Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
24
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III membahas mengenai setting dan karakteristik subjek penelitian yang
meliputi jenis penelitian dan waktu serta lokasi penelitian. Variabel penelitian,
sasaran penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan design
penelitian juga dipaparkan pada bab ini.
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan yang menerapkan
strategi yang menerapkan pembelajaran yang memanfaatkan tindakan nyata
dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan
masalah dengan melibatkan guru, siswa dan media (Slameto, 2011).
Dalam penelitian ini akan dilakukan dua siklus berdasarkan pada teori
Kemmis dan Taggart dalam Vo-Tran (2011) dimana dapat dilihat seperti
bentuk spiral yang mengaitkan perencanaan, tindakan dan observasi serta
refleksi sebagaimana digambarkan dalam gambar berikut ini,
Keterangan:
Plan = Rencana
Act and Observe =
Tindakan dan
Observasi
Reflect = Refleksi
▲ Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kemmis dan Taggart
25
Sesuai dengan judul penelitian maka, PTK akan menjadi sebuah
tindakan untuk meningkatkan hasil belajar Matematika dan perbaikan sikap
siswa kelas V SD Pantekosta Magelang, tahun ajaran 2013/2014.
3.1.2 Waktu dan Lokasi Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari hingga Mei
2014 di SD Pantekosta Magelang Semester II tahun ajaran 2013/2014. SD
Pantekosta Magelang berada di Jalan Tentara Pelajar No. 64, Magelang.
Dilakukannya penelitian di SD ini karena SD Pantekosta Magelang
merupakan sekolah swasta yang berlokasi dekat dengan tempat tinggal
peneliti dan bersedia memberikan bantuan kepada peneliti. Selain itu, peneliti
juga ingin meningkatkan hasil belajar Matematika dan memperbaiki sikap
siswa kelas V dengan menerapkan metode Project Based Learning.
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Tahapan
Januari Februari Maret April Mei
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II
Observasi
Perencanaan
dan
persiapan
penelitian
Pelaksanaan
penelitian
Pengolahan
data hasil
penelitian
26
Pada perencanaan dan persiapan penelitian dilakukan uji coba dan
analisis instrumen soal tes matematika dengan materi pecahan dilakukan pada
kelas uji coba yaitu kelas VI SD Pantekosta Magelang pada tanggal 1 Maret
2014, kelas V dan VI SD Kristen 1 Magelang pada tanggal 7 Maret 2014,
Kelas VI . Materi Perbandingan dan Bangun Ruang dilakukan pada kelas VI
SD Pantekosta Magelang pada 8 Maret 2014 dan pada Kelas V dan VI SD
Kristen 1 Magelang pada 10 Maret 2014.
3.1.3 Karakteristik Siswa Kelas V SD Pantekosta
Lokasi Kelas V SD Pantekosta berada di lantai dua gedung sekolah.
Terdapat 32 siswa saat observasi dilangsungkan dengan rincian 17 siswa laki-
laki dan 15 siswa perempuan. Namun seorang siswa (laki-laki) pindah sekolah
sehingga hanya terdapat 31 siswa di kelas. Selama observasi dan dengan
pertimbangan Guru Kelas V, di dalam kelas, terdapat seorang anak yang
dianggap membutuhkan perlakuan khusus. Dia memiliki keterbatasan dalam
berbicara dan selalu diejek sehingga dia mengejek siswa lain. Siswa lain
memiliki keunikan tersendiri. Ada yang tidak berkonsentrasi saat pelajaran
berlangsung dan beberapa siswa yang dianggap terlalu banyak berbicara. Ada
dua siswa yang dianggap pandai dan pernah mengikuti olimpiade Matematika
dan IPA. Ada beberapa anak yang diam saja saat berada di kelas. Ada seorang
siswa pindahan yang berusia 14 tahun, dimana tentunya mempunyai
perkembangan kognitif yang jauh dari temannya.
