41529

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 41529

    1/169

    TUGAS AKHIR PROGRAM

    MAGISTER

    (TAPM)

    PENERAPAN PENILAIAN (DP-3) TERHADAP PEGAWAI NEGERI

    BADANPERENCANAANPEMBANGUNANDAERAH

    KABUPATEN SUKAMARA KALIMANTAN TENGAH

    TAPM

    Diajukan

    sebagai salab satu

    syarat

    untuk memperoleh

    Gelar Magister Sains Dalam IImu Administrasi

    Bidang Minat Administrasi Publik

    Disusun Oleh :

    MUHAMAD ISNAINI

    NIM: 017985421

    PROGRAM

    PASCASARJANA

    UNIVERSITAS

    TERBUKA

    JAKARTA

    2 13

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    2/169

      BSTR K

    PENERAP

    AN

    PENILAIAN (DP-3) TERHADAP PEGAWAI

    NEGERI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

    KABUPATEN SUKAMARA KALIMANTAN TENGAH .

    MUHAMAD ISNAINI

    Universitas

    Terbuka

    [email protected]

    Kata kunci : Penempan penilaian (DP-3) terhadap pegawai

    Bappeda Kabupaten Sukamam sebagai penanggung jawab perencanaan

    pembangunan Daerah memerlukan suatu kerangka ketja terukur dan berimbang melalui

    sistem evaluasi terhadap penempan penilaian DP-3 terhadap pegawai dalam rangka

    meningkatkan kembali kinetja pegawai yang di milikinya.Hasil rumusan masalah di atas

    menghasilkan tujuan penelitian yaitu : (1) Bagaimana sisitem pemberlakuan DP-3 di

    pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamam Kalimantan

    Tengah. (2) Siapa yang bertanggungjawab dalam penempan DP-3 di pegawai Badan

    perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamam Kalimantan tengah. (3) Hasil

    d ri penilaianan DP-3 berupa apa bagi pegawai Badan Perencanaan Pembangunan

    Daerah Kabupaten Sukamam. (4) Bagaimana Kebutuhan penilaian DP-3 di pegawai

    Badan Perencanaan pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah. (5)

    Bagaimana semangat ketja internal di Bappeda Kabupaten Sukamam Kalimantan

    mpan DP-3 di Pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten sukamam

    Kalimantan Tengah. (6) Bagaimana dorongan Exsternal kinetja ketja di Badan

    perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamam Kalimanatan tengah. (7)

    Bagaimana Tujuan penempan DP3 di pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

    Kabupatan Sukamara Kalimantan tengah. (8) bagaimana akibat penempan DP-3

    Terhadap pegawai Bappeda. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah

    kualitatif dengan pendekatan Deskriptif melalui wawancam dan kuesioner yang di

    laksanakan mulai pada bulan Pebruari sarnpai dengan bulan juli 2013 dengan

    menggunkan data primer dan skunder. Data primer di peroleh melalui wawancam

    tersetruktur dengan panduan kuesioner, dan data sekunder di peroleh

    Hasil persepsi responden terhadap penempan penilaian DP-3 terhadap pegawai,

    menunjukan tidak terdapat perbedaab persepsi di antara seluruh jenjang jabatan pegawai.

    Antara faktor-faktor penempan penilaian DP3 terhadap pegawai Bappeda Kahupaaten

    Sukamam menunujukan terdapat hubungan yang siguifikan dan seamb.

    Perlu di lakukan penelitian lanjutan tentang penerapan penilaian DP-3 terhadap

    pegawai , gambaran yang komprenhensif mengenai penilaian DP-3 terhadap pegawai.

    Dan perlu penelitian dengan metode yang lain serta perlu peneLitian khusus mengenai

    stmtegi dan evaluasi guna meningkatkan nilai DP-3 agar di peroleh upaya-upaya yang

    konkrit dan lengkap guna memperbaiki dan meningkatkan penilaian DP-3 terhadap

    pegawai Bappeda Kabupaten Sukamam Kalimanatan Tengah.

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    3/169

    ABSTRACT

    APPLICATION ASSESSMENT ( DP -

    3 )

    SERVANTS OF

    REGIONAL DEVELOPMENT PLANNING AGENCY

    SUKAMARA CENTRAL KALIMANTAN

    MUHAMAD

    ISNAINI

    Universitas Terbuka

    [email protected]

    Keywords:

    Application

    of

    assessment ( DP - 3 ) for employee

    Bappeda Sukamara

    n

    charge

    of

    regional development planning requires a

    measured and balanced framework through a system

    of

    evaluation

    of

    the application

    of

    DP - 3 assessment against an employee

    n

    order to improve the performance

    of

    employees in the above formulation

    of

    the problem milikinya.Hasil produce research

    objectives are: ( I ) how sisitem application

    of

    DP - 3 in Regional Development Planning

    Agency employee Sukamara Central Kalimantan . ( 2 ) Who is responsible for the

    implementation of DP - 3 in Regional Development Planning Agency employee

    Sukamara Central Kalimantan . ( 3 ) Results

    of

    the DP - 3 in the form

    of

    what the

    employee Regional Planning Agency Sukamara . ( 4 ) How Needs assessment DP - 3 n

    the development

    of

    the Regional Planning Agency employee Sukamara Central

    Kalimantan . ( 5 ) How does

    the

    internal morale in Central Kalimantan Bappeda

    Sukamara application

    of

    DP - 3 in Regional Development Planning Agency Employees

    Sukamara Central Kalimantan . ( 6 ) How to boost performance exstemal work

    n

    Regional Development Planning Agency Sukamara Central

    Kalimantan.

    ( 7 )

    How

    Goals

    DP3 application in Regional Development Planning Agency employee Kabupatan

    Sukamara Central Kalimantan . ( 8 ) how the result of the application of DP - 3 Against

    Bappeda staff . The method used in this study is qualitative descriptive approach through

    interviews and questionnaires carried begin in February and ending

    n

    July 2013 by using

    primary and secondary data . The primary data obtained through interviews with guides

    structure questionnaires, and secondary dataobtained

    The results

    of

    respondents' perceptions

    of

    the application

    of

    DP - 3 appraisal to the

    employee , showed no difference n perception among employees throughout the

    hierarchy . Between the application of assessment factors DP3 against employees

    Bappeda Kabupaten Sukamara showed a significant correlation and unidirectional.

    Need to

    do further research

    on

    the application

    of

    DP - 3 assessment

    of

    the

    employee

    the valuation picture komprenhensif

    DP

    - 3 against the

    employee.

    And need

    to study with other methods and need special study and evaluation

    of

    strategies to

    increase the value of DP - 3 in order to obtain concrete efforts and complete in order to

    improve and enhance the DP - 3 assessment of the employee Bappeda Sukamara Central

    Kalimantan.

    41529.pd

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    4/169

    UNIVERSITAS TERBUKA

    PROGRAM PASCA

    SERJANA

    MAGISTER

    ADMINISTRASI

    PUBLIK

    PERNYATAAN

    TAPM yang beljudul Penerapan Penilaian

    DP-3

    ) Terhadap Pegawai Negeri Badan

    Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah Adalah

    hasil karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang di kutip maupun yang dirujuk telah

    :...

    saya nyatakan benar.

    Apabila di kemudian hari temyata di temukan adanya penjiplakan ( plagiat , maka

    saya bersedia menerima sangsi Akademik.

    Palangka Raya Mei 2013

    Muhamad

    Isnaini

    NIM.017985421

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    5/169

    LEMBAR

    PERSETUJUAN TUGAS AKHIR PROGRAM

    MAGISTER

    Judul TAPM

    Penyusunan

    NIM

    Program study

    PembimbingI,

    (TAPM)

    PENERAPAN PENILAIAN (DP-3) TERHADAP

    PEGAWAI NEGERI BADAN PERENCANAAN

    PEMBANGUNAN

    DAERAH

    KABUPATEN

    SUKAMARA

    KALIMANTAN

    TENGAH

    .

    Muhamad Isnaini

    017985421

    Magester Administrasi Publik MAP)

    Menyetujui

    .

    Pembimbing II,

    Dr. Tjahjanulin Domai, S

    Dr.Wawan Kartiwa, M si

    NIP.19710609199802001

    Pascasarjana

    41529.pd

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    6/169

    UNIVAERSITAS TERBUKA

    PROGRAM PASCASARJANA

    PROGRAM STUDY ADMINISTRASI PUBLIK

    PENGESAHAN

    Nama

    Muharnad Isnaini

    NIM

    017985421

    JudulTesis PENERAPAN PENILAIAN (DP-3) TERHADAP

    PEGAWAI NEGERI BADAN PERENCANAAN

    PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN

    SUKAMARA KALIMANTAN TENGAH.

    Telah di pertahankan di hadapan Sidang Panitia Penguji Tugas

    akhir

    Program

    Magester ( TAPM ),Program Study Adrninistrasi Publik, Program Pascasarjana

    Universitas Terbuka Pada:

    Hari / Tanggal

    : Minggu. Tanggall5 Desember 2013

    Waktu : 14.00

    -16-00

    Dan telah dinyatakan : LULUS

    PANITIA PENGUJI TESIS

    Ketua Komisi Penguji

    Prof.Dr.Holten Sion,M Pd

    Penguji Ahli

    Prof.Dr.Azhar Kasim

    .

    Pembimbing I

    Dr.Tjahjanulin Domai,MS

    Pembimbing II

    Dr. Wawan Kartiwa,M.Si

    ................................................................

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    7/169

    KATAPENGANTAR

    Puji Syukur saya panjatkan kebadirat Allah Swt atas segala karunia-Nya

    sehingga Proposal n berbasil diselesaikan. Tema yang dipilib dalam laporan

    basil studi ini adaIah, dengan judul

    Penerapan penilaian (DP3) terhadap Pegawai Negeri Radan Perencanaan

    Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah .

    Hasil laporan Penelitian ini mempakan syarat guna memperoleb gelar

    Magister Administrasi Publik, Universitas Terbuka.

    Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

    Bapak Dr.Tjahjanulin Domai,MS. selaku dosen pembimbing

    r

    Dan Dr.Wawan

    Kartiwa. M,si.Selaku pembimbing

    II

    yang telah memberikan waktu d n ilrnu

    kepada penulis dalam menyusun basil penelitian ini dan kepada Kantor Badan

    Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara Provinsi Kalimantan

    Tengah atas kesediaannya menjadi tempat penelitian.

    Penulis menyadari bahwa basil penelitian ini belum sempuma, namun

    dernikian penulis berharap basil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua

    pihak yang membutuhkan

    Sukamara,

    Penum

    iv

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    8/169

    DAFfARISI

    Ha aman

    Abstrak

    I

    Lembar Persetujuan ii

    Lembar Pengesahan................................ iii

    Kata Pengantar IV

    Daftar lsi...........................................................................................................

