57276207 Alat Penukar Kalor

Embed Size (px)

Citation preview

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Thermosiphon Reboiler

    Thermosiphon Reboiler adalah reboiler, dimana terjadi sirkulasi fluida

    yang akan didihkan dan diuapkan dengan proses sirkulasi almiah (Natural

    Circulation), yang dapat bersirkulasi secara paksa dengan adanya pompa sirkulasi. Pada

    gambar 2.1. diperlihatkan sebuah thermosiphon reboiler. Media dalam tube adalah

    Propan dan Propylen yang masuk kedalam reboiler dengan kondisi 100% cair dan

    setelah keluar reboiler menjadi 50 % cair dan 50% uap. Sebaliknya medium

    diluar tubes ( Shell-Shell side ) adalah uap, masuk dari atas dan keluar menjadi

    kondensat (air).

    Thermosiphon reboiler dapat dipakai untuk berbagai keperluan terutama

    untuk memanaskan fulida cair seperti minyak, gas cair, alkohol, pulp, dan

    sebagainya.

    Gambar 2.1. Thermosiphon Reboiler.

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.2. Alat Penukar Kalor

    Thermosiphon reboiler adalah salah satu alat penukar kalor. Alat penukar

    kalor adalah perpindahan panas dari suatu fluida yang temperaturnya lebih tinggi

    kepada fluida lain yang temperaturnya lebih rendah. Proses perpindahan panas

    tersebut dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Maksudnya adalah:

    1. Pada alat penukar kalor yang langsung, fluida yang panas akan bercampur

    secara langsung dengan fluida dingin (tanpa adanya pemisah) dalam suatu

    bejana atau ruangan tertentu.

    2. Pada alat penukar kalor yang tidak langsung, fluida panas tidak berhubungan

    langsung dengan fluida dingin. Jadi proses perpindahan panas itu mempunyai

    media perantara, seperti pipa, pelat atau peralatan jenis lainnnya.

    2.3. Klasifikasi Thermosiphon Reboiler

    Thermosiphon reboiler dapat diklasifikasikan berdasarkan pengaturan

    aliran yaitu :

    1. Aliran Lintas Tabung

    Didalam suatu lintasan tabung terdiri dari tabung dan selongsong. Pada

    jenis ini fluida yang satu mengalir di dalam tabung sedang fluida yang lain

    dialirkan melalui selongsong melintasi luar tabung. Dalam aliran lintasan tabung ini

    dapat di gunakan aliran searah atau aliran lawan arah. Untuk lebih jelasnya dapat

    dilihat pada gambar 2.2, berikut.

    Universitas Sumatera Utara

  • Gambar 2.2. Aliran Lintasan Tabung.

    2. Aliran Menyilang

    Aliran menyilang dipakai dalam pemanasan gas cair. Aliran jenis ini

    terdiri dari :

    Arus Tak campur.

    Dalam hal ini fluida pemanas dan fluida yang dipanaskan terkurung di

    dalam saluran-saluran sehingga fluida tidak dapat bergerak bebas selama proses

    perpindahan panas / kalor terjadi, seperti terlihat pada gambar 2.3.

    Gambar 2.3. Aliran Menyilang Tak Campur.

    Universitas Sumatera Utara

  • Arus Campur.

    Fluida yang mengalir di dalam tabung digunakan untuk memanaskan

    sedang fluida yang akan dipanaskan dialirkan menyilang berkas tabung. Aliran yang

    menyilang berkas tabung disebut arus campur karena dapat bergerak dengan bebas

    selama proses perpindahan panas / kalor. ( Lihat gambar 2.4).

    Gambar 2.4. Aliran menyilang dengan satu Fluida Campur.

    2.4. Jumlah Laluan pada Thermosiphon Reboiler

    Adapun dua jenis laluan pada thermosiphon reboiler, yaitu :

    1. Jumlah laluan selongsong atau shell pass.

    2. Jumlah laluan tabung atau tube pass.

    Yang dimaksud dengan tube pass shell ialah laluan yang dilakukan oleh

    fluida mulai dari saluran masuk, melewati bagian dalam shell dan mengelilingi

    tabung / tube, dan keluar dari saluran buang. Apabila laluan itu dilakukan satu kali

    maka disebut 1 pass shell.

    Untuk fluida di dalam tube, fluida masuk kedalam saluran yang satu lalu

    mengalir ke dalam tube dan keluar melalui saluran yang satunya lagi di sebut 1 pass

    tube. Apabila fluida itu membelok lagi masuk kedalam tube, sehingga terjadi dua kali

    laluan fluida dalam tube maka disebut dua pass tube.

    Universitas Sumatera Utara

  • Jumlah dari pass shell lebih sedikit dari jumlah pass tube. Beberapa

    contoh dari jumlah laluan dari thermosiphon dapat dilihat di bawah ini.

    Laluan 1-1

    Yang dimaksud dengan laluan 1-1 adalah aliran fluida yang berada dalam

    shell 1 pass dan aliran fluida dalam tube 1 pass juga. Secara sederhana

    kontruksinya dapat dilihat pada gambar 2.5.

