23
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian, sebelumnya peneliti harus menentukan metode yang akan digunakan sehingga dapat mempermudah langkah-langkah penelitian. Winarno Surachmad (1985:131) mengemukakan bahwa : Metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara utama ini dipergunakan setelah penyelidikan meperhitungkan kewajaran dari tujuan penyelidikan serta situasi penyelidikan. Sebuah metode penelitian memiliki suatu rancangan penelitian tertentu. Dalam rancangan tersebut menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi serta dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah. Menurut Moh. Natzir (2003:49), metode penelitian dibagi menjadi lima kelompok metode yaitu : 1. Metode sejarah 2. Metode deskripsi/survei a. Metode survei b. Metode deskriptif berkesinambungan c. Metode studi kasus d. Metode analisas pekerjaan dan aktivitas e. Metode studi komparatif f. Metode studi waktu dan gerakan

37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN - Indonesia University of ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_a0151_0609093_chapter3.pdf · Metode ini menganalisis untuk mendapatkan data dalam

  • Upload
    lythuy

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam melakukan sebuah penelitian, sebelumnya peneliti harus menentukan

metode yang akan digunakan sehingga dapat mempermudah langkah-langkah

penelitian. Winarno Surachmad (1985:131) mengemukakan bahwa :

Metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara utama ini dipergunakan setelah penyelidikan meperhitungkan kewajaran dari tujuan penyelidikan serta situasi penyelidikan.

Sebuah metode penelitian memiliki suatu rancangan penelitian tertentu.

Dalam rancangan tersebut menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh,

waktu penelitian, sumber data dan kondisi serta dengan cara bagaimana data

tersebut dihimpun dan diolah. Menurut Moh. Natzir (2003:49), metode penelitian

dibagi menjadi lima kelompok metode yaitu :

1. Metode sejarah

2. Metode deskripsi/survei

a. Metode survei

b. Metode deskriptif berkesinambungan

c. Metode studi kasus

d. Metode analisas pekerjaan dan aktivitas

e. Metode studi komparatif

f. Metode studi waktu dan gerakan

38

3. Metode eksperimental

4. Metode Grounded Research

5. Metode penelitian tindakan

Berdasarkan permasalahan yang diteliti pada penelitian ini, metode penelitian

yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang

ditunjang oleh studi kepustakaan.

1. Metode Deskriptif

Metode ini menganalisis untuk mendapatkan data dalam memecahkan

masalah yang ada dengan melihat gambaran dan pengaruh antara dua variabel dan

menekankan pada suatu studi untuk memperoleh informasi pada saat penelitian

berlangsung. Metode ini sendiri menurut Moh. Natzir (1985:63) yaitu :

“Suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dan tujuan dari metode deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau tulisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki”.

Lebih lanjut lagi Winarno Surachmad (1985:139) mengemukakan bahwa ciri-

ciri metode deskriptif adalah :

1) Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada

masa sekarang /pada masalah-masalah aktual.

2) Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian

dianalisis. Oleh karena itu sering disebut metode analisa.

39

Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa metode penelitian deskriptif

dalam perumusan masalah lebih memfokuskan kepada masalah-masalah yang

bersifat aktual yang pada saat ini terjadi.

2. Studi Kepustakaan

Untuk memperoleh gambaran yang jelas dalam menafsirkan data guna

menganalisis masalah yang diteliti, maka perlu ditunjang oleh studi

kepustakaan/bibliografis, yaitu menelaah sejumlah bahan pustaka yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti. Hal tersebut sejalan dengan pendapat

Winarno Surachmad (1985:61) yang mengemukakan bahwa :

Pennyelidikan bibliografis tidak dapat diabaikan sebab didinilah penyelidik berusaha menemukan keterangan mengenai segala sesuatu yang relevan dalam masalhanya yaitu teori yang dipakainya, pendapat para ahli mengenai aspek-aspek itu, penyelidik yang sedang berjalan atau masalah-masalah yang disarankan oleh para ahli.

Selain hal tersebut, studi kepustakaan juga memiliki manfaat terhadap proses

penelitian, hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Irawati Singarimbun

(1989:70) yang mengemukakan bahwa :

Manfaat yang diperoleh dari penelusuran perpustakaan adalah :

1) Menggali teori-teori dasar dan konsep yang telah dikemukakan

oleh para ahli terdahulu.

