Click here to load reader
Upload
m-endri-afandi
View
129
Download
12
Embed Size (px)
Citation preview
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK
UNTUK SKALA RUMAH TANGGA
Jenis Kegiatan:PKM Penelitian
TIM :SUPARNO L2E 006 083FAJAR ARIANTO J2D 005 167TAUFAN AJI L2E 003 460ERI WINARDI L2E 003 408IMAM YUGO SANTOSO L2E 004 405
UNIVERSITAS DIPONEGORO2008
HALAMAN PENGESAHANPROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan : Pembangkit Listrik Tenaga Ombak
Untuk Skala Rumah Tangga
2. Bidang Kegiatan : PKM Penelitian
3. Ketua Pelaksana Kegiatana. Nama Lengkap : Suparnob. NRP/NIM : L2E 006 083c. Jurusan/Fakultas : Teknik/Mesind. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Diponegoro
4. Anggota Pelaksana : 5 orang
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : M. Tauviqirrahman,S.T,M.T
b. NIP : 132 303 958
Semarang, 31 Agustus 2008
6. Biaya Kegiatan TotalDIKTI : Rp 6.000.000,00Sumber lain : Rp 730.000,00
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : Bulan April s/d September 2009
Menyetujui:Semarang, 24 September 2008
Ketua Jurusan Teknik Mesin Ketua Pelaksana Kegiatan
(Dr.Ir. Dipl. Ing Berkah Fadjar T.K.) (Suparno)
NIP. 131 668 482 NIM. L2E 006 083
Mengetahui PR III Dosen PembimbingUniversitas Diponegoro
(Sukinta, SH, MHum) (M. Tauviqirrahman,S.T,M.T) NIP.131 763 894 NIP. 132 303 958
I. Judul Proposal Penelitian
Pembangkit Listrik Tenaga Ombak Untuk Skala Rumah Tangga
II. Latar Belakang Masalah
Ketersediaan energi listrik di Indonesia semakin berkurang,
bertolak belakang dengan kebutuhan masyarakat yang justru semakin bertambah..
Menurut Badan Pusat Statistik PLN tahun 2006, kebutuhan energi listrik di
Indonesia untuk beberapa sektor dapat dilihat seperti pada gambar 1 di bawah ini:
Gambar 1. Grafik kebutuhan listrik untuk beberapa sektor
(Sumber : BPS PLN, 2006, PT PLN (Persero))
Berdasar grafik di atas, diramalkan kebutuhan energi listrik di
Indonesia akan semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik
yang selalu meningkat dibutuhkan beberapa sumber energi listrik sesuai tabel di
bawah ini.
3
Cadangan minyak bumi yang semakin berkurang disebabkan
penggunaan yang semakin meningkat dan berkurangnya cadangan dalam
perut bumi. Oleh
Tabel 1. Sumber energi listrik di Indonesia
(Sumber : BPS PLN, 2004, PT PLN (Persero))
Menurut data di atas sebagian besar pembangkit listrik di Indonesia masih
menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakar. Padahal cadangan minyak bumi
di dunia khususnya di Indonesia semakin berkurang sesuai data Badan Pusat
Statistik tahun 2006. (Lihat Tabel 2)
Tabel 2. Cadangan minyak bumi beberapa negara di dunia
(Sumber : Badan Pusat Statistik, 2006)
4
karena itu, diperlukan energi alternatif sebagai pengganti minyak bumi.
Keberadaan energi alternatif di Indonesia masih pada tahap pengembangan,
sehingga masih kurang berperan dalam suplai energi khusunya energi listrik.
Adanya kebutuhan energi listrik masyarakat yang semakin meningkat,
memunculkan gagasan untuk menggunakan ombak laut sebagai sumber
energi alternatif pembangkit listrik. Dengan adanya pemanfaatan ombak laut
sebagai energi alternatif pembangkit listrik, diharapkan dapat membantu
pemerintah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan
pembangkit listrik tenaga ombak, masyarakat dapat memproduksi energi listrik
secara mandiri dalam skala terbatas untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
III. Perumusan Masalah
Ketersediaan energi menyokong pertumbuhan ekonomi bangsa.
Kebijakan energi yang tidak tepat memunculkan ancaman krisis energi.
Diversifikasi energi dianggap perlu untuk mengamankan pasokan energi
nasional. Misalnya energi alternatif dikembangkan agar mampu menggeser
energi konvensional/minyak bumi. Kondisi geografis
Indonesia yang merupakan negara kepulauan
(archipelagic state) terbesar di dunia. Jumlah pulau mencapai 17.508 buah, serta
garis pantai sepanjang 81.000 km merupakan garis pantai terpanjang kedua
di dunia setelah Kanada (Dahuri, et all. 1996). Dengan kondisi laut Indonesia
yang luas memunculkan gagasan pemanfaatan ombak sebagai sumber energi
alternatif pembangkit listrik. Pemanfaatan ombak sebagai sumber energi
pembangkit listrik dapat dikerucutkan menjadi dua permasalahan, yaitu :
1. Pemanfaatan energi ombak yang dipakai sebagai sumber energi alternatif
pembangkit listrik harus didesain sederhana baik bahan baku dan perangkat
pembangkitnya agar mudah diaplikasikan di masyarakat.
