61
Struktur Pasar : Persaingan sempurna, monopoli dan persaingan monopolistik Dalam bab ini kita akan memadukan analisis permintaan (yang dibahas da[am Bagian Dua) dengan analisis produksi dan biaya (yang dibahas datam Bagian Tiga), agar kita dapat menganalisis bagaimana harga dan output ditetapkan datam pasar persaingan sempurna, monopoli, dan pasar persaingan monopoUstik. Kita akan memuai bab ini dengan mendefinisikan arti pasar dan mengidentifikasi beberapa jenis struktur pasar. Kita akan metanjutkannya dengan membahas arti dan pasar persaingan sempurna, dan menunjukkan bagaimana tingkat harga dan kuantitas keseimbangan ditentukan datam pasar persaingan sempurna. Kemudian, kita akan menentukan bagaimana sebuah perusahaan persaingan sempurna menetapkan tingkat output optimum daam jangka pendek dan jangka panjang. Di sini, kita juga akan membahas persaingan datam perekonomian internasionat dengan menunjukkan dampak impor terhadap harga barang-barang domestik dan dampak dan perubahan nilai tukar dotar terhadap daya saing internasionat perusahaanperusahaan Amerika Serikat. Setetah itu, kita akan membahas monopoti. Sesudah menentukan sumber terjadinya kekuatan monopoti, kita akan membahas bagaimana seorang monopoUs menetapkan tingkat output dan harga terbaik datam jangka pendek dan jangka panjang, dan membandingkan pasar monopoU dengan pasar persaingan sempurna. Terakhir, kita akan membahas arti dan nilai penting pasar persaingan monopoUstik, menunjukkan bagaimana harga dan kuantitas keseimbangan dicapai dalam jangka pendek dan jangka panjang, serta menganalisis variasi produk dan beban penjuatan. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MM EKONOMI MANAJERIAL

31011-4-432495926859

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 31011-4-432495926859

Struktur Pasar : Persaingan sempurna, monopoli dan persaingan monopolistik

Dalam bab ini kita akan memadukan analisis permintaan (yang dibahas

da[am Bagian Dua) dengan analisis produksi dan biaya (yang dibahas datam Bagian

Tiga), agar kita dapat menganalisis bagaimana harga dan output ditetapkan datam

pasar persaingan sempurna, monopoli, dan pasar persaingan monopoUstik. Kita

akan memuai bab ini dengan mendefinisikan arti pasar dan mengidentifikasi

beberapa jenis struktur pasar. Kita akan metanjutkannya dengan membahas arti dan

pasar persaingan sempurna, dan menunjukkan bagaimana tingkat harga dan

kuantitas keseimbangan ditentukan datam pasar persaingan sempurna. Kemudian,

kita akan menentukan bagaimana sebuah perusahaan persaingan sempurna

menetapkan tingkat output optimum daam jangka pendek dan jangka panjang. Di

sini, kita juga akan membahas persaingan datam perekonomian internasionat

dengan menunjukkan dampak impor terhadap harga barang-barang domestik dan

dampak dan perubahan nilai tukar dotar terhadap daya saing internasionat

perusahaanperusahaan Amerika Serikat. Setetah itu, kita akan membahas monopoti.

Sesudah menentukan sumber terjadinya kekuatan monopoti, kita akan membahas

bagaimana seorang monopoUs menetapkan tingkat output dan harga terbaik datam

jangka pendek dan jangka panjang, dan membandingkan pasar monopoU dengan

pasar persaingan sempurna. Terakhir, kita akan membahas arti dan nilai penting

pasar persaingan monopoUstik, menunjukkan bagaimana harga dan kuantitas

keseimbangan dicapai dalam jangka pendek dan jangka panjang, serta menganalisis

variasi produk dan beban penjuatan.

9.1 STRUKTUR PASAR DAN TINGKAT PERSAINGAN

Dalam dunia nyata, proses tercapainya tingkar harga dan output sangat

dipengaruhi oleh struktur pasarnya. Pasar (market) terdiri dan pembeli dan penjual

aktual maupun potensial dan suatu produk tertentu. Struktur pasar (market structure)

mengacu kepada lingkungan persaingan di mana pembeli dan penjual produk

tersebut beroperasi.

Biasanya struktur pasar dibagi menjadi empat jenis. Pasar persaingan

sempurna pada kutub ekstrim yang saw, pasar monopoli murni pada kutub ekstrim

yang lain, dan pasar persaingan monopolistik serta oligopoli yang berada di tengah-

tengahnya. Jenis-jenis struktur atau organisasi pasar ini didefinisikan berdasarkan

jumlah serta ukuran pembeli dan penjual bagi produk tersebut, jenis produk yang

dibeli dan dijual (yaitu terstandardisasi atau homogen, berlawanan dengan produk

terdiferensiasi), tingkat mobilitas sumber daya (yaitu kemudahan bagi perusahaan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 2: 31011-4-432495926859

atau pemilik faktor produksi untuk memasuki atau keluar dan pasar), serta tingkat

pengetahuan tentang harga, biaya, dan kondisi permintaan dan penawaran yang

dimiliki oleh agen-agen ekonomi (yaitu perusahaan, pemilik faktor produksi, dan

konsumen).

Ciri-ciri pasar di atas digunakan untuk mendefinisikan empat jenis struktur

pasar sebagai berikut:

Pasar persaingan sempurna (perfect competition) adalah bentuk organisasi

pasar di mana (1) terdapat banyak pembeli dan penjual bagi suatu produk,

masing-masing terlalu kecil untuk mempengaruhi harga suatu prodiik; (2)

produknya bersifat homogen; (3) terdapat mobilitas sumber daya yang

sempurna; dan (4) agen ekonomi memiliki pengetahuan yang sempurna

tentang kondisi pasar.

Pasar monopoli (monopoly) adalah bentuk organisasi pasar di mana hanya ada

satu perusahaan yang menjual sebuah produk yang tidak memiliki

substitusi dekat. Perusahaan baru sangat sulit atau bahkan tidak mungkin

masuk ke dalam industri ini (terbukti dengan fakta bahwa dalam industri

tersebut terdapat perusahaan tunggal).

Pasar persaingan monopolistik (monopolistic competition) mengacu kepada

kasus di mana terdapat banyak penjual dan suatu produk yang

terdiferensiasi dan perusahaan-perusahaan cukup mudab keluar dan

masuk ke dalam industri dalam jangka panjang.

Pasar oligopoli (oligopoly) adalah kasus ketika terdapat sedikit penjual dan sebuah

produk yang homogen ataupun terdiferensiasi. Meskipun perusahaan baru

mungkin saja masuk ke dalam industri ini, tapi tidak mudah untuk

melakukannya (terbukti dengan fakta bahwa dalam industri tersebut hanya

terdapat sedikit perusahaan).1

1 Definisi tentang monopoli, persaingan monopolistik, dan oligopoli yang disebutkan di atas, dinyatakan berdasarkan jumlah penjual produk di pasar. Jenis-jenis struktur pasar yang serupa dengan pengertian di atas, juga bisa didefinisikan dalam kaitannya dengan jumlab pembeli dan produk atau input pasar. Dan sudut pandang pembeli, terdapat pasar monopsoni, persaingan monopsonistik, dan oligopsoni. Monopsoni mengacu kepada situasi pasar yang di dalamnya hanya terdapat pem be/i tunggal bagi sebuah komoditas atau input tertentu, padahal tidak terdapat substitusi dekat atas komoditas itu. Persaingan monopsonistik dan oligopsoni juga didefinisikan dengan cara serupa. Monopsoni dan oligopsoni lebih umum terjadi dalam pasar input (faktor produksi) ketimbang dalam pasar komoditas. Struktur pasar yang demikian kadang-kadang terjadi dalam pasar tenaga kerja, yang didominasi oleh satu atau sedikit perusahaan besar yang mempekerjakan mereka, dalam pasar hasil-hasil pertanian lokal yang didominasi oleh satu atau sedikit penampung, atau dalam hal pembelian pemerintah atas sistem pertahanan keamanan dalam jumlah besar.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 3: 31011-4-432495926859

Pasar monopoli, persaingan monopolistik, dan oligopoli sering disebut

sebagai pasar persaingan tidak sempurna (imperfrct competition), untuk

membedakannya dan pasar persaingan sempurna. Definisi dan berbagai struktur

pasar yang disajikan di atas, akan dibahas secara rinci pada saat setiap struktur

pasar ini dianalisis lebih mendalam. Dalam bab ini kita akan membahas pasar

persaingan sempurna, monopoli, dan persaingan monopolistik. Pasar oligopoly akan

dibahas dalam bab berikut.

9.2 PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

Pada bagian ini kita akan mendiskusikan secara rinci arti dan pasar

persaingan sempurna, memperlihatkan bahwa di dalam pasar persaingan sempurna

harga pasar dan kuantitas dan sebuah produk ditentukan secara eksklusif oleh

kekuatan permintaan dan penawaran bagi produk tersebut, serta kita akan

membahas bagaimana sebuah perusahaan menentukan tingkat output terbaiknya

dalam jangka pendek dan jangka panjang, untuk suatu tingkat harga yang berlaku.

Bersamaan dengan itu, kita juga akan menurunkan kurva penawaran jangka pendek

dan sebuah perusahaan bersaing dan kurva penawaran pasar bagi produk tersebut.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 4: 31011-4-432495926859

Arti dan NiLai Penting Pasar Persaingan Sempurna

Jika kita memperhatikan bagian awal dan definisi tentang pasar persaingan

sempurna di atas terdapat banyak penjual dan pembeli bagi produk yang dimaksud,

dan masing-masing penjual dan pembeli terlalu kecil ukurannya dibanding ukuran

pasar. Akibatnya, mereka tidak mampu mempengaruhi harga produk tersebut. ini

berarti bahwa perubahan dalam jumlah output produk yang dihasilkan suatu

perusahaan tidak akan memberikan pengaruh yang jelas terhadap harga pasar

produk itu. Demikian pula halnya, masing-masing pembeli produk tersebut terlalu

kecil (kemampuannya) untuk bisa memperoleh keuntungan-keuntungan khusus dan

penjual, baik berupa diskon maupun pemberian kredit khusus.

Produk yang dihasilkan oleh setiap perusahaan dalam persaingan sempurna

bersifat homogen, identik, atau terstandardisasi secara sempurna. Contohnya adalah

gandum musim dingin kelas A. Sebagai akibatnya, pembeli tidak bisa membedakan

antara output satu perusahaan dengan yang lainnya, sehingga mereka tidak peduli

dan mana harus memperoleh produk tersebut. Hal ini tidak hanya mengacu kepada

ciri fisik dan produk itu, tetapi juga “lingkungan” tempat pembelian tersebut dilakukan

(misalnya keramahan penjual dan lokasi penj ualan).

Dalam pasar persaingan sempurna, terdapat mobilitas sempurna dan

berbagai sumber daya yang ada. Artinya, pekerja dan faktor produksi lainnya dapat

dengan mudah bergerak secara geografis dan satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya,

dan dapat bereaksi dengan cepat terhadap insentif berupa uang. Tidak terdapat

monopoli atas faktor produksi yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah produk,

baik oleh pemilik maupun pembuatnya. Dalam jangka panjang, perusahaan dapat

masuk atau keluar dan industri tersebut tanpa banyak kesulitan. Artinya, tidak

terdapat paten atau hak cipta, tidak diperlukan modal dalam “jumlah besar” untuk

memasuki pasar, dan perusahaan yang sudah berdiri tidak memiliki faktor penekan

biaya yang lebih balk dibanding perusahaan baru, yang bisa muncul akibat adanya

pengalaman atau besarnya ukuran perusahaan.

Terakhir, dalam pasar persaingan sempurna, konsumen, pemilik faktor

produksi, dan perusahaan dalam pasar. memiliki pengetahuan yang sempurna

terhadap tingkat harga, biaya-biaya serta peluang-peluang ekonomi pada umumnya,

baik yang berlaku saat ml maupun yang bisa terjadi di masa yang akan datang.

Dengan demikian, konsumen tidak akan membayar tenlalu mahal untuk produk

tensebut. Perbedaan hanga yang terjadi akan dihilangkan secana cepat, dan sebuah

harga tunggal bagi produk tersebut akan benlaku untuk keseluruhan pasar. Sumber

daya atau faktor produksi akan dijual kepada penawar Terakhir, dalam pasar

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 5: 31011-4-432495926859

persaingan sempurna, konsumen, pemilik faktor produksi, dan perusahaan dalam

pasar. memiliki pengetahuan yang sempurna terhadap tingkat harga, biaya-biaya

serta peluang-peluang ekonomi pada umumnya, baik yang berlaku saat ml maupun

yang bisa terjadi di masa yang akan datang. Dengan demikian, konsumen tidak akan

membayar tenlalu mahal untuk produk tensebut. Perbedaan hanga yang terjadi akan

dihilangkan secana cepat, dan sebuah harga tunggal bagi produk tersebut akan

benlaku untuk keseluruhan pasar. Sumber daya atau faktor produksi akan dijual

kepada penawar

Pasar persaingan sempurna, sebagaimana yang didefinisikan di atas, tidak

pernah benar-benar ada dalam dunia nyata. Mungkin pasar yang paling mirip

dengan pasar persaingan sempurna di masa ini adalah pasar modal (lihat Studi

Kasus 9-1). Contoh lain yang agak memenuhi ketiga asumsi pertama pasar

persaingan sempurna adalah pasar komoditas pertanian seperti jagung dan gandum.

