Upload
masrizal-dt-mangguang
View
221
Download
22
Embed Size (px)
Citation preview
Struktur Pasar : Persaingan sempurna, monopoli dan persaingan monopolistik
Dalam bab ini kita akan memadukan analisis permintaan (yang dibahas
da[am Bagian Dua) dengan analisis produksi dan biaya (yang dibahas datam Bagian
Tiga), agar kita dapat menganalisis bagaimana harga dan output ditetapkan datam
pasar persaingan sempurna, monopoli, dan pasar persaingan monopoUstik. Kita
akan memuai bab ini dengan mendefinisikan arti pasar dan mengidentifikasi
beberapa jenis struktur pasar. Kita akan metanjutkannya dengan membahas arti dan
pasar persaingan sempurna, dan menunjukkan bagaimana tingkat harga dan
kuantitas keseimbangan ditentukan datam pasar persaingan sempurna. Kemudian,
kita akan menentukan bagaimana sebuah perusahaan persaingan sempurna
menetapkan tingkat output optimum daam jangka pendek dan jangka panjang. Di
sini, kita juga akan membahas persaingan datam perekonomian internasionat
dengan menunjukkan dampak impor terhadap harga barang-barang domestik dan
dampak dan perubahan nilai tukar dotar terhadap daya saing internasionat
perusahaanperusahaan Amerika Serikat. Setetah itu, kita akan membahas monopoti.
Sesudah menentukan sumber terjadinya kekuatan monopoti, kita akan membahas
bagaimana seorang monopoUs menetapkan tingkat output dan harga terbaik datam
jangka pendek dan jangka panjang, dan membandingkan pasar monopoU dengan
pasar persaingan sempurna. Terakhir, kita akan membahas arti dan nilai penting
pasar persaingan monopoUstik, menunjukkan bagaimana harga dan kuantitas
keseimbangan dicapai dalam jangka pendek dan jangka panjang, serta menganalisis
variasi produk dan beban penjuatan.
9.1 STRUKTUR PASAR DAN TINGKAT PERSAINGAN
Dalam dunia nyata, proses tercapainya tingkar harga dan output sangat
dipengaruhi oleh struktur pasarnya. Pasar (market) terdiri dan pembeli dan penjual
aktual maupun potensial dan suatu produk tertentu. Struktur pasar (market structure)
mengacu kepada lingkungan persaingan di mana pembeli dan penjual produk
tersebut beroperasi.
Biasanya struktur pasar dibagi menjadi empat jenis. Pasar persaingan
sempurna pada kutub ekstrim yang saw, pasar monopoli murni pada kutub ekstrim
yang lain, dan pasar persaingan monopolistik serta oligopoli yang berada di tengah-
tengahnya. Jenis-jenis struktur atau organisasi pasar ini didefinisikan berdasarkan
jumlah serta ukuran pembeli dan penjual bagi produk tersebut, jenis produk yang
dibeli dan dijual (yaitu terstandardisasi atau homogen, berlawanan dengan produk
terdiferensiasi), tingkat mobilitas sumber daya (yaitu kemudahan bagi perusahaan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
atau pemilik faktor produksi untuk memasuki atau keluar dan pasar), serta tingkat
pengetahuan tentang harga, biaya, dan kondisi permintaan dan penawaran yang
dimiliki oleh agen-agen ekonomi (yaitu perusahaan, pemilik faktor produksi, dan
konsumen).
Ciri-ciri pasar di atas digunakan untuk mendefinisikan empat jenis struktur
pasar sebagai berikut:
Pasar persaingan sempurna (perfect competition) adalah bentuk organisasi
pasar di mana (1) terdapat banyak pembeli dan penjual bagi suatu produk,
masing-masing terlalu kecil untuk mempengaruhi harga suatu prodiik; (2)
produknya bersifat homogen; (3) terdapat mobilitas sumber daya yang
sempurna; dan (4) agen ekonomi memiliki pengetahuan yang sempurna
tentang kondisi pasar.
Pasar monopoli (monopoly) adalah bentuk organisasi pasar di mana hanya ada
satu perusahaan yang menjual sebuah produk yang tidak memiliki
substitusi dekat. Perusahaan baru sangat sulit atau bahkan tidak mungkin
masuk ke dalam industri ini (terbukti dengan fakta bahwa dalam industri
tersebut terdapat perusahaan tunggal).
Pasar persaingan monopolistik (monopolistic competition) mengacu kepada
kasus di mana terdapat banyak penjual dan suatu produk yang
terdiferensiasi dan perusahaan-perusahaan cukup mudab keluar dan
masuk ke dalam industri dalam jangka panjang.
Pasar oligopoli (oligopoly) adalah kasus ketika terdapat sedikit penjual dan sebuah
produk yang homogen ataupun terdiferensiasi. Meskipun perusahaan baru
mungkin saja masuk ke dalam industri ini, tapi tidak mudah untuk
melakukannya (terbukti dengan fakta bahwa dalam industri tersebut hanya
terdapat sedikit perusahaan).1
1 Definisi tentang monopoli, persaingan monopolistik, dan oligopoli yang disebutkan di atas, dinyatakan berdasarkan jumlah penjual produk di pasar. Jenis-jenis struktur pasar yang serupa dengan pengertian di atas, juga bisa didefinisikan dalam kaitannya dengan jumlab pembeli dan produk atau input pasar. Dan sudut pandang pembeli, terdapat pasar monopsoni, persaingan monopsonistik, dan oligopsoni. Monopsoni mengacu kepada situasi pasar yang di dalamnya hanya terdapat pem be/i tunggal bagi sebuah komoditas atau input tertentu, padahal tidak terdapat substitusi dekat atas komoditas itu. Persaingan monopsonistik dan oligopsoni juga didefinisikan dengan cara serupa. Monopsoni dan oligopsoni lebih umum terjadi dalam pasar input (faktor produksi) ketimbang dalam pasar komoditas. Struktur pasar yang demikian kadang-kadang terjadi dalam pasar tenaga kerja, yang didominasi oleh satu atau sedikit perusahaan besar yang mempekerjakan mereka, dalam pasar hasil-hasil pertanian lokal yang didominasi oleh satu atau sedikit penampung, atau dalam hal pembelian pemerintah atas sistem pertahanan keamanan dalam jumlah besar.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
Pasar monopoli, persaingan monopolistik, dan oligopoli sering disebut
sebagai pasar persaingan tidak sempurna (imperfrct competition), untuk
membedakannya dan pasar persaingan sempurna. Definisi dan berbagai struktur
pasar yang disajikan di atas, akan dibahas secara rinci pada saat setiap struktur
pasar ini dianalisis lebih mendalam. Dalam bab ini kita akan membahas pasar
persaingan sempurna, monopoli, dan persaingan monopolistik. Pasar oligopoly akan
dibahas dalam bab berikut.
9.2 PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pada bagian ini kita akan mendiskusikan secara rinci arti dan pasar
persaingan sempurna, memperlihatkan bahwa di dalam pasar persaingan sempurna
harga pasar dan kuantitas dan sebuah produk ditentukan secara eksklusif oleh
kekuatan permintaan dan penawaran bagi produk tersebut, serta kita akan
membahas bagaimana sebuah perusahaan menentukan tingkat output terbaiknya
dalam jangka pendek dan jangka panjang, untuk suatu tingkat harga yang berlaku.
Bersamaan dengan itu, kita juga akan menurunkan kurva penawaran jangka pendek
dan sebuah perusahaan bersaing dan kurva penawaran pasar bagi produk tersebut.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
Arti dan NiLai Penting Pasar Persaingan Sempurna
Jika kita memperhatikan bagian awal dan definisi tentang pasar persaingan
sempurna di atas terdapat banyak penjual dan pembeli bagi produk yang dimaksud,
dan masing-masing penjual dan pembeli terlalu kecil ukurannya dibanding ukuran
pasar. Akibatnya, mereka tidak mampu mempengaruhi harga produk tersebut. ini
berarti bahwa perubahan dalam jumlah output produk yang dihasilkan suatu
perusahaan tidak akan memberikan pengaruh yang jelas terhadap harga pasar
produk itu. Demikian pula halnya, masing-masing pembeli produk tersebut terlalu
kecil (kemampuannya) untuk bisa memperoleh keuntungan-keuntungan khusus dan
penjual, baik berupa diskon maupun pemberian kredit khusus.
Produk yang dihasilkan oleh setiap perusahaan dalam persaingan sempurna
bersifat homogen, identik, atau terstandardisasi secara sempurna. Contohnya adalah
gandum musim dingin kelas A. Sebagai akibatnya, pembeli tidak bisa membedakan
antara output satu perusahaan dengan yang lainnya, sehingga mereka tidak peduli
dan mana harus memperoleh produk tersebut. Hal ini tidak hanya mengacu kepada
ciri fisik dan produk itu, tetapi juga “lingkungan” tempat pembelian tersebut dilakukan
(misalnya keramahan penjual dan lokasi penj ualan).
Dalam pasar persaingan sempurna, terdapat mobilitas sempurna dan
berbagai sumber daya yang ada. Artinya, pekerja dan faktor produksi lainnya dapat
dengan mudah bergerak secara geografis dan satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya,
dan dapat bereaksi dengan cepat terhadap insentif berupa uang. Tidak terdapat
monopoli atas faktor produksi yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah produk,
baik oleh pemilik maupun pembuatnya. Dalam jangka panjang, perusahaan dapat
masuk atau keluar dan industri tersebut tanpa banyak kesulitan. Artinya, tidak
terdapat paten atau hak cipta, tidak diperlukan modal dalam “jumlah besar” untuk
memasuki pasar, dan perusahaan yang sudah berdiri tidak memiliki faktor penekan
biaya yang lebih balk dibanding perusahaan baru, yang bisa muncul akibat adanya
pengalaman atau besarnya ukuran perusahaan.
Terakhir, dalam pasar persaingan sempurna, konsumen, pemilik faktor
produksi, dan perusahaan dalam pasar. memiliki pengetahuan yang sempurna
terhadap tingkat harga, biaya-biaya serta peluang-peluang ekonomi pada umumnya,
baik yang berlaku saat ml maupun yang bisa terjadi di masa yang akan datang.
Dengan demikian, konsumen tidak akan membayar tenlalu mahal untuk produk
tensebut. Perbedaan hanga yang terjadi akan dihilangkan secana cepat, dan sebuah
harga tunggal bagi produk tersebut akan benlaku untuk keseluruhan pasar. Sumber
daya atau faktor produksi akan dijual kepada penawar Terakhir, dalam pasar
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
persaingan sempurna, konsumen, pemilik faktor produksi, dan perusahaan dalam
pasar. memiliki pengetahuan yang sempurna terhadap tingkat harga, biaya-biaya
serta peluang-peluang ekonomi pada umumnya, baik yang berlaku saat ml maupun
yang bisa terjadi di masa yang akan datang. Dengan demikian, konsumen tidak akan
membayar tenlalu mahal untuk produk tensebut. Perbedaan hanga yang terjadi akan
dihilangkan secana cepat, dan sebuah harga tunggal bagi produk tersebut akan
benlaku untuk keseluruhan pasar. Sumber daya atau faktor produksi akan dijual
kepada penawar
Pasar persaingan sempurna, sebagaimana yang didefinisikan di atas, tidak
pernah benar-benar ada dalam dunia nyata. Mungkin pasar yang paling mirip
dengan pasar persaingan sempurna di masa ini adalah pasar modal (lihat Studi
Kasus 9-1). Contoh lain yang agak memenuhi ketiga asumsi pertama pasar
persaingan sempurna adalah pasar komoditas pertanian seperti jagung dan gandum.
Industri gas alam dan angkutan truk juga mendekati pasar persaingan sempurna.
Kenyataan bahwa pasar persaingan sempurna dalam bentuknya yang murni tidak
pernah terjadi dalam dunia nyata, tidak mengurangi arti penting dan model pasar
persaingan sempurna. Seperti yang ditunjukkan dalam Bab 1, sebuah teori harus
diterima atau ditolak atas dasar kemampuannya untuk menjelaskan atau
meramalkan suatu hal secara tepat, dan bukan pada realitas asumsi-asumsinya.
Model pasar persaingan sempurna juga memberikan beberapa hal yang bermanfaat
(meskipun seringkali hanya gambaran yang kasar) kepada kita dalam menjelaskan
dan meramalkan banyak fenomena ekonomi di dunia nyata, meskipun asumsi-
asumsi yang digunakan dalam model pasar persaingan sempurna hanya mendekati
nyata (bukan tepat). Sebagai tambahan, model ini membantu kita mengevaluasi dan
membandingkan efisiensi penggunaan sumber daya di antara berbagai bentuk
organisasi pasar.
Penentuan Harga datam Pasar Persaingan Sempurna
Dalam pasar persaingan sempurna, harga sebuah produk ditentukan pada
perpotongan antara kurva permintaan pasar dan kurva penawaran pasar dan produk
itu. Kurva permintaan pasar dan sebuah produk hanyalah penjumlahan horisontal
dan kurva permintaan seluruh konsumen dalam pasar tersebut, sebagaimana yang
dijelaskan di Lampiran Bab 3 Jilid 1. Sebagaimana yang akan kita lihat pada Subbab
9-3, kurva penawaran pasar dan sebuah produk dapat diperoleh dengan cara
serupa, yaitu menjumlahkan secara horisontal kurva penawaran dan setiap produsen
yang menghasilkan produk itu.
