Upload
khairulanwar894113
View
257
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
1/39
Badan Ketahanan Pangan
Kementerian Pertanian
November 2014
KETAHANAN PANGAN DAN GIZI
disampaikan pada :
Temu Ilmiah Internasional
Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI)
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
2/39
OUTLINE
1. Pendahuluan
2. Permasalahan Pangan dan Gizi
3. Situasi Pangan dan Gizi
4. Kebijakan Ketahanan Pangan dan Gizi
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
3/39
1. PENDAHULUAN
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
4/39
Pangan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang:
Pemenuhannya merupakan hak asasi Pemenuhannya tidak dapat ditunda Tidak dapat disubtitusi dengan bahan lain
Pangan adalah bagian dari budaya yang merupakan hasiladaptasi antara manusia dan lingkungan;
Sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia
yang berkualitas;
Pilar utama bagi pembanguan nasional yang berperan dalammenjaga stabilitas ekonomi, sosial, dan politik.
2
3
4
POSISI PANGAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
4
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
5/39
Dasar Hukum PelaksanaanPembangunan Pangan dan Gizi
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025Pembangunan pangan dan perbaikan gizi dilaksanakan secara lintas sektor
meliputi produksi, pengolahan, distribusi, hingga konsumsi pangan dengan
kandungan gizi yang cukup, seimbang, serta terjamin keamanannya
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Arah perbaikan gizi adalah meningkatnya mutu gizi perorangan dan masyarakat.
Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat bersama-sama menjamin
tersedianya bahan makanan yang bergizi secara merata dan terjangkau
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan
Penyelenggaraan Pangan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang
memberikan manfaat secara adil, merata, dan berkelanjutan berdasarkan Kedaulatan
Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan.
RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH
tentang KETAHANAN PANGAN DAN GIZI
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
6/39
KetahananPangan
KemandirianPangan
KedaulatanPangan
6
KeamananPangan
Masyarakat danperseorangan
yang sehat, aktif,dan produktif,
secaraberkelanjutan
Kerangka Pikir Filosofis Penyelenggaraan Pangan
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
7/39
Kedaulatan Pangan
Hak negara dan bangsa yang secara mandiri :
menentukan kebijakan pangannya sendiri.
menjamin hak atas pangan bagi rakyatnya.
memberikan hak bagi masyarakatnya untuk menentukan sistem pangan
yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal.
7
PENGERTIAN
Kemandirian Pangan
Kemandirian Pangan adalah kemampuan negara dan bangsa dalam:
memproduksi pangan yang beranekaragam dari dalam negeri
yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup sampai di
tingkat perseorangan
dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial,
ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat.
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
8/39
Ketahanan Pangan
kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampaidengan perseorangan yang tercermin dari :
tersedianya pangan yang cukup baik jumlahmaupun mutunya, aman, beragam, bergizi,merata, dan terjangkau, serta tidak bertentangandengan agama, keyakinan, dan budayamasyarakat (ukuran kinerja).
untuk hidup sehat, aktif, produktif secaraberkelanjutan (outcome).
8
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
9/39
Kebijakan Ekonomi dan Pangan
Kebijakan Otonomi dan Desentralisasi
KETAHANAN PANGAN
Ketersediaan
Keterjangkauan
Konsumsi
(Pangan dan Gizi)
Sumberdaya
Lahan Air
SDM
Teknologi
Kelembagaan
Budaya
SDM yang
tangguh
(sehat, aktif,
produktif)
Pasar Pangan
DN/LNLingstrat LN & DN: Penduduk, Perubahan Iklim,
Kinerja Ekonomi, Dinamika Pasar Pangan,
Shock/Bencana
SISTEM PANGAN NASIONAL
9
KETAHANAN
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
10/39
Ketersediaan
Keterjangkauan
Konsumsi Pangandan Gizi
SUBSISTEM KETAHANAN PANGAN
Produksi Dalam Negeri
Cadangan Nasional
Penanganan Krisis Pangan
Distribusi
Perdagangan danPemasaran
Stabilisasi Pasokan danHarga Pangan Pokok
Bantuan Pangan
Konsumsi
PenganekaragamanKonsumsi
Perbaikan Gizi
Ekspor dan Impor
Penganekaragaman
10
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
11/39
PENGANEKARAGAMAN,
KONSUMSI PANGAN DAN GIZI
DALAM UNDANG-UNDANG No.18 Th 2012
11
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
12/39
12
a. Penetapan kaidah Penganekaragaraman Pangan;
b. Pengoptimalan Pangan Lokal
c. Pengembangan teknologi dan sistem insentif bagi usaha pengolahan
Pangan Lokal;
d. Pengenalan jenis pangan baru, termasuk pangan lokal yang belum
dimanfaatkan;
e. Pengembangan diversifikasi usaha tani dan perikanan;
f. Peningkatan ketersediaan dan akses benih dan bibit tanaman, ternak
dan ikan;
g. Pengoptimalan pemanfaatan lahan, termasuk lahan pekarangan;
h. Penguatan usaha mikro, kecil dan menengah di bidang pangan; dan
i. Pengembangan industri pangan yang berbasis pangan lokal.
