76
1 RANCANG BANGUN SISTEM PERINGATAN KEBAKARAN MENGGUNAKAN SMS (Short Message Service) BERBASIS MIKROKONTROLLER Tugas Akhir Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Teknik Elektro Oleh: SYAFRULLAH F1B 004 075 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MATARAM 2010

49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

1

RANCANG BANGUN SISTEM PERINGATAN KEBAKARANMENGGUNAKAN SMS (Short Message Service) BERBASIS

MIKROKONTROLLER

Tugas AkhirUntuk memenuhi sebagian persyaratan

Mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Teknik Elektro

Oleh:

SYAFRULLAHF1B 004 075

JURUSAN TEKNIK ELEKTROFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MATARAM2010

Page 2: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

2

Tugas Akhir

RANCANG BANGUN SISTEM PERINGATAN KEBAKARANMENGGUNAKAN SMS (Short Message Service) BERBASIS

MIKROKONTROLLER

Telah diperiksa dan disetujui oleh Tim Pembimbing :

1. Pembimbing Utama

Syafaruddin Ch, ST., MT. Tanggal : ..............................NIP. 19690612 199702 1 001

Mengetahui,Ketua Jurusan Teknik Elektro

Fakultas TeknikUniversitas Mataram

Rosmaliati, ST., MT.NIP. 19680717 199803 2 002

Page 3: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

3

Tugas Akhir

RANCANG BANGUN SISTEM PERINGATAN KEBAKARANMENGGUNAKAN SMS (Short Message Service) BERBASIS

MIKROKONTROLLEROleh :

Syafrullah FIB 004 075

Telah dipertahankan di depan Dewan PengujiPada tanggal 04 Mei 2010

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Tim Penguji :

1. Penguji I

Paniran, ST., MT.NIP : 19710723 199903 1 001

2. Penguji II

I Made Budi Suksmadana, ST., MT.NIP : 19710426 199903 1 002

3. Penguji III

Supriono, ST., MT.NIP : 19711125 199903 1 004

Mengetahui,Dekan Fakultas TeknikUniversitas Mataram

Pathurahman, ST., MT. NIP: 19661231 199403 1 018

Tanggal :………………………..

Tanggal : ……………………….

Tanggal : ………………………

Page 4: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

4

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam proses penelitian dan penyusunan

laporan tugas akhir ini tidak terlepas dari bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak.

Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Pathurahman, ST., MT., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Mataram.

2. Ibu Rosmaliati, ST., MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Teknik Universitas Mataram.

3. Bapak Syafarudin Ch, ST., MT., selaku dosen pembimbing utama yang telah

memberikan dukungan dan bimbingan kepada penulis selama penyusunan

Tugas Akhir.

4. Bapak Warindi, ST., M.Eng., selaku dosen pembimbing pendamping yang

telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama penyusunan

Tugas Akhir.

5. Bapak Paniran, ST., MT., selaku dosen penguji.

6. Bapak I Made Budi Sukmadana, ST., MT., selaku dosen penguji.

7. Bapak Supriono, ST., MT., selaku dosen penguji.

8. Seluruh staf pengajar, tata usaha dan teknisi laboratorium atas sarana dan

prasarana yang diberikan.

9. Ayahanda (almarhum) dan ibunda tercinta yang telah melahirkan dan

merawatku di dunia dengan penuh kasih sayangnya. Terima kasih atas do’a

dan nasehat serta segala pengorbanan yang tak ternilai harganya, dukungan

moril dan materil untuk menghadapi cobaan dan rintangan agar anaknya bisa

menjadi ”orang”.

10. Kakak-kakakku dan adikku tercinta beserta seluruh keluarga yang selalu

memberikan motivasi dan sumber inspirasi. Terima kasih atas nasehat dan

motivasinya.

Page 5: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

5

11. Teman-teman UCEL elektro E’04 “Ado, Yani, Colung, Syarif, Deddy, Khairil,

Roni yang aduhai”. Canda tawa kalian semua serta kenangan manis yang

takkan pernah terlupakan sepanjang masa.

12. Semua teman-teman elektro, khususnya angkatan 2004 yang telah memberikan

dukungan dan semangat dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bimbingan dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan

Tugas Akhir ini.

Semoga Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang mencurahkan

Rahmat-Nya atas segala kebaikan, memberikan petunjuk dan perlindungannya serta

meridhai amal ibadah kita semua, Amin.

Page 6: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

6

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah’azza wa jalla, sholawat beriring salam semoga

tercurahkan kepada-Nya yang mulia, Muhammad Shalallahu’alaihi wasallam,

keluarga beserta sahabatnya, dan yang mengikuti jejaknya sampai hari akhir kelak.

Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat akademik untuk mencapai

derajat Sarjana S-1 di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram.

Disamping itu tugas akhir ini merupakan salah satu bentuk perwujudan ilmu

pengetahuan yang telah diperoleh selama penulis menempuh perkuliahan baik secara

teori maupun pratek laboratorium.

Tugas Akhir ini mengambil judul “RANCANG BANGUN SISTEM

PERINGATAN KEBAKARAN MENGGUNAKAN SMS (Short Message Service)

BERBASIS MIKROKONTROLLER”. Tujuan dari tugas akhir ini adalah

mengaplikasikan teknologi mikrokontroller untuk merancang dan membuat alat

sistem peringatan kebakaran memanfaatkan telepon seluler dengan pegiriman

informasi secara otomatis dan cepat.

Penulis menyadari bahwa rintangan dan tantangan yang menghadang turut

meramaikan perjalanan indah dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini. Oleh

karena itu, penulis dengan kerendahan hati mengharapkan kritik dan saran yang

sifatnya membangun demi kesempurnaan penyusunan laporan tugas akhir ini lebih

lanjut. Tidak lupa penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya

jika dalam Tugas Akhir ini terdapat kesalahan dan kekeliruan. Akhir kata, semoga

Tugas Akhir ini bermanfaat bagi kita semua.

Mataram, Mei 2010

Penulis

Page 7: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

7

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar keserjanaan di suatu Perguruan

Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis dan diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam

naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat tanpa tekanan dari pihak manapun

dan dengan kesadaran penuh terhadap tanggung jawab dan konsekuensi serta

menyatakan bersedia menerima sangsi terhadap pelanggaran dari pernyataan tersebut.

Mataram, 09 Mei 2010

( Syafrullah )

Page 8: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

8

INTISARI

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membuat sistem peringatan

kebakaran memanfaatkan fasilitas SMS (Short Message Service) menggunakan

telepon seluler dengan mikrokontroller ATmega 8535 sebagai pengendalinya.

Peralatan ini menggunakan smoke detector sebagai sensornya yang akan

digunakan untuk mendeteksi sekumpulan asap. Jika asap dapat mengaktifkan smoke

detector maka mikrokontroller akan melakukan perintah untuk mengirimkan

informasi data (SMS) yang berisi “warning ada kebakaran” kepada nomor telepon

seluler yang telah terprogram didalam mikrokontroler ATmega 8535.

Setelah dilakukan pengujian alat sistem-sistem yang terintegrasi bekerja

dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan dimana pengiriman informasi ke lima

nomor yang dituju sudah bisa dilakukan. Dari hasil pengujian alat yang dilakukan,

smoke detector akan bekerja ketika mendapatkan tegangan sebesar 2.48 Volt.

Kata kunci : Smoked Detector Type FG200, Mikrokontroller ATmega 8535, SMS,

PDU.

Page 9: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

9

ABSTRACT

The purpose of this research is to design and create a fire warning system using

the facilities of SMS (Short Message Service) using a cell phone with ATmega 8535

as controller.

These tools use a smoke detector as a sensor that will be used to detect a set of

smoke. If smoke can activate the smoke detector microcontroller will perform the

command to send data information (SMS) which contains "no fire warning" to the

mobile phone number that has been programmed in the microcontroller ATmega

8535.

After testing the tool integrated systems that work well in accordance with what

is expected in which the delivery of information to the five numbers that can be

addressed. From the results of testing done equipment, smoke detector will work when

getting voltage at 2.48 Volt.

Keywords : Smoked Detector Type FG200, Microcontroller ATmega 8535, SMS,

PDU.

Page 10: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

10

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN......................................................... iv

KATA PENGANTAR.......................................................................................... v

UCAPAN TERIMA KASIH................................................................................ vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR............................................................................................x

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ xii

INTISARI............................................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 2

1.3 Batasan Masalah ............................................................................................ 2

1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 3

1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 3

1.6 Metode Penelitian .......................................................................................... 3

BAB II DASAR TEORI

2.1 Telepon Seluler (Handphone) .......................................................................5 2.1.1 Pengertian.................................................................................... 5

2.1.2 GSM (Global Satelit For Mobile Communicatin).........................5

2.1.3 Fasilitas SMS Pada Telepon Seluler............................................. 7

2.1.4 PDU Sebagai Bahasa SMS Dan Bagiannya..................................9

2.2 Detektor Asap (Smoke Detector) ................................................................... 12

2.3 Mikrokontroller ATMega8535 ...................................................................... 14

2.3.1 Umum ......................................................................................... 14

Page 11: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

11

2.3.2 Arsitektur ATMega8535 .............................................................. 15

2.3.3 Fitur ATMega8535……………………………………………......16

2.3.4 Konfigurasi Pin ATMega8535 …………………………………....17

2.3.5 Fungsi alternatif port – port ATMega8535 ..................................18

2.3.6 Peta Memory AVR ATMega8535............................................... 19

2.4 Komunikasi Serial RS - 232 .......................................................................... 20

2.4.1 Karakteristik Sinyal RS – 232 .......................................................... 21

2.4.2 Hubungan TTL dengan RS – 232 .....................................................21

2.4.3 Konektor dan Jenis Sinyal RS – 232.................................................22

BAB III PERANCANGAN SISTEM

3.1 Perancangan Perangkat Keras .......................................................................25

3.1.1 Prinsip Kerja Alat ............................................................................. 26

3.1.2 Rangkaian Smoke Detector ............................................................... 27

3.1.3 Mikrokontroller Atmega8535............................................................ 28

3.1.4 Perancangan Komunikasi Rs – 232 ................................................... 29

3.1.5 Perancangan Koneksi Mikrokontroller ATMega8535

dengan Handphone.....................................................................30

3.2 Perancangan Perangkat Lunak (software) ...................................................... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengujian Rangkaian Smoke Detector ............................................................. 36

4.2 Pengujian Rangkaian Komunikasi Serial (RS-232)..........................................

38

4.3 Pengujian AT Command pada Handphone ..................................................... 43

4.4 Pengujian Smoke Detector Dengan Mikrokontroller ........................................ 46

4.5 Pengujian Alat Secara Keseluruhan.................................................................48

Page 12: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

12

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan.....................................................................................................67

5.2 Saran ............................................................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................68

Page 13: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

13

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram komunikasi bergerak .........................................................6

Gambar 2.2 Diagram proses pengiriman SMS..................................................... 8

Gambar 2.3 Smoke Detector Model FG200 ......................................................... 13

Gambar 2.4 Arsitektur AVR ATMega8535.........................................................16

Gambar 2.5 Mikrokontroller AVR ATMega8535................................................ 17

Gambar 2.6 Peta Memory ATMega8535............................................................. 20

Gambar 2.7 Konektor DB9 ................................................................................. 23

Gambar 3.1 Blok diagram sistem ........................................................................ 25

Gambar 3.2 Rangkaian Smoke Detektor .............................................................. 27

Gambar 3.3 Perancangan Rangkaian Mikrokontroler ATMega8535.................... 28

Gambar 3.4 Pengubah Level Tegangan Pada Komunikasi Serial RS - 232 .......... 29

Gambar 3.5 Konektor Handphone C35i .............................................................. 31

Gambar 3.6 Koneksi mikrokontroller dengan handphone siemens C35i…..….....31

Gambar 3.7 Tampilan menu program pada BASCOM AVR…………….…...…..32

Gambar 3.8 Tampilan saat pengisian program BASCOM pada ponyprog 2000...33

Gambar 3.9 Diagram alir perencanaan sistem peringatan kebakaran.................... 34

Gambar 4.1 (a) Rangkaian pengujian smoke detector ........................................... 36

(b) Foto alat pengujian smoke detector.............................................. 36

Gambar 4.2 Blok diagram pengujian komunikasi serial....................................... 39

Gambar 4.3 Tampilan data di hyperterminal setelah perintah dari mikrokontroller

....................................................................................................... 43

Gambar 4.4 Pengujian AT COMMAND .............................................................44

Gambar 4.5 Tampilan perintah at command pada hyperterminal .........................45

Gambar 4.6 Pengujian smoke detector dengan mikrokontroller .......................... 46

Gambar 4.7 Tampilan hyperterminal dengan SMS PDU ...................................... 47

Gambar 4.8 Rangkaian pengujian alat .................................................................48

Gambar 4.9 Foto pengujian alat secara keseluruhan ............................................ 51

Gambar 4.10 Tampilan isi SMS ........................................................................... 51

Page 14: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

14

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nomor SMSC Operator Di Indonesia ................................................... 10

Tabel 2.2 Spesifikasi Smoke Detector ................................................................... 14

Tabel 2.3 Fungsi Alternatif Port A........................................................................ 18

Tabel 2.4 Fungsi Alternatif Port B........................................................................ 18

Tabel 2.5 Fungsi Alternatif Port C........................................................................ 19

Tabel 2.6 Fungsi Alternatif Port D........................................................................ 19

Tabel 2.7 Konfigurasi pin dan nama konektor sinyal serial .................................... 23

Tabel 3.1 Pin Koneksi Siemens C35i .................................................................... 30

Tabel 4.1 Data hasil pengujian rangkaian Smoke Detector..................................... 37

Tabel 4.2 Hasil pengujian pengiriman pesan.......................................................... 49

Page 15: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada zaman sekarang ini sering sekali terjadi kebakaran baik dirumah maupun

di pabrik – pabrik terutama di wilayah perkotaan. Sering kali masyarakat sekitar pada

saat kebakaran sangat sulit untuk mengetahui suatu kebakaran dikarenakan jarak yang

cukup jauh dari tempat kejadian. Oleh karena itu untuk menghindari hal tersebut dan

untuk memudahkan orang mengetahui kebakaran yang terjadi di suatu tempat maka

dibutuhkan alat deteksi awal kebakaran.

