32
56 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian. Penggunaan sebuah metode dalam penelitian bertujuan agar dapat memperoleh data yang akhirnya akan mengungkap permasalahan yang hendak diselesaikan. Sugiyono (2009:2) berpendapat: “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Mengenai bentuk dan jenis metode penelitian yang digunakan dalam sebuah penelitian biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah causal- comparative research. Fraenkel & Wallen (1992:317) mengungkapkan : Causal-comparative research allows researchers to investigate the possibility of causal relationship among variables that cannot, as in experimental research, be manipulated. In a causal-comparative study, two groups that are different on particular variable are compared on another variable. Penelitian kausal-komparatif memungkinkan peneliti untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat antara variabel, dalam studi kausal- komparatif, dua kelompok yang berbeda pada variabel tertentu dibandingkan pada variabel lain. Fraenkel & Wallen (19922:317) juga mengungkapkan, karena kejadian atau variabel bebas yang mempengaruhi telah dilaksanakan atau telah terjadi, penelitian causal-comparative disebut juga sebagai penelitian ex post

5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

  • Upload
    lydan

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

56

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan

sebuah penelitian. Penggunaan sebuah metode dalam penelitian bertujuan agar

dapat memperoleh data yang akhirnya akan mengungkap permasalahan yang

hendak diselesaikan. Sugiyono (2009:2) berpendapat: “Metode penelitian pada

dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu.” Mengenai bentuk dan jenis metode penelitian yang digunakan

dalam sebuah penelitian biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai

dalam sebuah penelitian.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah causal-

comparative research. Fraenkel & Wallen (1992:317) mengungkapkan :

Causal-comparative research allows researchers to investigate the possibility of causal relationship among variables that cannot, as in experimental research, be manipulated. In a causal-comparative study, two groups that are different on particular variable are compared on another variable.

Penelitian kausal-komparatif memungkinkan peneliti untuk menyelidiki

kemungkinan hubungan sebab akibat antara variabel, dalam studi kausal-

komparatif, dua kelompok yang berbeda pada variabel tertentu dibandingkan pada

variabel lain. Fraenkel & Wallen (19922:317) juga mengungkapkan, karena

kejadian atau variabel bebas yang mempengaruhi telah dilaksanakan atau telah

terjadi, penelitian causal-comparative disebut juga sebagai penelitian ex post

Page 2: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

57

facto. Seperti diungkapkan oleh Fraenkel & Wallen (19922:317) bahwa, “since

both the effect(s) and the all alleged cuse(s) have already occurred, and hence are

studied in retrospect, causal comparative research is also referred to sometimes

as ex post facto (from the latin for "after the fact") research”. Hal ini senada

dengan yang diungkapkan oleh Nazir (2005:59), metode penelitian komparatif

adalah bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian

telah selesai atau sudah berlangsung. Peneliti dapat melihat akibat dari satu

fenomena dan menguji hubungan sebab akibat dari data-data yang tersedia.

Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi ada

variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi),

(Sugiyono, 2009:59). Komparatif yaitu membandingkan keberadaan satu variabel

atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda. Metode kausal-komparatif

dasar melibatkan memilih dua atau lebih kelompok yang berbeda pada variabel

tertentu dan membandingkan mereka pada variabel atau variabel lain. (Fraenkel &

Wallen, 1993:321).

Desain dasar penelitian kausal komparatif meliputi pemilihan atau lebih

kelompok yang berbeda berdasarkan variabel tertentu yang menjadi perhatian dan

membandingkannya berdasarkan variabel atau beberapa variabel lainnya (Adang

Suherman, 2002:18). Selanjutnya Adang Suherman (2002:18-19) juga

menjelaskan bahwa “kelompok dibedakan melalui satu dari dua cara : (a) satu

kelompok memiliki karakteristik yang tidak dimiliki kelompok lainnya atau (b)

kelompok dibedakan berdasarkan karakteristiknya”. Basic causal-comparative

Page 3: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

58

desain ini disebut juga desain kelompok criteria, seperti terlihat dalam gambar 3,1

berikut :

Dalam penelitian ini penulis membandingkan kelompok siswa yang

diberikan program pengembangan gerak dengan kelompok siswa tidak memiliki

program pengembangan gerak.

Sedangkan bentuk desain penelitian Fraenkel & wallen menggambarkannya

dalam gambar 3.1.

Group Variabel independen Variabel dependen

(a) I C

(Group possesses characteristic)

O

(measurement)

II -C

(Group does not possesses

characteristic)

O

(measurement)

(b) I ��

(Group possesses characteristic 1)

O

(measurement)

II ��

(Group possesses characteristic 2)

O

(measurement)

Gambar 3.1. The Basic Causal Comparative Design Sumber : (Fraenkel & wallen, 1993:321)

Dalam penelitian ini penulis membandingkan kelompok siswa yang

diberikan program pengembangan gerak dengan kelompok siswa tidak memiliki

program pengembangan gerak terhadap keterampilan gerak dasar dan empati pada

siswa sekolah dasar kelas rendah. Berdasarkan bentuk desain dasar penelitian

kausal komparatif tersebut maka penulis mengacu pada cara (a). Sehingga dapat

digambarkan sebagai berikut :

Page 4: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

59

Kelompok Variabel independen Variabel dependen

I C

(Kelompok Program Ruang Busa)

O

(Keterampilan Gerak Dasar

& Empati)

II -C

(Kelompok Tanpa Program Ruang Busa)

O

(Keterampilan Gerak Dasar

& Empati)

Gambar 3.2 Desain Penelitian

Untuk mempermudah pelaksanaan penelitian maka penulis membuat

rancangan kerja untuk mempermudah langkah penulis dalam pelaksanaan

penelitian. Langkah-langkah penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai

berikut. :

1) Pertama menentukan sampel dari populasi. Langkah pengambilan sampel

dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, di mana dari

populasi yang ada diambil sesuai dengan karakteristik sampel yang telah

ditetapkan sebelumnya.