Saat pelajaran Matematika pada 24 Januari 2014 berlangsung, Siswa
cenderung diam dan kurang dari 10 anak yang aktif. Hal itu karena
pembelajaran dilakukan dengan mengoreksi pekerjaan rumah dan
mengerjakan soal Matematika setelah diberi tambahan materi. Siswa masih
mengalami kebingungan antara menyederhanakan pecahan dengan mengubah
pecahan kebentuk pecahan biasa. Peneliti berasumsi bahwa pelajaran itu
27
merupakan pertemuan kedua dengan materi penjumlahan dan pengurangan
pecahan.
Pada saat Siklus II berlangsung, terdapat seorang siswa laki-laki yang
bergabung di Kelas V. Sehingga jumlah siswa kelas V menjadi 32 siswa
dengan rincian 17 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Siswa pindahan ini
termasuk siswa yang cerdas karena dapat dengan mudah bergaul dengan
teman yang lain dan mampu memberikan solusi saat berdiskusi.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian
Menurut Slameto (2011), variabel penelitian adalah faktor yang jika
diukur akan menghasilkan nilai yang bervariasi. Variabel merupakan faktor
penting yang akan mementukan hipotesa, data penelitian, design penelitian,
pengembangan instrument, dan pemantapan uji statistik.
Penelitian Tindakan Kelas ini merumuskan judul penelitian:
Penerapan Project Based Learning untuk meningkatan hasil belajar
Matematika dan mempeerbaikan sikap siswa kelas V SD Pantekosta
Magelang, tahun ajaran 2013/2014. Terdapat tiga variabel dalam variabel
penelitian ini yaitu Hasil Belajar Matematika, Sikap siswa, dan Project Based
Learing.
3.2.1 Variabel Bebas
Variabel bebas (Independence Variable) merupakan variabel yang
memberikan pengaruh atau diuji pengaruhnya terhadap variabel lain. Variabel
ini juga sering disebut variabel perlakuan, variabel eksperimen, variabel
interfensi. Pada penelitian ini, Model Project Based Learning adalah variabel
bebas dimana Project Based Learning akan menjadi variabel perlakuan.
28
3.2.2 Variabel Terikat
Variabel terikat (Dependent Variable) merupakan variabel yang
dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel ini disebut juga variabel hasil. Hasil
belajar Matematika dan sikap siswa adalah variabel terikat pada penelitian ini.
3.3 Sasaran Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas adalah mencoba mengatasi kesulitan
yang dialami oleh studi tindakan dengan menjaga pekerjaan secara konsisten
terhadp teori tertentu dan mengembangkan penelitian yaitu kehidupan nyata
didalam kelas yang diungkapkan dengan metodologi tertentu dengan
melihatnya sebagai upaya menyusun pengetahuan (Slameto, 2011) .
Adapun sasaran penelitian penerapan Project Based Learning adalah
siswa kelas V SD Pantekosta Magelang, Semester II, tahun 2013/2014 pada
pelajaran Matematika. Peningkatan hasil belajar yang dimaksud adalah
perbandingan persentase nilai awal yang didapat dari pre test sebelum siklus 1
dilaksanakan dengan nilai setelah Siklus I dan Siklus II baik yang belum
dirata-rata dengan nilai proyek maupun yang sudah dirata-rata dengan nilai
proyek. Dan perubahan perbaikan sikap akan dilihat dari hasil intepretasi poin
angket terhadap klasifikasinya dimana angket dibagikan setiap akhir siklus.
3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
a. Teknik Tes
Teknik test dilakukan dengan memberikan tes pada siswa sebelum
Siklus 1 berlangsung (pre-test), setelah Siklus 1 dan setelah Siklus 2. Rincian
soal yang dimaksud adalah soal yang sudah diuji validitas, reliabilitas dan
tingkat kesukarannya. Pre-test dilakukan untuk melihat nilai siswa dalam
penguasaan mereka terhadap materi pecahan dan tes Siklus 1 dengan materi
perbandingan dilakukan setelah Siklus 1 usai. Tes Siklus 2 diberikan setelah
29
Siklus II selesai dilaksanakan dengan meteri bangun ruang. Setiap tes terdiri
dari tujuh nomor pilihan ganda dan tiga nomor uraian yang valid dan reliabel
serta memiliki tingkat kesukaran yang setara yaitu sedang.
