20
Mengenali sifat-sifat zat berbahaya

5. Safety L16 - Mengenali Sifat-sifat Zat Berbahaya

  • Upload
    rifaxy

  • View
    158

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

menjelaskan tentag sifat-sifat zat berbahaya

Citation preview

Page 1: 5. Safety L16 - Mengenali Sifat-sifat Zat Berbahaya

Mengenali sifat-sifat zat berbahaya

Page 2: 5. Safety L16 - Mengenali Sifat-sifat Zat Berbahaya

Mengenali sifat-sifat zat berbahaya

2 © Stichting BEPRO 2006

VAPRO-code OL4B-3901 Diterbitkan oleh: Stichting BEPRO Leidschendam e-mail: [email protected] http://www.vapro-ovp.com © Stichting BEPRO Diterbitkan pertamakali pada tahun 2006 Dilarang memproduksi atau memperbanyak bagian apa pun dari terbitan ini dalam arti mencetak, mencetak foto, microfilm atau dengan cara apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit.

Page 3: 5. Safety L16 - Mengenali Sifat-sifat Zat Berbahaya

Mengenali sifat-sifat zat berbahaya

© Stichting BEPRO 2006 3

menjelaskan informasi apa saja yang ditampilkan pada label zat

berbahaya; menyatakan dimana informasi tambahan mengenai zat berbahaya

dapat ditemukan; menggunakan ‘flash point’ untuk menjelaskan kenapa dibutuhkan

tiga label untuk zat yang mudah terbakar; mengenali simbol-simbol bahaya untuk zat yang mudah terbakar, zat

beroksidasi, dan zat korosif.

1. Mengapa…mengenali sifat-sifat zat berbahaya?

Gambar 1: Bahaya yang dikandung oleh zat ini dapat dikenali dengan mudah Industri pengolahan seringkali menggunakan zat-zat berbahaya. Anda mungkin tidak selalu mengetahui apa yang dapat membuat zat-zat ini menjadi sangat berbahaya, dan karena itu pelajaran ini menjelaskan bagaimana informasi mengenai sifat-sifat suatu zat berbahaya bisa didapatkan dari labelnya. Label-label ini, misalnya, menandakan apakah suatu zat memiliki sifat mudah terbakar, beracun, atau korosif. Sehingga informasi yang ditampilkan pada label memberikan petunjuk tentang potensi resiko yang berhubungan dengan zat yang bersangkutan. Informasi ini dapat digunakan untuk menentukan bagaimana cara untuk menggunakan zat berbahaya tersebut dan langkah pengamanan khusus apa saja yang akan dibutuhkan. 1. Empat jenis tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi bahaya dari zat berbahaya.

a. Tindakan apa saja itu? b. Berikan suatu contoh untuk masing-masing jenis tindakan. Jika dibutuhkan, baca lagi pelajaran ‘Mengendalikan resiko yang disebabkan oleh zat kimia berbahaya’.

TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah pelajaran ini, anda harus mampu :

Page 4: 5. Safety L16 - Mengenali Sifat-sifat Zat Berbahaya

Mengenali sifat-sifat zat berbahaya

4 © Stichting BEPRO 2006

2. Jenis zat berbahaya apakah ini? Zat berbahaya bisa menjadi bahaya karena berbagai alasan. Gas alam dan

aseton, misalnya, merupakan zat yang mudah terbakar; methanol dan benzena dapat merusak kesehatan; dan pestisida yang sudah terakumulasi di

Chemical Substance Act lingkungan dapat membahayakan hewan dan tumbuhan. Rentang bahaya (Undang-undang yang disebabkan oleh zat berbahaya menghasilkan suatu sistem pengelompokan mengenai bahan kimia) yang didasari oleh beberapa kategori bahaya. Tabel berikut ini menjabarkan kategori bahaya berbagai macam kategori bahaya. Dapat terlihat nanti bahwa beberapa zat

tertentu akan ada dalam beberapa jenis kategori. Tabel 1 Rangkuman kategori bahaya Peledak Beroksidasi Luar biasa mudah terbakar Sangat mudah terbakar Mudah terbakar Sangat beracun Beracun Berbahaya Korosif Mengiritasi Memekakan Karsinogenik Kembang biak bakteri beracun Berbahaya bagi lingkungan Pelajaran ini membahas tentang kategori-kategori bahaya fisika / kimia. Salah satu contoh kategori bahaya fisika/kimia adalah kategori ‘peledak’. Pelajaran ‘Mengenali resiko dan efek zat kimia berbahaya’ memeriksa kategori-kategori bahaya dalam hubungannya dengan kesehatan dan lingkungan. 2. Lihat lagi Tabel 1. Tunjukkan kategori bahaya manakah yang menurut anda merupakan

kategori bahaya fisika/kimia, dan manakah yang merupakan kategori bahaya kesehatan dan lingkungan.

