu pelaksanaan pekerjan.

    c.  Surat Jaminan Pelaksanaan yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini wajibdiserahkan kepada Pemberi Tugas selambat-lambatnya dalam waktu 14 hari

    kalender terhitung sejak tanggal SPK diterbitkan.

    d.  Surat Jaminan Pelaksanaan ini akan dikembalikan kepada Kontraktor setelahpekerjaan 100%(seratus persen) selesai dan diserahkan untuk pertama kalinya.

    PASAL 11 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

    a.  Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud dalam RKS ini ditetapkanselama ........(..............................) hari kalender, terhitung sejakdikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

    b.  Perpanjangan Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dapat diberikan setalah

    kontraktor menyampaikan permohonan secara tertulis selambat-lambatnya 7(tujuh) hari sebelum batas waktu yang ditetapkan dengan disertai alasan yangdapat dipertanggung jawabkan.

    PASAL 12 JANGKA WAKTU PEMELIHARAAN

    a.  Masa pemeliharan pekerjaan yang dimaksud dalam RKS ini ditetapkan selama180 (seratus delapan puluh) hari kalender, terhitung sejak tanggal penyerahanyang pertama kali (PHO).

    b.  Selama masa pemeliharaan, Kontraktor tetap bertanggung jawab terhadappenyempurnaan pekerjaan berdasarkan petunjuk dan pengarahan PemberiTugas/Pengelola Teknis.

    c.   Apabila Kontraktor tidak memenuhi kewajiban sebagaimana ditetapkan dalaayat (2) pasal ini, dan telah mendapat teguran tertulis sebanyak 3 (tiga) kaliberturut-turut, Pemberi Tugas berhak menunjuk Pihak ketiga atas beban dantanggung jawab Kontraktor untuk melaksanakan penyempurnaan pekerjaandimaksud.

    PASAL 13 SANKSI-SANKSI DAN DENDA

    a.  Kelambatan Penyerahan Pekerjaan :

    •  Bila jangka waktu pelaksanaan seperti tersebut pada pasal 11 Rencan KerjaDan Syarat-syarat (RKS) ini dilampaui, tanpa adanya alasan yang dapatditerima oleh Pengelola Teknis dan Pemberi Tugas, Kontraktor dikenakandenda sebesar 1 ‰ (satu permil) dari jumlah nilai kontrak untuk setiap hariketerlambatan, dengan batas maksimum 5% (lima persen) dari nilai kontrak.

    •  Kontraktor akan dikenakan denda 1,5‰ (satu setengah permil) dari nilaikontrak untuk setiap kali kontraktor melalaikan perintah/peringatanPengelola Teknis/Pemberi Tugas, sesudah Pengelola Teknis/Pemberi Tugasmemberikan perintah/peringatan tertulis sampai 3 (tiga) kali berturut-turut.

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    5/47

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    6/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    '

    PASAL 16 GAMBAR KERJA

    Sebelum memulai pekerjaan Kontraktor harus membuat gambar-gambar kerja /detail atau shop drawing   dan diajukan kepada Konsultan Pengawas dan PemberiTugas untuk mendapatkan persetujuan. Satu set gambar kerja yang disetujui harusselalu tersedia dilapangan.

    PASAL 17 RENCANA KERJA

    Paling lambat 1 (satu) minggu setelah menerima Surat Perintah Kerja, Kontraktorharus sudah memasukkan rencana kerja yang terdiri dari :

    a.  Rencana kerja terinci dan dibuat sesuai dengan jangka waktu kontrak dandalam bentuk barchart dan jaring rencana kerja (network plan).

    b.  Bagan dari bobot masing-masing pekerjaan terhadap harga kontrak disesuaikandengan rencana kerja.

    c. 

    Bagan pengerahan tenaga, pengadaan bahan-bahan, dan alat-alat yangurutannya disesuaikan dengan bagan rencana dan bagan pengadaan bahan-bahan yang urutannya disesuaikan dengan bagan rencana kerja. Kelalaiandalam menyerahkan hal-hal tersebut diatas dan berakibat penundaan waktupelaksanaan pekerjaan menjadi tanggung jawab Kontraktor dan tidak adaperpanjangan waktu untuk itu.

    PASAL 18 PENGUKURAN

    Kontraktor sebelum memulai pengukuran harus memperhatikan ketentuan batas-batas yang telah ditentukan oleh Pemberi Tugas. Pengambilan peil dan pengukuran

    harus atas persetujuan dari Konsultan Pengawas dan bila ada hal-hal yang belum jelas atau terdapat permasalahan harus segera disampaikan untuk ditetapkan.Kekeliruan dalam pegukuran menjadi tanggung jawab Kontraktor. Hasil pegukurantersebut dituangkan dalam suatu Berita Acara yang ditandatangani bersama olehwakil-wakil Kontraktor, Konsultan Pengawas, dan Pemberi Tugas.

    PASAL 19 PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

    Dalam kaitannya dengan harga penawaran, kontraktor harus sudahmemperhitungkan dan memasukan segala keperluan biaya-biaya pemeriksaan,pengujian dan lain-lain. Apabila pekerjaan yang sudah terpasang diperlukan

    pemeriksanaan, maka kontraktor wajib melaksanakan pemeriksaan sesuai petunjukKonsultan Pengawas atau biaya kontraktor sendiri.

    PASAL 20 CONTOH BAHAN-BAHAN

    Sebelum mendatangkan bahan-bahan dilapangan terlebih dahulu kontraktor harusmengajukan 3 (tiga) contoh bahan-bahan/brosur kepada Konsultan Pengawasuntuk mendapatkan persetujuan Pemberi Tugas yang akan disesuaikan dengansyrat-syarat teknis. Contoh bahan-bahan yang telah disetujui harus selalu beradadilapangan, disimpan dikantor sementara Konsultan Pengawas. Semua bahan-bahan yang dikirim ke lapangan dan tidak sesuai dengan contoh bahan-bahan yang

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    7/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    (

    disetujui harus segera dikeluarkan dari lapangan atas biaya kontraktor dalm waktuselambat-lambatnya 2 x 24 jam

    PASAL 21 PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

    a. 

    Kontraktor harus mengadakan semua peralatan/perlengakapan kerja yanglengkap untuk melaksanakan pekerjaan, seperti: concret mixer, vibrators,generator, topi pengaman, dan lain sebagainya disesuaikan dengan kebutuhanpekerjaan.

    b.  Konsultan Pengawas berhak menginstruksikan kepada kontraktor untukmelengkapi/menambah jumlah peralatan bila dirasa peralatan yang tersediakurang memadai dalam usaha mencapai target prestasi. Kelambatan pekerjaanyang diakibatkan oleh tidak adanya atau kekurangan peralatan menjaditanggung jawab kontraktor.

    c.  Semua biaya pengadaan dan pemeliharaan peralatan tersebut menjadi

    tanggung jawab kontraktor dan dianggap sudah termasuk dalam hargakontrak.

    PASAL 22 TENAGA KERJA

    a.  Kontraktor harus mengadakan tenaga kerja yang cukup serta terampilmelaksanakan pekerjaan ini

    b.  Konsultan Pengawas berhak menginstruksikan kepada kontraktor untukmenambah jumlah tenaga bila dirasa kurang sesuai dengan bobot pekerjaanyang dilaksanakan atau menolak atau meminta ganti pekerja yang tidakterampil/tidak ahli dalam pekerjaan.

    c.  Kontraktor harus memenuhi peraturan perburuhan yang berlaku sertamemberikan/mengadakan fasilitas ayng diperlukan para pekerja selama masakontrak ini

    PASAL 23 KESEJAHTERAAN, KESEHATAN, DAN PERTOLONGAN PERTAMA

    a.  Kontraktor harus mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan untukpara pekerja, antara lain fasilitas kamar mandi, WC dan fasilitas kesejahteraanyang lain. Kontraktor wajib menyediakan perlengkapan yang cukup untukpertolongan pertama, antara lain obat-obatan pemadam kebakaran, dan lain-

    lain yang mudah dicapai serta seorang petugas yang telah terlatih dalammenangani pertolongan pertama.

    b.  Kontraktor harus mengadakan tindakan pengamanan yang layak untukmelindungi para pekerja untuk melindungi para pekerja atau tamu sertamelindungi lingkungan disekitar kegiatan.

    c.  Kontraktor harus mejaga ketertiban dan keamanan didalam dan lingkungandisekitar kegiatan dari hal-hal serta kejadian-kejadian yang dapat merugikandan atau tidak diperbolehkan adanya pedagang-pedagang kaki lima dansejenisnya didalam atau disekitar proyek.

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    8/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    )

    PASAL 24 GANTI RUGI

    Petugas tidak bertanggung jawab atas ganti rugi atau gugatan-gugatan yangdiajukan oleh pekerja/buruh kontraktor, sub kontrakotr, agen-agennya, pemasok,atau pihak ketiga yang berhubungan dengan kecelakaan, kerusakan, kerugianlainnya serta gugatan apapu yang berkaitan dengan kontraktor dan yang ada

    sangkut pautnya dengan kontrak ini, semuanya adalah menjadi tanggung jawabkontraktor.

    PASAL 25 LEMBUR

     Apabila menurut kontraktor demi untuk menacapai target waktu penyelesaian yangditentukan memerlukan pekerjaan dilemburkan, maka seluruh biaya tambahan yangditimbulkan menjadi tanggung jawab kontraktor

    PASAL 26 RAPAT LAPANGAN

    Rapat lapangan akan diadakan secara berkala untuk maksud koordinasi, monitoringserta mengevaluasi program pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor diharuskanmenghadirkan semua sub kontraktornya serfta menyelenggarakan fasilitas yangdiperlukan. Notulen rapat akan dibuat oleh Konsultan Pengawas dan akan dibagikankepada semua yang berkepentingan.

    PASAL 27 BUKU HARIAN

    Kontraktor harus menyediakan buku harian dilapangan untuk mencatat semuapetunjuk-petunjuk, keputusan-keputusan dan detail-detail dari pekerjaan serta

    kejadian-kejadian dilapangan. Kontraktor wajib mencatat dalam buku harian ini atassemua kejadian dan kegiatan yang ada di lokasi proyek.

    PASAL 28 LAPORAN KEGIATAN PROYEK

    a.  Kontraktor wajib membuat laporan Harian, Mingguan, dan mengenai kemajuansetiap pekerjaan dan mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas. Laporankemajuan tersebut sekurang-kurangnya mengenai keterangan-keterangan yangberhubungan dengan kejadian-kejadian tiap hari dan selama satu bulan dimanadisediakan risalah kemajuan sebagai berikut:

    • 

    Jumlah pekerja yang dipekerjakan•  Uraian kemajuan pekerjaan

    •  Bahan-bahan dan perlengkapan yang telah masuk ke lokasi pekerjaan

    •  Keadaan cuaca

    •  Kunjungan tamu-tamu

    •  Kejadian-kejadian khusus

    b.  Laporan tersebut harus ditanda tangani oleh Konsultan Pengawas dengantembusannya diserahkan kepada:

    • 

    Kantor Pemberi Tugas : asli + salinan

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    9/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    *

    •  Uraian Kemajuan Pekerjaan : 1 salinan

    Meskipun ada Laporan Harian, Mingguan dan Laporan Bulanan, Kontraktordiwajibkan dengan segera melaporkan secara tertulis segala sesuatu yang luarbiasa atau diluar dugaan yang terjadi dilapangan baik yang mempengaruhipekerjaan atau tidak, juga dilaporkan langkah-langkah apa yang akan diambil

    dalam mengatasi masalah tersebut.