2) Melakukan observasi ke lapangan, dilakukan untuk mengetahui kondisi dan

situasi program yang dilakukan oleh sekolah.

3) Melakukan tes kemampuan gerak siswa setelah program pengembangan gerak

siswa selesai dan memberikan angket empati untuk mengukur empati siswa.

4) Berdasarkan data-data yang telah diperoleh maka dilakukan pengolahan dan

analisis data sehingga hasilnya dapat ditafsirkan, pengolahan data dilakukan

dengan menggunakan software pengolah data statistik SPSS. Hasil pengolahan

data dapat dilihat di Bab IV.

Page 5: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

60

5) Sebagai langkah terakhir adalah membuat kesimpulan yang didasarkan pada

hasil pengolahan dan analisis data. Kesimpulannya dapat dilihat di Bab V.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:117). Jadi

populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda alam lain. Populasi juga

bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi

seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Menurut Sudjana (2005:5) populasi adalah keseluruhan subjek atau objek

penelitian dapat berupa manusia (siswa, penduduk), benda (buku, gedung),

perbuatan (pembelajaran, pengelolaan), peristiwa (kecelakaan lalu lintas, bencana

alam). Populasi dalam penelitian ini adalah 210 orang siswa sekolah dasar Talenta

Taman Kopo Indah III Kabupaten Bandung yang melakukan kegiatan belajar

mengajar dengan menganut sistem full day.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi (subjek atau objek) penelitian (Sudjana

2005 :5). Sugiyono (2009), juga mengungkapkan sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar,

dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misal

karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,

Page 6: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

61

kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang

diambil dari populasi harus betul-betul representatif.

Teknik pengambilan sampling yang digunakan yaitu non probability

sampling. Non probability sampling adalah tehnik pengambilan sampel yang tidak

memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2009:122). Sugiyono (2006:119) menjelaskan

bahwa, “teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu

Probability Sampling dan Nonprobability Sampling. ”

Mengenai probability sampling Sugiyono (2009:120) menjelaskan bahwa,

“Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan

peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi

anggota sampel.” Cara ini dilakukan agar setiap anggota populasi mendapatkan

kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel dalam penelitian. Selain itu juga

agar pengambilan sampel tidak ada kerancuan atau berdasakan subjektivitas,

tetapi berdasarkan objektivitas. Sedangkan tehnik yang digunakan yaitu sampling

purposive, Sugiyono (2009) mengungkapkan sampling purposive adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas rendah (kelas-2 SD) sekolah

dasar Talenta Kabupaten Bandung dan sebagai kelompok pembandingnya adalah

siswa sekolah dasar Al-Irsyad Kota Bandung yang sama-sama menganut sistem

fullday. Alasan peneliti menggunakan tehnik sampling purposive adalah sesuai

dengan karakteristik sampel yang menjadi objek penelitian, yaitu sebagai berikut :

Page 7: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

62

1. Sekolah Dasar Talenta adalah sekolah yang menganut sistem fullday dan

merupakan sekolah yang menerapkan program ruang busa dalam kurikulum

sekolah.

2. Program ruang busa diberikan hanya untuk siswa kelas rendah yaitu hanya

kelas satu & kelas dua, sehingga penulis menetapkan siswa kelas dua sebagai

sampel dengan alasan bahwa siswa kelas dua telah mendapatkan program

pengembangan gerak selama 2 tahun.

3. Perkembangan gerak dasar dan kemampuan sosial dimulai sejak usia dini,

sehingga usia sekolah dasar kelas 2 merupakan usia yang perlu diberikan

perhatian yang lebih.

C. Operasional Variabel

Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau

obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu

obyek dengan obyek yang lain, (Hacth dan Farhady 19981, dalam Sugiyono,

2009:60). Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka

macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:

1. Variabel independen atau variabel yang mempengaruhi dalam penelitian ini

yaitu program ruang busa.

2. Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas, (Sugiyono, 2009:61). Variabel dependen

dalam penelitian ini adalah keterampilan gerak dasar dan empati siswa sekolah

dasar.

Page 8: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

63

D. Instrumen Penelitian

Instrument yang di gunakan penulis untuk kemampuan gerak dasar yaitu

teknik observasi dan evaluasi gerak dasar yang berisikan beberapa gerak dasar

yang cenderung dilakukan anak dalam kehidupan sehari-hari. Instrumen ini

dikembangkan oleh Adang Suherman (2008), dimana terdapat 5 instrumen untuk

observasi gerak dasar, yaitu : lari, lompat, lempar, menangkap, dan menendang.

Beberapa alasan penentuan gerak dasar di atas Adang Suherman (2008)

mengungkapkan sebagai berikut :

1. Gerak dasar tersebut cenderung merupakan gerak dasar utama yang sangat

penting untuk perkembangan gerak lebih lanjut.

2. Gerak dasar tersebut cenderung digunakan siswa dalam kehidupan sehari-hari.

3. Gerak dasar tersebut potensial dapat dijadikan item tes objektif

4. Gerak dasar tersebut mampu membedakan perkembangan gerak siswa yang

memiliki keterlambatan dan keistimewaan.

Berikut adalah format instrumen observassi gerak dasar :

a. Instrumen Obsevasi Gerak Dasar

1) Lari

Nama siswa : ...................................................... tgl/bln/th lahir:.......................

• Posisi observasi :

Gerak dasar lari diobservasi dari dua posisi, yaitu dari samping dan dari

belakang. Observasi dari samping dilakukan kira-kira berjarak 7 meter

ditujukan untuk mengamati gerakan lengan dan tungkai dari samping.