b. Teknik Non-Tes
Teknik Non-Tes dilakukan dengan cara membagikan angket kepada
siswa guna melihat adanya perubahan atau perbaikan sikap siswa terhadap
Matematika. Angket diberikan sebelum Siklus I, setelah Siklus I dan setelah
Siklus II.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
a. Lembar Observasi
Lembar observasi terdiri dari lembar observasi kegiatan pembelajaran
berdasarkan RPP yang telah disusun peneliti. Observasi dilakukan oleh guru
kelas kepada peneliti. Lembar observasi ini hanta sebagai bukti bahwa
pelaksanaan sintak Project Based Learning dilakukan dengan baik.
b. Lembar Penilaian
Lembar penilaian peneliti digunakan untuk menilai proyek siswa dan sikap
siswa. Lembar penilaian juga dimiliki siswa dalam kelompok mereka. Lembar
ini juga berfungsi sebagai refleksi dan evaluasi siswa.
c. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan oleh peneliti yaitu dengan mendokumentasikan
penelitiannya dalam bentuk foto-foto dan kumpulan proyek yang dihasilkan
siswa.
d. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
Kumpulan rancangan pembelajaran terdiri dari RPP Siklus I dan Siklus II.
e. Angket
Angket merupakan instrumen yang digunakan untuk melihat adanya
perbaikan sikap siswa terhadap Matematika. Angket ini juga sudah diuji
validitas dan reliabilitasnya.
30
3.5 Teknik Analisis Data
Terdapat dua macam data pada penelitian ini,
a. Data Kuantitatif
Data kuantitatif yaitu nilai siswa yaitu nilai yang telah diperoleh siswa
dalam pre-test, tes Siklus I dan tes Siklus II. Sesuai dengan Project Based
Learning yang berorientasi pada proyek siswa, maka peneliti juga akan
menggabungkan nilai siswa dengan nilai proyek sebagai nilai akhir yang
kemudian dirata-rata. Data data tersebut kemudian dibandingkan. Hasil
dari nilai tersebut kemudian dihitung berapa persenkah siswa yang telah
lulus KKM yaitu nilai lebih dari sama dengan 75.
Tabel 3.2
Kriteria Ketuntasan Minimal SD Pantekosta Magelang
Nilai Siswa Keterangan
Nilai ≤ 75 Tidak Tuntas
Nilai ≥ 75 Tuntas
Rumus Persentase Ketuntasan
b. Data Kualitatif
Data kualitatif didapatkan dari angket siswa yang akan diproses sesuai
dengan perhitungan skala sikap oleh Likert dalam Azwar (2011). Likert
menjumlahkan nilai pernyataan responden yang memiliki tingkatan nilai
dalam hal ini peneliti memberi nilai 1-5 dalam setiap pernyataan. Pilihan
siswa dengan pernyataan positif dinilai 5 sedang nilai 1 diberikan pada
pernyataan yang negatif pada setiap butir peryataannya. Setelah
pernyataan diberi nilai, nilai dijumlahkan. Setelah melakukan perubahan
interval, peneliti menggunakan klasifikasi yang ditulis oleh Widoyoko
31
(2012) dimana disebutkan dalam bukunya beberapa interval klasifikasi
sikap sebagai berikut,
Tabel 3.3
Klasifikasi Sikap
Jumlah Skor Jawaban Klasifikasi Sikap
652 s/d 775 Sangat Baik
528 s/d 651 Baik
402 s/d 527 Kurang Baik
278 s/d 401 Tidak Baik
n 277 Sangat Tidak Baik
Penentuan interval angka-angka tersebut didapatkan dari perhitungan
sebagai berikut:
Didalam angket terdapat 5 pernyataan dengan rentang nilai sikap 1-5.
