27
KATA PENGANTAR Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahi rabbil’alamin, Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan berkah dan karunia-Nya, sehingga tugas pembuatan makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini dibuat untuk memenyelesaikan tugas mata kuliah umum pendidikan kewarganegaraan. Makalah ini berjudul “ Demokrasi dan pendidikan demokrasi”. Terima kasih kepada Ibu Dr. Sri Subanti, M.Si yang telah memberikan kami kesempatan untuk menyelesaikan tugas ini dan membimbing kami untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini membahas pentingnya demokrasi dan penanaman pendidikan demokrasi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan penulis khususnya. Kami juga memohon maaf apabila dapat pembuatan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah ini selanjutnya. Demikian yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini bermanfaat. Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 30 September 2014 DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI | 1

4b_makalah Demokrasi Dan Pendidikan Demokrasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

demokrasi

Citation preview

Page 1: 4b_makalah Demokrasi Dan Pendidikan Demokrasi

KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahi rabbil’alamin, Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan berkah

dan karunia-Nya, sehingga tugas pembuatan makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini

dibuat untuk memenyelesaikan tugas mata kuliah umum pendidikan kewarganegaraan.

Makalah ini berjudul “ Demokrasi dan pendidikan demokrasi”. Terima kasih kepada Ibu Dr.

Sri Subanti, M.Si yang telah memberikan kami kesempatan untuk menyelesaikan tugas ini

dan membimbing kami untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini membahas pentingnya

demokrasi dan penanaman pendidikan demokrasi.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan penulis

khususnya. Kami juga memohon maaf apabila dapat pembuatan makalah ini terdapat banyak

kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk

perbaikan makalah ini selanjutnya. Demikian yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah

ini bermanfaat.

Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

30 September 2014

Penulis

DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI | 1

Page 2: 4b_makalah Demokrasi Dan Pendidikan Demokrasi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................1

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2

BAB I....................................................................................................................................................3

LATAR BELAKANG...........................................................................................................................3

BAB II...................................................................................................................................................5

PEMBAHASAN...................................................................................................................................5

A. PENGERTIAN DEMOKRASI......................................................................................................5

B. TEORI-TEORI DAN MODEL-MODEL DEMOKRASI..............................................................6

C. DEMOKRATISASI.......................................................................................................................9

D. NEGARA DEMOKRASI............................................................................................................10

E. PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA....................................................................13

F. PENDIDIKAN DEMOKRASI....................................................................................................15

BAB III................................................................................................................................................18

KESIMPULAN...................................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................19

DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI | 2

Page 3: 4b_makalah Demokrasi Dan Pendidikan Demokrasi

BAB I

LATAR BELAKANG

Negara-negara modern dewasa ini menggolongkan diri mereka ke dalam

demokrasi, yaitu negara yang pemerintahanya dijalankan “oleh rakyat dan untuk

rakyat”,sekalipun dalam mekanisme pemerintahanya baik yang menyangkut infrastruktur

politik maupun supra struktur politik, berbeda satu dengan yang lain. Inggris misalnya,

suatu kerajaan dengan system pemerintahan parlementer dan pengorganisasian kekuatan

social politiknya yang sederhana tetapi mantap, yaitu terdiri dari dua partai besar yang

secara menentukan jalanya pemerintahan, adalah negara demokrasi.

Amerika suatu republik, dengan sistem pemerintahan presidensial, dimana

kekuasaan pemerintah dibagi menjadi tiga dan diserahkan masing-masing kepada tiga

lembaga tinggi konstitusional, legislatif kepada Congress, eksekutif kepada presiden,

judikatif kepada supreme Court, dan pengorganisasian kekuatan sosial politik yang

longgar kedalam dua partai besar, juga merupakan negara demokrasi.

“Tidak ada demokrasi tanpa democrat”. Pengalaman pahit Jerman dimasa lalu

telah membuktikan kebenaran itu:Demokrasi pertama jerman pada masa republic Weimar

(1919 – 1933) akhirnya runtuh dan berakhir dengan malapetaka terror kediktatoran rezim

Nazi. Friedrich Ebert, presiden pertama Jerman yang terpilih secara demokratis berjuang

dengan susah payah untuk membawa demokrasi kesetiap kehidupan masyarakat dimana

ketika itu mayoritas penduduk tidak berpikiran demokratis.

Negara Indonesia juga merupakan Negara demokrasi, seperti nampak pada Alinea

keempat Pembukaan UUD 1945 yang antara lain berbunyi “…dalam susunan Negara

indonsia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan yang maha esa,

kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin

oleh hikmat dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu

keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia”. Bahwa Negara Indonesia adalah Negara

demokrasi juga nampak dalam pasal 1 ayat (2) UUD 1945 yang berbunyi “kedaulatan

adalah ditangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan

DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI | 3

Page 4: 4b_makalah Demokrasi Dan Pendidikan Demokrasi

Rakyat”, tetapi bukan demokrasi liberal dan juga bukan demokrasi Rakyat, melainkan

demokrasi Pancasila.