Observasi dari belakang ditujukan untuk mengobservasi gerakan tungkai

Page 9: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

64

dari belakang. Anak harus start dan finish pada garis yang sudah

ditetapkan. Agar larinya maksimal anak dapat diamati dalam situasi

kompetisi. Sebaiknya jarak harus cukup jauh agar mencapai kecepatan

maksimal namun jangan sampai anak kelelahan. Waktu istirahat yang

cukup harus diberikan diantara waktu percobaan.

• Aba-aba : pada saat mendengar aba-aba “YA”, ibu/bapa ingin anda berlari

secepat-cepatnya menuju (pohon,garis, dsb). Siaap, ya!

• Beberapa pertimbangan :

� Observasi memiliki cukup banyak waktu mengobservasi gerakan

lari siswa (tidak pada saat akselerasi maupun finish)

� Untuk menghindari kelelahan, jarak lari anak dibawah enam tahun

antara 5-8 meter.

Tabel 3.1 Instrumen Observasi Lari

KOMPONEN ASPEK

OPTION GERAKAN YA TIDAK

TUNGKAI panjang dan kecepatan langkah maksimal DARI SAMPING Fase melayang terlihat jelas

Kaki tumpu merentang secara penuh

betis kaki ayun bergerak sejajar dengan tanah

LENGAN lengan mengayun secara vertikal berlawanan dengan tungkai

kedua lengan membengkok membentuk sudut 90 derajat

TUNGKAI gerakan memutar pada saat recovery tungkai dan kaki sangat kecil

DARI BELAKANG

TOTAL SKOR

%

STATUS AWAL/TRANSISI/MATANG

Page 10: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

65

Gambar. 3.3 Gerakan Berlari

• Tingkat kemampuan :

� Awal : apabila kemampuannya (total skor) kurang dari 50%

� Transisi : apabila kemampuannya (total skor) lebih dari 50% dan <

100%

� Matang : apabila kemampuannya (total skor) 100%

2) Lompat

Nama siswa : .................................................... tgl/bln/th lahir:...........................

• Posisi observasi :

Observasi gerak dasar melompat dilakukan dari sisi yang dirasakan

nyaman bagi observer. Pelaku memulai lompatan dari posisi relaks dengan

kedua ujung jari kaki menempel pada garis start. Perhatian harus

ditekankan agar siswa tidak start dari posisi yang tidak nyaman.

• Aba-aba : pada saat mendengar aba-aba “ya”, ibu/bapa ingin anda

melompat dengan keduan kaki sejauh-jauhnya. Siaaaap ya!

• Beberapa pertimbangan :

Page 11: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

66

Lompatan dilakukan pada tempat yang aman, dimatras, atau permukaan

lunak. Lompatan dimulai dari tanda start, lebih baik apabila diberi gambar

dua telapak kaki.

Tabel 3.2 Instrumen Observasi Lompat

Gambar.3.4. Gerakan Melompat

KOMPONEN

ASPEK

OPTION

GERAKAN YA TIDAK

Mengayun tinggi ke belakang untuk memaksimalkan lompatan

LENGAN Selama take off (tinggal landas) ayunan ke depan dan ke atas dengan menggunakan kekuatan

Lengan dipertahankan tinggi selama gerakan melompat

TOGOK Togok cenderung condong ke depan kira-kira 45 derajat

Melompat ke depan buka ke atas

Bengkokkan tungkai konsisten dengan sudut yang tajam TUNGKAI DAN PAHA

Take off dilakukan dengan pelurusan sendi paha, lutut, dan angkle secara penuh Sebelum mendarat, paha parallel dengan tanah sementara kaki bagian bawah menggantung secara vertical

Berat badan saat mendarat berada di depan

TOTAL

SKOR

%

STATUS AWAL/TRANSISI/MATANG

Page 12: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

67

• Tingkat kemampuan :

� Awal : apabila kemampuannya (total skor) kurang dari 50%

� Transisi : apabila kemampuannya (total skor) lebih dari 50% dan <

100%

Matang : apabila kemampuannya (total skor) 100%

3) Lempar

Nama siswa : .................................................. tgl/bln/th lahir:...........................

• Posisi observasi :

Gerak dasar lempar dilakukan dari sisi tangan lempar pelempar. Namun

demikian jangan sampai mengganggu kenyamanan pelempar untuk

melakukan lemparan.

• Aba-aba : pada saat mendengar aba-aba “YA”, ibu/bapa ingin anda

melempar bola ini sejauh-jauhnya. Siaap, ya!

• Beberapa pertimbangan :

Lemparan dilakukan di tempat luas, tidak licin, dengan menggunakan bola

yang nyaman dipegang siswa. Bola dapat diganti dengan bola yang

berisikan pasir yang tidak memantul namun nyaman dipegang siswa.

Page 13: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

68

Tabel 3.3 Instrumen Observasi Lempar

Gambar .3.5 Gerakan Melempar

• Tingkat kemampuan :

� Awal : apabila kemampuannya (total skor) kurang dari 50%

� Transisi : apabila kemampuannya (total skor) lebih dari 50% dan <

100%

� Matang : apabila kemampuannya (total skor) 100%

KOMPONEN

ASPEK

OPTION

GERAKAN YA TIDAK

LENGAN Lengan lempar diayunkan ke belakang dalam proses persiapan

Sikut lengan yang satu lagi diangkat untuk mengimbangi gerakan lengan lempar

Sikut lempar bergerak merentang ke depan secara horizontal

Lengan bagian atas berputar membentuk gerakan lacutan diakhiri dengan ibu jari menghadap ke bawah

TOGOK Togok bergerak menyamping sejajar dengan arah lempar pada saat gerakan persiapan

Bahu lengan lempar turun lebih rendah pada saat persiapan

Putaran tubuh diawali dari panggul, paha, tungkai, dan bahu pada saat gerakan melempar

TUNGKAI Berat badan berada pada kaki belakang pada saat gerakan persiapan

DAN KAKI Segera setelah berat badan pindah ke kaki depan dilanjutkan dengan gerakan langkah oleh kaki belakang

TOTAL

SKOR

%

STATUS AWAL/TRANSISI/MATANG

Page 14: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

69

4) Menangkap

Nama siswa : ................................................... tgl/bln/th lahir:...........................

