Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
42
Universitas Kristen Petra
4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Uji Analisis Validitas dan Reliabilitas
4.1.1. Uji Validitas
Validitas adalah tingkat sah dan validnya alat ukur yang digunakan pada saat
pengolahan data. Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang
dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya di ukur. Analisis dilakukan dengan bantuan
komputer program SPSS yang bertujuan untuk mengetahui apakah setiap butir
pertanyaan dinilai atau dievaluasi dapat dinyatakan valid atau tidak. Hasilnya
dengan membandingkan koefisien rxy dengan nilai kritis (rtabel) hasilnya diperoleh
dari laporan.
Tabel 4.1 Uji Validitas Budaya (X1)
Variabel Indikator Kooefisien Korelasi
Product Moment r tabel Keterangan
Budaya X11 0,835 0,361 Valid
X12 0,806 0,361 Valid
X13 0,920 0,361 Valid
X14 0,920 0,361 Valid
Sumber : Data Primer Yang Diolah Tahun 2016
Besarnya koefisien korelasi dari 4 butir pernyataan untuk variabel Budaya
menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari nilai r tabel. Sehingga dapat dikatakan
bahwa seluruh butir pernyataan yang terdapat pada variabel Budaya adalah valid.
Tabel 4.2 Uji Validitas Sosial
Variabel Indikator Kooefisien Korelasi
Product Moment r tabel Keterangan
Sosial X21 0,648 0,361 Valid
X22 0,760 0,361 Valid
X23 0,593 0.361 Valid
X24 0,760 0,361 Valid
X25 0,450 0.361 Valid
Sumber : Data Primer Yang Diolah Tahun 2016
43
Universitas Kristen Petra
Besarnya koefisien korelasi dari 5 butir pernyataan untuk variabel Sosial
menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari nilai r tabel. Sehingga dapat dikatakan
bahwa seluruh butir pernyataan yang terdapat pada variabel Sosial adalah valid.
Tabel 4.3 Uji Validitas Pribadi
Variabel Indikator Kooefisien Korelasi
Product Moment r tabel Keterangan
Pribadi X31 0,696 0,361 Valid
X32 0,474 0,361 Valid
X33 0,445 0,361 Valid
X34 0,441 0,361 Valid
X35 0,491 0,361 Valid
X36 0,544 0,361 Valid
X37 0,436 0,361 Valid
Sumber : Data Primer Yang Diolah Tahun 2016
Besarnya koefisien korelasi dari 7 butir pernyataan untuk variabel Pribadi
menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari nilai r tabel. Sehingga dapat dikatakan
bahwa seluruh butir pernyataan yang terdapat pada variabel Pribadi adalah valid.
Tabel 4.4 Uji Validitas Psikologis
Variabel Indikator Kooefisien Korelasi
Product Moment r tabel Keterangan
Psikologis X41 0,570 0,361 Valid
X42 0,810 0,361 Valid
X43 0,570 0,361 Valid
X44 0,855 0,361 Valid
X45 0,855 0,361 Valid
X46 0,591 0,361 Valid
X47 0,619 0,361 Valid
Sumber : Data Primer Yang Diolah Tahun 2016
Besarnya koefisien korelasi dari 7 butir pernyataan untuk variabel
Psikologis menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari nilai r tabel. Sehingga dapat
dikatakan bahwa seluruh butir pernyataan yang terdapat pada variabel Psikologis
adalah valid.
44
Universitas Kristen Petra
4.1.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu.. Pengujuan reliabilitas dilakukan dengan bantuan
program SPSS. Pengujian hasilnya dengan cara membandingkan koefisien α (r
hitung) dengan nilai kritis (r tabel) yang hasilnya dapat dilaporkan.
Tabel 4.5 Reliabilitas
Variabel Nilai Alpha Ketentuan nilai
Alpha
Keterangan
Budaya 0,935 0,5 Reliabel
Sosial 0,833 0,5 Reliabel
Pribadi 0,776 0,5 Reliabel
Psikologis 0,895 0,5 Reliabel
Sumber : Data Primer Yang Diolah Tahun 2016
Seluruh butir pernyataan untuk tiap variabel dinyatakan reliabel yang
artinya jika instrument tersebut digunakan beberapa kali untuk mengukur
objek yang sama akan menghasilkan data yang sama pula.
