10
Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0253 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 26- 35 Volume 3, No. 1, Februari 2014 - 26 FAKTOR-FAKTOR UTAMA NON EXCUSABLE DELAYS YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN ACEH JAYA Junaidi 1 , Mochammad Afifuddin 2 , Ibnu Abbas Majid 2 1) Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Abstract: implementation of construction projects in Aceh Jaya district fiscal year 2012 has been delayed , both funded by the District Budget and Budget Aceh . The study was conducted in order to determine the factors non- excusable delays in the implementation of construction projects in Aceh Jaya and corrective actions to minimize factors such non- excusable delays in the future . The study was conducted on a construction project undertaken fiscal year 2012. Research methods to collect primary and secondary data . Primary data collection by designing and distributing the questionnaire to the respondent group owner and the contractor . Data processing with reliability analysis , frequency analysis , analysis of relative importance index and Spearman rank correlation analysis . Distribution of the questionnaire to the respondent group owner as much as 30 copies , and gave a statement that returns as many as 28 people , or 93.33 % . Contractor group rate of return of 90% or 27 of the 30 respondents who gave a statement . The main factors of non- excusable delays that contribute to the execution time of construction projects in Aceh Jaya district is late delivery of materials ; less amount of equipment ; planning project funds unfavorable ; than the supply of equipment ; improper work methods ; planning unfavorable scheduling ; than labor supply ; less productivity ; are not enough available material , and material procurement system that is not right ; meminimalisisr corrective action for non- excusable factors estimated time delays is accurate ; makes system monitoring mechanism ; accurate project cost estimates ; provision of sufficient and adequate equipment , as well as the appropriate construction methods ; From the results of this study recommended the contractor to increase the competence and management functions in the implementation of construction projects in Aceh Jaya district . Keywords : owner, contractor, project, construction, delays. Abstrak: Pelaksanaan proyek konstruksi di Kabupaten Aceh Jaya tahun anggaran 2012 mengalami keterlambatan, baik yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor non excusable delays pada pelaksanaan proyek konstruksi di Kabupaten Aceh Jaya dan tindakan koreksi untuk meminimalisir faktor-faktor non excusable delays tersebut dimasa yang akan datang. Penelitian dilakukan pada proyek konstruksi yang dikerjakan tahun anggaran 2012. Metode penelitian dengan mengumpulkan data sekunder dan data primer. Pengumpulan data primer dengan mendesain dan mendistribusikan kuisioner kepada responden kelompok owner dan kontraktor. Pengolahan data dengan analisa reliabilitas, analisa frekuensi, analisa relative importance index dan analisa korelasi rank Spearman. Pendistribusian kuisioner kepada responden kelompok owner sebanyak 30 eksemplar, yang mengembalikan dan memberi pernyataan sebanyak 28 orang atau 93,33%. Kelompok kontraktor tingkat pengembalian 90 % atau 27 dari 30 responden yang memberikan pernyataan. Faktor-faktor utama non excusable delays yang berkontribusi terhadap waktu pelaksanaan proyek konstruksi di Kabupaten Aceh Jaya adalah pengiriman material terlambat; jumlah peralatan yang kurang; perencanaan dana proyek yang kurang baik; lambatnya penyediaan peralatan; metode kerja yang tidak tepat; perencanaan penjadwalan yang kurang baik; lambatnya penyediaan tenaga kerja; kurang produktifitas kerja; tidak tersedia material cukup; dan sistem pengadaan material yang tidak tepat; Tindakan koreksi untuk meminimalisisr faktor-faktor non excusable delays adalah perkiraan waktu yang akurat; membuat sistem mekanisme pengawasan; perkiraan biaya proyek yang akurat; penyediaan peralatan yang cukup dan memadai; serta metode konstruksi yang tepat; Dari hasil penelitian

3.26.35.junaidi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 3.26.35.junaidi

Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0253

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 26- 35

Volume 3, No. 1, Februari 2014 - 26

FAKTOR-FAKTOR UTAMA NON EXCUSABLE DELAYS YANG

BERKONTRIBUSI TERHADAP WAKTU PELAKSANAAN

PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN ACEH JAYA

Junaidi1, Mochammad Afifuddin

2, Ibnu Abbas Majid

2

1) Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

2) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala

Abstract: implementation of construction projects in Aceh Jaya district fiscal year 2012 has

been delayed , both funded by the District Budget and Budget Aceh . The study was conducted

in order to determine the factors non- excusable delays in the implementation of construction

projects in Aceh Jaya and corrective actions to minimize factors such non- excusable delays in

the future . The study was conducted on a construction project undertaken fiscal year 2012.

Research methods to collect primary and secondary data . Primary data collection by

designing and distributing the questionnaire to the respondent group owner and the contractor .

