17
43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu hasil penelitian yang diukur dengan angka-angka hasil perhitungan sebagai tolak ukur keberhasilannya, sedangkan deskriptif kualitatif artinya hasil penelitian diuraikan secara deskriptif dan bersifat kualitatif artinya penelitian yang menggunakan ukuran kualitas, tanpa mengukurnya dengan angka-angka hasil perhitungan sebagai tolok ukur keberhasilannya. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Menurut Rubino Rubiyanto, (2009: 108) “PTK adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan pembelajaran, berupa tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas, tindakan tersebut diberikan oleh seorang guru atau diarahkan oleh guru yang dilakukan oleh siswa”. Penelitian Tindakan dilaksanakan karena ada kesenjangan atau perbedaan antara harapan dan kenyataan, sehingga setelah PTK ini dilaksanakan diharapkan terjadi keadaan yang ideal. Penelitian Tindakan Kelas yaitu tipe kolaborasi, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas V di SD Negeri 03 Ngumbul. Pada PTK tipe kolaborasi peneliti yang merancang RPP penelitian kolaboratif, sedangkan guru yang mengajarkan pada saat pelaksanaan penelitian. PTK ini tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/pengamatan, dan refleksi. (Rambu-Rambu Penelitian Skripsi Program Studi S1 PGSD Semester Genap Tahun 2011-2012) 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 03 Ngumbul, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora karena letaknya sangat strategis yang dekat dengan rumah peneliti sehingga mempermudah peneliti untuk meminta semua berkas- berkas yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/846/13/T1_292008090_BAB III...kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu

  • Upload
    hatuong

  • View
    268

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/846/13/T1_292008090_BAB III...kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu

43

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu hasil penelitian

yang diukur dengan angka-angka hasil perhitungan sebagai tolak ukur

keberhasilannya, sedangkan deskriptif kualitatif artinya hasil penelitian diuraikan

secara deskriptif dan bersifat kualitatif artinya penelitian yang menggunakan

ukuran kualitas, tanpa mengukurnya dengan angka-angka hasil perhitungan

sebagai tolok ukur keberhasilannya.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Menurut

Rubino Rubiyanto, (2009: 108) “PTK adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan

pembelajaran, berupa tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam

sebuah kelas, tindakan tersebut diberikan oleh seorang guru atau diarahkan oleh

guru yang dilakukan oleh siswa”. Penelitian Tindakan dilaksanakan karena ada

kesenjangan atau perbedaan antara harapan dan kenyataan, sehingga setelah PTK

ini dilaksanakan diharapkan terjadi keadaan yang ideal. Penelitian Tindakan Kelas

yaitu tipe kolaborasi, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas V di SD Negeri 03

Ngumbul. Pada PTK tipe kolaborasi peneliti yang merancang RPP penelitian

kolaboratif, sedangkan guru yang mengajarkan pada saat pelaksanaan penelitian.

PTK ini tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan,

observasi/pengamatan, dan refleksi. (Rambu-Rambu Penelitian Skripsi Program

Studi S1 PGSD Semester Genap Tahun 2011-2012)

3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 03 Ngumbul, Kecamatan

Todanan, Kabupaten Blora karena letaknya sangat strategis yang dekat dengan

rumah peneliti sehingga mempermudah peneliti untuk meminta semua berkas-

berkas yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Page 2: 3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/846/13/T1_292008090_BAB III...kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu

44

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2011/2012 pada

bulan Januari sampai selesai.

Tabel 3.1.Perincian Waktu Penelitian

No

Jadwal Penelitian

Bulan Pelaksanaan Penelitian Tahun 2012

Januari Februari Maret April

2012 2012 2012 2012

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Tahap Persiapan x

Penyusunan Proposal x x

Mengurus Perijinan x

Menyusun Instrumen x x x x x X x

2. Tahap Pelaksanaan x

Pengumpulan Data x x x

Analisis Data x x x x

Perumusan Hasil

Penelitian

x x x

3. Tahap penyelesaian x x

3.1.3 Subjek Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dikelas V Sekolah Dasar

Negeri 03 Ngumbul Todanan Blora dengan jumlah murid 24 siswa yang terdiri

dari 13 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Peneliti dan guru kelas sebagai

pelaku tindakan dan siswa sebagai pembelajar. Peneliti sebagai subjek yang

bertugas merencanakan, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat

kesimpulan penelitian.