Jika harga pasar dan suatu produk ditentukan oleh perpotongan kurva
permintaan dan penawaran pasar dan produk itu, maka perusahaan dalam pasar
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
persaingan sempurna merupakan pengambil/penerirna harga price taker). Artinya,
perusahaan tersebut menerima harga dan produk tersebut apa adanya dan tidak
memiliki kekuatan untuk mempengaruhi harga itu dengan cara mengubah tingkat
output dan penjualan produknya. Karena produk dan semua perusahaan tersebut
bersifat homogen, suatu perusahaan tidak dapat menjual produk itu di atas harga
pasar; jika tidak, perusahaan tersebut akan kehilangan seluruh pelanggannya. Di sisi
lain, tidak ada alasan bagi perusahaan itu untuk menjual produk di bawah harga
pasar, karena perusahaan tersebut bisa menjual berapa pun jumlah produknya, pada
tingkat harga yang berlaku di pasar. Sebagai akibatnya, perusahaan tersebut
menghadapi kurva permintaan pasar yang horisontal atau memiliki elastisitas tak
terhingga, pada tingkat harga pasar yang ditentukan oleh perpotongan kurva
permintaan dan penawaran pasar dan produk tersebut. Sebagai contoh, seorang
petani gandum dapat menjual berapa pun jumlah yang diinginkannya pada tingkat
harga pasar gandum yang berlaku. Hal ini ditunjukkan dalam Gambar 9-1.
Dalam Gambar 9-1, D adalah kurva permintaan pasar bagi produk itu dan S
adalah kurva penawaran pasarnya. Tingkat harga keseimbangan bagi produk
tersebut adalah P = $45, dan ditentukan pada titik Eyang merupakan perpotongan D
dan S. Pada tingkat harga yang lebih tinggi dan harga keseimbangan, misalnya P =
$55, kuantitas yang ditawarkan melebihi kuantitas yang diminta (QS — QD RN =
100), dan harga produk tersebut akan turun. Seining dengan turunnya P, kuantitas
yang diminta meningkat dan kuantitas yang ditawarkan menurun hingga dicapainya
harga keseimbangan P $45, yaitu ketika kuantitas yang diminta sama dengan yang
ditawarkan (yaitu, QD
= QS 400). Sebaliknya, pada tingkat harga yang lebih rendah dan harga
keseimbangan, QD> QS (misalnya, pada P = $35, QD — QS = fT = 100), dan P
akan meningkat hingga mencapai keseimbangan P = $45.
Harga dan kuantitas keseimbangan dapat ditentukan secara aljabar dengan
menyatakan bahwa fungsi permintaan sama dengan fungsi penawaran pasar,
kemudian mencari solusi untuk harga keseimbangannya. Dengan mensubstitusikan
harga keseimbangan ke dalam fungsi permintaan atau fungsi penawaran dan
mencari solusi untuk Q, maka kita akan memperoleh kuantitas keseimbangan.
Misalnya, persamaan bagi kurva permintaan dan penawaran pasar bagi produk di
dalam Gambar 9-1 adalah
QD = 625 — 25P
QS = 175 + iSP (92)
Dengan menyatakan QD sama dengan QS kemudian mencari solusi untuk P,
kita peroleh
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
QD=QS
625 — SP = 175 + 5P
450 = l0P
P = $45
Dengan mensubstitusikan P = $45 ke dalam fungsi permintaan atau penawaran dan
mencari solusi untuk Q, kita memperoleh
QD = 625 — SP = 62S — = 400
QS = 175 + 5P= 175 + 5(45) 400
Jika harga keseimbangan P = $45, maka sebuah perusahaan persaingan
sempurna menghadapi kurva permintaan yang horisontal atau yang elastisitasnya
tak terhingga, ditunjukkan oleh d pada P = $45 dalam Gambar 9-1. Perusahaan
tersebut hanya perlu menentukan berapa kuantitas produk yang harus dihasilkan
pada tingkat harga P $45 agar dapat memaksimalkan laba totalnya. Bagaimana cara
perusahaan tersebut menentukan kuantitas akan dibahas dalam bagian berikut.
Sementara ini, anggaplah terdapat 100 perusahaan yang identik dalam pasar ini,
masing-masing menghasilkan 4 unit produk pada P $45. Jika satu dan perusahaan
tersebut meningkatkan outputnya sebanyak 25 persen, kuantitas total produk X yang
dijual dalam pasar ini hanya meningkat 1 unit, dan 400 menjadi 401, dan. P akan
turun dan $45 menjadi $44,90. Jika ada 1.000 perusahaan, P hanya akan turun dan
$45 menjadi $44,99, dan jika terdapat 10.000 perusahaan, harga akan turun menjadi
P $44,999. Tentu saja, jika seluruh perusahaan meningkatkan outputnya, kurva
penawaran pasar akan bergeser ke kanan dan memotong kurva permintaan pada
tingkat harga keseimbangan yang lebih rendah (lihat Soal 1). Tetapi, jika hanya
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
terdapat satu perusahaan yang mengubah jumlah outputnya, kita dapat dengan
aman mengasumsikan bahwa dampaknya terhadap harga keseimbangan sangatlah
kecil (artinya, perusahaan itu merupakan price taker). Dengan demikian, kita dapat
menggambar kurva permintaan produk yang dihadapi oleh suatu perusahaan bersifat
horisontal. Jika harga produk bersifat tetap, perubahan dalam penerimaan total untuk
setiap perubahan dalam unit output atau penerimaan marjinal (marginal revenue =
MR) juga bersifat tetap dan sama dengan harga produk tersebut. Dengan kata lain,
bagi perusahaan dalam pasar persaingan sempurna,
P = MR (9-3)
Anatisis Jangka Pendek dan Perusahaan Persaingan Sempurna
Kita telah membahas dalam Bagian 1-2 bahwa tujuan dan sebuah
perusahaan adalah untuk memaksimalkan laba. Dalam jangka pendek, beberapa
jenis input (faktor produksi) bersifat tetap dan hal ini menimbulkan biaya tetap (fixed
cost), yaitu biaya yang harus ditanggung, terlepas dan berproduksi atau tidaknya
perusahaan tersebut. Karena itu, meskipun dalam jangka pendek perusahaan
menderita kerugian, masih tetap lebih baik bagi perusahaan tersebut untuk tetap
berproduksi, sejauh kerugian tersebut lebih kecil dibanding biaya tetapnya.2 Jadi,
tingkat output terbaik bagi perusahaan dalam jangka pendek adalah suatu tingkat di
mana perusahaan tersebut memaksimalkan labanya atau meminimalkan
kerugiannya.
Tingkat output terbaik bagi perusahaan tersebut adalah pada saat
penerimaan marjinalnya (MR) sama dengan biaya marjinal jangka pendeknya (MC).
Seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 9-2, selama MR lebih tinggi dibanding MC,
akan menguntungkan bagi perusahaan tersebut untuk meningkatkan outputnya,
karena dengan demikian perusahaan akan lebih meningkatkan penerimaan totalnya
dibanding peningkatan biaya totalnya (sehingga laba total akan meningkat atau
kerugian total akan berkurang). Sebaliknya, selama MC lebih tinggi dibanding MR,
akan menguntungkan bagi perusahaan untuk mengurangi outputnya, karena dengan
demikian perusahaan akan mengalami pengurangan biaya total yang lebih besar
dibanding pengurangan penerimaan totalnya (sehingga, sekali lagi, laba totalnya
meningkat atau kerugian totalnya berkurang). Dengan demikian, tingkat output
terbaik bagi perusahaan mana pun (tidak hanya untuk perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna) adalah tingkat output di mana MR = MC. Karena sebuah
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna menghadapi kurva permintaan yang 2 Tentu saja dalam jangka panjang, semua biaya bersifat variabel clan perusahaan tersebut tidak bisa bertahan untuk berproduksi jika tidak dapat membayar paling tidak seluruh biaya yang dikeluarkannya (sehingga tercapai titik impas) atau lebih bagus lagi kalau bisa memperoleh laba.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
horisontal atau memiliki elastisitas yang tak terhingga, atau P MR, maka kondisi bagi
tingkat output terbaik dapat dinyatakan kembali sebagai kondisi ketika P = MR =
MC.3 Hal ini dapat dilihat dalam Gambar 9-2.
Pada panel atas Gambar 9-2, d adalah kurva permintaan dalam pasar
persaingan sempurna seperti yang telah ditunjukkan dalam Gambar 9-1, dan kurva
biaya marjinal dan biaya total rata-rata (yaitu, MC dan ATC) adalah kurva yang
terdapat dalam Gambar 7-1. Tingkat ouput terbaik bagi perusahaan itu dicapai pada
titik E, ketika kurva MC berpotongan dengan kurva d atau MR dan perusahaan
tersebut. Pada titik E, perusahaan itu memproduksi 4 unit output pada tingkat P =
MR = MC = $45. Karena pada titik E, P $45 dan ATC = $35, perusahaan akan
memperoleh laba sebesar EA = $10 per unit dan laba total sebesar EABC = $40
(daerah yang diarsir). ini adalah laba total terbesar yang bisa diperoleh perusahaan.
Buktinya sebagai berikut. Karena pada setiap tingkat output yang lebih kecil dan Q =
4, P = MR> MC, perusahaan tersebut akan meningkatkan penerimaan totalnya lebih
dan peningkatan biaya totalnya (sehingga laba totalnya meningkat) melalui
peningkatan output. Sebaliknya, tidaklah menguntungkan bagi perusahaan untuk
meningkatkan outputnya melebihi titik F (artinya, lebih besar dan Q = 4), karena MC>
MR = P = $45 dan perusahaan tersebut hanya akan menambah biaya total yang
lebih besar dibanding penerimaan total (sehingga laba totalnya akan menurun).
Dengan begitu, tingkat output terbaik bagi perusahaan tersebut adalah Q = 4, yaitu
pada saat MR = P = MC dan dengan demikian laba total dan perusahaan tersebut
berhasil dimaksimalkan.4
3 Hal mi dapat ditunjukkan dengan kalkulus sebagai berikut. Laba total (it) sama dengan penerimaan total (TR) dikurangi biaya total (TC). Jika it dihitung turunannya terhadap Q kemudian disamakan dengan nol, kita peroleh
Karena
kondisi di atas menjadi MR = MC. Tetapi dalam pasar persaingan sempurna, berapa pun tingkat harga diterima oleh perusahaan apa adanya dan bersifat tetap. Karena itu,
sehingga kondisi orde pertama agar terjadi maksimisasi dalam pasar persaingan sempurna menjadi P = MR = MC. Untuic kondisi orde kedua, lihat lampiran di akhir bab mi.4 Perhatikan bahwa pada Q 3,5 (titikJ pada kurva ATC dalam bagian kin Gambar 9-2), laba per unit akan sedikit lebih tinggi dan laba pada titik E, tetapi laba total justru lebih rendah, dan tujuan dan perusahaan adalah untuk memaksimalkan laba total—bukan laba per unit output.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
Bagian bawah Gambar 9-2 menunjukkan bahwa jika harga pasar dan produk
tersebut adalah $25 dan bukan $35, kurva permintaan yang dihadapi
oleh perusahaan tersebut adalah d’ dan bukan d, maka tingkat output terbaik
bagi perusahaan adalah 3 unit, sebagaimana ditunjukkan oleh titik E’, yaitu pada
saat P = MR = MC. Pada saat Q 3, P = $25 dan ATC = $35, perusahaan merugi
sebesar FE’ $10 per unit atau kerugian total sebesar FE’ C’B = $30. Meskipun
begitu, jika perusahaan berhenti berproduksi sama sekali dan meninggalkan pasar,
dia akan mengalami kerugian yang jauh lebih besar yaitu FA’ = $20 per unit dan
kerugian total sebesar FA’BB = $60 (biaya tetap total). Cara lain untuk memandang
masalah ini adalah dengan menyatakan bahwa tingkat output terbaik adalah Q = 3,
kelebihan dan P = $25 atas biaya variabel rata-rata (AVC) sebesar $15 (juga berasal
dan Gambar 7-1) bias digunakan untuk menutup sebagian biaya tetap perusahaan
(FA’ per unit dan totalnya sebesar FA’ B B). Karena itu, perusahaan akan
meminimalkan kerugiannya dengan terus berproduksi pada tingkat output terbaiknya.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
Jika harga pasar untuk produk itu turun hingga sedikit di bawah $15, sehingga kurva
permintaan yang dihadapi perusahaan berpotongan dengan kurva MC pada titik H
(lihat bagian bawah Gambar 9-2), maka hasilnya akan sama saja bagi perusahaan
tersebut jika dia berproduksi atau tidak. Alasannya adalah pada titik H, P = AVC dan
kerugian total bagi perusahaan tersebut akan sama dengan biaya tetap totalnya,
tidak peduli apakah dia berproduksi atau tidak. Jadi, titik H adalah titik tutup (shut-
down point) dan perusahaan tersebut. Di bawah titik H, perusahaan bahkan tidak
mampu menutup biaya variabelnya, sehingga jika perusahaan berhenti melakukan
bisnis, dia dapat membatasi kerugiannya hingga sebesar biaya tetap total.
