Upload
eryxs-persada
View
86
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
Oleh: Tim PICU
ASUHAN KEPERAWATAN RISIKO BUNUH
DIRI
TUJUAN PEMBELAJARAN Dapat melakukan pengkajian pasien
risiko bunuh diri Mampu menetapkan diagnosa
keperawatan risiko bunuh diri Mampu melakukan tindakan
keperawatan pada pasien risiko bunuh diri.
Mampu melakukan tindakan keperawatan pada keluarga.
Melakukan evaluasi kondisi pasien dan keluarga
Mampu mencatat hasil asuhan keperawatan
PENGERTIAN
Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh seseorang untuk mengakhiri kehidupannya.
Ada 3 macam bentuk: Isyarat bunuh diri Ancaman bunuh diri Percobaan bunuh diri
B. PROSES TERJADINYA RISIKO BUNUH DIRI
FAKTOR PREDISPOSISI1.Faktor
BIOLOGISPenyakit Fisik, Penyalahgunaan zat, Riw Gg. Jiwa, Riw. Penggunaan Napza, Riw Nyeri Kronik, Faktor Herediter,Penyakit Terminal, dll
2.Faktor PSIKOLOGIS
Riw kekerasan masa kanak-kanak, Riw keluarga bunuh diri, Homoseksual saat remaja, Perasaan bersalah, Kegagalan dalam mencapai harapan, dll
3.Faktor SOSIAL
Perceraian, Perpisahan, Hidup sendiri, Tidak bekerja
Faktor Presipitasi: Perasaan marah/bermusuhan Hukuman pada diri sendiri, Keputusasaan Perasaan terisolasi Kehilangan hubungan
interpersonal/gagal melakukan hubungan yang berarti,
kegagalan beradaptasi sehingga tidak dapat menghadapi stress
B. PROSES TERJADINYA RISIKO BUNUH DIRI
DATA SUBJEKTIF•Merasa hidupnya tak berguna lagi•Ingin mati•Pernah mencoba bunuh diri•Mengancam bunuh diri•Merasa bersalah / sedih / marah / putus asa / tidak berdaya
DATA OBJEKTIF
•Ekspresi murung•Tak bergairah•Ada bekas percobaan bunuh diri
TANDA & GEJALA RISIKO BUNUH DIRI
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Wawancara
Observasi
Bagaimana perasaan pasien saat ini? Apakah pasien mempunyai pikiran ingin mati? Berapa sering muncul pikiran ingin mati? Kapan terakhir berpikir ingin mati? Apakah pasien pernah mencoba melakukan
percobaan bunuh diri? Kapan terakhir melakukannya? Dengan apa pasien melakukan percobaan bunuh diri? Apakah saat ini masih berpikir untuk melakukan perilaku bunuh diri?
Mengapa pasien ingin melakukan percobaan bunuh diri?
WAWANCARA
Pasien tampak murung Pasien tidak bergairah Pasien banyak diam Ditemukan adanya bekas
percobaan bunuh dIri
OBSERVASI
ALGORITMA PENGKAJIAN RISIKO BUNUH DIRI
Risiko Bunuh
Diri
Ada Tindakan mencederai/melukai diri : Gantung diri, minum racun, memotong urat nadi, melompat dari ketinggian
Pernyataan ingin mengakhiri hidup
Ada rencana /ide
Menyiapkan alat
Mengungkapkan Perasaan:Rasa bersalah/sedih/marah/putus asa/tidak berdaya
Mengungkapkan hal-hal negatif tentang diri
Percobaan Bunuh
diri
Ancaman Bunuh diri
Isyarat Bunuh
diri
Pernyataan terselubung
Ya
Tidak
YaTidak
Ya
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Risiko bunuh diri.
TUJUAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Tujuan untuk pasien: Pasien tetap aman dan selamat
Tujuan untuk keluarga: Memahami masalah risiko bunuh diri Dapat merawat pasien di rumah
ALGORITMA TINDAKAN RISIKO BUNUH DIRI
BHSPAtasi masalah
Fisik
Identifikasi: alasan, cara, waktu
1. Buat kontrak tertulis & perbaharui bila kontrak habis
2. Temani pasien & anjurkan ps mengungkapkan perasaannya (1 : 1)
3. Dengan lembut : anda akan melindungi pasien sampai keinginan bunuh diri hilang
4. Perikasa benda-benda berbahaya5. Letakkan ps di tempat yg mudah
diobservasi (dekat nurse station)6. Observasi perilaku /10 menit, tiap
30 menit saat tidur, saat minum obat, pergantian dinas, jam sibuk, menjelang bangun pagi
7. Kolaborasi obat
Latih cara mengontrol pikiran bunuh diri dgn melihat aspek positif
diri
Latih cara mengontrol pikiran bunuh diri dgn melihat aspek positif
lingkungan
Latih cara menyusun rencana masa depan
Latih cara melakukan kegiatan mencapai rencana masa depan
TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KELUARGA
Mengajarkan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri
Menanyakan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri yang penah muncul pada pasien.