Demokrasi adalah tugas yang tiada akhir. Oleh sebab itu gagasan ini harus

ditanamkan kesetiap lapisan masyarakat dalam suatu Negara, melalui media, disekolah-

sekolah dan universitas-universitas serta pusat-pusat kebudayaan. Demokrasi tidak hanya

terjadi pada saat pemilu saja tetapi juga harus diterapkan pada hidup sehari-hari.

Demokrasi yang hidup mengharuskan partisipasi aktif masyarakat dalam partai politik

yang demokratis, kelompok masyarakat sipil dan masyarakat pada umumnya.

DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI | 4

Page 5: 4b_makalah Demokrasi Dan Pendidikan Demokrasi

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DEMOKRASI

Dari sudut bahasa (etimologis), demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu demos

yang berarti rakyat dan cratos atau cratein yang berarti pemerintahan. Jadi secara bahasa

Demokrasi adalah Pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat.

Konsep demokrasi lahir dari yunani kuno yang dipraktikan dalam hidup bernegara

antara abad ke-4 SM sampai abad ke-6 M. Demokrasi yang dipraktikan pada waktu itu

adalah demokrasi langsung (direct democracy), artinya hak rakyat untuk membuat

keputusan-keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh rakyat atau warga

Negara. Hal ini dapat dilakukan karena yunani pada waktu itu berupa Negara kota (polis)

yang penduduknya terbatas pada sebuah kota dan daerah sekitarnya, yang berpenduduk

sekitar 300.000 orang. Meskipun ada keterlibatan seluruh warga, namun masih ada

pembatasan, misalnya para anak, wanita, dan budak tidak berhak berpartisipasi dalam

pemerintahan.

Menurut International commission for jurist, demokrasi adalah suatu bentuk

pemerintahan di mana hak-hak untuk membuat keputusan-keputusan politik di

selenggarakan oleh warga Negara melalui wakil-wakil yang di pilih oleh mereka dan

yang bertanggung jawab kepada mereka melalui proses pemilihan yang bebas.

Menurut C.F Strong, demokrasi adalah suatu system pemerintahan dalam mana

mayoritas anggota dewasa dari masyarakat politik ikut serta atas dasar system perwakilan

yang menjamin bahwa pemerintahan akhirnya bmempertanggungjawabkan tindakan-

tindakan kepada mayoritas.

Menurut Samuel Huntington, system politik sebagai demokratis sejauh para

pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam system itu di pilih melalui pemilihan

umum yang adil, jujur, dan berkala dan di dalam system itu para calon bebas bersaing

untuk memperoleh suara dan hamper semua penduduk dewasa berhak memberikan suara.

DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI | 5

Page 6: 4b_makalah Demokrasi Dan Pendidikan Demokrasi

Menurut Abraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh

rakyat, dan untuk rakyat. Rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi atau kedaulatan

tertinggi di Negara tersebut. Pemerintahan yang menempatkan rakyat sebagai pemegang

kekuasaan tertinggi. Pemerintahan demokrasi dapat dinyatakan pula sebagai sistem

pemerintahan kedaulatan rakyat.

B. TEORI-TEORI DAN MODEL-MODEL DEMOKRASI

Berikut ini empat teori demokrasi yang dalam prakteknya akan membawa makna

tertentu bagi semua negara saat ini :

Teori demokrasi ekonomis

Teori demokrasi ini berpandangan bahwa fungsi demokrasi pada prinsipnya sama

dengan pasar dalam ekonomi. Kaum elit menawarkan solusi alternatif untuk mengatasi

masalah-masalah politik suatu Negara. Kemudian rakyat memilih di antara elit-elit

tersebut meskipun mereka tidak memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam

perumusan maupun pelaksanaan program-program yang di tawarkan. Baik elit yang

bertujuan untuk mendapatkan jabatan, kekuasaan dan penghasilan maupun para pemilih

yang bertindak untuk kepentingan pribadinya. Tetapi melalui pemilihan umum yang

demokratis kedua pihak pada akhirnya akan memperoleh apa yang mereka harapkan. Elit-

elit politik mengejar jabatan bukan untuk mencapai kepentingan politik yang berkaitan

dengan nilai-nilai tertentu tetapi untuk mendapatkan keuntungan dari jabatannya seperti

kekuasaan, penghargaan, dan penghasilan. Tetapi untuk mendapatkan dukungan

mayoritas suara mereka harus menumbuhkan kepercayaan dari para pemilih. Mereka

hanya akan berhasil apabila para pemilih menentukan pilihan yang sesuai dengan

kepentingannya dan program yang di tawarkan oleh elit politik tersebut cocok dengan

keinginan mayoritas pemilih. Para elit yang bersaing pada prinsipnya bersedia

menawarkan semua program kepada masyarakat pemilih melalui kampanye terbuka.

