Upload
willysetiadi7429
View
75
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PAJAK DAERAH &RETRIBUSI DAERAHUU NOMOR 28 TAHUN 2009UU NOMOR 28 TAHUN 2009
Presented by:Primandita Fitriandi, SST, Ak, BKP
PAJAK DAERAH DAN DAERAH
PAJAK DAERAH RETRIBUSI DAERAH
kontribusi wajib kepada Daerah yangterutang oleh orang pribadi atau badan
pungutan Daerah sbg pembayaranterutang oleh orang pribadi atau badanyang bersifat memaksa berdasarkanUUdengan tidak mendapatkan imbalansecara langsung dan digunakanuntuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
pungutan Daerah sbg pembayaranatas jasa atau pemberian izin tertentuyang khusus disediakan dan/ataudiberikan oleh Pemerintah Daerahuntuk kepentingan orang pribadiatau badan
PAJAK DAERAH
PAJAK PROVINSI PAJAK KABUPATEN/KOTA
a. Pajak Kendaraan Bermotor;b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor;
a. Pajak Hotel;b. Pajak Restoran;c. Pajak Hiburan;d. Pajak Reklame;Bermotor;
d. Pajak Air Permukaan; dane. Pajak Rokok
d. Pajak Reklame;e. Pajak Penerangan Jalan;f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;g. Pajak Parkir;h. Pajak Air Tanah;i. Pajak Sarang Burung Walet;j. PBB Perdesaan dan Perkotaan; dank. BPHTB.
KETENTUAN UMUM
Daerah dilarang memungut pajak selain jenisPajak tersebut.
Jenis Pajak tersebut dapat tidak dipungutapabila potensinya kurang memadai
dan/atau disesuaikan dengan kebijakanDaerah yang ditetapkan dengan Peraturan
Daerah
Khusus untuk Daerah yang setingkat denganKhusus untuk Daerah yang setingkat dengandaerah provinsi, tetapi tidak terbagi dalam
daerah kabupaten/kota otonom, seperti DKIJakarta, jenis Pajak yang dapat dipungut
merupakan gabungan dari Pajak provinsi danPajak kabupaten/kota
PAJAK DAERAH
Objek Pajak kepemilikan dan/atau penguasaan Kendaraan Bermotor
Subjek Pajak orang pribadi atau Badan yang memiliki dan/atau menguasaiKendaraan Bermotor
Wajib Pajak orang pribadi atau Badan yang memiliki Kendaraan Bermotor
Dasar pengenaan Nilai Jual Kendaraan Bermotor dan bobot yang mencerminkansecara relatif tingkat kerusakan jalan dan/ayau pencemaranlingkungan akibat penggunaan Kendaraan Bermotor
PAJAK KENDARAAN BERMOTOR
Tarif Pajak a. untuk kepemilikan Kendaraan Bermotor pertama palingrendah sebesar 1% dan paling tinggi sebesar 2%;
b. untuk kepemilikan Kendaraan Bermotor kedua danseterusnya tarif dapat ditetapkan secara progresif palingrendah sebesar 2% dan paling tinggi sebesar 10%.