4.2. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden
Responden pada penelitian ini adalah orang yang berdomisili di Kota Surabaya
yang berusia minimal 20 tahun, dengan jumlah responden sebanyak 100 orang,
disesuaikan dengan target market dari pengguna Harian Koran Cetak Kompas
maupun e-paper Kompas. Berikut akan dijelaskan profil responden penelitian yang
meliputi jenis kelamin, pernah membeli, format koran, rata-rata pendapatan, serta
usia.
Tabel 4.6 Jenis Kelamin
Jenis kelamin Frequency %
Laki-laki 42 42
Perempuan 58 58
Total 100 100
Dari tabel di atas jenis kelamin didominasi oleh perempuan sebanyak 58
responden atau 58%, dan sisanya laki-laki sebanyak 42 responden atau 42%. Hasil
45
Universitas Kristen Petra
ini memberikan informasi bahwa mayoritas pengguna koran cetak atau e-paper
Kompas yang menjadi responden penelitian adalah wanita yang disebabkan
karena wanita lebih up-to-date dengan perkembangan berita sehari-hari.
Tabel 4.7 Pernah Membeli
Pernah membeli Frequency %
Ya 100 100
Tidak 0 0
Total 100 100
Dari tabel di atas usia didominasi oleh responden yang pernan membeli
sebanyak 100 responden atau 100%. Disini dapat disimpulkan bahwa dari 100
responden, seluruh responden pernah membeli koran cetak maupun e-paper dari
Kompas.
Tabel 4.8 Format Koran
Format koran Frequency %
Koran cetak 59 59
ePaper/koran digital 41 41
Total 100 100
Dari tabel di atas didominasi oleh responden yang membeli koran dengan
format koran cetak sebanyak 59 responden atau 59%, dan sisanya ePaper/koran
digital sebanyak 41 responden atau 41%. Hal ini memberikan informasi bahwa
mayoritas pengguna Harian Kompas memilih untuk mengkonsumsi Harian
Kompas dengan media cetak dikarenakan sesuai dengan target usia Harian
Kompas (41-50 tahun) yang belum cakap teknologi bila dibandingan dengan
generasi dibawahnya (< 40 tahun) sehingga mereka lebih memilih untuk
menggunakan Koran Cetak yang dianggap lebih praktis dan tradisi membaca
koran untuk mendapatkan informasi yang aktual dibandingkan menggunakan
media e-paper dalam mengakses berita.
46
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.9 Rata-Rata Pendapatan
Pendapatan Frequency %
< Rp 500.000 0 0
Rp 500.001 – Rp 1.000.000 1 1
Rp 1.000.001 – Rp 2.000.000 58 58
Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000 24 24
Rp 3.000.001 – Rp 4.000.000 10 10
> Rp 4.000.001 7 7
Total 100 100
Dari tabel di atas didominasi oleh responden dengan penghasilan
rata-rata sebesar Rp 1.000.001 – Rp 2.000.000 sebanyak 58 responden
atau 58%, kurang dari Rp 500.000 sebanyak 0 atau 0%, Rp 500.001 – Rp
1.000.000 sebanyak 1 responden atau 1%, Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000
sebanyak 24 responden atau 24%, Rp 3.000.001 – Rp 4.000.000 sebanyak
10 responden atau 10%, dan lebih dari Rp 4.000.001 sebanyak 7
responden atau 7%. Dari informasi diatas disimpulkan bahwa pembaca
harian kompas memiliki rata-rata gaji pokok yang disesuaikan dengan
pekerjaan mereka masing-masing selama sebulan.