    Gambar 2.5. Laluan 1-1, Arah aliran berlawanan.

    Aliran fluida sebelah shell akan berbelok-belok mengikuti sekat-sekat

    yang ada. Jumlah sekat yang dipasang akan mempengaruhi perpindahan panas yang

    terjadi. Fluida yang mengalir ke dalam tube mempunyai temperatur t1 dan suhu

    keluar menjadi t2, sedangkan fluida yang masuk kedalam tube mempunyai

    temperatur T1 dan suhu keluarnya T2.

    Universitas Sumatera Utara

  • Laluan 1-2

    Yang dimaksud dengan laluan 1-2 adalah aliran didalam shell 1 pass, dan

    aliran fluida pada sisi tube dipergunakan floating head, Seperti pada gambar 2.6.

    Gambar 2.6. Laluan 1-2 dengan Arah Aliran Berlawanan-searah.

    Dari gambar 2.6, untuk menggambarkan distribusi teperatur-panjang (luas) tube

    harus ditinjau satu persatu, yaitu :

    1. Arah aliran fluida yang berlawanan, yaitu aliran fluida dari T1 ke T2dengan aliran fluida t1 ke t1.

    2. Aliran yang paralel, yaitu aliran dari T1 ke T2 dan aliran t1 ke t2.

    Distibusi temperatur- panjang ( luas ) tube dapat dilihat pada gambar 2.7,

    berikut ;

    Gambar 2.7. Distibusi Temperature-Panajng Tube

    Universitas Sumatera Utara

  • Laluan 2-4

    Laluan 2-4 terdiri dari 2 pass aliran shell dan 4 pass aliran pada sisi tube.

    Pada gambar 2.7 diperlihatkan lintasan 2-4.

    Gambar 2.8. Laluan 2-4.

    Pada laluan multi pass ini terdapat pengurungan luas penampang laluan

    aliran, kecepatan aliran fluida bertambah besar, dan perpindahan panasnya

    semakin meningkat.

    Kerugian laluan multi pass ini antara lain :

    1. Kontruksi semakin komplek.

    2. Kerugian gesekan besar.

    Semakin banyak pass dari aliran pada sisi sebelah tubes, akan semakin

    besar pula kerugian akibat aliran masuk dan keluar tubes.

    Universitas Sumatera Utara

  • 2.5. Perpindahan Panas pada Thermosiphon Reboiler

    Di dalam industri proses penggorengan perpindahan energi atau panas

    sangat banyak digunakan. Sebagaimana dikehetahui bahwa panas dapat

    berlangsung lewat 3 cara, dimana mekanisme perpindahan panas itu sendiri

    berlainan adanya. Adapun perpindahan panas dapat dilaksanakan dengan :

    1. Secara aliran yang disebut dengan perpindahan panas konveksi.

    2. Secara molekuler yang disebut dengan perpindahan konduksi.

    3. Secara gelombang elektromaknit yang disebut radiasi.

    Khususnya perpindahan panas yang digunakan pada themosiphon reboiler

    menyangkut butir 1 dan 2 yaitu secara konveksi dan konduksi.

    Perpindahan Panas Konveksi

    Perpindahan panas secara konveksi adalah perpindahan panas yang

    dilakukan oleh molekul-molekul fluida (cairan atau gas) dalam gerak

    melayanglayang. Molekul-molekul tersebut membawa sejumlah panas. Pada saat

    molekulmolekul tersebut menyentuh bidang (dinding) yang akan dipanaskan,

    maka sebagian panas akan diserap dan sebagian lagi akan dipantulkan, seperti

    terlihat pada gambar 2.9.

    Gambar 2.9. Perpindahan Panas konveksi.

    Universitas Sumatera Utara

  • Panas yang diserap secara konveksi adalah :

    Q konv = h . A . ( T a - T d )

    Dimana :

    Q knov = Panas yang diserap secara konveksi kJ /

    h = Koefisien perpindahan panas konveksi k

    2

    j

    2J / m j K

    A = Luas bidang yang dipanaskan m

    T a = Temperatur fluida K

    T d = Temperatur dinding K

    Perpindahan Panas Konduksi

    Perpindahan panas secara konduksi yaitu perpindahan panas yang terjadi

    dari satu bagian benda padat kebagian lain benda padat tersebut. Perpindahan

    panas konduksi juga dapat terjadi dari satu benda padat kebenda padat yang lain jika

    bersinggungan atau kontak fisik, tetapi molekul-molekul benda padat yang satu

    tidak berpindah kebenda padat yang lain.

    Gambar 2.10. Perpindahan Panas Konduksi.

    Universitas Sumatera Utara

  • Jumlah panas yang merambat melalui benda padat ( dinding ) adalah :

    Dimana :

    Qkond k A dT dx Q kond = Panas yang diserap secara konduksikJ / j

    k = Koefisien perpindahan panas kJ / m j K

    2A = Luas bidang yang dipanaskan m

    dT = Perbedaan temperatur T0 TiKdx = Tebal dinding yang dipanaskan m

    Universitas Sumatera Utara