Penganekaragaman Pangan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 41 dilakukan dengan:
Pasal 42
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
13/39
Pemerintah dan Pemerintah Daerah berkewajiban meningkatkan
pemenuhan kuantitas dan kualitas konsumsi Pangan masyarakat
melalui:
a. penetapan target pencapaian angka konsumsi Pangan per
kapita pertahun sesuai dengan angka kecukupan Gizi;
b. penyediaan Pangan yang beragam, bergizi seimbang, aman,
dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya
masyarakat; dan
c. pengembangan pengetahuan dan kemampuan masyarakatdalam pola konsumsi Pangan yang beragam, bergizi seimbang,
bermutu, dan aman.
Bagian Kesatu
Konsumsi Pangan
Pasal 59
13
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
14/39
14
(1)Pemerintah dan Pemerintah Daerah berkewajibanmewujudkan penganeka-ragaman konsumsi pangan untuk
memenuhi kebutuhan gizi masyarakat & mendukung hidup
sehat, aktif dan produktif;
(2)Penganekaragaman Konsumsi pangan (dalam ayat 1)dDiarahkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
dan membudayakan pola konsumsi pangan yang B2SA
sesuai potensi dan kearifan lokal.
Bagian kedua
PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN
Pasal 60
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
15/39
15
a. Mempromosikan penganekaragaman konsumsi pangan;
b. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat
untuk mengkonsumsi anekaragam pangan dengan prinsip
gizi seimbang;
c. Meningkatkan keterampilan dalam pengembangan olahan
pangan lokal, dan
d. Mengembangkan dan mendiseminasikan teknologi tepat
guna untuk pengolahan pangan lokal
PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN
Pasal 61
Penganekaragaman konsum si pangan di lakuk an dengan :
B i K ti
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
16/39
(1) Pemerintah menetapkan kebijakan di bidang Gizi untuk perbaikanstatus Gizi masyarakat.
(2) Kebijakan pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan melalui:
a. penetapan persyaratan perbaikan atau pengayaan Gizi Pangantertentu yang diedarkan apabila terjadi kekurangan atau
penurunan status Gizi masyarakat;b. penetapan persyaratan khusus mengenai komposisi Pangan untuk
meningkatkan kandungan Gizi Pangan Olahan tertentu yangdiperdagangkan;
c. pemenuhan kebutuhan Gizi ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita,
dan kelompok rawan Gizi lainnya; dand. peningkatan konsumsi Pangan hasil produk ternak, ikan, sayuran,
buah-buahan, dan umbi-umbian lokal.
(3) Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyusun rencana aksi Pangandan Gizi setiap 5 (lima) tahun.
Bagian KetigaPerbaikan Gizi
Pasal 63
16
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
17/39
2. PERMASALAHANPANGAN DAN GIZI
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
18/39
ASPEK PENYEDIAAN
Semakin terbatasnya ketersediaan lahan pertanian pangankarena alih fungsi lahan pertanian pangan ke non pangan
Degradasi lingkungan yang menurunkan sumber daya air untukpertanian
Pengaruh perubahan iklim ekstrem terhadap sektor pertanian(produksi dan produktivitas).
