12
Pragmatisme Cina : Pemerintah Sebagai Aktor Utama Oleh Rum Rosyid Pragmatisme yang berbasis kondisi setempat yang di maksud adalah seperti Cina dan India. Kedua negara ini sama2 maju tapi dengan cara yang berbeda. Cina maju dengan aktor utama pemerintah. Pemerintahlah yang membuat kebijakan membuka zona ekonomi khusus dan membuat kebijakan yang menarik investor asing. Sehingga akhirnya industri di Cina sangat berkembang pesat dan membuat kemajuan ekonomi yg menakjubkan. Tentu saja semua pencapaian ini tidak bisa mensejahterakan 1 milyar lebih orang sekaligus. India berkembang terutama karena industri IT dan tempat yang subur bagi outsourcing perusahaan barat. Berbeda dengan Cina justru pemerintahan India kurang berperan dalam kemajuan ekonominya. Yang berperan adalah kaum swasta. Para penguasa China paham betul hukum ekonomi kapitalisme pasar, yakni bagaimana mengakumulasi kapital dan mengeruk keuntungan bahkan untuk satu dollar investasi sekalipun. Karena itu, mereka lebih mengutamakan reformasi kelembagaan pemerintahan-efisiensi birokrasi, peningkatan mutu pelayanan publik, efektivitas regulasi, akuntabilitas dan transparansi, penegakan hukum dan perkuatan peradilan, yang lebih dibutuhkan guna memfasilitasi investasi asing ketimbang demokratisasi. Pemerintah China yakin, para investor asing lebih memilih jaminan stabilitas politik dan keamanan serta kepastian hukum dalam berinvestasi ketimbang memilih tipe pemerintahan: otoriter atau demokrasi. Dari dua contoh ini terlihat, bahwa kemajuan ekonomi kedua negara ini lebih berdasarkan kondisi setempat. Di Cina peran pemerintah dalam kemajuan ekonomi menonjol adalah cocok dengan sistem komunisme. Pemimpin dipilih oleh suatu dewan. Kemudian pemerintah inilah yang secara pragmatis menentukan arah kebijakan ekonomi yang sesuai. Tentu saja peran pemerintah yang besar ini tidak bisa ditiru negara

37415486-Pragmatisme-Cina

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 37415486-Pragmatisme-Cina

Pragmatisme Cina : Pemerintah Sebagai Aktor UtamaOleh Rum RosyidPragmatisme yang berbasis kondisi setempat yang di maksud adalah seperti Cina dan India. Kedua negara ini sama2 maju tapi dengan cara yang berbeda. Cina maju dengan aktor utama pemerintah. Pemerintahlah yang membuat kebijakan membuka zona ekonomi khusus dan membuat kebijakan yang menarik investor asing. Sehingga akhirnya industri di Cina sangat berkembang pesat dan membuat kemajuan ekonomi yg menakjubkan. Tentu saja semua pencapaian ini tidak bisa mensejahterakan 1 milyar lebih orang sekaligus. India berkembang terutama karena industri IT dan tempat yang subur bagi outsourcing perusahaan barat. Berbeda dengan Cina justru pemerintahan India kurang berperan dalam kemajuan ekonominya. Yang berperan adalah kaum swasta.

Para penguasa China paham betul hukum ekonomi kapitalisme pasar, yakni bagaimana mengakumulasi kapital dan mengeruk keuntungan bahkan untuk satu dollar investasi sekalipun. Karena itu, mereka lebih mengutamakan reformasi kelembagaan pemerintahan-efisiensi birokrasi, peningkatan mutu pelayanan publik, efektivitas regulasi, akuntabilitas dan transparansi, penegakan hukum dan perkuatan peradilan, yang lebih dibutuhkan guna memfasilitasi investasi asing ketimbang demokratisasi. Pemerintah China yakin, para investor asing lebih memilih jaminan stabilitas politik dan keamanan serta kepastian hukum dalam berinvestasi ketimbang memilih tipe pemerintahan: otoriter atau demokrasi.