3. Apa saja informasi tentang zat berbahaya yang tercantum

pada label? Label yang terpampang pada zat berbahaya berisikan informasi seperti kategori bahaya dari zat tersebut. Contoh berikut ini menjelaskan secara tepat informasi apa saja yang diberikan dalam label. Contoh 1. Sarah telah mengambil sebotol SOL 44 dari tempat penyimpanan. Label botol berisikan informasi tentang bahaya dari SOL 44. Label yang sebenarnya ditunjukkan dibawah ini. Sara membaca, misalnya, bahwa SOL 44 mengandung toluena. Dia juga melihat dua simbol yang ada pada label: sebuah kobaran api dengan kalimat ‘sangat mudah terbakar’ dan sebuah tanda silang dengan kata ‘berbahaya’. Sarah juga membaca bahwa SOL 44 ‘dapat berbahaya bila dihirup’.

Page 5: 5. Safety L16 - Mengenali Sifat-sifat Zat Berbahaya

Mengenali sifat-sifat zat berbahaya

© Stichting BEPRO 2006 5

Sudah tentu label yang ditampilkan pada zat berbahaya akan menyatakan nama zat tersebut. Ini dapat berupa nama zat kimia murni, namun tidak selalu begitu; ada kemungkinan bahwa wadah berisikan campuran dari beberapa zat. Dalam

merek situasi seperti ini, label akan menyatakan merek produk, nama pabrik pembuat campuran tersebut. Merek produk seringkali berupa nama gagasan; dalam Contoh 1, merek zat adalah ‘SOL 44’.

Pabrik pembuat zat campuran seperti ini juga harus menyatakan zat kimia murni terpenting atau bahan-bahan kimia yang dapat menimbulkan bahaya. Sehingga tercetak kalimat ‘mengandung toluena’ dibawah SOL 44 pada label.

simbol bahaya Label juga mencantumkan sepasang simbol bahaya. Simbol-simbol ini menandakan kategori bahaya yang dikandung oleh zat. Gambar diatas menyatakan bahwa SOL 44 mengandung kategori bahaya ‘berbahaya’, dan juga kategori ‘sangat mudah terbakar’.

R-phrase Selain itu, label juga menampilkan R-phrase (kata yang dimulai dengan huruf R, dalam bahasa Inggris) yang berhubungan. Huruf R adalah kependekan dari Risk (Resiko). R-phrase merupakan suatu penjelasan pendek mengenai bahaya individual yang berhubungan dengan zat-zat tertentu. R-phrase R20 pada label SOL 44 menunjukkan bahwa zat ini berbahaya bila dihirup.

S-phrase Selain R-phrase ini, label juga menampilkan beberapa S-phrase (kata yang dimulai dengan huruf S, dalam bahasa Inggris). Huruf S merupakan singkatan dari Safety (Keselamatan). Sehingga S-phrase mengandung rekomendasi dalam hal penggunaan zat tersebut; misalnya, S-phrase S16 menyatakan bahwa SOL 44 harus tersimpan di tempat yang jauh dari sumber penyulutan api. Periksa label zat berbahaya yang biasa anda gunakan. Simbol bahaya, R-phrase, dan S-phrase apa saja yang ditampilkan pada label? Kesimpulannya, label juga harus menyatakan nama pabrik pembuat beserta alamatnya. Anda dapat menelpon atau mengirimkan surat kepada pabrik pembuat jika anda mempunyai pertanyaan tentang resiko-resiko yang berhubungan dengan zat yang bersangkutan.

Sebelum menelepon pabrik pembuat, anda juga bisa mencari informasi yang daftar zat berbahaya anda butuhkan di perusahaan anda. Semua perusahaan harus memiliki daftar

zat-zat yang berbahaya. Daftar ini mencantumkan semua zat yang digunakan oleh perusahaan. Daftar zat berbahaya biasanya juga mencantumkan simbol-simbol bahaya dan R-phrase serta S-phrase untuk setiap zat. Sehingga daftar tersebut juga bisa memberikan informasi bahaya yang berhubungan dengan setiap zat.

Material Safety Data Hampir semua perusahaan juga memiliki kumpulan Material Safety Data Sheet Sheet (MSDS) (MSDS) atau Lembar Data Keselamatan Material. Pemasok mengeluarkan suatu

MSDS bersama dengan zat berbahaya yang dipesan oleh perusahaan. MSDS

Page 6: 5. Safety L16 - Mengenali Sifat-sifat Zat Berbahaya

Mengenali sifat-sifat zat berbahaya

6 © Stichting BEPRO 2006

berisikan informasi lebih jauh tentang perincian yang tertera pada label. Pemasok diharuskan untuk menyediakan informasi secara lengkap dalam MSDS atas efek dari zat tersebut terhadap kesehatan dan lingkungan, serta bahaya kebakaran dan/atau ledakan yang dapat ditimbulkan oleh zat. Ringkasan

kartu keselamatan informasi ini juga diberikan pada kartu keselamatan bahan kimia. Informasi bahan kimia lebih jauh mengenai kartu ini ada pada pelajaran ‘Lembar data keselamatan’.