2. Perangkat pembangkit listrik tenaga ombak harus mengadaptasi
kondisi geografis wilayah Indonesia agar masyarakat dapat
menggunakannya sepanjang waktu.
5
IV. Tujuan Penelitian
Kegiatan penelitian ini bertujuan merancang peralatan pembangkit
listrik tenaga ombak dengan bahan sederhana, dan relatif mudah dibuat oleh
masyarakat sehingga dapat memenuhi kebutuhan listrik untuk skala rumah
tangga.
V. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan masyarakat Indonesia, sebagai berikut :
1. Memenuhi kebutuhan listrik untuk skala rumah tangga.
2. Memberikan inspirasi penelitian pengembangan energi alternatif untuk
pemenuhan kebutuhan energi nasional
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk menggunakan energi
listrik secara hemat dan mandiri
VI. Tinjauan Pustaka
6.1. Wilayah Pesisir Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic state) terbesar di
dunia. Jumlah pulau mencapai 17.508 buah, serta garis pantai sepanjang 81.000
km, merupakan garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada (Dahuri, et
al. 1996). Secara geografis negara Kepulauan Nusantara ini terletak di sekitar
khatulistiwa antara 94°45' BT-141° 01' BT dan dari 06° 08' LU-11° 05' LS. Secara
spasial, wilayah teritorial Indonesia membentang dari barat ke timur sepanjang
5.110 km dan dari utara ke selatan 1.888 km.
Wilayah Indonesia terdiri atas lima pulau besar yaitu Sumatera,
Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan Irian Jaya. Enam puluh lima persen dari
seluruh wilayah Indonesia ditutupi oleh laut. Luas total perairan laut Indonesia
mencapai 5,8 juta km2, terdiri dari 0,3 juta km2 perairan teritorial, dan 2,8
juta km2 perairan nusantara, ditambah dengan luas ZEEI (Zona Ekonomi
Eksklusif Indonesia) sebesar 2,7 juta km2 (UNCLOS, 1982).
6
6.2. Pemanfaatan Ombak Sebagai Pembangkit Listrik Terdahulu
Sumber daya hayati yang ada di planet bumi ini salah satunya adalah
lautan. Selain mendominasi wilayah di bumi ini, laut juga mempunyai
banyak potensi pangan (beranekaragam spesies ikan dan tanaman laut) dan
potensi sebagai sumber energi. Energi yang ada di laut ada 3 macam, yaitu:
energi ombak, energi pasang surut dan energi panas laut.
Salah satu energi di laut tersebut adalah energi ombak. Sebenarnya
ombak merupakan sumber energi yang cukup besar. Ombak merupakan gerakan
air laut yang turun-naik atau bergulung-gulung. Energi ombak adalah energi
alternatif yang dibangkitkan melalui efek gerakan tekanan udara akibat fluktuasi
pergerakan gelombang. Energi ombak dapat digunakan sebagai pembangkit
tenaga listrik, seperti saat ini telah didirikan sebuah Pembangkit Listrik
Bertenaga Ombak
(PLTO) di Yogyakarta, yaitu model Oscillating Water Column. Tujuan
didirikannya PLTO ini adalah untuk memberikan model sumber energi
alternatif yang ketersediaan sumbernya cukup melimpah di wilayah
perairan pantai Indonesia. Model ini menunjukan tingkat efisiensi energi
yang dihasilkan dan parameter-parameter minimal hiroosenografi yang layak,
baik itu secara teknis maupun ekonomis untuk melakukan konversi energi.
Gambar 2. Pembangkit listrik tenaga ombak terdahulu
Dalam PLTO ini proses masuk dan keluarnya aliran ombak pada
suatu ruangan tertentu (khusus) dapat menyebabkan terdorongnya udara
keluar dan masuk melalui sebuah saluran di atas ruang khusus tersebut.
Apabila diletakkan
7
sebuah turbin di ujung saluran tersebut, maka aliran udara yang keluar masuk
akan memutar turbin yang menggerakkan generator. Kelemahan dari model
ini adalah aliran keluar masuk udara dapat menimbulkan kebisingan, akan
tetapi karena aliran ombak sudah cukup bising umumnya ini tidak menjadi
masalah besar. Selain model Oscillating Water Column, ada beberapa
perusahaan & lembaga lainnya yang mengembangkan model yang berbeda untuk
memanfaatkan ombak sebagai penghasil energi listrik, antara lain:
1. Ocean Power Delivery; perusahaan ini mendesain tabung-tabung yang
sekilas terlihat seperti ular mengambang di permukaan laut (dengan sebutan
Pelamis) sebagai penghasil listrik. Setiap tabung memiliki panjang sekitar
122 meter dan terbagi menjadi empat segmen. Setiap ombak yang melalui alat ini
akan menyebabkan tabung silinder tersebut bergerak secara vertikal maupun
lateral. Gerakan yang ditimbulkan akan mendorong piston di antara tiap
sambungan segmen yang selanjutnya memompa cairan hidrolik bertekanan
melalui sebuah motor untuk menggerakkan generator listrik. Supaya tidak
ikut terbawa arus, setiap tabung ditahan di dasar laut menggunakan jangkar
khusus.