Tabel 4.10 Usia
Usia Frequency %
20 – 30 tahun 10 10
31 – 40 tahun 18 18
41 – 50 tahun 62 62
> 50 tahun 10 10
Total 100 100
Dari tabel di atas didominasi oleh responden dengan usia 41 – 50
tahun sebanyak 62 responden atau 62%, 20 – 30 tahun sebanyak 10
responden atau 10%, 31 – 40 tahun sebanyak 18 responden atau 18%, dan
lebih dari 50 tahun sebanyak 10 responden atau 10%. Hasil ini memberikan
informasi bahwa mayoritas pengguna Harian Kompas Cetak atau e-paper yang
menjadi responden penelitian berusia 41 hingga 50 tahun. Ini dikarenakan
sesuai dengan target market dari Koran Kompas adalah pria maupun wanita
47
Universitas Kristen Petra
yang sudah berkeluarga dengan umur yang sudah dewasa dengan
menyesuaikan bobot materi berita Koran Kompas yang ditayangkan.
4.3. Analisis Hasil Deskriptif Variabel
Tabel 4.11 Aspek Budaya
Kriteria Interval Frequency %
Rendah 12-14,7 9 9
Sedang 14,71-17,4 74 74
Tinggi 17,41-20 17 17
Total 100 100
Dari tabel aspek budaya, jawaban yang dominan adalah kriteria
sedang dengan jumlah responden 74 responden atau sebesar 74%. Yang
menjawab rendah berjumlah 9 responden atau sebesar 9%. Dan kriteria
tinggi berjumlah 17 responden atau 17%. Hal ini menunjukan bahwa
presepsi masyarakat dilihat dari pengaruh aspek budaya terhadap setiap
pemilihan pemakaian koran cetak maupun e-paper Kompas memiliki variasi
sedang. Sehingga bisa dikatakan bahwa responden rata-rata setuju dan
merasa biasa saja terhadap setiap pertanyaan yang ada di kuisioner.
Responden menjawab kuisioner dengan jujur dan mereka merasa bahwa
harian Kompas baik secara cetak atau e-paper mencangkup segala kebutuhan
mereka dari aspek budaya, sub budaya maupun kelas sosial.
Tabel 4.12 Aspek Sosial
Kriteria Interval Frequency %
Rendah 15-18,3 9 9
Sedang 18,31-21,6 63 63
Tinggi 21,61-25 22 22
Total 100 100
Dari tabel aspek sosial, jawaban yang dominan adalah kriteria sedang
dengan jumlah responden 63 responden atau sebesar 63%. Yang menjawab
rendah berjumlah 9 responden atau sebesar 9%. Dan kriteria tinggi
berjumlah 22 responden atau 22%. Data tersebut menyimpulkan bahwa
aspek sosial terhadap setiap pemilihan pemakaian koran cetak maupun e-
paper Kompas memiliki variasi sedang. Sehingga bisa dikatakan bahwa
48
Universitas Kristen Petra
responden rata-rata setuju dan merasa biasa saja terhadap setiap pertanyaan
yang ada di kuisioner. Harian Kompas cetak maupun e-paper pada persepsi
pengguna mengatakan bahwa pemakaian produk didasari oleh kelompok
acuan, keluarga serta peran dan status.
Tabel 4.13 Aspek Pribadi
Kriteria Interval Frequency %
Rendah 21-25,7 9 9
Sedang 25,71-30,4 74 74
Tinggi 30,41-35 17 17
Total 100 100
Dari tabel aspek pribadi, jawaban yang dominan adalah kriteria
sedang dengan jumlah responden 74 responden atau sebesar 74%. Yang
menjawab rendah berjumlah 9 responden atau sebesar 9%. Dan kriteria
tinggi berjumlah 17 responden atau 17%. Informasi tersebut menyimpulkan
bahwa dilihat dari aspek pribadi terhadap setiap pemilihan pemakaian koran
cetak maupun e-paper Kompas memiliki variasi sedang. Sehingga bisa
dikatakan bahwa responden rata-rata setuju dan merasa biasa saja terhadap
setiap pertanyaan yang ada di kuisioner. Responden mengatakan bahwa
aspek pribadi juga paling mempengaruhi penggunaan Harian Kompas baik
secara cetak maupun e-paper yang berdasarkan usia dan siklus hidup,
pekerjaan, ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri.
