19
29 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Kuesioner Pada penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner, kuesioner disebarkan dan dikumpulkan selama ± 4 minggu ( 25 November 2018 - 22 Desember 2018 ) kepada 22 perusahaan kontraktor dan perusahaan lainnya yang berhubungan dengan rumah tinggal di Surabaya seperti developer,arsitek, dan lain-lainya. Dalam pembagian kuesioner ini peneliti membagikan sebanyak 34 kuesioner akan tetapi ada kendala dan hambatan yaitu sebanyak 4 kuesioner tidak kembali, kuesioner hilang, dan responden yang sulit untuk ditemui, sehingga responden yang didapatkan dari pengisian kuesioner ini yaitu sebanyak 30 kuesioner yang terdiri dari 22 perusahaan lihat Lampiran 2. 4.2. Analisis Data Responden Analisis data responden meliputi analisis jabatan dan pengalaman kerja responden. Berdasarkan jabatan responden, maka hasil olahan data responden adalah 23.33 % Pengawas lapangan, 16.66% Manajer lapangan , 43.33 % Pelaksana lapangan dan 16.66% Arsitek (Tabel 4.1. dan Gambar 4.1.) Jika dilihat berdasarkan pengalaman responden, maka hasilnya adalah pengalaman 1-5 tahun sebanyak 59.10 %, 5-10 tahun sebanyak 9.10 %, >10 tahun sebanyak 9.10 %, dan <1 tahun sebanyak 22.70 %. (Tabel 4.2 dan Gambar 4.2). Tabel 4.1. Persentase Jabatan Responden dari 22 Perusahaan No Jabatan Jumlah Persentase 1 Pengawas lapangan 7 23.33% 2 Manajer lapangan 5 16.67% 3 Pelaksana lapangan 13 43.33% 4 Arsitek 5 16.67% Total 30 100 %

4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Kuesioner · Analisis Kuesioner . Pada penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner, kuesioner disebarkan dan dikumpulkan selama ± 4 minggu

  • Upload
    others

  • View
    19

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Kuesioner · Analisis Kuesioner . Pada penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner, kuesioner disebarkan dan dikumpulkan selama ± 4 minggu

29

Universitas Kristen Petra

4. ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Kuesioner

Pada penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner, kuesioner disebarkan

dan dikumpulkan selama ± 4 minggu ( 25 November 2018 - 22 Desember 2018 )

kepada 22 perusahaan kontraktor dan perusahaan lainnya yang berhubungan

dengan rumah tinggal di Surabaya seperti developer,arsitek, dan lain-lainya. Dalam

pembagian kuesioner ini peneliti membagikan sebanyak 34 kuesioner akan tetapi

ada kendala dan hambatan yaitu sebanyak 4 kuesioner tidak kembali, kuesioner

hilang, dan responden yang sulit untuk ditemui, sehingga responden yang

didapatkan dari pengisian kuesioner ini yaitu sebanyak 30 kuesioner yang terdiri

dari 22 perusahaan lihat Lampiran 2.

4.2. Analisis Data Responden

Analisis data responden meliputi analisis jabatan dan pengalaman kerja

responden. Berdasarkan jabatan responden, maka hasil olahan data responden

adalah 23.33 % Pengawas lapangan, 16.66% Manajer lapangan , 43.33 %

Pelaksana lapangan dan 16.66% Arsitek (Tabel 4.1. dan Gambar 4.1.) Jika dilihat

berdasarkan pengalaman responden, maka hasilnya adalah pengalaman 1-5 tahun

sebanyak 59.10 %, 5-10 tahun sebanyak 9.10 %, >10 tahun sebanyak 9.10 %, dan

<1 tahun sebanyak 22.70 %. (Tabel 4.2 dan Gambar 4.2).

Tabel 4.1. Persentase Jabatan Responden dari 22 Perusahaan

No Jabatan Jumlah Persentase

1 Pengawas lapangan 7 23.33%

2 Manajer lapangan 5 16.67%

3 Pelaksana lapangan 13 43.33%

4 Arsitek 5 16.67%

Total 30 100 %

Page 2: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Kuesioner · Analisis Kuesioner . Pada penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner, kuesioner disebarkan dan dikumpulkan selama ± 4 minggu

30

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.1 Persentase Jabatan Responden

Tabel 4.2. Persentase Pengalaman Responden

No Pengalaman Jumlah Persentase

1 1-5 tahun 14 46.67%

2 5-10 tahun 8 26.67%

3 >10 tahun 5 16.66%

4 <1 tahun 3 10%

Total 30 100%

Page 3: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Kuesioner · Analisis Kuesioner . Pada penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner, kuesioner disebarkan dan dikumpulkan selama ± 4 minggu

31

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.2 Persentase Pengalaman Responden