Data processing with reliability analysis , frequency analysis , analysis of relative importance

index and Spearman rank correlation analysis . Distribution of the questionnaire to the

respondent group owner as much as 30 copies , and gave a statement that returns as many as

28 people , or 93.33 % . Contractor group rate of return of 90% or 27 of the 30 respondents

who gave a statement . The main factors of non- excusable delays that contribute to the

execution time of construction projects in Aceh Jaya district is late delivery of materials ; less

amount of equipment ; planning project funds unfavorable ; than the supply of equipment ;

improper work methods ; planning unfavorable scheduling ; than labor supply ; less

productivity ; are not enough available material , and material procurement system that is not

right ; meminimalisisr corrective action for non- excusable factors estimated time delays is

accurate ; makes system monitoring mechanism ; accurate project cost estimates ; provision of

sufficient and adequate equipment , as well as the appropriate construction methods ; From the

results of this study recommended the contractor to increase the competence and management

functions in the implementation of construction projects in Aceh Jaya district .

Keywords : owner, contractor, project, construction, delays.

Abstrak: Pelaksanaan proyek konstruksi di Kabupaten Aceh Jaya tahun anggaran 2012

mengalami keterlambatan, baik yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja

Kabupaten maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh. Penelitian dilakukan dengan

tujuan untuk mengetahui faktor-faktor non excusable delays pada pelaksanaan proyek

konstruksi di Kabupaten Aceh Jaya dan tindakan koreksi untuk meminimalisir faktor-faktor

non excusable delays tersebut dimasa yang akan datang. Penelitian dilakukan pada proyek

konstruksi yang dikerjakan tahun anggaran 2012. Metode penelitian dengan mengumpulkan

data sekunder dan data primer. Pengumpulan data primer dengan mendesain dan

mendistribusikan kuisioner kepada responden kelompok owner dan kontraktor. Pengolahan

data dengan analisa reliabilitas, analisa frekuensi, analisa relative importance index dan analisa

korelasi rank Spearman. Pendistribusian kuisioner kepada responden kelompok owner

sebanyak 30 eksemplar, yang mengembalikan dan memberi pernyataan sebanyak 28 orang

atau 93,33%. Kelompok kontraktor tingkat pengembalian 90 % atau 27 dari 30 responden yang

memberikan pernyataan. Faktor-faktor utama non excusable delays yang berkontribusi

terhadap waktu pelaksanaan proyek konstruksi di Kabupaten Aceh Jaya adalah pengiriman

material terlambat; jumlah peralatan yang kurang; perencanaan dana proyek yang kurang baik;

lambatnya penyediaan peralatan; metode kerja yang tidak tepat; perencanaan penjadwalan yang

kurang baik; lambatnya penyediaan tenaga kerja; kurang produktifitas kerja; tidak tersedia

material cukup; dan sistem pengadaan material yang tidak tepat; Tindakan koreksi untuk

meminimalisisr faktor-faktor non excusable delays adalah perkiraan waktu yang akurat;

membuat sistem mekanisme pengawasan; perkiraan biaya proyek yang akurat; penyediaan

peralatan yang cukup dan memadai; serta metode konstruksi yang tepat; Dari hasil penelitian

Page 2: 3.26.35.junaidi

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

27 - Volume 3, No. 1, Februari 2014

ini direkomendasikan kontraktor agar meningkatkan kompetensi dan fungsi manajemen dalam

pelaksanaan proyek konstruksi di Kabupaten Aceh Jaya.

Kata Kunci : owner, kontraktor, proyek, konstruksi, keterlambatan.

PENDAHULUAN

Pelaksanaan sebuah proyek konstruksi

pada umumnya mengalami permasalahan dan

persoalan ketidaktepatan waktu penyelesaian

sesuai yang sudah ditetapkan dalam kontrak.

Akibat dari keterlambatan tersebut bisa

berdampak kepada kesejahteraan sosial dan

kegiatan ekonomi.

Faktor-faktor utama non excusable

delays yang berkontribusi terhadap waktu

pelaksanaan proyek konstruksi menjadi pokok

permasalahan. Sehingga dapat ditentukan

tindakan koreksi yang harus dilakukan untuk

meminimalisir faktor-faktor non excusable

delays pada pelaksanaan proyek konstruksi di

wilayah Kabupaten Aceh Jaya. Tujuan

penelitian ditetapkan sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi 10 (sepuluh) teratas

faktor non excusable delays yang

berkontribusi pada pelaksanaan proyek

konstruksi di wilayah Kabupaten Aceh

Jaya.

b. Mengidentifikasi 5 (lima) teratas

tindakan koreksi untuk meminimalisir

faktor-faktor non excusable delays yang

muncul dan terjadi dalam pelaksanaan

proyek konstruksi di wilayah Kabupaten

Aceh Jaya.