2. Renewable Energy Holdings; ide mereka untuk menghasilkan listrik dari
tenaga ombak menggunakan peralatan yang dipasang di dasar laut dekat
tepi pantai sedikit mirip dengan Pelamis. Prinsipnya menggunakan gerakan naik
turun dari ombak untuk menggerakkan piston yang bergerak naik turun pula di
dalam sebuah silinder. Gerakan dari piston tersebut selanjutnya
digunakan untuk mendorong air laut guna memutar turbin.
3. SRI International; konsepnya menggunakan sejenis plastik
khusus bernama elastomer dielektrik yang bereaksi terhadap listrik.
Ketika listrik dialirkan melalui elastomer tersebut, elastomer akan meregang
dan terkompresi bergantian. Sebaliknya jika elastomer tersebut dikompresi atau
diregangkan, maka energi listrik pun timbul. Berdasarkan
konsep tersebut idenya ialah menghubungkan sebuah
pelampung dengan elastomer yang terikat di dasar laut. Ketika pelampung
diombang-ambingkan oleh ombak, maka regangan maupun tahanan yang
dialami elastomer akan menghasilkan listrik.
8
4. BioPower Systems; perusahaan inovatif ini mengembangkan sirip-ekor-
ikan-hiu buatan dan rumput laut mekanik untuk menangkap energi dari
ombak. Idenya bermula dari pemikiran sederhana bahwa sistem yang
berfungsi paling baik di laut tentunya adalah sistem yang telah ada disana selama
beribu-ribu tahun lamanya. Ketika arus ombak menggoyang sirip ekor
mekanik dari samping ke samping sebuah kotak gir akan mengubah
gerakan osilasi tersebut menjadi gerakan searah yang menggerakkan sebuah
generator magnetik. Rumput laut mekaniknya pun bekerja dengan cara yang
sama, yaitu dengan menangkap arus ombak di permukaan laut dan
menggunakan generator yang serupa untuk merubah pergerakan laut menjadi
listrik.
(3.1) (3.2) (3.3)
Gambar kiri (3.1): Pelamis Wave Energy Converters dari Ocean Power Delivery.
Gambar tengah (3.2): Rumput laut mekanik yang disebut juga Biowave.
Gambar kanan (3.3): Sirip ekor ikan hiu buatan yang disebut Biostream.
Namun dalam pemanfaatan energi ombak sebagai pembangkit listrik ini
ternyata masih terdapat kekurangannya. Kekurangan tersebut yaitu:
1. Bergantung pada ombak; kadang dapat energi, kadang pula tidak,
2. Perlu menemukan lokasi yang ombaknya kuat dan kemunculannya secara
konsisten.
Akan tetapi jika kita memanfaatkan energi ini maka kelebihan yang kita
dapatkan adalah energi bisa diperoleh secara gratis, tidak butuh bahan bakar,
tidak menghasilkan limbah, mudah dioperasikan dan biaya perawatan rendah,
serta dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang memadai.
9
Oleh karena itu mengingat potensi yang telah dimiliki oleh ombak begitu
besar, maka sebaiknya mulai sekarang kita perlu memanfaatkan energi ombak ini
sebagai pembangkit tenaga listrik guna memenuhi kebutuhan akan energi listrik
di hari mendatang, dengan mengembangkan model tersebut di seluruh pesisir
pantai Indonesia (Nafika, 2008).
6.3. Perkembangan Energi Listrik di Indonesia
6.3.1. K e butuhan En ergi List r ik di I nd o n esia
Konsumsi listrik Indonesia setiap tahunnya terus meningkat sejalan dengan
peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, prakiraan
kebutuhan listrik jangka panjang di Indonesia sangat diperlukan agar dapat
menggambarkan kondisi kelistrikan saat ini dan masa datang. Dengan
diketahuinya perkiraan kebutuhan listrik jangka panjang antara tahun 2003
hingga tahun 2020 akan dapat ditentukan jenis dan perkiraan kapasitas
pembangkit listrik yang dibutuhkan di Indonesia selama kurun waktu tersebut.
Kebutuhan listrik di Indonesia diperhitungkan per sektor pada 22
wilayah pemasaran listrik PLN, yaitu sektor industri, rumah tangga, usaha,
umum, dan lainnya. Berdasarkan hasil proyeksi kebutuhan listrik dari tahun
2003 s.d. 2020 yang dilakukan Dinas Perencanaan Sistem PT PLN (Persero)
dan Tim Energi BPPT, terlihat bahwa selama kurun waktu tersebut rata-rata
kebutuhan listrik di Indonesia tumbuh sebesar 6,5% per tahun dengan
pertumbuhan listrik di sektor komersial yang tertinggi, yaitu sekitar 7,3% per
tahun dan disusul sektor rumah tangga dengan pertumbuhan kebutuhan listrik
sebesar 6,9% per tahun. Hal tersebut sangat beralasan, mengingat untuk
meningkatkan perekonomian di Indonesia, pemerintah meningkatkan
pertumbuhan sektor parawisata yang selanjutnya akan mempengaruhi
pertumbuhan sektor komersial.