Lemahnya kelembagaan petani dan kecenderungan petanibekerja sendiri-sendiri
Ketidakseimbangan akses terhadap sumber daya, modal, danteknologi antar wilayah,
Tingginya prosporsi kehilangan hasil pertanian dan pemborosan
pangan (30% dari total produksi pangan). Tidak berkembangnya industri pengolahan dan penciptaan nilaitambah produk primer pertanian
Tidak berkembangnya sektor jasa penunjang pertanian
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
19/39
Lanjutan
Belum memadainya prasarana dan sarana transportasi baik
darat dan terlebih antar pulau, sehingga meningkatkan biayadistribusi pangan;
Buruknya infrastruktur yang menghubungkan sentraproduksi dengan kota
Buruknya kelembagaan pasar dan tingginya biaya transaksi
Waktu panen tidak merata antar waktu dan daerah; Lokasi sentra produksi bahan pangan masih terpusat di
beberapa wilayah; Cadangan pangan pemerintah masih terbatas (hanya beras
dan dikelola oleh pemerintah pusat), sementara cadanganpemerintah daerah dan masyarakat belum berkembang,termasuk belum optimalnya pemanfaatan dan pengelolaanlumbung pangan masyarakat.
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
20/39
ASPEK KONSUMSI
Peningkatan populasi global khususnya di kawasan Asia dandi antaranya 75 % berada di negara berkembang.
Laju pertumbuhan rata-rata di Indonesia sebesar 1,38% pertahun, dengan jumlah penduduk tahun 2013 mencapai248,82 Juta Jiwa.
Meningkatnya rata rata pendapatan per kapita di negaraAsia sehingga meningkatkan permintaan pangan dari segikuantitas, kualitas, dan keamanan pangan.
Perubahan struktur demografis dan urbanisasi Meningkatnya jumlah wanita yang bekerja sehingga
meningkatkan kebutuhan akan makanan olahan. Peningkatan kebutuhan bahan pangan sebagai sumberenergi, pakan, dan kegunaan industri (penyebab volatilitasharga pangan)
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
21/39
Ketergantungan konsumsi pada salah satu jenis bahanpangan (beras) sangat tinggi, dan belum optimalnyapemanfaatan pangan lokal untuk konsumsi pangan harian;
Proporsi jumlah penduduk rawan pangan masih cukup besardan cenderung meningkat;
Masih terjadinya kasus keracunan akibat penggunaan bahan
kimia berbahaya pada makanan sehingga menimbulkanrendahnya ketahanan pangan masyarakat; Rendahnya kualitas dan kuantitas pola konsumsi pangan
penduduk, karena pengetahuan, budaya dan kebiasaanmakan masyarakat kurang mendukung konsumsi panganyang B2SA;
Skor PPH cenderung mengalami penurunan.
Lanjutan
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
22/39
3. SITUASI PANGAN DAN GIZI
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
23/39
Perkembangan KetersediaanEnergi dan Protein Nasional, 2009 - 2013
Ketersediaan energi dan protein selama tahun 2009 2013 sudah melebihi rekomendasi
ketersediaan energi dan protein sebesar 2.200 Kal/kap/hr untuk energi dan 57
gr/kap/hr untuk protein (WNPG VIII tahun 2004).
3 320
3 754
3 646
3 737
4 110
2200 2200 2200 2200 2200
2009 2010 2011 2012 2013
Ketersediaan EnergiKetersediaan Energi (kkal/kap/hari)Standar Ketersediaan Energi
Sumber : Neraca Bahan Makanan 2009 2013
87.75
93.4
93.13
94.14
99.35
55 55 55 55 55
2009 2010 2011 2012 2013
Ketersediaan ProteinKetersediaan Protein (g/kap/hari)
Standar Ketersediaan protein
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
24/39
Perkembangan KonsumsiEnergi dan Protein Nasional, 2009 - 2013
Capaian konsumsi pangan penduduk secara kuantitatif periode 2009-2013, menunjukkan tingkat konsumsi
energi yang cenderung meningkat meskipun berfluktuasi setiap tahunnya, dengan pertumbuhan rata-rata
0,1% per tahun. Konsumsi energi tahun 2013 telah mencapai 96, 6% dari AKE 2000 kkal/kap/hari.