    PASAL 29 BERITA ACARA KEMAJUAN PEKERJAAN, PEMERIKSAAN PEKERJAAN

    DAN PENYERAHAN PEKERJAAN

    a.  Berita acara Kemajuan Pekerjaan.

    Berita Acara Kemajuan Pekerjaan dibuat oleh Konsultan Pengawas bersama-sama Kontraktor atas dasar prestasi yang dicapai dalam satu minggu danberdasarkan laporan-laporan harian dan catatan buku harian.

    b. 

    Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan.Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan akan dibuat oleh Konsultan Pengawasbersama-sama Kontraktor, dan Tim Pengelola Teknis atas dasar pemeriksaanlangsung hasil pekerjaan dilapangan yang dinyatakan selesai dengan prestasi100%.

    c.  Berita acara Penyerahan Pekerjaan yang Pertama.

    Berita Acara Penyerahan Pekerjaan yang Pertama dibuat oleh Kontraktor danPejabat Pembuat Komitmen, atas dasar Berita Acara Kemajuan PekerjaanPrestasi 100% dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan.

    d.  Berita Acara Penyerahan Pekerjaan yang Kedua.

    Berita Acara Penyerahan Pekerjaan yang Kedua dibuat oleh Kontraktor danPejabat Pembuat Komitmen, atas dasar Berita Acara Kemajuan Pekerjaansetelah masa pemeliharaan dan dinyatakan tidak ada perbaikan-perbaikanpekerjaan.

    PASAL 30 TAMU DAN PENGUNJUNG

    Setiap tamu dan pengunjung yang masuk lapangan harus dicatat dalam buku tamu,dan disediakan topi pengaman. Kontraktor tidak diperkenankan mengijinkan masukke lapangan pekerjaan bagi tamu/pengunjung yang tidak mempunyai identitas yang

     jelas atau tidak mempunyai kepentingan dengan kegiatan ini.

    PASAL 31 JALAN MASUK DAN JALAN SEMENTARA

    Jalan masuk ke tempat pekerjaan harus disediakan oleh Kontraktor bilamandiperlukan dengan menyesuaikan terhadap kebutuhan dan kepentingan lokasiproyek, dan membongkar, memperbaiki, dan membersihkannya kembali padawaktu tahap penyelesaian.

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    10/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    "+

    PASAL 32 PERLINDUNGAN TERHADAP BANGUNAN YANG ADA DAN MILIKUMUM

    Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan kecil dan hak pemakai jalan, bebasdari peralatan mesin, bahan-bahan bangunan dan sebagainya, serta memeliharakelancaran lalu lintas selama kontrak berlangsung. Kontraktor juga bertanggung

     jawab memberikan perlindungan atas bangunan yang ada, serta gangguan danpemindahan yang terjadi atas perlengkapan umum seperti saluran air, listrik,telepon, dan sebagainya yang disebabkan oleh pekerjaan Kontraktor sertamembayar segala ongkos dan biaya pemasangan kembali serta perbaikan-perbaikannya.

    PASAL 33 PERLINDUNGAN TERHADAP PEKERJAAN

    Kontraktor bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerjaan serta termasukbahan-bahan dan perlengkapan instalasi ditempat pekerjaan dan bagian daripekerjaan yang sudah terpasang dilindungi terhadap kerusakan, hilang, kotor, dansebagainya sehingga kontrak selesai dan diterima oleh Pemberi Tugas.

    PASAL 34 FOTO-FOTO KEMAJUAN PEKERJAAN, SHOP DRAWING , DAN  ASBUILT DRAWING

    a.  Kontraktor wajib membuat foto-foto kemajuan pekerjaan dari 0% s/d 100%dan hal-hal yang penting yang dianggap perlu atau yang dikehendaki olehPemberi Tugas sebagai foto dokumentasi. Masing-masing foto dicetak dalamukuran kartu pos (foto berwarna) dan diserahkan lengkap dengan albumnyakepada :

    • 

    2 (dua) set untuk Pejabat Pembuat Komitmen

    •  1 (satu) set untuk Pengelola Teknis.

    •  1 (satu) set untuk Pemerintah Daerah bilamana diminta.

    Pemotretan tiap obyek diambil dalam 3 (tiga) keadaan dan dijelaskan padaalbum, arah pemotretan dan bobot prestasi pekerjaan.

    b.  Shop Drawing  adalah gambar, diagram-diagram, daftar bengkokan besi, detailgambar, time schedule bahan dan personalia, brosur data-data lainnya yangdisiapkan oleh Kontraktor atau sub Kontraktor yang memberi penjelasanpekerjaan untuk terlaksananya pekerjaan pembangunan dengan sebaik-

    baiknya, dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :•  Dalam Pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan 5 (lima)

    rangkap gambar kerja kepada Direksi Lapangan untuk diperiksa, gambartersebut harus disertai perhitungan dan catatan seperlunya untukmendapatkan persetujuan Konsultan Perencana.

    •  Setiap bagian pekerjaan atas dasar gambar kerja tidak boleh dirubahsebelum Konsultan Perencana mempelajari dan menyetujui ataupunmengoreksi gambar kerja yang bersangkutan.

    •  Perbaikan yang tertera pada gambar kerja harus dianggap sebagaiperubahan yang diperlukan agar memenuhi persyaratan dalam spesifikasi

    dan tidak dapat dijadikan dasar pekerjaan tambahan.

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    11/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    ""

    Kontraktor tidak dapat menuntut kerusakan atau perpanjangan waktu karenakelambatan sebagai akibat membuat gambar kerja. Direksi Lapangan hanyamempelajari gambar kerja dilihat dari sudut rencana umum saja. Kontraktortetap bertanggung jawab akan adanya kesalahan yang terdapat dalam gambarkerja.

    c. 

     As Built Drawing dibuat sesuai keadaan lapangan (dengan persetujuanKonsultan Pengawas), termasuk gambar-gambar detailnya. Gambar-gambartersebut diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen dan KonsultanPengawas sebanyak 3 (tiga) set, berikut gambar-gambar aslinya.

    PASAL 35 KETERTIBAN, KEAMANAN DAN KEBERSIHAN

    Kontraktor wajib mengatur penggunaan lapangan dalam hal yang berhubungandengan pekerja, bahan, dan keamanan serta kebersihan selama berlangsungnyapelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan hal-hal berikut ini :

    a. 

    Mengatur penempatan gudang dan kantor sementara serta fasilitasnyasedemikian rupa sehingga tidak mengganggu jalannya pelaksanaan.

    b.  Mengatur penempatan bahan baik di gudang maupun di lapangan agar tidakrusak dan tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan terhadap hal-hal yang tidak dikehendaki.

    c.  Menyediakan alat-alat pemadam kebakaran yang cukup.

    d.  Menjaga kebersihan lapangan dari tumpukan tanah, bekas bongkara, atausampah-sampah lainnya.

    PASAL 36 KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PEMEBERI TUGAS, KONSULTANPENGAWAS DAN KONTRAKTOR

    a.  Kontraktor harus taat terhadap syarat-syarat ini dalam melaksanakan danmenyelesaikan pekerjaan yang tertera pada gambar-gambar kontrak dan yangdiuraikan dalam spesifikasi pekerjaan dan didalam lingkup syarat-syarat ini,hingga dalam segala hal Pemberi Tugas merasa puas.

    b.  Bilamana Kontraktor menemukan suatu ketidaksesuaian atau penyimpanganantara gambar-gambar kontrak dan/atau spesifikasi-spesifikasi pekerjaan, iaharus segera memberitahukan kepada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawassecara tertulis dengan menguraikan ketidaksesuaian atau penyimpangan itu,

    Dan Pemberi Tugas akan mengeluarkan petunjuk mengenai hal ini setelahkonsultasi dengan Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas.

    c.  Pemberi Tugas akan memberikan keterangan kepada kontraktor mengenailetak dan batas-batas, gradasi, dan ciri-ciri dari lapangan dan tentangbangunan-bangunan yang telah ada disana. Pemberi Tugas akan menyediakangambar-gambar dan spesifikasi pekerjaan yang diperlukan untuk pelaksanaanpekerjaan yang baik.

    d.  Pemberi Tugas menunjuk dan mengangkat Konsultan Pengawas sebgai wakilPemberi Tugas dalam pengawasan lapangan (penyeliaan) yang berkewajibanmengamati dan mengewasi pekerjaan serta menguji dan memeriksa bahan-

    bahan yang akan dipakai dan kemampuan pekerjaan (workmanship ) yang ada

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    12/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    "#

    hubungannya dengan pekerjaan, dan kontraktor harus memberikan segalafasilitas yang layak untuk pelaksanaan kewajiban itu. Sebagai wakil PemberiTugas dapat memberi petunjuk dan perintah-perintah lapangan sesuai dengandokumen kontrak kepada kontraktor atau ahli tekniknya. Perintah-perintahperubahan (change order ) yang berakibat pada perubahan biaya harus diberi

    tenggang waktu 14 hari sejak diberikan perintah itu. Jika perintah perubahanitu diberikan dan dikuatkan oleh surat Pemberi Tugas.

    e.  Pemberi Tugas akan menugaskan seorang koordinator Konsultan Pengawasdilapangan yang bertugas melaksankan pengamatan dan pengawasanpekerjaan sehari-hari dilapangan.menguji dan memeriksa bahan-bahan yangakan dipakai, atau kemampuan pekerjaan (workmanship ) yang adahubungannya dengan pekerjaan, dan kontraktor harus memberikan segalafasilitas yang layak untuk pelaksanaan kewajiban itu.

    f.  Jika kontraktor tidak mengindahkan petunjuk/instruksi tertulis maupun lisandari Tim Pengelola Teknis dan atau Konsultan Pengawas mengenai suatupekerjaan atau bahan yang tidak memenuhi syarat, maka pemberi tugasberhak untuk menolak pekerjaan atau bahan-bahan tersebut danmemerintahkan pembongkaran, untuk dilakukan perbaikan ataupenyempurnaan.

    g.  Pemberi Tugas melalui Tim Teknis dan Konsultan Pengawas boleh/dapatmengeluarkan perintah yang menghendaki pemberhentian kepada tenagakontraktor yang tidak memenuhi syarat melakukan pekerjaan.