Tabel 4.14 Aspek Psikologis
Kriteria Interval Frequency %
Rendah 19-24,3 9 9
Sedang 24,31-29,6 71 71
Tinggi 29,61-35 20 20
Total 100 100
Dari tabel aspek psikologis, jawaban yang dominan adalah kriteria
sedang dengan jumlah responden 71 responden atau sebesar 71%. Yang
menjawab rendah berjumlah 9 responden atau sebesar 9%. Dan kriteria
tinggi berjumlah 20 responden atau 20%. Dari data tersebut
menyimpulkan bahwa dilihat dari aspek psikologis terhadap setiap
pemilihan pemakaian koran cetak maupun e-paper Kompas memiliki
49
Universitas Kristen Petra
variasi sedang. Sehingga bisa dikatakan bahwa responden rata-rata setuju
dan merasa biasa saja terhadap setiap pertanyaan yang ada di kuisioner.
Dengan demikian, jawaban responden dilandaskan berdasarkan latar
belakang motivasi, persepsi, pembelajaran serta keyakinan dan sikap
dimana mereka setuju dengan pertanyaan yang sudah tertera.
Tabel 4.15 Format Koran Dengan Jenis Kelamin
format_koran * jk Crosstabulation
Count
26 33 59
16 25 41
42 58 100
1.00
2.00
f ormat_koran
Total
1.00 2.00
jk
Total
Dari table diatas menunjukkan bahwa untuk yang membaca Koran
kompas dengan format Koran cetak dan e paper/ Koran digital didominasi
oleh yang berjenis kelamin perempuan. Dari table diatas menunjukkan
bahwa jenis kelamin pria menunjukkan bahwa yang membeli format
Koran cetak sebanyak 28 orang dan yang membeli e paper sebanyak 16
orang. Sedangkan wanita menunjukkan bahwa yang membeli format
Koran cetak sebanyak 33 orang dan yang membeli e paper sebanyak 25
orang. Hal ini menginformasikan bahwa kaum wanita mendominasi dalam
pemakaian koran cetak maupun e-paper dikarenakan kaum wanita yang
lebih up to date dalam perkembangan berita serta Harian Kompas yang
mudah dijangkau oleh konsumen.
50
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.16 Format Koran Dengan Rata Rata Pendapatan Responden
format_koran * rata2_pendapatan Crosstabulation
Count
1 33 17 4 4 59
0 25 7 6 3 41
1 58 24 10 7 100
1.00
2.00
f ormat_koran
Total
2.00 3.00 4.00 5.00 6.00
rata2_pendapatan
Total
Dari table diatas menunjukkan bahwa pembaca Koran Kompas
dengan format Cetak atau E-paper didominasi oleh yang berpendapatan Rp.
1.000.000,- sampai Rp. 2.000.000,- sebanyak 58 responden dengan
penjabaran pembaca Koran Cetak sebanyak 33 dan pembaca Koran melalui
fasilitas e-paper sebanyak 25 orang. Hal ini terkait dengan pendapatan
mereka dalam memperoleh gaji pokok setiap bulannya.
Tabel 4.17 Usia dengan format Koran
Dari table diatas menunjukkan bahwa responden yang berusia 20
sampai 30 tahun lebih memilih format Koran e paper, usia 31 sampai 40
tahun lebih memilih format Koran cetak, usia 41 tahun sampai 50 tahun
lebih memilih format Koran cetak dan responden yang berusia lebih besar
50 tahun rata rata sama 50% memilih format Koran cetak dan 50% memilih
e paper. Dari informasi diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan e-
paper lebih ditekankan pada usia 20-30 tahun yang merupakan usia
produktif untuk memanfaatkan digitalisasi (koran e-paper). Sedangkan usia
41 tahun keatas sudah merupakan usia dimana mereka sudah nyaman
menggunakan media koran cetak dan merupakan salah satu tradisi mereka
dalam mengkonsumsi berita di koran.
usia * format_koran Crosstabulation
Count
4 6 10
10 8 18
40 22 62
5 5 10
59 41 100
1.00
2.00
3.00
4.00
usia
Total
1.00 2.00
f ormat_koran
Total
51
Universitas Kristen Petra
4.4. Analisis Faktor
Analisis Faktor pada prinsipnya digunakan untuk mereduksi data,
yaitu proses untuk meringkas sejumlah variabel menjadi lebih sedikit dan
menamakannya sebagai faktor. Dalam penelitian ini, analisis faktor
ditujukan untuk menyederhanakan variabel atribut produk, gaya hidup dan
manfaat yang terdiri dari beberapa item pernyataan yang melekat pada
pemilihan keputusan penggunaan produk harian Kompas di Surabaya
menjadi beberapa faktor saja yang lebih sederhana.
