Upload
lamcong
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
rssN 1411-2949
4EEN)JURNAL SIPIL PO
Akreditasi No.
atan Dalam Penggunaan UlaKonstruksi
Simulasi Operasi Pompa WadukPengendalian
. Analis
n Karet Alam Seba'gai Banta
Pipa Transmisi Dari Bakhan Air (IPA) PDAM
isasi Tanah Lunak Cilili
kSa
Vol.8 No.3, Desember 2006
POLBAN
POTENSI - Jurnal Teknik Sipil Politelmik - ISSN f4ll - 2949
Penerbit
Jqrusan Teloik Sipil Politeknik Negoti Bmdurlg
PcnY[ itrg Pelrkslna:
Ketua : Asmawar EtikrieWakil Ketua : Ambar Susanto
Anggota :
Svahril, RR' Elisabeth Marlailan4 Anqi Bydiadi
nanUang Sefio nuiianti Atrnam nnwar' Muhammad Shouinan' Yusrniati Kusuma
Penyunting Ahli :
Sugandar Sumawigandq Prof' Ir'' MSc'' Ph'D-$TB)
u. syatrdariulirwan lt', f"fS"', ptr'n GustitUang Prbs'Trans-Dep' PU)
Bambang Budiono' Ir" ME" Ph'D (ITB)
William Putuhena' ir', M'Eng'' pr (Puslitban-gjlDA-Dep' PU)
Setyo S' Moersidik' Dr' Ir' DEA Gn) --Dickv R'-Munaf, h" MS" IVISCE" Lh'D. GfB)
Sumarso' Ir" MSc'' Ph'D (Polban)
BenniChatib' Prof' Ir'' Dr (ITB) --
Isdiyana, tt., O' puttiO*g S-DA-Djp'.i:f)AziiDiayaputaProf' Ir" M'Eng" Dr (ITB)
Djunaedii Kosasih, Ir" MSc'' Dr (IfB)R W' Triweko' Dr' tr' MSc' (UnPar)
Bimo Soemardi, Ir" MSc'' Ph'D (ITB)
Ade SYariftddin' Ir'' Dr GIB)Mei Swisno' Ir' MSc' Ph'D (Polban)
Alamat PenYunting :
Junrsan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung'
Jl. Gegerkalong Hilir - Ds' Ciwaruga
fotak-Pos 6468 BDCD' BAI'IDI'NGTelP/For : (022) 2016150
E-lvlail : ootensi@Polban'ac'id
Bank BNI Cabang ITB- Rek No' 002806'1065 a'n : Syahril
Terakreditasi sebagai Juual trmiah Nasional - SKDirjen Pendidilon Tinggi'"'*;:,;il;i'lo. lloxrw"pno03 tanggl 9 Desember 2003'
Terbit s*iap bulan Maret dan September
POLBAN
PEA,IANFAATAN KARET ALAM SEBAoAI BANTALAN
PENAHAN GEMPA
Oleh :
Luthfi Muhammad Mr)Rahmat Pormana *)
Abstrak
Metoda yang paling rerlng dlgunakan al*lr-akhir lni wnk melindwgi strulAw dari bahaya
gempa adalah dengan cara mengisola$ struhtur terhadap gerakan hofisontal tanah selama
gempa berlangtung dengan memanfaatkan material atau bahan yang mudah ditlapat dan
bernllal elanomis, High Danptng Nanral Rubber Bearlng (HDNR) nerupakan salah san
contohnya, HDNR nenryafun salah satu sistem bantalan dati bahan karet alam yang
prakis dan culup clonomis. Jenis bantalan ini tldak neme utan pemeliharaan lhusus dan
mudah unnk dipdsang, sehlnga memungdnkan dlteraphan pada bangunan-butgwan
umurn seperll avarna, ap temen dan landomlnlum. Eesamya nllal redaman )ung tetdqat
pada slstem bantalan tnt btasanya berhsar antaru 8-10 % dari redanan bltis,
Katr kunci : Htgh Danptng Natual ktbber Beartng, tdunaa
Pondrhulurn mcmhrikan r€spon pdccpalsn yong srma bcsar
Prda saat tcrjadi gdlpa, sustu shuk$r dengan p€roopatur gotrrur gempa pada tanah di
mcngalami getlr$ gempa dari lapisu onah di dasu bangunan. Hal ini menyoba,bkan pemillhrn
bawah dasar bangunannya sec.fa acak d6lam konfigurasi yang tspat dati dotsi[ng drd elqnco
berbagai anh. Dimana rcspon pada stuktur sfuktur scperii kolom drn balok memogang
