33
25 Universitas Kristen Petra 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat Pavillium 11 4.1.1. Gambaran Umum Keperawatan Pavillium 11 Pavillium 11 merupakan bagian penyakit bedah/dalam dengan kapasitas 39 pasien. Jumlah perawat yang ada adalah sebanyak 29 orang termasuk seorang kepala ruang dan 2 orang wakil kepala ruang. Sedangkan jumlah pembantu perawat (POS) yang ada sebanyak 16 orang. Jenjang keperawatan di Rumah Sakit Katolik St. Vincentius A. Paulo adalah sebagai berikut: Senior, jika telah bekerja di atas 5 tahun. Medior, jika telah bekerja antara 3-5 tahun. Yunior, jika telah bekerja 1-2 tahun. Data nama perawat beserta jenjang keperawatannya diambil selama 15 periode penjadwalan (01 Agustus 2004-13 November 2004) seperti terdapat pada Lampiran 1. Yunior rotasi adalah perawat berjenjang yunior yang masih baru dan mengalami rotasi dari Pavillium satu ke Pavillium lain setiap tiga bulanan. Untuk memudahkan dalam pembagian tugas, perawat dan pembantu perawat Pavillium 11 dikelompokkan ke dalam 2 team, yaitu team A dan team B. Team A bertanggung jawab untuk menangani pasien koridor sebelah kiri (kamar nomer 81, 82, 83, 87, dan 88), dan team B menangani pasien koridor sebelah kanan (kamar nomer 84, 85, dan 86). Jumlah perawat tiap jenjang pada team A sama dengan jumlah perawat tiap jenjang pada team B. Rotasi perawat dari team A ke team B atau sebaliknya dilakukan setiap 3 bulan sekali, namun tidak terdapat aturan khusus mengenai rotasi tersebut. Perawat yang akan dirotasikan ditentukan oleh kepala ruang dengan memperhatikan jumlah perawat team A tiap jenjang sama dengan jumlah perawat team B tiap jenjang. Jadwal dinas perawat dibuat secara mingguan, yang dikeluarkan setiap hari Sabtu untuk periode Minggu hingga Sabtu. Dinas perawat tersebut terdiri dari tiga shift, yaitu: Shift pagi = 07.00-14.00

4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

25 Universitas Kristen Petra

4. RANCANGAN DAN EVALUASI

4.1. Sistem Penjadwalan Perawat Pavillium 11

4.1.1. Gambaran Umum Keperawatan Pavillium 11

Pavillium 11 merupakan bagian penyakit bedah/dalam dengan kapasitas 39

pasien. Jumlah perawat yang ada adalah sebanyak 29 orang termasuk seorang kepala

ruang dan 2 orang wakil kepala ruang. Sedangkan jumlah pembantu perawat (POS)

yang ada sebanyak 16 orang. Jenjang keperawatan di Rumah Sakit Katolik St.

Vincentius A. Paulo adalah sebagai berikut:

− Senior, jika telah bekerja di atas 5 tahun.

− Medior, jika telah bekerja antara 3-5 tahun.

− Yunior, jika telah bekerja 1-2 tahun.

Data nama perawat beserta jenjang keperawatannya diambil selama 15 periode

penjadwalan (01 Agustus 2004-13 November 2004) seperti terdapat pada Lampiran

1. Yunior rotasi adalah perawat berjenjang yunior yang masih baru dan mengalami

rotasi dari Pavillium satu ke Pavillium lain setiap tiga bulanan.

Untuk memudahkan dalam pembagian tugas, perawat dan pembantu perawat

Pavillium 11 dikelompokkan ke dalam 2 team, yaitu team A dan team B. Team A

bertanggung jawab untuk menangani pasien koridor sebelah kiri (kamar nomer 81,

82, 83, 87, dan 88), dan team B menangani pasien koridor sebelah kanan (kamar

nomer 84, 85, dan 86). Jumlah perawat tiap jenjang pada team A sama dengan

jumlah perawat tiap jenjang pada team B. Rotasi perawat dari team A ke team B atau

sebaliknya dilakukan setiap 3 bulan sekali, namun tidak terdapat aturan khusus

mengenai rotasi tersebut. Perawat yang akan dirotasikan ditentukan oleh kepala

ruang dengan memperhatikan jumlah perawat team A tiap jenjang sama dengan

jumlah perawat team B tiap jenjang.

Jadwal dinas perawat dibuat secara mingguan, yang dikeluarkan setiap hari

Sabtu untuk periode Minggu hingga Sabtu. Dinas perawat tersebut terdiri dari tiga

shift, yaitu:

− Shift pagi = 07.00-14.00

Page 2: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

26

Universitas Kristen Petra

− Shift sore = 14.00-21.00

− Shift malam = 21.00-07.00

Selama ini, penjadwalan perawat dilakukan secara manual oleh kepala ruang

atau wakil kepala ruang Pavillium 11. Selain harus memepertimbangkan

permohonan jadwal dinas dan libur perawat pada hari tertentu, penjadwalan perawat

juga harus memperhatikan pemenuhan kebutuhan perawat tiap jenjang. Kebutuhan

perawat adalah 1 : 4 dengan jumlah pasien yang ada. Di bawah ini adalah tabel total

kebutuhan perawat Pavillium 11 (team A dan team B) untuk setiap jenjang (termasuk

kepala dan wakil kepala ruang).

