Upload
irni-latifa-casieind
View
46
Download
11
Embed Size (px)
DESCRIPTION
geo
Citation preview
GRAFIK KOORDINAT DAN CARTECIUS
PADA SUMBU SIMETRI
DOSEN : SUBALI NOTO S.Si., M.Si.
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Mata kuliah Geometri Analitis
Kelompok 1
Kelas 2i
Anggota:
Naskah Fuani (109070000)
Astary Pinasti (109070117)
Micky Zulyapondah (109070000)
Anna Supriani (109070000)
Oban M. Sobari (109070000)
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI MATEMATIKA
2011
KATA PENGANTAR
Segala puji adalah milik Allah yang telah memberikan pertolongan,
perlindungan serta ampunan-Nya. Shalawat serta salam kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan kita selaku umatnya sampai
akhir jaman.
Dengan petunjuk dan pertolongan Allah, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “GRAFIK KOORDINAT DAN CARTECIUS
PADA SUMBU SIMETRI” ini. Penyusunan makalah ini berdasarkan hasil pencarian
dari berbagai sumber yang penulis miliki dan beberapa refrensi pustaka mengenai
masalah yang terkait dan beberapa materi yang diberikan oleh dosen Mata Kuliah
Geometri Analitik, Bapak Subali Noto S.Si., M.Si.
Pada kesempatan kali ini penulis ingin berterimakasih kepada:
1. Bapak Subali Noto S.Si., M.Si.. selaku pembimbing dan dosen Mata Kuliah
Geometri Analitik.
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil.
3. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun
tidak langsung kepada penulis.
Harapan penulis, makalah ini tidak hanya menjadi wacana bagi para
pembaca, namun juga dapat memberikan pengetahuan sehingga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna karena masih
terdapat beberapa kekurangan, baik dari segi materi maupun segi penyajiannya.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
agar makalah ini dapat lebih baik lagi kedepannya dan semoga apa yang telah kita
lakukan mendapat ridho dari Allah swt.. Amin.
Cirebon, Juli 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PEMBAHASAN ............................................................................... 3
A. Definisi Istilah – Istilah Proses Pembelajaran ......................................... 3
B. Macam – Macam Metode Pembelajaran ................................................. 3
BAB II PENUTUP ........................................................................................ 25
A. Kesimpulan ...............................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penyusunan
C. Rumusan Masalah
BAB I
PEMBAHASAN
A. Koordinat titik
Untuk menentukan letak suatu titik pada bidang datar diperlukan patokan
awal. Patokan awal ini dibuat dari dua garis bilangan riel yang berpotongan saling
tegak lurus di titik nolnya, yang satu mendatar (horizontal) dan yang lain tegak
(vertikal). Garis yang mendatar dinamakan sumbu X, dan garis yang tegak diberi
nama sumbu Y. Dua sumbu yang saling tegak lurus itu dinamakan sistem koordinat
Kartesius tegak lurus atau cukup disebut koordinat Kartesius.
Letak titik P (gambar 1.1) dikaitkan dengan dua bilangan, yaitu bilangan yang
menyatakan jarak O ke P1 dan bilangan yang menyatakan jarak O ke P2, masing-
masing disebut absis titik P dan ordinat titik P, selanjutnya pasangan terurut dari dua
jarak tersebut disebut koordinat titik P.
Untuk mempermudah perhatikan gambar berikut (gambar 1.2)
Pada gambar 1.2 dapat dikatakan bahwa titik P berabsis 4 dan berordinat 2.
Selanjutnya dikatakan koordinat titik P adalah (4 , 2).