berbanding lurus dengm pcroeprtan gempa peranan yang sangat pcnting. Telcrlk lanjutan
yang tcrjadi. Pcrcncans.n shuldur tahan gsmpa dari guuktur tahan gcnipa adalah dcngEn tldNk
bisa dilakukan dcngan berbagai cara, momberlkan koltudsn lobih pda shuktur, tctapi
diantaranya menggunakan metoda konvonsionsl dcngan oara mongurangi atau morcdam gaya
atau dengrn pcmasrngm slstcm bantalan se|npa yang todadi pada stuktur. Gaya ganpa
ponahan gcmpr" Motoda konveneional ini sangat yang terjadi pada stuktur iil bisa dikurangi abu
tcrgantung dad boearnya kokuatarl kokakuan dircdam dengan cara memasang $atu lapisan
dul kapasitas deformasi inclastis pada suatu flctsibel yang mempunysi nilai kckrkurn
stuktur sohingg. dapat batahan terhsdap gaya horisontal yang sangat rendah.
gempe yang terjadi. Dalam hd ini sfuktur akan Slgtem Brntrlen Penahan Gempa
?OdDl pfrnnFit{tlf r/,xdttr.t ilDAa aNnuN PENluaN @Nht ,tp'dgt1,,'',,dUlL &d*ntP.{md/ld,)
POLBAN
Sistem bantalan penahan gempa adalah
suatu teknik tahan gempa dengan cara
mengurangi gaya gempa y.ng dil€rima oleh
strullur atas. Perilaku ini dicapai dengan cara
membuat lebih fleksibel bidang pemisah antara
pondasi dan struktur atas. Pendekatan konsep ini
adalah adanya pemisahan ssuktur terhadap
komponen horisontal yang disebabkan gerakan
tanah, d€ngan cara menempaikan suatu lapisan
dimana mempunyai kekakuan horisontal yang
rendah diantara sruktrn dan pondasi. Lapisan
ini akan menyebabkan nilai fiekuensi dasar
struktur jauh di bawah frekuensi dEsar stnrktur
dengan perletakan jepit.
Tcrdapat tiga sifat dasar yang tadapat pada
sistern bantalan p€nahan gempa, yaitu :
(a) Fleksibel, yang mengakibctkan perioda
getar seluruh sistem menjadi lebih lama
sehingga cukuP untuk mengunngi
respon gaya ymg ada
(b)Peredanr/pernencar €nergi gempa'
sehingga simpangan r€l8tif antara
stuktur dengan pondasi dapat dikontrol
sesuai dengan tingkat perenoanaan
praktis struktur
(c) Mempunyai kekakuan terhadap beban-
beban layan seperti beban angin dan
beban gempa Yang sangat kecil
Gambar I . Beberapa Jenis Sisten Bantalan
Alt€m8tif(a) elat dnertc benbvr(b) Rorreru(c) Sleeeed Ptles
Yol.& Na3 Nor'r',b'' Nn6 : 2n33
Ada beberapa macanr sistem bantalsn
attemuif yang dapat digunakan undrk meinbuat
lebih fleksibel bidang pernisah antara pondasi
dalr sfruktur atas, diantaranyai elast reric
berings, rollers, friction slip plates, cable
s$pensions, sleeved Piles, rocHag
fondations dan lun-lain (Lihat gambar)
NMr*WtrH^mff
(a)
o)
(o)
POLBAN
BantrlNn Karet
Penelitian dalam rangka pengembangan
Natural Rubber Bearing untuk bantalan gedung
dimulai pada tahun 1976 di Earthquake
Research Center (EERC) yang sekarang
berganti nama menjaAi Pacific Earthquake
Engineering Research (PEER) University ofCalifomia, Berkeley, Penelitian pendahuluan
dilakukan antara EERC dan Malaysian Rubber
Prodrrcers Research Association (MRPRA) atau
Assosiasi Produsen Karet Malaysia yang
berkedudukan di Inggris. Penelitian ini
bertujuan untuk mendorong penggunaan HDNR
(High Damping Nawal Rubber) sebagai sistem
bantalan karct penahan gempa pada low-cost
building.
