5. Uji-hipotesis

Embed Size (px)

Citation preview

PENGUJIAN HIPOTESIS

Ahyar-statistik

HIPOTESIS

Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah tingkat kebenarannya sehingga masih harus diuji menggunakan teknik tertentu Hipotesis dirumuskan berdasarkan teori, dugaan, pengalaman pribadi/orang lain, kesan umum, kesimpulan yang masih sangat sementara Hipotesis adalah jawaban teoritik atau deduktif dan bersifat sementara Hipotesis adalah pernyataan keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya menggunakan data/informasi yang dikumpulkan melalui sampel Jika pernyataan dibuat untuk menjelaskan nilai parameter populasi, maka disebut hipotesis statistik

Ahyar-statistik

Menyusun Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan tentative yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang kita amati dalam usaha untuk memahaminya

Ahyar-statistik

Asal dan Fungsi Hipotesis

Hipoptesis dapat diturunkan dari teori yang berkaitan dengan masalah yang akan kita teliti. Jadi, Hipotesis tidak jatuh dari langit secara tiba-tiba!!!!!! Misalnya seorang peneliti akan melakukan penelitian mengenai harga suatu produk maka agar dapat menurunkan hipotesis yang baik, sebaiknya yang bersangkutan membaca teori mengenai

penentuan

harga.

Ahyar-statistik

Fungsi Hipotesis

Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang perlu diuji kebenarannya oleh karena itu hipotesis berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji kebenaran suatu teori. Jika hipotesis sudah diuji dan dibuktikan kebenaranya, maka hipotesis tersebut menjadi suatu teori. Jadi sebuah hipotesis diturunkan dari suatu teori yang sudah ada, kemudian diuji kebenarannya dan pada akhirnya memunculkan teori baru.Ahyar-statistik

Fungsi hipotesis menurut Menurut Nasution ialah sbb:

Untuk menguji kebenaran suatu teori, Memberikan gagasan baru untuk mengembangkan suatu teori dan Memperluas pengetahuan peneliti mengenai suatu gejala yang sedang dipelajari.

Ahyar-statistik

PERUMUSAN HIPOTESIS

Rumusan hipotesis sebenarnya sudah dapat dibaca dari uraian masalah, tujuan penelitian, kajian teoritik, dan kerangka pikir sehingga rumusannya harus sejalan Rumusan hipotesis sebagai petunjuk arah dalam rancangan penelitian, teknik pengumpulan dan analisis data serta penyimpulan

Ahyar-statistik

PERUMUSAN HIPOTESIS

Dinyatakan sebagai kalimat pernyataan (deklaratif) Melibatkan minimal dua variabel penelitian Mengandung suatu prediksi Harus dapat diuji (testable)

Ahyar-statistik

KITERIA HIPOTESIS YANG BAIK

Harus mampu menyatakan hubungan yang diharapkan Hubungan antara dua variabel atau lebih. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran Hipotesis harus dinyatakan dalam kalimat yang sederhana dan singkat.. Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode ilmiah

Ahyar-statistik

BENTUK-BENTUK RUMUSAN HIPOTESIS

Bentuk-bentuk rumusan hipotesis, ada tiga; yakni hipotesis deskriptif, komparatif dan asosiatif. Hipotesis deskriptif, pada umumnya tidak dibangun, karena akan merupakan hipotesis asumtif. Hipotesis komparatif dibangun berdasarkan rumusan masalah komparatif (perbandingan) Hipotesis asosiatif dibangun berdasarkan rumusan masalah asosiatif (hubungan)

Ahyar-statistik

CONTOH

CONTOH HIPOTESIS KOMPARATIF: Ho: Tidak terdapat perbedaan presatasi hasil belajar yang nyata antara siswa yang menggunakan metode-metode collaborative learning, dengan siswa yang belajar dengan metode-metode transformatif learning H1: Terdapat perbedaan prestasi hasil belajar yang nyata antara siswa yang belajar dengan menggunakan metode-metode collaborative learning dengan siswa yang belajar dengan menggunakan metodemetode transformative learning. Hipotesis statistik: Ho : 1 = 2 H1 : 1

2

Ahyar-statistik

CONTOH HIPOTESIS ASOSIATIF

Ho : Tidak terdapat hubungan positif yang nyata antara kinerja guru denga prestasi belajar siswa. H1 : Terdapat hubungan positif yang nyata antara kinerja guru dengan prestasi belajar siswa. Hipotesis statistik: Ho H1 : : 0 0

Ahyar-statistik

FORMAT PERUMUSAN HIPOTESIS

Pola perumusan hipotesis sangat tergantung pada arah hubungan antar variabel. Oleh sebab itu, hipotesis ada dua kategori, yakni direksional dan non-direksional. Format perumusan hipotesis direksional menggunakan katakata, jika-maka, lebih dari, kurang dari dan seterusnya. Contoh:Mahasiswa dengan nutrisi baik berprestasi lebih baik daripada mahasiswa dengan nutrisi jelek. Jika dosen berdisiplin, maka mahasiswa akan rajin..

Ahyar-statistik

CONTOH LANJUTAN

Model non-direksional: Terdapat hubungan positif antara insentif dengan kinerja guru (untuk asosiatif) Terdapat perbedaan antara siswa dengan nutrisi baik dengan siswa bernutrisi jelek. Model non-direksional ini bisa digunakan, jika peneliti tidak menemukan dasar teoretik untuk menentukan arah, atau menemukan dasar tapi bertentangan dengan penelitian sebelumnya.

