Upload
lythuy
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam melakukan sebuah penelitian, sebelumnya peneliti harus menentukan
metode yang akan digunakan sehingga dapat mempermudah langkah-langkah
penelitian. Winarno Surachmad (1985:131) mengemukakan bahwa :
Metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara utama ini dipergunakan setelah penyelidikan meperhitungkan kewajaran dari tujuan penyelidikan serta situasi penyelidikan.
Sebuah metode penelitian memiliki suatu rancangan penelitian tertentu.
Dalam rancangan tersebut menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh,
waktu penelitian, sumber data dan kondisi serta dengan cara bagaimana data
tersebut dihimpun dan diolah. Menurut Moh. Natzir (2003:49), metode penelitian
dibagi menjadi lima kelompok metode yaitu :
1. Metode sejarah
2. Metode deskripsi/survei
a. Metode survei
b. Metode deskriptif berkesinambungan
c. Metode studi kasus
d. Metode analisas pekerjaan dan aktivitas
e. Metode studi komparatif
f. Metode studi waktu dan gerakan
38
3. Metode eksperimental
4. Metode Grounded Research
5. Metode penelitian tindakan
Berdasarkan permasalahan yang diteliti pada penelitian ini, metode penelitian
yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang
ditunjang oleh studi kepustakaan.
1. Metode Deskriptif
Metode ini menganalisis untuk mendapatkan data dalam memecahkan
masalah yang ada dengan melihat gambaran dan pengaruh antara dua variabel dan
menekankan pada suatu studi untuk memperoleh informasi pada saat penelitian
berlangsung. Metode ini sendiri menurut Moh. Natzir (1985:63) yaitu :
“Suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dan tujuan dari metode deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau tulisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki”.
Lebih lanjut lagi Winarno Surachmad (1985:139) mengemukakan bahwa ciri-
ciri metode deskriptif adalah :
1) Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada
masa sekarang /pada masalah-masalah aktual.
2) Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian
dianalisis. Oleh karena itu sering disebut metode analisa.
39
Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa metode penelitian deskriptif
dalam perumusan masalah lebih memfokuskan kepada masalah-masalah yang
bersifat aktual yang pada saat ini terjadi.
2. Studi Kepustakaan
Untuk memperoleh gambaran yang jelas dalam menafsirkan data guna
menganalisis masalah yang diteliti, maka perlu ditunjang oleh studi
kepustakaan/bibliografis, yaitu menelaah sejumlah bahan pustaka yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti. Hal tersebut sejalan dengan pendapat
Winarno Surachmad (1985:61) yang mengemukakan bahwa :
Pennyelidikan bibliografis tidak dapat diabaikan sebab didinilah penyelidik berusaha menemukan keterangan mengenai segala sesuatu yang relevan dalam masalhanya yaitu teori yang dipakainya, pendapat para ahli mengenai aspek-aspek itu, penyelidik yang sedang berjalan atau masalah-masalah yang disarankan oleh para ahli.
Selain hal tersebut, studi kepustakaan juga memiliki manfaat terhadap proses
penelitian, hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Irawati Singarimbun
(1989:70) yang mengemukakan bahwa :
Manfaat yang diperoleh dari penelusuran perpustakaan adalah :
1) Menggali teori-teori dasar dan konsep yang telah dikemukakan
oleh para ahli terdahulu.
2) Mengikuti perkembangan penelitian dalam bidang yang akan
diteliti.
3) Memperoleh orientasi yang lebih luas mengenai topik yang
dipilih.
4) Memanfaatkan data sekunder.
40
5) Menghindari duplikasi penelitian.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa studi kepustakaan
akan menjadi dasar bagi peneliti untuk mengembangkan, mengarahkan
penelitiannya serta memperkuat kerangka berpikir peneliti agar dapat mengambil
kesimpulan dari masalah yang diteliti.
B. Definisi Operasional Variabel
Operasionalisasi variabel ini diperlukan untuk menentukan jenis dan
indikator dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Selain itu, proses
ini juga dimaksud untuk menentukan skala pengukuran dari masing-masing
variabel sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu statistik
dapat dilakukan secara benar.