Capaian konsumsi protein tahun 2009-2013 telah melebihi AKP dengan kisaran 104,5 113,7%. Laju
pertumbuhan rata-rata sebesar 0,7% per tahun, namun masih didominasi oleh kontribusi protein nabati
yang berasal dari kelompok padi-padian (beras)
1927
2025
2048
1944
1930
2000 2000 2000 2000 2000
2009 2010 2011 2012 2013
Konsumsi Energi
Konsumsi Energi (kkal/kap/hari)Standar konsumsi energi
54.3
57.9
59.1
55.9 55.7
52 52 52 52 52
2009 2010 2011 2012 2013
Konsumsi ProteinKonsumsi Protein (gram/kap/hari)
Standar konsumsi protein
Sumber : Susenas 2009, 2010, (2011-2013 triwulan 1); BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran, oleh BKP
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
25/39
Sumber : Susenas 2009, 2010, (2011-2013 triwulan 1); BPS diolah dan dijustifikasi dengan penekatanpengeluaran, oleh BKP
Capaian skor PPH Tahun 2013 sebesar 81,4 atau 89% dari target skor PPHberdasarkan Perpres No. 22 Tahun 2009 (skor PPH 91,5).
Perkembangan rata-rata kualitas konsumsi pangan masyarakat tahun 2011-2013menunjukkan sedikit penurunan, terutama dipengaruhi oleh menurunnyakonsumsi kelompok pangan padi-padian, pangan hewani serta sayur dan buah.
75.7
85.7 85.6 83.5
81.4
85.0 86.488.1 89.8
91.5
2009 2010 2011 2012 2013
Skor PPHPPH Target (Perpres Nomor 22 Tahun 2009)
Perkembangan Skor PPH NasionalTahun 2009-2013
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
26/39
KONSUMSI PER KELOMPOK PANGAN TAHUN 2012-2013
0.020.0
40.0
60.0
80.0
100.0
120.0
A
u
a
n
K
u
n
Pola Konsumsi Tahun 2012-2013
2012 2013
BATAS
26
Konsumsi padi-padian, minyak dan lemak serta buah/bijiberminyak telah melebihi BATAS
Konsumsi umbi-umbian, pangan hewani, kacang-kacangan serta
sayur dan buah masih RENDAH26
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
27/39
Stabilitas Harga Beras di Tingkat Konsumen
Tahun 2009 - 2013
27
TahunCoefisien Varian (CV) Komoditi Beras
Umum (%) Termurah (%)
2009 1,29 0,96
2010 7,22 8,572011 5,83 6,76
2012 1,09 1,06
2013 1,33 1,14
Rata - Rata 3,35 3,70- Sumber : BPS, diolah BKP
Harga beras di tingkat konsumen relatif stabil selama periode 2009-2013 yangditunjukkan dengan koefisien variasi harga beras di tingkat konsumen di bawah10%.
PROPORSI PENDUDUK
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
28/39
PROPORSI PENDUDUKSANGAT, RAWAN PANGAN, DAN TAHAN PANGAN
20082012 (Berdasarkan %AKG)
28
Ket. :
Data hasil Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) yang dilaksanakan oleh BPS, diolah oleh BKP
P t K t t h d K
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
29/39
Peta Kerentanan terhadap KerawananPangan Indonesia Tahun 2009
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
30/39
Status Gizi Balita 2005 - 2013
SASARAN PEMBANGUNAN PANGAN DAN GIZI PADA TAHUN 2015
Prevalensi balita : - Gizi kurang (15.5%) - Pendek : (32%)
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
31/39
Investasi pada gizi membantu memutus lingkaran kemiskinan
dan meningkatkan PDB negara 2 - 3% per tahun.
