14
848 Kepariwisataan Papua PETA

32. PROVINSI PAPUA - ujp.ucoz.comujp.ucoz.com/32-PAPUA.pdf · kabupaten di Provinsi Papua yakni, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Paniai, dan Kabupaten Merauke.Sementara pada bagian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 32. PROVINSI PAPUA - ujp.ucoz.comujp.ucoz.com/32-PAPUA.pdf · kabupaten di Provinsi Papua yakni, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Paniai, dan Kabupaten Merauke.Sementara pada bagian

848 Kepariwisataan Papua

PETA

Page 2: 32. PROVINSI PAPUA - ujp.ucoz.comujp.ucoz.com/32-PAPUA.pdf · kabupaten di Provinsi Papua yakni, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Paniai, dan Kabupaten Merauke.Sementara pada bagian

849 Kepariwisataan Papua

A. UMUM

1. Dasar Hukum

Provinsi Papua, yang dulunya bernama Irian Jaya terbentuk berdasarkan Undang-undang No. 12

tahun 1969 tertanggal 10 September 1969. Pergantian nama Papua didasarkan pada Undang-

undang No. 21 Tahun 2001, dengan ibukota Jayapura.

2. Lambang Provinsi

Wadah Lambang Daerah berbentuk PERISAI BERPAJU LIMA adalah

menggambarkan kesiap-siagaan dan ketahanan.

Paju lima menunjukkan jumlah sila dalam Pancasila.

Warna dasar kuning emas pada bagian bawah perisai dan pita

tersebut melambangkan keagungan yang mengandung

pengertian sebagai gambaran cita usaha pengalian hasil - hasil

kekayaan bumi dan alamnya.

Warna dasar biru tua pada bagian atas perisai tersebut, melukiskan

kekayaan lautan / perairan Papua.

Jalur kuning melingkari tepian perisai tersebut menggambarkan

keyakinan tercapainya segala usaha dan perjuangan.

Jalur hitam yang melingkari pita dan warna tulisan hitam menggambarkan kemantapan dan

kebulatan tekad untuk berkarya swadaya.

Tiga buah TUGU yang masing-masing berwarna abu-abu, sebelah kanan dan berwarna putih

sebelah kiri di atas TUMPUKAN BATU persegi panjang, bersusun 2 (dua) masing-masing berderet

6 (enam) dan 9 (sembilan) yang berwarna putih bergaris-garis batas hitam: Perjuangan TRIKORA

dan kemenangan PEPERA Tahun 1969.

Tumpukan batu tersebut juga melambangkan Dinamika Pembangunan di Daerah ini.

Warna abu-abu putih dan bergaris-garis hitam melambangkan ketenangan dan kesucian.

Setangkai BUAH PADI yang berisi 17 (tujuh belas) butir padi berwarna kuning bertangkai kuning

pula yang terdapat di sebelah kanan dan

setangkai BUAH KAPAS yang terdiri dari 8 (delapan) buah berwarna putih bertangkai Hijau Tua

yang terdapat disebelah kiri daripada tiga buah

Tugu tersebut yang diikat dengan sehelai PITA berwarna merah berlekuk 4 (empat) dan berjurai 5

(lima) adalah melukiskan kesatuan dan persatuan Bangsa yang dijiwai oleh semangat Proklamasi

17 Agustus 1945 untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

Tiga buah GUNUNG berjajar yang sama tingginya berwarna hijau tua dan berpuncak putih salju

adalah menggambarkan ciri khas Daerah Papua.

Warna hijau tua ketiga buah gunung dan tangkai dari buah kapas itu, melambangkan kesuburan

tanah / kekayaan alam daratan Papua.

Sedangkan tulisan "Papua" dalam huruf cetak yang berwarna kuning adalah menggambarkan

keluhuran / keagungan cita.

3. Pemerintahan

Provinsi Papua terdiri dari 28 pemerintahan kabupaten dan 1 pemerintahan Kota. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat dalam daftar berikut ini :

No. Kabupaten/Kota Ibu kota

1 Kabupaten Asmat Agats

2 Kabupaten Biak Numfor Biak

3 Kabupaten Boven Digoel Tanah Merah

4 Kabupaten Deiyai Tigi

5 Kabupaten Dogiyai Kigamani

6 Kabupaten Intan Jaya Sugapa

7 Kabupaten Jayapura Sentani

8 Kabupaten Jayawijaya Wamena

32 PROVINSI PAPUA

Page 3: 32. PROVINSI PAPUA - ujp.ucoz.comujp.ucoz.com/32-PAPUA.pdf · kabupaten di Provinsi Papua yakni, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Paniai, dan Kabupaten Merauke.Sementara pada bagian

850 Kepariwisataan Papua

9 Kabupaten Keerom Waris

10 Kabupaten Kepulauan Yapen Serui

11 Kabupaten Lanny Jaya Tiom

12 Kabupaten Mamberamo Raya Burmeso

13 Kabupaten Mamberamo Tengah Kobakma

14 Kabupaten Mappi Kepi

15 Kabupaten Merauke Merauke

16 Kabupaten Mimika Timika

17 Kabupaten Nabire Nabire

18 Kabupaten Nduga Kenyam

19 Kabupaten Paniai Enarotali

20 Kabupaten Pegunungan Bintang Oksibil

21 Kabupaten Puncak Ilaga

22 Kabupaten Puncak Jaya Kotamulia

23 Kabupaten Sarmi Sarmi

24 Kabupaten Supiori Sorendiweri

25 Kabupaten Tolikara Karubaga

26 Kabupaten Waropen Botawa

27 Kabupaten Yahukimo Sumohai

28 Kabupaten Yalimo Elelim

29 Kota Jayapura -

4. Letak Geografis dan Batas Wilayah

Secara geografis Papua terletak diantara 0o15’ – 10

o Lintang Selatan dan 134

o – 141,60

o Bujur

Timur dengan batas wilayah sebagai berikut :

Utara Samudera Pasifik

Selatan Samudera Hindia, Laut Arafuru, Teluk Carpentaria, Australia

Barat Papua Barat, Kepulauan Maluku

Timur Papua Nugini

5. Komposisi Penganut Agama

• Islam = 12%

• Kristen = 87%

• Hindu = 0,036%

• Budha = 0,072%

6. Bahasa dan Suku Bangsa

Bahasa :

Bahasa sehari-hari adalah bahasa daerah, sedangkan bahasa daerah di Papua terdiri dari 268

bahasa daerah.

Suku bangsa :

• Suku Aitinyo,

• Suku Aefak,

• Suku Asmat,

• Suku Agast,

• Suku Dani,

• Suku Ayamaru,

• Suku Mandacan,

• Suku Biak,

• Suku Serui,

• Suku Mee,

• Suku Amungme,

• Suku Kamoro

Page 4: 32. PROVINSI PAPUA - ujp.ucoz.comujp.ucoz.com/32-PAPUA.pdf · kabupaten di Provinsi Papua yakni, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Paniai, dan Kabupaten Merauke.Sementara pada bagian

851 Kepariwisataan Papua

7. Budaya

a. Lagu Daerah : apuse

b. Tarian Tradisional : tari masyoh, tari perang, tari selamat datang

c. Senjata Tradisional : tombak

d. Rumah Tradisional : honai / kariwari

e. Alat Musik tradisional : atowo

f. Makanan Khas : Aunu kerang, Sop hepire

8. Bandara dan Pelabuhan Laut

Bandara = sentani

Pelabuhan Laut = Jayapura

9. Universitas = Universitas Cendrawasih

10. Industri dan Pertambangan = marmer, tembaga, kayu lapis, asbes, minyak bumi

B. OBYEK WISATA

1. Wisata Alam

a. Taman Nasional Lorentz

Taman Nasional Lorentz merupakan taman nasional yang terletak di Provinsi Papua

dan Provinsi Papua Barat, Indonesia. Kawasan ini semula berstatus cagar alam, namun seiring

dengan dikeluarkannya SK. Menteri

Pertanian No. 44/Kpts/Um/I/1978,

kawasan ini ditetapkan sebagai taman

nasional seluas 2.150.000 hektar. Pada

tahun 1997 Taman Nasional Lorentz ini

diperluas menjadi 2.505.600 hektar,

sesuai dengan SK Menteri Kehutanan

No. 154/kpts-II/1997.Pada tahun 1999,

oleh menteri kehutanan Taman

Nasional Lorentz disetujui menjadi

salah satu dari tiga situs warisan dunia

di Indonesia, setelah Taman Nasional

Komodo dan Taman Nasional Ujung

Kulon (Provinsi Banten).