Hampir semua sektor kehidupan manusia tak dapat terpisahkan dari teknologi

komunikasi, salah satu alat komunikasi tersebut yaitu telepon selular. Telepon selular

merupakan alat komunikasi yang selalu dibawa kemana-mana karena bentuknya yang

kecil. Selain telepon selular digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan

orang lain, telepon selular juga dapat diaplikasikan sebagai alat bantu. Untuk

mengkomunikasikan adanya suatu kebakaran yang terjadi di suatu tempat dengan

mengaplikasikan telepon seluler dengan smoke detektor.

Kebakaran tidak dapat diprediksi terjadinya karena kebakaran dapat terjadi

kapan saja dan dimana saja. Untuk mengantisipasi hal tersebut dibutuhkan suatu

sistem yang dapa mendeteksi secara dini adanya potensi bahaya kebakaran dan juga

dapat melakukan tindakan awal dalam penanganan kebakaran agar tidak meluas.

Akan tetapi seiring dengan perkembangan jaman dimana pada saat ini aktifitas yang

dilakukan oleh kebanyakan orang khususnya yang berada di perkotaan lebih sering

dilakukan di luar rumah maka dibutuhkan suatu sistem pemantauan keadaan rumah

yang ditinggalkan dengan demikian meski para pemilik rumah sedang melakukan

aktifitas di luar mereka masih dapat memantau keadaan rumahnya. Untuk mengatasi

keadaan tersebut di perlukan suatu system keamanan yang dapat mendeteksi adanya

kebakaran.

Page 16: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

16

Alat deteksi kebakaran ini sangat berguna bagi masyarakat terutama jika

terjadi kebakaran yang tidak terduga pada saat tidak ada orang di tempat kejadian.

Alat ini bisa memberi tahu lewat telepon selular kepada pemilik rumah ataupun

pemadam kebakaran dengan cara menghubungi telepon selular pemilik rumah yang

didesain secara otomatis sehingga pemilik rumah bisa dengan cepat mengatasi suatu

kebakaran yang terjadi. Alat ini juga bisa memberi tahu orang sekitar lewat alarm,

yang akan berbunyi jika terjadi kebakaran. Berdasarkan dari latar belakang di atas

maka timbul suatu ide bagaimana merancang suatu alat “RANCANG BANGUN

SISTEM PERINGATAN KEBAKARAN MENGGUNAKAN SMS (Short

Message Service) BERBASIS MIKROKONTROLLER”.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun masalah yang timbul dari perancangan ini adalah

1. Bagaimana merancang peralatan yang digunakan untuk mendeteksi kebakaran

dini memanfaatkan fasilitas SMS (Short Massage Service) dengan Ionization

Smoked Detector sebagai sensor asap

2. Bagaimana mendesain sistem perangkat lunak (software) yang digunakan

untuk mengontrol dan mengoperasikan / menjalankan alat yang telah

dirancang

3. Bagaimana mengantarmukakan mikrokontroler ATmega8535 dengan telepon

seluler

4. Bagaimana membangun komunikasi antar handpone pengirim dengan

handpone penerima

1.3 Batasan Masalah

Untuk lebih mengarahkan penelitian dan menghindari pembahasan yang jauh

maka penulis membatasi permasalahan yaitu :

1. Sistem kerja Smoked Detector yang dipakai untuk mendeteksi asap

menggunakan mikrokontroler ATmega 8535

Page 17: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

17

2. Menggunakan mikrokontroler AVR ATmega8535 dan bahasa pemrograman

Basic Compiler (BASCOM)

3. Telepon Seluler yang digunakan adalah Handpone Siemens C35i

4. Proses pengiriman SMS hanya dilakukan satu kali yaitu ke nomor handphone

penerima

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang akan dicapai dalam pembuatan alat ini adalah merancang

rangkaian peralatan yang digunakan untuk mendeteksi kebakaran dini memanfaatkan

fasilitas SMS (Short Massage Service) dengan menggunakan Telepon Seluler serta

dapat mengantarmukakan mikrokontroller ATmega 8535 melalui Telepon Seluler.

1.5 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan alat Sistem Peringatan Kebakaran

Menggunakan SMS Berbasis Mikrokontroller ini dapat membantu manusia untuk

memberitahukan sedini mungkin timbulnya kebakaran serta mengurangi sekecil

mungkin kerugian akibat kebakaran dengan adanya sistem informasi secara otomatis,

dan cepat.

1.6. Metodologi Penelitian

Metode yang akan digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan yaitu:

1. Studi Literatur

Mengumpulkan bahan-bahan dan sumber informasi serta data-data yang

diperlukan untuk menunjang perancangan sistem yang akan dibuat.

2. Perencanaan Sistem

Merencanakan keseluruhan sistem yang akan dibuat dan penentuan komponen

yang akan digunakan beserta rangkaiannya.

3. Pembuatan Alat dan Program

Page 18: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

18

Membuat perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software)

yang dibutuhkan sistem sehingga dapat difungsikan sebagai alat sistem

peringatan kebakaran.

4. Pengujian Sistem

Melakukan pengujian sistem yang telah dibuat yaitu pengujian dilakukan

setelah semua alat dirancang, pengujian dilakukan per blok baru kemudian

dilakukan pengujian secara keseluruhan.

5. Analisa Data

Setelah melakukan beberapa percobaan dari peralatan yang dibuat, data-data

yang diperoleh kemudian dianalisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.

6. Penyimpulan Hasil

Langkah akhir penulisan adalah menarik kesimpulan berdasarkan hasil dari

analisa data yang telah dibuat.

Page 19: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

19

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Telepon Seluler (handphone)

2.1.1 Pengertian

Telepon seluler merupakan piranti yang berfungsi sebagai sarana untuk

menyelenggarakan komunikasi antara dua terminal tanpa dibatasi oleh ruang dan

rentang kabel. Telepon seluler atau yang lebih dikenal dengan ponsel dari dulu sampai

sekarang telah mengalami perubahan baik teknologinya yang dulu hanya dapat untuk

berbicara sekarang sudah dapat dipakai untuk bertukar data atau bahkan untuk

memotret, sedangkan dari bentuk fisiknya mulai dari berat dan besar hingga yang

ukuran korek api.

2.1.2 GSM (Global Satelit For Mobile Communicatin)

GSM adalah telekomunikasi bergerak dengan menggunakan sistem seluler

digital. Dapat juga sebagai sistem telekomunikasi bergerak (STB). STB dapat dibagi

menjadi dua bagian :

1. STB non seluler, yaitu sistem telekomunikasi bergerak memiliki daerah

cakupan yang sangat luas. Teknik yang digunakan adalah dengan mendirikan

sebuah menara yang dilengkapi dengan seperangkat antena yang berfungsi

sebagai pemancar sekaligus sebagai penerima, dan didirikan ditengah – tengah

area cakupannya.

2. STB seluler, yaitu sistem telekomunikasi bergerak dimana daerah cakupan dari

STB seluler dibagi atas daerah –daerah yang lebih kecil (sel), dan masing –

masing sel tersebut menggunakan stasiun sendiri yang bernama BTS (Base

Tranceiver System). Hubungan antar BTS diatur oleh sentral.

Page 20: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

20

Gambar 2.1 Diagram komunikasi bergerak

Proses pengiriman informasi pada komunikasi bergerak ini dimulai dengan

menggunakan SIM card atau sama dengan ME (Mobile Equipment) dimana dengan

menggunakan memory ini handsheet GSM akan menjadi lebih canggih. Kemudian

informasi yang dikirimkan dari SIM / ME ini disalurkan ke BTS yang merupakan

bagian dari BBS (Base Station Subsistem). BTS ini berfungsi untuk mengirim dan

menerima informasi melalui udara untuk menghubungkan BSC dengan MS yang

berada di BSC service area, setelah terhubung dengan BSC maka disalurkan lagi ke

MSC yang merupakan bagian dari subsistem jaringan, MSC ini adalah untuk

mengontrol panggilan ke dan dari telepon seperti misalnya PSTN (Public Switched

Telephone Network), ISDN (Integrated Services Digital Network), dan

memungkinkan untuk beberapa jaringan pribadi, dimana informasi yang dikirimkan

tadi disimpan kedalam HLR (Home Location Register) yang berfungsi untuk

menyimpan informasi pelanggan dari operator GSM / GPRS, dan VLR (Visitor

Location Register) yang merupakan keseluruhan informasi tentang MS yang berada

Page 21: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

21

dalam MSC. EIR memuat indentitas ME yang berguna untuk membantu mencegah

panggilan yang tidak sah (pencurian) / kerusakan pada MS. Sedangkan AUC yaitu

untuk memproteksi sistem GSM terhadap penggunaan ilegal dan penyalagunaan data

pelanggan GSM, sehingga informasi yang sampai pada PSTN, ISDN, PSPDN,

SCPDN dapat terkontrol.

2.1.3 Fasilitas SMS Pada Telepon Seluler

SMS adalah fasilitas yang dimiliki oleh jaringan GSM (Global System For

Mobile Communication) yang memungkinkan pelanggan untuk mengirimkan dan

menerima pesan – pesan singkat sepanjang 160 karakter. SMS ditangani oleh jaringan

melalui suatu layanan atau SMS Service Center (SMS SC) yang berfungsi menyimpan

dan meneruskan pesan dari sisi pengirim ke sisi penerima. Format SMS yang dipakai

oleh produsen MS (Mobile Station) adalah Protocol Deskription Unit (PDU). Fomat

PDU akan mengubah kode ASCII (7 bit) menjadi bentuk byte PDU (8 bit) pada saat

pengirim data dan akan diubah kembali menjadi kode ASII pada saat penerima oleh

MS. Proses pengiriman SMS yang menggunakan kanal kontrol (kanal signaling) ini

dibagi dua tipe:

1. SMS Point to Point

Yaitu pengiriman SMS hanya dari satu MS ke MS tertentu

2. SMS Broadcast

Yaitu pengiriman SMS keberapa MS sekaligus, misalnya dari operator ke

seluruh pelanggannya.

Dalam pengiriman SMS Point to Point, terdapat layanan dasar SM-MT (Short

Message Mobile Terminate Point to point) yaitu kemampuan sistem GSM untuk

mentranfer pesan singkat dari SC ke suatu MS, dan mengirimkan kembali informasi

pengiriman berupa laporan keberhasilan dan kegagalan suatu pengiriman. Diagram

proses pengiriman SMS ini dapat dilihat pada gambar berikut.

Page 22: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

22

Gambar 2.2 Diagram proses pengiriman SMS

Proses pengiriman SMS (Short Message services) pertama kali dimulai ketika

SMS akan diterima oleh SMSC (SMS Center) dari SME, setelah dilakukan

pengotrolan parameter, maka SMSC – GMSC akan mencari suatu informasi –

informasi tentang MS pelanggan di HLR (Home Location Register) yang berisi

informasi administrative dari semua pelanggan yang terdaftar dari suatu jaringan

GSM beserta lokasi dari mobile station, selanjutnya SMSC akan mengirimkan pesan

melalui SMS-GMSC kepada MS yang dituju dengan format forward short message

setelah proses pengiriman SMC selesai maka SMSC akan mencari suatu informasi

yang akan kita dituju dari VLR ( Visitor Location Register) yang berisi informasi

administrative terpilih dari HLR yang dibutuhkan untuk kontrol panggilan dan izin

bagi pengguna service berlangganan dimana dalam hal ini akan mengirimkan suatu

proses autentifikasi yang akan kita kirimkan. Selanjutnya MSC akan mengirimkan

pesan ke MS (mobile station), kemudian MSC mengirimkan kembali pesan tersebut

tetapi bedanya MSC ini akan mengirimkan forward SMS ke MSC bukan ke MS lagi.