Untuk sektor rumah tangga laju pertumbuhan kebutuhan listrik yang tinggi
dipicu oleh ratio elektrifikasi dari berbagai daerah yang masih relatif
rendah, karena sampai tahun 2003 masih ada beberapa wilayah di Indonesia
yang belum terlistriki terutama di daerah yang tidak dilewati listrik PLN.
Berdasarkan gambar
10
1 terlihat bahwa kebutuhan listrik nasional didominasi oleh sektor industri, disusul
sektor rumah tangga, usaha, dan umum. Pola kebutuhan listrik per sektor tersebut
akan berbeda apabila ditinjau menurut wilayah pemasaran listrik PLN,
dimana semakin ke Kawasan Indonesia Timur, semakin besar kebutuhan
listrik sektor rumah tangga dibanding sektor industri. Hal ini disebabkan
karena masih rendahnya rasio elektrifikasi dan terbatasnya jumlah industri.
Gambar 4. Grafik proyeksi kebutuhan listrik
per sektor di Indonesia tahun 2003-2025
Gambar 5. Grafik proyeksi kebutuhan listrik per sektor di Jawa,
Madura, dan Bali tahun 2003-2020
11
Gambar 6. Grafik proyeksi kebutuhan listrik per sektor
di Sumatera tahun 2003-2020
Gambar 7. Grafik proyeksi kebutuhan listrik per sektor
di Kalimantan tahun 2003-2020
Gambar 8. Grafik proyeksi kebutuhan listrik per sektor
di pulau lain tahun 2003-2020
(Sumber : BPS PLN, 2006, PT PLN (Persero)
12
6.3.2. Rasio Elekt r i f ika s i p er Wi l ayah I n don esia
Berdasarkan Indonesia Energy Outlook & Statistics 2004 dan RUKN 2004-
2013 dapat ditunjukkan besarnya rasio elektrifikasi di Indonesia per wilayah
pada tahun 1999-2002 dan tahun 2003 s.d. 2013. Dari data tersebut, besarnya
ratarata rasio elektrifikasi di Indonesia pada tahun 2003 mencapai 54,8% dan
diperkirakan pada tahun 2008 menjadi 63,5%, kemudian pada tahun
2013 diharapkan meningkat menjadi 75%.
Pada dasarnya untuk masing-masing provinsi di Indonesia mempunyai rasio
elektrifikasi yang berbeda tergantung ada tidaknya fasilitas aliran listrik PLN
di masing-masing provinsi. Besarnya rasio
elektrifikasi di Indonesia untuk masingmasing
provinsi pada tahun 2003, 2008, dan 2013 ditunjukkan pada Tabel
2. Pada tahun 2013, rasio elektrifikasi terbesar diperkirakan terjadi di wilayah
Batam yang mencapai 100%, sedangkan rasio elektrifikasi terkecil sebesar
40% terjadi di NTT. Dengan demikian, meskipun target rasio elektrifikasi tahun
2013 sebesar 75%, namun rasio elektrifikasi per wilayah akan bervariasi.
Tabel 3. Rasio elektrifikasi nasional per wilayah tahun 2003,
tahun 2008, dan tahun 2013
(Sumber : BPS PLN, 2004, PT PLN (Persero))
13
6.3.3. Su m b er E n ergi List r ik di Ind o n esia
Sumber energi listrik di Indonesia meliputi air, uap, gas, gas uap, panas
bumi, diesel. Perbandingan energi tersebut bisa dilihat di tabel 4 berikut:
Tabel 4. Rasio pasokan energi listrik beberapa pembangkit
dari tahun 1992-2005.
(Sumber : BPS PLN, 2004, PT PLN (Persero))
6.4. Energi Alternatif Pembangkit Listrik Terdahulu
6.4.1. Bioethanol
Bioethanol adalah ethanol yang diproduksi dari tumbuhan. Brazil, dengan
320 pabrik bioethanol, adalah negara terkemuka dalam penggunaan serta ekspor
bioethanol saat ini [5]. Di tahun 1990-an, bioethanol di Brazil telah menggantikan
50% kebutuhan bensin untuk keperluan transportasi [8]; ini jelas sebuah angka
yang sangat signifikan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan
bakar fosil. Bioethanol tidak saja menjadi alternatif yang sangat menarik
untuk substitusi bensin, namun dia mampu menurunkan emisi CO2 hingga
18% di Brazil.
6.4.2. Biodiesel
Serupa dengan bioethanol, biodiesel telah digunakan di beberapa negara,
seperti Brazil dan Amerika, sebagai pengganti solar. Biodiesel didapatkan dari
14
minyak tumbuhan seperti sawit, kelapa, jarak pagar, kapok, dsb [4]. Beberapa
lembaga riset di Indonesia telah mampu menghasilkan dan
menggunakan biodiesel sebagai pengganti solar, misalnya BPPT serta
Pusat Penelitian Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian
Lingkungan ITB. Kandungan sulfur yang relatif rendah serta angka cetane
yang lebih tinggi menambah daya tarik penggunaan biodiesel dibandingkan
solar.