Industri gas alam dan angkutan truk juga mendekati pasar persaingan sempurna.

Kenyataan bahwa pasar persaingan sempurna dalam bentuknya yang murni tidak

pernah terjadi dalam dunia nyata, tidak mengurangi arti penting dan model pasar

persaingan sempurna. Seperti yang ditunjukkan dalam Bab 1, sebuah teori harus

diterima atau ditolak atas dasar kemampuannya untuk menjelaskan atau

meramalkan suatu hal secara tepat, dan bukan pada realitas asumsi-asumsinya.

Model pasar persaingan sempurna juga memberikan beberapa hal yang bermanfaat

(meskipun seringkali hanya gambaran yang kasar) kepada kita dalam menjelaskan

dan meramalkan banyak fenomena ekonomi di dunia nyata, meskipun asumsi-

asumsi yang digunakan dalam model pasar persaingan sempurna hanya mendekati

nyata (bukan tepat). Sebagai tambahan, model ini membantu kita mengevaluasi dan

membandingkan efisiensi penggunaan sumber daya di antara berbagai bentuk

organisasi pasar.

Penentuan Harga datam Pasar Persaingan Sempurna

Dalam pasar persaingan sempurna, harga sebuah produk ditentukan pada

perpotongan antara kurva permintaan pasar dan kurva penawaran pasar dan produk

itu. Kurva permintaan pasar dan sebuah produk hanyalah penjumlahan horisontal

dan kurva permintaan seluruh konsumen dalam pasar tersebut, sebagaimana yang

dijelaskan di Lampiran Bab 3 Jilid 1. Sebagaimana yang akan kita lihat pada Subbab

9-3, kurva penawaran pasar dan sebuah produk dapat diperoleh dengan cara

serupa, yaitu menjumlahkan secara horisontal kurva penawaran dan setiap produsen

yang menghasilkan produk itu.

Jika harga pasar dan suatu produk ditentukan oleh perpotongan kurva

permintaan dan penawaran pasar dan produk itu, maka perusahaan dalam pasar

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 6: 31011-4-432495926859

persaingan sempurna merupakan pengambil/penerirna harga price taker). Artinya,

perusahaan tersebut menerima harga dan produk tersebut apa adanya dan tidak

memiliki kekuatan untuk mempengaruhi harga itu dengan cara mengubah tingkat

output dan penjualan produknya. Karena produk dan semua perusahaan tersebut

bersifat homogen, suatu perusahaan tidak dapat menjual produk itu di atas harga

pasar; jika tidak, perusahaan tersebut akan kehilangan seluruh pelanggannya. Di sisi

lain, tidak ada alasan bagi perusahaan itu untuk menjual produk di bawah harga

pasar, karena perusahaan tersebut bisa menjual berapa pun jumlah produknya, pada

tingkat harga yang berlaku di pasar. Sebagai akibatnya, perusahaan tersebut

menghadapi kurva permintaan pasar yang horisontal atau memiliki elastisitas tak

terhingga, pada tingkat harga pasar yang ditentukan oleh perpotongan kurva

permintaan dan penawaran pasar dan produk tersebut. Sebagai contoh, seorang

petani gandum dapat menjual berapa pun jumlah yang diinginkannya pada tingkat

harga pasar gandum yang berlaku. Hal ini ditunjukkan dalam Gambar 9-1.

Dalam Gambar 9-1, D adalah kurva permintaan pasar bagi produk itu dan S

adalah kurva penawaran pasarnya. Tingkat harga keseimbangan bagi produk

tersebut adalah P = $45, dan ditentukan pada titik Eyang merupakan perpotongan D

dan S. Pada tingkat harga yang lebih tinggi dan harga keseimbangan, misalnya P =

$55, kuantitas yang ditawarkan melebihi kuantitas yang diminta (QS — QD RN =

100), dan harga produk tersebut akan turun. Seining dengan turunnya P, kuantitas

yang diminta meningkat dan kuantitas yang ditawarkan menurun hingga dicapainya

harga keseimbangan P $45, yaitu ketika kuantitas yang diminta sama dengan yang

ditawarkan (yaitu, QD

= QS 400). Sebaliknya, pada tingkat harga yang lebih rendah dan harga

keseimbangan, QD> QS (misalnya, pada P = $35, QD — QS = fT = 100), dan P

akan meningkat hingga mencapai keseimbangan P = $45.

Harga dan kuantitas keseimbangan dapat ditentukan secara aljabar dengan

menyatakan bahwa fungsi permintaan sama dengan fungsi penawaran pasar,

kemudian mencari solusi untuk harga keseimbangannya. Dengan mensubstitusikan

harga keseimbangan ke dalam fungsi permintaan atau fungsi penawaran dan

mencari solusi untuk Q, maka kita akan memperoleh kuantitas keseimbangan.

Misalnya, persamaan bagi kurva permintaan dan penawaran pasar bagi produk di

dalam Gambar 9-1 adalah

QD = 625 — 25P

QS = 175 + iSP (92)

Dengan menyatakan QD sama dengan QS kemudian mencari solusi untuk P,

kita peroleh

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 7: 31011-4-432495926859

QD=QS

625 — SP = 175 + 5P

450 = l0P

P = $45

Dengan mensubstitusikan P = $45 ke dalam fungsi permintaan atau penawaran dan

mencari solusi untuk Q, kita memperoleh

QD = 625 — SP = 62S — = 400

QS = 175 + 5P= 175 + 5(45) 400

Jika harga keseimbangan P = $45, maka sebuah perusahaan persaingan

sempurna menghadapi kurva permintaan yang horisontal atau yang elastisitasnya

tak terhingga, ditunjukkan oleh d pada P = $45 dalam Gambar 9-1. Perusahaan

tersebut hanya perlu menentukan berapa kuantitas produk yang harus dihasilkan

pada tingkat harga P $45 agar dapat memaksimalkan laba totalnya. Bagaimana cara

perusahaan tersebut menentukan kuantitas akan dibahas dalam bagian berikut.

Sementara ini, anggaplah terdapat 100 perusahaan yang identik dalam pasar ini,

masing-masing menghasilkan 4 unit produk pada P $45. Jika satu dan perusahaan

tersebut meningkatkan outputnya sebanyak 25 persen, kuantitas total produk X yang

dijual dalam pasar ini hanya meningkat 1 unit, dan 400 menjadi 401, dan. P akan

turun dan $45 menjadi $44,90. Jika ada 1.000 perusahaan, P hanya akan turun dan

$45 menjadi $44,99, dan jika terdapat 10.000 perusahaan, harga akan turun menjadi

P $44,999. Tentu saja, jika seluruh perusahaan meningkatkan outputnya, kurva

penawaran pasar akan bergeser ke kanan dan memotong kurva permintaan pada

tingkat harga keseimbangan yang lebih rendah (lihat Soal 1). Tetapi, jika hanya

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 8: 31011-4-432495926859

terdapat satu perusahaan yang mengubah jumlah outputnya, kita dapat dengan

aman mengasumsikan bahwa dampaknya terhadap harga keseimbangan sangatlah

kecil (artinya, perusahaan itu merupakan price taker). Dengan demikian, kita dapat

menggambar kurva permintaan produk yang dihadapi oleh suatu perusahaan bersifat

horisontal. Jika harga produk bersifat tetap, perubahan dalam penerimaan total untuk

setiap perubahan dalam unit output atau penerimaan marjinal (marginal revenue =

MR) juga bersifat tetap dan sama dengan harga produk tersebut. Dengan kata lain,

bagi perusahaan dalam pasar persaingan sempurna,

P = MR (9-3)

Anatisis Jangka Pendek dan Perusahaan Persaingan Sempurna

Kita telah membahas dalam Bagian 1-2 bahwa tujuan dan sebuah

perusahaan adalah untuk memaksimalkan laba. Dalam jangka pendek, beberapa

jenis input (faktor produksi) bersifat tetap dan hal ini menimbulkan biaya tetap (fixed

cost), yaitu biaya yang harus ditanggung, terlepas dan berproduksi atau tidaknya

perusahaan tersebut. Karena itu, meskipun dalam jangka pendek perusahaan

menderita kerugian, masih tetap lebih baik bagi perusahaan tersebut untuk tetap

berproduksi, sejauh kerugian tersebut lebih kecil dibanding biaya tetapnya.2 Jadi,

tingkat output terbaik bagi perusahaan dalam jangka pendek adalah suatu tingkat di

mana perusahaan tersebut memaksimalkan labanya atau meminimalkan

kerugiannya.

Tingkat output terbaik bagi perusahaan tersebut adalah pada saat

penerimaan marjinalnya (MR) sama dengan biaya marjinal jangka pendeknya (MC).

Seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 9-2, selama MR lebih tinggi dibanding MC,

akan menguntungkan bagi perusahaan tersebut untuk meningkatkan outputnya,

karena dengan demikian perusahaan akan lebih meningkatkan penerimaan totalnya

dibanding peningkatan biaya totalnya (sehingga laba total akan meningkat atau

kerugian total akan berkurang). Sebaliknya, selama MC lebih tinggi dibanding MR,

akan menguntungkan bagi perusahaan untuk mengurangi outputnya, karena dengan

demikian perusahaan akan mengalami pengurangan biaya total yang lebih besar

dibanding pengurangan penerimaan totalnya (sehingga, sekali lagi, laba totalnya

meningkat atau kerugian totalnya berkurang). Dengan demikian, tingkat output

terbaik bagi perusahaan mana pun (tidak hanya untuk perusahaan dalam pasar

persaingan sempurna) adalah tingkat output di mana MR = MC. Karena sebuah

perusahaan dalam pasar persaingan sempurna menghadapi kurva permintaan yang 2 Tentu saja dalam jangka panjang, semua biaya bersifat variabel clan perusahaan tersebut tidak bisa bertahan untuk berproduksi jika tidak dapat membayar paling tidak seluruh biaya yang dikeluarkannya (sehingga tercapai titik impas) atau lebih bagus lagi kalau bisa memperoleh laba.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 9: 31011-4-432495926859

horisontal atau memiliki elastisitas yang tak terhingga, atau P MR, maka kondisi bagi

tingkat output terbaik dapat dinyatakan kembali sebagai kondisi ketika P = MR =

MC.3 Hal ini dapat dilihat dalam Gambar 9-2.

Pada panel atas Gambar 9-2, d adalah kurva permintaan dalam pasar

persaingan sempurna seperti yang telah ditunjukkan dalam Gambar 9-1, dan kurva

biaya marjinal dan biaya total rata-rata (yaitu, MC dan ATC) adalah kurva yang

terdapat dalam Gambar 7-1. Tingkat ouput terbaik bagi perusahaan itu dicapai pada

titik E, ketika kurva MC berpotongan dengan kurva d atau MR dan perusahaan

tersebut. Pada titik E, perusahaan itu memproduksi 4 unit output pada tingkat P =

MR = MC = $45. Karena pada titik E, P $45 dan ATC = $35, perusahaan akan

memperoleh laba sebesar EA = $10 per unit dan laba total sebesar EABC = $40

(daerah yang diarsir). ini adalah laba total terbesar yang bisa diperoleh perusahaan.

Buktinya sebagai berikut. Karena pada setiap tingkat output yang lebih kecil dan Q =

4, P = MR> MC, perusahaan tersebut akan meningkatkan penerimaan totalnya lebih

dan peningkatan biaya totalnya (sehingga laba totalnya meningkat) melalui

peningkatan output. Sebaliknya, tidaklah menguntungkan bagi perusahaan untuk

meningkatkan outputnya melebihi titik F (artinya, lebih besar dan Q = 4), karena MC>

MR = P = $45 dan perusahaan tersebut hanya akan menambah biaya total yang

lebih besar dibanding penerimaan total (sehingga laba totalnya akan menurun).

Dengan begitu, tingkat output terbaik bagi perusahaan tersebut adalah Q = 4, yaitu

pada saat MR = P = MC dan dengan demikian laba total dan perusahaan tersebut

berhasil dimaksimalkan.4

3 Hal mi dapat ditunjukkan dengan kalkulus sebagai berikut. Laba total (it) sama dengan penerimaan total (TR) dikurangi biaya total (TC). Jika it dihitung turunannya terhadap Q kemudian disamakan dengan nol, kita peroleh

Karena

kondisi di atas menjadi MR = MC. Tetapi dalam pasar persaingan sempurna, berapa pun tingkat harga diterima oleh perusahaan apa adanya dan bersifat tetap. Karena itu,

sehingga kondisi orde pertama agar terjadi maksimisasi dalam pasar persaingan sempurna menjadi P = MR = MC. Untuic kondisi orde kedua, lihat lampiran di akhir bab mi.4 Perhatikan bahwa pada Q 3,5 (titikJ pada kurva ATC dalam bagian kin Gambar 9-2), laba per unit akan sedikit lebih tinggi dan laba pada titik E, tetapi laba total justru lebih rendah, dan tujuan dan perusahaan adalah untuk memaksimalkan laba total—bukan laba per unit output.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 10: 31011-4-432495926859

Bagian bawah Gambar 9-2 menunjukkan bahwa jika harga pasar dan produk

tersebut adalah $25 dan bukan $35, kurva permintaan yang dihadapi

oleh perusahaan tersebut adalah d’ dan bukan d, maka tingkat output terbaik

bagi perusahaan adalah 3 unit, sebagaimana ditunjukkan oleh titik E’, yaitu pada

saat P = MR = MC. Pada saat Q 3, P = $25 dan ATC = $35, perusahaan merugi

sebesar FE’ $10 per unit atau kerugian total sebesar FE’ C’B = $30. Meskipun

begitu, jika perusahaan berhenti berproduksi sama sekali dan meninggalkan pasar,

dia akan mengalami kerugian yang jauh lebih besar yaitu FA’ = $20 per unit dan

kerugian total sebesar FA’BB = $60 (biaya tetap total). Cara lain untuk memandang

masalah ini adalah dengan menyatakan bahwa tingkat output terbaik adalah Q = 3,

kelebihan dan P = $25 atas biaya variabel rata-rata (AVC) sebesar $15 (juga berasal

dan Gambar 7-1) bias digunakan untuk menutup sebagian biaya tetap perusahaan

(FA’ per unit dan totalnya sebesar FA’ B B). Karena itu, perusahaan akan

meminimalkan kerugiannya dengan terus berproduksi pada tingkat output terbaiknya.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 11: 31011-4-432495926859

Jika harga pasar untuk produk itu turun hingga sedikit di bawah $15, sehingga kurva

permintaan yang dihadapi perusahaan berpotongan dengan kurva MC pada titik H

(lihat bagian bawah Gambar 9-2), maka hasilnya akan sama saja bagi perusahaan

tersebut jika dia berproduksi atau tidak. Alasannya adalah pada titik H, P = AVC dan

kerugian total bagi perusahaan tersebut akan sama dengan biaya tetap totalnya,

tidak peduli apakah dia berproduksi atau tidak. Jadi, titik H adalah titik tutup (shut-

down point) dan perusahaan tersebut. Di bawah titik H, perusahaan bahkan tidak

mampu menutup biaya variabelnya, sehingga jika perusahaan berhenti melakukan

bisnis, dia dapat membatasi kerugiannya hingga sebesar biaya tetap total.