Indonesia sebagai anggota Lembaga
Penelitian dan Pengembangan Karet Alam
lntemasional (IRRDB), pada Ahun 1991
ditetapkan sebagai lokasi proyek percobaan
penggunaan bantalan kaxet alam penahan
gempa. Ide digunakannya bantalan karet alam
untuk meredam bahaya gempa muncul dari
Balai Penelitian Teknologi Karet (BPTK)
Bogor, sebagai upaya untuk memasyarakatkan
penggunaan karA alam di Indonesia- Dengan
digunakannya bahan tersebut akaa diperoleh dua
keuntungan. Pertam4 m€ny€lamatkan bangunan
terhadap resiko bahaya gempa. Kedu4 adanya
pemanfaatan karet alam yang merupakan salah
satu kekayaan alam Indonesia.
Atas pertimbangan hal tersebut, Balai
Penelitian Teknologi Karet (BPTK) mencoba
untuk mendirikan "demonstration building"
ahan gempa 4 lantai di desa Tanjo Resmi,
Pelabuhan Ratu-Sukabumi, Jawa BaEt. Biaya
pembangunan gedung yang bersebelahan
dengan Mess PTP XI Pelabuhan Ratu itu berasal
dari Organisasi Pengembangan Industri PBB
(IJNIDO), sedangkan untuk pelaksanaannya
ditangani oleh Assosiasi Produsen Karet
Malaysia (MRPRA).
Cr8,mbar 2. Demonstradon Buildw di Dff,,aTanjo Resmi, Pelabuhan Rah.l,Sukabumi.
Dihtapka$nya Pelabuhan Ratu
(sukabumi) sebagai lokasi pembangunan
ttdemonstration building' tahan gempa karena
ada beberapa alasar. Pertam4 lokasi dekat
dengan BPTK sehingga pemantauan dapat
dengan mudah dilahkan secara terus metr€rus.
Kedu4 jalur pantai selatan pulau jawa tergolong
daerah rawan gempa dengan ftekuansi yang
cukup tinggi, Dalam kurun waktu l0 tahun
sudah tercatat kejadian gempa sebanyak lebih
dari 200 kali. Ketig4 kondisi tanah yang ada di
lokasi tersebut sangat cocok untuk sistem
bantalan. Terdapat lapisaa karang setebal 0.5 -1.0 m, lapisan ini dibor untuk m€ndapatkan
contoh tanah yang akan diuji. Setelah diuji,
contoh tanah tersebut menunjukkan hasil untuk
kuat tekan bebas berkisar antara 45-70 Mpa.
PEI,TINFAATAN KARET AIAM SEBAGAI BlNTIUN PEN,UAN GEMPA(Iattv I thownod It & Rahnqt Pernana)
POLBAN
Desain Bangunan
Gedung yang dijadikan sebagai
"demonstation building" empat (4) lantai
tersebut mempunyai ukuran 18 x 8 meter, 12
kamar dengan dilengkapi dua (2) ternpat tidur
tiap kamarnya. Konstrulsi yang digunakan
adalah rangka beton bertulang dengan dinding
batu bata.
Struktur g€dung didesain berdasarkan
wilayah gempa 2 dan tanah keras. Nilai
koefi sien gempa diambil berdasarkan percepatan
spectra yang besarnya l/3 dari tingkat intensitas
gempa untuk gempa dengan rennt period 200
tahun.
Gambar 3. Tampak Samping "DernonsbationBuilding"
Tampak samping dari gedung dapat dilihat pada
gambar di atas, dimana berat tiap. lantai pada
tiap tingkat tertulis
Frekuensi alami dari gedung ters€but dengan
asumsi perl*akan jepit diperkirakan sebesar 1.4
Hz untuk aratr sejajar sumbu pendek bangunan,
dat 2.2 Ifz untuk arah tegak lurus sumbu
pendek bangunan.