Selain itu mereka juga berusaha melaksanakan program-program tersebut dengan sebaik-

baiknya sehingga bisa meraih suara mayoritas dalam pemilihan berikutnya.

Dalam konteks teori ini hanya pasar suara yang di jamin oleh system demokratis,

yang memberikan jaminan bahwa kepentingan masing-masing pemilih akan di perhatikan

oleh pemimpin politik demi mencapai kekuasaannya. Menurut teori ini hal-hal seperti

DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI | 6

Page 7: 4b_makalah Demokrasi Dan Pendidikan Demokrasi

sikap demokratis para pemilih dan elit, luasnya partisipasi warga pada pembentukan

kehendak politik dan pengawasan terhadap pelaksanaan kekuasaan tidak diperlukan untuk

mrnciptakan demokrasi yang baik. Yang terpenting bagi teori ini hanya system pemilihan

umum yang mengamankan pasar politik dan masyarakat bebas yang menjamin arus

informasi.

Teori demokrasi langsung

Demokrasi langsung muncul dari pengalaman bahwa wakil-walkil politik maupun

lembaga-lembaga politik seperti partai, pemerintah dan parlemen pada umumnya

berusaha untuk memisahkan diri dari kepentingan rakyat. Mereka hanya memperjuangkan

kepentingannya sendiri dan kemudian secara perlahan mengabaikan kepentingan rakyat

yang di wakilinya. Demokrasi langsung berkeyakinan bahwa pada akhirnya tidak perlu

ada pemisahan antara pemerintahan dan rakyat demi mencapai tujuan demokrasi.

Masyarakat yang dapat mengatur kehidupannya sendiri secara demokratis dapat

mempraktekan demokrasi langsung dan tidak memerlukan lembaga-lembaga atau

organisasi-organisasi sebagai perantara. Dalam demokrasi langsung waraga masyarakat

dapat merumuskan kepentingan bersama dan menemukan alternative pemecahan masalah

serta melaksanakanya dalam semangat kebersamaan. Menurut pandangan ini “masyarakat

sipil” merupakan satu-satunya wadah pembuat keputusan politik yang memadai untuk

semua masalah politik. Dengan demikian kehendak rakyat dapat diwujudkan dalam

praktek keputusan politik tanpa perantara dan tanpa manipulasi.

Demokrasi media yang populistik

Demokrasi media Populistik lebih merupakan bentuk kegiatan tertentu dari

demokrasi ketimbang sebuah model normative dari demokrasi modern. Dalam

masyarakat modern politik sepenuhnya ditentukan oleh media khususnya televisi.

Demokrasi media merupakan suatu fenomena dimana media masa khususnya televisi

tidak hanya mempengaruhi masyarakat yang kesadaran politik dan opini masyarakat, tapi

juga perilaku para politisi dan lembaga politik. Dalam demokrasi media massa masih

terdapat partai-partai, asosiasi-asosiasi dan masyarakat bebas, tetapi fungsi dan peran

mereka mengalami perubahan yang besar. Dalam demokrasi media pembentukan

DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI | 7

Page 8: 4b_makalah Demokrasi Dan Pendidikan Demokrasi

kehendak rakyat secara demokrasi dan pelaksanaanya dalam system politik tidak lagi

memainkan peran sentral.

Demokrasi partai yang partisipatif

Sesuai dengan namanya model ini berupaya untuk mengatasi kelemahan-

kelemahan ketiga teori yang telah disebutkan diatas. Demokrasi partai pluralistic dapat

menggabungkan efisiensi politik dan partisipasi. Dalam demokrasi multipartai terjadi

persaingan sejumlah partai untuk meraih pengauh dan kekuasaan, maupun untuk

merencanakan kondisi kehidupan masyarakat. Disatu pihak, partai-partai merupakan

organisasi besar dengan tingkat sentralisasi tertentu dan hadir diseluruh wilayah Negara.

Jika mereka terorganisir dengan baik maka mereka akan mampu melakukan pembentukan

aspirasi politik pada tingkat akar rumput, seperti di kabupaten, kecamatan dan desa.

Mereka juga akan mampu menggabungkan langkah-langkah pengambilan keputusan pada

semua tingkatan organisasi diseluruh wilayah Negara sampai ketingkat nasional.

Demokrasi partai yang berfungsi dengan baik berakar dalam masyarakat sipil yang aktif

dan efektif.