Ruang lingkup dan batasan penelitian

yaitu proyek konstruksi di wilayah Kabupaten

Aceh Jaya yang telah selesai dilaksanakan pada

tahun anggaran 2012, dengan sumber dana

adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja

Kabupaten Aceh Jaya dan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Aceh tahun anggaran

2012. Subyek penelitian melibatkan 55

responden, terdiri dari kelompok kontraktor 27

responden yang meliputi direktur, project

manager atau site manager. Subyek penelitian

dari owner adalah 28 responden yang meliputi

Pengguna Anggaran, Kuasa Pengguna

Anggaran, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

dan Pengawas Lapangan.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Definisi Delays

Delays adalah sebagai waktu pelaksanaan

yang tidak dapat digunakan sesuai dengan

rencana, sehingga menyebabkan beberapa

kegiatan yang mengikuti menjadi tertunda atau

tidak dapat diselesaikan tepat waktu sesuai

jadwal yang telah direncanakan.

Jenis Delays

Kraiem dan Dickman dalam Proboyo

(1999), menyebutkan bahwa delays dalam

pelaksanaan proyek konstruksi dikategorikan

dalam tiga kelompok besar yaitu Excusable

Delays, Non Excusable Delays dan

Compensable Delays.

Page 3: 3.26.35.junaidi

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 3, No. 1, Februari 2014 - 28

Excusable Delays

Excusable Delays adalah keterlambatan

dalam penyelesaian proyek konstruksi oleh

kontraktor yang dapat dimaafkan.

Keterlambatan atau kegagalan disebabkan oleh

permasalahan desain, perubahan pekerjaan oleh

pemilik proyek, pengaruh cuaca atau tidak pada

kondisi normal. Keterlambatan yang dapat

dimaafkan juga dapat disebabkan oleh

perselisihan pekerja, bencana alam, transportasi

ke lokasi proyek yang sulit, kondisi lingkungan

yang tidak sesuai dengan perencanaan dan lain-

lain.

Non Excusable Delays

Non Excusable Delays adalah suatu

kondisi terjadi keterlambatan pekerjaan yang

disebabkan oleh penyedia jasa pekerjaan

konstruksi (kontraktor) dan tidak dapat

dimaafkan. Keterlambatan ini disebabkan oleh

penggunaan metoda kerja yang tidak tepat,

peralatan yang kurang memadai, pemogokan

buruh, jumlah dan keahlian tenaga kerja yang

kurang. Keterlambatan ini murni karena

kesalahan kontraktor seperti keuangan oleh

kontraktor yang kurang memadai, penjadwalan

yang tidak akurat, kegagalan subkontraktor dan

lain-lain.

Compensable Delays

Compensable Delays adalah

keterlambatan yang disebabkan oleh tindakan,

kelalaian atau kesalahan pemilik proyek. Jika

keterlambatan masuk dalam kategori

compensable delays, maka pihak yang

dirugikan akan mendapat tambahan waktu dan

biaya ganti rugi sesuai dengan analisis yang

telah disepakati.

Tindakan Koreksi Meminimalisir Faktor-

faktor Non Excusable Delays

Keterlambatan pelaksanaan proyek

konstruksi pada umumnya selalu menimbulkan

akibat yang merugikan baik bagi owner atau

pemilik proyek maupun kontraktor sebagai

pelaksana, karena dampak keterlambatan adalah

konflik dan perdebatan tentang apa dan siapa

yang menjadi penyebab, juga tuntutan waktu

dan biaya bertambah (Proboyo, 1999).

Penentuan Jumlah Sampel

Penentuan jumlah sampel minimum

dilakukan dengan mengunakan rumus Slovin

dengan toleransi kesalahan analisa yang

diizinkan adalah 10 %.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

𝑛 =𝑁

1+(𝑁.𝑒12)

...................................... ..(2.1)

dimana :

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

e = Persentase toleransi ketidaktelitian/

yang masih dapat ditolerir

Analisa Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan suatu pengertian

bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya

dan diandalkan, dengan menggunakan analisis

Cornbach Alpha, Suatu kuesioner dianggap

andal apabila koefisien Cornbach Alpha lebih

besar atau sama dengan 0,6 (Arikunto, 2010)

Page 4: 3.26.35.junaidi

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

29 - Volume 3, No. 1, Februari 2014

untuk menguji reliabilitas menggunakan

persamaan 2.2 berikut :