Kurva Penawaran Jangka Pendek dan Perusahaan dan Pasar Persaingan

Sempurna

Dan apa yang telah dikemukakan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa

bagian dan kurva MC perusahaan yang menanjak dan berada di atas kurva AVC

atau titik tutup merupakan atau mewakili kurva penawaran jangka pendek dan

perusahaan persaingan sempurna (short-run supply curve of the perfrctly competitive

firm—yaitu bagian kurva MC yang bergaris tebal dan bertanda s pada panel bawah

Gambar 9-2). Alasannya, perusahaan dalam pasar persaingan sempurna selalu

menghasilkan output pada tingkat P = MR = MC, selama P > AVC. Dengan

demikian, pada P = $55, perusahaan akan memproduksi 4,5 unit (titik IV); pada P =

$45, Q = 4; pada P= $25, Q 3; dan pada P = $15, Q = 2,5. Artinya, jika P diketahui,

kita dapat menentukan jumlah output yang ditawarkan oleh perusahaan persaingan

sempurna dengan menentukan titik P = MC. Jadi, bagian kurva MC perusahaan yang

menanjak dan berada di atas AVC menunjukkan hubungan pemetaan satu-satu

antara P dan Q, yang merupakan definisi dan kurva penawaran.

Jika harga bersifat tetap, maka kurva penawaran atas sebuah produk dalam

suatu pasar persaingan sempurna, dapat diperoleh dengan menjumlahkan secara

horisontal kurva penawaran dan masing-masing perusahaan dalam pasar. Kurva

penawaran pasar (5) yang ditunjul&an dalam Gambar 9—i didasarkan pada asumsi

bahwa terdapat 100 perusahaan yang identik dengan yang diperlihatkan dalam

Gambar 9-2. Jadi, S memiliki bentuk yang sama dengan s, tetapi skala kuantitasnya

100 kali lebih besar dibanding yang berlaku untuk s. Pada titik perpotongan D dan 5,

kita kemudian memperoleh harga keseimbangan yang dihadapi oleh perusahaan

tersebut (lihat Gambar 9-i). Sikius penentuan harga dan kuantitas kini sudah lengkap

—yaitu, kita mulai dan pasar, kemudian bergerak ke arah perusahaan dan akhirnya

kembali lagi ke pasar, sedemikian rupa sehingga konsistensi internal dipertahankan

dan berlangsung secara simultan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 12: 31011-4-432495926859

Anatisis Jangka Panjang dan Perusahaan Persaingan Sempurna

Dalam jangka panjang semua input dan biaya produksi bersifat variabel, dan

perusahaan dapat menentukan skala pabrik yang optimum atau paling tepat untuk

menghasilkan tingkat output terbaik. Tingkat output terbaik adalah tingkat di mana

harga sama dengan kurva biaya marjinal jangka panjang (LMC) dan perusahaan.

Tingkat skala pabrik yang optimum adalah tingkat di mana kurva biaya total rata-rata

jangka pendek (SATC) dan perusahaan bersinggungan dengan kurva biaya rata-rata

jangka panjang perusahaan pada tingkat output terbaik. Namun demikian, jika

perusahaan yang ada dalam pasar memperoleh laba, maka dalam jangka panjang

akan lebih banyak perusahaan memasuki pasar. Hal ini akan menyebabkan

penawaran pasar atas produk tersebut meningkat (atau kurva bergeser ke kanan)

dan mengakibatkan turunnya harga produk hingga seluruh laba hilang dan pasar.

Sebaliknya, jika perusahaanperusahaan dalam pasar mengalami kerugian, dalam

jangka panjang beberapa di antaranya akan meninggalkan pasar. ini akan

mengurangi penawaran pasar atas produk itu hingga seluruh perusahaan yang

tersisa dalam pasar hanya mencapai titik impas. Jadi, ketika sebuah pasar

persaingan sempurna mencapai keseimbangan jangka panjang, semua perusahaan

berproduksi pada titik terendah dan kurva biaya rata-rata jangka panjangnya (LAC)

dan mencapai titik impas. Hal ini ditunjukkan dengan titik E* pada Gambar 9-3.

Gambar 9-3 menunjukkan bahwa pada P = $25, tingkat output terbaik bagi

perusahaan persaingan sempurna adalah 4 unit dan ditunjukkan oleh titik E*, yaitu

ketika P = MC. Karena perusahaan dapat keluar masuk pasar dengan bebas dan

mudah, semua keuntungan dan kerugian dalam pasar akan hilang dengan

sendirinya, sehingga P = LMC = titik terendah MC. Jadi, agar suatu pasar persaingan

sempurna bisa mencapai keseimbangan jangka panjangnya, semua perusahaan

dalam industri tersebut harus berproduksi pada tingkat PMR = LMC = titik terendah

LAC (titik E* dalam Gambar 9-3), sehingga dengan demikian seluruh perusahaan

mencapai titik impas. Perusahaan persaingan sempurna beroperasi pada skala

pabrik yang digambarkan oleh kurva SATC yaitu pada titik terendahnya (titik E*),

sehingga biaya marjinal jangka pendeknya (SMC) juga sama dengan LMC.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 13: 31011-4-432495926859

Ketika sebuah pasar persaingan sempurna mencapai keseimbangan jangka

panjangnya, semua perusahaan mencapai titik impas dan memperoleh laba

ekonomis no!. Karena itu, pemilik perusahaan hanya akan memperoleh imbalan

yang normal atas investasinya atau jumlah yang sama dengan apa yang akan

diperolehnya, seandainya dia menanamkan uangnya ke dalam alternatif terbaik yang

memiliki risiko serupa. Jika pemilik yang mengelola sendiri perusahaan itu, laba

ekonomis no! juga meliputi apa yang akan diperolehnya seandainya dia memperoleh

jabatan yang lebih baik (yaitu, mengelola perusahaan untuk orang lain). Dengan

demikian, laba ekonomis no! berarti bahwa penerimaan total perusahaan hanya

cukup untuk menutup seluruh biaya perusahaan (baik yang eksplisit maupun

implisit).

Ketika sebuah pasar persaingan sempurna mencapai keseimbangan jangka

panjangnya, semua perusahaan mencapai titik impas dan memperoleh laba

ekonomis no!. Karena itu, pemilik perusahaan hanya akan memperoleh imbalan

yang normal atas investasinya atau jumlah yang sama dengan apa yang akan

diperolehnya, seandainya dia menanamkan uangnya ke dalam alternatif terbaik yang

memiliki risiko serupa. Jika pemilik yang mengelola sendiri perusahaan itu, laba

ekonomis no! juga meliputi apa yang akan diperolehnya seandainya dia memperoleh

jabatan yang lebih baik (yaitu, mengelola perusahaan untuk orang lain). Dengan

demikian, laba ekonomis no! berarti bahwa penerimaan total perusahaan hanya

cukup untuk menutup seluruh biaya perusahaan (baik yang eksplisit maupun

implisit). persaingan di pasar input, sebagaimana halnya yang terjadi di pasar kom

akan menyebabkan semua perusahaan memiliki biaya rata-rata yang ident (minimal)

dan laba ekonomis no!, ketika industri tersebut berada dalam keseimbangan jangka

panjang. Di dunia nyata, kita jarang, bahkan mungkin tidak pernah, mendapatkan

pasar yang mencapai keseimbangan jangka panjang karena selera konsumen terus

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 14: 31011-4-432495926859

berubah, kurva permintaan pasar selalu bergeser, dan teknologi produksi serta harga

input berubah (sehingga kurva penawaran pasar juga selalu bergeser). Karena itu,

pasar persaingan sempurna jarang atau bahkan tidak pernah mencapai

keseimbangan. Namun, kenyataan bahwa pasar tersebut selalu bergerak mendelcati

keseimbangan jangka panjangnya, sangatlah berguna bagi para manajer dalam

menganalisis dampak dan perubahan kekuatan pasar dan dalam menentukan tingkat

skala pabrik yang optimum serta tingkat output terbaik perusahaan dalam jangka

panjang.

9.3 PERSAINGAN DALAM PEREKONOMIAN GLOBAL

Dalam bagian ini kita akan membahas bagaimana persaingan internasional

mempengaruhi harga-harga di dalam suatu negara, bagaimana nilai dan mata uang

suatu negara mempengaruhi daya saing internasional negara tersebut, serta

bagaimana sebuah perusahaan persaingan sempurna yang terdapat dalam Negara

itu menyesuaikan din terhadap persaingan internasional.

Permintaan dan Penawaran Domestik, Impor, dan Harga

Perusahaan domestik yang ada di berbagai industri menghadapi persaingan

yang ketat dan luar negeri. Kebanyakan barang-barang buatan A.S. saat ini bersaing

dengan barang sejenis dan luar negeri, dan pada gi!irannya bersaing dengan barang

buatan luar negeri di pasar luar negeri. Baja, tekstil, kamera, minuman anggur, mobil,

televisi, komputer, dan pesawat terbang ada!ah sebagian dan produksi domestik

yang bersaing dengan produksi luar negeri untuk memperoich dolar dan konsumen

dalam perekonomian A.S. pada saat in Persaingan internasional mempengaruhi

harga dan jumlah yang dijual o!eh perusahaan domestik, sebagaimana yang

ditunjukkan dalam Gambar 9-4.

Dalam gambar tersebut, D dan S mewakili kurva permintaan dan penawaran

pasar domestik untuk komoditas X. Jika tidak terdapat perdagangan, tingkat harga

keseimbangan ditentukan oleh perpotongan D dan S pada titik E, sehingga

konsumen domestik membeli 400X (semuanya diproduksi di dalam negeri) pada =

$5. Dengan adanya perdagangan bebas pada tingkat harga dunia P = $3, harga

komoditas X yang dinikmati konsumen domestik akan turun hingga tingkat harga

dunia. Kurva penawaran dan luar negeri terhadap impor negara ini, Sf, horisontal

pada P = $3 dengan asumsi bahwa permintaan impor negara ini sangatlah kecil

dibanding penawaran dan luar negeri. Dan gambar tersebut, kita dapat melihat

bahwa konsumen domestik akan membeli

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 15: 31011-4-432495926859

AC atau 600X pada P, = $3 dengan adanya perdagangan bebas (dan tidak

terdapat biaya transportasi), jika dibandingkan dengan 400X pada P $5 tanpa

perdagangan (ditunjukkan oleh titik E).

Gambar 9-4 juga menunjukkan bahwa dengan adanya perdagangan bebas,

perusahaan domestik hanya memproduksi sebanyak AB atau 200X, sehingga BC

atau 400X diimpor pada P = $3. Sumber daya di negara tersebut akan bergeser

penggunaannya dan produksi komoditas X menjadi untuk produksi komoditas

lainnya (dengan demikian menguntungkan perusahaan domestik yang memproduksi

komoditas lain tersebut), di mana negara tersebut akan menjadi relatif lebih efIsien

tau memiliki keunggulan komparatif. Jika terdapat tarif atau pembatasan

perdagangan lainnya, harga komoditas X di dalam negara itu akan lebib tinggi dan

harga perdagangan bebas sebesar $3, dan Negara

tersebut akan mengimpor dalam jumlah yang lebih kecil dan 400X. Namun,

tarif dan pembatasan lainnya terhadap aliran perdagangan internasional telah

banyak dikurangi selama beberapa dekade terakhir, dan telah benar-benar

dihilangkan untuk perdagangan di antara 15 negara anggota Uni Eropa dan

perdagangan di Amerika Utara (dengan adanya North American Free Trade

Agreement atau NAFTA).

Dalam analisis terakhir, sebuah perusahaan akan mengimpor sebuah

komoditas selama harga impornya, yang diukur dengan mata uang domestik, lebih

rendah dan komoditas sejenis yang dihasilkan di dalam negeri, hingga harga

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 16: 31011-4-432495926859

keduanya menjadi sama (tanpa adanya biaya transportasi, tarif atau pembatasan

lainnya atas perdagangan bebas). Namun demikian, untuk melakukan pembayaran,

importir domestik harus menukar mata uang domestiknya dengan mata uang asing.

