Upload
morena
View
40
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Matakuliah : MANAJEMEN INVESTASI
Kode :
SKS/JS : 3/3
Prasyarat : -
Tanggal Revisi : Agustus 2010
Deskripsi Matakuliah
Manajemen investasi membahas tentang konsep-konsep fundamental
dalam teori investasi, teori pasar modal, dan teori portofolio investasi
yang memungkinkan mahasiwa memiliki pengetahuan, pemahaman
tentang konsep-konsep esensial, tekhnik-tekhnik serta mekanisme dalam
manajemen investasi. Mahasiswa diharapkan setelah mengikuti mata
kuliah ini memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan
investasi,menyusun strategi investasi, menganalisis investasi, menyusun
portofolio investasi, mengevaluasi portofolio investasi dan
mengimplementasikannya dalam praktek nyata. Fondasi pokok untuk
mencapai harapan tersebut di atas adalah penguasaan analisis tekhnikal
dan fundamental.
Analisis fundamental adalah suatu analisa yang mempelajari berbagai hal
terkait dengan kondisi keuangan suatu perusahaan dengan tujuan untuk
mengetahui sifat-sifat dasar dan karakteristik operasional dari
perusahaan publik. Selain melalui analisa laporan keuangan
menggunakan metode penilaian rasio keuangan, analisa fundamental
juga dilakukan melalui analisa industri seperti identifikasi perekonomian
makro,kebijakan ekonomi oleh pemerintah, analisa kualitatif seperti
kinerja perusahaan dan sensitivitas perusahaan terhadap tingkat
stabilitas ekonomi untuk menilai prospek ke depan. Dapat disimpulkan
bahwa analisis fundamental adalah untuk menjawab pertanyaan
mengapa harga itu bergerak. Berbeda dengan analisa fundamental maka
analisis tekhnikal adalah studi tentang pergerakan harga pasar yang
dipresentasikan oleh media grafik untuk memprediksi trend harga di
masa yang akan datang. Pemanfaatan data historis perdagangan dari
saham tertentu sebagai dasar penghitungan statistik maupun model
rumus yang lain akan membentuk pola-pola trend yang sifatnya berulang
sehingga mampu memberikan informasi sinyal trend berikutnya. Oleh
karena itu dapat dinyatakan bahwa analisis tekhnikal adalah untuk
menjawab kapan harga tersebut bergerak dan kapan waktu yang tepat
untuk melakukan penjualan dan pembelian.
Dari penjelasan di atas dapat digambarkan bahwa pada hakekatnya
materi manajemen investasi terdiri dari dua unsur pokok yaitu
manajemen investasi sebagai teori dan manajemen investasi sebagai
praktik. Manajemen investasi sebagai teori menekankan pada kedalaman
konsep berpikir dalam memaknai investasi baik intrumen investasi,
strategi investasi, evaluasi investasi dan lain-lain. Sedangkan manajemen
investasi sebagai praktik berisi kecakapan analisis fundamental dan
tekhnikal dalam mengambil keputusan investasi misalnya keputusan
menjual ataukah membeli instrumen saham ketika laporan keuangan
dipublikasikan oleh emiten, inflasi, ketepatan memprediksi naik turunnya
harga, dan kemampuan menyusun portofolio investasi.
Kompetensi
Setelah menempuh matakuliah ini, mahasiswa diharapkan:
1. Memahami pasar modal di Indonesia dan berbagai aspek lingkungan
yang mempengaruhi.
2. Memiliki kemampuan dasar pengambilan keputusan investasi
keuangan
3. Memiliki kemampuan dasar untuk menyususn strategi investasi
4. Memiliki kemampuan dasar untuk menyusun portofolio investasi
5. Memiliki kemampuan dasar untuk mengevaluasi portofolio investasi
6. Memiliki kemampuan dasar analisis tekhnikal dan fundamental
Materi
Garis-garis besar materi perkuliahan adalah sebagai berikut:
1. Pendahuluan
2. Manajemen Investasi
3. Tinjauan Pasar keuangan dan Investasi
4. Perdagangan sekuritas
5. Return dan Resiko Aktiva Tunggal
6. Teori portofolio dan masalah dalam menyeleksi portofolio
7. Analisis portofolio
8. Perusahaan investasi
9. Model Penentuan harga aset modal (CAPM)
10. Model Indeks Tunggal
11. Efisiensi Pasar
12. Analisa Laporan Keuangan
A. Kegiatan perkuliahan
Sesuai karakteristik dari mata kuliah manajemen investasi berupa
perpaduan analisis konsep kualitatif dan kuantitatif maka kegiatan belajar
mengajar lebih banyak dalam bentuk diskusi kasus dan penghitungan
rumus-rumus kuantitatif. Mahasiswa diharapkan aktif dalam
mengemukakan pendapat baik dalam bentuk pertanyaan maupun
tanggapan berkenaan materi manajemen investasi. Tatap muka efektif
sebanyak 14 kali pertemuan dan 2 pertemuan adalah pelaksanaan middle
test I dan II. Tugas terstruktur diberikan baik secara individual maupun
kelompok. Tugas-tugas tersebut harus dikumpulkan tepat pada waktu
yang telah ditentukan. Untuk memberikan hasil yang efektif dan optimal
yaitu terpenuhinya kompetensi yang telah disebutkan di atas, maka
mahasiswa harus melakukan persiapan dimulai dari dimilikinya buku
pegangan wajib dan mempelajari terlebih dahulu sebelum tatap muka
dilaksanakan. Setiap mahasiswa harus memiliki pemahaman awal melalui
telaah dari berbagai referensi yang up to date.