6.4.3. Tenaga Panas Bumi
Pemanfaatan tenaga panas bumi di Indonesia masih sangat rendah,
yakni sekitar 3% [16]. Tenaga panas bumi berasal dari magma (yang
temperaturnya bisa mencapai ribuan derajad celcius). Panas tersebut akan
mengalir menembus berbagai lapisan batuan di bawah tanah. Bila panas tersebut
mencapai reservoir air bawah tanah, maka akan terbentuk air/uap panas
bertekanan tinggi. Ada dua cara pemanfaatan air/uap panas tersebut, yakni
langsung (tanpa perubahan bentuk energi) dan tidak langsung (dengan
mengubah bentuk energi). Untuk uap bertemperatur tinggi, tenaga panas
bumi tersebut bisa dimanfaatkan untuk memutar turbin dan generator yang
selanjutnya menghasilkan listrik.
6.4.4. Mikrohidro
Mikrohidro adalah pembangkit listrik tenaga air skala kecil (bisa mencapai
beberapa ratus kW). Relatif kecilnya energi yang dihasilkan mikrohidro
(dibandingkan dengan PLTA skala besar) berimplikasi pada relatif sederhananya
peralatan serta kecilnya areal tanah yang diperlukan guna instalasi
dan pengoperasian mikrohidro. Hal tersebut merupakan salah satu
keunggulan mikrohidro, yakni tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.
6.4.5. Tenaga Surya
Energi yang berasal dari radiasi matahari merupakan potensi energi
terbesar dan terjamin keberadaannya di muka bumi. Berbeda dengan
sumber energi lainnya, energi matahari bisa dijumpai di seluruh permukaan
bumi. Pemanfaatan radiasi matahari sama sekali tidak menimbulkan polusi
ke atmosfer. Perlu diketahui bahwa berbagai sumber energi seperti tenaga
angin, bio-fuel, tenaga air, dsb, sesungguhnya juga berasal dari energi matahari.
15
6.4.6. Tenaga Angin
Pembangkit listrik tenaga angin disinyalir sebagai jenis
pembangkitan energi dengan laju pertumbuhan tercepat di dunia dewasa ini.
Saat ini kapasitas total pembangkit listrik yang berasal dari tenaga angin di
seluruh dunia berkisar
17.5 GW [17]. Jerman merupakan negara dengan kapasitas pembangkit
listrik tenaga angin terbesar, yakni 6 GW, kemudian disusul oleh Denmark
dengan kapasitas 2 GW [17] (Indartono,2005).
6.5. Bandul Matematis
Bandul matematis adalah suatu titik benda digantungkan pada suatu
titk tetap dengan tali. Jika ayunan menyimpang sebesar sudut q terhadap garis
vertical maka gaya yang mengembalikan :
Gambar 9. Prinsip kerja generator listrik
F = - m . g . sin q (1)
(Resnick, 2004)
Untuk q dalam radial yaitu q kecil maka sin q = q = s/l, dimana s = busur lintasan
bola dan l = panjang tali. Dengan bandul matematis maka percepatan gravitasi
g dapat ditentukan yaitu dengan hubungan
g = 4 π 2 L (2)
T2
Harga l dan T dapat diukur pada pelaksanaan percobaan dengan bola logam yang
cukup berat digantungkan dengan kwat yang sangat ringan. Menentukan g dengan
cara ini cukup teliti jika terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Tali lebih ringan dibandingkan bolanya
2. Simpangan harus lebih kecil (sudut q lebih kecil dari 15o)
16
3. Gesekan dengan udara harus sangat kecil sehingga dapat diabaikan
4. Gaya puntiran (torsi) tidak ada (boleh terpuntir)
(http://labdasar.unlam.ac.id/modul_praktikkum/fisika)
6.6. Gelombang
Gelombang adalah gangguan yang merambat. Bentuk ideal dari
suatu gelombang akan mengikuti gerak sinusoide. Selain radiasi
elektromagnetik dan mungkin radiasi gravitasional, yang bisa berjalan lewat
ruang vakum, gelombang juga terdapat pada medium (yang karena perubahan
bentuk dapat menghasilkan gaya memulihkan yang lentur) di mana
mereka dapat berjalan dan dapat memindahkan energi dari satu tempat
kepada yang lain tanpa mengakibatkan partikel medium berpindah secara
permanen, yaitu tidak ada perpindahan secara masal. Malahan setiap titik khusus
berosilasi di sekitar satu posisi tertentu.
