2
MENGUJI INDUKTOR DENGAN MENGGUNAKAN AVOMETER A. TUJUAN Setelah selesai percobaan diharapkan siswa dapat menguji induktor baik/rusak dengan menggunakan AVO meter (Ω meter) secara baik dan benar sesuai prosedur yang berlaku. B. LANDASAN TEORI Fungsi pokok induktor adalah untuk menimbulkan medan magnet. Induktor berupa kawat yang digulung sehingga menjadi kumparan, kemampuan induktor untuk menimbulkan medan magnet disebut induktansi. Satuan induktansi adalah henry (H) atau milihenry (mH). Untuk memperbesar induktansi, di dalam kumparan disisipkan bahan sebagai inti. Induktor yang berinti dari bahan besi disebut elektromagnet Induktor memiliki sifat menahan arus AC dan konduktif terhadap arus DC. Macam-macam indukt0or: Induktor inti udara Induktor inti ferrit Induktor inti besi Kegunaan Induktor dalam Sistim Elektronik: Induktor Inti udara. Banyak dipakai sebagai Cooke Coill Transmeeter (pemancar) frekuensi tinggi; Induktor Inti Ferit, banyak dipakai dalam pesawat receiver pada frekuensi menengah/Intermediate Frequency; Coill Antena dll. Induktor Inti Besi, banyak dipakai untuk frekuensi rendah Choke Coill untuk Lampu TL Frekuensi 50 s.d 60 Hz, sebagai alat Moving Coill seperti Load Speaker, Buzzer, Bleeper, Voice Coill pada Microphone Rellay, Contactor dll. C. ALAT DAN BAHAN 1. macam-macam induktor (spoel antena, induktor inti udara, RFC, induktor dalam rangkaian TV, loudspeaker, mikropon, trafo, dll). 2. Multimeter (Ω meter) D. GAMBAR KERJA 1. Menguji Induktor 2. Menguji Transformator

3_Menguji Induktor

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Fungsi pokok induktor adalah untuk menimbulkan medan magnet.Induktor berupa kawat yang digulung sehingga menjadi kumparan, kemampuan induktor untuk menimbulkan medan magnet disebut induktansi.

Citation preview

Page 1: 3_Menguji Induktor

MENGUJI INDUKTOR DENGAN MENGGUNAKAN AVOMETER

A. TUJUAN

Setelah selesai percobaan diharapkan siswa dapat menguji induktor baik/rusak dengan

menggunakan AVO meter (Ω meter) secara baik dan benar sesuai prosedur yang berlaku.

B. LANDASAN TEORI

Fungsi pokok induktor adalah untuk menimbulkan medan magnet.

Induktor berupa kawat yang digulung sehingga menjadi kumparan, kemampuan induktor untuk

menimbulkan medan magnet disebut induktansi.

Satuan induktansi adalah henry (H) atau milihenry (mH).

Untuk memperbesar induktansi, di dalam kumparan disisipkan bahan sebagai inti.

Induktor yang berinti dari bahan besi disebut elektromagnet Induktor memiliki sifat menahan

arus AC dan konduktif terhadap arus DC.

Macam-macam indukt0or:

Induktor inti udara

Induktor inti ferrit

Induktor inti besi

Kegunaan Induktor dalam Sistim Elektronik:

• Induktor Inti udara. Banyak dipakai sebagai Cooke Coill Transmeeter (pemancar) frekuensi

tinggi;

• Induktor Inti Ferit, banyak dipakai dalam pesawat receiver pada frekuensi

menengah/Intermediate Frequency; Coill Antena dll.

• Induktor Inti Besi, banyak dipakai untuk frekuensi rendah Choke Coill untuk Lampu TL

Frekuensi 50 s.d 60 Hz, sebagai alat Moving Coill seperti Load Speaker, Buzzer, Bleeper, Voice

Coill pada Microphone Rellay, Contactor dll.

C. ALAT DAN BAHAN

1. macam-macam induktor (spoel antena, induktor inti udara, RFC, induktor dalam rangkaian

TV, loudspeaker, mikropon, trafo, dll).

2. Multimeter (Ω meter)

D. GAMBAR KERJA

1. Menguji Induktor 2. Menguji Transformator

Page 2: 3_Menguji Induktor

E. LANGKAH KERJA

1. Menguji Induktor

a. Siapkan alat daan bahan.

b. Tempatkan range AVO meter pada Ω meter X1 ohm.

c. Hubungkan probe merah pada salah satu kaki induktor (kaki 1) dan probe hitam pada

kaki lainnya (kaki 2). Hubungan probe dengan kaki indktor boleh bolak-balik.

d. Perhatikan jarum AVO meter apakah bergerak maju menuju 0 Ω atau tidak bergerak.

e. Ada 2 kondisi yang mungkin pada pengujian induktor, yaitu:

1) Induktor baik : jika jarum AVO meter bergerak menuju 0 Ω yang berarti bahwa kawat

induktor masih terhubung dengan baik.

2) Induktor rusak/putus: jika jika jarum AVO meter tidak bergerak sama sekali (∞ Ω)

yang berarti bahwa kawat induktor telah putus.

2. Menguji Transformator (Trafo Stepdown, trafo oscillator, trafo IF, trafo IT, trafo OT)

a. Siapkan alat dan bahan.

b. Perhatikan sisi primer dan sisi sekunder.

c. Tempatkan range AVO meter pada Ω meter X1 ohm.

d. Mengukur hubungan lilitan sisi primer:

1) Hubungkan satu probe ke terminal 0 VAC dan probe lain berturut-turut ke terminal

tegangan primer lainnya (110 VAC, 220 VAC, dan 240 VAC). Probe yang dihubungkan

boleh bolak-balik.

2) Perhatikan penunjukkan jarum AVO meter. Ada 2 kondisi yang mungkin pada

pengujhian hubungan sisi primer ini, yaitu:

a) Jika jarum AVO meter bergerak ke 0 Ω (atau nilai Ω tertentu), berarti sambungan

lilitan primer baik.

b) Jika jarum AVO meter tidak bergerak (∞Ω), berarti sambungan lilitan primer ada

yang terputus dan lilitan sisi primer yang diukur ini rusak.

e. Mengukur hubungan lilitan sisi sekunder:

1) Hubungkan satu probe ke terminal sekunder 0 VAC atau CT dan probe lain berturut-

turut ke terminal tegangan sekunder lainnya (3 VAC, 4,5 VAC, 6 VAC, 7,5 VAC, 9 VAC dan

12 VAC). Probe yang dihubungkan boleh bolak-balik.

2) Perhatikan penunjukkan jarum AVO meter. Ada 2 kondisi yang mungkin pada

pengujhian hubungan sisi primer ini, yaitu:

a) Jika jarum AVO meter bergerak ke 0 Ω (atau nilai Ω tertentu), berarti sambungan

lilitan sekunder baik.

b) Jika jarum AVO meter tidak bergerak (∞Ω), berarti sambungan lilitan sekunder

ada yang terputus dan lilitan sisi sekunder yang diukur ini rusak.

3. Masukkan data hasil pengujian pada Tabel 1.

4. Praktik telah selesai. Kembalikan alat dan bahan dengan rapi dan susunlah laporan praktik.

F. DATA HASIL PERCOBAAN

No. Nama Komponen Simbol Range Ω

meter Penunjukkan

Jarum Keterangan