Kurva Penawaran Jangka Pendek dan Perusahaan dan Pasar Persaingan
Sempurna
Dan apa yang telah dikemukakan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa
bagian dan kurva MC perusahaan yang menanjak dan berada di atas kurva AVC
atau titik tutup merupakan atau mewakili kurva penawaran jangka pendek dan
perusahaan persaingan sempurna (short-run supply curve of the perfrctly competitive
firm—yaitu bagian kurva MC yang bergaris tebal dan bertanda s pada panel bawah
Gambar 9-2). Alasannya, perusahaan dalam pasar persaingan sempurna selalu
menghasilkan output pada tingkat P = MR = MC, selama P > AVC. Dengan
demikian, pada P = $55, perusahaan akan memproduksi 4,5 unit (titik IV); pada P =
$45, Q = 4; pada P= $25, Q 3; dan pada P = $15, Q = 2,5. Artinya, jika P diketahui,
kita dapat menentukan jumlah output yang ditawarkan oleh perusahaan persaingan
sempurna dengan menentukan titik P = MC. Jadi, bagian kurva MC perusahaan yang
menanjak dan berada di atas AVC menunjukkan hubungan pemetaan satu-satu
antara P dan Q, yang merupakan definisi dan kurva penawaran.
Jika harga bersifat tetap, maka kurva penawaran atas sebuah produk dalam
suatu pasar persaingan sempurna, dapat diperoleh dengan menjumlahkan secara
horisontal kurva penawaran dan masing-masing perusahaan dalam pasar. Kurva
penawaran pasar (5) yang ditunjul&an dalam Gambar 9—i didasarkan pada asumsi
bahwa terdapat 100 perusahaan yang identik dengan yang diperlihatkan dalam
Gambar 9-2. Jadi, S memiliki bentuk yang sama dengan s, tetapi skala kuantitasnya
100 kali lebih besar dibanding yang berlaku untuk s. Pada titik perpotongan D dan 5,
kita kemudian memperoleh harga keseimbangan yang dihadapi oleh perusahaan
tersebut (lihat Gambar 9-i). Sikius penentuan harga dan kuantitas kini sudah lengkap
—yaitu, kita mulai dan pasar, kemudian bergerak ke arah perusahaan dan akhirnya
kembali lagi ke pasar, sedemikian rupa sehingga konsistensi internal dipertahankan
dan berlangsung secara simultan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
Anatisis Jangka Panjang dan Perusahaan Persaingan Sempurna
Dalam jangka panjang semua input dan biaya produksi bersifat variabel, dan
perusahaan dapat menentukan skala pabrik yang optimum atau paling tepat untuk
menghasilkan tingkat output terbaik. Tingkat output terbaik adalah tingkat di mana
harga sama dengan kurva biaya marjinal jangka panjang (LMC) dan perusahaan.
Tingkat skala pabrik yang optimum adalah tingkat di mana kurva biaya total rata-rata
jangka pendek (SATC) dan perusahaan bersinggungan dengan kurva biaya rata-rata
jangka panjang perusahaan pada tingkat output terbaik. Namun demikian, jika
perusahaan yang ada dalam pasar memperoleh laba, maka dalam jangka panjang
akan lebih banyak perusahaan memasuki pasar. Hal ini akan menyebabkan
penawaran pasar atas produk tersebut meningkat (atau kurva bergeser ke kanan)
dan mengakibatkan turunnya harga produk hingga seluruh laba hilang dan pasar.
Sebaliknya, jika perusahaanperusahaan dalam pasar mengalami kerugian, dalam
jangka panjang beberapa di antaranya akan meninggalkan pasar. ini akan
mengurangi penawaran pasar atas produk itu hingga seluruh perusahaan yang
tersisa dalam pasar hanya mencapai titik impas. Jadi, ketika sebuah pasar
persaingan sempurna mencapai keseimbangan jangka panjang, semua perusahaan
berproduksi pada titik terendah dan kurva biaya rata-rata jangka panjangnya (LAC)
dan mencapai titik impas. Hal ini ditunjukkan dengan titik E* pada Gambar 9-3.
Gambar 9-3 menunjukkan bahwa pada P = $25, tingkat output terbaik bagi
perusahaan persaingan sempurna adalah 4 unit dan ditunjukkan oleh titik E*, yaitu
ketika P = MC. Karena perusahaan dapat keluar masuk pasar dengan bebas dan
mudah, semua keuntungan dan kerugian dalam pasar akan hilang dengan
sendirinya, sehingga P = LMC = titik terendah MC. Jadi, agar suatu pasar persaingan
sempurna bisa mencapai keseimbangan jangka panjangnya, semua perusahaan
dalam industri tersebut harus berproduksi pada tingkat PMR = LMC = titik terendah
LAC (titik E* dalam Gambar 9-3), sehingga dengan demikian seluruh perusahaan
mencapai titik impas. Perusahaan persaingan sempurna beroperasi pada skala
pabrik yang digambarkan oleh kurva SATC yaitu pada titik terendahnya (titik E*),
sehingga biaya marjinal jangka pendeknya (SMC) juga sama dengan LMC.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
Ketika sebuah pasar persaingan sempurna mencapai keseimbangan jangka
panjangnya, semua perusahaan mencapai titik impas dan memperoleh laba
ekonomis no!. Karena itu, pemilik perusahaan hanya akan memperoleh imbalan
yang normal atas investasinya atau jumlah yang sama dengan apa yang akan
diperolehnya, seandainya dia menanamkan uangnya ke dalam alternatif terbaik yang
memiliki risiko serupa. Jika pemilik yang mengelola sendiri perusahaan itu, laba
ekonomis no! juga meliputi apa yang akan diperolehnya seandainya dia memperoleh
jabatan yang lebih baik (yaitu, mengelola perusahaan untuk orang lain). Dengan
demikian, laba ekonomis no! berarti bahwa penerimaan total perusahaan hanya
cukup untuk menutup seluruh biaya perusahaan (baik yang eksplisit maupun
implisit).
Ketika sebuah pasar persaingan sempurna mencapai keseimbangan jangka
panjangnya, semua perusahaan mencapai titik impas dan memperoleh laba
ekonomis no!. Karena itu, pemilik perusahaan hanya akan memperoleh imbalan
yang normal atas investasinya atau jumlah yang sama dengan apa yang akan
diperolehnya, seandainya dia menanamkan uangnya ke dalam alternatif terbaik yang
memiliki risiko serupa. Jika pemilik yang mengelola sendiri perusahaan itu, laba
ekonomis no! juga meliputi apa yang akan diperolehnya seandainya dia memperoleh
jabatan yang lebih baik (yaitu, mengelola perusahaan untuk orang lain). Dengan
demikian, laba ekonomis no! berarti bahwa penerimaan total perusahaan hanya
cukup untuk menutup seluruh biaya perusahaan (baik yang eksplisit maupun
implisit). persaingan di pasar input, sebagaimana halnya yang terjadi di pasar kom
akan menyebabkan semua perusahaan memiliki biaya rata-rata yang ident (minimal)
dan laba ekonomis no!, ketika industri tersebut berada dalam keseimbangan jangka
panjang. Di dunia nyata, kita jarang, bahkan mungkin tidak pernah, mendapatkan
pasar yang mencapai keseimbangan jangka panjang karena selera konsumen terus
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
berubah, kurva permintaan pasar selalu bergeser, dan teknologi produksi serta harga
input berubah (sehingga kurva penawaran pasar juga selalu bergeser). Karena itu,
pasar persaingan sempurna jarang atau bahkan tidak pernah mencapai
keseimbangan. Namun, kenyataan bahwa pasar tersebut selalu bergerak mendelcati
keseimbangan jangka panjangnya, sangatlah berguna bagi para manajer dalam
menganalisis dampak dan perubahan kekuatan pasar dan dalam menentukan tingkat
skala pabrik yang optimum serta tingkat output terbaik perusahaan dalam jangka
panjang.
9.3 PERSAINGAN DALAM PEREKONOMIAN GLOBAL
Dalam bagian ini kita akan membahas bagaimana persaingan internasional
mempengaruhi harga-harga di dalam suatu negara, bagaimana nilai dan mata uang
suatu negara mempengaruhi daya saing internasional negara tersebut, serta
bagaimana sebuah perusahaan persaingan sempurna yang terdapat dalam Negara
itu menyesuaikan din terhadap persaingan internasional.
Permintaan dan Penawaran Domestik, Impor, dan Harga
Perusahaan domestik yang ada di berbagai industri menghadapi persaingan
yang ketat dan luar negeri. Kebanyakan barang-barang buatan A.S. saat ini bersaing
dengan barang sejenis dan luar negeri, dan pada gi!irannya bersaing dengan barang
buatan luar negeri di pasar luar negeri. Baja, tekstil, kamera, minuman anggur, mobil,
televisi, komputer, dan pesawat terbang ada!ah sebagian dan produksi domestik
yang bersaing dengan produksi luar negeri untuk memperoich dolar dan konsumen
dalam perekonomian A.S. pada saat in Persaingan internasional mempengaruhi
harga dan jumlah yang dijual o!eh perusahaan domestik, sebagaimana yang
ditunjukkan dalam Gambar 9-4.
Dalam gambar tersebut, D dan S mewakili kurva permintaan dan penawaran
pasar domestik untuk komoditas X. Jika tidak terdapat perdagangan, tingkat harga
keseimbangan ditentukan oleh perpotongan D dan S pada titik E, sehingga
konsumen domestik membeli 400X (semuanya diproduksi di dalam negeri) pada =
$5. Dengan adanya perdagangan bebas pada tingkat harga dunia P = $3, harga
komoditas X yang dinikmati konsumen domestik akan turun hingga tingkat harga
dunia. Kurva penawaran dan luar negeri terhadap impor negara ini, Sf, horisontal
pada P = $3 dengan asumsi bahwa permintaan impor negara ini sangatlah kecil
dibanding penawaran dan luar negeri. Dan gambar tersebut, kita dapat melihat
bahwa konsumen domestik akan membeli
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
AC atau 600X pada P, = $3 dengan adanya perdagangan bebas (dan tidak
terdapat biaya transportasi), jika dibandingkan dengan 400X pada P $5 tanpa
perdagangan (ditunjukkan oleh titik E).
Gambar 9-4 juga menunjukkan bahwa dengan adanya perdagangan bebas,
perusahaan domestik hanya memproduksi sebanyak AB atau 200X, sehingga BC
atau 400X diimpor pada P = $3. Sumber daya di negara tersebut akan bergeser
penggunaannya dan produksi komoditas X menjadi untuk produksi komoditas
lainnya (dengan demikian menguntungkan perusahaan domestik yang memproduksi
komoditas lain tersebut), di mana negara tersebut akan menjadi relatif lebih efIsien
tau memiliki keunggulan komparatif. Jika terdapat tarif atau pembatasan
perdagangan lainnya, harga komoditas X di dalam negara itu akan lebib tinggi dan
harga perdagangan bebas sebesar $3, dan Negara
tersebut akan mengimpor dalam jumlah yang lebih kecil dan 400X. Namun,
tarif dan pembatasan lainnya terhadap aliran perdagangan internasional telah
banyak dikurangi selama beberapa dekade terakhir, dan telah benar-benar
dihilangkan untuk perdagangan di antara 15 negara anggota Uni Eropa dan
perdagangan di Amerika Utara (dengan adanya North American Free Trade
Agreement atau NAFTA).
Dalam analisis terakhir, sebuah perusahaan akan mengimpor sebuah
komoditas selama harga impornya, yang diukur dengan mata uang domestik, lebih
rendah dan komoditas sejenis yang dihasilkan di dalam negeri, hingga harga
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
keduanya menjadi sama (tanpa adanya biaya transportasi, tarif atau pembatasan
lainnya atas perdagangan bebas). Namun demikian, untuk melakukan pembayaran,
importir domestik harus menukar mata uang domestiknya dengan mata uang asing.
Karena dolar A.S. juga digunakan sebagai mata uang internasional, importir A.S.
juga dapat melakukan pembayaran dalam dolar. Dalam hal in eksportir asinglah
yang akan menukar dolar menjadi mata uang domestiknya. Yang jelas, mengekspor
atau mengimpor sebuah komoditas atau jasa, akan selalu diikuti dengan penukaran
suatu mata uang menjadi mata uang lainnya dan juga tergantung pada nilai tukar
yang berlaku di antara kedua mata uang.
NiLai Tukar DoLar dan Daya Saing InternasionaL A.S.
