Upload
anesfikri7
View
262
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
hfasxaf
Citation preview
BAB II
PENGKAJIANA. Visi, Misi, dan Motto2.1.1 Visi Rumah Sakit
Pada tahun 2014 Visi RSUD Ulin Banjarmasin yaitu Terwujudnya Rumah Sakit Kelas A Pendidikan Berstandar Internasional dan Terpercaya Tahun 20152.1.2 Misi Rumah Sakit
Misi RSUD Ulin Banjarmasin adalah :a. Menjadi Rumah Sakit kelas A pendidikan.b. Meningkatkan Mutu Layanan dan keselamatan pasien melalui akreditasi rumah sakit dan ISO.c. Menjadi pusat rujukan medik spesialistik, sub spesialistik dan pusat pelayanan unggulan.
d. Menjadi pusat pendidikan, pelatihan, penelitian dan penapisan teknologi kesehatan.e. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin.f. Meningkatan prasarana dan sarana pelayanan medik secara bertahap sesuai standar dan Masterplan Rumah Sakit.2.1.3. Motto Rumah Sakit SEHAT PRIMA : Siaga, Efektif dan Efisien, Harmonis, Asri, Tertib, Profesional, Ramah, Inisiatif, Mutu yang diutamakan, Aman dalam pelayanan.
2.1.4. Visi Instalasi Rawat Inap Ruang Anak Tulip IIA Melayani dan Merawat Sepenuh Hati
2.1.5. Misi Instalasi Rawat Inap Ruang Tulip IIA a. Meningkatkan mutu asuhan keperawatan anakb. Menggalang persatuan perawat anakc. Memfasilitasi kerjasama perawat anak dengan profesi keperawatan anakd. Meningkatkan mutu perawat anak melalui pendidikan dan pelatihan2.1.6. Sifat Kekaryaan Ruang Anak Tulip IIALingkup garapan Ruang Anak Tulip IIA mempunyai 4 Tim dimana 1 tim membawahi 2 divisi yaitu nefrologi dan hematologi, respirologi dan kardiologi, gizi dan neurologi, gastrointerologi dan infeksi. 4 divisi ini mempunyai 2 supervisor, 4 ketua tim, dan 3-4 Perawat Associate. Seluruh kinerja divisi diawasi langsung oleh supervisor guna menjaga mutu pelayanan keperawatan yang meliputi pemenuhan kebutuhan dasar pasien dan keluargaB. Pengkajian Manajemen Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)
1. Sumber Daya Manusia (M1)
a. Struktur Organisasi
Model pemberian asuhan keperawatan yang digunakan di Ruang Anak Tulip IIA yaitu model SP2KP dengan metode moduler (Sistem Pemberian Pelayanan Asuhan Keperawatan Profesional) berdasarkan SK Menkes No. 188.4/0146/Kep-KUM/2012 yang merupakan perkembangan dari MPKP (Model Praktek Keperawatan Profesional) dimana dalam SP2KP ini terjadi kerjasama professional antara perawat primer (PP) dan perawat Asosiate (PA) serta tenaga kesehatan lainnya. Metode modifikasi tim-primer yang terdiri dari kepala ruangan,supervisor, perawat primer dan perawat asosiate. Kepala ruangan merupakan seorang yang diberikan wewenang dan tanggung jawab serta mengelola kegiatan pelayanan keperawatan di satu ruang rawat dalam hal manajemen ruangan seperti penerapan SP2KP di ruangan. Supervisor Ruang Anak Tulip IIA berperan sebagai manajer keperawatan di ruangan yang bertanggung jawab terhadap pemberian asuhan keperawatan yang di berikan kepada klien di ruangan. Supervisor dan ketua tim merupakan perawat yang bertanggung jawab dalam pemberian asuhan keperawatan secara langsung kepada klien. Supervisor dan ketua tim dibantu oleh perawat pelaksana sebagai anggota tim.b. Tenaga Keperawatan
Tenaga keperawatan di Ruang Tulip II A seluruhnya berjumlah 21 orang, sudah termasuk kepala ruangan dan supervisor.
Tabel 2.1. Daftar Tenaga Keperawatan di Ruang II A RSUD Ulin BanjarmasinNo.NamaPNS/Non PNSJabatanPendidikanMasa
KerjaPelatihan
1.Hj. Ernie Aprilia, S.Kep, Ns, MMPNSKepala RuanganS212 tahun CI, BLS, BTCLS
2.Ayu Susanti, S.Kep, NsPNSSupervisorS1 Kep., Ns12 tahunCI, BLS, BTCLS
3.Taufik Hidayat, S.Kep, M.KesPNSSupervisorS222 tahunBLS, BTCLS
4.Yunita Husna.,S.kepPNSKatim 1S1 Kep12 tahunBLS
5.Gusnita, S.KepPNSKatim 2DIII Kep..12 tahunBLS
6.Norhasanah, AMKPNSKatim 3DIII Kep.14 tahunBLS
7.Rusma H, AMKPNSKatim 4DIII Kep.14 tahunBLS
8.Putriyanti, AMKPNSStaf perawatDIII Kep.7 tahunBLS
9.Rusniah, AMKPNSStaf perawatDIII Kep.15 tahunBLS
10.Noviyanti, AMKebPNSSraf perawatDIII Keb.10 tahunBLS
11.Lindawati, AMKebPNSStaf perawatDIII Keb9 tahunBLS
12.Noor Alfiatin Ni,mah S.Kep, NsPNSStaf perawatS.Kep.,Ns1 tahunBLS, BTCLS
13.Rosida Elfah, AMKKaryawan BLUDStaf perawatDIII Kep.10 tahunBLS
14.Agus Setiawan, AMKKaryawan BLUDStaf perawatDIII Kep.8 tahunBLS
15.Melda Agustina , AMKKaryawan BLUDStaf PerawatDIII Kep.8 tahunBLS
16.Mardiah, AMKKaryawan BLUDStaf PerawatDIII Kep.8 tahunBLS
17.Lailatul, AMKKaryawan BLUDStaf perawatDIII Kep8 tahunBLS
18.Fitriah, AMKKaryawan BLUDStaf perawatDIII Kep.8 tahunBLS
19.Rianti, AMKKaryawan BLUDStaf perawatDIII Kep.8 tahunBLS
20.Rika Arlita, AMKKaryawan BLUDStaf perawatDIII Kep.8 tahunBLS
21.Fauzan, AMKKaryawan BLUDStaf perawatDIII Kep.6 tahunBLS, BTCLS
c.Tenaga Non KeperawatanTenaga Non keperawatan di Ruang Tulip IIA seluruhnya berjumlah 7 orang yaitu:
Tabel 2.2 Daftar Non Keperawatan di Ruang Anak Tulip IIA RSUD Ulin BanjarmasinNo.NamaStatus KepegawaianPendidikanMasa KerjaJabatan
1.Farid RozaliPNSSMP30 tahunPekarya
2.AdistiPNSDIII Gizi5 tahunAhli Gizi
3.ReniPNSS1 Farm Apt3 tahunApoteker
4.SaadahPNSSMA25 tahunAdministrasi
5AniNon PNSSMA4 tahunAdministrasi
6.SanahBLUDSMA1,5 tahunCS
7. IhsanBLUDSMA7 tahunCS
d. Tenaga MedisTenaga medis di Ruang Anak Tulip IIA seluruhnya berjumlah 8 orang yaitu:
Tabel 2.3 Daftar Tenaga Medis di Ruang Anak Tulip IIA RSUD Ulin Banjarmasin
No.Nama
1.Dr. dr. Edi Hartoyo, Sp.A (k)
2.dr. Meriah Sembiring, Sp.A
3.dr. Hasni Hasan Basri, Sp.A
4.dr. Wulandewi, Sp.A
5.dr. Khairiadi, Sp.A
6.dr. selli Muljanto, Sp.A
7.dr. Nurul Hidayah, Sp.A
8.dr. Arif Budiarto, Sp.A
e. Jumlah Tenaga Kerja di Ruang Anak Tulip IIA RSUD Ulin BanjarmasinJumlah tenaga kerja di Ruang Anak Tulip IIA seluruhnya berjumlah orang, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.4 Jumlah Tenaga Kerja di Ruang Tulip IIA RSUD ulin
No.Jenis Tenaga KerjaJumlah (orang)
1.Tenaga Keperawatan21
2.Tenaga Non Keperawatan7
Jumlah
f. Tenaga Mahasiswa Praktik
a. Mahasiswa Program Profesi Ners PSIK FK Unlam sebanyak 6 orangb. Mahasiswa Program Profesi Ners Stikes Sari Mulia sebanyak 5 orangc. Mahasiswa Program Profesi Ners Stikes Muhammadiyah sebanyak 9 orangd. Mahasiswa D3 Pandan Harum sebanyak 7 orange. Mahasiswa D3 Stikes Muhammadiyah (Peminatan KTI) sebanyak 3 orangf. Mahasiswa D4 Kebidanan Sari Mulia sebanyak 5 orangg. Mahasiswa Co-ass kedokteran FK Unlam sebanyak 18 orang
Kebutuhan Tenaga Keperawatan
1). Menurut Douglas
Tabel 2.5 Klasifikasi pasien berdasarkan tingkat ketergantungan dengan
Metode Douglas (1984)KLASIFIKASI DAN KRITERIA
Minimal Care (1-2 jam)
h. Dapat melakukan kebersihan diri sendiri, mandi, ganti pakaian dan minum.
i. Pengawasan dalam ambulasi atau gerakan.
j. Observasi Tanda vital setiap shift.
k. Pengobatan minimal, status psikologi stabil.
l. Persiapan prosedur pengobatan
Intermediet Care (3-4 jam)
m. Dibantu dalam kebersihan diri, makan dan minum, ambulasi.
n. Observasi tanda vital tiap 4 jam.
o. Pengobatan lebih dari 1 kali.
p. Pakai foley kateter.
q. Pasang infuse, intake out-put dicatat.
r. Pengobatan perlu prosedur.
Total Care (5-6 jam)
s. Dibantu segala sesuatunya.
t. Posisi diatur.
u. Observasi tanda vital tiap 2 jam.
v. Pakai NGT.
w. Terapi intravena, pakai suction.
x. Kondisi gelisah/disorientasi/tidak sadar.