Apabila short message entity (SME) meminta laporan status maka SMSC akan

mengirimkan laporan status ke SME yang mengindifikasikan terkirimnya pesan.

Page 23: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

23

Pada tampilan menu message sebuah ponsel sebenarnya terdapat AT

Command – AT Command yang bertugas mengirim dan atau menerima data ke dan

dari SMS Centre. AT Command tiap-tiap handphone bisa berbeda-beda, tetapi pada

dasarnya sama. Beberapa At command yang penting untuk SMS yaitu :

Beberapa At command yang penting untuk SMS :

a. AT+CMGS : untuk mengirim SMS

b. AT+CMGL : untuk membaca SMS

c. AT+CMGL = 0 : sms baru

d. AT+CMGL = 1 : sms lama (INBOX)

e. AT+CMGD : untuk menghapus SMS

2.1.4 PDU Sebagai Bahasa SMS Dan Bagiannya

Di balik tampilan menu message pada ponsel sebenarnya adalah PDU

(Protokol Data Unit) yang bertugas mengkodekan data ke atau dari SMS-Center,

sehingga isi SMS dapat dibaca oleh pengguna. Beberapa jenis handphone sudah

mendukung mode teks. Hal ini berarti dalam handphone tersebut sudah dilengkapi

dengan peripheral yang dapat mengkonversi data septet menjadi ASCII sehingga

kita bisa langsung membacanya. Tetapi baik mode teks atau mode PDU dasar

komunikasinya tetap menggunakan PDU. Dengan kata lain saat kita

mengirimkan SMS maka data yang dikirimkan handphone ke SMSC masih

dalam bentuk PDU. Dari SMSC ke handphone penerima juga dalam bentuk PDU,

data PDU selanjutnya dikonversi ke ASCII oleh handphone. PDU berisi bilangan-

bilangan heksadesimal yang mencerminkan bahasa I/O. PDU terdiri atas

beberapa Header. Header untuk kirim SMS ke SMS-Center berbeda dengan SMS

yang diterima dari SMS-Center.

Maksud dari bilangan heksadesimal adalah bilangan yang terdiri atas

0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F. PDU untuk mengirim SMS terdiri atas delapan

header, sebagai berikut :

1. Nomor SMS-Center

Header pertama ini terbagi atas tiga subheader, yaitu :

- Jumlah pasangan heksadesimal SMS-Center dalam bilangan heksa.

Page 24: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

24

- National/International Code

a. Untuk National, kode subheader-nya yaitu 81

b. Untuk International, kode subheader-nya yaitu 91

- No SMS-Centernya sendiri, dalam pasangan heksa dibalikbalik.

Jika tertinggal satu angka heksa yang tidak memiliki pasangan, angka

tersebut akan dipasangkan dengan huruf F didepannya.

Tabel 2.1 Nomor SMSC Operator Di Indonesia

2 Tipe SMS

Untuk SEND tipe SMS = 1. Jadi bilangan heksanya adalah 01

3. Nomor Referensi SMS

Nomor referensi ini dibiarkan dulu 0, jadi bilangan heksanya adalah 00.

Nanti akan diberikan sebuah nomor referensi otomatis oleh ponsel/alat SMS-

gateway.

4. Nomor Ponsel Penerima

Sama seperti cara menulis PDU Header untuk SMS - Center, header ini

juga terbagi atas tiga bagian, sebagai berikut :

• Jumlah bilangan desimal nomor ponsel yang dituju dalam bilangan

heksa.

• National/International Code.

• Untuk Nasional, kode subheader-nya 81

• Untuk Internasional, kode subheader-nya 91

• Nomor ponsel yang dituju, dalam pasangan heksa dibalik - balik.

Jika tertinggal satu angka heksa yang tidak memiliki pasangan, angka

tersebut dipasangkan dengan huruf F didepannya.

Page 25: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

25

Contoh :

Untuk nomor ponsel yang dituju = 628129573337 dapat ditulis dengan

cara sebagai berikut :

Cara :

628129573337 diubah menjadi :

1. 0C : ada 12 angka

2. 91

3. 26-18-92-75-33-73

Digabung menjadi : 0C91261892753373

5. Bentuk SMS, antara lain :

• 00 : dikirim sebagai SMS

• 01 : dikirim sebagai telex

• 02 : dikirim sebagai fax

Dalam hal ini, untuk mengirim dalam bentuk SMS tentu saja dipakai 00

6. Skema Encoding Data I/O

Ada dua skema, yaitu :

1. Skema 7 bit : ditandai dengan angka 00

2. Skema 8 bit : ditandai dengan angka lebih besar dari 0

Kebanyakan ponsel/SMS Gateway yang ada dipasar sekarang menggunakan

skema 7 bit sehingga digunakan 00.

7. Jangka Waktu Sebelum SMS Expired

Agar SMS pasti terkirim sampai ke ponsel penerima, sebaiknya tidak diberi

batasan waktu validnya.

8. Isi SMS

Header ini terdiri atas dua subheader, yaitu :

- Panjang isi (jumlah huruf dari isi)

Misalnya untuk kata “hello” : ada 5 huruf : 05

- Isi berupa pasangan bilangan heksa

Page 26: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

26

Untuk ponsel/SMS Gateway berskema encoding 7 bit, jika mengetikan suatu

huruf dari keypad-nya, berarti kita telah membuat 7 angka I/O berturutan. Ada

dua langkah untuk mengkonversikan isi SMS, yaitu :

- Langkah pertama: mengubahnya menjadi kode 7 bit.

- Langkah kedua: mengubah kode 7 bit menjadi 8 bit yang diwakili oleh

pasangan heksa.

2.2 Detektor Asap (Smoke Detector)

Detektor Asap (Smoke Detector) merupakan sebuah produk yang dirancang

untuk suatu bangunan (rumah atau gedung), yang bekerja untuk mendeteksi

kumpulan-kumpulan asap. Agar manusia dapat mengetahui lebih cepat jika terjadi

suatu kebakaran, sehingga dapat meminimalisir kerugian - kerugian yang diakibatkan

dari kebakaran tersebut. Divais ini bekerja dengan cara ionisasi, memiliki suatu

ruangan seperti yang dimiliki oleh fotoelektrik. Di dalam ruangan ini terdapat ion-

ion yang terbentuk dari hasil reaksi antara oksigen dan nitrogen serta partikel alpha

yang dihasilkan oleh Americum, yaitu partikel penting di dalam Smoked Detector.

Jika asap memasuki ruangan maka aliran dari tegangan listrik akan terganggu,

dimana partikel alpha akan tertutupi atau diselimuti oleh sejumlah asap. Detektor

secara ionisasi dapat mendeteksi material – material gas yang mudah terbakar yang

disebabkan oleh kebakaran meski gas-gas ini kasat mata dan detektor ini lebih cepat

merespon keberadaan asap dibandingkan dengan detektor yang menggunakan

fotoelektrik. Smoked detector yang terionisasi dapat mendeteksi partikel yang kecil.

Partikel-partikel kecil ini terdiri dari radioaktif americum 241 yang

menyebabkan terciptanya radiasi alpha. Radiasi yang terbentuk ini akan melewati

ruangan ionisasi, pada ruangan ini terdapat dua buah elektroda, diantara kedua

elektroda ini menghasilkan tegangan konstan apabila terdapat asap yang memasuki

ruangan ionisasi ini dan akan menyerap partikel alpha, sehingga akan mengurangi

proses ionisasi dan akan memotong arus listrik yang kemudian akan menyebabkan

smoked detector berfungsi.

Page 27: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

27

Detektor asap (smoked detector) ini mempunyai beberapa sifat, diantaranya

adalah :

1. Sangat sensitif terhadap asap

2. Jika supply yang masuk salah polaritas, tidak akan rusak

3. Dapat dihubungkan lebih dari satu smoked detector secara bersama-sama

Pada gambar 2.3 menunjukkan salah satu bentuk dari beberapa jenis smoke

detector, yaitu Smoke Detector Model FG200.

Gambar 2.3 Smoke Detector Model FG200

(http:///FG200+Smoke+Alarm+with+9+Volt+Battery.htm)

Detektor asap yang digunakan dalam alat yang dibuat adalah jenis detektor

yang banyak dijual dipasaran, yaitu smoke detector (model : FG200). Spesifikasi dari

smoke detector tersebut adalah seperti tabel 2.2.

Tabel 2.2 Spesifikasi Smoke Detector

Model Smoke Detector Mode FG200

Tegangan nominal 9 volt (DC)

Suhu normal ruangan C s/d 40 C

Ukuran 103 mm x 47 mm

Berat 140 gram

Page 28: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

28

2.3 Mikrokontroller ATMega8535

2.3.1 Umum

Mikrokonroller adalah komputer dalam chip yang digunakan untuk

mengontrol peralatan elektronik. Secara harfiahnya bisa disebut “pengendali kecil”.

Mikrokontroller ini juga merupakan suatu alat elektronika digital yang mempunyai

masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus.

Dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan komponen –

komponen pendudung seperti IC TTL (Transistor – transistor Logic) dan CMOS yang

dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh

mikrokontroller ini. Mikrokontroller AVR memiliki arsitektur RISC 8 Bit, sehingga

semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bits word) dan sebagian besar

instruksi dieksekusi dalam satu siklus instruksi clock. Dan ini sangat membedakan

sekali dengan instruksi MCS-51 (Berarsitektur CISC) yang membutuhkan siklus 12

clock. RISC adalah Reduced Instruction Set Computing sedangkan CISC adalah

Complex Instruction Set Computing. AVR dikelompokkan kedalam 4 kelas, yaitu

ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega, dan keluarga AT86RFxx. Dari

kesemua kelas yang membedakan satu sama lain adalah ukuran onboard memori, on-

board peripheral dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan

mereka bisa dikatakan hampir sama.

2.3.2 Arsitektur ATMega8535

• Saluran IO sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D

• ADC 10 bit sebanyak 8 Channel

• Tiga buah timer / counter

• 32 register

• Watchdog Timer dengan oscilator internal

• SRAM sebanyak 512 byte

• Memori Flash sebesar 8 kb

• Sumber Interrupt internal dan eksternal

Page 29: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

29

• Port SPI (Serial Pheriperal Interface)

• EEPROM on board sebanyak 512 byte

• Komparator analog

• Port USART (Universal Shynchronous Ashynchronous Receiver Transmitter)

untuk komunikasi serial dengan kecepatan maksimal 2,5Mbps

• Empat channel PWM

• Enam Sleep Modes : Idle, ADC Noise Reduction, Power-save, Power-down,

Standby and Extended Standby

• Port antarmuka SPI8535 “memory map”

• 4.5 sampai 5.5V operation, 0 sampai 16MHz

Page 30: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

30

Gambar 2.4 Arsitektur AVR ATMega8535

(Datasheet AVR ATMega 8535, 2009)

2.3.3 Fitur ATMega8535

• Sistem processor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz.

• Ukuran memory flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte, EEPROM sebesar

512 byte.

