4. Rustam I Laboko

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/27/2019 4. Rustam I Laboko

    1/6

    Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal 84-89 Artikel IV

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DIBADAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BUOL

    1)Rustam I. Laboko

    1)Dinas Kesehatan Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah

    ABSTRAK

    Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang memberi gejalayang berlanjut untuk suatu target organ, seperti stroke untuk otak, penyakit jantungkoroner untuk jantung. Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatanmasyarakat yang ada di Indonesia maupun beberapa negara yang ada di dunia.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengankejadian hipertensi di badan rumah sakit umum daerah kabupaten Buol.

    Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectionalstudy. Sampel dihitung dengan menggunakan rumus estimasi proporsi dengan jumlahsampel sebanyak 43 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik accidentalsampling. Data di analisa dengan dua cara yaitu analisa univariat untuk mengetahuigambaran alternatif jawaban responden dan bivariat untuk mengetahui hubunganantara variabel dependen dan independen.

    Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara umur dengan kejadianhipertensi dengan nilaip = 0,013, ada hubungan antara jenis kelamin dengan kejadianhipertensi dengan nilai p = 0,000 dan tidak ada hubungan antara pola makan dengankejadian hipertensi dengan nilaip = 0,308.

    Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihakrumah sakit agar mutu pelayanan kesehatan yang sudah baik dapat dipertahankan dankedepannya lebih ditingkatkan lagi sehingga dapat memberikan pelayanan yangoptimal bagi masyarakat pengguna jasa pelayanan kesehatan di badan rumah sakit

    umum daerah kabupaten Buol.

    Daftar pustaka : 22 (1997 2009)Kata kunci : Umur, Jenis Kelamin, Pola makan, Hipertensi

    PENDAHULUANPenyakit hipertensi merupakan

    peningkatan tekanan darah yangmemberi gejala yang berlanjut untuksuatu target organ, seperti stroke untukotak, penyakit jantung koroner untuk

    jantung. Penyakit ini telah menjadimasalah utama dalam kesehatanmasyarakat yang ada di Indonesiamaupun beberapa negara yang ada didunia. Diperkirakan sekitar 80 persenkenaikan kasus hipertensi utamadinegara berkembang tahun 2025 darijumlah 639 kasus di tahun 2000,diperkirakan menjadi 1,15 miliar kasus ditahun 2025. Prediksi ini didasarkanangka penderita hipertensi saat ini dan

    pertambahan penduduk saat ini

    Berdasarkan organisasi hipertensisedunia World Hipertension League(WHL) tahun 2009, hipertensi di deritaoleh 1,5 miliar orang di dunia. DiIndonesia banyaknya penderitahipertensi diperkirakan 15 juta orang

    tetapi hanya 4 persen yang merupakanhipertensi terkontrol, prevalensi 6-15persen pada orang dewasa, 50 persendiantaranya tidak menyadari sebagaipenderita hipertensi sehingga merekacenderung untuk menjadi hipertensiberat, karena tidak menyadari dan tidakmengetahui faktor resikonya.

    Berdasarkan data dari profil dinaskesehatan provinsi Sulawesi Tengahtahun 2009 jumlah kasus baru hipertensi

    yang ditemukan sebanyak 6.500

    84

  • 7/27/2019 4. Rustam I Laboko

    2/6

    Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal 84-89 Artikel IV

    penderita. (Dinkes Sulteng, 2009).Sedangkan data yang diperoleh dariprofil badan rumah sakit umum daerahkabupaten Buol berdasarkan laporanbagian rekam medik, jumlah seluruh

    kunjungan penderita hipertensi padatahun 2008 menunjukkan 130 kasus,pada tahun 2009 menunjukkan 187kasus , pada evaluasi Januari Juni2010 jumlah kasus hipertensi sebanyak105 kasus.METODE PENELITIANJenis penelitian

    Jenis penelitian yang digunakanadalah penelitian analitik dengan desaincross sectional studydimana data yangmenyangkut data variabel independendan variabel dependen yangdikumpulkan dalam waktu yangbersamaan.Lokasi dan waktu penelitian1. Lokasi penelitian

    Penelitian ini dilakukan di badanrumah sakit umum daerahkabupaten Buol.