Tabel 2.6 Kebutuhan Tenaga perawat di Ruang Anak Tulip IIA 26 Mei 2015Tingkat KetergantunganJumlah pasienJumlah Kebutuhan Tenaga
PagiSoreMalam
Minimal22x0,17= 0,342x0,14=0,282x0,07=0,14
Parsial1919x0,27=5,1319x0,15=2,8519x0,10=1,9
Total00x0,36=00x0,30=00x0,20=0
Jumlah215,47=53,13=32,04=2
Total Kebutuhan tenaga perawat perhari :
Pagi
: 5,47Sore
: 3,13Malam : 2,04Total
: 10,64Jumlah perawat yang dibutuhkan = 11 orang perhari
Penambahan untuk loss day : 1/3 x 11 orang = 3,67 orang = 4 orangJadi total jumlah perawat yang dibutuhkan adalah 11+4 = 15 orang + 1 karu = 16 orang
Keterangan :
11 adalah jumlah total tenaga perawat
4 adalah jumlah tenaga perawat yang lepas dinas
1 adalah perawat yang menjadi kepala ruangan
2). Menurut Gillies
Kebutuhan tenaga perawat adalah secara kuantitatif dapat dirumuskan dengan perhitungan sebagai berikut :
Keterangan :
A : Jam efektif/24 jam waktu perawatan yang dibutuhkan klien/hari
B: Rata-rata jumlah pasien perhari BOR x Jumlah tempat tidur
C : Jumlah hari libur (82 hari), 365 = jumlah hari kerja dalam 1 tahun
Jumlah klien sebanyak 21 orang dengan 19 orang kategori minimal care, 2 orang partial care, dan 0 orang total care. Jumlah hari pertahun sebanyak 365 hari dengan 82 hari libur. Jam kerja perawat 40 jam perminggu dengan 6 hari perminggu sehingga didapatkan perawat bekerja selama 7 jam perhari.Tenaga Perawat (TP) = 4,5x(64,9%x42)x365
(365-82)x7
= 4,5x27,258x365
283x7
= 44771,26 = 22,6 orang = 23 orang
1981
Jadi, kebutuhan tenaga menurut Gilies : 23 orang + 1 orang kepala ruangan = 24 orangTabel 2.7 Jumlah jam keperawatan langsung Jenis PerawatanJumlah klienLama jam perawatanJumlah
Minimal care19 orang1 jam19 jam
Partial care2 orang3 jam6 jam
Total care0 orang5 jam0 jam
Total25 jam
3). Menurut Lokakarya PPNI
Penentuan kebutuhan tenaga perawat menurut lokakarya PPNI dengan mengubah satuan hari dengan minggu. Selanjutnya jumlah hari kerja efektif dihitung dalam minggu sebanyak 41 minggu dan jumlah kerja perhari selama 40 jam per minggu. PPNI berusaha menyesuaikan lama kerja dan libur yang berlaku di Indonesia :
(A x 52 mg) x 7 hr (TT x BOR)
Tenaga Perawat =
+ 25%
41 mg x 40 jam
Diketahui jumlah tempat tidur adalah 42 unit, BOR dari Januari sampai Maret sebanyak 64% sehingga jumlah kebutuhan tenaga keperawatan yaitu:
(4,5 x 52 mg) x 7 hr (42 x 64/100%)
Tenaga Perawat =
+ 25%
41 mg x 40 jam
234 x 7 x 26,88Tenaga Perawat = + 25%
1640
= 26,847 + 25%
= 27 + 5 atau 32 orang + 1 orang kepala ruangan = 33 orang
Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan kebutuhan tenaga perawat di Ruang Anak Tulip IIA yaitu 33 orang. Ruang Anak Tulip IIA saat ini memiliki 21 orang tenaga perawat, itu berarti di ruangan ini kekurangan 12 orang tenaga perawat.4). Menurut Permenkes No. 340 Tahun 2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit
Rumah sakit umum tipe A harus memiliki tenaga keperawatan dengan berpedoman pada perbandingan tenaga keperawatan dan tempat tidur adalah 1:1 dengan kualifikasi tenaga keperawatan sesuai dengan pelayanan di rumah sakit. Berdasarkan pedoman tersebut, maka jumlah tenaga keperawatan yang diperlukan di Ruang Anak Tulip IIA sebanyak 42 orang tenaga keperawatan. Akan tetapi ditinjau dari BOR sebanyak 64% maka kebutuhan tenaga keperawatan di Ruang Anak Tulip IIA : 42 x 64% = 26,88 (27 orang).
g. Keamanan Pasien
1). Angka Kejadian Dekubitus Tabel 2.8 Angka Kejadian Dekubitus
NoVariabelTanggal ObservasiTotal
Oktober 2014
1314
1Jumlah kejadian dekubitus000
2Jumlah pasien beresiko terjadi dekubitus112
Angka kejadian dekubitus = Jumlah kejadian dekubitus X 100
Jumlah pasien berisiko decubitusAngka kejadian dekubitus = 0 X 100 = 0%
72). Angka Kejadian Kesalahan dalam Pemberian Obat
Tabel 2.9 Angka Kejadian Kesalahan dalam Pemberian Obat
N0Faktor ketidak sesuaian/Tanggal ObervasiTotal
Kesalahan2526
1Salah Pasien--0
Salah nama dan tidak sesuai
dengan identitas
2Salah waktu--0
2.1 Terlambat pemberian obat
2.2 Pemberian obat terlalu
Cepat
2.3 Obat stop tetap dilanjutkan
3Salah Cara pemberian/route--0
3.1 Cara oral
3.2 Intra vena
3.3 Intra Muskuler
3.4 Lain-lain
4Salah dosis--0
4.1 Dosis kurang
4.2 Dosis lebih
5Salah obat--0
6Salah dokumentasi--0
JUMLAH KESALAHAN--0
JUMLAH PASIEN2123
Angka Kejadian Dalam Pemberian Obat oleh Perawat
= Jumlah Kesalahan X 100% = 0%Jumlah Pasien3). Angka Kejadian Pasien jatuhTabel 2.10 Angka Kejadian Pasien Jatuh
N0Faktor ketidak sesuaian/Tanggal ObservasiTotal
Kesalahan2526
11Jumlah pasien jatuh--0
2Jumlah pasien yang berisiko jatuh adalah pasien baru--0
Angka kejadian pasien jatuh = Jumlah pasien jatuh X 100 % = 0%
Jumlah pasien yang berisiko jatuh
Angka kejadian Patient Safety di Ruang Anak Tulip IIA sudah terdokumentasikan secara terperinci. Dari tanggal 25-26 Mei 2015 pencatatan patient safety meliputi kejadian dekubitus 0 orang (0%) serta kejadian pasien jatuh tidak ada (0%), serta tidak ada kesalahan dalam pemberian obat (0%). h. Sepuluh Penyakit Terbanyak dan 7 Diagnosa Keperawatan di Ruang Tulip IIA Periode Maret-April 2015
Gambar 2.2 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Di Ruang Tulip II A RSUD Ulin Banjarmasin Bulan Maret dan April 2015Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil dokumentasi ruang Anak Tulip IIA dari bulan Maret dan April 2015 didapatkan penyakit terbanyak 72 kasus yaitu Thalasemia. Hal ini menunjukkan bahwa penyakit kasus Thalasemia merupakan penyakit yang terbanyak di Ruang Anak Tulip IIA RSUD Ulin Banjarmasin.
Gambar 2.3 Diagram 7 Diagnosa Keperawatan Terbanyak Di Ruang Tulip IIA RSUD Ulin Banjarmasin Tanggal 25 dan 26 Mei 2015Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil dokumentasi Ruang Anak Tulip IIA tanggal 25 dan 26 Mei didapatkan diagnosa keperawatan terbanyak yaitu nyeri akut.i. Kepuasan Perawat Berdasarkan data angket yang disebarkan kepada 7 orang perawat pegawai BLUD di Ruang Anak Tulip II A pada tanggal 25-26 Mei 2015, didapatkan hasil :
Tabel 2.11 Tingkat motivasi kerja perawat pegawai BLUDNoPERNYATAANSTP TPCPPSP
1Pemberian insentif tambahan atas suatu prestasi atau kerja ekstra0%71%14%14%0%
2Tersedianya peralatan dan perlengkapan yang mendukung pelayanan0%43%43%14%0%
3Tersedianya fasilitas penunjang RS seperti kamar mandi, tempat parkir, dan kantin14%14%57%14%0%
4Kondisi ruangan kerja terutama berkaitan dengan ventilasi udara, kebersihan dan kebisingan29%0%71%0%0%
5Adanya jaminan atas kesehatan / keselamatan kerja0%14%57%29%0%
6Perhatian institusi rumah sakit terhadap saudara0%29%43%29%0%
7Hubungan antar karyawan dalam kelompok kerja0%14%29%57%0%
8Kemampuan dalam berkerjasama antar karyawan0%0%29%71%0%
9Sikap teman-teman sekerja terhadap saudara0%0%43%43%14%
10Kesesuaian antar pekerjaan dan latar belakang pendidikan saudara0%0%57%43%0%
11Kemampuan dalam menggunakan waktu bekerja dengan penugasan yang diberikan0%0%43%57%0%
12Kemampuan supervisi / pengawas dalam membuat keputusan0%14%29%57%0%
13Perlakuan atasan selama bekerja disini0%0%71%29%0%
14Kebebasan melakukan suatu metode sendiri dalam penyelesaikan pekerjaan0%71%14%14%0%
15Kesempatan untuk meningkatkan kemampuan kerja melalui pelatihan atau pendidikan tambahan0%43%29%29%0%
16Kesempatan untuk mendapat posisi yang lebih tinggi0%71%0%43%0%
17Kesempatan untuk membuat suatu prestasi dan mendapatkan kenaikan pangkat14%57%0%29%0%
Hasil kuesioner pada perawat dengan status pegawai BLUD menunjukkan. Sebanyak 29 % sangat tidak puas pada poin Kondisi ruangan kerja terutama berkaitan dengan ventilasi udara, kebersihan dan kebisingan . Hal ini dikatakan bahwa kebersihan merupakan masalah yang sampai saat ini sulit untuk diatasi akibat kurangnya kesadaran dari petugas maupun pengunjung, selain itu kebisingan juga menjadi hal sulit untuk dihindari mengingat saat ini sedang dilakukan pembangunan gedung baru di depan gedung Tulip. Sebanyak 71% tidak puas dengan poin pertanyaan 1 Pemberian insentif tambahan atas suatu prestasi atau kerja ekstra poin pertanyaan 14 kebebasan melakukan suatu metode sendiri dalam penyelesaian pekerjaan dan poin pertanyaan 16 kesempatan untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi.Tabel 2.12 Tingkat Kepuasan Kerja perawat pegawai BLUDNoPernyataanJawaban
