18
33 Universitas Kristen Petra 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Gambaran Umum Pengujian data penelitian yang diperoleh dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 13 dan program Eviews versi 6. Proses pengelompokan data dan hasil pengujian tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: 4.1.1. Gambaran dan Pengelompokan Sampel Sampel penelitian secara keseluruhan berjumlah 116 perusahaan, yang merupakan hasil pemilihan dari perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan sumber daya alam yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan kriteria- kriteria yang telah ditetapkan . Tabel 4.1. Rangkuman Hasil Penentuan Sampel Syarat Sampel Jumlah Perusahaan Terdaftar di BEI pada tahun 2007-2009 293 Jumlah laporan tahunan perusahaan periode 2007-2009 yang tidak tersedia (174) Perusahaan yang tidak mengungkapkan informasi CSR dalam laporan tahunan (0) Jumlah perusahaan mengalami delisting selama 61 hari pada periode pengumuman laporan tahunan (1) Jumlah perusahan yang harga sahamnya tidak lengkap (2) Jumlah Sampel 116 Pada tabel 4.2 dapat dilihat nama perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini.

4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Gambaran Umum ......35 Universitas Kristen Petra 4.1.2. Cumulative Abnormal Return (CAR) Dalam penelitian ini, besarnya abnormal return dihitung

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Gambaran Umum ......35 Universitas Kristen Petra 4.1.2. Cumulative Abnormal Return (CAR) Dalam penelitian ini, besarnya abnormal return dihitung

33 Universitas Kristen Petra

4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

4.1. Gambaran Umum

Pengujian data penelitian yang diperoleh dilakukan dengan menggunakan

program SPSS versi 13 dan program Eviews versi 6. Proses pengelompokan data

dan hasil pengujian tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

4.1.1. Gambaran dan Pengelompokan Sampel

Sampel penelitian secara keseluruhan berjumlah 116 perusahaan, yang

merupakan hasil pemilihan dari perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan

sumber daya alam yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan kriteria-

kriteria yang telah ditetapkan .

Tabel 4.1. Rangkuman Hasil Penentuan Sampel

Syarat Sampel Jumlah

Perusahaan

Terdaftar di BEI pada tahun 2007-2009 293

Jumlah laporan tahunan perusahaan periode 2007-2009 yang

tidak tersedia

(174)

Perusahaan yang tidak mengungkapkan informasi CSR dalam

laporan tahunan

(0)

Jumlah perusahaan mengalami delisting selama 61 hari pada

periode pengumuman laporan tahunan

(1)

Jumlah perusahan yang harga sahamnya tidak lengkap (2)

Jumlah Sampel 116

Pada tabel 4.2 dapat dilihat nama perusahaan yang menjadi sampel dalam

penelitian ini.

Page 2: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Gambaran Umum ......35 Universitas Kristen Petra 4.1.2. Cumulative Abnormal Return (CAR) Dalam penelitian ini, besarnya abnormal return dihitung

34 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.2 Daftar Sampel Perusahaan