Karena dolar A.S. juga digunakan sebagai mata uang internasional, importir A.S.

juga dapat melakukan pembayaran dalam dolar. Dalam hal in eksportir asinglah

yang akan menukar dolar menjadi mata uang domestiknya. Yang jelas, mengekspor

atau mengimpor sebuah komoditas atau jasa, akan selalu diikuti dengan penukaran

suatu mata uang menjadi mata uang lainnya dan juga tergantung pada nilai tukar

yang berlaku di antara kedua mata uang.

NiLai Tukar DoLar dan Daya Saing InternasionaL A.S.

Pasar tempat ditukarnya sebuah mata uang dengan mata uang lainnya

disebut sebagai pasar valuta asing. Pasar valuta asing (foreign exchange market)

bagi suatu mata uang, misalnya dolar A.S., terwujud dan dibentuk di berbagai lokasi

(misalnya London, Tokyo dan Frankfurt, selain juga New York) tempat dolar dibeli

dan dijual terhadap mata uang negara lain. Berbagai pusat moneter internasional ini

dihubungkan dengan jaringan telepon dan teleks serta selalu berhubungan satu

sama lain. Tingkat pertukaran antara satu mata uang dengan mata uang lainnya

disebut nilai tukar valuta asing (foreign exchange rate). ini adalah harga dan sebuah

unit mata uang asing dihitung dalam mata uang domestik. Misalnya, nilai tukar (R)

antara dolar A.S. dengan pound sterling lnggris (L) adalah jumlah dolar yang

diperlukan untuk membeli satu pound. Artinya, R = $!;& Jadi, jika R = $/E = $2, ini

berarti bahwa dibutuhkan 2 dolar untuk membeli 1 pound.

Dalam sistem nilai tukar mengambang (flexible exchange rate) seperti yang

dianut A.S. sekarang ini, harga dolar dan pound (R ditentukan (seperti halnya harga

komoditas lainnya dalam pasar persaingan sempurna) oleh perpotongan antara

kurva permintaan dan penawarari pasar dan pound. Hal ini ditunjukkan dalam

Gambar 9-5, dengan sumbu vertikal mengukur harga dolar dan pound, atau nilai

tukar (R = $t) dan sumbu horisontal mengukur jumlah pound. Kurva permintaan dan

penawaran pasar dan pound berpotongan pada titik E sehingga nilai tukar

keseimbangan menjadi R = 2, yaitu pada saat jumlah pound yang diminta dan yang

ditawarkan adalah sama, yang jumlahnya £300 juta sehani. Pada nilai tukar yang

lebih tinggi, jumlah pound yang ditawarkan melebihi jumlah yang diminta dan nilai

tukar akan turun hingga mencapai nilai tukar keseimbangan R 2. Pada nilai tukar di

bawah R = 2, jumlah pound yang diminta melebihi yang ditawarkan, dan nilai tukar

akan meningkat hingga mencapai nilai tukar keseimbangan R = 2.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 17: 31011-4-432495926859

Permintaan A.S. atas pound memiliki kemiringan negatif, menunjukkan

bahwa semakin rendah nilai tukar (R), semakin banyak jumlah pound yang diminta

oleh Amenika Serikat. Alasannya adalah karena semakin rendah nilai tukar (artinya,

semakin sedikit jumlah dolar yang diperlukan untuk membeli 1 pound), semakin

murah bagi Amerika Serikat untuk mengimpor dan dan untuk menanamkan investasi

di Kerajaan Inggris, sehingga semakin besar jumlah pound yang diminta oleh

penduduk A.S. Sebaliknya, kurva penawaran pound di A.S. biasanya memiliki

keminingan yang positif, menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai tukar (R), semakin

besar jumlah pound diperoleh atau ditawarkan kepada Amerika Serikat. Alasannya

adalah karena pada nilai tukar yang lebih

tinggi, penduduk Inggris menenima lebih banyak dolar atas setiap pound

yang mereka milild. Akibatnya, bagi mereka harga barang dan investasi di A.S.

menjadi lebih murah dan mereka ingin belanja lebih banyak di A.S., sehingga jumlah

pound yang tersedia di A.S. menjadi semakin banyak.

Jika kurva permintaan A.S. atas pound bergeser ke atas (misalnya, sebagai

akibat meningkatnya selera A.S. terhadap barang dan Inggris) dan memotong kurva

penawaran pound di A.S. pada titik A (lihat Gambar 9-5), nilai tukar keseimbangan

akan menjadi R = 2,10 dan kuantitas keseimbangan akan menjadi £400 juta per han.

Dolar dikatakan telah mengalami depresiasi karena sekarang diperlukan $2,10 (dan

bukan $2) untuk membeli 1 pound. Dengan demikian, depresiasi (depreciation)

mengacu kepada peningkatan harga mata uang asing dalam mata uang domestik.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 18: 31011-4-432495926859

Sebaliknya, jika dengan berlalunya waktu, kurva permintaan A.S. atas pound

bergeser ke bawah sehingga memotong kurva penawaran A.S. atas pound pada titik

B (lihat Gambar 9-5), nilai tukar keseimbangan akan turun menjadi R = 1,90 dan

dolar dikatakan telah mengalami apresiasi (karena lebih sedikit dolar yang diperlukan

untuk membeli 1 pound). Dengan demikian, apresiasi (appreciation) mengacu

kepada turunnya harga mata uang asing dalam mata uang domestik. Pergeseran

dan kurva penawaran pound di A.S. dengan cara yang sama akan mempengaruhi

nilai tukar dan kuantitas pound keseimbangan.

Jika tidak terdapat campur tangan otoritas moneter nasional, pasar valuta

asing beroperasi seperti halnya pasar prsaingan sempurna yang lain, di mana harga

dan kuantitas keseimbangan ditentukan pada perpotongan kurva permintaan dan

penawaran pasar atas mata uang asing tersebut. Kadang-kadang, otoritas moneter

berusaha mempengaruhi nilai tukar dengan melakukan pembelian atau penjualan

terkoordinasi atas suatu mata uang di pasar valuta asing. Misalnya, otoritas A.S. dan

asing dapat menukar dolar dengan mata uang asing untuk mendorong terjadinya

depresiasi dolar (yang menjadikan barang A.S. lebih murah bagi orang asing), agar

mengurangi defisit perdagangan A.S. Namun, intervensi resmi atas pasar valuta

asing ini hanya memiliki keefektifan yang terbatas. karena cadangan devisa yang

dimiliki oleh otoritas moneter nasional sangat kecil dibanding ukuran transaksi harian

yang terjadi di pasar valuta asing (saat ini diperkirakan di atas $1,5 miliar). Volume

transaksi yang demikian besarnya bisa terjadi karena peningkatan teknologi yang

luar biasa dalam bidang telekomunikasi dan dengan hadirnya sebuah pasar uang 24

jam di seluruh dunia. Uni Eropa berusaha mencapai efisiensi pasar yang lebih tinggi

dengan mengganti mata uang negara-negara anggotanya dengan sebuah mata

uang tunggal, yaitu euro, untuk menghindari ketidakstabilan nilai tukar serta biaya

pertukaran mata uang antara negara-negara anggota Uni Eropa.

9.4 PASAR MONOPOLI

Dalam bagian ini kita akan membahas sumber-sumber terjadinya monopoli,

mengkaji bagaimana seorang monopolis menentukan tingkat output dan harga

terbaiknya dalam jangka pendek dan jangka panjang, serta membandingkan pasar

monopoli dengan pasar persaingan sempurna.

Sumber Terjadinya MonopoLi

Seperti yang didefinisikan dalam Bagian 9-1, monopoli adalah sebuah bentuk

organisasi pasar di mana hanya terdapat sebuah perusahaan yang menjual sehuah

produk, padahal produk tersebut tidak memiliki substitusi yang dekat. Jadi, seorang

monopolis merupakan representasi pasar dan menghadapi kurva permintaan pasar

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 19: 31011-4-432495926859

yang memiliki kemiringan negatzf Tidak seperti perusahaan dalam pasar persaingan

sempurna, seorang monopolis dapat memperoleh laba dalam jangka panjang karena

perusahaan lain tidak dapat masuk ke dalam pasar. Jadi, pasar monopoli berada

pada kutub ekstrim yang berlawanan dan pasar persaingan sempurna dalam

susunan organisasi pasar yang ada.

Terdapat empat penyebab terjadinya monopoli. Pertama, perusahaan mampu

mengendalikan seluruh pasokan bahan baku yang dibutuhkan untuk menghasilkan

suatu produk. Misalnya, hingga Perang Dunia Kedua, Aluminum Company of

America (Alcoa) mengendalikan hampir semua sumber bauksit (bahan baku yang

diperlukan untuk memproduksi aluminium) dan dengan demikian memiliki kekuatan

monopoli atas produksi aluminium di Amerika Serikat.

Kedua, sebuah perusahaan bisa jadi memiliki hak paten atau hak cipta yang

melarang perusahaan lain menggunakan proses produksi tertentu atau melarang

menghasilkan produk yang sama. Misalnya, ketika cellophane diperkenalkan, Du

Pont memiliki kekuatan monopoli dalam proses produksinya karena memiliki hak

paten. Demikian pula, Xerox memiliki kekuatan monopoli atas mesin fotokopi dan

Polaroid atas produksi kamera foto instan. Hak paten diberikan oleh pemerintah

untuk jangka waktu 17 tahun sebagai insentif bagi para investo r.

Ketiga, dalam industri tertentu, bisa saja terjadi skala ekonomis (artinya,

kurva biaya rata-rata jangka panjangnya bisa menurun) jika jumlah output yang

dihasilkan cukup besar, sehingga hanya terdapat satu perusahaan yang memenuhi

kebutuhan seluruh pasar. Perusahaan yang demikian dikenal sebagai monopoli

alamiah (natural monopoly). Contohnya adalah fasilitas layanan masyarakat

(perusahaan listrik, gas, air dan angkutan). Jika terdapat lebih dan satu perusahaan

yang seperti itu dalam sebuah pasar, maka akan terjadi duplikasi garis penawaran

dan biaya yang terlalu tinggi untuk setiap unit yang dihasilkan. Untuk menghindari in

pemerintah lokal biasanya mengizinkan sebuah perusahaan beroperasi dalam pasar,

tetapi mengatur harga dan jasa yang disediakan, sehingga perusahaan hanya akan

memperoleh tingkat pengembalian yang normal.

Keempat, monopoli bisa terjadi akibat adanya peraturan dan pemerintah.

Dalam kasus in sebuab perusahaan didirikan sebagai penghasil atau distributor

tunggal dan sebuah barang atau jasa, tetapi harus di bawah regulasi pemerintah.

Contoh terbaik bagi monopoli yang terjadi akibat peraturan dan pemerintah adalah

kantor pos. Pemerintah lokal juga mengharuskan adanya lisensi untuk

mengoperasikan sekumpulan jenis usaha, seperti roko minuman beralkohol, taksi,

penyiaran, kantor-kantor medis, dan klinik kesehatan swasta. Tujuan dan pemberian

lisensi ini adalah untuk memastikan standar kemampuan minimum, namun karena

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 20: 31011-4-432495926859

jumlah lisensi yang diberikan biasanya terbatas, dampaknya juga berguna bagi

pembatasan persaingan dan untuk memberikan laba monopoli bagi para pemilik

lisensi.

Tidak seperti monopoli yang berdasarkan peraturan, kasus monopoli yang

murni jarang terjadi di masa lampau, dan saat ini dilarang oleh hukum antitrust A.S.

Meskipun begitu, model monopoli murni sering berguna dalam menjelaskan perilaku

bisnis yang diobservasi dalam kasus-kasus yang menyerupai monopoli murni, selain

itu juga memberikan pemahaman terhadap operasi pasar persaingan tidak sempurna

yang lain (yaitu, pasar persaingan monopolistik dan oligopoli). Yang perlu dicatat

adalah bahwa seorang monopolis tidaklah memiliki kekuasaan pasar yang tidak

terbatas. Seorang monopolis menghadapi persaingan tidak langsung untuk

memperoleh uang konsumen karena adanya produk-produk lain. Lebih jauh,

meskipun tidak terdapat subsitusi dekat atas produk yang dijual oleh monopolis itu,

barang substitusi mungkin saja tersedia di pasar.

Misalnya, meskipun Alcoa memiliki monopoli atas produksi dan penjualan

aluminium di Amerika Serikat, aluminium menghadapi persaingan dan baja, plastik,

tembaga, dan jenis bahan lainnya. Rasa takut terhadap tindakan hukum pemerintah

dan adanya potensi ancaman persaingan, juga berfungsi sebagai pengendali

kekuasaan pasar seorang monopolis. Secara umum dapat disimpulkan, semua

kekuatan monopoli yang berdasarkan hambatan masuk ke dalam pasar akan hilang

dalam jangka panjang, kecuali monopoli yang berdasarkan peraturan dan

pemerintah.

Penetapan Harga dan Output Jangka Pendek dalam Pasar MonopoLi

Seorang monopolis, berlawanan dengan pengusaha dalam pasar persaingan

sempurna, tidak berrindak sebagai price taker, tetapi dapat menentukan harga dan

produk yang dijualnya. Pada bagian ini, kita akan melihat bagaimana seonang

monopolis menetapkan harga untuk memaksimalkan labanya atau meminimalkan

kerugiannya dalam jangka pendek. Pada bagian berikutnya, kita akan melihat

bagaimana seorang monopolis menyesuaikan skala pabrik dan menetapkan harga

untuk memaksimalkan laba dalam jangka panjang.