4.3. Hasil Uji Validitas Kuesioner

Validitas adalah suatu derajat ketetapan alat ukur untuk penelitian tentang

isi sebenarnya yang diukur. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuesioner. Nilai Corrected Item-Total Correlation akan

dibandingkan dengan R tabel statistik sesuai dengan jumlah sampel atau responden

yang dimiliki. Setiap pertanyaan dinyatakan valid apabila corrected item-total

correlation yang dihasilkan diatas nilai R tabel statistik, menunjukkan bahwa item-

item tersebut sudah mampu mengukur variabel yang ingin diukur (Ghozali,2005),

dapat dilihat pada Lampiran 3. R tabel statistik untuk 30 sampel adalah 0.361dan

untuk nilai tingkat signifikansi 𝛼 = 5%. Perhitungan nilai correlation yang

dilakukan menggunakan Microsoft Excel.

Page 4: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Kuesioner · Analisis Kuesioner . Pada penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner, kuesioner disebarkan dan dikumpulkan selama ± 4 minggu

32

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.3. Uji Nilai Validitas Correlation untuk Kuesioner Persentase Terjadinya

Rework Pada Pekerjaan Finishing.

No. Item Pekerjaan Nilai

Correlation

Keterangan

Valid (Nilai

Correlation>0.361);

Tidak Valid (Nilai

Correlation<0.361)

1 Pekerjaan Besi dan Alumunium 0.450 Valid

2 Pekerjaan Dinding Pasangan 0.679 Valid

3 Pekerjaan Plesteran 0.592 Valid

4 Pekerjaan Penutup Lantai dan Penutup

Dinding

0.784 Valid

5 Pekerjaan Plafond 0.527 Valid

6 Pekerjaan Kayu 0.636 Valid

7 Pekerjaan Kunci dan Kaca 0.427 Valid

8 Pekerjaan Pengecatan 0.618 Valid

9 Pekerjaan Sanitasi 0.638 Valid

10 Pekerjaan Plumbing 0.110 Tidak Valid

Berdasarkan Tabel 4.3. dapat diketahui bahwa semua indikator yang

digunakan memiliki nilai corrected item-total correlation >0.361 dinyatakan valid,

kecuali pada pekerjaan plumbing dengan nilai corrected item-total correlation

sebesar 0.110 <0.361 dinyatakan tidak valid, sehingga bisa diabaikan namun

peneliti akan tetap membahas hasil dari pekerjaan plumbing tersebut.

Berikut adalah pembahasan nilai correlation pada kuesioner bagian B cara

penanganan material konstruksi pada pekerjaan finishing. Tabel 4.4 untuk

mengetahui nilai validitas dari hasil kuesioner pekerjaan mengenai penanganan

material pada pekerjaan finishing dan didapat nilai correlation, selanjutnya dari

nilai correlation tersebut dapat dilihat kevalidannya.

Page 5: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Kuesioner · Analisis Kuesioner . Pada penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner, kuesioner disebarkan dan dikumpulkan selama ± 4 minggu

33

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.4. Uji Nilai Validitas Correlation Untuk Kuesioner Penanganan Material

No. Item Pekerjaan Jumlah

sampel

R tabel

statistik

Nilai

Correlation

Keterangan

Valid (Nilai Correlation>R

Tabel);

Tidak Valid (Nilai Correlation<R

Tabel)

1 Besi (Profil, IWF, Siku, Plat, Kawat) 51 0.271 0.574 Valid

2 Alumunium (Profil, Hollow) 49 0.281 0.416 Valid

3 Bata (merah,ringan,batako) 49 0.281 0.402 Valid

4 Semen (Portland dan Warna) 47 0.288 0.026 Tidak Valid

5 Pasir 48 0.284 0.366 Valid

6 Batu (Granit, Terasso, Kerikil) 35 0.334 0.522 Valid

7 Ubin (Keramik,Marmer,Granite) 44 0.297 0.428 Valid

8 Karpet,Wallpaper, dan Vynill 34 0.339 0.471 Valid

9 Asbes 34 0.339 0.533 Valid

10 Gypsum 36 0.329 0.313 Tidak Valid

11 Kayu (Teakwood, Plywood, Balok Kayu, Multipleks)

50 0.279 0.246 Tidak Valid

12 Kaca 41 0.308 0.293 Tidak Valid

13 Cat 38 0.320 0.406 Valid

14 Minyak (Manie, Pollitur, Vernis) 41 0.312 0.496 Valid

15 Saniter (Closet, Wastafel, Bathcuip,Kran)

43 0.301 0.444 Valid

16 Pipa (Baja, PVC, Sambungan) 57 0.254 0.401 Valid

17 Material lainya ( Baut, sekrup, kawat,

Besi angker, lem, paku, amplas,

sealant, kait angin, engsel pintu dan

jendela, kunci,kuas, selotip, dan lain-lainya ).