Suatu medium disebut:
1. linear jika gelombang yang berbeda di semua titik tertentu di medium bisa
dijumlahkan,
2. terbatas jika terbatas, selain itu disebut tak terbatas
3. seragam jika ciri fisiknya tidak berubah pada titik yang berbeda
4. isotropik jika ciri fisiknya "sama" pada arah yang berbeda
(Wikipedia, 2008)
Gambar 10. Bentuk gelombang sinusoide
(Resnick, 2004)
17
y=A sin (aωt-kx)
y=A sin 2p/T (t- x/v )
y=A sin 2p (t/T-x/l)
Tanda (-) menyatakan gelombang merambat dari kiri ke kanan
A = amplitudo gelombang (m)
l = v.T = panjang gelombang (m) v
= cepat rambat gelombang (m/s) k =
2p/l = bilangan gelombang (m')
x = jarak suatu titik terhadap titik asal (m)
(Resnick, 2004)
6.7. Generator Listrik
Generator listrik merupakan sebuah alat yang memproduksi energi
listrik dari sumber energi mekanikal. Proses ini dikenal sebagai pembangkit
listrik. Sebelum hubungan antara magnet dan listrik ditemukan, generator
menggunakan prinsip elektrostatik. Mesin Wimshurst menggunakan induksi
elekrostatik atau influence. Generator Van de Graaff menggunakan satu dari
dua mekanisme, sebagai berikut :
1. Penyaluran muatan dari elektroda voltase-tinggi.
2. Muatan yang dibuat oleh efek triboelektrik menggunakan pemisahan dua
insulator
Gambar 11 a dan 11 b. Prinsip kerja generator listrik
(Resnick, 2004)
18
Alat ini menggunakan magnet permanen yang diputar oleh sebuah "crank".
Magnet yang berputar diletakaan sedemikian rupa sehingga kutub utara
dan selatannya melewati sebongkah besi yang dibungkus dengan kawat.
Pixii menemukan bahwa magnet yang berputar memproduksi sebuah pulsa
arus di kawat setiap kali sebuah kutub melewati "coil". Lebih jauh lagi, kutub
utara dan selatan magnet menginduksi arus di arah yang berlawanan. Dengan
menambah sebuah komutator, Pixii dapat mengubah arus bolak-balik menjadi
arus searah. Namun, kedua desain di atas menderita masalah yang sama: mereka
menginduksi
"spike" arus diikuti tanpa arus sama sekali (ht t p: / / i d . W ik i p e dia/wiki / g e n e r a tor
l i strik.or g )
VII. Gambaran Umum Karya
Pembangkit listrik tenaga ombak terdiri atas tiga komponen penting,
yaitu papan apung, bola besi sebagai bandul matematis dan generator
pembangkit listrik. Secara umum, adanya energi ombak laut mengakibatkan
papan apung bergerak naik turun. Sehingga menyebabkan bola besi pada papan
apung bergerak menyerupai ayunan bandul matematis. Besar simpangan
bola besi sangat dipengaruhi masa bola dan ketinggian ombak laut. Simpangan
bola besi memutar gir yang dihubungkan dengan generator
listrik. Perputaran generator menghasilkan energi listrik.
Gambar 12. Gambaran umum pembangkit listrik tenaga ombak.
19
VIII. Gambaran Lengkap Karya
Pembangkit listrik tenaga ombak terdiri atas tiga komponen penting,
yaitu papan apung, bola besi sebagai bandul matematis dan generator
pembangkit listrik. Secara umum, adanya energi ombak laut mengakibatkan
papan apung bergerak naik turun. Sehingga menyebabkan bola besi pada papan
apung bergerak menyerupai ayunan bandul matematis. Besar simpangan
bola besi sangat dipengaruhi masa bola dan ketinggian ombak laut. Simpangan
bola besi memutar gir yang dihubungkan dengan generator
listrik. Perputaran generator menghasilkan energi listrik.
Desain alat ini berdimensi lebih kurang seperti gambar berikut:
L = 1-2 m
P = 2-3 m
[a]
d = 0,2-0,3 m
Keterangan gambarP : Panjang papan apung [m] L : Lebar papan apung [m]
d : Diameter bola besi[m]
[b]
220 V50Hz
Gambar 13. [a]. Papan apung
[b]. Bola besi
[c]. Generator listrik
20
Pada desain alat ini tinggi minimal ombak yang dibutuhkan diperkirakan 1 meter
Dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga ombak terdahulu, sistem
pembangkit ini memiliki beberapa kelebihan:
1. Ekonomis
Teknologi pembangkit listrik tenaga ombak ini relatif lebih ekonomis
karena membutuhkan dana yang lebih kecil dibanding sistem terdahulu.
2. Tepat Guna
Pemanfaatan ombak untuk membangkitan listrik pada sistem ini lebih tepat
guna karena lebih praktis dapat dipindahkan tempatnya. Disamping itu,
teknologi ini sangat cocok dengan kondisi geografis Indonesia yang memiliki
laut luas dan ombak yang relatif tinggi sehingga dapat diterapkan hampir di
seluruh laut Indonesia.
3. Berdaya Guna
Menggunakan sistem ini dapat memanfaatkan barang-barang bekas
di sekitar kita dan dapat meningkatkan kemandirian berwirausaha
masyarakat Indonesia. Di samping itu, teknologi ini lebih mudah dipelajari dan
relatif lebih mudah untuk diterapkan pada kehidupan sehari-hari.