Kepemilikan Kendaraan Bermotor didasarkan atas namadan/atau alamat yang sama
Objek Pajak penyerahan kepemilikan Kendaraan Bermotor
Subjek Pajak orang pribadi atau Badan yang dapat menerima penyerahanKendaraan Bermotor
Wajib Pajak orang pribadi atau Badan yang menerima penyerahanKendaraan Bermotor
Dasar pengenaan Nilai Jual Kendaraan Bermotor
BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR
Tarif Pajak a. penyerahan pertama sebesar 20%;danb. penyerahan kedua dan seterusnya sebesar 1%
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah pajak atas penyerahan hak milik kendaraan bermotorsebagai akibat perjanjian dua pihak atau perbuatan sepihak atau keadaan yang terjadi karena jual beli,
tukar menukar, hibah, warisan, atau pemasukan ke dalam badan usaha
Objek Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang disediakan ataudianggap digunakan untuk kendaraan bermotor, termasukbahan bakar yang digunakan untuk kendaraan di air
Subjek Pajak konsumen Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
Wajib Pajak orang pribadi atau Badan yang menggunakan Bahan BakarKendaraan Bermotor
PAJAK BAHAN BAKAR KENDARAANBERMOTOR
Kendaraan Bermotor
Dasar pengenaan Nilai Jual Bahan Bakar Kendaraan Bermotorsebelum dikenakan Pajak Pertambahan Nilai
Tarif Pajak paling tinggi sebesar 10%Khusus tarif Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor untukbahan bakar kendaraan umum dapat ditetapkan palingsedikit 50% lebih rendah dari tarif Pajak Bahan BakarKendaraan Bermotor untuk kendaraan pribadi
Objek Pajak pengambilan dan/atau pemanfaatan Air Permukaan
Subjek Pajak orang pribadi atau Badan yang dapat melakukan pengambilandan/atau pemanfaatan Air Permukaan
Wajib Pajak orang pribadi atau Badan yang melakukan pengambilan dan/ataupemanfaatan Air Permukaan
Dasar pengenaan Nilai Perolehan Air Permukaandinyatakan dalam rupiah yang dihitung denganmempertimbangkan faktor-faktor berikut:a.jenis sumber air; lokasi sumber air; kualitas air;
PAJAK AIR PERMUKAAN
a.jenis sumber air; lokasi sumber air; kualitas air;b.tujuan pengambilan dan/atau pemanfaatan air;c.volume air yang diambil dan/atau dimanfaatkan;d.luas areal tempat pengambilan dan/atau pemanfaatan air; dane.tingkat kerusakan lingkungan yang diakibatkan olehpengambilan dan/atau pemanfaatan air.
Tarif Pajak paling tinggi sebesar 10%
Objek Pajak konsumsi rokok sigaret, cerutu, dan rokok daun
Subjek Pajak Konsumen rokok
Wajib Pajak pengusaha pabrik rokok/produsen dan importir rokokyang memiliki izin berupa Nomor Pokok PengusahaBarang Kena Cukai
Dasar pengenaan cukai yang ditetapkan oleh Pemerintah terhadap rokok
PAJAK ROKOK
Dasar pengenaan cukai yang ditetapkan oleh Pemerintah terhadap rokok
Tarif Pajak sebesar 10% (sepuluh persen) dari cukai rokok
Objek Pajak pelayanan yang disediakan oleh Hotel dengan pembayaran,termasuk jasa penunjang sebagai kelengkapan Hotel yang sifatnyamemberikan kemudahan dan kenyamanan, termasuk fasilitasolahraga dan hiburan
Subjek Pajak orang pribadi atau Badan yang melakukan pembayaran kepadaorang pribadi atau Badan yang mengusahakan Hotel
Wajib Pajak orang pribadi atau Badan yang mengusahakan Hotel
Dasar pengenaan jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar kepada Hotel
PAJAK HOTEL
Tarif Pajak Paling tinggi 10% (sepuluh persen)
Jasa penunjang adalah fasilitastelepon, faksimile, teleks,
internet, fotokopi, pelayanancuci, seterika, transportasi, dan
fasilitas sejenis lainnya yangdisediakan atau dikelola Hotel
Tidak termasuk objek Pajak Hotel adalah:a. jasa tempat tinggal asrama yang diselenggarakan oleh
Pemerintah atau Pemerintah Daerah;b. jasa sewa apartemen, kondominium, dan sejenisnya;c. jasa tempat tinggal di pusat pendidikan atau kegiatan
keagamaan;d. jasa tempat tinggal di rumah sakit, asrama perawat, panti jompo,
panti asuhan, dan panti sosial lainnya yang sejenis;e. jasa biro perjalanan atau perjalanan wisata yang
diselenggarakan oleh Hotel yang dapat dimanfaatkan oleh umum
Objek Pajak pelayanan yang disediakan oleh Restoran, meliputipelayanan penjualan makanan dan/atau minuman yangdikonsumsi oleh pembeli, baik dikonsumsi di tempatpelayanan maupun ditempat lain
Subjek Pajak orang pribadi atau Badan yang membeli makanandan/atau minuman dari Restoran
Wajib Pajak orang pribadi atau Badan yang mengusahakan Restoran
PAJAK RESTORAN
Wajib Pajak orang pribadi atau Badan yang mengusahakan Restoran
Dasar pengenaan jumlah pembayaran yang diterima atau yang seharusnyaditerima Restoran.