Tabel 4.1. Total Kebutuhan Perawat Tiap Jenjang

Jenjang Perawat SHIFT

Senior Medior Yunior TOTAL

Pagi 6 2 2 10 Sore 3 2 4 9

Malam 1 0 2 3

4.1.2. Peraturan Penjadwalan Perawat Pavilium 11

Penjadwalan perawat Pavilium 11 dilakukan secara periodik (per minggu)

oleh kepala ruang atau wakil kepala ruang. Adapun aturan penjadwalan yang ada

adalah:

− Setiap perawat berhak mendapat satu hari libur mingguan dalam satu periode

penjadwalan.

− Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap

dua minggu sekali.

− Setiap shift malam selalu diikuti dengan libur dinas malam pada hari berikutnya.

− Permohonan jadwal dinas atau libur dilakukan sebelum jadwal keluar, yaitu

dengan menuliskannya pada buku permohonan dinas dan libur Pavillium 11.

Page 3: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

27

Universitas Kristen Petra

4.2. Penyusunan Algoritma Penjadwalan Perawat

Karena masalah penjadwalan perawat di Rumah Sakit Katolik St.

Vincentius A. Paulo sangat kompleks, maka perlu dilakukan modifikasi terhadap

Bayesian Optimization Algorithm. Adapun flow chart algoritma penjadwalan perawat

terlampir pada Lampiran 2, Lampiran 3, dan Lampiran 4.

Dalam penjadwalan perawat ini, penjadwalan team A dan team B dilakukan

secara terpisah. Sedangkan kepala ruang dan wakil kepala ruang tidak ikut

dijadwalkan dalam penjadwalan ini dengan pertimbangan pola shift mereka yang

terlalu sederhana. Kepala ruang selalu mendapat jadwal shift pagi, sedangkan kedua

wakil kepala ruang selalu mendapat jadwal shift pagi atau shift siang dalam setiap

periode penjadwalan (satu minggu). Software penjadwalan perawat yang dipakai

menggunakan SQL Server sebagai tempat penyimpanan database.

4.2.1. Macam Pola Shift

Semua kemungkinan pola shift yang dapat terjadi dalam penjadwalan

dibangkitkan dengan menggunakan software penjadwalan yang ada sesuai dengan

peraturan penjadwalan Pavillium 11. Pola shift yang ditemukan adalah sebanyak

3.471 pola shift, seperti terlihat pada Lampiran 5.

Penentuan macam pola shift ini berbeda dengan penentuan pola shift dalam

jurnal “A Bayesian Optimization Algorithm for the Nurse Scheduling Problem”, yang

hanya menggunakan 411 macam pola shift hasil dari penjadwalan masa lalu selama

52 minggu. Pembangkitan semua pola yang mungkin ini dilakukan dengan

pertimbangan bahwa data masa lalu yang ada (1 tahun) dirasa tidak mampu mewakili

populasi pola shift yang ada. Hasil pengumpulan data penjadwalan masa lalu selama

satu tahun hanya ditemukan 473 pola shift. Sebagai catatan, dalam jurnal hanya ada

dua shift yaitu shift pagi dan malam, sedangkan pada penjadwalan Pavillium 11 ada 3

shift, yaitu shift pagi, sore, dan malam.

4.2.2. Model Jaringan Bayesian

Jaringan Bayesian yang terbentuk untuk masalah penjadwalan perawat

Pavillium 11 ini terdiri dari 45.123 nodes, dimana jumlah perawat yang ada adalah

13 orang dan pola shift sebanyak 3.471. Khusus untuk periode 24 Oktober-30

Page 4: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

28

Universitas Kristen Petra

Oktober 2004 dan 31 Oktober-06 November 2004, jumlah perawat yang dijadwalkan

adalah 14 orang untuk setiap team.

N11

N21 N22

N12

N32N31

... ......

...

...

...

N2,3471

N1,3471

N12,3471

N3,3471

...

...

...N12,2N12,1

N13,3471N13,2N13,1 Gambar 4.1. Gambar Jaringan Bayesian Penjadwalan Perawat Pavillium 11

4.2.3. Pembangunan Model Penjadwalan

Beberapa notasi yang digunakan untuk pembangunan model penjadwalan

perawat ini sesuai dengan landasan teori, dengan nilai-nilai sebagai berikut:

i = 1 … 13 indeks perawat;

j = 1 … 3.471 indeks pola shift;

k = 1 … 21 indeks pagi, sore, dan malam (1 … 7 adalah pagi, 8 … 14 adalah sore,

dan 15 … 21 adalah malam);

s = 1 … 3 indeks jenjang perawat (1 adalah senior, 2 adalah medior, dan 3 adalah

yunior).

Untuk beberapa parameter seperti: jka , ksR , dan ksd ditambahkan shift sore untuk

disesuaikan dengan kondisi rumah sakit. Sedangkan ijp = preference cost diganti

Page 5: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

29

Universitas Kristen Petra

menjadi preference value karena pada penjadwalan ini tidak membahas aspek biaya.

Kebijakan upah untuk tiap perawat berdasarkan masa kerja dan jenjang keperawatan,

sehingga tidak ada perbedaan upah shift pagi dan sore dengan shift malam.

Dalam penyusunan algoritma penjadwalan perawat ini menggunakan

parameter tetap, yaitu:

− Bobot penalti untuk setiap shift yang tidak terpenuhi (uncovered shifts): demandw =

200;

− Untuk ‘k-Cheapest’ rule, k =1;

− Untuk ‘Contribution’ rule: sw = {8, 2, 1}; pw = 1;

− Ukuran populasi: 999.

