3
ASPEK AMDAL Lingkungan hidup merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk ditelaah sebelum suatu investasi atau usaha dijalankan. Oleh karena itu, sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan sebaiknya dilakukan terlebih dahulu studi tentang dampak lingkungan yang akan timbul, baik dampak sekarang maupun mendatang. Studi ini disamping untuk mengetahui dampak yang bakal timbul, juga mencarikan jalan keluar untuk mengatasi dampak tersebut. Studi inilah yang kita kenal dengan nama Analisis Dampak Lingkungan Hidup. Dalam usaha kopi yang saya jalankan ada beberapa syarat aspek AMDAL yang perlu dilengkapi diantaranya: A. Identitas pemrakarsa dan penyusun amdal 1. Pemrakarsa Nama Usaha :Creamy Coffe Alamat tempat usaha :Jln. Darussalam, Hagu Selatan, Lhokseumawe 2. Penyusun AMDAL Nama Usaha :Creamy Coffe Alamat tempat usaha :Jln. Darussalam, Lhokseumawe Nama Penanggung Jawab :Yuza Juanda Alamat Penanggung jawab :Jln. Satelit, Lhokseumawe B. Pelingkupan wilayah studi 1. Batas ekologi Yang dimaksud batas ekologis adalah ruang persebaran dampak dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan menurut media transportasi limbah (air, udara). Didalam usaha yang berbahan baku kopi dan buah ini tidak memberikan dampak buruk terhadap ekologi sekitar karena kami menggunakan bahan baku organik yang berasal dari alam, lagipula dari limbah tersebut kami pisahkan dengan

5 ASPEK AMDAL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hom

Citation preview

ASPEK AMDALLingkungan hidup merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk ditelaah sebelum suatu investasi atau usaha dijalankan. Oleh karena itu, sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan sebaiknya dilakukan terlebih dahulu studi tentang dampak lingkungan yang akan timbul, baik dampak sekarang maupun mendatang. Studi ini disamping untuk mengetahui dampak yang bakal timbul, juga mencarikan jalan keluar untuk mengatasi dampak tersebut. Studi inilah yang kita kenal dengan nama Analisis Dampak Lingkungan Hidup.Dalam usaha kopi yang saya jalankan ada beberapa syarat aspek AMDAL yang perlu dilengkapi diantaranya:A. Identitas pemrakarsa dan penyusun amdal1. Pemrakarsa

Nama Usaha

:Creamy CoffeAlamat tempat usaha:Jln. Darussalam, Hagu Selatan, Lhokseumawe2. Penyusun AMDAL

Nama Usaha

:Creamy Coffe

Alamat tempat usaha

:Jln. Darussalam, LhokseumaweNama Penanggung Jawab:Yuza Juanda

Alamat Penanggung jawab:Jln. Satelit, LhokseumaweB. Pelingkupan wilayah studi

1. Batas ekologi

Yang dimaksud batas ekologis adalah ruang persebaran dampak dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan menurut media transportasi limbah (air, udara).Didalam usaha yang berbahan baku kopi dan buah ini tidak memberikan dampak buruk terhadap ekologi sekitar karena kami menggunakan bahan baku organik yang berasal dari alam, lagipula dari limbah tersebut kami pisahkan dengan limbah limbah anorganik seperti sampah sampah cup plastik misalnya.2. Batas sosialYang dimaksud batas sosisal adalah ruang disekitar rencana dan/atau kegiatan yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan, sesuai dengan dinamika.C. Isi laporan AMDALPada bagian ini akan diberikan kerangka tertulis tiga macam dokumen AMDAL, yaitu dokunen AMDAL, RPL dan RKL.

Dokumen rencana kelola lingkungan (RKL) Beberapa penjelasan mengenai dokumen RKL disajikan berikut ini. Lingkup Rencana Pengelolaan Lingkungan ( RKL ) mnerupakan dokumen yang memuat upaya - upaya mencegah, mengendalikan, dan menanggulangi dampak penting lingkungan yang bersifat negatif dan meningkatkan dampak positif sebagai akibat dari suatu rencana usaha atau kegiatan. Dalam pengertian tersebut upaya pengelolaan lingkungan menbcakup empat kelompok aktivitas :

1. Pengelolaan lingkungan yang bertujuan untuk menghindari atau mencegah dampak negatif lingkungan melalui pemilihan atas alternatif, tata letak (tata ruang mikro ) lokasi, dan rancang bangun proyek.

2. Pengelolaan lingkungan yang bertujuan menanggulangi, meminimalisasi,atau mengendalikan dampak negatif baik yang timbul di saat usaha atau kegiatan beroperasi, maupun hingga saat usaha atau kegiatan berakhir misalnya rehabilitasi lokasi proyek.

3. Pengelolaan lingkungan yang bersifat meningkatkan dampak positif sehingga dampak tersebut dapat memberikan manfaat yang lebih besar baik kepada pemprakarsa maupun pihak lain terutama masyarakat yang turut menikmati dampak positif tersebut.

4. Pengelolaan lingkungan yang bersifat memberikan pertimbangan ekonomi lingkungan sebagai dasar untuk memberikan kompensasi atas sumberdaya tidak dapat pulih, hilang atau rusak (baik dalam arti sosial ekonomi dan atau ekologis)sebagai akibat usaha atau kegiatan.