Cari tahu siapa orang yang mengumpulkan dan mengarsipkan MSDS di perusahaan anda. 3. Jenis informasi apa saja yang tertera pada label bahaya zat kimia murni? 4. Apakah perbedaan antara R-phrases dan S-phrases? Bagian ini meninjau informasi yang terpampang pada label kemasan. Bagian lain dari pelajaran ini memeriksa arti dari kategori bahaya secara fisik/kimia yang tertera pada label secara tepat. Misalnya, kapankah suatu zat dinyatakan sebagai zat yang sangat mudah terbakar? Apakah, tepatnya, yang dimaksud dengan zat korosif?

4. Bagaimana zat yang mudah terbakar dapat diidentifikasikan dari labelnya? Faktor manakah yang harus ada untuk menciptakan resiko kebakaran? Pikirkan tentang segitiga api dan segilima api. Lihat lagi Tabel 1. Tiga kategori bahaya dalam Tabel 1 adalah ‘mudah terbakar’. Ada empat tingkat bahaya untuk zat-zat yang bisa terbakar: luar biasa mudah terbakar, sangat mudah terbakar, mudah terbakar, dan tidak mudah terbakar. Banyak zat yang dapat terbakar; namun, tidak semua zat ini mudah untuk terbakar. Salah satu contohnya adalah arang yang digunakan untuk memanggang; arang sudah jelas merupakan sesuatu yang dapat terbakar, tetapi tidak mudah terbakar. Zat yang mudah terbakar dapat tersulut dengan mudah – dan, seperti orang-orang yang sudah pernah membakar arang untuk memanggang, arang jelas tidak mudah untuk disulut atau dibakar! Contoh 2. Joko sedang melakukan percobaan mengenai daya pembakaran dari tiga cairan, yaitu etanol, xilena, dan 1-oktanol. Joko memulainya dengan mengukur temperatur cairan. Temperatur ketiga cairan ini adalah 10 °C. Dia memegang sebuah korek api yang menyala persis diatas permukaan tiap cairan. Tidak ada satupun dari cairan ini yang terbakar.

Joko secara hati-hati memanaskan ketiga cairan ini. Dia mencoba untuk membakar cairan setiap kali temperaturnya naik 1 °C. Ketika temperatur mencapai 12 °C Joko berhasil membakar etanol. Dia melanjutkan kembali dengan xilena dan 1-oktanol. Xilena terbakar ketika temperatur mencapai 25 °C. 1-oktanol ternyata harus dipanaskan hingga mencapai temperatur 85 °C sebelum akhirnya bisa terbakar.

Page 7: 5. Safety L16 - Mengenali Sifat-sifat Zat Berbahaya

Mengenali sifat-sifat zat berbahaya

© Stichting BEPRO 2006 7

Joko menyimpulkan bahwa ada temperatur minimum untuk masing-masing cairan, yang jika temperatur berada di bawah batas minimum maka cairan tidak akan bisa terbakar.

Seperti yang telah dijelaskan dalam pelajaran ‘Segitiga api dan alat pemadam kebakaran’, zat cair tidak bisa dibakar; hanya uap zat yang bisa terbakar. Uap bisa terbakar karena uap dapat bercampur dengan oksigen di udara untuk membentuk zat uap yang bisa terbakar/ campuran udara. Campuran bisa terbakar hanya jika kadar uap cukup tinggi. Dalam percobaan yang dijelaskan dalam Contoh 2, cairan tidak melepaskan cukup uap pada temperatur 10 °C untuk bisa membentuk suatu campuran yang dapat terbakar. Temperatur dimana

flash point (titik nyala) uap membentuk suatu campuran udara yang dapat terbakar disebut dengan flash point (titik nyala). Flash point (titik nyala) suatu cairan adalah temperatur terendah bagi cairan untuk melepaskan cukup uap untuk membentuk suatu campuran uap/udara, yang dapat dibakar oleh suatu sumber penyulutan. 5. Berapakah flash point dari ketiga zat yang Joko gunakan dalam percobaannya? Ada hubungan antara batas bawah ledakan dan flash point. Pada flash point, uap zat cair memiliki kadar konsentrat yang persis sama dengan kadar konsentrat batas bawah ledakan. Contoh 2 menunjukkan bahwa etanol memiliki flash point pada temperatur 12 °C. Batas bawah ledakan untuk etanol adalah 3,4% dari volumenya. Sehingga kadar konsentrat uap etanol adalah 3,4% dari volumenya ketika permukaan etanol mencapai temperatur 12 °C. Flash point dari suatu cairan merupakan sebuah indikasi untuk daya pembakaran suatu zat. Uap suatu zat cair dengan flash point bertemperatur lebih rendah dari temperatur ruangan (25 °C) selalu bisa terbakar. Sehingga bahaya kebakaran akan selalu ada bila zat memiliki flash point rendah. Cairan dengan flash point tinggi harus dipanaskan terlebih dahulu hingga mencapai temperatur flash point. Uap dapat terbakar hanya jika cairan sudah mencapai titik flash point.

Daya pembakaran zat berbahaya terpampang pada labelnya. Flash point zat luar biasa mudah tersebut digunakan untuk mengetahui apakah zat termasuk kedalam kategori zat terbakar (F+) yang luar biasa mudah terbakar (F+), sangat mudah terbakar (F) atau mudah terbakar. Titik didih zat juga penting untuk zat yang termasuk dalam kategori sangat mudah terbakar (F) ‘luar biasa mudah terbakar’. Simbol kobaran api digunakan untuk menandakan mudah terbakar zat-zat yang berada didalam kategori (F+) dan juga kategori ‘sangat mudah

terbakar’ (F).