46 0.291 0.386 Valid

Berdasarkan Tabel 4.4. dapat diketahui bahwa terdapat 4 data yang tidak

valid karena nilai correlation lebih kecil dari nilai R tabel. Yaitu pada material

semen, gypsum, kayu dan kaca, sehingga bisa diabaikan namun peneliti akan tetap

membahas hasil dari pekerjaan material-material tersebut.

Page 6: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Kuesioner · Analisis Kuesioner . Pada penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner, kuesioner disebarkan dan dikumpulkan selama ± 4 minggu

34

Universitas Kristen Petra

4.4. Analisis Persentase pada Pekerjaan Finishing

Pada penelitian ini ada 10 jenis-jenis pekerjaan pada pekerjaan finishing

berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11/PRT/M/2013 tentang

Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum, yang dimana

tujuannya adalah untuk mengetahui persentase terjadinya rework pada tiap- tiap

jenis pekerjaan (Tabel 4.5.), seperti berikut:

Tabel 4.5. Hasil tiap Pekerjaan pada Pekerjaan Finishing

No Pekerjaan Responden Mean Standar

Deviasi

Grafik Mean

Tidak

Pernah

Jarang Sering Selalu

Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah

1 Pekerjaan Besi dan

Aluminium

5 7 13 5 2.600 0.9684

2 Pekerjaan Dinding Pasangan 3 14 7 6 2.533 0.9371

3 Pekerjaan Plesteran 2 6 13 9 2.967 0.8899

4 Pekerjaan Penutup Lantai dan

Dinding

3 15 7 5 2.466 0.8995

5 Pekerjaan Plafond 9 14 7 0 1.933 0.7396

6 Pekerjaan Kayu 1 14 10 5 2.633 0.8087

7 Pekerjaan Kunci dan Kaca 9 16 3 2 1.933 0.8276

8 Pekerjaan Pengecatan 0 6 15 9 3.100 0.7119

9 Pekerjaan Sanitasi 4 14 9 3 2.367 0.8502

10 Pekerjaan Plumbing 5 12 10 3 2.367 0.8899

Tabel 4.5. Pekerjaan yang memiliki nilai mean sama yaitu pekerjaan

plafond, pekerjaan kaca dan kunci dengan nilai mean 1.933, serta untuk pekerjaan

sanitasi dan pekerjaan plumbing dengan nilai mean 2.367. Dari data tersebut akan

dihitung untuk menentukan nilai standar deviasinya dan dibandingkan hasilnya,

data dengan nilai standar deviasi paling kecil memiliki penyimpangan yang kecil.

Dengan menggunakan rumus standar deviasi untuk pekerjaan plafond sebesar

Page 7: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Kuesioner · Analisis Kuesioner . Pada penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner, kuesioner disebarkan dan dikumpulkan selama ± 4 minggu

35

Universitas Kristen Petra

0.7396, dan pekerjaan kunci dan kaca sebesar 0.8271. Pekerjaan plafond memiliki

nilai standar deviasi lebih kecil dibandingkan dengan nilai deviasi pekerjaan kunci

dan kaca, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada pekerjaan plafond

penyimpangan yang terjadi lebih kecil dibandingkan dengan pekerjaan kunci dan

kaca. Sedangkan nilai deviasi untuk pekerjaan sanitasi sebesar 0.8502 dan

pekerjaan plumbing sebesar 0.8899. Pekerjaan sanitasi memiliki nilai standar

deviasi yang lebih kecil jika dibandingkan dengan pekerjaan plumbing. Berikut

pada Tabel 4.6 peneliti mengurutkan nilai mean tiap pekerjaan untuk mengetahui

pekerjaan finishing yang mengalami rework dari yang tertinggi sampai terendah.

Tabel 4.6. Urutan Nilai Mean Tiap Pekerjaan pada Pekerjaan Finishing

No. Pekerjaan Standar Deviasi Mean

1 Pekerjaan Pengecatan 0.7119 3.100

2 Pekerjaan Plesteran 0.8899 2.967

3 Pekerjaan Kayu 0.8087 2.633

4 Pekerjaan Besi dan Aluminium 0.9684 2.600

5 Pekerjaan Dinding Pasangan 0.9371 2.533

6 Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding 0.8995 2.467

7 Pekerjaan Sanitasi 0.8502 2.367

8 Pekerjaan Plumbing 0.8899 2.367

9 Pekerjaan Plafond 0.7396 1.933

10 Pekerjaan Kunci dan Kaca 0.8276 1.933

Page 8: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Kuesioner · Analisis Kuesioner . Pada penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner, kuesioner disebarkan dan dikumpulkan selama ± 4 minggu

36

Universitas Kristen Petra

4.5. Analisa Material

Tiap pekerjaan pada pekerjaan finishing yang mengalami rework akan

membutuhkan dan membuang material, untuk mengetahui material tersebut ,

seperti yang telah dicantumkan sebelumnya didapati seperti berikut ;