Dari dua contoh ini terlihat, bahwa kemajuan ekonomi kedua negara ini lebih berdasarkan kondisi setempat. Di Cina peran pemerintah dalam kemajuan ekonomi menonjol adalah cocok dengan sistem komunisme. Pemimpin dipilih oleh suatu dewan. Kemudian pemerintah inilah yang secara pragmatis menentukan arah kebijakan ekonomi yang sesuai. Tentu saja peran pemerintah yang besar ini tidak bisa ditiru negara demokrasi seperti India. Namun toh pemimpin India walaupun berganti2, tetap bisa membuat kebijakan yang cocok dengan negaranya dan membuat kemajuan.

Cina pada masa Mao Zedong tumbuh menjadi sebuah negara yang ambisius dalam membangun negara yang besar berdasarkan ajaran komunis. Dalam merealisasikan keinginannya Mao melakukan berbagai macam kebijakan yang bertujuan untuk menandingi ekonomi negara-negara eropa dibidang industri dengan kemampuan bangsa sendiri. Beberapa kebijakan tersebut adalah Lompatan Jauh kedepan dan Revolusi Kebudayaan. Kehidupan masyarakat Cina pada periode ini sangat dipengaruhi oleh paham komunis yang kental. Dalam bidang politik pemerintah bersikap otoriter, dengan kebijakan mono-partainya yaitu dengan dibentuknya PKC sebagai partai tunggal. Sedang dalam bidang ekonomi Mao mengeluarkan kebijakan ekonomi terencana dan terpusat pada negara dengan menggunakan ekonomi sosialis.

Pada aspek sosial, budaya, agama dan pendidikan, pemerintah menjadi pengatur dan melakukan kontrol yang ketat. Sehingga masyarakat mendapat tekanan dari komunisme terutama dalam bidang agama dan budaya. Sedangkan dalam bidang pendidikan komunis melarang unsur-unsur agama Khatolik dan Protestan ikut dalam mengembangkan pendidikan. Semua pola pendidikan barat digantikan dengan pola pendidikan Uni Soviet.

Page 2: 37415486-Pragmatisme-Cina

Sepeninggal Mao, pemerintah berusaha memperbaiki keadaan negara dengan mulai bersikap terbuka terhadap negara-negara barat. Mereka mengakui kegagalan sistem ekonomi sosialis yang tidak mampu menyejahterakan rakyat Cina. Deng Xio Ping adalah orang yang memulai terbukanya cina dengan paham kapitalis ketika ia menjabat sebagai perdana menteri di tahun 1973, terutama pada bidang Ekonomi. Walaupun begitu dalam bidang lain pemerintah masih mempertahankan paham Komunis sebagai nilai-nilai dasar.

Dalam khazanah filsafat, Pragmatisme selalu diidentifikasikan sebagai sesuatu yang menjijikkan dan tidak pantas. Dalam kehidupan sehari-hari, pragmatis terkadang digunakan untuk merujuk kepada perilaku yang tidak baik. Padahal, pragmatisme merupakan cara pandang yang selalu membuka diri terhadap kebenaran dan tidak mencoba mencari kebenaran absolut. Cara pandang ini menghasilkan perilaku yang tidak terkungkung oleh ideologi dan kepercayaan sempit. Weber berpendapat bahwa spirit protestanisme yang membidani kapitalisme tak dapat dilepaskan dari etika pragmatisme. Adalah spirit pragmatisme yang melepaskan Amerika dari kepercayaan akan rasisme dan ethnic intolerance menuju pengakuan hak-hak sipil yang universal.