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu pengaruh kegiatan MGMP
terhadap kinerja guru TIK. Variabel X kegiatan MGMP sebagai variabel bebas
(independen) dan variabel Y kinerja guru TIK SMK sebagai variabel terikat
(dependen).
Untuk menghindari adanya perbedaan pendapat atau persepsi dalam
penelitian ini, maka penulis perlu mendefinisikan variabel tersebut. Maksudnya
untuk memperjelas makna yang terkandung dalam judul yang dikemukakan,
sehingga diharapkan adanya kesamaan dalam landasan berpikir kearah
pembahasan yang lebih lanjut. Definisi operasional dapat diuraikan sebagai
berikut:
41
1. Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
Kegiatan MGMP adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru
TIK SMK dalam upaya pengembangan profesionalisme guru
dalam wadah MGMP. .
2. Kinerja Guru TIK SMK
Kinerja guru adalah ukuran pelaksanaan kerja guru
berdasarkan motivasi dan kesempatan yang dimiliki guru TIK
SMK untuk melaksanakan tugas pembelajaran yang dilihat dari
kualitas kerja guru, kecepatan/ketepatan guru, insiatif dalam
bekerja, kemampuan dalam bekerja dan komunikasi dalam
bekerja. Kinerja guru TIK SMK yang dicapai berdasarkan
standar kemampuan profesional selama melaksanakan
kewajiban sebagai guru di sekolah.
C. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian
1. Lokasi
Penelitian dilaksanakan di Lingkungan Dinas Pendidikan Kota Cimahi.
2. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia,
tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data yang
memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian (Nawawi, 2001: 141).
Adapun yang dimaksud populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru mata
pelajaran TIK yang merupakan anggota MGMP TIK se-Kota Cimahi berjumlah 44
42
orang. Anggota populasi dalam penelitian ini adalah staf pengajar yang berasal dari
21 SMK swasta dan negeri se-Kota Cimahi.
3. Sampel
Sampel penelitian menurut Sugiyono (2004 : 73) adalah “bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan menurut
Sudjana (1992 : 66) menjelaskan sampel merupakan “sebagian yang diambil dari
populasi dengan cara tertentu”. Berdasarkan kedua pendapat tersebut, maka
diperoleh gambaran bahwa untuk menentukan sampel tidak mungkin meneliti
seluruh populasi namun dapat diteliti sebagian dari populasi tersebut.
Adapun untuk menentukan jumlah anggota sampel yang akan diteliti, dengan
mempertimbangkan keterbatasan kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu,
tenaga, dana, serta kepraktisan dalam pengumpulan data dari populasi, maka
dilakukan penentuan sebagian dari populasi untuk dijadikan sampel penelitian
yang datanya benar-benar mewakili seluruh populasi.
Sejalan dengan hal tersebut, Suharsimi Arikunto (1989 : 107) menjelaskan
sebagai berikut :
Untuk sekedar ancang-ancang maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil 10-15 % atau lebih dari 20-25% atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari a) kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana ; b) sempit luasnya wilayah pengamatan dari tiap subjek, karena menyangkut sedikitnya data ; dan c) besar kecilnya resiko ditanggung oleh peneliti.
Untuk menentukan sampel dari Variabel X (Kegiatan MGMP) dan sampel
variabel Y tentang (Kinerja Guru), maka pengambilan sampel diambil secara
keseluruhan populasi yaitu berjumlah 44 orang, karena jumlahnya kurang dari 100
43
orang. Sehingga sampel ini disebut sebagai sampel populasi, karena sampel yang
dipakai adalah keseluruhan dari jumlah guru TIK SMK Se-Kota Cimahi.
D. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara atau langkah-langkah yang
ditempuh dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab pokok
permasalahan dan mencapai tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan
mencangkup data mengenai variabel X (Kegiatan MGMP dan data mengenai ) Y
(Kinerja Guru TIK SMK).