• Posisi observasi :

Observasi gerak dasar menengkap dilakukan dari depan siswa dengan

posisi menghadap siswa. Observer melakukan lemparan dari bawah, bola

yang dilempar kecil dan lunak, lemparan kira-kira setinggi dada siswa

dengan jarak kira-kira 3 m.

• Aba-aba : ibu/bapa ingin anda menangkap bola ini manakala ibu/bapa

lemparkan bola pada anda. Siaap, ya!

• Beberapa pertimbangan :

Berat dan besar bola merupakan factor penting, untuk itu gunakan bola

yang lunak, tidak terlalu berat, kurang lebih sebesar bola tenis, lemparan

terlalu tinggi atau rendah harus diulang.

Tabel 3.4 Instrumen Observasi Menangkap

KOMPONEN

ASPEK

OPTION

GERAKAN YA TIDAK

KEPALA Kepala menghadap ke depan dengan mata fokus pada gerakan bola yang akan ditangkap Kedua lengan bagian atas rilek di samping badan sementara itu lengan bagian bawah menjulur di depan badan

LENGAN Kedua lengan mengeper untuk menyerap berat bola

Gerakan kedua lengan sesuai dengan gerakan bola

Kedua ibu jari sejajar bersebelahan satu sama lainnya

TANGAN Kedua tangan menangkap bola dengan tepat secara bersamaan

Semua jari tangan bergerak menangkap bola secara efektif

TOTAL

SKOR

%

STATUS AWAL/TRANSISI/MATANG

Page 15: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

70

Gambar.3.6 Gerakan Menangkap

• Tingkat kemampuan :

� Awal : apabila kemampuannya (total skor) kurang dari 50%

� Transisi : apabila kemampuannya (total skor) lebih dari 50% dan <

100%

� Matang : apabila kemampuannya (total skor) 100%

5) Menendang

Nama siswa : .................................................... tgl/bln/th lahir:...........................

• Posisi observasi :

Observasi gerak dasar menengkap dilakukan dari sisi kaki tending siswa

dengan jarak yang dirasakan nyaman bagi observer.

• Aba-aba : pada saat mendengar aba-aba “ya”, ibu/bapa ingin anda

menendang bola ini sekeras-kerasnya dan sejauh-jauhnya. Siaaaap ya!

• Beberapa pertimbangan :

Gunakan bola yang lunak agar anak tidak merasa takut dalam melakukan

geralan menendang. Besar bola kira-kira sebesar bola voli. Tempatkan

Page 16: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

71

anak dibelakang bola kira-kira sejauh satu langkah. Menendang tidak

harus diawali dengan lari awalan

Tabel 3.5 Instrumen Observasi Menendang

Gambar.3.7. Gerakan Menendang

• Tingkat kemampuan :

� Awal : apabila kemampuannya (total skor) kurang dari 50%

� Transisi : apabila kemampuannya (total skor) lebih dari 50% dan <

100%

� Matang : apabila kemampuannya (total skor) 100%

KOMPONEN

ASPEK

OPTION

GERAKAN YA TIDAK

Kedua lengan mengayun secara berlawanan pada proses gerak menendang LENGAN DAN TOGOK Togok membengkok pada bagian pinggang pada proses gerak lanjut

Gerakan kaki tending dimulai dari pangkal paha

TUNGKAI Kaki tumpu ditekuk sedikit pada saat kaki tending kontak bola

Kaki tendang mengayun maksimal

Gerak lanjut kaki tendang tinggi, tumit kaki tumpu terangkat

TOTAL

SKOR

%

STATUS AWAL/TRANSISI/MATANG

Page 17: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

72

b. Modifikasi Angket Empati

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang dilakukan sebagai acuan

untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,

sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan

data kuantitatif ( Sugiyono, 2009:133). Sedangkan untuk mengukur aspek-aspek

psikologis dengan menggunakan angket empati dari (Albert Mehrabian dan

Norman Epstein) yang sudah dimodifikasi dengan skala Guttman, dalam skala

Guttman hanya ada dua interval yaitu “setuju” atau “tidak setuju” atau “Ya” atau

“Tidak”. Penelitian menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin

mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan

(Sugiyono, 2009:139). Skala guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan

ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk checklist. Jawaban dapat dibuat skor

tertinggi satu dan terendah nol. Misalnya untuk jawaban setuju diberi skor 1 dan

tidak setuju diberi skor 0, Analisa dilakukan seperti pada skala Likert.

Adapun langkah-langkah dalam penyusunan instrumen penelitian, penulis

merumuskannya sebagai berikut:

1. Membuat dan menyusun kisi-kisi angket tes sikap terhadap aktivitas jasmani.

2. Membuat dan menyusun skala penilaian dari tes sikap yang berpatokan

kepada sub komponen yang telah dibuat. Mengenai pembuatan soal yang

mengacu pada sub komponen, Surakhmad (1989:184) mengemukakan sebagai

berikut:

a. Rumuskan setiap pernyataan sejelas-jelasnya dan seringkas-ringkasnya.

b. Mengajukan pernyataan-pernyataan yang memang dapat dijawab oleh responden, pernyataan mana yang menimbulkan kesan agresif.

Page 18: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

73

c. Sifat pernyataan harus bersifat netral dan objektif d. Mengajukan hanya pernyataan yang jawabannya tidak dapat diperoleh

dari sumber lain.