Siswa Kelas V SD Pantekosta sebanyak 31 siswa. Sehingga didapati nilai
terendah dengan asumsi bahwa siswa setiap pernyataannya mendapat 1
poin, maka 31 x 5 x 1 = 155, 155 menjadi nilai terendah pada data.
Kemudian mencari nilai tertinggi data dengan cara mengalikan jumlah
siswa dengan poin tertinggi (5) dan dengan jumlah pernyataan sehingga
nilai tertinggi data adalah 31 x 5x 5 = 775. Interval data didapatkan
dengan cara:
Interval
32
3.6 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji Validitas dilakukan untuk menguji ketepatan atu kecermatan
instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Validitas suatu item dalam
instrumen dapat dilihat dari dari adanya korelasi (hubungan) antara skor item
dengan skor total item. Dalam uji signifikansi, signifikansi r kritis yang
disarankan pada penelitian adalah signifikansi 5% atau 0.05 sebagai standar
dalam penelitian (Priyatno, 2010). Dalam hal ini peneliti menggunakan SPSS
dengan perhitungan Bivariate Pearson.
Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi suatu
instrumen. Menurut Sekaran dalam Priyatno (2010), terdapat klasifikasi
reliabilitas sebagai berikut, reliabilitas kurang dari 0.6 adalah kurang baik.
sedangkan reliabilitas 0.7 dapat diterima dan diatas 0.8 adalah baik. nilai
tersebut dapat dibandingkan dengan angka pada tabel Reliability Statistics.
Metode yang digunakan peneliti adalah metode Cronbach’s Alpha.
Khusus untuk instrument soal, peneliti juga menganalisis tingkat
kesukaran dari soal tersebut. Dalam Arikunto (2006) disebutkan bahwa soal
yang baik adalah soal yang tidak terlampau mudah dan tidak terlampau sukar.
Untuk menentukan tingkat kesukaran soal tersebut, berikut ini adalah cara
menentukan indeks kesukarannya.
Indeks kesukaran adalan 0,0 - 1,0. Adapun klasifikasi yang digunakan
adalah sebagai berikut:
Soal dengan indeks kesukaran 0,0 – 0,30 adalah soal yang sukar,
Soal dengan indeks kesukaran 0,30– 0,70 adalah soal yang sedang,
Soal dengan indeks kesukaran 0,70 – 0,1 adalah soal yang mudah,
Dalam rangka membuat penelitian yang baik dan memiliki tingkat
kesetaraan dalam baik pre-test, test Siklus 1 dan test Siklus 2, maka peneliti
menentukan 10 butir soal dengan rincian 7 butir soal pilihan ganda dan 3 butir
33
soal uraian dengan kriteria valid reliabel dan memiliki tingkat kesukaran soal
yaitu sedang.
3.6.1 Tes
a. Pre-test
Soal Pre-test merupakan soal mengenai pecahan. Pre-test diberikan
sebelum Siklus I dilaksanakan. Tes ini digunakan untuk melihat seberapa
kemampuan siswa yang diukur dari hasil belajar sebelum dilakukannya
Siklus I. Materi dari Pre-Test adalah pecahan. Berikut ini tabel Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, nomor soal yang valid dan
reliabilitasnya.
Tabel 3.4
Analisis Soal Pecahan
Standard
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
Nomor
soal
pilihan
ganda
Nomor
valid
Nomor
soal
uraian
Nomor
valid
5.