Pasar tempat ditukarnya sebuah mata uang dengan mata uang lainnya
disebut sebagai pasar valuta asing. Pasar valuta asing (foreign exchange market)
bagi suatu mata uang, misalnya dolar A.S., terwujud dan dibentuk di berbagai lokasi
(misalnya London, Tokyo dan Frankfurt, selain juga New York) tempat dolar dibeli
dan dijual terhadap mata uang negara lain. Berbagai pusat moneter internasional ini
dihubungkan dengan jaringan telepon dan teleks serta selalu berhubungan satu
sama lain. Tingkat pertukaran antara satu mata uang dengan mata uang lainnya
disebut nilai tukar valuta asing (foreign exchange rate). ini adalah harga dan sebuah
unit mata uang asing dihitung dalam mata uang domestik. Misalnya, nilai tukar (R)
antara dolar A.S. dengan pound sterling lnggris (L) adalah jumlah dolar yang
diperlukan untuk membeli satu pound. Artinya, R = $!;& Jadi, jika R = $/E = $2, ini
berarti bahwa dibutuhkan 2 dolar untuk membeli 1 pound.
Dalam sistem nilai tukar mengambang (flexible exchange rate) seperti yang
dianut A.S. sekarang ini, harga dolar dan pound (R ditentukan (seperti halnya harga
komoditas lainnya dalam pasar persaingan sempurna) oleh perpotongan antara
kurva permintaan dan penawarari pasar dan pound. Hal ini ditunjukkan dalam
Gambar 9-5, dengan sumbu vertikal mengukur harga dolar dan pound, atau nilai
tukar (R = $t) dan sumbu horisontal mengukur jumlah pound. Kurva permintaan dan
penawaran pasar dan pound berpotongan pada titik E sehingga nilai tukar
keseimbangan menjadi R = 2, yaitu pada saat jumlah pound yang diminta dan yang
ditawarkan adalah sama, yang jumlahnya £300 juta sehani. Pada nilai tukar yang
lebih tinggi, jumlah pound yang ditawarkan melebihi jumlah yang diminta dan nilai
tukar akan turun hingga mencapai nilai tukar keseimbangan R 2. Pada nilai tukar di
bawah R = 2, jumlah pound yang diminta melebihi yang ditawarkan, dan nilai tukar
akan meningkat hingga mencapai nilai tukar keseimbangan R = 2.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
Permintaan A.S. atas pound memiliki kemiringan negatif, menunjukkan
bahwa semakin rendah nilai tukar (R), semakin banyak jumlah pound yang diminta
oleh Amenika Serikat. Alasannya adalah karena semakin rendah nilai tukar (artinya,
semakin sedikit jumlah dolar yang diperlukan untuk membeli 1 pound), semakin
murah bagi Amerika Serikat untuk mengimpor dan dan untuk menanamkan investasi
di Kerajaan Inggris, sehingga semakin besar jumlah pound yang diminta oleh
penduduk A.S. Sebaliknya, kurva penawaran pound di A.S. biasanya memiliki
keminingan yang positif, menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai tukar (R), semakin
besar jumlah pound diperoleh atau ditawarkan kepada Amerika Serikat. Alasannya
adalah karena pada nilai tukar yang lebih
tinggi, penduduk Inggris menenima lebih banyak dolar atas setiap pound
yang mereka milild. Akibatnya, bagi mereka harga barang dan investasi di A.S.
menjadi lebih murah dan mereka ingin belanja lebih banyak di A.S., sehingga jumlah
pound yang tersedia di A.S. menjadi semakin banyak.
Jika kurva permintaan A.S. atas pound bergeser ke atas (misalnya, sebagai
akibat meningkatnya selera A.S. terhadap barang dan Inggris) dan memotong kurva
penawaran pound di A.S. pada titik A (lihat Gambar 9-5), nilai tukar keseimbangan
akan menjadi R = 2,10 dan kuantitas keseimbangan akan menjadi £400 juta per han.
Dolar dikatakan telah mengalami depresiasi karena sekarang diperlukan $2,10 (dan
bukan $2) untuk membeli 1 pound. Dengan demikian, depresiasi (depreciation)
mengacu kepada peningkatan harga mata uang asing dalam mata uang domestik.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
Sebaliknya, jika dengan berlalunya waktu, kurva permintaan A.S. atas pound
bergeser ke bawah sehingga memotong kurva penawaran A.S. atas pound pada titik
B (lihat Gambar 9-5), nilai tukar keseimbangan akan turun menjadi R = 1,90 dan
dolar dikatakan telah mengalami apresiasi (karena lebih sedikit dolar yang diperlukan
untuk membeli 1 pound). Dengan demikian, apresiasi (appreciation) mengacu
kepada turunnya harga mata uang asing dalam mata uang domestik. Pergeseran
dan kurva penawaran pound di A.S. dengan cara yang sama akan mempengaruhi
nilai tukar dan kuantitas pound keseimbangan.
Jika tidak terdapat campur tangan otoritas moneter nasional, pasar valuta
asing beroperasi seperti halnya pasar prsaingan sempurna yang lain, di mana harga
dan kuantitas keseimbangan ditentukan pada perpotongan kurva permintaan dan
penawaran pasar atas mata uang asing tersebut. Kadang-kadang, otoritas moneter
berusaha mempengaruhi nilai tukar dengan melakukan pembelian atau penjualan
terkoordinasi atas suatu mata uang di pasar valuta asing. Misalnya, otoritas A.S. dan
asing dapat menukar dolar dengan mata uang asing untuk mendorong terjadinya
depresiasi dolar (yang menjadikan barang A.S. lebih murah bagi orang asing), agar
mengurangi defisit perdagangan A.S. Namun, intervensi resmi atas pasar valuta
asing ini hanya memiliki keefektifan yang terbatas. karena cadangan devisa yang
dimiliki oleh otoritas moneter nasional sangat kecil dibanding ukuran transaksi harian
yang terjadi di pasar valuta asing (saat ini diperkirakan di atas $1,5 miliar). Volume
transaksi yang demikian besarnya bisa terjadi karena peningkatan teknologi yang
luar biasa dalam bidang telekomunikasi dan dengan hadirnya sebuah pasar uang 24
jam di seluruh dunia. Uni Eropa berusaha mencapai efisiensi pasar yang lebih tinggi
dengan mengganti mata uang negara-negara anggotanya dengan sebuah mata
uang tunggal, yaitu euro, untuk menghindari ketidakstabilan nilai tukar serta biaya
pertukaran mata uang antara negara-negara anggota Uni Eropa.
9.4 PASAR MONOPOLI
Dalam bagian ini kita akan membahas sumber-sumber terjadinya monopoli,
mengkaji bagaimana seorang monopolis menentukan tingkat output dan harga
terbaiknya dalam jangka pendek dan jangka panjang, serta membandingkan pasar
monopoli dengan pasar persaingan sempurna.
Sumber Terjadinya MonopoLi
Seperti yang didefinisikan dalam Bagian 9-1, monopoli adalah sebuah bentuk
organisasi pasar di mana hanya terdapat sebuah perusahaan yang menjual sehuah
produk, padahal produk tersebut tidak memiliki substitusi yang dekat. Jadi, seorang
monopolis merupakan representasi pasar dan menghadapi kurva permintaan pasar
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
yang memiliki kemiringan negatzf Tidak seperti perusahaan dalam pasar persaingan
sempurna, seorang monopolis dapat memperoleh laba dalam jangka panjang karena
perusahaan lain tidak dapat masuk ke dalam pasar. Jadi, pasar monopoli berada
pada kutub ekstrim yang berlawanan dan pasar persaingan sempurna dalam
susunan organisasi pasar yang ada.
Terdapat empat penyebab terjadinya monopoli. Pertama, perusahaan mampu
mengendalikan seluruh pasokan bahan baku yang dibutuhkan untuk menghasilkan
suatu produk. Misalnya, hingga Perang Dunia Kedua, Aluminum Company of
America (Alcoa) mengendalikan hampir semua sumber bauksit (bahan baku yang
diperlukan untuk memproduksi aluminium) dan dengan demikian memiliki kekuatan
monopoli atas produksi aluminium di Amerika Serikat.
Kedua, sebuah perusahaan bisa jadi memiliki hak paten atau hak cipta yang
melarang perusahaan lain menggunakan proses produksi tertentu atau melarang
menghasilkan produk yang sama. Misalnya, ketika cellophane diperkenalkan, Du
Pont memiliki kekuatan monopoli dalam proses produksinya karena memiliki hak
paten. Demikian pula, Xerox memiliki kekuatan monopoli atas mesin fotokopi dan
Polaroid atas produksi kamera foto instan. Hak paten diberikan oleh pemerintah
untuk jangka waktu 17 tahun sebagai insentif bagi para investo r.
Ketiga, dalam industri tertentu, bisa saja terjadi skala ekonomis (artinya,
kurva biaya rata-rata jangka panjangnya bisa menurun) jika jumlah output yang
dihasilkan cukup besar, sehingga hanya terdapat satu perusahaan yang memenuhi
kebutuhan seluruh pasar. Perusahaan yang demikian dikenal sebagai monopoli
alamiah (natural monopoly). Contohnya adalah fasilitas layanan masyarakat
(perusahaan listrik, gas, air dan angkutan). Jika terdapat lebih dan satu perusahaan
yang seperti itu dalam sebuah pasar, maka akan terjadi duplikasi garis penawaran
dan biaya yang terlalu tinggi untuk setiap unit yang dihasilkan. Untuk menghindari in
pemerintah lokal biasanya mengizinkan sebuah perusahaan beroperasi dalam pasar,
tetapi mengatur harga dan jasa yang disediakan, sehingga perusahaan hanya akan
memperoleh tingkat pengembalian yang normal.
Keempat, monopoli bisa terjadi akibat adanya peraturan dan pemerintah.
Dalam kasus in sebuab perusahaan didirikan sebagai penghasil atau distributor
tunggal dan sebuah barang atau jasa, tetapi harus di bawah regulasi pemerintah.
Contoh terbaik bagi monopoli yang terjadi akibat peraturan dan pemerintah adalah
kantor pos. Pemerintah lokal juga mengharuskan adanya lisensi untuk
mengoperasikan sekumpulan jenis usaha, seperti roko minuman beralkohol, taksi,
penyiaran, kantor-kantor medis, dan klinik kesehatan swasta. Tujuan dan pemberian
lisensi ini adalah untuk memastikan standar kemampuan minimum, namun karena
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
jumlah lisensi yang diberikan biasanya terbatas, dampaknya juga berguna bagi
pembatasan persaingan dan untuk memberikan laba monopoli bagi para pemilik
lisensi.
Tidak seperti monopoli yang berdasarkan peraturan, kasus monopoli yang
murni jarang terjadi di masa lampau, dan saat ini dilarang oleh hukum antitrust A.S.
Meskipun begitu, model monopoli murni sering berguna dalam menjelaskan perilaku
bisnis yang diobservasi dalam kasus-kasus yang menyerupai monopoli murni, selain
itu juga memberikan pemahaman terhadap operasi pasar persaingan tidak sempurna
yang lain (yaitu, pasar persaingan monopolistik dan oligopoli). Yang perlu dicatat
adalah bahwa seorang monopolis tidaklah memiliki kekuasaan pasar yang tidak
terbatas. Seorang monopolis menghadapi persaingan tidak langsung untuk
memperoleh uang konsumen karena adanya produk-produk lain. Lebih jauh,
meskipun tidak terdapat subsitusi dekat atas produk yang dijual oleh monopolis itu,
barang substitusi mungkin saja tersedia di pasar.
Misalnya, meskipun Alcoa memiliki monopoli atas produksi dan penjualan
aluminium di Amerika Serikat, aluminium menghadapi persaingan dan baja, plastik,
tembaga, dan jenis bahan lainnya. Rasa takut terhadap tindakan hukum pemerintah
dan adanya potensi ancaman persaingan, juga berfungsi sebagai pengendali
kekuasaan pasar seorang monopolis. Secara umum dapat disimpulkan, semua
kekuatan monopoli yang berdasarkan hambatan masuk ke dalam pasar akan hilang
dalam jangka panjang, kecuali monopoli yang berdasarkan peraturan dan
pemerintah.
Penetapan Harga dan Output Jangka Pendek dalam Pasar MonopoLi
Seorang monopolis, berlawanan dengan pengusaha dalam pasar persaingan
sempurna, tidak berrindak sebagai price taker, tetapi dapat menentukan harga dan
produk yang dijualnya. Pada bagian ini, kita akan melihat bagaimana seonang
monopolis menetapkan harga untuk memaksimalkan labanya atau meminimalkan
kerugiannya dalam jangka pendek. Pada bagian berikutnya, kita akan melihat
bagaimana seorang monopolis menyesuaikan skala pabrik dan menetapkan harga
untuk memaksimalkan laba dalam jangka panjang.
Karena seorang monopolis adalah penjual tunggal dan sebuah produk yang
tidak memiliki substitusi dekat, ia menghadapi kurva permintaan pasar atas produk
itu yang memiliki kemiringan negatif. ini berarti, bahwa seorang monopolis dapat
menjual lebih banyak unit produknya hanya dengan menurunkan harga. Karena itu,
penerimaan marjinalnya lebih kecil dan harga produk dan kurva penerimaan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
marjinalnya berada di bawah kurva permintaan yang dihadapinya. Hal ini ditunjukkan
dalam Gambar 9-6.