3.2 Variabel Penelitian

Tugas pertama yang dihadapi dalam penelitian tindakan kelas ialah

pemilihan dan perumusan masalah. Persoalan penelitian ialah persoalan tentang

Page 3: 3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/846/13/T1_292008090_BAB III...kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu

45

hubungan variabel-variabel. Dalam penelitian dikenal beberapa macam variabel.

Menurut Dwi Prayitno(2008:9), variabel dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Variabel Tergantung (Variabel Dependen) adalah variabel yang dipengaruhi

oleh variabel lain yang sifatnya tidak dapat berdiri sendiri.

Penelitian tindakan kelas ini variabel dependennya adalah hasil belajar

kognitif dan afektif pada mata pelajaran IPA kelas V materi proses

pembentukan tanah. Peneliti membatasi hasil belajar kognitif yaitu hasil tes

dari materi proses pembentukan tanah untuk mendapatkan nilai formatif

siswa yang diukur melalui instrumen bentuk tes. Hasil belajar afektif yang

peneliti maksud adalah keaktifan siswa selama pembelajaran IPA materi

proses pembentukan tanah dengan model pembelajaran Numbered Heads

Together yang dapat diukur melalui instrumen lembar observasi pelaksanaan

pembelajaran NHT dan angket keaktifan siswa.

2. Variabel Bebas (Variabel Independen) adalah variabel yang mempengaruhi

variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri.

Variabel independen adalah model pembelajaran Numbered Heads

Together (NHT).Numbered Heads Together (NHT) merupakan pendekatan

struktur informal dalam cooperative learning. NHT merupakan struktur

sederhana dan terdiri atas 4 tahap yaitu Penomoran (Numbering),

Mengajukan Pertanyaan (Questioning), Berpikir Bersama (Heads Together),

dan Menjawab (Answering) yang digunakan untuk mereview fakta-fakta dan

informasi dasar yang berfungsi untuk mengatur interaksi para siswa.

Prinsipnya metode ini membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil, dan

setiap siswa dalam kelompok akan mendapatkan nomor, nomor inilah yang

digunakan sebagai patokan guru dalam menunjuk siswa untuk mengerjakan

tugasnya. Pelaksanaan pembelajaran dengan Numbered Heads Together dapat

diamati melalui lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dengan model

pembelajaran Numbered Heads Together.

Page 4: 3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/846/13/T1_292008090_BAB III...kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu

46

3.3 Sumber Data

Data penelitian ini yang dapat dikumpulkan berupa informasi

kegiatan proses pembelajaran tentang pemahaman siswa dalam penguasaan

materi proses pembentukan tanah. Data penelitian ini dikumpulkan dari

berbagai sumber antara lain:

a. Siswa, untuk mendapatkan data tentang pemahaman materi dan hasil

belajar dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran (Kunandar,

2008: 122).

b. Guru, untuk melihat tingkat keberhasilan proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)

dan hasil belajar kognitif dan afektif siswa serta aktivitas siswa. Selain

itu, guru sebagai fasilitator dalam membantu menyiapkan dan

menyelesaikan penelitian tindakan kelas khususnya guru Ilmu

Pengetahuan Alam kelas V Sekolah Dasar Negeri 03 Ngumbul

Kecamatan Todanan Kabupaten Blora yang bersangkutan.

c. Tempat dan proses berlangsungnya pembelajaran IPA di Sekolah

Dasar Negeri 03 Ngumbul Kecamatan Todanan Kabupaten Blora.

d. Dokumen atau arsip berupa daftar presensi, daftar nilai, rencana

pelaksanaan pembelajaran, foto-foto, dan dokumen yang ada di

sekolah yang dapat membantu peneliti untuk mengamati

perkembangan siswa sebagai sumber data yang tepat.

e. Observasi/pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti di kelas

dalam proses pembelajaran IPA dapat menjadi sumber data yang tepat.

f. Teman Sejawat dan kolaborator, sebagai sumber data untuk melihat

secara komprehensif, baik dari sisi siswa maupun guru (Kunandar,

2008: 122).