Karena seorang monopolis adalah penjual tunggal dan sebuah produk yang

tidak memiliki substitusi dekat, ia menghadapi kurva permintaan pasar atas produk

itu yang memiliki kemiringan negatif. ini berarti, bahwa seorang monopolis dapat

menjual lebih banyak unit produknya hanya dengan menurunkan harga. Karena itu,

penerimaan marjinalnya lebih kecil dan harga produk dan kurva penerimaan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 21: 31011-4-432495926859

marjinalnya berada di bawah kurva permintaan yang dihadapinya. Hal ini ditunjukkan

dalam Gambar 9-6.

Dalam Gambar 9-6, D adalah kurva permintaan pasar yang dihadapi oleh

seorang monopolis, dan MR adalah kurva penerimaan marjinalnya. Untuk melihat

mengapa kurva MR berada di bawah kurva D, perhatikan bahwa seorang monopolis

bisa menjual 100 unit produknya pada P = $15 (titik G pada kurva D), sehingga TR =

$1.500. Untuk menjual 200 unit, dia harus menurunkan harga produknya menjadi P =

$14 atas semua unit yang dijualnya (titik H), sehingga TR = $2.800. Perubahan

dalam TR karena perubahan output per unit atau MR adalah

(titik I, yang digambarkan berada di tengah antara 100 dan 200 unit output

pada kurva MR dalam Gambar 9-6). Jadi, karena D memiliki kemiringan negatif,

maka kurva MR haruslah berada di bawahnya. Dan Gambar 9-6 kita juga dapat

melihat bahwa ketika kurva permintaan (D) berupa garis lurus (linear), kemiringan

absolut dan kurva MR adalah dua kali dan kemiringan kurva D, sehingga di mana

pun, kurva MR selalu berada di tengah-tengah antara kurva D dan sumbu harga.5

Tingkat output terbaik dalam jangka pendek adalah 500 unit dan ditunjukkan

oleh titik F dalam Gambar 9-6, ketika MR = MC. Pada Q < 500, MR > MC dan laba

total monopolis akan bertambah jika dia meningkatkan outputnya. Sebaliknya, pada

Q > 500, MC > MR dan laba total monopolis akan bertambah jika dia mengurangi

outputnya. Kemudian, tingkat harga terbaik yang harus dijadikan patokan saat

menjual produknya, ditentukan oleh kurva D. Dalam Gambar 9-6, p = $11 pada saat

Q = 500. Karena pada Q = 500, ATC = $8 (titik F dalam gambar), monopolis tersebut

memperoleh laba per unit sebesar AF = $3 dan laba total sebesar AFBC = $1 .500

(daerah yang diarsir dalam gambar). lnilah laba terbesar yang bisa diterima oleh

5 Hal mi dapat dibuktikan dengan mudah secara maremaris, sebagai berikut. Misalnya fungsi perrnintaan scorang monopolis adalah

di mana a adalah titik potong sumbu harga atau vertikal dan —b adalah kemiringan dan kurva perrnintaan. Maka TR — PQ = (a — bQ)Q = aQ bQ2 dan

Dengan dernikian, kurva MR memiliki titik potong sumbu vertikal atau harga yang sama dengan kurva I), tetapi kemiringan absolutnya (2b) adalah dua kali lipat dan kemiringan kurva D (b).

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 22: 31011-4-432495926859

monopoli itu dalam jangka pendek. Perlu dicatat, bahwa tidak seperti dalam pasar

persaingan

sempurna dalam pasar monopolis, tingkat output terbaik dicapai saat F> MR

karena kurva permintaan berada di atas kurva penenimaan marjinal.

Meskipun monopolis dalam Gambar 9-6 memperoleh laba jangka pendek,

seorang monopolis (seperti halnya pengusaha dalam pasar persaingan sempurna)

bisa juga mencapai titik impas atau mengalami kerugian dalam jangka pendek. Hal

itu tergantung dan tingginya kurva ATC pada tingkat output terbaik. Jika ATC = P

pada tingkat output terbaik, maka monopolis tersebut hanya mencapai titik impas,

dan jika ATC> P pada tingkat output terbaik, monopolis tersebut mengalami

kerugian. Sekali lagi, seperti halnya dalam pasar persaingan sempurna, meskipun

merugi dalam jangka pendek, tetap lebih baik bagi monopolis tersebut untuk

bertahan menjalankan usaha, sepanjang P > AVC. Dalam kasus ini, kelebihan dan P

atas AVC dapat digunakan untuk rnenutup sebagian biaya tetap. Jika monopolis tadi

keluar dan pasar, dia akan mengalami kerugian yang lebih besar yang sama dengan

total biaya tetapnya. Jadi, tujuan dan monopolis dalam jangka pendek adalah sama

dengan pengusaha dalam pasar persaingan sempurna, yaitu memaksimalkan laba

atau meminimalkan kerugian.6

6 Perlu dicatat bahwa dalam pasar monopoli, MR = MC < P pada tingkat output terbaik dan kunva MR berkaitan dengan ningkat P yang berbeda-beda (tidak hanya untuk saw tingkat harga), tergantung dan elastisiras harga permintaan. Dengan demikian, tidak terdapat hubungan yang khusus antara P dan Q dalam pasar monopoli (artinya, kita tidak dapat menurunkan kurva penawaran monopolis itu dan bagian kurva MC yang menanjak di atas kurva AVC., sebagaimana yang kita lakukan untuk

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 23: 31011-4-432495926859

Penentuan 1-larga dan Output Jangka Panjang dalam Pasar MonopoLi

Dalam jangka panjang semua input dan biaya produksi bersifat variabel, dan

seorang monopolis dapat menentukan skala pabrik yang optimal untuk memproduksi

tingkat output terbaik. Seperti halnya dalam kasus persaingan sempurna, tingkat

output terbaik bagi seorang monopolis ditentukan pada saat P = LMC, dan skala

pabrik yang optimal adalah pada saat kurva SATC bersinggungan dengan kurva MC

pada tingkat output terbaiknya. Namun, tidak seperti dalam pasar persaingan

sempurna, perusahaan baru terhalang untuk masuk dalam pasar monopoli, sehingga

seorang monopolis bisa memperoleh laba ekonomis dalam jangka panjang. Karena

masuknya perusahaan baru terhalang, seorang monopolis juga tidak akan

berproduksi pada tingkat terendah kurva MC. Hal ini ditunjukkan dalam Gambar 9-7.

Gambar 9-7 memperlihatkan bahwa tingkat output terbaik bagi monopolis

tersebut dalam jangka panjang adalah 700 unit dan ditunjukkan oleh titik F’, ketika P

= LMC. Pada Q = 700, P = $9 (titik A’ pada kurva D). Monopolis tersebut memiliki

waktu dalam jangka panjang untuk membangun skala pabrik yang optimal yang

ditunjukkan oleh kurva SATC, yang bersinggungan dengan kurva LACpada Q = 700

(titik F’ dalam Gambar 9-7). Dengan mengoperasikan tingkat skala pabrik yang

optimum pada F’ dan pada tingkat output terbaik Q = 700, monopolis memiliki SATC

LAC = $5 (titik F’). Jadi, monopolis memperoleh laba jangka panjang per unit sebesar

A’F’ $4 dan laba total sebesar A’F’B’ C’ = $2.800 (dibanding $1.500 dalam jangka

pendek). Karena masuknya perusahaan baru terhalang, monopolis tersebut akan

tetap memperoleh laba ini dalam jangka panjang selama kurva permintaan dan juga

kurva biaya yang dihadapinya tidak berubah.

Yang perlu dicatat adalah, bahwa ketika monopolis tadi berada dalam

kesimbangan jangka panjang (titik F’ dalam Gambar 9-7), dia juga akan dan harus

berada dalam keseimbangan jangka pendek (yaitu, MR = SMC), tetapi hal yang

sebaliknya tidak berlaku. Juga perlu dicatat bahwa monopolis dalam Gambar 9-7

tidak berproduksi pada titjk terendah kurva LAC-nya (sebagaimana yang dipaksakan

oleh adanya persaingan kepada perusahaan dalam pasar persaingan sempurna).

Hanya dalam kondisi yang tidak lazim, yaitu ketika kurva MR dan monopolis itu

memotong titik terendah dan kurva LAC-nya, maka monopolis tersebut

(sebagaimana pengusaha dalam pasar persaingan sempurna) akan berproduksi

pada titik terendah kurva LAC-nya. Namun, sekalipun dalam kasus ini, monopolis

tersebut akan tetap menetapkan harga

yang lebih tinggi dan kurva LAC-nya dan memperoleh laba dalam jangka

panjang.

perusahaan dalarn pasar persaingan sempurna).

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 24: 31011-4-432495926859

Perbandingan Pasar MonopoLi dan Persaingan Sempurna

Kita telah lihat sebelumnya bahwa ketika industri persaingan sempurna

dalam keadaan keseimbangan jangka panjang, setiap perusahaan berproduksi pada

titik terendah kurva LAC-nya dan menetapkan harga yang sama dengan tiik terendah

MC, sehingga setiap perusahaan memperoleh laba ekonomis nol. Sebaliknya dalam

pasar monopoli, produksi tidak akan terjadi pada titik terendah LAC, dan karena

perusahaan baru tidak dapat masuk ke dalam pasar, monopolis tersebut juga akan

memperoleh laba dalam jangka panjang. Namun, kita tidak dapar mengambil

kesimpulan bahwa pasar persaingan sempurna pasti “lebih baik” atau lebih efisien

dibanding monopoli.

Pasar persaingan sempurna lebih efisien dibanding monopoli hanya jika titik

terendah dan kurva LAC terjadi pada tingkat ouput yang sangat kecil dibanding

keseluruhan permintaan pasar, sehingga banyak perusahaan dapat beroperasi. Juga

hanya jika produknya bersifat homogen, sehingga pasar persaingan sempurna bisa

terlaksana. Seringkali kondisi yang demikian tidak bisa diperoleh. Artinya, seningkali

diperlukan sebuah operasi berskala sangat besar untuk menghasilkan berbagai

produk secara efisien, dan dengan begitu, hanya memungkinkan sejumlah kecil

perusahaan untuk beroperasi. Misalnya, skala ekonomis hanya bisa dicapai dalam

skala produksi yang sangat besar, sehingga baja, aluminium, kendaraan bermotor,

komputer mainframe, pesawat terbang, dan banyak jenis barang serta jasa lainnya

bisa dihasilkan secara efisien kalau produksinya dilakukan oleh perusahaan-

perusahaan yang sangat besar. Sehingga, hanya perlu sedikit perusahaan untuk

dapat memenuhi keseluruhan permintaan pasar atas barang atau jasa yang

dimaksud. Dalam kondisi yang demikian, pasar persaingan sempurna tidak mungkin

tercapai atau bahkan menyebabkan biaya produksi tinggi yang tidak diinginkan.

Coba bayangkan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 25: 31011-4-432495926859

betapa mahalnya biaya per unit yang harus dikeluarkan, jika mobil-mobil yang

diproduksi oleh 100 perusahaan atau lebih, hanya diproduksi oleh tiga atau empat

perusahaan yang sangat besar.

Sebagian orang meyakini bahwa kemampuan untuk menghasilkan laba

dalam jangka panjang karena adanya pembatasan terhadap perusahaan baru,

memberikan sumber daya dan insentif kepada seorang monopolis untuk melakukan

penelitian dan pengembangan. Karena bagian terbesar dan peningkatan standar

kehidupan di negara-negara industri saat ini berasal dan kemajuan teknologi, hal ini

merupakan pertimbangan yang sangat penning. Namun, terjadi banyak perdebatan

tentang apakah monopoli mampu mengarah kepada perubahan teknologi yang lebih

baik ketimbang pasar persaingan sempurna. Sebagian dan mereka ada yang

percaya bahwa seorang monopolis, karena ncrlindung persaingan, tidak memiliki

cukup insentif untuk melakukan inovasi dan sebaliknya kemajuan teknologi justru

banyak diperkenalkan dan perusahaanperusahaan yang berukuran sangat kecil.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 26: 31011-4-432495926859

jika kita menyeleksi kemajuan teknologi dan mengasumsikan bahwa

reknologi yang digunakan untuk berproduksi dapat beroperasi secara efisien, maka

kita dapat membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna lebih balk ketimbang

monopoli, dilihat dan sudut pandang masyarakat secara keseluruhan. Hal ini bisa

ditunjukkan dengan bantuan Gambar 9-8.

Dalam Gambar 9-8, kita mengasumsikan bahwa kurva LMC bersifat kontan

dan sama dengan LAC dan perusahaan persaingan sempurna dan penusahaan

monopoli. Dalam pasar persaingan sempurna, kurva LAC = LMC merepresentasikan

kurva penawaran pasar. Harga keseimbangan sebesar $6 dan kuantitas

keseimbangan sebanyak 1.000 unit direntukan pada titik E, ketika kurva D dan kurva

LMC (penawaran pasar jangka panjang) dalam pasan persaingan sempurna

berpotongan. Semua perusahaan dalam pasar persaingan sempunna, secara

bensama-sama menghasilkan 1.000 unit produk pada P = $6 dan mencapai rink

impas. Konsumen secara keseluruhan membayan EJON = $6.000 untuk 1.000 unit

produk tersebut. Sebenarnya mereka bersedia membayar EJOG = $11 .000 (luas

total daerah di bawah kurva D sampai dengan titik E), jika produk tersebut dijual

hanya 1 unit secara satu-demi-satu dan jika pedagang menjual setiap unit pada

harga tertinggi. Perbedaan antara apa yang bersedia dibayar oleh konsumen untuk

1.000 unit produk itu (yaitu EJOG = $11 .00 0) dan apa yang sebenarnya dibayar

oleh konsumen (yaitu EJON = $6.000) disebut surplus konsumen (consumers’

surplus). Dalam kasus ini, surplus konsumennya adalah ENG = $5.000.