B. Kewajiban Mahasiswa
Kewajiban mahasiswa berhubungan dengan tingkat kehadiran mahasiswa di kelas, persiapan
mahasiswa untuk mengikuti kelas dan kinerja mahasiswa.
1. Tingkat Kehadiran:
Mahasiswa diwajibkan menghadiri setiap pertemuan dan datang tepat
waktu waktu. Tingkat kehadiran mempengaruhi nilai akhir peserta di
bidang partisipasi. Peraturan akademik Universitas Negeri Malang
menyebutkan bahwa jika mahasiswa memiliki tingkat kehadiran
kurang dari 75% maka mahasiswa tersebut tidak dapat mengikuti ujian
Akhir Semester. Disamping itu, mahasiswa dituntut untuk hadir tepat
waktu. Mahasiswa yang tidak hadir tepat waktu maka tidak dapat
mengikuti kegiatan perkuliahan.
2. Partisipasi Mahasiswa
Manajemen Investasi menuntut mahasiswa untuk secara aktif
melakukan proses belajar periodik dan sistematik karena karakteristik
pokok bahasan yang berkelanjutan pada setiap kali pertemuan.
Kemapanan dalam penguasaan konsep teoritis dan praktis akan
mempengaruhi penguasaan pokok bahasan berikutnya. Oleh karena
itu mahasiswa harus aktif dalam mengeksplorasi berbagai sumber ilmu
pengetahuan dan tidak hanya bergantung kepada dosen pengampu
mata kuliah. Berbagai tugas baik individu dan kelompok harus
diselesaikan dengan optimal dan tepat waktu.
Sistem Penilaian
Penilaian didasarkan pada empat komponen yaitu tugas
terstruktur, Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Semester dan
Presensi.
No. Aspek yang dinilai Bobot
1
2
3
4
Tugas Terstruktur
Ujian Tengah Semester I dan II
Ujian Akhir Semester
Kehadiran dalam Kuliah
(Presensi)
20%
30%
40%
10%
Total 100%
1. Tugas Terstruktur
Tugas terstruktur diberikan untuk menumbuhkan, mengasah dan
memotivasi penguatan pemahaman serta penguasaan materi. Selain
itu dengan tugas terstruktur mendorong mahasiswa untuk menggali
berbagai sumber ilmu selain peretemuan di kelas. Tugas terstruktur
mandiri dan kelompok difokuskan pada topik-topik terkini pasar modal.
Tugas terstruktur mandiri merupakan prasyarat ujian akhir semester
sehingga mahasiswa wajib mengumpulkan tepat pada waktu yang
telah ditentukan. Penilaian Tugas terstrutur kelompok tetap
mengedepankan peranan aktif masing-masing anggota kelompok
sehingga tidak diperkenankan sikap bergantung pada anggota
kelompok lain.
2. Ujian Tengan Semester
Ujian Tengah Semester atau Middle Test (UTS) dilaksanakan untuk
menguji kemampuan mahasiswa dalam memahami dan menguasai
materi yang telah disajikan. UTS dilaksanakan dalam dua tahap karena
karakteristik mata kuliah yang memadukan analisis teoritis dan praktis
sehingga membutuhkan kecermatan berfikir. Pembagian UTS dalam
dua tahap diharapkan memudahkan mahasiswa untuk mencapai hasil
maksimal dalam prestasi akademik maupun penguasaan materi.
3. Ujian Akhir Semester (UAS)
Ujian Akhir Semester (UAS) dilaksanakan untuk menguji kemampuan
mahasiswa dalam memahami dan menguasai secara utuh seluruh
pokok bahasan mata kuliah manajemen investasi. Penguasaan secara
utuh merupakan implikasi logis dari setiap pokok bahasan yang
bersifat sistematik antara satu pokok bahasan dengan pokok bahasan
berikutnya. Oleh karena itu diperlukan kesungguhan mahasiswa dalam
mengikuti setiap pertemuan dan keaktifan dalam menggali berbagai
sumber ilmu pengetahuan.