Sangat setujusetujuTdk setujuSangat tdk setuju
1Kondisi kerja
Saya merasa puas dengan kondisi lingkungan kerja saya0%57%43%0%
2Kondisi kerja sangat menyenangkan dan nyaman0%71%29%0%
3Kebijakan
Saya merasa tidak puas dengan cara rumah sakit
menerapkan kebijakan yang berlaku0%43%57%0%
4Sanksi yang diterapkan oleh rumah sakit tidak merugikan karyawan0%71%29%0%
5Hubungan antar pribadi
Tingkat kebersamaan diantara rekan kerja lebih memuaskan saya0%100%0%0%
6Rekan kerja saya dikantor ini menyenangkan0%100%0%0%
7Supervise
Komunikasi dengan atasan sangat baik0%86%14%0%
8Atasan membantu dalam permasalahan yang
menyangkut pekerjaan0%29%71%0%
9Prestasi
Saya tidak puas dengan prestasi kerja saya saat ini14%57%29%0%
10Saya tidak mendapatkan pengakuan yang selayaknya atas prestasi kerja saya14%43%43%0%
11Pengakuan
Saya sangat dihargai di tempat kerja0%71%29%0%
12Atasan saya sangat menghargai hasil kerja saya0%71%29%0%
13Pekerjaan itu sendiri
Pekerjaan yang saya lakukan tidak sesuai dengan jobdescription14%57%29%0%
14Saya tidak bisa menyelesaikan tugas-tugas saya selama Jam kerja0%29%57%
15Tanggung jawab
Saya merasa puas dengan tingkat tanggung jawab dalam pekerjaan yang saya emban0%57%43%0%
16Sebagai perawat saya bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan kepada saya.14%
86%0%0%
17Promosi/Pengembangan karier
Saya puas karena mendapat pelatihan yang sesuai untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan saya 0%57%43%0%
18Kenaikan posisi/ promosi / gaji ditangani dengan adil
dengan memperhatikan masa kerja, kinerja dan
kemampuan14%3%43%0%
Sebanyak 100% perawat BLUD menyatakan puas pada poin pertanyaan 5 tingkat kebersamaan diantara rekan kerja lebih memuaskan saya dan poin pertanyaan 6 rekan kerja saya dikantor ini menyenangkanSedangkan berdasarkan data angket yang disebarkan kepada 5 orang perawat pegawai PNS di Ruang Anak Tulip II A pada tanggal 25-26 Mei 2014, didapatkan hasil: Tabel 2.13 Tingkat motivasi kerja perawat PNSNoPERNYATAANSTP TPCPPSP
1Pemberian insentif tambahan atas suatu prestasi atau kerja ekstra0%40%40%20%0%
2Tersedianya peralatan dan perlengkapan yang mendukung pelayanan0%40%40%20%0%
3Tersedianya fasilitas penunjang RS seperti kamar mandi, tempat parkir, dan kantin0%20%60%20%0%
4Kondisi ruangan kerja terutama berkaitan dengan ventilasi udara, kebersihan dan kebisingan0%40%40%20%0%
5Adanya jaminan atas kesehatan / keselamatan kerja20%40%20%20%0%
6Perhatian institusi rumah sakit terhadap saudara20%40%20%20%0%
7Hubungan antar karyawan dalam kelompok kerja0%0%60%40%0%
8Kemampuan dalam berkerjasama antar karyawan0%0%40%60%0%
9Sikap teman-teman sekerja terhadap saudara0%0%20%80%0%
10Kesesuaian antar pekerjaan dan latar belakang pendidikan saudara20%0%40%40%0%
11Kemampuan dalam menggunakan waktu bekerja dengan penugasan yang diberikan0%0%80%20%0%
12Kemampuan supervisi / pengawas dalam membuat keputusan0%20%60%20%0%
13Perlakuan atasan selama bekerja disini0%20%60%20%0%
14Kebebasan melakukan suatu metode sendiri dalam penyelesaikan pekerjaan0%20%40%40%0%
15Kesempatan untuk meningkatkan kemampuan kerja melalui pelatihan atau pendidikan tambahan0%40%20%40%0%
16Kesempatan untuk mendapat posisi yang lebih tinggi
20%0%60%20%0%
17Kesempatan untuk membuat suatu prestasi dan mendapatkan kenaikan pangkat0%40%40%20%0%
Hasil kuesioner pada perawat dengan status pegawai PNS menunjukkan bahwa sebanyak 80 % perawat merasa puas dengan poin pertanyaan 9 sikap teman-teman sekerja terhadap saudara. Sebanyak 40 % menyatakan merasa tidak puas dengan poin pertanyaan 4 kondisi ruangan kerja terutama berkaitan dengan ventilasi udara, kebersihan dan kebisingan dan poin pertanyaan 1 pemberian intensif tambahan atas suatu prestasi atau kerja ekstraTabel 2.14 Tingkat Kepuasan Kerja perawat PNS
NoPernyataanJawaban
Sangat setujuSetuuTdk setujuSangat tdk setuju
1Kondisi kerja
Saya merasa puas dengan kondisi lingkungan kerja saya0%80%20%0%
2Kondisi kerja sangat menyenangkan dan nyaman0%100%0%0%
3Kebijakan
Saya merasa tidak puas dengan cara rumah sakit
menerapkan kebijakan yang berlaku0%20%80%0%
4Sanksi yang diterapkan oleh rumah sakit tidak merugikan karyawan0%40%60%0%
5Hubungan antar pribadi
Tingkat kebersamaan diantara rekan kerja lebih memuaskan saya20%80%0%0%
6Rekan kerja saya dikantor ini menyenangkan0%100%0%0%
7Supervise
Komunikasi dengan atasan sangat baik20%60%20%0%
8Atasan membantu dalam permasalahan yang
menyangkut pekerjaan0%80%20%0%
9Prestasi
Saya tidak puas dengan prestasi kerja saya saat ini0%20%80%0%
10Saya tidak mendapatkan pengakuan yang selayaknya atas prestasi kerja saya0%20%80%0%
11Pengakuan
Saya sangat dihargai di tempat kerja0%80%20%0%
12Atasan saya sangat menghargai hasil kerja saya0%80%20%0%
13Pekerjaan itu sendiri
Pekerjaan yang saya lakukan tidak sesuai dengan job
Description0%40%60%0%
14Saya tidak bisa menyelesaikan tugas-tugas saya selama Jam kerja0%0%100%0%
15Tanggung jawab
Saya merasa puas dengan tingkat tanggung jawab dalam pekerjaan yang saya emban0%100%0%0%
16Sebagai perawat saya bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan kepada saya.0%
100%0%0%
17Promosi/Pengembangan karier
Saya puas karena mendapat pelatihan yang sesuai untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan saya 0%80%20%0%
18Kenaikan posisi/ promosi / gaji ditangani dengan adil
dengan memperhatikan masa kerja, kinerja dan
kemampuan0%100%0%0%
Hasil kuesioner pada perawat dengan status pegawai PNS menunjukkan bahwa sebanyak 100% perawat menyatakan setuju pada poin pertanyaan 2 kondisi kerja sangat menyenangkan, poin 6 rekan kerja saya dikantor menyenangkan, poin 15 saya merasa puas dengan tingkat tanggung jawab dalam pekerjaan yang diemban, poin 16 sebagai perawat saya bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan kepada saya, poin 18 kenaikan posisi/promosi/gaji ditangani dengan adil dengan memperhatikan masa kerja, kinerja, dan kemampuan.2. Sarana dan Prasarana (M2)
a. Lokasi Denah Ruangan
Lokasi penerapan proses manajerial keperawatan ini dilakukan pada Ruang Anak Tulip IIA di Lantai 2 Tulip RSUD Ulin Banjarmasin.
b. Peralatan dan FasilitasBerdasarkan hasil observasi, didapatkan bahwa lingkungan Ruang Anak Tulip IIA sudah bisa dikategorikan cukup bersih akan tetapi pada beberapa waktu kadang terlihat adanya sampah disekitar depan ruangan. Berdasarkan observasi rak sepatu/sandal hanya tersedia di ruang observasi Ruang Anak Tulip IIA sebanyak 1 buah, dan kadang terlihat sandal/sepatu dari keluarga pasien berserakan dilantai diatas jam siang bahkan pada malam hari.
Pada setiap bed pasien banyak keluarga pasien yang meletakkan barang-barang bawaan disekitar bed yang kurang tersusun dengan rapi dan masih terlihat berantakan. Pada daerah sekitar Ruang Anak Tulip IIA saat pengkajian tampak keluarga pasien yang berkunjung terlalu banyak, tidak masuk bergantian saat bertamu, serta keluarga pasien yang menunggu terlihat juga ikut tidur atau duduk di bed pasien.Sarana dan prasarana : saat pengkajian didapatkan bahwa keadaan fasilitas seperti WC dan kamar mandi pasien sudah mencukupi, terdapat WC pada setiap blok ruangan, hanya saja kebersihannya kurang terjaga, masih ada beberapa WC yang terlihat kurang tertata rapi. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pasien dan keluarga WC dan kamar mandi sebenarnya cukup bersih, namun ada beberapa WC yang menimbulkan bau yang tidak enak setelah dipakai. Hal ini juga di dukung dari hasil observasi pada tanggal 25 Mei 2015, pada blok ruangan observasi dan blok ruangan infeksi & neurologi tercium bau yang tidak enak. Peralatan seperti pispot tidak ditemukan di setiap WC, akan tetapi hanya ada 1 WC yang terdapat Urinal. Gambaran umum jumlah tempat tidur di Ruang Anak Tulip IIA adalah 42 tempat tidur.c. Buku kelengkapan administrasi
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan staff adminstrasi Ruang Anak Tulip IIA dikatakan terdapat Arsip pembayaran pasien, Buku Sensus pasien, Buku penyerahan status MR, Buku penyerahan SMF, Buku penyerahan BPJS, dan Protap pelaksanaan adminstrasi pasien.
