24
Oleh: Tim PICU ASUHAN KEPERAWATAN RISIKO BUNUH DIRI

4. Askep Risiko Bunuh Diri

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 4. Askep Risiko Bunuh Diri

Oleh: Tim PICU

ASUHAN KEPERAWATAN RISIKO BUNUH

DIRI

Page 2: 4. Askep Risiko Bunuh Diri

TUJUAN PEMBELAJARAN Dapat melakukan pengkajian pasien

risiko bunuh diri Mampu menetapkan diagnosa

keperawatan risiko bunuh diri Mampu melakukan tindakan

keperawatan pada pasien risiko bunuh diri.

Mampu melakukan tindakan keperawatan pada keluarga.

Melakukan evaluasi kondisi pasien dan keluarga

Mampu mencatat hasil asuhan keperawatan

Page 3: 4. Askep Risiko Bunuh Diri

PENGERTIAN

Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh seseorang untuk mengakhiri kehidupannya.

Ada 3 macam bentuk: Isyarat bunuh diri Ancaman bunuh diri Percobaan bunuh diri

Page 4: 4. Askep Risiko Bunuh Diri

B. PROSES TERJADINYA RISIKO BUNUH DIRI

FAKTOR PREDISPOSISI1.Faktor

BIOLOGISPenyakit Fisik, Penyalahgunaan zat, Riw Gg. Jiwa, Riw. Penggunaan Napza, Riw Nyeri Kronik, Faktor Herediter,Penyakit Terminal, dll

2.Faktor PSIKOLOGIS

Riw kekerasan masa kanak-kanak, Riw keluarga bunuh diri, Homoseksual saat remaja, Perasaan bersalah, Kegagalan dalam mencapai harapan, dll

3.Faktor SOSIAL

Perceraian, Perpisahan, Hidup sendiri, Tidak bekerja

Page 5: 4. Askep Risiko Bunuh Diri

Faktor Presipitasi: Perasaan marah/bermusuhan Hukuman pada diri sendiri, Keputusasaan Perasaan terisolasi Kehilangan hubungan

interpersonal/gagal melakukan hubungan yang berarti,

kegagalan beradaptasi sehingga tidak dapat menghadapi stress

B. PROSES TERJADINYA RISIKO BUNUH DIRI

Page 6: 4. Askep Risiko Bunuh Diri

DATA SUBJEKTIF•Merasa hidupnya tak berguna lagi•Ingin mati•Pernah mencoba bunuh diri•Mengancam bunuh diri•Merasa bersalah / sedih / marah / putus asa / tidak berdaya

DATA OBJEKTIF

•Ekspresi murung•Tak bergairah•Ada bekas percobaan bunuh diri

TANDA & GEJALA RISIKO BUNUH DIRI

Page 7: 4. Askep Risiko Bunuh Diri

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Wawancara

Observasi

Page 8: 4. Askep Risiko Bunuh Diri

Bagaimana perasaan pasien saat ini? Apakah pasien mempunyai pikiran ingin mati? Berapa sering muncul pikiran ingin mati? Kapan terakhir berpikir ingin mati? Apakah pasien pernah mencoba melakukan

percobaan bunuh diri? Kapan terakhir melakukannya? Dengan apa pasien melakukan percobaan bunuh diri? Apakah saat ini masih berpikir untuk melakukan perilaku bunuh diri?

Mengapa pasien ingin melakukan percobaan bunuh diri?

WAWANCARA

Page 9: 4. Askep Risiko Bunuh Diri

Pasien tampak murung Pasien tidak bergairah Pasien banyak diam Ditemukan adanya bekas

percobaan bunuh dIri

OBSERVASI

Page 10: 4. Askep Risiko Bunuh Diri

ALGORITMA PENGKAJIAN RISIKO BUNUH DIRI

Risiko Bunuh

Diri

Ada Tindakan mencederai/melukai diri : Gantung diri, minum racun, memotong urat nadi, melompat dari ketinggian

Pernyataan ingin mengakhiri hidup

Ada rencana /ide

Menyiapkan alat

Mengungkapkan Perasaan:Rasa bersalah/sedih/marah/putus asa/tidak berdaya

Mengungkapkan hal-hal negatif tentang diri

Percobaan Bunuh

diri

Ancaman Bunuh diri

Isyarat Bunuh

diri

Pernyataan terselubung

Ya

Tidak

YaTidak

Ya

Page 11: 4. Askep Risiko Bunuh Diri

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Risiko bunuh diri.