1. Penentuan Alat Pengumpul Data
Untuk memperoleh data yang akurat dan relevan dengan pokok permasalahan
yang diteliti, maka peneliti menggunakan teknik komunikasi tidak langsung yaitu
melalui angket yang disusun dalam suatu daftar tertulis berupa pernyataan untuk
mendapatkan informasi dan data dari responden. Suharsimi Arikunto (1998:24)
mengemukakan bahwa : “Angket atau kuesioner adalah sejumlah pernyataan atau
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya”.
Jenis angket yang dipergunakan adalam penelitian ini adalah angket
berstruktur, yaitu dengan menyediakan alternatif jawaban untuk memudahkan
responden yang terdiri dari beberapa item setiap variabelnya.
2. Penyusunan Alat Pengumpul Data
Dalam menyusun alat pengumpel data atau instrumen, peneliti menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut :
44
a. Menentukan variabel-variabel yang dianggap penting untuk dinyatakan
dan beracuan pada teori-teori yang mendasarinya, kemudian
menguraikan menjadi beberapa indikator dan diuraikan kembali
menjadi sub indikator.
b. Membuat kisi-kisi angket untuk Variabel X (Kegiatan MGMP) dan
Variabel Y ( Kinerja Guru TIK SMK).
c. Membuat daftar pernyataan-penyataan disertai alternatif jawaban
dalam bentuk check list, dengan bobot penilaian dari skala 1-5. Dalam
penyusunan angket tersebut penulis menggunakan skala Likert sebagai
alternatif jawaban yang dipilih oleh responden. Angket tentang
kegiatan MGMP dan Kinerja Guru, dengan alternatif jawaban yang
disediakan adalah :
Variabel X dan Y dengan skala :
TABEL 3.1 SKALA PENILAIAN
ALTERNATIF JAWABAN UNTUK SETIAP ITEM
Alternatif jawaban Skor
Selalu (Sl)
Sering (Sr)
Kadang-kadang (Kd)
Jarang (Jr)
Tidak Pernah (Tp)
5
4
3
2
1
45
3. Uji Coba Alat Pengumpul Data
a. Tahap Uji Coba Angket
Angket penelitian yang telah disusun tidak langsung digunakan sebagai
pengumpul data, melainkan harus diuji terlebih dahulu validitas dan
reliabilitasnya. Atas dasar itu, angket penelitian yang telah disusun diujicobakan
terlebih dahulu. Melalui uji coba tersebut diharapkan akan diperoleh gambaran
mengenai tingkat validitas dan reliabilitas instrumen, serta untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan atau kekurangan-kekurangan yang terdapat pada item-item
pernyataan dalam angket, baik dalam redaksi peryataan, substansi maupun
alternative jawaban yang tersedia.
b. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1). Uji Validitas Instrumen
Uji validitas angket dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetaui apakah
angket yang telah disusun tepat untuk digunakan sebagai alat pengumpul data atau
tidak.
Pernyataan di atas, sesuai dengan yang diungkapkan Arikunto (1996:160)
menyatakan :
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih memiliki validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid memiliki validitas yang rendah.
Uji validitas dilakukan dengan menganalisis setiap item, yaitu mengkorelasi
skor per item dengan skor total setiap responden kemudian mencari koefisien
korelasi untuk melihat validitas tiap item.
46
Dalam uji coba ini, untuk mengukur validitas instrumen penulis menggunakan
Split Half Method, yaitu metode yang membelah skor dalam dua bagian ( belahan
skor ganjil dan belahan skor genap).
Selanjutnya uji validitas untuk jawaban kuesioner tingkat pengukuran likert’s
Summated Rating dilakukan melalui teknik korelasi antara masing-masing
pertanyaan atau pernyataan dengan total item pertanyaan atau pernyataan tersebut.
Karena data yang diperoleh adalah data yang bersifat ordinal, maka uji korelasi
yang digunakan adalah dengan teknik korelasi.
Untuk Kriteria validitas, sebagai berikut :
• Jika rhitung ≥ rtabel maka butir soal valid
• Jika rhitung ≤ rtabel maka butir soal tidak valid
Pernyataan atau pertanyaan yang tidak valid dapat dibuang atau direvisi
kembali.