• ADC internal dengan resolusi 10 bit sebanyak 8 channel

Page 31: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

31

• Port komunikasi serial USART dengan kecepatan maksimal 2.5 Mbps

• Mode Sleep untuk penghematan penggunaan daya listrik

2.3.4 Konfigurasi Pin ATMega8535

• VCC merupakan Pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya

• GND merupakan Pin Ground

• Port A (PA0...PA7) merupakan pin I/O dan pin masukan ADC

• Port B (PB0...PB7) merupakan pin I/O dan pin yang mempunyai fungsi

khusus yaitu Timer/Counter, komparator Analog dan SPI

• Port C (PC0...PC7) merupakan port I/O dan pin yang mempunyai fungsi

khusus, yaitu komparator analog dan Timer Oscillator

• Port D (PD0...PD1) merupakan port I/O dan pin fungsi khusus yaitu

komparator analog dan interrupt eksternal serta komunikasi serial

• RESET merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler

• XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal

• AVCC merupakan pin masukan untuk tegangan ADC

• AREF merupakan pin masukan tegangan referensi untuk ADC

Gambar 2.5 Mikrokontroller AVR ATMega8535

(Datasheet AVR ATMega 8535, 2009)

Page 32: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

32

2.3.5 Fungsi Alternatif Port – Port ATMega8535

Mikrokontroller ATMega8535 selain berfungsi sebagai port I/O bidirectional

8-bit, masing – masing port ATMega8535 memiliki fungsi - fungsi lain, yaitu sebagai

berikut :

1. Fungsi Alternatif Port A

Tabel 2.3 Fungsi Alternatif Port A

Pin Keterangan

PA.7 ADC7 (ADC Input Channel 7)

PA.6 ADC6 (ADC Input Channel 6)

PA.5 ADC5 (ADC Input Channel 5)

PA.4 ADC4 (ADC Input Channel 4)

PA.3 ADC3 (ADC Input Channel 3)

PA.2 ADC2 (ADC Input Channel 2)

PA.1 ADC1 (ADC Input Channel 1)

PA.0 ADC0 (ADC Input Channel 0)

2. Fungsi Alternatif Port B

Tabel 2.4 Fungsi Alternatif Port B

Pin Keterangan

PB.7 SCK (SPI Bus Serial Clock)

PB.6 VISO (SPI Bus Master Input/Slave Output)

PB.5 VOSI (SPI Bus Master Output/Slave Input)

PB.4 SS (SPI Slave Select Input)

PB.3 AIN1(Analog Komparator Negative Input)

OCC (Timer/Counter0 Output Compare Match Output)

PB.2 AIN0(Analog Komparator Positive Input)

INT2 (External Interrupt 2 Input)

PB.1 T1 (Timer/Counter1 External Counter Input)

PB.0 T0 (Timer/Counter0 External Counter Input)

Page 33: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

33

XCK (JSART External Clock Input/Output)

3. Fungsi Alternatif Port C

Tabel 2.5 Fungsi Alternatif Port C

Pin Keterangan

PC.7 TOSC2 (Timer Oscillator Pin 2)

PC.6 TOSC1(Timer Oscillator Pin 1)

PC.1 SDA (Two-Wire Serial Bus Data Input/Output Line)

PC.0 SCL (Two-Wire Serial Bus Clock Line)

4. Fungsi Alternatif Port D

Tabel 2.6 Fungsi Alternatif Port D

Pin Keterangan

PD.7 OC2 (Timer/Counter2 Output Compare Match Output)

PD.6 ICPI (Timer/Counter1 Input Capture Pin)

PD.5 OCIA (Timer/Counter1 Output Compare A Match Output)

PD.4 OCIB (Timer/Counter1 Output Compare B Match Output)

PD.3 INT1 (External Interrupt1 Input)

PD.2 INT0 (External Interrupt0 Input)

PD.1 TXD (USART Output Pin)

PD.0 RXD (USART Input Pin)

XCK (JSART External Clock Input/Output)

2.3.6 Peta Memory AVR ATMega8535

Mikrokontroller AVR ATMega8535 memiliki ruang pengalamatan memori

data dan memori program yang terpisah. Memori data terbagi menjadi 3 bagian yaitu :

32 buah register umum, 64 buah register I/O, dan 512 byte SRAM internal. Register

untuk keperluan umum menempati space data pada alamat terbawah yaitu $00 sampai

$1F. Sementara itu register khusus untuk menangani I/O dan kontrol terhadap

mikrokontroler menempati 64 alamat berikutnya, yaitu mulai dari $20 sampai $5F.

Page 34: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

34

Register tersebut merupakan register yang khusus digunakan untuk mengatur fungsi

terhadap berbagai peripheral mikrokontroler, seperti kontrol register, timer/counter,

fungsi fungsi I/O, dan sebagainya. Register khusus alamat memori secara lengkap

dapat dilihat pada tabel dibawah . Alamat memori berikutnya digunakan untuk SRAM

512 byte, yaitu pada lokasi $60 sampai dengan $25F.

Gambar 2.6 Peta Memory ATmega8535

(Datasheet AVR ATMega 8535, 2009)

2.4 Komunikasi Serial RS – 232

Standar RS – 232 ditetapkan oleh Electronics Industry Association dan

Telecommunication Industry Association (EIA/TIA) pada tahun 1962. Standar ini

hanya menyangkut komunikasi data antar komputer (Data Terminal Equipment

DTE) dengan alat-alat pelengkap komputer (Data Communication Equipment

DCE).

Ada tiga hal pokok yang diatur standar RS – 232 antara lain :

1. Bentuk sinyal dan level tegangan yang dipakai.

2. Penentuan jenis sinyal dan konektor yang dipakai, serta susunan sinyal pada

kaki-kaki konektor.

Page 35: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

35

3. Penentuan tata cara pertukaran informasi antara komputer dan alat-alat

pelengkapnya.

2.4.1 Karakteristik Sinyal RS – 232

Karakteristik sinyal yang diatur meliputi level sinyal tegangan, kecuraman

perubahan tegangan (slew rate) dari level tegangan 0 (rendah) menjadi tegangan 1

(tinggi) dan sebaliknya, serta impedansi dari saluran yang dipakai. RS – 232 dibuat

pada tahun 1962, jauh sebelum IC TTL populer, maka level tegangan yang ditentukan

untuk RS – 232 tidak ada hubungannya dengan level tegangan TTL, bahkan jauh

berbeda. Dalam standar RS – 232, tegangan antara +3 sampai +15 volt pada input

Line Receiver dianggap sebagai level tegangan ‘0’, dan tegangan antaran –3 sampai –

15 volt dianggap sebagai level tegangan ‘1’. Agar output Line Driver bisa

dihubungkan dengan baik, tegangan output Line Driver berkisar berkisar antara +5

sampai +15 volt untuk menyatakan level tegangan ‘0’, dan tegangan ouput yang

berkisar antara –5 sampai –15 volt untuk menyatakan level tegangan ‘1’. Beda

Tegangan sebesar 2 volt ini disebut sebagai noise margin dari RS – 232. (Budiharto,

2004).

Dalam standar RS – 232 yang pertama impedansi saluran dibatasi antara 3 k.

sampai 7 k. dan ditentukan pula panjang kabel tidak boleh lebih dari 15 meter, tapi

ketentuan ini sudah direvisi pada standar RS – 232 versi ‘D’. Dalam ketentuan baru

tidak lagi ditentukan panjang kabel maksimum, tapi ditentukan nilai kapasitansi dari

kabel tidak boleh lebih besar dari 2500 pF, sehingga dengan menggunakan kabel

kualitas baik bisa dicapai jarak yang lebih dari 50 meter.

2.4.2 Hubungan TTL dengan RS – 232

Mikrokontroler bekerja pada level tegangan TTL, yang dibuat atas dasar

tegangan catu daya + 5 Volt. Rangkaian input TTL menggangap tegangan kurang dari

0,8 Volt sebagai level tegangan ‘0’ dan tegangan lebih dari 2 Volt dianggap sebagai

level tegangan ‘1’. Level tegangan ini sering dikatakan level tegangan TTL.

(Tokheim, 1995). Untuk menjamin output bisa diumpankan ke input dengan baik,

tegangan output TTL saat level ‘0’ dijamin lebih rendah dari 0,4 Volt atau 0,4 Volt

lebih rendah dari tegangan yang dituntut oleh input TTL. Sedangkan tegangan output

Page 36: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

36

TTL pada saat level ‘1’ dijamin lebih tinggi dari 2,4 Volt atau 0,4 Volt lebih tinggi

dari tegangan yang dituntut oleh input TTL. Beda tegangan sebesar 0,4 Volt ini

disebut sebagai noise margin dari TTL.

Dengan demikian dalam membentuk saluran RS – 232 diperlukan pengubahan

level tegangan timbal balik antara TTL dan RS – 232. IC MC1489 adalah RS – 232

Line Driver, berfungsi mengubah level tegangan TTL ke level tegangan RS – 232,

sedangkan IC MC 1488 adalah RS – 232 Line Receiver, berfungsi mengubah level

tegangan RS – 232 ke level tegangan TTL. Agar bisa bekerja pada level tegangan –12

Volt sampai +12 Volt, tegangan catu daya untuk kedua IC ini adalah –12 Volt dan

+12 Volt, hal ini dirasakan sangat merepotkan. Untuk mengatasi kerepotan catu daya

ini, belakangan beredar IC MAX232 yang berisikan 2 Line Driver dan 2 Line

Receiver, tapi dalam IC tersebut dilengkapi pula dengan pengubah sumber tegangan

dc, sehingga meskipun catu daya untuk IC MAX232 hanya +5 Volt, tapi sanggup

melayani level tegangan RS – 232 yang –12 sampai +12 Volt.

2.4.3 Konektor dan Jenis Sinyal RS – 232

Selain mendeskripsikan level tegangan, standar RS – 232 menentukan pula

jenis-jenis sinyal yang dipakai mengatur pertukaran informasi antara DTE dan DCE,

semuanya terdapat 25 jenis sinyal tetapi yang umum dipakai hanyalah 9 jenis sinyal

dan konektor yang dipakai pun ditentukan dalam standar RS – 232, untuk sinyal yang

lengkap dipakai konektor DB25, sedangkan konektor DB9 hanya biasa dipakai untuk

9 sinyal yang umum dipakai.

Gambar 2.7 Konektor DB9

Page 37: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

37

Tabel 2.7 Konfigurasi pin dan nama konektor sinyal serial

Keterangan mengenai fungsi saluran RS-232 pada konektor DB-9 adalah sebagai

berikut:

• Received Line Signal detect, dengan saluran ini DCE memberitahukan ke DTE

bahwa pada terminal masukan ada data masuk.

• Receive Data, digunakan DTE pada saat menerima data dari DCE.

• Transmit Data, digunakan DTE pada saat mengirimkan data ke DCE.

• Data Terminal Ready, pada saluran ini DTE memberitahukan kesiapan

terminalnya.

• Signal Ground, merupakan saluran ground.

• Ring Indicator, pada saluran ini DCE memberitahu ke DTE bahwa sebuah

stasiun menghendaki hubungan dengannya.

• Clear to Send, dengan saluran ini DCE memberitahukan bahwa DTE sudah

dapat memulai pengiriman data.

• Request to Send, dengan saluran ini DCE diminta mengirim data oleh DTE.

• DCE Ready, merupakan sinyal aktif yang menunjukkan bahwa DCE sudah siap.

Untuk dapat menggunakan port serial maka perlu diketahui alamatnya. Biasanya

tersedia dua port serial pada CPU yaitu COM1 dan COM2. Base Address COM1

biasanya adalah 1016 (3F8h) dan COM2 biasanya 760 (2F8h). Alamat tersebut adalah

alamat yang biasa digunakan.

Page 38: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

38

BAB III

PERANCANGAN SISTEM

Untuk memperjelas sistem kerja dari alat, maka perancangan sistem secara garis

besar dibagi menjadi dua bagian yaitu :

1. Perancangan perangkat keras (hardware) meliputi perancangan sistem secara

umum berupa blok diagram serta rangkaian dari masing-masing bagian.

2. Perancangan perangkat lunak (software) meliputi penjelasan mengenai program

yang dipergunakan dan flowchart dari program untuk mengendalikan sistem.

3.1 Perancangan Perangkat Keras

Secara umum perancangan hardware sistem pendeteksi peringatan kebakaran

ini dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini.

Gambar 3.1 Blok diagram sistem

Smoke Detector

Catu Tegangan 5Volt

MikrokontrollerATMEGA 8535

Alarm

Sensor infrared Max 232

Baterai 9 volt

Page 39: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

39

Adapun fungsi dari masing-masing blok sebagai berikut :

1. Rangkaian sensor smoke detector digunakan untuk mengetahui dan

mendeteksi adanya suatu asap di dalam suatu ruangan. Jika dalam suatu

ruangan yang akan dideteksi terdapat asap maka pada terminal output

(keluaran) akan timbul tegangan.

2. Mikrokontroller AVR ATMega8535 berfungsi sebagai pusat kontrol dan

proses input dan output dari sensor.

3. MAX 232 (Komunikasi Serial) merupakan pintu gerbang komunikasi antara

mikrokontroller dengan Base Terminal. Terminal memiliki gerbang serial

dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan perangkat – perangkat yang

lain.

4. Handphone pengirim merupakan suatu alat komunikasi yang salah satu

fungsinya untuk mengirim pesan pendek ke handphone penerima.

5. Rangkaian alarm berfungsi untuk mengeluarkan suara atau bunyi sebagai

pemberitahuan adanya asap.

3.1.1 Prinsip Kerja Alat

Rangkaian sensor smoke detector merupakan komponen utama dari alat ini.

Sensor ini berfungsi sebagai input yang dapat mendeteksi keberadaan asap yang bisa

menyebabkan terjadinya kebakaran dan merupakan otak dari sistem kerja alat ini.

Kemudian hasil keluaran sensor ini berupa tegangan selanjutnya akan dibantu oleh

mikrokontroller sebagai proses pengolah data dan pengontrol keseluruhan sistem.