Misalnya, bahwa sekarang pasar tiba-tiba dimonopoli, dan monopolis yang

bersangkutan menghadapi kondisi permintaan dan biaya yang sama dengan

perusahaan persaingan sempurna. Tingkat output terbaik bagi monopolis itu

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 27: 31011-4-432495926859

sekarang adalah 500 unit (ditunjukkan oleh titik E’ ketika MR = LMC). Monopolis itu

akan mengenakan harga P = $11 (titik H pada kurva D), dan memperoleh laba per

unit sebesar HE’ = $5 dan laba totalnya HE’NT= $2.500. Hanya HTG = $1 .250 dan

surplus konsumen yang sebelumnya sebesar ENG = $5.000 yang tersisa bagi

konsumen. HE’NT= $2.500 akan berpindah tangan kepada monopolis dalam bentuk

laba, dan EE’H = $1.250 mencerminkan kerugian masyarakaiikerugian beban baku

atau deadweight loss akibat monopolis. Berpindahnya sebagian surplus konsumen

menjadi laba monopolis (HE’Nl) tidak selalu berarti kerugian bagi masyarakat

(misalnya, monopolis tersebut bisa menggunakannya untuk penelitian dan

pengembangan). Meskipun begitu, semua sepakat bahwa kerugian

masyarakat/kerugian beban baku (EE’ I]) adalah kerugian nyata bagi masyarakat,

karena konsumen bersedia membayar $11 bagi unit terakhir yang diproduksi dalam

kondisi monopoli (titik Hpada kurva D), tetapi biaya memproduksi unit tersebut hanya

$6 (titik E’ pada kurva LMC). Monopolis tersebut membatasi output dan menjual

dengan harga yang terlalu mahal. Sebagian sumber daya akan dipindahkan untuk

memproduksi produk lain yang dinilai kurang berharga oleh masyarakat, sehingga

segitiga EE’H merepresentasikan hilangnya efisiensi dalam penggunaan sumber

daya milik masyarakat, akibat monopoli pasar.

9.5 PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK

Dalam bagian ini kita akan mendiskusikan secara rinci arti dan nilai penting

pasar persaingan monopolistik, menunjukkan bagaimana harga dan kuantitas

keseimbangan ditentukan dalam jangka pendek dan jangka panjang, serta mengkaji

variasi produk dan biaya penjualan.

Arti dan NiLai Penting Persaingan Monopotistik

Dalam Bagian 9-1 kita mendefinisikan pasar persaingan monopolistik sebagai

bentuk organisasi pasar di mana terdapat banyak penjual dan sebuah produk yang

heterogen atau terdiferensiasi, dan masuk atau keluarnya perusahaan baru ke dalam

industri agak mudah dalam jangka panjang. Produk terdiferensiasi (differentiated

products) adalah produk yang mirip tetapi tidak identik dan memenuhi kebutuhan

dasar yang sama. Contohnya adalah banyaknya merk sereal untuk sarapan, pasta

gigi, rokok, deterjen, dan obat influenza. Perbedaan yang ada bisa saja nil (misalnya,

berbagai merk sereal untuk sarapan memiliki

kandungan bahan makanan dan gula yang berbeda-beda) atau hanya

imajiner (misalnya, semua merk aspirin memiliki bahan baku dasar yang sama).

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 28: 31011-4-432495926859

Diferensiasi produk juga bisa didasarkan pada lokasi yang lebih nyaman atau

pelayanan yang lebih baik.

Seperti yang tersirat dan namanya, pasar persaingan monopohistik adalah

campuran antara pasar persaingan dan monopoli. Unsur persaingan berasal dan

kenyataan bahwa dalam pasar persaingan monopolistik (seperti juga dalam pasar

persaingan sempurna), terdapat banyak penjual dan produk yang terdiferensiasi.

Dan masing-masing terlalu kecil untuk mempengaruhi yang lain. Unsur monopoli

timbul dan produk yang terdiferensiasi (artinya, bahwa produk yang dijual oleh setiap

penjual agak berbeda dengan penjual lainnya). Namun, kekuatan monopoli yang

dihasilkan sangatlah terbatas, karena tersedia banyak produk substitusi yang dekat.

Dengan demikian, jika penjual salah satu merk aspirin meningkatkan harganya

sedikit saja, penjualannya akan merosot tajam.

Pasar persaingan monopolistik paling umum terjadi pada sektor rite1 dan jasa

dalam perekonomian di A.S. Pakaian, tekstil katun, dan pemrosesan makanan

adalah industri yang mendekati struktur persaingan monopolistik pada tingkat

nasional. Pada tingkat lokal, contoh terbaik dan persaingan monopolistik adalah

restoran cepat saji, toko sepatu, pompa bensin, salon kecantikan, toko obat, toko

penyewaan kaset video, dan warung pizza, semuanya berlokasi saling berdekatan.

Perusahaan dalam setiap bisnis ini memiliki kekuatan monopoli atas pesaing-

pesaing mereka berdasarkan keunikan produk mereka, lokasi yang lebih baik,

pelayanan yang lebih baik, produk yang lebih bervariasi, dan harga yang sedikit lebih

murah, tetapi kekuatan pasar mereka sangat dibatasi oleh tersedianya banyak

produk substitusi yang dekat.

Karena dalam pasar persaingan monopolistik setiap perusahaan menjual

produk yang agak berbeda, kita tidak dapat menurunkan kurva permintaan dan

penawaran pasar atas produk itu, sebagaimana dalam pasar persaingan sempurna.

Kita juga tidak memiliki satu tingkat harga keseimbangan atas produk tersebut, tetapi

yang kita mihiki adalah sekumpulan tingkat harga. Karena itu, analisis kita haruslah

dibatasi pada perusahaan yang “umum” atau yang “mewakili lainnya”. Anahisis

secara grafis juga akan sangat disederhanakan dengan mengasumsikan (seperti

Edward Chamberlin, yang merintis pengkajian atas model persaingan

monopohistik7), bahwa semua perusahaan yang menjual produk yang hampir serupa

menghadapi kurva perminraan dan kurva biaya yang sama. Asumsi ini tidak realistis,

karena produksi dan produk yang terdiferensiasi justru akan menyebabkan kurva

7 Edward H. Chamberlin, The Theory of Monopolistic Competition (Cambridge, Mass.: Harvard University Press, 1962).

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 29: 31011-4-432495926859

permintaan dan kurva biaya yang berbeda. Namun, asumsi ini digunakan karena

akan sangat menyederhanakan analisis yang dilakukan.

Tidak seperti perusahaan persaingan sempurna, perusahaan persaingan

monopolistik bisa menentukan karakteristik produk dan jumlah beban penjualan

(misalnya iklan) yang akan dikeluarkan, sebagaimana dia dapat menentukan harga

dan kuantitas produk tersebut. Dalam bagian berikut, pertama-tama, kita

mengasumsikan bahwa perusahaan persaingan monopolistik sudah menentukan

karakteristik produk dan beban penjualan yang akan dikeluarkan, sehingga kita

dapat memusatkan perhatian pada keputusan untuk menentukan harga dan jumlah

output dalam jangka pendek dan jangka panjang. Selanjutnya, kita akan mengkaji

bagaimana perusahaan menentukan tingkat pengeluaran optimal untuk variasi

produk dan usaha penjualan.

Penetapan Harga dan Output Jangka Pendek datam Pasar Persaingan

MonopoListik

Karena perusahaan persaingan monopolistik menghasilkan produk yang

terdiferensiasi, kurva perminraan yang dihadapinya memiliki kemiringan negatif,

tetapi karena terdapat banyak produk substitusi yang dekat untuk produk itu, kurva

permintaannya sangat elastis terhadap perubahan harga. Elastisitas harga

permintaan semakin tinggi, kalau diferensiasi produknya semakin sedikit. Seperti

halnya dalam monopoli, karena kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan

memiliki kemiringan negatif dan linier, maka kurva penerimaan marjinalnya berada di

bawah lcurva perminraan, yang memorong sumbu harga pada titik yang sama dan

memiliki kemiringan absolur dua kall lipat kurva permintaan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 30: 31011-4-432495926859

Seperti juga semua perusahaan dalam struktur pasar lain yang telah dibahas,

tingkat output terbaik dan perusahaan persaingan monopolistik dalam jangka

pendek, dicapai ketika penerimaan marjinal sama dengan biaya marjinal, sepanjang

harga (yang ditentukan pada kurva permintaan) melebihi biaya variabel rata-rata. Hal

ini ditunjukkan dalam Gambar 9-9.

Gambar 9-9 menunjukkan bahwa tingkat output terbaik dalam jangka pendek,

dan perusahaan persaingan monopolistik yang “umum” atau “mewakili”, adalah 6 unit

dan ditunjukkan oleh titik F, ketika MR = MC. Pada Q < 6, MR > MC dan laba total

perusahaan bisa diperbesar dengan meningkatkan output. Pada Q > 6, MC > MR

dan laba total perusahaan bisa diperbesar dengan mengurangi output. Untuk bisa

menjual pada tingkat output terbaik (yaitu, 6 unit), perusahaan membebankan hatga

sebesar $9 per unit (titik A pada kurva D). Karena pada Q = 6, ATC = $7 (titik F

dalam gambar), maka perusahaan persaingan monopolistik ini memperoleh laba per

unit sebesar AF = $2 dan laba total sebesar AFBC = $12 (daerah yang diarsir dalam

gambar).8 Seperti halnya dalam kasus perusahaan persaingan sempurna maupun

kasus monopolis, perusahaan persaingan monopolistik bisa memperoleh laba,

mencapai titik impas, atau justru merugi dalam jangka pendek. Jika pada tingkat

output terbaiknya, F> ATC, maka perusahaan memperoleh laba; jika P ATC maka

perusahaan mencapai titik impas, dan jika P < ATC, maka perusahaan mengalami

kerugian, tetapi meminimalkan kerugiannya jika perusahaan tetap berproduksi

sepanjang P > AVC. Terakhir, karena kurva permintaan yang dihadapi oleh

perusahaan persaingan monopolistik memiliki kemiringan yang negatif, MR = MC < P 8 Perhatikan bahwa Gambar 9-9 sangar mirip dengan Gambar 9-6 bagi seorang monopolis. Perbedaannya hanyalah bahwa kurva permintaan D bagi perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis memiliki elasrisitas harga yang lebih tinggi dibanding kurva D bagi rnonnpolis dalam Gambar 9-6.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 31: 31011-4-432495926859

pada tingkat output terbaiknya, sehingga (seperti juga dalam kasus monopoli) bagian

kurva MC yang menanjak dan terletak di atas kurva AVC bukan merupakan kurva

penawaran jangka pendek dan perusahaan persaingan monopolistik.

Penetapan Harga dan Output Jangka Panjang dalam Pasar Persaingan

Monopotistik

J ika perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik memperoleh laba

dalam jangka pendek (atau akan memperoleh laba dalam jangka panjang dengan

membangun skala pabrik yang optimal untuk berproduksi pada tingkat output terbaik

mereka), lebih banyak perusahaan akan memasuki pasar dalam jangka panjang. ini

berarti kurva permintaan yang dihadapi oleh setiap perusahaan dalam pasar

bergeser ke sebelah kin (karena pangsa pasarnya berkurang), hingga akhirnya

bersinggungan dengan kurva MC perusahaan. Jadi, dalam jangka panjang, semua

perusahaan persaingan monopolistik hanya mencapai titik impas dan berproduksi

pada bagian kurva MC yang memiliki kemiringan negatif (dan tidak pada titik

terendah sebagaimana dalam kasus pasar persaingan sempurna). Hal ini

ditunjukkan dalam Gambar 9-10.

Dalam Gambar 9-10, IY adalah kurva permintaan yang dihadapi oleh

perusahaan yang “umum” atau “mewakili” pasar persaingan monopolistik dalam

jangka panjang. Kurva perminraan LY lebih rendah dan elastisitas harganya lebih

tinggi dibanding kurva D yang dihadapi oleh perusahaan dalam jangka pendek.

Artinya, semakin banyak perusahaan memasuki pasar persaingan monopolistik

dalam jangka panjang (yang tertarik oleh laba yang diperoleh), setiap perusahaan

persaingan monopolistik akan memperoleh pangsa pasar yang semakin kecil dan

menghadapi kurva permintaan yang semakin tinggi ningkat elastisitas harganya,

karena semakin banyak produk saingan yang tersedia dalam jangka panjang.

Perhatikan bahwa kurva permintaan LY bersinggungan dengan kurva MC dan SATC’

pada titik A’, yaitu tingkat output ketika MR’ = LMC = SMC’ (titik E’ dalam gambar).