Dalam era globalisasi ini, pragmatisme adalah panduan terbaik yang dapat digunakan mengarungi perjalanan menghadapi tantangan abad ke-21. Pragmatisme bukanlah sesuatu yang keliru dan harus dijauhi. Sebaliknya, pragmatisme mampu menciptakan optimisme dan membuang hambatan-hambatan yang biasa terselubung dalam doktrin-doktrin ideologi yang kaku. Sikap pragmatisme selalu lebih baik daripada sikap yang didasari kepercayaan ideologi yang kaku.

Orang-orang Cina memandang negara mereka sebagai negara besar karena warisan sejarah, budaya, daerah yang luas dan populasi yang banyak. Cina memiliki aspirasi untuk menjadi kekuatan besar, namun ia menyadari bahwa saat ini tidak memiliki kekuatan nasional yang komprehensif untuk merealisasikannya. Banyak orang Cina yang percaya bahwa kelemahan relatif Cina membuatnya mudah menjadi “bulan-bulanan” AS dan secara potensial juga oleh negara-negara kuat lainnya. Oleh karena itu, sebuah Cina yang kuat akan mempunyai posisi yang lebih baik dalam berhadapan dengan AS, khususnya dalam masalah Taiwan.

China tak mau didikte kepentingan Barat, kukuh meretas jalan sendiri dalam melaksanakan proyek modernisasi ekonomi-politik. Bagi China, sungguh tidak mudah berayun di antara ekonomi dan demokrasi karena negara ini dihuni 1,3 miliar penduduk. Gejolak politik berskala kecil pun akan berdampak besar terhadap stabilitas keamanan domestik, yang dapat mengguncang sendi kehidupan masyarakat dan pemerintahan. Meski demikian, China perlahan mulai mengakomodasi sebagian elemen demokrasi modern. Reformasi ekonomi China disertai penataan kelembagaan pemerintahan untuk mendukung good governance, rule of law, pemberantasan korupsi, dan pasar terbuka. Ini adalah strategi gradual yang bertujuan memperkuat peran negara dalam membangun perekonomian dan menjamin stabilitas politik sebagai prasyarat mutlak untuk menarik investasi asing (foreign direct investment) dan memacu pertumbuhan berkelanjutan.

Page 3: 37415486-Pragmatisme-Cina

Keputusan Cina untuk meningkatkan ketergantungan perdagangan dan ekonomi dengan Jepang merupakan keputusan pragmatis karena Cina mengabaikan hubungan yang kurang baik diantara keduanya yang selama ini terjadi. Cina juga tidak ambil pusing saat negara-negara Barat memprotes rendahnya penerapan hak asasi manusia di negara-negara Afrika. Cina malah semakin intensif melakukan kerja sama serta memberikan bantuan kepada negara-negara Afrika.

Tatkala AS secara tegas menolak melakukan negosiasi dengan Iran, Cina justru memilih jalan diplomasi dan menolak mentah-mentah sanksi terhadap Iran. Masih segar diingatan kita tatkala hampir semua negara mengutuk pemerintahan Junta Militer Myanmar yang memberangus Demokrasi, Cina malah menjadi mitra dagang terbesar bagi Myanmar. Bagi Cina, diplomasi adalah diplomasi dan perdagangan adalah perdagangan. Pimpinan komunis Cina menyampaikan ancaman. Dua tema peka yang membuat penguasa di Beijing menunjukkan kejengkelan terhadap Washington, yakni menyangkut masalah Taiwan dan Tibet. Cina menuntut agar Presiden Obama membatalkan pertemuannya dengan Dalai Lama. Bila tidak, pemerintah di Beijing mengancam untuk mengambil konsekuensi dalam hubungan bilateral. Ketegangan akhir-akhir ini antara Washington dan Beijing dengan mudah terlihat dalam membentuk tatanan dunia yang baru. Diperingatkan, Cina merupakan negara adi daya yang agresif. Ketakutan mengenai hal itu berlebihan. Ketegangannya lebih mencerminkan permainan kekuatan, yang mana kedua belah pihak hanya akan meraih kemenangan, bila menjalin kerjasama dengan damai. 