Sumbu-sumbu koordinat, yaitu sumbu X dan sumbu Y, membagi bidang datar
menjadi 4 daerah yang masing-masing disebut kuadran, yaitu kuadran I, kuadran II,
kuadran III, dan kuadran IV, seperti gambar 1.3
B. Jarak dua titik
Perhatikan dua titik P1(x1 , y1) dan P2(x2 , y2) pada gambar berikut
Selanjutnya dengan menggunakan teorema Pythagoras, diperoleh:
Contoh:
Misalkan P1(1 , 1) dan P2(-3 , 4), maka jarak P1 dan P2 adalah:
C. Koordinat titik diantara dua titik
Diberikan tiga titik P(x1 , y1), Q(x2 , y2), dan T diantara P dan Q dengan
perbandingan , seperti gambar berikut
Perhatikan gambar 1.5, karena ,
Maka :
, sehingga
Dengan cara seperti di atas, maka diperoleh:
Dari uraian di atas, kita dapat menyimpulkan: Apabila diketahui titik-titik P(x1 , y1)
dan Q(x2 , y2), dan titik T pada ruas garis PQ sedemikian sehingga ,
maka koordinat titik T adalah:
, dan
Contoh :
Apabila diketahui titik-titik P(1 , 3) dan Q(-2 , -5), dan titik T pada ruas garis PQ
sedemikian sehingga , maka koordinat titik T adalah ;
dan
D. Koordinat titik tengah diantara dua titik
Apabila diketahui titik-titik P(x1 , y1) dan Q(x2 , y2), dan titik T adalah titik
tengah ruas garis PQ, maka , sehingga koordinat titik T adalah:
dan
Contoh :
Apabila diketahui titik-titik P(1 , 3) dan Q(-2 , -5), dan titik T adalah titik
tengah pada ruas garis PQ, maka , sehingga koordinat titik T adalah:
dan
Dalil : Grafik dari fungsi – fungsi linear ( linear artinya pangkat satu atau straight )
adalah suatu garis lurus.
E. GARIS LURUS MELALUI TITIK ASAL (0,0)
F. BENTUK UMUM PERSAMAAN GARIS LURUS
Tarik Garis dari titik O ke titik P dimana OP terletak pada garis g. Titik Q juga terletak pada garis g. Buktikan bahwa persamaan garis lurus melalui titik
Bukti Perhatikan segitiga OPP’ dan segitiga OQQ’
QQ’: PP’ = Q’O : P’Oy : b = x : a
ay = bxy = b/a x ; jika b/a = m
Bukti
BO : PP’ = AO : AP’
B : y = -a : (-a + x )
-ay = b ( -a + x )
-ay = -ab : bx
y = -(b/a) x – b (terbukti)
atau y = mx + b, persamaan garis lurus yang memotong sumbu y (0,b)
G. SYARAT 3 BUAH TITIK TERLETAK PADA SEBUAH GARIS
LURUS
Sesuai dengan dalil, bahwa grafik dari setiap fungsi linear adalah sebuah garis
lurus;
Garis 1 memotong sumbu X di titik A (-a,0)Dan titik B(0,b) Titik P terletak pada garis 1, sehingga PP’//BO
Bukti bahwa persamaan umum garis lurus adalah
y = (b/a) x + b
Misalkan fungsi linear itu y = ax + bTitik A, B, dan C terletak pada grafik y = ax + b A(x1,y1) terletak pada grafik y1 = ax1 + b B(x2,y2) terletak pada grafik y2 = ax2 + b –
y1 – y2 = a(x1 – x2) …(i)
A(x1,y1) terletak pada grafik y1 = ax1 + b C(x3,y3) terletak pada grafik y3 = ax3 + b –
y1 – y2 = a(x1 – x3) …(ii)
titik A, B, C terletak pada suatu garis lurus
Syarat bahwa (x1,y1) , (x2,y2),
dan (x3,y3) terletak pada sebuah garis
lurus
Sehingga pengertian dari (2.1) sampai dengan (2.3) dapatlah disimpulkan sebagai berikut :
1. Persamaan garis lurus melalui pusat y =mx dimana m = tg α dengan m merupakan koefisien arah / gradient / bilangan arah / kemiringan / kecendrungan garis .
2. Persamaan umum garis dalam bentuk eksplisit y = mx + b, dengan m = tg α dan garis ini melalui titik (0,b) tg α adalah sudut perpotongan garis lurus dengan sumbu X positif.