1. Besi (Profil, IWF, Siku, Plat, Kawat)

2. Alumunium (Profil, Hollow)

3. Bata (merah,ringan,batako)

4. Semen (Portland dan Warna)

5. Pasir

6. Batu (Granit, Terasso, Kerikil)

7. Ubin (Keramik,Marmer,Granit)

8. Karpet,Wallpaper, dan Vynil

9. Asbes

10. Gypsum

11. Kayu (Teakwood, Plywood, Balok Kayu, Multipleks)

12. Kaca

13. Cat

14. Minyak (Manie, Pollitur, Vernis)

15. Saniter (Closet, Wastafel, Bathcuip,Kran)

16. Pipa (Baja, PVC, Sambungan)

17. Material lainnya ( Baut, sekrup, kawat, Besi angker, lem, paku, amplas,

sealant, kait angin, engsel pintu dan jendela, kunci,kuas, selotip, dan lain-lainya ).

Material- material dianalisa dengan cara penanganannya menggunakan cara

3R+S (reduce,reuse,recycle, and salvage), sebelumnya dijelaskan untuk

penanganan dengan cara reduce tidak dicantumkan dikarenakan rework merupakan

pekerjaan yang sudah terjadi, sedangkan reduce adalah penangan yang dilakukan

sebelum pekerjaan tersebut dilakukan. Dan berikut adalah hasil analisa kuesioner

mengenai penanganan sisa material pada pekerjaan finishing (Tabel 4.7.)

Page 9: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Kuesioner · Analisis Kuesioner . Pada penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner, kuesioner disebarkan dan dikumpulkan selama ± 4 minggu

37

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.7. Persentase Penangan Sisa Material pada Pekerjaan Finishing

No.

Material

Persentase (Y)

Reuse Recycle Salvage

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Besi (Profil, IWF, Siku, Plat,

Kawat)

22 43.14 13 25.50 16 31.36

2 Alumunium (Profil, Hollow) 23 46.94 9 18.36 17 34.70

3 Bata (merah,ringan,batako) 25 51.02 6 12.24 18 36.74

4 Semen (Portland dan Warna) 16 34.04 3 6.38 28 59.58

5 Pasir 22 45.84 1 2.08 25 52.08

6 Batu (Granit, Terasso,

Kerikil)

25 71.43 1 2.85 9 25.72

7 Ubin

(Keramik,Marmer,Granite)

18 40.90 9 20.46 17 38.64

8 Karpet,Wallpaper, dan Vynill 12 35.30 2 5.88 20 58.82

9 Asbes 11 32.35 2 5.88 21 61.77

10 Gypsum 8 22.21 6 16.67 22 61.12

11 Kayu (Teakwood, Plywood,

Balok Kayu, Multipleks)

26 52.00 17 34.00 7 14.00

12 Kaca 16 39.02 11 26.83 14 34.15

13 Cat 17 44.74 1 2.63 20 52.63

14 Minyak (Manie, Pollitur,

Vernis)

22 53.65 1 2.46 18 43,90

15 Saniter (Closet, Wastafel,

Bathcuip,Kran)

20 46.51 5 11.34 18 41.86

16 Pipa (Baja, PVC,

Sambungan)

24 42.10 15 26.32 18

3

1.58

17 Material lainnya (Baut,

sekrup, kawat, Besi angker,

lem, paku, amplas, sealant,

kait angin, engsel pintu

dan jendela, kunci,kuas,

selotip, dan lain-lainya ).

24 52.18 7 15.21 15 32.61

Page 10: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Kuesioner · Analisis Kuesioner . Pada penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner, kuesioner disebarkan dan dikumpulkan selama ± 4 minggu

38

Universitas Kristen Petra

Analisa :

1. Besi (Profil, IWF, Siku, Plat, Kawat)

contoh perhitungan :

𝑌𝑎 =𝑀𝑎

∑ 𝑀𝑛𝑖=1 1

+𝑀2 +.....+𝑀𝑛× 100% (4.1)

Reuse = 22 Responden

y1 = 22

(22+13+16)× 100%= 43.14% (4.2)

Recycle = 13 Responden

y2 = 13

(22+13+16)× 100%= 25.50% (4.3)

Salvage = 16 Responden

y3 = 16

(22+13+16)× 100%= 31.36% (4.4)

Jadi, banyaknya persentase penangan untuk reuse sebanyak 43.14% ,recycle

sebanyak 25.50%, dan salvage sebanyak 31.36%. Kesimpulan: Besi (Profil, IWF,

Siku, Plat, Kawat) banyaknya persentase penanganan paling besar yaitu sebanyak

43.14% untuk kategori reuse, jadi dapat disimpulkan pada material ini cara

penanganannya oleh kontraktor adalah dengan cara reuse.