d. Daftar Inventaris Barang
Data inventaris ruang rawat inap tahun 2015 Ruang Anak Tulip IIA mengenai perlengkapan alat-alat kantor yang ada di Ruang Anak Tulip IIA seperti uraian dibawah ini :
a. Daftar barang alat kedokteran dan keperawatan di Ruang Anak Tulip IIA RSUD ULIN BanjarmasinNoNama barangJumlah Alat BaikRatio Ideal
1Tensi Meter33/ Ruangan
2Stetoskop22/ Ruangan
3Manset Dewasa33/ Ruangan
4Pinset Anatomis11/Ruangan
5Pinset Cirugis11/Ruangan
7Gunting verban22/Ruangan
8Gunting Lancip Bengkok11/Ruangan
9Klem Arteri22/Ruangan
10Bak Intrumen Besar11/Ruangan
11Bak Intrumen Sedang22/Ruangan
12Bak Intrumen Kecil11/Ruangan
13Bak Spuit12/Ruangan
14Nierbeken22/Ruangan
15Regulator Oksigen66/Ruangan
16Kereta Oksigen Kecil11/Ruangan
17Brankar11/Ruangan
18Masker Oksigen Lengkap33/Ruangan
19Nasal Kateter Oksigen33/Ruangan
20Suction pump fortabel11/Ruangan
21Reflek Hammer11/Ruangan
22Tromol Gaas11/Ruangan
23Oksigen Sentral2424/ Ruangan
24Ambu Beg 11/ Ruangan
25Urinal 11/ Ruangan
26Termometer Digital/Raksa11/ Ruangan
27Tourniquet33/ Ruangan
28Buli Buli Panas11/ Ruangan
29Senter 11/ Ruangan
30Nebulizer 22/ Ruangan
31Ranjang Pasien Lama4242/ Ruangan
32Standar infuse beroda dan tidak beroda4242/ Ruangan
33Lampu Emergency44/ Ruangan
34Tabung pemadam kecil33/ Ruangan
35Lemari obat emergency11/ Ruangan
36Nebul Mask55/ Ruangan
37Gel lubrication11/ Ruangan
38Betadine11/ Ruangan
39Mayo1515/ Ruangan
40NGT ukuran 522/ Ruangan
41Surflu ukuran 252626/ Ruangan
42Urine bag11/ Ruangan
43Infuse RL55/ Ruangan
44Infuse Nacl55/ Ruangan
45Infuse D566/ Ruangan
46Infuse D1066/ Ruangan
47Infuse Asering44/ Ruangan
48Infuse D5 Ns88/ Ruangan
49Diazole77/ Ruangan
50KA-EN 1B22/ Ruangan
51KA-EN 3B44/ Ruangan
52Tridex 27B44/ Ruangan
53Sanbe Hest 13022/ Ruangan
54Infusa M-2011/ Ruangan
55FIMA HES 20011/ Ruangan
56Infus set44/ Ruangan
57Infus Pump22/ Ruangan
58Syringe Pump11/ Ruangan
60Timbangan BB/TB33/ Ruangan
kelengkapan alat kesehatan di Ruang Anak Tulip IIA terlihat belum lengkap, tempat penataan peralatan masih ada yang tidak rapi dan tersebar di Ners Station dan di ruang tindakan.
b. Daftar alat rumah tangga di Ruang Anak Tulip IIANo.Nama barangJumlah Alat BaikRatio Ideal
1Kipas angin baling-baling88/ Ruangan
2Kipas angin putar11/ Ruangan
3Kulkas33/ Ruangan
4Lampu 3434/ Ruangan
5Wastafel22/ Ruangan
6Dispenser11/ Ruangan
7TV99/ Ruangan
8Jam dinding 33/ Ruangan
9Tempat wudhu11/ Ruangan
10Lampu panjang2424/ Ruangan
11Lampu bulat1010/ Ruangan
12Lemari linen 11/ Ruangan
13Bak sampah non medis99/ Ruangan
14Bak sampah medis33/ Ruangan
15Tabung pemadam kecil55/ Ruangan
16Brankar11/ Ruangan
17Tempat Spuit11/ Ruangan
Sedangkan untuk pengadaan peralatan pelayanan di Ruang Anak Tulip IIA RSUD Ulin Banjarmasin, ada beberapa peralatan yang kurang seperti jumlah bantal dan rak sepatu/sendal yang tersedia di ruangan. Pengelolaan sampah di Ruang Anak Tulip IIA seperti sampah medis, non medis dan sampah pasien sudah cukup bagus dimana sudah tersedia tempat sampah medis, non medis dan sampah pasien. Seharusnya pada setiap blok diberikan 1 rak sepatu/sendal. Keadaan kipas angin di Ruang Anak Tulip IIA sudah mencukupi karena pada setiap blok ruangan terdapat kipas angin yang dapat berfungsi dengan baik dan setiap blok ruangan terdapat televisi LED untuk pasien mendapat hiburan selama hospitalisasi agar tidak bosan. Dari 4 wasteful yang terdapat di dalam ruangan semuanya bisa digunakan, tetapi tampak sedikit kotor karena dipergunakan keluarga pasien untuk mencuci piring dan gelas. Ruangan juga sudah memiliki lemari khusus untuk meletakkan arsip dan untuk menyimpan obat injeksi.c. Daftar alat kantor diRuang Anak Tulip IIANo Nama barangJumlah Alat BaikRatio Ideal
1Loker perawat 11/ Ruangan
2Lemari arsip besi11/ Ruangan
3Lemari obat 22/ Ruangan
4Telepon 11/ Ruangan
5Papan tulis putih (besar)11/ Ruangan
6Papan tulis putih (kecil)11/ Ruangan
8Kursi besi 1 set1414/ Ruangan
9Kursi putar11/ Ruangan
10Lemari kayu33/ Ruangan
11Meja kerja1111/ Ruangan
12Kalkulator 11/ Ruangan
13Lampu Emergency 44/ Ruangan
14Tromol obat 22/ Ruangan
15Printer 11/ Ruangan
16Komputer11/ Ruangan
Kelengkapan alat kantor seperti loker perawat lemari arsip besi sudah ada namun tidak dipergunakan dengan baik, masih terlihat arsip-arsip dan blanko keperawatan yang kurang tertata rapi. Kursi besi 1 set ada 14 yang keadaannya masih bagus.
d. Daftar barang linen di Ruang Tulip IIANoNama BarangJumlah Alat BaikRatio Ideal
1Perlak 22/ Ruangan
2Kasur busa4242/ Ruangan
3Kain sampiran11/ Ruangan
4Seprai biru/putih5050/ Ruangan
Kelengkapan alat tenun yang ada di Ruang Anak Tulip IIA RSUD Ulin Banjarmasin berdasarkan data yang didapatkan saat pengkajian terlihat bahwa kelengkapan linen pada Ruang Anak Tulip IIA terlihat sudah belum lengkap. Jumlah sprei yang ada hanya sekitar 4 buah, belum mencukupi standar Depkes, yaitu 1: 5 atau 1 pasien harus memiliki 5 buah seprei dan juga seperti pengadaan sarung bantal.Alur Pengelolaan Peralatan
3. Metode (M3)3. Metode (M3)a. Penerapan SP2KP
SP2KP adalah sistem pemberian pelayanan keperawatan profesional yang merupakan pengembangan dari MPKP (Model Praktek Keperawatan Profesional) dimana dalam SP2KP ini terjadi kerjasama profesional antara perawat primer (PP) dan perawat asosiet (PA) serta tenaga kesehatan lainnya. Pada aspek proses ditetapkan penggunaan metode modifikasi keperawatan primer (kombinasi metode tim dan metode keperawatan primer).
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan di Ruang Anak Tulip IIA RSUD ULIN Banjarmasin, belum sepenuhnya menerapkan Sistem Pemberian Pelayanan Profesional (SP2KP) karena sumber daya manusia yang tidak memadai. Ruang Tulip IIA mempunyai dua supervisor dengan 4 ketua tim yang memiliki 3-4 anggota perawat pelaksana, dengan adanya pembagian tim berdasarkan jumlah pasien sehingga beban kerja perawat terbagi merata. b. Penerimaan Pasien BaruTabel 2.15 Tabulasi data penerimaan pasien baruNoPernyataanPilihan Jawaban
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
1. Apakah saat pertama kali masuk ke ruangan ini perawat yang menerima pasien memperkenalkan diri pada pasien dan keluarga?60%40%0%
2. Apakah perawat yang bertugas saat menerima pasien baru memperkenalkan siapa perawat yang bertanggung jawab (kepala ruangan, perawat yang bertugas, dll) ?20%46,6%33,4%
3. Apakah pernah mendapatkan penjelasan dari perawat yang bertugas tentang penyakit yang diderita, terapi yang diberikan, anjuran atau larangan saat pertama masuk ke ruangan ini?66,6%33,4%0%
4. Apakah pernah pasien dan keluarga diperkenalkan dengan dokter dan tenaga non keperawatan (misal: tenaga administrasi, ahli gizi, dll)?60%33,4%20%
5. Pernahkah pasien dan keluarga diberikan penjelasan tentang :
a.Fasilitas
b.Jam berkunjung
c.PenungguPasien
1) Penunggu pasien adalah keluarga terdekat pasien.
2) Masing-masing pasien hanya boleh ditunggu satu penunggu.
d.Waktu makan pasien
e.Tata cara pembayaran jasa rumah sakit
f.Penjelasan tentang system sentralisasi/pengumpulan obat66,6%33,4%0%
6. Pernahkah pasien dan keluarga diperkenalkan dengan lingkungan dan ruangan (dapur, kamar mandi, ruang dokter dan ruang perawat, depo obat)?26,6 %66,6%6,67%
7. Pernahkah diberikan anjuran untuk tidak membawa barang berharga?7,34%26,6%0%
8. Pernahkah diperkenalkan dengan pasien lain yang sekamar (bila ada) ?26,6%66,6%6,67%
9. Pernahkah keluarga diberikan penjelasan tentang resiko tertularnya penyakit bagi keluarga/kerabat yang berkunjung?80%20%0%
10. Pernahkah perawat yang bertugas menyarankan untuk menggunakan masker/penutup hidung bagi keluarga/kerabat yang berkunjung?33,4 %46,7%20%
Berdasarkan hasil kuesioner pada 15 perawat dan observasi yang dilakukan, proses penerimaan pasien yang datang di ruangan dilakukan kegiatan PPB (Penerimaan pasien baru). Penerimaan pasien baru di Ruang Anak Tulip IIA masih belum sepenuhnya dilakukan hal ini digambarkan oleh banyaknya presentase yang tinggi dari kategori Selalu 80% di item no 9. Kadang-Kadang 66,6% di item no 6 dan 8. Dilakukan Tidak Pernah 33,4% item no 2. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan hal tersebut terjadi karena berbagai alasan diantaranya yaitu kurangnya waktu dan kesempatan bagi perawat untuk melakukan hal tersebut, karena terlalu banyak pekerjaan yang lain.Tabel 2.16 Tabulasi data penerimaan pasien baru dari pasienNo.Pertanyaaan pada pasien/keluargaYATIDAK
1Apakah saat pertama kali masuk ke ruangan ini perawat yang menerima pasien memperkenalkan diri pada pasien dan keluarga?19,05%80,95%
2.Apakah perawat yang bertugas saat menerima pasien baru memperkenalkan siapa perawat yang bertanggung jawab ( kepala ruangan, perawat yang bertugas.dll) ?4,77%95,23%
3.Apakah pernah mendapatkan penjelasan dari perawat yang bertugas tentang penyakit yang diderita, terapi yang diberikan, anjuran atau larangan saat pertama masuk keruangan ini?52,38%47,62%
4.Apakah pernah pasien dan keluarga diperkenalkan dengan dokter dan tenaga non keperawatan (misal: tenaga administrasi, ahli gizi dll) ?42,86%57,14%
5.Pernahkah pasien dan kelurga diberikan penjelasan tentang :
a. Fasilitas38,1%61,9%
b. Jam berkunjung52,38%47,625
c. Penunggu Klien
1). Penunggu klien adalah keluarga terdekat pasien.