Letak Taman Nasional Lorentz yang membentang dari puncak Gunung Jayawijaya

(5.030m dpl) yang diselimuti salju, hingga perairan pesisir pantai dengan hutan bakau,

membuat kawasan ini memiliki perwakilan ekosistem terlengkap untuk keanekaragaman

hayati di Asia Tenggara dan Pasifik. Dalam bentangan tersebut, terdapat spektrum ekologis

yang menakjubkan dari kawasan vegetasi alpin, sub-alpin, montana, sub-montana, dataran

rendah, dan lahan basah.

Sebagian besar dari kawasan ini merupakan hutan perawan yang memiliki beragam

rupa keindahan alam.Mulai dari hutan bakau dan nipah yang berada di kawasan pantai,

hingga hutan perawan di zona ekosistem sub-alpin dan alpin.Hutan bakau dan nipah, yang

terletak di sisi selatan Taman Nasional Lorentz memiliki akar-akar bakau yang tersusun rapi

di atas permukaan laut.Akar-akar ini, seakan menjadi hiasan tepi pantai yang mengelilingi

Taman Nasional Lorentz.

Sementara itu, bagian barat, timur, dan utara, dipenuhi dengan pepohonan rimbun,

yang diselingi dengan sungai-sungai, baik besar maupun kecil. Aliran sungai ini, selain mampu

menghiasi tepian gunung, juga membentuk air terjun di beberapa titik di kawasan taman

nasional ini. Sebagian dari sungai-sungai ini, mengalir memasuki bumi Papua, dan

membentuk sungai bawah tanah.

Page 5: 32. PROVINSI PAPUA - ujp.ucoz.comujp.ucoz.com/32-PAPUA.pdf · kabupaten di Provinsi Papua yakni, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Paniai, dan Kabupaten Merauke.Sementara pada bagian

852 Kepariwisataan Papua

Keragaman flora di kawasan ini, diikuti dengan keragaman fauna juga.Dipaparkan, di

kawasan ini terdapat sekitar 42 spesies mamalia, yang sebagian besar merupakan hewan

langka, dan dua di antaranya merupakan spesies baru. Mamalia yang ada di kawasan ini

antara lain, kangguru pohon, landak irian, tikus air, walabi coklat, dan kuskus totol. Selain itu,

kawasan ini juga dihuni oleh sekitar 45 jenis burung, salah satu yang paling terkenal dan

langka adalah cendrawasih. Sementara itu, diperkirakan terdapat lebih dari 1.000 spesies

ikan, di antaranya adalah ikan kaloso atau yang populer dengan nama ikan arwana.

Selain memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, keunikan lain dari Taman

Nasional Lorentz adalah keberadaan gletser di puncak Gunung Jayawijaya. Di Indonesia,

gletser seperti ini hanya terdapat di Taman Nasional Lorentz.Di sekitar kawasan gunung

Jayawijaya ini pula, terdapat tiga buah danau besar, yakni Danau Larson, Danau Dyscovery,

dan Danau Hoguyugu.

Wisatawan yang mengunjungi kawasan taman nasional ini, tidak hanya dapat

menikmati keindahan alam saja, namun juga dapat menikmati wisata budaya. Kawasan ini,

juga merupakan tempat bermukim suku Nduga, suku Dani Barat, suku Asmat, suku Sempan,

dan suku Amungme. Kebudayaan masyarakat yang bermukim di kawasan ini telah ada sejak

sekitar 30.000 tahun yang lalu.

Kawasan Taman Nasional Lorentz sendiri, secara administratif meliputi tiga

kabupaten di Provinsi Papua yakni, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Paniai, dan Kabupaten

Merauke.Sementara pada bagian barat kawasan ini, merupakan bagian dari Kabupaten Fak-

fak, Provinsi Papua Barat, Indonesia.

Untuk mencapai Taman Nasional Lorentz, pengunjung dapat menggunakan pesawat

perintis dari Kota Timika menuju bagian utara Taman Nasional Lorentz yang terletak di

Kabupaten Paniai.Selain itu, dengan menggunakan pesawat perintis, pengunjung juga dapat

terbang ke bagian selatan, tepatnya ke Kabupaten Merauke.Dari kabupaten ini, pengunjung

dapat menggunakan kapal laut melalui Pelabuhan Sawa Erma, dan dilanjutkan dengan jalan

setapak ke beberapa lokasi.

b. Danau Panaiai

Istimewa, eksotis, dan

memesona.Demikian kira-kira kesan

wisatawan ketika berada di Danau

Paniai.Kesan tersebut bukanlah isapan

jempol belaka. Sebab, danau eksotis ini

menyuguhkan panorama alam yang rancak,

air danau yang biru, dan suasana sekitar nan

asri kepada setiap wisatawan yang

berkunjung ke sana. Luas Danau Paniai yang

mencapai 14.500 hektar memberi cukup

ruang kepada wisatawan untuk memilih

lokasi yang sesuai dengan keinginannya

ketika berekreasi ke danau

tersebut.Terdapatnya bebatuan dan pasir di tepian danau, serta dikelilingi oleh tebing-tebing

yang lumayan tinggi, menambah daya tarik objek wisata andalan Kabupaten Paniai ini.

Sebagaimana sebagian besar topografi Kabupaten Paniai yang berada di wilayah

pegunungan dan perbukitan yang berhawa sejuk, Danau Paniai pun terletak di daerah

ketinggian, yaitu sekitar 1.700 meter di atas permukaan laut (dpl).Meskipun demikian, Danau

Paniai menyimpan aneka jenis ikan air tawar dan udang.Ikan nila (oreochromis niloticus),

ikan mujair (oreochromis mossambicus), ikan mas/ikan karper (cyprinus carpio), ikan

sembilan hitam, dan ikan belut (synbranchus) adalah di antara jenis ikan yang dapat dijumpai

di danau ini.Sedangkan ikan pelangi (rainbow/melanotaenia ayamaruensis) merupakan biota

Danau Paniai yang sering dicari oleh para nelayan dan hobiis ikan hias karena bernilai

ekonomi tinggi.Bila beruntung, di Danau Paniai wisatawan dapat melihat udang endemik

Papua yang kini sudah mulai langka, yaitu udang selingkuh (cherax albertisii).Dinamakan

demikian karena udang tersebut memiliki capit/jepit besar seperti halnya kepiting. Sampai

saat ini, setiap orang yang berkunjung ke Tanah Papua, terutama ke Kota Wamena, Ibu Kota

Kabupaten Jayawijaya, senantiasa mencari udang selingkuh sebagai menu untuk bersantap.

