9
49 BAB V JENIS DATA DAN TINGKAT PENGUKURAN Dalam penelitian kita pasti menggunakan data penelitian untuk mendukung kesimpulan penelitian. Peranan data disini sangat penting untuk memberikan dasar bagi analisis. Data adalah fakta- fakta atau ukuran tertentu dari suatu fenomena atau obyek. Jadi data indikator yang mengukur obyek atau fenomena. Pembagian jenis data yang digunakan dalam penelitian bisa berupa jenis data, jenis pengukuran data, sumber data, dan dimensi waktu dari data. Jenis Data Jenis data adalah pembagian data berdasarkan karakteristik yang melekat pada data tersebut. Karakteristik data adalah data yang mempunyai sifat angka-angka atau merupakan data yang tidak bersifat angka atau bilangan. Karakteristik data bisa berupa data kuantitatif atau data kualitatif. Data Kualitatif. Data kualitatif adalah jenis data yang mempunyai karakteristik non angka. Jadi data kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur dengan skala numerik atau angka. Data kualitatif biasanya diperoleh dari hasil penggolongan atau kategori. Contohnya adalah data jenis kelamin, jenis rumah dan bentuk rumah, dan data golongan pendapatan. Data Kuantitatif. Data kuantitatif adalah jenis yang mempunyai karakteristik angka. Jadi data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur dengan skala numerik. Jumlah penduduk, jumlah penghasilan, dan volume penjualan, proporsi biaya iklan adalah

5 Jenis data & tnkt pengukuran.doc

Embed Size (px)

Citation preview

BAB V

53

BAB V

JENIS DATA DAN TINGKAT PENGUKURAN

Dalam penelitian kita pasti menggunakan data penelitian untuk mendukung kesimpulan penelitian. Peranan data disini sangat penting untuk memberikan dasar bagi analisis. Data adalah fakta-fakta atau ukuran tertentu dari suatu fenomena atau obyek. Jadi data indikator yang mengukur obyek atau fenomena. Pembagian jenis data yang digunakan dalam penelitian bisa berupa jenis data, jenis pengukuran data, sumber data, dan dimensi waktu dari data.

Jenis Data

Jenis data adalah pembagian data berdasarkan karakteristik yang melekat pada data tersebut. Karakteristik data adalah data yang mempunyai sifat angka-angka atau merupakan data yang tidak bersifat angka atau bilangan. Karakteristik data bisa berupa data kuantitatif atau data kualitatif.

Data Kualitatif.

Data kualitatif adalah jenis data yang mempunyai karakteristik non angka. Jadi data kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur dengan skala numerik atau angka. Data kualitatif biasanya diperoleh dari hasil penggolongan atau kategori. Contohnya adalah data jenis kelamin, jenis rumah dan bentuk rumah, dan data golongan pendapatan.

Data Kuantitatif.

Data kuantitatif adalah jenis yang mempunyai karakteristik angka. Jadi data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur dengan skala numerik. Jumlah penduduk, jumlah penghasilan, dan volume penjualan, proporsi biaya iklan adalah contoh jenis data kuantitatif. Tipe data ini biasanya diperoleh dari hasil pengukuran atau hasil penghitungan. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran disebut dengan variabel kontinyu. Karena berasal dari hasil pengukuran, keakuratan data akan tergantung pada akurasi alat ukur yang digunakan. Contoh variabel kontinyu adalah suhu udara, tingkat kelembaban, dan jarak antar wilayah. Sedangkan variabel diskrit adalah data yang diperoleh dari hasil penghitungan. Contoh variabel diskrit adalah data jumlah penjualan, biaya iklan, jumlah penduduk dan jumlah tenaga kerja.

Jenis Pengukuran

Berdasarkan jenis pengukuran atau skala yang digunakan untuk mengukur, data dibedakan menjadi data nominal, data ordinal, data interval dan data rasio. Jenis pengukuran mengacu pada skala untuk pengukuran data.