Mikrokontroller ini akan memproses input yang masuk dari sensor tersebut, dan

kemudian mikrokontroller akan menjalankan instruksi sesuai dengan program yang

telah di buat menggunakan Basic Compiler (BASCOM AVR). Setelah data atau

instruksi dimasukkan ke dalam mikrokontroller, data tersebut diproses dan dirubah

menjadi sinyal aktif. Selanjutnya jika sensor ini mendeteksi adanya asap pada suatu

ruangan maka secara otomatis akan bekerja yang selanjutnya akan mengaktifkan

Page 40: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

40

buzzer sebagai pemberitahuan adanya asap. Bersamaan dengan itu pula oleh

mikrokontroller akan memberikan perintah pada handphone yang terhubung dengan

mikrokontroller untuk mengirimkan SMS ke handphone penerima yang sebelumnya

nomor simcard handphone penerima telah di masukkan ke dalam handphone

pengirim menggunakan program. Pengiriman informasi berupa isi pesan singkat

“warning ada kebakaran” yang dikirimkan oleh handphone pengirim ke handphone

penerima sebagai pemberitahuan adanya kebakaran pada suatu ruangan.

3.1.2 Rangkaian Smoke Detector

Smoke Detektor berfungsi untuk mendeteksi adanya asap dalam suatu ruangan.

Pada gambar 3.2 memperlihatkan Rangkaian Smoke Detector.

Gambar 3.2 Rangkaian Smoke Detector

Smoke Detector diberikan tegangan masukkan dari baterai sebesar 9 volt DC.

Koneksi antara mikrokontroller dengan sensor dibutuhkan IC RE46C120 dimana

untuk kaki 7 dihubungkan dengan resistor 0.2 M sedangkan kaki 9 dihubungkan

dengan ground. Untuk kaki 5 dihubungkan dengan resistor 390 ohm dan katoda pada

LED infrared sedangkan anoda dihubungkan ke resistor 1 M dan sumber tegangan 9

Page 41: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

41

volt. Selanjutnya pada kaki 16, 15 dan 14 dihubungkan ke buzzer sedangkan untuk

kaki 8 dari IC RE46C120 ini digunakan sebagai inputan untuk mikrokontroller.

3.1.3 Mikrokontroler Atmega8535

Perancangan rangkaian mikrokontroler ATMega8535 pada tugas akhir ini

menggunakan salah satu anggota keluarga mikrokontroler MCS-51 dengan 8 Kbyte

ROM internal, yaitu mikrokontroler ATMega8535. Pada sistem secara keseluruhan,

mikrokontroler berfungsi sebagai Central Processing Unit (CPU) yang akan

melakukan semua pemrosesan data digital. Adapun penggunaan kaki – kaki

mikrokontroller ATMega8535 adalah port sign ke rangkaian sensor smoke detector

(PA.0), sebagai jalur data untuk I/O digunakan untuk komunikasi serial dengan

handphone digunakan kaki TXD dan RXD (PD.0 dan PD.1).

Perencanaan perangkat keras (hardware) rangkaian mikrokontroler

Atmega8535 diperlihatkan pada gambar 3.3 dibawah ini.

Gambar 3.3 Perancangan Rangkaian Mikrokontroler ATMega8535

Page 42: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

42

3.1.4 Perancangan Komunikasi RS - 232

Koneksi handphone ke mikrokontroller memanfaatkan serial komunikasi

dengan menambahkan IC RS-232 ke rangkaian. Pada perancangan ini menggunakan

IC MAX232 sebagai pengubah level tegangan. IC MAX232 mempunyai 2 receiver

yang berfungsi sebagai pengubah level tegangan dari level RS-232 ke level Transistor

Transistor Logic (TTL) dan mempunyai 2 driver yang berfungsi mengubah level

tegangan dari level TTL ke level RS-232. Pasangan driver / receiver ini digunakan

untuk TX dan RX. Dalam pembuatan rangkaian, IC MAX232 memerlukan beberapa

kapasitor. Digunakan kapasitor sebesar 1 F dengan tegangan 16 Volt pada beberapa

kaki pin. IC ini memerlukan input tegangan +5 Volt.

Gambar 3.4 Pengubah Level Tegangan Pada Komunikasi Serial RS - 232

Kapasitor yang digunakan dalam rangkaian ini yaitu pada pin 1 (+) dengan pin

3 (-), pin 4 (+) dengan pin 5 (-), pin 2 (+) dengan pin 16 (-). Untuk pin 6, karena

bertegangan -10 Volt maka yang terhubung dengan kaki kapasitor (-) sedangkan

Ground (+). Koneksi antara IC MAX232 dengan RS-232 terhubung melalui pin 14

(driver 1 output) yaitu sebagai Tx (transmitter) dengan DB9 pin2 (received data) dan

Page 43: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

43

pin 13 (receiver 1 input) sebagai Rx (receiver) dengan DB9 pin 3 (transmitted data).

Sedangkan pin 11 dan pin 12 menuju ke mikrokontroller.

3.1.5 Perancangan Koneksi Mikrokontroller Atmega8535 dengan Handphone

Koneksi handphone dengan mikrokontroller menggunakan kabel data

handphone C35i serial interface melalui IC MAX232 untuk mengubah level

tegangan. Penggunaan dari masing – masing pin pada konektor handphone C35i

terdapat pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Pin Konektor Siemens C35i

PIN NAMA FUNGSI IN/OUT

1 GND Ground

2 SELFSERVICE

Recognition/controlbattery charger In/Out

3 LOAD Charging Voltage In

4 BATTERY Battery Out

5 DATA OUT Data sent Out

6 DATA IN Data received In

7 Z_CLK Recognition/controlAccessories

8 Z_DATA Recognition/controlAccessories

9 MICG Ground for microphone In

10 MIC Microphone input

11 AUD Loudspeaker Out

12 AUDG Ground for eksternalSpeaker

Koneksi handphone siemens dengan mikrokontroller pada dasarnya digunakan

untuk dapat berkomunikasi dalam menerima dan mengirim SMS. Konektor

handphone siemens C35i dapat dilihat pada gambar 3.5 dimana yang terhubung

Page 44: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

44

dengan mikrokontroller adalah pin nomor 1 (ground), 5 (Tx/data out) dan 6 (Rx/data

in) melalui IC MAX232.

Gambar 3.5 Konektor Handphone C35i

( sumber : http://www.apeha.ru/info.html?user=200307224 )

Di bagian handphone, dengan menggunakan kabel data yang dimiliki oleh

handphone dalam hal ini digunakan RS-232 untuk siemens C35i. Salah satu ujung

kabel ini terkoneksi pada handphone sedangkan ujung yang berupa DB9 terkoneksi

pada mikrokontroller. Ponsel ini memiliki komunikasi RS-232 sebagai berikut :

1. Baudrate : 19200 bps

2. Data Bits : 8

3. Parity : None

4. Stop bits : 1

5. Handshaking : DTR dan RTS harus aktif

Gambar 3.6 Koneksi mikrokontroller dengan handphone siemens C35i

Page 45: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

45

3.2 Perancangan Perangkat Lunak (software)

Dalam perancangan perangkat lunak (software) untuk sistem ini hal pertama

yang dilakukan yaitu membuat diagram alir (flowchart). Perancangan perangkat lunak

(software) dimaksudkan untuk memproses data digital yang dihasilkan ADC (Analog

to Digital Converter) yang terletak didalam arsitektur mikrokontroller ATMega8535

sehingga alat peringatan dini kebakaran ini dapat secara otomatis melakukan

pengiriman informasi secara jarak jauh.

Adapun program dibuat dalam bahasa pemograman BASCOM (Basic

Compiler) yang kemudian di compile serta disimulasikan untuk mendapatkan bentuk

heksadesimalnya (*.hex) dari program yang telah dibuat. Berikut contoh bentuk

penulisan program pada BASCOM AVR.

Gambar 3.7 Tampilan menu program pada BASCOM AVR

Page 46: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

46

Selanjutnya program tersebut diisikan pada EEPROM dari AVR ATmega

8535 dengan bantuan perangkat lunak (software) PonyProg2000. Pada gambar 3.8

dapat dilihat tampilan proses pengisian EEPROM pada AVR ATMega8535.

Gambar 3.8 Tampilan saat pengisian program BASCOM pada ponyprog 2000.

Diagram alir (flowchart) dari pemrograman yang akan dibuat dapat dilihatpada gambar 3.9 dibawah ini.

Page 47: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

47

Gambar 3.9 Diagram alir perencanaan sistem peringatan kebakaran

Ya

Tidak

Start

1. Inisialisasi jenis k2. Inisialisasi nilai crystal3. Configurasi baudrate4. Deklarasi variabel

If Sensor =1

End

A

Buzzer On

Send SMS

BacaADC/sensor

Page 48: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

48

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari

sistem yang telah dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja dari

sistem dan mengetahui apakah sistem sudah sesuai dengan perencanaan atau belum.

Untuk memudahkan dalam menganalisa dan menghindari adanya kesalahan, maka

penulis melakukan pengujian secara terpisah dan menyeluruh.

Pengujian rangkaian dilakukan secara terpisah meliputi beberapa bagian, yaitu:

1. Pengujian Rangkaian Smoke Detector

2. Pengujian Rangkaian Komunikasi Serial (RS-232)

3. Pengujian AT Command Pada Handphone

4. Pengujian Smoke Detector Dengan Mikrokontroler

5. Pengujian Alat Secara Keseluruhan

Pengujian rangkaian diakukan secara terpisah dimaksudkan agar mengetahui

kondisi dari setiap blok atau rangkaian. Setelah semua rangkaian bekerja secara

normal maka dilakukan pengujian secara keseluruhan dengan memberikan masukan

berupa asap. Apabila asap tersebut dapat mengaktifkan smoke detector, maka secara

otomatis oleh smoke detector akan mengaktifkan alarm. Selanjutnya mikrokontroller

yang terhubung dengan handphone pengirim akan mengirim pesan singkat ke

handphone penerima.

4.1 Pengujian Rangkaian Smoke Detector

Pengujian rangkaian smoke detector ini dimaksudkan untuk mengetahui

apakah smoke detector dalam keadaan baik atau tidak. Adapun bentuk rangkaian

pengujian smoke detector terlihat pada gambar 4.1(a). Sedangkan foto pengujian

smoke detector dapat dilihat pada gambar (b) dibawah ini :

Page 49: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

49

Gambar 4.1 (a) Rangkaian pengujian smoke detector (b) Foto alat pengujian smoke detector

Adapun prosedur pengujian rangkaian smoke detector sebagai berikut:1. Menghubungkan rangkaian smoke detector dengan digital voltmeter seperti

pada gambar 4.1(a)

2. Menghubungkan rangkaian smoke detector dengan sumber tegangan baterai 9volt

3. Menentukan jarak smoke detector dengan sumber asap

4. Memberikan asap berupa asap rokok pada smoke detector sampai smokedetector bekerja kemudian mengamati dan mencatat perubahan nilai teganganyang tertera pada voltmeter.

5. Megulangi percobaan sampai sepuluh kali percobaan dengan jarak dan sumberasap yang sama.

Pengujian dilakukan dengan memberikan asap rokok sebanyak 2 batang

dengan jarak smoke detector dengan sumber asap sejauh 14 cm. Kemudian mengukur

besar nilai tegangan pada keluaran smoke detector yaitu pada kaki 8 yang merupakan

(a) Rangkaian pengujian smoke detector (b) Foto alat pengujian smoke detector

Page 50: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

50

tegangan inputan untuk mikrokontroller. Hasil pengujian ditunjukkan pada tabel 4.1

dibawah ini.

Tabel 4.1 Data hasil pengujian rangkaian Smoke DetectorPercobaan Waktu Vout (DC) Smoke detector

1 0:00.00 0.00 Volt Off

2 0:31.66 0.26 Volt Off

3 0:47.16 0.56 Volt Off

4 0:51.09 0.78 Volt Off

5 0:59.14 1.10 Volt Off

6 1:13.14 1.46 Volt Off

7 1:27.64 1.89 Volt Off

8 1:47.16 2.20 Volt Off

9 2:32.12 2.48 Volt On

10 2:58.97 2.65 Volt On

Dari tabel hasil pengujian di atas rangkaian sensor memberikan hasil

pengukuran tegangan output yang berbeda-beda juga. Hal ini menunjukan bahwa

smoke detector mempunyai unjuk kerja yang baik.

Berikut ini adalah listing program yang digunakan untuk menguji rangkaian

smoke detector.