Nama Perusahaan Kode Industri 2007 2008 2009

Astra Agro Lestari Tbk AALI

Agroindustri

√ √ √

Bisi Internasional Tbk BISI √ √ √

PP London Sumatera Tbk LSIP √ √ √

Multibreeder Adiwama Ind Tbk MBAI √ √ √

Sampoerna Agro Tbk SGRO √ √ √

SMART Tbk SMAR √ √ √

Bakrie Sumatera Plantations UNSP √ √ √

Central Proteinaprima Tbk CPRO X √ √

Gozco Plantation Tbk GZCO X √ √

BW Plantation Tbk BWPT X X √

Bumi Resources Tbk BUMI

Pertambangan

√ √ √

Indo Tambangraya Megah Tbk ITMG √ √ √

Tambang Baru Bara Bukit Asam Tbk PTBA √ √ √

Energi Mega Persada Tbk ENRG √ √ √

Medco Energi Internasional Tbk MEDC √ √ √

Aneka Tambang Tbk ANTM √ √ √

International Nickel Indonesia Tbk INCO √ √ √

Adaro Energy Tbk ADRO X √ √

Bayan Resources Tbk BYAN X √ √

Elnusa Tbk ELSA X √ √

Radiant Utama Interinsco Tbk RUIS √ √ √

Holcim Indonesia Tbk SMCB

Kimia

Dasar

√ √ √

Indocement Tunggal Prakasa Tbk INTP √ √ √

Semen Gresik Tbk SMGR √ √ √

Asahimas Flat Glass Tbk AMFG √ √ √

Citra Tubindo Tbk CTBN √ √ √

Lionmesh Prima Tbk LMSH √ √ √

Sorini Agro Asia Corporindo Tbk SOBI √ √ √

Unggul Indah Cahaya Tbk UNIC √ √ √

Dynaplast Tbk DYNA √ √ √

Fajar Surya Wisesa Tbk FASW √ √ √

Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN √ √ √

Perusahaan Gas Negara Tbk PGAS √ √ √

Merck Tbk MERK √ √ √

Kimia Farma Tbk KAEF √ √ √

Kalbe Farma Tbk KLBF √ √ √

Darya-Varia Laboratoria Tbk DVLA √ √ √

Indofarma Tbk INAF √ √ √

Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA √ √ √

Polysindo Eka Perkasa Tbk / POLY √ √ √

Asia Pasific Fibers Tbk

Sierad Produce Tbk SIPD √ √ √

Jumlah Sampel 35 40 41

Page 3: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Gambaran Umum ......35 Universitas Kristen Petra 4.1.2. Cumulative Abnormal Return (CAR) Dalam penelitian ini, besarnya abnormal return dihitung

35 Universitas Kristen Petra

4.1.2. Cumulative Abnormal Return (CAR)

Dalam penelitian ini, besarnya abnormal return dihitung dengan

menggunakan rumus 2.1. Data-data yang digunakan dalam perhitungan abnormal

return adalah data tanggal publikasi laporan tahunan, harga pasar saham untuk

serta jumlah saham beredar. Langkah-langkah menghitung abnormal return untuk

masing-masing perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Menentukan tanggal publikasi laporan tahunan perusahaan tahun 2007-2009.

2. Menentukan periode peristiwa yaitu 30 hari sebelum dan setelah publikasi

laporan tahunan

3. Menentukan expected return masing-masing perusahaan selama periode tahun

2008-2010. Perhitungan expected return dengan menggunakan market

adjusted model yaitu menggunaka indeks harga saham harian untuk setiap

sektor industri. Hal ini dilakukan dengan cara:

Menentukan bobot market capitalization perusahaan dengan cara

membagi market capitalization perusahaan dengan market

capitalization keseluruhan perusahaan pada sektor yang sama. Market

capitalization dihitung dengan mengalikan harga saham dengan

jumlah saham yang beredar pada saat itu.

Menentukan return perusahaan dengan memasukan nilai yang

diperlukan ke dalam rumus (2.2)

Menentukan indeks harga saham harian setiap sektor industri dengan

mengalikan bobot market capitalization dengan return perusahaan.

4. Menentukan actual return masing-masing perusahaan selama periode tahun

2008-2010 dengan menggunakan rumus (2.2)

5. Menentukan abnormal return masing-masing perusahaan dilakukan dengan

mengurangkan nilai actual return pada hari ke-t dan expected return pada hari

ke-t yang didapatkan dari hasil perhitungan sebelumnya.

6. Menjumlahkan abnormal return yang didapatkan selama 61 hari tersebut.

Contoh dari langkah-langkah perhitungan PBV dapat dilihat dalam

Lampiran 4.

Page 4: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Gambaran Umum ......35 Universitas Kristen Petra 4.1.2. Cumulative Abnormal Return (CAR) Dalam penelitian ini, besarnya abnormal return dihitung

36 Universitas Kristen Petra

4.1.3. Corporate Social Responsibility Indeks (CSRI)

Dalam penelitian ini, data yang digunakan dalam menghitung CSRI

masing-masing perusahaan adalah laporan tahunan perusahaan 2007-2009.

Langkah-langkah dalam menghitung CSRI adalah sebagai berikut:

1. Menentukan total skor yang diperoleh masing-masing perusahaan dengan cara

setiap item CSR dalam instrument penelitian diberi nilai 1 jika diungkapkan,

dan nilai 0 jika tidak diungkapkan berdasarkan lampiran 2.

2. Setelah itu, perhitungan CSRI dilakukan dengan cara membagi total skor yang

diperoleh masing-masing perusahaan dengan jumlah item yang terdapat dalam

lampiran 2 sehingga CSRI masing-masing perusahaan merupakan persentase

dari total skor item pengungkapan.