    PASAL 37 KEWAJIBAN MEMENUHI UNDANG-UNDANG, PERATURAN,PEMBERITAHUAN-PEMBERITAHUAN, UPAH, DAN BIAYA-BIAYA

    a. 

    Kontraktor harus mentaati semua peraturan, undang-undang PemerintahRepublik Indonesia yang menyangkut kontrak dan pelaksaan pekerjaan ini.

    b.  Kontraktor harus memenuhi dan memberikan segera keterangan yangdikehendaki Pemerintah dan mentaati peraturan-peraturan apapun yangdikeluarkan oleh Pemerintah setempat atau penegak hukum, yang berwenangmengenai pekerjaan yang ada atau akan ada hubungannya dengan mereka.

    c.  Kontraktor harus membayar dan membebaskan pemberi tugas dari tanggung jawab membayar upah atau ongkos (termasuk segala pungutan dan pajak)yang resmi, menurut undang-undang yang berlaku, atau undang-undangperaturan pemerintah setempat atau penegak hukum mengenai pekerjaan, dan

    biaya yang harus dipenuhi harus dianggap sudah termasuk didalam hargakontrak yang disetujui bersama.

    d.  Kontraktor wajib menanggung segala perjanjian yang diperlukan untukpekerjaan dengan instansi yang terkait, antara lain Ijin Mendirikan Bangunan(IMB), jumlah biaya untuk mengurus perijinan menjadi tanggungan kontraktor.Proses IMB harus segera diurus setelah kontrak disetujui.

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    13/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    "$

    PASAL 38 PENGAMBILAN PEIL DAN CARA MEMULAI PATOK PENGUKURAN

    (UITZTTEN)

    Pemberi tugas akan menyediakan bagi kontraktor, gambar-gambar yang akanmemungkinkan kontraktor bisa memulai pekerjaan pada peil dasar. Kontraktor

    harus bertanggung jawab untuk membetulkan kesalahan ataupun yang disebabkanoleh karena ia memulai pekerjaan dengan cara yang tidak seksama seluruhnya ataspembiayaan sendiri.

    PASAL 39 MATERIAL DAN PERSYARATAN-PERSYARATAN

    a.  Semua material yang dipakai untuk pekerjaan ini diutamakan produksi dlamnegeri.

    b.  Semua bahan-bahan, barang-barang, dan pembuatannya harus dari masing-masing jenis dan standart (mutu) yang disebut dalam Rencana Dan Syarat-Syarat Kerja ini.

    c.  Kontraktor menjamin pemberi tugas dan konsultan perencana bahwa semuabahan bangunan dan perlengkapan yang disediakan untuk pekerjaanseluruhnya dalam keadaan baru dan baik, dan hasil akhir semua pekerjaanharus berkualitas baik, bebas dari cacat dan kekurangan-kekurangan dansesuai dengan dokumen kontrak. Semua pekerjaan yang tidak sesuai denganstandar tersebut dapat dianggap tidak memenuhi syarat. Bila diminta olehKonslutan Pengawas, kontraktor harus memberikan bukti yang cukup mengenaimacam dan kualitas bahan bangunan dan perlengkapan yang digunakanberupa hasil test bahan dari Laboraturium Bahan Konstruksi Teknik yang diakui.

    d.  Pemberi tugas dalam melaui tim teknis/konsultan pengawas dapat

    mengelurkan instruksi agar kontraktor membongkar pekerjaan apa saja yangtelah ditutup tetapi dianggap tidak memenuhi syarat teknis untuk diperiksa,atau mengatur untuk mangadakan pengujian bahan-bahan (baik yang sudahmaupun yang belum dimasukan dalam pekerjaan) atau jenis pekerjaan yangsudah dilaksanakan, dan biaya untuk membuka dan pengujiannya, bersamadengan biaya perbaikannya harus sudah termasuk kedalam harga kontrak.

    e.  Pemberi tugas melaui tim teknis/konsultan pengawas dapat mengeluarkanintruksi untuk menyingkirkan dari tempat pekerjaan, barang-barang ataubahan-bahan apa saja yang tidak sesuai denga kontrak ini atas biayakontraktor.

    PASAL 40 PERUBAHAN-PERUBAHAN/PEKERJAAN TAMBAH KURANG

    a.  Konsultan pengawas dengan persetujuan pemberi tugas dapat mengeluarkanperintah tertulis yang menghendaki perubahan pekerjaan tambah atau kurangyang layak, yang tidak merubah nilai kontrak

    b.   Yang dimaksud dengan perubahan pekerjaan tambah atau pekerjaan kurangadalah yang terjadi karena perubahan atau penggantian atas rencana, kualitas,atau kuantitas, dari pekerjaan yang tercantum dalam gambar-gambar kontrakdan terurai dalam spesifikasi, serta termasuk penambahan, pembatalan, ataupergantian dari macam standar setiap bahan atau barang yang digunakan

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    14/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    "%

    dalam pekerjaan dan dilaksanakan dengan perintah tertulis dari konsultanpengawas, dan dengan persetujuan tertulis dari pemberi tugas.

    c.  Sebelum membuat suatu perubahan dari gambar-gambar kontrak atauspesifikasi pekerjaan yang diperlukan untuk penyesuaian yang telah disebutdiatas. Kontraktor harus memberitahukan kepada Pemberi Tugas secara tertulis

    dengan menerangkan dan memberikan alasan atas perubahan-perubahantersebut dan Pemberi Tugas akan mengeluarkan petunjuk / instruksi.

    d.  Nilai dari perubahan yang merupakan pekerjaan tambah ini maksimal 10% dariseluruh harga kontrak dan menurut Perpres no. 54/2010. Penyesuaian hargatersebut harus disetujui oleh kedua belah pihak.

    e.  Nilai dari perubahan pekerjaan dimaksud harus diikuti ketentuan-ketentuansebagai berikut :

    •  Harga-harga dalam Daftar Perincian Harga Penawaran harus dipakai sebagaidasar dalam menentukan harga satuan pekerjaan yang bersifat sama danyang dilaksanakan dengan syarat-syarat yang serupa.

    •  Harga-harga dalam Daftar Perincian Harga dimana pekerjaan tidak serupaatau dikerjakan dengan syarat-syarat yang serupa, merupakan dasar hargauntuk pekerjaan yang sama sifatnya sejauh dapat dianggap layak.

    •  Harga satuan yang tidak tercantum dalam Daftar Perincian harga ditentukanbersama oleh Kontraktor dan Konsultan Pengawas dan Harus disetujui olehPemberi Tugas.

    PASAL 41 KUALITAS DAN KUANTITAS

    a.  Kualitas dan kuantitas pekerjaan yang termasuk dalam harga kontrakmempunyai pengertian seperti apa yang tertera dalam gambar kontrak, atauyang diuraikan dalam spesifikasi pekerjaan pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat.

    Penafsiran dari apa yang tercantum dalam syarat-syarat yang serupa.

    b.  Jika terjadi kekeliruan dalam uraian pekerjaan atau pengurangan bagian-bagiandari gambar kontrak dan/atau Spesifikasi Pekerjaan tidak akan membatalkankontrak ini, tetapi hendaknya dianggap sebagai perubahan pekerjaan yangdikehendaki oleh Pemberi Tugas melalui ketentuan yang berlaku.

    c.  Segala Pernyataan mengenai kuantitas pekerjaan yang mungkin suatu waktu

    diberikan kepada kontraktor selama masa pelaksanaan adalah merupakanbagian dari kontrak ini, dan harga-harga yang dimuat dalam Daftar PerincianPekerjaan tetap digunakan meskipun ada ketidaksesuaian antara harga-hargaitu dengan apa yang tercantum dalam perkiraan.

    PASAL 42 ASURANSI

    a.   Asuransi Kecelakan dan Kematian

    •  Kontraktor harus mengasuransikan untuk personil dari Pemberi Tugas atauwakilnya.

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    15/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    "&

    •  Pengasuransian ini harus pada suatu perusahaan asuransi yang dikenal baikoleh Pemberi Tugas dengan nilai asuransi yang ditentukan.

    •  Polis asuransi harus atas nama Pemberi Tugas dan diserahkan untukdisetujui dalam jangka waktu 15 hari sejak penanda tanganan Kontrak, dankuitansi pembayaran atau premi asuransi secara berturut-turut harus segera

    diserahkan kepada Pemberi Tugas. Jika dalam waktu 30 haripenandatanganan kontrak, polis itu belum juga ada penyelesaian, makaPemberi Tugas akan mengasuransikan sendiri dan memotong semuapembiayaan dari harga kontrak. Demikian pula apabila Kontraktor lalaidalam membayar uang premi, maka akan dibayar oleh Pemberi Tugas atastanggung jawab biaya kontraktor.

    b.   Asuransi Tenaga Kerja

    Kontraktor harus mengasuransikan semua tenaga kerja yang dipekerjakandalam kegiatan ini dan harus dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah, danSurat Menteri Tenaga Kerja yang berlaku.

    PASAL 43 PENCABUTAN KONTRAK OLEH PEMBERI TUGAS

    a.  Tanpa mengurangi hak-hak lain dimiliki oleh Pemberi Tugas, apabila Kontraktorlalai dan tidak bertindak menurut kontrak atau perintah Pemberi Tugas, antaralain:

    •  Kontraktor tanpa alasan yang dapat diterima menangguhkan sebagian ataumenunda sama sekali pelaksanaan pekerjaan sebelum selesai.

    •  Kontraktor tidak mampu melanjutkan pekerjaan secara teratur denganpenuh kesungguhan.

    • 

    Kontraktor menolak atau dengan sengaja mengabaikan peringatan tertulisdari Pemberi Tugas yang menghendaki perbaikan pekerjaan yang cacat ataupenyingkiran bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat, hingga denganpenolakan dan kelalaian tersebut pekerjaan benar-benar terkena akibatnya.

     Atas dasar hal tersebut diatas maka Pemberi Tugas berhak mencabutkontrak secara sepihak tanpa ganti rugi apapun.

    b.  Tanpa mengurangi hak-hak lain yang dimiliki Pemberi Tugas, apabilaKontraktor setelah 3 kali berturut-turut tidak mengindahkan sama sekaliperingatan tersebut, atau dalam pelaksanaan selanjutnya melakukan kelalaianyang sama, maka dalam waktu 7 hari sejak pengulangan atau penerusan

    kelalaian itu Pemberi Tugas berhak memutuskan kontrak dengan Kontraktorsecara tertulis dengan tindakan sepihak tanpa ganti rugi apapun.

    PASAL 44 UNDANG-UNDANG YANG MELINDUNGI KONTRAK

     Apapun kebangsaan Kontraktor, Sub Kontraktor< Pemasok Material atau Penengah(Arbitrator) dan dimanapun mereka bertempat tinggal (menetap), atau dimanapunpekerjaan atau bagian pekerjaan berada, harus tunduk kepada segala peraturanperundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia.