Page 6: 32. PROVINSI PAPUA - ujp.ucoz.comujp.ucoz.com/32-PAPUA.pdf · kabupaten di Provinsi Papua yakni, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Paniai, dan Kabupaten Merauke.Sementara pada bagian

853 Kepariwisataan Papua

Selain menikmati keeksotisan Danau Paniai dari pinggir danau, pelancong dapat

mencoba suasana lain, seperti memancing atau menyewa perahu kepada penduduk sekitar

untuk mengelilingi danau yang luas itu.Tatkala mengarungi danau, selain menikmati biru

danau dan gemericik air yang dibelah laju perahu, pelancong dapat juga menggunakan

momen tersebut untuk memotret kawasan danau dari berbagai sisi.Kecuali itu, pelancong

juga dapat melihat tumbuhan yang terdapat di danau ini, seperti enceng gondok (eichhmia

crassipes), ganggang (alga), dan lain sebagainya.

Jelang matahari terbenam, keeksotisan Danau Paniai kian memikat hati para

turis.Perahu nelayan yang mulai menepi dan lalu-lalang speedboat dari balik bebukitan, serta

ditimpali oleh burung-burung kecil yang terbang rendah dan sesekali menyambar air,

melengkapi kepuasan turis menikmati pesona destinasi wisata yang masuk dalam kawasan

Cagar Alam Eranatoli ini.Akan lebih spesial lagi bila momen tersebut dicerap sambil minum

teh atau kopi di warung tepi danau atau dari sejumlah shelter yang tersedia.

Bila punya waktu luang, Anda disarankan untuk mengunjungi lokasi keramba aneka

jenis ikan air tawar yang terdapat di tepi Danau Paniai. Di sana Anda dapat membeli ikan

segar untuk disantap di lokasi atau dibawa pulang untuk dimasak di rumah. Bertamasya ke

danau cantik ini tentu kurang lengkap bila belum menyambangi perkampungan Suku Mee

dan Suku Moni, dua suku besar di sekitar danau tersebut yang menghuni dataran tinggi

Paniai. Selain melihat rumah adat yang disebut honai dan keseharian mereka dari dekat, bila

beruntung Anda akan disuguhkan atraksi kesenian dan memperoleh suvenir khas dua suku

tersebut sebagai oleh-oleh untuk keluarga atau kolega.

Secara administratif, Danau Paniai masuk dalam wilayah Kecamatan Paniai Timur,

Kabupaten Paniai, Provinsi Papua.

c. Puncak Jayawijaya

Jika Anda menyangka bahwa di daerah

tropis tak akan menemukan pegunungan

yang diselimuti salju, Anda dapat meralat

anggapan tersebut setelah berkunjung ke

Puncak Jayawijaya, puncak tertinggi di

Pegunungan Sudirman (Sudirman Range) di

Provinsi Papua. Puncak Jayawijaya atau yang

lebih singkat disebut Puncak Jaya, memiliki

ketinggian mencapai + 4.884 meter di atas

permukaan laut (dpl), sehingga

memungkinkan daerah ini diselimuti oleh

salju abadi.

Namun, salju abadi tersebut diperkirakan bakal menyusut, bahkan mengering.Dalam

sejumlah penelitian disimpulkan bahwa endapan es di pegunungan ini dari tahun ke tahun

mengalami penyusutan yang serius.Penyusutan salju di Pegunungan Sudirman ini

diakibatkan oleh pemanasan global. Sehingga, bukan tidak mungkin kelak pegunungan ini

akan kehilangan salju seperti yang terjadi pada Gunung Kilimanjaro di Tanzania. Nah,

sebelum perkiraan itu betul-betul menjadi nyata, tak ada salahnya Anda mencoba

menaklukkan puncak tertinggi di Indonesia ini.

Selain dikenal dengan nama Puncak Jaya, puncak tertinggi ini juga terkenal dengan sebutan

Carstensz Pyramide, atau Puncak Carstensz. Nama tersebut diambil dari seorang petualang

dari negeri Belanda, yakni Jan Carstensz, yang pertama kali melihat adanya puncak gunung

bersalju di daerah tropis, tepatnya di Pulau Papua.Pengamatan tersebut dilakukan oleh Jan

Carstensz melalui sebuah kapal laut pada tahun 1623.Karena belum bisa dibuktikan dengan

pengamatan langsung, laporan itu dianggap mengada-ada.Sebab, bagi orang Eropa,

menemukan pegunungan bersalju di tanah tropis adalah sesuatu yang hampir mustahil.

Kebenaran laporan Carstensz terungkap setelah hampir tiga ratus tahun kemudian, ketika

tahun 1899 sebuah ekspedisi Belanda membuat peta pulau Papua dan menemukan puncak

gunung yang diselimuti salju sebagaimana dilaporkan oleh Carstensz. Untuk menghormati

Page 7: 32. PROVINSI PAPUA - ujp.ucoz.comujp.ucoz.com/32-PAPUA.pdf · kabupaten di Provinsi Papua yakni, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Paniai, dan Kabupaten Merauke.Sementara pada bagian

854 Kepariwisataan Papua

Carstensz, maka puncak gunung tersebut kemudian diberi nama sesuai namanya. Sedangkan

sebutan Puncak Jayawijaya merupakan pemberian Presiden Soekarno setelah berhasil

merengkuh kedaulatan Papua Barat dari Belanda.Nama ini mengandung makna “puncak

kemenangan”, sebagai ungkapan syukur atas bersatunya Papua Barat dengan Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

Pendaki pertama yang tercatat pernah menaklukkan Puncak Jaya adalah tim ekspedisi yang

dipimpin oleh Heinrich Harrer pada tahun 1962. Heinrich Harrer adalah seorang pendaki

ulung dan pengarang kawakan.Bukunya yang terkenal, Seven Years in Tibet, merupakan kisah

nyata pengembaraan dan persahabatannya di pegunungan Himalaya, Tibet. Sebelum Harrer,

sebetulnya telah banyak para pendaki lain yang mencoba melakukan pendakian, namun

belum pernah ada yang berhasil. Setelah Heinrich Harrer, menyusul ekspedisi dari Indonesia

berhasil mencapai puncak. Ekspedisi yang dipimpin oleh Letnal Kolonel Azwar Hamid dari

Direktorat Topografi Angkatan Darat ini berhasil mencapai Puncak Jaya pada tahun 1964.

d. Danau Sentani

Danau Sentani yang memiliki luas sekitar

9.360 hektar dan berada pada ketinggian

+ 75 meter di atas permukaan laut (dpl)

adalah salah satu danau terbesar di

Papua.Danau ini merupakan bagian dari

Cagar Alam Cycloops yang memiliki luas

sekitar 245.000 hektar.Suplai air bagi

danau seluas ribuan hektar ini berasal dari

air hujan, serta 32 sumber mata air yang

mengalir dari pegunungan.Namun, seperti

dikemukakan oleh Harian Kompas (Senin,

30/09/2002 dalam www.polarhome.com),

sekitar 13 sumber mata air yang ada telah mengering akibat penebangan, pembukaan lahan

bagi pemukiman penduduk, serta kemarau panjang.

Semula danau ini memiliki kedalaman rata-rata 175 meter lebih.Namun, manurut catatan

Kompas (Senin, 30/09/2002) dikatakan, akibat pendangkalan yang terjadi setiap tahun titik

terdalam danau saat ini diperkirakan kurang dari 160 meter.danau bisa mencapai lima meter

setiap tahunnya, terhitung sejak tahun 1999. Proses pendangkalan terjadi akibat

pengendapan bahan sedimentasi, seperti pasir, batu, kayu, plastik, botol plastik, kaleng,

sampah kota, serta besi bekas yang bisa mencapai 90 ton per tahun. Bahan-bahan

sedimentasi ini sebagian berasal dari penggalian, penambangan, penebangan, pembukaan

lahan, pembangunan jalan, serta pembuangan sampah.