Page 8: 5. Safety L16 - Mengenali Sifat-sifat Zat Berbahaya

Mengenali sifat-sifat zat berbahaya

8 © Stichting BEPRO 2006

Gambar 2: Simbol-simbol bahaya untuk zat yang mudah terbakar. Gambar 2 menunjukkan bahwa label-label zat yang memiliki flash point dibawah 25 °C selalu menampilkan sebuah simbol kobaran api. Kata-kata ‘luar biasa mudah terbakar’ atau ‘sangat mudah terbakar’ dicetak dibawah simbol tersebut. Simbol bahaya tidak ditampilkan untuk zat-zat yang memiliki flash point diantara 25 °C dan 55 °C; label untuk zat seperti ini hanya menampilkan kata ‘mudah terbakar’. Tentunya, beberapa zat memiliki flash point diatas 55 °C. Zat-zat ini tidak dianggap sebagai zat yang memiliki resiko bahaya kebakaran, sehingga tidak mencantumkan simbol bahaya atau kata ‘mudah terbakar’ pada labelnya. Namun, zat-zat seperti ini tetap merupakan zat yang bisa terbakar. Beberapa contohnya adalah zat padat yang bisa terbakar seperti arang dan kertas. 6. Berikan simbol-simbol yang cocok (luar biasa mudah terbakar, sangat mudah terbakar,

mudah terbakar, atau tidak ada simbol) untuk masing-masing zat berikut ini. Zat Flash point [°C] Titik didih Simbol aseton Etanol 1-oktanol Xilena

-19 12 81 25

56 78 195 139

………………… ………………… ………………… …………………

Percobaan Joko menunjukkan bawah 1-oktanol memiliki flash point 81 °C. Karena itu, zat ini tidak menimbulkan bahaya kebakaran. Namun, jika bekerja dengan menggunakan 1-oktanol yang sudah dipanaskan, maka jelas ada bahaya kebakaran jika temperatur 1-oktanol mencapai titik flash point. Karena itu, penting untuk memperhatikan titik flash point cairan panas. Informasi yang ditampilkan label tidak berlaku lagi. Flash point cairan tertera pada data keselamatan material yang digunakan.

flashpoint lebih rendah dari 0 oC flashpoint lebih rendah flashpoint berada diantara dan titik didihnya lebih rendah dari 25 oC 25 oC dan 55 oC dari 35 oC

Page 9: 5. Safety L16 - Mengenali Sifat-sifat Zat Berbahaya

Mengenali sifat-sifat zat berbahaya

© Stichting BEPRO 2006 9

7. Label yang digunakan untuk Butanon adalah yang ditampilkan berikut ini.

a. Apa saja efek fisika/kimia dari Butanon? b. Apakah flash point Butanon lebih tinggi atau lebih rendah dari 25 °C? c. Apakah ada bahaya kebakaran atau ledakan?

5. Bagaimana mengenali zat yang beroksidasi dari labelnya?

Pelajaran ‘Segitiga api dan alat pemadam kebakaran’ menjelaskan bahwa zat yang beroksidasi dapat memberikan oksigen karena zat seperti ini mengandung oksigen. Sehingga zat yang beroksidasi dapat mempertahankan api. Contoh 3. Joko melakukan suatu tes dengan dua zat, yaitu gliserin dan kalium permanganat. Gliserin mengandung beberapa kelompok alkohol dan merupakan zat yang mudah terbakar. Zat lainnya, kalium permanganat, adalah zat padat. Kalium permanganat adalah zat kimia yang bersifat oksidator. Joko membuat setumpuk kecil kalium permanganat dan menambahkan beberapa tetes gliserin. Pada awalnya, sepertinya tidak terjadi apa-apa. Kemudian setumpuk kalium permanganat tersebut mulai berasap dan bergelembung – dan setelah beberapa detik mulai terbakar dan timbul kobaran api. Dalam pengujian ini, gliserin bertindak sebagai bahan bakar. Gliserin yang terbakar tidak mengkonsumsi oksigen dari udara; oksigen disediakan oleh kalium permanganat. Kalium permanganat merupakan penyedia oksigen yang sangat efektif, dan dapat dikatakan sebagai pengoksidasi yang kuat. Bahkan, kalium permanganat merupakan pengoksidasi yang lebih kuat dibandingkan dengan oksigen di udara. Ketika membaca lagi contoh diatas, dapat terlihat bahwa gliserin mulai terbakar tanpa ada tambahan sumber penyulutan. Ini disebabkan oleh reaksi yang kuat antara gliserin dan kalium permanganat. Reaksi ini menghasilkan panas yang cukup bagi gliserin untuk bisa terbakar. Sudah jelas bahwa zat seperti kalium permanganat harus diperlakukan secara hati-hati. Zat-zat ini harus disimpan secara terpisah dari zat-zat yang bisa terbakar. Pengoksidasi yang kuat harus ditandai dengan simbol bahaya zat ‘beroksidasi’. Beberapa jenis garam tertentu, seperti nitrat, klorat, dan bikromat seringkali merupakan zat yang beroksidasi.