2) Mengikuti perkembangan penelitian dalam bidang yang akan

diteliti.

3) Memperoleh orientasi yang lebih luas mengenai topik yang

dipilih.

4) Memanfaatkan data sekunder.

40

5) Menghindari duplikasi penelitian.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa studi kepustakaan

akan menjadi dasar bagi peneliti untuk mengembangkan, mengarahkan

penelitiannya serta memperkuat kerangka berpikir peneliti agar dapat mengambil

kesimpulan dari masalah yang diteliti.

B. Definisi Operasional Variabel

Operasionalisasi variabel ini diperlukan untuk menentukan jenis dan

indikator dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Selain itu, proses

ini juga dimaksud untuk menentukan skala pengukuran dari masing-masing

variabel sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu statistik

dapat dilakukan secara benar.

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu pengaruh kegiatan MGMP

terhadap kinerja guru TIK. Variabel X kegiatan MGMP sebagai variabel bebas

(independen) dan variabel Y kinerja guru TIK SMK sebagai variabel terikat

(dependen).

Untuk menghindari adanya perbedaan pendapat atau persepsi dalam

penelitian ini, maka penulis perlu mendefinisikan variabel tersebut. Maksudnya

untuk memperjelas makna yang terkandung dalam judul yang dikemukakan,

sehingga diharapkan adanya kesamaan dalam landasan berpikir kearah

pembahasan yang lebih lanjut. Definisi operasional dapat diuraikan sebagai

berikut:

41

1. Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)

Kegiatan MGMP adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru

TIK SMK dalam upaya pengembangan profesionalisme guru

dalam wadah MGMP. .

2. Kinerja Guru TIK SMK

Kinerja guru adalah ukuran pelaksanaan kerja guru

berdasarkan motivasi dan kesempatan yang dimiliki guru TIK

SMK untuk melaksanakan tugas pembelajaran yang dilihat dari

kualitas kerja guru, kecepatan/ketepatan guru, insiatif dalam

bekerja, kemampuan dalam bekerja dan komunikasi dalam

bekerja. Kinerja guru TIK SMK yang dicapai berdasarkan

standar kemampuan profesional selama melaksanakan

kewajiban sebagai guru di sekolah.

C. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian

1. Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Lingkungan Dinas Pendidikan Kota Cimahi.

2. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia,

tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data yang

memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian (Nawawi, 2001: 141).

Adapun yang dimaksud populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru mata

pelajaran TIK yang merupakan anggota MGMP TIK se-Kota Cimahi berjumlah 44

42

orang. Anggota populasi dalam penelitian ini adalah staf pengajar yang berasal dari

21 SMK swasta dan negeri se-Kota Cimahi.

3. Sampel

Sampel penelitian menurut Sugiyono (2004 : 73) adalah “bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan menurut

Sudjana (1992 : 66) menjelaskan sampel merupakan “sebagian yang diambil dari

populasi dengan cara tertentu”. Berdasarkan kedua pendapat tersebut, maka

diperoleh gambaran bahwa untuk menentukan sampel tidak mungkin meneliti

seluruh populasi namun dapat diteliti sebagian dari populasi tersebut.

Adapun untuk menentukan jumlah anggota sampel yang akan diteliti, dengan

mempertimbangkan keterbatasan kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu,

tenaga, dana, serta kepraktisan dalam pengumpulan data dari populasi, maka

dilakukan penentuan sebagian dari populasi untuk dijadikan sampel penelitian

yang datanya benar-benar mewakili seluruh populasi.

Sejalan dengan hal tersebut, Suharsimi Arikunto (1989 : 107) menjelaskan

sebagai berikut :

Untuk sekedar ancang-ancang maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil 10-15 % atau lebih dari 20-25% atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari a) kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana ; b) sempit luasnya wilayah pengamatan dari tiap subjek, karena menyangkut sedikitnya data ; dan c) besar kecilnya resiko ditanggung oleh peneliti.