D. SANKSI IN-KOMITMEN
a) Sanksi TIDAK LULUS bagi mahasiswa yang berbuat curang pada
saat mengikuti ujian baik UTS maupun UAS.
b) Sanksi tidak lulus apabila tidak mengikuti lebih dari 3 tatap muka
tanpa ijin resmi.
c) Plagiarisme
Plagiarisme adalah memasukkan kata-kata/kalimat/ide orang lain sebagian atau seluruhnya tanpa menyebutkan sumbernya. Jika mahasiswa memasukkan kata-kata/kalimat dari penulis lain, harus disebutkan sumbernya.Plagiarisme termasuk juga menyalin (mengkopi) sebagian atau seluruh pekerjaan mahasiswa lain atau
menyalin (mengkopi) dari buku, jurnal, web, majalah koran dan lain-lainjuga mencakup oto-plagiarisme yaitu memasukkan kata-kata/kalimat/ide sendiri yang berasal dari tugas/makalah yang telah dikumpulkan untuk penilaian dengan tanpa menyebutkan sumbernya. Sesuai dengan aturan tata tertib dan kode etik kemahasiswaan seperti yang tercantum di Buku Pedoman FEUM, mahasiswa dilarang melakukan plagiarisme dan akan dikenakan sanksi jika terbukti melakukan plagiarisme.
Sanksi jika melakukan plagiarisme:
• Satu kali, sekurang-kurangnya makalah diberi nilai nol, maksimum F
• Dua kali, mata ajaran terkait diberi nilai FBagi mahasiswa yang mendapatkan tugas membuat
makalah/paper, harus menyertakan Statament of Authorship berikut ini di halaman depan makalah/papernya
Statement of Authorship
“Saya/kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami menggunakannya.
Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”
Nama :
NPM :
Tandatangan :
Mata Ajaran :
Judul Makalah/Tugas :
Tanggal :
Dosen :
(Dibuat oleh seluruh anggota kelompok)
PERTEMUAN
POKOK BAHASAN REFERENSI
1 PENDAHULUAN:1. Pengertian manajemen investasi2. Lingkungan investasi3. Proses Investasi4. Kepemilikan Aset5. Industri investasi
2 MANAJEMEN INVESTASI:1. Organisasi manajemen investasi2. Fungsi manajemen investasi3. Menentukan kebijakan investasi4. Hubungan Manajer – klien
3 TINJAUAN PASAR KEUANGAN DAN INVESTASI :
1. Aktiva keuangan2. Pasar Keuangan3. Pasar saham dan obligasi dunia4. Pasar uang5. Pasar Opsi dan Future6. Pasar-pasar keuangan lainnya7. Peraturan pasar keuangan8. Efisiensi pasar modal
4 PERDAGANGAN SEKURITAS:1. Bagaimana Perusahaan Menerbitkan
Sekuritas2. Jenis Pasar3. Mekanisme Perdagangan4. Perdagangan di Bursa5. Perdagangan di Bursa OTC
5 RETURN DAN RESIKO AKTIVA TUNGGAL:1. Pengukuran return realisasi2. Return Ekspektasi3. Resiko4. Koefisien Variasi 5. Hubungan antara Return Ekspektasi Dengan
Resiko6 MID I
PERTEMUAN
POKOK BAHASAN REFERENSI
7 TEORI PORTOFOLIO DAN MASALAH DALAM SELEKSI PORTOFOLIO:1. Beberapa konsep dasar2. Return yang diharapkan dari portofolio3. Mengukur risiko portofolio4. Diversivikasi portofolio5. Memilih portofolio dari aktiva berisiko6. Modal awal dan modal akhir7. Kurva indefferen8. Nonstation dan risk aversion9. Menghitung ekspektasi return
8 LANJUTAN PERTEMUAN 7TEORI PORTOFOLIO DAN MASALAH DALAM SELEKSI PORTOFOLIO:1. Beberapa konsep dasar2. Return yang diharapkan dari portofolio3. Mengukur risiko portofolio4. Diversivikasi portofolio5. Memilih portofolio dari aktiva berisiko6. Modal awal dan modal akhir7. Kurva indefferen8. Nonstation dan risk aversion9. Menghitung ekspektasi return
9 ANALISIS PORTOFOLIO:1. Pemilihan portofolio efisien2. Pemilihan portofolio yang optimal
10 PERUSAHAAN INVESTASI:1. Jenis-jenis perusahaan investasi2. Struktur dan beban perusahaan investasi3. Penggunaan jasa perusahaan investasi oleh
Manajer keuangan4. Tujuan dan kebijakan investasi5. Peraturan dan penasehat keuangan6. Pengelolaan perusahaan investasi
Reksa Dana11 MID II
PERTEMUAN
POKOK BAHASAN REFERENSI
12 MODELl PENENTUAN HARGA ASET MODAL (CAPM):1. Garis Pasar Sekuritas2. Garis Pasar Modal
13 MODEL INDEKS TUNGGAL1. Pasar Sekuritas Indeks Tunggal2. CAPM dan Indeks Tunggal
14 EFISIENSI PASAR:1. Identifikasi pasar efisien2. Pergerakan acak dan hipotesis3. Implikasi EMH
Implikasi EMH pada dua analisis investasi
15LANJUTAN PERTEMUAN 12:EFISIENSI PASAR:
1. Identifikasi pasar efisien2. Pergerakan acak dan hipotesis3. Implikasi EMH4. Implikasi EMH pada dua analisis investasi
16 ANALISA LAPORAN KEUANGAN 1. Laporan Keuangan Utama2. Laba Akuntansi versus Laba Ekonomi3. Analisis Rasio4. Ilustrasi Analisis Laporan Keuangan
17 UAS
Referensi:
1. Bodie, Kane, Msrcus , Investment, 6th ed., MC Graw Hill
2. Abdul Halim, 2005, Analisis Investasi, Edisi Kedua, salemba Empat-
Jakarta
3. Fabozzi, Frank J., 2000, Manajemen Investasi, Salemba Empat, Simaon &
Schuster ( Asia ) Pte.Ltd., Prentice-Hall.