Penyederhaan atribut produk digunakan untuk mengetahui atribut-
atribut apa yang melekat pada pemilihan keputusan penggunaan produk
harian Kompas di Surabaya. pemilihan keputusan penggunaan produk
harian Kompas di Surabaya tersebut berdasarkan faktor-faktor yang
melandasinya.
4.4.1. Analisis Faktor Variabel Atribut Produk
1. Penyusunan matriks korelasi dan matriks Anti-Image
Proses analisis faktor variabel atribut pemilihan keputusan
penggunaan produk harian Kompas di Surabaya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.18 Hasil Uji KMO dan Bartlett’s Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of
Sampling Adequacy. .539
Bartlett's Test of
Sphericity
Approx. Chi-
Square 69.992
df 6
Sig. .000
Sumber : Data diolah, 2016.
Pada tabel 4.11 diatas, KMO dan Bartlett’s test, terlihat angka K-
M-O Measure of Sampling Adequacy (MSA) adalah 0,539. oleh karena
angka MSA diatas 0,5, maka variabel pemilihan keputusan penggunaan
produk harian Kompas di Surabaya tersebut dapat diproses lebih lanjut.
52
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.19 Hasil Uji Anti Image Matrices
Anti-image Matrices
.815 -.334 -.020 .005
-.334 .782 -.003 -.111
-.020 -.003 .628 -.369
.005 -.111 -.369 .610
.539a -.418 -.028 .007
-.418 .565a -.004 -.160
-.028 -.004 .530a -.597
.007 -.160 -.597 .533a
x1_budaya
x2_sosial
x3_pribadi
x4_psikologi
x1_budaya
x2_sosial
x3_pribadi
x4_psikologi
Anti-image Covariance
Anti-image Correlation
x1_budaya x2_sosial x3_pribadi x4_psikologi
Measures of Sampling Adequacy (MSA)a.
Sumber : Data diolah, 2016.
Pada tabel 4.19 diatas, khususnya pada bagian bawah (Anti Image
Correlation), terlihat sejumlah angka yang membentuk diagonal, yang
bertanda “a”, yang menandakan besaran MSA sebuah variabel-variabel
pemilihan keputusan penggunaan produk harian Kompas di Surabaya.
Dari hasil perhitungan dengan program SPSS pada tabel 4.19 terlihat
bahwa dari 4 item variabel atribut produk yang ada tidak ada variabel yang
memiliki nilai MSA < 0,5. Oleh karena itu, variabel masih bisa diprediksi
dan bisa dianalisis lebih lanjut. Rincian dari nilai tersebut adalah
a. Variabel budaya sebesar 0,539>0,5
b. Variabel Sosial sebesar 0,565>0,5
c. Variabel Pribadi sebesar 0,530>0,5
d. Variabel psikologi sebesar 0,533>0,5
2. Komunalitas
Komunalitas (Communalities) merupakan ukuran persentase dari
variansi variabel yang dijelaskan oleh faktor-faktor lain. Nilai ekstrem
komunalitas antara 0,0 dan 1,0. Estimasi 0,0 berarti suatu variabel tidak
berkorelasi dengan variabel lain, sementara estimasi 1,0 berarti variansi
variabel secara sempurna disebabkan oleh sejumlah faktor bersama.
Dalam variabel atribut produk, komunalitas variabel-variabelnya
dapat dilihat pada tabel 4.20 berikut ini :
53
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.20 Hasil Uji Komunalitas
Sumber : Data diolah, 2016.
