Upload
khairatun-nisa
View
35
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1 Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Desember 2014 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=305:biogas-sebagai-sumber-energi-alternatif&catid=42:ebuletin&Itemid=215
BIOGAS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF
Oleh :
Rahmatiah,S.Si,M.Si
Widyaiswara LPMP SulSel
2 Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Desember 2014 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=305:biogas-sebagai-sumber-energi-alternatif&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Abstrak
Sumber energi fosil sebagai bahan dasar bahan bakar minyak memang sangat terbatas, di
sisi lain konsumsi BBM sangat tinggi. Indonesia dengan jumlah penduduk 240 juta jiwa
menghabiskab 1,25 juta barel/hari sedangkan produksi bbm dalam negeri hanya 649 barel/hari,
sehingga terjadi defisit 608.000 barel/hari. Defisit bbm ini yang menyebabkan Indonesia harus
mengimpor untuk memenuhi kebutuhan bbm dalam negeri. Belum lagi harga minyak dunia yang
berfluktuatif menyebabkan semakin tingginya harga yang harus dibayar oleh negara untuk
memenuhi kebutuhan bbm dalam negeri. Akibatnya negara harus membayar mahal untuk
memenuhi kebutuhan bbm dalam negeri. Hal ini terjadi karena bahan bakar minyak memang
merupakan masalah yang krusial karena semakin minimnya sumber energi. Untuk mengurangi
ketergantungan terhadap bahan bakar minyak pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden
No. 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional untuk mengembangkan sumber energi
alternatif. Kebijakan tersebut menekankan sumberdaya yang dapat diperbaharui sebagai
alternatif. Salah satu sumber energi alternatif adalah biogas. Gas ini berasal dari limbah organik
seperti sampah biomassa, kotoran manusia dan hewan yang dapat dijadikan sumber energy
melalui proses anaerob. Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk
menghasilkan listrik.Energi biogas ini akan menjadi sumber energi alternatif yang baik dalam
mengatasi krisis energi karena sifat energi biogas yang dapat diperbarui (renewable).
3 Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Desember 2014 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=305:biogas-sebagai-sumber-energi-alternatif&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Abstract
Fossil energy sources as a basic ingredient of fuel is very limited, on the other hand very
high fuel consumption. Indonesia with a population of 240 million people menghabiskab 1.25
million barrels / day, while domestic fuel production only 649 barrels / day, resulting in a deficit
of 608,000 barrels / day. This fuel deficit that led to Indonesia to import to meet domestic fuel
needs. Not to mention the fluctuating world oil prices leading to higher prices paid by the state to
meet the needs of domestic fuel. As a result, the state had to pay dearly to meet domestic fuel
needs. This happens because the fuel is indeed a crucial issue because the lack of energy sources.
To reduce dependence on fossil fuels government has issued Presidential Decree No. 5 of 2006
on National Energy Policy to develop alternative energy sources. The policy emphasizes
renewable resources as an alternative. One of the alternative energy sources is biogas. This gas
comes from organic waste biomass such as garbage, human and animal waste that can be used as
a source of energy through anaerobic process. Biogas can be used as a vehicle fuel or to produce
biogas listrik.Energi this would be a good source of alternative energy to overcome the energy
crisis due to the nature of biogas renewable energy (renewable).
Kata Kunci: Biogas, energi alternatif, dapat diperbarui (renewable)
4 Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Desember 2014 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=305:biogas-sebagai-sumber-energi-alternatif&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Pendahuluan
Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari
bahan-bahan organik termasuk di antaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik
(rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam
kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida.
Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk
menghasilkan listrik. Biogas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik sangat populer digunakan
untuk mengolah limbah biodegradable karena bahan bakar dapat dihasilkan sambil mengurai
dan sekaligus mengurangi volume limbah buangan. Metana dalam biogas, bila terbakar akan
relatif lebih bersih daripada batu bara, dan menghasilkan energi yang lebih besar dengan emisi
karbon dioksida yang lebih sedikit. Pemanfaatan biogas memegang peranan penting dalam
manajemen limbah karena metana merupakan gas rumah kaca yang lebih berbahaya
dalam pemanasan global bila dibandingkan dengan karbon dioksida. Karbon dalam biogas
merupakan karbon yang diambil dari atmosfer oleh fotosintesis tanaman, sehingga bila
dilepaskan lagi ke atmosfer tidak akan menambah jumlah karbon di atmosfer bila dibandingkan
dengan pembakaran bahan bakar fosil.
Saat ini, banyak negara maju meningkatkan penggunaan biogas yang dihasilkan baik dari
limbah cair maupun limbah padat atau yang dihasilkan dari sistem pengolahan biologi mekanis
pada tempat pengolahan limbah.
Komposisi biogas bervariasi tergantung dengan asal proses anaerobik yang terjadi. Gas
landfill memiliki konsentrasi metana sekitar 50%, sedangkan sistem pengolahan limbah maju
dapat menghasilkan biogas dengan 55-75% CH4
5 Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Desember 2014 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=305:biogas-sebagai-sumber-energi-alternatif&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Komposisi biogas
Komponen %
Metana (CH4) 55-75
Karbon dioksida (CO2) 25-45
Nitrogen (N2) 0-0.3
Hidrogen (H2) 1-5
Hidrogen sulfida (H2S) 0-3
Oksigen (O2) 0.1-0.5
Energi yang terkandung dalam biogas tergantung dari konsentrasi metana (CH4).
Semakin tinggi kandungan metana maka semakin besar kandungan energi (nilai kalor)
pada biogas, dan sebaliknya semakin kecil kandungan metana semakin kecil nilai kalor. Kualitas
biogas dapat ditingkatkandengan memperlakukan beberapa parameter yaitu :Menghilangkan
hidrogen sulphur, kandungan air dan karbondioksida (CO2). Hidrogen sulphur mengandung
racun dan zatyang menyebabkan korosi, bila biogas mengandung senyawaini maka akan
menyebabkan gas yang berbahaya sehinggakonsentrasi yang di ijinkan maksimal 5 ppm. Bila gas
dibakar maka hidrogen sulphur akan lebih berbahaya karena akanmembentuk senyawa baru
bersama-sama oksigen, yaitusulphur dioksida /sulphur trioksida (SO2 / SO3). senyawa ini lebih
beracun.Pada saat yang sama akan membentuk Sulphur acid(H2SO3) suatu senyawa yang lebih
korosif. Parameter yang kedua adalah menghilangkan kandungan karbon dioksida yang memiliki
tujuan untuk meningkatkan kualitas, sehinggagas dapat digunakan untuk bahan
bakar kendaraan.Kandungan air dalam biogas akan menurunkan titik penyalaan biogas serta
dapat menimbukan korosif
Nilai kalori dari 1 meter kubik Biogas sekitar 6.000 watt jam yang setara dengan
setengah liter minyak diesel. Oleh karena itu Biogas sangat cocok digunakan sebagai bahan
bakar alternatif yang ramah lingkungan pengganti minyak tanah, LPG, butana, batu bara,
maupun bahan-bahan lain yang berasal dari fosil.
6 Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Desember 2014 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=305:biogas-sebagai-sumber-energi-alternatif&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Dari uraian singkat diatas ada beberapa hal yang bisa dipertanyakan diantaranya:
1. Apakah biogas mampu menjadi sumber energi alternatif mengingat semakin
minimnya sumber energi fosil?