4. Jogiyanto HM, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, BPFE, Edisi 3, 2005.
DESKRIPSI RANCANGAN PERKULIAHAN
MATA KULIAH:
MANAJEMEN INVESTASI
KOMPETENSI :
Mahasiswa memiliki kemampuan analisis tekhnikal tingkat dasar untuk pengambilan keputusan investasi.
Pertemuan:
14
Deskripsi Pokok bahasan:
Salah satu aplikasi awal kompute di bidang ekonomi pada tahun 1950-
an adalah untuk melakukan analisis ekonomi time series. Para ahli teori
siklus bisnis merasa bahwa dengan melacak perkembangan dari beberapa
variable ekonomi pada alur periode waktu tertentu akan menjelaskan dan
pengamatan dan penghitungan fundamental (analisis fundamental) dan
analisis perilaku dari harga pasar saham sepanjang waktu (analisis
tekhnikal). Dengan berasumsi bahwa harga pasar mencerminkan prospek
perusahaan, maka pengulangan pola puncak dan lembah di dalam kinerja
ekonomi akan terlihat pada harga-harga tersebut.
Maurice Kendal menguji pernyataan ini pada tahun 1953. Ia mengident
ifikasi pola-pola harga dapat dipergunakan untuk memprediksi harga saham.
Harga terlihat berubah secara acak. Harga dapat bergerak naik atau turun
dipengaruhi oleh kinerjanya dimasa lalu. Hasil penelitian Kendall
menunjukkan pergerakan harga merefleksikan bahwa pasar saham
didominasi oleh psikologi pasar yang tidak menentu yaitu tidak mengikuti
aturan-aturan logis. Dengan kata lain, hasil ini membenarkan ketidak
rasionalan pasar. Apak tetapi, pada refleksi berikutnya para ekonom mulai
melakukan inteprestasi atas studi Kendal ini.
Pada akhirnya disimpulkan bahwa pergerakan harga acak ini
menunjukkan pasar yang berfungsi dengan baik atau efisien , bukan tidak
rasional. Pada bab ini, kita akan mencari tahu alasan dibalik temuan bahwa
pola-pola harga saham mampu dipergunakan untuk memprediksi harga di
masa mendatang adalah refleksi dari pasar yang bersifat efisien. Kita akan
melihat bagiamana persaingan antar analisis secara alami mendorong
terjadinya efisiensi pasar , dan kita akan menguji implikasi dari hipitesis
pasar untuk kebijakan investasi. Kita juga akan mempertimbangkan bukti
empiris yang mendukung dan menentang efisiensi pasar. Banyak peneleiti
yang mengintepretasikan bukti-bukti pasar yang efeisien sebagai indikasi
dari ketidak rasionalan sistematis tentang bagaimana individumembuat
keputusan investasi. Pendekatan ini berfokus pada bagaimana
mengidentifikasi pola keperilakuan dan kita akan mengevaluasi kritik
keperilakuan tentang teori pasar efisien dalam konteks return saham.
Sub-sub kompetensi:
1. Mahasiswa memiliki pemahaman tentang Pasar Modal Efisien
2. Mahasiswa memiliki pemahaman tentang Hipotesis Pasar Modal Efisien
3. Mahasiswa memiliki pemahaman analisis tekhnikal
4. Mahasiswa memiliki kemampuan dalam analisis tekhnikal
Indikator Pencapaian:
1. Mahasiswa mampu mempresentasikan materi Pasar Modal Efisien
2. Mahasiswa mampu memberikan tanggapan pada soal-soal diskusi kasus
maupun teori terkait Pasar Modal Efisien
3. Mahasiswa mampu membaca analisis tekhnikal tingkat dasar.
4. Mahasiswa mampu mengamil keputusan investasi melalui analisis
tekhnikal tekhnikal tingkat dasar.
FASE I DAN II
Konsep Dasar Pasar Efisien
Dalam konteks ini yang dimaksud dengan pasar adalah pasar modal (capital market) dan pasar uang. Suatu pasar dikatakan efisien apabila tidak seorangpun, baik investor individu maupun investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal return), setelah disesuaikan dengan risiko, dengan menggunakan strategi perdagangan yang ada.