Dalam Gambar 9-6, D adalah kurva permintaan pasar yang dihadapi oleh
seorang monopolis, dan MR adalah kurva penerimaan marjinalnya. Untuk melihat
mengapa kurva MR berada di bawah kurva D, perhatikan bahwa seorang monopolis
bisa menjual 100 unit produknya pada P = $15 (titik G pada kurva D), sehingga TR =
$1.500. Untuk menjual 200 unit, dia harus menurunkan harga produknya menjadi P =
$14 atas semua unit yang dijualnya (titik H), sehingga TR = $2.800. Perubahan
dalam TR karena perubahan output per unit atau MR adalah
(titik I, yang digambarkan berada di tengah antara 100 dan 200 unit output
pada kurva MR dalam Gambar 9-6). Jadi, karena D memiliki kemiringan negatif,
maka kurva MR haruslah berada di bawahnya. Dan Gambar 9-6 kita juga dapat
melihat bahwa ketika kurva permintaan (D) berupa garis lurus (linear), kemiringan
absolut dan kurva MR adalah dua kali dan kemiringan kurva D, sehingga di mana
pun, kurva MR selalu berada di tengah-tengah antara kurva D dan sumbu harga.5
Tingkat output terbaik dalam jangka pendek adalah 500 unit dan ditunjukkan
oleh titik F dalam Gambar 9-6, ketika MR = MC. Pada Q < 500, MR > MC dan laba
total monopolis akan bertambah jika dia meningkatkan outputnya. Sebaliknya, pada
Q > 500, MC > MR dan laba total monopolis akan bertambah jika dia mengurangi
outputnya. Kemudian, tingkat harga terbaik yang harus dijadikan patokan saat
menjual produknya, ditentukan oleh kurva D. Dalam Gambar 9-6, p = $11 pada saat
Q = 500. Karena pada Q = 500, ATC = $8 (titik F dalam gambar), monopolis tersebut
memperoleh laba per unit sebesar AF = $3 dan laba total sebesar AFBC = $1 .500
(daerah yang diarsir dalam gambar). lnilah laba terbesar yang bisa diterima oleh
5 Hal mi dapat dibuktikan dengan mudah secara maremaris, sebagai berikut. Misalnya fungsi perrnintaan scorang monopolis adalah
di mana a adalah titik potong sumbu harga atau vertikal dan —b adalah kemiringan dan kurva perrnintaan. Maka TR — PQ = (a — bQ)Q = aQ bQ2 dan
Dengan dernikian, kurva MR memiliki titik potong sumbu vertikal atau harga yang sama dengan kurva I), tetapi kemiringan absolutnya (2b) adalah dua kali lipat dan kemiringan kurva D (b).
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
monopoli itu dalam jangka pendek. Perlu dicatat, bahwa tidak seperti dalam pasar
persaingan
sempurna dalam pasar monopolis, tingkat output terbaik dicapai saat F> MR
karena kurva permintaan berada di atas kurva penenimaan marjinal.
Meskipun monopolis dalam Gambar 9-6 memperoleh laba jangka pendek,
seorang monopolis (seperti halnya pengusaha dalam pasar persaingan sempurna)
bisa juga mencapai titik impas atau mengalami kerugian dalam jangka pendek. Hal
itu tergantung dan tingginya kurva ATC pada tingkat output terbaik. Jika ATC = P
pada tingkat output terbaik, maka monopolis tersebut hanya mencapai titik impas,
dan jika ATC> P pada tingkat output terbaik, monopolis tersebut mengalami
kerugian. Sekali lagi, seperti halnya dalam pasar persaingan sempurna, meskipun
merugi dalam jangka pendek, tetap lebih baik bagi monopolis tersebut untuk
bertahan menjalankan usaha, sepanjang P > AVC. Dalam kasus ini, kelebihan dan P
atas AVC dapat digunakan untuk rnenutup sebagian biaya tetap. Jika monopolis tadi
keluar dan pasar, dia akan mengalami kerugian yang lebih besar yang sama dengan
total biaya tetapnya. Jadi, tujuan dan monopolis dalam jangka pendek adalah sama
dengan pengusaha dalam pasar persaingan sempurna, yaitu memaksimalkan laba
atau meminimalkan kerugian.6
6 Perlu dicatat bahwa dalam pasar monopoli, MR = MC < P pada tingkat output terbaik dan kunva MR berkaitan dengan ningkat P yang berbeda-beda (tidak hanya untuk saw tingkat harga), tergantung dan elastisiras harga permintaan. Dengan demikian, tidak terdapat hubungan yang khusus antara P dan Q dalam pasar monopoli (artinya, kita tidak dapat menurunkan kurva penawaran monopolis itu dan bagian kurva MC yang menanjak di atas kurva AVC., sebagaimana yang kita lakukan untuk
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
Penentuan 1-larga dan Output Jangka Panjang dalam Pasar MonopoLi
Dalam jangka panjang semua input dan biaya produksi bersifat variabel, dan
seorang monopolis dapat menentukan skala pabrik yang optimal untuk memproduksi
tingkat output terbaik. Seperti halnya dalam kasus persaingan sempurna, tingkat
output terbaik bagi seorang monopolis ditentukan pada saat P = LMC, dan skala
pabrik yang optimal adalah pada saat kurva SATC bersinggungan dengan kurva MC
pada tingkat output terbaiknya. Namun, tidak seperti dalam pasar persaingan
sempurna, perusahaan baru terhalang untuk masuk dalam pasar monopoli, sehingga
seorang monopolis bisa memperoleh laba ekonomis dalam jangka panjang. Karena
masuknya perusahaan baru terhalang, seorang monopolis juga tidak akan
berproduksi pada tingkat terendah kurva MC. Hal ini ditunjukkan dalam Gambar 9-7.
Gambar 9-7 memperlihatkan bahwa tingkat output terbaik bagi monopolis
tersebut dalam jangka panjang adalah 700 unit dan ditunjukkan oleh titik F’, ketika P
= LMC. Pada Q = 700, P = $9 (titik A’ pada kurva D). Monopolis tersebut memiliki
waktu dalam jangka panjang untuk membangun skala pabrik yang optimal yang
ditunjukkan oleh kurva SATC, yang bersinggungan dengan kurva LACpada Q = 700
(titik F’ dalam Gambar 9-7). Dengan mengoperasikan tingkat skala pabrik yang
optimum pada F’ dan pada tingkat output terbaik Q = 700, monopolis memiliki SATC
LAC = $5 (titik F’). Jadi, monopolis memperoleh laba jangka panjang per unit sebesar
A’F’ $4 dan laba total sebesar A’F’B’ C’ = $2.800 (dibanding $1.500 dalam jangka
pendek). Karena masuknya perusahaan baru terhalang, monopolis tersebut akan
tetap memperoleh laba ini dalam jangka panjang selama kurva permintaan dan juga
kurva biaya yang dihadapinya tidak berubah.
Yang perlu dicatat adalah, bahwa ketika monopolis tadi berada dalam
kesimbangan jangka panjang (titik F’ dalam Gambar 9-7), dia juga akan dan harus
berada dalam keseimbangan jangka pendek (yaitu, MR = SMC), tetapi hal yang
sebaliknya tidak berlaku. Juga perlu dicatat bahwa monopolis dalam Gambar 9-7
tidak berproduksi pada titjk terendah kurva LAC-nya (sebagaimana yang dipaksakan
oleh adanya persaingan kepada perusahaan dalam pasar persaingan sempurna).
Hanya dalam kondisi yang tidak lazim, yaitu ketika kurva MR dan monopolis itu
memotong titik terendah dan kurva LAC-nya, maka monopolis tersebut
(sebagaimana pengusaha dalam pasar persaingan sempurna) akan berproduksi
pada titik terendah kurva LAC-nya. Namun, sekalipun dalam kasus ini, monopolis
tersebut akan tetap menetapkan harga
yang lebih tinggi dan kurva LAC-nya dan memperoleh laba dalam jangka
panjang.
perusahaan dalarn pasar persaingan sempurna).
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
Perbandingan Pasar MonopoLi dan Persaingan Sempurna
Kita telah lihat sebelumnya bahwa ketika industri persaingan sempurna
dalam keadaan keseimbangan jangka panjang, setiap perusahaan berproduksi pada
titik terendah kurva LAC-nya dan menetapkan harga yang sama dengan tiik terendah
MC, sehingga setiap perusahaan memperoleh laba ekonomis nol. Sebaliknya dalam
pasar monopoli, produksi tidak akan terjadi pada titik terendah LAC, dan karena
perusahaan baru tidak dapat masuk ke dalam pasar, monopolis tersebut juga akan
memperoleh laba dalam jangka panjang. Namun, kita tidak dapar mengambil
kesimpulan bahwa pasar persaingan sempurna pasti “lebih baik” atau lebih efisien
dibanding monopoli.
Pasar persaingan sempurna lebih efisien dibanding monopoli hanya jika titik
terendah dan kurva LAC terjadi pada tingkat ouput yang sangat kecil dibanding
keseluruhan permintaan pasar, sehingga banyak perusahaan dapat beroperasi. Juga
hanya jika produknya bersifat homogen, sehingga pasar persaingan sempurna bisa
terlaksana. Seringkali kondisi yang demikian tidak bisa diperoleh. Artinya, seningkali
diperlukan sebuah operasi berskala sangat besar untuk menghasilkan berbagai
produk secara efisien, dan dengan begitu, hanya memungkinkan sejumlah kecil
perusahaan untuk beroperasi. Misalnya, skala ekonomis hanya bisa dicapai dalam
skala produksi yang sangat besar, sehingga baja, aluminium, kendaraan bermotor,
komputer mainframe, pesawat terbang, dan banyak jenis barang serta jasa lainnya
bisa dihasilkan secara efisien kalau produksinya dilakukan oleh perusahaan-
perusahaan yang sangat besar. Sehingga, hanya perlu sedikit perusahaan untuk
dapat memenuhi keseluruhan permintaan pasar atas barang atau jasa yang
dimaksud. Dalam kondisi yang demikian, pasar persaingan sempurna tidak mungkin
tercapai atau bahkan menyebabkan biaya produksi tinggi yang tidak diinginkan.
Coba bayangkan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
betapa mahalnya biaya per unit yang harus dikeluarkan, jika mobil-mobil yang
diproduksi oleh 100 perusahaan atau lebih, hanya diproduksi oleh tiga atau empat
perusahaan yang sangat besar.
Sebagian orang meyakini bahwa kemampuan untuk menghasilkan laba
dalam jangka panjang karena adanya pembatasan terhadap perusahaan baru,
memberikan sumber daya dan insentif kepada seorang monopolis untuk melakukan
penelitian dan pengembangan. Karena bagian terbesar dan peningkatan standar
kehidupan di negara-negara industri saat ini berasal dan kemajuan teknologi, hal ini
merupakan pertimbangan yang sangat penning. Namun, terjadi banyak perdebatan
tentang apakah monopoli mampu mengarah kepada perubahan teknologi yang lebih
baik ketimbang pasar persaingan sempurna. Sebagian dan mereka ada yang
percaya bahwa seorang monopolis, karena ncrlindung persaingan, tidak memiliki
cukup insentif untuk melakukan inovasi dan sebaliknya kemajuan teknologi justru
banyak diperkenalkan dan perusahaanperusahaan yang berukuran sangat kecil.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
jika kita menyeleksi kemajuan teknologi dan mengasumsikan bahwa
reknologi yang digunakan untuk berproduksi dapat beroperasi secara efisien, maka
kita dapat membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna lebih balk ketimbang
monopoli, dilihat dan sudut pandang masyarakat secara keseluruhan. Hal ini bisa
ditunjukkan dengan bantuan Gambar 9-8.
Dalam Gambar 9-8, kita mengasumsikan bahwa kurva LMC bersifat kontan
dan sama dengan LAC dan perusahaan persaingan sempurna dan penusahaan
monopoli. Dalam pasar persaingan sempurna, kurva LAC = LMC merepresentasikan
kurva penawaran pasar. Harga keseimbangan sebesar $6 dan kuantitas
keseimbangan sebanyak 1.000 unit direntukan pada titik E, ketika kurva D dan kurva
LMC (penawaran pasar jangka panjang) dalam pasan persaingan sempurna
berpotongan. Semua perusahaan dalam pasar persaingan sempunna, secara
bensama-sama menghasilkan 1.000 unit produk pada P = $6 dan mencapai rink
impas. Konsumen secara keseluruhan membayan EJON = $6.000 untuk 1.000 unit
produk tersebut. Sebenarnya mereka bersedia membayar EJOG = $11 .000 (luas
total daerah di bawah kurva D sampai dengan titik E), jika produk tersebut dijual
hanya 1 unit secara satu-demi-satu dan jika pedagang menjual setiap unit pada
harga tertinggi. Perbedaan antara apa yang bersedia dibayar oleh konsumen untuk
1.000 unit produk itu (yaitu EJOG = $11 .00 0) dan apa yang sebenarnya dibayar
oleh konsumen (yaitu EJON = $6.000) disebut surplus konsumen (consumers’
surplus). Dalam kasus ini, surplus konsumennya adalah ENG = $5.000.