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi/Pengamatan

Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik

atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan

Page 5: 3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/846/13/T1_292008090_BAB III...kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu

47

terhadap kegiatan yang sedang berlangsung (Nana Syaodih Sukmadinata,

2007: 220). Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari

pelaksanaan siklus penelitian tindakan kelas dianalisis secara deskripsif

dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan

yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran (Kunandar 2008: 128).

Observasi adalah pengamatan yang diperoleh secara langsung

dengan jalan melihat dan mengamati kegiatan guru dan siswa, dengan

demikian data tersebut dapat bersifat objektif dalam melukiskan aspek-

aspek kepribadian siswa menurut keadaan yang sebenarnya serta dalam

menyimpulkan hasil penelitian tidak berat sebelah atau hanya

menekankan pada salah satu segi saja dari kemampuan atau prestasi IPA

siswa.

Metode observasi digunakan untuk mengamati pelaksanaan

pembelajaran melalui model pembelajaran Numbered Heads Together

(NHT) pada mata pelajaran IPA peserta didik kelas V SD Negeri 03

Ngumbul Kecamatan Todanan Kabupaten Blora dan untuk mengamati

aktivitas keaktifan siswa selama proses pembelajaran.

Ranah afektif yang diukur diantaranya sikap dan keaktifan siswa

yang diukur menggunakan instrumen dengan format penilaian dalam

bentuk observasi. Instrumen berupa observasi dilakukan jika guru mau

mengamati langsung karakteristik afektif siswa.

b. Tes

Merupakan alat penilaian yang berupa serentetan pertanyaan yang

memiliki jawaban yang benar dan salah, atau alat lain yang digunakan

untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, dan kemampuan

memecahkan masalah soal IPA.

“Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan

untuk mengukur ketrampilan pengetahuan, intelegensi, bakat, minat yang

dimiliki individu atau kelompok”. (Suharsimi Arikunto, 2006: 150).

Dalam pengukuran hasil belajar ranah kognitif mayoritas

menggunakan tes tertulis. Adapun bentuk tes yang akan digunakan yaitu

tes objektif (pilihan ganda). Dalam tes objektif jawaban tes sudah tertentu

Page 6: 3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/846/13/T1_292008090_BAB III...kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu

48

siswa hanya memilih jawaban dari alternatif yang dibuat oleh penulis

soal. Dinamakan pilihan berganda karena penulis butir soal selalu

menyediakan lebih dari dua alternatif jawaban untuk dipilih satu

diantaranya sebagai jawaban yang benar atau yang paling benar.

Hasil tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa

dan keberhasilan tindakan. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data

nilai formatif siswa pada mata pelajaran IPA semester II tentang proses

pembentukan tanah pada pelajaran IPA kelas V SD Negeri 03 Ngumbul.

c. Angket/Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui

pos untuk diisi dan dikembalikan atau dijawab dibawah pengawasan

peneliti. Kuesioner ditujukan kepada responden, untuk memperoleh data

yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Ranah afektif yang diukur diantaranya sikap dan keaktifan siswa

yang diukur menggunakan instrumen dengan format penilaian dalam

bentuk kuesioner. Instrumen bentuk kuesioner atau angket digunakan bila

akan menggali ranah afektif dari siswa, angket dibagikan dan diisi oleh

siswa yang fungsinya untuk mengetahui respon siswa atau tingkat respon

siswa dalam pembelajaran IPA materi proses pembentukan tanah dengan

penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT).Dalam

penelitian ini peneliti memilih angket atau kuesioner dengan bentuk

pertanyaan angket tertutup.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

a. Lembar Observasi

Dalam penelitian ini digunakan lembar observasi pelaksanaan

pembelajaran dengan model pembelajaran Numbered Heads Together

(NHT) terhadap pembelajaran IPA dengan model pembelajaran

Numbered Heads Together. Lembar observasi keaktifan siswa pada

pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) digunakan sebagai

pedoman penelitian dalam melakukan observasi pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Numbered