4.3. Bobot Preferensi Perawat

4.3.1. Penyebaran Kuesioner

Untuk mengetahui preferensi perawat terhadap shift tertentu, maka

dilakukan pengambilan data melalui penyebaran kuesioner kepada 26 orang perawat

yang sedang bertugas di Pavillium 11. Setiap perawat diminta untuk memberikan

skala penilaian (pembobotan) terhadap jadwal yang tersedia dengan nilai 1 jika

sangat menyukai jadwal tersebut, nilai 2 jika cukup menyukai jadwal tersebut, nilai 3

jika tidak menyukai jadwal tersebut, dan nilai 4 jika sangat tidak menyukai jadwal

tersebut. Bentuk kuesioner yang disebarkan dapat dilihat pada Lampiran 6,

sedangkan hasilnya dapat dilihat pada Lampiran 7.

Untuk perawat yang sudah tidak bertugas atau dipindahtugaskan selama

proses penyebaran kuesioner, maka diberi bobot preferensi dua (cukup menyukai)

untuk setiap jadwal dinas dan libur.

4.3.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Sebelum melakukan pengolahan lebih lanjut terhadap hasil kuesioner yang

telah disebarkan, maka perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk menjamin

kualitas hasil kuesioner tersebut. Dari 26 responden dengan 28 butir pertanyaan

sesuai dengan kuesioner pada Lampiran 6, telah diperoleh hasil penelitian atas

validitas dan reliabilitas mengenai preferensi perawat atas jadwal yang diinginkan.

Hasil output software SPSS 10.0 diringkas pada Tabel 4.2. Untuk mengetahui apakah

Page 6: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

30

Universitas Kristen Petra

butir pertanyaan valid atau tidak adalah dengan membandingkan nilai corrected

item-total correlation (r hasil) dengan nilai r tabel. Nilai r tabel untuk d.f.: (26 – 2) =

24 dengan α: 0,05 adalah sebesar 0,2598. Dapat dilihat bahwa nilai corrected item-

total correlation (r hasil) pada Tabel 4.2 lebih besar daripada r tabel sehingga dapat

dikatakan bahwa data tersebut valid.

Untuk pengujian reliabilitas, dapat dilihat bahwa nilai alpha preferensi

perawat adalah sebesar 0,9102, lebih besar daripada nilai r tabel (0,2598) sehingga

dapat dikatakan bahwa data tersebut bersifat reliable.

Tabel 4.2. Validitas dan Reliabilitas Preferensi Perawat

Preferansi Jadwal

Corrected Item-Total Correlation

r tabel (d.f. 24; 0,05) Keterangan

1 0,4482 0,2598 valid 2 0,3201 0,2598 valid 3 0,3529 0,2598 valid 4 0,5608 0,2598 valid 5 0,2992 0,2598 valid 6 0,3170 0,2598 valid 7 0,4771 0,2598 valid 8 0,3750 0,2598 valid 9 0,4739 0,2598 valid

10 0,4053 0,2598 valid 11 0,5800 0,2598 valid 12 0,7939 0,2598 valid 13 0,6365 0,2598 valid 14 0,3579 0,2598 valid 15 0,5160 0,2598 valid 16 0,4015 0,2598 valid 17 0,4903 0,2598 valid 18 0,5710 0,2598 valid 19 0,6384 0,2598 valid 20 0,7147 0,2598 valid 21 0,4827 0,2598 valid 22 0,3252 0,2598 valid 23 0,6933 0,2598 valid 24 0,5569 0,2598 valid 25 0,5321 0,2598 valid 26 0,7337 0,2598 valid 27 0,7549 0,2598 valid 28 0,2921 0,2598 valid

Alpha = 0,9102 Sumber: Lampiran 8

Page 7: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

31

Universitas Kristen Petra

4.4. Penjadwalan Real

Data penjadwalan real yang digunakan adalah selama 15 minggu (01

Agustus-13 November 2004) seperti terlihat pada Lampiran 9-Lampiran 23. Dalam

penyusunan penjadwalan real, kepala ruang maupun wakil kepala ruang harus

memperhatikan kebutuhan perawat tiap jenjang dan permohonan jadwal dinas atau

libur selama periode penjadwalan tersebut. Data permohonan jadwal dinas dan libur

dapat dilihat pada Lampiran 24-Lampiran 38. Jadwal yang diarsir menunjukkan

bahwa permohonan jadwal dinas atau libur tersebut tidak terpenuhi pada jadwal real.

4.5. Perhitungan Fitness Function Jadwal Real

Perhitungan fitness function jadwal real mencakup dua hal, yaitu

perhitungan preferensi perawat dan perhitungan penalti uncovered shifts sesuai

dengan Rumus (2.5) pada halaman 17.

4.5.1. Perhitungan Preferensi Perawat

Perhitungan preferensi perawat dilakukan dengan mencocokkan hasil jadwal

real dengan data preferensi perawat yang diperoleh dari hasil kuesioner. Jika perawat

tertentu mengajukan permohonan dinas atau libur pada hari tertentu, maka

perhitungan preferensi mengalami sedikit perubahan, yaitu menjadi 0 jika

permohonan dinas atau libur tersebut terpenuhi. Hasil perhitungan preferensi perawat

dapat dilihat pada Lampiran 39-Lampiran 53.