Page 10: 5. Safety L16 - Mengenali Sifat-sifat Zat Berbahaya

Mengenali sifat-sifat zat berbahaya

10 © Stichting BEPRO 2006

Gambar 3: Simbol bahaya untuk zat yang beroksidasi.

6. Bagaimana zat peledak dapat dikenali dari labelnya? peroksida organik Peroksida organik merupakan kelompok pengecualian untuk zat yang

beroksidasi. Hidrogen peroksida adalah salah satu contoh dari kelompok ini. Zat-zat ini bukan hanya oksidan – zat-zat ini juga merupakan zat yang bisa terbakar. Kombinasi dari kedua sifat ini membuat peroksida organik menjadi zat yang luar biasa reaktif; bahkan, zat-zat ini benar-benar reaktif sehingga dapat

stabilizer meledak kapan saja. Karena itu harus ditambahkan stabilizer atau bahan untuk membuat zat menjadi stabil, agar zat-zat ini dapat disimpan dan diangkut dengan aman. Stabilizer adalah zat yang dapat mencegah agar peroksida organik tidak menimbulkan reaksi secara spontan. Campuran dari zat yang dapat terbakar dan bahan pengoksidasi seringkali digunakan sebagai bahan peledak. Bubuk mesiu, misalnya, terdiri dari campuran karbon dan sulfur (keduanya mempunyai sifat mudah terbakar) dan kalium nitrat sebagai bahan pengoksidasi. Zat-zat yang keduanya merupakan zat yang dapat terbakar dan zat

zat peledak yang beroksidasi ini disebut sebagai zat peledak. Zat peledak seringkali berupa peroksida organik, dan campuran seperti bubuk mesiu. Label untuk zat dan campuran ini mencantumkan simbol seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 4.

Gambar 4: Simbol bahaya zat peledak. Semua yang dibutuhkan untuk menimbulkan reaksi antara senyawa yang dapat terbakar dengan senyawa yang beroksidasi dari zat-zat atau campuran ini merupakan sumber penyulutan. Informasi lebih jauh mengenai zat peledak diberikan dalam pelajaran ‘Ledakan’.

8. Mengapa zat peledak lebih berbahaya jika dibandingkan dengan zat yang beroksidasi atau

dengan zat yang dapat terbakar?

7. Bagaimana zat korosif dapat dikenali dari labelnya? Zat yang merusak zat lain juga sangat berbahaya. Asam hidrofluorat, misalnya, benar-benar dapat melelehkan kaca, dan tidak bisa disimpan di dalam botol kaca.

Page 11: 5. Safety L16 - Mengenali Sifat-sifat Zat Berbahaya

Mengenali sifat-sifat zat berbahaya

© Stichting BEPRO 2006 11

Beruntung tidak semua zat memiliki sifat agresif seperti itu, dan hampir semua zat bereaksi dengan jauh lebih pelan. Contohnya, besi bereaksi secara sangat perlahan dengan oksigen di udara: besi jadi berkarat. Namun, besi yang bersentuhan dengan asam hidroklorat bereaksi dengan jauh lebih cepat. Proses dimana besi – dan bahan lainnya – dirusak disebut dengan ‘korosi’.

Sehingga zat yang siap untuk merusak zat lain dikelompokkan sebagai zat korosif yang korosif. Sifat korosif suatu zat dapat diuji dengan cara menuangkan

beberapa tetes zat ke atas kertas timah. Zat yang merusak timah dalam waktu beberapa menit dikelompokkan sebagai zat yang ‘korosif’. Kategori ini

zat asam dan alkalis termasuk juga asam dan alkali kuat, seperti soda kaustik berkonsentrasi tinggi (natrium hidroksida) dan asam sulfat berkonsentrasi tinggi. Simbol bahaya untuk zat ‘korosif’ ditunjukkan dalam Gambar 5. Tangan yang terluka dimasukkan dalam simbol tersebut sebagai peringatan bahwa zat korosif dapat merusak kesehatan. Efek kesehatan ini dibahas dalam pelajaran ‘Mengenali resiko dan efek dari zat kimia berbahaya’.

Gambar 5: Simbol bahaya untuk zat korosif. Pada pengenceran suatu zat korosif, larutan yang diencerkan tersebut mungkin tidak lagi dikelompokkan sebagai kategori ‘korosif’. Misalnya, ketika melarutkan asam sulfat dengan air sehingga konsentrasinya kurang dari 15%, maka sifat korosif berkurang jauh sehingga larutan tersebut tidak lagi dikelompokkan sebagai ‘korosif’. 9. Sebuah nampan penampung plastik diletakkan di atas rak. Ada sebotol soda kaustik yang

berlabelkan seperti dibawah ini, di atas nampan penampung. Ada lingkaran-lingkaran noda di sekeliling botol. a. Apa efek fisika/kimia dari soda kaustik? b. Apa yang dapat terjadi pada material nampan penampung jika isi botol soda kaustik bocor di atas nampan penampung?