Page 7: 3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/846/13/T1_292008090_BAB III...kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu

49

Heads Together (NHT). Sedangkan lembar observasi digunakan pada

setiap pembelajaran untuk mengetahui hasil belajar afektif siswa

sehingga kegiatan observasi tidak terlepas dari konteks permasalahan

dan tujuan penelitian.

Tabel. 3.2.

Kisi-Kisi Lembar Observasi

Pelaksanaan Pembelajaran Dengan Numbered Heads Together

Aspek Indikator No. Item Jumlah

Item

Melakukan

kegiatan

pembelajaran

sesuai dengan

tahapan

pelaksanaan

model

pembelajaran

Numbered

Heads

Together

1) Kegiatan Awal 1, 2, 3 3

2) Kegiatan Inti

a. Penomoran(Numbering)

b. Mengajukan pertanyaan

(Questioning)

c. Berfikir bersama(Heads

Together)

d. Menjawab

pertanyaan(Answering)

4

5, 6

7

8, 9, 10

11, 12,

13, 14,

15

1

2

1

3

5

3) Kegiatan Penutup

16, 17,

18

3

Jumlah 18

b. Butir soal tes

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes

kemampuan mengerjakan soal tes tentang materi proses pembentukan

tanah. Tes ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar

kognitif siswa mengenai materi proses pembentukan tanah dengan

penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT).

Pembuatan butir soal tes peneliti membuat kisi-kisi soal, adapun

kisi-kisi soal tersebut adalah sebagi berikut:

Page 8: 3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/846/13/T1_292008090_BAB III...kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu

50

Tabel. 3.3.

Kisi-Kisi Soal Tes IPA Materi Proses Pembentukan Tanah

No StandarKompetensi Kompetensi

Dasar

Indikator Item soal

1. 7.Memahami

perubahan yang

terjadi di alam dan

hubungannya

dengan penggunaan

sumber daya alam.

7.1.Mendeskripsi

kan proses

pembentukan

tanah karena

pelapukan.

a. Menggolong

kan batuan

berdasarkan

warna,

kekerasan

permukaan

(kasar dan

halus)

1, 2, 6, 8, 9,

12, 16, 18, 21,

22, 23, 26, 29,

32, 34, 39, 40

b. Menjelaskan

proses

pembentukan

tanah karena

pelapukan

c. Menggolong

kan susunan

tanah beserta

jenis-

jenisnya

4, 7, 10, 14,

24, 27, 28, 30,

31,33, 35

3, 5, 11, 13,

15, 17, 19, 20,

25, 37, 38

Jumlah 40

c. Angket Keaktifan Siswa

Dalam menyususn kuesioner ini peneliti menggunakan skala

Likert, skala likert ini disebut juga Methode of Summated Rating

karena nilai peringkat setiap jawaban atau tanggapan dijumlahkan

sehingga mendapat nilai Total (Hadi ; 1987). Skala Likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena tertentu (Sugiyono, 2001:86).

Didalam skala Likert alternatif jawaban selalu berbentuk rating seperti :

sering sekali, sering, jarang, jarang sekali, tidak pernah. Jadi dengan

skala likert ini peneliti ingin mengetahui bagaimana keaktifan belajar

Page 9: 3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/846/13/T1_292008090_BAB III...kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu

51

siswa SD Negeri 03 Ngumbul. Angket pertanyaan ini menggunakan

lima alternatif jawaban dengan bobot skor sebagai berikut:

Sering sekali = 5

Sering = 4

Jarang = 3

Jarang sekali = 2

Tidak pernah = 1

Angket yang akan digunakan adalah angket tertutup dengan

alternatif jawaban yaitu sering sekali, sering, jarang, jarang sekali, tidak

pernah. Dalam penelitian ini angket keaktifan belajar IPA siswa kelas V

materi proses pembentukan tanah (terlampir). Berikut kisi-kisi angket

keaktifan siswa:

Tabel 3.4.