Tarif Pajak paling tinggi sebesar 10%
Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau minuman dengan dipungut bayaran, yangmencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar, dan sejenisnya termasuk jasa boga katering
Objek Pajak jasa penyelenggaraan Hiburan yang dipungut bayaran
Subjek Pajak orang pribadi atau Badan yang menikmati Hiburan
Wajib Pajak orang pribadi atau Badan yang menyelenggarakan Hiburan
Dasar pengenaan jumlah uang yang diterima atau yang seharusnya diterima olehpenyelenggara Hiburan.
Tarif Pajak paling tinggi sebesar 35%Khusus untuk Hiburan berupa pagelaran busana, kontes kecantikan,diskotik, karaoke, klab malam,
PAJAK HIBURAN
permainan ketangkasan, panti pijat, dan mandi uap/spa, tarif PajakHiburan dapat ditetapkan paling tinggi sebesar 75%Khusus Hiburan kesenian rakyat/tradisional dikenakan tarif PajakHiburan ditetapkan paling tinggi sebesar 10%
Hiburan adalah semua jenistontonan, pertunjukan,
permainan, dan/atau keramaianyang dinikmati dengan dipungut
bayaran.
Termasuk hiburan adalah:a. tontonan film; pagelaran kesenian, musik, tari, dan/atau busana;b. kontes kecantikan, binaraga, dan sejenisnya;c. Pameran; diskotik, karaoke, klab malam, dan sejenisnya;d. sirkus, akrobat, dan sulap; permainan bilyar, golf, dan boling;e. pacuan kuda, kendaraan bermotor, dan permainan ketangkasan;f. panti pijat, refleksi, mandi uap/spa, dan pusat kebugaran (fitness
center); dan pertandingan olahraga.
Objek Pajak semua penyelenggaraan Reklame
Subjek Pajak orang pribadi atau Badan yang menggunakan Reklame
Wajib Pajak orang pribadi atau Badan yang menyelenggarakan Reklame
Dasar pengenaan Nilai Sewa Reklame.
Tarif Pajak Paling tinggi sebesar 25%
PAJAK REKLAME
Reklame adalah benda, alat,perbuatan, atau media yang
Termasuk reklame adalah:a. Reklame papan/billboard/videotron/megatron dan sejenisnya;perbuatan, atau media yang
bentuk dan corak ragamnyadirancang untuk tujuan komersial
memperkenalkan,menganjurkan, mempromosikan,
atau untuk menarik perhatianumum terhadap barang, jasa,
orang, atau badan, yang dapatdilihat, dibaca, didengar,
dirasakan, dan/atau dinikmatioleh umum
a. Reklame papan/billboard/videotron/megatron dan sejenisnya;b. Reklame kain;c. Reklame melekat, stiker;d. Reklame selebaran;e. Reklame berjalan, termasuk pada kendaraan;f. Reklame udara;g. Reklame apung;h. Reklame suara;i. Reklame film/slide; danj. Reklame peragaan.
Objek Pajak penggunaan tenaga listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupunyang diperoleh dari sumber lain
Subjek Pajak orang pribadi atau Badan yang dapat menggunakan tenaga listrik
Wajib Pajak orang pribadi atau Badan yang menggunakan tenaga listrik
Dasar pengenaan Nilai Jual Tenaga Listrik
Tarif Pajak Paling tinggi sebesar 10%
PAJAK PENERANGAN JALAN
Tidak termasuk objek Pajak Penerangan Jalan adalah:a. penggunaan tenaga listrik oleh instansi Pemerintah dan Pemerintah Daerah;b. penggunaan tenaga listrik pada tempat-tempat yang digunakan oleh kedutaan, konsulat, dan
perwakilan asing dengan asas timbal balik;c. penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan sendiri dengan kapasitas tertentu yang tidak memerlukan
izin dari instansi teknis terkait; dand. penggunaan tenaga listrik lainnya yang diatur dengan Peraturan Daerah.