    2. Waktu penelitianWaktu penelitian direncanakanpada bulan Januari Februari

    2011.

    Populasi dan sampel1. Populasi

    Populasi dalam penelitian iniadalah pasien yang berobat dipolik umum badan rumah sakit

    umum daerah kabupaten Buolpada waktu penelitian.2. Sampel

    Sampel dalam penelitian iniberjumlah 43 responden yangdiambil dengan menggunakanrumus estimasi proporsi

    Analisa data1. Analisis univariat

    Dilakukan untuk melihat distribusifrekuensi dari masing masingvariabel, variabel independen(umur,jenis kelamin,dan polamakan) dan variabel dependen(kejadian hipertensi)

    2. Analisis bivariatAnalisis bivariat dilakukan untukmelihat hubungan antara variabelindependen dan variabeldependen. Uji yang digunakanadalah uji chi-squaredengan tingkat kepercayaan 95%dan tingkat kemaknaan 0,05

    HASIL1. Hubungan umur dengan terjadinya hepertensi di badan RSUD kabupaten

    BuolTabel 1

    Distribusi Umur Responden dan Terjadinya Hipertensi di Badan Rumah Sakit UmumDaerahKabupaten Buol

    UmurHipertensi

    TotalP

    ValueOR95%Tidak hipertensi Hipertensi

    N % n % n %

    0,0136,400

    (1,530-26,780)

    < 45 tahun 8 61,5 5 38,5 13 100

    45 tahun 6 20,0 24 80,0 30 100

    Jumlah 14 32,6 29 67,4 43 100

    Sumber: data primer

    Tabel 1 menunjukan bahwadistribusi responden berdasarkankelompok umur dengan terjadinyahipertensi bahwa umur 45 tahun

    cenderung lebih banyak mengalami

    hipertensi, ini menunjukan dari 30responden terdapat 24 orang (80,0%)mengalami hipertensi sedangkan yangtidak hipertensi sebanyak 6 responden

    (20%). Untuk kelompok umur < 45 tahun

    85

  • 7/27/2019 4. Rustam I Laboko

    3/6

    Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal 84-89 Artikel IV

    dari 13 responden terdapat 5 responden(38,5%) mengalami hipertensi dan 8responden (61,5%) tidak hipertensi.

    Berdasarkan uji chi square nilai p =0,013 ( < 0,05) berarti secara statistik

    ada hubungan antara umur dengan

    kejadian hipertensi di badan RSUDkabupaten Buol. Nilai odds ratio = 6,400(1,530-26,780) artinya pada kelompokumur < 45 tahun ada peluang 6,400 kaliuntuk tidak terjadi hipertensi dibanding

    pada kelompok umur 45 tahun.

    2. Hubungan jenis kelamin dengan terjadinya hepertensi di badan RSUDkabupaten Buol

    Tabel 2Distribusi Jenis Kelamin Responden dan Terjadinya Hipertensi

    di Badan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buol

    Jenis kelaminHipertensi

    TotalP

    ValueOR95%Tidak hipertensi Hipertensi

    N % n % n %

    0,0000,388

    ,098-1,689)

    Perempuan 14 82,4 3 17,6 17 100

    Laki-laki 0 0 26 100 26 100Jumlah 14 32,6 29 67,4 43 100

    Sumber: data primerTabel 2 menunjukan bahwa

    distribusi responden berdasarkan jeniskelamin dengan terjadinya hipertensibahwa dari 26 responden laki-lakiterdapat pula 26 responden (100%)mengalami hipertensi, sedangkanperempuan ada 17 responden terdapat 3responden (17,6%) mengalami

    hipertensi dan 14 responden (82,4%)tidak hipertensi.