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    16/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    "'

    PASAL 45 PERATURAN DAN STANDAR

    Tata cara pelaksanaan dan lain-lain petunjuk yang berhubungan dengan peraturanpembangunan yang sah berlaku di Republik Indonesia, selama pelaksanaan kontrakharus betul-betul ditaati, kecuali apabila memang dibatalkan dengan ketentuanyang tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat. Perhatian perlu diberikan

    khususnya untuk peraturan berikut ini :

    1.  Undang-undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 1999 tentang JasaKonstruksi

    2.  Undang-Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang BangunanGedung

    3.  Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 441/KPTS/1998 tentangPersyaratan Teknis Bangunan Gedung

    4.  Peraturan Umum Bahan bangunan Indonesia, PUBI 1982

    5.  Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SKSNI T-15-

    1991-03)

    6.  Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PPKI 1961 NI-5)

    7.  Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (SNI 03-1729-2002)

    8.  Peraturan Instalasi khusus Air dan Listrik (AVWI dan PUIL 1978 NI-6)

    9.  Peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh Perusahaan Listrik Negara.

    10.  Peraturan Perburuhan di Indonesia (tentang penggunaan tenaga kerja harian,mingguan dan bulanan, program K3, Astek, penerapan UMR)

    11.  Peraturan dan standar-standar lainnya yang berkaitan dengan pemakaian

    bahan bangunan dalam proyek ini. Apabila Rencana Kerja dan Syarat-syarat telah menetapkan pedoman mutu bahan-bahan bangunan, maka ketentuan yang berasal dari standar atau peraturantersebut diatas bersifat melengkapi, sejauh tidak bertentangan. Apabila dalamkegiatan ini digunakan bahan bangunan atau alat yang belum diatur dalam standar

     / peraturan di Indonesia, maka dapat digunakan standar dari negara lain denganpersetujuan oleh Pemberi Tugas.

    PASAL 46 PENGUTAMAAN JASA DAN PRODUKSI DALAM NEGERI

    Kecuali ditentukan lain dalam kontrak untuk pelaksanaan penyelesaian danpemeliharaan pekerjaan, kontraktor harus mengutamakan jasa dan produksi dalamnegeri, meskipun tetap harus memperhatikan syarat-syarat mutu bahan dan jasayang bersangkutan, sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas dan berdasarkanPersetujuan Pemberi Tugas.

    PASAL 47 BEA DAN PAJAK

    a.  Semua bea, pajak cukai dan pungutan lain oleh Pemerintah menjadi beban dantanggung jawab Kontraktor. Untuk pembayaran itu Kontraktor tidak menerimapembayaran tambahan dari Pemberi Tugas.

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    17/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    "(

    b.  Bea materai kontrak harus ditanggung oleh Kontraktor.

    PASAL 48 PENGGUNAAN FASILITAS UMUM

    Untuk kelancaran pekerjaan Kontraktor dapat menggunaka fasilitas umum yangberada didalam wewenang Pemberi Tugas, yang tersedia disekitar lingkungan

    pekerjaan selama Fasilitas memungkinkan. Segala konsekuensi biaya akibatpenggunaan fasilitas umum menjadi tanggungan Kontraktor sesuai peraturan yangberlaku.

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    18/47

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    19/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    "*

    PASAL 3

    GAMBAR KERJA DAN PERSYARATAN TEKNIS TERTULIS

    1.  Pelaksanaan pekerjaan harus berdasarkan pada persyaratan teknis yangtertulis dalam gambar kerja, RKS serta perubahan yang terjadi pada

    penjelasan (Aanwizjing) pekerjaan.2.  Pemborong harus menyediakan minimal 4 (empat) eksemplar RKS dan

    gambar rencana dengan perincian sebagai berikut :

    •  1 (satu) berkas untuk Konsultan Pengawas

    •  1 (satu) berkas untuk Direksi Kegiatan.

    •  1 (satu) berkas dapat digunakan selama pemeriksaan pekerjaan di lokasiproyek

    •  1 (satu) berkas dipergunakan pelaksana lapangan.

    PASAL 4

    BAHAN-BAHAN

    Bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini harus buatan dalamnegeri dan mengutamakan penggunaan bahan setempat tanpa mengurangi kualitas

     / mutu maupun kekuatan bangunan yang dibangun, dengan syarat :

    1.  Semua bahan yang akan dipergunakan terlebih dahulu contohnya harusditunjukkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuannya danpemborong harus memakai/menggunakan bahan sesuai contoh yang telahdisetujui Direksi/Pengawas Lapangan.

    2. 

    Bahan yang diafkir oleh Direksi/Pengawas Lapangan harus dikeluarkan darilokasi pekerjaan selambat-lambatnya 2x24 jam sejak diputuskan.

    3.   Apabila bahan yang diafkir oleh Direksi/Pengawas Lapangan tetap dipakai,maka direksi/Pengawas Lapangan berhak memerintahkan Pemborong untukmembongkar tanpa alasan kerugian materi maupun pelaksanaan.

    4.  Bila terdapat perbedaan pendapat mengenai mutu bahan, maka Pemborongberkewajiban memeriksakan bahan tersebut ke Laboratorium Balai PenelitianBahan Bangunan dengan semua biaya menjadi tanggungan Pemborong,begitu pula waktu yang tersisa tidak dapat untuk alasan perpanjangan waktupelaksanaan.

    5. 

    Ukuran/Dimensi yang dimaksud dalam gambar untuk bahan adalah bersih(ukuran jadi).

    PASAL 5

    LINGKUP PEKERJAAN

    1.  Pekerjaan yang harus dikerjakan dan diselesaikan oleh pemborong sesuaidengan item pekerjaan dalam RAB adalah untuk Pembangunan PerumahanRakyat Papua di Kabupaten Pegunungan Bintang Tahun 2015 terdiri dari :

     A.  Pekerjaan Persiapan

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    20/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    #+

    B.  Pekerjaan Tanah dan Pondasi Umpak

    C.  Pekerjaan Pasangan

    D.  Pekerjaan Lantai dan Beton

    E.  Pekerjaan Kayu, Atap dan Plafon

    F.  Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela

    G.  Pekerjaan Penggantung dan Pengunci

    H.  Pekerjaan Sanitair

    I.  Pekerjaan Instalasi Listrik

    J.  Pekerjaan Pengecatan

    K.  Pekerjaan Akhir

    2.  Pemborong telah dianggap menguasai lokasi lengkap dengan kondisilapangan.

    3.  Pemborong dianggap menguasai secara rincian mengenai tata cara dan teknispelaksanaan pekerjaan dan dianggap mengerti semua ketentuan yangtercantum dalam Kontrak dan RKS.

    4.  Halaman proyek akan diserahkan kepada Pemborong sebagaimana keadaanpada penjelasan pekerjaan (aanwijzing) untuk pelaksanaan pembangunannya.

    PASAL 6

    PEMBERSIHAN DAN PERATAAN LOKASI

    Meliputi pekerjaan, pembersihan lokasi dari rumput atau tanaman lainnya serta

    perataan gundukan tanah pada lokasi kgiatan untuk memudahkan pelaksanaan

    pekerjaan. Sisa pembersihan harus dibuang keluar lokasi pekerjaan.

    PASAL 7

    PEMBUATAN GUDANG DAN BARAK KERJA

    Untuk melindungi pekerja-pekerja dari terik matahari maupun cucaran hujan dan

    menyimpan bahan-bahan yang perlu dilindungi, Pemborong harus membuat barak

    kerja dan gudang dengan ukuran secukupnya dengan biaya sepenuhnya

    tanggungan Pemborong.

    PASAL 8

    PENGUKURAN, PEMATOKAN DAN PASANG BOUWPLANK

    1.  Steak out dan pengukuran lainnya dilakukan oleh pemborong atas petunjukdireksi. Pengukuran harus dilakukan secara cermat dan teliti dimanapemborong bertanggung jawab penuh atas ketelitian dari hasil pengukuranterhadap semua akibatnya.

    2.  Dalam pengukuran dan pematokan, pemborong harus berpedoman pada titik-titik referensi yang telah ditentukan oleh Direksi.

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    21/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    #"

    3.  Dalam rangka menerapkan perencanaan berdasarkan gambar rencana, yangmencakup elevasi/ketinggian dan dimensi ruang, maka Kontraktor harusmemasang bouwplank.

    4.  Bouwplank harus dijaga kedudukannya agar tetap kuat dan tidak berubahselama masa pelaksanaan. Papan bangunan (bouplank) harus memakai papan

    yang baik dengan tebal 2,5 - 3 cm tidak melengkung dengan sisi atas disekap / diserut rata dengan patok kayu ukuran 5/10 cm terpancang kuat.

    5.  Bentuk profil bauwplank harus disesuaikan dengan bentuk profil konstruksiyang akan dikerjakan termasuk ketinggian/elevasi yang disesuaikan denganelevasi konstruksi yang diinginkan.

    6.  Direksi / Pengawas Lapangan berhak untuk melakukan pengukuran danpemeriksaan ulang bila seandainya hasil pengukuran terdapat kekeliruan atasbiaya Kontraktor.

    7.  Peil + 0,00 adalah muka lantai utama bangunan.

    Ukuran dibawah peil 0,00 dinyatakan dengan (-)Ukuran diatas peil 0,00 dinyatakan (+)

    PASAL 9

    PEKERJAAN GALIAN DAN TIMBUNAN

    1.  Pekerjaan ini meliputi :

    •  Penggalian lubang pondasi

    •  Urugan kembali bekas galian lobang pondasi

     

    Urugan tanah peninggian lantai•  Urugan pasir urug dibawah pondasi

    •  Urugan pasir urug dibawah lantai

    2.  Kontraktor harus melakukan pengukuran, pematokan dan pembuatanbouwplank untuk mendapatkan peil, penampang dan ukuran galian atautimbunan yang akan dikerjakan. Peil,penampang dan ukuran harusmendapatkan persetujuan Direksi atau Konsultan Pengawas sebelummelakukan pekerjaan galian atau timbunan.

    3.  Kontraktor harus melindungi benda-benda yang berharga dilapangan danbenda-benda lainnya untuk kepentingan umum. Kerusakan pada benda-bendamilik kepentingan umum., didalam atau diluar lapangan pekerjaan semuaharus ditanggung sepenuhnya oleh Kontraktor

    4.  Tanah hasil galian harus disingkirkan jauh dari lokasi kerja kecuali yangdigunakan sebagai bahan urugan kembali. Diharapkan agar tempatmenumpuk hasil galian tidak mengganggu pelaksanaan konstruksi dan tidakboleh bercampur dengan bahan / material bangunan konstruksi.

    5.  Hasil galian yang tidak baik harus dipindahkan keluar lokasi pekerjaan danditimbun oleh Kontraktor sesuai dengan petunjuk Direksi / PengawasLapangan.

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    22/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    ##

    PASAL 10

    URUGAN TANAH DAN PASIR

    1.  Pengurugan / timbunan harus dilakukan selapis demi selapis dengan tinggiurugan/timbunan maksimal 20 Cm, dan dipadatkan dengan alat pemadat

    manual atau trimbis sampai mencapai batas timbunan yang diinginkan, ataumenggunakan alat pemadat stamper bila hal tersebut disyaratkan.