𝑟 =𝑘

(𝑘−1) 1 −

𝜎𝑏2

𝜎12 ...............................(2.2)

dimana :

r = Realiabilitas Instrument

k = Banyak butir pertanyaan

𝜎𝑏2 = Jumlah varian butir

𝜎12 = Varian total

Rumus untuk varians butir dan varians total:

𝜎𝑡2 = 𝑋𝑡2

𝑛−

( 𝑋𝑡)2

𝑛2 .............................(2.3)

𝜎𝑏2 = 𝐽𝑘𝑖

𝑛−

𝐽𝑘𝑠

𝑛2 .........................................(2.4)

dimana:

𝜎𝑡2 = Varians total;

𝜎𝑏2 = Varians butir;

Xt2

= Kuadrat jumlah total jawaban

responden;

Xt = Jumlah total jawaban responden;

Jki = Jumlah kuadrat seluruh butir;

Jks = Jumlah kuadrat subjek;

N = Jumlah responden.

Analisa Frekuensi

Analitis statistik frekuensi secara umum

menunjukkan persentase bagi setiap pertanyaan

pada penelitian ini. Pada analisa frekuensi,

persentase dapat dihitung dengan rumus:

F = 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑥100 %... (2.5)

Analisa Relative Importance Index (RII)

Penentuan tingkat kepentingan yang

ditunjukkan oleh pihak-pihak yang terkait

digunakan untuk mengukur nilai relative

importance index dari masing-masing faktor

(Narbuko dan Achmadi, 2004). Rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut:

RII = 𝑊𝑖𝑋𝑖5

𝑖=1

𝑋𝑖5𝑖=1

............................................(2.6)

dimana:

RII = Relative Importance Index

i = Indeks kategori respon (1,2,3,4 &5)

Bagian B (sangat setuju, setuju, netral, tidak

setuju, sangat tidak setuju)

Wi =Bobot yang dihubungkan dengan nilai

responden ke-i (1, 2, 3, 4, 5)

Xi =Frekuensi dari respon ke-i sebagai

persentase dari total responden untuk

setiap faktor.

Dari hasil perhitungan RII kedua

kelompok yang berbeda maka dapat ditentukan

nilai mean gabungan untuk menentukan

peringkat dari faktor-faktor non excusable

delays pada proyek konstruksi di Kabupaten

Aceh Jaya menurut pendapat kedua kelompok

responden dengan menggunakan rumus :

Mean Gabungan= 𝑅𝐼𝐼𝑜 + 𝑅𝐼𝐼𝑘

2 .............. (2.7)

dimana:

RIIo = Nilai RII Kelompok Owner

RIIk = Nilai RII Kelompok Kontraktor

Analisa Korelasi Rank Spearman.

Korelasi adalah suatu pengukuran

hubungan yang terjadi antara satu variabel

dengan variable yang lain. Derajat atau tingkat

hubungan antara dua variabel diukur dengan

indeks korelasi yang disebut koefisien korelasi.

Korelasi yang digunakan korelasi Rank

Page 5: 3.26.35.junaidi

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 3, No. 1, Februari 2014 - 30

Spearman. Rumus yang digunakan sebagai

berikut:

rs = 1- [(6 d2)/N³-N] .............. ..(2.8)

dimana :

rs = Koefisien korelasi rank spearman.

d = Perbedaan antara dua pengamatan

berpasangan.

N = Total Pengamatan.

METODOLOGI PENELITIAN

Objek dan lokasi penelitian adalah

proyek konstruksi yang mengalami

keterlambatan dalam pelaksanaan di wilayah

Kabupaten Aceh Jaya tahun anggaran 2012.

Sumber adalah Anggaran Pendapatan dan

Belanja Kabupaten Aceh Jaya dan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Provinsi Aceh tahun

anggaran 2012.

Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk

pengumpulan data dibagi menjadi 4 (empat)

tahap yaitu :

a. Mengidentifikasi proyek-proyek

konstruksi yang mengalami

keterlambatan pada tahun anggaran 2012,

yang didanai oleh Anggaran Pendapatan

BelanjaKabupaten Aceh Jaya dan

Anggaran Pendapatan Belanja Aceh.

b. Melakukan klasifikasi kajian kepustakaan

untuk menentukan variabel-variabel

sebagai bahan pertanyaan dalam

kuisioner yang akan didistribusikan

kepada responden baik owner maupun

kontraktor.

c. Mendesain dan mendistribusikan

kuisioner kepada responden

d. Mengumpulkan jawaban dari kuisioner.

Desain dan survey kuisioner

Kuisioner yang telah didesain

didistribusikan kepada responden untuk

mendapatkan jawaban dari setiap pernyataan.

Penyebaran kuisioner ada yang dilakukan

interaksi langsung dengan responden baik yang

mewakili owner maupun kontraktor.