2). Masing-masing klien hanya boleh ditunggu satu penunggu.57,14%42,86%
d. Waktu makan pasien33,33%66,67%
e. Tata cara pembayaran jasa rumah sakit42,8%57,2%
f. Penjelasan tentang sistem sentralisasi/pengumpulan obat33,33%66,67%
6.Pernahkan pasien dan keluarga di perkenalkan dengan lingkungan dan ruangan (dapur, kamar mandi, ruang dokter dan ruang perawat, depo obat) ?14,28%85,72%
7.Pernahkah diberikan anjuran untuk tidak membawa barang berharga?47,3852,38%
8.Pernahkah diperkenalkan dengan klien lain yang sekamar (bila ada) ?14,28%85,72%
9.Pernahkah keluarga diberikan penjelasan tentang resiko tertularnya penyakit bagi keluarga/kerabat yang berkunjung?23,80%76,2%
10.Pernahkan perawat yang bertugas menyarankan untuk menggunakan masker/penutup hidung bagi keluarga/kerabat yang berkunjung?9,53%90,47%
Berdasarkan hasil kuesioner pada 21 sampel random pada pasien di Ruang Rawat Inap Anak Tulip IIA, didapatkan hasil bahwa pada pelaksanaan pelayanan penerimaan pasien baru di Ruang Anak Tulip IIA belum berjalan dengan baik, terlihat dari hasil kuisioner yang tidak sebanyak 95,23% pada item nomer 2, Serta dari 10 item pertanyaan yang diberikan pasien lebih banyak menjawab pada kategori Tidak. Hanya 57,14% yang menjawab YA pada item nomer 5.C, Jika disesuaikan dengan hasil kuisioner dari perawat. Terdapat kaitan bahwa pelaksanaan penerimaan pasien baru di Ruang anak Tulip IIA belum terlaksana dengan baik, sehingga pelayanan yang diberikan kepada pasien untuk penerimaan pasien baru bem maksimal diberikan. c. Sentralisasi obatTabel 2.17 Tabulasi data Sentralisasi obatNoPernyataanPilihan Jawaban
Selalu dilakukanDilakukanKadang-kadang dilakukanTidak pernah dilakukan
1. Apakah obat yang telah di resepkan dan telah diambil oleh keluarga diserahkan kepada perawat dengan menerima lembar serah terima obat33,4%26,6%33,4%6,67%
2. Apakah perawat menuliskan nama pasien, register, jenis obat, jumlah dan sediaan (bila perlu) dalam kartu control; dan diketahui (ditanda tangani) oleh keluarga / klien dalam buku masuk obat.33,4%33,4%20%13,4%
3. Apakah keluarga atau klien selanjutnya mendapatkan penjelasan kapan / bila mana obat tersebut akan habis.26,6%46,6%26,7%0%
4. Apakah obat yang telah diserahkan selanjutnya disimpan oleh perawat dalam kotak obat dan obat yang telah diterima untuk selanjutnya disalin dalam buku daftar penerimaan obat53,3%46,6%0%6,67%
5. Apakah obat obat yang telah disimpan untuk selanjutnya diberikan olrh perawat dengan memperhatikan alur yang tercantum dalam buku daftar pemberian obat dengan terlebih dahulu dicocokkan dengan terapi di instruksi oleh dokter dan kartu obat yang ada pada klien46,6%40%13,3%0%
6. Apakah pada saat pemberian obat , perawat menjelaskan macam obat, kegunaan, jumlah obat, dan efek samping.46,6%33,4%20%0%
7. Apakah sediaan obat yang ada selanjutnya di cek tiap pagi oleh ketua ruangan/ petugasyang ditunjuk dan didokumentasikan dalam buku masuk obat26,6%40%26,6%6,67%
8. Apakah obat yang hampir habis akan di informasikan pada keluarga kemudian di mintakan kepada dokter penanggung jawab pasien46,6%40%13,4%0%
9. Apakah penambahan atau perubahan jenis, dosis atau perubahan route pemberian obat akan di masukkan dalam buku masuk obat dan sekaligus di lakukan perubahan dalam kartu sediaan obat40%46,6%13,4%0%
10. Apakah pemberian obat yang bersifat tidak rutin ( sewaktu saja) maka dokumentasi hanya dilakukan oleh perawat pada buku masuk obat dan selanjutnya di informasikan pada keluarga dengan kartu kusus obat33,4%26,6%20%20%
Berdasarkan hasil kuesioner pada 15 orang perawat dan observasi yang dilakukan obat-obatan pada semua perawatan pasien di Ruang Anak Tulip IIA, semua obat dikelola di ruang perawat hal ini digambarkan oleh presentase yang tinggi dari kategori Selalu Dilakukan 53,3% pada item no 4, kategori Dilakukan 46,6% pada item no 4. Kategori Kadang-Kadang 33,4% pada no item 1. Kategori Tidak Pernah dilakukan 13,34% item no 2. Jenis obat-obatan yang dimaksud meliputi sediaan injeksi. Terbukti dengan adanya lemari tempat peletakkan obat dan buku injeksi, namun sayangnya belum ada buku catatan khusus (lembar serah terima) untuk penerimaan obat-obatan yang diserahkan pasien pada perawat dan tidak adanya tanda tangan oleh keluarga/pasien dalam buku masuk obat, serta ada beberapa item yang belum sepenuhnya dilakukan, yaitu pada item 10. Hal ini berhubungan karena masih kurangnya kesadaran mengenai kepentingan melakukan sentralisasi obat.d. Supervisi KeperawatanTabel 2.18 Tabulasi Data Supervisi KeperawatanNoPernyataanPilihan Jawaban
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
1. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan di supervisi66,6%26,6%6,67%
2. Supervisor menetapkan tujuan supervisi66,6%33,4%0%
3. Supervisor ikut dalam pendokumentasian kegiatan pelayanan bersama-sama ketua tim dan perawat pelaksana7,33%26,7%0%
4. Supervisor meneliti dokumentasi status pasien66,6%33,4%0%
5. Supervisor mendapatkan hal-hal yang perlu di lakukan pembinaan46,6%53,4%0%
6. Supervisor memanggil ketua tim dan perawat pelaksana yang perlu dilakukan pembinaan33,4%46,6%20%
7. Supervisor mengklasifikasi permasalahan yang ada40%60%0%
8. Supervisor memberikan masukan pada ketua tim dan perawat pelaksana40%60%0%
9. Supervisor mengevaluasi hasil bimbingan33,4%60%13,3%
10. Supervisor memberikan reward atau umpan balik kepada ketua tim dan perawat pelaksana26,6%40%33,4%
Berdasarkan hasil kuesioner pada 15 orang perawat dan observasi dengan supervisor Ruang Anak Tulip IIA diketahui bahwa supervisor cukup aktif melakukan supervisi dan bimbingan pada mahasiswa yang sedang berpraktik di Ruang Anak Tulip IIA, hal ini digambarkan oleh presentase yang tinggi dari kategori Selalu 66,6% di item no 1,2 dan 3. Sedangkan pada kategori Kadang-Kadang 60% di no item 7,8 dan 9. Namun pada kategori Tidak Pernah 33,4% item no 10. Untuk supervisi yang dilakukan pada perawat di ruang Tulip IIA bersifat situasional (tidak terjadwal).