Kisi – Kisi Angket Keaktifan Belajar IPA Siswa Kelas V Materi Proses

Pembentukan Tanah

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif komparatif yaitu dengan menggunakan data berupa nilai tes yang

dianalisis dengan analisis deskriptif kuantitatif yaitu hasil penelitian yang

No. Aspek yang

diteliti

Indikator Nomor

Pertanyaan

1. Kerjasama a. Berdiskusi dengan teman

b. Kompak dalam pelaksanaan

kegiatan

3,4

6

2. Keseriusan dalam

Belajar

a. Bertanya dan menjawab pertanyaan

b. Membaca dan mencatat

c. Memberi pendapat

d. Mencari literatur

e. Mengerjakan tugas

1, 7

11, 13

5

8

15

3. Tanggung Jawab a. Menjaga ketertiban kelas

b. Menjaga buku sumber ataupun

media yang digunakan

12

9, 10

4. Perasaan a. Suka, gembira 14

5. Pengamatan a. Melihat, mendengar 2

Jumlah Soal 15

Page 10: 3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/846/13/T1_292008090_BAB III...kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu

53

diukur dengan angka-angka yang diperoleh dari hasil perhitungan nilai tes

tertulis sebagai tolak ukur keberhasilannya dan deskriptif kualitatif yaitu hasil

penelitian diuraikan secara deskriptif dan bersifat kualitatif artinya penelitian

yang menggunakan ukuran kualitas, tanpa mengukurnya dengan angka-angka

hasil perhitungan sebagai tolak ukur keberhasilannya, deskriptif dengan

menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan keaktifan siswa

yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Deskriptif kualitatif diperoleh dari

lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dan lembar observasi keaktifan

siswa terhadap pembelajaran dengan model pembelajaran Numbered Heads

Together, kemudian hasilnya dianalisis dengan indikator kinerja, yaitu

membandingkan nilai pra siklus, siklus 1 dan nilai siklus 2. Dari hasil tersebut

kemudian membuat kesimpulan berdasarkan hasil deskriptif data.

1) Analisis Data Observasi Pelaksanaan Pembelajaran dan Lembar

Observasi Keaktifan Siswa Terhadap Pembelajaran Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)

Dengan Menggunakan Analisis Deskriptif Kualitatif.

Data kualitatif berupa data hasil observasi keaktifan siswa

dan dalam pelaksanaan model pembelajaran NHT, dianalisis dengan

analisis deskriptif kualitatif. Data kualitatif dipaparkan dalam kalimat

yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh

kesimpulan.

Pengamatan dan penilaian terhadap aktivitas siswa bertujuan

untuk mengetahui seberapa besar keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Numbered

Heads Together (NHT) pada pembelajaran IPA materi proses

pembentukan tanah.

Dalam pelaksanaan pembelajaran teradapat 18 pernyataan dan terdapat 4

skor yang harus diisi dan dinilai oleh observer. Penilaian tentang keaktifan siswa

ini dengan menggunakan cara daftar cek (check lists). Kegunaan daftar cek ini

untuk menentukan kemajuan siswa pada saat melakukan berbagai jenis kegiatan.

Adapun kriteria skor yaitu: Skor 1 jika pernyataan tersebut 25% dilaksanakan

dalam praktik pembelajaran, skor 2 jika pernyataan tersebut 50% dilaksanakan

Page 11: 3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/846/13/T1_292008090_BAB III...kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu

54

dalam praktik pembelajaran, skor 3 jika pernyataan tersebut 75% dilaksanakan

dalam praktik pembelajaran, skor 4 jika pernyataan tersebut dilaksanakan hampir

mencapai 100% dilaksanakan dalam praktik pembelajaran. Pada lembar observasi

pelaksanaan pembelajaran NHT peneliti memberi patokan minimal skor 3 dengan

penyataan 75% pembelajaran Numbered Heads Together telah diterapkan dalam

kegiatan pembelajaran.