Bilangan
Menggunakan
Pecahan
dalam
Penyelesaian
masalah
5.1
Mengubah
pecahan ke
bentuk persen
desimal serta
sebaliknya
Mengetahui
pecahan
senilai dengan
mengubah
pecahan biasa
menjadi
campuran,
pecahan ke
bentuk persen
atau
sebaliknya dan
dari decimal
ke pecahan
atau
sebaliknya
1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3 1, 2, 3
5.2
Menjumlahkan
dan
mengurangkan
Menjumlahkan
dan
mengurangkan
berbagai
6,7,8 6, 7, 8 4,5 4,5
34
berbagai
bentuk
pecahan
decimal
bentuk
pecahan
5.3
Mengalikan
dan membagi
berbagai
bentuk
pecahan
Mengalikan
dan membagi
berbagai
bentuk
pecahan
9,10,
11,12
9, 10,
11, 12 6,7,8 6,7,8
5.4
Menggunakan
pecahan dalam
masalah
perbandingan
dan skala
Mengenal arti
pecahan
sebagai
perbandingan
14,15 14, 15 9 9
Memahami
skala sebagai
perbandingan
13 13 10 10
Reliabilitas 0.805 0.715
Dengan mempertimbangkan Kompetensi Dasar, tingkat kesukaran,
validitas dan reliabilitas dari soal, maka Peneliti memilih soal dengan tingkat
kesukaran sedang sehingga berikut ini adalah tabel analisis soal yang
digunakan untuk Pre-test tentang pecahan.
Tabel 3.5
Tingkat Kesukaran Soal Pecahan
Kriteria Nomor soal
Pilihan ganda Uraian
Mudah 13 1
Sedang
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9, 10, 11, 14,
15
2, 3, 4, 5, 9
Sukar 12 6, 7, 8, 10
35
Tabel 3.6
Analisis Soal Pre-Test (Pecahan)
Standard
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
Nomor
soal
pilihan
ganda
Nomor
yang
dipakai
Nomor
soal
uraian
Nomor
yang
dipakai
5.
Bilangan
Menggunakan
Pecahan
dalam
Penyelesaian
masalah
5.1
Mengubah
pecahan ke
bentuk persen
desimal serta
sebaliknya
Mengetahui
pecahan
senilai dengan
mengubah
pecahan biasa
menjadi
campuran,
pecahan ke
bentuk persen
atau
sebaliknya dan
dari decimal
ke pecahan
atau
sebaliknya
1, 2, 3,
4, 5 3, 4 1, 2, 3 3
5.2
Menjumlahkan
dan
mengurangkan
berbagai
bentuk
pecahan
decimal
Menjumlahkan
dan
mengurangkan
berbagai
bentuk
pecahan
6, 7, 8 6, 7, 8, 4,5 4, 5
5.3
Mengalikan
dan membagi
berbagai
bentuk
pecahan
Mengalikan
dan membagi
berbagai
bentuk
pecahan
9, 10,
11, 12 9, 10 6, 7, 8 -
Reliabilitas 0.805 0.814 0.715 0.662
Terjadi peningkatan reliabilitas pada pilihan ganda namun terjadi
penurunan reliabilitas yang signifikan pada soal uraian, namun tetap saja soal
tersebut sudah reliabel karena berada diatas 0.6.
36
b. Tes Siklus I
Setelah dilakukannya Siklus I, test ini diberikan pada siswa. Materi dari
test ini adalah Perbandingan.
Tabel 3.7
Analisis Soal Perbandingan
Standard
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
Nomor soal
pilihan ganda
Nomor
valid
Nomor
soal
uraian
Nomor
valid
5.
Bilangan
Menggunakan
Pecahan
dalam
Penyelesaian
masalah
5.4
Menggunakan
pecahan
dalam
masalah
perbandingan
dan skala
Mengenal arti
pecahan
sebagai
perbandingan
1,2,3,4,5 1,3,4,5 1,5 1,5
Memahami
skala sebagai
perbandingan
6,7,8,9,10 6,7,8,9,10
2,3
4
2,3
4
Melakukan
operasi
hitung
dengan
menggunakan
perbandingan
skala
11,12,13,14,15 11,12, 13,
15
Reliabilitas 0.770 0.794 0.513 0.513
Tabel 3.8
Tingkat Kesukaran Soal Perbandingan
Kriteria Nomor soal
Pilihan ganda Uraian
Mudah 2, 5, 7, 8, 9, 10 -
Sedang 1, 3, 4, 6, 11, 12,
13, 15 1, 2, 3, 4, 5
Sukar 14 -
37
Tabel 3.9
Analisis Soal Tes Siklus I (Perbandingan)
Standard
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
Nomor
soal
pilihan
ganda
Nomor
yang
dipakai
Nomor
soal
uraian
Nomor
yang
dipakai
5.