    2.  Urugan tanah terdiri dari urugan untuk peninggian lantai bangunan yangterdiri dari pasir urug (pasir lokal) atau semacamnya.

    3.  Urugan Pasir :

    a.  Material yang digunakan sebagai bahan / material urugan pasir harusmelalui persetujuan direksi.

    a.  Urugan pasir dilakukan lapis demi lapis serta dipadatkan dengan alatpemadat manual / trinbis dan digenangi air hingga jenuh.

    b. 

    Tempat yang akan diurug, terlebih dahulu harus dibersihkan dari sampah,bahan organic, akar-akar pohon, serpihan kayu dan lain-lain yang dianggapmerusak hasil timbunan.

    c.  Urugan pasir yaitu urugan dibawah lantai cor beton untuk meratakan dansebagai alas lantai bangunan.

    PASAL 11

    BETON COR TANPA TULANGAN (BETON TUMBUK)

    1.  Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah semua pekerjaan yangmenggunakan bahan beton tanpa tulangan dengan campuran/komposisi 1:3:5

    atau setara dengan beton mutu K-175. Terdiri dari pekerjaan lantai/rabat danlantai kerja.

    2.  Pekerjaan ini mencakup pengadaan bahan/material, pencampuran,pemasangan/pengecoran beton untuk isian sumuran.

    3.  Komposisi campuran beton adalah 1 pc : 3pasir : 5kerikil berdasarkan beratatau volume, dengan kadar air 0,65% atau setara 35 liter air untuk perzaksemen.

    4.  ketebalan beton sesuai dengan gambar rencana.

    5.  Semua persyaratan yang dipergunakan harus sesuai dengan persyaratan pada

    pekerjaan beton bertulang terkecuali persyaratan yang menyangkutpembesian.

    6.  Semua persyaratan material/bahan yang dipergunakan harus sesuai denganpersyaratan pada pekerjaan beton bertulang terkecuali material kerikil yangdipergunakan adalah kerikil kali tersaring dimana dengan gradasi maupunspesifikasi lainnya memenuhi untuk digunakan pada beton bertulang.

    PASAL 12

    BETON BERTULANG

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    23/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    #$

    1.  Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah semua pekerjaan yangmenggunakan bahan beton bertulang. Terdiri dari :

    -  Beton sloof 15/20

    -  Beton kolom 10x10

    - Beton Ring balk 10/10

    2.  Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja sertapelaksanaan pekerjaan sesuai dengan RKS dan gambar-gambar pelaksanaan(Shop Drawing) yang telah disediakan untuk proyek ini.

    3.  Semen yang digunakan untuk proyek ini adalah Portland Cements jenis IImenurut NI-8 atau type I menurut ASTM, memenuhi S.400 menurut standartcemen Portland yang digariskan oleh Assosiasi Cement Indonesia denganmerk yang ada dipasaran.

    4.  Kontraktor hanya diperkenankan menggunakan satu merk semen pada saatyang sama.

    5.  Pelaksanaan pengecoran dapat dilaksanakan setelah dilakukan pemeriksaan(penulangan dan pemasangan bekesting) dan mendapat persetujuan dariDireksi / Pengawas Lapangan.

    6.  Batas-batas pengecoran yang memakai semen berlainan merk harus disetujuioleh Direksi / Pengawas Lapangan.

    7.   Aggregat yang digunakan harus sesuai dengan syarat-syarat dalam PBI 1971dan NI-2, antara lain terdiri dari :

    a.  Kadar Lumpur pasir beton (aggregat halus) tidak boleh melebihi 4% beratpasir beton. 

    b. 

    Koral merupakan batu pecahan pabrik atau crushed stone (aggregatkasar) :

    !  Harus mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup syaratkekerasannya dan padat (tidak porous). Dimensi maksimum 2,5 cmdan tidak lebih 1/5 dimensi beton terkecil dari bagian konstruksi yangbersangkutan.

    !   Aggregats harus dfitempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisahdari satu dan lain jenisnya / gradasinya dan diatas lantai betonringan untuk menghindari tercampurnya dengan tanah.

    8. 

     Air yang dipakai untuk pengecoran harus bersih, tidak berwarna, tidak berbaudan tidak berasa sesuai dengan persyaratan dalam NI-2 Bab 3.6. 

    9.  Kawat pengikat harus berukuran minimal 1 mm seperti yang disyaratkandalam NI-2 Bab 3.7.

    10.  Pengiriman dan penyimpanan bahan pada umumnya harus sesuai dengan jadwal pelaksanaan.

    11.  Semen :

    a.  Semen harus didatangkan dan disimpan dalam kantung/zak utuh. Berat

    semen harus sama dengan yang tercantum dalam zak.

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    24/47

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    25/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    #&

    c.  Bekesting harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak ada perubahanbentuk yang nyata dan menampung bahan-bahan sementara sesuai dengan

     jalannya kegiatan pelaksanaan.

    d.  Semua bekesting harus diberi penguat datar dan silangan sehinggakemungkinan bergeraknya bekesting selama dalam pelaksanaan dapat

    dihindarkan, juga harus cukup rapat untuk menghindarkan keluarnya adukan(mortal leakage).

    e.  Kayu bekesting harus bersih dan dibasahi air terlebih dahulu sebelumpengecoran.

    f.  Air pembasahan tersebut harus diusahakan agar mengalir sedemikian rupaagar tidak menggenangi sisi bawah dari bekesting.

    g.  Pemilihan susunan dan ukuran yang tepat dari penyangga-penyangga atausilangan-silangan bekesting menjadi tanggung jawab Kontraktor.

    14. 

    Pengecorana.  Pelaksanaan pengecoran baru bisa dilaksanakan setelah direksi mengadakan

    pemeriksaan terhadap pemasangan tulangan dan bekesting dan disetujuiuntuk dilaksanakan.

    b.  Pelaksanaan pengecoran diluar sepengetahuan direksi atau pengawaslapangan tidak akan diakui untuk dibayarkan.

    c.  Sesaat sebelum pengecoran dimulai, cetakan / bekesting perlu dibasahidengan air terlebih dahulu.

    d.  Untuk menghindari penggumpalan campuran beton, maka pada saatpengecoran berlangsung perlu diadakan penusukan secara berulang padadaerah tertentu yang dianggap bias terjadi penggumpalan beton.

    e.  Campuran beton tidak boleh dijatuhkan kedalam cetakan dari ketinggianlebih dari 1,00 M agar tidak terjadi segregasi material dan kropos.

    f.  Setelah selesai pengecoran, kontraktor wajib melakukan penyiraman betonseperlunya bila dianggap beton mulai mengering akibat penguapan dan terikmatahari. Minimal penyiraman dilaksanakan sekali dalam sehari.

    PASAL 13

    PEKERJAAN DINDING PASANGAN BATU TELA

     A.  Pekerjaan Pasangan Batu Tela

    I.  Lingkup PekerjaanMeliputi semua tenaga kerja, peralatan, bahan-bahan yang diperlukan untukpekerjaan pasangan dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja dan RKS.

    II.  Bahan – Bahan

    a.  Semenb.  Semen untuk pekerjaan pasangan harus sama kualitasnya seperti semen

    yang ditentukan untk pekerjaan beton.

    c. 

    Pasir

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    26/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    #'

    d.  Pasir pasangan untuk pekerjaan pasangan harus sama kualitasnyadengan pasir yang ditentukan untuk pekerjaan beton.

    e.  Gradasi pasir yang dipakai minimum 0,35 mm.f.   Adukan yang tumpah ke bawah pada waktu pemasangan batu tela dan

    yang sudang ditinggalkan lebih dari 2 jam tidak boleh dipakai atau

    dicampur dengan yang baru.g.  Batu Telah.  Menggunakan batu tela ukuran standar 10 x 20 x 30 cm, dengan kualitas

    baik (tidak mudah pecah).

    III.  Metode Pelaksanaan

    a.  Cara dan perlengkapan untuk mengangkut batu tela atau adukan harussedemikian rupa sehingga tidak merusak batu tela atau menundapemakaian beton.

    b.  Setelah permukaan pondasi disiapkan dengan baik, maka batu teladipasang dengan adukan 1Pc : 4 Ps setebal 1,5 – 2,5 cm.

    c.  Batu tela tidak boleh dipasang pada waktu hujan dengan periode yanglama atau hujan besar. Adukan yang hanyut karena hujan harus segeradisingkirkan.

    d.  Tidak diperkenankan berdiri diatas pekerjaan batu tela sebelum pasanganmengeras.

    e.  Pada waktu pemasangan, batu tela tersebut harus bebas dari air yangmelekat.

    f. Batu tela harus dipasang dengan baik, rata, horizontal, dikerjakan denganalat-alat pengukur datar ataupun tegak (“ lot ” dan sebagainya), tegaktidak segaris (silang) permukaan baik dan rata, “ bergigi “ (tiap sambungansaling menutup).

    g.  Pada hubungan-hubungan dengan tiang-tiang beton atau pada ujung

    pasangan harus bergigi.h.  Jika setelah pekerjaan pemasangan ternyata ada batu tela yang menonjol

    atau tidak rata, maka bagian-bagian ini harus dibongkar dan diperbaikikembali atas biaya Kontraktor, kecuali Konsultan Pengawas mengijinkanpenambahan-penambahan.

    i. Batu tela yang pecah dengan ukuran yang kurang dari setengah tidakdibenarkan untuk dipakai. Untuk yang patah dua tidak melebihi 5% (limapersen).

     j.  Adukan 1pc : 3ps digunakan untuk :

    •  Dinding dalam, setinggi 20 cm dari peil lantai dalam.

    • 

    Dinding luar, setinggi 50 cm dari peil lantai dalam.

    •  Dinding kamar mandi/WC, setinggi pemasangan keramik dinding sesuaigambar perencanaan.

    k.  Pemasangan dilakukan secara bertahap, tiap tahap tidak boleh melebihisetinggi 120 cm.

    l. Semua pemasangan harus terikat kuat dengan kolom, dinding-dindingbeton, balok atau pelat beton dan bagian-bagian struktur lainnya.Penguatan untuk pasangan batu tela dilakukan menurut kebutuhannyaatau atas petunjuk konsultan pengawas. Kolom-kolom praktis untukpenguat pasangan batu tela harus dibuat sedemikian rupa sehingga

    maksimum setiap luas 12 m2 pasangan batu tela harus dikelilingi beton

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    27/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    #(

    praktis ukuran 12 x 12 cm2 dengan mutu beton K-175 dengan tulangan4ø10 dan sengkang ø8 jarak 20 cm, demikian pula untuk pertemuan tegaklurus antara pasangan batu tela.

    m. Pada sisi tegak yang berhubungan dengan beton/kolom harus dipasangangker ø10 mm dengan jarak maksimum 30 cm.

    n. 