Dengan demikian, perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik menjual 4 unit

produk tersebut pada tingkat harga $6 per unit dan mencapai titik impas dalam

jangka panjang (bandingkan dengan Q = 6 pada P = $9 dan laba per unit $2 serta

laba total $12 dalam jangka panjang). Pada tingkat harga lainnya, perusahaan

tersebut akan mengalami kerugian dalam jangka panjang, dan dengan jumlah

perusahaan yang berbeda, tidak akan tercapai titik impas.9

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 32: 31011-4-432495926859

Kenyataan bahwa perusahaan persaingan monopolistik berproduksi di

sebelah kin titik terendah kurva LAC-nya ketika mencapai keseimbangan jangka

panjang, berarti bahwa biaya rata-rata produksi dan harga dan produk dalam pasar

persaingan monopolistik lebih tinggi dibanding pasar persaingan sempurna ($6 pada

titik A’ dibanding $5 pada titik F”, secara berturut-turut, dalam Gambar 9-10).

Perbedaan ini tidak besar karena kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan

persaingan monopolistik sangat elastis. Akan tetapi, sedikit lebib tingginya MC dan P

dalam pasar persaingan monopolistik dibanding pasar persaingan sempurna, bisa

dianggap sebagai biaya untuk menyediakan sejumlah variasi produk terdiferensiasi

yang sesuai dengan berbagai macam selera konsumen, ketimbang hanya memiliki

satu produk yang tidak terdiferensiasi. Kenyataan bahwa setiap perusahaan

persaingan monopolistik berproduksi di sebelah kin titik terendah kurva LAC, berarti

bahwa setiap perusahaan berproduksi dengan kapasitas benlebih (excess capacity)

dan terdapat jauh lebih banyak perusahaan (artinya, terjadi overcrowding) ketika

bentuk pasar adalah persaingan monopolistik dibanding jika bentuknya pasar

persaingan sempurna.

Variasi Produk dan Beban PenjuaLan datam Pasar Persaingan MonopoListik

Dalam pasar persaingan monopolistik, sebuah perusahaan dapat

meningkatkan pengeluarannya untuk meningkatkan variasi produk dan usaha

penjualan, agar dapat meningkatkan permintaan atas produknya dan membuat

produknya menjadi lebih tidak elastis terhadap perubahan harga. Variasi produk

(product variation) mengacu kepada perubahan dalam beberapa ciri produk yang

dilakukan oleh perusahaan persaingan monopolistik, untuk menjadikan

produknya lebih menarik bagi konsumen. Misalnya, produsen bisa saja mengurangi

kandungan gula dalam sereal untuk sarapan dan memasukkan hadiah kejutan kecil

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 33: 31011-4-432495926859

ke dalam setiap paket produk. Beban penjualan (selling expenses) adalah semua

beban yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengiklankan produk, meningkatkan

armada penj ualannya, memperbaiki pelayanan, dan sebagainya. Variasi produk dan

beban penjualan bisa meningkatkan penjualan dan laba perusahaan, tetapi juga

mengakibatkan tambahan biaya. Sebuah perusahaan boleh mengeluarkan lebih

banyak uang untuk variasi produk dan usaha penjualan selama MR yang diperoleh

akibat biaya ekstra ini melebihi MC, hingga akhirnya MR = MC. Meskipun lebih

banyak uang yang dikeluarkan untuk variasi produk dan usaha penjualan dapat

meningkatkan laba dalam jangka pendek, perusahaan persaingan monopolistik akan

mencapai titik impas dalam jangka panjang, karena hal serupa akan dilakukan oleh

perusahaan lain dan karena masuknya perusahaan-perusahaan baru. Hal ini

ditunjukkan dalam Gambar 9-11.

Dalam Gambar 9-11, D”dan MR” adalah kurva permintaan dan penerimaan

marjinal yang lebih tinggi dibanding D’ dan MR’ dalam Gambar 9-10, akibat lebih

besarnya biaya variasi produk dan beban penjualan. Kurva LAC sama dengan yang

ada dalam Gambar 9-10, sementara LAC dan LMC adalah kurva biaya rata-rata dan

biaya marjinal jangka panjang akibat lebih besarnya variasi produk dan beban

penjualan. Perhatikan bahwa jarak vertikal antara LAC dan LAC semakin besar

berdasarkan asumsi (realistis) bahwa untuk menjual lebih banyak produk dibutuhkan

beban per unit yang semakin besar untuk variasi produk dan usaha penjualan.

Meskipun usaha-usaha ini dapat meningkatkan laba dalam jangka panjang,

perusahaan yang umum atau mewakili yang kita cantumkan dalam contoh, akan

tetap hanya mencapai titik impas dalam jangka panjang. Hal ini ditunjukkan oleh titik

A* dalam Gambar 9-li, yaitu ketika Q = 5 dan P = LAC* = $8, dan MR” = LMC* (titik

E). Perhatikan bahwa pada titik A * perusahaan membebankan harga yang lebih

tinggi dan menjual lebih banyak dibanding pada titik A’ dalam Gambar 9-10, tetapi

perusahaan pada akhirnya hanya akan mencapai titik impas dalam jangka panjang.

Jika semua perusahaan yang menjual produk sejenis meningkatkan beban untuk

variasi produk dan usaha penjualan, setiap perusahaan hanya akan

mempertahankan pangsanya dan pasar yang semakin berkembang dalam jangka

panjang.

Ringkasan

1. Proses penetapan harga dan output dalam dunia nyata sangat dipengaruhi

oleh struktur pasarnya. Sebuah pasar terdiri dan semua pembeli dan penjual

aktual dan potensial dan sebuah produk tertentu. Struktur pasar mengacu

kepada lingkungan yang kompetitif di mana pembeli dan penjual dan produk

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 34: 31011-4-432495926859

tersebut benoperasi. Terdapat empat jenis struktur pasar yang biasa dikenal.

Yaitu, pasar persaingan sempurna pada kutub ekstrim yang satu, monopoli

murni pada kutub ekstrim yang lain, dan persaingan monopolistik serta oligopoli

di antara keduanya.

2. Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna adalah price taker (artinya, dia

menghadapi kurva permintaan atas produk yang elastisitasnya tidak terhingga).

Tingkat output terbaik jangka pendek bagi perusahaan persaingan sempurna

adalah pada titik ketika P = MR = MC, sepanjang P> AVC. Bagian kurva MC

perusahaan yang meningkat dan benada di atas kurva AVC adalah kurva

penawaran produk perusahaan dalam pasar persaingan sempurna tersebut.

Jika harga input konstan, kurva penawaran pasar diperoleh dengan

menjumlahkan seluruh kurva penawaran dan perusahaan persaingan

sempurna secara honisontal. Dalam jangka panjang, perusahaan dapat

menentukan skala pabrik yang optimal untuk memproduksi tingkat ouput yang

terbaik. jika laba bisa diperoleh dalam industri tersebut, akan lebih banyak

perusahaan memasuki industri tersebut dalam jangka panjang, hingga seluruh

laba hilang dan semua perusahaan berproduksi pada titik terendah kurva LAC-

nya. Jika perusahaan-perusahaan dalam industri mengalami kerugian,

sebagian perusahaan akan meninggalkan industri dalam jangka panjang,

hingga penusahaan yang masih tersisa mencapai titik impas.

3. Perusahaan domestik dalam berbagai industri menghadapi persaingan yang

sangat ketat dan barang impor. Perdagangan internasional menyebabkan

turunnya harga komoditas domestik, meningkatnya konsumsi domestik, dan

turunnya produksi komoditas tersebut dibanding jika tidak ada perdagangan.

Nilai tukar mengacu kepada harga dolar dan satu unit mata uang asing. Jika

tidak terdapat campur tangan pemenintah, nilai tukar dolar ditentukan oleh

perpotongan kurva permintaan dan kurva penawaran untuk mata uang asing

tadi. Depresiasi dolar memungkinkan perusahaan A.S. untuk meningkatkan

penjualan di luar negeri dan juga labanya, tetapi juga meningkatkan biaya input

yang diimpornya.

4. Monopoli adalah bentuk organisasi pasar di mana hanya terdapat sebuah

perusahaan yang menjual suatu produk, serta tidak terdapat substitusi yang

dekat bagi produk tersebut. Jadi, seorang monopolis menghadapi kurva

permintaan pasar dengan kemiringan negatif untuk produk itu dan MR < F.

Seperti dalam kasus pasar persaingan sempurna, tingkat output terbaik dalam

jangka pendek bagi seorang monopolis dicapai ketika MR = MC, sepanjang F>

AVC. Dalam jangka panjang, seorang monopolis dapat menentukan skala

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 35: 31011-4-432495926859

pabrik optimal untuk berptoduksi pada tingkat output terbaiknya (ditentukan

pada titik ketika F = [MC). Namun, karena petusahaan baru tidak dapat masuk

ke dalam pasar, seorang monopolis bisa memperoleh laba dalam jangka

panjang dan tidak akan berproduksi pada titik terendah kurva LAC-nya. Pasar

persaingan sempurna baru akan mewakili penggunaan sumber daya

masyarakat yang lebih baik, hanya jika ada teknologi yang memungkinkan

banyak perusahaan untuk beropetasi secara efisien di dalam pasar.

5. Pasar persaingan monopolistik adalah bentuk organisasi pasar di mana

tetdapat banyak penjual dati sebuab produk yang terdiferensiasi, dan masuk

serta keluarnya perusahaan dan industri agak mudah dalam jangka panjang.

Pasar persaingan monopolistik paling umum terjadi pada sektor rite! dalam

perekonomian. Katena tersedianya banyak substitusi yang dekat, kurva

permintaan yang dihadapi oleh perusahaan persaingan monopolistik sangatlah

elastis. Tingkat output terbaik dalam jangka pendek adalah ketika MR = MC,

sepanjang F> AVC. Perusahaan dalam pasar petsaingan monopolistik bisa

mengeluarkan biaya untuk vatiasi produk dan biaya penjualan hingga MR =

MC. Jika perusahaan-perusahaan dalam pasar ini memperoleh laba dalam

jangka pendek, lebib banyak petusahaan akan memasuki pasat dalam jangka

panjang. Hal ini akan menggeser kurva permintaan yang dihadapi oleh setiap

perusahaan ke sebelah kiti, hingga akhirnya setiap petusahaan hanya

mencapai titik impas. Dalam pasar persaingan monopolistik, F dan [AC agak

lebih tinggi dibanding dalam pasat persaingan sempurna dan

perusahaanperusahaan beroperasi dengan kapasitas berlebih.

Pertanyaan Diskusi

1. Seorang pengusaha pembuat mobil menganggap bisnisnya sebagai bisnis

yang penuh persaingan karena dia sangat sadar akan adanya persaingan

dengan pembuat mobil yang lain. Sebagaimana pembuat mobil lainnya, dia

melaksanakan kampanye ildan besar-besaran untuk meyakinkan para pembeli

potensial terhadap keunggulan kualitas produknya serta model mobil

buatannya yang lebih baik. Dia juga bereaksi sangat cepat terhadap

pengakuan serupa yang dilakukan oleh para pesaingnya. Apakah ini arti dan

persaingan sempurna dan sudut pandang ilmu ekonomi? Jelaskan.

2. (a) Dalam kondisi apa sebuah perusabaan harus terus berproduksi dalam

jangka pendek jika dia mengalami kerugian pada tingkat output terbaiknya? (b)

Apakah basil normal atas investasi dimasukkan sebagai bagian dan biaya atau

laba dalam ilmu ekonomi manajerial? Mengapa?

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 36: 31011-4-432495926859

3. (a) Apakah kurva penawaran pasar bagi suatu produk lebih elastis atau kurang,

dibanding kurva penawaran dan sebuah perusabaan dalam pasar? Mengapa?

(b) Bagaimana peningkatan harga input ditunjukkan dalam biaya marjinal

jangka pendek perusahaan? Apakab ini akan mempengaruhi kurva penawaran

dan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna? (c) Apakah kurva

penawaran jangka pendek dan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna

dipengaruhi oleh perubahan dalam biaya tetap perusahaan? Mengapa?

4. (a) Di rnanakah tingkat output terbaik jangka panjang bagi perusahaan dalam

pasar persaingan sempurna? (b) Di manakah skala pabrik yang optimal bagi

perusahaan dalam pasat persaingan sempurna ketika petusahaan itu betada

dalam keseimbangan jangka panjangnya? (c) Di manakah tingkat output

terbaik dan skala pabrik yang optimal ketika pasar persaingan sempurna dan

juga perusahaan berada dalam keseimbangan jangka panjang?

5. (a) Jika sebuah perusahaan persaingan semputna berada dalam

keseimbangan jangka pendek, apakah itu berarti petusahaan tersebut juga

sedang betada dalam keseimbangan jangka panjang? (b) Jika sebuah

perusahaan persaingan sempurna berada dalam keseimbangan jangka

panjang, mestikah itu berarti perusahaan tersebut berada dalam keseimbangan

jangka pendek?

6. (a) Bagaimanakah cata menunjukkan pengenaan tarif impor dalam Gambar 9-

4? (b) Berapakah besar tarif prohibitive (yaitu, tarif yang akan menghentikan

perdagangan) dalam Gambar 9-4?

7. Dengan mengasumsikan dunia hanya memiliki dua mata uang, dolar AS. dan

pound sterling Inggris, apakah arti depresiasi dolar bagi pound? Jelaskan.

8. (a) Bisakah seorang monopolis mengalami kerugian dalam jangka pendek?

Mengapa? (b) Bisakah seorang monopolis yang memperoleh laba jangka

pendek meningkatkan laba tersebut dalam jangka panjang? Mengapa? (c)

Akankah seorang monopolis pernah beroperasi pada bagian kurva permintaan

yang inelastis? Mengapa?