Kenyataan ini tentu saja memprihatinkan.Sebab, selain menjadi salah satu obyek wisata

andalan di Provinsi Papua, Danau Sentani juga menjadi tumpuan hidup bagi masyarakat asli

di sekitar danau.Sudah sejak lama masyarakat memanfaatkan kekayaan biota danau, seperti

ikan dan udang air tawar yang mereka jual ke pasar.

e. Taman Nasional Wasur

Page 8: 32. PROVINSI PAPUA - ujp.ucoz.comujp.ucoz.com/32-PAPUA.pdf · kabupaten di Provinsi Papua yakni, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Paniai, dan Kabupaten Merauke.Sementara pada bagian

855 Kepariwisataan Papua

Papua, pulau yang menyimpan berjuta

pesona dan ribuan cerita.Alamnya yang

masih perawan dan belum banyak tersentuh

tangan manusia membuat pulau ini sering

dijadikan sebagai obyek penelitian.Selain itu,

pulau ini juga menjadi incaran bagi

wisatawan yang gemar berpetualang di alam

bebas.Salah satu obyek wisata di Papua yang

menarik untuk dikunjungi adalah Taman

Nasional Wasur.

Taman Nasional Wasur terletak di sebelah

Tenggara Papua dan berbatasan dengan Papua New Guinea. Wasur sebenarnya merupakan

nama salah satu desa yang berada di taman tersebut. Mulanya berasal dari kata Waisol yang

dalam bahasa Marori berarti kebun. Sebelum ditunjuk sebagai taman nasional, kawasan ini

terbagi menjadi dua yaitu Suaka Margasatwa Wasur seluas 206.00 ha dan Cagar Alam Rawa

Biru dengan luas 4.000 ha. Pada tahun 1990, Menteri Kehutanan menyatakan bahwa kedua

kawasan tersebut merupakam taman nasional. Namun, penunjukan Taman Nasional Wasur

sendiri baru dilakukan pada tahun 1997 oleh Menteri Kehutanan dengan luas 413.810 ha,

melalui perubahan fungsi Suaka Margasatwa Wasur dan Cagar Alam Rawa Biru.

Kawasan Taman Nasional Wasur dibagi menjadi dua daerah geografis yaitu dataran pantai

dan daerah berbukit yang bergelombang (plato). Titik tertinggi terdapat di daerah Waam

dengan tinggi hanya 90 m di atas permukaan laut (dpl).Kawasan ini memiliki iklim musiman

(monsoon).Iklim tersebut dicirikan oleh dua musim utama, yaitu musim kering yang terjadi

pada bulan Juni sampai November/Desember dan musim basah yang terjadi pada bulan

Desember sampai Mei.Curah hujan terkecil 10 mm terjadi pada bulan Juli – November dan

terbesar 264 mm pada bulan Januari, dengan suhu udara 22oC – 30oC.

Sekitar 70 persen dari luas kawasan taman nasional berupa savana, sedang lainnya berupa

hutan rawa, hutan musim, hutan pantai, hutan bambu, padang rumput dan hutan rawa sagu

yang cukup luas. Jenis tumbuhan yang mendominasi hutan di kawasan taman nasional ini

antara lain api-api (Avicennia sp.), tancang (Bruguiera sp.), ketapang (Terminalia sp.), dan

kayu putih (Melaleuca sp.).

Sedangkan jenis satwa yang umum dijumpai antara lain kanguru pohon (Dendrolagus

spadix), kesturi raja (Psittrichus fulgidus), kasuari gelambir (Casuarius casuarius sclateri),

cendrawasih kuning besar (Paradisea apoda novaeguineae), cendrawasih raja (Cicinnurus

regius rex), dara mahkota/mambruk (Goura cristata), cendrawasih merah (Paradisea rubra),

buaya air tawar (Crocodylus novaeguineae), dan buaya air asin (Crocodylus porosus).

Secara administratif Taman Nasional Wasur terletak di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua,

Indonesia.

f. Taman Nasional Teluk Cenderawasih

Taman Nasional Teluk Cendrawasih terletak di

Pulau Papua dan merupakan taman nasional

perairan laut terluas di Indonesia. Taman

Nasional yang diresmikan oleh Menteri

Kehutanan pada tahun 1993 ini, memiliki luas

1.453.500 ha, terdiri dari daratan dan pesisir

pantai (0,9%), daratan pulau-pulau (3,8%),

terumbu karang (5,5%), dan perairan lautan

(89,8%).

Teluk Cendrawasih memiliki 14 jenis flora yang dilindungi.Sebagian besar terdiri dari jenis

pohon kasuarina. Selain itu, di taman nasional ini juga terdapat 36 jenis burung, di mana 18

Page 9: 32. PROVINSI PAPUA - ujp.ucoz.comujp.ucoz.com/32-PAPUA.pdf · kabupaten di Provinsi Papua yakni, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Paniai, dan Kabupaten Merauke.Sementara pada bagian

856 Kepariwisataan Papua

di antaranya dilindungi. Terdapat pula 196 jenis moluska, 209 jenis ikan, dan beberapa penyu

(penyu sisik, hijau, belimbing, dan sisik semu).Wilayah ini juga merupakan tempat tinggal

yang nyaman bagi paus dan lumba

di sini karena tidak ada pemburu paus ataupun lumba

makanan yang disediakan Teluk Cendrawasih bagi mereka.

Datang ke Teluk Cendrawasih, pengunjung dapat menikmati beragam objek men

bertaburan di seluruh penjuru Taman Nasional ini.Jika ingin melakukan wisata bahari, Pulau

Nusrowi, Pulau Yoop, dan Pulau Mioswaar dapat menjadi pilihan yang menarik.Di perairan

pulau-pulau ini, pengunjung dapat menikmati keindahan bawah laut yan

kaya objek yang menggoda mata dengan menyelam.Selain itu, pengunjung juga dapat

mengamati perilaku ikan paus dan lumba

Jika ingin menjelajahi gua, kunjungi saja Pulau Mioswaar. Di sini terdapat gua alam

peninggalan zaman purba dan

kadar garam. Gua ini merupakan gua bersejarah karena di dalamnya terdapat kerangka

leluhur etnik Wandau.Konon, merekalah kelompok manusia pertama yang datang ke pulau

ini. Di Pulau Numfor, juga terdapat

manusia serta piring

berbeda, cobalah untuk mendatangi Tanjung Mangguar. Di sini, terdapat gua dalam air

dengan kedalaman 100 kaki.

Selain itu, masih ada Pulau Rumberpon yang menawarkan berbagai pengalaman menarik.Di

pulau ini, pengunjung dapat melakukan pengamatan terhadap burung, penangkaran rusa,

wisata bahari, dan juga dapat melihat kerangka pesawat tempur Jepang yang tenggelam saat

perang dunia II.

Secara administratif, Taman Nasional ini berada di wilayah Kabupaten Manokwari, Propinsi

Papua Barat, dan Kabupaten Paniai, Propinsi Papua, Indonesia.

2. Wisata Budaya

a. Festival Budaya Lembah Baliem

pertama kali digelar pada tahun 1989. Sebelum adanya festival ini, masyarakat di sekitar

Lembah Baliem, yang terdi

perang antarsuku. Bagi mereka, selain sudah menjadi tradisi turun temurun, perang juga

memiliki makna yang dalam.Perang bukan sekadar ajang adu kekuatan antarsuku, namun

juga merupakan lam

tidak dilakukan perang, jangan harap panen dan ternak babi akan berhasil.

Untuk menghindari jatuhnya korban dan dendam yang berlarut, sejak dua puluh tahun silam

pemerintah memberlakukan l

Kepariwisataan Papua

di antaranya dilindungi. Terdapat pula 196 jenis moluska, 209 jenis ikan, dan beberapa penyu

(penyu sisik, hijau, belimbing, dan sisik semu).Wilayah ini juga merupakan tempat tinggal

yang nyaman bagi paus dan lumba-lumba.Kedua jenis hewan ini dapat tinggal dengan tenang

di sini karena tidak ada pemburu paus ataupun lumba-lumba, serta masih berlimpahnya

makanan yang disediakan Teluk Cendrawasih bagi mereka.