Dari tabel 4.20 diatas maka dapat diperoleh nilai komunalitas dari
variabel-tem variabel atribut produk :
a. Untuk variabel budaya sebesar 0,736% menunjukkan 73,6%
tingkat persamaannya dengan variabel lain, sedangkan 26,4%
merupakan keunikan yang ada pada variabel tersebut.
b. Untuk variabel social sebesar 0,706 menunjukkan 70,6% tingkat
persamaannya dengan variabel lain, sedangkan 29,4% merupakan
keunikan yang ada pada variabel tersebut.
c. Untuk variable pribadi yang baik sebesar 0,804 menunjukkan
80,4% tingkat persamaannya dengan variabel lain, sedangkan
19,6% merupakan keunikan yang ada pada variabel tersebut.
d. Untuk variable psikologi yang menarik sebesar 0,803
menunjukkan 80,3% tingkat persamaannya dengan variabel lain,
sedangkan 29,7% merupakan keunikan yang ada pada variabel
tersebut.
Hasil yang diperoleh menunjukkan semua variabel memiliki
komunalitas cukup tinggi. Ini ditunjukkan oleh nilai komunalitas diatas
50,0%.
3. Total varian penjelas
Total varian penjelas merupakan langkah untuk menghitung
faktor. Faktor diekstraksi dengan menggunakan metode faktor utama
atau Principal Component Analysis. Tujuan tahap ini adalah untuk
menentukan faktor apa saja yang digunakan. Kriteria untuk
mengekstraksi faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Communalities
1.000 .736
1.000 .706
1.000 .804
1.000 .803
x1_budaya
x2_sosial
x3_pribadi
x4_psikologi
Initial Extraction
Extraction Method: Principal Component Analysis.
54
Universitas Kristen Petra
Latent Root Criterion, yaitu faktor yang diekstraksi adalah faktor yang
mempunyai eigenvalue lebih dari 1.
Dari hasil perhitungan dengan SPSS dapat ditunjukkan faktor-
faktor apa saja yang dapat digunakan seperti pada tabel 4.21 dibawah
ini :
Tabel 4.21 Total Varian Penjelas
Sumber : Data diolah, 2016.
Dari tabel 4.21 diatas terlihat bahwa ekstraksi faktor hanya
menghasilkan 2 faktor yang terbentuk karena nilai lebih besar dari 1
yaitu 1,829 dan 1,220. Dua factor yang terbentuk menunjukkan masing
masing mempunyai variansi sebesar 45,732% dan 30,503% dari
variansi total. Dengan demikian dua faktor tersebut mampu
menjelaskan 76.235% variansi keseluruhan variabel.
4. Component Matrix
Setelah diketahui bahwa 1 faktor yang optimal, maka tabel 4.21
menunjukkan distribusi keempat variabel tersebut hanya pada satu
faktor yang ada.
Tabel 4.22 Component Matrix
Sumber : Data diolah, 2016.
Total Variance Explained
1.829 45.732 45.732 1.829 45.732 45.732
1.220 30.503 76.235 1.220 30.503 76.235
.567 14.179 90.414
.383 9.586 100.000
Component
1
2
3
4
Total % of Variance Cumulat iv e % Total % of Variance Cumulat iv e %
Initial Eigenvalues Extract ion Sums of Squared Loadings
Extract ion Method: Principal Component Analysis.
Component Matrixa
.509 .691
.620 .567
.751 -.490
.789 -.424
x1_budaya
x2_sosial
x3_pribadi
x4_psikologi
1 2
Component
Extraction Method: Principal Component Analysis.
2 components extracted.a.
55
Universitas Kristen Petra
Angka yang ada pada tabel tersebut adalah factor loadings, atau
besar korelasi antara satu variabel dengan faktor satu tersebut nilai
tertinggi dari keempat variable adalah psikologi untuk kelompok
pertama dan budaya untuk kelompok kedua.
Sedangkan persamaan faktor dari sosial, pribadi dan psikologi
termasuk dalam preferensi konsumen. Preferensi yang dimiliki seorang
konsumen akan menjadi sangat penting bagi perusahaan. Preferensi
konsumen lah yang pada akhirnya memengaruhi pilihan mereka
terhadap pembelian suatu penggunaan produk. Faktor sosial, pribadi
serta psikologi inilah yang menjadi pertimbangan setiap konsumen
dimana perusahaan harus mampu menganalisis preferensi dari target
konsumennya.