Page 12: 5. Safety L16 - Mengenali Sifat-sifat Zat Berbahaya

Mengenali sifat-sifat zat berbahaya

12 © Stichting BEPRO 2006

Zat berbahaya dapat dibagi menjadi beberapa kategori bahaya.

Label-label zat berbahaya harus menampilkan informasi-informasi

berikut ini: - nama zat kimia murni atau merek campuran; - simbol bahaya untuk tiap kategori bahaya yang dapat ditimbulkan

oleh zat tersebut; - jenis bahaya yang spesifik (R-phrases) dan rekomendasi

keselamatan (S-phrases); - nama dan alamat pemasok atau pabrik pembuat zat.

Daftar zat berbahaya harus mencantumkan semua zat yang

digunakan oleh perusahaan. Daftar ini harus menyatakan nama zat berbahaya, simbol bahaya, dan R-phrase serta S-phrase. Informasi mengenai sifat-sifat bahaya suatu zat juga diberikan dalam Material Safety Data Sheet atau Lembar Data Keselamatan Material yang bersangkutan.

Flash point adalah temperatur terendah dimana uap dari cairan dapat

tersulut atau terbakar. Cairan dengan flash point dibawah temperatur ruangan memiliki flash point yang rendah. Flash point suatu zat berbahaya menentukan apakah zat memiliki sifat yang luar biasa mudah terbakar, sangat mudah terbakar, atau mudah terbakar. Simbol bahaya untuk zat yang mudah terbakar adalah:

Zat yang beroksidasi mengandung oksigen dan bisa mempertahankan api. Oksidan yang kuat dapat menimbulkan kebakaran tanpa memerlukan sumber penyulutan ketika bersentuhan dengan zat yang mudah terbakar. Simbol bahaya untuk bahan yang beroksidasi adalah:

Page 13: 5. Safety L16 - Mengenali Sifat-sifat Zat Berbahaya

Mengenali sifat-sifat zat berbahaya

© Stichting BEPRO 2006 13

Zat peledak memiliki kedua sifat diatas, yaitu beroksidasi dan dapat terbakar. Hanya membutuhkan sumber penyulutan untuk bisa menciptakan suatu ledakan. Simbol bahaya untuk zat peledak adalah:

Zat yang korosif dapat merusak bahan-bahan tertentu. Inilah yang disebut dengan korosi. Simbol bahaya untuk zat korosif adalah:

Page 14: 5. Safety L16 - Mengenali Sifat-sifat Zat Berbahaya

Mengenali sifat-sifat zat berbahaya

14 © Stichting BEPRO 2006

Pengujian diri A. Pertanyaan pilihan berganda 1. SBP-100, suatu larutan, adalah campuran dari berbagai macam

hidrokarbon. Nama apakah yang harus ditampilkan pada label? a. SHP-100 b. campuran hidrokarbon c. SBP-100, mengandung hidrokarbon d. larutan

2. Kategori bahaya manakah berikut ini yang merupakan kategori bahaya

fisika/kimia? a. racun b. berbahaya c. peledak d. karsinogenik

3. Apa saja kandungan yang ada dalam peroksida organik?

a. peroksida organik mengandung komponen yang mudah terbakar dan korosif

b. peroksida organik mengandung komponen yang mudah terbakar dan pengiritasi

c. perosida organik mengandung komponen yang mudah terbakar dan peledak

d. peroksida organik mengandung komponen yang mudah terbakar dan bersifat oksidator

4. Dimanakah bisa anda dapatkan informasi tentang suatu zat berbahaya?

a. dalam MSDS dan dalam lembar standar b. pada label, dalam lembar standar dan dalam MSDS c. dalam daftar zat-zat berbahaya, dalam MSDS dan pada label d. pada label dan dalam daftar zat-zat berbahaya

5. Bahan bakar diesel (solar) memiliki flash point 63 °C. Pada temperatur

berapakah akan timbul bahaya kebakaran? a. pada temperatur ruangan b. selalu, karena diesel merupakan bahan bakar c. ketika temperatur diesel mencapai 63 °C atau lebih tinggi d. tidak pernah, karena flash point lebih tinggi dari 55 °C, sehingga bahan

bakar diesel merupakan zat yang tidak mudah terbakar. 6. Anda menuangkan beberapa tetes suatu cairan keatas kertas timah. Cairan

merusak timah dalam waktu empatpuluh detik. Simbol bahaya manakah yang harus diberikan untuk cairan ini? a. simbol bahaya untuk zat korosif b. simbol bahaya untuk zat beroksidasi c. simbol bahaya untuk zat pengiritasi d. simbol bahaya untuk zat peledak

Page 15: 5. Safety L16 - Mengenali Sifat-sifat Zat Berbahaya

Mengenali sifat-sifat zat berbahaya

© Stichting BEPRO 2006 15

Lihatlah tabel berikut ini untuk DMEA ketika menjawab pertanyaan nomor 7 dan 8.

