24
PENERAPAN GREETING & GROOMING Corry Artha S Amkeb, SKM

4.penerapan greeting &_grooming

Embed Size (px)

Citation preview

PENERAPAN GREETING & GROOMING

Corry Artha S Amkeb, SKM

KETERAMPILAN BERTELPON PROFESIONAL

PERAN DAN MANFAAT

• DALAM KEGIATAN BISNIS, PERANAN DAN

MANFAAT TELPON SEBAGAI ALAT KOMUNI- KASI SANGAT TERASA PENTING.

• TRANSAKSI BISNIS UMUMNYA MEMAKAI SA-RANA TELPON. BAIK SAAT DIMULAI SAMPAI DI AKHIRINYA TRANSAKSI, BAHKAN SERING KE-SELURUHAN TRANSAKSI BISNIS DILAKUKAN HANYA DENGAN SARANA TELPON, TANPA TATAP MUKA

CARA PELAYANAN TELPON YANG BURUK TENTU AKAN MEMBERI CITRA YANG JELEK.

SEBALIKNYA PELAYANAN TELPON YANG BAGUS AKAN MENCIPTAKAN CITRA YANG POSITIF DAN PROFESIONAL BAGI PERUSAHAAN SEKALIGUS SI PENELPONNYA.

CARA-CARA BERTELPON YANG BAIK, YANG POPU-LER DENGAN ISTILAH “ THE COURTESY DIAL “ PER-LU DIPRAKTEKKAN SECARA MENYELURUH DAN KONSISTEN, AGAR ANDA DAN PERUSAHAAN YANG ANDA WAKILI MENDAPAT NILAI POSITIF DI MASYA-RAKAT

Sopan Santun Percakapan Telpon

1. ANGKATLAH SEGERA

Angkat telpon yang berdering segera, jangan

menunggu deringan yang ketiga.

2. SALAM WAKTU

Ucapkan salam waktu yang sesuai secara

lengkap : Selamat pagi, Selamat siang, Selamat

sore, Selamat malam, sesuai kebiasaan positif

kita jika bertemu muka dengan orang lain.

Jangan mengatakan “halo”, “hai“, “pagi“,

“siang “, “sore”.

3. SEBUTKAN KANTOR ANDA, DAN / ATAU NAMA

ANDA

Setelah mengucapkan salam waktu, sebutkan

nama kantor Anda (jika Anda seorang Opera-

tor), atau nama bagian Anda dan/atau nama

Anda sendiri.

Sebaliknya jika si penelpon tidak menyebutkan

namanya, tanyalah dengan sopan: “boleh saya

tahu nama Bapak/ Ibu /Anda?“, atau :

“Dengan siapa saya berbicara Pak/Bu?”

4. TANYAKAN TUJUAN MENELPON

JIKA SI PENELPON TIDAK MENJELASKAN MAKSUDNYA, TANYALAH DENGAN SOPAN “BOLEH SAYA TAHU, MENGENAI APA PAK/BU ?“.

SEBALIKNYA JIKA ANDA MENJADI SI PENELPON, SETELAH MENDAPATKAN JAWABAN DARI SI PENERIMA TELPON, ANDA HARUS MENJELASKAN MAKSUD/TUJUAN ANDA MENELPON

5. BERBICARALAH YANG JELAS

BERBICARALAH DENGAN JELAS, LUGAS, DAN ASERTIF, PAKAI-LAH SUARA ANDA YANG ALAMI, JANGAN DIBUAT – BUAT DAN JANGAN MEMOTONG PEMBICARAAN ORANG LAIN

6. SIAPKAN KERTAS CATATAN DAN

BOLPEN

Siaplah selalu dengan nota/kertas catatan dan pensil/bolpen setiap Anda menerima telpon.

Jika ada yang harus dicatat, Anda tidak repot dan tidak membiarkan si penelpon menunggu

7. TUNJUKKAN PERHATIAN YANG TULUS

Beri perhatian penuh pada si pembicara, jangan bikin lawan bicara Anda bingung, kecewa, atau jengkel.

