3
ABSTRAK Keselamatan merupakan hal yang sangat penting dalam melakukan sebuah pekerjaan, dimana bukan hanya sebuah pekerjaan itu dapat diselesaikan dengan baik, namun pekerjanya juga dalam keadaan selamat. Namun untuk mendapatkan keselamatan dalam bekerja terdapat beberapa unsur atau hal yang harus diperhatikan. Jika hal tersebut tidak dilakukan maka akan terjadi sebuah sebuah kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja selalu menjadi tantangan bagi PT. Kaltim Prima Coal (KPC) karena kecelakaan kerja selalu menimbulkan kerugian, baik cedera pada pekerja maupun kerusakan pada peralatan. Jenis cedera yang paling sering terjadi adalah cedera jari dan tangan. Di Mining Support Division (MSD) dan kontraktornya, yang bertanggung jawab terhadap pemeliharaan dan perbaikan peralatan tambang di KPC, selama periode tahun 2013 terjadi 113 kecelakaan; 47 kejadian diantaranya berakibat cedera pada pekerja. Cedera jari dan tangan terjadi paling sering, yakni 26 kasus atau 55% dari total cedera akibat kecelakaan. Jari dan tangan merupakan bagian penting dan selalu aktif digunakan dalam melakukan pekerjaan. Cedera pada jari dan tangan pasti akan mengganggu aktifitas korban setelahnya. Berdasarkan kajian hasil investigasi ke-26 kecelakaan berakibat cedera jari dan tangan tersebut, sebagian besar disebabkan oleh manusia (pelanggaran prosedur/shortcut, posisi kerja dan cara mengangkat yg tidak tepat) dan selebihnya adalah karena peralatan kerja dan peralatan keselamatan yang rusak serta lingkungan kerja yang sempit. Dari 26 kecelakaan tersebut, penulis mendapati bahwa salah satunya disebabkan oleh sengatan lebah di bagian lengan mekanik, dan bukan akibat dari mekanisme pekejaan menggunakan tangan atau pekerjaan manual. Upaya pencegahan cedera jari dan tangan meliputi eliminasi, substitusi, rekayasa, administrasi dan penggunaan alat pelindung diri (APD). Salah satu upaya pengendalian secara administrasi yang sudah dilakukan adalah dengan vi

6. Abstrak Bilingual

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ta

Citation preview

Page 1: 6. Abstrak Bilingual

ABSTRAK

Keselamatan merupakan hal yang sangat penting dalam melakukan sebuah pekerjaan, dimana bukan hanya sebuah pekerjaan itu dapat diselesaikan dengan baik, namun pekerjanya juga dalam keadaan selamat. Namun untuk mendapatkan keselamatan dalam bekerja terdapat beberapa unsur atau hal yang harus diperhatikan. Jika hal tersebut tidak dilakukan maka akan terjadi sebuah sebuah kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja selalu menjadi tantangan bagi PT. Kaltim Prima Coal (KPC) karena kecelakaan kerja selalu menimbulkan kerugian, baik cedera pada pekerja maupun kerusakan pada peralatan. Jenis cedera yang paling sering terjadi adalah cedera jari dan tangan. Di Mining Support Division (MSD) dan kontraktornya, yang bertanggung jawab terhadap pemeliharaan dan perbaikan peralatan tambang di KPC, selama periode tahun 2013 terjadi 113 kecelakaan; 47 kejadian diantaranya berakibat cedera pada pekerja. Cedera jari dan tangan terjadi paling sering, yakni 26 kasus atau 55% dari total cedera akibat kecelakaan. Jari dan tangan merupakan bagian penting dan selalu aktif digunakan dalam melakukan pekerjaan. Cedera pada jari dan tangan pasti akan mengganggu aktifitas korban setelahnya. Berdasarkan kajian hasil investigasi ke-26 kecelakaan berakibat cedera jari dan tangan tersebut, sebagian besar disebabkan oleh manusia (pelanggaran prosedur/shortcut, posisi kerja dan cara mengangkat yg tidak tepat) dan selebihnya adalah karena peralatan kerja dan peralatan keselamatan yang rusak serta lingkungan kerja yang sempit. Dari 26 kecelakaan tersebut, penulis mendapati bahwa salah satunya disebabkan oleh sengatan lebah di bagian lengan mekanik, dan bukan akibat dari mekanisme pekejaan menggunakan tangan atau pekerjaan manual. Upaya pencegahan cedera jari dan tangan meliputi eliminasi, substitusi, rekayasa, administrasi dan penggunaan alat pelindung diri (APD). Salah satu upaya pengendalian secara administrasi yang sudah dilakukan adalah dengan mengembangkan dan menerapkan Prosedur Finger Injury Prevention Elemen (FIPE). Namun demikian, FIPE belum menunjukkan hasil yang memuaskan karena lingkup penerapannya selama 2013 tersebut baru terbatas pada departemen-departemen di MSD, dan belum mencakup kontraktornya.

Kata Kunci: keselamatan, cedera jari dan tangan, manusia, resiko, pengendalian.

vi

Page 2: 6. Abstrak Bilingual

ABSTRACT

Safety is a very important thing in doing a job, not only the job can be performed till finished, but workers must also be in safe condition. But to get work done safely, there are several elements or things that must be considered. If this is not fulfilled there will be an occupational accident. Workplace accidents has always been a challenge for PT. Kaltim Prima Coal (KPC) as occupational accidents always cause harm, either injury to workers or damage to equipment. The most frequent type of injury occurs is hand and finger injury. In Mining Support Division (MSD) and its contractors, responsible for the maintenance and repair of mining equipment in KPC, during the period of 2013 occurred 113 accidents; 47 events of which resulted in injury to workers. Finger and hand injuries occur most often, namely 26 cases or 55% of the total injuries due to accidents. Fingers and hands are important part and are always actively used in doing the work. Injuries to the fingers and hands would disrupt the activities of victims afterwards. Based on the study to results of the investigation to the 26 accidents resulting in the hand finger injury, they are largely caused by humans (not following procedure/shortcut, improper working position and lifting) and the rest are due to faulty work equipment/tools and safety equipment, as well as narrow working environment. Of the 26 accidents, the authors found that one of them is caused by bee stings on a mechanic’s arm, and not the result of work by hand or manual work. Efforts to prevent the risks of hand and finger injury include elimination, substitution, engineering, administration and use of personal protective equipment (PPE). One of the administration control that has been done is the development and implementation of Finger Injury Prevention Elements (FIPE) Procedure. However, FIPE has not shown satisfactory results due to the scope of application is limited to the departments in MSD only, and has not included its contractors.

Keywords: safety, hand and finger injury, human, risk, control.

vii