Untuk menentukan sampel dari Variabel X (Kegiatan MGMP) dan sampel

variabel Y tentang (Kinerja Guru), maka pengambilan sampel diambil secara

keseluruhan populasi yaitu berjumlah 44 orang, karena jumlahnya kurang dari 100

43

orang. Sehingga sampel ini disebut sebagai sampel populasi, karena sampel yang

dipakai adalah keseluruhan dari jumlah guru TIK SMK Se-Kota Cimahi.

D. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara atau langkah-langkah yang

ditempuh dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab pokok

permasalahan dan mencapai tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan

mencangkup data mengenai variabel X (Kegiatan MGMP dan data mengenai ) Y

(Kinerja Guru TIK SMK).

1. Penentuan Alat Pengumpul Data

Untuk memperoleh data yang akurat dan relevan dengan pokok permasalahan

yang diteliti, maka peneliti menggunakan teknik komunikasi tidak langsung yaitu

melalui angket yang disusun dalam suatu daftar tertulis berupa pernyataan untuk

mendapatkan informasi dan data dari responden. Suharsimi Arikunto (1998:24)

mengemukakan bahwa : “Angket atau kuesioner adalah sejumlah pernyataan atau

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden

dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya”.

Jenis angket yang dipergunakan adalam penelitian ini adalah angket

berstruktur, yaitu dengan menyediakan alternatif jawaban untuk memudahkan

responden yang terdiri dari beberapa item setiap variabelnya.

2. Penyusunan Alat Pengumpul Data

Dalam menyusun alat pengumpel data atau instrumen, peneliti menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut :

44

a. Menentukan variabel-variabel yang dianggap penting untuk dinyatakan

dan beracuan pada teori-teori yang mendasarinya, kemudian

menguraikan menjadi beberapa indikator dan diuraikan kembali

menjadi sub indikator.

b. Membuat kisi-kisi angket untuk Variabel X (Kegiatan MGMP) dan

Variabel Y ( Kinerja Guru TIK SMK).

c. Membuat daftar pernyataan-penyataan disertai alternatif jawaban

dalam bentuk check list, dengan bobot penilaian dari skala 1-5. Dalam

penyusunan angket tersebut penulis menggunakan skala Likert sebagai

alternatif jawaban yang dipilih oleh responden. Angket tentang

kegiatan MGMP dan Kinerja Guru, dengan alternatif jawaban yang

disediakan adalah :

Variabel X dan Y dengan skala :

TABEL 3.1 SKALA PENILAIAN

ALTERNATIF JAWABAN UNTUK SETIAP ITEM

Alternatif jawaban Skor

Selalu (Sl)

Sering (Sr)

Kadang-kadang (Kd)

Jarang (Jr)

Tidak Pernah (Tp)

5

4

3

2

1

45

3. Uji Coba Alat Pengumpul Data

a. Tahap Uji Coba Angket

Angket penelitian yang telah disusun tidak langsung digunakan sebagai

pengumpul data, melainkan harus diuji terlebih dahulu validitas dan

reliabilitasnya. Atas dasar itu, angket penelitian yang telah disusun diujicobakan

terlebih dahulu. Melalui uji coba tersebut diharapkan akan diperoleh gambaran

mengenai tingkat validitas dan reliabilitas instrumen, serta untuk mengetahui

kelemahan-kelemahan atau kekurangan-kekurangan yang terdapat pada item-item

pernyataan dalam angket, baik dalam redaksi peryataan, substansi maupun

alternative jawaban yang tersedia.

b. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1). Uji Validitas Instrumen

Uji validitas angket dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetaui apakah

angket yang telah disusun tepat untuk digunakan sebagai alat pengumpul data atau

tidak.

Pernyataan di atas, sesuai dengan yang diungkapkan Arikunto (1996:160)

menyatakan :

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih memiliki validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid memiliki validitas yang rendah.

Uji validitas dilakukan dengan menganalisis setiap item, yaitu mengkorelasi

skor per item dengan skor total setiap responden kemudian mencari koefisien

korelasi untuk melihat validitas tiap item.

46

Dalam uji coba ini, untuk mengukur validitas instrumen penulis menggunakan

Split Half Method, yaitu metode yang membelah skor dalam dua bagian ( belahan

skor ganjil dan belahan skor genap).

