BNO
Buik Nier Overzicht/BNOPresentan:Asti NuriatiDikie
Mustofadijaya
Tujuan Untuk memperlihatkan adanya kelainan di abdomen mengenai
udara bebas/ileus/perforasi atau keadaan akut r. diperlukan foto
polos abdomen yang terdiri dari :BNOFoto rongga perutKUBPlain foto
abdomen
Abdomen Abdomen adalah rongga perut yang berisi organ-organ
tubuh seperti lambung, hati, usus halus, usus besar, traktus
urinarius dengan batas adalah vertebra bawah T12 dan batas bawah
simfisis bawah.
Indikasi Indikasi :foto rutinGeneral check upKeadaan akut
abdomenIntrabdomen : peradangan akut organ intraabdomen, perforasi,
perdarahan intraabdominal, ileus obstruktif dan paralitik
Extraabdomen : kelainan di rongga thorax yang dapat menimbulkan
ileus paralitik
Persiapan Malam sebelum foto diberi obat pencahar, mis dulcolax
2-4 tablet, garam inggris (25-30 gr).
1 hari sebelumnya makan bubur kecap yang mudah dicerna.
Setelah minum obat pencahar, tidak boleh makan lagi, hanya boleh
minum sedikit sampai waktu pemeriksaan.
Pada pagi hari sebelum pemeriksaan, dapat dilakukan
clysma/lavomont (dengan air sabun) agar usus benar-benar
bersih.
Setelah usus dibersihkan, pasien dilarang untuk banyak bicara
dan ketawa.
Kemudian buat foto AP amati hasilnya Teknik radiografi abdomen
untuk kasus abdomen akut dilakukan dalam 3 posisi yaitu :
abdomen AP supine,Abdomen AP setengah dudukabdomen LLD (Left
Lateral Decubitus)1.Foto Abdomen AP Supine-Film: 35x43 cm,
memanjang-Posisi pasien :a) Pasien tidur telentang diatas meja
pemeriksaanb) Kedua tangan disamping tubuhc) MSP (Mid Sagital
Plane) tubuh pada MLT-CR (Central Ray) : Tegak lurusfilm-CP(Center
point) : Petengahan sias / setinggi L 3-FFD : 90 - 120 cm-Marker
R/L-Eksposi pada saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi
penuh
2.Foto Abdomen Semi Erect / setengah duduk/ duduk/ berdiri-Film:
35 x43 cm, memanjang-Posisi pasien :Posisi pasien semi erect /
setengah dudukKedua tangan disamping tubuhPosisikan kaset
dibelakang tubuh dengan lhysolum menempel pada kaset dan atur
sedemikian rupa hingga tepat pada pertengahan objek-CR : Tegak
lurusfilm-CP : Setinggi L - 1-FFD : 90 -120 cm-Marker R/L-Eksposi
pada saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh
3.Foto Abdomen LLD-Film: 35x43 cm, vertical-Posisi pasien
:Posisi pasien true lateralSisi kiri menempelfilmdan sisi kanan
diatasKedua tangan diatas kepalaKedua lutut di flexikanPosisikan
kaset dibelakang tubuh dengan lhysolum menempel pada kaset dan atur
sedemikian rupa hingga tepat pada pertengahan objek-CR : Horizontal
tegak lurusfilm-CP : Setinggi L - 2-FFD : 90 120 cm-Marker
R/L-Eksposi pada saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi
penuh
Tujuan masing-masing posisi
Abdomen AP : memperlihatkan ada/tidaknya penebalan/distensi pada
kolon yang disebabkan karena massa atau gas pada kolon itu.Abdomen
setengan duduk : untuk menampakkan udara bebas dibawah
diafragma.Abdomen LLD : untuk memperlihatkan air fluid level atau
udara bebas yang mungkin terjadi akibar perforasi kolon.
Evaluasi Foto Corpus vertebrae Bentuk, pedicle ada/tidak, discus
intervertebralis jaraknya harus sama.
Garis psoas (T12-crista iliaca)Merupakan 2 garis lurus di kanan
dan kiri columna vertebralis, harus jelas dan simetris. Cembung
atau cekung hypotropia. Menghilang tumor, pendarahan, peradangan
retroperitoneal,
Ginjal Letak (kanan lebih rendah daripada kiri), konturnya
rata/tidak,
Hepar dan lien : membesar/tidak
Properitoneal fat lineHarus terlihat, berupa pita radiolusent
yang semakin bawah semakin tebal
Vesica urinariaBila terisi air kencing, maka akan terlihat
bayangan samar dan topi atas cembung.
Letak difragma kanan dan kiriKanan lebih tinggi dari kiri
Ada/tidak bayangan kalsifikasi atau batuBila ada, tentukan
lokasi, bentuk, banyak dan ukuran.
Distribusi udaraFundus lambungBulbus duodeniColon (sedikit)Usus
halus tidak ada kecuali : anak dan orang tua lebih dari 60
tahun.
Udara distensi abdomen meteorisme atau subileusDistensi
abdomenSebab :Infeksi atau fraktur tulang
belakangNeurogenikPeritonitisIleus
Timbul gas 3-4 jam setelah proses dimulai6 jam jelas
terlihat
TERIMA KASIH