4.5.2. Perhitungan Penalti Uncovered Shifts

Penalti uncovered shifts diberikan jika terdapat kebutuhan (demand) perawat

berjenjang s yang tidak terpenuhi. Yang perlu diperhatikan di sini bahwa perawat

dengan jenjang yang lebih tinggi dapat menggantikan perawat dengan jenjang di

bawahnya, namun tidak sebaliknya. Penggantian perawat dengan jenjang lebih

rendah akan dikenai penalti. Penalti ( demandw ) yang digunakan dalam penjadwalan ini

adalah sebesar 200. Hasil perhitungan penalti uncovered shifts dapat dilihat pada

Lampiran 54.

Perhitungan fitness function dilakukan dengan menjumlahkan preferensi

perawat dan penalti uncovered shifts seperti pada Lampiran 55.

Page 8: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

32

Universitas Kristen Petra

4.6. Penjadwalan Usulan

Dalam penyusunan jadwal usulan diperlukan beberapa data input, yaitu

sebagai berikut:

a. Data perawat.

Data perawat meliputi nama perawat, preferensi perawat, dan lokasi tugas

perawat (team A/team B).

b. Data kebutuhan perawat.

Data kebutuhan perawat untuk setiap jenjang dibuat fleksibel sehingga dapat

disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.

c. Data permohonan jadwal dinas dan libur.

Setiap permohonan jadwal dinas dan libur akan diberi bobot sesuai dengan

tingkat kepentingannya, yaitu:

− 0: Jika permohonan jadwal dinas dan libur tersebut sangat mendesak (harus

terpenuhi).

− 1: Jika permohonan jadwal dinas dan libur tersebut sangat penting.

− 2: Jika permohonan jadwal dinas dan libur tersebut penting.

− 3: Jika permohonan jadwal dinas dan libur tersebut kurang penting.

Skala yang digunakan dalam pembobotan tingkat kepentingan permohonan

jadwal dinas dan libur merupakan skala jenis ordinal yang berarti: 0 memiliki

tingkat kepentingan yang lebih tinggi daripada 1, 1 lebih tinggi daripada 2, dan 2

lebih tinggi daripada 3. Bobot permohonan jadwal dinas dan libur yang

digunakan pada jadwal usulan disesuaikan dengan pemenuhan permohonan

jadwal dinas dan libur tersebut pada jadwal real, yaitu diberi bobot 0 jika

permohonan jadwal dinas dan libur tersebut terpenuhi pada jadwal real.

d. Data status jadwal periode sebelumnya.

Data status jadwal diperlukan karena adanya peraturan shift malam yang muncul

dua hari secara berurut-turut setiap dua mingguan. Penyusunan jadwal usulan

disesuaikan dengan status jadwal real periode sebelumnya, yaitu:

− 0: Jika perawat i tidak dinas malam pada minggu sebelumnya.

− 1: Jika perawat i mendapatkan dinas malam pada minggu sebelumnya selain

Hari Jumat dan Sabtu.

Page 9: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

33

Universitas Kristen Petra

− 2: Jika perawat i mendapat dinas malam Hari Sabtu pada minggu

sebelumnya.

− 3: Jika perawat i mendapat jadwal dinas malam Hari Jumat dan Sabtu pada

minggu sebelumnya.

Yang perlu diperhatikan dalam proses peng-input-an data adalah data

permohonan jadwal dinas harus sesuai dengan status jadwal yang ada. Jika ada

permohonan jadwal dinas yang tidak sesuai dengan status jadwal, maka program

tidak dapat dijalankan.

Setiap satu kali proses modifikasi Bayesian Optimization Algorithm selesai

dijalankan (sebelum proses membuang permohonan jadwal dinas/libur dengan

prioritas terendah), program akan menampilkan message dialog yang menunjukkan

nilai fitness function terkecil dari proses tersebut dan memberikan pilihan kepada

user untuk melanjutkan program atau tidak. Apabila user merasa fitness function

tersebut sudah cukup baik, maka user dapat menghentikan program tersebut dengan

meng-klik tombol No, dan melihat jadwal pada menu yang ada. Namun apabila

fitness function yang tersedia dirasa kurang mencukupi, maka user dapat melanjutkan

program tersebut dengan meng-klik tombol Yes. Program akan membuang prioritas

permohonan jadwal dinas/libur terendah (permohonan jadwal dinas/libur terendah

diabaikan) hingga diperoleh jadwal yang baru. Hal ini terus berulang hingga prioritas

permohonan jadwal dinas/libur yang tersisa adalah 0. Pada saat tersebut, software

akan menampilkan nilai fitness function, preferensi perawat, dan penalti kebutuhan

perawat yang ada. Jika user masih tetap belum puas dengan jadwal yang ada, maka

dapat mengulangi proses penjadwalan dari awal. User harus meng-input-kan kembali

data status jadwal periode sebelumnya karena program secara otomatis menyimpan

status terakhir jadwal yang terbentuk.

Penjadwalan usulan berikut merupakan hasil simulasi program penjadwalan

perawat yang dibuat dengan menggunakan SQL Server. Penjadwalan yang dibuat

adalah selama 15 minggu untuk dibandingkan dengan jadwal real.