Data Nominal

Data nominal adalah jenis data yang berasal dari penggolongan suatu obyek pada suatu kelompok yang terpisah untuk menunjukkan perbedaan atau persamaan dari obyek. Data nominal menggunakan skala pengukuran nominal dalam pemberian nilai terhadap data. Skala nominal adalah skala pengukuran yang menyatakan kategori, kelompok atau klasifikasi dari construct yang diukur dalam bentuk variabel. Skala nominal merupakan tipe skala pengukuran yang paling sederhana. Angka atau atribut yang digunakan dalam pengukuran hanya merupakan suatu nama untuk menyebutkan kategori atau kelompok variabel.

Pada data nominal, hasil pengukuran bisa digolongkan kedalam dua kategori yaitu mutually exclusive atau exhaustive. Data dikelompokkan dalam mutually exclusive jika individu atau obyek tersebut hanya dapat dimasukkan dalam satu kategori. Sedangkan data dikelompokkan dalam exhaustive jika suatu individu atau obyek harus muncul dalam satu kelompok. Pemberian kategori pada data ordinal bersifat tidak mutlak yang berarti perbedaan dalam kategori tidak menunjukkan perbedaan tinggi rendah posisi data atau ranking data. Fungsi penggolongan disini hanya menujukkan pada kelompok mana suatu obyek akan dikelompokkan. Misalkan pemberian kategori 1 untuk laki-laki dan 2 untuk perempuan dalam analisis gender bisa diubah dengan memberikan kategori yang berbeda misalkan 1 untuk perempuan dan 2 untuk laki-laki. Angka 1 disini tidak berarti lebih baik daripada angka 2 karena kedudukan kategori yang sejajar. Contoh yang lain adalah penggolongan pekerja dalam kelompok pekerja kerah putih (white colar) dan pekerja kerah biru (blue colar), yang bisa dikelompkkan dengan angka 0 untuk pekerja kerah putih dan 1 untuk pekerja kerah biru. Ukuran dalam skala nominal ini bersifat arbritary atau sembarang yang berarti bisa dipertukarkan.

Data Ordinal

Data ordinal adalah data yang berasal dari penggolongan suatu individu atau obyek sesuai dengan perilaku khusus yang dimiliki oleh individu atau obyek tersebut. Skala ordinal adalah skala pengukuran yang tidak hanya menyatakan kategori tetapi juga mennyatakan peringkat construct yang diukur (Indriantoro & Supomo 2000). Peringkat nilai menunjukkan suatu urutan penilaian atau tingkat preferensi. Skala ordinal mempunyai kelebihan dibandingkan dengan skala nominal, karena menyatakan kategori dan peringkat.

Penggolongan data dengan skala ordinal mengandung tingkatan atau ranking suatu obyek. Data jenis ini memiliki sifat mutually exclusive dan exhaustive. Perbedaan dalam kategori akan membedakan dalam sifat khusus yang dimiliki oleh data. Akan tetapi perbedaan antar nilai disini tidak jelas karena dinyatakan dalam skala peringkat. Misalkan perbedaan antara baik ke sangat baik, tidak sama dengan perbedaan antara sedang ke baik. Skala ordinal tidak dapat dilakukan operasi pembagian, pengurangan, atau perkalian atau penjumlahan. Contoh data ordinal adalah data kepadatan penduduk yang dikategorikan:

Sangat Rendah diberi kode 1;

Rendah diberi kode 2;

Moderat diberi kode 3;

Tinggi diberi kode 4;

Sangat tinggi diberi kode 5.

Data Interval

Data interval adalah data yang menggunakan skala interval, yang diukur dengan menggunakan jarak antara dua titik pada skala yang sudah diketahui. Data interval adalah data yang mempunyai sifat data nominal dan data ordinal ditambah satu sifat lain yaitu jarak yang sama pada skala interval memperlihatkan jarak yang sama dari ciri atau sifat obyek yang diukur. Skala Interval merupakan skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat, dan jarak construct yang diukur (Indriantoro & Supomo 2000). Skala interval tidak hanya mengukur perbedaan subyek atau obyek secara kualitatif melalui kategorisasi dan menyatakan urutan preferensi, tetapi juga mengukur jarak antara pilihan yang satu dengan yang lain.