Ancaman keras dan sikap pragmatis yang dingin antara kedua belah pihak, telah muncul sejak era Nixon - Mao, pada tahun 70-an. Setelah badai ketegangan berlalu, dalam waktu singkat hubungan antara kedua negara ini kembali normal. Amerika Serikat merupakan pasaran besar Cina. Dan Amerika Serikat merupakan kreditor besar Bank Cina.  Dengan ringkas dapat dikatakan, kegiatan ekonomi kedua negara sejak lama saling terkait. Baik Cina maupun Amerika Serikat tidak akan terjebak kedalam perselisihan yang serius. Tapi sejak krisis ekonomi dunia, muncul beberapa perubahan. Cina yang mengalami "boom ekonomi" luput dari krisis. Ini membangkitkan fantasi kekuasaan. Pemerintah di Beijing mempertahankan pragmatisme. Elit politik Cina semakin sering menuntut untuk mengambil tindakan terhadap Amerika Serikat. Cina tidak perlu lagi untuk mengalah, bila negara-negara Barat menjegal kepentingannya. Bila pimpinan di Bejing benar-benar menerapkan ancamannya untuk memboikot perusahaan Amerika Serikat, maka misalnya pada akhirnya setengah dari armada penerbangan Cina tidak akan beroperasi, karena suku cadangnya berasal dari perusahaan Boeing. Jadi tidaklah mengherankan, bila di tengah ancaman yang disampaikan pimpinan Cina, hubungan lainnya tetap berjalan. Untuk pertama kalinya, kapal induk Amerika Serikat Nimitz memperoleh ijin berlabuh di Hongkong. Ini menunjukkan isyarat bahwa hubungan antara kedua negara masih dalam kerangka permainan kekuatan.

Cina memahami bahwa urusan dalam negeri suatu negara bukanlah urusannya. Cina pun paham perekonomian jauh lebih penting tinimbang politik. Hal inilah yang luput dilihat Gorbachev tatkala ia lebih memilih Glastnost (reformasi politik) tinimbang perestorika

Page 4: 37415486-Pragmatisme-Cina

(reformasi Ekonomi). Cina juga telah mencoba keluar dari permasalahan cultural constraints yang dihadapinya untuk terlibat aktif dalam budaya global. Sekarang, Kota-kota di Cina terlihat seperti kota-kota di Barat. Warga Cina berpakaian layaknya mencoba meniru mannerism orang Amerika. Merk-merk Barat yang dapat diakses jauh lebih banyak berterbaran di Cina menandakan usaha Cina untuk mentransformasi dirinya menjadi bagian dari dari warga negara Dunia dimata orang-orang Amerka dan Eropa.

Pragmatisme Cina yang selalu melihat kedalam tinimbang keluar membuat kebangkitan Cina selalu dilihat sebagai kebangkitan yang damai (the peaceful rice of China). Cina selalu fokus membangun peradaban Cina daripada membangun peradaban dunia. Tak heran, Cina tidak pernah terbebani untuk menjadi polisi dunia yang bereaksi terhadap segala permasalahan yang muncul. Terlepas dari ideologi komunis yang dianut negara ini, pada dasarnya Cina telah menjadi bangsa pragmatis sejati yang mampu meraih capaian-capaian yang belum mampu ditandingi oleh bangsa Asia manapun.

KepustakaanAlif Lukmanul Hakim, Merenungkan Kembali Pancasila Indonesia, Bangsa Tanpa

Ideologi , Newsletter KOMMPAK Edisi I 2007. http://aliflukmanulhakim.blogspot.com

Abdurrohim, Pendidikan Sebagai Upaya Rekonstruksi Sosial, posted by Almuttaqin at 11:41 PM , http://almuttaqin-uinbi2b.blogspot.com/2008/04/

Abdurrohim, Pendidikan Sebagai Upaya Rekonstruksi Sosial, posted by Almuttaqin at 11:41 PM , http://almuttaqin-uinbi2b.blogspot.com/2008/04/

Adnan Khan(2008), Memahami Keseimbangan Kekuatan Adidaya , By hati-itb September 26, 2008 , http://adnan-globalisues.blogspot.com/

Al-Ahwani, Ahmad Fuad 1995: Filsafat Islam, (cetakan 7), Jakarta, Pustaka Firdaus (terjemahan Pustaka Firdaus).