2. Aluminium (Profil, Hollow) banyaknya persentanse penanganan untuk reuse

sebanyak 46.94% ,recycle sebanyak 18.36%, dan salvage sebanyak 34.70%.

Kesimpulan: Aluminium (Profil, Hollow) banyaknya persentase penanganan paling

besar yaitu sebanyak 46.94% untuk kategori reuse, jadi dapat disimpulkan pada

material ini cara penanganannya oleh kontraktor adalah dengan cara reuse.

Page 11: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Kuesioner · Analisis Kuesioner . Pada penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner, kuesioner disebarkan dan dikumpulkan selama ± 4 minggu

39

Universitas Kristen Petra

3. Bata (merah,ringan,batako) banyaknya persentase penanganan untuk reuse

sebanyak 51.02%, recycle sebanyak 12.24%, dan salvage sebanyak 36.74%.

Kesimpulan: Bata (merah,ringan,batako)banyaknya persentase penanganan paling

besar yaitu sebanyak 51.02% untuk kategori reuse, jadi dapat disimpulkan pada

material ini cara penanganannya oleh kontraktor adalah dengan cara reuse.

4. Semen (Portland dan Warna) banyaknya persentase penanganan untuk reuse

sebanyak 34.04% , recycle sebanyak 6.38%, dan salvage sebanyak 59.98%.

Kesimpulan: Aluminium (Profil, Hollow) banyaknya persentase penanganan paling

besar yaitu sebanyak 59.98% untuk kategori salvage, jadi dapat disimpulkan pada

material ini cara penanganannya oleh kontraktor adalah dengan cara salvage.

5. Pasir banyaknya persentase penanganan untuk reuse sebanyak 45.84% , recycle

sebanyak 2.08%, dan salvage sebanyak 52.08%. Kesimpulan: Pasir banyaknya

persentase penangan paling besar yaitu sebanyak 52.08% untuk kategori salvage,

jadi dapat disimpulkan pada material ini cara penanganannya oleh kontraktor

adalah dengan cara salvage.

6. Batu (Granit, Terasso, Kerikil) banyaknya persentase penanganan untuk reuse

sebanyak 71.43%, recycle sebanyak 2.85%, dan salvage sebanyak 25.72%.

Kesimpulan: Batu (Granit, Terasso, Kerikil) banyaknya persentase penanganan

paling besar yaitu sebanyak 71.43% untuk kategori reuse, jadi dapat disimpulkan

pada material ini cara penanganannya oleh kontraktor adalah dengan cara reuse.

7. Ubin (Keramik,Marmer,Granite) banyaknya persentase penanganan untuk reuse

sebanyak 40.90% , recycle sebanyak 20.46%, dan salvage sebanyak 38.64%.

Kesimpulan: Ubin (Keramik,Marmer,Granite) banyaknya persentase penanganan

paling besar yaitu sebanyak 40.90% untuk kategori reuse, jadi dapat disimpulkan

pada material ini cara penanganannya oleh kontraktor adalah dengan cara reuse.

8. Karpet,Wallpaper, dan Vynill banyaknya persentase penanganan untuk reuse

sebanyak 35.30% , recycle sebanyak 5.88 %, dan salvage sebanyak 58.82%.

Page 12: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Kuesioner · Analisis Kuesioner . Pada penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner, kuesioner disebarkan dan dikumpulkan selama ± 4 minggu

40

Universitas Kristen Petra

Kesimpulan : Karpet,Wallpaper, dan Vynill banyaknya persentase penanganan

paling besar yaitu sebanyak 58.82% untuk kategori salvage, jadi dapat disimpulkan

pada material ini cara penanganannya oleh kontraktor adalah dengan cara salvage.

9. Asbes banyaknya persentase penanganan untuk reuse sebanyak 32.35% , recycle

sebanyak 5.88 %, dan salvage sebanyak 61.77%. Sehinnga kesimpulannya yaitu

pada material Asbes banyaknya persentase penanganan paling besar yaitu sebanyak

61.77% untuk kategori salvage, jadi dapat disimpulkan pada material ini cara

penanganannya oleh kontraktor adalah dengan cara penanganan salvage.

10. Gypsum banyaknya persentase penanganan untuk reuse sebanyak 22.21% ,

recycle sebanyak 16.67%, dan salvage sebanyak 61.12%. Sehinnga kesimpulannya

yaitu pada material Gypsum banyaknya persentase penanganan paling besar yaitu

sebanyak 61.12% untuk kategori salvage, jadi dapat disimpulkan pada material

gypsum cara penanganannya oleh kontraktor adalah dengan cara salvage.

11. Kayu (Teakwood, Plywood, Balok Kayu, Multipleks) banyaknya persentase

penanganan untuk reuse sebanyak 52% , recycle sebanyak 34%, dan salvage

sebanyak 14%. Kesimpulan : Kayu (Teakwood, Plywood, Balok Kayu,

Multipleks)banyaknya persentase penanganan paling besar yaitu sebanyak 52%

untuk kategori reuse, jadi dapat disimpulkan pada material ini cara penanganannya

oleh kontraktor adalah dengan cara reuse.