Page 10: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

34

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.2. Hasil Penjadwalan Usulan Periode 01 Agustus-07 Agustus 2004

Page 11: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

35

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.3. Hasil Penjadwalan Usulan Periode 08 Agustus-14 Agustus 2004

Page 12: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

36

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.4. Hasil Penjadwalan Usulan Periode 15 Agustus-21 Agustus 2004

Page 13: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

37

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.5. Hasil Penjadwalan Usulan Periode 22 Agustus-28 Agustus 2004

Page 14: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

38

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.6. Hasil Penjadwalan Usulan Periode 29 Agustus-04 September 2004

Page 15: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

39

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.7. Hasil Penjadwalan Usulan Periode 05 September-11 September 2004

Page 16: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

40

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.8. Hasil Penjadwalan Usulan Periode 12 September-18 September 2004

Page 17: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

41

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.9. Hasil Penjadwalan Usulan Periode 19 September-25 September 2004

Page 18: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

42

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.10. Hasil Penjadwalan Usulan Periode 26 September-02 Oktober 2004

Page 19: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

43

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.11. Hasil Penjadwalan Usulan Periode 03 Oktober-09 Oktober 2004

Page 20: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

44

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.12. Hasil Penjadwalan Usulan Periode 10 Oktober-16 Oktober 2004

Page 21: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

45

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.13. Hasil Penjadwalan Usulan Periode 17 Oktober-23 Oktober 2004

Page 22: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

46

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.14. Hasil Penjadwalan Usulan Periode 24 Oktober-30 Oktober 2004

Page 23: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

47

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.15. Hasil Penjadwalan Usulan Periode 31 Oktober-06 November 2004

Page 24: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

48

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.16. Hasil Penjadwalan Usulan Periode 07 November-13 November 2004

Page 25: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

49

Universitas Kristen Petra

4.7. Perhitungan Fitness Function Jadwal Usulan

Perhitungan fitness function jadwal usulan dilakukan oleh software

penjadwalan ini dan hasilnya ditampilkan setelah penghentian program. Hasil

perhitungan fitness function terlampir pada Lampiran 56.

4.8. Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan untuk membandingkan hasil jadwal

real dengan jadwal usulan adalah dengan menggunakan analisa komparatif mean dua

sampel berpasangan (paired samples t test). Analisa komparatif mean yang dilakukan

meliputi: fitness function, preferensi perawat, dan penalti uncovered shifts antara

jadwal real dan jadwal usulan. Data fitness function jadwal real dan usulan dapat

dilihat pada Lampiran 57, data preferensi jadwal real dan usulan pada Lampiran 58,

dan data penalti uncovered shifts jadwal real dan usulan pada Lampiran 59.

4.8.1. Analisa Komparatif Mean Fitness Function Jadwal Real dan Jadwal Usulan

Pengujian komparatif mean antara fitness function jadwal real dan jadwal

usulan menggunakan pengujian satu arah paired samples t test. Hipotesa yang

digunakan adalah:

0H = rata-rata fitness function jadwal real dan jadwal usulan adalah sama.

1H = rata-rata fitness function jadwal usulan lebih kecil daripada jadwal real.

Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan software SPSS 10.0 yang

terlampir pada Lampiran 60, dapat dilihat bahwa rata-rata fitness function jadwal real

sebesar 3.268,67 dan jadwal usulan sebesar 1.903,73. Untuk mengetahui apakah rata-

rata fitness function jadwal usulan lebih kecil secara signifikan bila dibandingkan

dengan jadwal real, maka dapat dilakukan pengujian dengan membandingkan nilai t

hitung dengan nilai t tabel. Berdasarkan pengujian satu arah dengan α = 0,05 dan d.f.

= 14 diperoleh nilai t tabel adalah sebesar 1,761. Nilai t hitung yang diperoleh adalah

sebesar 8,117 (lebih besar daripada nilai t tabel) maka 0H ditolak. Jadi dapat

disimpulkan bahwa rata-rata fitness function jadwal usulan lebih kecil daripada

jadwal real.

Page 26: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

50

Universitas Kristen Petra

4.8.2. Analisa Komparatif Mean Preferensi Perawat Jadwal Real dan Jadwal Usulan

Pengujian komparatif mean antara preferensi perawat jadwal real dengan

jadwal usulan menggunakan pengujian satu arah paired samples t test. Hipotesa yang

digunakan adalah:

0H = rata-rata preferensi perawat jadwal real dan jadwal usulan adalah sama.

1H = rata-rata preferensi perawat jadwal usulan lebih kecil daripada jadwal real.

Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan software SPSS 10.0 yang

terlampir pada Lampiran 61, dapat dilihat bahwa rata-rata preferensi perawat jadwal

real sebesar 268,67 dan jadwal usulan sebesar 250,40. Untuk mengetahui apakah

rata-rata preferensi perawat jadwal usulan lebih kecil secara signifikan bila

dibandingkan dengan jadwal real, maka dapat dilakukan pengujian dengan

membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel. Berdasarkan pengujian satu arah

dengan α = 0,05 dan d.f. = 14 diperoleh nilai t tabel adalah sebesar 1,761. Nilai t

hitung yang diperoleh adalah sebesar 10,407 (lebih besar daripada nilai t tabel) maka

0H ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata preferensi perawat jadwal usulan

lebih kecil daripada jadwal real.