e. Discharge planning
Tabel 2.19 Tabulasi Data Discharge planning di Ruang Anak Tulip IIA RSUD Ulin Banjarmasin (26 27 Mei 2015)NoPernyataanPilihan Jawaban
Selalu dilakukan Dilakukan Kadang-kadang dilakukan Tidak pernah dilakukan
1. Setiap pasien yang mau pulang dilakukan discharge planning20%40%33,33%6,67%
2. Setiap pasien yang pulang diberikan health education 33,33%33,33% 33,33%
3. Setiap pasien yang mau pulang diajarkan cara perawatan mandiri di rumah40 %40%6,67%13,33%
4. Setiap pasien pulang paksa dilakukan discharge planinning40%26,67%20%13,33%
5. Dorongan untuk melakukan discharge planning timbul dari diri anda sendiri33,33%40%13,33%13,33%
6. Kepala ruangan memimpin discharge planning6,67%40%6,67%46,67%
7. Pelaksanaan discharge planning dilakukan kepada pasien dan keluarga26,67%46,67%20%6,67%
8. Discharge planning dilakukan setelah pelunasan administrasi20%40%26,67%13,33%
9. Discharge planning yang anda lakukan sesuai dengan prosedur, kerana berpengaruh pada asuhan keperawatan26,67%53,33%20%
10. Meskipun perawat sibuk dengan urusannya, perawat tetap melaksanakan discharge planning26,67%53,33%13,33%6,67%
Berdasarkan hasil kuesioner pada 15 orang perawat dan hasil observasi pada pasien, diketahui bahwa discharge planning telah dilakukan terlihat dari jawab pada item 3 dan 4 sebesar 40%. Selain itu, pada item 9 dan 10 sebesar 53,33%.tetapi, pelaksanaan ronde diruang kurang maksimal karena pada item 6 perawat menjawab pada kategori tidak pernah dilakukan sebesar 46,67%. Berdasarkan observasi, Pasien yang ingin pulang di Ruang Anak Tulip IIA, telah dilakukan Discharge planning dengan adanya inform consent, serta telah dilakukan pendidikan kesehatan selama perawatan. Pada pasien yang pulang atas permintaan sendiri (APS) beberapa perawat mengatakan tetap dilakukan discharge planning, dan menyampaikan kemungkinan apa yang bisa terjadi pada pasien. Discharge planning di Ruang Anak Tulip IIA hanya berupa pernyataan secara lisan tanpa ada bukti tertulis dan format yang jelas serta pemberian leaflet untuk perawatan pasien selama dirumah. f. Ronde Keperawatan
Tabel 2.20 Tabulasi data Ronde keperawatan di Ruang Anak Tulip IIA RSUD Ulin Banjarmasin (26-27 Mei 2015)NoPernyataanPilihan Jawaban
Selalu dilakukanDilakukanKadang-kadang dilakukan Tidak pernah dilakukam
1. Apakah di ruangan ini dilakukan ronde keperawatan20%26,67%53,33%
2. Penetapan kasus minimal satu hari sebelum waktu pelaksanaan ronde13,33%20%13,33%53,33%
3. Pemberian informed concent kepada pasien atau keluarga46,67%26,67%6,67%20%
4. Perawat (ketua tim) menjelaskan keadaan dan data demografi pasien13,33%6,67%26,67%20%
5. Perawat (ketua tim) menjelaskan masalah keperawatan utama13,33%6,67%26,67%20%
6. Perawat (ketua tim) menjelaskan intervensi yang akan dilakukan33,33%33,33%13,33%20%
7. Perawat menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil33,33%20%26,67%20%
8. Ronde keperawatan dilakukan sesuai dengan langkah-langkah ronde keperawatan20%26,67%53,33%
9. Dalam pelaksanaan ronde dilakukan tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah ditetapkan20%26,67%6,67%46,67%
10. Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada pasien tersebut serta menetapkan tindakan yang perlu dilakukan26,67%13,33%26,67%33,33%
Berdasarkan hasil kuesioner pada 15 perawat, kegiatan ronde keperawatan tidak pernah dilakukan di Ruang Anak Tulip II A terlihat dari hasil item 1, 2, 8 yang termasuk teringgi dalam kategori Tidak Pernah dilakukan. Tetapi, untuk informed consent perawat di Ruang Anak Tulip IIA selalu dilakukan dengan persentase sebanyak 46,67%. Ronde keperawatan di Ruang Anak IIA tidak pernah dilakukan, selain itu pelaksanaannya masih belum sesuai teori, dan tidak ada format khusus untuk lembar dokumentsi ronde keperawatan, dan ronde yang biasa dilakukan hanya bersifat diskusi yang terkadang tidak selalu direncanakan sebelumnya tergantung dengan situasi dan kondisi. g. Timbang Terima
Tabel 2.21 Tabulasi Data Timbang Terima di Ruang Anak Tulip IIA RSUD Ulin Banjarmasin (26-27 Mei 2015)NoPernyataanPilihan Jawaban
Selalu dilakukanDilakukan Kadang-kadang dilakukanTidak pernah dilakukan
1. Saat timbang terima perawat menyiapkan status pasien20%40%40%
2. Perawat telah menyiapkan buku catatan dan peralatan tulis80%20%
3. Ketua tim dalam keadaan siap73,33%26,67%6,67%
4. Timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan pada pergantian shift dari malam ke pagi dari pagi ke sore. Sedangkan pergantian shift dari sore ke malam dipimpin oleh ketua tim 20%26,67%46,67%
13,33%
5. Dilaksanakan setiap pergantian shift33,33%33,33%33,33%
6. Pelaksanaan dimulai dari nurse station40%26,67%26,67%6,67%
7. Timbang terima dilanjutkan melihat langsung kondisi pasien13,33%40%33,33%6,67%
8. Hal-hal yang sifatnya khusus dicatat dan di serah terimakan pada perawat shift berikutnya53,33%40%6,67%
9. Perawat shift berikutnya validasi data ke pasien53,33%13,33%26,67%6,67%
10. 1Perawat menyapa pasien dan menanyakan kondisi/ keluhan yang dirasa saat ini60%33,33%6,67%
11. Waktu untuk timbang terima tidak lebih dari 10 menit kecuali pasien kondisi khusus33,33%46,67%13,33%6,67%
12. Penyampaian dilakukan singkat dan jelas40%46,67%6,67%
13. Perawat menyebutkan identitas pasien40%40%20%
14. Perawat menyebutkan diagnosa medis40%40%20%
15. Perawat menyebutkan data obyektif33,33%26,67%40%
16. Perawat menyebutkan data penunjang lain26,67%40%33,33%
17. Perawat menyebutkan tindakan keperawatan yang dilaksanakan33,33%46,67%20%
18. Perawat menyebutkan intervensi kolaboratif dan juga menyebutkan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya26,67%46,67%20%
19. Perawat kembali ke nurse station untuk mendiskusikan hasil validasi data langsung13,33%66,67%6,67%13,33%
20. Perawat yang memimpin timbang terima menyebutkan rencana kerja bagi shift berikutnya dan mendokumentasikan pelaksanaan timbang terima di buku laporan oleh ketua tim20%40%26,67%13,33%
Berdasarkan hasil kuesioner pada 15 perawat dan observasi di Ruang Anak Tulip IIA diketahui timbang terima sudah dilakukan dengan cukup baik, hal ini digambarkan oleh banyaknya presentase yang tinggi dari kategori selalu 80% pada item 2, dan kategori dilakukan pada item 19. Sedangkan pada kategori kadang-kadang dilakukan sebanyak 46,67% pada item 4. Tetapi pelaksanaannya masih belum terlaksana sesuai teori terlihat dari hasil kategori tidak pernah dilakukan sebesar 13,33% pada item 4, 19 dan 20. Berdasarkan hasil observasi, Timbang terima di Ruang Anak biasanya dilakukan tidak didepan pasien (terutama pada shift sore dan malam) biasanya hanya dilakukan di Ners Station. Namun dari supervisor sendiri telah mengusahakan untuk melakukan timbang terima secara ideal, terbukti dengan setiap perpindahan shift malam ke shift pagi dilakukan timbang terima sekaligus bed side teaching yang langsung dipimpin oleh supervisor dengan perawat dinas pagi.h. Dokumentasi Keperawatan
Tabel 2.22 Tabulasi Dokumentasi Keperawatan di Ruang Anak Tulip IIA RSUD Ulin Banjarmasin NoPernyataanPilihan Jawaban
Selalu dilakukanDilakukanKadang-kadang dilakukanTidak pernah dilakukan
1. Pengkajian pada waktu klien masuk diikuti pengkajian head to toe46,67%40%13,335
2. Pengkajian dilakukan secara komprehensif40%46,67%6,67%6,67%
3. Lembar dokumentasi asuhan keperawatan berisi : Nama, Umur, Jenis kelamin, Tanggal dan Nomer Register klien73,33%40%
4. Pada kolom problem ditambahkan data subyektif dan obyektif46,67%53,33%
5. Pada kolom intervensi, intervensi langsung terhadap penyelesaian masalah40%60%
6. Pada kolom evaluasi dicatat keadaan klien sebagai pengaruh dari intervensi, jam dan paraf perawat40%53,33%6,67%
7. Setiap masalah yang di identifikasi di evaluasi minimal tiap 8 jam ( setiap pergantian jaga)33,33%46,67%20%
8. Dokumentasi merupakan alat perekam masalah yang berkaitan dengan klien sehingga dapat dijadikan sebagai alat komunikasi antar tenaga kesehatan53,33%40%6,67%
9. Semua tindakan keperawatan yang belum, sedang dan telah diberikan dicatat dengan lengkap40%53,33%6,67%
10. Format catatan perawatan yang mencakup problem, intervensi dan evaluasi yang telah disusun berdasarkan SAK40%46,67%20%
Berdasarkan hasil kuisioner dari 15 perawat yang bertugas di Ruang Anak Tulip IIA RSUD Ulin Banjarmasin, terlihat bahwa pelaksanaan pendokumentasian keperawatan berjalan dengan baik terlihat dari hasil 73,33% pada kategori selalu dilakukan pada item nomer 3, serta 60% pada kategori dilakukan pada item nomer 5. Tetapi dokumentasi keperawatan masih belum lengkap terlihat dari hasil 6,67% pada kategori tidak pernah dilakukan pada item nomer 2.4. Keuangan dan Pemasaran (M4/Money and Marketing)
Ruang Anak Tulip IIA merawat pasien dengan jumlah hari perawatan perbulannya berfluktuasi. Hal ini dilihat dari data pasien Ruang Anak Tulip IIA bulan Januari-Maret 2015 pada Tabel 2.23.Tabel 2.23 Data Pasien Ruang Anak Tulip IIA Periode Januari-Maret 2015BULANJumlah Hari/BulanJumlah Tempat TidurJumlah Hari PerawatanJumlah Lama DirawatJumlah pasien Keluar
Januari3142780863215
Februari 2842777740211
Maret3142845783202
TOTAL904224022386628
BOR pada serangkaian data sesuai dengan kapasitas tempat tidur pasien di Ruang Anak Tulip IIA selama bulan Januari-Maret 2015 yaitu:
Formula :
BOR = == 63%Hal ini menunjukan bahwa nilai parameter BOR di Ruang Anak Tulip IIA untuk bulan Januari-Maret 2015 adalah 63% dan nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes, 2005).1) Alur pasien masuk
POLIKLINIK
IGD
TPPO
RUANG RAWAT INAP
PULANG ATAS IJIN DOKTER
PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI
PINDAH RUANG RAWAT
MENINGGAL
ADMINISTRASI
Gambar.2.5 Alur Pasien Masuk dari Luar Rumah Sakit
Gambar 2.6 Alur pasien dari dalam rumah sakit2) ALOS
Nilai ALOS Ruang Anak Tulip IIA pada bulan Januari-Maret 2015 adalah:
ALOS = =
ALOS = = 4 hariJadi rata-rata lama perawatan pasien di ruang pada bulan Januari-Maret 2015 Ruang Anak Tulip IIA adalah 4 hari
3) BTONilai BTO Ruang Anak Tulip IIA pada bulan Januari-Maret 2015 adalah :
BTO = =BTO = = 15 Kali
Jadi selama bulan Januari-Maret 2015, BTO Sebanyak 15 kali.4) TOI
Nilai TOI Ruang Anak Tulip IIA pada bulan Januari-Maret 2015 adalah:
TOI =
TOI = = = 2 hari
Jadi, rata-rata tenggang perputaran dari bulan Januari Maret 2015 adalah 2 hari5) ProdukProduk unggulan yang ditawarkan Ruang Anak Tulip IIA dalam pelayanan adalah kemoterapi khusus anak yang belum ada di Rumah Sakit lain di daerah Banjarmasin. Selain itu, produk lain yang ditawarkan adalah terapi syok anafilaktif (Anti Hemophilic Factor).6) KeuanganBerdasarkan wawancara dengan supervisor Ruang Anak Tulip IIA, setiap pembayaran jasa pelayanan sebanyak 5% dimasukkan ke dalam dana simpanan Ruang Anak Tulip IIA. Selain itu, sebanyak 50% dari pembayaran bimbingan mahasiswa juga masuk dalam dana tersebut. Dana simpanan ini digunakan untuk keperluan ruangan dan kepentingan pasien yang mendesak.