Berdasarkan penjelasan diatas bahwa untuk instrument angket empati,

penulis mengacu pada skala yang di kembangkan oleh Albert Mehrabian dan

Norman Epstein. Skala yang diutarakan oleh Albert Mehrabian dan Norman

Epstein (1971) adalah sebagai berikut ; (1) Kerentanan terhadap pengaruh

emosional, (2) Apresiasi terhadap perasaan orang lain yang tidak dikenal, (3)

Reaksi emosional yang berlebihan, (4) Kecenderungan untuk tergerak berdasarkan

pengalaman emosional positif orang lain, (5) Kecenderungan untuk tergerak

berdasarkan pengalaman emosional negatif orang lain, (6) Kecenderungan

memiliki rasa simpati, dan (7) Kesediaan untuk berhubungan dengan orang lain

yang memiliki masalah.

Penulis menyusun angket sebanyak 42 butir pernyataan, yang terdiri atas 21

pernyataan positif dan 21 pernyataan negatif. Setiap nomor soal pada setiap

komponen di random atau diacak untuk mencegah terjadinya bias dalam

pengumpulan data.

Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Empati

Teori Albert Mehrabian dan Norman Epstein

Variabel Sub Variabel NO SOAL

+ -

Empati Kerentanan terhadap pengaruh

emosional

10,5,27 20,4,24

Page 19: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

74

Apresiasi terhadap perasaan orang lain

yang tidak dikenal

28,1,18 15,3,11

Reaksi emosional yang berlebihan 8,9,17 23,2,34

Kecenderungan untuk tergerak

berdasarkan pengalaman emosional

positif orang lain

14,7,35 22,6,36

Kecenderungan untuk tergerak

berdasarkan pengalaman emosional

negatif orang lain

16,19,37 30,13,38

Kecenderungan memiliki rasa simpati 31,29,39 26,33,40

Kesediaan untuk berhubungan dengan

orang lain yang memiliki masalah

12,25,41 21,32,42

c. Uji Coba Instrumen

Sebuah instrumen dapat digunakan dalam penelitian apabila instrumen

tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Oleh karena itu, perlu

dilakukan pengujian terhadap instrumen yang dibuat dengan cara diuji coba. Uji

coba dilakukan pada tanggal 15 Desember 2010 di SDN Cibiru, uji coba

diberikan pada 30 orang responden .

1. Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Empati

Setelah pelaksanaan uji coba angket, selanjutnya penulis menentukan kadar

validitas dan reliabilitas terhadap setiap butir pernyataan dari responden.

Mengenai validitas ini Sugiyono (2009:173) menjelaskan bahwa, “Instrumen yang

valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu

valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa

Page 20: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

75

yang seharusnya diukur.” Dengan kata lain, sebuah alat ukur harus dapat

dipercaya dan diakui oleh banyak orang bahwa alat ukur tersebut layak digunakan

untuk mengukur.

Adapun langkah yang ditempuh dalam menentukan validitas dan reliabilitas

instrumen adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis dan menyeleksi angket dari kemungkinan adanya butir soal yang

tidak dijawab oleh responden.

2. Memberikan skor pada masing-masing pernyataan setiap responden.

3. Memasukkan atau meng-input data yang diperoleh pada program komputer

Microsoft Excel.

4. Selanjutnya data tersebut diolah dengan teknik person correlation pada

Statistical Product and Service Solution (SPSS) Seri 17

Pengujian validitas tiap butir soal digunakan analisis item, yaitu

mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap

skor butir. Masrun (1979) dalam Sugiyono (2009:188) menyatakan bahwa,

“Teknik korelasi untuk menentukan validitas item ini sampai sekarang merupakan

teknik yang paling banyak digunakan.” Korelasi yang digunakan adalah korelasi

Pearson Moment, yaitu mengkorelasikan antara skor tiap butir dengan skor total.

Berdasarkan analisis validitas instrumen dari setiap butir penelitian yang

berjumlah 42 butir pertanyaan dan pernyataan, diperoleh 25 butir soal yang valid

yang mewakili. Berikut penulis sajikan hasil uji coba instrument:

Page 21: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

76

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Instrumen

No Pernyataan Pernyataan Pearson

Correlation Sig.(2-tailed) Keterangan

+/-

1 Saya turut merasa sedih melihat korban banjir pada acara televise

+ 0.509

0.004 Valid

2 Saya marah ketika seseorang mencorat-coret buku saya

- 0.325 0.080 Tidak Valid

3 Orang –orang yang saya lihat di tempat umum terlihat tenang dan ramah

- 0.391 0.033 Tidak Valid

4 Saya biasa saja ketika teman sedih - 0.303 0.104 Tidak Valid

5 Saya turut merasa risau ketika teman-teman di kelas merasa gelisah

+ 0.518 0.003 Valid

6 Saya merasa tidak senang ketika teman-teman tertawa

- 0.312 0.93 Tidak Valid

7 Saya suka melihat orang membuka hadiah + 0.285 0.127 Tidak Valid

8 Lagu yang dinyanyikan itu membuat saya merasa bersemangat

+ 0.508 0.004 Valid

9 Saya merasa ikut bersedih ketika menyampaikan kabar buruk kepada teman

+ 0.520 0.003 Valid

10 Teman-teman sekelas membuat saya merasa senang dan sedih

+ 0.484 0.007 Valid

11 Teman penyendiri mungkin punya sifat tidak ramah

- 0.312 0.093 Tidak Valid

12 Saya senang menghibur teman yang sedang sedih

+ 0.432 0.017 Valid

13 Saya akan membenci teman ketika ia berbuat tidak baik terhadap orang lain

- 0.124 0.545 Tidak Valid

14 Saya gembira ketika sahabat saya menjadi juara kelas

+ 0.275 0.141 Tidak Valid

15 Saya tidak suka melihat orang manja terhadap orang tuanya

- 0.055 0.131 Tidak Valid

16 Saya ikut bersedih melihat orang lain menangis

+ 0.444 0.014 Valid

17 Saya sangat senang karena menjadi juara kelas

+ 0.512 0.004 Valid

18 Mengikuti prilaku dalam film Upin-Ipin adalah sesuatu yang agak bodoh

+ 0.540 0.002 Valid

19 Saya sangat marah ketika melihat orang diperlakukan tidak baik

+ 0.430 0.018 Valid

20 Ketika tidak mengerjakan pekerjaan rumah saya tidak takut dimarahi ibu guru meskipun semua teman-temanku merasa

+ 0.431 0.017 Valid

Page 22: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

77

takut

21 Saya malas menghibur teman yang sedang sedih

- 0.524 0.003 Valid

22 Saya merasa tidak senang melihat teman mendapatkan nilai ulangan yang bagus

- 0.462 0.010 Valid

23 Saya tidak suka jika seorang teman menirukan gaya bicara Upin-Ipin

- 0.444 0.14 Valid

24 Saya tidak menghiraukan permintaan teman yang meminta bantuan

- -0.022 0.909 Tidak Valid

25 Saya menanyakan kabar teman karena ia tidak masuk sekolah karena sakit

+ 0.638 0.000 Valid

26 Saya tidak mengerti mengapa seorang teman merasa sangat sedih

- 0.415 0.022 Valid

27 Saya sangat sedih ketika melihat seekor binatang kesakitan

+ 0.214 0.256 Tidak Valid

28 Saya turut sedih melihat orang yang mengemis di tengah keramaian

+ 0.378 0.040 Tidak Valid

29 Saya sedih melihat seorang kakek yang sudah tidak berdaya

+ 0.192 0.308 Tidak Valid

30 Saya merasa biasa saja ketika ada teman yang mengganggu saat saya mengerjakan tugas

- 0.298 0.109 Tidak Valid

31 Saya sangat sedih melihat seorang pengemis dijalan

+ 0.447 0.013 Valid

32 Ketika akan bermain saya tidak mengajak teman yang terlihat murung dan sedih

- 0.295 0.113 Tidak Valid

33 Membantu teman mengerjakan pekerjaan rumah sama saja dengan membiarkan ia mencontek

- 0.366 0.047 Tidak Valid

34 Saya marah ketika teman sekelas mengganggu

- 0.247 0.188 Tidak Valid

35 Saya ikut gembira ketika tim sepakbola sekolah saya menang

+ 0.488 0.006 Valid

36 Saya tidak senang mendengar teman sekelas bernyanyi

- 0.407 0.026 Valid

37 Saya tidak senang melihat teman sekelas merusak pohon di halaman sekolah

+ -0.059 0.757 Tidak Valid

38 Saya tidak peduli melihat teman sekelas membuang sampah sembarangan

- 0.447 0.013 Valid

39 Saya senang membantu korban banjir dengan menyumbang uang

+ 0.571 0.001 Valid

40 Saya tidak senang melihat teman sekelas menangis

- 0.136 0.473 Tidak Valid

41 Saya merasa senang membantu teman yang mengalami kesulitan

+ -0.149 0.431 Tidak Valid

Page 23: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

78

42 Saya tidak suka belajar dengan teman yang bodoh

- 0.518 0.003 Valid

Keterangan:

1) Jika koefisien korelasi (Pearson correlation) > 0,3 dinyatakan valid

2) Jika koefisien korelasi (Pearson correlation) < 0,3 dinyatakan tidak valid

3) Jika nilai Sig. (2-tailed) > 0,05 maka item tes tidak valid

4) Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 maka item tes valid

Hasil analisis secara lengkap mengenai uji validitas instrumen angket,

penulis sajikan pada bagian lampiran.

Selanjutnya item pernyataan yang valid tersebut diuji tingkat reliabilitasnya.

Uji reliabilitas dilakukan dengan teknik belah dua, yaitu membagi item soal yang

valid ke dalam dua kelompok ganjil dan genap atau belah dua (split half).

Selanjutnya skor total kelompok ganjil dan genap dicari korelasinya.

Adapun hasil uji reliabilitas pada uji coba instrumen yang ke-1 diperoleh

reliabilitas dengan Cronbach’ Alpha 0.816 yang terdiri atas 25 item soal.

Berdasarkan kriteria keputusan bahwa apabila Cronbach’ Alpha > 0,6 maka

instrumen dinyatakan reliabel. Berikut adalah tabel 3.4 hasil uji reliabilitas ke-1

dengan analisis data SPSS Serie-17.

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0.816 25

Page 24: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

79

Diketahui:

Nilai r hitung Cronbach's Alpha 0,816

Jika r hitung Cronbach's Alpha 0,4 > 0,6 maka tingkat reliabilitas cukup baik

Jika r hitung Cronbach's Alpha lebih dari 0,6 maka tingkat reliabilitas sangat baik

Jika reliabilitas nilai Cronbach’ Alpha semakin mendekati angka 1 (satu),

maka instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi. Berdasarkan hasil

analisis tersebut, maka instrumen yang diujicobakan layak untuk digunakan dalam

penelitian. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

instrumen penelitian layak digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.

Selanjutnya butir yang valid tersebut akan digunakan sebagai alat tes yang

hendak penulis teliti kepada sampel yang sebenarnya.

Berikut adalah kisi-kisi dan angket setelah dilakukan ujicoba angket.