Selanjutnya uji validitas untuk jawaban kuesioner tingkat pengukuran likert’s

Summated Rating dilakukan melalui teknik korelasi antara masing-masing

pertanyaan atau pernyataan dengan total item pertanyaan atau pernyataan tersebut.

Karena data yang diperoleh adalah data yang bersifat ordinal, maka uji korelasi

yang digunakan adalah dengan teknik korelasi.

Untuk Kriteria validitas, sebagai berikut :

• Jika rhitung ≥ rtabel maka butir soal valid

• Jika rhitung ≤ rtabel maka butir soal tidak valid

Pernyataan atau pertanyaan yang tidak valid dapat dibuang atau direvisi

kembali.

Pengujian validitas kuesioner penelitian dilakukan dengan menggunakan

ukuran component matriks yang diolah dengan menggunakaan SPSS 17.0, Uji

validitas ini ditujukan untuk mengukur atau menguji apakah suatu instrumen

sudah benar-benar dapat mengukur apa yang seharusnya diukur atau belum.

Adapun langkah awal untuk memulai mengoprasionalisasikan SPSS 17.0 tahapan

yang dilakukan adalah :

1. Menyusun data masing-masing jawaban responden dengan batuan

Microsoft Excel.

2. Buka file data SPSS.

3. Pilih Analyze.

47

4. Pilih scale.

5. Pilih reliability Analysis.

6. Pindahkan variabek tersebut ke kotak Items.

7. Pada model pilih Split half.

8. Masih pada reliability Analysis klik statistics. Pada kotak dialog

tersebut pilih scale if item pada descriptive for.

9. Klik continue.

10. Klik OK

Dari hasil penyebaran uji coba kuesioner, yang diperoleh mengunakan SPSS

17.0 sebagai berikut :

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Konstruksi Instrumen Variabel X

No. Item

rhitung r tabel Kesimpulan

1 0.661 0.514 Valid 2 0.535 0.514 Valid 3 0.933 0.514 Valid 4 0.422 0.514 Tidak Valid/ Revisi 5 0.486 0.514 Tidak Valid/ Revisi 6 0.645 0.514 Valid 7 0.399 0.514 Tidak Valid/ Revisi 8 0.532 0.514 Valid 9 0.639 0.514 Valid

10 0.74 0.514 Valid 11 0.243 0.514 Tidak Valid/ Revisi

12 0.49 0.514 Tidak Valid/

Dibuang 13 0.351 0.514 Tidak Valid/ Revisi 14 0.335 0.514 Tidak Valid/ Revisi 15 0.692 0.514 Valid

16 0.416 0.514 Tidak Valid/

Dibuang

48

Tabel Lanjutan 3.2 Hasil Uji Validitas Konstruksi Instrumen Variabel X

No. Item rhitung r tabel Kesimpulan

17 0.73 0.514 Valid

18 0.471 0.514 Tidak Valid/

Dibuang 19 0.784 0.514 Valid

20 0.578 0.514 Valid

21 0.532 0.514 Valid

22 0.771 0.514 Valid

23 0.584 0.514 Valid

24 0.743 0.514 Valid

25 0.514 0.514 Valid

26 0.499 0.514 Tidak Valid/ Revisi

Setelah dilakukan uji validitas terhadap angket variable X (Kegiatan MGMP),

dapat disimpulkan bahwa dari 26 item yang diujikan, 16 item dinyatakan

memiliki validitas konstruksi yang baik dan 10 item dinyatakan tidak memiliki

validitas konstruksi yang baik yaitu item 4, 5, 7, 11, 13, 14 dan 26 dalam

pelaksanaanya peneliti merevisi item yang tidak memiliki validitas konstruksi

yang baik, hal ini dilakukan karena penulis merasa apabila item ini dihapus

dihawatirkan tidak akan mewakili indikator yang diukur. Pada item 12, 16 dan 18

dihapus karna tidak akan menggangu indikator yang akan diukur. Sementara itu

hasil uji validitas variable Y (Kegiatan MGMP) diperoleh nilai untuk setiap

itemnya, sebagai berikut:

49

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Konstruksi Instrumen Variabel Y