4. Ramah Lingkungan
Teknologi ini ramah lingkungan karena tidak menghasilkan zat yang dapat
mencemarkan lingkungan sekitar.
5. Tidak membutuhkan ombak yang terlalu tinggi
Dari segi pemanfaatan ombak, teknologi ini lebih menguntungkan
karena dapat di letakkan di laut yang ombaknya tidak terlalu tinggi berbeda
dengan pembangkit listrik tenaga ombak pada umumnya.
Desain alat ini sebagai solusi atas alat PLTO yang sudah ada
sebelumnya. Permasalahan harga yang mahal serta persyaratan tinggi
gelombang minimal 7 meter setidaknya dapat dipecahkan dengan alat yang
terbaru ini. Di samping itu, alat ini sangat praktis karena relatif mudah
dibuat dan dapat ditempatkan di hampir seluruh laut Indonesia. Daya
keluaran pembangkit listrik tenaga ombak
21
sangat tergantung pada generator yang digunakan. Pada penelitian ini
direncanakan digunakan generator listrik dengan daya yang dihasilkan lebih dari
500 Watt. Sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik
untuk skala rumah tangga, misalnya : lampu pijar, radio, kipas angin,
televisi, almari pendingin, dan komputer.
IX. Metode Pelaksanaan Penelitian
9.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian akan dilakukan di perairan Tambak Lorok, Semarang
9.2. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Generator listrik 6. Gir
2. Drum bekas 7. Papan apung
3. Bola besi 7. Kawat besi
4. Pipa besi 8. Multimeter
5. Rantai
9.3. Deskripsi Pembangkit Listrik Tenaga Ombak
Deskripsi lengkap tentang pembangkit listrik tenaga ombak
dijelaskan secara umum dalam sketsa sistem pembangkit listrik yang terdiri
atas susunan komponen-komponen utama pembangkit listrik tenaga ombak.
9.3.1. Sk etsa P e m bangkit List r ik T e naga O m bak
Sistem pembangkit listrik tenaga ombak seperti tampak pada gambar
I.1, merupakan rangkaian peralatan yang dibuat berdasarkan konsep teknologi
ayunan bandul matematis. Teknologi ini berupa bandul matematis yang yang
diletakkan
di atas papan yang mengapung di laut. Papan apung yang bergerak akibat
pengaruh ombak menghasilkan ayunan bandul matematis. Kemudian akan
22
memutar gir yang dihubungkan dengan rantai sehingga generator listrik akan
berputar. Perputaran generator akan menghasilkan arus listrik
32
1
Gambar 14. Susunan sistem pembangkit listrik tenaga ombak
Keterangan :
1. Papan apung (drum bekas)
2. Bola besi
3. Generator listrik
9.3.2. K o m pon en Pe m bangkit List r ik T e naga O m bak
Komponen-komponen utama dalam penelitian ini terdiri atas generator
listrik, bandul besi, papan apung, rantai.
1. Generator Listrik
Generator listrik berfungsi sebagai pembangkit listrik.
2. Bola Besi
Bola besi berfungsi sebagai bandul matematis.
3. Papan Apung
Papan apung berfungsi sebagai tempat diletakkannya bandul matematis
yang akan bergerak ketika terkena ombak air laut.
23
4. Pipa Besi
Berfungsi sebagai kerangka pembangkit listrik tenaga ombak.
5. Rantai
Rantai berfungsi menggerakkan gir.
6. Gir
Gir digunakan sebagai pasangan rantai.
7. Multimeter
Multimeter digunakan untuk mengukur arus listrik.
9.4. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dimulai dengan melakukan perancangan papan
apung sebagai tempat reaktor pembangkit listrik untuk selanjutnya diujikan pada
proses pembangkit listrik yang susunan skematisnya tampak dalam skema
pembangkit listrik tenaga ombak.
9.4.1. P e ra n ca n gan dan U j i S ist e m P e m bangkit List r ik T e naga O m bak
Perancangan sistem pembangkit listrik tenaga ombak diawali
dengan pembuatan papan apung untuk kemudian dirangkai dengan pipa besi
sebagai kerangka. Ujung pipa besi dihubungkan ke gir. Rantai
digunakan untuk menghungkan gir dengan generator listrik. Uji sistem
pembangkit listrik tenaga ombak dilakukan melalui pergerakkan bola besi
menghasilkan ayunan matematis akibat ombak laut. Kemudian menggerakkan
gir yang dihubungkan ke generator listrik menggunakan rantai. Sehingga
generator menghasilkan listrik.
24
9.4.2. Sk e ma K e rja
Pembangkti listrik tenaga ombak secara skematis dijelaskan dalam gambar
Mulai
Perancangan papan apung
Perakitan kerangka pembangkit listrik tenagaombak
Pemasangan bola besi
Pemasangan gir
Memasang generator listrik
Pemasangan rantai penghubung gir dengangenerator listrik
Pengukuran tegangan dan arus listrik yang dihasilkan
Analisis hasil
Selesai
Gambar 15. Skema Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Ombak
9. 5. Variabel dan Data
Variabel pada penelitian ini dibagi atas variabel tetap dan tidak tetap.