$regfile = "8535def.dat" Set chip ATmega 8535$baud = 19200 Set Baudrate19200 MHZ$crystal = 8000000 Set Cristal 8000000 MHZDim A As Word Deklarasi variable A sebagai ukuran kataConfig Adc = Single,Prescaler = Auto, Reference=Avcc Konfigurasi A/D konverterConfig Porta.0 = Input Konfigurasi porta.o sebagai inputDo

Start ADC Pengaktifan nilai ADC A = Getadc(0) Ambil nilai ADC pada porta.0 If A > 909 Then Nilai ADC harus lebih besar dari 909Waitms 250 Delay 250 millisecon

Page 51: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

51

Goto Sendsms Perintah lompat ke sub rutin SendsmsEnd if Akhiri fungsi if _then

Loop

4.2 Pengujian Rangkaian Komunikasi Serial RS-232

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari rangkaian MAX 232

sebagai interface antara mikrokontroler dengan komputer. Peralatan bantu utama

untuk melakukan pengujian diantaranya PC dengan fasilitas hyperterminal, sistem

minimum mikrokontroller, dan kabel serial RS-232. Blok pengujian rangkaian MAX

232 dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Blok diagram pengujian komunikasi serial

Berikut ini adalah listing program yang digunakan untuk pengujian rangkaian

komunikasi serial :

$regfile = "8535def.dat" Set Chip ATmega 8535

$baud = 19200 Set Baudrate 19200

$crystal = 8000000 Set Crystal 8000000 MHZ

Dim I As Byte Deklarasi variable I sebagai ukuran byte

Dim J As Byte Deklarasi variable J sebagai ukuran byte

Dim K As Byte Deklarasi variable K sebagai ukuran byte

Dim K1 As Byte Deklarasi variable K1 sebagai ukuran byte

Dim K2 As Byte Deklarasi variable K2 sebagai ukuran byte

Dim No_telepon As Byte Deklarasi variable No_telepon sebagai ukuran byte

KomputerMikrokontroller MAX 232

Page 52: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

52

Dim P_pesan As Byte Deklarasi variable P_pesan sebagai ukuran byte

Dim P_perintah As Byte Deklarasi variable P_perintah sebagai ukuran byte

Config Porta.0 = Input Set port a sebagai input

Config Portd = Output Set port d sebagai output

Sendsms: Subrutin Kirim SMS

Wait 1 Delay I Detik

I = 0 Nilai Awal I sama dengan nol

Do

J = Lookup(i , Telno) Mencari panjang no_telepon berdasarkan indeks ke i

Incr I Tambahkan nilai I

Loop Until J = 0

No_telepon = I 1 Panjang no_telepon sama dengan I-1

I = 0 Kondisi awal I yang laen

Do

Loop Until J = 0

I = No_telepon Mod 2 Nilai I sama dengan No_telepon module dua

J = No_telepon / 2 Nilai J sama dengan No_telepon dibagi dua

I = I + J Jumlahkan nilai I yang baru

P_perintah = 7 + I Jumlahkan nilai P_perintah

I = P_pesan Mod 8 Nilai I sama P_pesan module delapan

J = P_pesan / 8 Nilai J sama dengan P_pesan dibagi 8

J = J * 7 Kalikan nilai J yang baru

Page 53: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

53

J = J + I Jumlahkan nilai J yang baru

P_perintah = P_perintah + J

Print "AT+CMGS=" ; P_perintah Perintah untuk mengirim SMS

Wait 1 Delay 1 detik

Print "000100"; Cetak Nomor SMSC

Print Hex(no_telepon); Cetak no_telepon dalam Hex

Print "91"; Print kode internasional

For I = 0 To No_telepon Step 2 No_telepon kelipatan dua

J = I + 1 Jumlahkan nilai J

If J >= No_telepon Then Jika J lebih besar dari atau sama dengan No_telepon

Print "F"; Cetak F jika no_telepon berjumlah ganjil

Else Kemungkinan kondisi lain

K1 = Lookup(j , Telno) Mencari no_telepon berdasarkan indeks ke j

Print Chr(k1); Cetak nilai K1

End If Akhiri program

Next

Print "0000"; Cetak Bentuk SMS dan Skema encoding untuk data I/O

I = 0 Untuk nilai I sama dengan nol

J = 1 Untuk nilai awal J sama dengan satu

Do

K1 = Lookup(i , Isi_sms) Mencari panjang isi_sms berdasarkan indeks ke i

K2 = Lookup(j , Isi_sms) Mencari panjang isi_sms berdasarkan indeks ke j

Page 54: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

54

K = I Mod 8 Nilai K sama dengan I module 8

Shift K1 , Right , K

K = 7 K Nilai K yang baru

Shift K2 , Left , K

Print Hex(k1); Print Hex K1

Incr I Tambahkan nilai I

If K = 1 Then

End If

Telno :

Data "6281339568191" No_telepon penerima

Isi_sms :

Data "Warning ada kebakaran" Isi SMS yang akan di kirim

Adapun prosedur pengujian rangkaian RS-232 sebagai berikut:

1. Menjalankan listing program diatas dan meng-compile program tersebut dengan

menggunakan software Bascom – AVR.

2. Memasukkan file hexa (*.hex) dari program di atas ke dalam EEPROM

mikrokontroler AVR ATMega8535 menggunakan program PonyProg2000.

3. Menghubungkan rangkaian mikrokontroler, RS-232, dan port serial komputer

seperti pada gambar 4.2

4. Menghubungkan rangkaian tersebut dengan sumber tegangan 5 volt

5. Menggunakan fasilitas program hyperterminal untuk menerima data dari

mikrokontroller

6. Menjalankan rangkaian tersebut dan mengamati data yang ditampilkan pada

hyperterminal.

Page 55: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

55

7. Data yang ditampilkan di hyperterminal merupakan data yang dikirim setelah

ada perintah dari mikrokontroller.

Setelah rangkaian pengujian dijalankan, mikrokontroller akan mengirimkan

data ke komputer dan data yang dikirim akan ditampilkan diprogram hyperterminal.

Berikut (gambar 4.3) hasil tampilan program hyperterminal setelah ada perintah dari

mikrokontroller.

Gambar 4.3 Tampilan data di hyperterminal setelah perintah dari mikrokontroller

Dari hasil pengamatan di ketahui bahwa data yang di tampilkan di

hyperterminal berupa isi SMS PDU adalah sama dengan data yang terkirim dengan

program yang diberikan. Dengan demikian konverter RS-232 telah dapat mengirim

data atau menerima data dengan baik pada kecepatan data 19200 bps, dan pada

percobaan diatas tidak terdapat karakter yang rusak atau error.

4.3 Pengujian AT Command Pada Handphone

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui spesifik handphone siemens C35i

seperti baudrate, mode teks/PDU dan at command. Pada handphone siemens C35i

Page 56: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

56

baudrate yang digunakan adalah 19200 bps. Adapun diagram blok pengujian At

command handphone dapat dilihat pada gambar 4.4 dibawah ini.

Gambar 4.4 Pengujian AT COMMAND

Prosedur pengujian AT command pada handphone:

1. Menghubungkan handphone dengan komputer dengan menggunakan kabel

data komunikasi serial seperti pada gambar 4.4

2. Menggunakan fasilitas program hyperterminal untuk mengirim dan menerima

data dari handphone

3. Menulis “AT” untuk mengecek koneksi handphone apakah handphone telah

terhubung kemudian program untuk mengecek SMS yang masuk dengan

menggunakan AT Command Set “AT+CMGL=0”, 0 merupakan indeks untuk

membuka SMS yamg belum terbaca, handphone akan merespon dengan

menampilakan isi SMS dalam bentuk bilangan heksa yang secara umum terdiri

dari nomer SMSC, nomer handphone pengirim, waktu penerimaan dan isi

SMS.

4. Menulis “AT+CMGD=1”,1 merupakan baris SMS yang akan dihapus

kemudian menulis AT Command Set “AT+CMGS=33” diteruskan dengan

mengetik bilangan heksa yang merupakan format PDU dan diakhiri dengan

ctrl+z untuk mengirim SMS.

Data hasil pengujian atcommand pada handphone selengkapnya dapat dilihat

pada gambar 4.5 berikut ini.

Kabel dataHandphone Komputer

Page 57: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

57

Gambar 4.5 Tampilan perintah at command pada hypeterminal

Program untuk membaca SMS melalui mikrokontroler harus mempunyai nilai

baudrate yang sama dengan yang digunakan handphone. Nilai baudrate suatu

handphone dapat diketahui dengan menghubungkannya ke hyperterminal. Pada saat

data yang dikirimkan ke hyperterminal sesuai dengan isi pesan maka nilai baudrate

saat itulah yang dipakai pada program mikrokontroller. Saat diberi perintah ”AT”

handphone akan merespon “OK” jika handphone koneksi telah sukses dan respon

“ERROR” jika koneksi gagal. Sedangkan untuk membaca isi SMS yang baru

digunakan kode ”AT+CMGL=0”. Respon yang diberikan oleh handphone saat

mengirimkan command ”AT+CMGL=0” adalah segera memberikan data SMS dalam

bentuk PDU ke hyperteminal. Dari respon tersebut di dapatkan bahwa sebelum PDU

dari SMS terlebih dahulu dikirimkan pesan ”+CMGL:1.0..39. Nilai ini menunjukan

alamat memori tempat SMS disimpan pada handphone. Sedangkan data PDU tampak

bahwa belum bisa membaca isi pesannya. PDU berupa data hexadesimal dan tidak

semua PDU diperlukan tetapi yang diperlukan hanyalah data pesan saja. Sehingga

Page 58: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

58

untuk mengambil data pesan saja dan menampilkannya dalam format teks diperlukan

konversi PDU ke teks.

Program untuk menghapus SMS dengan menggunakan AT Command Set

“AT+CMGD=1”, 1 merupakan baris SMS yang akan dihapus. Pada saat melakukan

perintah “AT+CMGS=33” yaitu perintah untuk mengirim pesan singkat ke nomor

handphone yang dituju. Pengiriman sms dalam PDU tersebut dilakukan dengan

menekan perintah control “z”. Jika perintah tersebut direspon dengan jawaban “OK”,

maka sms telah terkirim ke handphone penerima. Sedangkan jika tidak mengirim sms,

maka di hyperterminal akan muncul jawaban “ERROR”. Karena pesan dapat dibuka

di hypeterminal dan bisa mengirim pesan dengan baik maka pengujian at command

pada handphone sudah bisa dikatakan baik.

4.4 Pengujian Smoke Detector Dengan Mikrokontroller

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dari rangkaian

mikrokontroller yang dibuat apakah mikrokontroller dapat mengirimkan data ke

komputer setelah ada proses masukan dari smoke detector atau tidak. Blok diagram

rangkaian pengujian dapat di perlihatkan pada gambar 4.6.

Gambar 4.6 Pengujian smoke detector dengan mikrokontroller

Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk pengujian ini adalah sebagai

berikut :

1. Menjalankan listing program diatas dan meng-compile program tersebut

dengan menggunakan software Bascom – AVR.

MAX 232Smoke Detector Mikrokontroller Komputer

Page 59: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

59

2. Memasukkan file hexa (*.hex) dari program di atas ke dalam EEPROM

mikrokontroler AVR ATMega8535 menggunakan program PonyProg2000.

3. Menghubungkan rangkaian smoke detector, mikrokontroler, RS-232, dan port

serial komputer seperti pada gambar 4.6.

4. Menghubungkan rangkaian tersebut dengan sumber tegangan 5 volt

5. Menggunakan fasilitas program hyperterminal untuk menerima data dari

mikrokontroller

6. Menjalankan rangkaian tersebut dengan cara memberikan asap pada smoke

detector sampai smoke detector bekerja dan melihat data yang ditampilkan

pada hyperterminal.

7. Data yang ditampilkan di hyperterminal merupakan isi sms yang dikodekan

dalam bentuk PDU dengan perintah At command.

Berdasarkan pengujian yang dilakukan maka diperoleh hasil berupa tampilan

data setelah ada perintah dari mikrokontrollerdapat seperti ditunjukkan pada gambar

4.7 berikut ini.

Gambar 4.7 Tampilan hyperterminal dengan sms PDU

Page 60: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

60

Pada pengujian ini dilakukan dengan menghubungkan semua rangkaian sesuai

dengan blok diagram diatas. Kemudian memberikan catu tegangan 5 volt DC. Pada

keadaan normal yaitu tidak ada asap smoke detector belum bekerja, maka

mikrokontroller belum bisa melakukan perintah mengirim sms ke handphone

penerima. Selanjutnya ketika smoke detector sudah mulai bekerja, maka secara

otomatis oleh mikrokontroller akan melaksanakan perintah untuk mengirim SMS ke

nomor handphone yang di tuju yang dimana nomor simcard handphone penerima

sebelumnya sudah terprogram kedalam mikrokontroller. Pengiriman SMS hanya di

lakukan sekali yaitu ke nomor handphone penerima dimana dalam penelitian ini

menggunakan lima nomor handphone penerima dengan isi pesan singkat yang akan di

kirim “warning ada kebakaran”. Dari pengujian ini didapatkan hasil sesuai yang

diharapkan dimana komunikasi antara smoke detector dengan komunikasi serial

dengan pengiriman informasi ke lima nomor handphone penerima sudah bisa

dilakukan.

4.5 Pengujian Alat Secara Keseluruhan

Pengujian alat secara keseluruhan dilakukan dengan cara merangkai semua

komponen berdasarkan blok diagram yang telah dirancang dan memasukkan file

hexademimal dari program yang telah dibuat berdasarkan data-data validasi dari

pengujian rangkaian sensor, mikrokontroller, RS-232 dan handphone. Adapun

rangkaian pengujian dapat dilihat blok diagram pada gambar 4.8.