Ingat: telpon adalah alat elektronik yang cukup sensitif, sehingga bila perhatian Anda terbagi maka lawan bicara Anda dapat merasakannya

8. MINTALAH INFORMASI SELENGKAPNYA

Dengarkan baik-baik apa yang dikatakan lawan bicara Anda. Bila ada yang kurang jelas sebaiknya tanyalah langsung secara sopan dan ramah. Terutama jika ada sesuatu pesan atau permintaan, sebaiknya Anda mengulangnya.

9. SEBUTLAH NAMA LAWAN BICARA

Sebutlah nama lawan bicara Anda selama pembi-caraan berlangsung. Tanyalah namanya secara sopan jika Anda belum tahu.

Dengan menyebut nama, percakapan akan terasa lebih dekat dan hangat sekan-akan Anda berha-dapan dengan orangnya sendiri, bukan dengan mesin.

10. TAWARKAN BANTUAN SELENGKAPNYA

SESUAI YANG DIBUTUHKAN

Tawarkan selalu bantuan Anda. Jika Anda tidak bisa memberi informasi yang diinginkan penelpon, hubungkan dengan orang lain yang bisa membantu dan melayaninya. Bila telpon tersebut salah sambung, bantulah dia untuk disambungkan secara benar pada orang yang dituju.

KEBIASAAN BURUK

Kebiasaan–kebiasaan buruk yang menyimpang dari tatakrama pelayanan telpon, yang tanpa disadari se-ring kita lakukan :

1. Menggunakan atau berbicara datar tanpa tekan-an/aksen suara, seperti robot yang monoton.

2. Mengunyah permen, mengulum atau makan sesuatu yang berbunyi (krupuk, keripik, kacang goreng, dsb.)

3. Bicara terlalu cepat sehingga kurang jelas, terkesan tergesa-gesa, terkesan terpaksa/tak suka berbicara dengan lawan bicara kita.

4. Membiarkan telpon terbuka ketika berbicara

dengan orang lain (bukan si penelpon),

sehingga lawan bicara kita bingung.

5. Berbicara tidak di depan transmitter, sehingga

suara kita terdengar sayup-sayup, lirih, atau

seperti desahan mesra.

6. Berbicara sambil menghembuskan napas

berat dalam-dalam kearah transmitter,

sehingga ter-dengar seperti angin ribut

menderu bagi lawan bicara kita.

7 Berbicara buruk sebelum pesawat telpon kita tutup

dengan sempurna. Lawan bicara kita bisa mengira

kata-kata tersebut ditujukan padanya.

8. Berbicara sambil mengetukkan tangan ke badan

pesawat telpon, menendang-nendang kaki meja,

mengayun-ayun kabel telpon, dll. yang akan

membuat suara-suara gaduh yang menggang-gu.

9. Berbicara sekaligus pada dua pesawat telpon tanpa

menutup salah satu transmitter, yang akan

membingungkan lawan bicara kita.

10. Meletakkan gagang telpon kita terlalu terburu-buru,

sebelum lawan bicara kita benar-benar selesai

berbicara

EJAAN INTERNATIONAL

A ALPHAB BRAVOC CHARLIED DELTAE ECHOF FOXTROTG GOLFH HOTELI INDIAJ JULIETK KILOL LIMAM MIKE

N NOVEMBERO OSCARP PAPAQ QUEBECR ROMEOS SIERRAT TANGGOU UNIFORMV VICTORW WHISKEYX X-RAYY YANKEEZ ZEBRA

GROOMING

Grooming berasal dari kata wellgromed yang berarti berpenampilan serasi,yaitu penampilan seseorang yang terjaga dan selalu rapi. Jadi grooming dalam penampilan prima adalah penampilan diri seorang petugas yang terjaga dan selalu rapi pada saat dia bekerja memberikan pelayanan kepada customer .