2. Apa saja manfaat penggunaan biogas sebagai sumber energi?
3. Bagaimana prospek Indonesia dalam pemanfaatan biogas?
7 Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Desember 2014 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=305:biogas-sebagai-sumber-energi-alternatif&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Pembahasan Materi
1. Biogas sebagai sumber energi alternatif
a. Sejarah Penemuan Biogas
Gas methan ini sudah lama digunakan oleh warga Mesir,China, dan Roma kuno untuk
dibakar dan digunakan sebagai penghasil panas. Sedangkan, proses fermentasi lebih lanjutuntuk
menghasilkan gas methan ini pertama kali ditemukan oleh Alessandro Volta (1776). Hasil
identifikasi gas yangdapat terbakar ini dilakukan oleh Willam Henry pada tahun1806. Dan
Becham (1868), murid Louis Pasteur danTappeiner (1882), adalah orang pertama
yang memperlihatkanasal mikrobiologis dari pembentukan methan.Adapun alat penghasil biogas
secara anaerobik pertamadibangun pada tahun 1900. Pada akhir abad ke-19, riset
untukmenjadikan gas methan sebagai biogas dilakukan oleh Jerman dan Perancis pada masa
antara dua Perang Dunia. SelamaPerang Dunia II, banyak petani di Inggris dan Benua Eropa
yang membuat alat penghasil biogas kecil yang digunakanuntuk menggerakkan traktor. Akibat
kemudahan dalam memperoleh BBM dan harganya yang murah pada tahun1950-an, proses
pemakaian biogas ini mulai ditinggalkan. Tetapi, di negara-negara berkembang kebutuhan akan
sumber energi yang murah dan selalu tersedia selalu ada. Oleh karena itu, di India kegiatan
produksi biogas terus dilakukan semenjak abad ke-19. Saat ini, negara berkembang
lainnya,seperti China, Filipina, Korea, Taiwan, dan Papua Nugini, telah melakukan berbagai riset
dan pengembagan alat penghasil biogas. Selain di Negara berkembang, teknologi biogas juga
dikembangkan di Negara maju seperti Jerman.
b. Proses Pembentukan Biogas
Gas metana diperoleh melalui dekomposisi yang berjalan tanpa kehadiran udara
(anaerob). Tingkat keberhasilan pembuatan biogas sangat tergantung pada proses yang
terjadidalam dekomposisi tersebut.
8 Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Desember 2014 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=305:biogas-sebagai-sumber-energi-alternatif&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Gbr 1. Bakteri Pencerna Biogas
Salah satu kunci dalam proses dekomposisi secara
anaerob pada pembuatan biogas adalah kehadiran mikroorganisme. Biogas dapat diperoleh dari
bahan organik melalui proses “kerja sama” dari tiga kelompok mikroorganisme anaerob.
Pertama, kelompok mikroorganisme yang dapat menghidrolisis polimer-polimer organik
dan sejumlah lipid menjadi monosakarida, asam-asam lemak, asam-asam amino,dan senyawa
kimia sejenisnya. Kedua, kelompok mikroorganisme yang mampu memfermentasi produk yang
dihasilkan kelompok mikroorganisme pertama menjadi asam-asam organik sederhana seperti
asam asetat, dikenal sebagai mikroorganisme penghasil asam (acidogen).Ketiga, kelompok
mikroorganisme yang mengubah hidrogen dan asam asetathasil pembentukan acidogen menjadi
gas metan dan karbondioksida dikenal dengan nama metanogen. Metanogen terdapat dalam
kotoran sapi. Lambung (rumen) sapi merupakan tempat yang cocok bagi perkembangan
metanogen. Gas metana alami dihasilkan di dalam lambung sapi tersebut. Proses pembuatan
biogas tidak jauh berbeda dengan proses pembentukan gas metan dalam lambung sapi.
Pada prinsipnya, pembuatan biogas adalah menciptakan gas metan melalui manipulasi
yang mendukung bagi proses perkembangan metanogen seperti yang terjadi dalam lambung sapi.
9 Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Desember 2014 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=305:biogas-sebagai-sumber-energi-alternatif&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Metanogen membutuhkan kondisi lingkungan yang optimal untuk dapat memproduksi gas
metana :
1) Proses pembuatan biogas dari kotoran sapi harus dilakukan dalam sebuah reaktor atau
digester yangtertutup rapat untuk menghindari masuknya oksigen (anaerob).