Sebagai contoh untuk suhu udara digunakan interval antara 00 sampai 1000, dimana jarak antara skala 0-500Celcius, adalah sama dengan jarak antara 50-1000 Celcius. Ciri penting dari data interval adalah datanya bisa ditambahkan, dikurangi, dikalikan atau dibagi, tanpa mengurangi jarak relatif antara skornya. Ciri lain dari data interval adalah ketidakmutlakan dari skala, dimana keakuratan skala akan tergantung alat ukur yang digunakan.

Data Rasio

Data rasio adalah data yang diukur dengan suatu proporsi. Data rasio menggunakan skala rasio yang mempunyai sifat skala interval ditambah sifat absolut ukuran dari obyek yang diukur. Skala rasio merupakan skala pengukuran yang menunjukkan kategori, peringkat, jarak dan perbandingan construct yang diukur. Skala rasio menggunakan nilai absolut, sehingga memperbaiki kelemahan skala interval yang menggunakan nilai relatif. Ukuran pada rasio menunjukkan nilai yang sebenarnya dari obyek yang diukur. Angka pada skala rasio menujukkan nilai yang sebenarnya dari obyek yang diukur.

Contoh data rasio adalah prosentase biaya terhadap harga jual, prosentase pengangguran di suatu daerah, dan proporsi tabungan dari pendapatan. Dari penjelasan tersebut bisa dilihat bahwa data rasio merupakan proporsi obyek dibandingkan dengan obyek yang lain. Pada proporsi biaya kita membandingkan antara biaya pembuatan produk dengan harga jual produk. Skala rasio merupakan proporsi atau persentase suatu variabel. Berikut adalah contoh data pekerja di PT. Makmur Sentosa berdasarkan bagian dalam organisasi:

Marketing

20 orang;

Akuntansi

15 orang;

Personalia

23 orang;

Keuangan

22 orang;

Umum

15 orang.

Berdasarkan data tersebut kita bisa membuat data pekerja dengan menggunakan skala rasio untuk bagian di PT. Makmur Sentosa.

Marketing

20% atau 20 perseratus;

Akuntansi

15% atau 15 perseratus;

Personalia

23% atau 23 perseratus;

Keuangan

22% atau 22 perseratus;

Umum

15% atau 15 perseratus.

Sumber Data

Pembagian berdasarkan sumber data adalah pembagian data berdasarkan dari mana data diperoleh. Sumber data adalah asal data diperoleh peneliti. Berdasarkan sumbernya data dibedakan menjadi data internal dan data eksternal, dan data data primer dan sekunder. Pembagian data internal dan eksternal mengacu pada dari pihak mana dat diperoleh. Sedangkan pembagian data primer dan sekunder mengacu pada bagaimana peneliti memperoleh data, apakah data diperoleh peneliti langsung dari obyek atau populasi data berasal atau dari pihak lain.

Data Internal & Eksternal

Data internal adalah data yang bersumber dari dalam obyek atau populasi yang diteliti. Jika misalkan kita ingin meneliti produktifitas karyawan di suatu perusahaan maka data yang berasal dari perusahaan dimana karyawan tersebut bekerja disebut data internal. Sedangkan data eksternal adalah data yang berasal dari pihak luar dari obyek yang diteliti. Pada contoh penelitian tentang produktifitas karyawan di suatu perusahaan, data yang berasal dari serikat pekerja, data dari peneliti lain dan pihak eksternal yang lain disebut data eksternal. Untuk membedakan antara internal dan eksternal disini adalah dengan melihat sumber data dimana obyek penelitian berada. Kalau data bersumber langsung dari obyek atau pihak dimana obyek berada, maka data tersebut disebut data internal. Sedangkan kalau data penelitian diperoleh dari pihak yang tidak berhubungan secara langsung dengan obyek yang diteliti, maka jenis data ini disebut data eksternal.