4.1.4. Return on Equity (ROE ) Ratio

Dalam penelitian ini, data-data yang digunakan dalam menghitung ROE

masing-masing perusahaan adalah data total ekuitas dan laba bersih pada tahun

2007-2009. Langkah-langkah dalam menghitung ROE adalah sebagai berikut:

1. Menentukan nilai laba bersih perusahaan i pada tahun t berdasarkan laporan

keuangan perusahaan tahun t.

2. Menentukan nilai total ekuitas perusahaan i pada tahun t berdasarkan laporan

keuangan perusahaan tahun t.

3. Setelah data-data di atas diketahui nilainya, selanjutnya melakukan

perhitungan ROE dilakukan dengan cara:

Membagi nilai laba bersih perusahaan i tahun t dengan total ekuitas

perusahaan i tahun t untuk mendapatkan nilai ROE perusahaan i pada

tahun t.

Contoh dari langkah-langkah perhitungan ROE dapat dilihat dalam

Lampiran 5.

Page 5: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Gambaran Umum ......35 Universitas Kristen Petra 4.1.2. Cumulative Abnormal Return (CAR) Dalam penelitian ini, besarnya abnormal return dihitung

37 Universitas Kristen Petra

4.1.5. Price to Book Value (PBV) Ratio

Dalam penelitian ini, data-data yang digunakan dalam menghitung PBV

masing masing perusahaan adalah data harga per lembar saham, data jumlah

saham beredar pada tahun 2007-2009, data nilai buku total ekuitas. Langkah-

langkah dalam menghitung PBV adalah sebagai berikut:

1. Menentukan harga per lembar saham perusahaan i pada tanggal 31 Desember

tahun t.

2. Menentukan jumlah saham beredar perusahaan i pada tanggal 31 Desember

tahun t-1 berdasarkan laporan keuangan tahun t.

3. Menentukan nilai buku total ekuitas pada tahun t berdasarkan laporan

keuangan perusahaan i tahun t, yang merupakan nilai book value of equity

tahun t.

4. Setelah data-data di atas diketahui nilainya, perhitungan PBV dilakukan

dengan cara:

Mengalikan harga saham perusahaan i pada tanggal 31 Desember

tahun t dengan jumlah saham beredar perusahaan i pada tanggal 31

Desember tahun t untuk mendapatkan nilai market value of equity.

Membagi nilai market value of equity perusahaan i tahun t dengan

book value of equity perusahaan i tahun t untuk mendapatkan nilai

PBV perusahaan i tahun t.

Contoh dari langkah-langkah perhitungan PBV dapat dilihat dalam

Lampiran 6.

4.1.6. Hasil Statistik Deskriptif

Atas seluruh data di atas, dilakukan pengujian statistik deskriptif, yang

menunjukan hasil sebagai berikut:

Page 6: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Gambaran Umum ......35 Universitas Kristen Petra 4.1.2. Cumulative Abnormal Return (CAR) Dalam penelitian ini, besarnya abnormal return dihitung

38 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.3. Hasil Statistik Deskriptif

(Sumber Data: Hasil Output SPSS)

Dari tabel 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa jumlah data masing-masing

variabel yang diuji adalah sebanyak 116, sesuai dengan jumlah sampel perusahaan

dan jumlah tahun yang diteliti. Atas data tersebut, dapat dibuat grafik tren masing-

masing variabel terikat, variabel bebas, dan variabel kontrol.

Gambar 4.1. Tingkat Pergerakan Variabel Dependen (CAR)

Gambar 4.1 menunjukan tren yang dialami variabel dependen dalam

penelitian ini yaitu cummulative abnormal return (CAR). CAR menunjukan tren

yang mengalami peningkatan pada tahun 2008-2010. Terlihat bahwa pada tahun

2008-2009 CAR mengalami peningkatan namun pada tahun 2010 mengalami

sedikit penurunan karena 75% perusahaan memiliki CAR yang lebih rendah

dibandingkan tahun sebelumnya. CAR pada tahun 2008, menunjukan reaksi

Descriptive Statistics

116 -1.32 3.78 .3189 .65237

116 .1333 .6222 .418769 .1094038

116 -99.3200 84.6000 16.051897 21.4013681

116 -.3300 11.7400 2.828534 2.8221713

116

CAR

CSRI

ROE

PBV

Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Dev iation

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

2008 2009 2010

CAR

CAR

Tren CAR

Page 7: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Gambaran Umum ......35 Universitas Kristen Petra 4.1.2. Cumulative Abnormal Return (CAR) Dalam penelitian ini, besarnya abnormal return dihitung

39 Universitas Kristen Petra

investor untuk laporan tahunan 2007, Perusahaan PT Tambang Batu Bara Tbk

merupakan perusahaan yang paling mendapat respon pasar positif. Hal ini terlihat

dari CAR yang dihasilkan oleh perusahaan ini merupakan yang tertinggi.