Ahyar-statistik

DUA TIPE HIPOTESIS

Hipotesis nihil/nol (Ho) yaitu hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan antara dua variabel atau lebih atau tidak adanya perbedaan antara dua kelompok atau lebih Hipotesis alternatif (H1) yaitu hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih atau adanya perbedaan antara dua kelompok atau lebih

Ahyar-statistik

PENGUJIAN HIPOTESISPernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannyaHipotesis nol (Ho): cenderung dinyatakan dalam kalimat negatif Hipotesis kerja/tandingan (H1) : cenderung dinyatakan dalam kalimat positif

Ho : Tidak terdapat perbedaan motivasi kerja antara pria dan wanita Ho : Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja antara Bagian A dan Bagian B Ho : Tidak terdapat perbedaan gaya kepemimpinan antaran pemimpin pria dengan pemimpin wanita

H1 : Terdapat perbedaan motivasi kerja antara pria dan wanita H1 : Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara Bagian A dan Bagian B H1 : Terdapat perbedaan gaya kepemimpinan antara pemimpin pria dan pemimpin wanita

Ahyar-statistik

HIPOTESIS STATISTIK

NON DIREKSIONAL

DIREKSIONAL

Ho : QA = QB H1 : QA { QBUji dua pihak (two tails)Contoh : Ho : Tidak terdapat perbedaan motivasi kerja antara pria dan wanita H1 : Terdapat perbedaan motivasi kerja antara pria dan wanita Contoh :

Ho : QA u QB H1 : QA QB Ho : QA e QB H1 : QA " QBUji satu pihak (one tail)

Ho : Motivasi kerja pria tidak lebih baik dari pada motivasi kerja wanita H1 : Motivasi kerja pria lebih baik dari pada motivasi kerja wanita atau sebaliknya

Ahyar-statistik

TIPE KESALAHAN

KESALAHAN TIPE I Menolak hipotesis yang seharusnya tidak ditolak

KESALAHAN TIPE II Tidak menolak hipotesis yang seharusnya tidak ditolak

HUBUNGAN ANTARA HIPOTESIS, KESIMPULAN DAN TIPE KESALAHAN

KESIMPULANMenerima Ho Menolak Ho

Keadaan Sebenarnya Ho Benar Ho Salah Benar Kesalahan 2 Kesalahan 1 Benar

Peluang membuat kesalahan tipe 1 dinyatakan dengan E Peluang membuat kesalahan tipe 2 dinyatakan dengan FAhyar-statistik

KRITERIA PENGUJIAN Penentuan kriteria pengujian dan nilai kritis satu sampel adalah sbb:UJI DUA PIHAK (TWO TAILS) Hipotesis Statistiknya : Ho : H1 : Kriteria Pengujian Jika t tabel et hitung e t tabel Maka Ho diterima UJI SATU PIHAK KANAN Hipotesis Statistiknya : Ho : H1 : Kriteria Pengujian Jika t hitung e t tabel Maka Ho diterimaAhyar-statistik

Q1 = Q0 Q1 { Q0

Daerah Penolakan Ho

Daerah penerimaan Ho

Daerah Penolakan Ho

t tabel

Nilai Kritis

t tabel

Q1 e Q0 Q1 " Q0

Daerah penerimaan Ho

Daerah Penolakan Ho

Nilai Kritis

t tabel

UJI SATU PIHAK KIRI Hipotesis Statistiknya : Ho : H1 : Kriteria Pengujian Jika t hitung u -t tabel Maka Ho diterima

Q1 u Q0 Q1 Q0

Daerah Penolakan Ho

Daerah penerimaan Ho

t tabel

Nilai Kritis

Data yang akan di uji berdistribusi normal

ASUMSIASUMSI

Nyatakan dengan tegas Rata-rata atau standar deviasi populasi diketahui atau tidak (Q dan W diketahui atau tidak)

Ahyar-statistik

LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN HIPOTESIS1. 2. 3. Tulis Ho H1 dalam bentuk kalimat Tulis Ho dan H1 dalam bentuk statistik Hitung t hitung atau z hitung (salah satu tergantung W diketahui atau tidak

Jika W tidak diketahui maka digunakan t hitung

X o thitung ! s n

Dx = rata-rata sampelthitung ! X o s Qo =Nilai n sekarang

yang dihotesiskan/rata

s = simpangan baku/standar deviasi sampel n = jumlah data sampel

Jika W diketahui maka digunakan z hitung

zhitung !

X n

o

Dx = rata-rata sampel Qo =rata sekarang W = standar deviasi populasi n = jumlah data sampelAhyar-statistik

4. 5.

6. 7. 8.

Tentukan taraf signifikansi (E) Cari t tabel dengan ketentuan setelah E ditentukan kemudian tentukan dk = n-1 Penentuan uji dua pihak, pihak kiri atau pihak kanan tergantung Ho Dengan menggunakan tabel t diperoleh nilai t tabel Tentukan kriteria pengujian Bandingkan t hitung dengan t tabel atau z hitung dengan z tabel Buatlah kesimpulan

CONTOH :Seorang pimpinan instansi mengemukakan bahwa rata-rata pelayanan pembuatan surat izin hanya memerlukan waktu 3 hari. Untuk membuktikan ucapan tsb telah dilakukan kajian oleh sebuah LSM terhadap sampel masyarakat sebanyak 31 orang (yang mendapatkan pelayanan). Diperoleh hasil sbb ; 3 2 3 4 5 6 7 8 5 8 8 3 4 5 6 6 7 5 3 4 5 6 2 3 4 4 5 6 3 2 3 3 Pertanyaan : Berdasarkan data diatas buktikan bahwa ucapan pimpinan instansi tersebut Ahyar-statistik Dapat dipertanggungjawabkan !

Ahyar-statistik

Ahyar-statistik