    Berdasarkan uji chi square nilai p =0,000 ( < 0,05) berarti secara statistikada hubungan antara jenis kelamindengan kejadian hipertensi di badanRSUD kabupaten Buol. Nilai odss ratio =0,388 (0,098-1,689) artinya padaperempuan ada peluang 0,388 kaliuntuk tidak terjadi hipertensi dibanding

    pada laki-laki.

    3. Hubungan pola makan dengan terjadinya hepertensi di badan RSUDkabupaten Buol

    Tabel 3Distribusi Pola Makan Responden dan Terjadinya Hipertensi di Badan Rumah Sakit

    Umum Daerah Kabupaten Buol

    Pola makan

    HipertensiTotal

    PValueTidak hipertensi Hipertensi

    N % n % N %

    0,308Kurang baik 3 20,0 12 80,0 15 100

    Baik 11 39,3 17 60,7 28 100

    Jumlah 14 32,6 29 67,4 43 100

    Sumber : data primerPada table 3 menunjukan bahwa

    distribusi responden berdasarkan polamakan dengan terjadinya hipertensidiketahui bahwa dari 15 responden yangpola makannya kurang baik terdapat 12responden (80,0) yang hipertensi dan 3

    responden (20,0%) yang tidak hipertensi.

    Sedangkan pada pola makan yang baiksebanyak 28 responden terdapat 17responden (60,7%) mengalami hipertensidan 11 responden (39,3%) tidakhipertensi.

    Berdasarkan uji chi square nilai p =

    0,308 ( > 0,05) berarti secara statistik

    86

  • 7/27/2019 4. Rustam I Laboko

    4/6

    Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal 84-89 Artikel IV

    tidak ada hubungan antara pola makandengan kejadian hipertensi di badanRSUD kabupaten Buol.

    PEMBAHASAN

    1. Hubungan umur denganterjadinya hepertensi di badanRSUD kabupaten BuolBerdasarkan hasil penelitian

    diperoleh pada kelompok umur < 45tahun berjumlah 13 responden terdapat 5(38,5%) responden yang hipertensi dan 8(61,5%) responden yang tidak hipertensi,sedangkan pada kelompok umur 45tahun berjumlah 30 responden terdapat24 (80,0%) responden yang hipertensidan 6 (20,0%) yang tidak hipertensi.

    Dari hasil penelitian ini, dapatdikemukakan bahwa denganbertambahnya umur maka resiko untukterjadinya penyakit hipertensi akansemakin besar atau lebih meningkat,selain itu umur juga merupakan faktorresiko hipertensi yang tidak dapatdikontrol atau dikendalikan.

    Dengan bertambahnya umur makatekanan darah akan meningkat juga.Setelah umur 45 tahun, dinding arteri

    akan mengalami penebalan yangdisebabkan adanya penumpukan zatkolagen pada lapisan otot sehinggapembuluh darah akan berangsur-angsurmenyempit dan menjadi kaku. Penelitianini sejalan dengan penelitian Anggraini,AD tahun 2009 di puskesmasBangkinang.2. Hubungan jenis kelamin dengan

    terjadinya hepertensi di badanRSUD kabupaten Buol

    Berdasarkan hasil penelitiandiperoleh bahwa dari 17 respondenperempuan terdapat 14 (82,4%) yangtidak hipertensi dan 3 (17,6%) yanghipertensi sedangkan pada laki-laki dari26 responden terdapat 26 (100%)responden yang mengalami hipertensi.

    Dari penelitian ini didapatkan hasilbahwa ada hubungan antara jeniskelamin dengan terjadinya hipertensi,terjadinya hipertensi lebih banyak pada

    laki-laki dibanding pada wanita, hal ini

    disebabkan karena laki-laki memiliki gayahidup yang cenderung meningkatkantekanan darah seperti adanya kebiasaanmerokok dan mengkonsumsi alkohol.