Sedangkan, perusahaan yang mendapat respon pasar negatif yaitu ditunjukan

dengan CAR yang negatif adalah PT Polysindo Eka Perkasa Tbk. Pada tahun

2009, perusahaan yang memperlihatkan CAR tertinggi adalah PT Energi Mega

Perkasa, sedangkan CAR terendah adalah PT Citra Tubindo. Pada tahun 2010,

CAR tertinggi diperoleh dari perusahaan PT Bayan Resources Tbk, sedangkan

yang terendah diperoleh dari perusahaan PT Bisi Internasional Tbk. Telihat bahwa

perusahaan-perusahaan dari sektor pertambangan (mining) yang paling banyak

mendapatkan respon positif dari investor. Hal ini ditunjukan dari CAR tertinggi

dari tahun 2008-2010, berasal dari sektor pertambangan.

Gambar 4.2. Tingkat Pergerakan Variabel CSRI terhadap CAR

Dari Gambar 4.2. menunjukan kecenderungan tren yang positif dari

CSRI perusahaan yang berhubungan dengan sumber daya alam yang mengalami

kenaikan sejak tahun 2007 hingga tahun 2009. Hal ini mengindikasikan bahwa

perusahaan semakin memberi perhatian pada aktivitas CSR dan

mengungkapkannya dalam laporan tahunannya. CSRI tertinggi pada tahun 2007

adalah perusahaan Medco Energi Tbk. Kemudian pada tahun 2008, sebagian besar

perusahaan mengalami peningkatan, perusahaan yang mengalami peningkatan

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

2007 2008 2009 2010

(%)

CSRI

CAR

CSRI

Tren CSRI

Page 8: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Gambaran Umum ......35 Universitas Kristen Petra 4.1.2. Cumulative Abnormal Return (CAR) Dalam penelitian ini, besarnya abnormal return dihitung

40 Universitas Kristen Petra

signifikan diantaranya adalah PT Citra Tubindo Tbk, PT Kimia Farma Tbk, dan

PT Unggul Indah Tbk. Pada tahun 2009, CSRI juga mengalami peningkatan

namun tidak sesignifikan tahun sebelumnya karena terdapat beberapa mengalami

penurunan CSRI dibandikan dengan tahun sebelumnya diantaranya adalah

Indotambang Raya Megah Tbk, Medco Energi Tbk, dan Tambang Batu Bara

Bukit Asam Tbk.

Pada analisa tren ini, CSRI memiliki hubungan yang positif dengan CAR

Bila dibandingkan dengan pergerakan dari CAR, CSRI yang cenderung

meningkat setiap periodenya sama halnya dengan CAR yang memiliki tren

meningkat pada periode tersebut.

Gambar 4.3. Tingkat Pergerakan Variabel ROE terhadap CAR

Gambar 4.3. di atas menunjukan bahwa selama periode 2007 hingga

2009, return on equity (ROE) dari perusahaan yang berhubungan dengan sumber

daya alam mengalami tren yang cukup stabil. Rata-rata ROE setiap tahun adalah

sebesar 15,94% pada tahun 2007, 15,34% pada tahun 2008, dan 14,14% pada

tahun 2009. Hal ini menunjukan pada tahun 2008, ROE perusahaan cenderung

stabil apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Meskipun pada tahun

2008, terdapat beberapa perusahaan yang mengalami penurunan ROE

dibandingkan dengan tahun sebelumnya, namun sebagian besar perusahaan-

perusahaan mengalami kenaikan ROE. Dimana kenaikan paling signifikan terjadi

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

2007 2008 2009 2010

(%)

ROE

CAR

ROE

Tren ROE

Page 9: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Gambaran Umum ......35 Universitas Kristen Petra 4.1.2. Cumulative Abnormal Return (CAR) Dalam penelitian ini, besarnya abnormal return dihitung

41 Universitas Kristen Petra

pada perusahaan Medco Energi Internasional Tbk (Dari 1.27% menjadi 38.22%).