No r hitung r tabel keterangan

1 0.252 0.514 Tidak Valid/ Revisi

2 0.597 0.514 Valid

3 0.526 0.514 Valid

4 0.167 0.514 Tidak Valid/ Revisi

5 0.35 0.514 Tidak Valid/ Revisi

6 0.486 0.514 Tidak Valid/

Dibuang 7 0.399 0.514 Tidak Valid/ Revisi

8 -0.016 0.514 Tidak Valid/

Dibuang

9 0.242 0.514 Tidak Valid/

Dibuang 10 -0.112 0.514 Tidak Valid/ Revisi

11 0.259 0.514 Tidak Valid/

Dibuang

12 0.773 0.514 Valid

13 0.398 0.514 Tidak Valid/ Revisi

14 0.539 0.514 Valid

15 0.47 0.514 Tidak Valid/

Dibuang

16 0.467 0.514 Tidak Valid/

Dibuang

17 0.716 0.514 Valid

18 0.482 0.514 Tidak Valid/

Dibuang

19 0.682 0.514 Valid

20 0.759 0.514 Valid

21 0.624 0.514 Valid

22 0.329 0.514 Tidak Valid/

Dibuang

23 0.584 0.514 Valid

24 0.752 0.514 Valid

25 0.262 0.514 Tidak Valid/

Dibuang

26 -0.154 0.514 Tidak Valid/

Dibuang

27 0.658 0.514 Valid

28 0.702 0.514 Valid

29 0.803 0.514 Valid

50

Tabel Lanjutan 3.3 Hasil Uji Validitas Konstruksi Instrumen Variabel Y

Setelah dilakukan uji validitas terhadap angket variable Y (Kinerja Guru),

dapat disimpulkan bahwa dari 34 item yang diujikan, 16 item dinyatakan

memiliki validitas konstruksi yang baik dan 18 item dinyatakan tidak memiliki

validitas konstruksi yang baik yaitu item 1, 4, 5, 7, 10, dan 13 dalam

pelaksanaanya peneliti merevisi item yang tidak memiliki validitas konstruksi

yang baik, hal ini dilakukan karena penulis merasa apabila item ini dihapus

dihawatirkan tidak akan mewakili indikator yang diukur. Pada item 6, 8, 9, 11, 15,

16, 18, 22, 25, 26, 30 dan 32 dihapus karna tidak akan menggangu indikator yang

akan diukur.

2) Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabelitas menunjukan pada pengertian bahwa sesuatu instrument cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument

tersebut sudah baik. “ instrument yang reliable berarti instrument yang bila

digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan

data yang sama” (Sugiono, 2003 : 138)

Adapun hasil dari uji reliabilitas dengan bantuan program SPSS. 17.0 for windows

diperoleh dengan melihat nilai korelasi Gutman Split Half adalah sebagai berikut :

No r hitung r tabel keterangan

30 0.491 0.514 Tidak Valid/

Dibuang

31 0.591 0.514 Valid

32 0.476 0.514 Tidak Valid/

Dibuang

33 0.817 0.514 Valid

34 0.807 0.514 Valid

51

a) Hasil uji realiabilitas variable X (Kegiatan MGMP)

Tabel 3.4 Hasil Realibilitas instrument Variabel X

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .883

N of Items 13a

Part 2 Value .901

N of Items 13b

Total N of Items 26

Correlation Between Forms .689

Spearman-Brown Coefficient Equal Length .816

Unequal Length .816

Guttman Split-Half Coefficient .815

Setelah dilakukan uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan

ukuran Gutman Split Half yang diolah dengan menggunakaan SPSS 17.0, Item

yang dianggap reliable adalah item yang memiliki nilai Gutman Split Half di atas

0.514. Maka dapat disimpulkan bahwa reabilitas instrumen Kegiaatan MGMP

adalah reliabel dengan nilai 0,815.