Pembiayaan pasien sebagian besar dari BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial), Sedangkan sisanya dari Umum (Biaya Sendiri). Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan. BPJS terdiri dari BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan. BPJS Kesehatan mulai operasional mulai bulan januari 2014. Peserta BPJS Kesehatan ada 2 kelompok yaitu PBI (Penerima bantuan iuran) jaminan kesehatan dan bukan PBI jaminan kesehatan. PBI adalah peserta jaminan kesehatan bagi fakir miskin dan orang tidak mampu sebagaimana diamanatkan UU SJSN yang iurannnya dibayari pemerintah sebagai peserta program jaminan kesehatan. Peserta PBI adalah fakir miskin yang ditetapkan oleh pemerintah dan diatur melalui peraturan pemerintah. Peserta bukan PBI jaminan kesehatan terdiri atas pekerja penerima upah dan anggota keluarganya, pekerja bukan penerima upah dan anggota keluarganya, dan bukan pekerja dan anggota keluarganya.No.Kelompok PasienJumlah
1UMUM192
2. BPJS NON PBI349
3.BPJS PBI44
4.Jamkesprov31
5Pihak ketiga7
Tabel 2.24 Pembiayaan Pasien yang Rawat Inap di Ruang Anak Tulip IIA pada bulan Januari-Maret 2015Tabel 2.25 Jenis Pembayaran di Ruang Anak Tulip IIANO.Jenis PembayaranUMUMJamkesprov
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.Ruangan
Visite Dokter
Konsultasi dokter
BAKHP
Gizi
Parsial care anak
Total care anak (24jam)
Kemoterapi
Terapi oksigen (l/m)Rp.75.000/ hari
Rp.42.000
Rp.36.250
Rp.5.000
Rp.15.000
Rp.75.000
Rp.200.000
Rp.805.500
Rp.2.100Rp.75.000/ hari
Rp.42.000
Rp.36.250
Rp.5.000
Rp.15.000
Rp.75.000
Rp.200.000
Rp.805.500
Rp.2.100
5.Mesin (M5)
SOP yang tersedia di ruang anak adalah sebagai berikut:
Tabel 2.26 SOP yang ada di Ruang Anak Tulip IIA RSUD Ulin BanjarmasinNo.Standar Operasional Prosedur (SOP)
1.SOP penimbangan berat badan
2.SOP pemberian obat via injeksi
3.SOP memasang infus
4.SOP pemasangan NGT dan pemberian makan lewat sonde
5.SOP pemasangan kateter
6.SOP terapi oksigen
8.SOP oral hygiene
9.SOP resusitasi jantung paru
10.SOP penatalaksanaan suction
11.SOP memasang bidai infus
12.SOP memberikan transfusi darah
13.SOP memasang venflon
14.SOP fisioterapi dada
15.SOP latihan batuk efektif
16.SOP latihan pernapasan dalam
17.SOP pengukuran intake & output cairan
18.SOP nebulizer
19.SOP pengukuran lingkar perut
20.SOP pemberian obat supositoria
21.SOP pengambilan darah vena
22.SOP manajemen nyeri keperawatan
23.SOP implementasi keperawatan drambuise
24.SOP implementasi pemasangan infus pump
25.SOP implementasi keperawatan kemoterapi
26.SOP persiapan & aplusing obat kemoterapi
27.SOP menilai tingkat kesadaran menggunakana GCS
28.SOP implementasi keperawatan mantoux test
29.SOP persiapan anak pulang
Tabel 2.27 Standar asuhan keperawatan anakNo.ASKEP
1.SAK aktual/risiko ketidakeektifan bersihan jalan nafas
2.SAK aktual/risiko kekurangan volume cairan tubuh
3.SAK hipertermia
4.SAK aktual/risiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
5.SAK ketidakefektifan pola nafas
6.SAK nyeri
7.SAK intoleransi aktifitas
8.SAK perubahan perfusi jaringan perifer
9.SAK risiko tinggi infeksi
10SAK kecemasan orang tua
Kegiatan penilaian terhadap kesesuaian pelaksanaan tindakan keperawatan maupun medis dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) memerlukan lembar penilaian berupa SOP kegiatan yang dilakukan. Ruang Anak Tulip IIA sudah memiliki SOP tindakan keperawatan (terlampir).
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan supervisor Ruang Anak Tulip IIA, SOP yang ada di ruangan merupakan SOP yang lama dan belum direvisi. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di ruangan, penilaian terhadap kesesuaian pelaksanaan tindakan keperawatan maupun medis dengan SOP didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 2.28 Jumlah persentasi tindakan dari tanggal 24 Mei-25 Mei 2015
NoKegiatanJumlah TindakanPersentase (%)
1Pemasangan infus290,47%
2Pemasangan bidai infus296,15%
3Pemasangan transfusi darah264,58%
Rata-rata681,17%
Berdasarkan tabel di atas, rata-rata tindakan yang dilakukan di Ruang Anak Tulip IIA sudah baik dan sesuai dengan SOP yang ada di ruangan. Pada tindakan pemasangan infus sebesar 90,47% sesuai dengan SOP akan tetapi ada beberapa aspek yang tidak dilakukan seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan dan memakai sarung tangan saat tindakan.Tindakan pemasangan bidai infus memiliki presentase 96,15% sesuai dengan SOP ruangan, tetapi untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan tidak melakukan.Pada tindakan pemasangan transfusi darah memiliki nilai 64,58 % sessuai dengan SOP ruangan, akan tetapi ada beberapa aspek yang tidak dilakukan oleh perawat.6. Hasil Evaluasi SAK (Instrumen A) di Ruang Anak Tulip IIA RSUD Ulin Banjarmasin
Tabel 2.29 Evaluasi SAK di Ruang Anak Tulip IIA RSUD Ulin Banjarmasin NONilai Askep Yang Dinilai
Persentase
1Pengkajian60%
2Diagnosa Keperawatan70%
3Perencanaan50%
4Tindakan Keperawatan66,67%
5Evaluasi20%
6Catatan Keperawatan80%
Rata-rata69,34%
Berdasarkan hasil observasi pada 10 status pasien menunjukkan penerapan Standar Asuhan Keperawatan secara keseluruhan sudah cukup baik sesuai dengan standar penerapan yang ada di RSUD Banjarmasin yaitu mencapai 69,34%, namun dalam hal Evaluasi masih kurang baik yaitu sebesar 20%. Kemungkinan hal ini dikarenakan format RS yang hanya menggunakan SOAP.Sesuai dengan kesepakatan penerapan SAK di RSUD Ulin Banjarmasin, dokumentasi Keperawatan hanya dilakukan pada 2 lembar format, yaitu lembar pengkajian sekaligus lembar penegakan diagnosa dan lembar catatan keperawatan yang terdiri atas isian Subjek (S), Objektif (O), Assessment (A), Planning (P) dan sesuai konsep, asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi. Pada perhitungan yang telah dilakukan, tampak, SAK yang belum baik. Hal ini karena kebanyakan catatan perkembangan pasien di Ruang Anak Tulip IIA hanya ditulis dengan SOAP, serta pengisian pada catatan keperawatan kurang lengkap dengan tidak adanya jam dalam pendokumentasian tindakan keperawatan yang telah dilakukan.7. Hasil evaluasi persepsi pasien/keluarga terhadap mutu asuhan keperawatan (Instrumen B) di Ruang Anak Tulip IIAInstrument B adalah alat ukur untuk mengevaluasi tentang persepsi pasien/keluarga terhadap mutu asuhan keperawatan dengan cara menyebar kuesioner kepada pasien atau keluarga di Ruang Anak Tulip IIA yang memenuhi kriteria, yaitu sudah di beri tindakan dan bersedia mengisi kuesioner dengan jumlah sampel sebanyak 21 orang. Pada saat kuesioner diberikan, pasien telah di beri penjelasan mengenai tujuan pengambilan data dan cara pengisian kuesioner.
1) Data Umuma) UsiaTabel. 2.30 Rekapitulasi Usia Pasien
NO.UsiaJumlah%
1.0-5 tahun1362
2.5-11 tahun524
3.12-16 tahun214
Total21100
Menurut Depkes RI (2009)Tabel 2.31 Rekapitulasi Usia Orang Tua
NO.UsiaJumlah%
1. 7 hari1152
Total21100
Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar responden dengan lama rawat > 7 hari yaitu 11 orang (52%) .
d) Pekerjaan Tabel. 2.35 Rekapitulasi Pekerjaan Orang TuaNO.UsiaJumlah%
1.PNS15
2.ABRI00
3.Swasta1152
4.Lain943
Total21100
Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar responden yaitu 21 orang bekerja swasta yaitu 11 orang (52%) .2) Hasil evaluasi persepsi pasien/keluarga terhadap mutu asuhan keperawatan (Instrumen B), Pada Tanggal 25 Mei 2015 (Lampiran 1)Berdasarkan hasil evaluasi melalui kuesioner yang telah dilakukan pada tanggal 25 Mei didapatkan kesimpulan bahwa rata-rata pasien/keluarga puas terhadap pelayanan keperawatan yaitu 55 % dan rata-rata pasien/ keluarga tidak puas dengan pelayanan keperawatan yaitu 44%. Sebanyak 91% pasien/keluarga merasa puas terutama pada poin pertanyaan 17,19,20, 23 perawat dapat menyebutkan nama dengan benar, memberikan bantuan bila diperlukan, perawat bersikap sopan dan memperhatikan setiap keluhan pasien. Pasien/keluarga menyatakan sebanyak 82% puas terhadap pelayanan keperawatan, terutama pada poin pertanyaan nomor 2,3,18 perawat melarang pengunjung merokok diruangan, menanyakan nafsu makan, dan mengawasi keadaan pasien secara teratur. Sebanyak 73% pasien/keluarga merasa puas terutama pada poin pertanyaan 7,8,22 perawat memeriksa cairan tetesan dan area disekirat pemasangan, perawat menganjurkan pasien untuk memakan buah dan sayuran, dan memberikan penjelasan sebelum melakukan tindakan.