Misalnya, bahwa sekarang pasar tiba-tiba dimonopoli, dan monopolis yang
bersangkutan menghadapi kondisi permintaan dan biaya yang sama dengan
perusahaan persaingan sempurna. Tingkat output terbaik bagi monopolis itu
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
sekarang adalah 500 unit (ditunjukkan oleh titik E’ ketika MR = LMC). Monopolis itu
akan mengenakan harga P = $11 (titik H pada kurva D), dan memperoleh laba per
unit sebesar HE’ = $5 dan laba totalnya HE’NT= $2.500. Hanya HTG = $1 .250 dan
surplus konsumen yang sebelumnya sebesar ENG = $5.000 yang tersisa bagi
konsumen. HE’NT= $2.500 akan berpindah tangan kepada monopolis dalam bentuk
laba, dan EE’H = $1.250 mencerminkan kerugian masyarakaiikerugian beban baku
atau deadweight loss akibat monopolis. Berpindahnya sebagian surplus konsumen
menjadi laba monopolis (HE’Nl) tidak selalu berarti kerugian bagi masyarakat
(misalnya, monopolis tersebut bisa menggunakannya untuk penelitian dan
pengembangan). Meskipun begitu, semua sepakat bahwa kerugian
masyarakat/kerugian beban baku (EE’ I]) adalah kerugian nyata bagi masyarakat,
karena konsumen bersedia membayar $11 bagi unit terakhir yang diproduksi dalam
kondisi monopoli (titik Hpada kurva D), tetapi biaya memproduksi unit tersebut hanya
$6 (titik E’ pada kurva LMC). Monopolis tersebut membatasi output dan menjual
dengan harga yang terlalu mahal. Sebagian sumber daya akan dipindahkan untuk
memproduksi produk lain yang dinilai kurang berharga oleh masyarakat, sehingga
segitiga EE’H merepresentasikan hilangnya efisiensi dalam penggunaan sumber
daya milik masyarakat, akibat monopoli pasar.
9.5 PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Dalam bagian ini kita akan mendiskusikan secara rinci arti dan nilai penting
pasar persaingan monopolistik, menunjukkan bagaimana harga dan kuantitas
keseimbangan ditentukan dalam jangka pendek dan jangka panjang, serta mengkaji
variasi produk dan biaya penjualan.
Arti dan NiLai Penting Persaingan Monopotistik
Dalam Bagian 9-1 kita mendefinisikan pasar persaingan monopolistik sebagai
bentuk organisasi pasar di mana terdapat banyak penjual dan sebuah produk yang
heterogen atau terdiferensiasi, dan masuk atau keluarnya perusahaan baru ke dalam
industri agak mudah dalam jangka panjang. Produk terdiferensiasi (differentiated
products) adalah produk yang mirip tetapi tidak identik dan memenuhi kebutuhan
dasar yang sama. Contohnya adalah banyaknya merk sereal untuk sarapan, pasta
gigi, rokok, deterjen, dan obat influenza. Perbedaan yang ada bisa saja nil (misalnya,
berbagai merk sereal untuk sarapan memiliki
kandungan bahan makanan dan gula yang berbeda-beda) atau hanya
imajiner (misalnya, semua merk aspirin memiliki bahan baku dasar yang sama).
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
Diferensiasi produk juga bisa didasarkan pada lokasi yang lebih nyaman atau
pelayanan yang lebih baik.
Seperti yang tersirat dan namanya, pasar persaingan monopohistik adalah
campuran antara pasar persaingan dan monopoli. Unsur persaingan berasal dan
kenyataan bahwa dalam pasar persaingan monopolistik (seperti juga dalam pasar
persaingan sempurna), terdapat banyak penjual dan produk yang terdiferensiasi.
Dan masing-masing terlalu kecil untuk mempengaruhi yang lain. Unsur monopoli
timbul dan produk yang terdiferensiasi (artinya, bahwa produk yang dijual oleh setiap
penjual agak berbeda dengan penjual lainnya). Namun, kekuatan monopoli yang
dihasilkan sangatlah terbatas, karena tersedia banyak produk substitusi yang dekat.
Dengan demikian, jika penjual salah satu merk aspirin meningkatkan harganya
sedikit saja, penjualannya akan merosot tajam.
Pasar persaingan monopolistik paling umum terjadi pada sektor rite1 dan jasa
dalam perekonomian di A.S. Pakaian, tekstil katun, dan pemrosesan makanan
adalah industri yang mendekati struktur persaingan monopolistik pada tingkat
nasional. Pada tingkat lokal, contoh terbaik dan persaingan monopolistik adalah
restoran cepat saji, toko sepatu, pompa bensin, salon kecantikan, toko obat, toko
penyewaan kaset video, dan warung pizza, semuanya berlokasi saling berdekatan.
Perusahaan dalam setiap bisnis ini memiliki kekuatan monopoli atas pesaing-
pesaing mereka berdasarkan keunikan produk mereka, lokasi yang lebih baik,
pelayanan yang lebih baik, produk yang lebih bervariasi, dan harga yang sedikit lebih
murah, tetapi kekuatan pasar mereka sangat dibatasi oleh tersedianya banyak
produk substitusi yang dekat.
Karena dalam pasar persaingan monopolistik setiap perusahaan menjual
produk yang agak berbeda, kita tidak dapat menurunkan kurva permintaan dan
penawaran pasar atas produk itu, sebagaimana dalam pasar persaingan sempurna.
Kita juga tidak memiliki satu tingkat harga keseimbangan atas produk tersebut, tetapi
yang kita mihiki adalah sekumpulan tingkat harga. Karena itu, analisis kita haruslah
dibatasi pada perusahaan yang “umum” atau yang “mewakili lainnya”. Anahisis
secara grafis juga akan sangat disederhanakan dengan mengasumsikan (seperti
Edward Chamberlin, yang merintis pengkajian atas model persaingan
monopohistik7), bahwa semua perusahaan yang menjual produk yang hampir serupa
menghadapi kurva perminraan dan kurva biaya yang sama. Asumsi ini tidak realistis,
karena produksi dan produk yang terdiferensiasi justru akan menyebabkan kurva
7 Edward H. Chamberlin, The Theory of Monopolistic Competition (Cambridge, Mass.: Harvard University Press, 1962).
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
permintaan dan kurva biaya yang berbeda. Namun, asumsi ini digunakan karena
akan sangat menyederhanakan analisis yang dilakukan.
Tidak seperti perusahaan persaingan sempurna, perusahaan persaingan
monopolistik bisa menentukan karakteristik produk dan jumlah beban penjualan
(misalnya iklan) yang akan dikeluarkan, sebagaimana dia dapat menentukan harga
dan kuantitas produk tersebut. Dalam bagian berikut, pertama-tama, kita
mengasumsikan bahwa perusahaan persaingan monopolistik sudah menentukan
karakteristik produk dan beban penjualan yang akan dikeluarkan, sehingga kita
dapat memusatkan perhatian pada keputusan untuk menentukan harga dan jumlah
output dalam jangka pendek dan jangka panjang. Selanjutnya, kita akan mengkaji
bagaimana perusahaan menentukan tingkat pengeluaran optimal untuk variasi
produk dan usaha penjualan.
Penetapan Harga dan Output Jangka Pendek datam Pasar Persaingan
MonopoListik
Karena perusahaan persaingan monopolistik menghasilkan produk yang
terdiferensiasi, kurva perminraan yang dihadapinya memiliki kemiringan negatif,
tetapi karena terdapat banyak produk substitusi yang dekat untuk produk itu, kurva
permintaannya sangat elastis terhadap perubahan harga. Elastisitas harga
permintaan semakin tinggi, kalau diferensiasi produknya semakin sedikit. Seperti
halnya dalam monopoli, karena kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan
memiliki kemiringan negatif dan linier, maka kurva penerimaan marjinalnya berada di
bawah lcurva perminraan, yang memorong sumbu harga pada titik yang sama dan
memiliki kemiringan absolur dua kall lipat kurva permintaan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
Seperti juga semua perusahaan dalam struktur pasar lain yang telah dibahas,
tingkat output terbaik dan perusahaan persaingan monopolistik dalam jangka
pendek, dicapai ketika penerimaan marjinal sama dengan biaya marjinal, sepanjang
harga (yang ditentukan pada kurva permintaan) melebihi biaya variabel rata-rata. Hal
ini ditunjukkan dalam Gambar 9-9.
Gambar 9-9 menunjukkan bahwa tingkat output terbaik dalam jangka pendek,
dan perusahaan persaingan monopolistik yang “umum” atau “mewakili”, adalah 6 unit
dan ditunjukkan oleh titik F, ketika MR = MC. Pada Q < 6, MR > MC dan laba total
perusahaan bisa diperbesar dengan meningkatkan output. Pada Q > 6, MC > MR
dan laba total perusahaan bisa diperbesar dengan mengurangi output. Untuk bisa
menjual pada tingkat output terbaik (yaitu, 6 unit), perusahaan membebankan hatga
sebesar $9 per unit (titik A pada kurva D). Karena pada Q = 6, ATC = $7 (titik F
dalam gambar), maka perusahaan persaingan monopolistik ini memperoleh laba per
unit sebesar AF = $2 dan laba total sebesar AFBC = $12 (daerah yang diarsir dalam
gambar).8 Seperti halnya dalam kasus perusahaan persaingan sempurna maupun
kasus monopolis, perusahaan persaingan monopolistik bisa memperoleh laba,
mencapai titik impas, atau justru merugi dalam jangka pendek. Jika pada tingkat
output terbaiknya, F> ATC, maka perusahaan memperoleh laba; jika P ATC maka
perusahaan mencapai titik impas, dan jika P < ATC, maka perusahaan mengalami
kerugian, tetapi meminimalkan kerugiannya jika perusahaan tetap berproduksi
sepanjang P > AVC. Terakhir, karena kurva permintaan yang dihadapi oleh
perusahaan persaingan monopolistik memiliki kemiringan yang negatif, MR = MC < P 8 Perhatikan bahwa Gambar 9-9 sangar mirip dengan Gambar 9-6 bagi seorang monopolis. Perbedaannya hanyalah bahwa kurva permintaan D bagi perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis memiliki elasrisitas harga yang lebih tinggi dibanding kurva D bagi rnonnpolis dalam Gambar 9-6.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
pada tingkat output terbaiknya, sehingga (seperti juga dalam kasus monopoli) bagian
kurva MC yang menanjak dan terletak di atas kurva AVC bukan merupakan kurva
penawaran jangka pendek dan perusahaan persaingan monopolistik.
Penetapan Harga dan Output Jangka Panjang dalam Pasar Persaingan
Monopotistik
J ika perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik memperoleh laba
dalam jangka pendek (atau akan memperoleh laba dalam jangka panjang dengan
membangun skala pabrik yang optimal untuk berproduksi pada tingkat output terbaik
mereka), lebih banyak perusahaan akan memasuki pasar dalam jangka panjang. ini
berarti kurva permintaan yang dihadapi oleh setiap perusahaan dalam pasar
bergeser ke sebelah kin (karena pangsa pasarnya berkurang), hingga akhirnya
bersinggungan dengan kurva MC perusahaan. Jadi, dalam jangka panjang, semua
perusahaan persaingan monopolistik hanya mencapai titik impas dan berproduksi
pada bagian kurva MC yang memiliki kemiringan negatif (dan tidak pada titik
terendah sebagaimana dalam kasus pasar persaingan sempurna). Hal ini
ditunjukkan dalam Gambar 9-10.
Dalam Gambar 9-10, IY adalah kurva permintaan yang dihadapi oleh
perusahaan yang “umum” atau “mewakili” pasar persaingan monopolistik dalam
jangka panjang. Kurva perminraan LY lebih rendah dan elastisitas harganya lebih
tinggi dibanding kurva D yang dihadapi oleh perusahaan dalam jangka pendek.
Artinya, semakin banyak perusahaan memasuki pasar persaingan monopolistik
dalam jangka panjang (yang tertarik oleh laba yang diperoleh), setiap perusahaan
persaingan monopolistik akan memperoleh pangsa pasar yang semakin kecil dan
menghadapi kurva permintaan yang semakin tinggi ningkat elastisitas harganya,
karena semakin banyak produk saingan yang tersedia dalam jangka panjang.
Perhatikan bahwa kurva permintaan LY bersinggungan dengan kurva MC dan SATC’
pada titik A’, yaitu tingkat output ketika MR’ = LMC = SMC’ (titik E’ dalam gambar).
Dengan demikian, perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik menjual 4 unit
produk tersebut pada tingkat harga $6 per unit dan mencapai titik impas dalam
jangka panjang (bandingkan dengan Q = 6 pada P = $9 dan laba per unit $2 serta
laba total $12 dalam jangka panjang). Pada tingkat harga lainnya, perusahaan
tersebut akan mengalami kerugian dalam jangka panjang, dan dengan jumlah
perusahaan yang berbeda, tidak akan tercapai titik impas.9
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
Kenyataan bahwa perusahaan persaingan monopolistik berproduksi di
sebelah kin titik terendah kurva LAC-nya ketika mencapai keseimbangan jangka
panjang, berarti bahwa biaya rata-rata produksi dan harga dan produk dalam pasar
persaingan monopolistik lebih tinggi dibanding pasar persaingan sempurna ($6 pada
titik A’ dibanding $5 pada titik F”, secara berturut-turut, dalam Gambar 9-10).