2) Analisis Hasil Belajar Siswa Dianalisis Dengan Deskriptif Kuantitatif.

Data berupa hasil belajar IPA yang dianalisis dengan

menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Adapun penyajian

data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk presentase.Hasil belajar

siswa selama proses pembelajaran diperoleh dari nilai tes evaluasi dan

jawaban LKS yang dihitung menggunakan rumus berikut:

a. Menghitung nilai evaluasi akhir

b. Peningkatan ketuntasan mengikuti ketentuan sekolah bahwa

“siswa dinyatakan lulus dalam setiap tes jika nilai yang

diperoleh ≥ 63 dengan nilai maksimal 100”. Maka dalam

penelitian ini juga menggunakan ketentuan yang ditetapkan

sekolah, untuk menentukan persen (%) ketuntasan siswa dengan

menggunakan perhitungan persen (%) ketuntasan sebagai

berikut:

Tuntas Belajar Klasikal =

3) Analisis Angket Keaktifan Siswa Terhadap Pembelajaran IPA di

Analisis Dengan Deskriptif Kualitatif.

Data kualitatif berupa data hasil observasi keaktifan siswa

dan dalam pelaksanaan model pembelajaran NHT, dianalisis dengan

analisis deskriptif kualitatif. Data kualitatif dipaparkan dalam kalimat

yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh

kesimpulan.

Angket keaktifan siswa ini dibuat dengan menggunakan skala

Likert. Skala Likert adalah skala yang dibunakan untuk mengukur

Page 12: 3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/846/13/T1_292008090_BAB III...kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu

55

persepsi, sikap atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai

sebuah peristiwa atau fenomena sosial, berdasarkan definisi

operasional yang telah ditetapkan oleh peneliti. Cara menghitung skor

skala Likert yaitu:

Pernyataan positif:

Sering sekali = 5

Sering = 4

Jarang = 3

Jarang sekali = 2

Tidak pernah = 1

Aspek yang akan diukur yaitu keaktifan siswa pada

pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran NHT.

Angket keaktifan terdiri dari 15 butir soal. Maka jumlah skor tertinggi

untuk item SERING SEKALI ialah 15 x 5 = 75, sedangkan item

TIDAK PERNAH ialah 1 x 15 = 15. Jadi, skor maksimal yang

diperoleh yaitu 75 dan nilai minimal yaitu 15. Sedangkan untuk

menentukan kriteria keaktifan harus dicari terlebih dahulu rentang

skornya.

=

= =12

Jadi rentang skornya yaitu 12, setelah rentang skor diketahui dapat

ditentukan intervalnya. Berikut kriteria interpretasi skor:

Tabel 3.5. Kriteria Interpretasi Skor

Interval Kriteria

63-75 Sangat Aktif

51-62 Aktif

39-50 Cukup Aktif

27-38 Kurang Aktif

15-26 Tidak Aktif

Page 13: 3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/846/13/T1_292008090_BAB III...kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu

56

56

3.6 Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah penanda yang dapat digunakan sebagai dasar

penentuan berhasil tidaknya penelitian yang dicobakan. Untuk mengukur

keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini, tolok ukurnya

adalah sistem belajar tuntas yaitu pencapaian nilai KKM ≥ 63. Keberhasilan

belajar (hasil belajar kognitif) diukur apabila setiap siswa telah mencapai nilai ≥

63 maka dikatakan berhasil tuntas dan apabila sebanyak 100% siswa telah

mencapai nilai 63 maka dikatakan tuntas secara klasikal. Sedangkan aktivitas

belajar siswa (keaktifan siswa) dikatakan berhasil ditingkatkan jika skor minimal

yang diperoleh melalui angket keaktifan siswa yaitu 51-62 (kriteria aktif). Pada

lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran

Numbered Heads Together indikator kinerja yang ditentukan peneliti yaitu

minimal skor 3 dengan penyataan 75% pembelajaran Numbered Heads Together

telah diterapkan dalam kegiatan pembelajaran.