Desair BantaLn
Salah saru oara yang paling baik dalam
memasang sistein bantalan pada suatu sbuktur
adalah dengan cara menempatkan satu buah
bantalan pada tiap kolom. Kekakuan arah
horisontal dari tiap bantalan harus
diperhihmgkan terhadap beban kolom yang ad4
agar bisa memperkeoil rangkaian translasi dan
rotasi dari sualu mode getar.
Gambar 4. D6mh Bsntalan "DemonstratioriBuildingi'
Yang harus menjadi perhatian dalam
mendesain suatu sistem bantalan adalah nilai
aktual dari beban kolom yang ada harus
dirnasukkan dalam p€rhitungan. Faktor
koamanan yang berlebihan dari kemungkinan
adanya beban hidup yang bekerja hrus
dihindari karena dapat menyebabkan nilai
PEM)NFAATAN K.IXET i4IAIl SEA/GII &,1{UUN PENAIIIN GBMPA
vot.8, No,3 Now.nb.t 2006 : 25-t3
POLBAN
kekakuan geser dari bantalan semakin besar.
Atas pertimbangan hal itu, hanya beban mati
dari kolom saja yang digunakan dalam
perhitungan agar dihasilkan frekuensi alami fs
(biasanya 0.5 Hz) untuk struktur dengan
bantalan.
Tiap bantalm harus mempunyai nilai
kekakuan geser yang biasanya berkisar + 25 %
dari nilai (2rfp)2 m", dimana m".g adalah beban
pada bantalan. Tipe bantalan yang digunakan
pada gedung lersebut adalah tipe H (didasain
untuk beban 59 ton) dan tipe S (didesain unh*beban 33 ton).
Gambar 5. Pengujian Bantalan Karet Tipe H
Desain bantalan dipilih agar mencapai nilai 100
% regangan geser pada saat d€sain l€ldutan,
sehingga untuk mencapai nilai ftekuensi alami
0.5 Hz, maka kekakuan horisontal dari bantalan
harus sebesar :
TipeH=0.59KN/mm
TipeS = 0.33 KN/mm
Dua tipe bantalan ini didapat dengan cara
memvariasikan nilai modulus geser dari karet
sehingga memungkinkan digunakarmya desain
cetakan (mould) yang sama-
Bahan Bantalsn
Karet alam, lernpeng logam dan bahan
perekat merupakan bahan baku utama yang
digunakan untuk membuat peredam gempa.
Ketiga jenis bahan baku utama tersebut adalah
RSS I Galah satu jenis bahan baku karet alanr),
baja hmak (mild steel), serta kombinasi chemlok
205 sebagai perekat dasar logam dan chernlok
220 sebagai perekat logam dengan kar*.
Gambar 6. Berbagai Jenis High DampingNatural Rubber Bearing
Khusus untuk lempeng logam, jenis baja
lunak tersebut m€njadi p€rsyaratan bagi
lempeng penguA bantalan jembatan yang secara
telatis sama peranannya dengan peredarn gempa-
Disamping itu diperlukan bahan lain untuk
penytlslm kompon yang diramu khusus, seperti
carbon black, processlng oil, seng oksid4 asam
stearat, antioksidan , accelerator dmtf,,laang.
Metodo Vulkrnlsssl
Bantalan peredam gempa terdiri atas
sulruunan berselang-seling antara lapisan karct
dan lempeng logam secara mendatar. Selain
formula kompon yang harus mem€Ntuhi syarat,
vulkanisasi untuk memperoleh sifat fisik yang
seragarn di seluruh lapisan kara menjadi sesuatu
hal yattg sulit dilakukan. untuk mengatasi
masalah t€rsebut, dilakukan proses vulkanisasi
bertahap yaitu mulai dari suhu 90"C hingga suhu
?g-E',l'I PEMINFAATAN KAREI lUM SEBIIGA] &4TIIAUN PENAT]AN CEMPA(Lutl1fi Lfrrtamad M & Rahnat Penaaa)
29
POLBAN
ll0'C sebagai suhu vulkanisasi tahap akhir.