Pengujian validitas kuesioner penelitian dilakukan dengan menggunakan
ukuran component matriks yang diolah dengan menggunakaan SPSS 17.0, Uji
validitas ini ditujukan untuk mengukur atau menguji apakah suatu instrumen
sudah benar-benar dapat mengukur apa yang seharusnya diukur atau belum.
Adapun langkah awal untuk memulai mengoprasionalisasikan SPSS 17.0 tahapan
yang dilakukan adalah :
1. Menyusun data masing-masing jawaban responden dengan batuan
Microsoft Excel.
2. Buka file data SPSS.
3. Pilih Analyze.
47
4. Pilih scale.
5. Pilih reliability Analysis.
6. Pindahkan variabek tersebut ke kotak Items.
7. Pada model pilih Split half.
8. Masih pada reliability Analysis klik statistics. Pada kotak dialog
tersebut pilih scale if item pada descriptive for.
9. Klik continue.
10. Klik OK
Dari hasil penyebaran uji coba kuesioner, yang diperoleh mengunakan SPSS
17.0 sebagai berikut :
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Konstruksi Instrumen Variabel X
No. Item
rhitung r tabel Kesimpulan
1 0.661 0.514 Valid 2 0.535 0.514 Valid 3 0.933 0.514 Valid 4 0.422 0.514 Tidak Valid/ Revisi 5 0.486 0.514 Tidak Valid/ Revisi 6 0.645 0.514 Valid 7 0.399 0.514 Tidak Valid/ Revisi 8 0.532 0.514 Valid 9 0.639 0.514 Valid
10 0.74 0.514 Valid 11 0.243 0.514 Tidak Valid/ Revisi
12 0.49 0.514 Tidak Valid/
Dibuang 13 0.351 0.514 Tidak Valid/ Revisi 14 0.335 0.514 Tidak Valid/ Revisi 15 0.692 0.514 Valid
16 0.416 0.514 Tidak Valid/
Dibuang
48
Tabel Lanjutan 3.2 Hasil Uji Validitas Konstruksi Instrumen Variabel X
No. Item rhitung r tabel Kesimpulan
17 0.73 0.514 Valid
18 0.471 0.514 Tidak Valid/
Dibuang 19 0.784 0.514 Valid
20 0.578 0.514 Valid
21 0.532 0.514 Valid
22 0.771 0.514 Valid
23 0.584 0.514 Valid
24 0.743 0.514 Valid
25 0.514 0.514 Valid
26 0.499 0.514 Tidak Valid/ Revisi
Setelah dilakukan uji validitas terhadap angket variable X (Kegiatan MGMP),
dapat disimpulkan bahwa dari 26 item yang diujikan, 16 item dinyatakan
memiliki validitas konstruksi yang baik dan 10 item dinyatakan tidak memiliki
validitas konstruksi yang baik yaitu item 4, 5, 7, 11, 13, 14 dan 26 dalam
pelaksanaanya peneliti merevisi item yang tidak memiliki validitas konstruksi
yang baik, hal ini dilakukan karena penulis merasa apabila item ini dihapus
dihawatirkan tidak akan mewakili indikator yang diukur. Pada item 12, 16 dan 18
dihapus karna tidak akan menggangu indikator yang akan diukur. Sementara itu
hasil uji validitas variable Y (Kegiatan MGMP) diperoleh nilai untuk setiap
itemnya, sebagai berikut:
49
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Konstruksi Instrumen Variabel Y
No r hitung r tabel keterangan
1 0.252 0.514 Tidak Valid/ Revisi
2 0.597 0.514 Valid
3 0.526 0.514 Valid
4 0.167 0.514 Tidak Valid/ Revisi
5 0.35 0.514 Tidak Valid/ Revisi
6 0.486 0.514 Tidak Valid/
Dibuang 7 0.399 0.514 Tidak Valid/ Revisi
8 -0.016 0.514 Tidak Valid/
Dibuang
9 0.242 0.514 Tidak Valid/
Dibuang 10 -0.112 0.514 Tidak Valid/ Revisi
11 0.259 0.514 Tidak Valid/
Dibuang
12 0.773 0.514 Valid
13 0.398 0.514 Tidak Valid/ Revisi
14 0.539 0.514 Valid
15 0.47 0.514 Tidak Valid/
Dibuang
16 0.467 0.514 Tidak Valid/
Dibuang