DUA MODEL DEMOKRASI

Filsafat politik yang mendasari demokrasi pada prinsipnya bersifat Universal dan

dapat diterapkan pada semua masyarakat dewasa ini. Sebaliknya model-model yang

berkembang diberbagai masyarakat dalam berbagai era sangat bervariasi. Model-model

tersebut dapat dibagi menurut dua perspektif yang berbeda.

Demokrasi Presidensial atau Parlementer.

Dalam demokrasi presidensial presiden memiliki kedudukan kuat dalam

pembuatan keputusan dan kekuasaan politik yang kuat pula. Kekuasaan politik presiden

sering kali disejajarkan dengan parlemen atau bahkan lebih kuat dari parlemen.

Sebaliknya dalam demokrasi Parlementer, parlemenlah satu-satunya lembaga perwakilan

tertinggi untuk pengambilan keputusan. Peranan presiden pada kasus ini terbatas pada

tugas-tugas mewakili Negara dan penengah dalam situasi konflik. Dalam demokrasi

parlementer kekuasaan pengambilan keputusan politik dijalankan oleh wakil-wakil rakyat

sesuai dengan hasil pemilihan umum. Sebaliknya dalam demokrasi presidensial kepala

DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI | 8

Page 9: 4b_makalah Demokrasi Dan Pendidikan Demokrasi

Negara yang dipilih secara langsung oleh rakyat merupakan pusat kekuasaan mandiri,

yang juga berpengaruh baik dalam pembentukan pemerintahan maupun penyusunan

undang-undang.

Sesuai dengan budaya politik dalam pengalaman sebuah masyarakat, maka

demokrasi presidensial secara lebih kuat dapat menciptakanunsur kesinambungan dan

stabilitas dalam proses politik.Demokrasi presidensial memerlukan pembatasan

kekuasaan yang jelas, untuk menghindari terjadinya konsentrasi kekuasaan yana hamper

menyerupai dictator. Jika lembaga-lembaga pengimbang seperti parlemen dan

pemerintah, partai dan masyarakat sipil lemah maka mutu demokrasi presidensial dapat

merosot secara tak terkendali dan bahkan pada akhirnya menjadi sebuah kediktatoran.

Demokrasi perwakilan atau demokrasi langsung

Demokrasi perwakilan mempercayakan sepenuhnya pengambilan keputusan

ditingkat parlemen oleh wakil-wakil yang dipilih. Demokrasi langsung akan mengalihkan

sebanyak mungkin keputusan kepada rakyat yang berdaulat: misalnya melalui plebisit,

referendum, jajak pendapat rakyat, dan keputusan rakyat atau mengembalikan  sebanyak

mungkin keputusan ketingkat komunitas local. Norma-norma dan aturan dasar demokrasi

bersifat universal tetapi cara pelaksanaanya harus diputuskan secara pragmatis sesuai

dengan preferensi masyarakat tertentu.

C. DEMOKRATISASI

Sebelum kita berbicara mengenai negara demokrasi, kita harus mengenal terlebih

dahulu istilah demokratisasi, yaitu suatu penerapan kaidah-kaidah atau prinsip-prinsip

demokrasi pada setiap kegiatan politik kenegaraan. Tujuannya adalah terbentuknya

kehidupan politik yang bercirikan demokrasi. Demokratisasi melalui beberapa tahap:

1. Tahapan pertama adalah penggantian dari penguasa non demokrasi ke penguasa

demokrasi.

2. Tahapan kedua adalah pembentukkan lembaga-lembaga dan tertib politik demokrasi.

3. Tahapan ketiga adalah konsolidasi demokrasi.

4. Tahapan keempat adalah politik demokrasi sebagai budaya bernegara.

DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI | 9

Page 10: 4b_makalah Demokrasi Dan Pendidikan Demokrasi

D. NEGARA DEMOKRASI

Negara demokrasi adalah suatu negara yang menganut sistem pemerintahan

dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat sekalipun dalam mekanisme pemerintahanya

baik yang menyangkut infrastruktur politik maupun suprastruktur politik berbeda satu

dengan yang lain. Dilihat dari paham yang dianut demokrasi dapat dibedakan

menjadi:

1. Demokrasi Liberal (Negara Barat)

Sistem pemerintahan ini diterapakan di negara barat, kebebasan individu untuk

bergerak, berpikir dan mengeluarkan pendapat sangat dijunjung tinggi. Dengan

demikian, persamaan hak dalam bidang politik sangat dijunjung tinggi, namun pada

bidang ekonomi tetap memegang persaingan bebas. Akibatnya terjadi kesenjangan

antara golongan ekonomi kuat (kapitalis) dan golonagan ekonomi lemah (buruh). Di

negara yang menganut demokrasi liberal sistem masyarakatnya bebas merdeka, dan

menjunjung tinggi hak asasi manusia setinggi-tingginya, bahkan kadang-kadang

diatas kepentingan umum.