Pengamatan suhu lapisan karet dilatsanakan
melalui tiga sursor terrnokopel di posisi yang
diharapkan dapat mewakili selunrh lapisan
karet.
Gambar 7. Posisi Sensor Termokopel I,bcUntuk Mengamati KeseragamanSuhu Selama Vulkanisasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
cara vulkanisasi yaag digunakan tersebut dapat
menghasilkan suhu yang relatif seragam di
seluruh lapisan kare( sehingga diperoleh sifat
fisik karet yang relatif seragam. Usaha untuk
mempercepat proses vulkanisasi yang
diterapkan pada bantalan yang memiliki
ketebalan tinggi, dilakukan dengan pemasangan
sumber panas tambahan berupa mantel punanas
di sekeliling cetakan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemasangan sumber panas tambahan tersebut
telah befiasil me,mperoepat waktu vulkanisasi
hingga 40 %, sifat fisik lapisan karet seragam,
dan juga dapat menghemat penggunaan tenaga
listrik sebesar 37 %.
Detail Sanbungan
Cara penempatan sistem bantalan karet
ini cukup dibenamkan tanpa dibaut (recess
connection). Cara ini mempunyai keuntugan
dari segl kemudahan dan keekonomisannya
Cara ini bisa mengurangi junlah baja yang
dibutuhkan untuk sambungan bantalan pada
stnrktu, disamping keharusan mengukur
ketEpatan lubang baut secara akurat pada pelat
bantalan selama proses pencetakan. Pada
kenyataannya pelat ujung tersebut bebas untuk
melentur yang bisa mengurangi terjadinya gaya
tarik lokal pada karet ketika terjadi defleksi
yang sangat besar.
Gambar 8. Detoiling Sambungan Pada Bantalan
Detail desain dari sambungan Yang
digunakan pada "demonstration building'
terlihat pada gambar di atas. Bantalan tlilatakkan
pada ring (wadah berbentuk cincin) yang diikat
dengan 6 buah baut pada pela! sedangkan untuk
sambungan terhadap struktur beton digunalan 4
buah studs. Studs dan baut yang dipasang harus
mempunyai diam€ter yaag cukup agar bisa
tahan tohadap gaya ges€r aktual yang
ditimbulkan oleh bantalan pada saat ferjadi
defleksi maksimum.
Sebelum dilakukan grouting pada pedestal,
dilakukan levelling terhadap pelat bagian
bawah.
PEM)NFAAI,IN KARET ALAM SBACAI MNTAI"AN PENAI N GAMPA
/o1.8, No.3 Novnbcr 20M : 25-33
POLBAN
Pada saat terjadi defleksi yang sangat besar,
baut-baut pada ring akan berdeformasi dan
ringnya sendiri akan meregang sehingga beban
horisontal yang bekerja akan didishibusikan
s€cara m€rata di antara baut tersebut.
Hal yang paling penting dalam mendesain
sambungan dari bantalan adalah bagaimana
camnya merencanakan detail . sambungan
sehingga mudah untuk mengganti bantalan yang
ada.
Analisis Struktur
Demonstration building dimodelkan
sebagai suatu sistem dengan 4 derajat
kebebasan, dimana nilai kekakuan dari sistem
bantalan diasumsikan konstan sebesar 7.9 KN/m
supaya menghasilkan frekuensi alami sebesar
0.5 Hz. Nilai redaman 9 % dari redaman kritis
merupakan harga minimum yang diharapkan,
Gambar 9. Pemodelan Struktur Pada SAP2000
Analisa dilah*an dengan menggunakan
nilai kekakuan struktur yang berbeda yaitu 1,4
llz dut 2.2 Hz. Nilai ini dihitung berdasarkan
perkiraan arah gempa terhadap dua arah sumbu
bangunan, sedangkan besamya redaman yang
diberikan oleh shuktur diasumsikan sebesar 2 o4
dari redaman kritis.