17 0.716 0.514 Valid
18 0.482 0.514 Tidak Valid/
Dibuang
19 0.682 0.514 Valid
20 0.759 0.514 Valid
21 0.624 0.514 Valid
22 0.329 0.514 Tidak Valid/
Dibuang
23 0.584 0.514 Valid
24 0.752 0.514 Valid
25 0.262 0.514 Tidak Valid/
Dibuang
26 -0.154 0.514 Tidak Valid/
Dibuang
27 0.658 0.514 Valid
28 0.702 0.514 Valid
29 0.803 0.514 Valid
50
Tabel Lanjutan 3.3 Hasil Uji Validitas Konstruksi Instrumen Variabel Y
Setelah dilakukan uji validitas terhadap angket variable Y (Kinerja Guru),
dapat disimpulkan bahwa dari 34 item yang diujikan, 16 item dinyatakan
memiliki validitas konstruksi yang baik dan 18 item dinyatakan tidak memiliki
validitas konstruksi yang baik yaitu item 1, 4, 5, 7, 10, dan 13 dalam
pelaksanaanya peneliti merevisi item yang tidak memiliki validitas konstruksi
yang baik, hal ini dilakukan karena penulis merasa apabila item ini dihapus
dihawatirkan tidak akan mewakili indikator yang diukur. Pada item 6, 8, 9, 11, 15,
16, 18, 22, 25, 26, 30 dan 32 dihapus karna tidak akan menggangu indikator yang
akan diukur.
2) Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabelitas menunjukan pada pengertian bahwa sesuatu instrument cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument
tersebut sudah baik. “ instrument yang reliable berarti instrument yang bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan
data yang sama” (Sugiono, 2003 : 138)
Adapun hasil dari uji reliabilitas dengan bantuan program SPSS. 17.0 for windows
diperoleh dengan melihat nilai korelasi Gutman Split Half adalah sebagai berikut :
No r hitung r tabel keterangan
30 0.491 0.514 Tidak Valid/
Dibuang
31 0.591 0.514 Valid
32 0.476 0.514 Tidak Valid/
Dibuang
33 0.817 0.514 Valid
34 0.807 0.514 Valid
51
a) Hasil uji realiabilitas variable X (Kegiatan MGMP)
Tabel 3.4 Hasil Realibilitas instrument Variabel X
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Part 1 Value .883
N of Items 13a
Part 2 Value .901
N of Items 13b
Total N of Items 26
Correlation Between Forms .689
Spearman-Brown Coefficient Equal Length .816
Unequal Length .816
Guttman Split-Half Coefficient .815
Setelah dilakukan uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan
ukuran Gutman Split Half yang diolah dengan menggunakaan SPSS 17.0, Item
yang dianggap reliable adalah item yang memiliki nilai Gutman Split Half di atas
0.514. Maka dapat disimpulkan bahwa reabilitas instrumen Kegiaatan MGMP
adalah reliabel dengan nilai 0,815.
52
b) Hasil uji realiabilitas variable Y (Kinerja Guru)
Tabel 3.5 Hasil Realibilitas instrument Variabel Y
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Part 1 Value .787
N of Items 17a
Part 2 Value .900
N of Items 17b
Total N of Items 34
Correlation Between Forms .784
Spearman-Brown Coefficient Equal Length .879
Unequal Length .879
Guttman Split-Half Coefficient .839
Setelah dilakukan uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan
ukuran Gutman Split Half yang diolah dengan menggunakaan SPSS 17.0, Item
yang dianggap reliable adalah item yang memiliki nilai Gutman Split Half di atas
0,514. Maka dapat disimpulkan bahwa reabilitas instrumen Kinerja Guru adalah
reliabel dengan nilai 0,839.
E. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini, ditempuh dengan melalui langkah-
langkah sebagai berikut :
a. Tahapan persiapan
Dalam tahap ini, Penulis mempersiapkan syarat administrasi tentang surat
perijinan, diantaranya :
53
1. Mengajukan surat pengantar ke jurusan Administrasi
Pendidikan, untuk ke Dekan FIP UPI, dari Dekan FIP UPI
memperoleh surat pengantar untuk disampaikan ke Rektor
UPI.
2. Surat pengantar yang berasal dari Rektor UPI kemudian
langsung disampaikan kepada Kepala Badan Kesatuan Bangsa,
Perlindungan dan Pemberdayaan.
3. Surat pengantar yang berasal dari kepela badan kesatuan
bangsa, perlindungan dan pemberdayaan, lalu disampaikan ke
Dinas Pendidikan Kota Cimahi.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan penyebaran angket dilakukan selama kurang lebih 2
minggu yang ditujukan kepada guru TIK SMK Se-Kota Cimahi.
Table 3.6 Jumlah Angket Tersebar Dan Terkumpul
Nama Sekolah Jumlah Angket
Tersebar Terkumpul
SMK Se-KOTA CIMAHI 44 44
F. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan dan analisis data merupakan salah satu langkah yang sangat
penting dalam sebuah penelitian. Langkah ini dilakukan agar data yang telah
dikumpulkan memiliki arti dan selanjutnya dapat diambil kesimpulan sebagai
jawaban dari permasalahan yang diteliti.
54
Mengacu kepada pemaparan tersebut, maka selanjutnya ditetapkan langkah-
langkah yang digunakan dalam penelitian ini:
1. Seleksi Angket
Pada tahap ini, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa dan
menyeleksi data yang terkumpul dari responden, hal ini harus dilakukan untuk
meyakinkan bahwa data yang terkumpul sudah memenuhi syarat untuk diolah.
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Memeriksa semua angket dari responden apakah telah
terkumpul atau belum.
b. Memeriksa apakah seluruh item pernyataan telah dijawab
sesuai dengan ketentuan.
c. Memeriksa apakah data yang terkumpul dapat diolah.
2. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan untuk mengetahui gambaran kecenderungan
variabel X yaitu Kegiatam MGMP dan variabel Y yaitu Kinerja Guru ,
menggunakan rumus Wieghted Means Score (WMS), dengan rumus sebagai
berikut:
(Umar, 2000:164)
Keterangan:
= rata-rata skor responden
X = jumlah skor gabungan (frekuensi jawaban dikali bobot nilai
untuk setiap alternatif kategori)
n
XX i∑
=
X
55
n = jumlah responden
Langkah-langkah dalam pengolahan WMS, adalah:
a. Memberi bobot untuk setiap alteratif jawaban.
b. Menghitung frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang
dipilih.
c. Mencocokkan jawaban responden untuk setiap item dan
langsung dikalikan dengan butir alternatif.
d. Menghitung skor total item untuk mencari rata-rata skor
dengan mencocokkan pada rumus tersebut di atas.
e. Menentukan kriteria pengelompokkan WMS untuk skor rata-
rata setiap kemungkinan jawaban.
f. Mengkonsultasikan total nilai skor rata-rata dengan
mencocokkan hasil perhitungan setiap variabel dengan kriteria
masing-masing untuk menentukan di mana letak kedudukan
setiap variabel atau dengan kata lain ke mana arah
kecenderungan dari masing-masing variabel.
a. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku
Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku, digunakan rumus:
Keterangan:
Ti = skor baku
X i = data skor untuk masing-masing responden
( )S
XX1050T i
i
−+=
56
X = rata-rata
S = simpangan baku
Untuk mengubah skor mentah menajdi skor baku, terlebih
dahulu perlu diketahui hal-hal sebagai berikut:
1) Rentang (R), yakni skor tertinggi dikurangi skor terendah.