Phase
Course Materials Media Assignments Evaluation Literature/
Source
1 Pergerakan Acak dan Hipotesis Pasar Efisien:
a) Pasar Efisiensi
b) Kompetisi sebagai sumber efisiensi
c) Versi hipotesis pasar efisien
Seminar & Diskusi
LCD
• Menjelaskan pasar efisien di pasar modal
• Menjelaskan berbagai versi penelitian pasar efisien
Partisipasi
2 Apakah pasar itu efisien?
a) Pengujian bentuk lemah
b) Prediktor return pasar secara umum
c) Pengujian semikuat
d) Pengujian bentuk kuat
Seminar & Diskusi
LCD and whiteboar
d • Mahasiswa mengidentifikasi berbagai penelitian pasar modal efisien
• Mahasiswa mengidentifikasi pengujian Famma
Partisipasi
3. Implikasi Hipotesis Pasar Efisien:
a) Analisis tekhnikal
b) Manajemen Portofolio pasif versus aktif
c) Peran Manajemen Portofolio di pasar efisien
Seminar & Diskusi
LCD and whiteboar
d • Mahasiswa mempresentasikan analisis tekhnikal tingkat dasar.
Partisipasi
Artinya, harga-harga yang terbentuk di pasar merupakan cerminan dari informasi yang ada atau “stock prices reflect all available information”. Ekspresi yang lain menyebutkan bahwa dalam pasar yang efisien harga-harga asset atau sekuritas secara cepat dan utuh mencerminkan informasi yang tersedia tentang aset atau sekuritas tersebut. Dalam mempelajari konsep pasar efisien, perhatian kita akan diarahkan pada sejauh mana dan seberapa cepat informasi tersebut dapat mempengaruhi pasar yang tercermin dalam perubahan harga sekuritas. Dalam hal ini dibagi kelompok informasi menjadi tiga, yaitu (1) informasi harga saham masa lalu (information in past stock prices), (2) semua informasi publik (all public information), dan (3) semua informasi yang ada termasuk informasi orang dalam (all available information including inside or private information). Masing-masing kelompok informasi tersebut mencerminkan sejauh mana tingkat efisiensi suatu pasar. Harga sekarang suatu saham (sekuritas) mencerminkan dua jenis informasi, yaitu informasi yang sudah diketahui dan informasi yang masih memerlukan dugaan. Informasi yang sudah diketahui meliputi dua macam, yaitu informasi masa lalu (misalnya laba tahun atau kuartal yang lalu) dan informasi saat ini (current information) selain juga kejadian atau peristiwa yang telah diumumkan tetapi masih akan terjadi (misalnya rencana pemisahan saham). Contoh untuk informasi yang masih membutuhkan dugaan adalah jika banyak investor percaya bahwa suku bunga akan segera turun, harga-harga akan mencerminkan kepercayaan ini sebelum penurunan sebenarnya terjadi.
Mengapa Pasar Dapat Diharapkan Efisien
Membahas pasar efisien, pasti menimbulkan pertanyaan mengapa harus ada konsep pasar efisien dan mungkinkah pasar efisien ada dalam kehidupan nyata. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kondisi-kondisi berikut idealnya harus terpenuhi:
1. Banyak terdapat investor rasional dan berorientasi pada maksimisasi keuntungan yang secara aktif berpartisipasi di pasar dengan menganalisis, menilai, dan berdagang saham. Investor-investor ini adalah price taker, artinya pelaku itu sendiri tidak akan dapat mempengaruhi harga suatu sekuritas.
2. Tidak diperlukan biaya untuk mendapatkan informasi dan informasi tersedia bebas bagi pelaku pasar pada waktu yang hampir sama (tidak jauh berbeda).
3. Informasi diperoleh dalam bentuk acak, dalam arti setiap pengumuman yang ada di pasar adalah bebas atau tidak terpengaruh dari pengumuman yang lain.
4. Investor bereaksi dengan cepat dan sepenuhnya terhadap informasi baru yang masuk di pasar, yang menyebabkan harga saham segera melakukan penyesuaian.
Bentuk Pasar Efisien dan Pengujiannya
Kondisi-kondisi di atas mungkin terkesan kaku atau akan sulit untuk dapat dipenuhi dalam kehidupan sehari-hari. Harus diakui bahwa akan sulit sekali untu mewujudkan kondisi sebagaimana di atas. Walaupun demikian, perlu dipertimbangkan seberapa dekat kondisi-kondisi tersebut dengan kenyataan yang ada di pasar satu per satu. Investor pasti senantiasa memperhatikan pergerakan harga di pasar. Artinya, baik investor individual maupun institusi mengikuti pergerakan pasar tiap saat secara seksama, dan selalu siap untuk melakukan traksaksi beli atau jual manakala menurut perhitungan akan didapat hasil yang menguntungkan. Dengan kata lain, investor yang secara cepat dapat mengetahui potensi adanya nilai tambah akan dapat memperoleh keuntungan dengan menggunakan pilihan strategi yang tepat.