Objek Pajak kegiatan pengambilan Mineral Bukan Logam dan Batuan
Subjek Pajak orang pribadi atau Badan yang dapat mengambil Mineral Bukan Logamdan Batuan
Wajib Pajak orang pribadi atau Badan yang mengambil Mineral Bukan Logam danBatuan
Dasar pengenaan Nilai Jual Hasil Pengambilan Mineral Bukan Logam dan Batuan
PAJAK MINERAL BUKAN LOGAM DANBATUAN
Tarif Pajak Paling tinggi sebesar 25%
asbes;batu tulis;batu setengah permata;batu kapur;batu apung;batu permata;bentonit;dolomit;feldspar;garam batu (halite);grafit;
granit/andesit;gips;kalsit;kaolin;leusit;magnesit;mika;marmer;nitrat;opsidien;oker;
pasir dan kerikil;pasir kuarsa;perlit;phospat;talk;tanah serap (fullers earth);tanah diatome;tanah liat;tawas (alum);tras;Yarosif;
zeolit;basal;trakkit; danMineral Bukan Logamdan Batuan lainnyasesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.
Objek Pajak penyelenggaraan tempat Parkir di luar badan jalan, baikyang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupunyang disediakan sebagai suatu usaha, termasukpenyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor
Subjek Pajak orang pribadi atau Badan yang melakukan parkirkendaraan bermotor
Wajib Pajak
PAJAK PARKIR
Wajib Pajak orang pribadi atau Badan yang menyelenggarakantempat Parkir
Dasar pengenaan jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayarkepada penyelenggara tempat Parkir
Tarif Pajak Paling tinggi sebesar 30%
Objek Pajak pengambilan dan/atau pemanfaatan Air Tanah
Subjek Pajak orang pribadi atau Badan yang melakukan pengambilan dan/ataupemanfaatan Air Tanah
Wajib Pajak orang pribadi atau Badan yang melakukan pengambilan dan/ataupemanfaatan Air Tanah
Dasar pengenaan Nilai Perolehan Air Tanah
Tarif Pajak Paling tinggi sebesar 20%
PAJAK AIR TANAH
Tarif Pajak Paling tinggi sebesar 20%
Tidak termasuk objek Pajak Air Tanah adalah:a. pengambilan dan/atau pemanfaatan Air Tanah untuk keperluan dasar rumah tangga, pengairan
pertanian dan perikanan rakyat, serta peribadatan; danb. pengambilan dan/atau pemanfaatan Air Tanah lainnya yang diatur dengan Peraturan Daerah.
Objek Pajak pengambilan dan/atau pengusahaan Sarang Burung Walet
Subjek Pajak orang pribadi atau Badan yang melakukan pengambilan dan/ataumengusahakan Sarang Burung Walet
Wajib Pajak orang pribadi atau Badan yang melakukan pengambilan dan/ataumengusahakan Sarang Burung Walet
Dasar pengenaan Nilai Jual Sarang Burung Walet
Tarif Pajak Paling tinggi sebesar 10%
PAJAK SARANG BURUNG WALET
Tarif Pajak Paling tinggi sebesar 10%
PAJAK BUMI DAN BANGUNANPEDESAAN DAN PERKOTAAN
Memiliki, Mempunyai
Memperolehmanfaatatas bangunan
Memperolehmanfaatatas bumi
ORANG PRIBADI/BADAN
Memiliki,menguasaibangunan
Mempunyaisuatu hakatas bumi
WAJIB
PAJAK
Dikenakankewajiban
Membayar pajak
SUBJEK
PAJAK
KECUALI KAWASAN YANG DIGUNAKAN UNTUK KEGIATAN USAHAPERKEBUNAN, PERHUTANAN DAN PERTAMBANGAN
BANGUNANBANGUNAN
TERMASUK DALAM PENGERTIAN BANGUNAN ADALAH : Jalan lingkungan yang terletak dalam suatu kompleks bangunan seperti hotel,
pabrik, dan emplasemennya, dan lain-lain yang merupakan satu kesatuan dengankompleks bangunan tersebut; Jalan tol;
OBJEK PAJAK
Jalan tol; Kolam renang; Pagar mewah; Tempat olah raga; Galangan kapal, dermaga; Taman mewah; Tempat penampungan/kilang minyak, air dan gas, pipa minyak; Fasilitas lain yang memberikan manfaat.