Berpenampilan menarik adalah salah satu kunci sukses dalam bekerja, terutama bidang pekerjaan yang sering berhubungan dengan orang lain atau masyarakat luas, sehingga memberi respon yang positif dan percaya. Penampilan diri yang baik dan menarik, selain harus didukung oleh penampilan luar, juga harus didukung dan timbul dari dalam diri kita.

PRINSIP-PRINSIP YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM

BERPENAMPILAN YANG SERASI DAN MENARIK YAITU:

1. TaTa Cara BerBusana serasi / Berpakaian yang Baik

Cara berbusana yang baik merupakan ciri khusus, memancarkan kepribadian dan kewibawaan bagi seseorang yang memakainya, dari cara berbusana, seseorang dapat dinilai kepribadiannya, tingkat pendidikannya, lingkungan dan seleranya.

Berbusana serasi harus meliputi pula pilihan yang tepat yang berhubungan dengan kepribadian dan pembawaan si pemakai, mampu menyesuaikan dengan kebutuhan, adat-istiadat, lingkungan/suasana pada saat memakainya.

Cara berpakain yang baik bagi laki-laki menggunkaan kemeja dan celana bahan yang telah disediakan oleh Rumah Sakit. Kemeja dimasukkan dalam celana menggunakan ikat pinggang.

2. TaTa Cara Berhias serasi / Berdandan

Berhias dengan serasi dimulai dari riasan wajah (make up). Merias wajah harus dilakukan sewajar mungkin (natural) sesuai dengan kesempatan /keperluan dan pembawaan anda. Jangan berdandan terlalu menor namun jangan juga melupakan riasan sehingga wajah terlihat sangat pucat, kita wajib mengetahui cara merawat dan menata rias wajah yang tepat dan benar.

1. Pakailah alas bedak seperlunya, sekedar untuk menutup noda-noda dan ciri-ciri yang ada di wajah,

2. Make up atas mata (eyeshadow), pemerah pipi (blusson) pilihlah warna yang serasi dengan ciri pembawaan atau disesuaikan dengan warna baju,

3. Lipstik jangan terlalu tebal, warna disesuaikan dengan warna kulit, usia, waktu.

3. keLengkapan dan keserasian MeMakai aksesOris

Pernak pernik kelengkapan dalam berbusana disebut aksesoris. Pakailah perhiasan / aksesoris seperlunya saja. Misal cincin kawin bagi wanita yang sudah menikah

Macam-macam aksesoris antara lain: - kerudung sesuai dengan peraturan yang ada

(perawat hijau dan penunjang abu-abu) - Ikat pinggang (warna hitam) - Sepatu hitam

- kaos kaki (putih,hitam,abu-abu) - Jam tangan (Warna hitam ,silver)

- Anting (giwang tidak yang panjang)

4. KERAPIHAN RAMBUT

Kerapihan rambut berbeda tiap perusahaan tergantung dari kebijakan perusahaan masing-masing dan sesuai dengan fungsinya. Seluruh karyawan wanita khususnya yang langsung berhadapan dengan pasien wajib menjaga kerapian rambut.

a. Rambut panjang Wanita yang berambut panjang rambutnya harus di

harnet atau menggunakan cepol.

c. Rambut Pendek

Sedangkan wanita yang berambut pendek diatas bahu dapat digerai dan dijepit agar lebih rapi atau dapat juga menggunakan bandana berwarna hitam.

b. Memakai kerudung (wanita muslim)

Kerudung yang dipakai sesuai dengan peraturan yang ada yaitu bagi perawat berwarna hijau muda dan penunjang berwarna abu-abu.

Kerudung dimasukkan kedalam kerah baju, tidak keluar dari kerah baju.

C. Rambut Pendek (laki-laki) Rambut tidak boleh sampai menyentuh telinga,

rapi bila perlu diberi minyak rambut.