Sebanyak 95,2% pasien menyatakan kurang puas pada poin pertanyaan no 12 yaitu selama anda/keluarga anda belum mampu mandi (dalam keadaan istirahat total) apakah dimandikan oleh perawat, poin 13 apakah anda/keluarga anda dibantu oleh perawat jika tidak mampu: menggosok gigi, membersihkan mulut atau mengganti pakaian atau menyisir rambut poin 6 apabila pasien/keluarga tiddak mampu makan sendiri perawat membantunya. Dari 3 poin ini yang menyebabkan jawaban kurang puas tinggi karena hampir semua pasien yang dirawat adalah pasien dengan kebutuhan perawatan minimal, bukan perawatan total. Sehingga perawatan ADL tidak langsung dilakukan oleh perawat, melainkan hanya menganjurkan pasien agar melakukannya sendiri dengan dibantu keluarga dengan tujuan untuk memandirikan pasien. Sebanyak 76,1% pasien menyatakan kurang puas pada poin pertanyaan nomor 5 yaitu apakah perawat menanyakan/memperhatikan berapa jumlah makanan dan minuman yang dihabiskan,Sebanyak 71,4 %pasien/keluarga menyatakan kurang puas pada poin pertanyaan 1,16,24 menurut penjelasan pasien dan keluarga, mereka mengenal dengan wajah perawat yang bertugas tetapi kadang tidak tahu nama perawatnya, perawat tidak pernah menjelaskan tentang fasilitas yang tersedia dan cara penggunaannya,serta peraturan tata tertib yang berlaku,serta dalam hal meminumkan obat.
Perhitungan kuesioner kepuasan pasien :
Rata-rata: 1398x 100% =55,8%
1398+1103
Keterangan :
4%-32% : tidak puas
33%-68% : cukup puas
>68%
: puas
Jadi tingkat kepuasan pasien/keluarga yang dirawat di Ruang Anak Tulip IIA menyatakan kurang puas denggan persentase 55%.Berdasarkan hasil evaluasi melalui kuesioner yang telah dilakukan pada tanggal 26 Mei didapatkan kesimpulan item yang perlu diperbaiki adalah:
a. Bantuan perawat dalam memenuhi kebutuhan ADL pasien yang tidak mampub. Fasilitas Ruangan (Kipas angin, WC)c. Pembatasan jumlah pengunjung dan yang menunggu pasiend. Perawat sebaiknya menginformasikan kepada pasien dan keluarga pasien tentang nama perawat yang bertugas dan waktu sholat.e. Perawat memberikan perhatian lebih tentang keadaan pasien.3) Kesan dan Saran klien/keluarga responden
Dari hasil wawancara dan observasi kuesioner dari 21 pasien/keluarga, 12 responden menyatakan :
a. Pasien/keluarga mengatakan merasa puas dengan pelayanan karena perawatnya sangat ramah dan sopanb. Perawat hendaknya lebih care kepada pasien/keluarga, kurangnya komunikasi terapeutik kepada pasien/keluargac. Perawat hendaknya selalu, bersikap sopan, ramah, dan senyum terhadap pasien/keluargad. Fasilitas ruangan seperti WC kurang bagus akan lebih diperhatikan lagi (kebersihan, penerangan), hendaknya tersedianya tempat cuci tangan / piring, ranjang dan lemari yang bersih.
8. Hasil Penilaian Observasi Tindakan SOP (Instrumen C) di Ruang Anak Tulip IIA RSUD Ulin Banjarmasin
Tabel 2.36 Hasil penilaian observasi tindakan SOP di Ruang Anak Tulip II A RSUD Ulin BanjarmasinNoKegiatanJumlah TindakanPersentase (%)
1Pemasangan infus 290,47%
2Pemasangan bidai infus296,15%
3Pemasangan transfusi darah264,58%
Rata-rata681,17%
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dari tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat mulai tanggal 25-26 Mei 2015 di ruang anak tulip II A RSUD Ulin Banjarmasin didapatkan hasil bahwa untuk tindakan pemasangan infus sudah sesuai dengan SOP, akan tetapi ada beberapa aspek yang tidak dilakukan seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan dan memakai sarung tangan saat tindakan.Tindakan pemasangan bidai infus memiliki presentase 96,15% sesuai dengan SOP ruangan, tetapi untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan tidak melakukan.Pada tindakan pemasangan transfusi darah memiliki nilai 64,58 % sessuai dengan SOP ruangan, akan tetapi ada beberapa aspek yang tidak dilakukan oleh perawat.
Rentang Kendali Penerapan Standar Asuhan Keperawatan
Tabel 2.37 Rentang kendali penerapan standar asuhan keperawatan di Ruang Anak Tulip II A RSUD Ulin BanjarmasinNo.InstrumentRata-rata (%)
1.A69,34%
2.B55,8%
3.C81,17%
Berdasarkan rentang kendali didapatkan instrument A, B dan C berada diatas rata-rata 50% berarti sudah berjalan dengan baik. Instrument C berada diatas 80%. Instrument B masih berada di bawah 60% yaitu 55,8% hal ini disebabkan ada beberapa pasien yang tidak puas dengan kinerja perawat di ruangan hal ini terlampir dalam lampiran 1. Sehingga diperlukan beberapa perubahan dalam kinerja yang dilakukan oleh perawat.DIREKTUR RSUD ULIN BANJARMASIN
dr. Hj. Suciati, M. Kes
WAKIL DIREKTUR MEDIK DAN KEPERAWATAN
Dr.dr. Moh. Isa, Sp. P
KEPALA BIDANG KEPERAWATAN
H. Iswantoro, S.Kp.,MM
KEPALA SEKSI INSTALASI RAWAT INAP
M. Aini, S.Kep.,Ns
KEPERAWATAN INSTALASI RAWAT INAP
H. Alpianoor Pahri, S.Kep
Hj. Ernie Aprilia, S.Kep.,Ns, MM
KEPALA RUANG INAP TULIP I C
ADMINISTRASI
- Saadah
- Ani
CS
- Ikhsan
- Norhasanah
PEKARYA
-Farid Rozali
KATIM 1 :
Yunita Husna, AMK
Rg. Nefrologi/ Hematologi :
Fauzan, AMK
Agus S, AMK
Rusniah
Lindawati, AmKeb
KATIM 2:
Gustina, AMK
Rg Respirologi/ Cardiologi :
Noviyanti, AmKeb
Mardiyah, AMK
KATIM 3:
Norhasanah, AMK
Rg Gizi/ Neurologi :
Putriyanti, AMK
Fitriah, AMK
Melda A, AMK
Lailatul, AMK
KATIM 4:
Rusma H, AMK
Gastro Interologi/ Infeksi :
Rika Arlita, AMK
Rosida Elfah, AMK
Rianti, AMK
Noor Alfiatin N, S.Kep, Ns
Ayu Susanti, S.Kep.,Ns
SUPERVISOR
Taufik Hidayat, S.Kep, M.Kes
SUPERVISOR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi di Ruang Anak Tulip IIA RSUD Ulin Banjarmasin
A x B x 365
Tenaga Perawat (TP) =
(365-C) x jam kerja/hari
R. Konsultasi
R. Diskusi
Lift
R. Adm
R. Karu
Wc Umum
R. DM
R. Perawat
Pintu Masuk
Wc
R. Obsevasi
Wc
R. Respirasi & Gastrointerologi
R. Tindakan
Wc
Wc
R. Infeksi & Neurologi
Nurse Station
R. Onkologi & Hematologi 1
Wc
R. Gizi & kardiologi
Musholla
Pintu Keluar
Wc
Wcc
R. Nefrologi
R. Onkologi & Hematologi 2
Pencampuran obat kemoterapi
Wc
Gambar 2.3 Denah Ruang Anak Tulip IIA
Ruang Anak Tulip IIA
Logistik
ATK (Alat Tulis Kantor)
Alat-alat medis
RKBU (Rencana Kebutuhan Barang)
IPS (Instalasi Pemeliharaan Sarana)
Alat elektronik yang rusak
Alat-alat habis pakai (alkohol, perban, kapas dll)
Alat dan Kasa
Pengadaan kebutuhan rumah tangga
Jangka waktu /bulan
IRNA
Instalasi Farmasi
CSSD
Jangka waktu/ tahun
Jika perlu (harian, urgency)
Jangka waktu /bulan
Alat-alat bersifat sitologi
Jika perlu (harian, urgency)
DIREKSI/KASI KEPERAWATAN (RAWAT INAP)
Gambar 2.4 Alur Pengeloloaan Barang Ruang Anak Tulip IIA
Ruang asal, kecuali ruang ICU
Ruang yang dituju
(Ruang Anak)
Konsultasi Alih Rawat oleh Dokter
ICU
Pasien Anak
Pasien Stabil
Alih Rawat Ruang Anak (Tulip II A)
5
_1494410405.xlsChart1
0.2142
0.1964
0.1279
0.0863
0.08
0.0773
0.0684
0.0654
0.0476
0.0365
Column1
10 Penyakit Terbanyak Ruang Anak
Sheet1
Column1
Thalasemia21.42%
ALL19.64%
DHF12.79%
EWING SARKOMA8.63%
AML8%
ANEMIA HEMOLITIK7.73%
RETINOBLASTOMA6.84%
NHL6.54%
ANEMIA APLASTIK4.76%
ANEMIA GRAVIS3.65%
_1494410400.xlsChart1
0.3
0.23
0.18
0.14
0.09
0.04
0.02
7 Diagnosa Keperawaran
7 Diagnosa Keperawatan
Sheet1
7 Diagnosa Keperawaran
Nyeri akut30%
Resiko Kekurangan Volume Cairan23%
Resiko injuri18%
Resiko infeksi14%
Bersihan jalan nafas tidak efektif9%
Hipertermi4%
Hipotermi2%