2) Reaktor harus bebas dari kandungan logam berat dan sulfida (sulfides) yang dapat
mengganggu keseimbangan mikroorganisme.
3) Gas metana diperoleh melalui komposisi metanogen yang seimbang. Jika jumlah
metanogen dalam kotoran sapi masih dinilai kurang, maka perludilakukan penambahan
metanogen tambahan berbentuk strater atau substrat ke dalam reaktor. Metanogen dapat
berkembang dengan baik dalam lingkungan cair (aqueous) dengan pH 6,5 sampai 7,5dan
temperatur 350C
4) Metanogen cukup sensitif dengan temperatur. Temperatur 350C
Diyakini sebagai temperature optimum untuk perkembangbiakan bakteri methane.
Awalnya bahan-bahan organik ditampung terlebih dahulu dalam suatu kotak beton/bata/besi.
Dibutuhkan waktu lebih kurang dua minggu sampai satu bulan sebelum dihasilkan gasawal.
Campuran tersebut selalu ditambah setiap hari dan sesekali diaduk.Di dalam kotak ini, terjadi
proses perombakan kotoran ternakmenjadi bahan organik oleh mikroba dalam kondisi tanpa
oksigen (anaerob). Mikroba yang bekerja memperoleh makanan dari bahan organik berupa
karbohidrat, lemak, protein, fosfor dan unsur-unsur mikro.
c. Tahap-tahap proses pencernaan material organik:
1) Hidrolisis.
Pada tahap ini, molekul organik yangkomplek diuraikan menjadi bentuk yang lebih
sederhana, seperti karbohidrat (simple sugars), asam amino, dan asam lemak
2) Asidogenesis
Pada tahap ini terja diproses penguraian yang menghasilkan amonia,
karbondioksida, dan hidrogen sulfide.
3) Asetagenesis.
Pada tahap ini dilakukan proses penguraian produk acidogenesis;
menghasilkanhidrogen, karbon dioksida, dan asetat.
10 Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Desember 2014 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=305:biogas-sebagai-sumber-energi-alternatif&catid=42:ebuletin&Itemid=215
4) Methanogenesis.
Ini adalah tahapan terakhir dan sekaligus yang paling menentukan, yakni
dilakukan penguraian dan sintesis produk tahap sebelumnya untuk menghasilkan gas
methana (CH4). Hasil lain dari proses ini berupa karbon dioksida, air, dan sejumlah
kecil senyawa gas lainnya.
d. Bahan Baku Pembentuk Biogas
1) Biogas dari eceng gondok
Eceng gondok adalah tanaman yang mengandung selulosadalam jumlah banyak dan
selulosa inilah yang bisa digunakansebagai bahan baker alternatif.Eceng gondok
dirajang / ditumbuk halus kemudian ditambahair bersih. Eceng gondok kemudian
dimasukkan ke dalamtabung fermentasi20 kg eceng gondok dicampur dengan 20
kiloliter air, lantasdiaduk merata dapat menghasilkan gas yang dapat dipakaiselama 7
hari, dan setiap harinya dapat dipakai selama 30menit.Eceng gondok seberat 30 kg
yang telah dirajang tanpaditumbuk dapat menghasilkan gas yang dapat dipakai
selama7 hari, dan setiap harinya dapat dipakai selama 90 menit.
2) Biogas kotoran organik
kotoran organik tersebut dicmapur dengan air. Biasanya campuran antara kotoran dan
air menggunakan perbandingan1:1 atau bisa juga menggunakan perbandingan 1:1,5.
Suhu selama proses berlangsung, karena ini menyangkutkeoptimalan hidup bakteri
pemroses biogas antara 27 sampai dengan 28 0C
3) Biogas dari briket sampah
Daun-daunan itu dapat diambil dari sisa sampah pasar atausayuran seperti bayam,
kangkung, atau sawi yang sudah terbuang. Persentase komposisi bahan pembuatan
briketorganik adalah 80% arang sampah organik kering dan campuran daun segar.
Jadi, bila di campurkan 800 g sampah organik membutuhkan 200 g daun segar.