Datang ke Teluk Cendrawasih, pengunjung dapat menikmati beragam objek men

bertaburan di seluruh penjuru Taman Nasional ini.Jika ingin melakukan wisata bahari, Pulau

Nusrowi, Pulau Yoop, dan Pulau Mioswaar dapat menjadi pilihan yang menarik.Di perairan

pulau ini, pengunjung dapat menikmati keindahan bawah laut yan

kaya objek yang menggoda mata dengan menyelam.Selain itu, pengunjung juga dapat

mengamati perilaku ikan paus dan lumba-lumba.

Jika ingin menjelajahi gua, kunjungi saja Pulau Mioswaar. Di sini terdapat gua alam

peninggalan zaman purba dan juga sumber air panas yang mengandung belerang tanpa

kadar garam. Gua ini merupakan gua bersejarah karena di dalamnya terdapat kerangka

leluhur etnik Wandau.Konon, merekalah kelompok manusia pertama yang datang ke pulau

ini. Di Pulau Numfor, juga terdapat sebuah gua yang di dalamnya terdapat tengkorak

manusia serta piring-piring antik dan peti-perti berukir. Apabila menginginkan yang sedikit

berbeda, cobalah untuk mendatangi Tanjung Mangguar. Di sini, terdapat gua dalam air

dengan kedalaman 100 kaki.

ain itu, masih ada Pulau Rumberpon yang menawarkan berbagai pengalaman menarik.Di

pulau ini, pengunjung dapat melakukan pengamatan terhadap burung, penangkaran rusa,

wisata bahari, dan juga dapat melihat kerangka pesawat tempur Jepang yang tenggelam saat

Secara administratif, Taman Nasional ini berada di wilayah Kabupaten Manokwari, Propinsi

Papua Barat, dan Kabupaten Paniai, Propinsi Papua, Indonesia.

Festival Budaya Lembah Baliem

Lembah Baliem, yang terletak di

Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua,

merupakan salah satu kawasan yang

memiliki daya tarik bagi wisatawan,

baik lokal maupun mancanegara. Satu

hal yang membuat Lembah Baliem

terkenal adalah diselenggarakannya

Festival Budaya Lembah Baliem, atau

yang lebih dikenal dengan nama

Festival Lembah Baliem.

Dalam catatan harian Kompas

(8/8/2007), Festival Lembah Baliem

pertama kali digelar pada tahun 1989. Sebelum adanya festival ini, masyarakat di sekitar

Lembah Baliem, yang terdiri dari Suku Dani, Suku Lani, dan Suku Yali, masih sering melakukan

perang antarsuku. Bagi mereka, selain sudah menjadi tradisi turun temurun, perang juga

memiliki makna yang dalam.Perang bukan sekadar ajang adu kekuatan antarsuku, namun

juga merupakan lambang kesuburan dan kesejahteraan. Menurut kepercayaan mereka, jika

tidak dilakukan perang, jangan harap panen dan ternak babi akan berhasil.

Untuk menghindari jatuhnya korban dan dendam yang berlarut, sejak dua puluh tahun silam

pemerintah memberlakukan larangan atas perang antarsuku.Untuk mewadahi tradisi suku

di antaranya dilindungi. Terdapat pula 196 jenis moluska, 209 jenis ikan, dan beberapa penyu

(penyu sisik, hijau, belimbing, dan sisik semu).Wilayah ini juga merupakan tempat tinggal

enis hewan ini dapat tinggal dengan tenang

lumba, serta masih berlimpahnya

Datang ke Teluk Cendrawasih, pengunjung dapat menikmati beragam objek menarik yang

bertaburan di seluruh penjuru Taman Nasional ini.Jika ingin melakukan wisata bahari, Pulau

Nusrowi, Pulau Yoop, dan Pulau Mioswaar dapat menjadi pilihan yang menarik.Di perairan

pulau ini, pengunjung dapat menikmati keindahan bawah laut yang penuh warna dan

kaya objek yang menggoda mata dengan menyelam.Selain itu, pengunjung juga dapat

Jika ingin menjelajahi gua, kunjungi saja Pulau Mioswaar. Di sini terdapat gua alam

juga sumber air panas yang mengandung belerang tanpa

kadar garam. Gua ini merupakan gua bersejarah karena di dalamnya terdapat kerangka

leluhur etnik Wandau.Konon, merekalah kelompok manusia pertama yang datang ke pulau

sebuah gua yang di dalamnya terdapat tengkorak

perti berukir. Apabila menginginkan yang sedikit

berbeda, cobalah untuk mendatangi Tanjung Mangguar. Di sini, terdapat gua dalam air

ain itu, masih ada Pulau Rumberpon yang menawarkan berbagai pengalaman menarik.Di

pulau ini, pengunjung dapat melakukan pengamatan terhadap burung, penangkaran rusa,

wisata bahari, dan juga dapat melihat kerangka pesawat tempur Jepang yang tenggelam saat

Secara administratif, Taman Nasional ini berada di wilayah Kabupaten Manokwari, Propinsi

Lembah Baliem, yang terletak di

Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua,

merupakan salah satu kawasan yang

memiliki daya tarik bagi wisatawan,

baik lokal maupun mancanegara. Satu

hal yang membuat Lembah Baliem

terkenal adalah diselenggarakannya

a Lembah Baliem, atau

yang lebih dikenal dengan nama

Festival Lembah Baliem.

Dalam catatan harian Kompas

(8/8/2007), Festival Lembah Baliem

pertama kali digelar pada tahun 1989. Sebelum adanya festival ini, masyarakat di sekitar

ri dari Suku Dani, Suku Lani, dan Suku Yali, masih sering melakukan

perang antarsuku. Bagi mereka, selain sudah menjadi tradisi turun temurun, perang juga

memiliki makna yang dalam.Perang bukan sekadar ajang adu kekuatan antarsuku, namun

bang kesuburan dan kesejahteraan. Menurut kepercayaan mereka, jika

tidak dilakukan perang, jangan harap panen dan ternak babi akan berhasil.

Untuk menghindari jatuhnya korban dan dendam yang berlarut, sejak dua puluh tahun silam

arangan atas perang antarsuku.Untuk mewadahi tradisi suku-

Page 10: 32. PROVINSI PAPUA - ujp.ucoz.comujp.ucoz.com/32-PAPUA.pdf · kabupaten di Provinsi Papua yakni, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Paniai, dan Kabupaten Merauke.Sementara pada bagian

857 Kepariwisataan Papua

suku di Papua ini, dibuatlah Festival Lembah Baliem oleh pemerintah, yang menyertakan

pesta perang di dalamnya.Festival Lembah Baliem, berlangsung sekitar tiga hari dan

diselenggarakan pada bulan Ag

tersebut adalah untuk memperingati hari raya kemerdekaan Republik Indonesia.

Pada perkembangannya, tidak hanya ketiga suku penghuni Lembah Baliem saja yang

mengikuti Festival Lembah Baliem, namu

Jayawijaya dan sekitarnya.Kompas (8/8/2007) menyebutkan bahwa pada tahun 2007

terdapat sekitar 40 suku yang mengikuti festival ini.Masing

pakaian tradisional, lengkap dengan luk

senjata perang seperti tombak, parang, panah, dan juga pernak pernik perang lainnya.

b. Pesta Bakar Batu

Taman Nasional Lorentz, semuanya menyimpan pesona yang tidak akan cukup

diterjemahkan lewat kata

Selain wilayah dan obyek wisata yang telah disebutkan di atas, masih ada lagi tempat di

Papua yang memiliki keindahan alam yang masih alami, tempat itu adalah Lembah

Baliem.Terletak di ketinggian 1.600 dpl, dibingkai hutan belantara dan aliran sungai, serta

belum terjamah sentuhan teknologi, menjadikan kawasan ini sebagai tempat yang

menyimpan sejuta kisah dan peristiwa.Di tempat ini, suku

makna hidup keseharian mereka.Suku

yang pria mengenakan koteka dan wanita berpakaian noken serta bertaskan moge.Di balik

itu semua, suku-suku pedalaman ini menyimpan kekayaan tradisi dan budaya yang khas dan

unik.