Kuisioner dibagi menjadi 3 (tiga)

bagian :

Kuisioner A, yang berisikan tentang

profil responden dan deskripsi proyek.

Kuisioner B, yang berisikan faktor-faktor

non excusable delays pada pelaksanaan

proyek konstruksi.

Kuisioner C, yang berisikan tindakan

koreksi untuk meminimalisr faktor-faktor

non excusable delays pada pelaksanaan

proyek konstruksi.

Variabel Penelitian

Pengukuran variabel dalam penelitian ini

dengan menggunakan skala Likert, dimana

responden menilai suatu pernyataan dengan 5

kriteria penilaian yaitu nilai 5 “Sangat Setuju”,

nilai 4 “Setuju”, nilai 3 “Agak Setuju”, nilai 2

“Tidak Setuju”, dan nilai 1 “Sangat Tidak

Setuju”. Cara menentukan nilai-nilai tersebut

adalah dengan checklist pada kolom nilai dari

lembatran kuisioner.

Page 6: 3.26.35.junaidi

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

31 - Volume 3, No. 1, Februari 2014

Analisa Data

Analisa dilakukan dengan menggunakan

bantuan software Microsoft Excel. Analisa data

meliputi analisa reliabilitas, analisa frekuensi,

analisa relative importance index (RII) dan

analisa korelasi Rank Spearman yaitu tingkat

hubungan kelompok responden antara owner

dan kontraktor.

Analisa Reliabilitas

Analisa reliabilitas digunakan untuk

mengukur tingkat ketepatan, keakuratan,

kestabilan atau konsistensi dalam

mengungkapkan gejala tertentu dari

sekelompok individu, walaupun dilakukan pada

waktu yang berbeda. Reliabilitas menunjukan

pada suatu pengertian bahwa suatu instrument

cukup dapat dipercaya dan diandalkan, dengan

menggunakan analisa Cornbach Alpha, Suatu

kuisioner dianggap andal apabila koefisien

Cornbach Alpha ≥ 0,6.

Analisa Frekuensi

Analisa frekuensi adalah analisa yang

dilakukan untuk menghitung jumlah jawaban

dari kuesioner, dimana reponden memberikan

jawaban yang sama dari tiap-tiap pertanyaan.

Hasil perbandingan antara tiap-tiap jawaban

yang sama dan total tiap-tiap jawaban

dikalikan dengan seratus, sehingga didapat

persentase tiap jawaban dari seluruh

pertanyaan. Adapun teknik pengujiannya

menggunakan rumus pada persamaan (2.5).

Analisa Relative Importance Index (RII)

Analisa Relative Importance Index (RII)

digunakan dengan bertujuan untuk mewujudkan

analisa dari berbagai faktor-faktor non

excusable delays terkait dengan pelaksanaan

proyek konstruksi di wilayah Kabupaten Aceh

Jaya. Skor untuk masing-masing faktor

diperoleh melalui penjumlahan skor jawaban

responden owner dan kontraktor. Hasil dari

perhitungan analisa ini menunjukkan peringkat

dari keseluruhan variabel dan selanjutnya

ditentukan pengaruh kekuatan dari setiap

variabel tersebut.

Analisa Korelasi Rank Spearman

Korelasi adalah suatu pengukuran

hubungan yang terjadi antara satu variabel

dengan variabel yang lain. Derajat atau tingkat

hubungan antara dua variabel diukur dengan

indeks korelasi yang disebut koefisien korelasi.

Korelasi yang digunakan dalam penelitian

adalah korelasi Rank Spearman.

Suatu penelitian akan diketahui apakah

korelasi tersebut diterima atau ditolak antara

dua kelompok terhadap faktor-faktor, maka

perlu dilakukan uji hipotesa. Adapun untuk

menghitung analisa korelasi Rank Spearman

adalah menggunakan persamaan (2.8).

Perhitungan tersebut apabila nilai probabilitas

yang dihitung ≥ 0,05 maka disebut ada

hubungan signifikan antara dua kelompok

responden dan apabila nilai probabilitas yang

dihitung > 0,05 maka kedua kelompok

responden tidak ada hubungan dalam

pernyataan.