4.8.3. Analisa Komparatif Mean Penalti Uncovered Shifts Jadwal Real dan Jadwal

Usulan

Pengujian komparatif mean antara penalti uncovered shifts jadwal real dan

jadwal usulan menggunakan pengujian satu arah paired samples t test. Hipotesa yang

digunakan adalah:

0H = rata-rata penalti uncovered shifts jadwal real dan jadwal usulan adalah sama.

1H = rata-rata penalti uncovered shifts jadwal usulan lebih kecil daripada jadwal real.

Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan software SPSS 10.0 yang

terlampir pada Lampiran 62, dapat dilihat bahwa rata-rata penalti uncovered shifts

jadwal real sebesar 3.000,00 dan jadwal usulan sebesar 1.653,33. Untuk mengetahui

apakah rata-rata penalti uncovered shifts jadwal usulan lebih kecil secara signifikan

bila dibandingkan dengan jadwal real, maka dapat dilakukan pengujian dengan

membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel. Berdasarkan pengujian satu arah

dengan α = 0,05 dan d.f. = 14 diperoleh nilai t tabel adalah sebesar 1,761. Nilai t

Page 27: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

51

Universitas Kristen Petra

hitung yang diperoleh adalah sebesar 7,995 (lebih besar daripada nilai t tabel) maka

0H ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata penalti uncovered shifts jadwal

usulan lebih kecil daripada jadwal real.

4.9. Perbandingan Jadwal Real dengan Jadwal Usulan

Dengan memperhatikan aspek-aspek penjadwalan yang penting, maka

perbandingan antara penjadwalan real dan penjadwalan usulan adalah sebagai

berikut:

4.9.1. Coverage

Ditinjau dari aspek coverage, jadwal real maupun jadwal usulan masih

belum dapat memenuhi dengan baik, namun dalam pemenuhan kebutuhan perawat

tiap jenjang yang ada, jadwal usulan lebih baik daripada jadwal real. Hal ini dapat

dilihat dari hasil uji paired samples t test penalti uncovered shifts antara jadwal real

dan jadwal usulan yang menunjukkan bahwa rata-rata penalti uncovered shifts jadwal

usulan (1.653,33) lebih kecil secara signifikan bila dibandingkan dengan rata-rata

penalti uncovered shifts jadwal real (3.000,00).

Jika dilihat dari pemenuhan total kebutuhan perawat per hari tanpa

memperhatikan kebutuhan perawat tiap jenjang yang ada, baik jadwal real maupun

jadwal usulan belum dapat memenuhi dengan baik. Jumlah uncovered shifts jadwal

real dan jadwal usulan tanpa memperhatikan kebutuhan perawat tiap jenjang dapat

dilihat pada tabel berikut.

Page 28: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

52

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.3. Total Uncovered Shifts Jadwal Real dan Jadwal Usulan

Tanpa Memperhatikan Kebutuhan Perawat Tiap Jenjang

Jadwal Real Jadwal Usulan 1 01 Agustus-07 Agustus 2004 1 32 08 Agustus-14 Agustus 2004 3 63 15 Agustus-21 Agustus 2004 11 94 22 Agustus-28 Agustus 2004 4 65 29 Agustus-04 September 2004 3 36 05 September-11 September 2004 5 77 12 September-18 September 2004 9 118 19 September-25 September 2004 6 79 26 September-02 Oktober 2004 5 810 03 Oktober-09 Oktober 2004 4 611 10 Oktober-16 Oktober 2004 4 912 17 Oktober-23 Oktober 2004 11 1213 24 Oktober-30 Oktober 2004 1 414 31 Oktober-06 November 2004 2 515 07 November-13 November 2004 15 14

Jumlah 84 110Rata-rata 5.6 7.33

No Periode Total Uncovered Shift

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata total uncovered shifts jadwal

real lebih kecil daripada jadwal usulan, yang berarti bahwa jadwal real mampu

memenuhi kebutuhan perawat lebih baik daripada jadwal usulan. Hal ini dapat terjadi

karena beberapa hal. Pertama, pembangkitan populasi awal pada jadwal usulan

dilakukan secara acak, sehingga tidak menjamin bahwa pola shift yang terpilih

mampu memenuhi total kebutuhan yang ada. Kedua, cover rule yang digunakan pada

penjadwalan usulan tidak memperhatikan berapa banyak perawat yang masih

dibutuhkan pada shift tertentu. Cover rule pada jadwal usulan hanya menghitung

jumlah total shift yang belum terpenuhi (uncovered shifts) dan akan terpenuhi jika

perawat itu bekerja pada pola shift tersebut. Meskipun shift tertentu membutuhkan

perawat lebih banyak namun memiliki nilai cover yang lebih rendah, maka akan

tetap diabaikan. Jika hal ini terus terjadi pada perawat berikutnya, maka dapat terjadi

kekurangan perawat pada shift tersebut.

Permohonan dinas yang terlalu banyak dapat pula mempengaruhi jumlah

pemenuhan kebutuhan perawat. Hal ini didukung dengan pemilihan perawat yang

dilakukan secara acak tiap jenjang. Jika perawat terakhir yang diharapkan dapat

memenuhi kebutuhan perawat pada shift tertentu ternyata mengajukan permohonan

Page 29: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

53

Universitas Kristen Petra

libur pada shift tersebut, maka pastilah terjadi kekurangan perawat (undercover).

Oleh karena itu, agar pemenuhan kebutuhan perawat dapat lebih baik, hendaknya

pihak rumah sakit memberikan prioritas terhadap permohonan jadwal dinas dan libur

yang ada sehingga kebutuhan yang benar-benar mendesaklah yang akan diberi

prioritas 0 (wajib dipenuhi).