Setelah tercampur rata, adonan dicetak dengan ukuran dan bentuk sebagai briket.
Briket itu dijemur di bawah sinar matahari sampai kering dengan cara meletakkan dan
menganngkatnya di telapak tangan. Briket kering terasa ringan dan jelaga di
permukaan tidak terlalu mengotori telapak tangan
11 Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Desember 2014 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=305:biogas-sebagai-sumber-energi-alternatif&catid=42:ebuletin&Itemid=215
e. Prinsip Penggunaan Teknologi Biogas
Pada prinsipnya, teknologi biogas adalah teknologi yang memanfaatkan proses
fermentasi (pembusukan) dari sampah organik secara anaerobik (tanpa udara) oleh bakteri
methan sehingga dihasilkan gas methan. Gas methan adalah gas yang mengandung satu atom
C dan 4 atom H yang memiliki sifat mudah terbakar. Gas methan yang dihasilkan kemudian
dapat dibakar sehingga dihasilkan energi panas. Bahan organik yang bisa digunakan sebagai
bahan baku industri ini adalah sampah organik, limbah yang sebagian besar terdiri dari
kotoran, dan potongan-potongan kecil sisa-sisa tanaman, seperti jerami dan sebagainya, serta
air yang cukup banyak Proses ini sebetulnya terjadi secara alamiah sebagaimana peristiwa
ledakan gas yang terbentuk di bawah tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sampah
Akhir (TPA)
Prinsip pembangkit biogas, yaitu menciptakan alat yang kedap udara dengan bagian-
bagian pokok terdiri atas pencerna (digester), lubang pemasukan bahan baku dan pengeluaran
lumpur sisa hasil pencernaan (slurry), dan pipa penyaluran biogas yang terbentuk. Di dalam
digester ini terdapat bakteri methan yang mengolah limbah bio atau biomassa dan
menghasilkan biogas. Dengan pipa yang didesain sedemikian rupa, gas tersebut dapat
dialirkan ke kompor yang terletak didapur. Gas tersebut dapat digunakan untuk keperluan
memasak dan lain-lain.Alat biogas ini terbagi atas dua tipe, tipe terapung ( floatingtype) yang
dikembangkan di India dan tipe kubah tetap ( fixeddome type ) yang dikembangkan di China.
Tipe terapung terdiri atas sumur pencerna dan di atasnya diletakkan drum terapung dari besi
terbalik yang berfungsi untuk menampung gas yang dihasilkan oleh digester. Bagian sumur
dibangun dengan menggunakan bahan-bahan yang biasa digunakanuntuk membuat fondasi
rumah seperti pasir, batu bata, dan semen. Berbeda halnya dengan tipe terapung, tipe
kubah berupa digester yang dibangun dengan menggali tanah,kemudian dibuat bangunan
dengan bata, pasir, dan semenyang berbentuk seperti rongga yang ketat udara dan berstruktur
seperti kubah (bulatan setengah bola).Untuk permulaan pembangunan pembangkit biogas
memang diperlukan biaya yang relatif besar bagi penduduk pedesaan tetapi alat tersebut
dapat dipergunakan untuk menghasilkan biogas selama bertahun-tahun.
Keuntungan pembangkit biogas selain sebagai sumber energi adalah untuk mengatasai
masalah sampah organik terutama di pedesaan seperti feses, urine, sisa makanan, embrio,
kulit telur, lemak,darah, bulu, kuku, tulang, tanduk, isi rumen, dan sebagainya. Sampah ini
12 Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Desember 2014 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=305:biogas-sebagai-sumber-energi-alternatif&catid=42:ebuletin&Itemid=215
akan semakin menjadi masalah ketika adanya pengembangan usaha di pedesaan karena
semakin berkembang usaha peternakan, maka semakin meningkat limbah yang dihasilkan.