Investasi $1 pada gizi dapat menghasilkan kembalinya $30dalam peningkatan kesehatan, pendidikan dan produktivitasekonomi. Rates of return in Indonesia are estimated as high as
$48 per $1 spent (PERMATA program design, 2014). The Copenhagen Declaration 2012: Para ekonom terkenal
dunia mengidentifikasi cara paling cerdas mengalokasikanuang untuk menghadapi tantangan utama dunia adalah:
Investasi untuk perbaikan status gizi penduduk
SEBUAH INVESTASI CERDAS
Sumber: SUN Movement Secretariat, 2013
31
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
32/39
3. KEBIJAKANKETAHANAN PANGAN DAN GIZI
S P k k P b 2015 2019
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
33/39
Sasaran PokokPembangunan2015-2019
Ekonomi
Lingkungan
Politik
Hukum
Pertahanan danKeamanan
Tata Kelola dan Reformasi
BirokrasiKesejahteraan Rakyat
Kewilayahan
Pembangunan Sektor Ekonomi
Pengamanan Ketahanan
Pangan
Percepatan Pembangunan
Infrastruktur
Penguatan Faktor Utama
Pembangunan Ekonomi
Sasaran Pokok Pembangunan 2015-2019
(RPJMN Teknokratik 2015-2019) - Tentative
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
34/39
VISI MISI PEMBANGUNAN PERTANIAN 2015-2019
JOKOWI-JK (Tentative)
Cetaksawah 1Juta Ha
Rehabili-tasi
JaringanIrigasi 3Juta Ha
Pemuli-han
Kesubur-an Lahan
Pengen-dalian
Konver-si Lahan
(UU41/2009)
Pemba-ngunanPrasara-na Pasca
Panen danGudang
HasilPertanian
Pengen-dalianImpor
pangan
1.000 DesaBerdaulat
Benih
1.000 DesaPilot
PanganOrganik
Mening-katkanAksesPetaniGurem
dariKepemili-kan Lahan
0,3 Ha/KKmenjadi2,0 Ha/KK
Mendiri-kan BankPertanian
danUMKM
RENCANA STRATEGIS KEMENTAN 2015 2019
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
35/39
35
VISI
Terwujudnya sistem pertanian-bioindustri
berkelanjutanyang menghasilkan beragam pangansehat dan produk bernilai tambah tinggi berbasissumberdaya lokaluntuk kedaulatan pangandankesejahteraan petani
SASARAN STRATEGIS1. Peningkatan ketahanan
pangan2. Peningkatan nilai tambah, daya
saing, ekspor, dan substitusi
impor3. Penyediaan dan peningkatan
bahan baku bioindustri danbioenergi
4. Peningkatan kesejahteraan
petani
TARGET SUKSES Swasembada : Padi,Jagung, Kedelai
Peningkatan produksi :- Tebu- Hasil Ternak
- Cabe- Bawang Merah
Diversifikasi Pangan :Peningkatan kualitaskonsumsi, Penurunan
Konsumsi Beras
RENCANA STRATEGIS KEMENTAN 2015-2019 -
Tentative
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
36/39
Ketersediaan Pangan Penyediaan pangan diutamakan dari produksi dalam negeri dan
cadangan pangan.
Swasembada untuk komoditas strategis (beras, jagung, kedelai)
Penyediaan beragam pangan berdasarkan potensi sumberdayadan budaya lokal;
Pemberian bantuan pangan (Jaring Pengaman Sosial) bagi
masyarakat rawan pangan kronis (miskin/rawan pangan)
Pemberian bantuan pangan untuk penangan cepat/darurat bagirawan pangan transien (akibat bencana/darurat)
KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN
36
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
37/39
Distribusi/Keterjangkauan Pangan Menyediakan cadangan beras nasional yang cukup untuk
mengatasi gejolak pasokan harga;
Mendorong pembentukan cadangan pangan pokok pemerintah
(provinsi, kabupaten/kota dan desa); Mengembangkan dan merevitalisasi lembaga distribusi dan
lumbung pangan masyarakat;
Menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok sepanjang
tahun dan pangan strategis pada periode khusus/tertentu.
Lanjutan
37
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
38/39
Konsumsi Pangan Sosialisasi, promosi dan edukasi budaya pangan yang
beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA), sekaligus
mendorong penurunan konsumsi beras per kapita;
Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan:KawasanRumah Pangan Lestari (KRPL);
Pengembangan produk pangan lokal;
Peningkatan penanganan dan pengawasan keamanan
pangan segar.
Lanjutan
38
7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi
39/39
39