Tabel 4.4. Uncovered Shifts Perawat Tiap Jenjang Jadwal Real dan Jadwal Usulan

S M Y Total S M Y Total1 01 Agustus-07 Agustus 2004 4 4 1 9 0 3 0 32 08 Agustus-14 Agustus 2004 3 6 1 10 1 2 3 63 15 Agustus-21 Agustus 2004 8 4 8 20 4 2 4 104 22 Agustus-28 Agustus 2004 2 4 2 8 2 4 1 75 29 Agustus-04 September 2004 7 2 2 11 2 2 1 56 05 September-11 September 2004 3 6 3 12 2 4 1 77 12 September-18 September 2004 9 12 4 25 6 6 0 128 19 September-25 September 2004 11 4 2 17 3 2 2 79 26 September-02 Oktober 2004 7 7 1 15 3 6 0 9

10 03 Oktober-09 Oktober 2004 9 4 1 14 3 1 2 611 10 Oktober-16 Oktober 2004 3 9 2 14 7 3 1 1112 17 Oktober-23 Oktober 2004 14 3 2 19 7 5 1 1313 24 Oktober-30 Oktober 2004 1 10 0 11 4 2 1 714 31 Oktober-06 November 2004 7 7 1 15 6 1 0 715 07 November-13 November 2004 9 6 10 25 4 7 3 14

Jumlah 97 88 40 225 54 50 20 124Rata-rata 6.47 5.87 2.67 15 3.6 3.33 1.33 8.27

Keterangan:S = SeniorM = MediorY = Yunior

No Periode Jadwal Real Jadwal Usulan

Dari tabel di atas tampak bahwa uncovered shifts paling banyak terjadi pada

perawat berjenjang senior baik pada jadwal real maupun pada jadwal usulan. Pada

jadwal real, rata-rata uncovered shifts perawat berjenjang senior adalah 7 orang, dan

pada penjadwalan usulan, rata-rata uncovered shifts perawat berjenjang senior adalah

4 orang. Hal ini dapat terjadi karena terbatasnya jumlah perawat senior yang ada.

Perawat berjenjang senior dapat menggantikan kebutuhan perawat dengan jenjang

yang lebih rendah, namun tidak sebaliknya. Oleh karena itu jumlah perawat

berjenjang senior diharapkan lebih banyak daripada jenjang di bawahnya agar tidak

terjadi uncovered shifts perawat berjenjang senior. Pada kasus ini, jumlah perawat

Page 30: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

54

Universitas Kristen Petra

berjenjang senior adalah sebanyak 6 orang, medior sebanyak 2 orang, dan yunior

sebanyak 5 orang (untuk satu team).

Urutan kedua uncovered shifts terjadi pada perawat berjenjang medior.

Rata-rata uncovered shifts perawat berjenjang medior hampir mendekati rata-rata

uncovered shifts perawat berjenjang senior, yaitu sebanyak 6 orang pada jadwal real,

dan 4 orang pada jadwal usulan. Kekurangan perawat berjenjang medior dapat terjadi

karena terbatasnya jumlah perawat berjenjang medior ataupun perawat berjenjang

senior. Sedangkan rata-rata uncovered shifts perawat berjenjang yunior paling sedikit

dibandingkan dengan jenjang di atasnya, yaitu sebanyak 3 orang pada jadwal real,

dan 2 orang pada jadwal usulan. Kekurangan perawat berjenjang yunior dapat terjadi

karena terbatasnya perawat yang bertugas akibat banyak perawat yang mengajukan

permohonan jadwal dinas atau libur pada periode tersebut.

Total uncovered shifts tanpa memperhatikan kebutuhan perawat tiap jenjang

pada Tabel 4.3 lebih banyak atau sama dengan total uncovered shifts perawat tiap

jenjang pada Tabel 4.4. Sebagai contoh pada periode 01 Agustus-07 Agustus 2004,

total uncovered shifts jadwal real tanpa memperhatikan kebutuhan perawat tiap

jenjang adalah 1 orang, dan total uncovered shifts perawat tiap jenjang adalah 9

orang (senior 4 orang, medior 4 orang, dan yunior 1 orang). Hal ini menunjukkan

bahwa pada jadwal real, kebutuhan perawat berjenjang senior sebanyak 4 orang dan

kebutuhan perawat berjenjang medior sebanyak 4 orang digantikan oleh jenjang di

bawahnya. Sedangkan kekurangan perawat berjenjang yunior sebanyak 1 orang

merupakan kekurangan yang terjadi karena perawat yang dibutuhkan tidak tersedia.

Untuk periode yang sama pada jadwal usulan, total uncovered shifts tanpa

memperhatikan kebutuhan perawat tiap jenjang adalah 3 orang, dan total uncovered

shifts perawat tiap jenjang adalah 3 orang, yaitu terjadi pada perawat medior. Jumlah

yang sama antara total uncovered shifts tanpa memperhatikan kebutuhan perawat tiap

jenjang dengan total uncovered shifts perawat tiap jenjang menunjukkan bahwa

kekurangan perawat pada periode tersebut terjadi karena tidak tersedianya perawat

yang dibutuhkan, bukan karena adanya kebutuhan perawat berjenjang tinggi yang

digantikan dengan jenjang di bawahnya. Dalam kasus ini, kekurangan terjadi pada

perawat berjenjang medior, yaitu sebanyak 3 orang.