Gambar 4.8 Blok pengujian alat

Pengujian dilakukan dengan cara membakar kertas atau rokok dan kemudian

mengumpulkan asapnya. Kemudian asap ini akan menjadi masukan untuk smoke

MAX232

SmokeDetector

Mikrokontroller

Page 61: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

61

detector. Ketika rangkaian diberi input 5 Vdc artinya rangkaian telah aktif, untuk

kondisi normal dimana port A.0 tidak ada tegangan dikarenakan smoke detector

belum bekerja. Pada saat smoke detector mendeteksi asap, pada port A.0 terdapat

tegangan sebesar 2.48 Vdc. Tegangan inilah nantinya yang menjadi inputan untuk

mikrokontroller. Pada waktu bersamaan pula mikrokontroller mengolah data yang

akan dikirimkan melalui ponsel, data – data yang telah ada diubah kedalam bentuk

kode-kode ASCII. Sebelum dikirimkan melalui ponsel, kode – kode tersebut

ditransmisikan melalui IC MAX232 dimana IC ini akan menyalurkan data secara

lengkap sehingga pesan yang disampaikan akan sempurna sesuai dengan yang di

program. Pada penelitian ini menggunakan lima nomor handphone penerima dengan

selang waktu pengiriman pesan ke masing – masing nomor sudah diatur didalam

program. Pengiriman pesan ini hanya satu kali yaitu pada saat smoke detector dalam

keadaan aktif. Berikut ( Tabel 4.2) merupakan hasil pengujian pengiriman pesan ke

masing – masing nomor handphone penerima.

Tabel 4.2 Hasil pengujian pengiriman pesan

No. Nomor

handphone

penerima

Hasil Pesan terkirim

berdasarkan

settingan program

(detik)

Pesan terkirim

berdasarkan

pengujian (detik)

1 6287865382800 Pesan

terkirim

3 9

2 6281999071310 Pesan

terkirim

6 14

3 6281803764030 Pesan

terkirim

9 18

4 6287860411904 Pesan

terkirim

12 23

5 6281339523034 Pesan

terkirim

15 27

Page 62: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

62

Dari hasil pengujian yang dilakukan dimana pengiriman pesan dari ke lima

nomor handphone tujuan telah berhasil terkirim. Pada pengujian ini waktu mengirim

pesan dari masing – masing handphone tujuan berdasarkan settingan program

berbeda dengan waktu pada saat pengujian. Dari tabel diatas dimana waktu untuk

mengirim pesan dari ke lima handphone berdasarkan pengujian mempunyai total

waktu selama 27 detik, sedangkan dari settingan program membutuhkan waktu selama

15 detik. Perbedaan waktu ini disebabkan karena adanya kepadatan jaringan pada

operator SMSC (Short Message Service Center) Telkomsel/Exelcom sehingga pesan

yang dikirim ke masing – masing nomor tidak sesuai dengan waktu yang diatur dalam

program. Akan tetapi meskipun terjadi perbedaan waktu pada pengujian diatas telah

berhasil dilakukan.

Adapun foto pengujian alat secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 4. 9

dibawah ini. Sedangkan foto tampilan isi SMS (Short Message Service) yang terkirim

ke handphone penerima dapat dilihat pada gambar 4.10.

Gambar 4.9 Foto pengujian alat secara keseluruhan

Page 63: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

63

Gambar 4.10 Tampilan isi SMS

Berikut adalah listing program secara keseluruhan sistem peringatan

kebakaran menggunakan SMS (Short Message Service) berbasis mikrokontroller.

$regfile = "8535def.dat" Set Chip ATmega 8535

$baud = 19200 Set Baudrate 19200

$crystal = 8000000 Set Crystal 8000000 MHZ

Dim I As Byte Deklarasi variable I sebagai ukuran byte

Dim J As Byte Deklarasi variable J sebagai ukuran byte

Dim K As Byte Deklarasi variable K sebagai ukuran byte

Dim K1 As Byte Deklarasi variable K1 sebagai ukuran byte

Dim K2 As Byte Deklarasi variable K2 sebagai ukuran byte

Dim No_telepon As Byte Deklarasi variable No_telepon sebagai ukuran byte

Page 64: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

64

Dim P_pesan As Byte Deklarasi variable P_pesan sebagai ukuran byte

Dim P_perintah As Byte Deklarasi variable P_perintah sebagai ukuran byte

Dim A As Word Deklarasi variable A sebagai ukuran kata

Config Porta.0 = Input Set port a sebagai input

Config Portd = Output Set port d sebagai output

Config Adc = Single , Prescaler = Auto , Reference = Avcc Set A/D konverter

Start AdcDo A = Getadc(0) Set variabel A pada chanel 0 If A > 909 Then Nilai tegangan output digital Exit Do End If Akhiri pernyataan if - thenLoop Wait 3 Delay 3 detik Gosub Sendsms Lompat ke sub rutin Sendsms Wait 3 Delay 3 detik Gosub Sendsms1 Lompat ke subrutin Sendsms1 Wait 3 Delay 3 detik Gosub Sendsms2 Lompat ke subrutin Sendsms2 Wait 3 Delay 3 detik Gosub Sendsms3 Lompat ke subrutin Sendsms2 Wait 3 Delay 3 detik Gosub Sendsms4 Lompat ke subrutin Sendsms2 Wait 3 Delay 3 detik

///////////////////////////////// Subrutin sendsms //////////////////////////////////////////////////////Sendsms: Sub rutin SendsmsWait 1 Delay 1 detikI = 0 Nilai awal I sama dengan nolDo J = Lookup(i , Telno) Mencari panjang No_telepon berdasarkan indeks ke i Incr I Tambahkan nilai ILoop Until J = 0No_telepon = I 1 Panjang No_telepon sama dengan I-1I = 0 Nilai awal I yang laenDo J = Lookup(i , Isi_sms) Mencari panjang Isi_sms berdasarkan indeks ke i Incr I Tambahkan nilai I

Page 65: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

65

Loop Until J = 0I = No_telepon Mod 2 Nilai I sama dengan No_telepon module duaJ = No_telepon / 2 Nilai J sama dengan No_telepon dibagi duaI = I + J Jumlahkan nilai I yang baruP_perintah = 7 + I Jumlahkan nilai P_perintahI = P_pesan Mod 8 Nilai I sama dengan P_pesan module 8J = P_pesan / 8 Nilai J sama dengan P_pesan dibagi 8J = J * 7 Kalikan nilai J yang baruJ = J + I Jumlahkan nilai J yang baruP_perintah = P_perintah + JPrint "AT+CMGS=" ; P_perintah Perintah Untuk mengirim SMSWait 1 Delay 1 detikPrint "000100"; Cetak Nomor SMSCPrint Hex(no_telepon); Cetak No_telepon dalam HexPrint "91"; Cetak kode internasionalFor I = 0 To No_telepon Step 2 No_telepon dengan kelipatan dua J = I + 1 Jumlahkan nilai J If J >= No_telepon Then Jika J lebih besar dari atau sama dengan No_telepon Print "F"; Cetak F jika No_telepon berjumlah ganjil Else Kemungkinan kondisi lain K1 = Lookup(j , Telno) Mencari No_telepon berdasarkan indeks ke j Print Chr(k1); Cetak nilai K1 End If Akhiri pernyataan if - thenNextPrint "0000"; Cetak bentuk SMS dan skema encoding untuk data I/OPrint Hex(p_pesan); Cetak hexa P_pesanI = 0 Nilai awal I sama dengan nolJ = 1 Nilai awal J sama dengan satuDo K1 = Lookup(i , Isi_sms) Mencari panjang isi_sms berdasarkan indeks ke i K2 = Lookup(j , Isi_sms) Mencari panjang isi_sms berdasarkan indeks ke i K = I Mod 8 Nilai K sama dengan I module 8 Shift K1 , Right , K K = 7 - K Shift K2 , Left , K Print Hex(k1); Cetak hexa nilai K1 Incr I Tambahkan nilai I If K = 1 Then Pernyataan if End If Akhiri pernyataan if - then

/////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////// Subrutin Sendsms1 ///////////////////////////////////////////////////

Sendsms1: Subrutin Sendsms1Wait 1 Delay 1 detikI = 0 Nilai awal I sama dengan nol

Page 66: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

66

Do J = Lookup(i , Telno1) Mencari panjang No_telepon berdasarkan indeks ke i Incr I Tambahkan nilai ILoop Until J = 0No_telepon = I 1 Panjang No_telepon sama dengan I-1I = 0 Nilai awal I yang laenDo J = Lookup(i , Isi_sms1) Mencari panjang Isi_sms berdasarkan indeks ke i Incr I Tambahkan nilai ILoop Until J = 0I = No_telepon Mod 2 Nilai I sama dengan No_telepon module duaJ = No_telepon / 2 Nilai J sama dengan No_telepon dibagi duaI = I + J Jumlahkan nilai I yang baruP_perintah = 7 + I Jumlahkan nilai P_perintahI = P_pesan Mod 8 Nilai I sama dengan P_pesan module 8J = P_pesan / 8 Nilai J sama dengan P_pesan dibagi 8J = J * 7 Kalikan nilai J yang baruJ = J + I Jumlahkan nilai J yang baruP_perintah = P_perintah + JPrint "AT+CMGS=" ; P_perintah Perintah Untuk mengirim SMSWait 1 Delay 1 detikPrint "000100"; Cetak Nomor SMSCPrint Hex(no_telepon); Cetak No_telepon dalam HexPrint "91"; Cetak kode internasionalFor I = 0 To No_telepon Step 2 No_telepon dengan kelipatan dua J = I + 1 Jumlahkan nilai J If J >= No_telepon Then Jika J lebih besar dari atau sama dengan No_telepon Print "F"; Cetak F jika No_telepon berjumlah ganjil Else Kemungkinan kondisi lain K1 = Lookup(j , Telno1) Mencari No_telepon berdasarkan indeks ke j Print Chr(k1); Cetak nilai K1 End If Akhiri pernyataan if - thenNextPrint "0000"; Cetak bentuk SMS dan skema encoding untuk data I/OPrint Hex(p_pesan); Cetak hexa P_pesanI = 0 Nilai awal I sama dengan nolJ = 1 Nilai awal J sama dengan satuDo K1 = Lookup(i , Isi_sms1) Mencari panjang isi_sms berdasarkan indeks ke i K2 = Lookup(j , Isi_sms1) Mencari panjang isi_sms berdasarkan indeks ke i K = I Mod 8 Nilai K sama dengan I module 8 Shift K1 , Right , K K = 7 - K Shift K2 , Left , K

Page 67: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

67

Print Hex(k1); Cetak hexa nilai K1 Incr I Tambahkan nilai I If K = 1 Then Pernyataan if End If Akhiri pernyataan if - then////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////// Subrutin Sendsms2 ///////////////////////////////////////////////////

Sendsms2: Sub rutin Sendsms2Wait 1 Delay 1 detikI = 0 Nilai awal I sama dengan nolDo J = Lookup(i , Telno2) Mencari panjang No_telepon berdasarkan indeks ke i Incr I Tambahkan nilai ILoop Until J = 0No_telepon = I 1 Panjang No_telepon sama dengan I-1I = 0 Nilai awal I yang laenDoLoop Until J = 0I = No_telepon Mod 2 Nilai I sama dengan No_telepon module duaJ = No_telepon / 2 Nilai J sama dengan No_telepon dibagi duaI = I + J Jumlahkan nilai I yang baruP_perintah = 7 + I Jumlahkan nilai P_perintahI = P_pesan Mod 8 Nilai I sama dengan P_pesan module 8J = P_pesan / 8 Nilai J sama dengan P_pesan dibagi 8J = J * 7 Kalikan nilai J yang baruJ = J + I Jumlahkan nilai J yang baruP_perintah = P_perintah + JPrint "AT+CMGS=" ; P_perintah Perintah Untuk mengirim SMSWait 1 Delay 1 detikPrint "000100"; Cetak Nomor SMSCPrint Hex(no_telepon); Cetak No_telepon dalam HexPrint "91"; Cetak kode internasionalFor I = 0 To No_telepon Step 2 No_telepon dengan kelipatan dua J = I + 1 Jumlahkan nilai J If J >= No_telepon Then Jika J lebih besar dari atau sama dengan No_telepon Print "F"; Cetak F jika No_telepon berjumlah ganjil Else Kemungkinan kondisi lain K1 = Lookup(j , Telno2) Mencari No_telepon berdasarkan indeks ke j Print Chr(k1); Cetak nilai K1 End If Akhiri pernyataan if - then K1 = Lookup(i , Telno2) Mencari No_telepon berdasarkan indeks ke i Print Chr(k1); Cetak nilai K1NextPrint "0000"; Cetak bentuk SMS dan skema encoding untuk data I/OPrint Hex(p_pesan); Cetak hexa P_pesan