    Laki laki memiliki resiko lebih

    tinggi untuk menderita hipertensi lebihawal disbanding perempuan. Laki lakijuga mempunyai resiko lebih besarterhadap mobiditas dan mortalitaskardivaskuler. Namun wanita terlindungdari penyakit kardiovaskuler sebelummenopaus, wanita yang belummengalami menopaus dilindungi olehhormone esterogen yang berperan dalammeningkatkan kadar High DensityLipoprotein ( HDL ). Pada premenopauswanita mulai kehilangan sedikit demisedikit hormone estrogen yang selamaini melindungi pembuluh darah darikerusakan. Proses ini terus berlanjutdimana hormone estrogen tersebutberubah kuantitasnya sesuai denganumur wanita secara alami, yangumumnya mulai terjadi pada wanita umur45 55 tahun (Beevers, 2002).3. Hubungan pola makan dengan

    terjadinya hepertensi di badanRSUD kabupaten Buol

    Berdasarkan hasil penelitian padapola makan kurang baik berjumlah 15responden, terdapat 12 (80,0%)responden yang hipertensi dan 3 (20,0%)responden yang tidak hipertensi,sedangkan pada pola makan yang baikberjumlah 28 responden, terdapat 17(60,7%) responden yang hipertensi dan11 (39,3%) yang tidak hipertensi.

    Hasil yang diperoleh dari penelitianini yaitu bahwa terjadinya hipertensi

    dapat dicegah dengan melakukanperubahan pola makan yang baik, karenapola makan merupakan faktor resikohipertensi yang dapat dikendalikan ataudikontrol, karena makanan yangdikonsumsi baik secara langsungmaupun tidak langsung dapatberpengaruh pada kestabilan tekanandarah.

    Salah satu cara yang dapatdilakukan dalam mencegah terjadinya

    hipertensi yaitu dengan mengatur pola

    87

  • 7/27/2019 4. Rustam I Laboko

    5/6

    Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal 84-89 Artikel IV

    makan. Umumnya penderita hanyamengurangi makanan yang asin asinatau makanan yang ditambah garamdapur atau yang disebut juga sodiumyang tidak hanya terdapat pada garam

    dapur. Terdapat juga pada minumanbersoda, penyedap rasa (vetsin) danbahan pengawet pada produk makanankaleng. Sensivitas terdadap sodium tidaksama untuk semua orang. Tiga puluhpersen orang amerika yang menderitahipertensi disebabkan oleh tingginyakonsumsi sodium. Oleh karena itudianjurkan bagi orang dewasa untukmembatasi konsumsi sodium Individuyang peka terhadap hipertensimempunyai resiko tinggi jikamengkonsumsi Na berlebihan (Julianti,E. 2005).

    KESIMPULAN1. Ada hubungan antara umur dengan

    kejadian hipertensi di badan rumahsakit umum daerah kabupaten Buol,dimana nilaip Value = 0,013 (< 0,05). Pada kelompok umur < 45tahun ada peluang 6,400 kali untuktidak terjadi hipertensi disbanding

    pada kelompok umur 45 tahun.2. Ada hubungan antara jenis kelamin

    dengan kejadian hipertensi di badanrumah sakit umum daerah kabupatenBuol, dimana nilai p Value = 0,000 (< 0,05). Pada perempuan adapeluang 0,388 kali untuk tidak terjadihipertensi dibanding pada laki-laki.

    3. Tidak ada hubungan antara polamakan dengan kejadian hipertensi dibadan rumah sakit umum daerah

    kabupaten Buol, dimana nilai p Value= 0,308 ( > 0,05).