Pada tahun 2009, perusahaan mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun

sebelumnya. Perusahaan yang memiliki rata-rata ROE terendah dari tahun 2007-

2009 adalah PT Multibreeder Adiwarma Indonesia Tbk. Sedangkan perusahaan

yang memiliki ROE tertinggi dari tahun 2007-2009 adalah PT Tambang Batu

Bara Bukit Asam Tbk.

Bila dihubungkan dengan pergerakan CAR, pergerakan ROE ini ini tidak

dapat ditentukan. Dimana ROE cenderung stabil setiap tahunnya sedangkan CAR

memiliki tren yang mengalami peningkatan.

Gambar 4.4. Tingkat Pergerakan Variabel PBV terhadap CAR

Pada Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa rata-rata PBV dari tahun 2007-

2009 berturut-turut adalah 3,82 kali, 1,69 kali, dan 2,61 kali. Perusahan yang

mengalami rata-rata pertumbuhan tertinggi selama periode tersebut adalah PT

Perusahaan Gas Negara Tbk. Sedangkan, perusahaan yang memiliki rata-rata

pertumbuhan terendah selama periode tersebut adalah PT Asia Pasific Fibers Tbk.

Secara keseluruhan, pertumbuhan perusahaan mengalami tren yang negatif.

Penurunan yang signifikan (sebesar -62,1%) terjadi pada tahun 2008 yang

dipengaruhi oleh rata-rata perusahaan yang berhubungan dengan sumber daya

alam terkena dampak dari krisis global yang mengakibatkan nilai pasar dari

perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan sumber daya alam ini

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

2007 2008 2009 2010

PBV

CAR

PBV

Tren PBV

Page 10: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Gambaran Umum ......35 Universitas Kristen Petra 4.1.2. Cumulative Abnormal Return (CAR) Dalam penelitian ini, besarnya abnormal return dihitung

42 Universitas Kristen Petra

mengalami penurunan drastis. Namun pada tahun 2009, persepsi pasar sudah

cenderung membaik dan meningkatkan PBV perusahaan. Hubungan PBV dan

CAR menunjukan hubungan yang negatif. Hal ini ditunjukan oleh tren yang

dialami kedua variabel tersebut yang berlawanan arah.

Hasil analisa tren ini menunjukan kondisi yang dialami masing-masing

variabel selama periode penelitian sebelum dilakukan uji statistika dan hubungan

antara masing-masing variabel dengan CAR. Tetapi hasil analisa tren ini belum

valid bila tidak dibuktikan terlebih dahulu melalui hasil uji statistika untuk

mengukur signifikansi pengaruh masing-masing variabel independen dan kontrol

tersebut dengan variabel dependen penelitian ini.

4.1.7. Analisis Regresi

Untuk memastikan bahwa data layak digunakan, maka perlu dilakukan 4

uji asumsi klasik terlebih dahulu, yaitu: uji autokorelasi, multikolinearitas,

heterokedastisitas, dan normalitas. Confidence interval dalam penelitian ini adalah

95% (α = 5%). Variabel dependen adalah abnormal return, variabel independen

adalah CSRI, dan variabel kontrol adalah ROE dan PBV. Hasil output atas

pengujian asumsi klasik adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4. Hasil Pengujian Asumsi Klasik-Autokorelasi

(Sumber Data: Hasil Output SPSS)

Pengujian yang pertama adalah pengujian asumsi klasik autokorelasi.

Pada tabel 4.4 angka Durbin-Watson adalah 1,653. Angka ini memenuhi kriteria

DW terletak antara 2 dan -2. Dengan demikian dapat disimpulkan koefisien

autokorelasi sama dengan nol, yang berarti tidak terjadi autokorelasi.

Model Summaryb

.322a .104 .080 .62579 1.613

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

Predictors: (Constant), PBV, CSRI, ROEa.

Dependent Variable: CARb.

Page 11: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Gambaran Umum ......35 Universitas Kristen Petra 4.1.2. Cumulative Abnormal Return (CAR) Dalam penelitian ini, besarnya abnormal return dihitung

43 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.5. Hasil Pengujian Asumsi Klasik-Multikolinearitas (a)

(Sumber Data: Hasil Output SPSS)

Pengujian yang kedua adalah pengujian asumsi klasik multikolinearitas.

Dari hasil pengujian (lihat tabel 4.5) menunjukan bahwa tidak terdapat data

dengan nilai VIF di atas 10, dan tolerance value dibawah 0,1.