4.5. Analisis Anova
Tabel 4.23 Analisis Anova
ANOVA
8.943 1 8.943 4.035 .047
217.217 98 2.216
226.160 99
6.559 1 6.559 2.218 .140
289.801 98 2.957
296.360 99
5.448 1 5.448 .817 .368
653.192 98 6.665
658.640 99
.369 1 .369 .061 .805
593.631 98 6.057
594.000 99
Between Groups
Within Groups
Total
Between Groups
Within Groups
Total
Between Groups
Within Groups
Total
Between Groups
Within Groups
Total
x1_budaya
x2_sosial
x3_pribadi
x4_psikologi
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Dari hasil diatas maka perbedaan antara faktor-faktor penentu dari
keputusan penggunaan koran cetak ataue-paper pada produk harian Kompas
di Surabaya adalah budaya karena hasil signifikan paling kecil adalah
budaya lebih kecil dari 5%.
56
Universitas Kristen Petra
4.6. Pembahasan
4.6.1. Faktor Budaya
Dilihat dari factor budaya, perilaku konsumen dalam memilih koran
cetak atau e-paper pada produk harian Kompas di Surabaya sangatlah
memiliki faktor pengaruh yang sangat besar. Memahami budaya Indonesia
merupakan suatu hal yang penting bagi setiap perusahaan yang memiliki
cabang di Indonesia. Khusus untuk bisnis koran cetak atau e-paper pada
produk harian Kompas di Surabaya ini akan sangat berpengaruh.
4.6.2. Faktor Pribadi
Pertimbangan utama pembaca membeli koran cetak ataue-paper pada
produk harian Kompas di Surabaya adalah beritanya komplit.
4.6.3. Faktor Sosial
Sosial juga berpengaruh dalam konsumen memilih produk yang
mereka inginkan, keluarga, teman, organisasi dan sebagainya adalah
termasuk dalam faktor sosial, dalam hal ini akan menjelaskan perilaku
konsumen memilih Koran berdasarkan faktor sosial, Koaran Kompas adalah
barang individual yang sudah masuk sebagai gaya hidup sang pemilik,
karena jika seseorang tidak memiliki kendaraan sendiri/individual mereka
akan sulit besosialisasi kepada rekan ataupun teman. faktor – faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen tersebut adalah faktor lingkungan
mereka tinggal.
Kelas Sosial, merupakan pembagian didalam masyarakat yang
terdiri dari individu dengan berbagi nilai, minat dan perilaku yang
sama.Pengaruh Pribadi, merupakan respon seseorang terhadap tekanan
yang dirasakan untuk menyesuaikan diri dengan norma dan harapan yang
diberikan oleh orang lain.
Keluarga, merupakan unit pengambilan keputusan utama, dengan
pola peranan dengan fungsi yang kompleks dan bervariasi. konsumen
memilih suatu Koran dikarenakan pengaruh dari teman pergaulan,
organisasi dan keluarga yang paling besar mempengaruhi konsumen
57
Universitas Kristen Petra
tersebut memilih Koran sebagai sumber berita. ada juga konsumen yang
memilih suatu Koran karena teman pergaulannya, semua menggunakan
Koran Kompas. ada juga konsumen yang memilih Koran Kompas karena
recomendasi dari kluarga, teman atau organisasi. konsumen memilih Koran
Kompas karena mereka sering mendengar kelebihan Koran Kompas seperti
: memiliki berita aktual, mudah didapat, dan harga jual rendah semua itu
konsumen ketahui dari mereka memberikan penilaian kepada Koran
Kompas dan kepada konsumen yang ingin membeli Koran Kompas.
4.6.4. Faktor Psikologi
Dari faktor psikologi, konsumen lain mengarahkan seseorang untuk
membeli Koran Kompas untuk mencari kepuasan. Karena berdasarkan teori
maslow, seseorang dikendalikan oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu.
Konsumen dalam memilih produk Koran Kompas ini memiliki proses atau
persepsi masing-masing tergantung pada psikologis masing-masing.