NLlink Element Sebrgsi Model Brnt lrnPemodelan bantalan karet untuk
keperluan analisis, dimodelkan sebagai Mlh*Elcment padra program SAP 2000. Fasilitas ini
digunakan unhrk momodelkan sifat nonJinier
dari elernen, Perilaku non-linier ini hanya akan
nuncul pada analisis riwayat waktu secan non-
linio. Sedangkan untuk kasus-kasus lainnya,
elemen-eletrt€n ini akan tetap berperilaku secara
linier.
Tipe Mlink Elemenr ini bisa ditentukan
sebagai sebuah Joint dwwla sistern pegasnya
dibumikan (groundeQ, atau dengan
menggambarkannya dtanhra duajoint (two joint
/iz&). Elemen ini diasumsikur mempunyai enam
buah '!egas" secara t€rpisah, dimana tiap pegas
mempunyai enam derqiat kebebasan deformasi
(yang terdiri dari aksial, geser, torsi dan lentur),
Gambar 10. Model Bantalan Kuet s€bagsiNl.ltn* Elenerrt
Semua nilai translasi, rotasi dan
deformasi yang ada dihitung berdasarkan sumbu
koordinat lokal dari elemea. Deformasi geser
dapat Grjadi akibat rotasi dan juga translasi,
Definisi ini mempunyai arti bahwa senrua
deformasi pada elemen akan bernilai nol,
lqfr'Al zBMANFAATAN K,4REr Aui4SEucAt UMALIN PEN/IIAN oEMpA(t a,8 Iluhannad M & Rthtrat Penxou)
3t
POLBAN
apabila elemen t€rsebut dimodelkar sebagai
benda kaku (ngrd b odY motion).
Rotasi yang tenadi (ra dot rz) ekan diberikan
nilai negatif untuk perhinmgan deformasi geser
dan lentur terhadap sumbu l-3. Hal ini
dimaksudkan agar pendefinisian gaya geser dan
momen tetap konsislen b€,.k Nlink element
alaupwr Frame element' Tiga dari enatn macam
deformasi diperlihatkan pada gambar 8 dan 9.
4*rn*r'Qo
Gambar I l. Deformasi tnt€mal Yang Terjadi
Ufiitk Tu'o Joint Nllink Element
Gambar 12. Tiga Dsri Enam Buah Pegas Yang'Iet&Pal P^dL Mfirt Elenent
Respon Struktur
Deformasi stnrktu akibat beban gempa
dapat dilihat pada gambar di bawah.
Gombar 13 . ResPon GaYs GernPB Pada
Stsukhlr Konvensional
Garnbar 14. ResPon GaYa Gempa Psda
Strukur D€ngan Sistem
Bar alon
FEffi KARET +LAM sr,rz.GAI B,4NIAI'IN PEMEAN GEwYot.8, No,3 [email protected] m$ : 25-t3
POLBAN
Rasio
Perc€pat n
atapltanah
Respon struktur hasil analisis
dslam tabel di bawah ini :
diperliha*an
Tabel l. Perbandingsn Respon Stsuktur"DErnonstrstion Buildlng"Terh8dap Gernpa
Berdasarkan tabel di atas, perccpatan puncak
yang ditunjuktan oleh stnrktur berbantalan karet
mempunyai nilai 5-8 kali lebih rendah dari
struktw konvensional. Sdangkan untuk
simpangan antar lantai, struktur berbantalm
mernpunyai faktor 3-5 kali lebih rendah.
Keslnpulan
o Prinsip dasar dari sistem bantalan karctpenahan gempa adalah dengan mengurangigaya gempa yang diterima oleh strukturatas, Hal ini dicapai dengan cara membuatflcksibel bidang penisah ant ra pondasidan stuk$r 8tas,
o Bantalan kar* peredam gempr tcrdiri abssusunan b€rselang-seling antara lapisankar€t dan lempengan logam secaramendatar, yang divulkanisasi seoara
bertahap dari suhu 90"C hingga llo"Cdengan menggunakan mantel pecranas disekeliling cetakur.
. Petcepatan puncak dan simpsngan anurlantai struktur berbantalan karet rrta-rata skali lebih rendah dibandingkan dengarsfirtlur konvensional
Drftrr Puctrkr
Aik€n" I.D., WIDO Yorkhop On tlse ofNatwal Pahber Beattng for Selwlc Isolatlot
of Structwes, Jakffta Octob€r 24 -26, lgg4
Clark Peter.,Respowe of Base Isotated
Butldlngs, Earthquakc Engineering Rescarc,h
Centfr, Univ€rslty of Califomiq 199?