Ary Ginanjar Agustian, 2003: Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ, Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam, (edisi XIII), Jakarta, Penerbit Arga Wijaya Persada.

_________2003: ESQ Power Sebuah Inner Journey Melalui Al Ihsan, (Jilid II), Jakarta, Penerbit ArgaWijaya Persada.

A. Sonny Keraf, Pragmatisme menurut William James, Kanisius, Yogyakarta, 1987R.C. Salomon dan K.M. Higgins, Sejarah Filsafat, Bentang Budaya, yogyakarta, 2003 Avey, Albert E. 1961: Handbook in the History of Philosophy, New York, Barnas &

Noble, Inc.Awaludin Marwan, Menggali Pancasila dari Dalam Kalbu Kita, Senin, Juni 01, 2009Bernstein, The Encyclopedia of Philosophy Bagus Takwin. 2003. Filsafat Timur; Sebuah Pengantar ke Pemikiran Timur. Jalasutra.

Yogjakarta. Hal. 28Budiman, Hikmat , Lubang Hitam Kebudayaan , Kanisius, Yogyakarta : 2002 Chie Nakane. 1986. Criteria of Group Formation. Di jurnal berjudul. Japanese Culture

and Behavior. Editor Takie Sugiyama Lembra& William P Lebra. University of Hawaii. Hawai. p. 173

Center for Civic Education (CCE) 1994: Civitas National Standards For Civics and Government, Calabasas, California, U.S Departement of Education.   

Page 5: 37415486-Pragmatisme-Cina

Dawson, Raymond, 1981, Confucius , Oxford University Press, Oxford Toronto, Melbourne

D. Budiarto, Metode Instrumentalisme – Eksperimentalisme John Dewey, dalam Skripsi, Fakultas Filsafat UGM, Yogyakarta, 1982

Edward Wilson. 1998. Consilience : The Unity of Knowledge. NY Alfred. A Knof.Fakih, Mansour, Dr, Runtuhnya Teori Pembangunan Dan Globalisasi . Pustaka Pelajar.

Yogyakarta : 1997 Fritjof Capra. 1982. The Turning of Point; Science, Society and The Rising Culture.

HaperCollins Publiser. London. Hadiwijono, H, Dr, Sari Sejarah Filsafat 2, Kanisius, Yogyakarta, 1980 Kartohadiprodjo, Soediman, 1983: Beberapa Pikiran Sekitar Pancasila, cetakan ke-4,

Bandung, Penerbit Alumni. Kelsen, Hans 1973: General Theory of Law and State, New York, Russell & Russell Lasiyo, 1982/1983, Confucius , Penerbit Proyek PPPT, UGM Yogyakarta --------, 1998, Sumbangan Filsafat Cina Bagi Peningkatan Kualitas Sumber Daya

Manusia , Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Pada Faklutas Filsafat UGM, Yogyakarta

--------, 1998, Sumbangan Konfusianisme Dalam Menghadapi Era Globalisasi , Pidato Dies Natalis Ke-31 Fakultas Filsafat UGM, Yogyakarta.

McCoubrey & Nigel D White 1996: Textbook on Jurisprudence (second edition), Glasgow, Bell & Bain Ltd.

Mohammad Noor Syam 2007: Penjabaran Fislafat Pancasila dalam Filsafat Hukum (sebagai Landasan Pembinaan Sistem Hukum Nasional), disertasi edisi III, Malang, Laboratorium Pancasila.