Digunakan oleh Pemerintah dan Daerah untuk penyelenggaraan pemerintahan Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di bidang ibadah, sosial,
kesehatan, pendidikan dan kebudayaan nasional, yang tidak dimaksudkan untuk
ADALAH OBJEK PAJAK YANG :
OBJEK PAJAKYANG TIDAK DIKENAKAN PBB
memperoleh keuntungan; Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau yang sejenis dengan itu; Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah
penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang belum dibebani suatuhak;
Digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas perlakuan timbalbalik;
Digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi Internasional yang ditetapkan denganPeraturan Menteri Keuangan.
TAHUN PAJAK, SAAT, DANTEMPAT YANG MENENTUKAN
PAJAK TERUTANG
Tahun Pajak
Adalah jangka waktu satu tahun takwim, yaitu dari tanggal 1 Januaris.d. 31 Desember.
Saat yang menentukan pajak terutang
Adalah menurut keadaan Objek pajak pada tanggal 1 Januari.
Tempat Pajak Terutang :
Adalah di wilayah daerah yang meliputi letak objek pajak
N J O P(Nilai Jual Objek Pajak)
DASAR PENGENAAN
Adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli
yang terjadi secara wajar
NJOP ditetapkan setiap tiga tahun oleh Kepala Daerah, kecuali untuk daerah tertentuditetapkan setiap tahun sesuai perkembangan daerahnya
Bilamana tidak terdapat transaksi jual beli, Nilai Jual Objek Pajak ditentukan melalui :
- perbandingan harga dengan Objek lain yang sejenis;atau
- nilai perolehan baru; atau
- Nilai Jual Objek Pajak pengganti.
NJOPTKPNJOPTKP
Per Wajib Pajak;
NILAI JUAL OBJEK PAJAK TIDAK KENA PAJAK
PALING RENDAHRp 10.000.000 UNTUKSETIAP WAJIB PAJAK
Per Wajib Pajak;Diberikan untuk bumi dan/atau bangunan;Apabila seorang Wajib Pajak mempunyai beberapa Objek pajak,
yang diberikan NJOPTKP hanya salah satu Objek pajak yangnilainya terbesar.
DITETAPKAN DENGAN PERATURAN DAERAH
TARIF PALING TINGGI
0,3%0,3%0,3%0,3%
CARA MENGHITUNG
PBB = TARIF x (NJOP NJOPTKP)
CONTOH PENGHITUNGANCONTOH PENGHITUNGAN
Agnes memiliki sebuah tanah seluas 5.000 m2. Harga pasar tanah adalah sebesar Rp 103.000per m2. Di atas tanah tersebut berdiri sebuah rumah seluas 200 m2. Biaya pembuatandiperkirakan sebesar Rp 2,2 juta per m2. Tentukan PBB apabila NJOPTKP di daerah tersebutditentukan sebesar Rp 10juta!