    Penguatan beton juga diberikan pada daerah-daerah pembukaan sepertibagian atas/jendela dan lubang-lubang lainnya menurut konsultanpengawas. Pemasangan yang terhenti, harus dilindungi dari kerusakan-kerusakan dari air hujan dan sebagainya. Segera sesudah pemasanganselesai maka adukan-adukan yang menempel pada batu tela dan bagianluar yang tidak dipakai harus segera dibuang.

    B.  Pekerjaan Plesteran

    I.  Lingkup PekerjaanMeliputi semua tenaga kerja, peralatan, bahan-bahan yang diperlukan untukpekerjaan pasangan dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja dan RKS.

    II. 

    Bahan – Bahan

    Untuk adukan plesteran, penggunaan semen, pasir dan iar dalam sesuaidengan pekerjaan pasangan.

    III.  Penggunaan Jenis Plesteran

    1.  Plesteran Kasar (Berapen)

    a.  Permukaan pasangan batu yang terendam didalam tanah harus kedap air,harus diplester dengan menggunakan jenis plesteran 1pc + 3ps.

    2. 

    Plesteran Halusa.  Untuk penyelesaian permukaan dinding batu tela dengan plesteran,

    digunakan plesteran 1Pc : 4 Psr.

    b.  Jenis plesteran 1Pc : 3 Psr dipakai untuk semua permukaan trasram yangkelihatan dan tidak ditutup dengan keramik atau bahan penutup lainnya,beserta dinding yang berhubungan langsung dengan udara luar.

    c.  Semua permukaan beton bertulang, ujung-ujung dan sudut-sudut dipakai jenis plesteran 1Pc : 3Psr.

    3.   Acian

    4. 

    Setelah diplester dengan jenis plesteran seperti diuraikan dalam butir (b)diatas, selanjutnya permukaan plesteran diaci (semen dan air) hinggamerata dengan seluruh permukaan dinding.

    5.  Seluruh pekerjaan acian harus digosok dengan amplas pada seluruhpermukaannya hingga benar-benar merata dan rapih.

    6.  Plesteran Siar

    7.  Bila ada plesteran siar untuk penyelesaian permukaan pasangan batu pecahatau bahan-bahan penutup lainnya digunakan jenis plesteran 1Pc : 3 Psr.

    IV.  Pekerjaan Persiapan

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    28/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    #)

    1. Untuk mengerjakan pada dinding batu tela dan permukaan beton, harusdiberikan cukup waktu. Tidak boleh memulai pekerjaan plesteran sampaidinding betul-betul kering.

    2. Semua permukaan harus dibersihkan dengan disikat memakai sikat yangkaku, untuk membersihkannya dari bintik-bintik dan segala kotoran.

    3. Untuk mencegah plesteran menjadi kering sebelum waktunya, permukaanharus dibasahi dengan air hingga tetap lembab.

     V.  Pekerjaan Plesteran

    1.  Guna penyelesaian muka beton dan dinding dipasang plesteran dengan teballapisan tidak kurang dari 2 cm kecuali ditentukan lain.

    2.  Lapisan harus dibentuk sedemikian rupa sehingga merupakan permukaanyang rata, plesteran harus dilaksanakan dengan memakai alat perata adukansampai permukaannya rata dan halus.

    3.  Plesteran dibiarkan basah selama paling sedikit 2 (dua) hari setelah

    dipasang.

    4.  Mulailah membasahi dinding dan permukaan beton secukupnya begituplesteran mengeras untuk menghindari kerusakan. Waktu kering dan panas,plesteran harus dijaga agar tidak terjadi penguapan terlalu banyak dan tidakrata.

     VI.  Pekerjaan Perbaikan dan Pembersihan

    1.  Membetulkan semua pekerjaan yang cacat, harus dilaksanakan denganmembongkar bagian tersebut, kemudian dilakukan perbaikan dan dinyatakanbaik jika sudah disetujui Konsultan Pengawas. Biaya perbaikan menjadibeban Kontraktor.

    2.  Pekerjaan yang sudah selesai tidak boleh ada retak, noda-noda dan cacat-cacat lainnya.

    3.  Singkirkan sisa-sisa plesteran yang mungkin masuk ke dalam lubang sparingyang disiapkan untuk pekerjaan instalasi listrik.

    4.  Pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan harus selalu dalam keadaan bersih.

    PASAL 14

    PEKERJAAN KAYU

    I. 

    Lingkup Pekerjaan

    Meliputi semua tenaga kerja, peralatan, bahan-bahan yang diperlukan untukpekerjaan pasangan dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja dan RKS.

    II. Bahan – Bahan

    Seluruh bahan kayu memenuhi persyaratan yang tercantum pada PeraturanKonstruksi Kayu Indonesia (PPKI) 1961 NI-5, yaitu kayu harus baik dansehat dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekuranganyang berhubungan dengan pemakaiannya tidak akan merusak ataumengurangi nilai konstruksi (bangunan).

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    29/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    #*

    III.  Persyaratan Bahan

    1.  Pengukuran

    Kayu kasar yang belum dikerjakan harus menurut ukuran-ukuran yangditentukan kecuali sedikit variasi atau perubahan dalam menggergaji,

    dapat diterima. Kayu kasar harus diketam, dibor atau jika tidak dikerjakandengan mesin, menurut ukuran-ukuran dan bentuk yang tertera dalamgambar. Dimana ukuran-ukuran nominal telah disebutkan untuk kayuyang sudah dikerjakan maka potongan (kekuarangan) sebanyak 3 mmdiperbolehkan untuk tiap permukaan yang sudah dikerjakan.

    2.  Mata-mata Kayu

    Jika terdapat mata kayu yang mulus (keras) pada salah satu permukaankayu yang akan dicat, asalkan mata kayu itu diameternya tidak lebih dari3 cm.

    3.  Pengawet Kayu

    Kayu-kayu telah dikeringkan atau diawetkan sebagaimana semestinyadengan cara-cara yang disetujui. Pada waktu penyerahan, serta kirimanharus dirinci metode pengawetan kayu dan kadar kelembabannya.Pengawet anti rayap untuk kayu dilaksanakan dengan spray atau kuasdengan bahan setara WAZARY 10 FW.

    4.  Susut (Mengkerut)

    Persiapan penyambungan dan pemasangan semua pekerjaan kayu halussedemikian rupa hingga susut dibagian mana dank e arah manapun tidakakan mengurangi (mempengaruhi) kekuatan dan bentuk dari pekerjaankayu yang sudah jadi, juga tidak menyebabkan rusaknya bahan-bahan

    yang bersentuhan.

    5.  Paku, Sekrup dan Mur/Baut

    Kayu harus dirakit menggunakan paku-paku baja kecuali apabila adapetunjuk lain misalnya dibuat kerangka dahulu dengan perekat dansekrup-sekrup baja. Pemasangannya harus dengan paku-paku dansekrup-sekrup baja yang kuat ataupun mur/ baut yang sudah di tentukandalam gambar gambar kerja.

    6.  Sambungan

    Pekerjaan sambungan harus dikerjakan dengan hati-hati. Semua

    sambungan harus menggunakan lem, sekrup atau pasak kayu.Sambungan bentuk V tidak dibenarkan. Setiap paku yang timbul diatas

    permukaan harus dibenamkan dengan cara dipukul, kecuali ada petunjuk

    yang lain. Perakitan kayu harus menggunakan sekrup baja yang kuat.

    7.  Ketepatan Pemasangan

    Kontraktor harus menjamin bahwa pemasangan semua pekerjaan kayutelah tepat dan benar dan tidak akan rusak atau terjadi pergeseran.

    8.  Perembesan Kapiler

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    30/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    $+

    Kontraktor harus mengambil segala tindakan-tindakan yang perlu untukmemeriksa atau menghindari rembesan air kapiler pada sambungan-sambungan dari pekerjaan kayu bagian luar.

    IV. Pelaksanaan

    Konstruksi dan macam pekerjaan kayu menggunakan jenis kayu sebagaiberikut:

    Kayu ( kayu kelas I )

    1.  Tiang Cerucuk kayu besi 10/10 cm.

    Pekerjaan yang tercakup dalam bab ini terdiri dari penyediaan semua

    peralatan, alat-alat, perlengkapan bantu, tenaga kerja dan

    pelaksanaan pekerjaan yang berhubungan peralatan dan pembuatan

    tiang pancang kayu dan alat-alat yang harus dipasang.

    a.  Persyaratan Bahan :

    Tiang Pancang Kayu (Cerucuk)

    Tiang Pancang Kayu adalah balok 10/10 cm kayu kelas I yangberkwalitas baik, dan tidak bercacat, pecah – pecah serta tidakterdapat kayu mudahnya ( spint )

    b.  Macam Pekerjaan :

    Pemasangan Tiang Pancang Kayu 10/10 cm kayu kelas Idipasang vertikal ke dalam tanah keras, serta jarak antar tiangkayu di skur dengan beugel plat 4mm dilas penuh dan kayubalok 5/10 dilaksanakan sesuai gambar kerja dan disetujui

    Pengawas Lapangan.

    2.  Kolom kayu besi 10/10 cm. (lihat detail gambar)

    3.  Balok utama lantai 5/12. (lihat detail gambar)

    4.  Balok anak lantai kayu besi 5/10. (lihat detail gambar)

    5.  Ring Balok kayu 10/10 (lihat detail gambar)

    6.  Papan lantai tebal 3 cm, lebar 20 sampai 25 cm – sambungan

    sponing.

    Pekerjaan yang tercakup dalam bagian ini terdiri dari penyediaansemua peralatan, tenaga kerja dan bahan serta pelaksanaan

    pekerjaan pemasangan dinding bangunan.

    Persyaratan Bahan :

    Lantai Papan

    Seluruh permukaan lantai adalah dari papan kayu 3/25 cm kayu

    kelas I yang berkwalitas baik, tua kering dan tidak bercacat, pecah –

    pecah serta tidak terdapat kayu mudahnya ( spint )

    Dinding Papan tebal 3 cm bagian luar dipasang vertikal dengan

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    31/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    $"

    rangka balok kayu 5/9 sesuai dengan gambar rencana. Seluruh

    lapisan dinding papan dari kayu kelas I berkualitas baik.

    Macam Pekerjaan :

    Pemasangan seluruh lantai dengan papan kayu klas I ukuran 3/25

    cm dilaksanakan sesuai gambar dan disetujui Pengawas Lapangan.Memasang seluruh dinding luar dengan dinding papan kayu klas I.

    Syarat - syarat Pelaksanaan :

    Lantai.

    Permukaannya harus datar dan disekap halus terlebih dahulu,

    dipasang dengan sambungan yang rapih dan tidak berongga. serta

    dilaksanakan atas petunjuk pengawas lapangan.

    Dinding.

    Semua permukaannya harus datar, dipasang penuh ketelitian hingga

    tampak rapih dan kuat sampai plafond.

    7.  kusen, pintu dan jendela kayu 5/10.