Seperti suku-suku lainnya di Indonesia, suku

bersyukur yang unik dan khas.Salah satunya adalah Pesta Bakar Batu.Pesta Bakar Batu

merupakan sebuah ritual tradisional Papua yang dilakukan sebagai bentuk ucapan syukur

atas berkat yang melimpah, pernikahan, penyambutan tamu agung, dan juga sebagai

upacara kematian.Selain itu, upacara ini juga dilakukan sebagai bukti perdamaian setelah

terjadi perang antar

Sesuai dengan namanya, dalam memasak dan mengolah makanan untuk pesta tersebut,

suku-suku di Papua menggunakan metode bakar batu.Tiap daerah dan

Lembah Baliem memiliki istilah sendiri untuk merujuk kata bakar batu. Masyarakat Paniai

menyebutnya dengan ‘gapii‘ atau ‘mogo gapii‘, masyarakat Wamena menyebutnya ‘kit oba

isago‘, sedangkan masyarakat Biak menyebutnya dengan ‘barapen‘. Na

barapen menjadi istilah yang paling umum digunakan.

Pesta Bakar Batu juga merupakan ajang untuk berkumpul bagi warga. Dalam pesta ini akan

terlihat betapa tingginya solidaritas dan kebersamaan masyarakat Papua. Makna lain dari

pesta ini adalah sebagai ungkapan saling memaafkan antar

3. Wisata Kuliner

Kepariwisataan Papua

suku di Papua ini, dibuatlah Festival Lembah Baliem oleh pemerintah, yang menyertakan

pesta perang di dalamnya.Festival Lembah Baliem, berlangsung sekitar tiga hari dan

diselenggarakan pada bulan Agustus.Salah satu alasan pesta ini diselenggarakan pada bulan

tersebut adalah untuk memperingati hari raya kemerdekaan Republik Indonesia.

Pada perkembangannya, tidak hanya ketiga suku penghuni Lembah Baliem saja yang

mengikuti Festival Lembah Baliem, namun juga suku-suku lainnya yang tinggal di Kabupaten

Jayawijaya dan sekitarnya.Kompas (8/8/2007) menyebutkan bahwa pada tahun 2007

terdapat sekitar 40 suku yang mengikuti festival ini.Masing-masing suku ini menggunakan

pakaian tradisional, lengkap dengan lukisan di wajah.Di samping itu, mereka juga membawa

senjata perang seperti tombak, parang, panah, dan juga pernak pernik perang lainnya.

Membicarakan tentang Papua rasanya tak

pernah ada habisnya. Pulau cantik nan eksotis

yang terletak di ujung Timur Indonesia ini

memang memiliki pesona alam yang luar

biasa. Sebagai contoh, sebut saja pesona

wisata bawah laut Perairan Raja Ampat.

Kawasan ini memiliki lebih dari 1,070 jenis

spesies ikan, 600 jenis spesies terumbu

karang, dan 699 jenis molus

menjadikan kawasan ini sebagai surga bawah

laut bagi para penyelam. Tak hanya itu, Danau

Sentani, Danau Paniai, Puncak Jayawijaya,

Taman Nasional Lorentz, semuanya menyimpan pesona yang tidak akan cukup

diterjemahkan lewat kata-kata.

in wilayah dan obyek wisata yang telah disebutkan di atas, masih ada lagi tempat di

Papua yang memiliki keindahan alam yang masih alami, tempat itu adalah Lembah

Baliem.Terletak di ketinggian 1.600 dpl, dibingkai hutan belantara dan aliran sungai, serta

lum terjamah sentuhan teknologi, menjadikan kawasan ini sebagai tempat yang

menyimpan sejuta kisah dan peristiwa.Di tempat ini, suku-suku pedalaman Papua merajut

makna hidup keseharian mereka.Suku-suku pedalaman itu masih tinggal di rumah honai,

mengenakan koteka dan wanita berpakaian noken serta bertaskan moge.Di balik

suku pedalaman ini menyimpan kekayaan tradisi dan budaya yang khas dan

suku lainnya di Indonesia, suku-suku pedalaman ini juga mempunyai tradisi

bersyukur yang unik dan khas.Salah satunya adalah Pesta Bakar Batu.Pesta Bakar Batu

merupakan sebuah ritual tradisional Papua yang dilakukan sebagai bentuk ucapan syukur

atas berkat yang melimpah, pernikahan, penyambutan tamu agung, dan juga sebagai

ra kematian.Selain itu, upacara ini juga dilakukan sebagai bukti perdamaian setelah

terjadi perang antar-suku.

Sesuai dengan namanya, dalam memasak dan mengolah makanan untuk pesta tersebut,

suku di Papua menggunakan metode bakar batu.Tiap daerah dan

Lembah Baliem memiliki istilah sendiri untuk merujuk kata bakar batu. Masyarakat Paniai

menyebutnya dengan ‘gapii‘ atau ‘mogo gapii‘, masyarakat Wamena menyebutnya ‘kit oba

isago‘, sedangkan masyarakat Biak menyebutnya dengan ‘barapen‘. Na

barapen menjadi istilah yang paling umum digunakan.

Pesta Bakar Batu juga merupakan ajang untuk berkumpul bagi warga. Dalam pesta ini akan

terlihat betapa tingginya solidaritas dan kebersamaan masyarakat Papua. Makna lain dari

ah sebagai ungkapan saling memaafkan antar-warga.

suku di Papua ini, dibuatlah Festival Lembah Baliem oleh pemerintah, yang menyertakan

pesta perang di dalamnya.Festival Lembah Baliem, berlangsung sekitar tiga hari dan

ustus.Salah satu alasan pesta ini diselenggarakan pada bulan

tersebut adalah untuk memperingati hari raya kemerdekaan Republik Indonesia.

Pada perkembangannya, tidak hanya ketiga suku penghuni Lembah Baliem saja yang

suku lainnya yang tinggal di Kabupaten

Jayawijaya dan sekitarnya.Kompas (8/8/2007) menyebutkan bahwa pada tahun 2007

masing suku ini menggunakan

isan di wajah.Di samping itu, mereka juga membawa

senjata perang seperti tombak, parang, panah, dan juga pernak pernik perang lainnya.

Membicarakan tentang Papua rasanya tak

pernah ada habisnya. Pulau cantik nan eksotis

ujung Timur Indonesia ini

memang memiliki pesona alam yang luar

biasa. Sebagai contoh, sebut saja pesona

wisata bawah laut Perairan Raja Ampat.