    SARAN1. Bagi Rumah Sakit sebagai Penyedia

    LayananDiharapkan agar rumah sakitsebagai penyedia layanankesehatan untuk meningkatkanpengelolaan sumber daya manusiasehingga dapat memberikan

    pelayanan yang baik kepada pasien

    selaku konsumen rumah sakit.Selain itu rumah sakit sebagaipenyedia layanan juga harus dapatmenerima dan menanggapi semuakeluhan pasien yang berkaitan

    dengan pelayanan yang diberikandan tidak boleh membeda-bedakanstatus sosial ekonomi pasien yangdatang berobat ke rumah sakit.

    2. Bagi peneliti lainBagi peneliti yang lain disarankanagar melakukan penelitianmengenai kejadian hipertensidengan mempertimbangnkan faktor-faktor lain yang mempengaruhinyaseperti obesitas, status sosialekonomi dan juga keadaan kulturatau budaya.

    DAFTAR PUSTAKAAdnil Basha. 2004. Hipertensi: Faktor

    Resiko Dan Penatalaksanaan .http:// angelnet.info/index

    Anggraini, AD, dkk. 2009, Faktor-faktoryang berhubungan dengan kejadianhipertensi di poliklinik dewasapuskesmas Bangkinang.www.yayanakhyar.files.wordpress.c

    om (diunduh tanggal 25 Januari2011)

    Arjatmo T, Hendra U.2001. Ilmu PenyakitDalam. Balai Penerbit FKUI

    Asep Pajario. 2002. Modifikasi GayaHidup.http://angelnet. Info/indeks

    Beevers D.G. 2002. Tekanan Darah.Jakarta: Dian Rakyat

    Depkes RI 2000, Indonesia Sehat 2010,Jakarta

    Dinaskes Sulteng, 2009. Profil Dinas

    Kesehatan Provinsi SulawaesiTengah

    Elisa Diana. J. dkk, 2005, BabasHipertensi Dengan Terapi Jus,Puspa Swara, Jakarta

    I Dewa Nyoman S, dkk 2001, PenilaianStatus Gizi(EGC),Jakarta

    Julianti, E. dkk, 2005. Penatalaksanaanpencegahan Hipertensi, puspaswara, Jakarta.

    88

    http://www.yayanakhyar.files.wordpress.com/http://www.yayanakhyar.files.wordpress.com/http://angelnet/http://angelnet/http://angelnet/http://angelnet/http://www.yayanakhyar.files.wordpress.com/http://www.yayanakhyar.files.wordpress.com/
  • 7/27/2019 4. Rustam I Laboko

    6/6

    Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal 84-89 Artikel IV

    Lanny Sustrani, dkk. 2004. Hipertensi.Jakarta. PT. Gramedia PustakaUtama

    Lemeshow. S. dan David W.H.Jr, 1997.Besar Sampel Dalam Penelitian

    Kesehatan, (Terjemahan),Universitas gadjahmada,Yogyakarta

    Nursalam, 2001, Pendekatan PraktisMetodologi Riset Keperawatan,Sanggung Seto, Jakarta.

    Notoatmodjo, S. 2005, MetodologiPenelitian Kesehatan, Rineka Cipta,Jakarta

    Puili. S. 2009. Profil Rumah Sakit UmumDaerah Buol

    Amirudin, R, Armila Wati, HusnulAmalia,2007, Hipertensi Dan FaktorResikonya dalam KejadianEpidemiologi, Fakultas KesehatanMasyarakat, UniversitasHasanuddin.

    Riskesdas, 2007. Hindari Hipertensi,Konsumsi Garam 1 Sendok TehPerhari.

    Rumah Sakit Umum Buol, Profil RumahSakit Umum Kabupaten Buol

    Sakung J, dkk, 2009, PedomanPenulisan Dan Penilaian SkripsiFKM UNISMUH 2009, Palu

    Wiko Adisasmito, 2007, Sistemkesehatan, Jakarta.

    www.google.com, terdapat dalam http://asyabalulfidaa.multiply.com(diunduh 10 desember 2010)

    www.google.com, terdapat dalamhttp://yayanakhyar.files.wordpress.Com (diunduh 10 desember 2010 )

    89

    http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/