    Kusen disini meliputi kusen pintu, jendela dan ventilasi yang terbuatdari kayu besi/kayu keras kualitas terbaik, tidak cacat ataumelengkung dan sebelum dipasang terlebih dahulu dimeni seluruhpermukaannya.

    Ukuran kayu 5/10 cm bersih (ukuran bersih/sudah disekap) denganspenning dibuat langsung bukan ditempel kayu list sedangpermukaan yang menghadap dinding/beton dibuat skur/ditarikdiperkuat dengan besi angker !  3/8”, panjang minimal 10 cmdengan ujung dibengkokkan, untuk bagian bawah kusen pintudipasang besi ditanam dalam beton.

    8.  Daun jendela panil kaca 3/7 cm (lihat detail gambar)

    Kontraktor diperkenankan dalam penawaranya memasukan harga

    semua pekerjaan kaca seperti diperlihatkan dalam gambar rencana.

    Harga penawaran tersebut termasuk semua pemotongan, resiko dan

    pemasangan. Semua pekerjaan kaca harus dilaksanakan sesuaidengan Gambar Rencana. Kaca yang digunakan harus mempunyai

    ketebalan minimim 5 mm dan harus dari kualitas yang baik. Kaca

    yang digunakan ada 1 jenis yaitu kaca riben, contoh-contoh kaca

    harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan.

    Pemasangan

    Semua kaca harus dipasang dengan list kayu yang dipakukan pada

    kusen. List ini kemudian didempul untuk selanjutnya dilakukan

    penyelesaian akhir.

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    32/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    $#

    Kontraktor harus melindungi semua pekerjaan dari kerusakan dan

    mengganti semua kaca yang pecah, tergores atau kaca yang tidak

    sempurna. Semua kaca harus bersih dan digosok pada waktu

    penyelesaian akhir dan sebelum penyerahan.

    9. 

    Daun Pintu panil tebal 4 cm (lihat detail gambar)Semua pintu harus dengan persyaratan berikut dan sesuai dengan

    daftar yang diperlihatkan pada gambar rencana. Pada umumnya

    pintu dibuat dari kayu papan klas I/besi harus datar dengan inti

    yang kaku kecuali jika dijelaskan lain. Semua pintu pada rumah

    barak petugas dipakai pintu panel, sedangkan pintu kamar mandi /

    WC memakai pintu panel bagian dalam dilapisi dengan seng

    aluminium, pintu yang dibuat harus memenuhi persyaratan yang

    berlaku dan harus mendapat persetujuan Direksi.

    10. 

    Kuda – kuda, Gording kayu 5/10 dan Listplank papan kayu 2/20.Kayu Kelas II (lihat detail gambar)

    a.  Rangka atap yang meliputi kuda-kuda, gording, dan skoor harusdipakai kayu Klas II dengan ukuran dimensi seperti tertera padagambar rencana.

    b.  Semua sambungan atau hubungan antar harus disatukan baikdengan pasak kayu atau muur baut yang dilapisi dengan platbeugel seperti pada gambar kerja.

    c.  Kuda – kuda harus berdiri tegak lurus serta permukaan dudukan

    kuda-kuda harus rata arah lurus dan diagonal.d.  Jumlah mur baut tiap sambungan disesuaikan dengan kondisi

    sambungan, sedangkan diameter baut minimal Ø 12 mm.Kualitas mur baut harus kualitas baik serta baru dengan kondisidratnya yang sempurna.

    e.  Semua komponen rangka atap (kuda-kuda, gording dan skoor)harus dilapisi dengan residu.

    11. Semua jalusi kayu 2/10. kayu kelas I (lihat detail gambar)

    12. 

    Semua rangka plafond kayu 5/5 dan 5/7 kayu kelas II (lihat detailgambar)

    13. Semua list profil plafon kayu 2/4 di Profil. (lihat detail gambar)

    14. Railling kayu 5/10 dan 4/7 cm (lihat detail gambar) (lihat detail

    gambar)

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    33/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    $$

    PASAL 15 

    PEKERJAAN ATAP 

    I.  Pekerjaan Rangka Kap

    a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan material, peralatan dan tenaga kerjaserta pemasangan rangka kap kayu. Pada kedudukan sebagaimana

    tertera pada gambar rencana. b. Kwalitas kayu untuk jenis yang ditentukan dalam gambar rencana adalah

    kayu klas II yang berkwalitas baik, kering, tidak bergetah, tidak retak,tidak bermata kayu yang lepas, berserat sejajar dan searah panjangpayu, tidak ada bekas dimakan bubuk dan cacat lainnya. 

    c.  Semua ukuran kayu didalam gambar rencana adalah ukuran kayu yangterpasang dan telah dikerjakan atau diserut.

    d. Batang-batang kayu rangka harus lurus, (tidak bengkok) dan ujung kayuharus padat dan berserat lurus searah panjang kayu. 

    e. Sambungan masing-masing batang rangka tidak boleh dipaksa atau pada

    saat pemasangan sambungan tidak terjadi tegangan sekunder, tekuk ataulendutan pada maing-masing batang kayu yang disambung. 

    f. Guna pemasangan rangka kap, maka terlebih dahulu pembuatan perancahkerja dibuat kokoh dan kuat dengan lebar persyaratan minimum 2 M yangdipasang sepanjang bentang rangka kap. Perencah kerja ini akandibayarkan sesuai dengan item pekerjaan tercantum. 

    g. Pemasangan rangka dilaksanakan sesuai dengan dudukan yangsebenarnya yaitu dipasang vertikal pada posisi/dudukan yang tepat. 

    h. Pada peletakan kuda-kuda dengan ringbalk / kolom diikat besi angkeratau pengikat lain agar kap tidak terangkat. 

    i. Kayu gording harus lurus, kering dengan perletakan pada kuda-kudamemakai klos penahan dan tiap sambungan harus diklem. 

     j. Sebelum diatap, seluruh permukaan kayu (kuda-kuda, gording dan skorangin) yang tidak tampak harus diawetkan dengan residu sedang yangtampak diberi lapisan meni dan cat kilap kayu. 

    II.  Pekerjaan Gording. 

    a. Kayu gording harus lurus, kering dengan perletakan pada kuda-kudamemakai klos penahan dan tiap sambungan harus diklem. Ukuran gording5/10 cm. 

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    34/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    $%

    b. Sebelum diatap, seluruh permukaan kayu (kuda-kuda, gording dan skorangin) yang tidak tampak harus diawetkan dengan residu sedang yangtampak diberi lapisan meni dan cat kilap kayu. 

    III.  Pekerjaan Penutup Atap 

    a. 

    Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerjaserta pelaksanaan pekerjaan pemasangan penutup atap seperti tampakpada gambar rencana. 

    b. Penutup atap dari bahan atap seng gelombang bjls 0,30. 

    c.  Sebelum mendatangkan bahan ke lokasi pekerjaan, Kontraktor harusmenyerahkan contoh bahan kepada Direksi / Pengawas Lapangan untukmendapatkan persetujuan. 

    d.  Atap tidak cacat, lecet, karatan atau penyot atau yang diaggap cacat olehDireksi/Konsultan Pengawas. Atap yang dianggap cacat ini harusdisingkirkan dari lokasi pekerjaan. 

    e. 

    Pemasangan atap disusun sesuai dengan petunjuk teknis dari pabrikpembuatnya. Dudukan gelombang pada sambungan atap harus tepat dantidak ada celah, bila hal tersebut terjadi, atap harus diganti sampaidiperoleh sambungan gelombang atap yang tepat tanpa celah. 

    f. Pemasangan atap menggunakan paku seng, kokoh dan tidak karatan.

    IV.  Pekerjaan Lipsplank Papan 

    a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerjaserta pelaksanaan pemasangan listplank papan seperti tampak padagambar rencana. 

    b. 

    Listplank terbuat dari kayu klas II/ matoa tebal 2,5 cm lebar 20cmkualitas terbaik, kering, lurus / tidak melengkung dan tidak retak-retak. 

    c. Bila diperlukan adanya penyambungan, maka harus memakai sambunganmodel ekor burung dan diberi lem kayu. 

    d. Permukaan yang tampang halus disekap halus, rata, waterpass dan tidakbergelombang. 

    e. Sebelum dilakukan pemasangan, listplank harus diberi lapisan menisebanyak 3 lapis. 

    f. Listplank ben finishing dari cat kilap kayu sebanyak 3 kali dan

    menghasilkan permukaan yang halus dan licin serta mengkilap. 

    PASAL 16

    PEKERJAAN PLAFON DAN RANGKA

    Plafon terdiri dari bahan triplek tebal 3 mm dengan rangka kayu matoa ukuran 5/10cm untuk balok induk dan 5/5 untuk balok pembagi dengan tiap-tiap pertemuanrangka memakai kayu klos. Sisi bawah rangka harus disekap rata (waterpass) dandimeni sebelum dipasang plafon, sedang pemasangan tripleks memakai alur/naadlebar 5 mm.

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    35/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    $&

    Pada sisi tepi keliling ruangan dipasang lat/list profil kayu 3/7 cm dicat, warnaditentukan kemudian.

    PASAL 17

    PEKERJAAN PENGECATAN KAYU TEMBOK DAN PLAFON

    a.  Lingkup Pekerjaan

    a.1. Meliputi semua tenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan untukpekerjaan pengecatan sesuai dengan gambar kerja dan RKS.

    a.2. Pekerjaan pengecatan harus dilaksanakan sebaik-baiknya, dengan hasilyang tidak mengglembung, mengelupas atau cacat lainnya.

    a.3 Apabila terjadi hal-hal tersebut diatas, maka Pemborong harusmengadakan perbaikan/pengecatan ulang hingga Konsultan Pengawasdan Pejabat pembuat Komitmen merasa puas. Biaya perbaikan tersebutmenjadi beban Pemborong.

    b.  Bahan-bahan

    1. - Cat tembok sekualitas property atau setara untuk bagian interior.

    -  Cat sekualitas property untuk eksteior dengan warna terang.

    -  Cat minyak sekualitas Junior 66

    -  Cat Duco Sekualitas Nippon Paint

    2. Sifat Umum

    -  Tahan terhadap pengaruh cuaca

    -  Tahan terhadap gesekan dan mudah dibersihkan

    -  Mengurangi pori-pori dan tembus uap air

    -  Tidak berbau

    Daya tutup tinggi3. Data Teknis pada Suhu 20º C

    -  Berat jenis rata-rata : 1,35 gr/cm3

    -  Kepadatan rata-rata : 37,0 %

    -  Tebal pada lapisan kering : 2 (dua) kali lipatan ( 70 Micron)

    -  Daya tutup teoritis

    4.  Aplikasi dengan semprot (untuk bidang luas)

    -  Pengecer dengan air bersih sebesar 10 – 15 % dari volume cairan cat.