NJOP TANAH = Rp 515.000.0005.000 m2 x Rp 103.000
OLD5.000 m2 x Rp 103.000
NJOP BANGUNAN = Rp 440.000.000200 m2 x Rp 2.200.000
NJOP DASAR PENGENAAN = Rp 955.000.000NJOPTKP = Rp 10.000.000NJOP PERHITUNGAN PBB = Rp 945.000.000NJKP 20% = Rp 189.000.000PBB TERUTANG 0,5% = Rp 945.000
NJOP TANAH = Rp 515.000.000NJOP BANGUNAN = Rp 440.000.000NJOP TOTAL = Rp 955.000.000NJOPTKP = Rp 10.000.000NJOP PBB = Rp 945.000.000PBB TERUTANG 0,3% = Rp 2.835.000
NEW
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN(BPHTB)
PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAUBANGUNAN
Pemindahan Hak Pemberian Hak Baru
Jenis Perolehan Hak atas Tanah dan/atau BangunanJenis Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan
Pemindahan Hak, karena :1. jual beli; 2. tukar-menukar;3. hibah; 4. hibah wasiat;5. waris;6. pemasukan dalam perseroan atau
badan hukum lainnya;7. pemisahan hak yang mengakibatkan7. pemisahan hak yang mengakibatkan
peralihan;8. penunjukan pembeli dalam lelang;9. putusan hakim yang mempunyai
kekuatan hukum tetap;10. penggabungan usaha;11. peleburan usaha;12. pemekaran usaha;13. hadiah.
Pemberian Hak Baru, karena :kelanjutan pelepasan hak;di luar pelepasan hak.
JENIS HAK ATAS TANAHJENIS HAK ATAS TANAH
hak milik
hak guna usaha
hak guna bangunan
OBYEK PAJAKOBYEK PAJAKYANG TIDAK DIKENAKAN BPHTBYANG TIDAK DIKENAKAN BPHTB
Objek Pajak yang diperoleh :
perwakilan diplomatik (asas timbal balik) : Negara untuk kepentingan umum
29 Primanditas
hak pakai
hak milik atas satuanrumah susun
hak pengelolaan
Negara untuk kepentingan umum badan / perwakilan organisasi internasional orang pribadi/badan karena konversi hak /
perbuatan hukum lain tanpa perubahan nama orang pribadi/badan karena wakaf untuk kepentingan ibadah
Nilai Perolehan Objek Pajak(NPOP)
DASAR PENGENAANDASAR PENGENAAN
HARGA TRANSAKSI NILAI PASAR Apabila NPOP tidak
30
HARGA TRANSAKSI
- jual beli- Penunjukan pembelidlm lelang
NILAI PASAR
1) tukar-menukar2) hibah3) pemberian hak baru4) hibah wasiat5) waris6) penggabungan usaha7) peleburan usaha8) pemekaran usaha, dll.
Apabila NPOP tidakdiketahui atau lebih
rendah dari NJOP PBB
NJOP PBB
Besarnya NJOP PBBditetapkan oleh Menteri
Keuangan dalam halbelum diketahui
Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena PajakNilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak(NPOPTKP)(NPOPTKP)
paling rendahRp 60.000.000,00selain perolehan
hak dari waris& hibah wasiat
Paling rendah Rp 300.000.000,00untuk waris atau hibah
wasiat bagi orang pribadiyg masih dalam hubungan
keluarga sedarah dalam
31 PrimanditasDapat diubah denganPeraturan Daerah
& hibah wasiatkeluarga sedarah dalamgaris keturunan lurus,termasuk suami istri
TARIF BPHTBTARIF BPHTB
5%
Paling Tinggi
BPHTB = ( NJOP - NPOPTKP ) x Tarif
BPHTB = ( NPOP - NPOPTKP ) x Tarif
CARA PENGHITUNGAN PAJAK
a t a u
Contoh Penghitungan
Pada tangal 10 Mei 2009 Ibu Santi membeli sebidang tanah dari Ibu Jamilahseluas 500 m2 yang di atasnya terdapat bangunan seluas 250 m2 dengan hargatransaksi menurut PPAT sebesar Rp 710.000.000. Diketahui NJOP PBB senilaiRp 650.000.000. NPOPTKP sebesar Rp 60.000.000.