Data Primer dan Sekunder

Data primer adalah data yang diperoleh dari langsung dari sumber data berasal. Data primer ini diperoleh langsung dari obyek yang diteliti. Misalkan kita ingin meneliti profitabilitas suatu produk, maka data yang diperoleh dari peneliti dengan melakukan pengamatan dan penghitungan secara langsung terhadap profitabilitas produk disebut dengan data primer. Misalkan, kita ingin meneliti persepsi konsumen terhadap suatu produk, maka hasil pengamatan dan penyelidikan peneliti terhadap masing-masing konsumen disebut data primer. Data primer ini biasanya adalah data mentah yang belum diolah oleh pihak lain, dan peneliti mengumpulkan data tersebut sendiri.

Sedangkan data sekunder adalah data yang tidak secara langsung diperoleh dari obyek yang diteliti tetapi dari pihak lain. Misalkan peneliti ingin meneliti profitabilitas produk, maka data profitabilitas dari perusahaan pembuat produk tersebut disebut data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dan telah diolah diolah oleh pihak lain, sehinga jenis data biasanya adalah data yang sudah jadi. Sebagai contoh data sekunder adalah data tentang jumlah penduduk, jumlah pendapatan rumah tangga, jenis kelamin yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik.

Dimensi Waktu.

Dimensi waktu atau rentang waktu dari data. Rentang waktu ini bisa berupa data dari waktu ke waktu atau hanya pada waktu tertentu. Data yang dikumpulan dari waktu ke waktu disebut data runut waktu. Sedangkan data yang dikumpulkan hanya pada suatu waktu tertentu disebut data silang tempat.

Data Runut Waktu (Times series).

Data runut waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu. Data ini biasanya dikumpulan untuk melihat perkembangan atau trend suatu obyek dari waktu ke waktu atau dalam rentang waktu tertentu. Data runut waktu dibedakan menjadi:

Data harian misalnya perkembangan harga saham, data kurs;

Data mingguan, misalnya data pengunjung hotel setiap minggu, data pasien rumah sakit;

Data bulanan, misalnya suku bunga deposito berjangka satu bulan;

Data kuartalan, misalnya penjualan setiap tiga bulan, data biaya iklan tiga bulanan;

Data tahunan, misalnya data pendapatan nasional, data produksi nasional.

Data Silang Tempat (Cross Section).

Data silang tempat (Cross Section) adalah data yang dikumpulkan pada satu waktu atau periode tertentu. Data silang tempat digunakan untuk mengetahui respon dalam periode yang sama, sehingga variasi kejadian adalah antar pengamatan atau antar komponen dalam periode. Analisis yang digunakan terhadap data silang tempat adalah analisis interaksi antara masing-masing komponen dari data silang tempat. Conoth analisis yang digunakan adalah analisis antar komponen laporan keuangan yang disebud dengan analisis rasio. Contoh data silang tempat adalah:

Data laporan keuangan yang diterbitkan satu tahun sekali;

Data sensus yang diterbitkan sepuluh tahun sekali;

Data lulusan sekolah yang diterbitkan setahun sekali.

Data Poling.

Data poling adalah kombinasi antara data runut waktu dan data silang tempat. Pada tipe data ini analisis yang digunakan adalah analisis perkembangan dari waktu ke waktu, dan analisis interaksii antar variabel dari data dalam satu waktu. Contoh data runut waktu adalah data rasio laporan keuangan selama sepuluh tahun perusahaan. Pada analisis ini, ingin diketahui perkembangan dan tren dari rasio selama sepuluh tahun dengan menggunakan interaksi antar komponen laporan keuangan. Pengertian runut waktu disini adalah pada rangkaian waktu dari data. Sedangkan pengertian silang tempat disini adalah data yang mengacu pada dimensi waktu hanya satu periode.