Perbedaan ini tidak besar karena kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan
persaingan monopolistik sangat elastis. Akan tetapi, sedikit lebib tingginya MC dan P
dalam pasar persaingan monopolistik dibanding pasar persaingan sempurna, bisa
dianggap sebagai biaya untuk menyediakan sejumlah variasi produk terdiferensiasi
yang sesuai dengan berbagai macam selera konsumen, ketimbang hanya memiliki
satu produk yang tidak terdiferensiasi. Kenyataan bahwa setiap perusahaan
persaingan monopolistik berproduksi di sebelah kin titik terendah kurva LAC, berarti
bahwa setiap perusahaan berproduksi dengan kapasitas benlebih (excess capacity)
dan terdapat jauh lebih banyak perusahaan (artinya, terjadi overcrowding) ketika
bentuk pasar adalah persaingan monopolistik dibanding jika bentuknya pasar
persaingan sempurna.
Variasi Produk dan Beban PenjuaLan datam Pasar Persaingan MonopoListik
Dalam pasar persaingan monopolistik, sebuah perusahaan dapat
meningkatkan pengeluarannya untuk meningkatkan variasi produk dan usaha
penjualan, agar dapat meningkatkan permintaan atas produknya dan membuat
produknya menjadi lebih tidak elastis terhadap perubahan harga. Variasi produk
(product variation) mengacu kepada perubahan dalam beberapa ciri produk yang
dilakukan oleh perusahaan persaingan monopolistik, untuk menjadikan
produknya lebih menarik bagi konsumen. Misalnya, produsen bisa saja mengurangi
kandungan gula dalam sereal untuk sarapan dan memasukkan hadiah kejutan kecil
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
ke dalam setiap paket produk. Beban penjualan (selling expenses) adalah semua
beban yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengiklankan produk, meningkatkan
armada penj ualannya, memperbaiki pelayanan, dan sebagainya. Variasi produk dan
beban penjualan bisa meningkatkan penjualan dan laba perusahaan, tetapi juga
mengakibatkan tambahan biaya. Sebuah perusahaan boleh mengeluarkan lebih
banyak uang untuk variasi produk dan usaha penjualan selama MR yang diperoleh
akibat biaya ekstra ini melebihi MC, hingga akhirnya MR = MC. Meskipun lebih
banyak uang yang dikeluarkan untuk variasi produk dan usaha penjualan dapat
meningkatkan laba dalam jangka pendek, perusahaan persaingan monopolistik akan
mencapai titik impas dalam jangka panjang, karena hal serupa akan dilakukan oleh
perusahaan lain dan karena masuknya perusahaan-perusahaan baru. Hal ini
ditunjukkan dalam Gambar 9-11.
Dalam Gambar 9-11, D”dan MR” adalah kurva permintaan dan penerimaan
marjinal yang lebih tinggi dibanding D’ dan MR’ dalam Gambar 9-10, akibat lebih
besarnya biaya variasi produk dan beban penjualan. Kurva LAC sama dengan yang
ada dalam Gambar 9-10, sementara LAC dan LMC adalah kurva biaya rata-rata dan
biaya marjinal jangka panjang akibat lebih besarnya variasi produk dan beban
penjualan. Perhatikan bahwa jarak vertikal antara LAC dan LAC semakin besar
berdasarkan asumsi (realistis) bahwa untuk menjual lebih banyak produk dibutuhkan
beban per unit yang semakin besar untuk variasi produk dan usaha penjualan.
Meskipun usaha-usaha ini dapat meningkatkan laba dalam jangka panjang,
perusahaan yang umum atau mewakili yang kita cantumkan dalam contoh, akan
tetap hanya mencapai titik impas dalam jangka panjang. Hal ini ditunjukkan oleh titik
A* dalam Gambar 9-li, yaitu ketika Q = 5 dan P = LAC* = $8, dan MR” = LMC* (titik
E). Perhatikan bahwa pada titik A * perusahaan membebankan harga yang lebih
tinggi dan menjual lebih banyak dibanding pada titik A’ dalam Gambar 9-10, tetapi
perusahaan pada akhirnya hanya akan mencapai titik impas dalam jangka panjang.
Jika semua perusahaan yang menjual produk sejenis meningkatkan beban untuk
variasi produk dan usaha penjualan, setiap perusahaan hanya akan
mempertahankan pangsanya dan pasar yang semakin berkembang dalam jangka
panjang.
Ringkasan
1. Proses penetapan harga dan output dalam dunia nyata sangat dipengaruhi
oleh struktur pasarnya. Sebuah pasar terdiri dan semua pembeli dan penjual
aktual dan potensial dan sebuah produk tertentu. Struktur pasar mengacu
kepada lingkungan yang kompetitif di mana pembeli dan penjual dan produk
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
tersebut benoperasi. Terdapat empat jenis struktur pasar yang biasa dikenal.
Yaitu, pasar persaingan sempurna pada kutub ekstrim yang satu, monopoli
murni pada kutub ekstrim yang lain, dan persaingan monopolistik serta oligopoli
di antara keduanya.
2. Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna adalah price taker (artinya, dia
menghadapi kurva permintaan atas produk yang elastisitasnya tidak terhingga).
Tingkat output terbaik jangka pendek bagi perusahaan persaingan sempurna
adalah pada titik ketika P = MR = MC, sepanjang P> AVC. Bagian kurva MC
perusahaan yang meningkat dan benada di atas kurva AVC adalah kurva
penawaran produk perusahaan dalam pasar persaingan sempurna tersebut.
Jika harga input konstan, kurva penawaran pasar diperoleh dengan
menjumlahkan seluruh kurva penawaran dan perusahaan persaingan
sempurna secara honisontal. Dalam jangka panjang, perusahaan dapat
menentukan skala pabrik yang optimal untuk memproduksi tingkat ouput yang
terbaik. jika laba bisa diperoleh dalam industri tersebut, akan lebih banyak
perusahaan memasuki industri tersebut dalam jangka panjang, hingga seluruh
laba hilang dan semua perusahaan berproduksi pada titik terendah kurva LAC-
nya. Jika perusahaan-perusahaan dalam industri mengalami kerugian,
sebagian perusahaan akan meninggalkan industri dalam jangka panjang,
hingga penusahaan yang masih tersisa mencapai titik impas.
3. Perusahaan domestik dalam berbagai industri menghadapi persaingan yang
sangat ketat dan barang impor. Perdagangan internasional menyebabkan
turunnya harga komoditas domestik, meningkatnya konsumsi domestik, dan
turunnya produksi komoditas tersebut dibanding jika tidak ada perdagangan.
Nilai tukar mengacu kepada harga dolar dan satu unit mata uang asing. Jika
tidak terdapat campur tangan pemenintah, nilai tukar dolar ditentukan oleh
perpotongan kurva permintaan dan kurva penawaran untuk mata uang asing
tadi. Depresiasi dolar memungkinkan perusahaan A.S. untuk meningkatkan
penjualan di luar negeri dan juga labanya, tetapi juga meningkatkan biaya input
yang diimpornya.
4. Monopoli adalah bentuk organisasi pasar di mana hanya terdapat sebuah
perusahaan yang menjual suatu produk, serta tidak terdapat substitusi yang
dekat bagi produk tersebut. Jadi, seorang monopolis menghadapi kurva
permintaan pasar dengan kemiringan negatif untuk produk itu dan MR < F.
Seperti dalam kasus pasar persaingan sempurna, tingkat output terbaik dalam
jangka pendek bagi seorang monopolis dicapai ketika MR = MC, sepanjang F>
AVC. Dalam jangka panjang, seorang monopolis dapat menentukan skala
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
pabrik optimal untuk berptoduksi pada tingkat output terbaiknya (ditentukan
pada titik ketika F = [MC). Namun, karena petusahaan baru tidak dapat masuk
ke dalam pasar, seorang monopolis bisa memperoleh laba dalam jangka
panjang dan tidak akan berproduksi pada titik terendah kurva LAC-nya. Pasar
persaingan sempurna baru akan mewakili penggunaan sumber daya
masyarakat yang lebih baik, hanya jika ada teknologi yang memungkinkan
banyak perusahaan untuk beropetasi secara efisien di dalam pasar.
5. Pasar persaingan monopolistik adalah bentuk organisasi pasar di mana
tetdapat banyak penjual dati sebuab produk yang terdiferensiasi, dan masuk
serta keluarnya perusahaan dan industri agak mudah dalam jangka panjang.
Pasar persaingan monopolistik paling umum terjadi pada sektor rite! dalam
perekonomian. Katena tersedianya banyak substitusi yang dekat, kurva
permintaan yang dihadapi oleh perusahaan persaingan monopolistik sangatlah
elastis. Tingkat output terbaik dalam jangka pendek adalah ketika MR = MC,
sepanjang F> AVC. Perusahaan dalam pasar petsaingan monopolistik bisa
mengeluarkan biaya untuk vatiasi produk dan biaya penjualan hingga MR =
MC. Jika perusahaan-perusahaan dalam pasar ini memperoleh laba dalam
jangka pendek, lebib banyak petusahaan akan memasuki pasat dalam jangka
panjang. Hal ini akan menggeser kurva permintaan yang dihadapi oleh setiap
perusahaan ke sebelah kiti, hingga akhirnya setiap petusahaan hanya
mencapai titik impas. Dalam pasar persaingan monopolistik, F dan [AC agak
lebih tinggi dibanding dalam pasat persaingan sempurna dan
perusahaanperusahaan beroperasi dengan kapasitas berlebih.
Pertanyaan Diskusi
1. Seorang pengusaha pembuat mobil menganggap bisnisnya sebagai bisnis
yang penuh persaingan karena dia sangat sadar akan adanya persaingan
dengan pembuat mobil yang lain. Sebagaimana pembuat mobil lainnya, dia
melaksanakan kampanye ildan besar-besaran untuk meyakinkan para pembeli
potensial terhadap keunggulan kualitas produknya serta model mobil
buatannya yang lebih baik. Dia juga bereaksi sangat cepat terhadap
pengakuan serupa yang dilakukan oleh para pesaingnya. Apakah ini arti dan
persaingan sempurna dan sudut pandang ilmu ekonomi? Jelaskan.
2. (a) Dalam kondisi apa sebuah perusabaan harus terus berproduksi dalam
jangka pendek jika dia mengalami kerugian pada tingkat output terbaiknya? (b)
Apakah basil normal atas investasi dimasukkan sebagai bagian dan biaya atau
laba dalam ilmu ekonomi manajerial? Mengapa?
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
3. (a) Apakah kurva penawaran pasar bagi suatu produk lebih elastis atau kurang,
dibanding kurva penawaran dan sebuah perusabaan dalam pasar? Mengapa?
(b) Bagaimana peningkatan harga input ditunjukkan dalam biaya marjinal
jangka pendek perusahaan? Apakab ini akan mempengaruhi kurva penawaran
dan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna? (c) Apakah kurva
penawaran jangka pendek dan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna
dipengaruhi oleh perubahan dalam biaya tetap perusahaan? Mengapa?
4. (a) Di rnanakah tingkat output terbaik jangka panjang bagi perusahaan dalam
pasar persaingan sempurna? (b) Di manakah skala pabrik yang optimal bagi
perusahaan dalam pasat persaingan sempurna ketika petusahaan itu betada
dalam keseimbangan jangka panjangnya? (c) Di manakah tingkat output
terbaik dan skala pabrik yang optimal ketika pasar persaingan sempurna dan
juga perusahaan berada dalam keseimbangan jangka panjang?
5. (a) Jika sebuah perusahaan persaingan semputna berada dalam
keseimbangan jangka pendek, apakah itu berarti petusahaan tersebut juga
sedang betada dalam keseimbangan jangka panjang? (b) Jika sebuah
perusahaan persaingan sempurna berada dalam keseimbangan jangka
panjang, mestikah itu berarti perusahaan tersebut berada dalam keseimbangan
jangka pendek?
6. (a) Bagaimanakah cata menunjukkan pengenaan tarif impor dalam Gambar 9-
4? (b) Berapakah besar tarif prohibitive (yaitu, tarif yang akan menghentikan
perdagangan) dalam Gambar 9-4?
7. Dengan mengasumsikan dunia hanya memiliki dua mata uang, dolar AS. dan
pound sterling Inggris, apakah arti depresiasi dolar bagi pound? Jelaskan.
8. (a) Bisakah seorang monopolis mengalami kerugian dalam jangka pendek?
Mengapa? (b) Bisakah seorang monopolis yang memperoleh laba jangka
pendek meningkatkan laba tersebut dalam jangka panjang? Mengapa? (c)
Akankah seorang monopolis pernah beroperasi pada bagian kurva permintaan
yang inelastis? Mengapa?
9. Dapatkah kita menurunkan kurva penawaran seorang monopolis dan kurva
biaya marjinal, sama seperti kita menurunkannya dan perusahaan persaingan
sempurna? Mengapa?