2) Banyak kelas interval (BK), dengan menggunakan rumus:
BK = 1 + 3,3 log n (Sudjana, 1992:47)
3) Panjang kelas interval (Ki)
4) Rata-rata (X ), dengan menggunakan rumus:
(Sudjana, 1992:67)
5) Simpangan baku (S), dengan menggunakan rumus:
(Sudjana, 1992:95)
b. Uji Normalitas Distribusi Data
Uji normalitas dilakukan untuk menentukan teknik statistik apa yang akan
digunakan dalam pengolahan data selanjutnya. Jika penyebaran datanya
berdistribusi normal maka menggunakan statistik parametrik, sedangkan apabila
penyebaran distribusi datanya tidak normal maka akan digunakan statistik non
parametrik. Penulis menggunakan bantuan komputer melalui program SPSS for
window 17,0 akan disajikan hasil pengolahan datanya.
BK = 1+3.3 log n
BK
RKi =
fi
fiXX
∑
∑=
( )( )1
. 222
−∑−∑=
nn
fxfxnS
57
1. Perumusan Hipotesis
Ho : Data Kegiatan MGMP tidak berdistribusi normal.
Ha : Data Kegiatan MGMP berdistribusi normal.
Ho : Data Kinerja Guru tidak berdistribusi normal.
Ha : Data Kinerja Guru berdistribusi normal.
2. Dasar Pengambilan Keputusan
a) Nilai signifikansi atau nilai probabilitas < α = 0,05 distribusi adalah
tidak normal
b) Nilai signifikansi atau nilai probabilitas > α = 0,05 distribusi adalah
normal
G. Teknik Hipotesis Penelitian
1. Analisis Koefisien Korelasi
Analisis korelasi merupakan teknik statistik yang berusaha mencari derajat
hubungan antara variabel X dengan variabel Y dan menemukan kekuatan
hubungan antar variabel-variabel yang diteliti.
Adapun hal-hal yang akan dianalisis tersebut adalah sebagai berikut:
a. Analisis korelasi menggunakan SPSS 17.0. Agar mengetahui derajat
hubungan antara derajat bebas (independent) dengan variabel terikat
(dependent).
58
Tabel 3.7 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval
Koefisien Tingkat
Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat Kuat
2. Uji Koefisien Determinasi
Analisis koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana
besar kecilnya keterhubungan antara variabel X (Kegiatan MGMP) dan variabel Y
(Kinerja Guru) dapat berlaku untuk seluruh populasi guru TI Se-Kota Cimahi.
Analisis koefisien determinasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
%1002 XrKD xy= (Sudjana, 1992 : 369)
Keterangan:
KD = Koefisien determinasi
2r = Koefisien korelasi/ R square
Adapun untuk mencari nilai hasil analisis koefisien determinasi untuk
mendapatkan nilai keakuratan keterhubungan pengaruh antara kegiatan MGMP
terhadap kinerja guru.
3. Uji Linieritas Regresi
Uji linieritas regresi digunakan dengan maksud untuk melakukan prediksi
seberapa jauh nilai variabel dependent bila nilai independent diubah. Regresi
digunakan untuk analisis antara satu variabel dengan variabel yang lain secara
59
konseptual mempunyai hubungan kausal fungsional. Analisis regresi
dimaksudkan untuk mengungkapkan adanya pengaruh antara variabel X
(Kegiatan MGMP) dan variabel Y (Kinerja Guru). Penelitian ini dilakukan
terhadap satu variabel bebas dan satu variabel terikat, maka analisis regresi yang
digunakan adalah analisis regresi sederhana.
Rumus yang digunakan dalam uji regresi sederhana yaitu:
bXaY +=ˆ (Sugiyono, 2002 : 169)
Y = Harga variabel Y yang diramalkan
a = Harga garis regresi, yaitu apabila X = 0
b = Koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada
variabel Y jika satu unit perubahan terjadi pada variabel X.
4. Analisis Varians
Analisis varians (ANOVA) digunakan untuk menguji keberartian
(signifikansi) arah koefisien dan kelinieran persamaan regresi digunakan analisis
varians (ANOVA) yang diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS for
Windows 17.0.