Gambar 2. Pembangkit Biogas (model terapung ,floting drum dan kubah tetap)
13 Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Desember 2014 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=305:biogas-sebagai-sumber-energi-alternatif&catid=42:ebuletin&Itemid=215
2. Manfaat Biogas
Manfaat pembuatan biogas dari kotoran ternak adalah:
a. Gas yang dihasilkan dapat mengganti fuel seperti LPG atau natural gas. Pupuk sapi yang
dihasilkan dari seekor sapi dalam satu tahun dapat dikonversi menjadi gas metana yang
setara dengan lebih dari 200 litr gasoline.
b. Gas yang dihasilkan dapat digunakan sebagai sumber energi untuk menyalakan lampu
dimana 1m3 biogas dapat digunakan untuk menyalakan lampu 60 watt selama 7 jam.
Hal ini berarti 1m3 biogas menghasilkan energi = 60 W x 7 jam =420 Wh = 0.42 kWh
c. Limbah digester biogas baik yang padat maupun yang cair dapat dimanfaatkan sebagai
pupuk orgaik
d. Perhitungan Peluang Pemanfaatan Biogas dalam Mengatasi Masalah Krisis Energi
Hal ini bisa dihitung denganadanya biaya bahan baku biogas yang melimpah dan
rasio antara energi biogas danenergi minyak bumi yang menjanjikan (8900 kkal/m3 gas
methan murni). Hal yang pertama harus diperhitungkan dalam
menghitung jumlah energi yang dihasilkan adalah berapa banyak jumlah bahan baku yan
g dihasilkan. Jumlah bahan baku gas ini didapatkan dengan menjumlahkan jumlah feses
dan sampah organik yang dihasilkan setiap hari. Jumlah bahan baku ini akan menentukan
berapa jumlah energi dan volume alat pembentuk biogas.Sebagai pertimbangan, telah
diketahui di China dan India,dalam 1 hari jumlah feses yang dihasilkan 1 ekor sapi adalah
5kg dan 80 kilogram kotoran sapi yang dicampur 80 liter air dan potongan limbah
lainnya dapat menghasilkan 1 meter kubik bioga. Jika diasumsikan bahwa jumlah feses
manusia yang dihasilkan sebanyak 0.5 kg/hari/orang, 1 keluarga terdiri dari 5 orang, dan
setiap keluarga memelihara1 ekor sapi, serta 1 desa terdiri dari 40 orang, maka akan
didapatkan hasil perhitungan jumlah feses yang dihasilkan sebanyak 140 kg feses/ hari.
Dengan jumlah ini, maka biogas yang dihasilkan setiap hari sebanyak 1,75 m3/hari atau
sebesar 15.575kkal/hari.Hal ini akan semakin mengejutkan dengan
adanya perhitungan bahwa jumlah penduduk indonesia berdasarkan data statistik pada
tahun 2014 sebanyak 240 juta jiwa. Dengan hanya mengandalkan asumsi
perhitungan jumlah kotoran manusia tanpa memperhitungan sampah organik dan feses
hewan ternak, akan didapatkan hasil feses sebanyak 120 juta kg feses/hari atau 1,50 juta
m3/hari atau12,50 juta kkal/hari. Apabila dengan asumsi konversi 1 J =4.2 kal maka akan
14 Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Desember 2014 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=305:biogas-sebagai-sumber-energi-alternatif&catid=42:ebuletin&Itemid=215
didapatkan hasil total energi yang dihasilkan hanya dari jumlah penduduk adalah sebesar
52.5 MW. Harga bahan bakar minyak yang makin meningkat dan ketersediaannya yang
makin menipis serta permasalahan emisi gas rumah kaca merupakan masalah yang
dihadapi oleh masyarakat global. Upaya pencarian akan bahan bakar yang lebih ramah
terhadap lingkungan dan dapat diperbaharuimerupakan solusi dari permasalahan energi
tersebut.Untuk itu Indonesia yang memiliki potensi luas wilayah yang begitu besar,
diharapkan untuk segera mengaplikasi bahan bakar nabati.