Mendiskusikan tentang tanda dan gejala yang umumnya muncul pada pasien berisiko bunuh diri.
Mengajarkan keluarga cara melindungi pasien dari perilaku bunuh diri
Membantu keluarga mencari rujukan fasilitas kesehatan yang tersedia bagi pasien
Mengajarkan keluarga tentang hal-hal yang dapat dilakukan apabila pasien melakukan percobaan bunuh diri
TINDAKAN KEPERAWATANSP PASIEN KELUARGA
1 Lindungi dan bantu pasien mengontrol keinginan bunuh diri dengan melihat aspek positif diri:1. Identifikasi benda-benda
berbahaya dan mengamankannya (lingkungan aman untuk pasien)
2. Latihan cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri: buat daftar aspek positif diri sendiri, latihan afirmasi/ berpikir aspek positif yang dimiliki
3. Masukkan pada jadual latihan berpikir positif 5 kali per hari
Keluarga mengenal masalah, melindungi pasien dan meningkatkan harga diri pasien 1. Diskusikan masalah yang
dirasakan dalam merawat pasien.
2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala dan proses terjadinya risiko bunuh diri (gunakan booklet)
3. Jelaskan cara merawat risiko bunuh diri.
4. Latih cara memberikan pujian hal positif pasien, memberi dukungan pencapaian masa depan.,
5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian
TINDAKAN KEPERAWATANSP PASIEN KELUARGA
2 Melatih mengontrol keinginan bunuh diri dengan berpikir positif terhadap keluarga dan lingkungan:1. Evaluasi data, kemampuan
kegiatan berpikir positif tentang diri sendiri dan manfaatnya, beri pujian, kaji ulang risiko bunuh diri.
2. Latih cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri: buat daftar aspek positif keluarga dan lingkungan, latih afirmasi/berpikir aspek positif keluarga dan lingkungan.
3. Masukkan pada jadual latihan berpikir positif tentang diri, keluarga dan lingkungan.
Keluarga dapat mendukung peningkatan harga diri pasien dan menciptakan suasana yang positif1. Evaluasi data, kemampuan
kegiatan keluarga dalam memberikan pujian dan penghargaan atas keberhasilan dan aspek positif pasien dan manfaatnya. Beri pujian.
2. Latih cara memberi penghargaan pada pasien dan menciptakan suasana positif dalam keluarga: tidak membicarakan keburukan anggota keluarga,
3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi pujian.
TINDAKAN KEPERAWATANSP PASIEN KELUARGA
3 Latihan menyusun rencana masa depan1. Evaluasi data, kemampuan
kegiatan berpikir positif tentang diri, keluarga dan lingkungan. Dan manfaat kegiatan. Beri pujian. Kaji risiko bunuh diri.
2. Diskusikan harapan dan masa depan,
3. Diskusikan cara mencapai harapan dan masa depan.
4. Latih cara-cara mencapai harapan dan masa depan secara bertahap (setahap demi setahap)
5. Masukkan pada jadual latihan berpikir positif tentang diri, keluarga dan lingkungan dan tahapan kegiatan.
Keluarga dapat mendukung harapan masa depan pasien. 1. Evaluasi data,
kemampuan kegiatan keluarga dalam memberikan pujian dan penghargaan pada pasien serta menciptakan suasana positif dalam keluarga serta manfaatnya. Beri pujian,
2. Bersama keluarga berdiskusi dengan pasien tentang harapan masa depan serta langkah-langkah mencapainya.
3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan berikan pujian
TINDAKAN KEPERAWATANSP PASIEN KELUARGA
4 Latihan kegiatan mencapai masa depan1. Evaluasi data,
kemampuan kegiatan berpikir positif tentang diri, keluarga dan lingkungan serta kegiatan yang dipilih, manfaatnya. Berikan Pujian,
2. Latih tahap kedua kegiatan mencapai masa depan.
3. Masukkan pada jadual latihan berpikir positif tentang diri, keluarga dan lingkungan, serta kegiatan yang dipilih untuk persiapan masa depan.
Keluarga dapat mendukung pasien dalam melakukan kegiatan masa depan.1. Evaluasi data, kemampuan
kegiatan keluarga dalam memberikan pujian penghargaan, menciptakan suasana keluarga yang positif dan kegiatan awal dalam mencapai harapan masa depan dan manfaatnya. Beri Pujian.