3.7 Rencana Tindakan

Kegiatan penelitian tindakan kelas ini diawali dengan kegiatan

observasi sebagai penjajakan untuk memperoleh informasi dan gambaran

terhadap permasalahan di kelas yang akan diteliti sebagai data awal dan

dilanjutkan dengan membahas hasil observasi, merencanakan dan

menerapkan tindakan. Rancangan penelitian tindakan kelas ini terdiri dari

perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, dan analisis.

Dalam penelitian tindakan kelas ini direncanakan beberapa siklus,

tergantung pada pencapaian KKM.

Pelaksanaan tiap siklus dalam penelitian ini merupakan siklus

kegiatan yang terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus meliputi

empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan

refleksi.

Page 14: 3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/846/13/T1_292008090_BAB III...kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu

57

3.8 Prosedur Penelitian

3.8.1 Siklus I

1. Tahap perencanaan

a. Membuat perencanaan pembelajaran sesuai dengan model

pembelajaran NHT.

b. Membentuk kelompok secara acak tanpa melihat kepandaian siswa.

c. Membuat lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa selama

mendapat tindakan.

d. Menyusun tes akhir siklus I untuk mengetahui hasil belajar yang

telah dilaksanakan.

2. Tindakan

Pelaksanaan tindakan kelas peneliti menjelaskan pembelajaran

sesuai dengan rencana yang dituangkan dalam rencana pembelajaran

yaitu pembelajaran dengan model pembelajaran Numbered Heads

Together (NHT) di kelas V SDN 03 Ngumbul Kecamatan Todanan

Kabupaten Blora tahun ajaran 2011/2012.

Kegiatan dalam proses pembelajaran sebagai berikut:

a. Kegiatan awal

Proses Pembelajaran Alokasi waktu

Apersepsi tentang materi yang akan dipelajari. 10 Menit

Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai setelah

proses pembelajaran berlangsung

b. Kegiatan inti

Proses pembelajaran Alokasi waktu

a. Guru menyiapkan bahan ajar sesuai dengan

materi yang telah disusun pada RPP dengan

menggunakan metode NHT.

Fase: Penomoran b. Siswa dibagi menjadi 3-4 kelompok yang telah

dirancang oleh guru secara acak.

c. Setiap siswa diberi kepala nomor dalam setiap

kelompok oleh guru.

Fase: Mengajukan Pertanyaan

d. Siswa diberi pertanyaan-pertanyaan yang telah

disediakan oleh guru tentang materi jenis-jenis

batuan (elaborasi)

Fase: Berfikir bersama

45 menit

Page 15: 3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/846/13/T1_292008090_BAB III...kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu

58

e. Siswa menyelesaikan tugas-tugas yang telah

disediakan oleh guru bersama teman satu

kelompoknya (eksplorasi).

f. Peneliti bersama guru kelas mengamati jalanya

kerjasama dalam kelompok.

g. Guru berkeliling mengamati dan membimbing

kerjasama dalam kelompok

Fase: Menjawab pertanyaan

h. Siswa menuliskan jawaban dipapan tulis

sebagai perwakilan dari masing-masing

kelompok berdasarkan kepala nomor kelompok

sesuai yang dipanggil oleh guru (elaborasi).

i. Siswa bersama siswa lain dan guru

memberikan skor atas jawaban kelompok yang

benar (elaborasi).

j. Siswa menjawab semua pertanyaan hingga

semua pertanyaan yang diajukan oleh guru

terjawab semua (elaborasi).

k. Siswa yang mendapat skor terbanyak mendapat

penghargaan dari guru (konfirmasi).

c. Kegiatan akhir

Proses Pembelajaran Alokasi waktu

Siswa bersama dengan guru membuat kesimpulan

bersama mengenai materi yang telah dipelajari.