10. Dalam kondisi yang bagaimana kita bisa yakin bahwa pasar persaingan
sempurna menyebabkan penggunaan sumber daya masyarakat yang lebih
efisien disbanding monopoli? Seberapa sering kondisi ini terjadi di dunia nyata?
11. (a) Apakah variabel yang bisa dipilih untuk perusahaan persaingan
monopolistik? (b) Apakah yang dimaksud dengan persaingan nonharga (nonp
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
rice competition)? (c) Variasi produk? (a Biaya penjualan?
12. Banyak perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik menetapkan
anggaran iklan mereka dalam persentase yang tetap dan perkiraan penjualan
mereka. Apakah ini berarti bahwa perusahaan tersebut berperilaku tidak
memaksimalkan labanya? Mengapa?
13. Kapasitas berlebih berhubungan secara terbalik dengan elastisitas harga dan
permintaan yang dihadapi oleh perusahaan persaingan monopolistik. Benar
atau salah? Jelaskan.
SoaL-soat
1. Jika fungsi permintaan dan penawaran untuk pizza di Newton adalah:
(a) Tentukan seeara matematis tingkat harga dan kuantitas keseimbangan
untuk pizza dan (b) gambarlah kurva permintaan dan penawaran pasar, tandal
ritik keseimbangan dengan E, dan gambarlah kurva permintaan yang dihadapi
oleh satu restoran pizza dalam pasar i, dengan asumsi bahwa pasar tersebut
merupakan pasar persaingan sempurna. Tunjukkan pula penerimaan marjinal
perusahaan dalam gambar itu.
2. Dengan menggunakan fungsi permintaan dan penawaran pasar yang terdapat
dalam Soal 1, tentukan secara matematis tingkat harga dan kuantitas
keseimbangan yang baru jika (a) fungsi permintaan berubah menjadi QD’ =
12.000 — 1 .000P atau menjadi QD” = 8.000 — 1.000P, atau (b) fungsi
penawaran pasar berubah menjadi QS* = —4.000 + 1 .000P atau menjadi QS**
= 1 .000P. (c) Gambarlah grafik untuk bagian (a) dan (b); ben tanda E’ dan E”
berturut-turut, untuk titik keseimbangan yang terjadi karena permintaan pasar
berubah menjadi QD’ atau QD”; ben tanda E* dan E** secara berurutan, untuk
titik keseimbangan yang terjadi karena fungsi penawaran pasar berubah
menjadi QS* atau QS* pada gambar yang sama, ben tanda F untuk titik
keseimbangan yang terjadi akibat QD’ dan QS*; ben tanda G untuk titik
keseimbangan yang terjadi akibat QD” dan QS**; ben tanda H untuk titik
keseimbangan yang terjadi akibat QD’ dan QS**; dan ben tandaJuntuk titik
keseimbangan yang terjadi akibat QD” dan QS*.
3 Emily Rivera, seorang konsultan yang disewa oleh Unisex Hair Styling
Corporation, yaitu sebuah salon kecantikan di New York City memperkirakan
kurva biaya penataan rambut yang ditunjukkan dalam gambar di bawah.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
Tentukan tingkat output terbaik perusahaan dan laba totalnya jika harga
penataan rambut adalah (a) $18, (b) $13, (c) $9, (a) $5 dan (e) $3.
4. (a) Gambarlah kurva penawaran untuk perusahaan dalam pasar persaingan
sempurna pada Soal 3. Gambarlah juga kurva penawaran jangka pendek dan
industri tersebut, dengan asumsi terdapat 100 perusahaan identik dalam
industri dan bahwa harga faktor produksi tidak meningkat seiring meningkatnya
output industri (sehingga lebih banyak faktor produksi yang digunakan). (b)
Jelaskan grafik dan bagian (a). (c) Berapa jumlah layanan yang akan
ditawarkan oleh setiap perusahaan dan oleh industri pada level harga $9?
Pada $18? Pada harga di bawah $5?
5 John Gilledeau, seorang ahli ekonomi dalam departemen riset Computer Parts
Corporation, satu dan sekian banyak produsen hard disk untuk komputer PC,
memperkirakan kurva biaya per unit untuk jangka pendek dan jangka panjang
bagi perusahaan itu, ditunjukkan dalam gambar di bawah. Misalnya pasar yang
dihadapi mendekati pasar persaingan sempurna dan perusahaan tersebut
memiliki skala pabrik seperti yang ditunjukkan oleh SAC1 dan harga
keseimbangan jangka pendek adalah $16. (a) Berapakah output yang akan
diproduksi dan dijual oleh perusahaan ini dalam jangka pendek? Apakah
perusahaan memperoleh laba atau justru merugi pada tingkat output ini? (b)
Diskusikan harga yang telah disesuaikan untuk perusahaan ini dalam jangka
panjang, jika hanya perusahaan ini, dan tidak ada perusahaan lain dalam
industri yang mengalami penyesuaian dalam jangka panjang. (c) Jelaskan
proses penyesuaian jangka panjang bagi perusahaan ini dan juga pasarnya
yang terlihat dalam gambar. (a Apakah asumsi implisit mengenai harga faktor
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
produksi, ketika menjawab bagian (e)? Apa yang akan terjadi kalau harga input
meningkat seiring dengan semakin banyaknya perusahaan yang memasuki
pasar dan meminta lebih banyak input.
6. Dan Gambar 9-4, tentukan dampak dan pengenaan tarifimpor sebesan 33
persen atas komoditas X
7. Dengan menggunakan Gambar 9-6 yang menunjukkan penentuan harga dan
output jangka pendek oleh seonang monopolis, misalnya biaya tetap rata-rata
(fixed average cost) dan monopolis itu meningkat sebesar $5 dan AVC lebih
sedikit $6 dibanding ATC-nya yang baru pada tingkat output terbaik.
Gambanlah sebuah grafik yang menunjukkan tingkat output dan harga terbaik,
jumlah laba atau kerugian per unit maupun kerugian total, dan apakah
sebaiknya monopolis tersebut terus berproduksi atau tidak.
8. Dengan menggunakan Gambar 9-7 yang menunjukkan kondisi keseimbangan
bagi seorang monopolis, gambar sebuah grafik yang menunjukkan bahwa (a)
monopolis itu akan mencapai titik impas (breakeven point) jika biaya meningkat
cukup besar dalam jangka panjang dan (b) perubahan dalam permintaan
sehingga monopolis tersebut akan berproduksi pada titik terendah kurva LAC-
nya.
9. Perusahaan Unisex Internasional Haircutters, menghadapi fungsi permintaan
untuk jasa potong rambut setiap hari :
(a) Gambarlah sebuah grafik yang menunjukkan kurva permintaan dan kurva
penerimaan marjinal yang berkaitan bagi perusahaan tersebut. Pada grafik
yang sama, gambar kurva MC, ATC, dan AVC yang wajar, yang menunjukkan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
bahwa tingkat output terbaik adalab 80 jasa potong rambut per han, dan bahwa
ATC = $10 dan AVC = $6 pada Q = 80. (b) Berapa besar laba atau kerugian
yang diperoleh perusahaan untuk setiap unit jasa potong rambut? Apakah
perusahaan ini akan tetap berproduksi dalam jangka pendek? Mengapa?
10. (a) Gambarlah sebuah grafik yang serupa dengan Gambar 9-10 bagi
perusahaan dalam Soal 1, yang menunjukkan tingkat output terbaik dalam
jangka panjang. Dengan asumsi bahwa, kurva permintaan yang dihadapi oleh
perusahaan bergeser dalam jangka panjang, tetapi tetap sejajar dengan kurva
permintaan D dalam Soal 1. Pada grafik yang sama tunjukkan tingkat output
dan harga terbaik bagi produk itu, jika pasar berjenis persaingan sempurna
(Hilangkan kurva biaya per unit jangka pendek dan gambar tersebut untuk
memberi ruang dalam gambar). (b) Berapakah jumlah kapasitas berlebih dan
perusahaan persaingan monopolistik ini dalam jangka panjang? Apa clampak
kapasitas benlebih ini terhadap jumlah perusahaan dalam pasar? (c) Bisakah
Anda menyimpulkan dan grafik pada bagian (a) bahwa pasar persaingan
sempurna lebih efisien dibanding pasar persaingan monopolistik?
11. Di Akron, Ohio, pasar untuk bioskop bersifat persaingan monopolistik. Fungsi
permintaan penonton setiap harinya dan fungsi biaya rata-rata jangka panjang
di Plaza Movie House, secara berurutan adalah: P = 9 — 0,4Q dan AC = 10 —
0,06Q + 0,0001Q2 (a) Hitung harga yang dibebankan oleh Plaza Movie House
untuk tiket masuk dalam jangka panjang. Berapakah jumlah pengunjung per
han pada tingkat harga tersebut? (b) Berapakah nilai dan LAC yang akan
dikeluarkan oleh perusahaan itu? Berapakah jumlah laba yang akan
diperolehnya?
12. Soal Gabungan
Misalnya dalam sebuah kota terdapat 100 pompa bensin yang identik dan
menjual jenis bensin yang sama. Fungsi total permintaan pasar harian untuk
bensin di kota itu adalah QD = 60.000 — 25.000P, di mana P diukur dalam
dolar per galon. Kurva penawaran pasar hariannya adalah QS = 25.0001’ untuk
P > $0,60. (a) Tentukan secara aijabar tingkat harga dan kuantitas
keseimbangan untuk bensin. (b) Gambanlah sebuah grafik yang menunjukkan
kurva permintaan dan penawaran pasar untuk bensin, dan kurva permintaan
dan penawaran untuk satu perusahaan dalam pasar, dengan asumsi bahwa
pasar mendekati persaingan sempurna. (c) Jelaskan mengapa grafik Anda
untuk pasar dan untuk perusahaan dalam bagian (b) bersifat konsisten. (a
Misalnya, bahwa sekarang pasar bensin dimonopoli (umpamanya, sebuah
kartel dibentuk untuk menentukan harga dan jumlah seperti halnya seorang
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
monopolis, dan produksi dialokasikan kepada setiap anggota kartel secara
merata). Gambanlah sebuah grafik yang menunjukkan harga dan output
keseimbangan bagi si monopolis. (e) Berapa banyak pompa bensin yang akan
dioperasikan oleh monopolis tersebut? (j Bisakah kita katakan bahwa monopoli
tersebut mengarah kepada penggunaan sumber daya yang kurang efisien
dibanding pasar persaingan sempurna? Berapakah jumlah deadwezht loss
kalau memang ada?
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
Maksimisasi Laba dengan KaLkutus
Sebuah perusahaan biasanya ingin menghasilkan output yang memaksimalkan
laba totalnya. Laba total (it) sama dengan penerimaan total (TR) dikurangi biaya total
(TC). Atau,
dengan it, TR, dan TC keseluruhannya merupakan fungsi dan output (Q).
Dengan mencari turunan pertama dan it terhadap Q dan menyamakan
nilainya dengan nol, kita peroleh
Sehingga
Persamaan 9-6 menunjukkan bahwa untuk memaksimalkan laba, sebuah
perusahaan harus berproduksi pada saat penerimaan marjinal (MR) sama dengan
biaya marjinal (MC). Karena bagi sebuah perusahaan dalam pasar persaingan
sempurna P bersifat konstan dan TR = (P)(Q), maka
kondisi orde pertama untuk mencapai maksimisasi laba bagi perusahaan persaingan
sempurna menjadi P = MR = MC.
Persamaan 9-6 hanyalah kondisi orde pertama untuk mencapai maksimisasi (atau
minimisasi). Kondisi orde kedua untuk mencapai maksimisasi laba, mengharuskan
turunan kedua dan it terhadap Q bernilai negatif. Atau,
Sehingga
Menurut Persamaan 9-8, nilai aljabar dan keminingan fungsi MC harus lebih
besar dan nilai aljabar keminingan fungsi MR. Dalam pasar persaingan sempurna,
MR bersifat konstan (artinya, kurva MR perusahaan bersifat horisontal) sehingga
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
Persamaan 9-8 mengharuskan kurva MC meningkat pada saat MR = MC, agar
perusahaan memaksimalkan labanya (atau meminimalkan kerugian totalnya). Dalam
pasar persaingan tidak sempurna, kunva permintaan yang dihadapi perusahaan
(yang juga kurva MR-nya) memiliki kemiringan negatif, sehingga Persamaan 9-8
mengharuskan kurva MC meningkat atau jatuh tidak setajam dibanding kurva MR,
agar kondisi orde kedua untuk mencapai maksimjsasj laba bisa terpenuhi.
Sebagai contoh, jika fungsi permintaan yang dihadapi oleh perusahaan
adalah :
Atau
Sehingga
dan jika
maka fungsi laba total adalah
Untuk menentukan tingkat output yang memaksimalkan it perusahaan, kita lanjutkan
sebagai berikut:
karena itu,
Pada Q = 1,
maka it minimum. Pada
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL
maka it maksimum. Karena itu, it dimaksimumkan pada Q = 4, dan dan fungsi
it yang awal kita bisa menentukan bahwa
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tri Wahyono SE, MMEKONOMI MANAJERIAL