2. Demokrasi Sosialis (Negara Komunis)

Di negara yang menerapkan demokrasi sosialis menitikberatkan pada paham

kesamaan yang menghapus perbedaan antara kelas sesama rakyat. Oleh sebab itu, pada

negara sosialis tidak ada hak perseorangan, yang ada adalah hak kolektif atau hak umum.

Untuk mencapai masyarakat sosialis yang sejahtera dan sama rata (tujuan negara)

pada masyarakat itu masih berlaku kediktatoran proletar atau kediktatoran mayoritas

(buruh dan tani). Akan tetapi, kekuasaan negara hanya dikendalikan oleh satu partai yaitu

komunis baik pada bidang legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

Kekuasaan legislatif meliputi dua badan yaitu Dewan Uni atau Majelis Rendah

yang anggotanya dipilih oleh rakyat, dan Dewan Nasional yang anggotanya dipilih

langsung oleh rakyat negara bagian.

Badan eksekutif memegang kekuasaan sangat luas, antara lain mengeluarkan

keputusan-keputusan dan dekrit bahkan kalau perlu memberhentikan anggota kabinet.

DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI | 10

Page 11: 4b_makalah Demokrasi Dan Pendidikan Demokrasi

3. Demokrasi Pancasila

Pada hakikatnya Demokrasi adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Kerakyatan adalah kekuasaan yang

tertinggi ada di tangan rakyat. Hikmat kebijaksanaan adalah penggunaan akal pikiran atau

rasio yang sehat dengan selalu mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa,

kepentingan rakyat, dan dilaksanakan dengan sadar, jujur, bertanggung jawab serta

didorong dengan itikad baik sesuai dengan hati nurani yang luhur. Permusyawaratan

adalah suatu tata cara khas kepribadian Indonesia dalam merumuskan dan memutuskan

sesuatu hal berdasarkan kehendak rakyat sehingga mencapai mufakat. Perwakilan adalah

prosedur peran serta rakyat dalam pemerintahan yang dilakukan melalui badan

perwakilan.

Dari uraian di atas demokrasi Pancasila dapat diartikan Kerakyatan yang dipimpin

oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang dijiwai dan diliputi

sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beadab, Persatuan

Indonesiaserta untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Demokrasi

Pancasila adalah demokrasi yang bersumberkan pada kepribadian dan filsafat bangsa

Indonesia, yaitu Pancasila.

1. Ciri negara demokrasi adalah adanya kebebasan bagi warganya untuk mengurus diri

sendiri. Salah satu wujudnya adalah dengan adanya otonomi daerah. Dengan otonomi

ini, pemerintah daerah diberikan kebebasan oleh pemerintah pusat utuk mengurus diri

sendiri.

Ciri-ciri Negara Demokrasi menurut Bingham Power Jr, yaitu :

1. Legitimasi pemerintah

2. Pengaturan organisasi secara teratur dalam negara paling tidak terdapat 2 partai

politik

3. Setiap warga negara sudah memenuhi syarat berhak dalam pemilu

4. Setiap warga negara dalam pemilu dijamin kerahasiaannya

5. Masyarakat dijamin kebebasannya

DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI | 11

Page 12: 4b_makalah Demokrasi Dan Pendidikan Demokrasi

Masalah-masalah dalam Negara demokrasi

Demokrasi dan ekonomi

Menurut persepsi liberal klasik, ekonomi adalah wilayah di luar kewenangan

negara. Meskipun negara harus menciptakan jaminan dan syarat-syarat bagi berjalannya

ekonomi tersebut, tetapi Negara tidak bertanggung jawab secara langsung dan tidak

memiliki kewenangan sah untuk melakukan intervensi atau kontrolterhadap ekonomi.

Teori ini tidak dapat dipertahankan dari sudut pandang model demokrasi yang

berdasarkan kedaulatan hukum. Oleh karena itu, negara demokrasi yang mengakui

kedaulatan hukum memiliki komitmen dan diberi wewenang untuk melakukan intervensi

dalam ekonomi dengan maksud untuk melindungi dan membentuk kondisi-kondisi

ekonomi rakyat dan implikasinya.

Negara juga berkewajiban untuk menjamin stabilitas nilai tukar mata uang dan

kondisi kerja yang manusiawi. Selain itu Negara juga harus mencegah penyalahgunaan

kekuasan ekonomi terhadap pekerja perusahaan-perusahaan bisnis terhadap politik serta

kekuatan-kekuatan lainnya. Kalau pasar dibiarkan berjalan menurut kekuatannya sendiri,

maka perekonomian akan mengalami siklus kegairahan atau pertumbuhan ekonomi,

depresi dan krisis. Dengan demikian akan muncul masalah-masalah yang berkaitan

dengan penggunaan tenaga kerja dan ketersediaan lapangan kerja. Selain itu negara juga

mengalami kesulitan dalam hal pemungutan pajak.