52

b) Hasil uji realiabilitas variable Y (Kinerja Guru)

Tabel 3.5 Hasil Realibilitas instrument Variabel Y

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .787

N of Items 17a

Part 2 Value .900

N of Items 17b

Total N of Items 34

Correlation Between Forms .784

Spearman-Brown Coefficient Equal Length .879

Unequal Length .879

Guttman Split-Half Coefficient .839

Setelah dilakukan uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan

ukuran Gutman Split Half yang diolah dengan menggunakaan SPSS 17.0, Item

yang dianggap reliable adalah item yang memiliki nilai Gutman Split Half di atas

0,514. Maka dapat disimpulkan bahwa reabilitas instrumen Kinerja Guru adalah

reliabel dengan nilai 0,839.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini, ditempuh dengan melalui langkah-

langkah sebagai berikut :

a. Tahapan persiapan

Dalam tahap ini, Penulis mempersiapkan syarat administrasi tentang surat

perijinan, diantaranya :

53

1. Mengajukan surat pengantar ke jurusan Administrasi

Pendidikan, untuk ke Dekan FIP UPI, dari Dekan FIP UPI

memperoleh surat pengantar untuk disampaikan ke Rektor

UPI.

2. Surat pengantar yang berasal dari Rektor UPI kemudian

langsung disampaikan kepada Kepala Badan Kesatuan Bangsa,

Perlindungan dan Pemberdayaan.

3. Surat pengantar yang berasal dari kepela badan kesatuan

bangsa, perlindungan dan pemberdayaan, lalu disampaikan ke

Dinas Pendidikan Kota Cimahi.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan penyebaran angket dilakukan selama kurang lebih 2

minggu yang ditujukan kepada guru TIK SMK Se-Kota Cimahi.

Table 3.6 Jumlah Angket Tersebar Dan Terkumpul

Nama Sekolah Jumlah Angket

Tersebar Terkumpul

SMK Se-KOTA CIMAHI 44 44

F. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan dan analisis data merupakan salah satu langkah yang sangat

penting dalam sebuah penelitian. Langkah ini dilakukan agar data yang telah

dikumpulkan memiliki arti dan selanjutnya dapat diambil kesimpulan sebagai

jawaban dari permasalahan yang diteliti.

54

Mengacu kepada pemaparan tersebut, maka selanjutnya ditetapkan langkah-

langkah yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Seleksi Angket

Pada tahap ini, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa dan

menyeleksi data yang terkumpul dari responden, hal ini harus dilakukan untuk

meyakinkan bahwa data yang terkumpul sudah memenuhi syarat untuk diolah.

Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Memeriksa semua angket dari responden apakah telah

terkumpul atau belum.

b. Memeriksa apakah seluruh item pernyataan telah dijawab

sesuai dengan ketentuan.

c. Memeriksa apakah data yang terkumpul dapat diolah.

2. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan untuk mengetahui gambaran kecenderungan

variabel X yaitu Kegiatam MGMP dan variabel Y yaitu Kinerja Guru ,

menggunakan rumus Wieghted Means Score (WMS), dengan rumus sebagai

berikut:

(Umar, 2000:164)

Keterangan:

= rata-rata skor responden

X = jumlah skor gabungan (frekuensi jawaban dikali bobot nilai

untuk setiap alternatif kategori)

n

XX i∑

=

X

55

n = jumlah responden

Langkah-langkah dalam pengolahan WMS, adalah:

a. Memberi bobot untuk setiap alteratif jawaban.

b. Menghitung frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang

dipilih.

c. Mencocokkan jawaban responden untuk setiap item dan

langsung dikalikan dengan butir alternatif.

d. Menghitung skor total item untuk mencari rata-rata skor

dengan mencocokkan pada rumus tersebut di atas.

e. Menentukan kriteria pengelompokkan WMS untuk skor rata-

rata setiap kemungkinan jawaban.

f. Mengkonsultasikan total nilai skor rata-rata dengan

mencocokkan hasil perhitungan setiap variabel dengan kriteria

masing-masing untuk menentukan di mana letak kedudukan

setiap variabel atau dengan kata lain ke mana arah

kecenderungan dari masing-masing variabel.

a. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku

Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku, digunakan rumus:

Keterangan:

Ti = skor baku

X i = data skor untuk masing-masing responden

( )S

XX1050T i

i

−+=

56

X = rata-rata

S = simpangan baku

Untuk mengubah skor mentah menajdi skor baku, terlebih

dahulu perlu diketahui hal-hal sebagai berikut:

1) Rentang (R), yakni skor tertinggi dikurangi skor terendah.