Page 7: 3.26.35.junaidi

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 3, No. 1, Februari 2014 - 32

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

Pendistribusian kuisioner kepada

responden kelompok owner sebanyak 30, yang

mengembalikan dan memberi pernyataan

sebanyak 28 orang atau 93,33%. Kelompok

kontraktor tingkat pengembalian 90 % atau 27

dari 30 responden yang memberikan

pernyataan. Adapun komposisi kelompok

responden dan tingkat pengembalian kuisioner

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1Komposisi kelompok responden dan

tingkat pengembalian kuisioner

Responden Jumlah Kuisioner

Persentase Disebar Kembali

Owner 30 28 93,33%

Kontraktor 30 27 90,00%

Identifikasi Faktor-faktor Non Excusable

Delays

Hasil perangkingan menunjukkan bahwa

10 (sepuluh) teratas yang menjadi faktor-faktor

utama non excusable delays yang berkontribusi

terhadap waktu pelaksanaan proyek konstruksi

di Kabupaten Aceh Jaya yaitu pengiriman

material terlambat; jumlah peralatan yang

kurang; perencanaan dana proyek kurang baik;

lambatnya penyediaan peralatan; metode kerja

yang tidak tepat; perencanaan penjadwalan

kurang baik; lambatnya penyediaan tenaga

kerja; kurangnya produktivitas kerja; tidak

tersedianya material yang cukup; serta sistem

pengadaan material yang tidak tepat;

Tabel 4.2 Rangking faktor - faktor non

excusable delays

No Faktor-fakrtor non excusable delays RII Rank

1. Perencanaan Dana Proyek Kurang baik

4.20 3

2. Kesulitan Keuangan Oleh Kontraktor 3.89 17

No Faktor-fakrtor non excusable delays RII Rank

3. Penundaan pembayaran kepada

suplier/subkontraktor 3.40 40

4. Alokasi Dana Kurang Memadai 3.75 27

5. Cara Pembayaran Tidak Tepat Waktu 3.58 37

6. Pengendalian Keuangan Yang buruk 3.25 42

7. Tidak Menghitung Biaya Tak terduga 3.62 34

8 Pengiriman material terlambat 4.25 1

9. Tidak Tersedianya Material Yang

cukup 4.05 9

10 Kenaikan Harga Material 3.71 29

11. Sulit Penyediaan Matrial 3.91 14

12. Sistem Pengadaan Material Yang

tidak Tepat 4.01 10

13. Kurangnya Kualitas Material 3.71 29

14. Supplier tidak bisa diandalkan 3.94 13

15. Jauh Jarak Sumber Material 3.20 44

16. Bahan Konstruksi Impor 3.58 37

17. Lambatnya penyediaan tenaga kerja 4.11 7

18. Keahlian tenaga kerja kurang 4.00 11

19. Kurangnya jumlah tenaga kerja 3.90 15

20. Kedisiplinan tenaga kerja kurang 3.54 39

21. Kurangnya produktivitas kerja 4.07 8

22. Terjadi mogok kerja 3.89 17

23. Rendahnya motivasi kerja 3.63 33

24. Ketidakhadiran Kerja 3.76 26

25. Penggantian tenaga kerja baru 3.16 45

26. Lambatnya penyediaan Peralatan 4.18 4

27. Jumlah peralatan yang kurang 4.20 2

28. Peralatan yang tidak tepat 3.67 31

29. Peralatan sering rusak 3.86 23

30. Kekurangan suku cadang 3.89 17

31. Peralatan moderen yang kurang 3.78 25

32. Masalah alokasi peralatan 3.60 36

33. Kualitas peralatan 3.89 16

34. Sulitnya mobilisasi alat 3.21 43

35. Kapasitas alat kurang 3.79 24

36. Metode keja yang tidak tepat/salah 4.16 5

37. Perencanaan Penjadwalan kurang baik

4.16 5

38. Sistem Manajerial yang kurang baik 3.61 35

39. Pengalaman Kontraktor kurang 3.87 20

40. Kurangnya komunikasi dengan owner 3.98 12

41. Subkontraktor tidak dapat diandalkan 3.87 22

42. Tim proyek kurang kompeten 3.74 28

43. Kurangnya manajemen dan

pengawasan 3.87 20

44. Banyaknya pekerjaan ulang 3.30 41

45 Teknologi sudah usang 3.67 31

Identifikasi tindakan koreksi meminimalisir

faktor-faktor Non Excusable Delays

Hasil perangkingan, maka 5 (lima)

teratas faktor tindakan koreksi untuk

meminimalisir faktor-faktor non excusable

delays yang berkontribusi terhadap waktu

pelaksanaan proyek konstruksi di Kabupaten

Aceh Jaya yaitu perkiraan waktu yang akurat;

membuat sistem mekanisme pengawasan;

perkiraan biaya proyek yang akurat; penyediaan

Page 8: 3.26.35.junaidi

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

33 - Volume 3, No. 1, Februari 2014

peralatan yang cukup dan memadai; serta

metode konstruksi yang tepat;

