Upload
gusti
View
9
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
5 TAHAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF (OSBORN DAN WITTROCK) :
1. Tahap Orientasi Siswa diberi kesempatan untuk membangun kesan mengenai topik yang akan dibahas
dengan mengaitkan materi dengan pengalaman mereka sehari-hari. Tujuannya agar siswa termotivasi mempelajari pokok pelajaran tersebut.
2. Tahap Pengungkapan Ide Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan ide mereka mengenai topik yang akan
dibahas. Pada tahap ini siswa akan menyadari bahwa terdapat perbedaan pendapat diantara mereka mengenai pokok bahasan tersebut.
3. Tahap Tantangan dan Restrukturisasi Guru menyiapkan suasana dimana siswa diminta membandingkan pendapatnya dengan
pendapat siswa lain dan pada tahap ini diharapkan terjadi suasana adu argumentasi. Kemudian guru mengusulkan peragaan atau eksperimen untuk menguji kebenaran pendapat mereka.
4. Tahap Penerapan Siswa diberi kesempatan untuk menguji ide alternatif untuk membangun pengetahuan baru
melalui eksperimen dalam menyesuaikan persoalan yang bervariasi. Diharapkan selama proses ini muncul konflik kognitif antara apa yang dimiliki dan apa yang dilihat dan diperagakan. Pada tahap ini diharapkan siswa sudah mulai mengubah struktur pemahaman mereka (conceptual change).
5. Tahap Melihat Kembali Siswa diberi kesempatan untuk mengevaluasi kelemahan dari model yang lama. Siswa
diharapkan juga mempu memberikan alasan tentang pengetahuan baru yang mereka temukan serta dapat mengingat kembali apa saja yang mereka pelajari selama pembelajaran.
Dari kegiatan belajar yang dilakukan dalam pembelajaran model pembelajaran generatif terlihat bahwa siswa diharapkan dapat mengutarakan konsepsinya dengan disertai argumentasi untuk mendukung konsepsinya tersebut dan juga diharapkan dapat beradu argumentasi dengan siswa lain, sehingga di samping dapat melatih mental dan keberanian dalam mengungkapkan ide juga dapat membiasakan peserta didik untuk dapat menghargai pendapat dari temannya atau orang lain di lingkungan masyarakat.
Pembelajaran generatif ini digunakan terutama untuk merangsang siswa berargumetasi, agar ada suasana diskusi di dalam kelas dan menciptakan konflik kognitif. Pada tahap awal pembelajaran diberikan kesempatan yang lebih banyak kepada siswa untuk mengungkapkan konsepsi awalnya agar mampu mengungkap miskonsepsi siswa.