Bilangan
Menggunakan
Pecahan
dalam
Penyelesaian
masalah
5.4
Menggunakan
pecahan
dalam
masalah
perbandingan
dan skala
Mengenal arti
pecahan
sebagai
perbandingan
1,3,4,5 1,3, 1, 5 5
Memahami
skala sebagai
perbandingan
6,7,8,9,10 6
2,3,4 3,4
Melakukan
operasi
hitung
dengan
menggunakan
perbandingan
skala
11,12, 13,
15
11, 12,
13, 15
Reliabilitas 0.794 0.665 0.513 0.745
Terjadi penurunan nilai reliabilitas pada pilihan ganda, sedangkan
terjadi peningkatan reliabilitas pada soal uraian.
c. Tes Siklus II
Setelah Siklus II dilakukan, test ini di kerjakan oleh siswa. Adapun materi
dari Siklus II adalah Bangun Ruang.
Tabel 3.10
Analisis Soal Bangun Ruang
Standard
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
Nomor
soal
pilihan
ganda
Nomor
valid
Nomor
soal
uraian
Nomor
valid
6.
Geometri
dan
6.2
Mengidentifikasi
sifat-sifat
Menyebutkan
sifat sifat
kubus,
1, 2, 3,
4, 5, 6,
7, 8, 9,
1, 2, 3,
6, 8, 9,
10, 11,
3, 4 3,4
38
Pengukuran
Memahami
sifat sifat
bangun dan
hubungan
antar bangun
bangun ruang prisma tegak,
limas,
kerucut, dan
tabung
10, 11,
12, 21,
22, 23,
24, 25
12, 21,
23, 24,
25
Menggambar
kubus,
prisma tegak,
limas,
kerucut, dan
tabung
3, 9,
13, 14,
15
3, 9,
13, 14,
15
1, 2 1,2
6.3
Menentukan
jaring jaring
berbagai bangun
ruang sederhana
Menggambar
jaring jaring
kubus,
prisma tegak,
limas,
kerucut, dan
tabung
16, 17,
18, 19,
20
16, 17,
18, 19,
20
5 5
Reliabilitas 0.831 0.845 0.871
Berikut ini adalah analisis tingkat kesukaran soal Bangun Ruang.
Tabel 3.11
Tingkat Kesukaran Soal Bangun Ruang
Kriteria Nomor soal
Pilihan ganda Uraian
Mudah 1, 3, 5, 15, 19,
21, 22 -
Sedang
6, 7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 17,
18, 20, 24, 25
1, 2, 3, 4, 5
Sukar 2, 4, 16, 23 -
39
Berdasarkan validitas dan reliabilitas serta tingkat kesukaran soal,
maka berikut ini adalah tabel analisis soal Siklus II.
Tabel 3.12
Analisis Soal Siklus 2 (Bangun Ruang)
Standard
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
Nomor
soal
pilihan
ganda
Nomor
yang
dipakai
Nomor
soal
uraian
Nomor
yang
dipakai
6.
Geometri
dan
Pengukuran
Memahami
sifat sifat
bangun dan
hubungan
antar bangun
6.2
Mengidentifikasi
sifat-sifat
bangun ruang
Menyebutkan
sifat sifat
kubus,
prisma tegak,
limas,
kerucut, dan
tabung
1, 2, 3,
6, 8, 9,
10, 11,
12, 21,
23, 24,
25
6, 10,
11,12,
24
3, 4 3
Menggambar
kubus,
prisma tegak,
limas,
kerucut, dan
tabung
3, 9,
13, 14,
15
13, 14 1, 2 1,2
Reliabilitas 0.845 0.797 0.871 0.760
Meskipun terjadi penurunan nilai reliabilitas, namun soal tersebut
masih bisa diterima reliabilitasnya karena berada pada wilayah 0.7.