Page 12: 4. Askep Risiko Bunuh Diri

TUJUAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Tujuan untuk pasien: Pasien tetap aman dan selamat

Tujuan untuk keluarga: Memahami masalah risiko bunuh diri Dapat merawat pasien di rumah

Page 13: 4. Askep Risiko Bunuh Diri

ALGORITMA TINDAKAN RISIKO BUNUH DIRI

BHSPAtasi masalah

Fisik

Identifikasi: alasan, cara, waktu

1. Buat kontrak tertulis & perbaharui bila kontrak habis

2. Temani pasien & anjurkan ps mengungkapkan perasaannya (1 : 1)

3. Dengan lembut : anda akan melindungi pasien sampai keinginan bunuh diri hilang

4. Perikasa benda-benda berbahaya5. Letakkan ps di tempat yg mudah

diobservasi (dekat nurse station)6. Observasi perilaku /10 menit, tiap

30 menit saat tidur, saat minum obat, pergantian dinas, jam sibuk, menjelang bangun pagi

7. Kolaborasi obat

Latih cara mengontrol pikiran bunuh diri dgn melihat aspek positif

diri

Latih cara mengontrol pikiran bunuh diri dgn melihat aspek positif

lingkungan

Latih cara menyusun rencana masa depan

Latih cara melakukan kegiatan mencapai rencana masa depan

Page 14: 4. Askep Risiko Bunuh Diri

TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KELUARGA

Mengajarkan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri

Menanyakan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri yang penah muncul pada pasien.

Mendiskusikan tentang tanda dan gejala yang umumnya muncul pada pasien berisiko bunuh diri.

Mengajarkan keluarga cara melindungi pasien dari perilaku bunuh diri

Membantu keluarga mencari rujukan fasilitas kesehatan yang tersedia bagi pasien

Mengajarkan keluarga tentang hal-hal yang dapat dilakukan apabila pasien melakukan percobaan bunuh diri

Page 15: 4. Askep Risiko Bunuh Diri

TINDAKAN KEPERAWATANSP PASIEN KELUARGA

1 Lindungi dan bantu pasien mengontrol keinginan bunuh diri dengan melihat aspek positif diri:1. Identifikasi benda-benda

berbahaya dan mengamankannya (lingkungan aman untuk pasien)

2. Latihan cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri: buat daftar aspek positif diri sendiri, latihan afirmasi/ berpikir aspek positif yang dimiliki

3. Masukkan pada jadual latihan berpikir positif 5 kali per hari

Keluarga mengenal masalah, melindungi pasien dan meningkatkan harga diri pasien 1. Diskusikan masalah yang

dirasakan dalam merawat pasien.

2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala dan proses terjadinya risiko bunuh diri (gunakan booklet)

3. Jelaskan cara merawat risiko bunuh diri.

4. Latih cara memberikan pujian hal positif pasien, memberi dukungan pencapaian masa depan.,

5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian

Page 16: 4. Askep Risiko Bunuh Diri

TINDAKAN KEPERAWATANSP PASIEN KELUARGA

2 Melatih mengontrol keinginan bunuh diri dengan berpikir positif terhadap keluarga dan lingkungan:1. Evaluasi data, kemampuan

kegiatan berpikir positif tentang diri sendiri dan manfaatnya, beri pujian, kaji ulang risiko bunuh diri.

2. Latih cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri: buat daftar aspek positif keluarga dan lingkungan, latih afirmasi/berpikir aspek positif keluarga dan lingkungan.

3. Masukkan pada jadual latihan berpikir positif tentang diri, keluarga dan lingkungan.

Keluarga dapat mendukung peningkatan harga diri pasien dan menciptakan suasana yang positif1. Evaluasi data, kemampuan

kegiatan keluarga dalam memberikan pujian dan penghargaan atas keberhasilan dan aspek positif pasien dan manfaatnya. Beri pujian.

2. Latih cara memberi penghargaan pada pasien dan menciptakan suasana positif dalam keluarga: tidak membicarakan keburukan anggota keluarga,

3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi pujian.

Page 17: 4. Askep Risiko Bunuh Diri

TINDAKAN KEPERAWATANSP PASIEN KELUARGA

3 Latihan menyusun rencana masa depan1. Evaluasi data, kemampuan

kegiatan berpikir positif tentang diri, keluarga dan lingkungan. Dan manfaat kegiatan. Beri pujian. Kaji risiko bunuh diri.

2. Diskusikan harapan dan masa depan,

3. Diskusikan cara mencapai harapan dan masa depan.

4. Latih cara-cara mencapai harapan dan masa depan secara bertahap (setahap demi setahap)

5. Masukkan pada jadual latihan berpikir positif tentang diri, keluarga dan lingkungan dan tahapan kegiatan.

Keluarga dapat mendukung harapan masa depan pasien. 1. Evaluasi data,

kemampuan kegiatan keluarga dalam memberikan pujian dan penghargaan pada pasien serta menciptakan suasana positif dalam keluarga serta manfaatnya. Beri pujian,

2. Bersama keluarga berdiskusi dengan pasien tentang harapan masa depan serta langkah-langkah mencapainya.

3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan berikan pujian

Page 18: 4. Askep Risiko Bunuh Diri

TINDAKAN KEPERAWATANSP PASIEN KELUARGA

4 Latihan kegiatan mencapai masa depan1. Evaluasi data,

kemampuan kegiatan berpikir positif tentang diri, keluarga dan lingkungan serta kegiatan yang dipilih, manfaatnya. Berikan Pujian,

2. Latih tahap kedua kegiatan mencapai masa depan.

3. Masukkan pada jadual latihan berpikir positif tentang diri, keluarga dan lingkungan, serta kegiatan yang dipilih untuk persiapan masa depan.