Kemerosotan Demokrasi

Demokrasi yang sedang merosot memang ditandai dengan adanya basis

demokrasi yang penting dengan diperkenalkannya hak suara yang sama untuk semua

orangdalam pemilihan umum. Tetapi dalam berbagai aspek penting lainnya bentuk

demokrasi tersebut tidak memenuhi norma-norma demokrasi. Kalaupun norma-norma

dipenuhi tingkatannya sangat tidak memadai.

Demokrasi yang mengalami kemerosotan memerlukan perhatian khusus. Ada dua

hal yang perku dilakukan. Melanjutkan demokratisasi yang sudah dimulaidengan tujuan

yang jelas dan terarah dan mencegah kemerosotan yang lebih parah.

Musuh-musuh Demokrasi

DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI | 12

Page 13: 4b_makalah Demokrasi Dan Pendidikan Demokrasi

Sistem politik negara demokrasi memiliki beberapa cirri yang tidak disukai

penentangnya. Ciri-ciri tersebut mencakup pembatasan kekuasaan politik baik oleh waktu

maupun tindakan politik tertentu. Diseluruh dunia musuh demokrasi adalah pihak yang

takut bahwa pengakuan terhadap aturan-aturan demokrasi akan menghambat pencapaian

kepentinagan politik dan sosial mereka. Mereka juga khawatir system yang demokrasi

akan menimbulkan berbagai kerugian terhadap kepentingan mereka.

1. Pandangan kedepan

Demokrasi tidak bisa bertahan dalam jangkan panjang tanpa adanya jumlah

pendukung demokrasi yang memadai. Pendukung-pedukung tersebut benar-benar

mengenal lembaga-lembaga dan pilihan-pilihan demokrasi. Mereka mendukung

demokrasi dengan sepenuh hati berdasarkan keyakinannya tentang prinsip tersebut.

Mereka bahkan memberikan nafas hidup bagi demokrasi melalui keterlibatannya secara

nyata dalam demokrasi.

Demokrasi juga ditopang oleh kemampuannya untuk senantiasa menyelesaikan

masalah-masalah yang dihadapin oleh masyarakat secara menyakinkan dan efektif.

Dengan demikian demokrasi memerlukan perhatian terus menerus dari para democrat

bahkan di negara-negara yang sudah memiliki lembaga-lembaga yang dapat diandalkan.

Demokrasi menjadi kuat karena tahan uji dan dapat mengelola konflik kepentingan dan

nilai yang bisa menhancurkan kediktatoran. Demokrasi menjadi rentan karena tidak dapat

bertahan kalau orang tidak menaruh kepercayaan terhadap demokrasi.

Selain itu demokrasi tersebut juga diterima demi kepentingan seluruh warga

Negara dengan menggunakan instrument kekuasaan yang sah. Dalam dunia zaman ini

tugas demokrasi untuk masa depan terletak dalam perluasannya menjangkau arena global.

E. PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA

Indonesia merupakan salah satu negara yang menggunakan sistem demokrasi

dalam sistem pemerintahannya. Indonesia merupakan salah satu negara demokrasi yang

dalam pemerintahan  telah ditentukan dalam UUD 1945 bahwa Indonesia menggunakan

demokrasi pancasila. Mengenai mekanisme atau pelaksanaan demokrasi pancasila sudah

diatur dalam UUD 1945, baik yang bertalian dengan pelaksanaan demokrasi pancasila

DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI | 13

Page 14: 4b_makalah Demokrasi Dan Pendidikan Demokrasi

pada lembaga-lembaga konstitusional di tingkat pusat maupun yang bertalian dengan

pelaksanaan demokrasi pancasila pada lembaga-lembaga konstitusional di tingkat daerah.

Mekanisme Pada Lembaga-lembaga Konstitusional Tingkat Pusat

Pelaksanaan demokrasi Pancasila pada lembaga-lembaga pusat menurut UUD

1945, harus mengikuti prinsip-prinsip yang termuat dalam UUD 1945. Beberapa

prinsip mekanisme demokrasi Pancasila :

1. Cita-cita Kenegaraan Kekeluargaan

2. Faham Unitarisme atau Kesatuan

3. Faham Negara Hukum

4. Faham konstitusionalisma

5. Supremasi MPR

6. Pemerintah yang Bertanggung Jawab

7. Pemerintah Berdasarkan Perwakilan

8. Sistem Pemerinyahan Presidensial

9. Pengawasan Parlemen terhadap Pemerintah

Mekanisme Pada Lembaga-lembaga Pemerintah Di Daerah

Pelaksanaan demokrasi Pancasila dibidang kehidupan politik menyangkut pula

lembaga-lembaga Pemerintah di daerah.Dengan pengarahan-pengarahan yang

diberikan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara, maka ditetapkan Undang-undang

Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok pemerintahan di Daerah :

1. Pengarahan-pengarahan dan prinsip otonomi daerah, sepanjang bersangkutan

dengan daerah otonomadalah bahwa pemberian otonomi itu haruslah sesuai dan

serasi dengan pembinaan dan kesatuan bangsa, dapat menjamin hubungan yang

serasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dan dapat menjamin

perkembangan dan pembangunan daerah.

2. Pembagian wilayah Negara R.I.,Uniteritorial .

3. Lembaga-lembaga Kenegaraan di Daerah.

4. Badan Pertimbangan Daerah.

DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI | 14

Page 15: 4b_makalah Demokrasi Dan Pendidikan Demokrasi

Mekanisme Pada Kehidupan Politik Rakyat

Adapun pelaksanaan pelaksanaan demokrasi Pancasilan dibidang kehidupan

politik rakyat (infra struktur politik) kita dapat berpegang pada UUD 1945 dan UU

Nomor 3 tahun 1975, tentang partai politik dan golongan karya.

F. PENDIDIKAN DEMOKRASI

Demokrasi Pendidikan diartikan sebagai hak setiap warga Negara atas kesempatan

yang seluas – luasnya untuk menikmati Pendidikan , yang sesuai dengan bunyi

pernyataan Undang – Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 4 ayat ( 1) yaitu “ Pendidikan

diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan

menjunjung tinggi hak asai manusia , nilai keagamaan , nilai kultural , dan kemajemukan

bangsa. Dua hal yang penting dalam mengikuti pendidikan yaitu : pertama , memperoleh

pengetahuan , ketrampilan dan kemampuan dalam batas tertentu yakni pada level

pendidikan dasar Sembilan tahun ; kedua , adanya peluang untuk memilih satuan

pendidikan sesuai dengan karakteristiknya.

Demokrasi Pendidikan bukan hanya sekedar prosedur , tetapi juga nilai – nilai

pengakuan dalam kehormatan dan martabat manusia. Melalui upaya Demokratisasi

Pendidikan diharapkan mampu mendorong munculnya individu yang kreatif , kritis , dan

produktif tanpa keterbukaan dalam kehidupan berpolitik. Proses ini menuntut adanya

relasi kemasyarakatan yang Demokratis. Tanggung jawab dari pelaksanaan Sistem

Pendidikan Nasional dalam transformasi sosial yang tengah berlangsung adalah

menanamkan dan mengoperasikan ethos , nilai , dan moralitas bangsa dalam menerima

dan mengelola informasi yang silih berganti menjadi aset dalam meningkatkan kualitas

dirinya.

Pengakuan terhadap hak asasi setiap individu anak bangsa untuk menuntut

pendidikan pada dasarnya telah mendapatkan pengakuan secara legal sebagaimana yang

diamanatkan oleh Undang – Undang Dasar 1945 pasal 31 ( 1 ) yang berbunyi bahwa

setiap warga Negara berhak mendapatkan Pendidikan. Oleh karena itu seluruh komponen

bangsa yang mencakupi orang tua , masyarakat , dan pemerintah memiliki kewajiban

dalam bertanggung jawab untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan.

Mengenai tanggung jawab pemerintah secara tegas telah menyatakan bahwa pemerintah

DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI | 15

Page 16: 4b_makalah Demokrasi Dan Pendidikan Demokrasi

mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistim pendidikan nasional yang

meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa yang diatur dengan Undang – Undang. Dengan demikian tampaknya

Demokrasi Pendidikan merupakan pandangan hidup yang mengutarakan persamaan hak

dan kewajiban serta perlakuan yang sama didalam berlangsungnya proses pendidikan

antara pendidikan dan anak didik , serta juga dengan pengelola pendidikan.

UU No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nassional yang bunyinya adalah

memberikan kesempatan yang sama untuk menikmati pendidikan yang diatur oleh UU

Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 5 yang bunyinya adalah tiap warga Negara

mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan.

Pasal 6 yang bunyinya adalah tiap warga berhak atas kesempatan mengikuti pendidikan

agar memperoleh pengetahuan , kemampuan , dan ketrampilan yang setara dengan

tamatan pendidikan dasar. Pasal 7 bunyinya adalah penerimaan seseorang sebagai peserta

didik dalam suatu satuan pendidikan tidak membedakan jenis kelamin , agama , suku , ras

, kedudukan sosial dan kemampuan ekonomi. Pasal 8 yang menyebutkan bahwa warga

Negara yang memiliki kelainan fisik atau mental berhak memperoleh pendidikan luar

biasa , dan warga Negara yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa berhak

memperoleh perhatian khusus.