Tabel 4.3 Rangking tindakan koreksi me-

minimalisir faktor-faktor non excusable

delays

No Tindakan koreksi meminimalisir

faktor-faktor non excusable delays RII Rank

1. Perkiraan biaya proyek yang akurat 4.22 3

2. Perkiraan waktu yang akurat 4.37 1

3. Mempercepat pembersihan lapangan 3.61 18

4. Menggunakan teknologi yang up to

date 3.80 12

5. Kemampuan manajemen proyek 4.01 7

6. Menggunakan suplier/subkontraktor yang berpengalaman

3.91 11

7. Melakukan pertemuan awal

konstruksi 3.69 15

8. Penyediaan tenaga kerja yang tepat dan terlatih

3.96 9

9. Menggunakan peralatan yang tepat 3.30 23

10. Membuat penjadwalan yang tepat 3.20 25

11. Metode konstruksi yang tepat 4.09 5

12. Melibatkan masyarakat 3.74 13

13. Manajemen dan pengawasan 3.69 15

14. Penyediaan material yang tepat 3.52 20

15. Komunikasi dan koordinasi antara

pihak yang terlibat 3.42 22

16. Studi kelayakan dan ivestigasi lapangan

4.07 6

17. Mempelajari pengalaman masa lalu 3.62 17

18. Penyediaan dana yang memadai 3.49 21

19. Memberikan hadiah selamat 3.25 24

20. Meningkatkan kehadiran kerja 3.58 19

21. Membuat sistem mekanisme

pengawasan 4.24 2

22. Penyediaan peralatan yang cukup dan

memadai 4.11 4

23. Menggunakan peralatan yang

moderen 3.71 14

24. Pembayaran yang tepat 3.93 10

25. Manajemen resiko 3.98 8

Analisa Reliabilitas

Analisa reliabilitas dilakukan terhadap

jawaban dari kedua kelompok responden, yaitu

sebanyak 28 responden kelompok Owner dan

27 responden kelompok kontraktor.

Hasil perhitungan reliabilitas faktor-

faktor non excusable delays untuk responden

kelompok owner adalah 0,957 sedangkan

reliabilitas untuk responden kelompok

kontraktor adalah 0,923 dan lebih besar dari

nilai koefisien Cornbach Alpha yaitu 0,6 dan

analisa tersebut menunjukkan bahwa jawaban

responden reliabel. Hasil analisa reliabilitas

terhadap tindakan koreksi untuk meminimalisir

faktor-faktor non excusable delays dari

responden kelompok owner adalah 0,98

sedangkan reliabilitas untuk responden

kelompok kontraktor adalah 0,94 dan lebih

besar dari nilai koefisien Cornbach Alpha yaitu

0,6 sehingga jawaban responden disebut

reliabel.

Analisa Korelasi Rank Spearman

Analisa Korelasi Rank Spearman

dihitung untuk mengetahui nilai selisih

rangking antara kelompok Owner dan

Kontraktor (dᵢ). Hasil analisa korelasi rank

spearman menunjukkan bahwa dengan taraf

signifikan 5%, maka diperoleh rs sebesar 0,977.

Oleh karena r yang dihitung lebih besar dari r

tabel maka Ho ditolak dengan demikian H1

diterima, sehinga dapat disimpulkan bahwa

adanya hubungan yang signifikan tentang

faktor-faktor non excusable delays yang

berkontribusi terhadap waktu pelaksanaan

proyek konstruksi di Kabupaten Aceh Jaya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Berdasarkan penelitian dan pembahasan

yang dilakukan, maka 10 (sepuluh)

teratas faktor-faktor non excusable delays

yang berkontribusi terhadap waktu

pelaksanaan proyek konstruksi di

Kabupaten Aceh Jaya yaitu pengiriman

material terlambat; jumlah peralatan yang

kurang; perencanaan dana proyek kurang

Page 9: 3.26.35.junaidi

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 3, No. 1, Februari 2014 - 34

baik; lambatnya penyediaan peralatan;

metode kerja yang tidak tepat;

perencanaan penjadwalan kurang baik;

lambatnya penyediaan tenaga kerja;

kurangnya produktivitas kerja; tidak

tersedianya material yang cukup; serta

sistem pengadaan material yang tidak

tepat;

2. Berdasarkan penelitian dan pembahasan

yang dilakukan, maka 5 (lima) teratas

faktor tindakan koreksi untuk

meminimalisir faktor-faktor non

excusable delays yang berkontribusi

terhadap waktu pelaksanaan proyek

konstruksi di Kabupaten Aceh Jaya yaitu

perkiraan waktu yang akurat; membuat

sistem mekanisme pengawasan;

perkiraan biaya proyek yang akurat;

penyediaan peralatan yang cukup dan

memadai; metode konstruksi yang tepat;