2) Banyak kelas interval (BK), dengan menggunakan rumus:

BK = 1 + 3,3 log n (Sudjana, 1992:47)

3) Panjang kelas interval (Ki)

4) Rata-rata (X ), dengan menggunakan rumus:

(Sudjana, 1992:67)

5) Simpangan baku (S), dengan menggunakan rumus:

(Sudjana, 1992:95)

b. Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas dilakukan untuk menentukan teknik statistik apa yang akan

digunakan dalam pengolahan data selanjutnya. Jika penyebaran datanya

berdistribusi normal maka menggunakan statistik parametrik, sedangkan apabila

penyebaran distribusi datanya tidak normal maka akan digunakan statistik non

parametrik. Penulis menggunakan bantuan komputer melalui program SPSS for

window 17,0 akan disajikan hasil pengolahan datanya.

BK = 1+3.3 log n

BK

RKi =

fi

fiXX

∑=

( )( )1

. 222

−∑−∑=

nn

fxfxnS

57

1. Perumusan Hipotesis

Ho : Data Kegiatan MGMP tidak berdistribusi normal.

Ha : Data Kegiatan MGMP berdistribusi normal.

Ho : Data Kinerja Guru tidak berdistribusi normal.

Ha : Data Kinerja Guru berdistribusi normal.

2. Dasar Pengambilan Keputusan

a) Nilai signifikansi atau nilai probabilitas < α = 0,05 distribusi adalah

tidak normal

b) Nilai signifikansi atau nilai probabilitas > α = 0,05 distribusi adalah

normal

G. Teknik Hipotesis Penelitian

1. Analisis Koefisien Korelasi

Analisis korelasi merupakan teknik statistik yang berusaha mencari derajat

hubungan antara variabel X dengan variabel Y dan menemukan kekuatan

hubungan antar variabel-variabel yang diteliti.

Adapun hal-hal yang akan dianalisis tersebut adalah sebagai berikut:

a. Analisis korelasi menggunakan SPSS 17.0. Agar mengetahui derajat

hubungan antara derajat bebas (independent) dengan variabel terikat

(dependent).

58

Tabel 3.7 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval

Koefisien Tingkat

Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

2. Uji Koefisien Determinasi

Analisis koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana

besar kecilnya keterhubungan antara variabel X (Kegiatan MGMP) dan variabel Y

(Kinerja Guru) dapat berlaku untuk seluruh populasi guru TI Se-Kota Cimahi.

Analisis koefisien determinasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

%1002 XrKD xy= (Sudjana, 1992 : 369)

Keterangan:

KD = Koefisien determinasi

2r = Koefisien korelasi/ R square

Adapun untuk mencari nilai hasil analisis koefisien determinasi untuk

mendapatkan nilai keakuratan keterhubungan pengaruh antara kegiatan MGMP

terhadap kinerja guru.

3. Uji Linieritas Regresi

Uji linieritas regresi digunakan dengan maksud untuk melakukan prediksi

seberapa jauh nilai variabel dependent bila nilai independent diubah. Regresi

digunakan untuk analisis antara satu variabel dengan variabel yang lain secara

59

konseptual mempunyai hubungan kausal fungsional. Analisis regresi

dimaksudkan untuk mengungkapkan adanya pengaruh antara variabel X

(Kegiatan MGMP) dan variabel Y (Kinerja Guru). Penelitian ini dilakukan

terhadap satu variabel bebas dan satu variabel terikat, maka analisis regresi yang

digunakan adalah analisis regresi sederhana.

Rumus yang digunakan dalam uji regresi sederhana yaitu:

bXaY +=ˆ (Sugiyono, 2002 : 169)

Y = Harga variabel Y yang diramalkan

a = Harga garis regresi, yaitu apabila X = 0

b = Koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada

variabel Y jika satu unit perubahan terjadi pada variabel X.

4. Analisis Varians

Analisis varians (ANOVA) digunakan untuk menguji keberartian

(signifikansi) arah koefisien dan kelinieran persamaan regresi digunakan analisis

varians (ANOVA) yang diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS for

Windows 17.0.