Tabel 4.6. Hasil Pengujian Asumsi Klasik- Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 0.655222 Prob. F(3,112) 0.5813

Obs*R-squared 2.000755 Prob. Chi-Square(3) 0.5723

Scaled explained SS 15.86715 Prob. Chi-Square(3) 0.0012

(Sumber Data: Hasil Output EViews)

Uji heterokedastisitas Uji heterokedastisitas menggunakan uji White.

Pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa probabilitas dari Obs*R-squared adalah 0.5723

(melebihi 0.05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah

heterokedastisitas pada data.

Coefficientsa

.945 1.058

.778 1.286

.812 1.231

CSRI

ROE

PBV

Model

1

Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: CARa.

Page 12: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Gambaran Umum ......35 Universitas Kristen Petra 4.1.2. Cumulative Abnormal Return (CAR) Dalam penelitian ini, besarnya abnormal return dihitung

44 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.7. Hasil Pengujian Asumsi Klasik- Normalitas

(Sumber Data: Hasil Output SPSS)

Uji normalitas dilakukan dengan metode Kolmogorov-Smirnov. Hasil

pengujian yang dilakukan dengan SPPS pada One-Sample Kolmogorov-Smirnov

Test (Tabel 4.6) dapat dilihat bahwa significance lebih besar dari 0.05. dengan

demikian, berdasarkan hasil pengujiain normalitas, terbukti bahwa data

berdistribusi normal.

4.1.8. Pengujian Hipotesis

Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan SPSS versi 13 adalah

sebagai berikut:

1. Koefisien Determinasi

Tabel 4.8. Nilai R, R Square, SEE untuk Pengujian Hipotesis

(Sumber Data: Hasil Output SPSS)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

116

.0000000

.61757439

.105

.105

-.083

1.134

.152

N

Mean

Std. Deviation

Normal Parametersa,b

Absolute

Positive

Negative

Most Extreme

Dif f erences

Kolmogorov -Smirnov Z

Asy mp. Sig. (2-tailed)

Unstandardized

Residual

Test distribution is Normal.a.

Calculated f rom data.b.

Model Summaryb

.322a .104 .080 .62579

Model

1

R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), PBV, CSRI, ROEa.

Dependent Variable: CARb.

Page 13: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Gambaran Umum ......35 Universitas Kristen Petra 4.1.2. Cumulative Abnormal Return (CAR) Dalam penelitian ini, besarnya abnormal return dihitung

45 Universitas Kristen Petra

Analisis output SPSS untuk pengujian hipotesis pada tabel 4.8 adalah

sebagai berikut:

Angka R sebesar 0,322 menunjukan bahwa korelasi atau hubungan antara

abnormal return dengan pengungkapan Corporate Social Responsibility

adalah tidak kuat.

Angka R Square atau koefisien determinasi adalah 0,104. hal ini berarti10,4%

variasi dari abnormal return dapat dijelaskan oleh variabel Corporate Social

Responsibility Index (CSRI), Return on Equity (ROE), dan Price to book ratio

(PBV). Sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab lain.

Standart Error of Estimate (SEE) adalah 0,626. Semakin kecil SEE maka

model regresi semakin tepat dalam memprediksi abnormal return.

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F/ F test)

Tabel 4.9. Uji F dan Signifikansi untuk Pengujian Hipotesis

(Sumber Data: Hasil Output SPSS)

Dari hasil uji ANOVA atau F test dalam tabel 4.8 di atas, besarnya F

hitung adalah 4,325 dengan tingkat signifikansi 0,006. Oleh karena tingkat

signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk

memprediksi variabel abnormal return. Variabel CSRI, ROE,dan PBV bila diuji

secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap abnormal return.

ANOVAb

5.082 3 1.694 4.325 .006a

43.861 112 .392

48.942 115

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), PBV, CSRI, ROEa.

Dependent Variable: CARb.

Page 14: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Gambaran Umum ......35 Universitas Kristen Petra 4.1.2. Cumulative Abnormal Return (CAR) Dalam penelitian ini, besarnya abnormal return dihitung

46 Universitas Kristen Petra

3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t/ t Test)

Tabel 4.10. Konstanta, Koefisien Regresi, T Test, dan Signifikansi

(Sumber Data: Hasil Output SPSS)

Tabel 4.10 menunjukan hasil uji T. Melihat nilai masing-masing variabel,

hanya variabel CSRI dam ROE tidak melebihi 0,05. Hal ini berarti CSRI dan

ROE yang mempengaruhi abnormal return. Sedangkan variabel PBV tidak

memiliki pengaruh terhadap abnormal return.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa β0 adalah 0,096, hal ini berarti

apabila nilai dari faktor CSRI, ROE, dan PBV pada objek penelitian sama dengan

nol, maka besarnya abnormal return adalah sebesar 0,096.