3.6.2 Angket
Peneliti menyediakan sepuluh pernyataan yang akan diuji. Dari
sepuluh pernyataan terdapat satu pernyataan yang tidak valid. Dengan sepuluh
pernyataan, instrument tersebut dapat diterima dan reliabel karena memiliki
nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.660.
Atas saran pembimbing, peneliti memilih lima pernyataan yang
memiliki nilai validitas tertinggi sehingga tingkat reliabilitasnya meningkat
menjadi 0.779.
40
Tabel 3.13
Validitas dan Reliabilitas Item Angket Sikap Siswa terhadap Matematika
Item Valid Jumlah Tidak
Valid Jumlah
Cronbach’s
Alpha
Pengolahan
data 1
A01, A02, A03,
A04, A06, A07,
A08, A09, A10
9 A05 1 0.660
Pengolahan
data 2
A01, A02, A03,
A07, A09 5 - - 0.779
3.7 Design Pelaksanaan Penelitian
Adapun persiapan yang dilakukan sebelum penelitian dalah sebagai
berikut:
a. Observasi Sekolah
Peneliti melakukan penjajagan di SD Pantekosta Magelang untuk
memperoleh informasi tentang sekolah dan kegiatan belajar mengajar
yang ada termasuk didalamnya mengamati rencana pelaksanaan
pembelajaran, silabus, sistem penilaian, dan media belajar serta bertanya
mengenai permasalahan yang dihadapi guru Matematika.
b. Penyusunan Proposal
Peneliti menulis proposal berkaitan masalah yang sudah ditemukan,
kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.
c. Perizinan
Setelah disetujui pembimbing, peneliti meminta surat perizinan dari
PGSD, FKIP, UKSW kemudian segera melakukan uji validitas instrumen
soal dan angket ke SD Kristen 1 and SD Pantekosta Magelang serta surat
ijin penelitian ke SD Pantekosta Magelang.
41
Setelah memperoleh izin, Penelitian dilakukan sesuai tahapan dan siklus
berikut ini:
a. Perencanaan
Pertama-tama peneliti menentukan standar kompetensi, kompetensi
dasar dan materi pokok Matematika. Peneliti juga berkolaborasi
dengan guru Matematika kelas V SD Pantekosta kemudian
menentukan media, alat dan bahan yang akan digunakan dalam
metode Project Based Learning. Peneliti juga mempersiapkan
instrumen penelitian seperti angket dan soal tes.
b. Tindakan dan Observasi
Tindakan dilakukan berdasarkan rancangan pembelajaran yang sudah
dibuat. Garis besar aktivitasnya dilakukan sesuai sintak Project Based
Learning, sebagai berikut:
1. Guru menstimulasi siswa dengan mempersiapkan aktifitas yang
bersifat kontekstual,
2. Siswa menentukan struktur kelompok seperti ketua, sekretaris,
pemberi ide, dan sebagainya,
3. Siswa membahas dan mengumpulkan data atau informasi dari
buku maupun artikel yang tersedia,
4. Melakukan diskusi dengan guru terkait informasi apa saja yang
diperlukan,
5. Mengumpulkan material yang diperlukan seperti kertas, lem,
gunting, dan sebagainya,
6. Merancang dan melaksanakan proyek,
7. Mempersiapkan presentasi proyek,
8. Presentasi proyek,
9. Merefleksikan dan mengeveluasi proyek secara keseluruhan.
Observasi dilakukan oleh guru Matematika Kelas V SD Pantekosta
terhadap cara mengajar peneliti sekaligus observasi peneliti terhadap
42
perubahan cara belajar dan sikap siswa terkait dengan penerapan
Project Based Learning.
c. Refleksi
Setiap akhir siklus dilakukan refleksi guna mengetahui hasil tindakan
serta permasalahan yang dihadapi. Selain itu, refleksi juga digunakan
untuk memutuskan langkah selanjutnya dalam siklus berikutnya.