Demokrasi dewasa ini ternyata memerlukan syarat hidup yaitu warga Negara yang

memeliki dan menegakan nilai-nilai demokrasi. Tersedianya demokrasi ini membutuhkan

waktu yang lama, berat dan sulit. Oleh karena itu, secara substantif berdimensi jangka

panjang, guna mewujudkan masyarkat demokratis, pendidikan demokratis mutlak

diperlukan. Karena pada hakikatnya pendidikan demokrasi adalah sosialisasi nilai-nilai

demokrasi supaya bisa diterima dan dijalankan oleh oleh warga Negara.

Tujuan pendidikan demokrasi adalah mempersiapkan warga masyarakat

berperilaku dan bertindak demokratis melalui aktivitas menanamkan pada generasi muda

akan pengetahuan, kesadaran, dan nilai-nilai demokrasi.

a. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional

Dalam Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

dinyatakan pula bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI | 16

Page 17: 4b_makalah Demokrasi Dan Pendidikan Demokrasi

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

b. PKN  sebagai Pendidikan Demokrasi

Sekarang ini banyak kalangan menghendaki Pendidikan Kewarganegaraan baik

sebagai mata pelajaran di sekolah maupun mata kuliah di perguruan tinggi mengemban

misi sebagai pendidikan nasional.

Tuntutan demikain tidak salah oleh karena secara teoritis, pendidikan

kewarganegaraan adalah salah satu ciri dari pemerintah yang demokratis. International

Commission of Jurist sebagai organisasi ahli hokum internasionaldalam konferensinya di

Bangkok 1965 mengemukakan bahwa syarat-syarat dasar untuk terselenggaranya

pemerintah yang demokratis di bawah Rule of Law ialah sebagai berikut :

1. Perlindungan konstitusionil, dalam arti konstitusi, selain menjamin hak-hak

individu, harus menentukan pula cara prosedural untuk memperoleh perlindungan

atas hak-hak yang dijamin.

2. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak (independent and impartial

tribunals)

3. Pemilihan umum yang bebas

4. Kebebasan untuk menyatakan pendapat

5. Kebebasan untuk berserikat/berorganisasidan beroposisi

6. Pendidikan kewarganegaraan (civic education)

DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI | 17

Page 18: 4b_makalah Demokrasi Dan Pendidikan Demokrasi

BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan perubahan UUD 1945 pasal 1 ayat 2 “kedaulatan berada

ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang dasar”. Hal ini berarti

kedaulatan tidak lagi dilaksanakan oleh sepenuhnya oleh MPR. Selanjutnya Pasal 1

ayat 3 UUD 1945 yang berbunyi “Indonesia adalah merupakan negara hukum”.

Lembaga-lembaga negara berdasarkan perubahan UUD 1945 adalah MPR, Presiden,

DPR, DPD, BPK, MA, Mahkamah Konstitusi. Dengan semangat era reformasi kita

sepakat untuk tidak melakukan amandemen pembukaan UUD 1945, maka demokrasi

yang ditetapkan di Indonesia adalah Demokrasi Pancasila.

Menurut Abraham Lincoln berpendapat bahwa demokrasi adalah sistem

pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (democracy is goverment of

the people, by the people, for the people) yang kemudian kita kenal dengan demokrasi

modern. Ada dua asas pokok tentang demokrasi yaitu pengakuan partisipasi rakyat di

dalam pemerintahan dan pengakuan hakikat dan martabat manusia.

DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI | 18

Page 19: 4b_makalah Demokrasi Dan Pendidikan Demokrasi

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1990

Kaelan dan Zubaidi.2007.Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta:Paradigma, Edisi pertama.

Pamudji,S.1982.Demokrasi Pancasila Dan Ketahanan Nasional.Jakarta:PT BINA AKSARA.

Suryadi, Karim, “Demokratisasi Pendidikan Demokrasi”, dalam Masyarakat Versus Negara: Paradigma Baru Membatasi Domonasi Negara, Jakarta: Penerbit KOMPAS, 1999

http://aiimeeblogspot.blogspot.com/2011/02/makalah-demokrasi-pendidikan.html

http://kecoaxus.tripod.com/pendidikan/pen1.html

http://irmalasarirasyeid.wordpress.com/2014/03/10/pentingnya-pendidikan-demokrasi/

http://bayu96ekonomos.wordpress.com/artikel-artikel/demokrasi-dan-demokratisasi/

http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi

http://aufamaudy0408.blogspot.com/2011/12/demokrasi-pendidikan-di-indonesia.html

DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI | 19