Keluarga dapat mendukung pasien dalam melakukan kegiatan masa depan.1. Evaluasi data, kemampuan

kegiatan keluarga dalam memberikan pujian penghargaan, menciptakan suasana keluarga yang positif dan kegiatan awal dalam mencapai harapan masa depan dan manfaatnya. Beri Pujian.

2. Bersama keluarga berdiskusi tentang langkah dan kegiatan untuk mencapai harapan masa depan.

3. Jelaskan follow-up ke PKM, tanda kambuh, rujukan.

4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian.

Page 19: 4. Askep Risiko Bunuh Diri

EVALUASIUntuk pasien

Pasien tetap aman dan selamat. Berpikir positif terhadap diri Berpikir positif terhadap keluarga dan lingkungan Menyusun kegiatan rencana masa depan Melakukan kegiatan dalam mencapai masa depan Merasakan manfaat

Page 20: 4. Askep Risiko Bunuh Diri

EVALUASIUntuk Keluarga:

Dapat melindungi pasien yang mengancam atau mencoba bunuh diri.

Mengenal risiko bunuh diri yang dialami pasien (pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya risiko bunuh diri) dan megambil keputusan dalam merawat.

Menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang aman bagi pasien

Merawat dan membimbing pasien dalam mengontrol pikiran bunuh diri, mendukung pencapaian masa depan, memberi penghargaan kepada pasien, menciptakan suasana yang positif.

Memantau kemampauan pasien dalam mengatasi risiko bunuh diri

Follow up ke Puskesmas, mengenal tanda kambuh dan rujukan

Page 21: 4. Askep Risiko Bunuh Diri

CONTOH PENDOKUMENTASIANPERTEMUAN KEDUA

Implementasi Evaluasi

Kamis, 18 April 2012, pukul 10.00 WIBData Pasien:Pasien menyatakan pikiran bunuh diri mulai berkurang, saya masih mampu membantu keluarga merapikan kamar, mencuci pakaian sendiri, memasak untuk keluarga, tapi keluarga belum menghargai saya, mampu menyebutkan 3 cara berpikir positif terhadap diri, mampu secara mandiri mengatakan pada diri hal positif dirinya Data Keluarga:Keluarga menyatakan sudah mengerti tentang risiko bunuh diri, tanda dan gejala dan cara mencegah risiko bunuh diri, sudah memberikan pengawasan dan mengatakan kepada Siti bahwa mereka sangat sayang padanya dan anaknya mulai ceria, tidak tanpak murung lagi, mau merapikan kamar sendiri, mencuci pakaian sendiri, memasak mie sendiri, melakukan afirmasi sesuai jadwal secara mandiri dan mencatat hal positif yang dimilikinya pada buku catatan

Diagnosis: Risiko bunuh diri

Subjektif:Pasien: Merasa lebih berguna dan pikiran bunuh dirinya hilang. Keluarga:Lega karena pikiran bunuh diri anaknya hilang dan senang karena dapat mengetahui cara merawat anaknya.

Objektif: Pasien: Pasien dapat membuat daftar daftar aspek positif keluarga dan lingkungannya, mampu melakukan afirmasi aspek positif keluarga dan lingkungannya.Keluarga: Keluarga dapat mendukung pikiran positif pasien terhadap keluarga: memberi pujian/penghargaan kepada pasien, tidak membicarakan keburukan pasien, mengajak bicara pasien,mendengarkan perasaan dan harapan pasien.

Analisa:Risiko bunuh diri teratasi

Page 22: 4. Askep Risiko Bunuh Diri

CONTOH PENDOKUMENTASIANPERTEMUAN KEDUA

Implementasi EvaluasiImplementasi:PasienLatihan cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri: Membuat daftar aspek positif keluarga dan lingkungan, Latihan afirmasi/berpikir aspek positif keluarga dan lingkungan  KeluargaLatihan cara memberi penghargaan pada pasien dan menciptakan suasana positif dalam keluarga: tidak membicarakan keburukan pasien pada anggota keluarga

Rencana Tindak Lanjut:26 April 2012, Pkl 10.00 WibPasien : Latih menyusun rencana masa

depanKeluarga: latih keluarga membimbing pasien

mencapai masa depan

Planning: Pasien:Menuliskan hal positif dari keluarga dan lingkungan 5x/sehari, dan berpikir (affirmasi) positif tentang diri 5x/hari

Keluarga: Memberikan pujian 5x/hari, mengajak bicara paisen 5x/hari, mendengarkan ungkapan perasaan dan harapannya.

Tt

Fauziah

Page 23: 4. Askep Risiko Bunuh Diri

REFERENSI

Fortinash, K.M. (2004). Psychiatric Mental Health Nursing. 3th ed. St. Louis: Mosby

Herdman, T.H. (2012). NANDA International Nursing Diagnoses Definition and Classification, 2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell.

Keliat. B.A . dkk (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas CMHN (basic Course). EGC: Jakarta

  Stuart,G.W.& Sundeen, M.T. (2005). Principles and

practice of psychiatric nursing. 8th ed. Missouri: Mosby.

Page 24: 4. Askep Risiko Bunuh Diri

TERIMA KASIH