Walaupun untuk mendapatkan informasi diperlukan pengorbanan (tidak gratis), untuk institusi di dunia bisnis, pencarian berbagai jenis informasi sudah merupakan sesuatu yang biasa dan urusan biaya adalah sesuatu yang wajar dan banyak pelaku lain yang memperolehnya secara gratis (walaupun mungkin investor dikenai biaya broker atau jasa lainnya). Informasi yang ada dapat dengan mudah diperoleh dan hampir setiap saat sama seperti halnya informasi yang disampaikan lewat radio, televisi, atau alat komunikasi khusus yang tersedia bagi investor yang rela untuk membayar untuk mendapatkannya. Fleksibilitas dan bervariasinya sumber dan jenis informasi memungkinkan investor untuk mendapatkan informasi secara gratis. Informasi diperoleh dalam bentuk acak dan bebas yang setiap saat dapat muncul. Artinya, hampir semua investor tidak dapat memprediksi kapan perusahaan akan mengumumkan perkembangan baru yang penting, kapan perang akan terjadi, kapan pemogokan tenaga kerja akan terjadi, dan kapan nilai tukar mata uang akan turun atau naik. Walaupun ada ketergantungan terhadap beberapa informasi sepanjang waktu, tetap saja bahwa pengumuman suatu peristiwa, misalnya adanya corporate actions, adalah independen dan dapat muncul setiap saat, dengan kata lain acak.
Bila kondisi keempat terpenuhi, jelas bahwa hasil yang dapat diduga adalah investor akan dengan segera melakukan penyesuaian setiap saat ada informasi baru masuk ke pasar. Lagipula, perubahan harga adalah independen dan tidak terpengaruh oleh harga yang lain dan harga bergerak dalam bentuk acak (random walk). Artinya, harga hari ini tidak terpengaruh oleh harga kemarin, karena harga yang terbentuk hari ini terjadi berdasarkan pada informasi baru yang masuk ke dan diterima di pasar. Dari paparan di atas, menunjukkan bahwa jika ke empat kondisi ideal yang disyaratkan terpenuhi, maka terwujudlah suatu pasar efisien.
Bentuk Pasar Efisien secara informasi
Bentuk efisien pasar dapat dikelompokkan menjadi tiga, yang dikenal sebagai hipotesis pasar efisien (efficient market hypothesis). Ketiga bentuk efisien pasar dimaksud adalah (1) hipotesis pasar efisien bentuk lemah (weak form of the efficient market hypothesis), (2) hipotesis pasar efisien bentuk setengah kuat (semistrong form of the efficient market hypothesis), dan hipotesis pasar efisien bentuk kuat (strong form of the efficient market hypothesis). Masing-masing bentuk pasar efisien tersebut terkait erat dengan sajauh mana penyerapan informasi terjadi di pasar
Pasar Efisien Bentuk Lemah (Weak Form)
Dalam hipotesis ini harga saham diasumsikan mencerminkan semua informasi yang terkandung dalam sejarah masa lalu tentang harga sekuritas yang bersangkutan.Artinya, harga yang terbentuk atas suatu saham, misalnya, merupakan cermin dari pergerakan harga saham yang bersangkutan di masa lalu. Misalkan, ada bentuk musiman atas kinerja harga suatu saham yang menunjukkan bahwa harga saham akan naik menjelang tutup tahun (akhir tahun) dan kemudian turun pada awal tahun. Berdasarkan pada hipotesis pasar efisien bentuk lemah, pasar akan segera mengetahui dan merevisi kebijakan harganya dengan melakukan perubahan terhadap strategi perdagangannya. Mengantisipasi kemungkinan penurunan harga pada awal tahun, pedagang akan menjual saham yang dimilikinya sesegera mungkin untuk menghindari kerugian sebagai akibat dari “jatuhnya” harga saham perusahaan yang diamati. Upaya yang dilakukan pedagang tersebut akan menyebabkan harga saham perusahaan secara keseluruhan akan turun. Investor yang cerdik tentu akan menjual saham yang dimilikinya pada akhir tahun untuk menghindari kerugian sebagai akibat dari menurunnya harga saham di awal tahun. Singkatnya, upaya pedagang untuk sesegera mungkin menjual saham tersebut akan secara umum menyebabkan terjadinya penurunan harga pada awal tahun.