4.2. Analisa dan Pembahasan

4.2.1. Temuan dan Interpretasi

Pengujian dilakukan terhadap 116 perusahaan sampel pada tahun 2007 -

2009 untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pengungkapan informasi CSR

terhadap abnormal return pada perusahaan yang berhubungan dengan sumber

daya alam.

Hasil uji F menunjukkan tingkat signifikansi 0,006 (lebih rendah dari

0.05), berarti Variabel CSRI, ROE, dan PBV secara bersama-sama memiliki

pengaruh signifikan terhadap abnormal return.

Coefficientsa

.096 .160 .596 .553

.898 .385 .205 2.336 .021

-.009 .003 -.309 -3.285 .001

-.003 .021 -.015 -.156 .876

(Constant)

CSRI

ROE

PBV

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coeff icients

Beta

Standardized

Coeff icients

t Sig.

Dependent Variable: CARa.

Page 15: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Gambaran Umum ......35 Universitas Kristen Petra 4.1.2. Cumulative Abnormal Return (CAR) Dalam penelitian ini, besarnya abnormal return dihitung

47 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.11. Summary uji T

Variabel Koefisien Signifikansi Keputusan

CSRI 0.89 0.021 H1 diterima

ROE -0.009 0.001 H2 ditolak

PBV -0.003 0.876 H3 ditolak

(Sumber Data: Tabel 4.10)

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa hasil pengujian hipotesis adalah

Hipotesis pertama (H1) diterima yang berarti terdapat pengaruh positif yang

signifikan dari pengungkapan informasi CSR terhadap abnormal return.

Hipotesis kedua (H2) ditolak namun terdapat pengaruh negatif yang signifikan

dari ROE terhadap abnormal return.

Hipotesis ketiga (H3) ditolak yang berarti tidak terdapat pengaruh yang

signifikan dari PBV terhadap abnormal return.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui signifikansi pengaruh

informasi CSR terhadap abnormal return, hasil penelitian membuktikan bahwa

informasi CSR memiliki pengaruh signifikan terhadap abnormal return.

Page 16: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Gambaran Umum ......35 Universitas Kristen Petra 4.1.2. Cumulative Abnormal Return (CAR) Dalam penelitian ini, besarnya abnormal return dihitung

48 Universitas Kristen Petra

4.2.2. Pengaruh Pengungkapan Informasi CSR dalam Laporan Tahunan

terhadap Abnormal Return

Hasil penelitian untuk hipotesis pertama menunjukan bahwa

pengungkapan informasi CSR berpengaruh signifikan terhadap abnormal return,

sehingga H1 diterima. Hasil penelitian ini mendukung dengan penelitian yang

dilakukan Kato dan Nuzula (2010) terhadap perusahaan-perusahaan di Jepang dan

Nurdin dan Cahyandito (2006) terhadap perusahaan-perusahaan di Indonesia

dimana informasi CSR yang diungkapkan perusahaan direspon baik oleh investor

yang ditunjukan dengan adanya abnormal return. Pengungkapan CSR yang

dilakukan perusahaan memiliki kandungan informasi, sehingga investor akan

bereaksi pada pengumuman itu. Pengungkapan aktivitas perusahaan yang

berkaitan dengan CSR dapat mengirimkan signal positif kepada stakeholders dan

pasar mengenai prospek perusahaan dimasa yang akan datang bahwa perusahaan

memberikan guarantee atas keberlangsungan hidup perusahaan dimasa yang akan

datang. Hasil analisis ini mengindikasikan bahwa investor di Indonesia sudah

mulai menggunakan informasi pengungkapan CSR dalam melakukan keputusan

investasi. Hal ini menunjukan bahwa pasar modal Indonesia sedang mengarah

atau mengikuti trend global, dimana tema-tema CSR sudah menjadi salah satu

sumber pengambilan keputusan investasi bagi investor.