15 menit

Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I yang telah

disediakan oleh guru.

3. Pengamatan

a. Peneliti berkolaborasi dengan guru kelas untuk melakukan observasi

b. Pengamat mengamati jalannya pembelajaran untuk menilai

kemampuan guru dalam mengelola kelas serta aktivitas siswa dalam

pembelajaran.

c. Pengamat mengisi lembar observasi pelaksanaan pembelajaran NHT

berdasarkan hasil pengamatan.

4. Refleksi

Dilakukan untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan proses

dan hasil yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan. Melakukan

analisis terhadap temuan-temuan yang berupa hambatan, kekurangan,

kelamahan yang dijumpai selama pelaksanaan siklus I sebagai masukan

untuk siklus ke II.

Indikator keberhasilan pada siklus ini yaitu dikatakan berhasil jika:

Page 16: 3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/846/13/T1_292008090_BAB III...kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu

59

1. Nilai rata-rata tes formatif ≥ 63

2. Keaktifan siswa dengan kriteria aktif dengan skor 51-62

3.8.2 Siklus II

Rancangan pelaksanaan siklus II dilakukan setelah mengevaluasi tindakan

pada siklus I. Pada siklus II dilakukan tahapan-tahapan seperti siklus I tetapi

didahului dengan perencanaan ulang berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh pada

siklus I, sehingga kelemahan-kelemahan dan kekurangan yang terjadi pada siklus

I tidak terjadi kembali pada siklus II.

1. Tahap perencanaan

a. Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus

I. Selanjutnya peneliti mengidentifikasi dan merumuskan kembali

masalah yang muncul pada siklus I.

b. Membuat kembali pembelajaran siklus II dengan lebih

mengembangkan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan

model NHT.

c. Membuat lembar observasi pelaksanaan pembelajaran NHT siklus

II.

d. Membuat tes evaluasi siklus II.

2. Tindakan

a. Guru menyiapkan bahan ajar sesuai dengan materi yang telah

disusun pada RPP siklus II dengan menggunakan model NHT.

b. Menjelaskan dan mengulang kembali materi proses pembentukan

tanah serta penjelasan pembelajaran dengan model NHT.

c. Mengatur siswa berdasarkan kelompok yang telah dirancang oleh

guru secara acak.

d. Siswa menyelesaikan tugas-tugas yang telah disediakan oleh guru

bersama teman satu kelompoknya.

e. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerjasama dalam

kelompok dan meminta siswa yang bisa untuk menjelaskan

jawaban kepada siswa yang belum bisa.

Page 17: 3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/846/13/T1_292008090_BAB III...kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu

60

f. Siswa menuliskan jawabnya di papan tulis sebagai perwakilan dari

masing-masing kelompok berdasarkan kepala nomor kelompok

yang telah di panggil oleh guru.

g. Memberi kesempatan siswa dari kelompok lain dan memberikan

skor atas jawban kelompok yang benar.

h. Siswa menjawab semua pertanyaan yang telah diajukan oleh guru

sehingga semua pertanyaan terjawab semua.

i. Siswa yang mendapat skor terbanyak akan mendapat penghargaan

dari guru.

j. Pada akhir pembelajaran siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II

secara mandiri.

3. Pengamatan

a. Peneliti mengamati jalannya pembelajaran pada siklus II mencatat

temuan yang ada pada waktu penelitian melaksanaan kegitan

KBM.

b. Observer mengisi lembar observasi pelaksanaan pembelajaran

NHT berdasarkan hasil pengamatan

4. Refleksi

Data-data yang telah dicatat dalam lembar pengamatan baik

siswa maupun guru serta penilaian dalam menyelesaikan tes formatif

dianalisis untuk mendapat kesimpulan. Hasil analisis dicatat apakah

pada setiap tahapan sudah menunjukkan peningkatan atau belum.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan keaktifan siswa serta hasil

pembelajaran pada mata pelajaran IPA Materi Proses Pembentukan

Tanah, dengan demikian pelaksanaan pembelajaran dapat lebih

optimal.