Bentuk yang sama juga terjadi bilamana sebuah saham memiliki karakter harga yang secara historis turun di akhir tahun dan naik diawal-awal perdagangan setiap tahun. Apabila kondisi pasar memang demikian, artinya bahwa harga yang terbentuk mencerminkan perilaku harga secara historis, bentuk pasar efisien lemah dapat dikatakan terpenuhi. Jika hipotesis pasar bentuk lemah terpenuhi, dan akibatnya harga adalah bebas (independen) dari bentuk harga saham historis, maka dapat dikatakan bahwa perubahan-perubahan harga akan mengikuti kaedah jalan acak (random walk)manakala pengujian hanya dilakukan terhadap perubahan harga secara historis. Jalan acak adalah konsep statistik yang memprediksi bahwa keluaran (output) berikutnya (akan datang) dalam suatu urutan tidak tergantung pada keluaran (output) sebelumnya. Contoh sederhana dari penerapan kaedah jalan acak adalah pelemparan uang receh, yang misalnya, satu sisi bergambar kepala dan sisi lainnya bergambar pohon. Walaupun dalam tiga lemparan pertama yang keluar adalah gambar kepala, tidak berarti bahwa lemparan yang berikutnya akan keluar lagi gambar kepala. Hasil untuk
lemparan berikutnya sama sekali tidak tergantung pada lemparan pertama atau kedua. Karena sekuritas berisiko menawarkan return positif, kita dapat mengharapkan bahwa harga saham akan senantiasa naik atau mengalami apresiasi sepanjang waktu.Tetapi tren atau kecenderungan kenaikan tersebut tidak selamanya akan begitu, karena perubahan harga mengikuti kaedah jalan acak. Seandainya saat ini sekuritas yang dimiliki harganya adalah Rp 1000,- maka setiap periode harganya akan naik sebesar 12% dengan kemungkinan 75% atau turun 10% dengan kemungkinan 25%. Dalam hal ini jelas bahwa tiga per-empat dari keluaran akan menghasilkan return 12% sedangkan seperempatnya akan menghasilkan return -10%. Selanjutnya dapat dihitung return yang diharapkan (expected return) adalah E(R) = 0,75 (12%) + 0,25 (-10%) = 6,5%. Walaupun tingkat pengembalian yang diharapkan di sini adalah 6,5%, nilai yang sebenarnya tetap saja merupakan nilai yang acak (tidak dapat diketahui dengan pasti). Sehingga, dalam hal ini kita dapat mengatakan bahwa harga sekuritas mengikuti kaedah jalan acak. Strategi perdagangan yang menggunakan data pasar historis (umumnya harga saham) dikenal dengan sebutan analisis teknikal (TechnicalAnalysis).
Pasar Efisien Bentuk Semi-Kuat (Semi-Strong Form)
Menurut hipotesis pasar efisien bentuk semi-kuat, menyebutnya sebagai studi peristiwa (event studies), harga mencerminkan semua informasi publik yang relevan. Di samping merupakan cerminan harga saham historis, harga yang tercipta juga terjadi karena informasi yang ada di pasar, termasuk di dalamnya adalah laporan keuangan dan informasi tambahan (pelengkap) sebagaimana diwajibkan oleh peraturan akuntansi. Informasi yang tersedia di publik juga dapat berupa peraturan keuangan lain seperti pajak bangunan (property) atau suku bunga dan/atau beta saham termasuk rating perusahaan. Menurut konsep semi-kuat, investor tidak akan mampu untuk memperoleh abnormal returns dengan menggunakan strategi yang dibangun berdasarkan informasi yang tersedia di publik. Dengan kata lain, analisis terhadap laporan keuangan tidak memberikan manfaat apa-apa. Ide dari pandangan ini adalah bahwa sekali informasi tersebut menjadi informasi publik (umum), artinya tersebar di pasar, maka semua investor akan bereaksi dengan cepat dan mendorong harga naik untuk mencerminkan semua informasi publik yang ada. Jadi, informasi yang baru saja didapat dari membaca koran Bisnis Indonesia atau Kompas, misalnya mengenai penemuan obat baru atau ancaman akan munculnya perang di Kawasan Asia Timur atau Timur Tengah, dengan segera sudah tercermin pada harga sekuritas. Investor sudah tidak mungkin mendapatkan abnormal return ketika melakukan transaksi di pasar modal berdasarkan informasi publik tersebut. Harga pada tingkat beli atau jual saham sudah lebih dahulu mencerminkan informasi tersebut karena pasar akan dengan segera bereaksi.
Berlawanan dengan pendukung hipotesis pasar efisien bentuk lemah, pada pasar efisien bentuk semi-kuat ada banyak investor yang berfikir bahwa mereka dapat memperoleh keuntungan dengan melakukan pengamatan secara seksama terhadap informasi publik yang tersedia di pasar, khususnya informasi akuntansi. Investor yang melakukan analisis dengan menggunakan data atau informasi akuntansi (dari laporan keuangan) dan dari sumber lain untuk mengidentifikasi saham yang salah harga (mispriced) disebut investor tersebut melakukan analisis fundamental (Fundamental Analysis). Informasi yang dipublikasikan dapat berupa sebagai berikut:
1. informasi yang dipublikasikan yang hanya mempengaruhi harga sekuritas dari perusahaan yang mempublikasikan informasi tersebut. Informasi yang dipublikasikan ini merupakan informasi dalam bentuk pengumuman oleh perusahaan emiten. Informasi ini umumnya berhubungan dengan peristiwa yang terjadi di perusahaan emiten.
2. informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas sejumlah perusahaan. Inforasi yang dipublikasikan ini dapat berupa peraturan pemerintah atau peraturan dari regulator yang hanya berdampak pada harga-harga sekuritas perusahaan yang terkena relugasi tersebut.
3. informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas semua perusahaan yang terdaftar di pasar saham. Informasi ini dapat berupa peraturan dari relugator yang berdampak ke semua perusahaan emiten.