    V

    Daftar Gambar

    VI

    Daftar Tabel vii

    Daftar Lampiran

    VIII

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar belakang I

    B. Rumusan MasaIab................. .................... .......... 9

    C. Tujuan Penelitian 9

    D. Kegunaan Penelitian

    10

    E. Ruang Lingkup....... ................ ................ ................ ................ .. 11

    BAB I1 TINJAUAN PUSTAKA

    A. Kajian Teori 13

    B. Kerangka Berpikir

    45

    C. Definisi Operasional..... ........... ........... ........... ........... ........... ..... 48

    BAB III METODELOGI PENELITIAN

    A. Desain Penelitian 50

    B. Subyek dan Objek Penelitian.................................................... 52

    C. Instrumen Penelitian 53

    D. Prosudur Pengurnpulan Data 56

    F. Metode Analisis Data 58

    G. Keabsaban Data 60

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 64

    BAB V PENUTUP

    6.1. Kesirnpulan 93

    6.2. Saran

    95

    DAFTAR PUSTAKA

    v

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    9/169

    D FT R

    G MB R

    Gambar

    Halaman

    1 Hubungan antara kebutuhan dorongan dan tindakan

    2

    Componen dalam analisa data

    3

    Uji keabsahan data

    4 Kelompok responden berdasarkan usia

    5 Kelompok responden berdasarkan tingkat pendidikan

    6 Kerakteristik responden berdasarkan masa kerja

    vi

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    10/169

    D FT R l BEL

    Tabel

    Halaman

    1.

    Jumalah Pegawai Negeri yang

    i

    gunakan sebagai responden 53

    2 Sistem pensekoran data berdasarkan skala Iiker 56

    3

    Rentang kretaria sistem penilaian DP3 pegawai 72

    4. Persepsi Responden terhadap penilaian DP3

    78

    vii

    41529.pd

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    11/169

    DAFTAR

    LAMPIRAN

    1. Peta Kabupaten Sukamara

    2

    Struktur Organisasi

    3. Hasil identifikasi responden terhadap faktor motivasi /DP 3

    4 Kuesioner awal

    S

    Kuesioner penelitian

    6 Angket pertanyaan

    7 Daftar nama Pegawai

    8 Pertanyaan Faktor SistemPenilaian DP3

    9 Gambaran Umum

    10 Peraturan Pemerintah No 10 Tahun 1979 t ntqng DP 3

    11. Contoh Penilaian DP 3

    12 Dekomentasi

    viii

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    12/169

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    13/169

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    14/169

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    15/169

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    16/169

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    17/169

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    18/169

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    19/169

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    20/169

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    21/169

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    22/169

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    23/169

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    24/169

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Kajian Teori

    1 Sistem Administrasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia Sektor Publik.

    Pada umumnya organisasi atau perusahaan mempunyai berbagai macam sumber

    daya yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai suatu keunggulan kompetitifnya.

    Sumber daya tersebut meliputi sumber daya anggaran , lokasi sumber daya manusia

    dan sebagainya. Pada zaman dahulu organisasi atau perusahaan yang mempunyai

    berbagai akses ke sumber daya anggaran dan adalah organisasi yang dapat meraih

    keunggulan kompetitive, tetapi seiring dengan bertambahnya waktu, hal tersebut

    bukanlah merupakan suatu keunggulan yang mutlak, karena dengan seiring

    kemajuan zaman faktor pengetahuan dan manusialah yang sangat mendukung

    keberhasilan suatu organisasi. oleh karena itulah manajemen sumber daya manusia

    merupakan suatu hal yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup suatu

    organisasi.

    Menurut Suharsimi Arikunto 2004), penilaian adalah kegiatan untuk mengumpulkan

    informasi tentang bekeIjanya sesuatu, yang selanjutnya infomasi tersebut di gunakan

    untuk menentukan altematif yang tepat dalam pengambilan keputusan. Fungsi utama

    penilaian dalam hal ini adalah menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi

    pihak decision maker untuk menentukan kebijakan yang akan di ambil berdasarkan

    evaluasi yang telah i lakukan.

    13

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    25/169

    Edwin B Flippo yang di kutip oleh Hasibuan 2007) mendefinisikan manajemen

    swnber daya manusia adalah aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan

    dan pengawasan kegiatan-kegiatan dalam pengadaan, pengembangan pemberian

    kompensasi, pengintengrasian, pemeliharaan, dan pelepasan swnber daya manusia

    agar tercapai berbagaia tujuan induvidu, organisasi dan masyarakat. Sebagai sebuah

    ilmu dan seni yang mengatur hubungan serta peranan tenaga keJja, demi terciptanya

    kegiatan organisasi atau perusahaan yang efektif dan efisien dalam menyukseskan

    tujuan organisasi atau perusahaan, pegawai atau karyawan dan

    jug

    masyarakat.

    Dalam melakukan aktivitas, sebuah organisasi tidak hanya mutlak didukung oleh

    swnber daya manusia, melainkan juga hams didukung oleh swnber daya non

    manusia non-human resources) yang meliputi anggaran, mesin, teknologi, bahan

    bahan, dan lain-lain sesuai yang dibutuhkan organisasi.

    Selanjutnya menurut

    Wendel French dalam Handoko

    2000) bahwa manajemen

    sumber daya manusia terdiri dari aktivitas penarikan, seleksi, pengembangan,

    penggunaan dan pemeliharaan swnber daya manusia oleh Organisasi. Berdasarkan

    dua definisi di atas tersebut dapat di artikan bahwa manajemen swnber daya

    manusia sebagai salah satu bagian dari manajemen, aktivitas untuk merencanakan,

    mengorganisasikan,dengan melakukan penarikan, seleksi, pengembangan,

    pemeliharaan, dan pengawasan swnber daya manusia. Bahwa sumberdaya manusia

    rnemiliki keunikan dibandingkan dengan swnber-swnber daya lainnya, hal n dapat

    dilihat dari:

    4

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    26/169

    a. Sifat intuisi dan emosi yaitu manusia tidak dapat diperlakukan sebagai faktor

    produksi lainnya yang bersifat fasif dan tetap.

    b.

    Kepribadian aktif yaitu bahwa manusia cendrung ingin meraih hasil kineIja

    maksimal akan tetapi dengan keterbatasan yang dimilikinya ia mampu memilih

    apa yang harns dicari dan dipilih.

    c.

    KeIja manusia menunjukan hubungan suatu kemampuan, sikap dan derajat

    motivasinya.

    d. Individu manusia tergantung kepada orang lain tetapi mempunyai kebebasan

    untuk mengatur diri sendiri serta berada dalam kondisi saling membutuhkan

    antara manusia satu dengan lainnya.

    Leon C Mengginson (1981) dalam A.A.Anwar Prabu Mangkunegara (2000)

    mengemukakan penilaian prestasi pegawai sebagai suatu proses yang di gunakan

    pimpinan untuk menentukan apakah seorang pegawai melakukan pekeIjaan

    sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Sedangkan Andrew E Sikula

    (1981) yang di kutip A.A.Anwar Prabu Mangkunegara (2000) mengemukakan

    bahwa penilaian pegawai merupakan evaluasi yang sistem matis

    d ri

    pekeIjaan

    pegawai dan potensi yang dapat di kembangkan, penilaian dalam bentuk proses

    penaksiran nilai dan kualitas setatus

    d ri

    beberap objek orang.

    2. udaya Organisasi

    Menurut angkunegara 2005) menyimpulkan bahwa budaya organisasi

    adaIah seperangkap atau asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai dan norma yang

    15

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    27/169

    di kembangkan dalam organisasi yang di jadikan podoman tingkah laku bagi

    anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi

    internal. Wirawan ( 2007 mengatakan bahwa " budaya organisasi sebagai norma,

    nilai-nilai, asurnsi, kepercayaan, filsafat, kebiasaan organisasi dan sebagainya yang

    di kembangkan dalam waktu yang lama oleh pendiri, pernirnpin dan anggota

    organisasi yang di sosialisasikan sehingga mempengaruhi polapikir, sikap dan pola

    prilakau anggota organisasi dalam memproduksi produk, melayani para konsurnen

    dan mencapai tujuaan organisasi. draha (1997) selanjutnya mengemukakan bahwa

    budaya

    organisasi sebagai input yang terdiri dari pendiri organisasi, pernilik

    organisasi, surnber day manusia, pihak yang berkepentingan dan masyarakat "

    pendiri organisasi dewasa ini menentukan visi dan misinya dalam upaya mencapai

    tujuan organisasi. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Repobli Indonesia Nomor

    10

    Tahun

    1979

    tentang Penilaian (DP-3) Pegawai Negeri Sipil dalam lampiran

    Peraturan Pemerintah tanggal

    5

    Mai 1979 .

    Dengan dernikian dapat di simpulkan bahwa organlsasl merupakan kerateristik

    organisasi, bukan induvidu anggotanya.

    Jika organisasi disamakan dengan manusia, maka budaya organisasi merupakan

    personalitas atau kepribadian organisasi. Akan tetapi budaya organisasi

    membentuk prilaku organisasi, bahkan tidak jarang prilaku anggota organisasi

    sebagai induvidu di gerakan oleh budaya organisasi. Dari ilustrasi di atas dapat

    disirnpulkan bahwa budaya organisasi merupakan suatu pedoman dan tatanan yang

    16

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    28/169

    dipunyai oleh suatu organisasi yang harns dilaksanakan oleh seluruh elemen

    organisasidalarnrangkamencapaitujuanya.

    Menurut Luthans, Fred (1985) Berpendapat bahwa ada beberapa karakteristik

    budayaorganisasidalarnmempelajariperilakuorganisasibudayasebagaiberikut:

    I.

    Budayaorganisasiialahmerupakanprosesbelajar.(learned)

    2. Budayaorganisasimerupakanmilik bersarna kelompok(shared) bukanmilik

    individu;

    3. Budaya organisasi di wariskan dari satu generasi kegenerasi berikutnya

    (transgenerational);

    4. Budaya organisasi mengekpresikan sesuatu dengan menggunakan simbol

    (

    Symbolic)

    ;

    5.

    Budaya organisasi Merupakan suatu pola yang terintegrasi , jadi setiap

    perubahanakanmempengaruhikomponenlainnya(Patterned);

    6. BudayaOrganisasiterbentukberdasarkan kemarnpuanoranguntuk beradaptasi

    dengannya(Adaptve);

    Menurut pendapat Robbins 1006) dia mengemukakan tujuh demensi budaya

    organisasisebagaiberikut:

    I. Inovasi

    dan

    pengarnbilanresiko;

    Sejauhmanaparakaryawandidorongagar inovatif danmarnpu mengarnbil

    resikoagarterwujutvisiorganisasi;

    2.

    Perhatianterhadap

    detail;

    17

    41529.pd

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    29/169

    Sejauh mana para karyawan di harapkan memperlihatkan presis (kecennatan),

    analisa dan perhatian terhadap detail;

    3. Orientasi hasil ;

    Sejauh mana manajemen memusatkan perhatian pada hasil tetapi perhatian

    bukan pada

    teknik dan proses yang di gunakan untuk mencapai hasil tersebut;

    4. Orientasi orang

    Sejauhmana keputusan manajemen memperhitungkan dampak pada hasil-hasil

    pada orang-orang di dalam organisasi;

    5.

    Orientasi tim

    Sejauhmana kegiatan kerja di organisasikan berdasarkan tim bukannya

    berdasarkan induvidu ;

    6. Keagresifan;

    Sejauh mana orang-orang itu agresif dan kompetit if dan bukannya santai-santai;

    7.

    Kemantapan;

    Sejauhmana kegiatan orgarnsasl menekankan di pertahankannya status quo,

    bukanya pertunIbuhan.

    Menurut pendapat Schein 2004) Schein mengemukakan lima demensi budaya

    organisasi sebagai berikut :

    I. Assumptions about external adaptation;

    Assumptions about external adaptation meliputi segala sesuatu yang berkaitan

    dengan adaptasi lingkungan organisasi terdiri : misi dan strategi, konsensus

    terhadap goal ,cara atau

    a1at

    untuk mencapai goal,memperoleh data dan

    18

    41529.pd

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    30/169

    infonnasi serta kretaria-kretaria pengukuran dan pengembangan konsensus

    untuk perbaikan sasaran dan tujuan yang belum di capai dengan baik ;

    2.

    Assumption About Internal Integration;

    Assumption About internal integration adalab semua faktoar yang berkaitan

    dengan integrasi kedalam organisasi seperti komonikasi yang baik, batas-batas

    kelompok organisasi kemampuan mengenal diri sendiri, distribusi kewenangan

    dan setatus ,aturan main dan saling mengasihi dalam organisasi pengbargaan dan

    sanksi hukuman dan penjelasan tentang idiologi dan penyuluhan tentang

    kepercayaan yang berkatekaitan dengan ketergantungan dengan anggota

    organisasi kepada Tuhan Yang Maba Esa.

    3. Assumption about reality and truth

    Assumption about reality and truth meliputi segala sesuatu asumsi dasar tentang

    realitas dan kebenaran,

    hal

    ini

    jug

    terkait dengan sifat-sifat waktu, ruang,

    manusia, aktivitas manusia dan hubungan antar manusia.

    4. Assumption about the nature

    of

    time and space

    Assumption about the nature of time and space meliputi segala sesuatu mengenai

    sifat waktu dan sifat ruang yang dapat di dayagunakan untuk mencapai kineJja

    anggota dan kineJja organisasi secara keseluruhan.

    5. Assumption human nature, astivity and relationship.

    Assumption human nature,astivity and relationship adalab faktor-faktor budaya

    yang berhubungan dengan hakikat sifat manusia, sifat aktifitas manusia dan sifat

    hubungan antar manusia.

    19

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    31/169

    Menurut pendapat Mulyono pada Chatab (2007) Mu/yono dengan bukunya dengan

    judul" Budaya Korporat dan Keunggulan Koperasi" menyatakan empat komponen

    sebagai berikut :

    I. Integerasi

    Bertakwa penuh dedikasi, jujur, disiplin, selalu menjaga kehonnatan dan nama

    baik, serta taat pada kode etik dan peraturan yang berlaku.

    2. Profesionalisme :

    Bertanggungjawab,efektif yang konsisten,disiplin dan berorintasi kemasyarakat.

    3. Keteladanan:

    Memberikan panutan yang konsisten, bertindak adil, bersikap tegas dan beIjiwa

    besar.

    4. Pengahargaan pada sumber daya manusia:

    Merekrut pengembangan dan mempertahankan karyawan berdaarkan sumber

    daya manusia yang berkualitas, sekaligus memperlakukan karyawan berdasarkan

    kepereayaan, keterbukaan, keadilan dan saling menghargai, mengembangkan

    sikap keIja sarna dan kemitraan serta memberikan penghargaan berdasarkan

    basil

    keIja induvidu dan kelompok.

    Menurut pendapat Me.dona/d s pada Chatab (2007) setiap pegawai Me,Donald,s

    sangat memaharni dengan jenis prinsip beropasi utama organisasi yaitu :

    I. Mutu.

    2. Layanan.

    3. Kebersihan.

    20

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    32/169

    Berdasarkan pendapat-pendapat penulis tentang demensi budaya organisasi tersebut

    birokerasi Pemerintah adalah sebagai berikut :

    I. Irnan dan taqwa :

    Terdiri atas : horrnat Kepada Tuahan Yang Maha Esa Pencipta alarn semesta,

    menjalankan ibadah secara teratur, kesetian, netralitas dan menghorrnati, saling

    tolong menolong, kejujuran, keadilan, netralitas dan keteladanan yang baik

    di

    dalarn dan luar organisasi.

    2. Profalisme

    Terdiri atas : Akuntebel ,transparasi,kedisiplinan,kemauan dan kemarnpuan

    integerasi internal dan adaftasi exstemal afektif dan efisiensi, peningkatan

    kualitas terns menerus dinarnika, penegakan hukurn dan visioner.

    3. Orentasi kineJja :

    Terdiri atas keJja keras SOP, Kuantitas, kualitas, surnber daya, Tim KeJja,

    KineJja Tim, Evaluasi dan pelaporan,dan seksi hukurn;

    Orentasi Kesejahteraan: Terdiri atas Jarninan atas resiko pekeJjaan, kopensasi,

    keseimbangan, dan jarninan pensiun.

    Meskipun semua organisasi mempunyOO budaya, tetapi tidak semua budaya

    mempunyOO pengaruh yang sarna terhadap perilaku dan tindakan karyawan. Secara

    garis besar, budaya dapat dibedakan menjadi budaya kuat yaitu suatu budaya dimana

    nilai-nilOO

    kunci dipegang teguh dan diikuti secara luas, dan budaya lemah

    yOOtu

    suatu budaya pada perusahaan yang tidak dapat menje1askan secara detail mengenai

    mana yang harus dilakukan dan yang tidak boleh untuk dilakukan. Suatu perusahaan

    21

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    33/169

    yang mempunyai budaya yang kuat akan mempunyai pengaruh yang lebih besar

    terhadap perilaku dan tindakan pegawai atau kwyawan dari pada budaya lemah.

    Berbagai penelitian mengenai mengenai budaya kuat dan lemah menyebutkan bahwa

    organisasi atau perusahaan yang mempunyai budaya yang kuat membuat pegawai

    atau kwyawan lebih berkomitment pada organisasi atau perusahaan dan organisasi

    atau perusahaan yang mempunyai budaya yang kuat juga mengedepankan beberapa

    langkah perekrutan yang baik untuk membentuk budaya dari pegawai atau

    kwyawanya. Selain itu semakin banyak jug penelitian yang menyebutkan bahwa

    budaya yang kuat akan berkorelasi positif terhadap kineIja yang tinggi.

    Fungsi dari budaya organisasi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu

    ditinjau dari segi eksternal dan dari sisi internal. Dari segi eksternal ditinjau dari

    kemampuan budaya organisasi untuk membantu perusahaan dalam melakukan

    adaptasi eksternal sementara itu dari sisi internal ditinjau dari kemampuan budaya

    organisai dalam membawa perusahaan melakukan integrasi internal. Tabel I. berikut

    k n

    menjelaskan fungsi budaya organisasi ditinjau dari aspek internal dan

    eksternal.

    No

    Adaptasi Eksternal

    Integrasi Internal

    Misi dan Strategi.menghasilkan suatu

    pengertian bersam

    tentang misi

    utama tugas pokok dan fungsi.

    2

    Mengembangkan konsensus

    tujuan

    yang di jabarkan dari misi utama

    LJ

    Bahasa bersarna

    dan katagori

    konsep. Bila pegawai atau kwyawan

    tidak dapat berkomunikasi dan

    saling memahami satu

    sam lain

    maka suatu kelompok akan sulit

    untuk di defmisikan.

    Batas kretaria dan kelompok adlah

    suatu bidang yang sangat penting

    dari budaya. Hal ini menyangkut

    batasan-batasan yang

    ada pada

    22

    41529.pd

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    34/169

    kelompok.

    3

    am

    mengembangkan pengetahuan

    tentang cara yang di lakukan untuk

    mencapai tuiuan

    Kekuasaan dan status.setiap

    organisasi

    h ms

    bekeJja sarna dalam

    satu tatanan kekllasaan dan kritaria.

    4 Ukuran.

    Mengembangkan

    tata cam

    tentang

    kretaria dalam mengukur

    mengenai seberapa baik basil yang di

    capaI kelompok dan percapaian

    tujuan.

    Keakrapan dan kasih sayang. Setiap

    organisasi harns bekeJja sarna

    dengan

    aturan main yang jelas

    mengenai hubungan

    antar rekan

    sekeJja

    dan antar

    pegawai atau

    karyawan.

    ladopSI dari chein

    1. Teori irarki Kebutuhan Maslow

    Kebutuban dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau

    pertentangan yang dialarni antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada

    dalam diri. Apabila seorang pegawai tidak terpenuhi kebutuhannya maka

    pegawai tersebut akan menunjukkan perilaku kecewa. Sebaliknya,

    jika

    kebutuhannya terpenuhi maka pegawai tersebut akan memperlihatkan perliaku

    yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya.

    braham Maslow mengemukakan bahwa hierarki kebutuban manusia adaIah

    sebagai berikut :

    I. Kebutuban fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan

    fisik, bernafas, seksual. Kebutuhan

    ini merupakan kebutuban tingkat

    terendah atau disebut pula kebutuhan yang paling dasar.

    2. Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan d ri ancaman,

    bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup.

    23

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    35/169

    3. Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan untuk diterirna oleh kelompok,

    berafiliasi,dankebutuhanuntukmeneintaisertadicintai.

    4. Kebutuhan penghargaan, yaitu kebutuhan untuk dihormati, dan dihargai

    olehoranglain.

    5.

    Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan

    kemarnpuan, skill, dan potensi. Kebutuhan untuk berpendapat dengan

    mengemukakanide-idememberipenilaiandankritikterhadapsesuatu.

    Hierarki kebutuhan Mas ow

    ditunjukkan dengan bentuk pirarnida pada

    Garnbar

     

    5

    4

    3

    2

    1

    Gambar. 2 Hierarki Kebutuban Maslow

    (

    Arep dan Tanjung 2004

    Kebutuhaninitersusunseearaberurutandalarnsatujenjangltingkatan(hierarchi)

    yang berbeda kekuatannya dalarn memotivasi seseorang me1akukan suatu

    kegiatanatau bekeJja Kebutuhanseseorangbergerakdari tingkatlebihrendah

    ke tingkat berikutnya, sete1ahkebutuhan yang lebihrendah itusecaraminimal

    terpuaskan. Untuk meningkatkan motivasi pegawai maka pemimpin hams

    24

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    36/169

    mampu mengidentifikasi kebutuhan apa yang dibutuhkan oJeh pegawaJ.

    Pegawai yang memiJiki motivasi berprestasi umurnnya membutuhkan tanggung

    jawab atau tantangan dalam pekerjaan sehingga mereka perJu diberikan

    penghargaan (kebutuhan ke-4).

    Menyikapi teon Maslow Arep dan Tanjung (2003) menyatakan bahwa dengan

    adanya tingkat kebutuhan pada tiap orang, menyebabkan kebutuhan manusia

    tidak pernah dapat terpenuhi secara keseluruhan. Sebab apabiJa suatu kebutuhan

    pada tingkat tertentu teJah terpenuhi, maka orang akan berusaha untuk

    memenuhi kebutuhan pada tingkat berikutnya. Merujuk pada teon ini, maka

    dapat dijeJaskan bahwa dorongan kebutuhan pada din pegawai dapat

    dirnanfaatkan organisasi untuk memotivasi pegawai, guna bekerja Jebih baik

    daJam

    upaya mencapai kebutuhan yang beJum terpenuhi.

    2. Teori

    Kebutuhan

    McCleUand

    McClelland mengemukakan adanya tiga macam kebutuhan, yaitu

    kebutuhan akan prestasi (need for achievement), kebutuhan akan afiJiasi (need

    for affiliation), dan kebutuhan akan kekuasaan (need for power).

    1.

    Kebutuhan kan Prestasi (Need for Achievement nAch)

    Kebutuhan untuk berpretasi merupakan refleksi

    dari

    dorongan akan

    tanggungjawab untuk pemecahan masJah. Seorang pegawaJ yang

    mempunyai kebutuhan akan berprestasi tinggi cenderung untuk berani

    mengambiJ resiko. Kebutuhan untuk berprestasi adaJah kebutuhan untuk

    25

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    37/169

    meJakukanpekerjaan lebihbaikdati padasebelumnya, selaluberkeinginan

    mencapaiprestasiyanglebihtinggi.

    Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mc Clelland diperoleh tiga

    karakteristikdatiorangyangmemilikikebutuhanakanprestasiyangtinggi,

    yaitu:

    a. Orangyangmemilikikebutuhanprestasitinggimemilikirasatanggung

    jawabyangtinggi terhadappelaksanaansuatutugasataumencarisolusi

    atassuatupermasalahan. Akibatnyamerekalebihsukabekerjasendiri

    datipada dengan orang lain. Apabila suatu pekerjaan membutuhkan

    bantuan orang lain, mereka lebih suka memilih orang yang

    berkompetendatipadasahabatnya.

    b. Orang yang memiliki kebutuhan akan prestasi yang tinggi cenderung

    menetapkan tingkat kesulitan tugas yang moderat dan menghitung

    resikonya.

    c. Orang yang memiliki kebutuhan akan prestasi yang tinggi memiliki

    keinginan yang kuat untuk memperoleh umpan balik atas tanggapan

    atas pelaksanaantugasnya. Mereka ingintabu seberapabaikmereka

    telahmengerjakannya,danmerekasangatantusiasuntuk mendapatkan

    umpanbaliktidakperdulihasilnyabaikatauburuk.

    26

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    38/169

    2 Kebutuhan Akan Afili8lli Need for Affiliation nAf1

    Kebutuhan untuk berafiJiasi merupakan dorongan untuk berinteraksi

    dengan orang lain, berada bersarna orang lain, tidak mau melakukan sesuatu

    yang merugikan orang lain. Perbandingan antara pegawai yang bermotivasi

    karena prestasi dengan pegawai yang bermotivasi karena afiliasi

    menggambarkan bagaimana kedua pola tersebut mempengaruhi perilaku.

    Akan

    tetapi, orang-orang yang bermotivasi afiliasi bekeIja lebih baik apabila

    mereka dipuji karena sikap

    dan

    kerja sarna mereka yang menyenangkan.

    Menurut McClelland, seseorang dengan kebutuhan untuk berafiliasi yang

    tinggi menyukai menghabiskan lebih banyak waktunya untuk menjaga

    hubungan social, bergabung dalam kelompok-kelompok dan ingin dicintai.

    3. Kebutuhan akan Keku8llaan Need for Power nPow)

    Kebutuhan untuk kekuasaan merupakan refleksi

    dari

    dorongan untuk

    mencapai otoritas untuk memiliki pengaruh terhadap orang lain. Orang

    orang yang bermotivasi kekuasaan ingin menimbulkan dampak pada

    organisasi dan mau memikul risiko untuk melakukan hal itu. Apabila

    kekuasaan telah diperoleh,

    hal

    itu mungkin digunakan secara konstruktif

    atau mungkinjuga destruktif (Davis

    dan

    Newstrom, 1994).

    Individu-individu dengan nPow yang tinggi menikmati untuk dibebani,

    bergulat untuk dapat mempengaruhi orang lain, lebih menyukai ditempatkan

    di dalam situasi kompetitif

    dan

    berorientasi-status, dan cenderung lebih

    27

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    39/169

    peduli akan prestise (gengsi) dan memperoleh pengaruh terhadap orang lain

    daripada kinerja yang efektif.

    3.

    Teori ua Faktor enberg

    Teori

    rederick Herzberg

    dikembangkan

    oleh Herzberg

    pada T(ahun

    1959). Teori ini menyatakan bahwa motivasi kerja ditentukan oleh dua faktor.

    Pertama, adalah faktor yang membuat pegawai atau karyawan merasa puas

    bekerja (satisfiers), yaitu faktor-faktor yang membuat pegawai atau karyawan

    merasa senang atau puas dan mendorong motivasi kerja (Motivation Factors).

    Faktor ini bersifat intrinsik yang artinya bersurnber dari dalam diri seseorang dan

    selalu dihubungkan dengan isi pekerjaan seperti, pencapaian tujuan, prestasi

    (achievement), berhubungan dengan keberhasilan melakukan pekerjaan,

    memecahkan masalah, mempertahankan pendapat dan merasakanlmelihat hasil

    pekerjaan, pengakuan (recognition) mendapat perhatian dari orang/pibak lain

    (ternan, atasan, perusahaan atau organisasi), pekerjaan itu sendiri (work it self)

    cara-cara melaksanakan pekerjaan sehari hari

    atau tugas yang hams

    dilaksanakan untuk menyelesaikan pekerjaan, tanggung jawab (responsibility)

    wewenang dan tanggung jawab pekerjaan, status (advancement), perubahan

    status dari posisi seseorang i dalam orgamsasl, peningkatan dan

    pengembangan. Kedua, yaitu hygiene factor adalah faktor yang dapat

    menimbulkan rasa tidak puas kepada pegawai (de-motivasi) atau faktor yang

    menghambat motivasi kerja. Faktor-faktor ini bersifat ekstrinsik yaitu berada di

    28

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    40/169

    [uar diri dan selalu dihubungkan dengan pekerjaan, seperti kebijakan perusahaan

    dan administrasi company policy and administration) meliputi kebijakan

    organisasi, jalur komunikasi

    di

    organisasi

    dan

    pelaksanaan kebijakan yang telah

    ditetapkan, supervisi supervisor) pengawasan yang diterima seseorang dalarn

    menjalankan tugasnya, tennasuk kemarnpuan atasan dalarn menjalankan

    tugasnya, tennasuk kemarnpuan atasan dalarn melaksanakan pengawasan; teknis

    technical), hubungan antar pribadi interpersonal supervisor), kondisi kerja

    working condition) meliputi kondisi fisik tempat bekerja, jumlah pekerjaan,

    atau fasilitas yang tersedia untuk melaksanakan pekerjaan; upah wage) semua

    imbalan material yang diterima seseorang

    di

    dalarn melaksanakan pekerjaannya,

    teknis,

    dan

    rasa arnan. Selanjutnya, apabila faktor-faktor hygiene ini diperbaiki,

    maka tidak ada pengaruhnya terhadap sikap kerja yang positif. Sebaliknya jika

    dibiarkan tidak sehat, maka pegawai hanya akan merasa kecewa atau tidak puas.

    Faktor hygiene menggarnbarkan hubungan kerja dengan konteks atau

    lingkungan ditempat pegawai melaksanakan pekerjaannya job contex).

    Antara leori Maslow Herzberg d ln McClelland pada hakikatnya adalah sarna.

    Sebab faktor motivator

    dari

    Herzberg adalah sarna dengan kebutuhan harga diri

    dan aktualisasi diri dari Maslow, serta kebutuhan berprestasi dan kebutuhan

    kekuasaan

    dari

    McClelland.

    29

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    41/169

    Sernua orang dalarn suatu organisasi memiliki berbagai kebutuhan antara lain

    pengakuan dan berkelanjutan keanggotaan dalarn organisasi tersebut. Dalarn kaitan

    ini di temukan suatu kenyataan bahwa konsep motivasi berkaitan erat dengan konsep

    syntality ( sintalitas) yaitu pencapaian atau pemuasan tujuan. Konsep sintalitas

    menyatakan bahwa bila mana seseorang sedang mengalarni motivasi atau sedang

    memperoleh dorongan maka orang itu berarti sedang mengalarni suatu keadaan yang

    tidak seimbang, arttinya dia dalarn berada dalarn

    a slale diseguilibrium

    . Tetapi

    sebalik ketika apa yang menjadi dorongan itu sudah di peroleh maka di katakan

    bahwa orang itu telah memperoleh suatu keadaan seirnbang, ia sudah berada dalarn

    a slale disguilibrium Selanjutnya kerena tidak mungkin seseorang senantiasa

    akan berhasil menemukan keadaan yang sepenuhnya dalarn keadaan puas paripuma

    terhadap segala sesuatu yang di inginkannya pada sesuatu waktu tertentu, maka

    keadaan yang di sebut seirnbang itu sebenarnya hanya merupakan satu pengalarnan

    sementara saja. Artinya keadaan seirnbang itu di perolehnya untuk sementara pada

    saat sesuatu tujuan yang

    i keIjakan sudah dapat menurunkan tingkat peIjuangannya

    sampai tingkat memberikan kepuasan. Narnun pada saat yang demikian itu pula daya

    juang beralih kearah pencapaian tujuan-tujuan yang lain (Cattell dalarn

    Zainun,1989).

    Menurt Gibson el a/ .(2005) kebutuhan adalah kekurangan yang di alarni

    induvidu pada suatu waktu. Kekurangan tersebut dapat bersifat fisik rnisalanya:

    kebutuhan akan rnakan, psikologi misalnya : kebutuhan unutuk baratualisasi diri ) .

    Kebutuhan-kebutuhan merupakan pernicu dari dari respon prilaku.

    30

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    42/169

    Irnplikasinya adalah bila kebutuhan ada, induvidu rnenjadi lebih rnuda

    terpengaruh kepadaupaya rnernotivasi dari para rnanajer.

    Gibson et t 2005)

    rnenyatakan bahwa diskusi tentang rnotivasi, sangatlah je1as pentingnya tujuan.

    Tujuan atau hasil yang di kejar oleh pekerja di pandang sebagai kekuatan-kekuatan

    yang rnenarik seseorang. Mencapai tujuan yang di inginkan dapat rnenyebabkan

    berkurangnya kebutuhan.

    Evaluasi ( penilaian ) DP3 Pegawai Negeri Sipil adalah penilaian secara periodik

    pelaksanaan pekerjaan seorang PNS, rnengetahui keberhasilan atau ketidak

    berhasilan seorang PNS dan untuk rnengetahui kekurangan - kekurangan dan

    kelebihan-ke1ebihan yang di rniliki PNS yang bersangkutan dalam rne1aksanakan

    tugasnya.

    Mernfaat dari penilaian tersebut adalah sebagai berikut :

    Sebgai bahan pertirnbangan dalam rne1akukan pernbinaan dan pengernbangan.

    1. Pegawai Negeri Sipil, antara lain pengangkatan, kenaikan pangkat,

    pengangkatan dalam jabatan, pendidikan dan pelatihan, serta pernberian

    penghargaan.

    2. Sebagai bahan dalarn pengambilan keputusan yang di gunakan untuk prestasi

    pernberian hukurnan, pernberhentian, dan pernberian jasa.

    3. Sebagai alat ukur untuk rnengetahui sarnpai sejauhmana seorang pegawai dapat

    rnenyelesaikan pekerjaan, dan rneningkatkan rnotivasi kerja pegawai sehingga di

    capai perforna yang baik dengan rnernperbaiki atau rnengernbangkan kecakapan

    dan prilaku pegawai.

    31

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    43/169

    4. Sebagai dasar untuk mengevaluasi program latihan d n keefektifan

    jadwal

    kerja,

    metode kerja, struktur organisasi, pengawasan

    dan

    efektifitas seluruh kegiatan.

    5.

    Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan k n pendidikan dan pelatihan

    pegawai serta sebagai dasar untuk memperbaiki d n mengembangkan uraian

    tugas job descripion)

    Sesuai dengan tujuannya, maka DP3 hams di buat seobyektif dan seteliti mungkin

    berdasarkan data yang tersedia, namun pada kenyataannya seringkali adanya unsur

    subyektivitas yang relatip kuat. Setiap pejabat yang berwenang membuat DP3,

    berkewajibanmembuat dan memlihara catatan mengenai PNS yang berada dalam

    lingkunganmasing-masing. Unsur atau demensi kerja yang di nilai dalam

    melaksanakanpenilaian pelaksanaan pekerjaan ada delapan (8), yang di kembangkan

    menjadi beberapa indikator yaitu sebagai berikut :

    1. Kesetian, dimensi inidi kembangkan menjadi 17 indikator kerja.

    2. Prestasi kerja, di mensi ini di kembangkan menjadi 35 indikator kerja

    3. Tanggungjawab, dimensi tanggungjawab di kembangkan menjadi 30 indikator

    kerja.

    4. Ketaatan, dimensi ketaatan di kembangkan menjadi 25 indikator kerja

    5. Kejujuran, dikembangkan menjadi 15 indikator kerja

    6. Kerja sarna, dimensi ini di kembangkan menjadi 20 indikator kerja

    7. Prakarsa dimensi ini di kembangkan menjadi 15 indokator kerja

    8.

    Kepemimpinan, dimensi ini hanya di nilai bagi PNS indikator yang mempunyai

    jabatan

    d n terdiri atas 55 indikator kerja.

    32

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    44/169

    Penilaian

    DP3 performance DP3

    ) adlah proses yang

    di

    pakai oleh organisasi untuk

    melakukan penilaian pelaksanaan kelja induvidu pegawai. Dalam penilaian kinelja

    di

    nilai kontribusi pegawai kepada organisasi selama periode waktu tertentu. Umpan

    balik kinelja performanfeedback).

    Perencangan sistem penilaian

    DP3

    pada dasamya merupakan perancangan suatu

    sistem formal dan tersetruktur untuk mengukur dan mengevaluasi tidak hanya hasil

    kelja tapi juga sikap, prilaku, pengetahuan dan keterampilan kelja sumber dya

    manuasia(Budi Sutjipto, 2003:39)

    GOmes

    dalam johan Martono ,(2005:25)

    mengemukakan bahwa dilihat

    dari

    titik acuan penilaian terdapat tiga tipe penilaian

    DP3 yakni:

    I. Penilaian DP3 berbagai basil, tipe kretaria ini berdasarkan mencapaian tujuan

    organisasi, atau mengukur hasil-basil

    akhir.

    2. Penilaian

    DP3

    berdasarkan perilaku. Tipe penilaian

    ini

    mengukur

    serana,

    pencapaian sasaran, dan bukan basil akhir.

    3. Penilaian

    DP3

    berdasarkan Judment ini merupakan keretaria

    DP3

    yang

    menilai dan mengevaluasi DP3 berdasarkan deskripsi prilaku yang spesifIk .

    Pendapat Mahsun dalam ridwan (2009:34) bahwa penilaian DP3

    secara

    tidak

    langsung mengenai haI-halyang sifatnya hanya merupakan indikasi-indikasi

    kinerja.

    33

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    45/169

    A.4. Kinerja

    Riva; dan Basri (2005) menyatakan bahwa kineIja adalah basil atau tingkat

    keberbasilan seseorang secara keseluruhan selarna periode teran berbagai

    kemungkinan , seperti standar hasil keIja, target atau sasaran atau kretaria yang telah

    di tentukan terlebih dahulu telah di sepakati bersama. KineIja

    juga

    merupakan alat

    ukur

    manajemen yang di gunakan untuk menilai tingkat pertanggungjawaban

    seseorang dalam melakukan tugasnya Wiltaker, 1997 .

    Sedangkan Hersey dan Blanchard (1988) berpendapat bahwa kineIja adalah

    fungsi dari motivasi dan kemampuan. Seseorang

    k n

    merniliki kineIja yang baik

    apabila dalam melaksanakan pekeljaannya didasarkan atas derajat kesediaan dan

    juga kemampuan tertentu yang mendukung dirinya untuk melaksanakan pekeIjaan

    yang dihadapinya. Akan tetapi kedua hal tersebut belum cukup untuk menghasilkan

    kineIja yang baik, apabila tidak diikuti oleh pemahaman yang jelas tentang apa dan

    bagaimana pekeljaan yang akan dilakukannya.

    Berdasarkan sudut pandang Mathis dan Jackson (2006) menyatkan ada tiga faktor

    yang mempengaruhi bagaimana induvidu dalam bekelja, yang di sebut dengan

    kinelja induvidual ,yaitu kinelja kemampuan ,kinelja usaha, kineIja dukungan.

    KineIja induvidual ditingkatkan sampai tingkat dimana ketiga kemp

  • 8/18/2019 41529

    46/169

    meJiputi: kualitas, kuantitas, jangka waktu, sikap yang kooperatif serta kehadiran di

    tempat keJja.

    Sejalan dengan defmisi kineJja yang telah disampaikan sebelumnya,konsep lain

    berpendapat bahwa kineJja adalah serangkaian yang berlaku atau kegiatan induvidu

    yang sesuai dengan harapan atau keinginan organisasi tempat ia bekeJja, rnold

    d ln FeldnuJn ,1986).

    Menurut Sulistiyani dan

    Rosidah 2003)

    menyatakan KineJja seseorang

    merupakan kombinasi dan kemampuan usaha dan kesempatan yang dapat di nilai

    d ri hasil keJjanya.

    Lebih Janjut, Robbins 2000) menyatakan bahwa pencapaian tujuan yang telah di

    tetapkan merupakan satu tolok ukur kineJja induvidu. Ada tiga kretaria dalam

    melakukan peniJaian kineJja induvidu yaitu :

    I. Hasil keJja induvidu induvidual task outcomes).

    2 Prilaku behaviors).

    3. Ciri traits).

    KineJja merupakan sebuah proses pelaksanaan pekeJjaan sesuai dengan

    tingkat profesionalisme masing-masing pegawai. KineJja yang tinggi dapat

    diwujudkan, apabila dikelola dengan baik. Menurut Mathis dan Jackson 2006),

    kineJja pegawai adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan

    kontribusi kepada organisasi, yang diantaranya:

    a Kuantitas output, yaitu jumlah ataupun tingkat kuantiti output yang dihasilkan

    oleh karyawan dalam suatu waktu tertentu

    35

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    47/169

    b.

    Kualitas output. Walaupunoutputyangdihasilkanbanyak,tetapi kualitasdari

    output yang dihasilkan tidak baik, dan tidak rnernenuhi standar perusahaan,

    rnakakinerjaperusahaandapatdikatakanburuk. Olehkarenaitukuantitasyang

    dihasilkanhamsseiringdengankualitasdarioutputtersebut.

    c. Jangkawaktuoutput. Kernampuanuntukrnenghasilkanoutputh ms cepatdan

    sesuaidenganwaktuyangtelahditargetkanolehperusahaan

    d.

    Kehadiran diternpatkerja. Kehadirandi ternpatkerjaberkaitandengandisiplin

    darikaryawanuntukselalu hadirpadaj m kerjadengantepatwaktudandapat

    rnernberikankontribusiyangpositifbagiperusahaan.

    A.5.

      anajemen publik

    ManejernenpernerintahadaIahfaktorutamadalamsuatuadrninistrasi publik

    untuk rnencapai tujuan yang telah

    di

    tentukan dengan serana dan peserana yang

    ada., terrnaksuk organisasi serta surnber dana dan surnber daya yang tersedia

    (Rarnto1997)

    Dengandernikian,rnanajernenpernerintah,tidaklainadaIahfaktorupayadalamsuatu

    organisasi. Upaya tersebut di wujutkan dalam berbagai kegiatan pernerintahan

    rnencakup berbagai aspek kehidupan dan penghidupan warga negara dan

    rnasyarakatnya. Kristiadi, 199-1).

    Lynn (1996) rnenjelaskanbahwa,rnenajernenpernerintahanyangbaikdapatdilihat

    dari dua sisi, yaitudari proses dandari hasilnya.Manajernenpernerintahan sebagai

    prosesh ms lebihrnengutamakanprosesyangdernokratisdiatassegalarencana dan

    tujuanyang telah

    di

    tentukan, sedangkanrnanajernen pernerintahan sebagai hasil

    36

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    48/169

    akan menggambarkan kesungguhan hati, pemakaian seeara efisensi akan sumber

    sumberyang terbatas denganmengutamakanadministrasiyang baikdiatasproses

    yang ada ( Ra to 1997 ). Lebih lanjut Ramto m ~ l s k n   bahwa manajemen

    pemerintahan yang baik dapat tereermind ri proses pengambilankeputusan yang

    demokratis.

    Pemerintahanyagbaikmenurutpemahaman

      ore

    (1995)adalahpemerintahanyang

    di gerakan oleh suatu kesadaran yang baru dan sikap yang reponsif d ri para

    pengguna jasa lebih lanjut Gore mengemukakan bahwa untuk mengelola

    pemerintahanseeara baikdan dapat memperkeeil biayaoperasionalPemerintahan,

    makaperlu

    di

    perbatikanempathalsebagaiberikut:

    I.

    Mereduksiukurandan jumlah lembagapemerintahan,programdansetap.

    2. Mempermudahprosudur

    3. Mereformasi lembaga-Iembaga secara struktural agar dapat menjalankan

    misinyadenganbaik

    4. Melimpahkanfungsikepadasektorswastayanglebihpiawai.

    Rasyid (1997) memberikan penjelasan, bahwapemerintahan yang baik akanterns

    memperkuat legitimasinya dengan eara memberi impirasi kepada rakyat tentang

    bagairnanamengajarkemajuan,memberikanpelayananyangadildanmenyelesaikan

    komflik-komflikkepentinganyangbesar,sertamemberikanarabantentangeara-eara

    terbaikuntuktereapaiterwujutnyaeita-eitakemasyarakatanyangsejahteralahirdan

    batin. Hal ini senada di kemukakan oleh Ramto

    (

    1997) bahwa, manajemen

    pemerintahanyangbaikitu,dapattercermind ri prosespengambilankeputusanyang

    37

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    49/169

    demokratis, pemberdayaan masyarakat umum untuk berpartisipasi dalam

    pertimbangan pendapat umum demi kuaJitas kebijakan Publik.

    A.6.

    istem Administnlsi dan

    Manajemen

    umberDaya Manusm SektorPublik

    Pengertian Pegawai Negeri Sipil dapat i temukan pada undang-undang

    nomor 8 tahun 1974 tentang pokok-pokok Kepegawaian, pada bab 1 pasal 1 tentang

    ketentuan umum dari undang-undang pokok nomor 8 tahun 1974 tentang pokok

    pokok kepegawaian menyatakan bahwa yang di maksut dengan pegawai negeri sipil

    adalah : Mereka yang telah memenuhi syarat yang di tentukan dalam peraturan

    perundang-undangan yang berlak, diangkat oleh pejabat yang berwenang di serahi

    tugas dalam suatu jabatan negeri atau di serahi tugas negara lainnya yang di tetapkan

    berdasarkan sesuatu peraturan perundang-undangan dan di gaji menurut peraturan

    perundanganyang berlaku.

    Berdasarkan pada pengertian sebagai mana di atas ,maka untuk dapat di sebut

    sebagai pegawai negeri, harus memenuhi beberapa unsur yaitu :

    a

    Warga Negara Repoblik Indonesia

    b

    Memenuhi syarat yang telah

    di

    tentukan undang-undang.

    c

    Di serahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau serahi tugas negara lainnya

    d Di gaji berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

    Pegawai daerah adalah suatu sistim dan prosudur yang di atur dalam peraaturan

    perundang-undangan.rung lingkup sistem administrasi kepegawaian daerah

    38

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    50/169

    sekurang-kurangnya meliputi perencanaan, persyaratan, pengangkatan, penempatan,

    pendidikan d n pelatihan, kewajiban, tanggungjawab, larangan, sanksi-sanksi.

    Penghargaan merupakan sub sistem dari sistem kepegawaian

    daerah

    merupakan satu

    kesatu jaringan birokerasi dalarn kepegawaian Nasional.

    A.7. Manajemen Kinerja Pemerintahan Daerah.

    Sebagaimana di katakan

    Gomer

    dalarn Salusi

    2000),

    di cirikan oleh

    faktor lingkungan yang rendah tingkat relasinya dengan pasar, ada kendala fonnalitas

    d n

    hukurn, serta pengaruh dinarnika politik sangatIah menonjol. Transsksi

    organisasi d n lingkungan di tandai oleh harapan masyarakat yang arnat besar akan

    layanannya.

    Seperti di katakan oleh

    Peter Drucker

    (1995) sasaran di perlukan di setiap tempat

    prestasi d n hasil kerja lansung secara vital mempengaruhi kehidupan d n

    kemakmuran perusahaan atau organisasi keperintahan.

    Sebagaiman

    juga

    di katakan oleh Richard Pascale dan Anthony Athos dalarn The rt

    of Japanese Management dalarn Arnstrong ( 2003 ) adapaun unsur unsur tersebut

    mencakupi :

    I. Strategi yaitu suatu rencana untuk mencapai sasaran yang telah dikenali.

    2. Struktur yakni sifat-sifat struktur organisasi fungsional d n mencapaikan

    infomasi.

    3. Sistem yaitu h l yang biasa di lakukan untuk memproses d n mennyarnpaikan

    Infonnasi.

    4. Staf yaitu katagory orang yang bekerja

    39

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    51/169

    5

    Gaya yakni bagaimana para pengambil keputusan dalam mencapai sasaran.

    6

    Keterampilan yakni kecakapan utama yang harus di rniliki pegawai Negeri.

    7. Sasaran atasan yakni arti atau konsep bimbingan yang di inpirasika organisasi

    kepada para anggotanya.

    BeIjalWl selaras dengan perkembangan

    j m n

    dan masyarakat , pemerintah daerah

    memiliki tantangan yang cukup besar. Di satu sisi pemerintah daerah hams marnpu

    menciptakan masyarakat yang mendiri sepertiyang di cita-citakan bersama,

    di

    sisi

    lain pemerintah daerah di tuntut harus mampu mengembangkan dan

    memperdayagunkan seluruh potensi dan sumber daya yang ada sehingga marnpu

    eksis dalam persaingan global.

    A.8.

    Penelitian Terdahulu

    Adriansyah (2004) dalam penelitiWl mengenai " Analisis Motivasi dalam upaya

    Peningkatan kineIja Aparatur Dinasa Kelautan dan perikanan Propinsi Nanggroe

    Aceh Darusalam " , yang bertujuan untuk :

    I)

    mengindentifIkasi faktor-faktor

    motivasi yang berpengaruh pada aparatur Dians Kelautan dan Perikanan Prov NAD,

    (2) mengWlalisa sejauh mana korelasi faktor-faktor motivasi yang berpengaruh

    terhadap kineIja aparatur Dinas Kelautan dan Perikanan Prov NAD, (3) merumuskan

    program pengembangWl kineIja bagi aparatur Dinas Kelautan dan Perikanan Provo

    NAD. Dari penelitian ini diperoleh basil kajian bahwa faktor-faktor motivasi yang

    berpengaruh pada aparatur dan berkorelasi terhadap kineIjanya

    dari

    sisi faktor

    motivator adalah:

    I)

    memecahkan masalah pekeIjaan, (2) mampu menyelesaikan

    pekeIjaan, pendapat diterima/pengakuan, (3) memperoleh peningkatan tanggung

    40

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    52/169

    jawab, dan (4) kebutuhan pendidikanJpelatihan tambaban. Sedangkan faktor-faktor

    motivasi yang berpengaruh pada aparatur dan berkorelasi terhadap kineIjanya dari

    sisi faktor

    hygiene

    adalah:

    I)

    posisi sesuai latar belakang pendidikan, (2) hak-hak

    kepegawaian terselenggara dengan baik, (3) konsultasi dengan atasan tentang

    pekeIjaan, (4) memperoleh dukungan yang baik

    dari

    atasan, (5) harmonis dengan

    ternan setara jabatan diluar

    j m

    dinas, (6) kemudaban memperoleh informasi dari

    ternan, (7) memanfaatkan kelebihan ternan, dan (8) insentif.

    Sumargono (2004) pada penelitiannya yang beIjudui Hubungan Faktor

    Faktor dalam Motivasi dan Pemberian Kompensasi dengan Kualitas Pelayanan

    Pegawai Sekretariat Jenderal DPR-RI , menganalisis hubungan antara faktor-faktor

    motivasi yang tirnbul akibat pemberian kompensasi, serta dampaknya terhadap

    pelayanan yang diberikan oleh pegawai sekretariat jenderal DPR-RI. l

    menemukan

    bahwa perancangan sistem kompensasi harus memenuhi asas keadilan internal,

    keadilan ekstemal, dan keadilan individu. Pemberian kompensasi yang adil dapat

    menciptakan kepuasan yang tinggi, sehingga motivasi karyawan dalam bekeIja

    jug

    akan semakin tinggi.

    Suryosuharto (2005), menganalisis faktor-faktor motivasi keIja karyawan

    dalam hubungannya dengan kineIja karyawan PT. Pacific Millenia Pangan Makmur.

    Berdasarkan analisis faktor di peroleh 9 (sembilan) faktor utama pembentuk motivasi

    keIja karyawan yaitu gaji dan tunjangan, pengakuan dan penghargaan, kondisi keIja

    dan keamanan, tanggung jawab, hubungan antar rekan, pengembangan, minat dan

    tantangan, jaminan pekeIjaan dan pengawasan.

    4

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    53/169

    HasiJ

    uji memberikan perbedaan nyata terhadap kualitas pendapat untuk

    variabel pengakuan d n penghargaan, faktor pengawasan, faktor gaji

    d n

    tunjangan.

    Tingkat pendidikan memberikan perbedaan signifikan terhadap kualitas pendapat

    faktor hubungan antar rekan, faktor jaminan pekerjaan, faktor pengembangan. evel

    jabatan menunjukkan perbedaan kualitas pendapat yang signifikan untuk variabel

    kondisi kerja

    d n

    keamanan. Antara motivasi kerja dengan variabel kinerja ada

    hubungan yang nyata berdasarkan indikator kualitas basil, ketepatan penyelesaian

    d n

    tingkat kehadiran, sedangkan hubungan yang tidak nyata adaIah pelaksanaan

    tugas

    d n

    kerjasama tim.

    Perdani (2005), dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh

    kompensasi Terhadap Motivasi d n Kepuasan Kerja karyawan di LBPP-LlA Cabang

    Bogor , penelitian ini bertujuan:

    1)

    menganalisis faktor-faktor kompensasi dalam

    rangka mendorong motivasi kerja karyawan; (2) menganalisis faktor-faktor motivasi

    kerja yang berpengaruh terhadap kepuasan keIja karyawan; (3) menganalisis faktor

    faktor kepuasan kerja karyawan secara keseluruhan. Dari penelitian

    ini

    didapatkan

    basil bahwa faktor motivasi yang mempengaruhi kepuasan kerja adaIah lingkungan

    kerja, wewenang, otonorni, pengembangan karir, kenyamanan d n keamanan,

    tanggung jawab, hubungan antar pribadi,

    d n

    peranan atasan. Faktor motivasi

    tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor kompensasi antara lain gaji pokok, insentif,

    bonus, tunjangan, status, pencapaian pribadi, penghargaan individu, d n pelatihan.

    42

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    54/169

    Saxby (2007), dalam penelitiannya pada sebuah perusahaan telekomunikasi

    mengemukakan bahwa dengan meningkatkan motivasi karyawan maka kineIja

    perusahaan telekomunikasi tersebut juga

    tu Ut

    meningkat. Pelayanan terhadap

    pengguna jasa terus meningkat dan setiap pekeIjaan yang dilakukan oleh karyawan

    menjadi lebih efektif. Dapat disimpulkan bahwa apabila karyawan

    dan

    perusahaan

    sejalan untuk mencapai tujuan, maka tujuan tersebut

    k n

    lebih mudah untuk diraih.

    Hal-hal yang harus dilakukan dalam memotivasi karyawan pada perusahaan

    telekomunikasi tersebut adaIah:

    I)

    informasikan visi dan tujuan perusahaan. (2)

    selalu memantau hasil pekeIjaan. (3) evaluasi keadaan fisik lingkungan keIja (4)

    melaksanakan pelatihan yang terus menerus. (5) berbagi informasi. (6) luangkan

    waktu atasan untuk bawahan. (7) berikan umpan baiik yang terus-menerus. (8)

    berikan penghargaan atas keberhasilan karyawan. (9) menggaii potensiai yang ada

    pada karyawan.

    Cooper (2007), menyatakan bahwa perusahaan dapat mempengaruhi

    karyawannya untuk bekeIja lebih keras dan lebih cerdas. Ketika seseorang tidak

    menghargai tim dan orang lain dengan kata lain tim tersebut memiliki moral yang

    rendah maka mereka harus mulai untuk berbagi ide untuk menimbulkan inisiatifbaru

    dan

    membuat tujuan yangjelas untuk individu tersebut maupun untuk tim. Persiapan

    intelegensi dan pengertian terhadap motivasi setiap individu yang lain

    k n

    membuat individu yang melakukannya dapat mengembangkan kineIjanya sehingga

    apabila dilakukan secara keseluruhan maka tim tersebut juga

    k n

    meningkat

    43

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    55/169

    kinerjanya. Apabiia hal tersebut tidak dilaksanakan seseorang dalarn tim tersebut

    harns memulainya dengan cara lain yang berbeda untuk memotivasi rekannya.

    Perilaku kinerja yang baik diperlukan seseorang untuk selalu menang dalarn

    kompetisi.

    Walker 2002) tentang motivasi di tempat kerja, Model Hirarki The Vallerand

    1997) terhadap motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Penelitian terbaru melakukan

    pengujian terhadap kontribusi model hierarki Vallerand 1997) pada motivasi yang

    menggunakan teori pengarnbilan keputusan pribadi. Dihipotesiskan terdapat

    hubungan posit if antara harapan dukungan otonomi pegawai, kepuasan pembayaran

    dan harapan terhadap karakteristik pekerjaan pegawai, dan harapan kompetensi kerja

    pegawai, harapan otonomi kerja dan dorongan motivasi kerja dari dalarn diri sendiri

    serta harapan kompetensi kerja dan harapan otonomi kerja akan menjadi mediator

    hubungan antara tiga variabel independen dan kinerja pekerja keseluruhan. Hasil

    regresi ditemukan ketiga variabel independen memberikan hubungan positi terhadap

    harapan kompetensi kerja, harapan otonomi kerja dan dorongan motivasi kerja dari

    dalarn diri sendiri. Hubungan antara harapan dukungan otonomi, kepuasan terhadap

    pembayaran dan harapan terhadap karakteristik pekerjaan, dan motivasi kerja d ri

    dalarn diri, semua variabel tersebut dimediasi oleh harapan kompetensi kerja dan

    harapan otonomi kerja. Meskipun motivasi kerja dalarn diri berhubungan positif

    dengan kepuasan kerja, hubungan antara motivasi kerja yang didorong dalarn diri

    dan kinerja pekerjaan keseluruhan tidak signifikan.

    44

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    56/169

    Bones (2007), rnengungkapkan bahwa para pakar rnengenai sumberdaya

    rnanusia sangat rnenyetujui akan pentingnya rnotivasi kepada karyawan perusahaan.

    Dan yang sangat dipentingkan adalah rnotivasi seperti apa yang sangat dibutuhkan

    oleh rnasing-rnasing karyawan tersebut. Selain rnengetahui rnotivasi seperti apa yang

    seharusnya diberikan, perusahaan juga harus rnernberikan rnotivasi tersebut kepada

    karyawannya agar lebih produktif. Banyak perusahaan yang rnerniliki kinerja yang

    rendah karena hanya rnernikirkan hasil jangka pendek saja, dan ini rnenyebabkan

    sulitnya pengaplikasian strategi sumberdaya rnanusia yang seharusnya dilakukan

    untuk jangka panjang. Maka

    dari

    itu selayaknya perusahaan tidak rnenekan para

    karyawan untuk rnencapai tujuan yang diinginkan, tetapi harus rnernotivasi untuk

    rnencapai tujuan tersebut.

    B Kerangka erpikir

    Visi Bappeda Kabupaten Sukarnara Provinsi Kalimantan Tengah dalarn

    mengernbangkan Perencanaan Pernbangunan Daerah Terwujutnya perencanaan

    pernbangunan Daerah yang berkualitas dalarn rangka percepatan Pernbangunan

    Daerah . Visi rnerupakan suatu araban yang jelas

    dari

    apa yang

    k n

    diperbuat di

    rnasa yang akan datang. Untuk rnenunjang visi tersebut, rnaka dirumuskan rnisi yang

    akan dijalani dalarn setiap aktivitas

    dan

    penetapan tujuan

    dan

    sasaran yang berisi

    kegiatan jangka panjang tertentu dan jangka pendek yang akan dilaksanakan dalarn

    upaya rnencapai visi yang telah ditetapkan. Misi Bappeda Kabupaten Sukarnara yang

    45

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    57/169

    tertuang dalam Perencanaan Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

    Kabupaten Sukamara 2011 yaitu :

    a. Meningkatkan kua1itas dan optimalitas pemberdayaan dokumen perencanaan

    dalam proses penyusunan perencanaan pembangunana daerah.

    b. AktuaIisasi proses dan mikanisme penyusunan perencanaan pelaksanaan kegiatan

    dan penyusunan anggaran pembangunan daerah.

    c. Penilaian tindak lanjut perencanaan pelaksanaan kegiatan dan penggunaan

    anggaran pembangunan daerah.

    d.

    Terwujutnya peningkatan kua1itas penyusunan

    dan

    pelaksanaan perencanaan

    pembangunan daerah.

    e.

    Terkendalinya pelaksanaan pembangunan yang sesuai dengan rencana

    pembangunan daerah.

    Selanjutnya misi tersebut dituangkan dalam tugas dan fungsi sesuai dengan

    jabatan dan wewenang dalam struktur organisasi untuk melaksanakannya.

    Pelaksanaan tugas dan fungsinya untuk mencapai visi

    dan

    misi tersebut k n mudah

    terlaksana apabila Bappeda Kabupaten Sukamara dapat mengelola sumber daya

    manusia yang dimilikinya untuk berkineIja tinggi. Upaya peningkatan kineIja

    Bappeda ke depan d l h dengan meningkatkan kemampuan dan kua1itas sumber

    daya manusianya melalui tindakan pengadaan pengembangan pemeliharaan dan

    pendayagunaan yang baik karena pengembangan organisasi Bappeda Kabupaten

    Sukamara dimasa yang akan datang ditentukan oleh keberadaan sumber daya

    46

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    58/169

    manusia saat ini. Salah satu upaya tersebut adalah dengan meningkatkan kineIja

    melalui peningkatan motivasi keIja pegawai.

    Sumber daya manusia Bappeda Kabupatan Sukamara perlu dipacu dalam

    melaksanakan tugas

    dan

    fungsinya secara optimal untuk mengimbangi tuntutan

    keIjalbeban keIja yang meningkat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk

    meningkatkan kualitas sumber daya manusia

    dan

    peningkatan kineIjanya adaIah

    melalui kajian faktor-faktor motivasi dalam hubungannya dengan kineIja Sumber

    motivasi keIja pegawai dapat diidentifIkasi apabila diketahui kebutuhan dan

    keinginan yang berhubungan dengan pekeIjaannya. Melalui kajian

    ini,

    dapat

    diketahui faktor-faktor yang tergolong intrinsik atau motivator pendorong keIja) dan

    faktor ekstrinsik atau higiene Iingkungan keIja) dan bagaimana keeratan

    hubungannya dengan kineIja.

    Pengetahuan tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan untuk memberikan

    rekomendasi solusi a1tematif, sebagai masukan bagi Badan Perencanaan

    Pembangunan Daerah Kabupaten Sukarnara Kalimantan Tengah yang selanjutnya

    dapat digunakan dalam upaya meningkatkan motivasi keIja dan kineIja sumber daya

    manusia, sehingga organisasi dapat dengan mudah melaksanakan visi

    dan

    misinya

    dalam mencapai tujuan dan sasaran.

    Faktor-faktor motivasi keIja yang berpengaruh pada pegawai Bappeda

    Kabupaten Sukamara dianalisis melalui pendekatan teori

    ua

    Faktor

    dari

    HelZberg

    sedangkan variabel kineIja didasari p d pendapat Hinggins do am Vmar 2003).

    Faktor motivasi dipengaruhi oleh minat, pengalaman keIja, kebutuhan yang dibawa

    47

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    59/169

    dalarn situasi keIja, kepribadian, sikap dan situasi yang selanjutnya berhubungan

    dengan kineIja.

    KineIja rnerupakan hasil keIja yang dapat dicapai oleh seseorang atau

    sekelornpok orang dalarn suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung

    j w b rnasing-rnasing dalarn rangka rnencapai tujuan organisasi. KineIja rnerupakan

    fungsi dari interaksi rnotivasi, kernarnpuan dan kesernpatan opportunity).

    Kernarnpuan terdiri dari kernarnpuan potensi (IQ) dan kernarnpuan realitas yaitu

    pengetahuan

    Knowledge) dan ketrarnpilan. Sedangkan Kesernpatan adalah tidak

    adanya kendala yang rnerintangi pegawai dalarn berkeIja.

    Kerangka pernikiran konseptual yang terkait dengan teori-teori diatas, akan

    dijadikan d s r penelitian analisis hubungan faktor-faktor rnotivasi keIja dan DP-3

    Pegawai Negeri Badan Perencanaan Pernbangunan Daerah Kabupaten Sukarnara.

    Kerangka pernikiran konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Garnbar 3.

    C.

    elisi Oprasional

    Konsep Defisi Oprasional dalarn penelitian ini adalah :

    a. Faktor-faktor sistern penilaian terhadap penilaian DP-3 di ukur berdsarkan

    variabel-variabel berikut Keberhasilan Pelaksanaan,

    pengakuan/penghargaan, pekeIjaan itu sendiri, tanggungjawab dan

    pengernbangan.

    b. Tingkat penilaian DP3 i ukur dengan persepsi pegawai terhadap pemyataan

    pemyataan kesediaan untuk berkeIja dengan baik.

    48

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    60/169

    Alat analisis yang di gunakan dengan cara wawancara, kuesioner selanjutnya

    menyajikan data dan serta menyimpulkan data kedalam penelitian kualitatif.

    HasH dari

    anIisis tersebut di gun k n untuk menyusun rekomendasi selusi

    altematif yang di harapkan menjadi masikanuntuk menunjang upaya

    peningkatan sistem penilaian terhadap penilaian DP-3 Pegawai Negera Sipil

    Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara Provinsi

    Kalimantan Tengah.

    D. Sasaran peniJaian DP3 Pegawai Negeri Hadan Perencanaan Daerab

    Kabupaten Sukamara

    Adapun sasaran yang hendak di capai adalah sebagai berikut :

    I. Menjadi institusi yang handal, inovatif, dan aspiratif perencanaan

    pembangunan.

    2.

    Menunmbuh kembangkan dan memantapkan kelembagaan Bappeda.

    3. Mendorong meningkatkan kemampuan aparat dan peran serta lembaga

    masyarakat dalam pengolahan pembangunan daerah.

    4.

    Membuat analisis penilaian DP3

    dari

    waktu yang Ialu secara

    berkesenambungan dan periodik.

    5. Membuat penilaian kebutuhan pelatihan pegawai melalui audit, sehingga

    dapat mengembangan kemampuan diri.

    6. Menemukan potensi pegawai yang berbak memproleh promosi.

    49

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    61/169

    B B III

    METODE PENELITI N

    A. Desain Penelitian

    Objek dalam Penelitian ini dilaksanakan

    di

    Intansi Badan Perencanaan

    Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara Provinsi Kalimantan Tengah. Lokasi

    penelitian berdasarkan pada pertimbangan dengan judul atau topik Penerapan

    penilaian DP-3) terhadap Pegawai Negeri Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

    Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah guna meningkatkan

    kineIja aparat yang

    belum pernah di lakukan sebelumnya.

    Selain itu saat ini penulis tercatat sebagai salah seorang pegawai yang bertugas

    pada institusi tersebut, dengan demikian dibarapkan bahwa penulis dapat

    menyumbangkan sedikit pemikiran yang konstruktif kepada pimpinan dalam rangka

    meningkatkan kineIja pegawai. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

    Kabupaten Sukamara.

    Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif dan survei

    metode deskriptif yaitu penelitian yang rinei dan intensip mengenai suatu objek

    tertentu selama jangka tertentu dengan memperhatikan kondisi lingkungan dan

    kondisi masa lalunya Vmar, 2005 ) metode deskriptifbertujuan untuk memberikan

    gambaran sesuatu yang sedang berlansung pada saat penelitian sedang berlangsung

    nya penelitian dengan menganalisa sebab-sebab dari gejala yang ada Vmar,

    2005).Penelitian menggunakan metode survei, mengehendaki suatu pengarnatan

    5

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    62/169

    langsung di lokasi penelitian dalam jangka waktu tertentu. Kelebihan dari metode

    survei ini adalah hasilnya dapat mendukung studi-studi yang lebih besar di kemudian

    hari. Namun metode ini memiliki kelemahan yaitu di antaranya kajian metode ini

    kurang luasdan sulit di generalisasikan dengan keadaan yang berlalru secara umum.

    Metode kualitatif dengan tujuan untuk memberikan keje1asan tentang Badan

    Pembangunan Perencanaan Daerah Kabupaten Sukamara Provinsi Kalimantan

    Tengah yaitu penjabaran visi misi tujuan dan strategi. Se1anjutnya adalah

    menentukan sasaran strategis indikator kineJja kunci lag indicator dan lead

    indicator), target dan inisiatif strategis. Indikator kineJja kunci akan digunakan

    \

    sebagai ukuran terhadap pengukuran kineJja Badan Perencanaan Pembangunan

    Daerah Kabupaten Sukamara Provinsi Kalimantan Tengah sehingga perlu

    dilaksanakan pengumpulan data sekunder mengenai penerapan motivasi

    keJja

    ktu l

    Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan data lainnya sehubungan dengan

    indicator sistem motivasi keJja kunci dimaksud. Kemudian dilaksanakan analisis

    hubungan sebab akibat sasaran stTategis dan merumuskan peta strategis. Hasil

    pengukuran motivasi keJja akan digunakan sebagai bahan evaluasi dan perbandingan

    dengan pengukuran motivasi keJja yang digunakan oleh Badan Perencanaan

    Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara se1arna

    ini Hal

    ini

    di

    maksut untuk

    memberikan gambaran keJja secara jelas mengenai masa1ah-masalah yang di teliti

    mengindentiftkasi dan menjelaskan data secara sistematis. Laporan penelitian ini

    akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberikan gambaran penyajian laporan

    tersebut. Penulis mengumpulkan data dari wawancara kuesioner foto dan

    rsif

    51

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    63/169

    dekumen resrni. Teknik pengambilan simpel yang di gunkan penulis adalah teknik

    Snaowball sampling, yaitu responden Pegewai Negeri yang ada

    di

    Bappeda

    Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah.

    Fokus penelitian ini menekankan kepada

    :

    1. Penilaian terhadap motivasi keIja Pegawai Negeri Badan Perencanaan

    Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara.

    2. Hubungan antara motivasi keIja terhadap sistem peneilaian DP-3 Pegawai

    Negeri Badan Perencanaan pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara.

    3. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sistem motivasi keIja dalam

    penilaian DP-3 Pegawai Negeri Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

    Kabupaten Sukamara.

    Perniliban lokasi penelitian di dasarkan pada pertimbangan bahwa penelitian dengan

    topik penerapan penilaian DP-3 terhadap Pegawai Negeri Badan Perencanaan

    Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah .

    B. Subjek dan Objek penelitian

    ubjek

    penilitian ini adalah aparatur atau Sumber Daya Manusia yang ada

    pada

    pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara Kalimantan

    Tengah . Dilihat d ri

    eselon yang terdiri

    d ri

    pejabat eselon III,IV Dan staf .Guna

    lebih jelasnya mengenai subyek pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

    Kabupaten Sukamara KalimantanTengah dapat di Iihat d ri Tabel.

    I

    52

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    64/169

    Tabel l Jumlab pegawai

    yang

    di

    gunakan

    sebagai responden.

    Pejabat dan staf

    Jwnlah Pegawai

    Eselon III

    -

    7

    Eselon

    IV

    8

    Staf

    Jwnlah

    19

    N=34

    Sumber: bagian

    V

    Bappeda Kabupaten Sukamara, 2013)

    Objek dalam penelitian ini adalah : Unit organisais Badan Perencanaan

    Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah. Pemilihan

    Bappeda sebagai lokasi penelitian di dasarkan pada pertimbangan bahwa penelitian

    dengan topik motivasi dalam rangka untuk meningkatkan kinetja aparat yang belum

    pemah di Iakukan sebelurnnya.

    C. Instrumen Penelitian

    Sistem pengumpulan data yang di gun k n adalah teknik pengamatan tidak

    Iangsung, yaitu melakukan pengamatan tidak Iangsung terhadap objek risel. Dari

    penelitian

    ini

    diperoleh hasil kajian bahwa faktor-faktor motivasi yang berpengaruh

    pada aparatur dan berkorelasi terhadap kinerjanya dari sisi faktor motivator adalah:

    1) memecahkan masaIah pekerjaan, 2) mampu menyelesaikan pekerjaan, pendapat

    diterima/pengakuan, 3) memperoleh peningkatan tanggung jawab, dan 4)

    kebutuhan pendidikan/pelatihan tambahan. Sedangkan faktor-faktor motivasi yang

    berpengaruh pada aparatur dan berkorelasi terhadap kinerjanya dari sisi faktor

    53

    I

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    65/169

    hygiene

    adalah:

    I)

    posisi sesuai latar belakang pendidikan, (2) hak-hak

    kepegawaian terse1enggara dengan baik, (3) konsultasi dengan atasan tentang

    pekerjaan, (4) memperoleh dukungan yang baik

    dari

    atasan, (5) barmonis dengan

    ternan setara jabatan diluar jam dinas, (6) kemudahan memperoleh informasi

    dari

    ternan, (7) memanfaatkan ke1ebihan ternan, dan (8) insenti£

    Wawancara merupakan salah satu bentuk pengamatan atau pengumpulan data

    secara tidak lansung. Pengumpulan data dengan wawacara usaha untuk

    mengumpulkan informasi dengan mengajukan pertanyaan secara lisan untuk

    memperleh jawaban secara lisan pula. Pengambilan contoh

    dari

    subyek pene1itian

    pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara Kalimantan

    Tengah, yang bersetatus PNS dalam penelitian

    ini

    menggunakan sistem wawancara

    dan sensus. Hal

    ini

    di lakukan karena jumlah PNS yang berada di Badan

    Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara 47 termasuk tenaga honor

    kontrak dan Pegawai PNS

    6

    Dang saja yang di jadikan responden dalam penelitian

    ini

    hanya staf yang sudah PNS serta unsur pejabat eselon IV,III, dan sedangkan

    pejabat eselon

    II

    seperti kepala Bappeda I orang. serta I orang tidak di jadikan

    responden yang sedang melakukan penelitian

    ini

    Sehingga jumlah responden yang

    di jadikan penelitian

    ini

    sebanyak

    4

    responden.

    Data-data yang di kumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang di peroleh

    dari pengarnatan langsung baik yang menggunakan instrumen kuesioner maupun

    basil diskusi dan wawancara terhadap para responden . Responden yang

    di

    ambil

    hanya pegawai yang hanya bersetatus pegawai negeri sipil di lingkungan Badan

    54

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    66/169

    perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara Provinsi Kalimantan

    Tengah dari hasil survey pendahuluan di peroleh jumlah responden 34 orang.

    Sebelurn responden memberikan jawaban yang sesungguhnya terhadap faktor-faktor

    sistem motivasi keJja

    m k

    lebih dulu responden hams mengisi

    d ft r

    pertanyaan

    lampiran

    3 )

    mengenai faktor-faktor motivasi keJja apa saja yang paling penting

    menurut responden. Setelah

    d ft r

    pertanyaan diisi kemudian kemudian di lanjutkan

    mengelompokan dan menjumlahkan jawaban yang telah di pilih oleh responden sert

    merengking jumlah jawaban yang terbanyak sampai yang paling sedikit Ii mana

    akan di ambil beberapa sub faktor dari faktor-faktor motivasi keJja pegawai untuk

    di buat dalan suatu intrumen pertanyaan selanjutnya. Hasil indentifikasi pendahuluan

    dapat Ii lihat pada lampiran 3. Perolehan data primer dari penelitian pendapat

    responden) tergolong ke dalam data kua1itatif yang tidak memiliki nilai nominal.

    Penelitian ini menggunakan intrumen dengan menggunakan Skala ikert yang Ii

    kembangkan oleh Rensis liker serta banyak di gunakan dalam riset-riset Surnber

    Daya Manusia SDM) yang menggunakan metode survey untuk mengukur persepsi

    karyawan Istijanto,2005). Skala Likert yang di gunakan dalam penelitian ini terdiri

    atas empat pilihan

    sik f

    altematif, hal ini di lakukan untuk menghindari

    pengelompokan nilai tengah . Se1ain itu dengan menggunakan empat pilihan sikap

    tegas terhadaap keputusan apa yang harus di ambil.

    55

    41529.pd

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    67/169

    Tabel2.

    Sistem penselwran data berdasarkan Skala ikert

    PendapatResponden

    8kor

    Skala ikert

    8angat

    Tidak

    8etuju(8T8)

     

    Tidak8etuju(T8)

    2

    8etuju(8) 3

    8angat8etuju(88)

    4

    Yang

    di

    gunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi

    respondenterhadapsubfaktormotivasikerjapegawai.Tahapanrentangkretaria:

    I. Pengelompokanjawaban.

    Bobot1 = STS Bobot2 = TS

    Bobot3

    =

    S

    Bobot4

    =

    SS.

    D. ProsudurPengumpulanData

    Pengumpulandata dilakukan dalampenelitianinidengan cara data

    Primer

    yaitu data primerdi peroleh dari pengamatan langsung, baik yangmenggunakan

    intrumen kuesioner maupun hasil wawancara terhadap responden di lingkungan

    BarlanPerencanaanPembangunanDaerahKabupatenSukamaradenganteknik:

    1. Wawancara terstruktur terhadap 34 pegawai negeri yang ada

    di

    Bappeda

    KabupatenSukamaradenganpanduankuesioneruntukmemperolehdatajabaran

    visi, rnisi, tujuan, dan strategi dan menentukan sasaran strategis, indikator

    56

    41529.pdf 

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    68/169

    kinerja kunci lag indicator dan lead indicator), target, dan inisiatif strategis,

    serta pembobotan terhadap perspektif dan indikator kinerja kunci,

    2. Wawancara terhadap kepala Bidang,Kasubid dan st f terkait pada setiap Sub

    Bagian untuk memperoleh data dan inforrnasi tambahan yang berhubungan

    dengan penelitian.

    3. Data-data yang akan di dapatkan atau di cari adalah :

    Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 Tentang Penilaian

    Pelaksanaan Pekerjaan PNS .

    Standar Kerja Pegawai (SKP)

    Standar Oprasional Prosudur (SOP)

    Jumlah pegawai Bappeda Kabupaten Sukarnara.

    Struktur organisasi Bappeda Kabupaten Sukamara.

    Tupoksi terbaru 2013 Bappeda Kabupaten Sukarnara.

    4. Data pengarnatan langsung.

    Dari pengamatan lansung di perolah data sebagai berikut :

    Dua bidang Ii gabung menjadi satu ruangan yang berukuran 4x5 rn hal ini

    mempengaruhi ketidak nyamanan dalam melakukan aktipitas kerja.

    Penempatan yang tidak pas dalam keahlian latar belakang pendidikan

    d ri

    di

    siplin ilmunyajuga akan mempengaruhi kenerja kerja.

    Kurangnya SDM aparatur yang ada.

    Koordinasi antar bidang satu dengan bidang yang lain kurang komunikasi,

    masih mementingkan ego bidang.

    57

    41529.pd

    Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka

  • 8/18/2019 41529

    69/169

    Minimnya anggaran untuk kegiatan bintek

    dan

    pelatihan.

    E. Metode Anatisa Data

    Di awali dengan wawancara,