7. Kalimat manakah yang menyatakan suatu R-phrase?

a. mengakibatkan luka bakar parah b. jauhi dari sumber penyulutan – dilarang merokok c. pakailah pakaian pelindung yang sesuai d. simpan di tempat yang sejuk

8. Apa yang anda ketahui tentang flash point untuk DMEA?

a. flash point berada dibawah 0 °C b. flash point berada dibawah 25°C c. flash point berada dibawah 55°C d. flash point berada dibawah 100°C

B. Pertanyaan essay 1. Anda memiliki suatu campuran berisi kalium nitrat dan bubuk halus karbon.

Kalium nitrat adalah zat yang beroksidasi. Seberapa bahayakah zat campuran ini menurut anda? Simbol bahaya manakah yang harus ditampilkan pada label yang tertempel di kemasan zat campuran ini?

2. Tabel berikut ini menampilkan berbagai macam sifat dari sejumlah zat. Zat Flash point (°C) Titik didih (˚C ) Hydrazina Metanol 2-oktanol Heksana

52 11 60 -22

115 65 180

a. Nyatakan simbol bahaya apa yang harus diberikan untuk masing-

masing zat. b. Zat manakah yang memiliki resiko terkecil untuk bahaya kebakaran?

Page 16: 5. Safety L16 - Mengenali Sifat-sifat Zat Berbahaya

Mengenali sifat-sifat zat berbahaya

16 © Stichting BEPRO 2006

Jawaban Jawaban untuk pertanyaan dalam teks: 1. Jenis tindakan pengamanan Contoh Kontrol pada sumbernya Ventilasi dan ekstraksi Dirikan area khusus dengan peraturan keselamatan ekstra Gunakan peralatan pelindung diri

ganti zat berbahaya dengan zat yang tidak terlalu berbahaya; tutup mesin dan peralatan gunakan ventilasi umum berikan peringatan bahaya dengan menggunakan simbol; area dengan zat berbahaya hanya dapat diakses oleh petugas yang telah mendapatkan instruksi keselamatan khusus kenakan sarung tangan

2. Kategori bahaya efek Peledak fisika/kimia Beroksidasi fisika/kimia Luar biasa mudah terbakar fisika/kimia Sangat mudah terbakar fisika/kimia Mudah terbakar fisika/kimia Sangat beracun kesehatan Beracun kesehatan Berbahaya kesehatan Korosif fisika/kimia/kesehatan Mengiritasi kesehatan Menyebabkan kepekaan kesehatan Karsinogenik kesehatan Bakteri beracun kesehatan Berbahaya bagi lingkungan lingkungan 3. Label pada zat kimia murni mencantumkan informasi berikut ini:

– nama zat kimia murni tersebut – simbol bahaya untuk setiap kategori bahaya yang dikandung oleh zat; – R-phrases dan S-phrases; – Nama pabrik pembuat dan alamat pemasok atau pabrik pembuat Catatan: merek tidak dicantumkan pada label karena ini merupakan zat kimia murni.

4. R-phrase menunjukkan efek bahaya dari zat berbahaya tersebut.

S-phrase menyatakan langkah pengamanan yang dibutuhkan untuk meminimalkan efek merusak atau bahaya dari zat berbahaya tersebut.

5. Flash point etanol: 12 °C.

Flash point xilena: 25 °C. Flash point 1-oktanol: 81 °C.

Page 17: 5. Safety L16 - Mengenali Sifat-sifat Zat Berbahaya

Mengenali sifat-sifat zat berbahaya

© Stichting BEPRO 2006 17

6. Zat Flash point [˚C] Titik didih [˚C] Simbol Asetone Sangat mudah terbakar Etanol Sangat mudah terbakar 1-oktanol Tidak ada Xilena

-19 12 81 25

56 78 195 139 Mudah terbakar

7. a. Butanon adalah zat yang sangat mudah terbakar. ‘pengiritasi’ bukanlah

efek fisika/kimia; tetapi menyangkut kesehatan. b. Flash point Butanon lebih rendah dari 21°C. Ini ditunjukkan oleh simbol ‘sangat mudah terbakar’. c. Butanon menimbulkan bahaya kebakaran atau ledakan ketika terbuka terhadap sumber penyulutan. Butanon cukup ringan untuk bisa membentuk uap/campuran udara yang dapat terbakar.

8. Zat peledak lebih berbahaya dibandingkan dengan zat yang beroksidasi atau

zat yang dapat terbakar karena zat peledak merupakan zat yang beroksidasi dan juga mudah terbakar. Dengan kata lain, zat peledak merupakan hasil campuran zat yang mudah terbakar dan zat yang dapat mempertahankan api. Yang hanya dibutuhkan untuk menimbulkan suatu ledakan adalah sebuah sumber penyulutan.

9. a. Soda kaustik adalah zat korosif.

b. Soda kaustik dapat merusak bahan yang digunakan untuk membuat nampan penampung. Sehingga nampan penampung yang sering digunakan terbuat dari bahan anti korosi.

Jawaban dan arahan untuk pengujian diri: A. Pertanyaan pilihan berganda 1. c Merek dan zat kimia murni yang paling penting harus ditampilkan pada

label. 2. c Kategori bahaya fisika/kimia berhubungan dengan kerusakan terhadap

lingkungan sekitarnya yang disebabkan oleh efek fisika atau reaksi kimia. Tiga kategori bahaya lainnya berhubungan dengan pengerusakan terhadap kesehatan.