3. Persamaan umum garis lurus dapat juga dinyatakan dalam bentuk implisit
ax + b + c = 0
Persamaan garis lurus dapat juga dinyatakan oleh : Jarak antara titik O dengan salah
satu titik pada garis itu dan sudut yang dibentuk oleh jarak itu dengan sumbu X positif
Perhatikan segitiga OBP
H. Persamaan garis melalui titik P(x1,y1), dengan gradien m
Kita sudah mengetahui bahwa persamaan garis umum y = mx + n
Titik P(x1, y1) dilalui oleh garis y = mx + n .............(i)
y1 = mx1 + n .............(ii)
y = y1
mx + n = mx1 + n
y - y1 = m(x – x1)
Persamaan garis lurus melalui titik P(x1, y1) dengan
gradien m
Persamaan garis kutub atau persamaan garis polar
I. PERSAMAAN GARIS MELALUI DUA TITIK
Persamaan melalui titik A(x1, y1) dan B(x2, y2)
Persamaan garis lurus y = mx + n
Persamaan garis melalui A(x1, y1) y - y1 = m(x – x1) ................... (i)
Titik B(x2, y2) terletak pada garis y - y1 = m(x – x1)
y – y2 = m(x – x2) ...................................... (ii)
J. PERSAMAAN GARIS MELALUI P(a,0) DAN Q(0,b)
Persamaan garis melalui titik P(a,0) dan Q(0,b)
Persamaan garis melalui dua titik
Persamaan garis melalui P(a,0) dan Q(0,b)
K. Persamaan Garis Hesse (Persamaan Garis Normal)
Perhatikan OPA, siku – siku di P
Karena garis g memotong ABX dititik A (a,0) dan B (0,b),
maka persamaan garis g adalah
(i) dan (ii) subtitusikan ke (iii)
Catatan :
Tarik garis melalui titik O garis g OPKarena OP g disebut persamaan garis normal. Kita misalkan n dan sudut yang dibentuk dengan X positif = Perhatikan segitiga OPB, siku – siku di P
1. karena n positif (jarak titik O (0,0) ke garis g ) maka suku ke-3 selalu negatif
2. koefisien x = cos
koefisien y = sin cos2 + sin 2
= 1
mengingat kedua syarat diatas, maka setiap persamaan Ax + By + C = 0 dapat
dirubah ke persamaan normal Hesse .
Contoh :
Rubahlah persamaan -3x -4y + 10 = 0 ke dalam persamaan normal Hesse
Penyelesaian :
-3x -4y + 10 = 0 x (-1)
L. HUBUNGAN ANTAR GARIS (SIKAP 2 GARIS LURUS)
1. Garis yang Berpotongan
Garis l1 a1x + b1y + c1 = 0 (dikalikan dengan b2)
Garis l2 a2x + b2y + c2 = 0 (dikalikan dengan b1)
a1x + b1y + c1 = 0
a2x + b2y + c2 = 0
a1b2x+b1b2+b2c1=0a1b2x+b1b2+b2c1=0 -
(a1b2 – a2b1)x + (b2c1- b1c2 )=0
2. Garis yang Berpotongan
Jika l1 dan l2 tidak berpotongan atau sejajar, berarti tidak ada titik potongnya
Dimana syaratnya : a1b2 - a2b1 = 0
b2c1 – b1c2 ≠ 0
3. Garis yang Berhimpit
Dimana syaratnya : a1b2 - a2b1 = 0
M. SUDUT ANTARA DUA GARIS
Garis (dikalikan dengan
)
Garis (dikalikan dengan
)a1a2x+a2b1+a2c1=0a1a2x+a1b2+a1c2=0 -(a2b1 – a1b2)x + (a2c1- a1c2 )=0
Kemungkinan – kemungkinan :a. Jika a1b2-a2b1 ≠ 0
a1b2 ≠a2b1
Syarat 2 garis berpotongan
b. Jika a1b2-a2b1 = 0
Tapi b2c1 – b1c2 ≠ 0 sehingga
Syarat garis sejajar
Syarat garis berhimpit
N. JARAK DARI TITIK O (0,0) KE GARIS Ax + By + C = 0
Diketahui : l ax + by + c = 0
Ditanya : Jarak titik O ke garis l ax + by + c = 0
Penyelesaian
Jika l1 y = m1x + b1
l2 y = m2x + b2
sudut perpotongan = φtg α1 = m1
tg α2 = m2
α1 = α2 + φ
φ =
tg φ = tg φ
= atau tg φ =
φ = arc. tg Kemungkinan – kemungkinan :
a. Untuk = 90o tg 90o =
1+m1m2 =
1+m1m2 = 0m1m2 = - 1
b. Untuk = 0o tg 0o = 0
m1 – m2 = 0
m1 = m2
Syarat garis sejajar
Maka d =
O. Jarak Antara Dua Garis Sejajar
P. Jarak dari Titik P(x1,y1) ke Garis Ax + By + C = 0
Karena
Maka
d =
Jarak titik ke garis
Ditanya : jarak
Penyelesaian :
jarak antara dua garis sejajar
Q. SYARAT 3 GARIS MELALUI SEBUAH TITIK YANG SAMA
Jika memotong dititik P, maka akan diperoleh koordinat titik
melalui titik
P(x1,y1)
Ditanya :
Penyelesaian :
, ini berarti c1 = - (ax1+by1)
Karena
jarak dari titik ke garis
R. BERKAS GARIS