2. Bersama keluarga berdiskusi tentang langkah dan kegiatan untuk mencapai harapan masa depan.
3. Jelaskan follow-up ke PKM, tanda kambuh, rujukan.
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian.
EVALUASIUntuk pasien
Pasien tetap aman dan selamat. Berpikir positif terhadap diri Berpikir positif terhadap keluarga dan lingkungan Menyusun kegiatan rencana masa depan Melakukan kegiatan dalam mencapai masa depan Merasakan manfaat
EVALUASIUntuk Keluarga:
Dapat melindungi pasien yang mengancam atau mencoba bunuh diri.
Mengenal risiko bunuh diri yang dialami pasien (pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya risiko bunuh diri) dan megambil keputusan dalam merawat.
Menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang aman bagi pasien
Merawat dan membimbing pasien dalam mengontrol pikiran bunuh diri, mendukung pencapaian masa depan, memberi penghargaan kepada pasien, menciptakan suasana yang positif.
Memantau kemampauan pasien dalam mengatasi risiko bunuh diri
Follow up ke Puskesmas, mengenal tanda kambuh dan rujukan
CONTOH PENDOKUMENTASIANPERTEMUAN KEDUA
Implementasi Evaluasi
Kamis, 18 April 2012, pukul 10.00 WIBData Pasien:Pasien menyatakan pikiran bunuh diri mulai berkurang, saya masih mampu membantu keluarga merapikan kamar, mencuci pakaian sendiri, memasak untuk keluarga, tapi keluarga belum menghargai saya, mampu menyebutkan 3 cara berpikir positif terhadap diri, mampu secara mandiri mengatakan pada diri hal positif dirinya Data Keluarga:Keluarga menyatakan sudah mengerti tentang risiko bunuh diri, tanda dan gejala dan cara mencegah risiko bunuh diri, sudah memberikan pengawasan dan mengatakan kepada Siti bahwa mereka sangat sayang padanya dan anaknya mulai ceria, tidak tanpak murung lagi, mau merapikan kamar sendiri, mencuci pakaian sendiri, memasak mie sendiri, melakukan afirmasi sesuai jadwal secara mandiri dan mencatat hal positif yang dimilikinya pada buku catatan
Diagnosis: Risiko bunuh diri
Subjektif:Pasien: Merasa lebih berguna dan pikiran bunuh dirinya hilang. Keluarga:Lega karena pikiran bunuh diri anaknya hilang dan senang karena dapat mengetahui cara merawat anaknya.
Objektif: Pasien: Pasien dapat membuat daftar daftar aspek positif keluarga dan lingkungannya, mampu melakukan afirmasi aspek positif keluarga dan lingkungannya.Keluarga: Keluarga dapat mendukung pikiran positif pasien terhadap keluarga: memberi pujian/penghargaan kepada pasien, tidak membicarakan keburukan pasien, mengajak bicara pasien,mendengarkan perasaan dan harapan pasien.
Analisa:Risiko bunuh diri teratasi
CONTOH PENDOKUMENTASIANPERTEMUAN KEDUA
Implementasi EvaluasiImplementasi:PasienLatihan cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri: Membuat daftar aspek positif keluarga dan lingkungan, Latihan afirmasi/berpikir aspek positif keluarga dan lingkungan KeluargaLatihan cara memberi penghargaan pada pasien dan menciptakan suasana positif dalam keluarga: tidak membicarakan keburukan pasien pada anggota keluarga
Rencana Tindak Lanjut:26 April 2012, Pkl 10.00 WibPasien : Latih menyusun rencana masa
depanKeluarga: latih keluarga membimbing pasien
mencapai masa depan
Planning: Pasien:Menuliskan hal positif dari keluarga dan lingkungan 5x/sehari, dan berpikir (affirmasi) positif tentang diri 5x/hari
Keluarga: Memberikan pujian 5x/hari, mengajak bicara paisen 5x/hari, mendengarkan ungkapan perasaan dan harapannya.
Tt
Fauziah
REFERENSI
Fortinash, K.M. (2004). Psychiatric Mental Health Nursing. 3th ed. St. Louis: Mosby
Herdman, T.H. (2012). NANDA International Nursing Diagnoses Definition and Classification, 2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell.
Keliat. B.A . dkk (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas CMHN (basic Course). EGC: Jakarta
Stuart,G.W.& Sundeen, M.T. (2005). Principles and
practice of psychiatric nursing. 8th ed. Missouri: Mosby.
TERIMA KASIH