Tabel. 3.9 Tabel Angket Empati Setelah Ujicoba

Variabel Sub Variabel Pernyataan No Soal

+ -

Empati

Kerentanan terhadap

pengaruh emosional

1. Saya turut merasa risau ketika teman-teman di kelas merasa gelisah. (+)

2. Teman-teman sekelas membuat saya merasa senang dan sedih. (+)

3. Saya biarkan permintaan teman yang meminta bantuan. (-)

1,3

6

Apresiasi terhadap

perasaan orang lain

yang tidak dikenal

1. Mengikuti perilaku dalam film

Upin-Ipin adalah sesuatu yang agak

bodoh. (+)

2. Saya turut sedih melihat orang yang

18,23,5

17

Page 25: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

80

mengemis ditengah keramaian. (+)

3. Saya turut merasa sedih melihat

korban banjir di televise. (+)

4. Saya tidak suka melihat orang yang

manja terhadap orang tuanya (-)

Kemampuan reaksi

emosional yang

berlebihan

1. Saya sangat senang karena menjadi

juara kelas. (+)

2. Saya merasa ikut bersedih ketika

menyampaikan kabar buruk kepada

teman. (+)

3. Lagu yang dinyayikan itu membuat

saya merasa bersemangat. (+)

4. Saya marah ketika teman mencorat-

coret buku saya. (-)

25,13,2

11

Kecenderungan untuk

tergerak berdasarkan

pengalaman emosional

positif orang lain

1. Saya ikut gembira ketika tim

sepakbola sekolah saya menang. (+)

2. Saya tidak senang mendengar teman

sekelas saya bernyanyi. (-)

3. Saya merasa tidak senang melihat

teman mendapatkan nilai ulangan

yang bagus. (-)

12

20,7

Kecenderungan untuk

tergerak berdasarkan

pengalaman emosional

80negatif orang lain

1. Saya ikut bersedih melihat orang

lain menangis. (+)

2. Saya sangat marah ketika melihat

orang diperlakukan tidak baik. (+)

3. Saya tidak peduli melihat teman

sekelas membuang sampah

sembarangan. (-)

16,21

8

Kecenderungan

memiliki rasa simpati

1. Saya sangat sedih melihat seorang

pengemis dijalan. (+)

9,4

24,19

Page 26: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

81

2. Saya senang membantu korban

banjir dengan menyumbang uang.

(+)

3. Membantu teman mengerjakan PR

sama saja dengan membiarkan ia

mencontek. (+)

4. Saya tidak mengerti mengapa

seorang teman merasa sangat sedih.

(-)

Kesediaan untuk

berhubungan dengan

orang lain yang

memiliki masalah

1. Saya senang menghibur teman yang

sedang sedih. (+)

2. Saya menanyakan kabar teman

karena ia tidak masuk sekolah

karena sakit. (+)

3. Saya malas menghibur teman yang

sedang sedih. (-)

4. Saya tidak suka belajar dengan

orang teman yang bodoh. (-)

10,14

15,22

2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Keterampilan Gerak Dasar

Sedangkan untuk instrumen gerak dasar juga diujicobakan terhadap responden

dan dianalisis dengan menggunakan spss. Kriteria validitas dapat ditentukan

dengan melihat nilai pearson correlation (nilai r-hitung) dan Sig. (2-tailed). Jika

Nilai pearson correlation (r-hitung) > nilai pembanding berupa r-tabel, maka item

tersebut valid. Atau jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 berarti item tersebut valid dan

berlaku sebaliknya. r-kritis bisa menggunakan tabel r atau dengan uji -t.

Page 27: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

82

Nilai r pada tabel product moment dengan jumlah sampel 20 orang adalah

0.444, dengan demikian makna dari data yang diperoleh penulis sajikan sebagai

berikut :

Tabel.3.10

Tabel Uji Validitas Instrumen Keterampilan Gerak Dasar

r- hitung

r- tabel

N20 = 0.444 Keterangan

melompat 0.597 0.444 Valid

menendang 0.701 0.444 Valid

menangkap 0.562 0.444 Valid

berlari 0.463 0.444 Valid

melempar 0.701 0.444 Valid

Adapun hasil uji reliabilitas pada uji coba instrumen diperoleh reliabilitas

dengan Cronbach’ Alpha 0.806. Berdasarkan kriteria keputusan bahwa apabila

Cronbach’ Alpha > 0,6 maka instrumen dinyatakan reliabel. Berikut adalah tabel

3.11 hasil uji reliabilitas dengan analisis data SPSS Serie-17.

Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0.806 5

Page 28: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

83

Diketahui:

Nilai r hitung Cronbach's Alpha 0,806

Jika r hitung Cronbach's Alpha 0,4 > 0,6 maka tingkat reliabilitas cukup baik

Jika r hitung Cronbach's Alpha lebih dari 0,6 maka tingkat reliabilitas sangat baik

Jika reliabilitas nilai Cronbach’ Alpha semakin mendekati angka 1 (satu),

maka instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi. Berdasarkan hasil

analisis tersebut, maka instrumen yang diujicobakan layak untuk digunakan dalam

penelitian. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

instrumen penelitian layak digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.

Selanjutnya butir yang valid tersebut akan digunakan sebagai alat tes yang

hendak penulis teliti kepada sampel yang sebenarnya.

E. Prosedur Pengolahan Data

Untuk mengetahui hasil dari data yang telah diperoleh, selanjutnya penulis

lakukan pengolahan terhadap data. Adapun proses pengolahan data penulis

tempuh dengan melakukan proses penghitungan secara statistika. Penghitungan

dan analisis data dalam suatu penelitian dimaksudkan untuk mengetahui makna

dari data yang diperoleh dalam rangka memecahkan masalah penelitian. Adapun

langkah-langkah dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:

a) Menyeleksi data angket dan hasil tes observasi yang terkumpul. Proses ini

dilakukan karena mungkin saja pada sebagian butir pernyataan dalam angket,

terdapat jawaban yang tidak diisi oleh responden.

b) Memberikan nilai pada tiap-tiap butir pernyataan (penskoran) dalam angket

dan hasil tes observasi sesuai dengan kriteria penilaian yang telah ditentukan.