12. Kaca memiliki nilai persentase penanganan untuk reuse sebanyak 39.02 %,

recycle sebanyak 26.83 %, dan salvage sebanyak 34.15 %. Sehinnga

kesimpulannya yaitu pada material kaca dengan nilai persentase penanganan paling

besar yaitu sebanyak 39.02 % untuk kategori reuse, jadi dapat disimpulkan pada

material ini cara penanganannya oleh kontraktor adalah dengan cara reuse.

13. Cat memiliki nilai persentase penanganan untuk reuse sebanyak 44.74%

,recycle sebanyak 2.63%, dan salvage sebanyak 52.63%. Sehinnga kesimpulannya

yaitu pada material Cat banyaknya persentase penanganan paling besar yaitu

Page 13: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Kuesioner · Analisis Kuesioner . Pada penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner, kuesioner disebarkan dan dikumpulkan selama ± 4 minggu

41

Universitas Kristen Petra

sebanyak 52.63% untuk kategori salvage, jadi dapat disimpulkan pada material ini

cara penanganannya oleh kontraktor adalah dengan cara salvage.

14. Minyak (Manie, Pollitur, Vernis) banyaknya persentase penanganan untuk

reuse sebanyak 53.65% ,recycle sebanyak 2.46%, dan salvage sebanyak 43.90%.

Kesimpulan: Minyak (Manie, Pollitur, Vernis) banyaknya persentase penanganan

paling besar yaitu sebanyak 53.65% untuk kategori reuse, jadi dapat disimpulkan

pada material ini cara penanganannya oleh kontraktor adalah dengan cara reuse.

15. Saniter (Closet, Wastafel, Bathcuip,Kran) banyaknya persentase penanganan

untuk reuse sebanyak 46.51% , recycle sebanyak 11.34%, dan salvage sebanyak

41.86%. Sehinnga kesimpulannya yaitu pada material Saniter (Closet, Wastafel,

Bathcuip,Kran) banyaknya persentase penanganan paling besar yaitu sebanyak

46.51 % untuk kategori reuse,jadi dapat disimpulkan pada material ini cara

penanganannya oleh kontraktor adalah dengan cara reuse.

16. Pipa (Baja, PVC, Sambungan) banyaknya persentase penanganan untuk reuse

sebanyak 42.10% ,recycle sebanyak 26.32 %, dan salvage sebanyak 31.58%.

Kesimpulan: Pipa (Baja, PVC, Sambungan) banyaknya persentase penanganan

paling besar yaitu sebanyak 42.10% untuk kategori reuse, jadi dapat disimpulkan

pada material ini cara penanganannya oleh kontraktor adalah dengan cara reuse.

17. Material lainnya (baut, sekrup, kawat, besi angker, lem, paku, amplas, sealant,

kait angin, engsel pintu dan jendela, kunci,kuas, selotip, dan lain-lainya).

banyaknya persentase penanganan untuk reuse sebanyak 52.18% , recycle sebanyak

15.21%, dan salvage sebanyak 32.61%. Kesimpulan: Material lainnya (Baut,

sekrup, kawat, besi angker, lem, paku, amplas, sealant, kait angin, engsel pintu dan

jendela, kunci,kuas, selotip, dan lain-lainya). Banyaknya persentase penanganan

paling besar yaitu sebanyak 52.18% untuk kategori reuse, jadi dapat disimpulkan

pada material ini cara penanganannya oleh kontraktor adalah dengan cara reuse.

Page 14: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Kuesioner · Analisis Kuesioner . Pada penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner, kuesioner disebarkan dan dikumpulkan selama ± 4 minggu

42

Universitas Kristen Petra

Berikut pada Gambar 4.3. dan Tabel 4.8. dapat dilihat pula merupakan hasil

dari kesimpulan pada kuesioner yang peneliti lakukan terhadap responden, peneliti

simpulkan berdasarkan banyaknya persentase penanganan yang dilakukan terhadap

tiap material- material pada pekerjaan finishing.

Pada Tabel 4.8. dan Gambar 4.3. dapat disimpulkan material tiap pekerjaan

pada pekerjaan finishing yang terjadi rework besar persentase dan cara

penanganannya. Selain itu peneliti juga melakukan wawancara kepada kontraktor

untuk mengetahui alasan penanganan construction waste, dan berikut penyebab

atau alasannya yaitu tergantung dari kondisi dari material itu sendiri masih layak

untuk digunakan atau tidak, jam terbang atau pengalaman dari kontraktor untuk

mengatasi hal tersebut.