Besarnya BPHTB yang terutang:Besarnya BPHTB yang terutang:NPOP = Rp 710.000.000,-NPOPTKP = Rp 60.000.000,-
= Rp 650.000.000,-BPHTB yang terutang5 % x Rp 650.000.000,- = Rp 32.500.000,-
jual beli tukar-menukar hibah pemasukan dlm perseroan/ badan
hukum lainnya pemisahan hak yang mengakibatkan
peralihan hadiah penggabungan usaha, peleburan
usaha, pemekaran usaha
sejak tgl dibuatdan ditandatanganinya
akta
SAAT PAJAK TERUTANG
34
waris hibah wasiat
putusan hakim
pemberian hak baru sbg kelanjutanpelepasan hak & di luar pelepasanhak
sejak tgl diterbitkannya suratkeputusanpemberian hak
sejak tgl penunjukan pemenang lelang
sejak tgl putusan pengadilan yg tetap
sejak tgl pendaftaran peralihan hak
lelang
BAGI HASIL PAJAK PROVINSI
PAJAK PROVINSI PROVINSI KAB/KOTA
PKB dan BBN KB 70% 30%
Pajak Bahan Bakar KB 30% 70%Pajak Bahan Bakar KB 30% 70%
Pajak Rokok 30% 70%Pajak Air Permukaan 50% 50%
RETRIBUSI DAERAH
JASA UMUM PERIZINAN TERTENTU
a. Pelayanan Kesehatan;b. Pelayanan Kebersihan;c. Penggantian Biaya Cetak
KTP dan Akta Catatan Sipil;d. Pelayanan Pemakaman dan
a. Izin Mendirikan Bangunan;b. Izin Tempat Penjualan
Minuman Beralkohol;c. Izin Gangguan;d. Izin Trayek; dan
JASA USAHA
a. Pemakaian KekayaanDaerah;
b. Pasar Grosir dan/atauPertokoan;
c. Pelelangan;Pengabuan Mayat;
e. Parkir di Tepi Jalan Umum;f. Pelayanan Pasar;g. Pengujian Kendaraan
Motor;h. Pemeriksaan Alat Pemadami. Penggantian By Cetak Peta;j. Penyediaan dan/atau
Penyedotan Kakus;k. Pengolahan Limbah Cair;l. Pelayanan Tera/Tera Ulang;m. Pelayanan Pendidikan; dann. Pengendalian Menara
Telekomunikasi.
d. Izin Trayek; dane. Izin Usaha Perikanan.
c. Pelelangan;d. dTerminal;e. Tempat Khusus Parkir;f. Tempat
Penginapan/Pesanggrahan/VillRumah PotongHewan;
g. PelayananKepelabuhanan;
h. Tempat Rekreasi danOlahraga;
i. Penyeberangan di Air; danj. Penjualan Produksi Usaha
Daerah.
KETENTUAN UMUM
PAJAK ROKOK BPHTBPBB
UU NOMOR 28 TAHUN 2009 MULAI BERLAKU 1 JANUARI 2010
KETENTUAN LAIN
Mulai berlaku 1 Januari 2014 Menteri Keuangan bersama-sama dengan Menteri Dalam
Negeri mengatur tahapanpersiapan pengalihan Bea
Perolehan Hak atas Tanah danBangunan (BPHTB) sebagaiPajak Daerah paling lama 1
(satu) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang ini
Menteri Keuangan bersama-sama dengan Menteri Dalam
Negeri mengatur tahapanpersiapan pengalihan Pajak
Bumi dan BangunanPerdesaan dan Perkotaan
sebagai Pajak Daerah dalamwaktu paling lambat 31
Desember 2013
Otak manusia
Bisa bikin bingung kita kalau tidak disadari !!
Kecanggihan otak manusia..
syaa tdiak dpaat pracya bhwaa syaa bsia mneegrti apa ynagsyaa bcaaKecggnhian oatk mnisua !Menuurt pleniitan di Uinervtias Cmabrigde, tdiak mslaaahMenuurt pleniitan di Uinervtias Cmabrigde, tdiak mslaaahdaalm urtuan abajd ynag ktia bcaa, ynag pntieng hruuf pretmaadan trekhair hruas pdaa tmeapt ynag teapt. Ssiayna gmpaangdan adna tteap bsia mmbceanya. Ini Kernaa oatk mnisua tdiakmmbecaa steiap hruuf, tteapi sleruuh ktaa. Hbeat kan ?
Kalau anda melihat ada yang berputar....silahkan tidur saja
COBA HITUNG ADA BERAPA TITIK HITAM ?