4.2.3. Pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap Abnormal Return

Hasil penelitian untuk hipotesis kedua menujukan bahwa ROE

berpengaruh terhadap abnormal return. Akan tetapi, hasil penelitian ini tidak

konsisten dengan penelitian Mulyono (2008) dimana pengaruh ROE terhadap

abnormal return dalam penelitian ini adalah signifikan negatif.

Perbedaan hasil penelitian ini kemungkinan disebabkan perbedaan

periode penelitian, jumlah sampel, karakteristik sampel yang diteliti. Kondisi

perekonomian Indonesia yang juga terkena imbas dari krisis global pada periode

tahun pengamatan reaksi investor pada tahun 2008-2010. Melihat kondisi pada

awal tahun 2008, dimana krisis ekonomi global melanda, tingginya tingkat inflasi

global yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi global sehingga akan

mempengaruhi permintaan terhadap energi. Dengan semakin tingginya tingkat

Page 17: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Gambaran Umum ......35 Universitas Kristen Petra 4.1.2. Cumulative Abnormal Return (CAR) Dalam penelitian ini, besarnya abnormal return dihitung

49 Universitas Kristen Petra

inflasi menyebabkan kemampuan perusahaan untuk membeli bahan baku energy

seperti batubara, minyak bumi, kelapa sawit, akan berkurang. Dengan

berkurangnya permintaan terhadap bahan baku energi ini, penjualan perusahaan-

perusahaan yang berhubungan dengan sumber daya alam ini akan terpengaruh.

Banyak perusahaan yang mengalami penurunan laba bersih yang sehingga

menyebabkan ROE menurun.

Meskipun ROE yang menunjukan kemampuan perusahaaan untuk

menghasilkan laba bersih mengalami penurunan, ternyata investor tetap mau

melakukan investasi pada perusahaan tersebut. Lev (1989) dalam Sayekti dan

Ludovicus (2007) mengatakan bahwa informasi mengenai laba digunakan oleh

investor, tetapi kegunaan informasi laba tersebut bagi investor sangat terbatas

sehingga investor juga mempertimbangkan informasi lainnya. Semakin tinggi

pengungkapan suatu perusahaan, semakin kecil tingkat ketergantungan investor

pada informasi laba perusahaan. Investor menilai bahwa meskipun laba saat ini

mengalami penurunan namun kebutuhan akan komoditas sumber daya alam tetap

diperlukan oleh siapapun sehingga meprediksikan laba dan return yang akan

datang akan membaik. Apalagi sejak krisis ekonomi global pertumbuhan ekonomi

Indonesia justru mengalami peningkatan. Hal ini membuat banyak investor asing

yang beramai-ramai menaruh uang di Indonesia (Dampak krisis keuangan pada

Indonesia tidak terlalu besar, 2008, Desember). Kepemilikan asing di Indonesia

mencapai 60% pada tahun 2008 (Bank Indonesia). Selain itu, investor-investor di

Indonesia cenderung tidak panik terhadap kondisi yang sedang terjadi. Jadi,

meskipun ROE perusahaan menurun, informasi ini cenderung membuat investor

untuk tetap bereaksi positif yang ditunjukan dengan abnormal return.

4.2.4. Pengaruh Price to Book Value (PBV) terhadap Abnormal Return

Hasil penelitian untuk hipotesis ketiga menujukan bahwa tidak terdapat

pengaruh positif yang signifikan dari PBV terhadap abnormal return. Hasil

penelitian ini, konsisten dengan penelitian dari Sayekti dan Ludovicus (2007).

Namun, hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Dahlia dan Veronica

(2008) yang menunjukan bahwa PBV berpengaruh positif terhadap abnormal

return. Hal ini diperkirakan karena penilaian investor terhadap perusahaan yang

Page 18: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Gambaran Umum ......35 Universitas Kristen Petra 4.1.2. Cumulative Abnormal Return (CAR) Dalam penelitian ini, besarnya abnormal return dihitung

50 Universitas Kristen Petra

memiliki PBV yang tinggi pun belum tentu akan memberikan cash return pada

investor, terutama dividen. Sesuai dengan penjelasan Fransisca (2008),

perusahaan yang bertumbuh umumnya akan cenderung menahan laba untuk

investasi dibandingkan memberikan return berupa dividen bagi investor. Dengan

demikian, meskipun perusahaan memiliki PBV yang tinggi, investor tidak

memandang kemungkinan untuk mendapatkan dividen akan semakin meningkat,

sehingga investor tidak menggunakan informasi PBV dalam melakukan keputusan

investasinya.