Reuse Recycle Salvage

Gambar 4.3. Grafik hasil persentase penanganan material

Page 15: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Kuesioner · Analisis Kuesioner . Pada penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner, kuesioner disebarkan dan dikumpulkan selama ± 4 minggu

43

Universitas Kristen Petra

4.6. Analisis Penanganan Material Pada Pekerjaan Finishing

1. Pekerjaaan pengecatan

Tabel 4.9. Penanganan Material pada Pekerjaan Pengecatan

No Material Penanganannya

1. Cat SALVAGE

2. Minyak (Manie, Politur, Vernis) REUSE

3. Material lainnya (Amplas, Kuas ) REUSE

Pekerjaan pengecatan sering mengalami rework dimana dari semua

materialnya menghasilkan embodied energy dan karbon dioksida, material seperti

amplas dan kuas tidak memiliki embodied energy dan karbon dioksida, perlu

mengetahui penyebabnya untuk mengurangi penggunaan material yang berlebihan

menurut wawancara peneliti dengan responden disebabkan warna cat yang akan

dipakai tidak sesuai dengan warna cat yang diinginkan. Hal ini disebabkan, baik

saat proses pengolahan dengan cara manual terjadi pencampuran yang tidak merata,

maupun dengan komputerisasi yang tidak menghasilkan warna dengan akurat, serta

proses pengecatan yang dipengaruhi oleh kualitas tukang atau pekerja, lingkungan,

atau kualitas dari material dari pelaksanaan pengecatan.

2. Pekerjaan plesteran

Tabel 4.10. Penanganan Material pada Pekerjaan Plesteran

No Material Penanganannya

1. Semen ( Mortar) SALVAGE

2. Pasir (Sand) SALVAGE

Rework yang terjadi dikarenakan pengerjaan plesteran yang tidak sesuai dengan

kualitas yang diinginkan dimana terdapat plesteran yang lebih tipis maupun lebih

tebal, hal ini peneliti dapatkan dengan mewawancarai responden. dan cara

penanganannya dengan cara salvage. Material penanganan dengan cara salvage

perlu dihindari karena menimbulkan sampah tentunya akan merusak lingkungan

dan memberikan beban sampah yang semakin banyak di bumi.

Page 16: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Kuesioner · Analisis Kuesioner . Pada penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner, kuesioner disebarkan dan dikumpulkan selama ± 4 minggu

44

Universitas Kristen Petra

3. Pekerjaan Kayu

Tabel 4.11 Penanganan Material pada Pekerjaan Kayu

No Material Penanganannya

1. Plywood/Teakwood REUSE

2. Timber REUSE

3. Softwood REUSE

4. Hardwood REUSE

5. Baut/ paku REUSE

6. Glue REUSE

Berdasarkan responden hal yang menyebabkan rework pada pekerjaan kayu adalah

kualitas dari kayu yang tidak sesuai, pelaksanaan atau proses pemotongan yang

tidak akurat. pada pekerjaan kayu menghasilkan menghasilkan embodied energy

dan karbon dioksida. Komposisi material terbanyak pada pekerjaan ini yaitu kayu,

semakin banyak penggunaan kayu tentunya kebutuhan akan material kayu akan

semakin banyak dan akan semakin mengeksploitasi lingkungan, untuk mengurangi

penggunaan kayu penanganan yang tepat adalah menggunakan kembali (reuse) sisa

material kayu akibat rework.

4. Pekerjaan Besi dan Aluminium

Tabel 4.12. Penanganan Material pada Pekerjaan Besi dan Aluminium

No Material Penanganannya

1. Steel Structure REUSE

2. Sheet steel REUSE

3. Stainless steel REUSE

4. Steel wire REUSE

5. Aluminium (Profil, Hollow) REUSE

6. Baut/ sekrup REUSE

Pada pekerjaan besi dan aluminium terjadi rework dikarenakan adanya pemotongan

ukuran yang tidak sesuai. Sehingga perlu diperhatikan secara khusus material ini

cara penanganannya untuk mengurangi penggunaannya, material seperti aluminium

penangan yang baik dengan cara reuse, untuk mengurangi total embodied karbon

dioksida yang akan mencemari lingkungan.

Page 17: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Kuesioner · Analisis Kuesioner . Pada penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner, kuesioner disebarkan dan dikumpulkan selama ± 4 minggu

45

Universitas Kristen Petra

5. Pekerjaan Dinding Pasangan

Tabel 4.13. Penanganan Material pada Pekerjaan Dinding Pasangan

No Material Penanganannya

1. Common Bricks REUSE

2. Facing Bricks REUSE

3. Concrete blocks REUSE

4. Mortar SALVAGE

5. Pasir SALVAGE

6. Steel wire REUSE

Pekerjaan ini mengalami rework dikarenakan pemasangan yang tidak simetris

atau lurus, kesalahan dalam pelaksanaan. Material mortar dan pasir cara

penanganannya dengan cara Salvage yang akan menghasilkan sampah konstruksi

yang semakin banyak dan menyebabkan peningkatan beban di bumi akibat sampah

yang semakin menumpuk.

6. Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding

Tabel 4.14. Penanganan Material Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding

No Material Penanganannya

1. Vinyl tiles REUSE

2. Clay tiles REUSE

3. Mineral fibre tiles REUSE

4. Marble REUSE

5. Terrazzo REUSE

6. Mortar SALVAGE

7. Pasir SALVAGE

Pada pekerjaan penutup lantai dan dinding umumnya kontraktor akan sangat

berhati-hati dalam mengerjakannya, hal ini dikarenakan mengingat harga material

penutup lantai dan dinding yang cukup mahal seperti penggunaan material marmer

yang harganya mahal, sebelum proses pelaksanaanya kontraktor berhati-hati,

memastikan secara pasti materialnya, dan menghindari penyebab terjadi rework

seperti pemotongan marmer oleh tenaga kerja yang berpengalaman dan profesional.

Apabila terjadi rework hal ini dikarenakan adanya kesalahan pemasangan, atau

keinginan dari owner untuk mengganti model dari materialnya.

Page 18: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Kuesioner · Analisis Kuesioner . Pada penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner, kuesioner disebarkan dan dikumpulkan selama ± 4 minggu

46

Universitas Kristen Petra

7. Pekerjaan Sanitasi

Tabel 4.15. Penanganan Material pada Pekerjaan Sanitasi

No Material Penanganannya

1. Ceramic fittings REUSE

2. Sealant REUSE

3. Mortar SALVAGE

4. Pasir SALVAGE

Pada pekerjaan sanitasi ini untuk masalah terbesarnya adalah penggunaan

sealant, karena material sealant memiliki total embodied karbon dioksida sebesar

22200 kg/t, tentunya pada pekerjaan ini menghasilkan karbon dioksida yang akan

membahayakan lingkungan, oleh karena itu pada pekerjaan ini perlu diperhatikan

lebih material sealant untuk dikurangi penggunaannya.

8. Pekerjaan Plumbing

Tabel 4.16. Penanganan Material pada Pekerjaan Plumbing

No Material Penanganannya

1. Brass pipework REUSE

2. Copper pipework REUSE

3. Steel pipework REUSE

4. Stainless steel pipework REUSE

5. Cast iron pipework REUSE

6. PVC REUSE

Pekerjaan plumbing merupakan pekerjaan yang perlu diperhatikan penggunaan

materialnya hal ini dikarenakan yang memberikan kontribusi besar pada total

karbon dioksida pada pekerjaan plumbing. Tapi pada pekerjaan ini cara

penanganannya dengan cara reuse untuk semua material pada pekerjaan plumbing,

hal ini akan mengurangi penggunaan material bila pada pekerjaan plumbing

mengalami rework.

Page 19: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Kuesioner · Analisis Kuesioner . Pada penelitian ini dilakukan penyebaran kuesioner, kuesioner disebarkan dan dikumpulkan selama ± 4 minggu

47

Universitas Kristen Petra

9. Pekerjaan Plafond

Tabel 4.17. Penanganan pada Pekerjaan Plafond

No Material Penanganannya

1. Alumunium (Hollow) REUSE

2. Gypsum SALVAGE

3. Plywood SALVAGE

4. Timber REUSE

5. Baut/ sekrup REUSE

Pada pekerjaan plafond kontribusi total embodied karbon dioksida terbanyak

adalah material aluminium sebesar 29200 kg/t, perlu diperhatikan penggunaan

material aluminium untuk mengurangi total embodied karbon dioksida pada

pekerjaan plafond bila terjadi rework. Material Gypsum dan plywood untuk cara

penanganannya dengan cara salvage, hal ini tentunya sangat berbahaya bagi

lingkungan dan akan menimbulkan jumlah sampah yang semakin banyak dan akan

membebani bumi, perlu ada upaya yang lebih lanjut untuk mengatasi penanganan

dengan cara salvage.

10. Pekerjaan Kunci dan Kaca

Tabel 4.18. Penanganan Material pada Pekerjaan Kunci dan Kaca

No Material Penanganannya

1. Stainless Steel REUSE

2. Glass REUSE

3. Sealant REUSE

4. Baut/ sekrup REUSE

Pekerjaan kunci memiliki kemungkinan rework yang rendah dan materialnya

bisa digunakan lagi atau reuse apabila kondisi dan kualitas dari materialnya bagus.

Jadi untuk material seperti aluminum yang memiliki total energi embodied karbon

dioksida sebanyak 29200 kg/t dan sealant sebanyak 22200 kg/t , perlu adanya

perhatian khusus cara penanganan untuk material ini, sehingga dapat mengurangi

karbon dioksida yang dihasilkan oleh material tersebut untuk menciptakan

konstruksi keberlanjutan.