Variabel tetap yang digunakan yakni :
1. Ukuran papan apung
2. Ukuran kerangka
3. Kapasitas daya generator listrik
25
4. Ukuran gir
Sedangkan variabel tidak tetap yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1. Tinggi ombak laut
2. Massa bola besi
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah
1. Tinggi ombak sebagai amplitudo gelombang
2. Periode gelombang ombak
3. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan
9.6. Jadwal Penelitian
No Uraian Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6
1. Merancang papan
apung
2. Merancang
kerangka
3. Memasang bola
besi
4. Memasang
generator listrik
5. Memasang gir dan
rantai
6. Menguji alat dan
menyusun laporan
7. Presentasi hasil
26
X. Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Suparno
b. NIM : L2E 006 083
c. Fakultas/Program Studi : Teknik/Mesin
d. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro
2. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Fajar Arianto
b. NIM : J2D 005 167
c. Fakultas/Program Studi : Teknik/Mesin
d. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro
3. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Taufan Aji
b. NIM : L2E 004 443
c. Fakultas/Program Studi : Teknik/Mesin
d. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro
4. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Eri Winardi
b. NIM : L2E 003 408
c. Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Mesin
d. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro
5. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Imam Yugo Santoso
b. NIM : L2E 004 405
c. Fakultas/Program Studi : Teknik/Mesin
d. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro
27
XI. Nama dan Biodata Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap : Muhammad Tauviqirrahman, S.T, M.T
b. NIP : 132 303 958
c. Golongan Pangkat : IIIA / Penata Muda
d. Jabatan Fungsional : Assisten Ahli
e. Jabatan Struktural : -
f. Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Mesin
g. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro
h. Bidang Keahlian : Metode Komputasi dan Numerik
XII. Biaya Penelitian
12.1. Bahan habis pakai
No. Keterangan Jumlah
1 Bola besi Rp 1.000.000,00
2 Pipa besi Rp 500.000,00
3 Papan Rp 100.000,00
4 Drum Rp 200.000,00
5 Rantai Rp 200.000,00
6 Gir Rp 200.000,00
7 Kawat Rp 50.000,00
8 Mur dan baut Rp 50.000,00
9 Batang besi Rp 300.000,00
10 Generator Rp 1.500.000,00
11 Kabel Rp 300.000,00
12 Lampu Rp 30.000,00
13 Pelat besi Rp 300.000,00
Biaya habis pakai sejumlah Rp 4.730.000,00
28
12.2. Peralatan penunjang penelitian
No. Keterangan Jumlah
1 Peralatan montir (lengkap) Rp 1.000.000,00
2 Multimeter Rp 200.000,00
Biaya peralatan penunjang sejumlah Rp 1.200.000,00
12.3. Operasional
No. Keterangan Jumlah
1 Transportasi Rp 500.000,00
2 Dokumentasi Rp 100.000,00
3 Akomodasi Rp 200.000,00
Biaya operasional sejumlah Rp 800.000,00
Perhitungan total :
Biaya habis pakai sejumlah Rp 4.730.000,00
Biaya peralatan penunjang sejumlah Rp 1.200.000,00
Biaya operasional sejumlah Rp 800.000,00 +
Total biaya keseluruhan: Rp 6.730.000,00
29
Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik, 2006
Dahuri, H.Rokhmin,dkk.1996.Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan
Lautan, cetakan 1.Pradnya Paramita.Jakarta.
ht t p: / /en e r g i. i n f o gu e . com / pemanfaa t an_en er gi_o m b a k_se b a g ai_ p emba n gki t _tena
g a_l i strik Iftitah Nafika Penulis adalah mahasiswa jurusan biologi FMIPA
Universitas Negeri Malang (UM)March 20, 2008 at 10:37 am
http://id.Wikipedia/wiki/generator listrik.org
ht t p: / / l abdasar.unlam.ac. i d/ m odul_prakt i kum / fisi k a/Bandul%20 m atemat i s.doc
(Indartono,2005).Edisi Vol.5/XVII/November 2005) Yuli Setyo Indartono,
Graduate School of Science and Technology, Kobe University, Japan
PLN Statistik 2004, PT PLN (Persero)
PLN Statistik 2006, PT PLN (Persero)
Resnick, Halliday.2004.Fundamentals.of.Physics.Willey
United Nations Convention on The Law of The Sea [“Convention”].10 Desember
1982. New York
30
Lampiran
1. Gambar Pembangkit Listrik Tenaga Ombak
Gambar Pembangkit Listrik Tenaga Ombak
2. Gambaran teknologi yang akan diterapkembangkan
a. Biaya pembuatan dan perawatan alat ini relatif murah
b. Peralatan yang dibutuhkan juga sederhana dan terjangkau
c. Ramah lingkungan sehingga sangat sesuai dengan gerakan hijau yang
dicanangkan pemerintah
d. Produksi dalam negeri
e.Pembangkit listrik altenatif yang sangat cocok dengan kondisi geogafis
Indonesia.
31