3. d Peroksida organik tidak membutuhkan udara untuk bisa terbakar. Yang

dibutuhkan hanyalah reaksi antara komponen yang beroksidasi dan komponen yang mudah terbakar sebagai sumber penyulut.

4. c Akan tidak praktis jika mencantumkan semua zat berbahaya yang ada

pada peraturan atau lembar standar. Perubahan informasi apapun tentang zat tersebut, sebagai contoh pada Maximum Acceptable Concentration (MAC) atau kadar konsentrasi maksimum yang diizinkan, maka akan ada perubahan peraturan. Peraturan ini kemudian akan diberikan kepada badan tertinggi pembuat undang-undang/parlemen.

5. c Tidakcukup banyak uap dari bahan bakar diesel yang terbentuk dalam

temperatur ruangan. Tidak akan ada bahaya kebakaran sampai temperatur bahan bakar diesel mencapai titik flash point.

Page 18: 5. Safety L16 - Mengenali Sifat-sifat Zat Berbahaya

Mengenali sifat-sifat zat berbahaya

18 © Stichting BEPRO 2006

6. a Membiarkan suatu zat merusak selembar kertas timah merupakan suatu metode pengujian yang digunakan untuk menentukan apakah zat memiliki sifat korosif atau tidak.

7. a Jawaban lainnya merupakan S-phrases. S-phrases memberikan

rekomendasi untuk mengurangi resiko. 8. a Flash point untuk zat yang luar biasa mudah terbakar adalah lebih rendah

dari 0 °C. B. Pertanyaan essay 1. Campuran bubuk karbon dan kalium nitrat sangat mirip dengan bubuk mesiu. 2. Periksa baik-baik bagian flash point.

Page 19: 5. Safety L16 - Mengenali Sifat-sifat Zat Berbahaya

Mengenali sifat-sifat zat berbahaya

© Stichting BEPRO 2006 19

Ujian pelajaran Pelajari pertanyaannya dan berikan jawabannya pada lembar jawaban. 1. Kategori bahaya manakah yang memiliki pengaruh terhadap kesehatan?

a. mudah terbakar b. berbahaya c. peledak d. beroksidasi

2. Informasi apakah yang tidak ditampilkan pada label zat berbahaya?

a. simbol bahaya b. daftar zat berbahaya c. R-phrases dan S-phrases d. nama dan alamat pemasok atau pabrik pembuat

3. Berikut ini manakah yang menunjukkan rekomendasi keselamatan?

a. R-phrases b. MSDS c. S-phrases d. Chemical Substances Act

4. Serbuk batu bara yang bercampur dengan udara dapat mengakibatkan

terjadinya ledakan debu. Simbol bahaya manakah yang harus ditampilkan pada label yang tertempel pada wadah berisi serbuk batu bara? a. peledak b. sangat mudah terbakar c. mudah terbakar d. serbuk batu bara tidak membutuhkan simbol bahaya

5. Flash point suatu cairan adalah 3°C, dan titik didihnya adalah 34°C. Simbol

bahaya apakah yang harus diberikan untuk cairan ini? a. luar biasa mudah terbakar b. sangat mudah terbakar c. mudah terbakar d. beroksidasi

6. Suatu label zat menampilkan simbol bahaya berikut ini:

Apa pendapat anda mengenai zat ini? a. zat ini dapat menimbulkan kebakaran dengan

menggunakan bahan bakar tanpa adanya oksigen (O)

b. zat ini terlalu mudah terbakar c. zat ini akan terbakar jika dibuka d. zat ini menimbulkan pembakaran yang terlalu

sensitif 7. Suatu campuran berisi zat yang mudah terbakar dan zat yang beroksidasi.

Kategori bahaya manakah yang sesuai untuk zat ini? a. mudah terbakar b. penguat daya api c. peledak d. beroksidasi

Page 20: 5. Safety L16 - Mengenali Sifat-sifat Zat Berbahaya

Mengenali sifat-sifat zat berbahaya

20 © Stichting BEPRO 2006

Label-label untuk asam sulfat 98% dan asam hidroklorat 36% ditunjukkan dibawah ini. Jawab pertanyaan nomor 8, 9, dan 10 dengan menggunakan informasi dari label-label ini.

8. Apakah rekomendasi keselamatan untuk asam sulfat?

a. korosif b. dapat menyebabkan luka bakar c. dapat menyebabkan luka bakar parah d. jangan pernah menambahkan air ke produk ini

9. Peralatan pelindung diri apakah yang dibutuhkan ketika sedang

menggunakan asam hidroklorat 36% tetapi tidak dibutuhkan ketika menggunakan 98% asam sulfat? a. pelindung alat pernafasan b. kacamata pelindung / pengaman c. sebuah pelindung wajah d. sarung tangan tahan-asam

10. Apakah efek fisika/kimia dari asam sulfat dan asam hidroklorat?

a. mengiritasi b. beroksidasi c. berbahaya d. korosif