Page 29: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

84

c) Memasukkan atau melakukan input data dari skor tersebut pada program

komputer Microsoft Excel.

d) Selanjutnya data tersebut diolah dan dianalisis, dengan tujuan dapat

memperoleh kesimpulan penelitian.

Analisis data dilaksanakan dengan menggunakan program Statistical

Product and Service Solution (SPSS) Serie 17. Adapun langkah-langkah yang

ditempuh adalah sebagai berikut:

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilaksanakan dengan tujuan agar dapat memperoleh

informasi mengenai distribusi kenormalan data. Selain itu, uji normalitas data juga

akan menentukan langkah yang harus ditempuh selanjutnya, yaitu analisis statistik

apa yang harus digunakan, apakah statistik parametrik atau non-parametrik.

Langkah yang dilakukan adalah dengan menginput dan menganalisa

menggunakan deskripsi explore data pada menu SPSS Serie. 17. Adapun untuk

pengujian normalitas data mengacu pada uji kolmogorov smirnov.

2. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas data dilaksanakan setelah uji normalitas data. Tujuan uji

homogenitas data adalah untuk mengetahui apakah data tersebut berasal dari

sampel atau populasi yang homogen atau tidak. Selain itu juga untuk menentukan

jenis analisis statistik apa yang selanjutnya digunakan dalam uji hipotesis data.

Karena syarat dari uji satistik parametrik, data penelitian harus berdistribusi

normal dan homogen.

Page 30: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

85

Uji homogenitas data menggunakan program software SPSS Serie 17 adalah

sama dengan uji normalitas data. Output yang dihasilkan dari descriptive explore

data tersebut sekaligus menghasilkan dua analisis, yaitu normalitas dan

homogenitas data. Untuk uji homogenitas data mengacu pada penghitungan

Lavene Statistik hasil output dari SPSS.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis data dilakukan guna mendapatkan kesimpulan dari data yang

diperoleh. Jenis analisis statistik yang digunakan untuk melakukan uji hipotesis

dalam rangka mencari kesimpulan ditentukan oleh hasil uji normalitas dan

homogenitas data.

Pada uji hipotesis ini penulis mengajukan dua pengujian hipotesis, yaitu uji

hipotesis data empati dan data keterampilan gerak dasar. Adapun hipotesis yang

diuji adalah sebagai berikut:

a) Hipotesis 1

H0 = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara empati siswa kelompok

program pengembangan gerak dan kelompok tanpa program pengembangan

gerak.

H1 = Terdapat perbedaan yang signifikan antara empati siswa kelompok program

pengembangan gerak dan kelompok tanpa program pengembangan gerak.

b) Hipotesis 2

H0 = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan gerak dasar

kelompok program pengembangan dan kelompok tanpa program pengembangan

gerak.

Page 31: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

86

H1 = Terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan gerak dasar

kelompok program pengembangan dan kelompok tanpa program pengembangan

gerak.

Untuk menguji hipotesis tersebut, penulis melakukan pengolahan data

dengan membandingkan data empati dan data keterampilan gerak dasar kelompok

siswa yang melaksanakan program gerak dan tidak melaksanakan program

pengembangan gerak (kontrol). Uji hipotesis untuk mengetahui perbedaan antara

dua kelompok sampel, digunakan pengolahan dengan independent sampel t-test.

Output yang dihasilkan setelah pengolahan, diperoleh dua uji, yaitu uji-f (Varians)

dan uji-t (Uji rata-rata).

a) Uji-f kesamaan varians (lavene)

Uji-f bukan merupakan uji yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.

Uji ini merupakan cara untuk menentukan nilai t-hitung pada kolom mana

yang harus digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Apabila berdasarkan

uji-f tidak ada perbedaan varians, maka nilai-t yang digunakan adalah pada

kolom asumsi varians sama (equal variance assumed). Sebaliknya apabila

berdasarkan uji-f terdapat perbedaan varians, maka nilai t yang digunakan

adalah pada kolom asumsi varians tidak sama (equal variance not assumed).

b) Uji Dua Rata-rata (Uji-t)

Uji-t atau uji dua rata-rata digunakan untuk melihat perbedaan rata-rata data

empati dan keterampilan gerak dasar. Uji-t ini juga sekaligus merupakan uji yang

digunakan untuk menguji hipotesis seperti dikemukakan di atas.

Page 32: 5. BAB III - repository.upi.edurepository.upi.edu/8197/4/t_por_0806470_chapter3.pdf · Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian

87

Pengujian hipotesis didasarkan pada kriteria keputusan nilai probabilitas

atau signifikansi (Sig.). Adapun kriterianya adalah sebagai berikut:

a) Jika probabilitas (Sig.) > 0,05 maka H0 diterima.

b) Jika probabilitas (Sig.) < 0,05 maka H0 ditolak.

. 4. Analisis dan deskripsi data

Dalam kegiatan analisis dan deskripsi data yang dilakukan adalah

menganalisis serta mendeskripsikan angka-angka yang ada, hasil dari

penghitungan statistik. Angka atau nilai probabilitas yang dihasilkan

dibandingkan dengan derajat kebebasan (dk) yang digunakan yaitu 0,05 mengacu

pada kriteria keputusan di atas. Selanjutnya analisis didasarkan pada hipotesis

yang dibuat untuk dapat memaknai nilai dan angka yang dihasilkan dari

penghitungan. Selain itu juga dibahas berbagai temuan selama pelaksanaan

penelitian di lapangan, serta dianalisis berdasarkan teori-teori dan hasil penelitian

yang ada yang telah dilaksanakan peneliti lainnya.