Pasar Efisien Bentuk Kuat (Strong Form)
Pasar efisien bentuk kuat menyatakan bahwa harga yang terjadi mencerminkan semua informasi yang ada, baik informasi publik (public information) maupun informasi pribadi (private information). Jadi, dalam hal ini, bentuk kuat mencakup semua informasi historis yang relevan dan juga informasi yang ada di publik yang relevan, disamping juga informasi yang hanya diketahui oleh beberapa pihak saja, misalnya manajemen perusahaan, dewan direksi, dan kreditor. Misalnya, salah satu anggota direktur perusahaan telekomonikasi PT. Telkom Indonesia Tbk. mengetahui sebuah rencana akuisisi atau pengambil-alihan terhadap PT. Indosat Tbk. Informasi tersebut dimanfaatkan oleh Direktur dengan menyuruh istri atau anaknya atau teman dekatnya untuk membeli saham PT. Telkom Indonesia Tbk., sebelum informasi atau rencana akuisisi tersebut diberitakan atau menjadi milikumum. Hal ini dapat dikatakan sebagai suatu perdagangan dengan orang dalam (insider trading), adanya penggunaan kelebihan informasi untuk membeli saham atau melakukan suatu perdagangan. Bila bentuk pasar efisien kuat memang ada, maka dipercaya bahwa keluarga dekat Direktur tersebut tidak akan memperoleh abnormal returns. Sebaliknya, bilamana keluarga Direktur tersebut mendapatkan abnormal return, maka dikatakan bahwa pasar belum berbentuk efisiensi kuat (strong form). Perlu
dicatat di sini bahwa perdagangan dengan menggunakan informasi orang dalam atau tepatnya perdagangan oleh orang dalam (insider trading) tidak dibenarkan dan dilarang.
Bentuk pasar efisien kuat merupakan bentuk pasar efisien paling ketat. Hal ini terkait dengan pengertiannya bahwa harga pasar mencerminkan semua informasi, baik publik maupun nonpublik. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, maka dalam konteks pasar efisien bentuk kuat tidak ada seorangpun baik individu maupun institusi dapat memperoleh abnormal return, untuk suatu periode tertentu, dengan menggunakan informasi yang tersedia di publik dalam konteks kelebihan informasi, termasuk di dalamnya informasi yang hanya dapat diakses oleh orang-orang tertentu. Beberapa bukti empiris mendukung adanya pasar efisien, khususnya di Amerika Serikat, tetapi bukti-bukti yang tidak mendukung juga banyak. Sehingga, efisien tidaknya pasar modal, atau tepatnya masuk dalam kelompok bentuk efisien mana sebuah pasar modal, tergantung dari ada tidaknya bukti tentang abnormal return yang dapat diperoleh oleh investor.
Dalam perkembangannya, para peneliti sepertinya sepakat untuk menyebut bahwa pengujian terhadap bentuk kuat hipotesis pasar efisien sering dikaitkan dengan keberhasilan dalam penggunaan akses monopolistik terhadap informasi oleh pelaku pasar tertentu. Tentu saja efisiensi bentuk kuat mengungguli baik pasar efisien bentuk lemah maupun bentuk semi-kuat dan merupakan bentuk efisiensi paling tinggi dan secara empiris paling sulit untuk diuji. Ketiga bentuk pasar efisien ini berhubumgan satu sama lain. Hubungan ketiga bentuk ini berupa tingkatan yang kumulatif, yaitu bentuk lemah merupakan bagian dari bentuk setengah kuat dan bentuk setengah kuat merupakan bagian dari bentuk kuat, terlihat seperti pada gambar di bawah.
Pasar efisien bentuk kuat
Pasar efisien bentuk setengah kuat
Pasar efisien bentuk lemah
Bentuk Pasar Efisien secara keputusan
Pembagian efisiensi pasar oleh Fama ini didasarkan pada ketersediaan informasi, sehingga efisiensi pasar seperti ini disebut dengan efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient market). Efisiensi pasar secara
keputusan juga merupakan efisiensi pasar bentuk setengah kuat menurut versi Fama yang didasarkan pada ianformasi yang didistribusikan. Perbedaannya adalah, jika efisiensi pasar secara infomasi (informationally efficient market) hanya mempertimbangkan sebuah faktor saja yaitu ketersediaan informasi, maka efisiensi pasar secara keputusan (decisionally efficient market) mempertimbangkan dua faktor, yaitu ketersediaan informasi dan kecanggihan pelaku pasar. Karena melibatkan lebih banyak faktor dalam menentukan pasar yang efisien, suatu pasar yang efisien secara keputusan merupakan efisiensi pasar bentuk setengah kuat yang lebih tinggi dibandingkan efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi. Dengan demikian efisiensi pasar secara keputusan dapat ditambahkan di pembagian efisiensi pasar menurut Fama sebagai berikut ini.
Pasar efisien bentuk kuat
Pasar efisien bentuk setengah kuat secara keputusan
Pasar efisien bentuk setengah kuat secara informasi
Pasar efisien bentuk lemah
Sehingga dapat disimpulkan Efisiensi pasar secara keputusan sebagai berikut:
• Efisiensi pasar dilihat dari kemampuan atau kecanggihan investor menggunakan info yang tersedia untuk mengambil keputusan.
• Pasar yang efisien secara informasi belum tentu efisien secara keputusan.