Page 68: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

68

I = 0 Nilai awal I sama dengan nolJ = 1 Nilai awal J sama dengan satuDo K1 = Lookup(i , Isi_sms2) Mencari panjang isi_sms berdasarkan indeks ke i K2 = Lookup(j , Isi_sms2) Mencari panjang isi_sms berdasarkan indeks ke i K = I Mod 8 Nilai K sama dengan I module 8 Shift K1 , Right , K K = 7 - K Shift K2 , Left , K Print Hex(k1); Cetak hexa nilai K1 Incr I Tambahkan nilai I If K = 1 Then Pernyataan if End If Akhiri pernyataan if - then

/////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////// Subrutin Sendsms3 ///////////////////////////////////////////////////

Sendsms3: Sub rutin Sendsms3Wait 1 Delay 1 detikI = 0 Nilai awal I sama dengan nolDo J = Lookup(i , Telno3) Mencari panjang No_telepon berdasarkan indeks ke i Incr I Tambahkan nilai ILoop Until J = 0No_telepon = I 1 Panjang No_telepon sama dengan I-1I = 0 Nilai awal I yang laenDoLoop Until J = 0I = No_telepon Mod 2 Nilai I sama dengan No_telepon module duaJ = No_telepon / 2 Nilai J sama dengan No_telepon dibagi duaI = I + J Jumlahkan nilai I yang baruP_perintah = 7 + I Jumlahkan nilai P_perintahI = P_pesan Mod 8 Nilai I sama dengan P_pesan module 8J = P_pesan / 8 Nilai J sama dengan P_pesan dibagi 8J = J * 7 Kalikan nilai J yang baruJ = J + I Jumlahkan nilai J yang baruP_perintah = P_perintah + JPrint "AT+CMGS=" ; P_perintah Perintah Untuk mengirim SMSWait 1 Delay 1 detikPrint "000100"; Cetak Nomor SMSCPrint Hex(no_telepon); Cetak No_telepon dalam HexPrint "91"; Cetak kode internasionalFor I = 0 To No_telepon Step 2 No_telepon dengan kelipatan dua J = I + 1 Jumlahkan nilai J If J >= No_telepon Then Jika J lebih besar dari atau sama dengan No_telepon Print "F"; Cetak F jika No_telepon berjumlah ganjil

Page 69: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

69

Else Kemungkinan kondisi lain K1 = Lookup(j , Telno3) Mencari No_telepon berdasarkan indeks ke j Print Chr(k1); Cetak nilai K1 End If Akhiri pernyataan if - then K1 = Lookup(i , Telno3) Mencari No_telepon berdasarkan indeks ke i Print Chr(k1); Cetak nilai K1NextPrint "0000"; Cetak bentuk SMS dan skema encoding untuk data I/OPrint Hex(p_pesan); Cetak hexa P_pesanI = 0 Nilai awal I sama dengan nolJ = 1 Nilai awal J sama dengan satuDo K1 = Lookup(i , Isi_sms3) Mencari panjang isi_sms berdasarkan indeks ke i K2 = Lookup(j , Isi_sms3) Mencari panjang isi_sms berdasarkan indeks ke i K = I Mod 8 Nilai K sama dengan I module 8 Shift K1 , Right , K K = 7 - K Shift K2 , Left , K Print Hex(k1); Cetak hexa nilai K1 Incr I Tambahkan nilai I If K = 1 Then Pernyataan if End If Akhiri pernyataan if - then

////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////// Subrutin Sendsms4 //////////////////////////////////////////////////////////

Sendsms4: Subrutin Sendsms4Wait 1 Delay 1 detikI = 0 Nilai awal I sama dengan nolDo J = Lookup(i , Telno4) Mencari panjang No_telepon berdasarkan indeks ke i Incr I Tambahkan nilai ILoop Until J = 0No_telepon = I 1 Panjang No_telepon sama dengan I-1I = 0 Nilai awal I yang laenDoLoop Until J = 0I = No_telepon Mod 2 Nilai I sama dengan No_telepon module duaJ = No_telepon / 2 Nilai J sama dengan No_telepon dibagi duaI = I + J Jumlahkan nilai I yang baruP_perintah = 7 + I Jumlahkan nilai P_perintahI = P_pesan Mod 8 Nilai I sama dengan P_pesan module 8J = P_pesan / 8 Nilai J sama dengan P_pesan dibagi 8J = J * 7 Kalikan nilai J yang baruJ = J + I Jumlahkan nilai J yang baruP_perintah = P_perintah + J

Page 70: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

70

Print "AT+CMGS=" ; P_perintah Perintah Untuk mengirim SMSWait 1 Delay 1 detikPrint "000100"; Cetak Nomor SMSCPrint Hex(no_telepon); Cetak No_telepon dalam HexPrint "91"; Cetak kode internasionalFor I = 0 To No_telepon Step 2 No_telepon dengan kelipatan dua J = I + 1 Jumlahkan nilai J If J >= No_telepon Then Jika J lebih besar dari atau sama dengan No_telepon Print "F"; Cetak F jika No_telepon berjumlah ganjil Else Kemungkinan kondisi lain K1 = Lookup(j , Telno4) Mencari No_telepon berdasarkan indeks ke j Print Chr(k1); Cetak nilai K1 End If Akhiri pernyataan if - then K1 = Lookup(i , Telno4) Mencari No_telepon berdasarkan indeks ke i Print Chr(k1); Cetak nilai K1NextPrint "0000"; Cetak bentuk SMS dan skema encoding untuk data I/OPrint Hex(p_pesan); Cetak hexa P_pesanI = 0 Nilai awal I sama dengan nolJ = 1 Nilai awal J sama dengan satuDo K1 = Lookup(i , Isi_sms4) Mencari panjang isi_sms berdasarkan indeks ke i K2 = Lookup(j , Isi_sms4) Mencari panjang isi_sms berdasarkan indeks ke i K = I Mod 8 Nilai K sama dengan I module 8 Shift K1 , Right , K K = 7 - K Shift K2 , Left , K Print Hex(k1); Cetak hexa nilai K1 Incr I Tambahkan nilai I If K = 1 Then Pernyataan if End If Akhiri pernyataan if - then

/////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////////Telno:Data "6287865382800" No_telepon penerima pertamaTelno1:Data "6281999071310" No_telepon penerima keduaTelno2:Data "6281803764030" No_telepon penerima ketigaTelno3:Data "6287860411904" No_telepon penerima ke empatTelno4:Data "6281339523034" No_telepon penerima ke lima

Isi_sms:

Page 71: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

71

Data "warning ada kebakaran" Isi_sms penerima pertamaIsi_sms1:Data "warning ada kebakaran" Isi_sms penerima keduaIsi_sms2:Data "warning ada kebakaran" Isi_sms penerima ke tigaIsi_sms3:Data "warning ada kebakaran" Isi_sms penerima ke empatIsi_sms4:Data "warning ada kebakaran" Isi_sms penerima ke lima

Page 72: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

72

BAB VPENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan tahap-tahap perancangan, pembuatan dan pengujian alat

maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Alat ini dapat memberikan informasi jarak jauh jika terjadi kebakaran kepada

pemilik ruangan melalui telepon selulernya

2. Dengan memanfaatkan sistem peringatan dini kebakaran ini dapat meminimalisir

kerugian yang ditimbulkan dengan pengiriman informasi yang lebih cepat

3. Telepon selular yang berfungsi sebagai pengirim alamat rumah telah berhasil

mengirimkan pesan ke handphone penerima

4. Pada komunikasi serial, penginisialisasian baudrate dilakukan pada

mikrokontroller AVR ATMega8535 dimana mikrokontroller menyesuaikan

baudrate handphone dan kabel serial RS232 dimana inisialisasi ini harus sama.

Pada sistem ini digunakan baudrate sebesar 19200 bps.

5.2 Saran

1. Untuk pengembangan alat ini dapat menggunakan smoke detektor lebih dari satu

sehingga dapat ditempatkan ke segala sisi pada suatu bangunan rumah atau

gedung

2. Untuk kesempurnaan alat ini dapat menambahkan sensor suhu dan rangkaian

charger untuk mengantisipasi baterai lemah pada handphone sehingga

mikrokontroller dapat mengisi baterai secara otomatis

3. Untuk catu daya rangkaian sebaiknya menggunakan catu daya langsung dari

baterai sehingga tidak bergantung pada catu daya dari jala-jala listrik.

Page 73: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

73

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2004, Buku Pedoman Penulisan Ilmiah. Fakultas Teknik UniversitasMataram

Anonim, website : http://www.alldatasheet.com tanggal akses 13 Agustus 2009

Anonim, website : http://www.delta-elektronikt.com tanggal akses 13 Agustus 2009

Anonim, website : http://www.toko-elektronikat.com tanggal akses 13 Agustus 2009

Anonim, website : http://www.digi-ware.com tanggal akses 13 Agustus 2009

Handoko, Djati, OTOMATISASI SISTEM PENANGANAN KEBAKARANBERBASIS MIKROKONTROLER IC AT MEGA 8535, Seminar Nasional Sains danTeknologi-II 2008 Universitas Lampung, 17-18 November 2008..Pramono, Andi, 2008, Tugas Artikel Microcontroller Atmega 8535, Program StudiTeknik Telekomunikasi, Politeknik Negeri Malang.

Supranartha,Agus; Perancangan dan Pembuatan Sistem Kontrol denganMemanfaatkan Layanan sms Telepon Seluler Berbasis Mikrokontroller AT89C51http://www.ejournal.unud.ac.id/abstrak/putra%20sastra_5_.pdf

Laksono Putro, Budi; Aplikasi Message Center: Modul Antar Muka AntaraHandphone Dengan computer, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009(SNATI 2009) Yogyakarta, 20 Juni 2009, http://www. SMS_GSM.pdf

Error! Hyperlink reference not valid., First Alert FG200 Smoke Alarm with 9 VoltBattery

www.dhservis.cz/docs_soubory/at_pro_c35i-gsm_07.07_a_07.05.pdf. Manual

Reference AT Command Set S35i,C35i, M35i

Budiharto, widodo. 2007.Belajar sendiri 12 proyek mikrokontroller untuk

pemula.Andi.Offset:Yogyakarta.

Page 74: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

74

LAMPIRAN(Rangkaian Lengkap)

Page 75: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

75

2

AVR8535

X-TAL8000000 MHz

30 pF

30 pF

DI GAMBAR : SYAFRULLAH DISETUJUI : SYAFARUDDIN Ch. ST., MT.

TANGGAL : MARET 2010 PARAF :

RANCANG BANGUN SISTEM PERINGATAN KEBAKARANMENGGUNAKAN SMS (Short Message Service) BERBASIS

MIKROKONTROLLER

A44

7

8

9

6

1

3

5

2

3

4

7

5

C

+5 V

C1+1

C1-3

4C2+

5C2-

Vs+

Vcc

T1 OUT

2

16

14

T1 IN11

T2 IN10

12R1 OUT

9R2 OUT

T2 OUT

R1 IN

R2 IN

Vs-

7

13

8

6

GND

15

C1+

+

+ +

+C5

3 C4

Tx

Rx

Ground

Vcc

2

DB9 DB9

Kabel Data PonselBoardAVR

+

-

+ 5 V

RESET

100 K

.4.7 µF

Page 76: 49146091 Syafrullah Rancang Bangun Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan Sms Short Message Service Berbasis Mikrokontroller

76

DATA PRIBADI

Nama : SyafrullahJenis Kelamin : Laki-lakiTempat, Tanggal Lahir : Rato Sape, 26 Juli 1985Agama : IslamStatus Pernikahan : Belum Nikah

Alamat : Rato, RT 002 RT 003 Kec. Lambu Kab. Bima Jln. Puskesmas No.15 Bima Propinsi N T B

No. Hp. : 087865382800E-mail : [email protected]

PENDIDIKAN FORMAL1. 1992 1998 : SD Negeri Inpres No.1 Rato Kec.Lambu Kab.Bima2. 1998 2001 : SMPN 1 Lambu Kec.Lambu Kab.Bima3. 2001 2004 : SMUN 1 Lambu Kec.Lambu Kab.Bima4. 2004 2010 : S-1 Teknik Elektro Universitas Mataram ( Bidang

Elektonika )

PENGALAMAN ORGANISASI1. 2006 2007 : Koordinator Devisi Penerbitan UKK.Assiraj Fakultas

Teknik UNRAM2. 2007 2008 : Devisi HUMAS Workshop Elektronika Fakultas Teknik

UNRAM3. 2006 2007 : Kemah Bhakti Elektro (KBE 2006) Fakultas Teknik

Universitas Mataram4. 2004 - 2009 : Persatuan Sepak Bola Elektro5. 2007 2008 : Ketua Umum Kerukunan Mahasiswa Lambu

(KAMIL) Mataram (External Kampus)