Biogas merupakan gas yang dihasilkan dari proses anaerobik digestion dan memiliki pros
epek sebagai energi pengganti bahan bakar fosil yang keberadaaanya makin sedikit.
3. Prospek pemanfaatan biogas di Indonesia:
a. Indonesia memiliki banyak peternakan menurut data statistic departemen pertanian
Indonesia dimana ada sekitar 13 juta ekor sapi dan 28 juta kambing,domba dan kerbau.
Namun pengolahan kotoran ternak belum dimanfaatkan secara optimal dan bahkan
menimbulkan masalah.
b. Biogas mampu mendukung energi bagi industri rumah tangga dan industri kecil
menegah
c. Meninjau TPA di Indonesia yang masih banyak mengalami masalah sampah organic
yang bercampur dengan sampah anorganik. Sampah organik bisa digunakan sebagai
bahan dasar biogas
d. Harga minyak yang mahal semakin memungkinkan biogas menjadi sumber energi
alternatif serta kenaikan biaya sumber energi seperti tarif dasar listrik dan harga LPG
e. Konversi energi biogas memiliki beberapa keuntungan yaitu:
Biogas merupakan energi tanpa menggunakan material yang masih memiliki manfaat
termasuk biomassa sehingga biogas tidak merusak keseimbangan karbondioksida yang
diakibatkan penggundulan hutan (deforestation) dan perusakan tanah. Energi biogas
dapat berfungsi sebagai energi
pengganti bahan bakar fosil sehingga akan menurunkan gas rumah kaca di atmosfer dan
emisi gas lainnya. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang keberadaanya di
atmosfer akan meningkatkan temperature, dengan menggunakan biogas sebagai bahan
bakar maka akan mengurangi gas metana di udara.
15 Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Desember 2014 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=305:biogas-sebagai-sumber-energi-alternatif&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Limbah berupa sampah kotoran hewan dan manusia merupakan material yang tidak
bermanfaaat, bahkan bisa menngakibatkan racun yang sangat berbahaya. Aplikasi
anaerobik digestion akan meminimalkan efek tersebut dan meningkatkan nilai manfaat
dari limbah. Selain keuntungan energi yang didapat dari proses anaerobik digestion
dengan menghasilkan gas bio, produk samping seperti sludge. Material ini diperoleh
dari sisa proses anaerobic digestion yang berupa padat dan cair. Masing-
masing dapat digunakan sebagai pupuk berupa pupuk cair dan pupuk padat.
16 Artikel EBuletin LPMP Sulsel . ISSN. 2355-3189. Desember 2014 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=305:biogas-sebagai-sumber-energi-alternatif&catid=42:ebuletin&Itemid=215
SIMPULAN
1. Kebutuhan energi, terutama bbm dan listrik yang semakin meningkat dan ketersediaann
bahan baku yang makin menipis serta permasalahan emisi gas rumah kaca merupakan
masalahyang dihadapi oleh masyarakat global.Upaya pencarian akan bahan bakar yang
lebih ramah terhadap lingkungan dan dapat diperbaharui merupakan solusi dari
permasalahan energi tersebut.
2. Indonesia yang memiliki potensi luas wilayah yang begitu besar, diharapkan untuk segera
mengaplikasi bahan bakar nabati. Biogas merupakan gas yang dihasilkan dari proses
anaerobik digestion dan memiliki prosepek sebagai energi pengganti bahan bakar fosil
yang keberadaaanya makin memprihatinkan.
REFERENSI
Prasetyo, Septian Danni. “Biogas sebagai Energi Alternatif Terbarukan”. 03 Desember 2014.
http://www.academia.edu/5043213/Biogas_sebagai_Energi_Alternatif_Terbarukan_Septian_Danni_Prasetyo_LT_1D_20
Wikipedia. “Biogas”. Wikipedia Ensikopedia Bebas. 26 September 2014, <
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Biogas> [diakses 03 Desember 2014]
Rabiah.” Teknologi Bioproses”. 28 Juli 2013
http://www.slideshare.net/wahyunibaharuddin7/makalah-biogas