---------2000: Pancasila Dasar Negara Republik Indonesia (Wawasan Sosio-Kultural, Filosofis dan Konstitusional), edisi II, Malang Laboratorium Pancasila. Murphy, Jeffrie G & Jules L. Coleman 1990: Philosophy of Law An Introduction to

Jurisprudence, San Francisco, Westview Press.mcklar(2008), Aliran-aliran Pendidikan, http://one.indoskripsi.com/node/ Posted July

11th, 2008 Nawiasky, Hans 1948: Allgemeine Rechtslehre als System der rechtlichen Grundbegriffe,

Zurich/Koln Verlagsanstalt Benziger & Co. AC.Notonagoro, 1984: Pancasila Dasar Filsafat Negara, Jakarta, PT Bina Aksara, cet ke-6.Radhakrishnan, Sarpavalli, et. al 1953: History of Philosophy Eastern and Western,

London, George Allen and Unwind Ltd.    Roland Roberton. 1992. Globalization Social Theory and Global Culture. Sage

Publications. London. P. 85-87Sudionokps(2008)Landasan-landasan Pendidikan, http://sudionokps.wordpress.comTitus, Smith, Nolan, Persoalan-Persoalan Filsafat, Bulan Bintang, Jakarta : 1984 UNO 1988: Human Rights, Universal Declaration of Human Rights, New York, UNO UUD 1945, UUD 1945 Amandemen, Tap MPRS – MPR RI dan UU yang berlaku. (1966;

2001, 2003)Widiyastini, 2004, Filsafat Manusia Menurut Confucius dan Al Ghazali, Penerbit

Paradigma, YogyakartaWilk, Kurt (editor) 1950: The Legal Philosophies of Lask, Radbruch, and Dabin, New

York, Harvard College, University Press.

Page 6: 37415486-Pragmatisme-Cina

Ya'qub, Hamzah, 1978, Etika Islam , CV. Publicita, Jakarta Wilk, Kurt (editor) 1950: The Legal Philosophies of Lask, Radbruch, and Dabin, New

York, Harvard College, University Press.Andersen, R. dan Cusher, K. (1994). Multicultural and intercultural studies, dalam

Teaching Studies of Society and Environment (ed. Marsh,C.). Sydney: Prentice-Hall  

Banks, J. (1993). Multicultural education: historical development, dimensions, and practice. Review of Research in Education, 19: 3-49.

Boyd, J. (1989). Equality Issues in Primary Schools. London: Paul Chapman Publishing, Ltd.

Burnett, G. (1994). Varieties of multicultural education: an introduction. Eric Clearinghouse on Urban Education, Digest, 98.

Bogdan & Biklen (1982) Qualitative Research For Education. Boston MA: Allyn BaconCampbell & Stanley (1963) Experimental & Quasi-Experimental Design for Research.

Chicago Rand McNellyCarter, R.T. dan Goodwin, A.L. (1994). Racial identity and education. Review of

Research in Education, 20:291-336.

Cooper, H. dan Dorr, N. (1995). Race comparisons on need for achievement: a meta analytic alternative to Graham's Narrative Review. Review of Educational Research, 65, 4:483-508.

Darling-Hammond, L. (1996). The right to learn and the advancement of teaching: research, policy, and practice for democratic education. Educational Researcher, 25, 6:5-Dewantara,

Deese, J (1978) The Scientific Basis of the Art of Teaching. New York : Colombia University-Teachers College Press

Eggleston, J.T. (1977). The Sociology of the School Curriculum, London: Routledge & Kegan Paul.

Garcia, E.E. (1993). Language, culture, and education. Review of Research in Education, 19:51 -98.

Gordon, Thomas (1974) Teacher Effectiveness Training. NY: Peter h. WydenpubHasan, S.H. (1996). Local Content Curriculum for SMP. Paper presented at UNESCO

Seminar on Decentralization. Unpublished.