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    36/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    $'

    -  Diameter lobang semprot 1,5 – 2 mm

    -  Tekanan udara semprot ( 3 – 4 ) atau ( 43 – 57) psi

    5.  Aplikasi dengan roll atau kuas (untuk bidang kecil)

    Pengecer dengan air bersih 0 – 5 % dari volume cairan.

    6. Kaleng cat yang digunakan masih disegel, tidak pecah atau bocor danmendapat persetujuan Konsultan Pengawas.

    Pengiriman cat harus dikerjakan sertifikat dari agen/distributor yangmenyatakan bahwa cat yang dikirim dijamin keasliannya. Pemborongbertanggung jawab bahwa bahan cat tidak palsu sesuai dengan RKS.

    7. Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum pekerjaan pengecatan,Pemborong harus mengajukan daftar bahan cat kepada KonsultanPengawas, kemudian atas persetujuan/diketahui oleh Pemberi Tugas.

    Pemborong harus menyiapkan bahan cat dan bidang pengecatan untuk

    dijadikan contoh warna yang akan disetujui/digunakan atas biayaPemborong.

    c.  Pelaksanaan

    Sebelum diadakan pengecatan dasar, maka harus diperhatikan hal-hal sebagaiberikut :

    - Dinding dan bagian yang akan dicat harus bebas dari retak-retak, pecah ataukotoran yang menempel harus dibersihkan.

    - Permukaan dinding sudah rata/kering dan halus serta rapi, dianggap wajaroleh Konsultan Pengawas untuk dilapisi dengan lapisan dasar (pertama).

    Semua proses pengecatan harus mengikuti petunjuk dari pabrik pembuat cattersebut.

    1.  Pekerjaan Pengecatan untuk tembok

    "  Cat Tembok Dalam

    a. Tembok yang akan dicat harus mempunyai cukup waktu untukmengering, setelah permukaan tembok kering/dilakukan denganmembersihkan permukaan tembok dari pengapuran/pengkristalan yangbiasa terjadi pada tembok-tembok baru dengan amplas kemudiandengan lap sampai benar-benar bersih.

    b. Kemudian dilapisi tipis dengan palmir.

    c.  Pada bagian dimana banyak terjadi reaksi alkali dan rembesan air harusdiberi lapisan Walter Sealer.

    d. Setelah kering permukaan tersebut diamplas lagi sampai halus.

    e. Kemudian dicat dengan lapisan pertama.

    f.  Bagian-bagian yang masih kurang baik, diberi plamir lagi dan diamplashalus sampai kering.

    g. Kemudian dicat dengan lapisan kedua dan seterusnya.

    "  Cat tembok luar

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    37/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    $(

    Sama halnya dengan proses cat tembok dalam, hanya pada pengecatanakhir tembok luar ini dapat diberi cat khusus tembok luar sekualitas DuluxWeather Shield Full Acrylic untuk eksterior.

    2.  Pekerjaan Pengecatan untuk Kayu

    a. Semua permukaan kayu yang berhubungan dengan plesteran harusdimeni dasar.

    b. Permukaan yang akan dicat harus diamplas agar licin, kemudian diplamirbila ada retak, celah atau lubang, kemudian diamplas dan diratakan lagi.

    c.  Pekerjaan pengecatan dilakukan dengan cara manual menggunakan

    kuas tangan.

    d. Hasil pengecatan harus mulus, tidak mengglembung atau cacat-cacatlainnya.

    3.  Pekerjaan Pengecatan Meni

    a.  Meliputi pekerjaan cat meni pada rangka plafon

    b.  Persiapan dilakukan dengan mengamplas dan membersihkanpermukaannya dengan lap kering. Minyak dan kotoran tidak bolehmenempel pada permukaan ini.

    c.  Setelah bersih permukaannya baru dapat dicat meni.

    d.  Pekerjaan ini diulangi minimum 1 kali atau lebih sampai mendapatkanwarna yang merata.

    Seluruh pekerjaan tersebut diatas harus mengikuti petunjuk dari pabrikpembuatannya.

    PASAL 18

    PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG

    I.  Lingkup Pekerjaan

    Pekerjaan meliputi pengadaan dan pemasangan seluruh alat penggantung,pengunci dan kelengkapannya serta pengadaan tenaga kerja dan alat-alatuntuk terselenggaranya pekerjaan ini.

    II.  Bahan – Bahan

    a.  Engsel pintu menggunakan ukuran 4 inch, kualitas baik dari bahan stainlessmerk “YANK” atau setara dipasang masing-masing 3 buah setiap daunpintunya.

    b.  Kunci pintu, system 2 x putar atau dengan System Double Cylinder Lockkualitas baik merk “ROYAL” atau setaranya.

    c.  Kunci pintu KM/WC System Cylinder Bored merk “KEND” atau yang setara.

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    38/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    $)

    d.  Seluruh pintu dipasang Door Stop merk “KEND” Floor Type 9916.

    e.  Untuk pintu 2 (dua) daun menggunakan grendel tanam (FLUSH BOLT)merk “KEND” type 306-6,6 inch atau yang setara.

    f.  Menggunakan handle, khusus untuk pintu dan anak kunci (menggunakan

    System Cylinder Lock Double).g.  Semua bahan harus diajukan contoh untuk mendapat persetujuan dari

    Konsultan Pengawas.

    III.  Persyaratan Pelaksanaan

    a.  Pekerjaan harus dilakukan oleh tenaga ahli yang berpengalaman dalambidang tersebut dengan persetujuan Konsultan Pengawas.

    b.  Pemborong harus memberikan contoh-contoh terlebih dahulu disetujui dandiparaf Konsultan Pengawas.

    IV.  Metode Pelaksanaan

    a. 

    Semua kunci, engsel harus dilindungi dan dibungkus plastic atau tempataslinya setelah dicoba. Pemasangan silakukan setelah bangunan di cat.

    b.  Sekrup-sekrup harus cocok dengan bahan yang dipasang, jangan memukulsekrup, cara mencocokkan hanya diputar sampai ujung, sekrup yang rusakwaktu dipasang harus dicabut kembali dan diganti.

    c.  Engsel pintu untuk kayu dipasang 30 cm dari tepi atas dan bawah sedanguntuk engsel ke-3 (ketiga) dipasang ditengah-tengah atau sesuai gambar.

    d.  Semua kunci tanam harus terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu,dipasang setinggi 90 cm dari lantai atau sesuai gambar.

    PASAL 19 

    PEKERJAAN LANTAI FLOOR  

    1.  Lingkup Pekerjaan

    Meliputi semua tenaga kerja, peralatan dan bahan-bahan yang berhubungandengan pekerjaan lantai / pelapis lantai sesuai dengan RKS dan Gambar-gambar Rencana.

    2.  Pekerjaan Lantai Floor

    a.  Menggunakan cor beton tumbuk 1:3:5 dan di floor halus dengan adukan 1PC : 2 Psr.

    b.  Pelaksanaan

    c.  Seluruh pekerjaan dinding, plafond dan dibawah lantai yang akan dipasangharus sudah selesai dikerjakan.

    d.  Pemasangan harus rata dan lurus.

    e.  Selesai pemasangan dalam ruangan, lantai harus bebas dari beban beratdiatasnya.

    PASAL 20

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    39/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    $*

    PEKERJAAN KM / WC

    I. Pasang Lantai dan Dinding

    Pemasangan seluruh lantai cor untuk km/wc dilaksanakan sesuai gambardan disetujui Pengawas Lapangan.

    Memasang seluruh dinding dilaksanakan sesuai gambar dan disetujuiPengawas Lapangan.

    II. Pekerjaan Sanitasi

    a.  Stop Kran sekualitas merk “TOTO”. Atau standar KIA

    b.  Floor Drain sekualitas merk “TOTO”. Atau standar KIA

    c.  Klosed Jongkok sekualitas merk “TOTO”. Atau standar KIA

    d.  Membuat saluran air kotor / air hujan dari pasangan batu tela adukan 1 Pc :2 Psr dan diplester dengan adukan yang asama.

    e.  Memasang pipa pembuangan air kotor / buangan air kamar mandi dialirkankeliling bangunan, dengan menggunakan pipa PVC diameter 3”.

    f.  Memasang pipa pembuangan air kotor / buangan air bekas, denganmenggunakan pipa PVC diameter 3”.

    III. Septictank

    PASAL 21

    PEKERJAAN SANITASI

    1. 

    DISTRIBUSI AIR BERSIHPada dasarnya pemborong diwajibkan mengikuti sistem plumbing yang ditetapkan

    dalam gambar rencana dan buku spesifikasi. jika terdapat ketidak sesuaian

    dilapangan, pemborong diwajibkan memintah penjelasannya kepada pengawas

    lapangan.

    a.   Air Bersih.

    Kebutuhan air bersih untuk seluruh bangunan ini diambil dari jaringan air

    bersih yang ada dari PDAM bila ada atau mengunakan sumber air bersih

    terdekat seperti sumur/ sumur bor dan mata air yang diisyarakatkan dapat

    digunakan untuk kebutuhan air bersih sehari - hari.b.  Umum

    Garis Besar Distribusi Air Bersih

     Air bersih dari PDAM atau sumur bor ditarik dengan mesin pompa

    dihubungkan dengan instalasi pipa lalu dimasukkan ke bak air pada kamar

    mandi atau ke kran-kran yang sudah disediakan dan terpasang.

    c.  Kode dan Standar

  • 8/18/2019 3. RKS Pegunungan Bintang

    40/47

      "#$%&$& '#()& *&$ +,&(&-.+,&(&-

    /#01&$23$&$ /#(30&4&$ "&5,&- /&63& 

    %+

    Kontraktor harus menyediakan alat dan bahan yang kualitasnya sesuai

    dengan spesifikasi ini. Sebelum memulai pemasangan setiap bahan atau

    alat, kontraktor harus menyerahkan gambar kerja dan daftar lengkap bahan-

    bahan dan alat yang akan dipasang. Gambar kerja harus mencakup

    rancangan yang terinci untuk pemasangan pompa, panel kontrol, diagram

    kabel listrik, dan gambar, dan gambar pemipaan yang terinci. Daftar

    tersebut harus termasuk katalog-katalog, gambar ilustrasi diagram, dan data

    diskriptif lainnya yang mungkin diperlukan oleh direksi.

    d.  Pengujian

    Kontraktor harus menyerahkan prosedur pengujian semua alat dan sistem

    kepada direksi untuk mendapatkan persetujuanya. Selanjutnya setelah

    mendapat persetujuan kontraktor harus menguji semua alat dan sistem,

    serta memperagakannya hingga memuaskan direksi.

    Gambar “Yang Terpasang” harus disiapkan dan diserahkan kepada Direksi

    setelah pemasangan selesai. Penyerahan gambar “Yang Terpasang”

    dilakukan pada waktu pengesahan.

    e.  Pembersihan

    Permukaan luar dari semua alat yang dipasang oleh kontraktor harus

    dibersihkan setelah selesai pemasangan untuk menyingkirkan adukan, debu,

    kotoran, percikan las dan pemotongan, karat d