Page 31: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

55

Universitas Kristen Petra

Overcover (kelebihan) juga menjadi masalah baik pada jadwal real maupun

jadwal usulan. Pada jadwal real, overcover terjadi pada shift pagi dan sore,

sedangkan pada jadwal usulan, overcover dapat terjadi pada shift pagi, sore, maupun

malam. Overcover dapat terjadi karena kebijakan rumah sakit yang tidak meliburkan

perawatnya meskipun jumlah perawat yang ada berlebihan. Untuk jadwal real,

overcover dapat dilihat pada jadwal periode 01 Agustus-07 Agustus 2004, yaitu shift

pagi pada Hari Senin, Kamis, Jumat, dan Sabtu untuk team A, dan Hari Senin untuk

team B. Pada jadwal usulan untuk periode yang sama, overcover shifts pagi terjadi

pada Hari Senin dan Rabu untuk team A, Hari Minggu untuk team B, overcover

shifts sore terjadi pada Hari Jumat untuk team A, Hari Senin dan Rabu untuk team B,

dan overcover shifts malam terjadi pada Hari Sabtu.

Untuk pemenuhan shift malam, jadwal real lebih baik daripada jadwal

usulan. Pada jadwal real, kebutuhan perawat shift malam selalu terpenuhi (3

perawat), sedangkan pada jadwal usulan, ada beberapa hari dalam satu periode

penjadwalan yang tidak terpenuhi (2 atau 1 perawat). Undercover dan overcover

shifts malam pada jadwal usulan dapat terjadi karena pola jadwal shift malam yang

tidak independen, yaitu shift malam berlangsung dua hari berturut-turut dan diikuti

libur dinas malam pada hari berikutnya.

4.9.2. Quality

Bila dilihat dari aspek kualitas, penjadwalan usulan memiliki kualitas yang

lebih baik daripada penjadwalan real karena penjadwalan usulan mampu memenuhi

preferensi perawat lebih baik dibandingkan dengan jadwal real. Hal ini dapat dilihat

dari hasil uji paired samples t test preferensi perawat yang menunjukkan bahwa rata-

rata preferensi perawat jadwal usulan (250,40) lebih kecil secara signifikan bila

dibandingkan dengan rata-rata preferensi perawat jadwal real (268,67).

Pada penjadwalan usulan, perawat dijadwalkan dengan memperhatikan

permohonan jadwal dinas atau libur dan bobot preferensi terhadap jadwal dinas yang

mereka sukai. Sedangkan pada jadwal real hanya memperhatikan permohonan dinas

atau libur, tanpa memperhatikan bobot preferensi masing-masing perawat terhadap

jadwal dinas yang ada.

Page 32: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

56

Universitas Kristen Petra

4.9.3. Stability

Ditinjau dari aspek stabilitas, baik jadwal real maupun jadwal usulan

memiliki aspek stabilitas yang baik karena jadwal yang dihasilkan mampu memenuhi

pola rotasi dan kebijaksanaan libur yang ada. Pada jadwal usulan rotasi perawat dari

team A ke team B dapat dilakukan dengan mengganti lokasi perawat tersebut.

Sedangkan permohonan libur diberi prioritas sesuai dengan tingkat kepentingannya

sehingga permohonan libur yang memiliki prioritas tinggi yang diutamakan.

4.9.4. Flexibility

Dilihat dari aspek fleksibilitas, kedua jadwal real maupun jadwal usulan

memiliki fleksibilitas yang cukup baik karena keduanya memperhatikan permohonan

jadwal dinas atau libur yang ada. Namun untuk perubahan yang bersifat sangat

mendadak, seperti: ada perawat yang tiba-tiba sakit sehingga berhalangan hadir,

maka baik jadwal real maupun jadwal usulan tidak dapat memenuhinya. Hal ini

merupakan sifat dari penjadwalan mingguan dimana penjadwalan dilakukan untuk

suatu periode tertentu (satu minggu).

4.9.5. Fairness

Bila dilihat dari aspek fairness, jadwal usulan memiliki tingkat keadilan

(fairness) yang lebih tinggi daripada jadwal real karena pembuatan jadwal usulan

tidak dipengaruhi faktor kedekatan pembuat jadwal dengan perawat. Pemilihan

perawat untuk memenuhi kebutuhan yang ada pada jadwal usulan dilakukan secara

acak (random).

Secara garis besar, perbandingan jadwal real dengan jadwal usulan dapat

dilihat pada Tabel 4.5 berikut.

Page 33: 4. RANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Sistem Penjadwalan Perawat ... · − Setiap perawat akan mendapat jadwal shift malam dua hari berturut-turut setiap dua minggu sekali. − Setiap shift

57

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.5. Perbandingan Jadwal Real dengan Jadwal Usulan Aspek Jadwal Real Jadwal Usulan

Coverage- pemenuhan kebutuhan perawat tiap jenjang x √- pemenuhan total kebutuhan perawat √ x- overcover ● ●- pemenuhan shift malam √ xQuality- preferensi perawat x √Stability- pola rotasi dan libur ● ●Flexibility- permohonan jadwal dinas dan libur ● ●- perubahan yang sangat mendadak ● ●Fairness- keadilan bagi perawat x √Keterangan: √ = lebih baik x = lebih jelek ● = sama