Hasan, S.H. (1996). Multicultural Issues and Human Resources Development. Paper presented at International Conference on Issues in Education of Pluralistic Societies and Responses to the Global Challenges Towards the Year 2020. Unpublished.

Page 7: 37415486-Pragmatisme-Cina

Henderson, SVP (1954) Introduction to Philosophy of Education.Chicago : Univ. of Chicago Press

Hidayat Syarief (1997) Tantangan PGRI dalam Pendidikan Nasional. Makalah pada Semiloka Nasional Unicef-PGRI. Jakarta: Maret,1997

Highet, G (l954), Seni Mendidik (terjemahan Jilid I dan II), PT.PembangunanKi Hajar (1936). Dasar-dasar pendidikan, dalam Karya Ki Hajar Dewantara Bagian

Pertama: Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa.

Kemeny,JG, (l959), A Philosopher Looks at Science, New Hersey, NJ: Yale Univ.PressKi Hajar Dewantara, (l950), Dasar-dasar Perguruan Taman Siswa, DIY:Majelis LuhurKi Suratman, (l982), Sistem Among Sebagai Sarana Pendidikam Moral Pancasila,

Jakarta:Depdikbud

Ki Hajar, Dewantara (1945). Pendidikan, dalam Karya Ki Hajar Dewantara Bagian Pertama: Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa.

Ki Hajar, Dewantara (1946). Dasar-dasar pembaharuan pengajaran, dalam Karya Ki Hajar Dewantara Bagian Pertama: Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa.

Kuhn, Ts, (l969), The Structure of Scientific Revolution, Chicago:Chicago Univ.

Langeveld, MJ, (l955), Pedagogik Teoritis Sistematis (terjemahan), Bandung, Jemmars

Liem Tjong Tiat, (l968), Fisafat Pendidikan dan Pedagogik, Bandung, Jurusan FSP FIP IKIP Bandung

Oliver, J.P. dan Howley, C. (1992). Charting new maps: multicultural education in rural schools. ERIC Clearinghouse on Rural Education and Small School. ERIC Digest. ED 348196.

Print, M. (1993). Curriculum Development and Design. St. Leonard: Allen & Unwin Pty, Ltd.

Raka JoniT.(l977),PermbaharauanProfesionalTenagaKependidikan:Permasalahan dan Kemungkinan Pendekatan, Jakarta, Depdikbud

Twenticth-century thinkers: Studies in the work of Seventeen Modern philosopher, edited by with an introduction byJohn K ryan, alba House, State Island, N.Y, 1964

http://stishidayatullah.ac.id/index2.php?option=com_contenthttp://macharos.page.tl/Pragmatisme Pendidikan.htmhttp://www.blogger.com/feeds/7040692424359669162/posts/defaulthttp://www.geocities.com/HotSprings/6774/j-13.htmlhttp://stishidayatullah.ac.id/index2.phphttp://macharos.page.tl/Pragmatisme Pendidikan, .htmhttp://www.blogger.com/feeds/7040692424359669162/posts/defaulthttp://www.geocities.com/HotSprings/6774/j-13.htmlAliran-Aliran Filsafat Pendidikan Modern, http://panjiaromdaniuinpai2e.blogspot.com

Page 8: 37415486-Pragmatisme-Cina

Koran Tempo, 12 November 2005 , Revolusi Sebatang Jerami.http://www.8tanda.com/4pilar.htm di down load pada tanggal 2 Desember 2005 http://filsafatkita.f2g.net/sej2.htm di down load pada tanggal 2 Desember 2005 http://spc.upm.edu.my/webkursus/FAL2006/notakuliah/nota.cgi?kuliah7.htm l di down

load pada tanggal 16 November 2005 http://indonesia.siutao.com/tetesan/gender_dalam_siu_tao.php di down load pada tanggal

16 November 2005 http://storypalace.ourfamily.com/i98906.html di down load pada tanggal 16 November

2005 http://www.ditext.com/runes/y.html di down load pada tanggal 2 Desember 2005