Saran

Penelitian ini diharapkan dapat

memberikan acuan dan bahan evaluasi oleh

peneliti selanjutnya, sehingga untuk masa yang

akan datang faktor-faktor non excusable delays

pada pelaksanaan proyek konstruksi dapat

diminimalisir. Berdasarkan hasil yang diperoleh

dari pengolahan data dalam penelitian ini

penulis menyarankan agar untuk penelitian

sejenis kedepan perlu juga diberikan kuisioner

kepada konsultan pengawas untuk melihat lebih

detail tentang faktor-faktor non excusable

delays yang berkontribusi pada pelaksanaan

proyek konstruksi.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M.R, 1999, Potensi Efek pada Mara

Large Konstruksi Akibat Proyek Penundaan

Konstruksi, International Journal of

Integrated Engineering (Issue on Civil and

Environmental Engineering)

Antill, JM. 1989, Critical Part Method In

Costruction Parctical, A Wiley Inter Science

Publication, USA.

Arikunto, S 2010, Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta.

Atmaja, LS 2009, Statistika Untuk Bisnis dan

Ekonomi, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Carrara, Alison & Kimpland, S., 2002, Save Time

and Money With Pre- Planning. Smart

Solution : Helping Contractors Save Money

and Enchance Productivity, Rockville, USA.

Ervianto, W.I, 2004, Manajemen Proyek Konstruksi.

Penerbit ANDI, Yokyakarta.

Kerzner, H, (2006), Project Management – A System

Aproach To Planning Schedulling And

Controlling, John Wiley and Sons New York.

Leonda, G, 2008, Studi Keterlambatan Penyelesaian

Proyek Konstruksi Pada Tahun 2007 di

Daerah Belitung. Tugas Akhir Universitas

Islam Indonesia, Yokyakarta.

Majid. I.A., 2006, Causes And Effect Of Delays In

Construction Project, Jurnal Teknik Sipil,

Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Mandalie, 2008, Usulan Penggunaan Short Interval

Planning Pada Proyek Konstruksi, Skripsi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Universitas Kristen Petra, Surabaya.

Narbuko, C.dan Achmadi. A. 2004. Metodelogi

Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Nazir, M, 2009, Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia

Indonesia.

Nega. F, 2008, Cost And Effect of Cost Overruns On

Public Building Constructionproject In

Ethiopia, Master Thesis Adis Ababa

University

Proboyo, B, 1999, Keterlambatan Waktu

Pelaksanaan Proyek : Klasifikasi dan

peringkat penyebab-penyebabnya, Dimensi

Teknik Sipil, Universitas Kristen Petra,

Surabaya.

Samsul Bahri, 2010, Analisis Faktor Penyebab

Tidak Selesainya Pekerjaan Konstruksi

Gedung Dengan Metode Short Interval

Planning. MT thesis, Universitas Syiah

Kuala.

Saputra, R 2012, „Analisis Faktor- faktor Risiko

Tahap Penawaran Terhadap Kinerja Proyek

(Studi Kasus Pekerjaan Konstruksi Rawa di

Provinsi Aceh)‟, MT thesis, Universitas Syiah

Kuala.

Sujarweni, W dan Endrayanto, P 2011, Statistik

Page 10: 3.26.35.junaidi

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

35 - Volume 3, No. 1, Februari 2014

untuk Penelitian, Edisi pertama, Graha Ilmu,

Yogyakarta.

Suliyanto, 2011, Perbedaan Pandangan Skala Likert

Sebagai Skala Ordinal atau Skala Interval.

Proseding Seminar Nasional Statika

Universitas Diponegoro, 2011 ISBN 978-

979-097-142-4.

Suwanto, 2009, Faktor Tidak Selesainya Pekerjaan

Pada Proyek Konstruksi, Skripsi: Fakultas

Teknik Sipil dan Perencanaan, Univesitas

Kristen Petra, Surabaya.

Trihendradi, C 2012, Step By Step SPSS 20 Analisa

Statistik, Andi, Yogyakarta.

Trauner, T. 2009, Types of Construction Delays,

Retrieved on 7th July, 2011.

Wang dan Bernad TH 1992, Develoment of The

Malaysian Construction Contractors Industri

its Concept, Approach and Strategi,‟ Paper

On Asean International Symposium On

Constructio Develoment.

Widhiawati, I,A,R, 2009, Analisis Faktor-Faktor

Keterlambatan Pelaksanaan Proyek

Konstruksi,Jurnal Teknologi Electro,Vol. 8.

Zakia, 2012, Kajian Penyebab Keterlambatan

Pelaksanaan Proyek (Studi Kasus

Pembangunan Rehabilitasi Prasarana

Pertanian Pasca Tsunami Paket III di

Kabupaten Aceh Barat. MT thesis,

Universitas Syiah Kuala.