Kawasan ini memiliki lebih dari 1,070 jenis

spesies ikan, 600 jenis spesies terumbu

karang, dan 699 jenis moluska. Hal tersebut

menjadikan kawasan ini sebagai surga bawah

laut bagi para penyelam. Tak hanya itu, Danau

Sentani, Danau Paniai, Puncak Jayawijaya,

Taman Nasional Lorentz, semuanya menyimpan pesona yang tidak akan cukup

in wilayah dan obyek wisata yang telah disebutkan di atas, masih ada lagi tempat di

Papua yang memiliki keindahan alam yang masih alami, tempat itu adalah Lembah

Baliem.Terletak di ketinggian 1.600 dpl, dibingkai hutan belantara dan aliran sungai, serta

lum terjamah sentuhan teknologi, menjadikan kawasan ini sebagai tempat yang

suku pedalaman Papua merajut

suku pedalaman itu masih tinggal di rumah honai,

mengenakan koteka dan wanita berpakaian noken serta bertaskan moge.Di balik

suku pedalaman ini menyimpan kekayaan tradisi dan budaya yang khas dan

suku pedalaman ini juga mempunyai tradisi

bersyukur yang unik dan khas.Salah satunya adalah Pesta Bakar Batu.Pesta Bakar Batu

merupakan sebuah ritual tradisional Papua yang dilakukan sebagai bentuk ucapan syukur

atas berkat yang melimpah, pernikahan, penyambutan tamu agung, dan juga sebagai

ra kematian.Selain itu, upacara ini juga dilakukan sebagai bukti perdamaian setelah

Sesuai dengan namanya, dalam memasak dan mengolah makanan untuk pesta tersebut,

suku di Papua menggunakan metode bakar batu.Tiap daerah dan suku di kawasan

Lembah Baliem memiliki istilah sendiri untuk merujuk kata bakar batu. Masyarakat Paniai

menyebutnya dengan ‘gapii‘ atau ‘mogo gapii‘, masyarakat Wamena menyebutnya ‘kit oba

isago‘, sedangkan masyarakat Biak menyebutnya dengan ‘barapen‘. Namun tampaknya

Pesta Bakar Batu juga merupakan ajang untuk berkumpul bagi warga. Dalam pesta ini akan

terlihat betapa tingginya solidaritas dan kebersamaan masyarakat Papua. Makna lain dari

Page 11: 32. PROVINSI PAPUA - ujp.ucoz.comujp.ucoz.com/32-PAPUA.pdf · kabupaten di Provinsi Papua yakni, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Paniai, dan Kabupaten Merauke.Sementara pada bagian

858 Kepariwisataan Papua

a. Udang Selingkuh

Kota Wamena merupakan salah satu

kota tujuan wisata favorit turis

domestik dan mancanegara di

Provinsi Papua. Pasalnya, kota yang

berada di kawasan Lembah Baliem ini

kesohor dengan panorama alamnya

yang cantik dan keunikan budaya

masyarakatnya. Sehingga, memantik

minat para wisatawan, dan bahkan

para ilmuan, untuk berkunjung ke

sana. Selain populer karena memiliki

pesona alam dan budaya yang unik

itu, kota yang diapit pegunungan

Jayawijaya tersebut juga

menawarkan aneka kuliner yang siap menggugah selera para turis. Salah satu kuliner andalan

kota yang berhawa sejuk ini adalah udang selingkuh (cherax albertisii).

Ya, udang selingkuh namanya.Nama unik ini dikaitkan dengan keberadaan capit/jepit besar

yang terdapat pada udang tersebut.Tekstur tubuhnya persis sebagaimana udang pada

umumnya.Bedanya, udang jenis ini memiliki capit seperti capit kepiting. Bila dilihat dari arah

belakang, ia memang mirip udang, apalagi setelah kelihatan kepalanya. Namun, bila dilihat

dari arah depan, biota air tawar yang bungkuk ini seperti kepiting karena mempunyai kaki

depan yang panjang dan besar layaknya kepiting.

Konon, sebelum tahun 1987, udang selingkuh merupakan sumber protein hewani utama

masyarakat yang tinggal di Kabupaten Jayawijaya dan sekitarnya. Pada saat itu, Sungai

Baliem, yang letaknya berdekatan dengan Kota Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya,

menyimpan aneka jenis udang, yang dalam bahasa setempat disebut udi. Sebagaimana yang

dilansir, udang dede (bintik kuning dan putih), mugido (hijau gelap), kogiya (putih besar),

pamo (kecil hijau daun), petokebo (kecil putih), obawa (hijau kemerahan), dan pitimogo

(hijau kekuningan) adalah di antara sekian banyak jenis udang yang terdapat di Sungai

Baliem. Selain di Sungai Baliem yang populer dengan liku-likunya yang bagai ular itu, udang

selingkuh juga banyak dijumpai di tiga danau cantik di Kabupaten Paniai, yaitu Danau Paniai,

Danau Tigi, dan Danau Tage yang pertama kali ditemukan oleh seorang pilot berkebangsaan

Belanda bernama Wissel ketika terbang melintasi pegunungan tengah Pulau Irian pada tahun

1938.

4. Wisat Minat Khusus

Page 12: 32. PROVINSI PAPUA - ujp.ucoz.comujp.ucoz.com/32-PAPUA.pdf · kabupaten di Provinsi Papua yakni, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Paniai, dan Kabupaten Merauke.Sementara pada bagian

859 Kepariwisataan Papua

a. Desa Wisata Tablanusu

Alami, asri, dan eksotik.Begitulah kira-kira

kesan wisatawan ketika berada di Desa

Wisata Tablanusu.Bahkan, kesan tersebut

telah dapat dicerap para wisatawan tatkala

menempuh perjalanan dari Dermaga

Depapre menggunakan perahu bermesin

tempel menuju Dermaga Tablanusu, satu-

satunya pintu masuk ke desa tersebut.

Sebab, di sepanjang perjalanan, wisatawan

akan berdecak kagum melihat hijau

dedaunan dari aneka pepohonan, bening air

laut, serta barisan perbukitan dan

pegunungan. Udaranya yang bersih dan sejuk melengkapi kepuasan wisatawan berekreasi ke

desa nelayan tersebut.

Suasana eksotis dan nuansa mistis langsung menyergap wisatawan, begitu menginjakan kaki

di desa wisata tersebut.Sebab, berbeda dengan desa nelayan pada umumnya yang akrab

dengan hamparan pasir, sebagian besar wilayah Desa Wisata Tablanusu justru diselimuti

batu koral hitam.Di desa tiga hektar ini, ke arah mana saja pandangan dilayangkan, hanya

hamparan batu alam mengkilap yang terlihat. Begitu juga, ke mana pun kaki dilangkahkan,

suara batu koral yang terinjak senantiasa terdengar. Disebabkan gesekan batu yang terinjak

menyerupai isak tangis, desa nelayan ini pun kemudian dijuluki dengan nama Desa Batu

Menangis. Konon, batu koral hitam yang menyelimuti Desa Tablanusu telah ada sedari nenek

moyang mereka memutuskan pindah ke wilayah tersebut.Batu-batu koral itu juga dapat

digunakan sebagai tempat pijat refleksi alami telapak kaki.

Selain itu, keistimewaan lain Desa Tablanusu yang dihuni sekitar 500 kepala keluarga (KK) ini

terletak pada kerapian administratif desanya.Meskipun hanya desa kecil dan berada jauh di

pelosok, desa ini sudah tertata secara baik.Misalnya, di desa adat ini sudah ada RT dan

RW.Dan, bahkan setiap gang yang terdapat di desa tersebut sudah ada namanya. Daya tarik

lain, meski terbilang desa kecil, masyarakat yang menghuni desa ini secara adat terbagi ke

dalam sepuluh suku, yaitu Suku Sumile, Danya, Suwae, Apaserai, Serantow, Wambena,

Semisu, Selli, Yufuwai, dan Yakurimlen.

Sambutan masyarakat yang hangat dan bersahabat dengan orang asing, kian mengukuhkan

betapa spesialnya bertamasya ke Desa Wisata Tablanusu.Mengakrabkan diri dengan

masyarakat desa ini terbilang mudah dan murah. Hanya dengan modal buah pinang (areca

catechu/betel palm), wisatawan sudah dapat meleburkan diri dengan masyarakat setempat.

Sebagaimana masyarakat Papua pada umumnya, masyarakat Tablanusu pun terkenal suka

mengkonsumsi pinang.

Kecuali keunikan-keunikan di atas, keistimewaan Desa Tablanusu adalah tersedianya

berbagai jenis objek wisata dalam satu tempat. Hal ini tentunya memberi ruang kepada para

wisatawan untuk memilih jenis rekreasi yang sesuai dengan keinginannya di desa yang

memiliki luas sekitar 230,5 hektar tersebut. Bagi peminat wisata sejarah, misalnya, dapat

melihat sisa-sisa peninggalan tentara sekutu pada Perang Dunia II. Apalagi, menurut

sejarahnya, desa nan permai ini pernah menjadi salah satu basis tentara sekutu di kawasan

timur Indonesia. Landasan meriam dan dermaga bekas pendaratan tentara sekutu adalah di

antara sisa-sisa Perang Dunia II yang masih dapat dijumpai di sini.Objek wisata sejarah

lainnya adalah sebuah makam di dekat gereja dan sebuah monumen salib.Makam tersebut

diyakini sebagai makam salah seorang tokoh masyarakat setempat dan sekaligus salah

seorang pendiri gereja.Sedangkan prasasti salib didirikan untuk mengenang masuknya agama

Kristen ke Desa Tablanusu di awal tahun 1900-an.

Page 13: 32. PROVINSI PAPUA - ujp.ucoz.comujp.ucoz.com/32-PAPUA.pdf · kabupaten di Provinsi Papua yakni, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Paniai, dan Kabupaten Merauke.Sementara pada bagian

860 Kepariwisataan Papua

Sementara itu, bagi penyuka wisata alam, dapat mendatangi hutan desa bersama

masyarakat setempat atau menikmati pesona Danau Dukumbo yang masih alami.Di dalam

hutan, wisatawan dapat melihat berbagai jenis tumbuhan dan mendengarkan aneka kicauan

burung.Sedangkan di danau alamnya terdapat banyak ikan, terutama ikan bandeng (chanos

chanos), ikan mujair (oreochromis mossambicus), dan ikan mas (cyprinus carpio).Bagi

wisatawan yang ingin melihat bunga anggrek, dianjurkan untuk mengunjungi dua buah pulau

yang letaknya tidak terlalu jauh dari desa wisata tersebut.Hanya dengan berperahu beberapa

menit saja, wisatawan sudah dapat melihat secara langsung bunga anggrek endemik Papua

itu.Pada sore hari, dua pulau tersebut juga menjadi tempat persinggahan aneka jenis

burung.Burung-burung itu hinggap berjejer di ranting pepohonan dan membentuk sebuah

pemandangan yang indah menjelang matahari terbenam.

Sedangkan wisatawan yang ingin mencoba suasana lain, dapat mengunjungi daerah perairan.

Panorama pantai nan rancak, laut bening dan tenang, serta angin laut yang bertiup sepoi-

sepoi adalah di antara daya tarik daerah perairan ini. Selain memancing, air lautnya yang

bening juga dapat mengakomodir wisatawan yang ingin berenang atau menyelam. Ketika

menyelam, wisatawan akan terpukau melihat kekayaan bawah lautnya, seperti terumbu

karang yang masih terjaga kelestariannya dan aneka jenis ikan yang berenang secara

bergerombolan. Bila beruntung, di sini wisatawan dapat melihat ikan hiu.Selain itu, bagi

wisatawan yang berhasrat mencari ikan bersama nelayan di daerah ini, datanglah ke Pantai

Tablanusu pada malam hari.Sebagaimana nelayan pada umumnya, nelayan di sini juga pergi

melaut pada malam hari, terutama pada saat langit gelap.Sebab, pada waktu itulah ikan lebih

mudah ditangkap. Selain mengandalkan kail dan tombak, nelayan di kawasan ini kerap pula

mencari ikan dengan cara menyelam hingga ke dasar laut ditemani cahaya senter.

Atraksi Kesenian Masyarakat Tablanusu

Sumber foto: http://kerabatciwa.blogspot.com

Bila sedang beruntung, wisatawan dapat menyaksikan secara langsung perhelatan dan

upacara khas masyarakat Desa Wisata Tablanusu.Misalnya, peringatan hari masuknya Injil ke

desa tersebut yang diperingati saban tahun. Pada saat itu, masyarakat setempat akan

berpawai mengelilingi desa yang diakhiri dengan menggelar Misa di gereja kecil mereka.

Selain itu, beberapa lokasi di perairan, terutama yang banyak terdapat terumbu karangnya,

diruwat setahun atau setiap dua tahun sekali.Untuk memperoleh berkah laut dan sekaligus

untuk melestarikan laut, masyarakat yang mendiami pantai utara Kabupaten Jayapura ini

menggelar dua ritual, yaitu ritual Sasi dan ritual Tiyatiki.Ritual Sasi adalah menancapkan

dahan pohon kayu besi pantai (suang teko) di tempat-tempat yang banyak ikannya, terutama

di kawasan terumbu karang yang merupakan sarang ikan.Sedangkan ritual Tiyatiki bertujuan

melarang menangkap ikan selama beberapa waktu yang telah disepakati.

Secara administratif, Desa Wisata Tablanusu masuk dalam wilayah Kecamatan Depapre,

Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Indonesia.

Page 14: 32. PROVINSI PAPUA - ujp.ucoz.comujp.ucoz.com/32-PAPUA.pdf · kabupaten di Provinsi Papua yakni, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Paniai, dan Kabupaten Merauke.Sementara pada bagian

861 Kepariwisataan Papua

5. Wisat Belanja

a. Pasar Jibama

Pernahkah Anda berpikir tentang

keindahan di balik keriuhan sebuah

pasar?Pasar malam, pasar barang bekas,

pasar daging, pasar burung, pasar

batuan hingga pasar kain, semuanya

memiliki keistimewaan dan keindahan

masing-masing.Pasar tidak hanya

merupakan pusat transaksi jual beli,

melainkan juga pusat pertemuan dan

pertukaran berbagai budaya masyarakat

yang ada.Di lorong-lorong lembab

maupun kios-kios kumuh bisa tercipta

percakapan dengan tema yang sangat

beragam, mulai dari harga kebutuhan

pokok, kehidupan sehari-hari, budaya, hingga perbincangan tentang isu-isu politik terbaru.

Berkunjung ke pasar lokal saat berlibur ke suatu tempat bisa menjadi pengalaman yang

sangat berkesan.Hal ini dikarenakan setiap pasar memiliki karakter yang berbeda tergantung

dengan daerah di mana pasar itu berada.Kondisi Pasar Ngasem Yogyakarta dan Pasar

Karimata Semarang tentu berbeda, walaupun keduanya sama-sama merupakan pasar

burung.Itulah halnya yang terjadi di Pasar Jibama.

Pasar Jibama adalah pasar terbesar yang ada di Kota Wamena, ibukota Kabupaten

Jayawijaya, Provinsi Papua.Pasar ini merupakan pasar rakyat yang mempertemukan penjual

dan pembeli di sekitar Lembah Baliem.Di pasar ini penduduk asli Wamena menjajakan hasil

bumi seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan tembakau. Mereka juga menjajakan berbagai

kerajian seperti koteka, noken (tas wanita Papua yang disangkutkan di kepala), dan

yeraanggen (perhiasan dari taring babi).

Kerajinan Khas Papua

Sumber Foto: http://ojifaroz.multiply.com

Para pelaku kegiatan di pasar ini hampir semuanya penduduk lokal Lembah Baliem, yaitu

suku-suku asli dari pedalaman Papua. Sangat jarang ditemui ada “pendatang” yang turut

dalam proses jual beli. Jikalau ada, jumlahnya dapat dihitung dengan jari.Hal ini dikarenakan

penduduk lokal agak menutup diri dan sedikit merasa tidak aman dengan adanya

pendatang.Pendatang yang mengunjungi tempat ini biasanya tidak pernah datang sendiri,

melainkan bersama warga lokal maupun kerabat yang telah lama tinggal di Wamena.