Fuller. K.N.G.. Muhr. A.H. Cwrent Reseoch AtMRPM On fubber Beutng for SelntcIsolation, Proccodlng of Intomational Workshop
on Usc ofRubber Base Bearings for Earthquake
Protection ofBuilding Shaatog China, May 17-
19, 1994, Paper A-l I
Gunawan Achmad.. Homcokusumo. Suharto..
Jwnal Penelltlan r(arer, Balai penelitian
Tdcnologi Karct, Bogor 1996
Kelly- James. M., Base holation : Orlgtw adDevelopnent, 1948
Majalalr Konstuksi No t92.,Bangmar Tahot
Genpa, Agil,1994
Manual SAP 2000. Analysts R{eratce,
Compu*t and Sttscrircs }rc, Berteloy,
California, Rrvised EditiorU Odober, 1998
Nacin Ferzad., Sebmlc Deslgn Handbooh,
1989
r) Staf Pengrju Junsan Teknik Slpil pOLBAN
pdfi thiawd M & Rabnt pernua)
POLBAN
PETI]NJUK PENT]LISAN ARTIKEL T]NTI]K JI]RNAL POTENSI
l. Artikel merupakan hasil penelitian terapan, studi literatur, ti4iauan/rangkuman hasil
seminar/simposium/diskusi ilmiah dan sejenisnya" pikinn/gagasan inovatif' dll.
2. Artikel dikefik dengan komputer dalam format Ms Word pada kertas ukuran A4
dengan jarak baris 1r5 dan jenis huruf fimes New Roman 1l pt. Panjang
kesJturutran tulisan (artikel) maksimum 12 halaman, termasuk abstalq gambar -gambar, tabel - tabel dan daftar rujukan.
I. irtftet aitulis dalam Bahasa lndonesia atau Inggris dengan memperhatikan kaidah
- kaidah ilrniah yang telah dibakukan. Bila menggunakan islilah bahasa asing
hendaknya ditulis miring pada kata tersebut'4. Artikel disusun dengan urutan sebagai berikut :
a). Judul.Ui. uama Penulis, bila lebih dari satu (maksimu tiga penulis) hendaknya
dicantumkan berurutai ke bawah.
c). A6saak dalam Bahasa Indonesia dan Inggris, maslng - rirasing maksimum 100 *'kata.
d). Kata - kata kunci.e).Pendahuluan. ID. Isi Artikel. I tanpa nomor bab/pasalg). Kesimpulan. ) i'[i. oafta. nqukan (berisi pustaka yang dirujuk dalam uraian saja). Penulisan daftar
rujukan diurutkan seoara alfabetis berdasarkan nama belakang penulis.
5. Artiliel dikirim dalam bentuk hard copy rangkap 3 (tiga) dan file pada disket ukuran
3.5" kepada :
Redaksi Jurnal POTENSIJurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung
Jl. Gegerkalong Hilir - Ds' CiwarugaKotakPos 6468 BDCD BANDUNG
TelP/Far : (022) 2016150E-Mail: P!s!@Ps!!4!$
paling lambat empat bulan sebelum waktu terbit.
6. Redaksi berhak merubah/memporbaiki tata bahasa dad artikel yang akan dimuat
tanpa merubah isinYa.
7. Artikel yang dikiiim menjadi hak milik Redalai. Artikel yang layak untuk
diterbitkan karena keterbatasan ruang sehingga belum dapat diterbitkan, akan
dipertimbangkan untuk penerbitan selanjutnya atau dapat ditarik kembali oleh
penulisnya.g. artitet yang masuk ke redaksi akan diperiksa oleh Penyunting Ahli tentang
keabsahan, kajian substansi dan kualias dari artikel.9. Artikel belum pernah dan tidak sedang diusulkan untuk dipublikasikan pada media
ilmiah lainnya.
Yd.8, No,3, Noecrtq 2006
POLBAN