9. Dapatkah kita menurunkan kurva penawaran seorang monopolis dan kurva

biaya marjinal, sama seperti kita menurunkannya dan perusahaan persaingan

sempurna? Mengapa?

10. Dalam kondisi yang bagaimana kita bisa yakin bahwa pasar persaingan

sempurna menyebabkan penggunaan sumber daya masyarakat yang lebih

efisien disbanding monopoli? Seberapa sering kondisi ini terjadi di dunia nyata?

11. (a) Apakah variabel yang bisa dipilih untuk perusahaan persaingan

monopolistik? (b) Apakah yang dimaksud dengan persaingan nonharga (nonp

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 37: 31011-4-432495926859

rice competition)? (c) Variasi produk? (a Biaya penjualan?

12. Banyak perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik menetapkan

anggaran iklan mereka dalam persentase yang tetap dan perkiraan penjualan

mereka. Apakah ini berarti bahwa perusahaan tersebut berperilaku tidak

memaksimalkan labanya? Mengapa?

13. Kapasitas berlebih berhubungan secara terbalik dengan elastisitas harga dan

permintaan yang dihadapi oleh perusahaan persaingan monopolistik. Benar

atau salah? Jelaskan.

SoaL-soat

1. Jika fungsi permintaan dan penawaran untuk pizza di Newton adalah:

(a) Tentukan seeara matematis tingkat harga dan kuantitas keseimbangan

untuk pizza dan (b) gambarlah kurva permintaan dan penawaran pasar, tandal

ritik keseimbangan dengan E, dan gambarlah kurva permintaan yang dihadapi

oleh satu restoran pizza dalam pasar i, dengan asumsi bahwa pasar tersebut

merupakan pasar persaingan sempurna. Tunjukkan pula penerimaan marjinal

perusahaan dalam gambar itu.

2. Dengan menggunakan fungsi permintaan dan penawaran pasar yang terdapat

dalam Soal 1, tentukan secara matematis tingkat harga dan kuantitas

keseimbangan yang baru jika (a) fungsi permintaan berubah menjadi QD’ =

12.000 — 1 .000P atau menjadi QD” = 8.000 — 1.000P, atau (b) fungsi

penawaran pasar berubah menjadi QS* = —4.000 + 1 .000P atau menjadi QS**

= 1 .000P. (c) Gambarlah grafik untuk bagian (a) dan (b); ben tanda E’ dan E”

berturut-turut, untuk titik keseimbangan yang terjadi karena permintaan pasar

berubah menjadi QD’ atau QD”; ben tanda E* dan E** secara berurutan, untuk

titik keseimbangan yang terjadi karena fungsi penawaran pasar berubah

menjadi QS* atau QS* pada gambar yang sama, ben tanda F untuk titik

keseimbangan yang terjadi akibat QD’ dan QS*; ben tanda G untuk titik

keseimbangan yang terjadi akibat QD” dan QS**; ben tanda H untuk titik

keseimbangan yang terjadi akibat QD’ dan QS**; dan ben tandaJuntuk titik

keseimbangan yang terjadi akibat QD” dan QS*.

3 Emily Rivera, seorang konsultan yang disewa oleh Unisex Hair Styling

Corporation, yaitu sebuah salon kecantikan di New York City memperkirakan

kurva biaya penataan rambut yang ditunjukkan dalam gambar di bawah.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 38: 31011-4-432495926859

Tentukan tingkat output terbaik perusahaan dan laba totalnya jika harga

penataan rambut adalah (a) $18, (b) $13, (c) $9, (a) $5 dan (e) $3.

4. (a) Gambarlah kurva penawaran untuk perusahaan dalam pasar persaingan

sempurna pada Soal 3. Gambarlah juga kurva penawaran jangka pendek dan

industri tersebut, dengan asumsi terdapat 100 perusahaan identik dalam

industri dan bahwa harga faktor produksi tidak meningkat seiring meningkatnya

output industri (sehingga lebih banyak faktor produksi yang digunakan). (b)

Jelaskan grafik dan bagian (a). (c) Berapa jumlah layanan yang akan

ditawarkan oleh setiap perusahaan dan oleh industri pada level harga $9?

Pada $18? Pada harga di bawah $5?

5 John Gilledeau, seorang ahli ekonomi dalam departemen riset Computer Parts

Corporation, satu dan sekian banyak produsen hard disk untuk komputer PC,

memperkirakan kurva biaya per unit untuk jangka pendek dan jangka panjang

bagi perusahaan itu, ditunjukkan dalam gambar di bawah. Misalnya pasar yang

dihadapi mendekati pasar persaingan sempurna dan perusahaan tersebut

memiliki skala pabrik seperti yang ditunjukkan oleh SAC1 dan harga

keseimbangan jangka pendek adalah $16. (a) Berapakah output yang akan

diproduksi dan dijual oleh perusahaan ini dalam jangka pendek? Apakah

perusahaan memperoleh laba atau justru merugi pada tingkat output ini? (b)

Diskusikan harga yang telah disesuaikan untuk perusahaan ini dalam jangka

panjang, jika hanya perusahaan ini, dan tidak ada perusahaan lain dalam

industri yang mengalami penyesuaian dalam jangka panjang. (c) Jelaskan

proses penyesuaian jangka panjang bagi perusahaan ini dan juga pasarnya

yang terlihat dalam gambar. (a Apakah asumsi implisit mengenai harga faktor

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 39: 31011-4-432495926859

produksi, ketika menjawab bagian (e)? Apa yang akan terjadi kalau harga input

meningkat seiring dengan semakin banyaknya perusahaan yang memasuki

pasar dan meminta lebih banyak input.

6. Dan Gambar 9-4, tentukan dampak dan pengenaan tarifimpor sebesan 33

persen atas komoditas X

7. Dengan menggunakan Gambar 9-6 yang menunjukkan penentuan harga dan

output jangka pendek oleh seonang monopolis, misalnya biaya tetap rata-rata

(fixed average cost) dan monopolis itu meningkat sebesar $5 dan AVC lebih

sedikit $6 dibanding ATC-nya yang baru pada tingkat output terbaik.

Gambanlah sebuah grafik yang menunjukkan tingkat output dan harga terbaik,

jumlah laba atau kerugian per unit maupun kerugian total, dan apakah

sebaiknya monopolis tersebut terus berproduksi atau tidak.

8. Dengan menggunakan Gambar 9-7 yang menunjukkan kondisi keseimbangan

bagi seorang monopolis, gambar sebuah grafik yang menunjukkan bahwa (a)

monopolis itu akan mencapai titik impas (breakeven point) jika biaya meningkat

cukup besar dalam jangka panjang dan (b) perubahan dalam permintaan

sehingga monopolis tersebut akan berproduksi pada titik terendah kurva LAC-

nya.

9. Perusahaan Unisex Internasional Haircutters, menghadapi fungsi permintaan

untuk jasa potong rambut setiap hari :

(a) Gambarlah sebuah grafik yang menunjukkan kurva permintaan dan kurva

penerimaan marjinal yang berkaitan bagi perusahaan tersebut. Pada grafik

yang sama, gambar kurva MC, ATC, dan AVC yang wajar, yang menunjukkan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 40: 31011-4-432495926859

bahwa tingkat output terbaik adalab 80 jasa potong rambut per han, dan bahwa

ATC = $10 dan AVC = $6 pada Q = 80. (b) Berapa besar laba atau kerugian

yang diperoleh perusahaan untuk setiap unit jasa potong rambut? Apakah

perusahaan ini akan tetap berproduksi dalam jangka pendek? Mengapa?

10. (a) Gambarlah sebuah grafik yang serupa dengan Gambar 9-10 bagi

perusahaan dalam Soal 1, yang menunjukkan tingkat output terbaik dalam

jangka panjang. Dengan asumsi bahwa, kurva permintaan yang dihadapi oleh

perusahaan bergeser dalam jangka panjang, tetapi tetap sejajar dengan kurva

permintaan D dalam Soal 1. Pada grafik yang sama tunjukkan tingkat output

dan harga terbaik bagi produk itu, jika pasar berjenis persaingan sempurna

(Hilangkan kurva biaya per unit jangka pendek dan gambar tersebut untuk

memberi ruang dalam gambar). (b) Berapakah jumlah kapasitas berlebih dan

perusahaan persaingan monopolistik ini dalam jangka panjang? Apa clampak

kapasitas benlebih ini terhadap jumlah perusahaan dalam pasar? (c) Bisakah

Anda menyimpulkan dan grafik pada bagian (a) bahwa pasar persaingan

sempurna lebih efisien dibanding pasar persaingan monopolistik?

11. Di Akron, Ohio, pasar untuk bioskop bersifat persaingan monopolistik. Fungsi

permintaan penonton setiap harinya dan fungsi biaya rata-rata jangka panjang

di Plaza Movie House, secara berurutan adalah: P = 9 — 0,4Q dan AC = 10 —

0,06Q + 0,0001Q2 (a) Hitung harga yang dibebankan oleh Plaza Movie House

untuk tiket masuk dalam jangka panjang. Berapakah jumlah pengunjung per

han pada tingkat harga tersebut? (b) Berapakah nilai dan LAC yang akan

dikeluarkan oleh perusahaan itu? Berapakah jumlah laba yang akan

diperolehnya?

12. Soal Gabungan

Misalnya dalam sebuah kota terdapat 100 pompa bensin yang identik dan

menjual jenis bensin yang sama. Fungsi total permintaan pasar harian untuk

bensin di kota itu adalah QD = 60.000 — 25.000P, di mana P diukur dalam

dolar per galon. Kurva penawaran pasar hariannya adalah QS = 25.0001’ untuk

P > $0,60. (a) Tentukan secara aijabar tingkat harga dan kuantitas

keseimbangan untuk bensin. (b) Gambanlah sebuah grafik yang menunjukkan

kurva permintaan dan penawaran pasar untuk bensin, dan kurva permintaan

dan penawaran untuk satu perusahaan dalam pasar, dengan asumsi bahwa

pasar mendekati persaingan sempurna. (c) Jelaskan mengapa grafik Anda

untuk pasar dan untuk perusahaan dalam bagian (b) bersifat konsisten. (a

Misalnya, bahwa sekarang pasar bensin dimonopoli (umpamanya, sebuah

kartel dibentuk untuk menentukan harga dan jumlah seperti halnya seorang

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 41: 31011-4-432495926859

monopolis, dan produksi dialokasikan kepada setiap anggota kartel secara

merata). Gambanlah sebuah grafik yang menunjukkan harga dan output

keseimbangan bagi si monopolis. (e) Berapa banyak pompa bensin yang akan

dioperasikan oleh monopolis tersebut? (j Bisakah kita katakan bahwa monopoli

tersebut mengarah kepada penggunaan sumber daya yang kurang efisien

dibanding pasar persaingan sempurna? Berapakah jumlah deadwezht loss

kalau memang ada?

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 42: 31011-4-432495926859

Maksimisasi Laba dengan KaLkutus

Sebuah perusahaan biasanya ingin menghasilkan output yang memaksimalkan

laba totalnya. Laba total (it) sama dengan penerimaan total (TR) dikurangi biaya total

(TC). Atau,

dengan it, TR, dan TC keseluruhannya merupakan fungsi dan output (Q).

Dengan mencari turunan pertama dan it terhadap Q dan menyamakan

nilainya dengan nol, kita peroleh

Sehingga

Persamaan 9-6 menunjukkan bahwa untuk memaksimalkan laba, sebuah

perusahaan harus berproduksi pada saat penerimaan marjinal (MR) sama dengan

biaya marjinal (MC). Karena bagi sebuah perusahaan dalam pasar persaingan

sempurna P bersifat konstan dan TR = (P)(Q), maka

kondisi orde pertama untuk mencapai maksimisasi laba bagi perusahaan persaingan

sempurna menjadi P = MR = MC.

Persamaan 9-6 hanyalah kondisi orde pertama untuk mencapai maksimisasi (atau

minimisasi). Kondisi orde kedua untuk mencapai maksimisasi laba, mengharuskan

turunan kedua dan it terhadap Q bernilai negatif. Atau,

Sehingga

Menurut Persamaan 9-8, nilai aljabar dan keminingan fungsi MC harus lebih

besar dan nilai aljabar keminingan fungsi MR. Dalam pasar persaingan sempurna,

MR bersifat konstan (artinya, kurva MR perusahaan bersifat horisontal) sehingga

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 43: 31011-4-432495926859

Persamaan 9-8 mengharuskan kurva MC meningkat pada saat MR = MC, agar

perusahaan memaksimalkan labanya (atau meminimalkan kerugian totalnya). Dalam

pasar persaingan tidak sempurna, kunva permintaan yang dihadapi perusahaan

(yang juga kurva MR-nya) memiliki kemiringan negatif, sehingga Persamaan 9-8

mengharuskan kurva MC meningkat atau jatuh tidak setajam dibanding kurva MR,

agar kondisi orde kedua untuk mencapai maksimjsasj laba bisa terpenuhi.

Sebagai contoh, jika fungsi permintaan yang dihadapi oleh perusahaan

adalah :

Atau

Sehingga

dan jika

maka fungsi laba total adalah

Untuk menentukan tingkat output yang memaksimalkan it perusahaan, kita lanjutkan

sebagai berikut:

karena itu,

Pada Q = 1,

maka it minimum. Pada

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL

Page 44: 31011-4-432495926859

maka it maksimum. Karena itu, it dimaksimumkan pada Q = 4, dan dan fungsi

it yang awal kita bisa menentukan bahwa

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL