Upload
andi-lala
View
229
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 41529
1/169
TUGAS AKHIR PROGRAM
MAGISTER
(TAPM)
PENERAPAN PENILAIAN (DP-3) TERHADAP PEGAWAI NEGERI
BADANPERENCANAANPEMBANGUNANDAERAH
KABUPATEN SUKAMARA KALIMANTAN TENGAH
TAPM
Diajukan
sebagai salab satu
syarat
untuk memperoleh
Gelar Magister Sains Dalam IImu Administrasi
Bidang Minat Administrasi Publik
Disusun Oleh :
MUHAMAD ISNAINI
NIM: 017985421
PROGRAM
PASCASARJANA
UNIVERSITAS
TERBUKA
JAKARTA
2 13
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
2/169
BSTR K
PENERAP
AN
PENILAIAN (DP-3) TERHADAP PEGAWAI
NEGERI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KABUPATEN SUKAMARA KALIMANTAN TENGAH .
MUHAMAD ISNAINI
Universitas
Terbuka
Kata kunci : Penempan penilaian (DP-3) terhadap pegawai
Bappeda Kabupaten Sukamam sebagai penanggung jawab perencanaan
pembangunan Daerah memerlukan suatu kerangka ketja terukur dan berimbang melalui
sistem evaluasi terhadap penempan penilaian DP-3 terhadap pegawai dalam rangka
meningkatkan kembali kinetja pegawai yang di milikinya.Hasil rumusan masalah di atas
menghasilkan tujuan penelitian yaitu : (1) Bagaimana sisitem pemberlakuan DP-3 di
pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamam Kalimantan
Tengah. (2) Siapa yang bertanggungjawab dalam penempan DP-3 di pegawai Badan
perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamam Kalimantan tengah. (3) Hasil
d ri penilaianan DP-3 berupa apa bagi pegawai Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Sukamam. (4) Bagaimana Kebutuhan penilaian DP-3 di pegawai
Badan Perencanaan pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah. (5)
Bagaimana semangat ketja internal di Bappeda Kabupaten Sukamam Kalimantan
mpan DP-3 di Pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten sukamam
Kalimantan Tengah. (6) Bagaimana dorongan Exsternal kinetja ketja di Badan
perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamam Kalimanatan tengah. (7)
Bagaimana Tujuan penempan DP3 di pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupatan Sukamara Kalimantan tengah. (8) bagaimana akibat penempan DP-3
Terhadap pegawai Bappeda. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif dengan pendekatan Deskriptif melalui wawancam dan kuesioner yang di
laksanakan mulai pada bulan Pebruari sarnpai dengan bulan juli 2013 dengan
menggunkan data primer dan skunder. Data primer di peroleh melalui wawancam
tersetruktur dengan panduan kuesioner, dan data sekunder di peroleh
Hasil persepsi responden terhadap penempan penilaian DP-3 terhadap pegawai,
menunjukan tidak terdapat perbedaab persepsi di antara seluruh jenjang jabatan pegawai.
Antara faktor-faktor penempan penilaian DP3 terhadap pegawai Bappeda Kahupaaten
Sukamam menunujukan terdapat hubungan yang siguifikan dan seamb.
Perlu di lakukan penelitian lanjutan tentang penerapan penilaian DP-3 terhadap
pegawai , gambaran yang komprenhensif mengenai penilaian DP-3 terhadap pegawai.
Dan perlu penelitian dengan metode yang lain serta perlu peneLitian khusus mengenai
stmtegi dan evaluasi guna meningkatkan nilai DP-3 agar di peroleh upaya-upaya yang
konkrit dan lengkap guna memperbaiki dan meningkatkan penilaian DP-3 terhadap
pegawai Bappeda Kabupaten Sukamam Kalimanatan Tengah.
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
3/169
ABSTRACT
APPLICATION ASSESSMENT ( DP -
3 )
SERVANTS OF
REGIONAL DEVELOPMENT PLANNING AGENCY
SUKAMARA CENTRAL KALIMANTAN
MUHAMAD
ISNAINI
Universitas Terbuka
Keywords:
Application
of
assessment ( DP - 3 ) for employee
Bappeda Sukamara
n
charge
of
regional development planning requires a
measured and balanced framework through a system
of
evaluation
of
the application
of
DP - 3 assessment against an employee
n
order to improve the performance
of
employees in the above formulation
of
the problem milikinya.Hasil produce research
objectives are: ( I ) how sisitem application
of
DP - 3 in Regional Development Planning
Agency employee Sukamara Central Kalimantan . ( 2 ) Who is responsible for the
implementation of DP - 3 in Regional Development Planning Agency employee
Sukamara Central Kalimantan . ( 3 ) Results
of
the DP - 3 in the form
of
what the
employee Regional Planning Agency Sukamara . ( 4 ) How Needs assessment DP - 3 n
the development
of
the Regional Planning Agency employee Sukamara Central
Kalimantan . ( 5 ) How does
the
internal morale in Central Kalimantan Bappeda
Sukamara application
of
DP - 3 in Regional Development Planning Agency Employees
Sukamara Central Kalimantan . ( 6 ) How to boost performance exstemal work
n
Regional Development Planning Agency Sukamara Central
Kalimantan.
( 7 )
How
Goals
DP3 application in Regional Development Planning Agency employee Kabupatan
Sukamara Central Kalimantan . ( 8 ) how the result of the application of DP - 3 Against
Bappeda staff . The method used in this study is qualitative descriptive approach through
interviews and questionnaires carried begin in February and ending
n
July 2013 by using
primary and secondary data . The primary data obtained through interviews with guides
structure questionnaires, and secondary dataobtained
The results
of
respondents' perceptions
of
the application
of
DP - 3 appraisal to the
employee , showed no difference n perception among employees throughout the
hierarchy . Between the application of assessment factors DP3 against employees
Bappeda Kabupaten Sukamara showed a significant correlation and unidirectional.
Need to
do further research
on
the application
of
DP - 3 assessment
of
the
employee
the valuation picture komprenhensif
DP
- 3 against the
employee.
And need
to study with other methods and need special study and evaluation
of
strategies to
increase the value of DP - 3 in order to obtain concrete efforts and complete in order to
improve and enhance the DP - 3 assessment of the employee Bappeda Sukamara Central
Kalimantan.
41529.pd
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
4/169
UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM PASCA
SERJANA
MAGISTER
ADMINISTRASI
PUBLIK
PERNYATAAN
TAPM yang beljudul Penerapan Penilaian
DP-3
) Terhadap Pegawai Negeri Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah Adalah
hasil karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang di kutip maupun yang dirujuk telah
:...
saya nyatakan benar.
Apabila di kemudian hari temyata di temukan adanya penjiplakan ( plagiat , maka
saya bersedia menerima sangsi Akademik.
Palangka Raya Mei 2013
Muhamad
Isnaini
NIM.017985421
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
5/169
LEMBAR
PERSETUJUAN TUGAS AKHIR PROGRAM
MAGISTER
Judul TAPM
Penyusunan
NIM
Program study
PembimbingI,
(TAPM)
PENERAPAN PENILAIAN (DP-3) TERHADAP
PEGAWAI NEGERI BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
DAERAH
KABUPATEN
SUKAMARA
KALIMANTAN
TENGAH
.
Muhamad Isnaini
017985421
Magester Administrasi Publik MAP)
Menyetujui
.
Pembimbing II,
Dr. Tjahjanulin Domai, S
Dr.Wawan Kartiwa, M si
NIP.19710609199802001
Pascasarjana
41529.pd
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
6/169
UNIVAERSITAS TERBUKA
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDY ADMINISTRASI PUBLIK
PENGESAHAN
Nama
Muharnad Isnaini
NIM
017985421
JudulTesis PENERAPAN PENILAIAN (DP-3) TERHADAP
PEGAWAI NEGERI BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN
SUKAMARA KALIMANTAN TENGAH.
Telah di pertahankan di hadapan Sidang Panitia Penguji Tugas
akhir
Program
Magester ( TAPM ),Program Study Adrninistrasi Publik, Program Pascasarjana
Universitas Terbuka Pada:
Hari / Tanggal
: Minggu. Tanggall5 Desember 2013
Waktu : 14.00
-16-00
Dan telah dinyatakan : LULUS
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua Komisi Penguji
Prof.Dr.Holten Sion,M Pd
Penguji Ahli
Prof.Dr.Azhar Kasim
.
Pembimbing I
Dr.Tjahjanulin Domai,MS
Pembimbing II
Dr. Wawan Kartiwa,M.Si
................................................................
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
7/169
KATAPENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan kebadirat Allah Swt atas segala karunia-Nya
sehingga Proposal n berbasil diselesaikan. Tema yang dipilib dalam laporan
basil studi ini adaIah, dengan judul
Penerapan penilaian (DP3) terhadap Pegawai Negeri Radan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah .
Hasil laporan Penelitian ini mempakan syarat guna memperoleb gelar
Magister Administrasi Publik, Universitas Terbuka.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Dr.Tjahjanulin Domai,MS. selaku dosen pembimbing
r
Dan Dr.Wawan
Kartiwa. M,si.Selaku pembimbing
II
yang telah memberikan waktu d n ilrnu
kepada penulis dalam menyusun basil penelitian ini dan kepada Kantor Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara Provinsi Kalimantan
Tengah atas kesediaannya menjadi tempat penelitian.
Penulis menyadari bahwa basil penelitian ini belum sempuma, namun
dernikian penulis berharap basil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan
Sukamara,
Penum
iv
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
8/169
DAFfARISI
Ha aman
Abstrak
I
Lembar Persetujuan ii
Lembar Pengesahan................................ iii
Kata Pengantar IV
Daftar lsi...........................................................................................................
V
Daftar Gambar
VI
Daftar Tabel vii
Daftar Lampiran
VIII
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang I
B. Rumusan MasaIab................. .................... .......... 9
C. Tujuan Penelitian 9
D. Kegunaan Penelitian
10
E. Ruang Lingkup....... ................ ................ ................ ................ .. 11
BAB I1 TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 13
B. Kerangka Berpikir
45
C. Definisi Operasional..... ........... ........... ........... ........... ........... ..... 48
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian 50
B. Subyek dan Objek Penelitian.................................................... 52
C. Instrumen Penelitian 53
D. Prosudur Pengurnpulan Data 56
F. Metode Analisis Data 58
G. Keabsaban Data 60
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 64
BAB V PENUTUP
6.1. Kesirnpulan 93
6.2. Saran
95
DAFTAR PUSTAKA
v
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
9/169
D FT R
G MB R
Gambar
Halaman
1 Hubungan antara kebutuhan dorongan dan tindakan
2
Componen dalam analisa data
3
Uji keabsahan data
4 Kelompok responden berdasarkan usia
5 Kelompok responden berdasarkan tingkat pendidikan
6 Kerakteristik responden berdasarkan masa kerja
vi
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
10/169
D FT R l BEL
Tabel
Halaman
1.
Jumalah Pegawai Negeri yang
i
gunakan sebagai responden 53
2 Sistem pensekoran data berdasarkan skala Iiker 56
3
Rentang kretaria sistem penilaian DP3 pegawai 72
4. Persepsi Responden terhadap penilaian DP3
78
vii
41529.pd
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
11/169
DAFTAR
LAMPIRAN
1. Peta Kabupaten Sukamara
2
Struktur Organisasi
3. Hasil identifikasi responden terhadap faktor motivasi /DP 3
4 Kuesioner awal
S
Kuesioner penelitian
6 Angket pertanyaan
7 Daftar nama Pegawai
8 Pertanyaan Faktor SistemPenilaian DP3
9 Gambaran Umum
10 Peraturan Pemerintah No 10 Tahun 1979 t ntqng DP 3
11. Contoh Penilaian DP 3
12 Dekomentasi
viii
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
12/169
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
13/169
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
14/169
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
15/169
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
16/169
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
17/169
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
18/169
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
19/169
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
20/169
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
21/169
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
22/169
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
23/169
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
24/169
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1 Sistem Administrasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia Sektor Publik.
Pada umumnya organisasi atau perusahaan mempunyai berbagai macam sumber
daya yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai suatu keunggulan kompetitifnya.
Sumber daya tersebut meliputi sumber daya anggaran , lokasi sumber daya manusia
dan sebagainya. Pada zaman dahulu organisasi atau perusahaan yang mempunyai
berbagai akses ke sumber daya anggaran dan adalah organisasi yang dapat meraih
keunggulan kompetitive, tetapi seiring dengan bertambahnya waktu, hal tersebut
bukanlah merupakan suatu keunggulan yang mutlak, karena dengan seiring
kemajuan zaman faktor pengetahuan dan manusialah yang sangat mendukung
keberhasilan suatu organisasi. oleh karena itulah manajemen sumber daya manusia
merupakan suatu hal yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup suatu
organisasi.
Menurut Suharsimi Arikunto 2004), penilaian adalah kegiatan untuk mengumpulkan
informasi tentang bekeIjanya sesuatu, yang selanjutnya infomasi tersebut di gunakan
untuk menentukan altematif yang tepat dalam pengambilan keputusan. Fungsi utama
penilaian dalam hal ini adalah menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi
pihak decision maker untuk menentukan kebijakan yang akan di ambil berdasarkan
evaluasi yang telah i lakukan.
13
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
25/169
Edwin B Flippo yang di kutip oleh Hasibuan 2007) mendefinisikan manajemen
swnber daya manusia adalah aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengawasan kegiatan-kegiatan dalam pengadaan, pengembangan pemberian
kompensasi, pengintengrasian, pemeliharaan, dan pelepasan swnber daya manusia
agar tercapai berbagaia tujuan induvidu, organisasi dan masyarakat. Sebagai sebuah
ilmu dan seni yang mengatur hubungan serta peranan tenaga keJja, demi terciptanya
kegiatan organisasi atau perusahaan yang efektif dan efisien dalam menyukseskan
tujuan organisasi atau perusahaan, pegawai atau karyawan dan
jug
masyarakat.
Dalam melakukan aktivitas, sebuah organisasi tidak hanya mutlak didukung oleh
swnber daya manusia, melainkan juga hams didukung oleh swnber daya non
manusia non-human resources) yang meliputi anggaran, mesin, teknologi, bahan
bahan, dan lain-lain sesuai yang dibutuhkan organisasi.
Selanjutnya menurut
Wendel French dalam Handoko
2000) bahwa manajemen
sumber daya manusia terdiri dari aktivitas penarikan, seleksi, pengembangan,
penggunaan dan pemeliharaan swnber daya manusia oleh Organisasi. Berdasarkan
dua definisi di atas tersebut dapat di artikan bahwa manajemen swnber daya
manusia sebagai salah satu bagian dari manajemen, aktivitas untuk merencanakan,
mengorganisasikan,dengan melakukan penarikan, seleksi, pengembangan,
pemeliharaan, dan pengawasan swnber daya manusia. Bahwa sumberdaya manusia
rnemiliki keunikan dibandingkan dengan swnber-swnber daya lainnya, hal n dapat
dilihat dari:
4
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
26/169
a. Sifat intuisi dan emosi yaitu manusia tidak dapat diperlakukan sebagai faktor
produksi lainnya yang bersifat fasif dan tetap.
b.
Kepribadian aktif yaitu bahwa manusia cendrung ingin meraih hasil kineIja
maksimal akan tetapi dengan keterbatasan yang dimilikinya ia mampu memilih
apa yang harns dicari dan dipilih.
c.
KeIja manusia menunjukan hubungan suatu kemampuan, sikap dan derajat
motivasinya.
d. Individu manusia tergantung kepada orang lain tetapi mempunyai kebebasan
untuk mengatur diri sendiri serta berada dalam kondisi saling membutuhkan
antara manusia satu dengan lainnya.
Leon C Mengginson (1981) dalam A.A.Anwar Prabu Mangkunegara (2000)
mengemukakan penilaian prestasi pegawai sebagai suatu proses yang di gunakan
pimpinan untuk menentukan apakah seorang pegawai melakukan pekeIjaan
sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Sedangkan Andrew E Sikula
(1981) yang di kutip A.A.Anwar Prabu Mangkunegara (2000) mengemukakan
bahwa penilaian pegawai merupakan evaluasi yang sistem matis
d ri
pekeIjaan
pegawai dan potensi yang dapat di kembangkan, penilaian dalam bentuk proses
penaksiran nilai dan kualitas setatus
d ri
beberap objek orang.
2. udaya Organisasi
Menurut angkunegara 2005) menyimpulkan bahwa budaya organisasi
adaIah seperangkap atau asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai dan norma yang
15
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
27/169
di kembangkan dalam organisasi yang di jadikan podoman tingkah laku bagi
anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi
internal. Wirawan ( 2007 mengatakan bahwa " budaya organisasi sebagai norma,
nilai-nilai, asurnsi, kepercayaan, filsafat, kebiasaan organisasi dan sebagainya yang
di kembangkan dalam waktu yang lama oleh pendiri, pernirnpin dan anggota
organisasi yang di sosialisasikan sehingga mempengaruhi polapikir, sikap dan pola
prilakau anggota organisasi dalam memproduksi produk, melayani para konsurnen
dan mencapai tujuaan organisasi. draha (1997) selanjutnya mengemukakan bahwa
budaya
organisasi sebagai input yang terdiri dari pendiri organisasi, pernilik
organisasi, surnber day manusia, pihak yang berkepentingan dan masyarakat "
pendiri organisasi dewasa ini menentukan visi dan misinya dalam upaya mencapai
tujuan organisasi. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Repobli Indonesia Nomor
10
Tahun
1979
tentang Penilaian (DP-3) Pegawai Negeri Sipil dalam lampiran
Peraturan Pemerintah tanggal
5
Mai 1979 .
Dengan dernikian dapat di simpulkan bahwa organlsasl merupakan kerateristik
organisasi, bukan induvidu anggotanya.
Jika organisasi disamakan dengan manusia, maka budaya organisasi merupakan
personalitas atau kepribadian organisasi. Akan tetapi budaya organisasi
membentuk prilaku organisasi, bahkan tidak jarang prilaku anggota organisasi
sebagai induvidu di gerakan oleh budaya organisasi. Dari ilustrasi di atas dapat
disirnpulkan bahwa budaya organisasi merupakan suatu pedoman dan tatanan yang
16
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
28/169
dipunyai oleh suatu organisasi yang harns dilaksanakan oleh seluruh elemen
organisasidalarnrangkamencapaitujuanya.
Menurut Luthans, Fred (1985) Berpendapat bahwa ada beberapa karakteristik
budayaorganisasidalarnmempelajariperilakuorganisasibudayasebagaiberikut:
I.
Budayaorganisasiialahmerupakanprosesbelajar.(learned)
2. Budayaorganisasimerupakanmilik bersarna kelompok(shared) bukanmilik
individu;
3. Budaya organisasi di wariskan dari satu generasi kegenerasi berikutnya
(transgenerational);
4. Budaya organisasi mengekpresikan sesuatu dengan menggunakan simbol
(
Symbolic)
;
5.
Budaya organisasi Merupakan suatu pola yang terintegrasi , jadi setiap
perubahanakanmempengaruhikomponenlainnya(Patterned);
6. BudayaOrganisasiterbentukberdasarkan kemarnpuanoranguntuk beradaptasi
dengannya(Adaptve);
Menurut pendapat Robbins 1006) dia mengemukakan tujuh demensi budaya
organisasisebagaiberikut:
I. Inovasi
dan
pengarnbilanresiko;
Sejauhmanaparakaryawandidorongagar inovatif danmarnpu mengarnbil
resikoagarterwujutvisiorganisasi;
2.
Perhatianterhadap
detail;
17
41529.pd
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
29/169
Sejauh mana para karyawan di harapkan memperlihatkan presis (kecennatan),
analisa dan perhatian terhadap detail;
3. Orientasi hasil ;
Sejauh mana manajemen memusatkan perhatian pada hasil tetapi perhatian
bukan pada
teknik dan proses yang di gunakan untuk mencapai hasil tersebut;
4. Orientasi orang
Sejauhmana keputusan manajemen memperhitungkan dampak pada hasil-hasil
pada orang-orang di dalam organisasi;
5.
Orientasi tim
Sejauhmana kegiatan kerja di organisasikan berdasarkan tim bukannya
berdasarkan induvidu ;
6. Keagresifan;
Sejauh mana orang-orang itu agresif dan kompetit if dan bukannya santai-santai;
7.
Kemantapan;
Sejauhmana kegiatan orgarnsasl menekankan di pertahankannya status quo,
bukanya pertunIbuhan.
Menurut pendapat Schein 2004) Schein mengemukakan lima demensi budaya
organisasi sebagai berikut :
I. Assumptions about external adaptation;
Assumptions about external adaptation meliputi segala sesuatu yang berkaitan
dengan adaptasi lingkungan organisasi terdiri : misi dan strategi, konsensus
terhadap goal ,cara atau
a1at
untuk mencapai goal,memperoleh data dan
18
41529.pd
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
30/169
infonnasi serta kretaria-kretaria pengukuran dan pengembangan konsensus
untuk perbaikan sasaran dan tujuan yang belum di capai dengan baik ;
2.
Assumption About Internal Integration;
Assumption About internal integration adalab semua faktoar yang berkaitan
dengan integrasi kedalam organisasi seperti komonikasi yang baik, batas-batas
kelompok organisasi kemampuan mengenal diri sendiri, distribusi kewenangan
dan setatus ,aturan main dan saling mengasihi dalam organisasi pengbargaan dan
sanksi hukuman dan penjelasan tentang idiologi dan penyuluhan tentang
kepercayaan yang berkatekaitan dengan ketergantungan dengan anggota
organisasi kepada Tuhan Yang Maba Esa.
3. Assumption about reality and truth
Assumption about reality and truth meliputi segala sesuatu asumsi dasar tentang
realitas dan kebenaran,
hal
ini
jug
terkait dengan sifat-sifat waktu, ruang,
manusia, aktivitas manusia dan hubungan antar manusia.
4. Assumption about the nature
of
time and space
Assumption about the nature of time and space meliputi segala sesuatu mengenai
sifat waktu dan sifat ruang yang dapat di dayagunakan untuk mencapai kineJja
anggota dan kineJja organisasi secara keseluruhan.
5. Assumption human nature, astivity and relationship.
Assumption human nature,astivity and relationship adalab faktor-faktor budaya
yang berhubungan dengan hakikat sifat manusia, sifat aktifitas manusia dan sifat
hubungan antar manusia.
19
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
31/169
Menurut pendapat Mulyono pada Chatab (2007) Mu/yono dengan bukunya dengan
judul" Budaya Korporat dan Keunggulan Koperasi" menyatakan empat komponen
sebagai berikut :
I. Integerasi
Bertakwa penuh dedikasi, jujur, disiplin, selalu menjaga kehonnatan dan nama
baik, serta taat pada kode etik dan peraturan yang berlaku.
2. Profesionalisme :
Bertanggungjawab,efektif yang konsisten,disiplin dan berorintasi kemasyarakat.
3. Keteladanan:
Memberikan panutan yang konsisten, bertindak adil, bersikap tegas dan beIjiwa
besar.
4. Pengahargaan pada sumber daya manusia:
Merekrut pengembangan dan mempertahankan karyawan berdaarkan sumber
daya manusia yang berkualitas, sekaligus memperlakukan karyawan berdasarkan
kepereayaan, keterbukaan, keadilan dan saling menghargai, mengembangkan
sikap keIja sarna dan kemitraan serta memberikan penghargaan berdasarkan
basil
keIja induvidu dan kelompok.
Menurut pendapat Me.dona/d s pada Chatab (2007) setiap pegawai Me,Donald,s
sangat memaharni dengan jenis prinsip beropasi utama organisasi yaitu :
I. Mutu.
2. Layanan.
3. Kebersihan.
20
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
32/169
Berdasarkan pendapat-pendapat penulis tentang demensi budaya organisasi tersebut
birokerasi Pemerintah adalah sebagai berikut :
I. Irnan dan taqwa :
Terdiri atas : horrnat Kepada Tuahan Yang Maha Esa Pencipta alarn semesta,
menjalankan ibadah secara teratur, kesetian, netralitas dan menghorrnati, saling
tolong menolong, kejujuran, keadilan, netralitas dan keteladanan yang baik
di
dalarn dan luar organisasi.
2. Profalisme
Terdiri atas : Akuntebel ,transparasi,kedisiplinan,kemauan dan kemarnpuan
integerasi internal dan adaftasi exstemal afektif dan efisiensi, peningkatan
kualitas terns menerus dinarnika, penegakan hukurn dan visioner.
3. Orentasi kineJja :
Terdiri atas keJja keras SOP, Kuantitas, kualitas, surnber daya, Tim KeJja,
KineJja Tim, Evaluasi dan pelaporan,dan seksi hukurn;
Orentasi Kesejahteraan: Terdiri atas Jarninan atas resiko pekeJjaan, kopensasi,
keseimbangan, dan jarninan pensiun.
Meskipun semua organisasi mempunyOO budaya, tetapi tidak semua budaya
mempunyOO pengaruh yang sarna terhadap perilaku dan tindakan karyawan. Secara
garis besar, budaya dapat dibedakan menjadi budaya kuat yaitu suatu budaya dimana
nilai-nilOO
kunci dipegang teguh dan diikuti secara luas, dan budaya lemah
yOOtu
suatu budaya pada perusahaan yang tidak dapat menje1askan secara detail mengenai
mana yang harus dilakukan dan yang tidak boleh untuk dilakukan. Suatu perusahaan
21
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
33/169
yang mempunyai budaya yang kuat akan mempunyai pengaruh yang lebih besar
terhadap perilaku dan tindakan pegawai atau kwyawan dari pada budaya lemah.
Berbagai penelitian mengenai mengenai budaya kuat dan lemah menyebutkan bahwa
organisasi atau perusahaan yang mempunyai budaya yang kuat membuat pegawai
atau kwyawan lebih berkomitment pada organisasi atau perusahaan dan organisasi
atau perusahaan yang mempunyai budaya yang kuat juga mengedepankan beberapa
langkah perekrutan yang baik untuk membentuk budaya dari pegawai atau
kwyawanya. Selain itu semakin banyak jug penelitian yang menyebutkan bahwa
budaya yang kuat akan berkorelasi positif terhadap kineIja yang tinggi.
Fungsi dari budaya organisasi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu
ditinjau dari segi eksternal dan dari sisi internal. Dari segi eksternal ditinjau dari
kemampuan budaya organisasi untuk membantu perusahaan dalam melakukan
adaptasi eksternal sementara itu dari sisi internal ditinjau dari kemampuan budaya
organisai dalam membawa perusahaan melakukan integrasi internal. Tabel I. berikut
k n
menjelaskan fungsi budaya organisasi ditinjau dari aspek internal dan
eksternal.
No
Adaptasi Eksternal
Integrasi Internal
Misi dan Strategi.menghasilkan suatu
pengertian bersam
tentang misi
utama tugas pokok dan fungsi.
2
Mengembangkan konsensus
tujuan
yang di jabarkan dari misi utama
LJ
Bahasa bersarna
dan katagori
konsep. Bila pegawai atau kwyawan
tidak dapat berkomunikasi dan
saling memahami satu
sam lain
maka suatu kelompok akan sulit
untuk di defmisikan.
Batas kretaria dan kelompok adlah
suatu bidang yang sangat penting
dari budaya. Hal ini menyangkut
batasan-batasan yang
ada pada
22
41529.pd
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
34/169
kelompok.
3
am
mengembangkan pengetahuan
tentang cara yang di lakukan untuk
mencapai tuiuan
Kekuasaan dan status.setiap
organisasi
h ms
bekeJja sarna dalam
satu tatanan kekllasaan dan kritaria.
4 Ukuran.
Mengembangkan
tata cam
tentang
kretaria dalam mengukur
mengenai seberapa baik basil yang di
capaI kelompok dan percapaian
tujuan.
Keakrapan dan kasih sayang. Setiap
organisasi harns bekeJja sarna
dengan
aturan main yang jelas
mengenai hubungan
antar rekan
sekeJja
dan antar
pegawai atau
karyawan.
ladopSI dari chein
1. Teori irarki Kebutuhan Maslow
Kebutuban dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau
pertentangan yang dialarni antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada
dalam diri. Apabila seorang pegawai tidak terpenuhi kebutuhannya maka
pegawai tersebut akan menunjukkan perilaku kecewa. Sebaliknya,
jika
kebutuhannya terpenuhi maka pegawai tersebut akan memperlihatkan perliaku
yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya.
braham Maslow mengemukakan bahwa hierarki kebutuban manusia adaIah
sebagai berikut :
I. Kebutuban fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan
fisik, bernafas, seksual. Kebutuhan
ini merupakan kebutuban tingkat
terendah atau disebut pula kebutuhan yang paling dasar.
2. Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan d ri ancaman,
bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup.
23
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
35/169
3. Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan untuk diterirna oleh kelompok,
berafiliasi,dankebutuhanuntukmeneintaisertadicintai.
4. Kebutuhan penghargaan, yaitu kebutuhan untuk dihormati, dan dihargai
olehoranglain.
5.
Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan
kemarnpuan, skill, dan potensi. Kebutuhan untuk berpendapat dengan
mengemukakanide-idememberipenilaiandankritikterhadapsesuatu.
Hierarki kebutuhan Mas ow
ditunjukkan dengan bentuk pirarnida pada
Garnbar
5
4
3
2
1
Gambar. 2 Hierarki Kebutuban Maslow
(
Arep dan Tanjung 2004
Kebutuhaninitersusunseearaberurutandalarnsatujenjangltingkatan(hierarchi)
yang berbeda kekuatannya dalarn memotivasi seseorang me1akukan suatu
kegiatanatau bekeJja Kebutuhanseseorangbergerakdari tingkatlebihrendah
ke tingkat berikutnya, sete1ahkebutuhan yang lebihrendah itusecaraminimal
terpuaskan. Untuk meningkatkan motivasi pegawai maka pemimpin hams
24
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
36/169
mampu mengidentifikasi kebutuhan apa yang dibutuhkan oJeh pegawaJ.
Pegawai yang memiJiki motivasi berprestasi umurnnya membutuhkan tanggung
jawab atau tantangan dalam pekerjaan sehingga mereka perJu diberikan
penghargaan (kebutuhan ke-4).
Menyikapi teon Maslow Arep dan Tanjung (2003) menyatakan bahwa dengan
adanya tingkat kebutuhan pada tiap orang, menyebabkan kebutuhan manusia
tidak pernah dapat terpenuhi secara keseluruhan. Sebab apabiJa suatu kebutuhan
pada tingkat tertentu teJah terpenuhi, maka orang akan berusaha untuk
memenuhi kebutuhan pada tingkat berikutnya. Merujuk pada teon ini, maka
dapat dijeJaskan bahwa dorongan kebutuhan pada din pegawai dapat
dirnanfaatkan organisasi untuk memotivasi pegawai, guna bekerja Jebih baik
daJam
upaya mencapai kebutuhan yang beJum terpenuhi.
2. Teori
Kebutuhan
McCleUand
McClelland mengemukakan adanya tiga macam kebutuhan, yaitu
kebutuhan akan prestasi (need for achievement), kebutuhan akan afiJiasi (need
for affiliation), dan kebutuhan akan kekuasaan (need for power).
1.
Kebutuhan kan Prestasi (Need for Achievement nAch)
Kebutuhan untuk berpretasi merupakan refleksi
dari
dorongan akan
tanggungjawab untuk pemecahan masJah. Seorang pegawaJ yang
mempunyai kebutuhan akan berprestasi tinggi cenderung untuk berani
mengambiJ resiko. Kebutuhan untuk berprestasi adaJah kebutuhan untuk
25
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
37/169
meJakukanpekerjaan lebihbaikdati padasebelumnya, selaluberkeinginan
mencapaiprestasiyanglebihtinggi.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mc Clelland diperoleh tiga
karakteristikdatiorangyangmemilikikebutuhanakanprestasiyangtinggi,
yaitu:
a. Orangyangmemilikikebutuhanprestasitinggimemilikirasatanggung
jawabyangtinggi terhadappelaksanaansuatutugasataumencarisolusi
atassuatupermasalahan. Akibatnyamerekalebihsukabekerjasendiri
datipada dengan orang lain. Apabila suatu pekerjaan membutuhkan
bantuan orang lain, mereka lebih suka memilih orang yang
berkompetendatipadasahabatnya.
b. Orang yang memiliki kebutuhan akan prestasi yang tinggi cenderung
menetapkan tingkat kesulitan tugas yang moderat dan menghitung
resikonya.
c. Orang yang memiliki kebutuhan akan prestasi yang tinggi memiliki
keinginan yang kuat untuk memperoleh umpan balik atas tanggapan
atas pelaksanaantugasnya. Mereka ingintabu seberapabaikmereka
telahmengerjakannya,danmerekasangatantusiasuntuk mendapatkan
umpanbaliktidakperdulihasilnyabaikatauburuk.
26
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
38/169
2 Kebutuhan Akan Afili8lli Need for Affiliation nAf1
Kebutuhan untuk berafiJiasi merupakan dorongan untuk berinteraksi
dengan orang lain, berada bersarna orang lain, tidak mau melakukan sesuatu
yang merugikan orang lain. Perbandingan antara pegawai yang bermotivasi
karena prestasi dengan pegawai yang bermotivasi karena afiliasi
menggambarkan bagaimana kedua pola tersebut mempengaruhi perilaku.
Akan
tetapi, orang-orang yang bermotivasi afiliasi bekeIja lebih baik apabila
mereka dipuji karena sikap
dan
kerja sarna mereka yang menyenangkan.
Menurut McClelland, seseorang dengan kebutuhan untuk berafiliasi yang
tinggi menyukai menghabiskan lebih banyak waktunya untuk menjaga
hubungan social, bergabung dalam kelompok-kelompok dan ingin dicintai.
3. Kebutuhan akan Keku8llaan Need for Power nPow)
Kebutuhan untuk kekuasaan merupakan refleksi
dari
dorongan untuk
mencapai otoritas untuk memiliki pengaruh terhadap orang lain. Orang
orang yang bermotivasi kekuasaan ingin menimbulkan dampak pada
organisasi dan mau memikul risiko untuk melakukan hal itu. Apabila
kekuasaan telah diperoleh,
hal
itu mungkin digunakan secara konstruktif
atau mungkinjuga destruktif (Davis
dan
Newstrom, 1994).
Individu-individu dengan nPow yang tinggi menikmati untuk dibebani,
bergulat untuk dapat mempengaruhi orang lain, lebih menyukai ditempatkan
di dalam situasi kompetitif
dan
berorientasi-status, dan cenderung lebih
27
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
39/169
peduli akan prestise (gengsi) dan memperoleh pengaruh terhadap orang lain
daripada kinerja yang efektif.
3.
Teori ua Faktor enberg
Teori
rederick Herzberg
dikembangkan
oleh Herzberg
pada T(ahun
1959). Teori ini menyatakan bahwa motivasi kerja ditentukan oleh dua faktor.
Pertama, adalah faktor yang membuat pegawai atau karyawan merasa puas
bekerja (satisfiers), yaitu faktor-faktor yang membuat pegawai atau karyawan
merasa senang atau puas dan mendorong motivasi kerja (Motivation Factors).
Faktor ini bersifat intrinsik yang artinya bersurnber dari dalam diri seseorang dan
selalu dihubungkan dengan isi pekerjaan seperti, pencapaian tujuan, prestasi
(achievement), berhubungan dengan keberhasilan melakukan pekerjaan,
memecahkan masalah, mempertahankan pendapat dan merasakanlmelihat hasil
pekerjaan, pengakuan (recognition) mendapat perhatian dari orang/pibak lain
(ternan, atasan, perusahaan atau organisasi), pekerjaan itu sendiri (work it self)
cara-cara melaksanakan pekerjaan sehari hari
atau tugas yang hams
dilaksanakan untuk menyelesaikan pekerjaan, tanggung jawab (responsibility)
wewenang dan tanggung jawab pekerjaan, status (advancement), perubahan
status dari posisi seseorang i dalam orgamsasl, peningkatan dan
pengembangan. Kedua, yaitu hygiene factor adalah faktor yang dapat
menimbulkan rasa tidak puas kepada pegawai (de-motivasi) atau faktor yang
menghambat motivasi kerja. Faktor-faktor ini bersifat ekstrinsik yaitu berada di
28
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
40/169
[uar diri dan selalu dihubungkan dengan pekerjaan, seperti kebijakan perusahaan
dan administrasi company policy and administration) meliputi kebijakan
organisasi, jalur komunikasi
di
organisasi
dan
pelaksanaan kebijakan yang telah
ditetapkan, supervisi supervisor) pengawasan yang diterima seseorang dalarn
menjalankan tugasnya, tennasuk kemarnpuan atasan dalarn menjalankan
tugasnya, tennasuk kemarnpuan atasan dalarn melaksanakan pengawasan; teknis
technical), hubungan antar pribadi interpersonal supervisor), kondisi kerja
working condition) meliputi kondisi fisik tempat bekerja, jumlah pekerjaan,
atau fasilitas yang tersedia untuk melaksanakan pekerjaan; upah wage) semua
imbalan material yang diterima seseorang
di
dalarn melaksanakan pekerjaannya,
teknis,
dan
rasa arnan. Selanjutnya, apabila faktor-faktor hygiene ini diperbaiki,
maka tidak ada pengaruhnya terhadap sikap kerja yang positif. Sebaliknya jika
dibiarkan tidak sehat, maka pegawai hanya akan merasa kecewa atau tidak puas.
Faktor hygiene menggarnbarkan hubungan kerja dengan konteks atau
lingkungan ditempat pegawai melaksanakan pekerjaannya job contex).
Antara leori Maslow Herzberg d ln McClelland pada hakikatnya adalah sarna.
Sebab faktor motivator
dari
Herzberg adalah sarna dengan kebutuhan harga diri
dan aktualisasi diri dari Maslow, serta kebutuhan berprestasi dan kebutuhan
kekuasaan
dari
McClelland.
29
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
41/169
Sernua orang dalarn suatu organisasi memiliki berbagai kebutuhan antara lain
pengakuan dan berkelanjutan keanggotaan dalarn organisasi tersebut. Dalarn kaitan
ini di temukan suatu kenyataan bahwa konsep motivasi berkaitan erat dengan konsep
syntality ( sintalitas) yaitu pencapaian atau pemuasan tujuan. Konsep sintalitas
menyatakan bahwa bila mana seseorang sedang mengalarni motivasi atau sedang
memperoleh dorongan maka orang itu berarti sedang mengalarni suatu keadaan yang
tidak seimbang, arttinya dia dalarn berada dalarn
a slale diseguilibrium
. Tetapi
sebalik ketika apa yang menjadi dorongan itu sudah di peroleh maka di katakan
bahwa orang itu telah memperoleh suatu keadaan seirnbang, ia sudah berada dalarn
a slale disguilibrium Selanjutnya kerena tidak mungkin seseorang senantiasa
akan berhasil menemukan keadaan yang sepenuhnya dalarn keadaan puas paripuma
terhadap segala sesuatu yang di inginkannya pada sesuatu waktu tertentu, maka
keadaan yang di sebut seirnbang itu sebenarnya hanya merupakan satu pengalarnan
sementara saja. Artinya keadaan seirnbang itu di perolehnya untuk sementara pada
saat sesuatu tujuan yang
i keIjakan sudah dapat menurunkan tingkat peIjuangannya
sampai tingkat memberikan kepuasan. Narnun pada saat yang demikian itu pula daya
juang beralih kearah pencapaian tujuan-tujuan yang lain (Cattell dalarn
Zainun,1989).
Menurt Gibson el a/ .(2005) kebutuhan adalah kekurangan yang di alarni
induvidu pada suatu waktu. Kekurangan tersebut dapat bersifat fisik rnisalanya:
kebutuhan akan rnakan, psikologi misalnya : kebutuhan unutuk baratualisasi diri ) .
Kebutuhan-kebutuhan merupakan pernicu dari dari respon prilaku.
30
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
42/169
Irnplikasinya adalah bila kebutuhan ada, induvidu rnenjadi lebih rnuda
terpengaruh kepadaupaya rnernotivasi dari para rnanajer.
Gibson et t 2005)
rnenyatakan bahwa diskusi tentang rnotivasi, sangatlah je1as pentingnya tujuan.
Tujuan atau hasil yang di kejar oleh pekerja di pandang sebagai kekuatan-kekuatan
yang rnenarik seseorang. Mencapai tujuan yang di inginkan dapat rnenyebabkan
berkurangnya kebutuhan.
Evaluasi ( penilaian ) DP3 Pegawai Negeri Sipil adalah penilaian secara periodik
pelaksanaan pekerjaan seorang PNS, rnengetahui keberhasilan atau ketidak
berhasilan seorang PNS dan untuk rnengetahui kekurangan - kekurangan dan
kelebihan-ke1ebihan yang di rniliki PNS yang bersangkutan dalam rne1aksanakan
tugasnya.
Mernfaat dari penilaian tersebut adalah sebagai berikut :
Sebgai bahan pertirnbangan dalam rne1akukan pernbinaan dan pengernbangan.
1. Pegawai Negeri Sipil, antara lain pengangkatan, kenaikan pangkat,
pengangkatan dalam jabatan, pendidikan dan pelatihan, serta pernberian
penghargaan.
2. Sebagai bahan dalarn pengambilan keputusan yang di gunakan untuk prestasi
pernberian hukurnan, pernberhentian, dan pernberian jasa.
3. Sebagai alat ukur untuk rnengetahui sarnpai sejauhmana seorang pegawai dapat
rnenyelesaikan pekerjaan, dan rneningkatkan rnotivasi kerja pegawai sehingga di
capai perforna yang baik dengan rnernperbaiki atau rnengernbangkan kecakapan
dan prilaku pegawai.
31
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
43/169
4. Sebagai dasar untuk mengevaluasi program latihan d n keefektifan
jadwal
kerja,
metode kerja, struktur organisasi, pengawasan
dan
efektifitas seluruh kegiatan.
5.
Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan k n pendidikan dan pelatihan
pegawai serta sebagai dasar untuk memperbaiki d n mengembangkan uraian
tugas job descripion)
Sesuai dengan tujuannya, maka DP3 hams di buat seobyektif dan seteliti mungkin
berdasarkan data yang tersedia, namun pada kenyataannya seringkali adanya unsur
subyektivitas yang relatip kuat. Setiap pejabat yang berwenang membuat DP3,
berkewajibanmembuat dan memlihara catatan mengenai PNS yang berada dalam
lingkunganmasing-masing. Unsur atau demensi kerja yang di nilai dalam
melaksanakanpenilaian pelaksanaan pekerjaan ada delapan (8), yang di kembangkan
menjadi beberapa indikator yaitu sebagai berikut :
1. Kesetian, dimensi inidi kembangkan menjadi 17 indikator kerja.
2. Prestasi kerja, di mensi ini di kembangkan menjadi 35 indikator kerja
3. Tanggungjawab, dimensi tanggungjawab di kembangkan menjadi 30 indikator
kerja.
4. Ketaatan, dimensi ketaatan di kembangkan menjadi 25 indikator kerja
5. Kejujuran, dikembangkan menjadi 15 indikator kerja
6. Kerja sarna, dimensi ini di kembangkan menjadi 20 indikator kerja
7. Prakarsa dimensi ini di kembangkan menjadi 15 indokator kerja
8.
Kepemimpinan, dimensi ini hanya di nilai bagi PNS indikator yang mempunyai
jabatan
d n terdiri atas 55 indikator kerja.
32
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
44/169
Penilaian
DP3 performance DP3
) adlah proses yang
di
pakai oleh organisasi untuk
melakukan penilaian pelaksanaan kelja induvidu pegawai. Dalam penilaian kinelja
di
nilai kontribusi pegawai kepada organisasi selama periode waktu tertentu. Umpan
balik kinelja performanfeedback).
Perencangan sistem penilaian
DP3
pada dasamya merupakan perancangan suatu
sistem formal dan tersetruktur untuk mengukur dan mengevaluasi tidak hanya hasil
kelja tapi juga sikap, prilaku, pengetahuan dan keterampilan kelja sumber dya
manuasia(Budi Sutjipto, 2003:39)
GOmes
dalam johan Martono ,(2005:25)
mengemukakan bahwa dilihat
dari
titik acuan penilaian terdapat tiga tipe penilaian
DP3 yakni:
I. Penilaian DP3 berbagai basil, tipe kretaria ini berdasarkan mencapaian tujuan
organisasi, atau mengukur hasil-basil
akhir.
2. Penilaian
DP3
berdasarkan perilaku. Tipe penilaian
ini
mengukur
serana,
pencapaian sasaran, dan bukan basil akhir.
3. Penilaian
DP3
berdasarkan Judment ini merupakan keretaria
DP3
yang
menilai dan mengevaluasi DP3 berdasarkan deskripsi prilaku yang spesifIk .
Pendapat Mahsun dalam ridwan (2009:34) bahwa penilaian DP3
secara
tidak
langsung mengenai haI-halyang sifatnya hanya merupakan indikasi-indikasi
kinerja.
33
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
45/169
A.4. Kinerja
Riva; dan Basri (2005) menyatakan bahwa kineIja adalah basil atau tingkat
keberbasilan seseorang secara keseluruhan selarna periode teran berbagai
kemungkinan , seperti standar hasil keIja, target atau sasaran atau kretaria yang telah
di tentukan terlebih dahulu telah di sepakati bersama. KineIja
juga
merupakan alat
ukur
manajemen yang di gunakan untuk menilai tingkat pertanggungjawaban
seseorang dalam melakukan tugasnya Wiltaker, 1997 .
Sedangkan Hersey dan Blanchard (1988) berpendapat bahwa kineIja adalah
fungsi dari motivasi dan kemampuan. Seseorang
k n
merniliki kineIja yang baik
apabila dalam melaksanakan pekeljaannya didasarkan atas derajat kesediaan dan
juga kemampuan tertentu yang mendukung dirinya untuk melaksanakan pekeIjaan
yang dihadapinya. Akan tetapi kedua hal tersebut belum cukup untuk menghasilkan
kineIja yang baik, apabila tidak diikuti oleh pemahaman yang jelas tentang apa dan
bagaimana pekeljaan yang akan dilakukannya.
Berdasarkan sudut pandang Mathis dan Jackson (2006) menyatkan ada tiga faktor
yang mempengaruhi bagaimana induvidu dalam bekelja, yang di sebut dengan
kinelja induvidual ,yaitu kinelja kemampuan ,kinelja usaha, kineIja dukungan.
KineIja induvidual ditingkatkan sampai tingkat dimana ketiga kemp
8/18/2019 41529
46/169
meJiputi: kualitas, kuantitas, jangka waktu, sikap yang kooperatif serta kehadiran di
tempat keJja.
Sejalan dengan defmisi kineJja yang telah disampaikan sebelumnya,konsep lain
berpendapat bahwa kineJja adalah serangkaian yang berlaku atau kegiatan induvidu
yang sesuai dengan harapan atau keinginan organisasi tempat ia bekeJja, rnold
d ln FeldnuJn ,1986).
Menurut Sulistiyani dan
Rosidah 2003)
menyatakan KineJja seseorang
merupakan kombinasi dan kemampuan usaha dan kesempatan yang dapat di nilai
d ri hasil keJjanya.
Lebih Janjut, Robbins 2000) menyatakan bahwa pencapaian tujuan yang telah di
tetapkan merupakan satu tolok ukur kineJja induvidu. Ada tiga kretaria dalam
melakukan peniJaian kineJja induvidu yaitu :
I. Hasil keJja induvidu induvidual task outcomes).
2 Prilaku behaviors).
3. Ciri traits).
KineJja merupakan sebuah proses pelaksanaan pekeJjaan sesuai dengan
tingkat profesionalisme masing-masing pegawai. KineJja yang tinggi dapat
diwujudkan, apabila dikelola dengan baik. Menurut Mathis dan Jackson 2006),
kineJja pegawai adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan
kontribusi kepada organisasi, yang diantaranya:
a Kuantitas output, yaitu jumlah ataupun tingkat kuantiti output yang dihasilkan
oleh karyawan dalam suatu waktu tertentu
35
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
47/169
b.
Kualitas output. Walaupunoutputyangdihasilkanbanyak,tetapi kualitasdari
output yang dihasilkan tidak baik, dan tidak rnernenuhi standar perusahaan,
rnakakinerjaperusahaandapatdikatakanburuk. Olehkarenaitukuantitasyang
dihasilkanhamsseiringdengankualitasdarioutputtersebut.
c. Jangkawaktuoutput. Kernampuanuntukrnenghasilkanoutputh ms cepatdan
sesuaidenganwaktuyangtelahditargetkanolehperusahaan
d.
Kehadiran diternpatkerja. Kehadirandi ternpatkerjaberkaitandengandisiplin
darikaryawanuntukselalu hadirpadaj m kerjadengantepatwaktudandapat
rnernberikankontribusiyangpositifbagiperusahaan.
A.5.
anajemen publik
ManejernenpernerintahadaIahfaktorutamadalamsuatuadrninistrasi publik
untuk rnencapai tujuan yang telah
di
tentukan dengan serana dan peserana yang
ada., terrnaksuk organisasi serta surnber dana dan surnber daya yang tersedia
(Rarnto1997)
Dengandernikian,rnanajernenpernerintah,tidaklainadaIahfaktorupayadalamsuatu
organisasi. Upaya tersebut di wujutkan dalam berbagai kegiatan pernerintahan
rnencakup berbagai aspek kehidupan dan penghidupan warga negara dan
rnasyarakatnya. Kristiadi, 199-1).
Lynn (1996) rnenjelaskanbahwa,rnenajernenpernerintahanyangbaikdapatdilihat
dari dua sisi, yaitudari proses dandari hasilnya.Manajernenpernerintahan sebagai
prosesh ms lebihrnengutamakanprosesyangdernokratisdiatassegalarencana dan
tujuanyang telah
di
tentukan, sedangkanrnanajernen pernerintahan sebagai hasil
36
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
48/169
akan menggambarkan kesungguhan hati, pemakaian seeara efisensi akan sumber
sumberyang terbatas denganmengutamakanadministrasiyang baikdiatasproses
yang ada ( Ra to 1997 ). Lebih lanjut Ramto m ~ l s k n bahwa manajemen
pemerintahan yang baik dapat tereermind ri proses pengambilankeputusan yang
demokratis.
Pemerintahanyagbaikmenurutpemahaman
ore
(1995)adalahpemerintahanyang
di gerakan oleh suatu kesadaran yang baru dan sikap yang reponsif d ri para
pengguna jasa lebih lanjut Gore mengemukakan bahwa untuk mengelola
pemerintahanseeara baikdan dapat memperkeeil biayaoperasionalPemerintahan,
makaperlu
di
perbatikanempathalsebagaiberikut:
I.
Mereduksiukurandan jumlah lembagapemerintahan,programdansetap.
2. Mempermudahprosudur
3. Mereformasi lembaga-Iembaga secara struktural agar dapat menjalankan
misinyadenganbaik
4. Melimpahkanfungsikepadasektorswastayanglebihpiawai.
Rasyid (1997) memberikan penjelasan, bahwapemerintahan yang baik akanterns
memperkuat legitimasinya dengan eara memberi impirasi kepada rakyat tentang
bagairnanamengajarkemajuan,memberikanpelayananyangadildanmenyelesaikan
komflik-komflikkepentinganyangbesar,sertamemberikanarabantentangeara-eara
terbaikuntuktereapaiterwujutnyaeita-eitakemasyarakatanyangsejahteralahirdan
batin. Hal ini senada di kemukakan oleh Ramto
(
1997) bahwa, manajemen
pemerintahanyangbaikitu,dapattercermind ri prosespengambilankeputusanyang
37
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
49/169
demokratis, pemberdayaan masyarakat umum untuk berpartisipasi dalam
pertimbangan pendapat umum demi kuaJitas kebijakan Publik.
A.6.
istem Administnlsi dan
Manajemen
umberDaya Manusm SektorPublik
Pengertian Pegawai Negeri Sipil dapat i temukan pada undang-undang
nomor 8 tahun 1974 tentang pokok-pokok Kepegawaian, pada bab 1 pasal 1 tentang
ketentuan umum dari undang-undang pokok nomor 8 tahun 1974 tentang pokok
pokok kepegawaian menyatakan bahwa yang di maksut dengan pegawai negeri sipil
adalah : Mereka yang telah memenuhi syarat yang di tentukan dalam peraturan
perundang-undangan yang berlak, diangkat oleh pejabat yang berwenang di serahi
tugas dalam suatu jabatan negeri atau di serahi tugas negara lainnya yang di tetapkan
berdasarkan sesuatu peraturan perundang-undangan dan di gaji menurut peraturan
perundanganyang berlaku.
Berdasarkan pada pengertian sebagai mana di atas ,maka untuk dapat di sebut
sebagai pegawai negeri, harus memenuhi beberapa unsur yaitu :
a
Warga Negara Repoblik Indonesia
b
Memenuhi syarat yang telah
di
tentukan undang-undang.
c
Di serahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau serahi tugas negara lainnya
d Di gaji berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
Pegawai daerah adalah suatu sistim dan prosudur yang di atur dalam peraaturan
perundang-undangan.rung lingkup sistem administrasi kepegawaian daerah
38
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
50/169
sekurang-kurangnya meliputi perencanaan, persyaratan, pengangkatan, penempatan,
pendidikan d n pelatihan, kewajiban, tanggungjawab, larangan, sanksi-sanksi.
Penghargaan merupakan sub sistem dari sistem kepegawaian
daerah
merupakan satu
kesatu jaringan birokerasi dalarn kepegawaian Nasional.
A.7. Manajemen Kinerja Pemerintahan Daerah.
Sebagaimana di katakan
Gomer
dalarn Salusi
2000),
di cirikan oleh
faktor lingkungan yang rendah tingkat relasinya dengan pasar, ada kendala fonnalitas
d n
hukurn, serta pengaruh dinarnika politik sangatIah menonjol. Transsksi
organisasi d n lingkungan di tandai oleh harapan masyarakat yang arnat besar akan
layanannya.
Seperti di katakan oleh
Peter Drucker
(1995) sasaran di perlukan di setiap tempat
prestasi d n hasil kerja lansung secara vital mempengaruhi kehidupan d n
kemakmuran perusahaan atau organisasi keperintahan.
Sebagaiman
juga
di katakan oleh Richard Pascale dan Anthony Athos dalarn The rt
of Japanese Management dalarn Arnstrong ( 2003 ) adapaun unsur unsur tersebut
mencakupi :
I. Strategi yaitu suatu rencana untuk mencapai sasaran yang telah dikenali.
2. Struktur yakni sifat-sifat struktur organisasi fungsional d n mencapaikan
infomasi.
3. Sistem yaitu h l yang biasa di lakukan untuk memproses d n mennyarnpaikan
Infonnasi.
4. Staf yaitu katagory orang yang bekerja
39
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
51/169
5
Gaya yakni bagaimana para pengambil keputusan dalam mencapai sasaran.
6
Keterampilan yakni kecakapan utama yang harus di rniliki pegawai Negeri.
7. Sasaran atasan yakni arti atau konsep bimbingan yang di inpirasika organisasi
kepada para anggotanya.
BeIjalWl selaras dengan perkembangan
j m n
dan masyarakat , pemerintah daerah
memiliki tantangan yang cukup besar. Di satu sisi pemerintah daerah hams marnpu
menciptakan masyarakat yang mendiri sepertiyang di cita-citakan bersama,
di
sisi
lain pemerintah daerah di tuntut harus mampu mengembangkan dan
memperdayagunkan seluruh potensi dan sumber daya yang ada sehingga marnpu
eksis dalam persaingan global.
A.8.
Penelitian Terdahulu
Adriansyah (2004) dalam penelitiWl mengenai " Analisis Motivasi dalam upaya
Peningkatan kineIja Aparatur Dinasa Kelautan dan perikanan Propinsi Nanggroe
Aceh Darusalam " , yang bertujuan untuk :
I)
mengindentifIkasi faktor-faktor
motivasi yang berpengaruh pada aparatur Dians Kelautan dan Perikanan Prov NAD,
(2) mengWlalisa sejauh mana korelasi faktor-faktor motivasi yang berpengaruh
terhadap kineIja aparatur Dinas Kelautan dan Perikanan Prov NAD, (3) merumuskan
program pengembangWl kineIja bagi aparatur Dinas Kelautan dan Perikanan Provo
NAD. Dari penelitian ini diperoleh basil kajian bahwa faktor-faktor motivasi yang
berpengaruh pada aparatur dan berkorelasi terhadap kineIjanya
dari
sisi faktor
motivator adalah:
I)
memecahkan masalah pekeIjaan, (2) mampu menyelesaikan
pekeIjaan, pendapat diterima/pengakuan, (3) memperoleh peningkatan tanggung
40
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
52/169
jawab, dan (4) kebutuhan pendidikanJpelatihan tambaban. Sedangkan faktor-faktor
motivasi yang berpengaruh pada aparatur dan berkorelasi terhadap kineIjanya dari
sisi faktor
hygiene
adalah:
I)
posisi sesuai latar belakang pendidikan, (2) hak-hak
kepegawaian terselenggara dengan baik, (3) konsultasi dengan atasan tentang
pekeIjaan, (4) memperoleh dukungan yang baik
dari
atasan, (5) harmonis dengan
ternan setara jabatan diluar
j m
dinas, (6) kemudaban memperoleh informasi dari
ternan, (7) memanfaatkan kelebihan ternan, dan (8) insentif.
Sumargono (2004) pada penelitiannya yang beIjudui Hubungan Faktor
Faktor dalam Motivasi dan Pemberian Kompensasi dengan Kualitas Pelayanan
Pegawai Sekretariat Jenderal DPR-RI , menganalisis hubungan antara faktor-faktor
motivasi yang tirnbul akibat pemberian kompensasi, serta dampaknya terhadap
pelayanan yang diberikan oleh pegawai sekretariat jenderal DPR-RI. l
menemukan
bahwa perancangan sistem kompensasi harus memenuhi asas keadilan internal,
keadilan ekstemal, dan keadilan individu. Pemberian kompensasi yang adil dapat
menciptakan kepuasan yang tinggi, sehingga motivasi karyawan dalam bekeIja
jug
akan semakin tinggi.
Suryosuharto (2005), menganalisis faktor-faktor motivasi keIja karyawan
dalam hubungannya dengan kineIja karyawan PT. Pacific Millenia Pangan Makmur.
Berdasarkan analisis faktor di peroleh 9 (sembilan) faktor utama pembentuk motivasi
keIja karyawan yaitu gaji dan tunjangan, pengakuan dan penghargaan, kondisi keIja
dan keamanan, tanggung jawab, hubungan antar rekan, pengembangan, minat dan
tantangan, jaminan pekeIjaan dan pengawasan.
4
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
53/169
HasiJ
uji memberikan perbedaan nyata terhadap kualitas pendapat untuk
variabel pengakuan d n penghargaan, faktor pengawasan, faktor gaji
d n
tunjangan.
Tingkat pendidikan memberikan perbedaan signifikan terhadap kualitas pendapat
faktor hubungan antar rekan, faktor jaminan pekerjaan, faktor pengembangan. evel
jabatan menunjukkan perbedaan kualitas pendapat yang signifikan untuk variabel
kondisi kerja
d n
keamanan. Antara motivasi kerja dengan variabel kinerja ada
hubungan yang nyata berdasarkan indikator kualitas basil, ketepatan penyelesaian
d n
tingkat kehadiran, sedangkan hubungan yang tidak nyata adaIah pelaksanaan
tugas
d n
kerjasama tim.
Perdani (2005), dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh
kompensasi Terhadap Motivasi d n Kepuasan Kerja karyawan di LBPP-LlA Cabang
Bogor , penelitian ini bertujuan:
1)
menganalisis faktor-faktor kompensasi dalam
rangka mendorong motivasi kerja karyawan; (2) menganalisis faktor-faktor motivasi
kerja yang berpengaruh terhadap kepuasan keIja karyawan; (3) menganalisis faktor
faktor kepuasan kerja karyawan secara keseluruhan. Dari penelitian
ini
didapatkan
basil bahwa faktor motivasi yang mempengaruhi kepuasan kerja adaIah lingkungan
kerja, wewenang, otonorni, pengembangan karir, kenyamanan d n keamanan,
tanggung jawab, hubungan antar pribadi,
d n
peranan atasan. Faktor motivasi
tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor kompensasi antara lain gaji pokok, insentif,
bonus, tunjangan, status, pencapaian pribadi, penghargaan individu, d n pelatihan.
42
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
54/169
Saxby (2007), dalam penelitiannya pada sebuah perusahaan telekomunikasi
mengemukakan bahwa dengan meningkatkan motivasi karyawan maka kineIja
perusahaan telekomunikasi tersebut juga
tu Ut
meningkat. Pelayanan terhadap
pengguna jasa terus meningkat dan setiap pekeIjaan yang dilakukan oleh karyawan
menjadi lebih efektif. Dapat disimpulkan bahwa apabila karyawan
dan
perusahaan
sejalan untuk mencapai tujuan, maka tujuan tersebut
k n
lebih mudah untuk diraih.
Hal-hal yang harus dilakukan dalam memotivasi karyawan pada perusahaan
telekomunikasi tersebut adaIah:
I)
informasikan visi dan tujuan perusahaan. (2)
selalu memantau hasil pekeIjaan. (3) evaluasi keadaan fisik lingkungan keIja (4)
melaksanakan pelatihan yang terus menerus. (5) berbagi informasi. (6) luangkan
waktu atasan untuk bawahan. (7) berikan umpan baiik yang terus-menerus. (8)
berikan penghargaan atas keberhasilan karyawan. (9) menggaii potensiai yang ada
pada karyawan.
Cooper (2007), menyatakan bahwa perusahaan dapat mempengaruhi
karyawannya untuk bekeIja lebih keras dan lebih cerdas. Ketika seseorang tidak
menghargai tim dan orang lain dengan kata lain tim tersebut memiliki moral yang
rendah maka mereka harus mulai untuk berbagi ide untuk menimbulkan inisiatifbaru
dan
membuat tujuan yangjelas untuk individu tersebut maupun untuk tim. Persiapan
intelegensi dan pengertian terhadap motivasi setiap individu yang lain
k n
membuat individu yang melakukannya dapat mengembangkan kineIjanya sehingga
apabila dilakukan secara keseluruhan maka tim tersebut juga
k n
meningkat
43
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
55/169
kinerjanya. Apabiia hal tersebut tidak dilaksanakan seseorang dalarn tim tersebut
harns memulainya dengan cara lain yang berbeda untuk memotivasi rekannya.
Perilaku kinerja yang baik diperlukan seseorang untuk selalu menang dalarn
kompetisi.
Walker 2002) tentang motivasi di tempat kerja, Model Hirarki The Vallerand
1997) terhadap motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Penelitian terbaru melakukan
pengujian terhadap kontribusi model hierarki Vallerand 1997) pada motivasi yang
menggunakan teori pengarnbilan keputusan pribadi. Dihipotesiskan terdapat
hubungan posit if antara harapan dukungan otonomi pegawai, kepuasan pembayaran
dan harapan terhadap karakteristik pekerjaan pegawai, dan harapan kompetensi kerja
pegawai, harapan otonomi kerja dan dorongan motivasi kerja dari dalarn diri sendiri
serta harapan kompetensi kerja dan harapan otonomi kerja akan menjadi mediator
hubungan antara tiga variabel independen dan kinerja pekerja keseluruhan. Hasil
regresi ditemukan ketiga variabel independen memberikan hubungan positi terhadap
harapan kompetensi kerja, harapan otonomi kerja dan dorongan motivasi kerja dari
dalarn diri sendiri. Hubungan antara harapan dukungan otonomi, kepuasan terhadap
pembayaran dan harapan terhadap karakteristik pekerjaan, dan motivasi kerja d ri
dalarn diri, semua variabel tersebut dimediasi oleh harapan kompetensi kerja dan
harapan otonomi kerja. Meskipun motivasi kerja dalarn diri berhubungan positif
dengan kepuasan kerja, hubungan antara motivasi kerja yang didorong dalarn diri
dan kinerja pekerjaan keseluruhan tidak signifikan.
44
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
56/169
Bones (2007), rnengungkapkan bahwa para pakar rnengenai sumberdaya
rnanusia sangat rnenyetujui akan pentingnya rnotivasi kepada karyawan perusahaan.
Dan yang sangat dipentingkan adalah rnotivasi seperti apa yang sangat dibutuhkan
oleh rnasing-rnasing karyawan tersebut. Selain rnengetahui rnotivasi seperti apa yang
seharusnya diberikan, perusahaan juga harus rnernberikan rnotivasi tersebut kepada
karyawannya agar lebih produktif. Banyak perusahaan yang rnerniliki kinerja yang
rendah karena hanya rnernikirkan hasil jangka pendek saja, dan ini rnenyebabkan
sulitnya pengaplikasian strategi sumberdaya rnanusia yang seharusnya dilakukan
untuk jangka panjang. Maka
dari
itu selayaknya perusahaan tidak rnenekan para
karyawan untuk rnencapai tujuan yang diinginkan, tetapi harus rnernotivasi untuk
rnencapai tujuan tersebut.
B Kerangka erpikir
Visi Bappeda Kabupaten Sukarnara Provinsi Kalimantan Tengah dalarn
mengernbangkan Perencanaan Pernbangunan Daerah Terwujutnya perencanaan
pernbangunan Daerah yang berkualitas dalarn rangka percepatan Pernbangunan
Daerah . Visi rnerupakan suatu araban yang jelas
dari
apa yang
k n
diperbuat di
rnasa yang akan datang. Untuk rnenunjang visi tersebut, rnaka dirumuskan rnisi yang
akan dijalani dalarn setiap aktivitas
dan
penetapan tujuan
dan
sasaran yang berisi
kegiatan jangka panjang tertentu dan jangka pendek yang akan dilaksanakan dalarn
upaya rnencapai visi yang telah ditetapkan. Misi Bappeda Kabupaten Sukarnara yang
45
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
57/169
tertuang dalam Perencanaan Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Sukamara 2011 yaitu :
a. Meningkatkan kua1itas dan optimalitas pemberdayaan dokumen perencanaan
dalam proses penyusunan perencanaan pembangunana daerah.
b. AktuaIisasi proses dan mikanisme penyusunan perencanaan pelaksanaan kegiatan
dan penyusunan anggaran pembangunan daerah.
c. Penilaian tindak lanjut perencanaan pelaksanaan kegiatan dan penggunaan
anggaran pembangunan daerah.
d.
Terwujutnya peningkatan kua1itas penyusunan
dan
pelaksanaan perencanaan
pembangunan daerah.
e.
Terkendalinya pelaksanaan pembangunan yang sesuai dengan rencana
pembangunan daerah.
Selanjutnya misi tersebut dituangkan dalam tugas dan fungsi sesuai dengan
jabatan dan wewenang dalam struktur organisasi untuk melaksanakannya.
Pelaksanaan tugas dan fungsinya untuk mencapai visi
dan
misi tersebut k n mudah
terlaksana apabila Bappeda Kabupaten Sukamara dapat mengelola sumber daya
manusia yang dimilikinya untuk berkineIja tinggi. Upaya peningkatan kineIja
Bappeda ke depan d l h dengan meningkatkan kemampuan dan kua1itas sumber
daya manusianya melalui tindakan pengadaan pengembangan pemeliharaan dan
pendayagunaan yang baik karena pengembangan organisasi Bappeda Kabupaten
Sukamara dimasa yang akan datang ditentukan oleh keberadaan sumber daya
46
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
58/169
manusia saat ini. Salah satu upaya tersebut adalah dengan meningkatkan kineIja
melalui peningkatan motivasi keIja pegawai.
Sumber daya manusia Bappeda Kabupatan Sukamara perlu dipacu dalam
melaksanakan tugas
dan
fungsinya secara optimal untuk mengimbangi tuntutan
keIjalbeban keIja yang meningkat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia
dan
peningkatan kineIjanya adaIah
melalui kajian faktor-faktor motivasi dalam hubungannya dengan kineIja Sumber
motivasi keIja pegawai dapat diidentifIkasi apabila diketahui kebutuhan dan
keinginan yang berhubungan dengan pekeIjaannya. Melalui kajian
ini,
dapat
diketahui faktor-faktor yang tergolong intrinsik atau motivator pendorong keIja) dan
faktor ekstrinsik atau higiene Iingkungan keIja) dan bagaimana keeratan
hubungannya dengan kineIja.
Pengetahuan tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan untuk memberikan
rekomendasi solusi a1tematif, sebagai masukan bagi Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Sukarnara Kalimantan Tengah yang selanjutnya
dapat digunakan dalam upaya meningkatkan motivasi keIja dan kineIja sumber daya
manusia, sehingga organisasi dapat dengan mudah melaksanakan visi
dan
misinya
dalam mencapai tujuan dan sasaran.
Faktor-faktor motivasi keIja yang berpengaruh pada pegawai Bappeda
Kabupaten Sukamara dianalisis melalui pendekatan teori
ua
Faktor
dari
HelZberg
sedangkan variabel kineIja didasari p d pendapat Hinggins do am Vmar 2003).
Faktor motivasi dipengaruhi oleh minat, pengalaman keIja, kebutuhan yang dibawa
47
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
59/169
dalarn situasi keIja, kepribadian, sikap dan situasi yang selanjutnya berhubungan
dengan kineIja.
KineIja rnerupakan hasil keIja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelornpok orang dalarn suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung
j w b rnasing-rnasing dalarn rangka rnencapai tujuan organisasi. KineIja rnerupakan
fungsi dari interaksi rnotivasi, kernarnpuan dan kesernpatan opportunity).
Kernarnpuan terdiri dari kernarnpuan potensi (IQ) dan kernarnpuan realitas yaitu
pengetahuan
Knowledge) dan ketrarnpilan. Sedangkan Kesernpatan adalah tidak
adanya kendala yang rnerintangi pegawai dalarn berkeIja.
Kerangka pernikiran konseptual yang terkait dengan teori-teori diatas, akan
dijadikan d s r penelitian analisis hubungan faktor-faktor rnotivasi keIja dan DP-3
Pegawai Negeri Badan Perencanaan Pernbangunan Daerah Kabupaten Sukarnara.
Kerangka pernikiran konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Garnbar 3.
C.
elisi Oprasional
Konsep Defisi Oprasional dalarn penelitian ini adalah :
a. Faktor-faktor sistern penilaian terhadap penilaian DP-3 di ukur berdsarkan
variabel-variabel berikut Keberhasilan Pelaksanaan,
pengakuan/penghargaan, pekeIjaan itu sendiri, tanggungjawab dan
pengernbangan.
b. Tingkat penilaian DP3 i ukur dengan persepsi pegawai terhadap pemyataan
pemyataan kesediaan untuk berkeIja dengan baik.
48
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
60/169
Alat analisis yang di gunakan dengan cara wawancara, kuesioner selanjutnya
menyajikan data dan serta menyimpulkan data kedalam penelitian kualitatif.
HasH dari
anIisis tersebut di gun k n untuk menyusun rekomendasi selusi
altematif yang di harapkan menjadi masikanuntuk menunjang upaya
peningkatan sistem penilaian terhadap penilaian DP-3 Pegawai Negera Sipil
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara Provinsi
Kalimantan Tengah.
D. Sasaran peniJaian DP3 Pegawai Negeri Hadan Perencanaan Daerab
Kabupaten Sukamara
Adapun sasaran yang hendak di capai adalah sebagai berikut :
I. Menjadi institusi yang handal, inovatif, dan aspiratif perencanaan
pembangunan.
2.
Menunmbuh kembangkan dan memantapkan kelembagaan Bappeda.
3. Mendorong meningkatkan kemampuan aparat dan peran serta lembaga
masyarakat dalam pengolahan pembangunan daerah.
4.
Membuat analisis penilaian DP3
dari
waktu yang Ialu secara
berkesenambungan dan periodik.
5. Membuat penilaian kebutuhan pelatihan pegawai melalui audit, sehingga
dapat mengembangan kemampuan diri.
6. Menemukan potensi pegawai yang berbak memproleh promosi.
49
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
61/169
B B III
METODE PENELITI N
A. Desain Penelitian
Objek dalam Penelitian ini dilaksanakan
di
Intansi Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara Provinsi Kalimantan Tengah. Lokasi
penelitian berdasarkan pada pertimbangan dengan judul atau topik Penerapan
penilaian DP-3) terhadap Pegawai Negeri Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah guna meningkatkan
kineIja aparat yang
belum pernah di lakukan sebelumnya.
Selain itu saat ini penulis tercatat sebagai salah seorang pegawai yang bertugas
pada institusi tersebut, dengan demikian dibarapkan bahwa penulis dapat
menyumbangkan sedikit pemikiran yang konstruktif kepada pimpinan dalam rangka
meningkatkan kineIja pegawai. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Sukamara.
•
Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif dan survei
metode deskriptif yaitu penelitian yang rinei dan intensip mengenai suatu objek
tertentu selama jangka tertentu dengan memperhatikan kondisi lingkungan dan
kondisi masa lalunya Vmar, 2005 ) metode deskriptifbertujuan untuk memberikan
gambaran sesuatu yang sedang berlansung pada saat penelitian sedang berlangsung
nya penelitian dengan menganalisa sebab-sebab dari gejala yang ada Vmar,
2005).Penelitian menggunakan metode survei, mengehendaki suatu pengarnatan
5
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
62/169
langsung di lokasi penelitian dalam jangka waktu tertentu. Kelebihan dari metode
survei ini adalah hasilnya dapat mendukung studi-studi yang lebih besar di kemudian
hari. Namun metode ini memiliki kelemahan yaitu di antaranya kajian metode ini
kurang luasdan sulit di generalisasikan dengan keadaan yang berlalru secara umum.
Metode kualitatif dengan tujuan untuk memberikan keje1asan tentang Badan
Pembangunan Perencanaan Daerah Kabupaten Sukamara Provinsi Kalimantan
Tengah yaitu penjabaran visi misi tujuan dan strategi. Se1anjutnya adalah
menentukan sasaran strategis indikator kineJja kunci lag indicator dan lead
indicator), target dan inisiatif strategis. Indikator kineJja kunci akan digunakan
\
sebagai ukuran terhadap pengukuran kineJja Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Sukamara Provinsi Kalimantan Tengah sehingga perlu
dilaksanakan pengumpulan data sekunder mengenai penerapan motivasi
keJja
ktu l
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan data lainnya sehubungan dengan
indicator sistem motivasi keJja kunci dimaksud. Kemudian dilaksanakan analisis
hubungan sebab akibat sasaran stTategis dan merumuskan peta strategis. Hasil
pengukuran motivasi keJja akan digunakan sebagai bahan evaluasi dan perbandingan
dengan pengukuran motivasi keJja yang digunakan oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara se1arna
ini Hal
ini
di
maksut untuk
memberikan gambaran keJja secara jelas mengenai masa1ah-masalah yang di teliti
mengindentiftkasi dan menjelaskan data secara sistematis. Laporan penelitian ini
akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberikan gambaran penyajian laporan
tersebut. Penulis mengumpulkan data dari wawancara kuesioner foto dan
rsif
51
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
63/169
dekumen resrni. Teknik pengambilan simpel yang di gunkan penulis adalah teknik
Snaowball sampling, yaitu responden Pegewai Negeri yang ada
di
Bappeda
Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah.
Fokus penelitian ini menekankan kepada
:
1. Penilaian terhadap motivasi keIja Pegawai Negeri Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara.
2. Hubungan antara motivasi keIja terhadap sistem peneilaian DP-3 Pegawai
Negeri Badan Perencanaan pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara.
3. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sistem motivasi keIja dalam
penilaian DP-3 Pegawai Negeri Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Sukamara.
Perniliban lokasi penelitian di dasarkan pada pertimbangan bahwa penelitian dengan
topik penerapan penilaian DP-3 terhadap Pegawai Negeri Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah .
B. Subjek dan Objek penelitian
ubjek
penilitian ini adalah aparatur atau Sumber Daya Manusia yang ada
pada
pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara Kalimantan
Tengah . Dilihat d ri
eselon yang terdiri
d ri
pejabat eselon III,IV Dan staf .Guna
lebih jelasnya mengenai subyek pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Sukamara KalimantanTengah dapat di Iihat d ri Tabel.
I
52
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
64/169
Tabel l Jumlab pegawai
yang
di
gunakan
sebagai responden.
Pejabat dan staf
Jwnlah Pegawai
Eselon III
-
7
Eselon
IV
8
Staf
Jwnlah
19
N=34
Sumber: bagian
V
Bappeda Kabupaten Sukamara, 2013)
Objek dalam penelitian ini adalah : Unit organisais Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah. Pemilihan
Bappeda sebagai lokasi penelitian di dasarkan pada pertimbangan bahwa penelitian
dengan topik motivasi dalam rangka untuk meningkatkan kinetja aparat yang belum
pemah di Iakukan sebelurnnya.
C. Instrumen Penelitian
Sistem pengumpulan data yang di gun k n adalah teknik pengamatan tidak
Iangsung, yaitu melakukan pengamatan tidak Iangsung terhadap objek risel. Dari
penelitian
ini
diperoleh hasil kajian bahwa faktor-faktor motivasi yang berpengaruh
pada aparatur dan berkorelasi terhadap kinerjanya dari sisi faktor motivator adalah:
1) memecahkan masaIah pekerjaan, 2) mampu menyelesaikan pekerjaan, pendapat
diterima/pengakuan, 3) memperoleh peningkatan tanggung jawab, dan 4)
kebutuhan pendidikan/pelatihan tambahan. Sedangkan faktor-faktor motivasi yang
berpengaruh pada aparatur dan berkorelasi terhadap kinerjanya dari sisi faktor
53
I
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
65/169
hygiene
adalah:
I)
posisi sesuai latar belakang pendidikan, (2) hak-hak
kepegawaian terse1enggara dengan baik, (3) konsultasi dengan atasan tentang
pekerjaan, (4) memperoleh dukungan yang baik
dari
atasan, (5) barmonis dengan
ternan setara jabatan diluar jam dinas, (6) kemudahan memperoleh informasi
dari
ternan, (7) memanfaatkan ke1ebihan ternan, dan (8) insenti£
Wawancara merupakan salah satu bentuk pengamatan atau pengumpulan data
secara tidak lansung. Pengumpulan data dengan wawacara usaha untuk
mengumpulkan informasi dengan mengajukan pertanyaan secara lisan untuk
memperleh jawaban secara lisan pula. Pengambilan contoh
dari
subyek pene1itian
pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara Kalimantan
Tengah, yang bersetatus PNS dalam penelitian
ini
menggunakan sistem wawancara
dan sensus. Hal
ini
di lakukan karena jumlah PNS yang berada di Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara 47 termasuk tenaga honor
kontrak dan Pegawai PNS
6
Dang saja yang di jadikan responden dalam penelitian
ini
hanya staf yang sudah PNS serta unsur pejabat eselon IV,III, dan sedangkan
pejabat eselon
II
seperti kepala Bappeda I orang. serta I orang tidak di jadikan
responden yang sedang melakukan penelitian
ini
Sehingga jumlah responden yang
di jadikan penelitian
ini
sebanyak
4
responden.
Data-data yang di kumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang di peroleh
dari pengarnatan langsung baik yang menggunakan instrumen kuesioner maupun
basil diskusi dan wawancara terhadap para responden . Responden yang
di
ambil
hanya pegawai yang hanya bersetatus pegawai negeri sipil di lingkungan Badan
54
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
66/169
perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sukamara Provinsi Kalimantan
Tengah dari hasil survey pendahuluan di peroleh jumlah responden 34 orang.
Sebelurn responden memberikan jawaban yang sesungguhnya terhadap faktor-faktor
sistem motivasi keJja
m k
lebih dulu responden hams mengisi
d ft r
pertanyaan
lampiran
3 )
mengenai faktor-faktor motivasi keJja apa saja yang paling penting
menurut responden. Setelah
d ft r
pertanyaan diisi kemudian kemudian di lanjutkan
mengelompokan dan menjumlahkan jawaban yang telah di pilih oleh responden sert
merengking jumlah jawaban yang terbanyak sampai yang paling sedikit Ii mana
akan di ambil beberapa sub faktor dari faktor-faktor motivasi keJja pegawai untuk
di buat dalan suatu intrumen pertanyaan selanjutnya. Hasil indentifikasi pendahuluan
dapat Ii lihat pada lampiran 3. Perolehan data primer dari penelitian pendapat
responden) tergolong ke dalam data kua1itatif yang tidak memiliki nilai nominal.
Penelitian ini menggunakan intrumen dengan menggunakan Skala ikert yang Ii
kembangkan oleh Rensis liker serta banyak di gunakan dalam riset-riset Surnber
Daya Manusia SDM) yang menggunakan metode survey untuk mengukur persepsi
karyawan Istijanto,2005). Skala Likert yang di gunakan dalam penelitian ini terdiri
atas empat pilihan
sik f
altematif, hal ini di lakukan untuk menghindari
pengelompokan nilai tengah . Se1ain itu dengan menggunakan empat pilihan sikap
tegas terhadaap keputusan apa yang harus di ambil.
55
41529.pd
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
67/169
Tabel2.
Sistem penselwran data berdasarkan Skala ikert
PendapatResponden
8kor
Skala ikert
8angat
Tidak
8etuju(8T8)
Tidak8etuju(T8)
2
8etuju(8) 3
8angat8etuju(88)
4
Yang
di
gunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi
respondenterhadapsubfaktormotivasikerjapegawai.Tahapanrentangkretaria:
I. Pengelompokanjawaban.
Bobot1 = STS Bobot2 = TS
Bobot3
=
S
Bobot4
=
SS.
D. ProsudurPengumpulanData
Pengumpulandata dilakukan dalampenelitianinidengan cara data
Primer
yaitu data primerdi peroleh dari pengamatan langsung, baik yangmenggunakan
intrumen kuesioner maupun hasil wawancara terhadap responden di lingkungan
BarlanPerencanaanPembangunanDaerahKabupatenSukamaradenganteknik:
1. Wawancara terstruktur terhadap 34 pegawai negeri yang ada
di
Bappeda
KabupatenSukamaradenganpanduankuesioneruntukmemperolehdatajabaran
visi, rnisi, tujuan, dan strategi dan menentukan sasaran strategis, indikator
56
41529.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
68/169
kinerja kunci lag indicator dan lead indicator), target, dan inisiatif strategis,
serta pembobotan terhadap perspektif dan indikator kinerja kunci,
2. Wawancara terhadap kepala Bidang,Kasubid dan st f terkait pada setiap Sub
Bagian untuk memperoleh data dan inforrnasi tambahan yang berhubungan
dengan penelitian.
3. Data-data yang akan di dapatkan atau di cari adalah :
Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 Tentang Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan PNS .
Standar Kerja Pegawai (SKP)
Standar Oprasional Prosudur (SOP)
Jumlah pegawai Bappeda Kabupaten Sukarnara.
Struktur organisasi Bappeda Kabupaten Sukamara.
Tupoksi terbaru 2013 Bappeda Kabupaten Sukarnara.
4. Data pengarnatan langsung.
Dari pengamatan lansung di perolah data sebagai berikut :
Dua bidang Ii gabung menjadi satu ruangan yang berukuran 4x5 rn hal ini
mempengaruhi ketidak nyamanan dalam melakukan aktipitas kerja.
Penempatan yang tidak pas dalam keahlian latar belakang pendidikan
d ri
di
siplin ilmunyajuga akan mempengaruhi kenerja kerja.
Kurangnya SDM aparatur yang ada.
Koordinasi antar bidang satu dengan bidang yang lain kurang komunikasi,
masih mementingkan ego bidang.
57
41529.pd
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
8/18/2019 41529
69/169
Minimnya anggaran untuk kegiatan bintek
dan
pelatihan.
E. Metode Anatisa Data
Di awali dengan wawancara,